Anda di halaman 1dari 19

Hasil Pengkajian

Analisa Swot Pada Ruang Bersalin, Poliklinik Obsgyn Dan Ruang Postpartum (Gladiol)

Rsud Dr Tjitrowardojo, Purworejo

Sebagai Studi Pendahuluan Mini Research dan Inovasi Keperawatan Maternitas

Dosen Pembimbing : Dr. Wenny Artanty Nisman, S.Kep, Ns., M.Kes

Disusun Oleh :

Agustina Sandra Mustika

Fauziah H. Wada

I’ana Aulia Andari

Reski Rahmawati

PROGRAM STUDI MAGISTER KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS GADJAH MADA

YOGYAKARTA

2017

1
Berdasarkan hasil pendataan dan observasi di ruang bersalin RSUD Dr Tjitrowardojo tanggal 27-29 Nopember 2017 didapatkan beberapa
hasil dari menejemen pelayanan yang berada pada domain man diantaranya sebagai berikut:

1. Ruang Bersalin

STRENGTH WEAKNESS (KELEMAHAN) OPPORTUNI THREATENE MASALAH


(KEKUATAN) TY D
(PELUANG) (ANCAMAN)
- Ruang - Dari hasil observasi di ruangan Dari beberapa - Perkemban a) Ketepatan untuk kewaspadaan diri
bersalin bersalin untuk penerapan universal hasil observasi gan (universal precaution) masih
mempunya precaution (kewaspadaan diri) masih di ruang ruangan kurang,contohnya dalam
i 16 kurang diterapkan contoh data : bersalin, bersalin penggunaan APD lengkap saat
petugas a. Kelengkapan penggunaan APD didapatkan luar yang menolong persalinan
kesehatan saat menolong persalinan kurang beberapa memberika b) Terkait dengan pasien safety yang
dan 3 menggunakan google, sepatu peluang yang n pelayanan masih kurang diterapkan pada
orang boot dapat dan fasiltas pasien,misalkan tentang prosedur
dokter b. Kurangnya penjelasan saat akan dilakukan oleh yang lebih pemberian tindakan yang belum
spesialis melakukan tindakan ke pasien ruangan, kepada mengkonfirmasi kembali identitas
obsgyn. mengenai tujuan, kemudian jenis melalui klien. pasien, penerapan 6 benar pada saat
- Petugas tindakan yang akan dilakukan, beberapa - Latar pemberian obat, penempatan dan
kesehatan dan konfirmasi ulang identitas sumber, yaitu: belakang penggunaan obat high alret
yang pasien. - Petugas klien serta medications
bertugas di c. Saat pemberian lasa (oksitosin) sudah budaya c) Masih adanya proses episiotomi
ruang petugas tidak memberikan label pernah klien yang dan robekan perinium.
tersebut nama obat, kemudian berapa tetes mengikuti berbeda- d) Kurangnya kepatuhan dalam
semua per menit di berikan via drip iv seminar beda. melakukan disinfeksi padasaat
adalah line. pijat - Jarak injeksi maupun pada saat
bidan. d. Masih adanya proses episiotomi oksitosin. tempuh pemotongan tali pusat.
- Pendidikan dan robekan perinium. - Petugas domisili e) Pengkajian resiko jatuh yang

