Anda di halaman 1dari 33

KELOMPOK 9

KOMUNIKAS NON VERBAL

Disusun Untuk Memenuhi Mata Kuliah : Ilmu Komunikasi

DOSEN PENGAMPU :

Dra. Rr. Ponco Dewi K.S., M.M.

DISUSUN OLEH :

Anis Fitrianingsih 1709618002

Hamidah 1709618012

Maya Pramaisela 1709618051

PENDIDIKAN ADMINISTRASI PERKANTORAN


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2020
DAFTAR ISI

Hal

DAFTAR ISI...........................................................................................................ii

A. Pendahuluan....................................................................................................1

B. Pembahasan.....................................................................................................3

1.Pengertian Komunikasi Nonverbal..............................................................3

2.Fungsi Komunikasi Non Verbal..................................................................5

3.Perbedaan Komunikasi Verbal dan Non Verbal..........................................9

4.Klasifikasi Komunikasi Nonverbal...........................................................13

5.Tujuan dan Jenis Komunikasi Nonverbal..................................................16

6.Mempertajam Komunikasi Verbal............................................................20

C. Studi Kasus....................................................................................................22

D. Kesimpulan dan Saran.................................................................................24

1.Kesimpulan...............................................................................................24

2.Saran.........................................................................................................26

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................27

ii
BAB VIII

KOMUNIKASI NON VERBAL

A. Pendahuluan

Manusia adalah makhluk sosial. kita hanya dapat hidup berkembang

dan berperan sebagai manusia dengan cara berhubungan dan bekerja sama

dengan manusia lain. Salah satu cara terpenting untuk berhubungan dan

bekerja sama dengan manusia adalah komunikasi. Komunikasi merupakan

salah satu aspek terpenting dan kompleks bagi kehidupan manusia, baik

itu komunikasi verbal maupun komunikasi non verbal. Manusia sangat

dipengaruhi oleh komunikasi yang dilakukannya dengan manusia lain,

baik yang sudah dikenal maupun yang tidak dikenal sama sekali.

Seperti kita ketahui, komunikasi manusia tidak hanya menggunakan

simbol-simbolverbal melainkan juga simbol-simbol nonverbal.

Komunikasi nonverbal ini pun sangat penting dipahami karena

banyakdipergunakan dalam menampilkan atau menjaga citra seseorang.

Dalam kampanye pemilihan presiden misalnya, seorang kandidat presiden

harus menampilkan diri dengansosok tertentu sebagai pesan nonverbal

yang akan disampaikan pada calon pemilihnya. Dengan komunikasi

nonverbal pulalah seorang guru menjelaskan materi pelajaran pada para

siswanya  selain  menggunakan komunikasi verbal

Komunikasi nonverbal memiliki manfaat yang sama pentingnya

dengan komunikasi verbal. Hal ini disebabkan karena diantara komunikasi

nonverbal dengan komunikasi verbal saling bekerja sama dalam proses

1
komunikasi. Dengan adanya komunikasi nonverbal, maka seseorang dapat

memberikan suatu penekanan, pengulangan, melengkapi, dan

menggantikan komunikasi verbal, swehingga lebih mudah untuk

ditafsirkan. Oleh sebab itu, tidaklah lengkap jika kita membicarakan

komunikasi verbal tidak disertai dengan komunikasi non-verbal.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada dasarnya kita

berkomunikasi secara verbal (kata-kata), tetapi arti dari pesan itu bukanlah

terletak pada kata tersebut. Sekitar 93% dari arti pesan diterima dari

komunikasi nonverbal yang melatarbelakangi komunikasi verbal dan

hanya 7% dari pesan verbal. Secara terinci adalah 7% dari pesan verbal,

38% dari nada suara atau infleksi, 55% dari ekspresi wajah, gerakan tubuh

dan kepala atau sikap. Dari hasil penelitian ini jelas bahwa komunikasi

non-verbal sangat membantu dalam menginterpretasikan arti pesan verbal.

Tetapi, jika pesan nonverbal saja tersendiri yang dikirimkan akan sulit

untuk menginterpretasikannya secara tepat.

2
B. Pembahasan

1. Pengertian Komunikasi Nonverbal

Komunikasi non verbal adalah komunikasi yang dilakukan

dengan pesan-pesan verbal. Komunikasi nonverbal merupakan proses

komunikasi yang tidak dilakukan melalui bahasa dan pengucapan

kata-kata, tetapi melalui cara-cara lain seperti bahasa tubuh, mimik

wajah, sensitivitas kulit, dan lain-lain. Walaupun masih memiliki

kekurangan-kekurangan tertentu, komunikasi verbal, seperti bahasa,

telah sanggup menyampaikan informasi kepada orang lain. Hanya

saja, pesan-pesan yang sifatnya non-verbal tentunya juga tetap

dibutuhkan untuk meperjelas informasi-informasi yang akan

disampaikan oleh sender agar receiver dapat lebih memahaminya, dan

tidak terjadi salah persepsi.

Menurut Atep Adya Barata , Komunikasi nonverbal adalah

komunikasi yang diungkapkan lewat objek disetiap ketegori

lainnya(The object language), Komunikasi menggunakan gerak

(gesture), sebagai sinyal (sign language), serta komunikasi melalui

tindakan atau gerakan tubuh (action language)[ CITATION Ate06 \l

1033 ]

Menurut Larry A. Samovar dan Richard E. Porter, komunikasi

nonverbal mencakup semua rangsangan, kecuali rangsangan verbal,

dalam suatu setting komunikasi, yang dihasilkan oleh individu, yang

3
mempunyai nilai pesan potensial bagi pengirim atau penerima; jadi

definisi ini mencakup perilaku yang disengaja maupun tidak disengaja

sebagai bagian dari peristiwa komunikasi secara keseluruhan. Secara

sederhana, pesan nonverbal adalah semua isyarat yang bukan kata-

kata.

Dalam bukunya, Burgoon dan Saine mendefinisikan komunikasi

nonverbal sebagai berikut, “Attributes or action of human, other than

the use of words themselves, which have socially shared meaning, are

intentionally sent or interpreted as intentional, are consciously sent or

consciously received, and have the potential for feedback from the

receiver ”[ CITATION Jud03 \l 1033 ]

Komunikasi nonverbal merupakan atribut atau tindakan

seseorang, selain dari penggunaan kata-kata yang mana komunikasi

nonverbal maknanya dapat ditunjukkan secara sosial. Makna tersebut

dapat dikirimkan dengan sengaja atau memang sengaja ditafsirkan,

dengan dikirim secara sadar atau diterima secara sadar dan memiliki

potensi untuk mendapatkan umpan balik dari penerima pesan.

Tanda-tanda komunikasi nonverbal belum dapat diidentifikasi

seluruhnya, tetapi hasil penelitian menunjukkan bahwa cara duduk,

berjalan, berpakaian, semuanya itu menyampaikan informasi pada

orang lain. Tiap-tiap gerakan yang dibuat dapat menyatakan asal

seseorang, sikap, kesehatan, bahkan keadaan psikologis. Misalnya,

4
gerakan-gerakan seperti mengerutkan alis, menggigit bibir, menunjuk

dengan jari, tangan di pinggang, dan melipat tangan bersilang di dada.

Orang yang terampil memabaca pesan nonverbal dari orang lain

disebut intuitif, sedangkan yang terampil mengirimkannya disebut

eksresif. Edward T. Hall menamai bahasa nonverbal sebagai bahasa

diam (silent language) dan dimensi tersembunyi (hidden dimension).

Disebut diam dan tersembunyi, karena pesan-pesan noverbal tertanam

dalam konteks komunikasi yang memberikan isyarat-isyarat untuk

dilakukan penafsiran dari seluruh makna pesan yang disampaikan.

Berdasarkan beberapa pengertian diatas maka dapat disimpulkan

bahwa, komunikasi nonverbal adalah komunikasi yang tidak

menggunakan kata-kata baik secara lisan maupun tulisan. Komunikasi

non verbal melalui tanda-tanda melalui tubuh, misalnya gerk tubuh,

ekspresi wajah dan nada suara. [ CITATION Dra20 \l 1033 ]

2. Fungsi Komunikasi Non Verbal

Komunikasi non-verbal adalah proses penyampaian pesan-pesan

oleh seseorang yang dilakukan tidak dengan kata-kata atau bahasa

verbal, melainkan melalui petunjuk- petunjuk atau tanda-tanda lain

yang terjadi pada seseorang. Komunikasi nonverbal dapat

menjalankan sejumlah fungsi penting. Berikut 6 fungi utama

komunikasi non verbal:

a. Untuk Menekankan

5
Manusia menggunakan komunikasi nonverbal untuk

menonjolkan atau menekankan beberapa bagian dari pesan

verbal. Misalnya : tersenyum untuk menekankan kata atau

ungkapan tertentu, atau memukul tangan ke meja untuk

menekankan suatu hal.

b. Untuk Melengkapi (Complement)

Manusia menggunakan komunikasi nonverbal untuk

memperkuat warna atau sikap umum yang dikomunikasikan

oleh pesan verbal, misalnya tersenyum ketika menceritakan

kisah lucu, atau menggeleng-gelengkan kepala ketika

menceritakan ketidakjujuran seseorang.

c. Untuk Menunjukkan Kontradiksi

Manusia juga dapat secara sengaja mempertentangkan pesan

verbal dengan gerakan nonverbal. Sebagai contoh,

menyilangkan jari atau mengedipkan mata untukmenunjukkan

bahwa yang dikatakan adalah tidak benar.

d. Untuk Mengatur

Gerak-gerik nonverbal dapat mengendalikan atau

mengisyaratkan keinginan untuk mengatur pesan verbal.

Misalnya mengerutkan bibir, mencondongkan badan ke depan,

atau membuat gerakan tangan untuk menunjukkan keinginan

mengatakan sesuatu. Bisa juga mengangkat tangan atau

6
menyuarakan jenak (pause). Misalnya menggumamkan “umm”

untuk memperhatikan bahwa anda belum selesai bicara.

7
e. Untuk Mengulangi

Melalui kode nonverbal dapat mengulangi atau merumuskan

ulang makna dari pesan verbal. Misalnya, menyertai

pernyataan verbal “apa benar?” dengan mengangkat alis mata

anda, atau anda dapat menggerakkan kepala atau tangan untuk

mengulangi pesan verbal “Ayo kita pergi”.

f. Untuk Menggantikan

Komunikasi nonverbal juga dapat menggantikan pesan verbal,

misalnya, mengatakan “oke” dengan tangan tanpa berkata apa-

apa. Menganggukkan kepala untuk mengatakan “ya” atau

menggelengkan kepala untuk mengatakan “tidak”.

Dale G. Leather mengemukakan enam alasan mengapa pesan nonverbal

penting :

1) Faktor-faktor nonverbal sangat menentukan makna dalam

komunikasi interpersonal.

2) Perasaan dan emosi lebih cermat disampaikan melalui pesan

nonverbal daripada pesan verbal.

3) Pesan nonverbal menyampaikan makna dan maksud yang

relatif bebas dari penipuan, distorsi, dan kerancuan.

4) Pesan nonverbal mempunyai fungsi metakomunikatif yang

sangat diperlukan untuk mencapai komunikasi yang

berkualitas tinggi.

8
5) Pesan nonverbal merupakan cara komunikasi yang lebih

efisien dibandingkan dengan pesan verbal.

Fungsi pesan nonverbal dalam hubungannya dengan pesan verbal


menurut Mark L. Knapp ada lima yaitu : (Knapp, 1972)

a) Repetisi, yaitu mengulang kembali pesan yang disampaikan

secara verbal. Contoh: anda menganggukkan kepala ketika

mengatakan ”ya”, dan menggelengkan kepala saat mengatakan

”tidak”

b) Substitusi, yaitu menggantikan lambang-lambang verbal.

Contoh: anda menggoyangkan tangan anda dengan telapak

tangan penghadap ke depan sebagai pengganti kata ”tidak” saat

seorang pengamen mennghampiri mobil anda.

c) Kontradiksi, yaitu menolak pesan verbal atau memberikan

makna yang lain terhadap pesan verbal. Contoh: seorang suami

mengatakan ”bagus” ketika dimintai komentar oleh istrinya

mengenai gaun yang baru dibelinya sambi matanya terus

terpaku pada koran yang sedang dibacanya.

d) Komplemen, yaitu melengkapi dan memperkaya makna

nonverbal. Contoh: anda melambaikan tangan saat mengatakan

”selamat jalan”.

e) Aksentuasi, yaitu menegaskan pesan verbal atau menggaris

bawahinya. Contoh: anda sebagai mahasiswa membereskan

buku-buku atau melihat jam tangan anda ketika jam kuliah

berakhir, sehingga dosen menutup kuliahnya.

9
3. Perbedaan Komunikasi Verbal dan Non Verbal

Kita telah mengetahui bahwa dalam kehidupan kita sehari-hari

komunikasi verbal dan non verbal merupakan bagian yang tidak dapat

dipisahkan, dalam arti kedua bahasa tersebut bekerja bersama-sama

untuk menciptakan suatu makna. Namun keduannya juga memiliki

perbedaan-perbedaan. Dalam pemikiran Don Stacks dan kawan-

kawan, terdapat tiga perbedan utama diantara keduannya yaitu

kesengajaan pesan (the intentionality of the message), tingkat

simbolisme dalam tindakan atau pesan (the degree of symbolism in the

act or message), dan pemerosesan mekanisme (processing

mechanism).

a. Kesengajaan (Intentionality)

Persepsi sederhana mengenai niat ini oleh seorang penerima

sudah cukup dipertimbangkan menjadi komunikasi non

verbal. Sebab, komunikasi non verbal cenderung kurang

dilakukan dengan sengaja dan kurang halus apabila

dibandingkan dengan komunikasi verbal. Selain itu,

komunikasi non verbal mengarah pada norma-norma yang

berlaku, sementara niat atau intent tidak terdefinisikan

dengan jelas. Misalnya, norma-norma untuk penampilan

fisik. Kita semua berpakaian, namun berapa dari kita sering

dengan sengaja berpakaian untuk sebuah situasi tertentu?

10
Berapa kali seorang teman memberi komentar terhadap

penampilan kita? Persepsi receiver mengenai niat ini sudah

cukup untuk memenuhi persyaratan guna mendefinisikan

komunikasi nonverbal.

b. Perbedaan simbolik (Symbolic differences)

Kadang-kadang niat atau intent ini dapat dipahami karena

beberapa dampak simbolik dari komunikasi kita. Misalnya,

memakai pakaian dengan warna atau model tertentu,

mungkin akan dipahami sebagai suatu `pesan' oleh orang

lain. Misalnya berpakaian dengan warna hitam akan diberi

makna sebagai ungkapan ikut berduka cita. Mehrabian

menjelaskan bahwa komunikasi verbal dipandang lebih

eksplisit dibanding bahasa nonverbal yang bersifat implisit.

Artinya, isyarat-isyarat verbal dapat didefinisikan melalui

sebuah kamus yang eksplisit dan lewat aturan-aturan sintaksis

(kalimat), namun hanya ada penjelasan yang samar-samar

dan informal mengenai signifikansi beragam perilaku non

verbal. Komunikasi verbal lebih spesifik dari bahasa non

verbal, dalam arti dapat dipakai untuk membedakan hal-hal

yang sama dalam sebuah cara yang berubah-ubah, sedangkan

bahasa non verbal lebih mengarah pada reaksi-reaksi alami

seperti perasaan atau emosi.

11
c. Mekanisme pemrosesan (Processing mechanism)

Komunikasi non verbal kurang terstruktur. Aturan-aturan

yang ada ketika kita berkomunikasi secara non verbal adalah

lebih sederhana dibanding komunikasi verbal yang

mempersyaratkan aturan-aturan tata bahasa dan sintaksis.

