Dosen Pengampu :
Disususn Oleh :
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya yang telah memberikan banyak kesempatan untuk dapat
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu dan lancar. Shalawat serta salam
tidak lupa semoga tercurahkan kepada nabi besar kita yaitu Nabi Muhammad SAW
yang kita nantinantikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas dari mata kuliah Pengembangan
Diri. Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan
bantuan dan saran atas penyusunan makalah ini :
1. Bapak Dr. Hendrik Heri Sandi, S.Pd, MM, selaku dosen pengampu mata
kuliah Pengembangan Diri.
2. Semua rekan sekelas Program Studi Pendidikan Administrasi Perkantoran
Kelas B Universitas Negeri Jakarta dan pihak-pihak yang tidak dapat
penulis sebutkan namanya satu persatu.
Kelompok 5
ii
iii
DAFTAR ISI
COVER..............................................................................................................................i
KATA PENGANTAR.......................................................................................................ii
DAFTAR ISI.....................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................1
B. Rumusan Masalah....................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................3
D. Perbedaan Evolusioner...........................................................................................8
A. Kesimpulan..............................................................................................................10
B. Saran........................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................12
iii
1
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat dirumuskan masalah-masalah
yang akan dibahas anatara lain:
1. Pengertian emergenetics dan perbedaan gender.
2. Perbedaan Dalam Struktur Otak.
3. Perbedaan pada fungsi otak.
3
4. Perbedaan Evolusioner
4
BAB II
PEMBAHASAN
Gender adalah persepsi masyarakat atau yang mengacu pada peran, perilaku,
ekspresi, dan identitas seseorang, baik laki-laki maupun perempuan. Istilah ini juga
erat hubungannya dengan orientasi seksual, misalnya homoseksual, heteroseksual,
dan biseksual. Gender biasanya diasosiasikan dengan istilah maskulin dan feminin.
Maskulin dihubungkan dengan sifat kelaki-lakian, seperti gagah, kuat, dan
memimpin. Sementara feminin dihubungkan dengan sifat perempuan, seperti
mengayomi, lemah lembut, dan perasa. “Perempuan dan laki-laki berbeda” kalimat
ini bukanlah hal baru yang kita dengar. Bukan hanya karena anak perempuan dan
anak laki-laki dibesarkan dengan cara berbeda. Otak embrio perempuan dan lelaki
pada awalnya sama. Setelah embrio sekitar sembilan minggu berada dalam rahim,
hormone mulai memengaruhi perkembangan otak dan tubuh bayi. Pada saat kita
sudah bisa melihat perbedaannya, anak perempuan dan laki-laki akan memilih
4
5
permainan yang berbeda, main dengan mainan yang sama tapi dengan cara yang
berbeda, dan merespons situasi sosial dengan cara yang berbeda.
5
6
Perbedaan peran, fungsi dan tugas laki-laki dan perempuan tidak menjadi
masalah selama tidak merugikan salah satu pihak. Ketidakadilan atau
ketimpangan gender terjadi ketika seseorang diperlakukan tidak adil
berdasarkan gender yang ia miliki. Ketika seseorang tidak memiliki peluang dan
kesempatan hingga manfaat yang sama hanya karena perbedaan gender, di situlah
telah terjadi ketimpangan gender. Ketidakadilan tidak hanya terjadi para perempuan,
tapi juga terhadap laki-laki. Beberapa bentuk ketidakadilan gender, dan contohnya
yakni:
1. Subordinasi. Melihat salah satu peran lebih rendah daripada lainnya, sehingga
tidak mendapatkan penghargaan dan dinilai sama besar dengan yang lainnya.
Contoh: Pekerjaan perempuan dalam rumah tangga dan ladang tidak dihargai
dengan uang, sehingga dinilai tidak berharga dan bukan bagian dari pekerjaan
Pendidikan bagi laki-laki lebih diutamakan karena anggapan anak laki-laki lebih
unggul, meneruskan garis keuturan keluarga, anak perempuan hanya akan di
dapur setelah menikah. Hal ini akan mengakibatkan perempuan tidak
berkembang seumur hidupnya, dan tidak dapat memiliki pengetahuan
membuat keputusan untuk dirinya sendiri. Akibatnya perempuan akan
tergantung kepada suami. Dan, ketika suami meninggal, misalnya, perempuan
tidak memiliki keterampilan untuk menafkahi hidupnya dan anak-anaknya, dan
akan terus terjerat dalam lingkaran kemiskinan
2. Marjinalisasi. Peminggiran peran ekonomi perempuan dengan asumsi bahwa
perempuan adalah pencari nafkah tambahan serta peminggiran peran politik
perempuan dengan asumsi bahwa perempuan tidak bisa menjadi pemimpin.
7
Inferior Parietal Lobe adalah salah satu dari tiga divisi dari lobus parietalis.
