Skor
No Tugas Tutorial
Maksimal
1 Jelaskan pemikiran yang dijadikan dasar falsafah pada Sistem Ekonomi 15
Kapitalis?
Berikut dibawah ini jawaban atas tugas yang ke-1 ini, jawaban ini berdasarkan BMP dan
materi pengayaan lainnya.
1. Jelaskan pemikiran yang dijadikan dasar falsafah pada Sistem Ekonomi Kapitalis?
Sitem Ekonomi Kapitalis muncul pada abad ke-17, pemikiran-pemikiran yang menjadi
dasar sistem ekonomi kapitalis yaitu dengan mendoktrinkan kepentingan gereja diatas
kepentingan segalanya, diruntuhkan oleh pandangan yang menekankan pada liberalism,
individualisme, rasionalisme, atau intelektualisme, materialism, dan humanisme.
Sederhananya, pengertian sistem ekonomi Pancasila adalah suatu bentuk yang dijiwai oleh ideologi
Pancasila, tentunya dengan landasan kekeluargaan dan juga gotong royong. Bebeapa negara
tertentu selalu menerapkan sistem ekonomi yang memang sudah sesuai dengan filosofi hidup di
negara itu, pun sama halnya dengan Indonesia.
Sistem ekonomi Pancasila akan memberikan ruang kebebasan pada seluruh warga negaranya agar
bisa berusaha atau membangun usaha perekonomian dengan adanya batasan dan berbagai syarat
yang sebelumnya sudah ditentukan.
Seperti yang sudah kita ketahui, kebanyakan produksi masyarakat saat ini merupakan usaha swasta
yang bersandingan dengan perusahaan yang mencakup di bidang pertanian, perbanan,
pertambangan, transportasi, dll.
Selain faktor internal, faktor eksternal juga mendorong terjadinya krisis moneter.
Pertama, pergerakan finansial di tiga kutub dunia (AS, Eropa dan Jepang). Pada paruh kedua
dekade 1990-an terjadi pergerakan finansial dari Jepang dan Eropa ke AS karena masalah
perekonomian yang dialami Jepang dan proses ekonomi-politik penyatuan mata uang Eropa.
Kedua, institusi finansial berbentuk negara dan lembaga keuangan yang berkembang secara
global mengalami perkembangan luar biasa sehingga memiliki otoritas yang lebih besar daripada
negara berkembang seperti Indonesia.
Ketiga, spekulasi yang mengiringi gejolak finansial global.
Dan menurut pendapat Prof Mubyarto pada tahun 1989 persoalan mendasar ekonomi pertanian
di Indonesia, diantaranya adalah;
1) Jarak waktu yang lebar antara pengeluaran dan penerimaan pendapatan dalam pertanian.
Pendapatan petani hanya diterima setiap musim panen, sedangkan pengeluaran harus
diadakan setiap hari, setiap minggu, atau bahkan kadang-kadang dalam waktu yang sangat
mendesak sebelum panen.
2) Pembiayaan pertanian
Dengan titik tolak adanya kemelaratan yang luas dikalangan petani, keterlibatan mereka
pada utang, baik utang biasa maupun dengan sistem ijon, maka sering dapat disimpulkan
bahwa persoalan yang paling sulit dalam ekonomi pertanian adalah persoalan pembiayaan
pertanian.
3) Tekanan penduduk
Adanya persoalan penduduk dalam konteks ekonomi pertanian dapat dilihat dari tanda-
tanda bahwa;
4) Pertanian subsistem
Pertanian subsistem diartikan sebagai suatu sistem bertani dimana tujuan utama dari petani
adalah untuk memenuhi kebutuhan hidupnya beserta keluarganya. Produksi subsistem
murni ditandai tidak adanya aspek-aspek komersial dan penggunaan uang.
Return yang tinggi dari hasil investasi akan menarik investor lebih meningkatkan
modalnya di Indonesia. Modal yang berbentuk uang akan selalu mencari bentuk usaha
yang meberikan hasil investasi yang lebih tinggi. Dengan demikian tinggkat return yang
tinggi akan meningkatkan pertumbuhan industry di Indonesia.
5) Factor peningkatan riset dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang
memadai. Adanya riset dan pengembangan iptek dapat meningkatkan daya saing produk
dipasar internasioanal baik dari segi harga-harga maupun segi kualitasnya.
6. Kebijakan ini diharapkan dapat mendorong perbankan untuk menerapkan prinsip prinsip
manajemen yang berorientasi pada pasar. Bentuk-bentuk subsidi bunga dibatasi dan
hanya diberikan untuk skala prioritas tertentu, sedangkan penentuan suku bunga kredit
non prioritas diserahkan pada pasar. Sebutkan Isi Paket Kebijakan Juni 1983 ?
7. Jelaskan cara yang telah ditempuh pemerintah untuk menyehatkan perbankan Indonesia?
Ada beberapa cara yang telah ditempuh pemerintah untuk menyehatkan perbankan di
dindonesia, yaitu;
1) Likuiditas bank
Kebijakan pemerintah untuk melikuiditas 16 bank pada bulan November 1997
menimbulkan biaya yang besar, yaitu anjloknya kepercayaan masyarakat terhadap
perbankan. Adanya kontraksi penawaran agregat dan sisi lain terjadi pula ekspansi
permintaan agregat mengakibatkan inflasi yang tinggi.
2) Penggabungan bank (merger)
Salah satu cara menyehatkan bank adalah dengan menggabungkan beberapa bank yang
dinilai efektif untuk menghasilkan bank yang kuat dan tahan tehadap goncangan ekonomi.
3) Restrukturisasi perbankan
Restrukturisasi perbankan bertujuan untuk mengubah perbankan dari yang tidak sehat
menjadi sehat dengan berbagai strategi. Untuk jangka pendek restrukturisasi ditujukan
untuk, memulihkan kepercayaan pasar terhadap sistem keuangan, penggunaan sumber daya
secara efesien dan memliki investor dan pengelolaan yang professional. Dalam jangka
panjang restrukturisasi ditujukan untuk menciptakan stabilitas sistem keuangan jangka
panjang dan menciptakan pelaku ekonomi dan keuangan yang handal.
4) Rekapitalisasi perbankan
Untuk mengikuti skema rekapitalisasi, bank diwajibkan dapat mencapai CAR tidak kurang
dari 25%. Target adanya rekapitalisasi adalah menjadikan bank domestic mencapai CAR
sampai 4% pada saat setelah krisis. Besarnya CAR ini setengahnya dari standar yang
ditetapkan oleh BIS (bank of internasional settlement), yakni 8%.