Anda di halaman 1dari 4

TUGAS TUTORIAL KE-1

PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN/SYARIAH

Nama: Irsan Hanif Ismail


Nim: 045294998
Prodi: Ekonomi Syariah
Mata kuliah: Perekonomian Indonesia

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh


Yth. Tutor
Saya akan menjawab soal tugas tutorial ke-1

Soal:
Skor
No Tugas Tutorial
Maksimal
1 Jelaskan Sistem Ekonomi Pancasila, sebagai Sistem Ekonomi khas 20
Indonesia?

2 Jelaskan penyebab internal dan eskternal krisis moneter? 20

3 Jelaskan lima faktor yang dapat mendorong terjadinya pertumbuhan 20


industri?

4 Jelaskan pemikiran yang dijadikan dasar falsafah pada Sistem Ekonomi 20


Kapitalis?

5 Jelaskan cara yang telah ditempuh pemerintah untuk menyehatkan 20


perbankan Indonesia?

* coret yang tidak sesuai

JAWABAN:

1. Sistem ekonomi Pancasila


Sistem ekonomi pancasila mulai dikembangkan serius sejak seminar nasional di universitas
gadjah mada tahun 1980. Pada waktu itu ekonomi pancasila tidak sekedar hanya di anggap
sebuah sistem ekonomi melainkan digagas sebagai sebuah ilmu ekonomi alternatif. Sistem
ekonomi pancasila digali berdasarkan pemikiran bahwa sistem ekonomi sangatlah terkait
dengan ideologi sistem nilai dan sosial budaya masyarakat. Mubyarto menyatakan bahwa
ekonomi pancasila merupakan sistem ekonomi yang khas indonesia yang digali dan
dikembangkan berdasarkan kehidupan ekonomi asli rakyat indonesia dan juga berpijak
pada kombinasi antara gagasan-gagasan normatif dan fakta-fakta empirik yang telah
dirumuskan oleh founding fathers bangsa dalam wujud sila-sila dalam pancasila,
pembukaan UUD 1945, dan pasal-pasal ekonomi UUD 1945 yaitu pasal 27 ayat 2.
Ekonomi pancasila adalah sistem ekonomi yang mengacu pada sila-sila dalam pancasila
yang terwujud dalam lima landasan ekonomi yaitu ekonomi ketuhanan, ekonomi
kemanusiaan, nasionalisme ekonomi, demokrasi ekonomi, dan diarahkan untuk mencapai
keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia.
Terdapat 5 prinsip penerapan sistem ekonomi pancasila yaitu, pertama roda kegiatan
ekonomi bangsa digerakkan oleh rangsangan ekonomi sosial dan moral. kedua, ada
kehendak kuat warga masyarakat untuk mewujudkan pemerataan sosial. ketiga, semangat
nasionalisme ekonomi dalam cara globalisasi makin jelas adanya ugensi terwujudnya
perekonomian nasional yang kuat tangguh dan mandiri. keempat, demokrasi ekonomi
berdasarkan kerakyatan dan kekeluargaan. kelima, keseimbangan yang harmonis.

2. Krisis moneter
Penyebab internal:
1. Dfisit transaksi cenderung membesar dari tahun ke tahun. akibatnya tekanan terhadap
rupiah menjadi semakin kuat saat beban pembayaran terhadap impor dan kewajiban
terhadap perusahaan jasa-jasa asing semakin besar.

2. tingkat akumulasi inflasi indonesia yang sangat tinggi. selama kurun waktu 4 tahun
inflasi kumulatif sebesar 39,1 persen sedangkan inflasi amerika serikat hanya 14,3 persen.

3. utang luar negeri indonesia yang terlalu banyak. kebijakan utang luar negeri yang
dilakukan sejak 1965 telah membuat pemerintah terlena dengan resiko yang harus
ditanggung di masa depan. pada pertengahan tahun 1980-an sesungguhnya kita telah harus
menghentikan utang luar negeri karena outflow negatif utang pokok dan cicilan yang harus
dibayarkan setiap tahun lebih besar daripada utang yang diterima setiap tahun. kebijakan
hutang pemerintah ini ditiro oleh sektor swasta yang celakanya lagi tidak dikontrol oleh
pemerintah. mereka berbondong-bondong membuat utang luar negeri karena banyak model
negara maju yang menganggur.

Penyebab eksternal:
1. Pergerakan finansial di tiga kutub dunia yakni AS, Eropa, dan global mengalami
perkembangan luar biasa sehingga memiliki otoritas yang lebih besar daripada negara
merkembang seperti Indonesia.

3. Spekulasi yang mengiringi gejolak finansial global. Sudah lebih dari 1 dekade sejak
krisis ekonomi yang lebih dikenal dengan krisis moneter tahun 1997-1998. Namun
demikian sepertinya indonesia belum benar-benar mampu bangkit dari keterpurukan
jangankan untuk mengembalikan kedudukannya sebagai masak asia indonesia cenderung
terlihat semakin tertinggal dibandingkan dengan negara-negara asia yang lain.

