Anda di halaman 1dari 6

TUGAS KE 1 TT.

PEREKONOMIAN INDONESIA
SMT. 2

1. Jelaskan keterkaitan antara sistem ekonomi Pancasila dan sistem ekonomi kerakyatan!
JAWAB:
• Definisi dari sistem ekonomi Pancasila adalah sistem ekonomi yang didasarkan pada
nilai-nilai Pancasila sebagai landasan utamanya. Sistem ini mengutamakan kesejahteraan
masyarakat, keadilan sosial, dan pemerataan ekonomi. Dalam sistem ekonomi Pancasila,
nilai-nilai Pancasila menjadi acuan dalam mengatur kegiatan ekonomi, sementara dalam
sistem ekonomi kerakyatan, partisipasi aktif masyarakat menjadi salah satu prinsip utama yang
dijunjung tinggi.

Keterkaitan sistem ekonomi Pancasila sangat terkait dengan ideologi, sistem nilai dan
sosial-budaya (kelembagan) masyarakat dimana sistem itu dikembangkan. Mubyarto
menyatakan dengan jelas bahwa ekonomi Pancasila merupakan sistem ekonomi yang khas
(berjati-diri) Indonesia, yang digali dan dikembangkan berdasarkan ekonomi riil (real-life
economy) rakyat Indonesia.
Ekonomi Pancasila berpijak pada kombinasi antara gagasan-gagasan normatif dan fakta-fakta
empirik yang telah dirumuskan oleh founding fathers bangsa dalam wujud wujud Pancasila,
pembukaan UUD 1945, dan pasal pasal (ekonomi) UUD 1945 (asli), yaitu pasal 27 (ayat 2), 31, 33,
dan 34. Ekonomi Pancasila adalah sistem ekonomi yang mengacu pada sila-sila Pancasila, yang
terwujud dalam lima landasan ekonomi, yaitu ekonomi moralistik (ber-ketuhanan), ekonomi
kemanusiaan, nasionalisme ekonomi, demokrasi ekonomi (ekonomi kerakyatan), dan diarahkan
untuk mencapai keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

• definisi dari sistem ekonomi kerakyatan adalah sistem ekonomi yang didasarkan pada
partisipasi aktif masyarakat dalam mengelola ekonomi, baik dalam sektor produksi, distribusi,
maupun konsumsi. Dalam sistem ekonomi kerakyatan, kepentingan masyarakat lebih
diutamakan daripada kepentingan individu atau kelompok tertentu.
Keterkaitan ekonomi kerakyatan yaitu perekonomian rakyat ataupun ekonomi kerakyatan
yang mengandung makna yang spesifik. Jika ekonomi rakyat menggambarkan tentang pelaku
ekonominya, maka perekonomian rakyat lebih menunjuk pada obyek atau situasinya. Makna
yang lebih luas ada dalam ekonomi kerakyatan yang mencerminkan suatu bagian dari sistem
perekonomian. Ekonomi kerakyatan ini dapat dikatakan sebagai subsistem dari sistem ekonomi
Pancasila.

Dalam kedua sistem ekonomi tersebut, ada prinsip-prinsip dan nilai-nilai yang mendasar yang
menjadi landasan dalam mengatur dan mengelola kegiatan ekonomi.
Dalam sistem ekonomi Pancasila, nilai-nilai Pancasila menjadi acuan dalam mengatur kegiatan
ekonomi, sementara dalam sistem ekonomi kerakyatan, partisipasi aktif masyarakat menjadi
salah satu prinsip utama yang dijunjung tinggi.
Keduanya memiliki tujuan yang sama, yaitu menciptakan kesejahteraan masyarakat dan
pemerataan ekonomi, namun cara dan prinsip-prinsip yang diterapkan sedikit berbeda.

Oleh karena itu, keduanya dapat dianggap sebagai sistem ekonomi yang sejalan dan saling
melengkapi dalam upaya mencapai tujuan yang sama.
Sumber Referensi:
•BMP/ESPA4314/MODUL1/KEGIATAN BELAJAR 1

2. Jelaskan penyebab internal dan eksternal krisis moneter!


JAWAB:
Penyebab internal krisis adalah:
1) Defisit transaksi berjalan di Indonesia yang cenderung membesar dari tahun ke tahun.
Akibatnya, tekanan terhadap rupiah menjadi semakin kuat manakala beban pembayaran
terhadap impor dan kewajiban terhadap perusahaan jasa-jasa asing semakin besar.

2) Tingkat akumulasi inflasi Indonesia yang sangat tinggi. Selama kurun waktu empat tahun
(1992-1996) inflasi kumulatif sebesar 39,1 persen, sedangkan inflasi Amerika Serikat hanya 14,3
persen. Tetapi pada saat yang sama despresiasi kumulatif rupiah senantiasa di tahan oleh
otoritas moneter sebesar 15,57 persen. Oleh karena itu rupiah sebenarnya overvaluasi karena
depresiasi ditahan yakni sekitar 9,2 persen. Pemegang otoritas monoter merasa sangat yakin
fundamental ekonomi Indonesia sangat baik sehingga mereka tidak perlu melakukan kebijakan
devaluasi.

3) Utang luar negeri Indonesia yang terlalu banyak. Kebijakan utang luar negeri yang
dilakukan sejak 1965 telah membuat pemerintahan terlena dengan resiko yang harus
ditanggung di masa depan. Utang pokok dan cicilan harus dibayarkan setiap tahun lebih besar
dari pada utang yang diterima setiap tahun.

Penyebab eksternal krisis moneter:


1) Pergerakan di tiga kutub dunia (AS, Eropa dan Jepang). Pada paruh kedua dekade 1990-an
terjadi pergerakan finansial dari Jepang dan Eropa ke AS karena masalah perekonomian yang
dialami Jepang dan proses ekonomi-politik penyatuan mata uang Eropa.

2) Institusi finansial berbentuk negara dan lembaga keuangan yang berkembang secara global
mengalami perkembangan luar biasa sehingga memiliki otoritas yang lebih besar dari pada
negara berkembang seperti Indonesia.

3) Spesikulasi yang mengiringi gejolak finasial global.

Sumber Referensi:
•BMP/ESPA4314/MODUL1/KEGIATAN BELAJAR 2

3. Kebijakan dan strategi pembangunan pertanian dalam mengatasi permasalahan liberalisasi


pertanian di Indonesia sangat diperlukan. Salah satunya demi kesejahteraan para petani
Indonesia. Tentukanlah kebijakan yang dapat dilakukan pemerintah dalam upaya
menyejahterakan Petani?
JAWAB:
Peranan pemerintah dalam pembangunan pertanian Indonesia adalah berupa pembuatan
kebijikan-kebijakan yang di tujukan untuk memperbaiki kesejahteraan petani.

1) Kebijakan Harga: Kebijakan Pangan Murah


Secara teoritis kebijakan harga dapat dipakai mencapai tiga tujuan, yaitu:
a. Stabilisasi harga-harga hasil pertanian terutama pada tingkat petani,
b. Meningkatkan pendapatan petani melalui perbaikan dasar tukar ( term of trade )
c. Memberikan arah dan petunjuk pada jumlah produksi.

Kebijakan harga yang diterapkan di Indonesia misalnya kebijakan harga beras minimum dan
harga beras maksimum. Kebijakan ini ditekankan untuk mencapai tujuan yang pertama, yaitu
stabilisasi harga hasil pertanian.

2) Kebijakan Pemasaran
Kebijakan pemasaran dilakukan untuk memasarkan hasil-hasil pertanian yang bertujuan
ekspor, selain pengaturan distribusi sarana produksi bagi petani. Pemerintah berusaha
menciptakan persaingan yang sehat di antara pedangan dengan melayani kebutuhan petani
seperti pupuk, insektisida, pestisida, dan lain-lain, sehingga petani dapat membeli sarana
produksi tersebut dengan harga yang tidak terlalu tinggi.

3) Kebijakan Struktural
Kebijakan struktural dalam pertanian dimaksudkan untuk memperbaiki struktur produksi
misalnya luas pemilikan lahan, pengenalan dan pengusahaan alat-alat pertanian yang baru,
dan perbaikan sarana pertanian yang umumnya baik prasana fisik maupun sosial ekonomi.

Sumber Referensi:
•BMP ESPA4314/MODUL2/KEGIATAN BELAJAR 1

4. Jelaskan faktor-faktor apa saja yang mendorong terjadinya pertumbuhan industrialisasi di


Indonesia?
JAWAB:
Ada lima faktor yang mendorong terjadinya industri di Indonesia:
1) Peningkatan sumber daya manusia (SDM). Pembanguna SDM mutlak diperlukan untuk
menyiapkan pelaku industri yang berpendidikan dan berkeahlian. Investasi pengembangan
SDM merupakan investasi jangka panjang berkelanjutan yang hasilnya tidak dapat dilihat
secara cepat.

2) Pembangunan infrastruktur yang memadai. Untuk memacu perkembangan industri


diperlukan infrastruktur yang mencukupi kebutuhan industri. Infrastruktur yang memadai
dapat meningkatkan perkembangan investasi di wilayah tersebut.

3) Adanya investasi asing langsung atau Foreign Direct Invesment (FDI). Investasi langsung
dapat meningkatkan pertumbuhan industri, bahkan pertumbuhan ekonominya.

4) Pembayaran yang dihasilkan dari investasi menarik. Return yang tinggi dari hasil investasi
akan menarik investor akan lebih meningkatkan modalnya di Indonesia. Modal yang berbentuk
uang akan selalu mencari bentuk usaha yang memberikan hasil investasi yang lebih tinggi.
Dengan demikian tingkat return yang tinggi akan meningkatkan pertumbuhan industri di
Indonesia.

5) Peningkatan riset dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang memadai.
Adanya riset dan pengembangan iptek dapat meningkatkan daya saing produk di pasar
internasional baik dari segi harga-harga maupun segi kualitasnya.

Referensi:
•BMP/ESPA4314/MODUL2/KEGIATAN BELAJAR 2

5. Jelaskan hubungan lembaga keuangan mikro dengan tingkat kemiskinan!


JAWAB:
Menurut Krisnamurti (2013), keuangan mikro dapat menjadi faktor kriktikal dalam usaha
penangulanggan kemiskinan yang efektif. Peningkatan akses dan pengadaan sarana
penyimpanan, pembiayaan, dan asuransi yang efisien dapat membangun keberdayaan
kelompok miskin dan peluang mereka untuk ke luar dari kemiskinan, melalui:

1) Tingkat konsumsi yang lebih pasti dan tidak befluktuasi.


2) Mengelola resiko dengan lebih baik.
3) Secara bertahap memiliki kesempatan untuk membangun aset.
4) Mengembangkan kegiatan usaha mikronya.
5) Menguatkan kapasitas perolehan pendapatanya, dan
6) Dapat merasakan tingkat hidup yang lebih baik.

Lembaga keuangan mikro (LKM) adalah lembaga keuangan yang memberikan layanan
keuangan seperti kredit, tabungan, dan asuransi kepada masyarakat yang memiliki akses
terbatas ke sistem keuangan formal. LKM bertujuan untuk membantu mengurangi kemiskinan
dengan memberikan akses keuangan kepada masyarakat yang tidak terlayani oleh lembaga
keuangan formal.

Tingkat kemiskinan di suatu negara seringkali terkait erat dengan tingkat akses keuangan
yang dimiliki oleh masyarakat.

Masyarakat yang memiliki akses terbatas ke sistem keuangan formal cenderung mengalami
kesulitan dalam mengakses layanan keuangan seperti kredit, tabungan, dan asuransi.

Kondisi ini seringkali menjadi hambatan bagi mereka untuk memperbaiki kondisi ekonomi dan
mengurangi kemiskinan.

LKM hadir sebagai alternatif untuk memberikan akses keuangan kepada masyarakat yang
tidak terlayani oleh lembaga keuangan formal.

Melalui layanan keuangan yang disediakan oleh LKM, masyarakat yang sebelumnya tidak
memiliki akses ke sistem keuangan formal.

