Anda di halaman 1dari 5

KOMUNIKASI EFEKTIF SERTA EMPATI DALAM LINGKUP UMUM

Dessy Christina Noelik Paulus Anung A Pandelaki Cindy Feliciana Nabilla Chusnah Christianto Brigitte Fani Florencia Nanang Agung Permadi Marike Ubra Florencia Sherlin Uzairie Bin Anwar

102013056 102013087 102013127 102013215 102013234 102013291 102013354 102013379 102013464 102013490

FAKULTAS KEDOKTERAN UKRIDA JAKARTA 2013

Pendahuluan

Masyarakat saat ini sudah jauh berubah/ berbeda dengan masyarakat berpuluh tahun lalu. Perbedaan sikap dengan sesama, perilaku/ komunikasi di masyarakat, dan ego diri sendiri menjadi masalah yang sering dijumpai saat ini. Semakin banyak komunikasi antarsesama yang lebih ingin menonjolkan latar belakang pribadi dirinya. Komunikasi antarpribadi dapat membantu kita dalam mengembangkan intelektual dan sosial kita. Kita sebagai manusia diciptakan untuk saling berkomunikasi dan bergantung pada orang lain. Semakin bertambahnya usia kita jaringan komunikasi kita akan semakin luas dan perkembangan kita ditentukan pada kualitas komunikasi kita dengan orang lain. Seorang calon dokter juga harus bisa berkomunikasi dengan baik kepada pasien atau yang sering disebut berkomunikasi efektif dan berempati. Dengan komunikasi efektif serta berempati ini akan membangun awal hubungan yang baik dan kuat antara dokter dengan pasien. Komunikasi efektif di masyarakat (contohnya dalam presentasi) bisa terjadi jika presentan memberikan materi dengan bahasa yang sederhana, jelas dan mudah dipahami oleh semua latar belakang dan sebaliknya peserta presentasi menjadi pendengar yang baik dan membuat suasana nyaman dan kondusif sehingga apa materi yang disampaikan dapat diterima dengan baik dan jelas. Dengan mengacu pada skenario Komunikasi dan Empati, tujuan penulisan tinjauan pustaka ini adalah mahasiswa mampu memahami dan melakukan komunikasi yang baik dan berempati kepada siapa saja. Hal ini dibutuhkan terutama oleh mahasiswa kedokteran sehingga kelak saat menjadi dokter dapat menciptakan hubungan dokter-pasien yang baik dengan komunikasi efektif dan berempati.

Pembahasan

Definisi Komunikasi : 1. Komunikasi adalah pengiriman pesan atau tukar-menukar informasi atau ide/ gagasan (Oxford Dictionary)1 2. Komunikasi adalah suatu proses ketika informasi disampaikan pada orang lain melalui simbol, tanda, atau tingkah laku (Haber, 1987)1 3. Komunikasi bisa berbentuk komunikasi verbal, komunikasi nonverbal dan komunikasi abstrak (Champbell dan Glasper, 1995)1

Kesimpulannya komunikasi adalah suatu proses penyampaian pesan atau informasi dari seseorang kepada orang lain secara verbal maupun nonverbal. Komunikasi efektif adalah komunikasi yang mampu menghasilkan perubahan sikap (attitude change) pada orang yang terlihat dalam komunikasi.2 Dengan demikian, komunikasi menjadi tidak efektif jika komunikasi yang terjadi tidak dapat menyampaikan pesan dengan baik dan tidak menghasilkan perubahan sikap pada orang yang terlihat dalam komunikasi.Komunikasi efektif yang dilakukan oleh dokter dapat membangun hubungan dokter-pasien dan atau dokter-keluarga pasien yang baikdan pesan dapat tersampaikan dan dipahami oleh kedua pihak. Empati adalah kemampuan untuk mengerti sepenuhnya tentang kondisi atau perasaan orang lain. Kemampuan untuk empati didasari oleh adanya keinginan untuk memberi perhatian dan membantu menyelesaikan masalah yang dihadapi klien.4 Berkomunikasi dengan empati menghasilkan komunikasi yang efektif. Dengan berempati kedua pihak ada dalam pemahaman kondisi yang sama atau pemahaman perasaan yang sama. Tujuan komunikasi efektif adalah memberi kemudahan dalam memahami pesan yang disampaikan antara pemberi dan penerima sehingga bahasa lebih jelas,lengkap, pengiriman dan umpan balik seimbang dan melatih penggunaan bahasa nonverbal secara baik.2 Tujuan komunikasi dapat menjadi positif ataupun negatif. Tujuan komunikasi dapat menjadi positif jika komunikasi disampaikan dengan empati terhadap orang lain, sehingga pesan dapat disampaikan dan adanya pengertian yang sama pada kedua pihak. Tujuan dari komunikasi dapat menjadi negatif jika komunikasi disampaikan tanpa empati, hanya sesuai perasaan yang diinginkan oleh orang yang ingin

