Anda di halaman 1dari 7

PERANAN KOMUNIKASI NONVERBAL DALAM

KOMUNIKASI
DISAMPAIKAN DALAM RANGKA MEMENUHI TUGAS

MATA KULIAH KOMUNIKASI SOSIAL PEMBANGUNAN

OLEH

TETTY NURIANI SILAEN

NPM. 20.012.121.001

MAGISTER ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS DARMA AGUNG

MEDAN

2021
PENDAHULUAN

Komunikasi merupakan aktifitas dasar manusia, dengan berkomunikasi


manusia dapat saling berhubungan satu sama lain dalam kehidupan sehari-hari.
Komunikasi menjadi menjadi hal yang penting dalam hidup manusia dalam
bermasyarakat. Pertukaran pemikiran, ide-ide dan gagasan dari suatu orang ke
orang lain atau kelompok, dari kelompok kepada orang per orang atau kelompok lain
terjalin lewat komunikasi yang berkesinambungan, yang bertujuan membangun
personal discovery (penemuan diri), Survial (kelangsungan hidup), memperoleh
kebahagiaan dan menemukan hidup rukun dan damai.
Dalam komunikasi terdapat berbagai model komunikasi yang digunakan oleh
manusia, dimana salah satunya adalah komunikasi nonverbal. Komunikasi nonverbal
adalah proses komunikasi dimana pesan disampaikan tidak menggunakan kata-kata.
Contoh komunikasi nonverbal ialah menggunakan gerak isyarat, bahasa tubuh, ekspresi
wajah dan kontak mata, penggunaan objek seperti pakaian, potongan rambut
maupum simbol-simbol, serta cara berbicara seperti intonasi, penekanan, kualitas
suara, gaya prilaku, dan gaya berbicara.
PEMBAHASAN

A. Komunikasi Nonverbal
Komunikasi nonverbal adalah setiap informasi atau emosi yang disampaikan tanpa
menggunakan kata-kata. Komunikasi nonverbal sangat penting, sebab apa yang kita
lakukan mempunyai makna jauh lebih penting dari pada apa yang kita ungkapkan
dengan kata-kata. Proses komunikasi nonverbal yaitu meliputi ekspresi wajah,
pandangan mata, Gerakan tubuh, pakaian, suara, morse (pada Pramuka) dan
lainnya.

Menurut Samovar untuk merumuskan pengertian komunikasi nonverbal, maka kita


harus melihat defenisi sebagai berikut :
1. Komunikasi nonverbal adalah komunikasi tanpa kata-kata
2. Komunikiasi nonverbal terjadi bila individu berkomunikasi tanpa menggunakan
suara
3. Komunikasi nonverbal adalah setiap hal yang dilakukan oleh seseorang yang
diberi makna oleh orang lain
4. Komunikasi nonverbal adalah suatu mengenal ekspresi, wajah, sentuhan, waktu,
gerak, syarat, prilaku dan lain-lain.

B. Fungsi Komunikasi Nonverbal


Adapun fungsi dari komunikasi nonverbal yaitu :
1. Untuk menekankan, komunikasi nonverbal digunakan untuk menonjolkan atau
menekankan makna dari pesan verbal. Misalnya: tersenyum untuk
menekankan suatu hal tertentu.
2. Untuk melengkapi (complement), komunikasi nonverbal digunakan untuk
memperkuat warna atau sikap umum yang dapat mempengaruhi orang lain
yang dikomunikasikan oleh pesan verbal.
3. Untuk menunjukkan kontradiksi, pesan verbal dapat bertentangan dengan
Gerakan nonverbal. Sebagai contoh anda dapat menyilangkan jari anda atau
mengedipkan mata untuk menunjukkan bahwa yang ada katakana adalah
tidak benar.
4. Untuk mengatur, gerak gerik nonverbal dapat mengendalikan atau
mengisyaratkan keinginan untuk mengatur arus verbal. Contohnya
mengerutkan bibir, mencondongkan badan kedepan, atau membuat Gerakan
tangan untuk menunjukkan bahwa anda ingin mengatakan sesuatu.
5. Untuk mengulangi, misalnya menyertai pernyataan verbal “Apa benar?
Dengan mengangkat alis mata.
6. Untuk menggantikan, misalnya, mengatakan “Oke ” dengan tangan tanpa
berkata apa-apa yang dapat digantikan dengan menganggukan kepala untuk
mengatakan “Ya” atau menggelengkan kepala untuk mengatakan “tidak ”.