Selain itu dapat memperoleh akses ke kredit yang membantu mereka memulai usaha
kecil, menabung untuk kebutuhan di masa depan, dan mengakses layanan asuransi untuk
melindungi diri dan keluarga mereka dari risiko keuangan.

Dengan akses ke layanan keuangan yang memadai, masyarakat dapat memperbaiki kondisi
ekonomi mereka dan secara bertahap keluar dari kondisi kemiskinan.

Oleh karena itu, LKM memiliki peran penting dalam membantu mengurangi tingkat kemiskinan
di suatu negara dengan memberikan akses keuangan kepada masyarakat yang tidak terlayani
oleh lembaga keuangan formal.

Layanan kredit mikro memainkan peran penting dalam pembangunan ekonomi, terutama
di negara-negara berkembang dan di wilayah pedesaan yang terisolasi. Kredit mikro adalah
kredit kecil yang diberikan kepada pengusaha kecil yang tidak memiliki akses ke lembaga
keuangan formal seperti bank. Dalam lingkungan ekonomi yang sulit, pengusaha kecil
dapat mengalami kesulitan dalam mengakses sumber pembiayaan yang memadai untuk
mengembangkan usaha mereka.

Tanpa sumber pembiayaan yang memadai, pengusaha kecil mungkin tidak mampu membeli
peralatan dan bahan baku yang diperlukan untuk mengembangkan usaha mereka. Akibatnya,
mereka mungkin tidak mampu meningkatkan produksi, menciptakan lapangan kerja baru, dan
memperbaiki kondisi ekonomi mereka.

Layanan kredit mikro dapat membantu pengusaha kecil untuk memulai atau mengembangkan
usaha mereka dengan memberikan sumber pembiayaan yang dibutuhkan untuk membeli
bahan baku, peralatan, dan modal kerja.

Dalam jangka panjang, kredit mikro dapat membantu pengusaha kecil meningkatkan
produktivitas dan pendapatan mereka, menciptakan lapangan kerja baru, dan memperkuat
ekonomi lokal.

Sumber Referensi:
•BMP/ESPA4314/MODUL3/KEGIATAN BELAJAR 1
•https://www.google.co.id/url?q=https://www.quena.id/pendidikan/6658595594/jelaskan
-hubungan-lembaga-keuangan-mikro-dengan-tingkat-kemiskinan-latihan-soal
-ekonomi-sma&sa=U&ved=2ahUKEwj45ei5gdb-AhV27TgGHSRuB20QFnoECAoQAg&usg=
AOvVaw1iHEG1OgAqPsBoFLz1J_Gh

6. Apakah pemerintah sekarang sudah mampu mengelola keuangan negara secara efektif dan
efisien? Jelaskan jawaban anda!
JAWAB:
Menurut saya pemrintah sudah mengelola keuangan negara secara tertib, taat pada
peraturan perundang-undangan, efisien, ekonomis, efektif, transparan, dan bertanggung
jawab dengan memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan. APBN, perubahan APBN, dan
pertanggungjawaban pelaksanaan APBN setiap tahun ditetapkan dengan undang-undang.

Kita dapat lihat bagaimana cara pemerintah mengelola utsng negara yang digunakan untuk
pembangunan infrastruktur bukan untuk konsumi, dan pembangunan infrastruktur yang
dilakukan oleh pemerintah ini merupakan strategi fiskal, untuk menyerap banyak tenaga kerja,
sehingga pertumbuhan ekonomi dapat meningkat.

Semua pengeluaran pemerintah harus sesuai dengan anggaran yang ada, perancanaan
pemerintah sudah termuat dalam daftar pengeluaran APBN, hal ini dilakukan pemerintah
sebagaimana fungsi APBN sebagai pengendalian dan pertangung jawaban pemerintah kepada
DPR atas pengelolaan uang negara tersebut.

Keungan negara yang dikelola secara efektif dan efisisen akan memberikan dampak yang
positif bagi perekonomian.

Sumber Referensi:
•BMP/ESPA4314/MODUL3/KEGIATAN BELAJAR 2

Anda mungkin juga menyukai