Anda di halaman 1dari 8

LEMBAR JAWABAN TUGAS 1

“ PEREKONOMIAN INDONESIA ”

Nama : Bekti Wahyuni


NIM : 048045788
Semester : 2 (Dua)
Program Studi : Manajemen
Matakuliah : Perekonomian Indonesia ESPA4314

UNIVERSITAS TERBUKA
Jalan Pondok Cabe Raya, Pondok Cabe Udik, Kecamatan Ciputat,
Kota Tangerang Selatan, Banten 15418
TUGAS TUTORIAL KE-1
PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN

Nama Mata Kuliah : Perekonomian Indonesia


Kode Mata Kuliah : ESPA4314
Jumlah sks : 3 SKS

No Tugas Tutorial
1 Jelaskan keterkaitan antara sistem ekonomi Pancasila dan sistem ekonomi kerakyatan?
Jawab
Ekonomi Pancasila merupakan sistem ekonomi yang bersumber atau berlandaskan pada
asas-asas dan nilai-nilai pada ideologi negara serta dasar negara Indonesia yaitu
Pancasila. Asas yang paling menonjol dalam sistem ekonomi Pancasila ini adalah asas
moralitas, kekeluargaan, keadilan dan gotong royong nasional.

Ekonomi kerakyatan adalah sistem ekonomi yang lahir dengan nilai dan paradigma
Pancasila. Menurut Natonagoro sebagaimana dikutip oleh Sinung Mufti Hangabei
membedakan nilai menjadi tiga jenis, yaitu nilai material (sesuatu yang berguna bagi
kehidupan jasmani manusia), nilai vital (berguna bagi manusia untuk dapat mengadakan
aktivitas atau kegiatan) dan nilai kerohanian (sesuatu yang berguna bagi rohani di
manusia). Nilai-nilai Pancasila oleh Natonagoro digolongkan sebagai nilai-nilai
kerohanian, tetapi mengakui adanya nilai material dan nilai vital (Hangabei, 2017).

Ekonomi Pancasila dan Ekonomi Kerakyatan merupakan sistem ekonomi yang paling
relevan bagi bangsa Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar
1945. Keterkaitan antara Sistem Ekonomi Pancasila dengan Sistem Ekonomi Kerakyatan
adalah sebagai berikut :
 Sistem Ekonomi Pancasila dan Sistem Ekonomi Kerakyatan keduanya memiliki
kesamaan yaitu memihak pada kepentingan ekonomi rakyat untuk mewujudkan
kesejahteraan serta kemakmuran di tengah-tengahkehidupan masyarakat.
 Sistem ekonomi Pancasila dan sistem ekonomi kerakyatan didasarkan pada nilai-nilai
Pancasila sebagai pedoman dalam mengatur kehidupan berbangsa dan bernegara.
Salah satu nilai Pancasila yang berkaitan dengan sistem ekonomi adalah "keadilan
sosial bagi seluruh rakyat Indonesia" dimana sistem ekonomi mengedepankan nilai-
nilai keadilan dan kesejahteraan yang terkandung dalam nilai-nilai Pancasila.
 Kedua sistem ini mengakui pentingnya kolaborasi dalam mencapai tujuan ekonomi,
dengan gotong royong antara pelaku ekonomi, baik itu antara pemerintah, swasta,
maupun masyarakat seperti menciptakan lapangan kerja, mengurangi kemiskinan dan
meningkatkan kesejahteraan bagi bangsa ini.

2 Jelaskan faktor penyebab terjadinya krisis moneter 1997/ 1998?


Jawab
Krisis moneter atau krisis keuangan merupakan kondisi terpuruknya perekonomian suatu
negara yang menyebabkan harga suatu aset mengalami penurunan tajam, lembaga
keuangan mengalami kekurangan likuiditas, bisnis dan konsumen tidak dapat membayar
utang mereka, dan masyarakat mengalami kesulitan dalam bidang perekonomian.

