TUGAS 1
Selain faktor internal,ada juga faktor eksternal yang menyebabkan krisis moneter antara
lain :
2. Liberalisasi sektor pertanian, dapat dimengerti sebagai bentuk “keterbukaan” dalam fenomena
“transnasionalisasi” ekonomi, menyangkut komponen-komponen utama proses industri pertanian,
mulai dari bibit, pupuk, tekhnologi, obat-obatan untuk hama dan penyakit tanaman, modal kerja,
bantuan tenaga. Alasan mengapa kebijakan liberalisasi pertanian justru merugikan petani dalam
negeri adalah karena produk pertanian dari dalam negeri kalah bersaing dengan produk-produk
pertanian petani dari luar negeri. Ini memunculkan ketergantungan produk impor di dalam
masyarakat khususnya yang berkaitan dengan produk pertanian.
3. Dalam rangka memperkuat koordinasi dan berbagai langkah kebijakan yang telah diambil
sebelumnya, Bank Indonesia pada hari ini menempuh beberapa langkah kebijakan lanjutan untuk
menjaga stabilitas moneter dan pasar keuangan.
4. Lembaga keuangan mikro (LKM) memiliki peran penting dalam mengurangi kemiskinan di
negara-negara berkembang, terutama bagi masyarakat yang tidak memiliki akses ke lembaga
keuangan formal seperti bank.LKM memberikan akses keuangan yang lebih mudah dan terjangkau
bagi para pengusaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang membutuhkan modal untuk
mengembangkan usaha mereka.Dengan begitu, LKM dapat meningkatkan produktivitas dan
pendapatan UMKM, sehingga mengurangi tingkat kemiskinan di masyarakat.Selain itu, LKM juga
dapat memberikan akses keuangan kepada kelompok masyarakat yang rentan terhadap
kemiskinan, seperti perempuan, petani kecil, dan penduduk desa.Dalam hal ini, LKM dapat
memfasilitasi ketersediaan modal dan akses ke pasar bagi kelompok masyarakat tersebut, sehingga
mereka dapat meningkatkan produktivitas dan meningkatkan taraf hidup mereka.Lembaga
keuangan mikro dapat membantu mengurangi tingkat kemiskinan dengan memberikan akses
keuangan kepada masyarakat yang terpinggirkan dan sulit mengakses layanan keuangan formal
seperti bank.
5. Indonesia adalah salah satu Negara berkembang yang tingkat perekonomiannya rendah.
Pendapatan utama negara Indonesia berasal dari Pajak. Menurut Mardiasmo (2016), pajak dapat
diartikan sebagai pungutan yang dilakukan oleh negara kepada warga negaranya berdasarkan
undang-undang, dimana atas pungutan tersebut negara tidak memberikan kontraprestasi secara
langsung kepada warga negaranya. Pajak sebagai penerimaan negara harus dinilai positif, karena
melalui pajak kemandirian suatu negara dalam membiayai pembangunan dan pemerintahannya
dapat tercapai. Suluruh biaya yang dibutuhkan untuk pembangunan dan pengembangan negara
berasal dari masyarakat sendiri, bukan dari bantuan negara lain. Keadaan yangseperti ini akan
berdampak pada kemandirian negara yang lebih kuat sehingga negara tidak bergantung pada
negara lain dalam pembiayaan pembangunan dalam negaranya. Oleh karena itu, pajak yang
memiliki peran strategis ini seharusnya mendapatkan perhatian penting dari masyarakat dan
pemerintah.
• Latar belakang kebijakan Tax Amnesty bagi pemerintah yang dilakukan pada saat periode
pemerintahan Joko Widodo: Pemerintah Indonesia telah melakukan kebijakan
pengampunan pajak (Tax Amnesty ) pada tahun 2016. Latar belakang dilakukannya
kebijakan tax amnesty tersebut, antara lain adalah karena banyaknya harta warga negara
Indonesia yang belum atau belum semuanya dilaporkan dalam Surat Pemeritahuan
Tahunan.
• Dampak kebijakan Tax Amnesty bagi pemerintah yang dilakukan pada saat periode
pemerintahan Jokowi Dodo adalah Tax amnesty yang dilakukan berulang memiliki potensi
penurunan penyerapan pajak, penurunan kesadaran melaporkan pajak, dan cenderung
mengarah pada sikap meremehkan atau menyepelekan.