Anda di halaman 1dari 22

DAMPAK MASIF KORUPSI

Berbagai studi komprehensif mengenal dampak korupsi terhadap ekonomi serta


variable-variabelnya telah banyak dilakukan hingga saat ini . Korupsi tidak hanya
berdampak terhadap satu aspek kehidupan saja tetapi juga menimbulkan efek yang
meluas terhadap eksistensi bangsa dan negara.
Meluasnya praktik korupsi disuatu negara akan memperburuk kondisi ekonomi bangsa,
misalnya harga barang menjadi mahal dengan kualitas yang huruk, akses rakyat
terhadap Pendidikan dan kesehatan menjadi sulit, keamanan sustu negara terancam,
kerusakan lingkungan hidup dan citra pemerintahan yang buruk di mata international
sehingga menggoyahkan sendi-sendi kepercayaan pemilik modal asing, krisis ekonomi
yang berkepanjangan dan negarapun menjadi semaikin terperosok dalamkemiskinan.
Korupsi merusak karena keputusan yang penting ditentukan oleh
motif yang tersembunyi dari para pengambil keputusan tanpa
mempedulikan konsekuensinya terhadap masyarakat luas.
Korupsi di bidang kesehatan akan meningkatkan biaya barang dan
jasa di bidang kehesatan yang pada akhirnya kesemuanya harus
ditanggung oleh konsumen atau masyarakat.
Berbagai dampak massif korupsi yang merongrong berbagai aspek
kehidupan berbangsa dan bernegara diuraikan sebagai berikut :
A. DAMPAK EKONOMI