Krisis moneter yang terjadi di Indonesia memiliki penyebab yang membuat negara ini
mengalami kesusahan dalam hal ekonomi. Berikut adalah penyebab dari krisis moneter :
 Ketidakstabilan Keuangan
Permasalahan perbankan, seperti kredit macet yang tinggi dapat mengakibatkan
tekanan pada stabilitas keuangan serta mengganggu fungsi pasar keuangan.
Ketidakstabilan dalam sektor keuangan itu termasuk lemahnya sistem perbankan,
penurunan kepercayaan investor, spekulasi berlebihan, hal tersebut dapat memicu
krisis moneter.
 Akumulasi Utang Swasta Luar Negeri Yang Besar
Krisis moneter disebabkan juga karena besarnya utang luar negeri sektor swasta.
Pada bulan Maret 1998, total utang luar negeri bangsa ini mencapai 138 miliar dolar
Amerika Serikat, sebesar 72,5 miliar USD dari 138 USD merupakan utang swasta.
Kabar buruknya, dua pertiga dari utang ini bersifat jangka pendek serta jatuh tempo
pada tahun 1998 dan harus segera dibayarkan. Cadangan devisa pada waktu tersebut
sebesar 14,44 miliar USD, sehingga tidak cukup untuk membayar kembali utang dan
juga bunganya. Hal ini membuat tekanan berat pada nilai tukar rupiah di Indonesia.
 Kebijakan Moneter yang Kurang Efektif
Kebijakan moneter yang kurang efektif atau tidak tepat dalam mengelola inflasi,
tingkat suku bunga, dan stabilitas mata uang menyebabkan krisis moneter.
Contohnya, kebijakan moneter yang terlalu longgar maupun terlalu ketat dapat
berdampak negatif pada perekonomian.
 Ketidakseimbangan Neraca Perdagangan
Defisit yang berkelanjutan didalam neraca perdagangan, yaitu ketika melakukan
impor lebih besar dari pada ekspor, dapat menyebabkan penurunan cadangan devisa
serta melemahnya nilai tukar mata uang.

3 Kebijakan dan strategi pembangunan pertanian dalam mengatasi permasalahan


liberalisasi pertanian di Indonesia sangat diperlukan. Salah satunya demi kesejahteraan
para petani Indonesia. Tentukanlah kebijakan yang dapat dilakukan pemerintah dalam
upaya menyejahterakan Petani?
Jawab
Kebijakan pertanian dibuat sebagai upaya mensejahterakan petani, dikarenakan petani di
Indonesia mempunyai taraf hidup yangbelum sejahtera ditambah lagi keadaan pertanian
yang tidak stabil sehingga diperlunya kebijakan pertanian diantaranya sebagai berikut :
1) Kebijakan Pertanian Meningkatkan Kapasitas dan Memberdayakan SDM serta
Kelembagaan Usaha di Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian.
Adapun beberapa kebijakan operasional untuk meningkatkan kapasitas dan
memberdayakan SDM terkait dengan strategi tersebut adalah:
 Meningkatkan penyuluhan, pendampingan, pendidikan dan pelatihan di bidang
pasca panen, pengolahan serta pemasaran hasil pertanian.
 Mengembangkan kelembagaan usaha pelayanan pascapanen, pengolahan dan
pemasaran hasil pertanian yang langsung dikelola oleh petani/kelompok tani.
2) Kebijakan Pertanian Meningkatkan Inovasi Dan Diseminasi Teknologi Pasca
Panen Dan Pengolahan.
Dalam hubungan tersebut, beberapa kebijakan untuk bisa melaksanakan kebijakan
diatas yang akan dilaksanakan adalah:
 Melakukan kerjasama dan koordinasi dengan sumber-sumber inovasi teknologi
seperti lembaga riset, Perguruan Tinggi dan bengkel-bengkel swasta dalam
rangka pengembangan dan diseminasi teknologi tepat guna.
 Mengembangkan bengkel alsin pascapanen dan pengolahan hasil
 Mengembangkan sistem sertifikasi dan apresiasi (penghargaan) terhadap inovasi
teknologi yang dilakukan oleh masyarakat.
 Mengembangkan pilot proyek dan percontohan penerapan teknologi pasca panen
dan pengolahan hasil pertanian.
 Memberikan penghargaan dengan kriteria mutu, rasa, skala usaha, terhadap
produk olahan yang dihasilkan oleh para pelaku usaha
3) Kebijakan Pertanian di Bidang Informasi dan Teknologi
Upaya menuju pertanian industri bisa dikembangkan dengan peningkatan
penggunaan alat serta mesin pertanian dalam pengolahan tanah pertanian dan
penanganan pasca panen.Keuntungan yang diperoleh dengan peningkatan pertanian
di Bidang Informasi dan Tekonologi adalah terjadinya peningkatan efisiensi dan
produktivitas pemanfaatan sumber daya alam.
4) Kebijakan Pertanian di Bidang Perangkutan dan Peningkatan akses ke pasar
Pemerintah dapat membangun atau meningkatkan infrastruktur, seperti jalan dan
transportasi yang baik yang dapat memudahkan petani untuk mengakses pasar. Selain
itu, pemerintah juga dapat membantu petani dalam pemasaran produk pertanian
mereka.
5) Kebijakan Pertanian dalam Bidang Lahan
Kebijakan untuk menghapuskan pajak lahan atau meringankan pajak lahan di sektor
pertanian, dikarenakan sangat efektif untuk mengatasi alih fungsi lahan yang
dilakukan petani pada zaman sekarang.