Komunikasi nonverbal secara tipikal diekspresikan pada saat

tindak komunikasi berlangsung. Tidak seperti komunikasi

verbal, bahasa non verbal tidak bisa mengekspresikan

peristiwa komunikasi di masa lalu atau masa mendatang.

Selain itu, komunikasi non verbal mempersyaratkan sebuah

pemahaman mengenai konteks di mana interaksi tersebut

terjadi, sebaliknya komunikasi verbal justru menciptakan

konteks tersebut. [ CITATION Mul17 \l 1033 ]

Perbedaan lainnya dicetuskan oleh Ilya Sunarwinadi Samovar,

Porter dan Jain buku Komunikasi Antar Budaya karya, mereka

melihat perbedaan antara komunikasi verbal dan non verbal dalam hal

sebagai berikut :

1) Banyak perilaku non verbal yang diatur oleh dorongan-

dorongan biologik. Sebaliknya komunikasi verbal diatur oleh

aturan-aturan dan prinsip-prinsip yang dibuat oleh manusia,

seperti sintaks dan tata bahasa. Misalnya, kita bisa secara

12
sadar memutuskan untuk berbicara, tetapi dalam berbicara

secara tidak sadar pipi menjadi memerah dan mata berkedip

terus-menerus.

2) Komunikasi non verbal dipelajari sejak usia sangat dini.

Sedangkan penggunaan lambang berupa kata sebagai alat

komunikasi membutuhkan masa sosialisasi sampai pada

tingkat tertentu.

3) Komunikasi non verbal lebih dapat memberi dampak

emosional dibanding komunikasi verbal.

Dra. RR. Ponco Dewi Karyaningsih dalam bukunya (Ilmu

Komunikasi) menyatakan bahwa. Terdapat 3perbedaan pokok antara

komunikasi verbal dan komunikasi non verbal antara lain :

a) Perilaku verbal adalah saluran tunggal, perilaku non verbal

bersifat multisaluran

Perilaku verbal misalnya muncul dari kata kata yang

bersumber dari ucapan seseorang yang selanjutnya dimuat

dalam media seperti majalah, koran, dll yang kemudian kita

baca. Sedangkan perilaku nonverbal dapat bersumber dari

apa yang dilihat, didengar, dirasaka, dan atau dicicip.

b) Pesan verbal dipisah-pisah sedangkan pesan nonverbal

disambung

13
Orang dapat mengawali dan mengakhiri pesan kapanpun

ia mau. Sedangkan pesan nonverbal tetap berjalan sepanjang

ada orang yang hadir didekatnya. Singkatnya pesan verbal

dapat berhenti ketika sang penulis enggan menulis lagi. Tapi

pesan nonverbal adalah segala bentuk perilaku yang dapat

diihat dan dirasakan sehingga tidak mungkin bagi seseorang

berhenti berperilaku dalam kondisi apapun.

c) Komunikasi nonverbal mengandung lebih banyak muatan

emosional dari pada komunikasi verbal

Pesan verbal biasanya dimuat hanya untuk

menyampaikan fakta, pengetahuan, dan keadaan. Sedangkan

pesan nonverbal lebih berpotensi untuk menyatakan perasaan

seseorang yang terdalam sekalipun perasaan sedih, senang,

sayang. Misalnya kita melamar pekerjaan , mungkin kita

tidak akan mengatakan apapun tapi tidak dengan perilaku

kita, bagaimana ekspresi wajah dan pandangan mata kita

yang menunjukan kekecewaan. Pasti itu semua tergambar

pada perilaku kita. [ CITATION Dra20 \l 1033 ]

4. Klasifikasi Komunikasi Nonverbal

Menurut Teori Kinesik (gerak tubuh) dari Bridwihstell hasil

penelitian membuktikan bahwa pengaruh komunikasi nonverbal

cukup besar terhadap keberhasilam komunikasi yaitu 65%-70%.

14
Bahkan dalam penelitian Ilmu Manajemen bisa berpengaruh lebih dari

93%. Komunikasi nonverbal berhubungan dengan prespektif psikologi

komunikasi, menyangkut kejiwaan seseorang karena kesuksesan

proses komunikasi sedikit banyak ditentukan oleh masalah kejiwaan

seseorang. Apabila kurang memahamu dapat terjadi distorsi

komunikasi.

Menurut Ponco Dewi K (2018) manusia telah memakai banyak

saluran pengalihan pesan antara lain melalui sensoris-sensoris tubuh

yang sangat dipengaruhi oleh latar kebudayaan manusia.

Komunikasi nonverbal diperlukan untuk membina kontak atau

mengisyaratkan minat. Tetapi, ini dapat menimbulkan masalah jika

dilakukan secara berlebihan atau tidak diikuti dengan komunikasi

ysng eksplisit. Karenanya, jika ingin melakukam komunikasi

nonverbal maka lakukanlah segera setelah komunikasi nonverbal.

