Email : brsud.waled@gmail.com
PROPOSAL
SEMINAR GIZI MENINGKATKAN PERAN SERTA AHLI GIZI UNTUK PENCEGAHAN STUNTING
DALAM RANGKA MEWUJUDKAN GENERASI EMAS
TAHUN 2022
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masalah gizi masih menjadi perhatian khusus, baik di Indonesia
maupun secara global. Di Indonesia sendiri, masalah gizi anak masih
menjadi masalah yang belum tuntas, sekitar 1 atau 3 balita mengalami
postur pendek hingga sangat pendek, 1 dari 10 balita mengalami gizi
kurang dan gizi buruk, dan sekitar 1 dari 5 balita mengalami berat badan
kurang dan sangat kurang.
Berdasarkan WHO, masalah gizi (malnutrition)adalah kondisi
kekurangan , kelebihan, atau ketidakseimbangan energy dan asupan zat
gizi. Masalah gizi mencakup tiga kelompok besar, yakni undernutrition,
defisiensi zat gizi mikro, dan gizi lebih. Sementara undernutrition dibagi
lebih lanjut menjadi gagal tumbuh kembang (stunting), gizi kurang, dan
berat badan kurang.
Pada tahun 2024, pemerintah Indonesia melalui Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJM) 2020- 2024 telah
menargetkan prevalensi stunting pada anak balita ( bawah lima tahun)
atau anak umur 0 -59 bulan,dari 30,8% menjadi 14% atau 1 hingga 2 dari
10 anak yang tinggi badannya tidak sesuai dengan anak seusianya. Pada
tahun 2021, 24% balita (dari 23.6 juta) masih mengalami stunting atau
sekitar 5 juta anak. Untuk mencapai target penurunan tersebut, tentunya
perlu didukung dengan usaha dan program-program strategis baik oleh
pemerintah, tenaga kesehatan, dan peran serta masyarakat.
Stunting adalah gagalnya pertumbuhan dan perkembangan anak
akibat asupan gizi yang tidak adekuat dalam waktu yang lama, penyakit
infeksi berulang, dan stimulasi psikososial yang tidak adekuat.
Stunting tidak hanya berdampak pada perawakan fisik anak, namun
juga menghambat pertumbuhan organ seperti otak serta mengganggu
tumbuh kembangnya setelah dewasa. Anak stunting juga berisiko
mengalami gangguan kognitif, mental, dan adaptasi terhadap kondisi
sekitar. Hal ini secara tidak langsung berdampak pada kesejahteraan,
kondisi ekonomi, dan produktivas masyarakat.
Pencegahan stunting perlu diarahkan untuk memastikan penyebab
langsung, yakni asupan gizi yang tidak adekuat dan infeksi berulang dapat
dicegah. Adapun kelompok target pencegahan stunting diantaranya ibu
hamil dan anak usia 0-23 bulan (1000 HPK), remaja putri dan calon
pengantin, serta anak usia 2-5 tahun. Sedangkan penyebab tidak langsung
meliputi ketersediaan pangan, kemampuan daya beli, pelayanan
kesehatan, serta kesehatan lingkungan. Namun, yang paling banyak
berpengaruh adalah pola asuh yang salah kepada balita.
Peran Ahli Gizi dalam penanggulangan stunting ini sangatlah penting,
Oleh karena itu, ahli gizi harus meningkatkan kemampuan dalam
penatalaksanaan gizi stunting baik di rumah sakit maupun di masyarakat
agar dapat memberikan informasi yang akurat kepada kelompok sasaran
melalui kolaborasi yang baik dengan para tenaga kesehatan lainnya
seperti dokter, dan perawat.
Oleh karena itu penting sekali bagi ahli gizi untuk meningkatkan
pengetahuan dan kemampuan dietetic melalui pemaparan informasi
Seminar gizi yang terkait pencegahan stunting dalam rangka membantu
Indonesia mewujudkan generasi emas melalui upaya pencegahan di
masyarakat maupun penatalaksanan gizi di rumah sakit.
B. TUJUAN
1. Meningkatkan Pengetahuan bagi Mahasiswa jurusan Gizi terutama
Ahli Gizi baik di rumah sakit maupun di puskesmas untuk
meningkatkan kemampuan praktek asuhan gizi dalam penanganan
penatalaksanaan gizi stunting baik di rumah sakit maupun di
puskesmas.
2. Membantu untuk memotivasi Ahli Gizi baik di rumah sakit maupun di
masyarakat untuk lebih menggencarkan kembali pentingnya peran
Gizi Seimbang dalam membantu dalam pencegahan stunting.
II. NAMA KEGIATAN
Seminar Gizi
III. TEMA
Seminar gizi meningkatkan peran serta ahli gizi untuk pencegahan stunting
dalam rangka mewujudkan generasi emas.
IV. TEMPAT
RSUD WALED Jalan Prabu Kiansantang No. 4 Kabupaten Cirebon
V. TANGGAL ACARA
1 Oktober 2022
VI. PENYELENGGARA
Komnakes lainnya RSUD Waled Kabupaten Cirebon
VII. PESERTA
1. Ahli Gizi Rumah Sakit
2. Ahli Gizi Puskesmas
3. Mahasiswa jurusan Gizi
VIII. KEPANITIAAN
Panitia dibentuk dan susunan kepanitiaan terlampir.
IX. NARASUMBER
Dokter Spesialis Anak dan Ahli Gizi
X. BIAYA
1. Kontribusi Peserta
2. Instansi Pemerintah
3. Sponsorship
XI. PENUTUP
Demikian proposal ini kami susun dengan harapan kegiatan ini mendapatkan
dukungan sehingga rencana kegiatan yang kami susun bisa berjalan dengan
baik dan bermanfaat bagi masyarakat
LAMPIRAN 1. ANGGARAN DANA
A. RINCIAN BIAYA
B. SUMBER DANA