Disusun oleh :
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat rahmat dan karunia-Nya saya
bisa menyelesaikan makalah Sistem Ekonomi di Indonesia guna memenuhi tugas matakuliah
Pengantar Ilmu Ekonomi.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas tentang Sistem
Perekonomian Indonesia kepada pembaca, khususnya kepada mahasiswa Universitas
Cordova.Saya mohon maaf apabila dalam makalah ini terdapat kesalahan baik dalam kosa kata
ataupun isi dari isi makalah ini.Akhir kata ,Kritik dan saran membangaun saya harapkan kepada
pembaca.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.2. Tujuan
a. Mengetahui sistem perekonomian di Indonesia
b. Mengetahui perkembangan sistem perekonomian di Indonesia
c. Menambah wawasan tentang sistem perekonomian di Indonesia
1.3. Rumusan Masalah
a. Sistem Ekonomi apa yang dianut oleh Indonesia?
b. Bagaimana sistem ekonomi Indonesia dulu dan sekarang?
c. Apa latar belakang Sistem Ekonomi Indonesia?
BAB II
PEMBAHASAN
3. Pemerintahan Transisi
Mei 1997, nilai tukar bath Thailand terhadap dolar AS mengalami suatu goncangan
yang hebat, hingga akhirnya merembet ke Indonesia dan beberapa negara asia lainnya.
Rupiah Indonesia mulai terasa goyang pada bulan juli 1997.Sekitar bulan September
1997, nilai tukar rupiah terus melemah, hingga pemerintah Orde Baru mengambil
beberapa langkah konkret, antaranya menunda proyek-proyek dan membatasi anggaran
belanja negara.Pada akhir Oktober 1997, lembaga keuangan internasional memberikan
paket bantuan keuangaannya pada Indonesia.
4. Pemerintahan Reformasi
Awal pemerintahan reformasi yang dipimpin oleh Presiden Wahid, masyarakat umum
menaruh pengharapan besar terhadap kemampuan Gusdur. Dalam hal ekonomi,
perekonomian Indonesia mulai menunjukkan adanya perbaikan. Namun selama
pemerintahan Gusdur, praktis tidak ada satupun masalah di dalam negeri yang dapat
terselesaikan dengan baik.Selain itu hubungan pemerintah Indonesia di bawah pimpinan
Gusdur dengan IMF juga tidak baik. Ketidakstabilan politik dan sosial yang tidak
semakin surut selama pemerintahan Abdurrahman Wahid menaikkan tingkat country
risk Indonesia. Makin rumitnya persoalan ekonomi ditunjukkan oleh beberapa indikator
ekonomi.Seperti pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan yang menunjukkan
pertumbuhan ekonomi yang negatif dan rendahnya kepercayaan pelaku bisnis terhadap
pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.
Ekonomi kerakyatan adalah sistem ekonomi yang berbasis pada kekuatan ekonomi
rakyat. Dimana ekonomi rakyat sendiri adalah sebagai kegiatan ekonomi atau usaha yang
dilakukan oleh rakyat kebanyakan (popular) yang dengan secara swadaya mengelola
sumberdaya ekonomi apa saja yang dapat diusahakan dan dikuasainya, yang selanjutnya
disebut sebagai Usaha Kecil dan Menegah (UKM) terutama meliputi sektor pertanian,
peternakan, kerajinan, makanan, dsb., yang ditujukan terutama untuk memenuhi kebutuhan
dasarnya dan keluarganya tanpa harus mengorbankan kepentingan masyarakat lainnya.
Secara ringkas Konvensi ILO169 tahun 1989 memberi definisi ekonomi kerakyatan
adalah ekonomi tradisional yang menjadi basis kehidupan masyarakat local dalam
mempertahan kehidupannnya.Ekonomi kerakyatan ini dikembangkan berdasarkan
pengetahuan dan keterampilan masyarakat local dalam mengelola lingkungan dan tanah
mereka secara turun temurun. Aktivitas ekonomi kerakyatan ini terkait dengan ekonomi sub
sisten antara lain pertanian tradisional seperti perburuan, perkebunan, mencari ikan, dan
lainnnya kegiatan disekitar lingkungan alamnya serta kerajinan tangan dan industri rumahan.
Kesemua kegiatan ekonomi tersebut dilakukan dengan pasar tradisional dan berbasis
masyarakat, artinya hanya ditujukan untuk menghidupi dan memenuhi kebutuhan
hidupmasyarakatnya sendiri.Kegiatan ekonomi dikembangkan untuk membantu dirinya
sendiri dan masyarakatnya, sehingga tidak mengekploitasi sumber daya alam yang ada.
Gagasan ekonomi kerakyatan dikembangkan sebagai upaya alternatif dari para ahli
ekonomi Indonesia untuk menjawab kegagalan yang dialami oleh negara negara berkembang
termasuk Indonesia dalam menerapkan teori pertumbuhan. Penerapan teori pertumbuhan
yang telah membawa kesuksesan di negara-negara kawasan Eropa ternyata telah
menimbulkan kenyataan lain di sejumlah bangsa yang berbeda. Salah satu harapan agar hasil
dari pertumbuhan tersebut bisa dinikmati sampai pada lapisan masyarakat paling bawah,
ternyata banyak rakyat di lapisan bawah tidak selalu dapat menikmati cucuran hasil
pembangunan yang diharapkan itu.Bahkan di kebanyakan negara negara yang sedang
berkembang, kesenjangan sosial ekonomi semakin melebar.Dari pengalaman ini, akhirnya
dikembangkan berbagai alternatif terhadap konsep pembangunan yang bertumpu pada
pertumbuhan.Pertumbuhan ekonomi tetap merupakan pertimbangan prioritas, tetapi
pelaksanaannya harus serasi dengan pembangunan nasional yang berintikan pada manusia
pelakunya.
Sebagai suatu jejaringan, ekonomi kerakyatan diusahakan untuk siap bersaing dalam
era globalisasi, dengan cara mengadopsi teknologi informasi dan sistem manajemen yang
paling canggih sebagaimana dimiliki oleh lembaga “ lembaga bisnis internasional, Ekonomi
kerakyatan dengan sistem kepemilikan koperasi dan publik. Ekomomi kerakyatan sebagai
antitesa dari paradigma ekonomi konglomerasi berbasis produksi masal ala Taylorism.
Dengan demikian Ekonomi kerakyatan berbasis ekonomi jaringan harus mengadopsi
teknologi tinggi sebagai faktor pemberi nilai tambah terbesar dari proses ekonomi itu sendiri.
Faktor skala ekonomi dan efisien yang akan menjadi dasar kompetisi bebas menuntut
keterlibatan jaringan ekonomi rakyat, yakni berbagai sentra-sentra kemandirian ekonomi
rakyat, skala besar kemandirian ekonomi rakyat, skala besar dengan pola pengelolaan yang
menganut model siklus terpendek dalam bentuk yang sering disebut dengan pembeli.
Berkaitan dengan uraian diatas, agar sistem ekonomi kerakyatan tidak hanya berhenti
pada tingkat wacana, sejumlah agenda konkret ekonomi kerakyatan harus segera diangkat
kepermukaan. Secara garis besar ada lima agenda pokok ekonomi kerakyatan yang harus
segera diperjuangkan. Kelima agenda tersebut merupakan inti dari poitik ekonomi
kerakyatan dan menjadi titik masuk ( entry point) bagi terselenggarakannya system ekonomi
kerakyatan dalam jangka panjang.
Yang menjadi masalah, struktur kelembagaan politik dari tingkat Kabupaten sampai
ke tingkat komunitas yang ada saat ini adalah lebih merupakan alat control birokrasi terhadap
masyarakat.Tidak mungkin ekonomi kerakyatan di wujudkan tanpa restrukturisasi
kelembagaan politik di tingkat Distrik.Dengan demikian persoalan pengembanganekonomi
rakyat juga tidak terlepas dari kelembagaan politik di tingkat Distrik.Untuk itu mesti tercipta
iklim politik yang kondusif bagi pengembangan ekonomi rakyat.Di tingkat kampung dan
Distrik bisadimulai dengan pendemokrasian pratana sosial politik, agar benar-benar yang
inklusif dan partisiporis di tingkat Distrik untuk menjadi partner dan penekan birokrasi
kampung dan Distrik agar memenuhi kebutuhan pembangunan rakyat.
BAB III
SIMPULAN
Dengan demikian maka sistem ekonomi Indonesia adalah sistem ekonomi yang
berorientasi kepada Ketuhanan Yang Maha Esa (berlakunya etik dan moral agama, bukan
materialisme);Kemanusiaan yang adil dan beradab (tidak mengenal eksploitasi);Persatuan
Indonesia (berlakunya kebersamaan, asas kekeluargaan, sosio-nasionalisme dan sosiodemokrasi
dalam ekonomi);Kerakyatan (mengutamakan kehidupan ekonomi rakyat); serta Keadilan Sosial
(persamaan/emansipasi, kemakmuran masyarakat yang utama ± bukan kemakmuran pribadi).
Dari butir-butir tersebut, keadilan menjadi sangat utama di dalam sistem ekonomi Indonesia.
Indonesia seharusnya sudah belajar pada krisis ekonomi dan moneter yang mengguncang
dunia pada tahun 1998, dengan hanya sektor pertanian dan perkebunan yang tumbuh positif dan
turut menyelamatkan ekonomi domestik.
Belajar dari kasus itu, Indonesia sudah saatnya memberi perhatian utama pada bidang
pertanian dan perkebunan, agar bisa keluar dari krisis pangan yang kini mengancam dunia.Maka
dari itu setiap komoditas harus didekati secara spesifik karena masing-masing memiliki
spesifikasi yang berbeda.
Jika pendapatan Negara itu tinggi maka pertumbuhan ekonominya juga cepat tetapi
sebaliknya jika pendapatan suatu negara itu di bawah rata ± rata maka pertumbuhan ekonominya
juga rendah.
DAFTAR PUSTAKA
http://monacuapcuap.blogspot.com/2013/06/makalah-sistem-perekonomian-indonesia.html
https://scholar.google.com/citations?
user=jNqskAoAAAAJ&hl=id&scioq=contoh+makalah+sistem+ekonomi+di+indonesia&oi=sra
https://scholar.google.com/scholar?q=related:c9WWEpStOkQJ:scholar.google.com/
&scioq=contoh+makalah+sistem+ekonomi+di+indonesia&hl=id&as_sdt=0,5#:~:text=JD
%20Joenita%20%2D%202012%20%2D%20S2PPUNS
https://scholar.google.com/citations?
user=F9azDaYAAAAJ&hl=id&scioq=contoh+makalah+sistem+ekonomi+di+indonesia&oi=sra
https://www.studocu.com/id/document/universitas-lambung-mangkurat/perekonomian-
indonesia/makalah-sistem-ekonomi-indonesia/28873262