Anda di halaman 1dari 8

NAMA : M.

IKROM

NIM : 044626719

1). Jelaskan keterkaitan antara sistemekonomi Pancasila dan system ekonomi kerakyatan?

JAWAB :

Sistem ekonomi pancasila dan sistem ekonomi kerakyatan keduanya sama-sama memihak pada
kepentingan ekonomi rakyat untuk mewujudkan kesejahteraan serta kemakmuran di tengah-
tengah masyarakat. Sistem ekonomi pancasila berisikan aturan main dalam perekonomian yang
mengacu pada ideologi bangsa indonesia yakni pancasila yang didalamnya mengandung tujuan
untuk mensejahterakan rakyat dan berkaitan dengan sistem ekonomi kerakyatan yang perinsip
utamanya adalah memihak kehidupan perekonomian rakyat.

 Sistem ekonomi kerakyatan


Adalah sistem ekonomi tradisional yang dijadikan fondasi bagi kehidupan masyarakat
lokal dalam mempertahankan kehidupannya. Sistem ekonomi rakyat didasarkan pada
ekonomi rakyat sebagai kekuatannya.

 Sistem ekonomi pancasila


Ialah bentuk yang dijiwai oleh pancasila dengan menjadikan nilai-nilai pancasila seperti
gotong royong serta kekeluargaan sebagai landasan utama.

Kekuatan ekonomi suatu negara sangat dipengaruhi oleh sistem ekonomi yang di terapkan. Setiap
negara dapat memilih sistem ekonomi, berikut beberapa hal yang dapat dijadikan bahan
pertimbangan :

1. Sistem pemilikan sumber daya


2. Kadar peranan pemerintah
3. Keluwesan masyarakat dalam berkompetisi, dan lain sebagainya.

2). Jelaskan penyebab internal dan eksternal krisis moneter!

JAWAB :

Istilah krisis moneter merujuk pada keadaan memburuknya keuangan suatu negara dalam kurun
waktu tertentu yang ditandai dengan merosotnya nilai tukar uang nasional terhadap mata uang
internasional dan melonjaknya harga kebutuhan di pasar serta menurunnya aktivitas
perekonomian secara global. Setiap negara, baik negara maju maupun berkembang, pasti pernah
mengalami krisis moneter, termasuk Indonesia. Krisis moneter yang terparah yang pernah dialami
oleh Indonesia terjadi pada tahun 1998. Menurut para ahli, terdapat beberapa faktor internal dan
eksternal penyebab krisis moneter. Adapun faktor internal yang menyebabkan terjadinya krisis
moneter ialah sebagai berikut:

1. Kondisi Politik
Pergolakan dalam dunia politik dinilai berpotensi menyebabkan perpecahan dalam
masyarakat yang dikarenakan adanya perbedaan pendapat. Akibatnya, kondisi negara
menjadi tidak stabil, dan tidak menutup kemungkinan terjadinya kerusuhan di sana-sini.
Dalam keadaan chaos seperti itu maka para investor, baik yang berasal dari dalam
maupun luar negeri, enggan untuk berinvestasi pada negara dan memilih untuk
berinvestasi ke negara lain hingga kondisi politik kembali kondusif. Hal ini berdampak
pada berkurangnya penerimaan pembiayaan negara untuk menjalankan pemerintahan
dan dengan demikian memperburuk kondisi ekonomi secara signifikan.

2. Kebijakan Pemerintah

Kebijakan pemerintah menunjukkan kredibilitas pemerintah dalam mengatasi berbagai situasi


yang terjadi pada suatu negara. Bagi para investor, kebijakan pemerintah yang terwujud dalam
penerapan regulasi sangat mempengaruhi keputusan untuk berinvestasi pada suatu negara.
Pemerintah melalui regulasi-regulasi yang disusun seharusnya dapat menyeimbangkan peranan
pihak swasta dalam perdagangan, industri, dan alat-alat produksi. Hal tersebut bertujuan untuk
mencegah agar pihak swasta tidak terlalu banyak mengambil keuntungan. Karena apabila pihak
swasta terlalu banyak mengambil keuntungan, maka akan berpotensi menyebabkan krisis
moneter.

3.InflasI

merupakan kenaikan harga secara umum dan terus menerus dalam jangka waktu tertentu. Ada
beberapa faktor penyebab inflasi di Indonesia, yaitu peningkatan kebutuhan, dorongan biaya,
peningkatan harga rumah, dan jumlah uang yang beredar. Dampak inflasi dapat dirasakan oleh
seluruh lapisan masyarakat di suatu negara, dan secara khusus akan mempengaruhi keputusan
masyarakat dalam melakukan kegiatan konsumsi, investasi, dan produksi.

4. Kelemahan Sistem Perbankan


Lemahnya sistem perbankan bertanggungjawab atas terjadinya krisis moneter yang menimpa
Indonesia pada tahun 1997-1998. Pada masa itu, sebagai dampak dari paket deregulasi perbankan
Oktober 1988, setiap orang dapat mendirikan bank hanya dengan berbekal modal 1 miliar
sehingga banyak bank baru bermunculan. Sayangnya, kemunculan bank-bank tersebut tidak
dibarengi sistem manajerial dan pengawasan yang baik. Banyak bank yang mengandalkan
pinjaman luar negeri dalam jangka pendek dan tidak disertai mekanisme hedging. Lemahnya
pengawas otoriter moneter menyebabkan banyak penyaluran dana terkonsentrasi pada debitur
dalam satu grup. Tidak cukup disitu, persaingan antar bank yang ketat membuat masing-masing
bank berusaha menarik pelanggan dengan menawarkan produk seperti pinjaman beresiko. Hal-
hal tersebut memicu tingginya resiko kredit macet yang mengakibatkan terjadinya krisis moneter.
5. Masalah pada Sektor Produksi
Pada umumnya, ada dua macam masalah pada sektor produksi yang dinilai berpotensi sebabkan
krisis moneter, yakni:

 Lemahnya alokasi asset atau faktor-faktor produksi yang menyebabkan kesenjangan produktivitas
 Ketidakseimbangan pada struktur produksi

Untuk mengatasi faktor-faktor internal tersebut, khususnya inflasi, maka diperlukan peran


kebijakan fiskal dan peran kebijakan moneter yang dijalankan oleh Pemerintah. Selain faktor
internal, ada pula faktor eksternal yang menyebabkan terjadinya krisis moneter, antara lain:
1. Hutang Luar Negeri
Negara-negara maju pada umumnya memasang tingkat bunga pinjaman yang rendah dengan
tujuan menarik perhatian debitur. Rendahnya bunga pinjaman ini biasanya dibarengi dengan
jangka waktu yang pendek. Hal tersebut memicu ketergantungan hutang suatu negara, khususnya
negara berkembang yang membutuhkan pinjaman dana untuk membiayai proyek-proyek seperti
pembangunan infrastruktur. Tanpa menyadari kenyataan bahwa pinjaman dana dalam jumlah
besar dan jangka waktu pendek dapat memicu terjadinya krisis finansial.

2. Krisis Ekonomi Global


Suatu negara juga dapat mengalami krisis moneter sebagai dampak dari krisis ekonomi global,
atau krisis yang juga dialami oleh negara-negara lain. Misalnya, krisis ekonomi tahun 1997-1998
yang dialami oleh negara-negara di Asia, dan krisis ekonomi tahun 2008 atau dikenal sebagai
krisis subprime mortgage yang dialami oleh Amerika. Krisis moneter yang terjadi pada suatu
negara memang biasanya akan berdampak pada negara lain, karena negara-negara di dunia saling
terkait dalam perekonomian, misalnya dalam perdagangan, industri, dan pinjam-meminjam dana.
Akan tetapi, krisis ekonomi global dapat dihindari dengan kebijakan Pemerintah. Contohnya pada
krisis ekonomi tahun 2008, Indonesia terkena imbas dari krisis subprime mortgage yang dialami
Amerika namun masih dapat terselamatkan berkat penguatan di sektor perbankan.
Adapun faktor eksternal tersebut dapat diatasi dengan menerapkan kebijakan ekonomi
internasional melalui tarif, quota, serta kebijakan fiskal dan moneter.

3). Kebijakan dan strategi pembangunan pertanian dalam mengatasi permasalahan liberalisasi
pertanian di Indonesia sangat diperlukan. Salah satunya demi kesejahteraan para petani
Indonesia. Tentukanlahkebijakan yang dapat dilakukan pemerintah dalam upaya
menyejahterakan Petani?

JAWAB :
Untuk menunjang keberhasilan program peningkatan produksi pangan untuk mencapai
swasembada pangan, pemerintah telah mengantisipasi melelui beberapa kebijakan yaitu :
1. Kebijakan produksi
Mengigat arti dan peranan penting pangan untuk menunjang kehidupan manusia, maka
pemerintah indonesia selalu berusaha untuk mencukup pangan tidak hanya dari segi
kuantitas, tetapi kualitas dengan demikian, diperlukan adanya suatu kebijakan dan
tindakan khusus untuk mencegah dan menghindari masalah dari adanya kerawanan
pangan, yaitu dengan :
1. Kebijakan produkasi
Mengigat arti dan peranan penting pangan untuk menunjang kehidupan manusia,
maka pemerintah indonesia selalu berusaha untuk mencukupi pangan tidak hanya
dari kuantitas, tetapi kualitas. Dengan demikian, diperlukan adanya suatu kebijakan
untuk mencegah dan menghindari masalah dari adanya kerawanan pangan, yaitu
dengan :
a. Kebijakan peningkatan produksi untuk mencapai swasembada pangan usaha yang
ditempuh pemerintah yang dilaksanakan untuk mencapai swasembada pangan
yaitu dengan cara :
 Usaha intensifikasi untuk meningkatkan produktivitas sumber daya alam dari area hutan,
pengairan, dan pertanian, baik tanah sawah, sawah pasang surut, tanahkering, dan
sebagainya dengan menggunakan segala sarana produksi.
 Usaha ekstensifikasi untuk memperluas areal persawahan dengan pembanguanan irigasi
baru, pengembangan daerah rawa, dan perluasan area pertanian baru.
 Usaha rehabilitas untuk memulihkan kemampuan daya produktivitas sumber daya
lingkungan, terutama untuk daerah rawan di padukan dengan sektor lainnya.
2. Kebijakan subsidi
3. Kebijakan investasi
4. Kebijakan harga
5. Kebijakan pemasaran
6. Kebijakan konsumsi

4). Jelaskan faktor-faktor apa saja yang mendorong terjadinya pertumbuhan industrialisasi di
Indonesia?

JAWAB :
Karakter tanah pada lahan

Tanah di sini bukan hanya permukaan yang di gunakan untuk bertani atau mandirikan
pabrik.Tetapi juga meliputi kandungan tanah,terutama mineral. Kandungan material mentah ini
membantu industri suatu negara berkembang.Pasokan SDA seperti minyak dan batubara yang
melimpah dapat menjadikan biaya energi dan transportasi menjadi lebih murah.

Kuantitas SDM

Ketersedian jumlah sumbar daya manusia atau tenaga kerja juga menjadi elemen penting dalam
industrialisasi.Pada awal operasional,pabrik membutuhkan banyak tenaga kerja,pengelola materi
dan pekerja,operator produksi,dan lain sebagainya.

Ketersedian modal dan infrastruktur

Modal di sini meliputi uang,mesin produksi,dan perusahaan itu sendiri,ketersediaan modal ini
memungkinkan perusahaan mendapatkan izin untuk mengola dan memproses bahan mentah
menjadi produk.selain itu,modal juga menunjang tersediannya fasilitas usaha yang aman dan
nyaman,sehingga dapat memperpanjang umur perusahaan.

Kemampuan teknologi dan inovasi

Ribuan penemuan pada abad ke-19 membantu mekanisasi serta memperbaiki proses produksi
manufaktur.Penemuan-penemuan tersebut membuat operasional perusahaan menjadi lebih
efisien.Teknologi produksi yang cangih memungkinkan produktivitas perusahaan meningkat dan
mampu menghasilkan produk yang yang lebih beragam.

Koneksi

Koneksi adalah prasarana jaringan transportasi dan komunikasi.infrastruktur seperti jalan,jalur


kereta api,pelabuhan,dan saran komunikasi yang memadai dapat menurunkan biaya logistik serta
memudahan akses operasional perusaan.Selain itu,ketersedian transportasi juga memudahkan
proses pembelian bahan buku hingga pendistribusian produk ke konsumen.

Kebijakan pemerintah setempat

Faktor selanjutnya adalah peraturan pemerintah di wilayah setempat. Kebijakan pemerintah yang
ramah investasi akan mampu menarik lebih banyak investor domestik maupun maupun asing di
sektor manufaktur. Kebijakan tersebut minsalnya,dengan memberi subsidi,menawarkan
keringanan dengan memberi subsidi ,menawarkan keringanan pajak,mengurangi birokrasi guna
mempermudah investor asing,dan mendorong pasar tenaga kerja yang lebih fleksibel.Hal ini tentu
akan memperpanjang umur perusahaan.
5). Jelaskan hubungan lembaga keuangan mikro dengan tingkat kemiskinan

JAWAB :

Lembaga keuangan mikro (LKM) adalah lembaga keuangan yang memberikan


layanan keuangan seperti kredit, tabungan, dan asuransi kepada masyarakat yang memiliki akses
terbatas ke sistem keuangan formal. LKM bertujuan untuk membantu
mengurangi kemiskinan dengan memberikan akses keuangan kepada masyarakat yang tidak
terlayani oleh lembaga keuangan formal.