4 Jelaskan dampak krisis moneter 1997/ 1998 terhadap perbankan saat Bank Indonesia
melakukan penghentian transaksi Surat berharga pasar uang menarik dana BUMN dan
menaikkan suku bunga sertifikat Bank Indonesia (SBI)?
Jawab
Likuiditas 16 Bank pada tahun 1997/1998 merupakan bukti Bank Indonesia (BI) sangat
rapuh. Bank Indonesia juga melakukan penghentian transaksi Surat berharga pasar uang
menarik dana BUMN dan menaikkan suku bunga sertifikat Bank Indonesia (SBI) .
Berikut dampak lain yang ditimbulkan krisis moneter 1997/1998 :
 Seluruh Bank di Indonesia Mengalami Kredit Macet
Karena penurunan nilai tukar rupiah, seluruh bank di Indonesia menghadapi sejarah
kredit yang buruk dengan banyak bisnis gagal membayar utang mereka. Kredit macet
ini merugikan bank-bank yang semakin merugi, sehingga pemerintah akhirnya
memutuskan untuk menggabungkan beberapa bank untuk menyelamatkan
perekonomian Indonesia.
 Penurunan kepercayaan publik
Turunnya kepercayaan terhadap pasar domestik menyebabkan permintaan terhadap
dolar menjadi naik signifikan, yang mengakibatkan nilai tukar dolar terhadap rupiah
naik.
 Kenaikan Suku Bunga
Di sektor ekonomi dan perbankan, anjloknya nilai rupiah secara signifikan
mebgakibatkan pasar modal dan pasar uang ambles. Tingginya suku bunga juga
menjadi penyebab sejumlah bank di Indonesia mengalami kebangkrutan. Surat utang
pemerintah pun ikut lengser.
 Penurunan Nilai Aset
Krisis moneter berdampak di penurunan nilai aset perbankan. Penurunan nilai tukar
rupiah terhadap dolar AS mengakibatkan penurunan nilai aset yang dihargai dalam
mata uang asing. Hal ini sangat berdampak negatif, kekuatan modal perbankan dan
kemampuan mereka untuk bertahan menghadapi kasus ini dalam kondisi krisis.
 Penurunan Kredit
Bank menjadi lebih hati-hati dalam memberikan kredit atau pinjaman kepada
kreditur, sehingga mengurangi akses modal bagi kreditur atau pelaku usaha dan
masyarakat umum. Hal ini berdampak negatif pada pertumbuhan ekonomi di
Indonesia.
 Ketidakstabilan Likuiditas
Penghentian transaksi di BUMN menyebabkan likuiditas perbankan menurun drastis.
Bank-bank mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan likuiditasnya yang
mengakibatkan menghambat kemampuan mereka untuk memberikan pinjaman
kepada nasabah.