C. Bentuk Komunikasi Nonverbal


Adapun bentuk komunikasi nonverbal sebagai berikut :
1 Komunikasi Visual
2. Komunikasi sentuhan
3. Komunikasi Gerakan tubuh
4. Komunikasi Lingkungan
5. Komunikasi Penciuman
6. Komunikasi Penampilan
7. Komunikasi cita rasa

D. Peranan Komunikasi Nonverbal


1) Komunikasi Nonverbal dalam Konteks Hubungan
Peran penting komunikasi nonverbal adalah membentuk dan mengelola
hubungan interpersonal dalam sistem komunikasi interpersonal. Komunikasi
nonverbal membantu memulai hubungan melalui pengelolaan kesan atau
impression management dan self-disclosure. Komunikasi nonverbal juga
membantu mengelola hubungan sebagaimana komunikasi nonverbal
membantu dalam ekspresi emosi yang diminta dan memberikan dukungan
emosi .
2) Komunikasi Nonverbal dalam Konteks Profesional
Para professional mengindikasikan bahwa komunikasi nonverbal adalah salah
satu bagian penting dalam pekerjaan mereka. Para pemimpin organisasi
dapat menggunakan keterampilan melakukan decoding nonverbal untuk
berbicara dengan bawahannya ketika berada dalam tekanan dan
membutuhkan dukungan. Selain itu, para pemimpin organisasi dapat
menggunakan keterampilan encoding untuk mempertunjukkan sensivitas
nonverbal. Sinyal-sinyal nonverbal juga dapat membantu dalam pengelolaan
kesan dalam bidang professional.
3) Komunikasi Nonverbal dan Budaya
Meskipun banyak dari sinyal nonverbal yang tampak lebih halus dan universal
secara universal, beberapa diantaranya disadari sangat berbeda diantara
kebudayaan, khususnya dalam proksemik, kontak mata, dan sentuhan.
Adalah lebih baik untuk mengembangkan lebih banyak pengetahuan umum
tentang bagaimana norma-norma nonverbal berbeda berdasarkan nilai-nilai
budaya dan memandang pengetahuan tersebut sebagai alat yang dapat
didaptasi untuk digunakan dalam berbagai macam konteks budaya.
4) Komunikasi Nonverbal dan Gender
Komunikasi nonverbal antara pria dan wanita, sebagaimana aspek-aspek
komunikasi lainnya, sejatinya memiliki banyak kesamaan dibandingkan
dengan perbedaannya. Hasil penelitian seringkali menunjukkan bahwa
bagaimanapun juga gesture wanita, kontak mata, sentuhan, dan berdiri
memiliki kesamaan dengan pria. Wanita hanya lebih banyak menggunakan
ekspresi wajah dibandingkan pria.

