0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
54 tayangan22 halaman
Korupsi memiliki dampak yang luas pada berbagai aspek kehidupan, termasuk ekonomi, kesehatan, sosial, dan birokrasi pemerintahan. Korupsi berdampak negatif pada investasi, pertumbuhan ekonomi, peningkatan utang dan penurunan pendapatan negara. Di sektor kesehatan, korupsi menyebabkan biaya kesehatan meningkat dan kualitas pelayanan menurun. Dampak sosial meliputi peningkatan kemisk
Korupsi memiliki dampak yang luas pada berbagai aspek kehidupan, termasuk ekonomi, kesehatan, sosial, dan birokrasi pemerintahan. Korupsi berdampak negatif pada investasi, pertumbuhan ekonomi, peningkatan utang dan penurunan pendapatan negara. Di sektor kesehatan, korupsi menyebabkan biaya kesehatan meningkat dan kualitas pelayanan menurun. Dampak sosial meliputi peningkatan kemisk
Korupsi memiliki dampak yang luas pada berbagai aspek kehidupan, termasuk ekonomi, kesehatan, sosial, dan birokrasi pemerintahan. Korupsi berdampak negatif pada investasi, pertumbuhan ekonomi, peningkatan utang dan penurunan pendapatan negara. Di sektor kesehatan, korupsi menyebabkan biaya kesehatan meningkat dan kualitas pelayanan menurun. Dampak sosial meliputi peningkatan kemisk
Berbagai studi komprehensif mengenal dampak korupsi terhadap ekonomi serta
variable-variabelnya telah banyak dilakukan hingga saat ini . Korupsi tidak hanya berdampak terhadap satu aspek kehidupan saja tetapi juga menimbulkan efek yang meluas terhadap eksistensi bangsa dan negara. Meluasnya praktik korupsi disuatu negara akan memperburuk kondisi ekonomi bangsa, misalnya harga barang menjadi mahal dengan kualitas yang huruk, akses rakyat terhadap Pendidikan dan kesehatan menjadi sulit, keamanan sustu negara terancam, kerusakan lingkungan hidup dan citra pemerintahan yang buruk di mata international sehingga menggoyahkan sendi-sendi kepercayaan pemilik modal asing, krisis ekonomi yang berkepanjangan dan negarapun menjadi semaikin terperosok dalamkemiskinan. Korupsi merusak karena keputusan yang penting ditentukan oleh motif yang tersembunyi dari para pengambil keputusan tanpa mempedulikan konsekuensinya terhadap masyarakat luas. Korupsi di bidang kesehatan akan meningkatkan biaya barang dan jasa di bidang kehesatan yang pada akhirnya kesemuanya harus ditanggung oleh konsumen atau masyarakat. Berbagai dampak massif korupsi yang merongrong berbagai aspek kehidupan berbangsa dan bernegara diuraikan sebagai berikut : A. DAMPAK EKONOMI
Korupsi merupakan salah satu dari sekian masalah yng
mempunyai dampak negative terhadap perekonomian suatu negara, dan dapat berdampak merusak sendi- sendi perkeonomian negara. Korupsi dapat memperlemah investasi dan pertumbuhan ekonomi. Beberapa dampak korupsi terhadap aspek ekonomi : 1. Menghambat Investasi dan Pertumbuhan Ekonomi Indeks Penurunan Korupsi yang banyak digunakan oleh banyak negara sebagai referensi tentang situasi korupsi. IPK digunakan untuk membandingkan kondisi korupsi di suatu negara terhadap negara lain. IPK mengukur tingkat persepsi korupsi di sector public, yaitu korupsi yang dilakukan oleh pejabat negara dan politisi. Korupsi membuat sejumlah investor kurang percaya untuk menanamkan modalnya di Indonesia dan lebih memilih menginvestasikan ke negara yang lebih aman. Korupsi akan menyebabkan investasi dari luar negeri berkurang karena para investor ingin berinvestasi pada negara yang bebas dari korupsi. Alasannya karena uang yang diinvestasikan pada negara tersebut tidak akan memberikan keuntungan seperti yang diharapkan oleh para