Anda di halaman 1dari 10

PROPOSAL BEDSIDE TEACHING

PEMBERIAN NUTRISI MELALUI SELANG NGT

Oleh :
Kelompok B
1. Disye Drastistiana Dewi (2022.04.040)
2. Noviani Ika Enggar Pratiwi (2022.04.085)
3. Rieza Aisyah Septi Ningrum (2022.04.092)
4. Sugandi Triwibowo (2022.04.099)
5. Yuli Widia Sari (2022.04.108)

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BANYUWANGI
2022 / 2023

DAFTAR ISI
1
COVER DEPAN........................................................................................................................1
PEMBERIAN NUTRISI MELALUI SELANG NGT..........................................................3
1. Pendahuluan....................................................................................................................3
2. Tujuan.............................................................................................................................3
3. Sasaran............................................................................................................................3
4. Materi..............................................................................................................................3
8. Metode.............................................................................................................................3
9. Media...............................................................................................................................5
10. Proses...........................................................................................................................4
11. Waktu dan tempat........................................................................................................5
12. Peran Masing-masing anggota tim..............................................................................5
13. Kriteria Evaluasi..........................................................................................................5
14. Kegiatan Bedside Teaching.........................................................................................5
4. Penutup............................................................................................................................6
KONSEP TEORI PEMBERIAN NUTRISI MELALUI SELANG NGT..................................7
Definisi...................................................................................................................................7
Tujuan PEMBERIAN NUTRISI MELALUI SELANG NGT...............................................7
Indikasi PEMBERIAN NUTRISI MELALUI SELANG NGT.............................................8
Kontra Indikasi PEMBERIAN NUTRISI MELALUI SELANG NGT.................................8
Jenis jenis makanan yang dapat di berikan melalui selang NGT...........................................9
Daftar Pustaka..........................................................................................................................10

2
PEMBERIAN NUTRISI MELALUI SELANG NGT

1. Pendahuluan

Nutrisi enteral merupakan terapi pemberian nutrisi lewat saluran cerna dengan
menggunakan slang khusus (feeding tube). Cara pemberiannya bisa melalui jalur hidung
lambung (nasogastric tube) atau hidung-usus (nasoduodenal tube atau nasojejunal route).
Pemberian nutrisi enteral juga bisa dilakukan dengan cara bolus atau cara infuse lewat
pompa infuse enteral.

Perkembangan ilmu kedokteran, menjadikan gizi enteral sebagai salah satu


intervensi dalam pemenuhan nutrisi pada pasien yang tidak dapat mengkonsumsi
makanan lewat oral. Pemberian nutrisi enteral yang dini akan memberikan manfaat
antara lain memperkecil respon katabolik, mengurangi komplikasi infeksi, memperbaiki
toleransi pasien, mempertahankan integritas usus dan memberikan sumber energi yang
tepat bagi usus pada waktu sakit. (Nuryanto et al, 2015).
2. Tujuan
a. Mengetahui definisi Pemberian Nutrisi Melalui NGT
b. Memahami Tujuan Pemberian Nutrisi Melalui NGT
c. Mengetahui Indikasi Pemberian Nutrisi Melalui NGT
d. Mengetahui Kontra Indikasi Pemberian Nutrisi Melalui NGT
e. Memahami hal-hal yang Harus Diperhatikan dalam Pemberian Nutrisi Melalui NGT
f. Mengetahui metode dan Langkah-langkah Pemberian Nutrisi Melalui NGT

3. Sasaran
Pasien Diruang RPD 1 ( Ruang Penyakit Dalam ) RSUD Blambangan Banyuwangi

4. Materi
1. Definisi dari Pemberian Nutrisi Melalui NGT
2. Tujuan Pemberian Nutrisi Melalui NGT
3. Indikasi Pemberian Nutrisi Melalui NGT
4. Kontra Indikasi Pemberian Nutrisi Melalui NGT
5. Metode dan langkah Pemberian Nutrisi Melalui NGT

6. Metode.
Praktikum, Diskusi dan Bedside Teaching

3
7. Media
Persiapan Alat

8. Proses
Langkah-langkah yang diperlukan dalam Bedside Teaching adalah sebagai berikut:

Perceptor kontrak dengan 1.Pemaparan masalah klien


keluarga pasien
2.Tindakan untuk mengatasi masalah klien.
3.Alat-alat yang diperlukan untuk tindakan
4.Prosedur tindakan (persiapan-pelaksanaan
– terminasi)
Pelaksanaan BST : 5. Aturan ketika bertemu dengan keluarga
Langkah-langkah dalam klien
tindakan : persiapan –
pelaksanaan – terminasi )

Tanyakan pasien apakah ada Memberikan edukasi, menjawab pertanyaan


pertanyaan dan penutupan

Tanya jawab dengan umpan balik kelompok

7.1 Persiapan
a. Penetapan kasus minimal 1 hari sebelum waktu pelaksanaan bedside teaching
b. Pemberian informed consent kepada keluarga pasien
c. Pembagian peran dalam tim mahasiswa
7.2 Pelaksanaan BST
1. Penjelasan tentang klien oleh perceptor dalam hal ini penjelasan
difokuskan pada masalah keperawatan dan rencana tindakan yang akan
dilaksanakan dan memiliki prioritas yang perlu didikusikan.
2. Diskusi antar anggota tim tentang kasus tersebut
3. Pemberi justifikasi oleh perceptor tetang masalah klien serta
rencana tindakan yang akan dilakukan.