Jalaludin Rahmat (1994) mengelompokan pesan-pesan nonverbal

sebagai berikut:

1. Pesan Kinestetik, adalah pesan yang menggunakan gerakan

tubuh yang berarti. Terdiri dari tiga komponen utama,

sebagai berikut :

a. Pesan Pasial adalah pesan yang menggunakan air muka

untuk menyampaikan makna tertentu. Berbagai

penelitian menunjukan bahwa wajah dapat

menyampaikan paling sedikit sepuluh kelompok makna

15
: kebahagiaan, rasa terkejut, ketakutan, kemarahan,

kesedihan, kemuakan, pengecaman minat, ketakjuban,

dan tekad.

b. Pesan Gestural adalah pesan yang menunjukkan

gerakan sebagian anggota tubuh seperti mata dan

tangan untuk mengkomunikasikan berbagai makna.

c. Pesan Postural adalah pesan yang berkenaan dengan

keseluruhan dengan keseluruhan angora badan. Ada

tiga makna yang dapat disampaikan. Immediacy,

ungkapan kesukaan dan ketidaksukaan terhadap

individu yang lain. Power, mengungkapkan status yang

tinggi pada diri komunikator. Dan responsiveness,

individu dapat bereaksi secara emosional pada

lingkungan secara positif dan negative.

2. Pesan Prosemik adalah pesan yang disampaikan melalui

pengaturan jarak dan ruang. Umumnya dengan mengatur

jarak kita mengungkapkan keakraban kita dengan orang lain.

3. Pesan Artifaktual, adalah pesan yang diungkapkan melalui

penampilan tubuh, pakaian dan kosmetik. Walaupun bentuk

relative menetap orang sering berperilaku dengan orang lain

sesuai dengan persepsi tentang tubuhnya. Erat kaitannya

dengan tubuh, ialah upaya kita membentuk citra tubuh

dengan pakaian dan kosmetik.

16
4. Pesan Paralinguistik adalah pesan yang berhubungan dengan

cara mengucapkan pesan verbal. Satu pesan verbal yang

dapat menyampaikan arti yang berbeda bila diucapkan

dengan cara yang berbeda.

5. Pesan Sentuhan dan bau-bauan. Alat penerima sentuhan

adalah kulit yang mampu menerima dan membedakan emosi

yang disampaikan orang melalui sentuhan. Sentuhan dengan

emosi tertentu dapat mengartikan kasih sayang, takut, marah,

bercanda dan tanpa perhatian. Bau-bauan telah berabad-abad

digunakan orang, juga untuk menyampaikan pesan yang

menandai wilayah mereka, mengidentifikasi keadaan

emosional, pencitraan dan menarik lawan jenis.

5. Tujuan dan Jenis Komunikasi Nonverbal

a. Tujuan Komunikasi Verbal

Tanpa kita sadari, kita banyak mengirimkan pesan non

verbal dalam kehidupan sehari-hari tanpa disengaja. Tanpa

disadari juga bahwa sebenarnya kita telah melakukan

komunikasi dan telah mengirimkan banyak pesan berbau

nonverbal sedangkan tanpa disadari bahwasanya pesan-pesan

tersebut bermakna bagi orang lain ataupun penerimanya.

Dalam komunikasi non verbal, pesan tersebut dilakukan

dalam bentuk tanpa kata-kata. Komunikasi nonverbal lebih

17
banyak dipakai jika dibandingkan dengan komuikasi verbal

dalam realitas kehidupan.

Relevansi komunikasi nonverbal dalam dunia bisnis antara

lain dapat membantu menentukan kredibilitas dan ptensi

kepemimpinan sesorang. Jika seseorang dapat belajar mengelola

pesan yang dibuat dengan tanda-tanda nonverbal. Misalnya,

intonasi suara, ekspresi wajah, gerak tubuh, penampilan dan

lain-lain, maka ia dapat melakukan komunikasi dengan baik.

Seorang manajer haruslah menjadi seorang komunikator

dengan baik, baik secara verbal maupun nonverbal. Jika

seseorang dapat membaca tanda-tanda nonverbal yang

disampaikan orang lain, maka ia akan dapat menafsirkanya

maksud pesan secara tepat dan akurat.

Oleh karena itu, saat berhubungan dengan orang lain

perhatikan tanda-tanda nonverbal mereka di samping

mendengarkan komunikasi verbal mereka. Misalnya saat mereka

mengatakan terima kasih atas pelayanan kita, konsumen yang

merasa puas akanmenunjukan wajah yang bersahabat. Namun

jika pelanggan mengatakan terima kasih sambil memalingkan

wajah mungkin ucapannya hanya sekedar basa-basi belaka.

[ CITATION Nur16 \l 1033 ]

18
b. Jenis-jenis Komunikasi Nonverbal

1) Ekspresi Wajah

Wajah dapat mengkomunikasikan apa yang

sebenarnya sedang dirasakan atau dibutuhkan. Wajah

merupakan tempat utama dalam mengekspresikan emosi

seseorang. Ini dapat terlihat dari jenis dan intensitas

perubahan ekspresi wajah seseorang. Penelitian

menunjukan bahwa wajah manusia dapat mentransmisikan

lebih dari 250.000 ekspresi yang berbeda. Dengan demikian

area wajah seseorang lebih mampu mengkomunikasikan

secara nonverbal dari pada bagian tubuh lainnya.

2) Badan

Posisi badan dapat menunjukan bagaimana keadaan.

Dalam proses wawancara kerja posisi badan biasanya dapat

menunjukan situasi yang dihadapi oleh pelamar kerja,

apakah percaya diri atau kurang percaya diri.

3) Gerak Tubuh

Gerak tubuh bisa menunjukan komunikasi seseorang.

Sesorang yang mengatakan “tidak tahu” mugkin akan

menggelengkan kepalanya, atau jika seseorang menunjukan

ketidakpeduliannya terhadap pertanyaan, bisa saja ia

mengangkat bahunya.

19
4) Intonasi Suara

Intonasi suara menunjukan komunikasi. Apakah

sesorang sedang marah atau sinis dan meremehkan dengan

berbicara keras. Dari intonasi suara dapat diketahui

tanggapan dari seseorang komunikator.

5) Kontak Mata

Komunikasi seseorang dapat menggunakan tatapan

matanya. Apakah ia marah, cinta ataupun sedih. Tatapan

mata tidak dapat berbohong. Seseorang dengan mudah

dapat mengetahui suasana hati lawan bicaranya lewat

tatapan mata.

6) Diam

Diam juga bisa menunjukan komunikasi seseorang.

Seseorang yang diam menunjukan bahwa ia tidak ingin di

ganggu, marah, benci dan lainnya. Tanda-tanda nonverbal

lainnya dapat memperkuat arti kondisi diam seseorang yang

sebenarnya.

7) Perilaku Sentuhan

Sentuhan merupakan saran penting dalam

mengkomunikasikan kehangatan dan kenyamanan

seseorang. Dalam banyak budaya, sentuhan digunakan

untuk menyampaikan rasa kasih sayang,cinta dan

kehangatan. Jika seorang atasan menepuk bahu bawahannya

20
dapat diartikan dia menunjukkan pujian, bisa juga dalam

situasi tertentu diartikan ia sedang memberi motivasi

kepada bawahannya.

6. Mempertajam Komunikasi Verbal

Navaro seorang ahli perilaku emngatakan mengenai bahasa

nonverbal atau bahasa tubuh. Manusia adalah makhluk yang justru

paling banyak berkomunikasi dengan bahasa tubuhnya jauh sebelum

mulai mengenal bahasa verbal. Sayangnya kita lupa hal ini, atau lebih

tepatnya lupa mengingat kembali pelajaran mengenai bahasa tubuh.

Padahal pengetahuan mengenai komunikasi nonverbal adalah penting

untuk mencapai kesuksesan pribadi.

(Syaiful, 2013) Pada dasarnya bahasa tubuh adalah memahami

kata-kata yang disampaikan melalui ekspresi wajah, gerakan tubuh,

sentuhan, gerakan fisik, postur, aksesoris, intonasi dan volume.

Burgoon (1994) mengatakan 60-65% komunikasi terdiri dari bahasa

tubuh atau perilaku nonverbal. Hal ini menegaskan pentingnya

memahami bahasa tubuh.

Ada 3 langkah awal untuk mempertajam komunikasi nonverbal :

a. Pertama, jadilah pengamat yang cakap. Yang kita amati

adalah bahasa tubuh, maka bayangkan kita sedang

menonton film bisu, kita akan melihat agaimana tangan

mereka bergerak, postur tubuh yang meluas atau menutup,

21
mata yang berkedip, kaki yang gelisah, dan banyak hal lain.

Maka jadilah pengamat dan amati saja. catat dengan seluruh

indra, coba latihlah ini di tempat publik dan kita akan takjub

mengenai banyak hal yang bisa kita lihat yang mungkin

luput selama ini.

b. Kedua, lihat dua hal. Bahasa tubuh yang nyaman rileks dan

yang gelisah tak nyaman. Pada dasarnya bahasa tubuh yang

nyaman umumnya terlihat konsisten, natural, mengalir,

seblaiknya bahasa tubuh yang tidak nyaman bisa terlihat

sangat tidak beraturan atau snagat terkontrol. Mulailah dari

mengamati diri sendiri. Bayangkan saat nyaman respon apa

yang akan muncul dan saat tidak nyaman respon apa yang

akan muncul.

c. Ketiga, lakukan dengan hati-hati. Bahasa tubuh adalah

bahasa yang muncul dari gerak reflek atau gerakan otak

limbik manusia. Pemicunya adalah emosi. Oleh sebab itu

kita perlu melakukan pengamatan dengan hati hati,

sehingga memahami emosi yang ingin disampaikan oleh

orang yang kita amati.

22
C. Studi Kasus

Manusia yang tergabung dalam komunitas tertentu, melakukan

aktivitas berkomunikasi untuk menyampaikan maksud mereka dengan

menggunakan pesan-pesan verbal dan nonverbal. Rangsangan wicara yang

disadari oleh manusia dalam suatu komunitas yang termasuk ke dalam

kategori pesan verbal dan nonverbal, dilakukan secara sadar untuk

berkomunikasi antar mereka.

Komunitas mahasiswa yang beranggotakan tiga mahasiswa dari

Jurusan Sastra Inggris ini lebih memilih menggunakan komunikasi verbal

dan nonverbal ala Ebonics. Ketiga mahasiswa tersebut telah dua tahun

membentuk sebuah komunitas ekslusif yang mereka namakan komunitas

mahasiswa Ebonics. Mereka bertiga mengadopsi nama tersebut dari

sebuah komunitas warga Afro-Amerika yang berada di Amerika Serikat

yang juga bernama komunitas Ebonics. Afro-Amerika ini menggunakan

pola bahasa Inggris yang jauh dari standar baku. Ketiga mahasiswa yang

tergabung dalam komunitas mahasiswa Ebonics ini selalu berkomunikasi

dengan menggunakan lambang verbal dan nonverbal milik warga Afro-

Amerika. Penggunaan komunikasi verbal dan nonverbal Ebonics ini

mereka pergunakan hanya ketika sedang berada dalam proses

berkomunikasi antar anggota didalam komunitasnya. Tiga mahasiswa ini

memiliki kefasihan berbahasa Inggris Ebonics yang lancar, cara

berpakaian yang unik, gerak badan, gesture, ekspresi wajah, kontak mata,

serta sentuhan-sentuhan ketika saling berinteraksi diantara mereka.