2
terakhir e. Saat melakukan rekam DJJ, juga telah klien kurang di terapkan
yaitu 4 petugas sering lupa untuk difasilitasi menuju ke f) Pengendalian infeksi nosokomial
orang membersihkan gel yang masih oleh rumah yang kurang, misalkan kurangnya
dengan menempel pada kulit klien. ruangan sakit. perilaku cuci tangan 5 moment, dan
sarjana f. Adanya darah yang tercecer di tentang - Akses dari metode on maupun off steril saat
terapan lantai pada saat proses partus. beberapa pintu tindakan, serta petugas
kebidanan g. Tidak melakukan disinfeksi pada alat yang masuk membolehkan pemakaian sepatu/
dan 8 saat pemotongan tali pusat. dibutuhkan rumah sakit sadal alas kaki dari luar ruangan
orang h. Petugas kurang memperhatikan pada saat menuju ke untuk masuk ke dalam ruangan.
berpendidi pengkajian resiko jatuh, serta menolong kamar
kan kelemahan fisik klien sehingga persalinan, bersalinyan
terakhir klien belum terpasang gelang APD, g cukup
diploma resiko jatuh. Sehingga terjadi Dopler, alat jauh.
kebidanan. kejadian tidak disengaja yaitu resusitasi, - Persaingan
- Petugas pasien jatuh di kamar mandi. USG, ECG. dan
sudah i. Petugas kurang memperhatikan - Blangko penerapan
memberika prinsip on dan off steril saat dokumentas pelayanan
n dukungan melakukan pemasangan dower i yang telah di Rumah
spiritual cateter dan saat heacting. disediakan Sakit
saat j. 5 moment cuci tangan kurang di dari pemerintah
memimpin terapkan. pengkajian dan swasta
persalinan( k. Petugas membolehkan hingga yang
dengan pemakaian sepatu/ sadal alas kaki evaluasi lainnya
membaca dari luar ruangan untuk masuk ke klien. yang lebih
surat Al- dalam ruangan. modern.
Fathihah). l. Belum ada handover Tuntutan
- Petugas RS dan
melakukan masyarakat
menejemen untuk
nyeri pada bekerja
saat proses professional
persalinan dan

3
dengan modern.
nafas - Kesadaran
dalam. pasien
dalam
tanggung
jawab dan
tanggung
gugat.
- Adanya
tuntutan
tinggi dari
masyarakat
untuk
pelayanan
yang lebih
profesional.

Prioritas Masalah

Reversible Urgency SDM/ resource Total


No. Masalah Skor Keterangan
3 2 1 3 2 1 3 2 1 (%)
1. Ketepatan untuk √ √ √ 8 88,8 % Reversible
3: dapat
kewaspadaan dirubah
diri (universal 2: sulit
dirubah
precaution) 1: tidak dapat
masih dirubah

kurang,contohn Urgency
ya dalam 3: sangat
urgent

4
2: urgent
penggunaan 1: tidak urgent
APD lengkap
SDM
saat menolong 3: ada
persalinan 2: sedikit
1: tidak ada

Terkait dengan √ √ √
pasien safety
yang masih
kurang
diterapkan pada
pasien,misalkan
tentang
prosedur
pemberian
tindakan yang
2.
belum 7 77,7%
mengkonfirmasi
kembali
identitas pasien,
penerapan 6
benar pada saat
pemberian obat,
penempatan dan
penggunaan
obat high alret
medications
Masih adanya √ √ √
proses
3.
episiotomi dan 6 66,6%
robekan
perinium.
4. Kurangnya √ √ √ 9 99,9%

5
kepatuhan
dalam
melakukan
disinfeksi
padasaat injeksi
maupun pada
saat
pemotongan tali
pusat.

Pengkajian √ √ √
resiko jatuh
5.
yang kurang di 6 66,6%
terapkan

6. Pengendalian √ √ √ 9 99,9%
infeksi
nosokomial
yang kurang,
misalkan
kurangnya
perilaku cuci
tangan 5
moment, dan
metode on
maupun off
steril saat
tindakan, serta
petugas
membolehkan
pemakaian
sepatu/ sadal

6
alas kaki dari
luar ruangan
untuk masuk ke
dalam ruangan.

Daftar Prioritas Masalah

1. Kurangnya kepatuhan dalam melakukan disinfeksi pada saat injeksi maupun pada saat pemotongan tali pusat.
2. Pengendalian infeksi nosokomial yang kurang.
3. Ketepatan untuk kewaspadaan diri (universal precaution) masih kurang,contohnya dalam penggunaan APD lengkap saat menolong
persalinan.
4. Terkait dengan pasien safety yang masih kurang diterapkan pada pasiendan keluarga.
5. Masih adanya proses episiotomi dan robekan perinium.
6. Pengkajian resiko jatuh yang kurang di terapkan.

2. Ruang Post-Partum (Gladiol)

STRENGTH WEAKNESS OPPORTUNITY THREATENED


MASALAH
(KEKUATAN) (KELEMAHAN) (PELUANG) (ANCAMAN)
- Ruang gladiol Dari hasil observasi di Dari beberapa hasil - Perkembangan Dari penilaian tersebut
mempunyai visi, misi ruangan gladiol untuk observasi di ruang ruangan postpartum didapatkan beberapa
RS. Dr. Tjitrowardojo penerapan universal gladiol, didapatkan di luar RS yang masalah yang terjadi di
- Ruang gladiol
precaution beberapa peluang memberikan bangsal gladiol
mempunyai 11 petugas
(kewaspadaan diri) yang dapat pelayanan dan diantaranya adalah :
kesehatan dan 3 orang 1) Sering adanya angka
masih kurang diterapkan dilakukan oleh fasiltas yang lebih
dokter spesialis obsgyn. retensi urin dan angka
contoh data : ruangan, melalui kepada klien.

7
- Petugas kesehatan yang a. Berdasarkan beberapa sumber, - Latar belakang klien infeksi post SC
2) Tidak adanya pemisahan
bertugas di ruang wawancara dengan yaitu: serta budaya klien
atau tempat khusus terkait
tersebut adalah 6 karu dan beberapa - Petugas sudah yang berbeda-beda.
- Jarak tempuh pemisahan obat HAM
perawat dan 5 bidan. tenaga kesehatan pernah mengikuti
- Pendidikan terakhir domisili klien (hight alert medication)
salah satu masalah seminar pijat
3) Penjelasan saat akan
yaitu 3 S.Kep Ners, 3 menuju ke rumah
yang ada diruangan oksitosin.
melakukan tindakan ke
orang dengan - Petugas juga sakit.
gladiol adalah retensi
- Persaingandanpener pasien mengenai tujuan,
pendidikan terakhir telah difasilitasi
urin dan tingkat
apanpelayanan di kemudian jenis tindakan
Diploma III dan lulusan oleh ruangan
infeksi post SC RS
RumahSakitpemerin yang akan dilakukan, dan
Diploma III kebidanan tentang beberapa
yang tinggi.
tahdanswasta yang konfirmasi ulang identitas
3 orang. b. Pelaksanaantidak alat yang
- Petugas sudah lainnya yang lebih pasien.
adanya dibutuhkan pada
4) Proses pendokumentasian
memberikan dukungan modern. Tuntutan
pemisahanatau tempat di ruang post
yang masih belum urut
spiritual saat proses RS
khusus terkait partum, APD,
sesuai dengan kemajuan
orientasi pasien dan danmasyarakatuntuk
pemisahan obat HAM Dopler, alat
kondisi klien. Salah satu
keluarganya terkait bekerja professional
(hight alert resusitasi,
contoh adalah ditemukan
adanya sarana untuk dan modern.
medication) oksigenasi, ECG.
- Kesadaranpasiendala di ruang gladiol saat masih
membantu dan c. Penjelasan saat akan - Blangko
mtanggungjawabdan pukul 09.00 tapi SOAP
memberikan dukungan melakukan tindakan dokumentasi
tanggunggugat. untuk jam 13.00 sudah
spiritual ke pasien mengenai yang telah
- Adanya tuntutan
ditulis lengkap sedangkan
tujuan, kemudian disediakan dari
tinggi dari
tindakannya belum
jenis tindakan yang pengkajian
masyarakat untuk
dilakukan