4
4. Tindakan keperawatan pada masalah prioritas yang telah ada akan
ditetapkan
7.3 Pasca BST
Mendikusikan hasil temuan dan tindakan pada klien tersebut serta menetapkan
tindakan yang perlu dilakukan

9. Waktu dan tempat


Hari / Tanggal : Sabtu, 24 Desember 2022
Waktu : 09:00 WIB
Tempat : Ruang RPD 1 ( Ruang Penyakit Dalam ) RSUD Blambangan

Banyuwangi

10. Peran Masing-masing anggota tim


a. Peran perawat (perceptor)
- Menjelaskan data pasien yang mendukung masalah pasien
- Menjelaskan diagnosis keperawatan
- Menjelaskan intervensi yang dilakukan
- Menjelaskan hasil yang didapat
- Menjelaskan rasional dari tindakan yang diambil
- Menggali masalah-masalah yang belum terkaji

11. Kriteria Evaluasi.


a. Bagaimana koordinasi dan persiapan BST
b. Bagaimana peran perawat primer pada saat BST

12. Kegiatan Bedside Teaching


1. Tahapan Pra-BST
b. Preparation
c. Planning
d. Briefing : 4P 1R
1) Problem : masalah yang ditemukan pada klien

5
2) Practice : tindakan yang akan dilakukan terkait masalah klien
3) Preparation : persiapan alat, persiapan pasien, persiapan lingkungan
4) Procedure : prosedur pelaksanaan
5) Role : aturan yang disampaikan oleh pembimbing klinik
2. Round : fase kerja (Pelaksanaan) dan fase terminasi (evaluasi)
3. Post round : evaluasi dari pembimbing klinik terhadap tindakan yang
dilakukan.

4. Penutup
Demikianlah proposal ini kami buat dengan sebenar-benarnya, kiranya dapat
dijadikan masukan dalam pengembangan dan pengaplikasian metode pembelajaran.

Banyuwangi, November 2022

Mengetahui,
Pembimbing Klinik Ketua Kelompok,

Sugiyarno, S.Kep.Ns Sugandi Triwibowo

Mengetahui,
Kepala Ruang RPD 1 RSUD Blambangan

Teguh Sanyoto., S.Kep,Ns

6
KONSEP TEORI PEMEBERIAN NUTRISI MELALUI NGT
A. Definisi

Nutrisi enteral merupakan terapi pemberian nutrisi lewat saluran cerna dengan
menggunakan slang khusus (feeding tube). Cara pemberiannya bisa melalui jalur hidung
lambung (nasogastric tube) atau hidung-usus (nasoduodenal tube atau nasojejunal route).
Pemberian nutrisi enteral juga bisa dilakukan dengan cara bolus atau cara infuse lewat pompa
infuse enteral.
Perkembangan ilmu kedokteran, menjadikan gizi enteral sebagai salah satu intervensi
dalam pemenuhan nutrisi pada pasien yang tidak dapat mengkonsumsi makanan lewat oral.
Pemberian nutrisi enteral yang dini akan memberikan manfaat antara lain memperkecil
respon katabolik, mengurangi komplikasi infeksi, memperbaiki toleransi pasien,
mempertahankan integritas usus dan memberikan sumber energi yang tepat bagi usus pada
waktu sakit. (Nuryanto et al, 2015).
Pemberian nutrisi ini secara sederhana dapat dijelaskan bahwa nutrisi enteral
diberikan kepada pasien dengan indikasi tidak dapat makan, tidak cukup makan, atau tidak
boleh makan. Terdapat beberapa hal yang menentukan keberhasilan dalam pemberian nutrisi
enteral ini, yaitu perlindungan jalan napas untuk meminimalkan risiko aspirasi, kemampuan
gastrointestinal yang baik untuk menghindari lambatnya proses pencernaan makanan yang
dapat menyebabkan muntah, panjang usus halus minimum adalah 100 cm untuk menyerap
nutrisi enteral yang baik, katup oleocecal yang utuh untuk meningkatkan penyerapan zat gizi
melalui penundaan waktu singgah usus.
Pemberian nutrisi enteral diberikan pada pasien yang memerlukan asupan nutrisi
dengan saluran cerna yang masih berfungsi dengan baik. Pemberian diet dengan nutrisi
enteral kepada pasien diberikan jika terjadi penurunan tingkat kesadaran, tidak mampu makan
sendiri, atau risiko aspirasi akibat disfagia yang menghalangi asupan gizi oral yang adekuat,
malnutrisi, gangguan gastrointestinal dan lainnya. Berikut dijelaskan beberapa indikasi
dukungan asuhan gizi enteral menurut keadaan penyakit. (Nuryanto et al, 2015).