3. Faktor-faktor yang dapat mendorong terjadinya pertumbuhan industri


1. Peningkatan kemampuan sumber daya manusia atau SDM. hal ini diperlukan untuk
menyiapkan para pelaku industri yang berkualitas dan ber-keahlian.
2. Pembangunan infrastruktur yang memadai. Infrastruktur yang memadai dapat
meningkatkan perkembangan investasi di wilayah, namun jika infrastruktur kurang
memadai akan menyebabkan investor tidak berminat.l untuk berinvestasi.

3. Adanya Investasi asing langsung atau foreign direct Investment (FDI). Dapat
meningkatkan pertumbuhan industri dan ekonomi. Adanya modal asing yang masuk akan
menyebabkan perubahan pola industri dari tradisional menjadi lebih modern.

4. Pembayaran yang dihasilkan dari investasi menarik. Return yang tinggi dari investasi
akan menarik para investor untuk meningkatkan modalnya di Indonesia. Dan para investor
akan selalu berusaha untuk mendapat return tinggi.

5. Peningkatan riset dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang memadai.
Adanya riset serta pengembangan IPTEK dapat meningkatkan daya saing produk di pasar
internasional baik dari segi harga maupun kualitas nya. Untuk mencapai hal itu, produk
haruslah terus dikembagkan agar lebih berkualitas dan efisien.

4. Pemikiran-pemikiran yang menjadi dasar falsafah ekonomi Kapitalis antara lain,


liberialisme, rasionalisme, intelektualisme, materialisme, dan humanisme.
1. Pemikiran liberialisme mengutamakan kebebasan individu.
2. Rasionalisme mengajarkan bahwa rasio( pikiran) lebih penting daripada perasaan.
3. Materialisme adalah paham yang menyatakan bahwa hakikat kebenaran merupakan
sesuatu yang dapat dibuktikan secara empiris, yaitu didengar, diraba, dan dirasakan.
4. Humanisme ialah paham yang menyatakan bahwa kehidupan di dunia adalah yang
terpenting, dan kehidupan sesudahnya tidak perlu dipikirkan karena di luar jangkauan
manusia.

5. Cara yang telah dilakukan pemerintah menyehatkan perbankan Indonesia, antara


lain:

1. Likuidasi Bank
Kebijakan pemerintah untuk melikuidasi 16 bank pada bulan november 1997 menimbulkan
biaya sosial yang besar yaitu anji lagunya kepercayaan masyarakat terhadap perbankan.
tidak berjalannya mekanisme intermediasi bank berdampak buruk bagi perekonomian.
adanya kontraksi penawaran agregat dan sisi lain terjadi pula ekspansi permintaan agregat
mengakibatkan angka inflasi yang tinggi.

2. Penggabungan bank
Salah satu cara menyehatkan bank adalah dengan menggabungkan beberapa bank yang
dinilai efektif untuk menghasilkan bank yang kuat dan tahan terhadap guncangan ekonomi.
Bagi perbankan penggabungan kadang sulit dilakukan karena tidak setiap bank cocok dan
sesuai. selain itu juga memerlukan yang cukup besar, oleh karena itu penggabungan bang
lebih sesuai bila dilakukan pada bagian memiliki jenis usaha sama.

3. Restrukturisasi Perbankan
Restrukturisasi perbankan bertujuan untuk mengubah perbankan dari yang tidak sehat
menjadi sehat dengan berbagai strategi. untuk jangka pendek restrukturisasi ditujukan
untuk memulihkan kepercayaan pasar terhadap sistem keuangan , penggunaan sumber
daya secara efisien, dan memiliki investor dan pengelola yang profesional. dan dalam
jangka panjang restrukturisasi ditujukan untuk menciptakan stabilitas sistem keuangan
jangka panjang dan menciptakan pelaku ekonomi dan keuangan yang handal. Selain
membutuhkan dana yang cukup besar restrukturisasi membutuhkan waktu yang lama
hingga bertahun-tahun.

4. Rekapitalisasi Perbankan
Target adanya rekapitalisasi adalah menjadikan bank domestik mencapai CAR sampai 4%
pada saat setelah krisis.untuk bank yang telah memenuhi syarat CAR antara 25 sampai 4%
dapat mengikuti program rekapitalisasi atau ditutup. Rekapitalisasi menyebabkan beban
yang berat bagi pemerintah, total obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah tercatat sekitar
Rp.644 triliun.

SUMBER:

- ESPA4314 Perekonomian Indonesia_Modul 1 - Modul 3

Sekian jawaban dari saya, jika ada kesalahan saya mohon maaf.
Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Anda mungkin juga menyukai