Korupsi merupakan salah satu dari sekian masalah yng


mempunyai dampak negative terhadap perekonomian
suatu negara, dan dapat berdampak merusak sendi-
sendi perkeonomian negara. Korupsi dapat
memperlemah investasi dan pertumbuhan ekonomi.
Beberapa dampak korupsi terhadap aspek ekonomi :
1. Menghambat Investasi dan Pertumbuhan Ekonomi
Indeks Penurunan Korupsi yang banyak digunakan oleh
banyak negara sebagai referensi tentang situasi korupsi.
IPK digunakan untuk membandingkan kondisi korupsi
di suatu negara terhadap negara lain. IPK mengukur
tingkat persepsi korupsi di sector public, yaitu korupsi
yang dilakukan oleh pejabat negara dan politisi.
Korupsi membuat sejumlah investor kurang percaya untuk
menanamkan modalnya di Indonesia dan lebih memilih
menginvestasikan ke negara yang lebih aman. Korupsi akan
menyebabkan investasi dari luar negeri berkurang karena para
investor ingin berinvestasi pada negara yang bebas dari korupsi.
Alasannya karena uang yang diinvestasikan pada negara tersebut
tidak akan memberikan keuntungan seperti yang diharapkan oleh
para investor, bahkan modal mereka pun kemungkinan hilang
dikorupsi oleh para korupstor
2. Melemahkan Kapasitas dan Kemampuan Pemerintah dalam Program
Pembangunan yang Meningkatkan Perekonomian
Pada instansi pemerintah yang memiliki angka korupsi rendah, layanan public
cenderung lebih baik dan murah, sedangkan tingginya angka korupsi ternyata
akan memperburuk layanan kesehatan dan Pendidikan. Konsekuensinya angka
putus sekolah dan kematian bayi mengalami peningkatan.
Korupsi juga turut mengurangi anggaran pembiayaan untuk perawatan fasilitas
umum, seperti perbaikan jalan sehingga menghambat roda perekonomian.
Infrastruktur jalan yang bagus, akan memudahkan transportasi barang dan jasa,
maupun hubungan antar daerah.
Korupsi juga menyebabkan kurang baiknya hubungan internasional
antar negara. Hal ini disebabkan negara yang korup akan merugikan
negara lain yang memberikan modal atau bekerja sama dalam bidang
tertentu. Misal, negara yang memberikan modal untuk membangun
sarana dan prasarana berupa jalan tol untuk membantu suatu negara
berkembang dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya,
namun karena adanya korupsi, pembangnan sarana dan prasaranan
tersebut akan terhambat sehingga akan menyebabkan ketidakpuasan
dari negara pemberi modal dan akhirnya hubungan dengan negara
tersebut semakin merenggang.
3. Meningkatkan Utang Negara
Kondisi perekonomian global yang mengalami resesi melanda semua negara termasuk Indonesia.
Kondisi ini memaksa pemerintah untuk melakukan utang untuk menutupi deficit anggaran. Korupsi
makin memperparah kondisi keuangan.
4. Menurunkan Pendapatan Negara.
Pendapatan negara berkurang karena menurunnya pendapatan negara dari sector pajak. Pajak
menjadi sumber untuk membiayai pengeluaran pemerintah dalam menyediakan barang dan jasa
public. Pada umumnya perdagangan di daerah itu illegal dan tidak mebayar pajak, tidak resmi,
izinnya banyak dilanggar.
Kondisi penurunan pendapatan dari sector pajak, diperparah dengan korupsi pegawai pajak untuk
memperkaya diri sendiri maupun kelompok.
5. Menurunkan produktivitas.
Lemahnya investas dan pertumbuhan ekonomi serta
menurunnya pendapatan negara akan menurunkan
produktivitas. Hal ini akan berdampak pada meningkatnya
pengangguran. Ujung dari penurunan produktifitas ini adalah
kemiskinan masyarakat akan semakin meningkat.
B. DAMPAK TERHADAP PELAYANAN
KESEHATAN
Keberhasilan terhadap program-program kesehatan tidak ditentukan
semata karena kuantitas dari program itu sendiri, namun sedikit
banyaknya ditentukan oleh berjalannya system yang ada melalui
kebijakan-kebijakan yang telah ditetapkan. Kewenangan dan
kekuasaan pada tahap implementasi dapat diterjemahkan secara
berbeda oleh tiap-tiap daerah dan cenderung ditafsirkan dengan
keingian masing-masing daerah. Kondisi ini akan dapat menciptakan
peluang-peuang KKN yang dapat berdampak langsung maupun tidak
langsung terhadap pelayanan kesehatan masyarakat.
Dampak korupsi di bidang kesehatan, antara lain tingginya biaya kesehatan,
tingginya angka kematian ibu hamil dan ibu menyusui, tingkat kesehtaan masih
buruk, dll.
system manajemen rumah sakit yang diharapkan untuk pengelolaan lebih baik
menjadi sulit dibangun.
Apabila korupsi terjadi di berbagai level maka akan terjadi keadaan :
1. Organisasai rumah sakit menjadi sebuah Lembaga yang mempunyai sisi
layanan yang semakin gelap.
2. Ilmu manajemen yang diajrkan di Pendidikan tinggi menjadin tidak relevan.
3. Direktur yang diangkat karena kolusi menjadi sulit menghargai ilmu
manajemen.
4. Proses manajemen dan klinis di peayanan juga cenderung akan tidak sepertin
C. DAMPAK SOSIAL DAN KEMISKINAN
MASYARAKAT
1. Meningkatnya kemiskinan.
Korupsi dapat meningkatkan kemiskinan karena tingkat korupsi yang tinggi dapat
menyebabkan kemiskinan setidaknya untuk dua alasan : pertama, bukti empiris
menunjukkan bahwa tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi berkaitan dengan