Terdiri dari supramarginal gyrus dan angular gyrus. rior parietal lobe pada laki-laki
lebih besar 6 % dibandingkan perempuan. Selain itu inferior parietal lobe pada
perempuan terlihat asimetris antara lobus kiri dan kanan.. Hippocampus merupakan
bagian dari sistem limbik yang terletak di lobus temporal medial otak. Bagian otak ini
terdiri dari beberapa struktur kunci yaitu hippocampus proper, alveus, dan
subiculum. Area ini bertanggung jawab atas ingatan baik jangka panjang atau jangka
pendek, dan juga berperan dalam pembentukan memori navigasi serta spasial.
Pusat memori (hippocampus) pada otak perempuan lebih besar ketimbang pada
otak pria.
D. Perbedaan Evolusioner
Evolusioner adalah sebuah perubahan yang terjadi secara berangsur-angsur
menuju ke arah yang lebih baik. Menurut Charles Darwin teori evolusi adalah
sebuah teori dalam biologi (dan juga sering digunakan dalam ilmu sejarah) yang
menjelaskan proses perkembangan keanekaragaman hayati (makhluk hidup) di
bumi. evolusioner mendebatkan bahwa hanya sebagian tubuh kita yang khusus
untuk fungsi tertentu,bagian dari pikiran kita seperti hasil dari seleksi alam dan juga
memiliki fungsi spesifik. Berdasarkan pada teori ini individu secara tidak sadar
berjumlah, tidak hanya untuk bertahan hidup seorang diri, tetapi juga untuk
mengabadikan warisan genetis mereka. Mereka melakukannya dengan
memaksimalkan kesempatan mereka untuk memiliki keturunan yang akan
mewariskan karakteristik mereka dan bertahan hidup untuk berproduksi. Bagaimana
pun juga, perspektif evolusioner tidak perlu menurunkan perilaku manusia
sepenuhnya kepada dampak dari gen yang berusaha untuk berproduksi diri mereka
sendiri, juga tidak menyiratkan bahwa keinginan mengabadikan gen menjadi
kesadaran atau tidak disengaja. Hal ini juga menempatkan beban yang besar pada
lingkungan tempat individu beradaptasi. Pendekatan Sistem Perkembangan
memandang perkembangan manusia sebagai hasil dari proses interaksi dinamis dua
arah antara individu dan lingkungan (dalam Kail & Cavanaugh 2010; Lamb &
Bornstein 2011).
11
E.
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Emergenetics merupakan instrument pembuat profil berbasis penelitian ilmiah
dengan mengindikasikan cara berpikir individu secara genetik (genetic) dan
bertindak dengan cara tertentu. Cara berpikir dan bertindak tersebut dapat berubah
(emerge) akibat faktor sosial/lingkungan yang terjadi dalam kehidupan seseorang
Gender adalah persepsi masyarakat atau yang mengacu pada peran, perilaku,
ekspresi, dan identitas seseorang, baik laki-laki maupun perempuan. Istilah ini juga
erat hubungannya dengan orientasi seksual, misalnya homoseksual, heteroseksual,
dan biseksual. Gender biasanya diasosiasikan dengan istilah maskulin dan feminin.
Tak hanya berbeda dari sisi gender. Dalam proses perkembangannya, otak
pada laki-laki dan perempuan juga berbeda dan tidak mengikuti pola yang sama.
Secara umum pada laki-laki yang berkembang terlebih dulu adalah otak kanan
kemudian otak kiri. Namun pada perempuan perkembangan otaknya lebih
berimbang antara otak kiri dan kanan. Pada perempuan, bagian otak berhubungan
dengan Bahasa, penilaian, dan daya ingat lebih padat susunannya, dengan jumlah
neuron 18% lebih banyak. Mungkin inilah sebabnya perempuan lebih baik ketimbang
pria dalam tugas verbal dan permainan mencocokkan
Pada bagian corpus calossum otak laki-laki akan bekerja secara terpisah.
Sehingga mereka lebih cepat untuk konsentrasi dan fokus pada apa yang
dikerjakannya saat itu, tapi di saat bersamaan tanpa disadari pendengarannya akan
menurun. Sedangkan perempuan, karena struktur yang lebih tebal ini
memungkinkan otak bisa bekerja secara bersamaan, dan menjadikan mereka
multitasking, mampu mengerjakan dua atau lebih pekerjaan yang tidak berhubungan
sama sekali pada waktu yang bersamaan. Secara anatomis juga terbukti bahwa
pusat bahasa pada otak perempuan penyebarannya pada kedua belahan otak jauh
berbeda dari pada otak laki-laki. Tidak heran perempuan lebih punya kemampuan
berkomunikasi dibanding laki-laki baik melalui kata-kata, nada suara, empati, atau
gestur tubuh. Menurut dr. Aisyah Dahlan, laki-laki berbicara rata-rata 7000 kata,
sedangkan perempuan 20.000 kata setiap hari. Selanjutnya pada bagian memori
atau daya ingat, Perempuan mampu mengingat sesuatu lebih lama bahkan sampai
13
pada detilnya. Kondisi ini pula yang menyebabkan laki-laki mudah lupa. Inilah yang
menyebabkan laki-laki lebih
14
15
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
16