23
Penulis menggunakan metode penelitian studi kasus. Pada penelitian

ini, kasus yang diteliti adalah pola komunikasi verbal dan nonverbal yang

dipergunakan oleh komunitas mahasiswa Ebonics. Peristiwa komunikasi

yang terjadi dalam komunitas mahasiswa Ebonics ini menggunakan simbol

komunikasi verbal dan nonverbal dengan minat pada isu Ebonics yang

berlatar belakang pada music hiphop. Dari ketertarikan minat yang sama

tersebut, pengungkapan diri menjadi semakin berkembang dan lebih

terbuka hingga terkuaklah penilaian konsep diri dari historis pengalaman

empiris yang pernah mereka alami.

Berdasarkan daya tarik pada minat musik ala Ebonics yang serupa

pula, mereka lalu menamakan komunitas ini dengan nama komunitas

Ebonics. Ketiga mahasiswa yang tergabung dalam komunitas Ebonics,

menggunakan kata-kata Ebonics serta nonverbal kaum blacks sebagai

pemilik asli bahasa Ebonics di amerika serikat. Komunitas Ebonics ini

akan lebih berani dan terbuka menceritakan mengenai diri mereka, musik

atau curhatan-curhatan hanya pada millieu-nya saja.

Sifat introvert yang mereka miliki untuk menjalin komunikasi di luar

komunitasnya timbul dari kurangnya kepercayaan kepada kemampuan diri

sendiri serta rasa traumatik yang pernah dialami di masa lalu, sehingga

hinggap rasa inferior dan ketakutan karena tidak sesuai dengan penilaian

atau harapan orang lain. Mereka cenderung sedapat mungkin menghindari

situasi komunikasi dan hanya mau membuka diri pada seseorang yang

memiliki minat yang sama. [ CITATION Rat15 \l 1033 ]

24
D. Kesimpulan dan Saran

1. Kesimpulan

Komunikasi non verbal adalah komunikasi yang dilakukan

dengan pesan-pesan verbal. Komunikasi nonverbal merupakan proses

komunikasi yang tidak dilakukan melalui bahasa dan pengucapan

kata-kata, tetapi melalui cara-cara lain seperti bahasa tubuh, mimik

wajah, sensitivitas kulit, dan lain-lain. Walaupun masih memiliki

kekurangan-kekurangan tertentu, komunikasi verbal, seperti bahasa,

telah sanggup menyampaikan informasi kepada orang lain. Hanya

saja, pesan-pesan yang sifatnya non-verbal tentunya juga tetap

dibutuhkan untuk meperjelas informasi-informasi yang akan

disampaikan oleh sender agar receiver dapat lebih memahaminya, dan

tidak terjadi salah persepsi.

. Komunikasi nonverbal dapat menjalankan sejumlah fungsi

penting. Berikut 6 fungi utama komunikasi non verbal:

a. Untuk Menekankan

Manusia menggunakan komunikasi nonverbal untuk

menonjolkan atau menekankan beberapa bagian dari pesan

verbal. Misalnya : tersenyum untuk menekankan kata atau

ungkapan tertentu, atau memukul tangan ke meja untuk

menekankan suatu hal.

b. Untuk Melengkapi (Complement)

25
Manusia menggunakan komunikasi nonverbal untuk

memperkuat warna atau sikap umum yang dikomunikasikan

oleh pesan verbal, misalnya tersenyum ketika menceritakan

kisah lucu, atau menggeleng-gelengkan kepala ketika

menceritakan ketidakjujuran seseorang.

c. Untuk Menunjukkan Kontradiksi

Manusia juga dapat secara sengaja mempertentangkan pesan

verbal dengan gerakan nonverbal. Sebagai contoh,

menyilangkan jari atau mengedipkan mata untukmenunjukkan

bahwa yang dikatakan adalah tidak benar.

d. Untuk Mengatur

Gerak-gerik nonverbal dapat mengendalikan atau

mengisyaratkan keinginan untuk mengatur pesan verbal.

Misalnya mengerutkan bibir, mencondongkan badan ke depan,

atau membuat gerakan tangan untuk menunjukkan keinginan

mengatakan sesuatu. Bisa juga mengangkat tangan atau

menyuarakan jenak (pause). Misalnya menggumamkan “umm”

untuk memperhatikan bahwa anda belum selesai bicara.

e. Untuk Mengulangi

Melalui kode nonverbal dapat mengulangi atau merumuskan

ulang makna dari pesan verbal. Misalnya, menyertai

pernyataan verbal “apa benar?” dengan mengangkat alis mata

26
anda, atau anda dapat menggerakkan kepala atau tangan untuk

mengulangi pesan verbal “Ayo kita pergi”.

f. Untuk Menggantikan

Komunikasi nonverbal juga dapat menggantikan pesan verbal,

misalnya, mengatakan “oke” dengan tangan tanpa berkata apa-

apa. Menganggukkan kepala untuk mengatakan “ya” atau

menggelengkan kepala untuk mengatakan “tidak”.

yang sangat dipengaruhi oleh latar kebudayaan manusia.