investor, bahkan modal mereka pun kemungkinan hilang dikorupsi oleh para korupstor 2. Melemahkan Kapasitas dan Kemampuan Pemerintah dalam Program Pembangunan yang Meningkatkan Perekonomian Pada instansi pemerintah yang memiliki angka korupsi rendah, layanan public cenderung lebih baik dan murah, sedangkan tingginya angka korupsi ternyata akan memperburuk layanan kesehatan dan Pendidikan. Konsekuensinya angka putus sekolah dan kematian bayi mengalami peningkatan. Korupsi juga turut mengurangi anggaran pembiayaan untuk perawatan fasilitas umum, seperti perbaikan jalan sehingga menghambat roda perekonomian. Infrastruktur jalan yang bagus, akan memudahkan transportasi barang dan jasa, maupun hubungan antar daerah. Korupsi juga menyebabkan kurang baiknya hubungan internasional antar negara. Hal ini disebabkan negara yang korup akan merugikan negara lain yang memberikan modal atau bekerja sama dalam bidang tertentu. Misal, negara yang memberikan modal untuk membangun sarana dan prasarana berupa jalan tol untuk membantu suatu negara berkembang dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya, namun karena adanya korupsi, pembangnan sarana dan prasaranan tersebut akan terhambat sehingga akan menyebabkan ketidakpuasan dari negara pemberi modal dan akhirnya hubungan dengan negara tersebut semakin merenggang. 3. Meningkatkan Utang Negara Kondisi perekonomian global yang mengalami resesi melanda semua negara termasuk Indonesia. Kondisi ini memaksa pemerintah untuk melakukan utang untuk menutupi deficit anggaran. Korupsi makin memperparah kondisi keuangan. 4. Menurunkan Pendapatan Negara. Pendapatan negara berkurang karena menurunnya pendapatan negara dari sector pajak. Pajak menjadi sumber untuk membiayai pengeluaran pemerintah dalam menyediakan barang dan jasa public. Pada umumnya perdagangan di daerah itu illegal dan tidak mebayar pajak, tidak resmi, izinnya banyak dilanggar. Kondisi penurunan pendapatan dari sector pajak, diperparah dengan korupsi pegawai pajak untuk memperkaya diri sendiri maupun kelompok. 5. Menurunkan produktivitas. Lemahnya investas dan pertumbuhan ekonomi serta menurunnya pendapatan negara akan menurunkan produktivitas. Hal ini akan berdampak pada meningkatnya pengangguran. Ujung dari penurunan produktifitas ini adalah kemiskinan masyarakat akan semakin meningkat. B. DAMPAK TERHADAP PELAYANAN KESEHATAN Keberhasilan terhadap program-program kesehatan tidak ditentukan semata karena kuantitas dari program itu sendiri, namun sedikit banyaknya ditentukan oleh berjalannya system yang ada melalui kebijakan-kebijakan yang telah ditetapkan. Kewenangan dan kekuasaan pada tahap implementasi dapat diterjemahkan secara berbeda oleh tiap-tiap daerah dan cenderung ditafsirkan dengan keingian masing-masing daerah. Kondisi ini akan dapat menciptakan peluang-peuang KKN yang dapat berdampak langsung maupun tidak langsung terhadap pelayanan kesehatan masyarakat. Dampak korupsi di bidang kesehatan, antara lain tingginya biaya kesehatan, tingginya angka kematian ibu hamil dan ibu menyusui, tingkat kesehtaan masih buruk, dll. system manajemen rumah sakit yang diharapkan untuk pengelolaan lebih baik menjadi sulit dibangun. Apabila korupsi terjadi di berbagai level maka akan terjadi keadaan : 1. Organisasai rumah sakit menjadi sebuah Lembaga yang mempunyai sisi layanan yang semakin gelap. 2. Ilmu manajemen yang diajrkan di Pendidikan tinggi menjadin tidak relevan. 3. Direktur yang diangkat karena kolusi menjadi sulit menghargai ilmu manajemen. 