tingkat pengurangan kemiskinan yang tinggi pula. Korupsi akan memperlambat
laju pengurangan kemiskinan bahkan meningkatkan kemiskinan karena korupsi
akan menhambat laju pertumbuhan ekonomi. Kedua, ketimpangan pendapatan
akan berefek buruk terhadap pertumbuhan ekonomi, sehingga jumlah orang yang
menjadi miskin akan bertambah.
Korupsi juga dapat menyebabkan penghindaran terhadap pajak, administrasi pajak
yang lemah, dan pemberian privilese (hak istimewa) yang cenderung berlebih
kepada kelompok masyarakat makmur yang memliki akses kepada kekuasaan
sehingga yang kaya akan semakin kaya, seddangkan yang miskin akan semakin
miskin. Madyarakat yang miskin kesulitan memperoleh makanan pokok, konsumsi
gizi yang sehat terlupakan dan meyebabkan gizi buruk. Gizi buruk merupakan
masalah yang tak kunjung usai. Dampak krisis yang ditimbulkan gizi buruk
menyebabkan biaya subsidi kesehatan semakin meningkat. Gizi buruk juga
menyebabkan lebih dari separo kematian bayi, balita dan ibu serta Human
Development Indeks (HDI) menjadi rendah (Suhendar, 2012)
2. tingginya angka kriminalitas
Korupsi menyuburkan berbagai jenis kejahatan yang lain dalam masyarakat. Semakin
tinggi tingkat korupsi, semakin besar pula kejahatan , Menurut Transparancy
International, terdapat pertalian erat antara jumlah korupsi dan jumlah kejahatan.
Rasionalnya ketika angka korupsi meningkat, maka angka kejahatan yang terjadi juga
meningkat. Sebaliknya ketika angka korupsi berhasil dikurangi, maka kepercayaan
masyarakat terhadap penegakan hokum juga meningkat.
Dengan mengurangi korupsi dapat juga mengurangi kejahatan yang lain. Idealnya angka
kejahatan akan berkurang jika timbul kesadaran masyarakat. Kondisi ini hanya terwujud
jika tingkat kesadaran masyarakat sudah memadai.
Tindak kriminalitas sendiri, antara lain dipicu oleh tingkat kemiskinan yang tinggi.
3. Demoralisasi
Korupsi yang merajalela di lingkungan pemerintah dalam penglihatan masyarakat umum
akan menurunkan kredibilitas pemerintah yang berkuasa. Jika pemerintah justru
memakmurkan praktik korupsi, lenyap pula unsur hormat dan trust (kepercayaan)
masyarakat kepada pemerintah. Praktik korupsi yang kronis menimbulkan demoralisasi di
kalangan warga masyarakat. Kemerosotan moral yang dipertontonkan pejabat public,
politisi, artis di media masa, menjadikan sedikitnya figure keteladanan yang menjadi role
model, apalagi bagi generasi muda yang mudah terpapar dan terpengaruhi.
Demoralisasi juga merupakan mata rantai, dampak korupsi terhadap bidang Pendidikan,
karena korupsi menyebakan biaya Pendidikan tinggi, angka putus sekolah tinggi, banyaknya
sekolah yang rusak dan lain-lain. Saat ini, rata-rata Pendidikan penduduk Indonesia adalah
5,8 tahum atai tidak lulus SD. Setiap tahun, lebih dari 1,5 juta anak tidak melanjutkan
Pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi (KPK, 2013)
D. DAMPAK BIROKRASI PEMERINTAHAN
Upaya pemerintah mencanangkan clean government dalam upaya
memberantas korupsi di kalangan pemerintahan, belum dapat menjamin
menanggulangi korupsi, berbagai jenis kebocoran keuangan negara masih
saja terjadi, berdampak pelayanan public dapat terganggu.
Kebocoran keuangan negara yang paling besar di lingkunan Lembaga
negara adalah melalui Pengadaan Barang dan Jasa, lemahnya pengawasan
dan kurangnya penerapan disiplin serta sanksi terhadap penyelenggara
negara dalam melaksanakan tugas-tugas negara berdampak birokrasi
pemerintahan yang buruk.
Dampak korupsi yang menghambat berjalannya fungsi
pemerintah, sebagai pengampu kebijakan negara, dapat
dijelaskan :
a. Korupsi menghambat peran negara dalam pengaturan alokasi
b. Korupsi menghambat negara melakukan pemerataan akses
dan asset
c. Korupsi juga memperlemah peran pemerintah dalam menjaga
stabilitas ekonomi dan politik.
E. DAMPAK TERHADAP POLITIK DAN
DEMOKRASI
Korupsi tidak terlepas dari kehidupan politik dan demokrasi. Rencana anggaran
yang diajukan pihak eksekutif kepada pejabat legislative yakni pihak DPR/DRD
untuk disetujui dalam APBN/APBD adalah berdampak politik. Anggaran APBN?
APBD yang dikucurkan ke masyarakat implementasinya harus dapat
dipertanggungjawabkan secara accountable kepada masyarakat dan bebas dari
intervensi pribadi maupun golongan tertentu.
Pihak-pihak yang terlibat dalam penetapan anggaran pendapatan belanja negara di
DPR kemungkinan tidak terlepas dari kepentingan politik dari masing-masing partai
yang diwakilinya. Beberapa bentuk konflik kepentingan dapat menimbulkan suatu
potensi korupsi seperti dalam bentuk kebijakan gratifikasi.
Indonesia merupakan negara demokrasi dimana masyarakat data
ukut serta dalam pengawasan terhada jalannya peemerintahan.
Upaya pencegahan korupsi melalui pengaduan masyarakat adalah
bentuk peran serta yang harus mendapat tanggapan dengan cepat
dapat dipertanggungjawabkan.
Korupsi mengganggu kinerja system politik yang berlaku. Publik
cenderung meragukan citra dan kredibilitas suatu Lembaga yang
diduga terkait dengan tindakan korupsi.
F. DAMPAK TERHADAP PENEGAKAN HUKUM