Penjelasan :

Tingkat kemiskinan di suatu negara seringkali terkait erat dengan tingkat akses keuangan yang


dimiliki oleh masyarakat.

 Masyarakat yang memiliki akses terbatas ke sistem keuangan formal cenderung mengalami


kesulitan dalam mengakses layanan keuangan seperti kredit, tabungan, dan asuransi. 

Kondisi ini seringkali menjadi hambatan bagi mereka untuk memperbaiki kondisi ekonomi dan
mengurangi kemiskinan.

LKM hadir sebagai alternatif untuk memberikan akses keuangan kepada masyarakat yang tidak
terlayani oleh lembaga keuangan formal.

 Melalui layanan keuangan yang disediakan oleh LKM, masyarakat yang sebelumnya tidak


memiliki akses ke sistem keuangan formal.

6). Apakah pemerintah sekarang sudah mampu mengelola keuangan negara secara efektif dan
efisien? Jelaskan jawaban anda! 

JAWAB :

Pemerintah sekarang sudah mampu mengelola keuangan Negara secara efektif dan
efisien jawabannya Iya, kita dapat lihat bagaimana cara pemerintah mengelola utang negara
yang digunakan untuk pembangunan infrastruktur bukan untuk konsumsi, dan pembangunan
infrastruktur yang dilakukan oleh pemerintah ini merupakan strategi fiskal, untuk menyerap
banyak tenaga kerja, sehingga pertumbuhan ekonomi dapat meningkat.

Pembahasan

Pengelolaan keuangan negara bukan perkara mudah, bukan hanya bagaimana pemerintah
meningkatkan penerimaan negara melalui pajak atau non pajak, akan tetapi bagaimana
pemerintah melakukan pengeluaran agregat yang sudah tercantum pada APBN.

Semua pengeluaran pemerintah harus sesuai dengan anggaran yang ada, perencanaan
pemerintah sudah termuat dalam daftar pengeluaran APBN, hal ini dilakukan pemerintah
sebagaimana fungsi APBN sebagai pengendalian dan pertanggung jawaban pemerintah kepada
DPR atas pengelolaan uang negara tersebut.
Keuangan negara yang dikelola secara efektif dan efisien akan memberikan dampak yang positif
bagi perekonomian.Jenis-jenis pengeluaran pemerintah yang terdapat dalam APBN ini meliputi:

 Belanja pegawai yaitu bentuk pengeluaran pemerintah yang meliputi gaji pegawai negeri sipil,
Baik yang berada di dalam negeri maupun di luar negeri.
 Belanja barang yaitu bentuk pengeluaran pemerintah untuk membeli barang dan jasa sekali pakai
maupun pengadaan barang yang kelak akan dijual kembali kepada masyarakat.
 Belanja modal yaitu bentuk pengeluaran pemerintah yang digunakan untuk menambah nilai aset
negara yang memberikan manfaat lebih dari 1 tahun.
 Bunga utang yaitu belanja yang digunakan untuk membayar bunga utang pemerintah, baik utang
luar negeri maupun utang dalam negeri.
 Belanja subsidi yaitu bentuk pengeluaran pemerintahyang digunakan untuk memberikan subsidi
kepada masyarakat untuk kemakmuran masyarakat.
 Belanja hibah, yaitu bentuk pengeluaran pemerintah untuk memberikan dana kepada organisasi
internasional atau membelanjakan dana yang diberikan negara lain atas hibah yang diterima,
belanja ini sifatnya tidaklah wajib.
 Belanja Bantuan sosial merupakan pengeluaran negara yang ditujukan untuk bantuan sosial
kepada masyarakat, maupun pencegahan bencana atau bantuan untuk masyarakat yang terkana
bencana.
 Belanja lain-lain yaitu bentuk pengeluaran pemerintah yang digunakan untuk membayar
kewajiban-kewajiban pemerintah diluar belanja pegawai.

Dan dalam penyusunannya APBN menggunakan 3 prinsip yaitu:

 Prinsip anggaran berimbang


 Prinsip anggaran dinamis
 Prinsip fungsional.

Anda mungkin juga menyukai