8
akan dilakukan, dan hingga evaluasi pelayanan yang 5) Sudah diterapkannya
konfirmasi ulang klien. lebih profesional. discharge planing namun
identitas pasien. hanya beberapa perawat
d. Proses
yang melaksanakannya.
pendokumentasian
Serta discharge planing
yang masih belum
hanya di sampaikan secara
urut sesuai dengan
lisan tapi secara tulisannya
kemajuan kondisi
belum ada.
klien. Salah satu 6) Saat melakukan rekam
contoh adalah DJJ, petugas sering lupa
ditemukan di ruang untuk membersihkan gel
gladiol saat masih yang masih menempel
pukul 09.00 tapi pada kulit klien sehingga
SOAP untuk jam terlihat pasien sangat tidak
13.00 sudah ditulis nyaman.
7) 5 moment cuci tangan
lengkap sedangkan
kurang di terapkan.
tindakannya belum
8) Kurang memberikan
dilakukan
pendidikan kesehatan ke
e. Sudah diterapkannya
pasien untuk melakukan
discharge planing
menejemen laktasi.
namun hanya
Karena didapatkan contoh
beberapa perawat
ada beberapa pasien yang

9
yang mengeluh bayinya sering
melaksanakannya. rewel karena tidak puas
Serta discharge saat menyusui, setelah
planing hanya di dikaji ternyata ibunya
sampaikan secara yang tidak tau bagaimana
lisan tapi secara cara dan posisi menyusui
tulisannya belum ada sehingga bayinya susah
f. Saat melakukan
bernapas saat disusui.
rekam DJJ, petugas
Belum ada kepatuhan
sering lupa untuk
terkait pemeriksaan fisik
membersihkan gel
postpartum normal
yang masih menempel
maupun resiko depresi
pada kulit klien
postpartum pada ibu yang
sehingga terlihat
port partum normal dan
pasien sangat tidak
SC.
nyaman.
g. 5 moment cuci tangan
kurang di terapkan.
h. Kurang memberikan
pendidikan kesehatan
ke pasien untuk
melakukan
menejemen laktasi.

10
Karena didapatkan
contoh ada beberapa
pasien yang mengeluh
bayinya sering rewel
karena tidak puas saat
menyusui, setelah
dikaji ternyata ibunya
yang tidak tau
bagaimana cara dan
posisi menyusui
sehingga bayinya
susah bernapas saat
disusui.
i. Belum ada kepatuhan
terkait pemeriksaan
fisik postpartum
normal maupun resiko
depresi postpartum
pada ibu yang port
partum normal dan
SC.

11
Skoring Prioritas Masalah

No SDM/
Reversible Urgency Total Keterang
Masalah resource Skor
(%) an
3 2 1 3 2 1 3 2 1
1 Sering adanya angka retensi urin dikaitkan dengan 9 99,9 Reversible
3:
√ √ √ dapatdirubah
perawat di ruang gladiol yang tidak melakukan bllader 2: sulitdirubah
1:
training pada pasien yang akan di lepaskan DC (kateter tidakdapatdiru
bah
urinnya).
Urgency
(laporan dari ruangan namun data terkait jumlah retensi 3: sangat
urgent
urin belum ditemukan) 2: urgent
1: tidak urgent
2 Sering adanya angka infeksi post SC (laporan di RS √ √ √ 8 88,8
SDM
memang banyak terjadi, namun saat pengkajian di 3: ada
2: sedikit
ruangan tidak ditemukan di ruangn terkait data 1: tidakada

pendukung)
3 Tidak adanya pemisahan atau tempat khusus terkait 8 88,8
√ √ √
pemisahan obat HAM (hight alert medication)

4 Penjelasan saat akan melakukan tindakan ke pasien 7 77,7


√ √ √
mengenai tujuan, jenis tindakan yang akan dilakukan, dan
konfirmasi ulang identitas pasien serta evaluasi dan
terminasi yang baik tidak dilakukan dengan lengkap.

12
5 Proses pendokumentasian yang masih belum urut sesuai √ √ √ 7 77,7
dengan kemajuan kondisi klien. Salah satu contoh adalah
ditemukan di ruang gladiol saat masih pukul 09.00 tapi
Reversible
SOAP untuk jam 14.00 sudah ditulis lengkap sedangkan 3:
dapatdirubah
tindakannya belum dilakukan. 2: sulitdirubah
1:
6 Sudah diterapkannya discharge planingnamun hanya √ √ √ 9 99,9 tidakdapatdiru
bah
beberapa perawat yang melaksanakannya. Serta discharge
Urgency
3: sangat
planing hanya di sampaikan secara lisan tapi secara urgent
2: urgent
tulisannya belum ada 1: tidak urgent
7 Saat melakukan rekam DJJ, petugas tidak membersihkan √ √ √ 8 88,8
SDM
3: ada
gel yang masih menempel pada kulit klien sehingga 2: sedikit
1: tidakada
terlihat pasien sangat tidak nyaman. (proses keperawatan
dari prainteraksi sampai terminasi tidak diterapkan dengan
baik)
8 5 moment cuci tangan kurang di terapkan. √ √ √ 8 88,8

13
14
Daftar Prioritas Masalah
1. Sering adanya angka retensi urin dikaitkan dengan perawat di ruang gladiol yang
tidak melakukan blader training pada pasien yang akan di lepaskan DC (kateter
urin).(laporan dari ruangan namun data terkait jumlah retensi urin belum
ditemukan).
2. Sudah diterapkannya discharge planing namun hanya beberapa perawat yang
melaksanakannya. Serta discharge planing hanya di sampaikan secara lisan tapi
secara tulisannya belum ada (lembar balik atau leaflet).
3. Sering adanya angka infeksi post SC (laporan di RS memang banyak terjadi dan
dibuktikan dengan data dari PPI RS, namun saat pengkajian di ruangan tidak
ditemukan data pendukung terkait masalah infeksi post SC tersebut).
4. Tidak adanya pemisahan atau tempat khusus terkait pemisahan obat HAM (hight
alert medication).
5. Saat melakukan rekam DJJ, petugas tidak membersihkan gel yang masih
menempel pada kulit klien sehingga terlihat pasien sangat tidak nyaman. (proses
keperawatan dari prainteraksi sampai terminasi tidak diterapkan dengan baik).
6. 5 moment cuci tangan kurang di terapkan.
7. Proses pendokumentasian yang masih belum urut sesuai dengan kemajuan kondisi
klien. Salah satu contoh adalah ditemukan di ruang gladiol saat masih pukul 09.00
tapi SOAP untuk jam 14.00 sudah ditulis lengkap sedangkan tindakannya belum
dilakukan.
8. Penjelasan saat akan melakukan tindakan ke pasien mengenai tujuan, jenis
tindakan yang akan dilakukan, dan konfirmasi ulang identitas pasien serta evaluasi
dan terminasi yang baik tidak dilakukan dengan lengkap.

15
3. Ruang Poliklinik Obsgyn

STRENGTH WEAKNESS OPPORTUNITY THREATENED MASALAH


(KEKUATAN) (KELEMAHAN) (PELUANG) (ANCAMAN)
- Fasilitas untuk - Tidak dilakukan - Dokter spesialis - Petugas jaga poli hanya a) Pendidikan kesehatan
pelayanan sudah pendidikan kesehatan obsgyn telah terlatih 1 orang bidan dan akan pada pasien saat
dilengkapi dengan pada pasien terlebih dan berpengalaman pensiun pada 1 Januari dirumah
USG bila pasien banyak - Terdapat koas dan 2018. b) Pemberian asuhan
- Dokter spesialis - Setelah melakukan residen obsgyn - Sistem RM belum keperawatan
obsgyn terjadwal USG, pasien tidak sehingga dapat selalu online sehingga waktu c) Ketertiban dalam
setiap hari dirapikan kembali dan update ilmu terbaru tunggu RM pasien dari prosedur pelaksanaan
tidak diberikan tisu - Sudah terdapat blangko pendaftaran sampai ke SOP
untuk melap jeli untuk diagnosa poli cukup lama d) Pencegahan infeksi
- Tidak dilakukan keperawatan - Tidak ada petunjuk
asuhan keperawatan antrian pasien
- Dalam melakukan
tindakan (perawatan
luka post sc) tidak
menggunakan
handscoon steril

Skoring Prioritas Masalah

Reversible Urgency SDM/ resource Total


No. Masalah Skor
3 2 1 3 2 1 3 2 1 (%)
7. Pendidikan kesehatan pada
√ √ √ 7 77,7 %
pasien saat dirumah
8. Pelaksanaan asuhan √ √ √ 7 77,7%

16
keperawatan
9. Ketertiban dalam prosedur √
√ √ 6 66,6%
pelaksanaan SOP
10.
Pencegahan infeksi √ √ √ 9 88,8%

Daftar Prioritas Masalah

1. Pencegahan infeksi
2. Pelaksanaan asuhan keperawatan
3. Pendidikan kesehatan pada pasien saat dirumah
4. Ketertiban dalam pelaksanaan sesuai SOP

17
Kesimpulan Daftar Prioritas Masalah di Ruang Bersalin, Poliklinik dan Ruang Post-partum
(Gladiol)

RSUD Dr. Tjitrowardojo Purworejo

Beberapa data yang telah dikumpulkan di tiga ruangan yang terkait dengan praktik perawatan
maternitas yaitu ruang bersalin, post-partum dan ruang poliklinik obsgyn yang mana didapatkan hasil
prioritas masalah yang berdasarkan analisa SWOT. Prioritas masalah ini di dapatkan melalui proses
skoring dan kemudian di simpulkan menjadi satu masalah utama yaitu :

1. Kurangnya kepatuhan dalam melakukan disinfeksi pada saat injeksi maupun pada saat
pemotongan tali pusat.
2. Pengendalian infeksi nosokomial yang kurang.
3. Sering adanya angka retensi urin dikaitkan dengan perawat di ruang gladiol yang
tidak melakukan blader training pada pasien yang akan di lepaskan DC (kateter urin).
(laporan dari ruangan namun data terkait jumlah retensi urin belum ditemukan).
4. Sudah diterapkannya discharge planing namun hanya beberapa perawat yang
melaksanakannya. Serta discharge planing hanya di sampaikan secara lisan tapi
secara tulisannya belum ada (lembar balik atau leaflet).
5. Ketepatan untuk kewaspadaan diri (universal precaution) masih kurang,contohnya
dalam penggunaan APD lengkap saat menolong persalinan.
6. Sering adanya angka infeksi post SC (laporan di RS memang banyak terjadi dan
dibuktikan dengan data dari PPI RS, namun saat pengkajian di ruangan tidak
ditemukan data pendukung terkait masalah infeksi post SC tersebut).
7. Tidak adanya pemisahan atau tempat khusus terkait pemisahan obat HAM (hight alert
medication).
8. Saat melakukan rekam DJJ, petugas tidak membersihkan gel yang masih menempel
pada kulit klien sehingga terlihat pasien sangat tidak nyaman. (proses keperawatan
dari prainteraksi sampai terminasi tidak diterapkan dengan baik).
9. 5 moment cuci tangan kurang di terapkan.
10. Pencegahan infeksi
11. Terkait dengan pasien safety yang masih kurang diterapkan pada pasiendan keluarga.
12. Proses pendokumentasian yang masih belum urut sesuai dengan kemajuan kondisi
klien. Salah satu contoh adalah ditemukan di ruang gladiol saat masih pukul 09.00
tapi SOAP untuk jam 14.00 sudah ditulis lengkap sedangkan tindakannya belum
dilakukan.
13. Penjelasan saat akan melakukan tindakan ke pasien mengenai tujuan, jenis tindakan
yang akan dilakukan, dan konfirmasi ulang identitas pasien serta evaluasi dan
terminasi yang baik tidak dilakukan dengan lengkap.
14. Pelaksanaan asuhan keperawatan

18
15. Pendidikan kesehatan pada pasien saat dirumah
16. Masih adanya proses episiotomi dan robekan perinium.
17. Pengkajian resiko jatuh yang kurang di terapkan.
18. Ketertiban dalam pelaksanaan sesuai SOP

19

Anda mungkin juga menyukai