4. Proses manajemen dan klinis di peayanan juga cenderung akan tidak sepertin C. DAMPAK SOSIAL DAN KEMISKINAN MASYARAKAT 1. Meningkatnya kemiskinan. Korupsi dapat meningkatkan kemiskinan karena tingkat korupsi yang tinggi dapat menyebabkan kemiskinan setidaknya untuk dua alasan : pertama, bukti empiris menunjukkan bahwa tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi berkaitan dengan tingkat pengurangan kemiskinan yang tinggi pula. Korupsi akan memperlambat laju pengurangan kemiskinan bahkan meningkatkan kemiskinan karena korupsi akan menhambat laju pertumbuhan ekonomi. Kedua, ketimpangan pendapatan akan berefek buruk terhadap pertumbuhan ekonomi, sehingga jumlah orang yang menjadi miskin akan bertambah. Korupsi juga dapat menyebabkan penghindaran terhadap pajak, administrasi pajak yang lemah, dan pemberian privilese (hak istimewa) yang cenderung berlebih kepada kelompok masyarakat makmur yang memliki akses kepada kekuasaan sehingga yang kaya akan semakin kaya, seddangkan yang miskin akan semakin miskin. Madyarakat yang miskin kesulitan memperoleh makanan pokok, konsumsi gizi yang sehat terlupakan dan meyebabkan gizi buruk. Gizi buruk merupakan masalah yang tak kunjung usai. Dampak krisis yang ditimbulkan gizi buruk menyebabkan biaya subsidi kesehatan semakin meningkat. Gizi buruk juga menyebabkan lebih dari separo kematian bayi, balita dan ibu serta Human Development Indeks (HDI) menjadi rendah (Suhendar, 2012) 2. tingginya angka kriminalitas Korupsi menyuburkan berbagai jenis kejahatan yang lain dalam masyarakat. Semakin tinggi tingkat korupsi, semakin besar pula kejahatan , Menurut Transparancy International, terdapat pertalian erat antara jumlah korupsi dan jumlah kejahatan. Rasionalnya ketika angka korupsi meningkat, maka angka kejahatan yang terjadi juga meningkat. Sebaliknya ketika angka korupsi berhasil dikurangi, maka kepercayaan masyarakat terhadap penegakan hokum juga meningkat. Dengan mengurangi korupsi dapat juga mengurangi kejahatan yang lain. Idealnya angka kejahatan akan berkurang jika timbul kesadaran masyarakat. Kondisi ini hanya terwujud jika tingkat kesadaran masyarakat sudah memadai. Tindak kriminalitas sendiri, antara lain dipicu oleh tingkat kemiskinan yang tinggi. 3. Demoralisasi Korupsi yang merajalela di lingkungan pemerintah dalam penglihatan masyarakat umum akan menurunkan kredibilitas pemerintah yang berkuasa. Jika pemerintah justru memakmurkan praktik korupsi, lenyap pula unsur hormat dan trust (kepercayaan) masyarakat kepada pemerintah. Praktik korupsi yang kronis menimbulkan demoralisasi di kalangan warga masyarakat. Kemerosotan moral yang dipertontonkan pejabat public, politisi, artis di media masa, menjadikan sedikitnya figure keteladanan yang menjadi role model, apalagi bagi generasi muda yang mudah terpapar dan terpengaruhi. Demoralisasi juga merupakan mata rantai, dampak korupsi terhadap bidang Pendidikan, karena korupsi menyebakan biaya Pendidikan tinggi, angka putus sekolah tinggi, banyaknya sekolah yang rusak dan lain-lain. Saat ini, rata-rata Pendidikan penduduk Indonesia adalah 5,8 tahum atai tidak lulus SD. Setiap tahun, lebih dari 1,5 juta anak tidak melanjutkan Pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi (KPK, 2013) D. DAMPAK BIROKRASI PEMERINTAHAN Upaya pemerintah mencanangkan clean government dalam upaya memberantas korupsi di kalangan pemerintahan, belum dapat menjamin menanggulangi korupsi, berbagai jenis kebocoran keuangan negara masih saja terjadi, berdampak pelayanan public dapat terganggu. Kebocoran keuangan negara yang paling besar di lingkunan Lembaga negara