Korupsi adalah penyakit moral dan kecenderungan semakin berkembang


dengan penyebab multifactor, lemahnya penegakan hukum mendorong
masyarakat lebih berani melakukan tindakan korupsi, sebab hukuman
yang dieroleh lebih ringan dibandingkan nilai perolehan korupsi.
Pihak yudikatif, eksekutif dan legisatif yang seharusnya banyak berperan
dalam mendorong gerakan pemberantasan korupsi malah banyak terlibat
dan ikut berperan dalam KKN, sebagai dampak dari penegakan hokum
yang lemah.
G. DAMPAK TERHADAP PERTAHANAN DAN
KEAMANAN
Korupsi terhadap peluang-peluang penyalahgunaan uang negara, yang sangat
berpemgaruh terhadap persepsi masyarakat terhadap realitas kehidupan yang ujung-
ujungnya dapat menimbulkan rasa frustasi, iri, dengki, gampang menghujat, tidak
menerima keadaan dan raph dan pada ujungnya masyarakat dapat kehilangan arah dan
identitas diri serta menipisnya sikap bela negara dalam pertahan keamanan.
Korupsi dapat berdampak pad lemahnya system pertahanan dan keamanan nasional,
negara yang korup dapat memiskinkan rakyat, dan rakyat yang miskin sangat rapuh dan
mudah diintervensi oleh pihak-pihak yang ingin merongrong pemerintah.
H. DAMPAK KERUSAKAN LINGKUNGAN
Dampak kerusakan lingkungan akibat perbuatan korupsi, sekarang ini sudah
terlihat di mana-mana, bukan saja lingkungan fisik, melainkan juga lingkungan
social budaya. Terhadap lingkungan fisik, yaitu penyimpangan terhadao anggaran
pembangunan dan berdampak pada kemiskinan rakyat. Begitu pun
penyalahgunaan pengelolaan hutan lindung yang membuat ekosistem terganggu,
menimbulkan banjir, longsor, berdampak keruagian materi dan jiwa pada
masyarakat. Penyalahgunaan wewenang berdampak terhadap lingkungan kelautan
juga terjadi, sebagai contoh adanya penyalahgunaan perizinan pengelolaan potensi
kelautan.

Anda mungkin juga menyukai