E. Contoh Komunikasi Nonverbal


1. Mengetuk pintu
Mengetuk pintu adalah salah satu komunikasi non verbal dalam dunia kerja.
Mengetuk pintu terlebih dahulu sebelum menginjak ruangan atasan atau
orang yang mempunyai jabatan tertinggi berarti mengindikasikan kesopanan
dan memuliakan orang tersebut.
2. Menggelengkan kepala
Ketika seseorang sedang mengerjakan diskusi seringkali ada ulasan atau
pelajaran yang diamini dan tidak disetujui. Seseorang seringkali lebih memilih
untuk mengindikasikan komunikasi melewati komunikasi non verbal laksana
menggelengkan kepala ketika tidak mengamini tanggapan seseorang
terhadap pelajaran yang sedang dibahas. Menggelengkan kepala pun
bermakna keheranan atau tidak percaya. Seorang atasan yang memanggil
bawahannya guna menegur sebab telah melakukan kekeliruan yang besar
seringkali dengan komunikasi verbal disertai gelengan kepala (komunikasi
non verbal) untuk mengindikasikan rasa tidak percaya atau heran terhadap
kekeliruan yang sudah diperbuat oleh bawahannya dan dominan besar di
perusahaannya.
3. Berjabat tangan
Komunikasi non verbal laksana berjabat tangan ini seringkali dilakukan
seseorang ketika kesatu kali bertemu. Hal ini mengindikasikan bahwa orang
itu menghargai dan menerima hubungan baik. Di samping itu, berjabat tangan
pun dapat ditafsirkan sebagai kesepakatan ketika bernegosiasi tentang kerja
sama antara sebuah perusahaan dengan perusahaan yang lain.
4. Tersenyum
Tersenyum dalam komunikasi non verbal bisa didefinisikan sebagai sikap
ramah, menghormati, dan sopan terhadap orang lain. Tersenyum dalam
lingkungan kerja mampu memberikan akibat positif dalam hubungan
komunikasi, sampai-sampai dapat menambah motivasi karyawan dalam
bekerja.
5. Mengerutkan dahi
Ketika seorang atasan diam dan mengerutkan dahi berarti ada tindakan atau
perkataan yang tidak dimengerti bahkan ada kekeliruan yang tidak disadari
oleh bawahannya. Komunikasi non verbal ini lebih gampang dimengerti sebab
terjadi secara spontan saat ada perkataan atau tindakan yang janggal.
Komunikasi non verbal ini pun menunjukkan kepekaan seseorang terhadap
sebuah yang janggal.
6. Mengigit bibir bawah
Seseorang yang sedang berkomunikasi dan menggigit bibir bawah berarti
orang itu sedang merasa ragu, bohong, dan cemas. Kebanyakan orang yang
menggigit bibir tidak dapat diandalkan oleh lawan komunikasinya. Hal ini
mengindikasikan bahwa komunikasi non verbal ingin dapat meyakinkan
seseorang sebab gerakan tubuh terjadi secara spontan atau tanpa
direncanakan.
7. Menganggukkan kepala
Seorang yang setuju akan sebuah hal akan berkata dengan verbal atau non
verbal melewati anggukan kepala. Menganggukkan kepala berarti orang bakal
setuju terhadap sebuah keputusan. Di samping itu, menganggukkan kepala
pun dapat ditafsirkan sebagai rasa menghormati. Misalnya, ketika seorang
bawahan bertemu dengan atasan maka urusan yang kesatu kali dilakukannya
ialah mengucapkan kata “permisi” dan menganggukkan kepala.
8. Mengangkat satu tangan
Seorang yang akan menyerahkan tanggapan terhadap meeting atau diskusi
dalam sebuah perusahaan maka ia bakal mengusung satu tangannya sebagai
tanda kesopanan guna masuk dalam percakapan tersebut. Mengangkat satu
tangan pun dapat ditafsirkan sebagai sebuah sapaan dalam memuliakan
teman sejawat. Misalnya, ketika berjalan tidak sengaja bertemu dengan teman
kolega maka urusan yang biasa dilakukan ialah mengusung satu tangan
sebagai tanda sapaan atau usaha memanggil seseorang

9. Membentuk suatu formasi dengan gerakan tangan


Hal ini dapat kita lihat pada gerakan Morse pada Pramuka dan gerakan petugas
Bandara Udara dalam mengatur parkir pesawat Udara

KESIMPULAN

Komunikasi nonverbal adalah proses komunikasi dimana pesan disampaikan


menggunakan symbol, gerak isyarat, bahasa tubuh, ekspresi wajah dan kontak
mata, penggunaan objek seperti pakaian, potongan rambut, gerakan tangan, simbol-
simbol, serta cara berbicara seperti intonasi, penekanan, kualitas suara, gaya emosi,
dan gaya berbicara dengan tidak memperhatikan bagaimana budaya mempengaruhi
komunikasi termasuk komunikasi nonverbal dan pemaknaan terhadap pesan
nonverbal tersebut, kita bisa gagal berkomunikasi dengan orang lain. Bila perilaku
nonverbal orang lain berbeda dengan perilaku nonverbal hal itu hanya secara
kultural orang itu sedikit berbeda dengan kita.
Pada Komunikasi Nonverbal ini di harapkan bisa menambah wawasan
pengetahuan kita, tentang bagaimana cara berkomunikasi nonverbal, mengetahui
perbedaan dan bentuk-bentuknya termasuk juga memahami ketika terjadi perbedaan
penggunaan komunikasi nonverbal yang di pengaruhi oleh budaya masing-masing
agar kita tidak terjebak pada apa yang disebut dengan “etnosentrisme”
(menganggap budaya sendiri sebagai standar mengukur budaya orang lain).

Referensi : Mulyana, Deddy. Ilmu Komunikasi. Bandung: Rosda, 2014

Anda mungkin juga menyukai