Anda di halaman 1dari 5

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 1

Nama Mahasiswa : CITRA N PANJAITAN

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 045308881

Kode/Nama Mata Kuliah : EKMA4149/KOMUNIKASI BISNIS

Kode/Nama UPBJJ : 12/MEDAN

Masa Ujian : 2022/23.2(2023.1)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
Jawaban :
1. Istilah komunikasi nonverbal mulai diperkenalkan oleh seorang psikiater bernama Jurgen Ruesch
dan penulis Weldon Kees lewat buku Nonverbal Communication: Notes on the Visual Perception
of Human Relations pada tahun 1956. Definisi dari komunikasi nonverbal sendiri adalah transfer
informasi melalui penggunaan bahasa tubuh termasuk kontak mata, ekspresi wajah, hingga
gerakan tubuh, dilansir dari Indeed. Sedangkan, komunikasi verbal adalah penggunaan bahasa
untuk mentransfer informasi melalui teks yang tertulis, bicara, atau bahasa isyarat.

Adapun jenis-jenis komunikasi nonverbal adalah :


• Ekspresi wajah
Ini adalah salah satu jenis komunikasi nonverbal yang memiliki peran besar. Saat
berkomunikasi, ekspresi wajah seseorang adalah hal pertama yang akan terlihat, bahkan
sebelum kita mendengar apa yang akan lawan bicara katakan. Dari ekspresi wajah, ada banyak
sekali informasi yang bisa didapatkan. Ekspresi wajah juga disebut komunikasi nonverbal yang
paling universal. Hal ini karena rata-rata orang akan menunjukkan ekspresi wajah yang sama
untuk emosi tertentu. Misalnya, rata-rata orang akan cemberut ketika sedang sedih dan
tersenyum berseri-seri saat sedang jatuh cinta.
• Gestur
Gestur atau gerakan tubuh biasanya digunakan untuk menyampaikan pesan tanpa
menggunakan kata-kata. Gestur yang sering digunakan misalnya seperti melambai, menunjuk,
atau menganggukan kepala.
Berbeda dengan eskpresi wajah yang dinilai sangat universal, gestur lebih dipengaruhi oleh
budaya dalam suatu masyarakat. Misalnya, ada beberapa gestur yang dinilai tidak sopan jika
dilakukan pada suatu kelompok masyarakat tertentu, tetapi pada kelompok masyarakat yang
lain gestur tersebut mungkin bersifat netral.
• Postur tubuh
Postur tubuh juga merupakan salah satu jenis komunikasi nonverbal yang dapat menyampaikan
banyak informasi. Bila dikombinasikan dengan gerak tubuh tertentu, postur tubuh bisa
memberikan banyak informasi. Misalnya, berdiri tegak dengan meletakkan tangan di pinggul
cenderung menunjukkan sikap yang tegas dan berkuasa.
• Paralinguistik
Paralinguistik adalah aspek nonverbal dari proses bicara (komunikasi verbal). Aspek ini
meliputi nada bicara, volume suara, dan ketinggian nada yang digunakan pada suatu
pembicaraan. Paralinguistik ini bisa menunjukkan makna yang sebenarnya dari suatu
pembicaraan. Sebagai contoh, Anda menanyakan kabar pada teman, lalu dia menjawab, “Saya
baik-baik saja,” dengan nada pelan dan dingin. Dari nada bicaranya ini, Anda bisa tahu bahwa
teman Anda mungkin sedang tidak baik-baik saja.
• Tatapan Mata
Tatapan mata juga memainkan peran penting dalam komunikasi nonverbal. Cara seseorang
melihat, menatap, dan berkedip dinilai bisa menunjukkan berbagai emosi yang ada pada
dirinya. Misalnya, ketika Anda bertemu eorang yang Anda sukai atau hormati, biasanya
kecepatan berkedip akan meningkat dan pupil mata membesar. Tatapan mata pun sering
dijadikan patokan untuk menentukan apakah seseorang sedang berkata jujur atau tidak. Kontak
mata yang normal dan stabil sering dianggap sebagai tanda bahwa seseorang mengatatakan
kebenaran dan dapat dipercaya. Sebaliknya, jika sedang berbohong, orang akan cenderung
mengalihkan tatapannya.
• Sentuhan
Sentuhan juga merupakan salah satu jenis komunikasi nonverbal. Sentuhan bisa digunakan
untuk mengomunikasikan berbagai emosi, misalnya kasih sayang, keakraban, dan simpati.
Sentuhan yang dilakukan oleh wanita dan pria biasanya memiliki arti yang berbeda. Wanita
cenderung menggunakan sentuhan untuk menunjukkan perhatian dan kasih sayang, sedangkan
pria biasanya menggunakan sentuhan untuk menegaskan kekuasaan dan kendalinya atas orang
lain.
• Penampilan
Penampilan, seperti pilihan warna, pakaian, dan gaya rambut, juga dianggap sebagai salah satu
alat komunikasi nonverbal. Penampilan bisa menentukan cara pandang dan reaksi seseorang
terhadap orang lain, karena penampilan merupakan salah satu hal yang bisa dilihat pertama
kali.
• Proksemik
Proksemik merupakan jenis komunikasi nonverbal yang berupa jarak saat komunikasi
berlangsung. Jarak atau ruang dalam komunikasi ini biasanya ditentukan oleh seberapa akrab
dan nyaman Anda dengan lawan bicara Anda.
Ruang pribadi seseorang biasanya adalah 0,5–1,5 m. Jarak ini biasanya hanya untuk keluarga,
sahabat, atau kekasih. Sementara itu, jarak yang biasanya pantas untuk komunikasi profesional
dengan rekan kerja atau mengobrol santai dengan teman adalah 1,5–4 m. Jarak komunikasi
yang terlalu dekat dengan seseorang yang baru ditemui atau rekan kerja akan terasa seperti
penerobosan ruang pribadi dan bisa membuat lawan bicara tidak nyaman. Sebaliknya, bicara
berjauh-jauhan dengan seseorang yang dikenal dekat, misalnya orang tua, guru, atau sahabat,
juga akan terasa tidak lazim.
• Objek
Objek yang dikenakan atau digunakan oleh seseorang juga merupakan salah satu jenis
komunikasi nonverbal. Dari objek ini, Anda bisa mendapat banyak informasi tentang identitas
seseorang.