Komunikasi nonverbal diperlukan untuk membina kontak atau

mengisyaratkan minat. Tetapi, ini dapat menimbulkan masalah jika

dilakukan secara berlebihan atau tidak diikuti dengan komunikasi ysng

eksplisit. Karenanya, jika ingin melakukam komunikasi nonverbal

maka lakukanlah segera setelah komunikasi nonverbal

2. Saran

Dari kesimpulan diatas penyusun dapat sedikit memberi saran

kepada para pembaca, khusus mahasiswa bila kita berkomunikasi

hendaklah berkomunikasi yang baik, baik itu di lingkungan kamus

ataupun di luar lingkungan kampus. Untuk berkomunikasi yang baik

hendaklah kita harus mengetahui dan memahami komunikasi, baik itu

komunikasi verbal dan komunikasi non verbal.

27
DAFTAR PUSTAKA

Barata, A. A. (2006). Dasar-dasar Pelayanan Prima. Jakarta: Gramedia.

Dra. Rr Ponco Dewi Kayaningsih, M. (2020). Ilmu Komunikasi. Yogyakarta:


Samudra Biru.

Knapp, M. L. (1972). Nonverbal Communication in Human Interaction. New


York: Holt,Rinehart,and Winston.

Mulyana. (2017). Ilmu Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Nurmala, R. d. (2016). Komunikasi Verbal dan Non verbal dalam Proses


Kegiatan Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali.

Pearson, J. (2003). Human Communication. New York: Mc Graw Hill


Companies.

Ratih. (2015). Studi kasus pada kegiatan belajar mengajar di rumah bintang gang
nangkasuni westukencana Bandung. Jurnal E-Proceding of Managemen,
1.

28
Soal Pilihan Ganda

1. Tingkat Kesuksesan komunikasi nonverbal paling besar dipengaruhi


oleh ?
a. Intonasi Suara
b. Nada Bicara
c. Gestur
d. Tulisan/Kata-kata

2. Yang tidak termasuk batasan komunikasi nonverbal adalah?


a. Komunikasi nonverbal adalah komunikasi tanpa kata-kata
b. Komunikasi nonverbal terjadi bila individu berkomunikasi tanpa
suara
c. Komunikasi nonverbal adalah studi mengenai ekspresi atau isyarat
d. Komunikasi nonverbal merupakan komunikasi yang terdapat kata-
kata

3. Fungsi komunikasi non-verbal, adalah…


a. Menggantikan pesan lisan
b. Menyampaikan pesan-pesan yang enak disampaikan secara lisan
c. Membentuk kesan yang tidak mengarahkan komunikasi
d. Tidak memperjelas relasi

4. Salah satu jenis komunikasi non-verbal adalah proxemics, yang artinya…


a. untuk menunujukkan gerak-gerik atau sikap tubuh
b. yang berkaitan dengan cara kita menghargai waktu
c. untuk menunjukkan adanya ruang atau teritorial baku dan ruang
personal yang kita gunakan dalam berkomunikasi
d. yang menunjuk pada unsur-unsur non-verbal suara dalam percakapan
verbal

5. Penyampaian pesan tanpa kata, yang dikirim melalui gerak badan,

29
ekspresi wajah, gerak mata, gerak tangan, nada suara. Ini adalah
pengertian dari :
a. Komunikasi lisan
b. Komunikasi tertulis
c. Komunikasi verbal
d. Komunikasi nonverbal

6. Pada suatu tertentu, mengangguk dapat diartikan sebagai tanda setuju.


Tetapi pada situasi lain, mengangguk dapat diartikan sebagai tanda boleh.
Kenyataan tersebut menunjukan bahwa komunikasi nonverbal?

a. Saling terintegrasi
b. Sangat terpercaya
c. Berada dalam konteks
d. Metakomunikasi

7. Iman menawarkan diri untuk mengantarkan Tuti ke sekolah, namun Tuti


menggelengkan kepala sebagai tanda dia tidak mau, tidakan Tuti tersebut
menunjukan bahwa komunikasi nonverbal berfungsi?

a. Repetisi
b. Kontradiksi
c. Substitusi
d. Komplemen

8. Budi orang Jawa marah cemberut tanpa berkata apapun sehingga Jhoni
yang berasal dari Batak. Ketika mereka bertemu, Budi memperlihatkan
wajah cemberut dan tidak mau menegur Jhoni, sehingga Jhoni tahu kalau
Budi sedang marah padanya. Ilustrasi tersebut menggambarkan bahwa
komunikasi non verbal memiliki ciri?

a. Terikat oleh budaya

30
b. Selalu ada
c. Memodifikasi pesan verbal
d. Mengungkapkan sikap
9. Fungsi pesan nonverbal dalam hubungannya dengan pesan verbal
menurut Mark L. Knapp ada lima ,kecuali?
a. Repetisi,
b. Substitusi
c. Kontradiksi
d. Kinestetik

10. Terdapat 6 fungsi komunikasi non verbal, berikut yangbuakn merupakan


fungsi utama komunikasi non verbal adalah?
a. Untuk Menekankan
b. Untuk Melengkapi
c. Untuk Mengatur
d. Aksentuasi

31

Anda mungkin juga menyukai