adalah melalui Pengadaan Barang dan Jasa, lemahnya pengawasan dan kurangnya penerapan disiplin serta sanksi terhadap penyelenggara negara dalam melaksanakan tugas-tugas negara berdampak birokrasi pemerintahan yang buruk. Dampak korupsi yang menghambat berjalannya fungsi pemerintah, sebagai pengampu kebijakan negara, dapat dijelaskan : a. Korupsi menghambat peran negara dalam pengaturan alokasi b. Korupsi menghambat negara melakukan pemerataan akses dan asset c. Korupsi juga memperlemah peran pemerintah dalam menjaga stabilitas ekonomi dan politik. E. DAMPAK TERHADAP POLITIK DAN DEMOKRASI Korupsi tidak terlepas dari kehidupan politik dan demokrasi. Rencana anggaran yang diajukan pihak eksekutif kepada pejabat legislative yakni pihak DPR/DRD untuk disetujui dalam APBN/APBD adalah berdampak politik. Anggaran APBN? APBD yang dikucurkan ke masyarakat implementasinya harus dapat dipertanggungjawabkan secara accountable kepada masyarakat dan bebas dari intervensi pribadi maupun golongan tertentu. Pihak-pihak yang terlibat dalam penetapan anggaran pendapatan belanja negara di DPR kemungkinan tidak terlepas dari kepentingan politik dari masing-masing partai yang diwakilinya. Beberapa bentuk konflik kepentingan dapat menimbulkan suatu potensi korupsi seperti dalam bentuk kebijakan gratifikasi. Indonesia merupakan negara demokrasi dimana masyarakat data ukut serta dalam pengawasan terhada jalannya peemerintahan. Upaya pencegahan korupsi melalui pengaduan masyarakat adalah bentuk peran serta yang harus mendapat tanggapan dengan cepat dapat dipertanggungjawabkan. Korupsi mengganggu kinerja system politik yang berlaku. Publik cenderung meragukan citra dan kredibilitas suatu Lembaga yang diduga terkait dengan tindakan korupsi. F. DAMPAK TERHADAP PENEGAKAN HUKUM
Korupsi adalah penyakit moral dan kecenderungan semakin berkembang
dengan penyebab multifactor, lemahnya penegakan hukum mendorong masyarakat lebih berani melakukan tindakan korupsi, sebab hukuman yang dieroleh lebih ringan dibandingkan nilai perolehan korupsi. Pihak yudikatif, eksekutif dan legisatif yang seharusnya banyak berperan dalam mendorong gerakan pemberantasan korupsi malah banyak terlibat dan ikut berperan dalam KKN, sebagai dampak dari penegakan hokum yang lemah. G. DAMPAK TERHADAP PERTAHANAN DAN KEAMANAN Korupsi terhadap peluang-peluang penyalahgunaan uang negara, yang sangat berpemgaruh terhadap persepsi masyarakat terhadap realitas kehidupan yang ujung- ujungnya dapat menimbulkan rasa frustasi, iri, dengki, gampang menghujat, tidak menerima keadaan dan raph dan pada ujungnya masyarakat dapat kehilangan arah dan identitas diri serta menipisnya sikap bela negara dalam pertahan keamanan. Korupsi dapat berdampak pad lemahnya system pertahanan dan keamanan nasional, negara yang korup dapat memiskinkan rakyat, dan rakyat yang miskin sangat rapuh dan mudah diintervensi oleh pihak-pihak yang ingin merongrong pemerintah. H. DAMPAK KERUSAKAN LINGKUNGAN Dampak kerusakan lingkungan akibat perbuatan korupsi, sekarang ini sudah terlihat di mana-mana, bukan saja lingkungan fisik, melainkan juga lingkungan social budaya. Terhadap lingkungan fisik, yaitu penyimpangan terhadao anggaran pembangunan dan berdampak pada kemiskinan rakyat. Begitu pun penyalahgunaan pengelolaan hutan lindung yang membuat ekosistem terganggu, menimbulkan banjir, longsor, berdampak keruagian materi dan jiwa pada masyarakat. Penyalahgunaan wewenang berdampak terhadap lingkungan kelautan juga terjadi, sebagai contoh adanya penyalahgunaan perizinan pengelolaan potensi kelautan.