5 Jelaskan pentingnya peranan lembaga keuangan mikro bagi pelaku usaha mikro kecil dan
menengah (UMKM)?
Jawab
Lembaga Keuangan Mikro (LKM) merupakan salah satu lembaga keuangan yang khusus
didirikan untuk memberikan jasa pengembangan usaha serta pemberdayaan masyarakat,
baik melalui pembiayaan atau pinjaman dalam usaha skala mikro kepada anggota
maupun masyarakat, pengelolaan simpanan dan memberikan jasa konsultasi
pengembangan usaha yang tidak hanya semata-mata mencari keuntungan.

Pentingnya peranan Lembaga Keuangan Mikro bagi pelaku usaha mikro kecil dan
menengah (UMKM) adalah sebagai berikut :
 Pemberian pembiayaan atau pinjaman
Lembaga keuangan mikro (LKM) menyediakan pemberian atau pinjaman modal bagi
UMKM yang sulit mendapatkan pinjaman dari bank umum atau bank konvensional.
Lembaga keuangan mikro (LKM) memberikan pinjaman modal dengan nominal
lebih kecil tetapi persyaratan yang lebih mudah dan fleksibel.
 Pendidikan keuangan
Lembaga keuangan mikro (LKM) memberikan pendidikan tentang keuangan kepada
pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Lembaga keuangan mikro (LKM)
membantu dalam mengelola keuangan dengan baik, termasuk pembukuan transaksi
keuangan, perencanaan keuangan, dan pengelolaan risiko.
 Penciptaan lapangan kerja
Pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) merupakan salah satu sektor yang
banyak menciptakan lapangan kerja . Dengan dukungan lembaga keuangan mikro,
UMKM dapat tumbuh dan berkembang dan mampu mempekerjakan lebih banyak
tenaga.
 Peningkatan Produktivitas Usaha
Dengan akses ke modal dan pendidikan tentang keuangan yang diberikan oleh
Lembaga Keuangan Mikro, pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM)
mampu meningkatkan produktivitas dan efisiensi usaha atau bisnis. UMKM dapat
memperluas usaha, meningkatkan kualitas produk, serta meningkatkan daya saing
terhadap pasar.

Referensi :

Hamis, Edy Suandi. 2022. BMP Perekonomian Indonesia. Universitas Terbuka : Tanggerang
Selatan

Hangabei, Sinung. M., 2017. Akar Transendensi Pancasila Dalam Hukum. Transendensi Hukum
Prospek dan implementasi.

Indonesian Journal of Islamic Economics and Finance; (E-ISSN: 2808-1102) Vol. 2, No. 1
(2022), pp; 27-42

Dwi, Anugrah. 2023. Penyebab Krisis Moneter. Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara :
Fakultas Ekonomi Dan Bisnis

Gramedia. 2021. Penyebab dan Dampak Krisis Moneter 1998. Diakses dari
https://www.gramedia.com/best-seller/penyebab-dan-dampak-krisis-moneter
1998/#google_vignette pada 25 Oktober 2023

Anggreni, Agung Lies. 2016. Kebijakan Pertanian Untuk Mensejahterakan Petani. Universitas
Udayana Denpasar. Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian. Bali

Sudarno, Heri. 2009. Dampak Krisis Keuangan Global terhadap Perbankan di Indonesia:
Perbandingan antara Bank Konvensional dan Bank Syariah. Jurnal Ekonomi Islam. Volume III,
No. 1, Juli 2009. Universitas Islam Indonesia

OJK. Informasi Umum Lembaga Keuangan Mikro. Diakses dari


https://ojk.go.id/id/kanal/iknb/pages/lembaga-keuangan-micro.aspx pada 26 Oktober 2023

Anda mungkin juga menyukai