1. Konsep Pemberantasan
Korupsi Di tangan siapakah keselamatan bangsa ini? Cengkeraman tangan-
tangan kotor para koruptor akan merenggut keselamatan dan masa depan bangsa,
maka pemberantasan korupsi menjadi harga mati untuk menyelamatkan masa depan.
Coba perhatikan generasi muda di bawah ini akankah mereka meraih masa depan
gemilang jika korupsi terus merajalela? Negara ini kaya raya, tetapi rakyatnya miskin
karena korupsi tak berkesudahan.
Saat ini korupsi sudah sampai pada tingkatan terendah sekalipun dan akan
selalu ada di suatu negara. Mengapa demikian? Hal ini tidak bisa dijawab secara
sederhana mengapa korupsi terus berkembang demikian masif. Korupsi terjadi pada
semua aspek kehidupan masyarakat sehingga sangat sulit untuk diberantas. Seperti
benang kusut yang sulit diurai.
Banyak strategi dan upaya dilakukan untuk memberantas korupsi, tetapi perlu
diingat bahwa strategi tersebut harus disesuaikan dengan konteks masyarakat maupun
organisasi yang dituju. Dengan kata lain, setiap negara, masyarakat, maupun
organisasi harus mencari strategi yang tepat untuk mencari pemecahannya. Untuk
melakukan pemberantasan korupsi yang sangat penting sekali diingat adalah
karakteristik dari berbagai pihak yang terlibat serta lingkungan tempat mereka
bekerja.
2. Strategi Pemberantasan
Pasca-reformasi pemberantasan korupsi telah menjadi fokus utama pemerintah.
Berbagai upaya ditempuh baik untukmencegah maupun untuk menindak tindak
pidana korupsi secara serentak oleh pemegang kekuasaan eksekutif, legislatif dan
yudikatif.
Di dalam Rencana Strategi Nasional Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi,
ada enam (6) strategi nasional yang telah dirumuskan guna mewujudkan tata
kepemerintahan yang bersih dari korupsi dengan didukung kapasitas pencegahan dan
penindakan serta penanaman nilai budaya yang berintegritas. Strategi tersebut adalah:
1) Pencegahan
2) Penegakan hukum
3) Harmonisasi peraturan perundang-undangan
4) Kerja sama internasional dan penyelamatan aset hasil tindak pidana
korupsi
5) Pendidikan budaya antikorupsi
6) Mekanisme pelaporan pelaksanaan pemberantasan korupsi.
2) Penyelidikan
Apabila penyelidik menemukan bukti permulaan yang cukup mengenai dugaan tindak
pidana korupsi, dalam waktu paling lambat tujuh hari kerja penyidik melaporkan ke
KPK
3) Penyidikan
Dalam tahap penyidikan seorang yang ditetapkan tersangka tindak pidana korupsi
wajib memberikan keterangan kepada penyidik.
4) Penuntutan
Dalam tahap penuntutan, penuntut umum melimpahkan kasus ke pengadilan Tipikor
disertai berkas perkara dan surat dakwaan. Dengan pelimpahan ini, kewenangan
penahanan secara yuridis beralih kepada hakim yang menangani.
B. Upaya Pencegahan
Nasihat bijak mengatakan “mencegah lebih baik daripada mengobati” maka upaya
upaya pencegahan korupsi lebih baik daripada upaya represif. Benarkah demikian?
Pada awal sudah dikatakan bahwa upaya represif dan preventif harus dilaksanakan
secara bersamaan untuk menimbulkan daya ungkit besar terhadap pemberantasan
korupsi.
9) Pelaksanaan e-government.
Berikut adalah berbagai upaya pencegahan yang saat ini tengah dilaksanakan.
b. Lembaga lain yang juga telah disediakan adalah lembaga Ombudsman yang
perannya adalah sebagai penyedia sarana bagi masyarakat yang hendak
mengadukan apa yang dilakukan oleh lembaga pemerintah dan pegawainya.
Lembaga ini juga berfungsi memberikan pendidikan pada pemerintah dan
masyarakat, mengembangkan standar perilaku serta code of conduct bagi
lembaga pemerintah maupun lembaga hukum.
c. Pada tingkat kementerian ditingkatkan kinerja lembaga Inspektorat Jenderal.
d. Reformasi birokrasi dan reformasi pelayanan publik penting dibenahi sehingga
tidak memberi peluang untuk melakukan pungutan liar.
2. Pencegahan Korupsi di Sektor Publik
Salah satu cara untuk mencegah korupsi adalah dengan mewajibkan semua pejabat
publik untuk mengumumkan dan melaporkan kekayaan yang dimilikinya baik
sebelum maupun sesudah menjabat. Hal ini diperlukan agar publik mengetahui
kewajaran peningkatan jumlah kekayaan terutama
sesudah menjabat. Hal ini diperlukan agar publik mengetahui kewajaran peningkatan
jumlah kekayaan terutama sesudah menjabat dan mendorong transparansi
penyelenggara negara KPK menerima laporan LHKPN dan laporan adanya
gratifikasi. Penyelenggara negara wajib melaporkan harta kekayaannya, antara lain
ketika dimutasi, mulai melaksanakan jabatan baru atau pensiun.
a. Khusus untuk mengontrol pengadaan barang dan jasa oleh publik maka lelang
harus terbuka kepada publik. Masyarakat harus punya otoritas untuk mengakses,
memantau proses dan hasil pelelangan. Untuk itu, saat ini telah dilakukan lelang
dengan menggunakan LPSE.
b. Sistem rekrutmen, sistem penilaian kinerja pegawai negeri serta hasil kerja perlu
dibangun. Sistem penghargaan terhadap pegawai berprestasi perlu dibangun.
Setiap lima tahun PBB menyelenggarakan kongres tentang Pencegahan Kejahatan dan
Perlakuan terhadap penjahat. Dalam sebuah resolusinya Majelis Umum PBB
menegaskan perlunya pengembangan strtegi global melawan korupsi. Pemberantasan
korupsi harus dilakukan multidisiplin dengan memberikan pemahaman pada aspek
dan dampak buruk korupsi dalam berbagai tingkat. Pencegahan dan pemberantasan
korupsi juga harus dilakukan dengan mengeluarkan kebijakan-kebijakan pencegahan
korupsi di tingkat nasional dan internasional.Dalam Global Program Against
Corruption dijelaskan bahwa korupsi diklasifikasikan dalam berbagai tingkatan.
Kongres PBB ke-10 menyatakan bahwa perhatian perlu ditekankan pada apa yang
disebut dengan Top Level Corruption yaitu korupsi yang tersembunyi dalam jejaring
yang tidak terlihat secara kasatmata, meliputi penyalahgunaan kekuasaan, pemerasan,
nepotisme, penipuan, dan korupsi. Jenis korupsi ini paling berbahaya dan dapat
menimbulkan kerusakan sangat besar di suatu negara. b. Bank Dunia (World Bank)
Bank Dunia dalam memberikan pinjaman mempertimbangkan tingkat korupsi di
suatu negara. Untuk hal itu, World Bank Institute mengembangkan Anti-Corruption
Care Program yang bertujuan untuk menanamkan kesadaran mengenai korupsi serta
pentingnya pelibatan masyarakat sipil untuk mencegah dan memberantas korupsi.
Program yang dikembangkan Bank Dunia didasarkan pada premis bahwa untuk
memberantas korupsi secara efektif perlu dibangun tanggung jawab bersama berbagai
lembaga di masyarakat.
b. Bank Dunia