B. Tujuan Pemasangan EKG


Menurut Price and Wilson (2016) tujuan melakukan pemberian nutrisi melalui NGT
adalah :
1. Mempertahankan atau mengganti cairan tubuh yang mengandung air, elektrolit,
vitamin, protein, lemak, dan kalori yang tidak dapat dipertahankan melalui oral
2. Memperbaiki keseimbangan asam dan basa
3. Mencegah dehidrasi dan menghilangkan rasa haus
4. Menyediakan medium untuk pemberian obat secara oral dalam bentuk cairan
5. Membantu pemberian nutrisi secara enternal

7
C. Indikasi Pemasangan EKG
Indikasi dilakukan Pemberian nutrisi melalui NGT sebagai berikut (Umar, 2017) :
1. Pasien dengan kesadaran rendah atau tidak sadar/koma
2. Pasien dengan trauma abdomen
3. Pasien dengan perdarahan pada saluran pencernaan bagian atas
4. Pasien yang membutuhkan pengobatan tertentu
D. Kontra Indikasi Pemasangan EKG
Kontra indikasi pasien dilakukan pemeriksaan EKG antara lain : (Umar, 2017)
1. Gangguan koagulasi darah berat karena dapat menyebabkan perdarahan yang
tidak terkontrol
2. Varises, striktur, atau ruptur esofagus
3. Obstruksi esofagus akibat neoplasma maupun benda asing
4. Anastomosis esofagus dan lambung
5. Kelainan anatomis wajah
6. Riwayat konsumsi zat kimia korosif
7. Pada pasien yang baru saja menjalani tindakan bypass lambung, reparasi hernia,
atau anatomi saluran cerna yang abnormal, pemasangan NGT sebaiknya dilakukan
dengan bantuan endoskopi
E. Jenis jenis makanan yang dapat di berikan melalui selang NGT (Umar, 2017)
1. Makanan cair jernih
Makanan cair jernih adalah makanan yang disajkan dalam bentuk cairan jernih
pada suhu ruang dengan kandungan sisa (residu) minimal dan tembus pandag bila
diletakkan dalam wadah bening. Jenis cairan yang diberikan tergantung pada
keadaan penyakit atau jenis operasi yang dijalani.
- Bahan makanan yang boleh diberikan
Bahan makanan yang boleh diberikan antara lain teh, sari buah, sirup, air gula,
kaldu jernih, serta cairan mudah cerna seperti cairan yang mengandung
maltodekstrin. Makanan dapat ditambah dengan suplemen energi tinggi dan
rendah sisa.
2. Makanan Cair Penuh
Makanan cair penuh adalah makanan yang berbentuk cair atau semi cair
pada suhu ruang dengan kandungan serat minimal dan tidak “tembus pandang”
bila diletakkan dalam wadah benin. Jenis makanan yang diberikan bergantung
pada keadaan pasien. Makanan ini dapat langsung diberikan kepada pasien atau
sebagai perpindahan dari makanan cair jernih ke makanan cair kental.
Macam makanan cair penuh dan indikasi pemberian
Makanan cair penuh diberikan kepada pasien yang mempunyai masalah untuk
mengunyah, menelan, atau mencernakan makanan padat, misalnya pada operasi
mulut atau tenggorokan, atau pada kesadaran menurun. Makanan ini dapat
3. Makanan Cair Kental
Makanan cair kental adalah makanan ya mempunyai konsistensi kental

8
atau semi padat pada suhu kamar yang tidak membutuhkan pros megunyah dan
mudah telan. Menurt keadaan penyakit, makanan cair kental dapa diberikan
langsung kepada pasien dengan perpindahan dari makanan cair penuhke
makanan saring
Indikasi pemberian : makanan ini diberikan kepada pasie ng tidak mampu
mengunyah dan menelan, serta untuk mencegah aspirasi (caira masuk ke dalam
cairan nafas), seperti pada penyakit ang disertai peradangan, ulkus peptikum,
atau gangguan struktural, atau motorik pada rongga mulut.

9
DAFTAR PUSTAKA

Brunner, L. S., Suddarth, D. S., Smeltzer, S. C. O. C., & Bare, B. G.


(2014).Brunner & Suddarth's textbook of medical-surgical nursing.LippincottWilliams
& Wilkins.
Guyton, A. C., & Hall, J. E. (2016). Textbook of Medical Physiology .Philadelphia: Elsevier
Saunders.
Welch, J. R., & Teakher, C. (2019).OH’S Intensive care manual: Critical care nursing .
USA: Butterworth Heinemann Elsevier.

10

Anda mungkin juga menyukai