menyampaikan pesan sehingga pesan yang ingin disampaikan tidak dapat diterima oleh pihak lain. Komunikasi efektif mencakup bentuk komunikasi verbal efektif dan nonverbal efektif. Komunikasi verbal efektif memiliki karakteristik; jelas dan ringkas. Perbendaharaan kata mudah dimengerti, mempunyai arti denotatif dan konotatif, intonasi mampu mempengaruhi isi pesan,kecepatan bicara yang memiliki tempo dan jeda yang tepat, serta ada unsur humor.Komunikasi nonverbal dapat disampaikan melalui beberapa cara yaitu penampilan fisik, sikap tubuh dan cara berjalan, ekspresi wajah dan sentuhan.2 Cara berkomunikasi dengan cara berpikir positif yang mengarah kepada komunikasi yang komunikatif, efektif, dan efisien antara lain dapat dilakukan dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut ini3 : (diambil beberapa yang berkaitan dengan scenario) 1. Komunikator harus memahami posisi dirinya. 2. Mengetahui posisi komunikan 3. Mengetahui tempat berkomunikasi 4. Memberikan kesempatan kepada lawan bicara untuk memahami pesan atau informasi serta kesempatan untuk menganggapi setiap reaksi,saran dan usul atau gagasan. 5. Menyesuaikan diri dengan keadaan lingkungan dan materi pembicaraan 6. Mengupayakan untuk tidak menampilkan gaya otoriter, berlebihan (over acting), dan terlalu reaktif (over reacting). 7. Menghindari untuk berbicara dan memberikan tanggapan yang monoton, kaku, dan tidak toleran kepada lawan bicara.

Mengacu pada skenario, menurut kami tidak terdapat komunikasi yang berempati dan efektif. Ibu Pembina ingin terlihat pintar dan keren dengan menggunakan katakata yang rumit dalam presentasinya pada beberapa kader yang terdiri dari berbagai latar belakang termasuk tidak berempati dan tidak melakukan komunikasi yang efektif. Dampak yang dapat terjadi adalah tidak adanya pemahaman yang sama pada kedua pihak karena ibu Pembina menyampaikan dengan kata-kata yang mungkin sulit dimengerti oleh beberapa kader.

Kesimpulan

Ibu Pembina tidak terlihat menerapkan komunikasi efektif dan berempati karena ia akan melakukan presentasi pada beberapa kader dengan berbagai latar belakang menggunakan kata-kata yang sulit dimengerti. Dapat disimpulkan bahwa hasil akhirnya pesan tidak tersampaikan dengan baik dan tidak dipahami oleh beberapa kader. Dalam berkomunikasi efektif kita harus membuat situasi atau kondisi nyaman dan kondusif, juga menggunakan bahasa penyampaian yang baik, jelas dan mudah dipahami oleh umum. Identifikasi tujuan konsultasi (untuk dokter). Komunikasi 2 arah (jika presentasi ada komunikasi antara pemberi dan pendengar, bukan hanya yang presentasi yang dominan atau pasif) sehingga tercapai kesepahaman bersama.

Daftar Pustaka

1. Supartini, Yupi. 2004. Buku Ajar Dasar Keperawatan Anak. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. [75-8] 2. Uripni CL, Untung S, Tatik I, Komunikasi Kebidanan, Jakarta: EGC; 2002.p. 40-4 3. BarataAA, Dasar-dasar Pelayanan Prima, Jakarta: Elex Media Komputindo; 2003.p.80-1 4. Supartini Y, Konsep Dasar Keperawatan Anak, Jakarta: EGC; 2002.p.79

Anda mungkin juga menyukai