Anda di halaman 1dari 4

TUGAS TUTORIAL KE-1

ESPA4314 (PEREKONOMIAN INDONESIA)


PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN

NAMA : FIRAZ MUHAMMAD


NIM : 048483805

Skor
No Tugas Tutorial
Maksimal
1 Jelaskan keterkaitan antara sistem ekonomi Pancasila dan sistem 15
ekonomi kerakyatan!

2 Jelaskan penyebab internal dan eksternal krisis moneter! 15

3 Kebijakan dan strategi pembangunan pertanian dalam mengatasi 20


permasalahan liberalisasi pertanian di Indonesia sangat diperlukan.
Salah satunya demi kesejahteraan para petani Indonesia.
Tentukanlah kebijakan yang dapat dilakukan pemerintah dalam upaya
menyejahterakan Petani?

4 Jelaskan faktor-faktor apa saja yang mendorong terjadinya 15


pertumbuhan industrialisasi di Indonesia?

5 15
Jelaskan hubungan lembaga keuangan mikro dengan tingkat
kemiskinan!

6 Apakah pemerintah sekarang sudah mampu mengelola keuangan 20


negara secara efektif dan efisien? Jelaskan jawaban anda! 

* coret yang tidak sesuai


1. Sistem ekonomi Pancasila dan sistem ekonomi kerakyatan memiliki keterkaitan
yang erat. Sistem ekonomi Pancasila berdasarkan pada prinsip-prinsip sosialisme
dan kapitalisme yang seimbang, dengan mengutamakan kesejahteraan rakyat.
Sementara itu, sistem ekonomi kerakyatan merupakan sistem ekonomi yang
menerapkan prinsip-prinsip sosialisme yang berpusat pada rakyat dan kegiatan
ekonomi yang dikendalikan oleh rakyat. Dalam sistem ekonomi Pancasila, negara
memiliki peran penting dalam mengatur kegiatan ekonomi untuk mencapai
keseimbangan antara kesejahteraan sosial dan pembangunan ekonomi.
Sementara dalam sistem ekonomi kerakyatan, kegiatan ekonomi diarahkan untuk
meningkatkan kesejahteraan rakyat secara merata melalui partisipasi aktif
masyarakat dalam pengambilan keputusan ekonomi. Kedua sistem ekonomi ini
memiliki prinsip-prinsip yang serupa dalam mengutamakan kesejahteraan rakyat
dan menghindari pengambilan keuntungan yang berlebihan. Pancasila juga
menegaskan pentingnya pemberdayaan rakyat dan keberpihakan pada
kepentingan nasional.
Hal ini sejalan dengan prinsip-prinsip ekonomi kerakyatan yang menekankan pada
kepentingan rakyat sebagai penggerak utama perekonomian dan pembangunan
nasional. Dalam sistem ekonomi kerakyatan, pemerintah berperan sebagai
fasilitator dan regulator yang memberikan dukungan serta membuka akses untuk
partisipasi aktif masyarakat dalam kegiatan ekonomi. Dalam hal ini, pemerintah
berperan dalam menciptakan kebijakan yang memberikan peluang yang setara
bagi semua pihak yang terlibat dalam kegiatan ekonomi, serta membantu
menjembatani kesenjangan antara pihak-pihak yang lebih kuat dengan yang lebih
lemah.

2. Krisis moneter terjadi ketika suatu negara mengalami ketidakmampuan untuk


memenuhi kewajiban keuangan internasionalnya seperti membayar utang luar
negeri dan menjaga stabilitas nilai tukar mata uang.
Adapun penyebab eksternal krisis moneter antara lain adalah:
a. Kondisi ekonomi global yang kurang stabil, terutama di negara maju seperti
Amerika Serikat, Jepang, dan negara-negara Eropa.
b. Geopolitik dan ketidakstabilan politik global, seperti terjadinya konflik
bersenjata, revolusi atau pemberontakan, yang mempengaruhi pasar
keuangan dan mengakibatkan investor cenderung untuk keluar dari negara
tersebut.
c. Terjadinya krisis di negara-negara tetangga atau mitra dagang yang memiliki
hubungan ekonomi yang kuat dengan Indonesia.
d. Penurunan harga komoditas ekspor yang signifikan, seperti minyak mentah,
gas alam, dan batubara, dapat mempengaruhi devisa negara dan mengurangi
daya beli masyarakat.

Sementara penyebab internal krisis moneter antara lain adalah:


a. Ketidakseimbangan neraca pembayaran karena impor yang terlalu besar
dibandingkan dengan ekspor.
b. Kebijakan moneter dan fiskal yang tidak tepat, seperti terlalu banyak
mencetak uang atau menaikkan suku bunga terlalu tinggi, dapat
menyebabkan inflasi dan memperlemah nilai tukar rupiah.
c. Korupsi dan nepotisme yang terjadi dalam pemerintahan dan sektor swasta
dapat mempengaruhi kepercayaan investor dan mengurangi investasi yang
masuk ke Indonesia.
d. Kondisi perbankan yang buruk, seperti kredit bermasalah dan kinerja
keuangan yang buruk, dapat memperlemah sistem perbankan dan
mengakibatkan kepanikan di pasar.

3. Kebijakan yang harus ditempuh pemerintah untuk memberdayakan petani kecil di


Indonesia antara lain :
a. Kebijakan harga untuk produk pertantian dengan tujuan untuk meningkatkan
pendapatan petani, stabilitas harga di sector pertanian, dan perbaikan dasar
tukar petani;
b. Kebijakan pemasaran yang dilakukan untuk membantu petandi dalam
memasarkan produk pertanian untuk tujuan ekspor;
c. Kebijakan structural dimaksudkan untuk memperbaiki struktur produksi,
misalnya luas pemilikan lahan, pengenalan alat alat pertanian modern, dan
perbaikan suara pertanian.
Adapun upaya mensejahterakan petani dilakukan dengan mewujudkan kebijakan
swasembada beras, meningkatkan produksi komoditi pertanian palawija,
pembaruan kebijakan usaha tani tebu dan industry gula yang bersifat menyeluruh
dan nasionalistik, dan pemerintah harus merevitalisasi kebijakan harga dasar padi
sekaligus dalam kaitannya dengan harga gula, jagung, kedelai, dan harga tertingi
bagi sarana produksi pupuk dan obat – obatan.
4. Menurut Kamus Cambridge, industrialisasi adalah proses pengembangan industri
dalam sebuah negara. Dilansir dari Encyclopaedia Britannica, industrialisasi
adalah proses konversi menuju tatanan sosial ekonomi yang didominasi industry.
Adapun faktor – faktor yang mendorong terjadinya pertumbuhan industry di
Indonesia adalah sebagai berikut :
a. Tanah
Tanah yang dimaksud bukan hanya digunakan untuk bertani atau mendirikan
pabrik. Akan tetapi juga meliputi kandungan tanah, terutama mineral.
b. Tenaga Kerja
Ketersediaan SDM tentunya menjadi elemen penting dalam industrialisasi.
Faktor ini meliputi para pelaku usaha, pengelola keuangan, pengelola materi
dan pekerja, dan lain sebagainya.
c. Modal
Ketersediaan modal memungkinkan perusahaan mendapatkan izin untuk
mengelola dan memproses bahan mentah menjadi suatu produk
d. Koneksi
Infrastruktur jalan, jalur kereta api, pelabuhan, dan sarana komunikasi yang
memadai dapat menurunkan biaya logistic serta memudahkan akses
operasional perusahaan.
e. Teknologi
Teknologi yang canggih memungkinkan produktivitas perusahaan meningkat
dan mampu menghasilkan produk yang lebih beragam.

5. Lembaga keuangan mikro (LKM) memiliki peran penting dalam mengurangi


kemiskinan di negara-negara berkembang, terutama bagi masyarakat yang tidak
memiliki akses ke lembaga keuangan formal seperti bank. LKM memberikan
akses keuangan yang lebih mudah dan terjangkau bagi para pengusaha mikro,
kecil, dan menengah (UMKM) yang membutuhkan modal untuk mengembangkan
usaha mereka. Dengan begitu, LKM dapat meningkatkan produktivitas dan
pendapatan UMKM, sehingga mengurangi tingkat kemiskinan di masyarakat.
Selain itu, LKM juga dapat memberikan akses keuangan kepada kelompok
masyarakat yang rentan terhadap kemiskinan, seperti perempuan, petani kecil,
dan penduduk desa.
Dalam hal ini, LKM dapat memfasilitasi ketersediaan modal dan akses ke pasar
bagi kelompok masyarakat tersebut, sehingga mereka dapat meningkatkan
produktivitas dan meningkatkan taraf hidup mereka. Lembaga keuangan mikro
dapat membantu mengurangi tingkat kemiskinan dengan memberikan akses
keuangan kepada masyarakat yang terpinggirkan dan sulit mengakses layanan
keuangan formal seperti bank. Dengan adanya akses keuangan ini, para
pengusaha kecil dapat meningkatkan usaha mereka, memperluas jangkauan
pemasaran, dan meningkatkan pendapatan mereka. Hal ini kemudian dapat
berdampak positif pada pengurangan tingkat kemiskinan di suatu daerah.

6. Iya, dapat kita lihat bagaimana cara pemerintah mengelola utang negara yang
digunakan untuk pembangunan infrastruktur bukan untuk konsumsi, dan
pembangunan infrastruktur yang dilakukan oleh pemerintah ini merupakan strategi
fiskal, untuk menyerap banyak tenaga kerja, sehingga pertumbuhan ekonomi
dapat meningkat.
Pengelolaan keuangan negara bukan perkara mudah, bukan hanya bagaimana
pemerintah meningkatkan penerimaan negara melalui pajak atau non pajak, akan
tetapi bagaimana pemerintah melakukan pengeluaran agregat yang sudah
tercantum pada APBN. Semua pengeluaran pemerintah harus sesuai dengan
anggaran yang ada, perencanaan pemerintah sudah termuat dalam daftar
pengeluaran APBN, hal ini dilakukan pemerintah sebagaimana fungsi APBN
sebagai pengendalian dan pertanggung jawaban pemerintah kepada DPR atas
pengelolaan uang negara tersebut. Keuangan negara yang dikelola secara efektif
dan efisien akan memberikan dampak yang positif bagi perekonomian.
Jenis-jenis pengeluaran pemerintah yang terdapat dalam APBN ini meliputi:
a. Belanja pegawai yaitu bentuk pengeluaran pemerintah yang meliputi gaji
pegawai negeri sipil, Baik yang berada di dalam negeri maupun di luar negeri.
b. Belanja barang yaitu bentuk pengeluaran pemerintah untuk membeli barang
dan jasa sekali pakai maupun pengadaan barang yang kelak akan dijual
kembali kepada masyarakat.
c. Belanja modal yaitu bentuk pengeluaran pemerintah yang digunakan untuk
menambah nilai aset negara yang memberikan manfaat lebih dari 1 tahun.
d. Bunga utang yaitu belanja yang digunakan untuk membayar bunga utang
pemerintah, baik utang luar negeri maupun utang dalam negeri.
e. Belanja subsidi yaitu bentuk pengeluaran pemerintahyang digunakan untuk
memberikan subsidi kepada masyarakat untuk kemakmuran masyarakat.
f. Belanja hibah, yaitu bentuk pengeluaran pemerintah untuk memberikan dana
kepada organisasi internasional atau membelanjakan dana yang diberikan
negara lain atas hibah yang diterima, belanja ini sifatnya tidaklah wajib.
g. Belanja Bantuan sosial merupakan pengeluaran negara yang ditujukan untuk
bantuan sosial kepada masyarakat, maupun pencegahan bencana atau
bantuan untuk masyarakat yang terkana bencana.
h. Belanja lain-lain yaitu bentuk pengeluaran pemerintah yang digunakan untuk
membayar kewajiban-kewajiban pemerintah diluar belanja pegawai.

Anda mungkin juga menyukai