2. Dalam konteks apa pun, komunikasi efektif sangatlah penting. Apabila komunikasi tidak efektif,
pesan tidak akan dimengerti komunikan, dan tujuan komunikator tidak akan tercapai.

Berikut ciri – ciri pesan yang efektif:


• Timbulnya Pengertian
Dilansir dari buku Human Relations (2021) karya Daeng Sani Ferdiansyah, dkk, timbulnya
pengertian berarti komunikasi dilakukan berdasarkan pemahaman terhadap pesan yang
disampaikan komunikator. Komunikasi bisa dikatakan efektif jika kedua belah pihak
(komunikan dan komunikator) yang terlibat di dalamnya mencapai kesamaan makna. Sehingga
tidak terjadi salah paham atau kesalahan persepsi.
• Memengaruhi sikap dan memunculkan tindakan
Efektif atau tidaknya sebuah komunikasi bisa dilihat dari pengaruhnya terhadap komunikan
(penerima pesan). Pengaruh itu bisa berupa perubahan sikap, pemikiran atau pandangan,
hingga munculnya tindakan sesuai yang diharapkan komunikator.
• Terbentuknya hubungan sosial yang erat
Dikutip dari buku Business Communication: Konsep dan Aplikasi dalam Konteks Individu,
Kelompok, dan Organisasi (2020) oleh Abigail K. Dwi, dkk, salah satu ciri komunikasi efektif
adalah adanya hubungan sosial yang erat.
Komunikasi efektif tidak hanya terjadi saat komunikator dan komunikan mencapai kesamaan
makna, melainkan juga turut membentuk hubungan sosial yang erat, dengan didasari rasa
saling pengertian dan memahami satu sama lain.
• Langsung pada inti persoalan
Artinya komunikator dan komunikan tidak ragu dalam menyampaikan serta menanggapi
pesan.
• Asertif
Berarti tegas dalam menjelaskan isi pesan kepada lawan bicara.
• Bersahabat
Baik komunikator maupun komunikan, keduanya sama-sama bersahabat dalam mengirimkan
dan menerima pesan.
• Isi pesannya harus jelas serta mudah dipahami
Komunikator harus menyampaikan pesan yang jelas dengan menggunakan kata dan bahasa
yang mudah dipahami komunikannya.
• Terbuka
Artinya tidak ada pesan atau makna yang disembunyikan.
• Berlangsung secara lisan maupun tulisan
Berarti komunikasi efektif bisa dilakukan secara lisan maupun lewat tulisan teks.
• Terjadi secara dua arah
Artinya antara komunikator dan komunikan sama-sama saling berbicara serta mendengarkan.
• Responsif
Berarti pihak yang terlibat dalam komunikasi saling memperhatikan keperluan serta
pandangan orang lain.
• Penafsiran pesannya dilakukan secara tepat
Komunikan hendaknya melakukan penafsiran pesan secara tepat, agar mencapai kesepahaman
makna sebagaimana yang diharapkan komunikator.
• Jujur
Baik komunikator maupun komunikan, keduanya harus saling jujur dalam mengungkapkan
perasaan, gagasan, atau kebutuhannya, agar komunikasi berlangsung efektif.

3. Curtin, Floyd, dan Winsor (2000:186) menyebutkan adanya tiga faktor yang membuat rapat
menjadi sangat penting dalam dunia bisnis kontemporer, yaitu:
• Kebutuhan beradaptasi untuk mempercepat perubahan dalam lingkungan bisnis.
• Kebutuhan koordinasi yang lebih besar dari unit-unit bisnis dan pemerintah yang semakin
saling bergantung.
• Pergerakan ke arah manajemen partisipatif, khususnya dalam pergerakan lingkaran kualitas
yang Pertemuan atau rapat ditujukan untuk mengatur langkah dan strategi, misalnya agar
kinerja perusahaan dapat bertahan atau meningkat.
Namun terkadang rapat tidak berlangsung secara efektif sehingga hasilnya tidak sesuai harapan
serta membuang-buang waktu dan anggaran . Karena itu, sejumlah CEO perusahaan teknologi
yang telah memiliki nama besar selalu berusaha melakukan rapat yang efektif. Meski
terkadang dibatasi ruang dan waktu, pimpinan perusahaan mereka selalu fokus sehingga
berhasil membawa inovasi baru,yaitu :
a. Batasi jumlah peserta rapat Terlalu banyak juru masak yang berkontribusi dalam
sebuah hidangan tentunya menyebabkan cita rasa makanan tersebut mejadi rusak.
b. Buat tujuan yang jelas Pertemuan atau rapat biasanya dilakukan untuk
menyampaikan gagasan baru atau menyelesaikan suatu masalah.
c. Jaga agar rapat tetap sederhana .
d. Pastikan peserta mengetahui agenda rapat melakukan rapat.
e. Libatkan semua peserta Dalam rapat perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai