Oleh :
1. Riska Nurfadilah
2. Ayudia Arinda Dwi Q.H
3. Windhy Byar Surya Putri
4. Diana Merin Arsylia
1) Pendahuluan
Luka adalah suatu keadaan terputusnya kontinuitas jaringan tubuh, yang dapat
menyebabkan terganggunya fungsi tubuh sehingga dapat mengganggu aktivitas sehari-
sehari. Perawatan luka adalah suatu tehnik aseptik yang bertujuan membersihkan luka
dari debris untuk mempercepat proses penyembuhan luka.
Perawatan luka merupakan tindakan untuk merawat luka dan melakukan pembalut
dengan tujuan mencegah infeksi silang (masuk melalui luka) dan mempercepat proses
penyembuhan luka
2) Tujuan
3. Sasaran
Pasien di Ruangan 15 RS. Dr. Saiful Anwar Malang
4. Materi
5. Metode.
Praktikum, Diskusi dan Bedside Teaching
6. Media
Persiapan Alat
7. Proses
Langkah-langkah yang diperlukan dalam Bedside Teaching adalah sebagai berikut:
PP Tahap Prapelaksanaan
Penetapan Pasien
Proposal
Persiapan pasien:
- Informed consent
- Hasi pengkajian/intervensi data
Validitas data
Tahap implementasi
pada bed pasien Diskusi karu, PP, perawat
konselor
7.1 Persiapan
(..........................................................) (.........................................................)
Mengetahui,
Kepala Ruang …….
RS dr. Saiful Anwar Malang
(...........................................................)
Lampiran Materi
A. Perawatan Luka
Perawatan luka merupakan bagian dari ilmu kedokteran dan ilmu keperawatan yang
telah memperoleh banyak perhatian sejak dahulu. Dengan makin banyaknya inovasi
terbaru dalam perkembangan produk-produk perawatan luka tersebut membuktikan
bahwa metode perawatan luka telah berkembang. Perubahan profil pasien mendukung
kompleksitas perawatan luka dimana pasien dengan kondisi penyakit degeneratif dan
kelainan metabolik semakin banyak ditemukan dimana perawatan yang tepat diperlukan
agar proses penyembuhan luka bisa tercapai dengan optimal.
Peran perawat sangat dibutuhkan pada cara kerja asepsis yang berhubungan
dengan perawatan luka dan cara melakukan tindakan dengan cara steril. Perawat dituntut
untuk mempunyai pengetahuan dan keterampilan yang adekuat terkait dengan proses
perawatan luka. Manajemen keperawatan luka tersebut harus mengedepankan
pertimbangan biaya (cost effectiveness), kenyamanan (comfort) dan keamanan
(safety). Secara umum, perawatan luka yang berkembang pada saat ini lebih ditekankan
pada intervensi yang melihat sisi klien dari berbagai dimensi, yaitu dimensi fisik, psikis,
ekonomi, dan sosial.
b. Balutan kotor dan basah akibat eksternal ada rembesan atau eksudat
2. Luka kotor
1. Luka bersih
2. Luka kotor
F. Efek Samping
1. Infeksi
Keadaan alat dan bahan yang kurang steril dapat menyebabkan terjadinya infeksi serta
2. Rasa nyeri
Efek samping yang umum terjadi pada perawatan luka yaitu rasa nyeri, namun setiap
1. Luka Bersih
Persiapan Alat
a. Pincet anatomi 1
b. Pincet chirurgie 1
d. Kapas Lidi
e. Kasa Steril
h. Gunting pembalut
i. Plaster
k. Pembalut
l. Alkohol 70 %
m. Betadine 10 %
n. Bensin/ Aseton
p. NaCl 0,9 %
Langkah-langkah
c. Cuci tangan.
e. Bila balutan lengket pada bekas luka, lepas dengan larutan steril atau NaCl.
f. Bersihkan bekas plester dengan wash bensin/aseton (bila tidak kontra indikasi), dari
h. Buanglah kapas kotor pada tempatnya dan pincet kotor tempatkan pada bengkok
j. Olesi luka dengan betadine 2 % (sesuai advis dari dokter) dan tutupluka dengan
kasa steril.
l. Rapikan pasien
2. Luka kotor
a. Persiapan alat
b. Pincet anatomi 1.
c. Pinchet chirurgie 2.
e. Kapas Lidi.
f. Kasa Steril.
h. Sarung Tangan.
Alimul, Aziz A. 2009. Ketrampilan Dasar Praktik Kebidanan edisi 2. Salemba Medika :
Jakarta.
Morton, Patricia Gonce. dkk. 2012. Volume 2 Keperawatan Kritis Edisi 8. Jakarta: EGC.
North American Nursing Diagnosis Association. 2001. Nursing Diagnoses : Definition &
Classification 2001-2002. Philadelphia:
Potter dan Perry. 2009. Fundamental of Nurisng 7th Edition. Singapore: Elsevier