Anda di halaman 1dari 10

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN.

H DENGAN PENYAKIT

GASTROESOPAGEAL REFLUX DESEASE

DIRUANG RAWAT INAP IRNA 3

DISUSUN OLEH:

SOELG GUNAWAN

NELI MELINA

GALANG JANUAR

MESA ASVIA

RUMAH SAKIT KARTIKA CIBADAK

Jl. Siliwangi No.139 Cibadak

Tlp. 02667160071
SATUAN ACARA PENGAJARAN

 Topik : Discharge Planning (pemulangan pasien)


 Sub Topik : a. Pengertian Discharge Planning
b. Tujuan Discharge Planning
c. Manfaat Discharge Planning
d. Jenis Discharge Planning
e. Prinsip Discharge Planning
f. Komponen Discharge Planning
g. Tahapan Discharge Planning

 Sasaran : Seluruh Perawat dan Bidan Rs. Kartika Cibadak

 Waktu : 30 menit

 Hari/Tanggal : 06-09-2018

 Tempat : Ruangan Auditorium Rs. Kartika Cibadak

 Penyuluh : Soleh Gunawan

Tujuan

1. Tujuan Instruksional Umum

Setelah dilakukan pemaparan materi diklat, Perawat dan Bidan mampu memahami
tentang Discharge Planning (Pemulangan Pasien).
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah pemaparan materi diklat, Perawat dan Bidan mampu :

a. Menyebutkan kembali pengertian Discharge Planning

b. Menyebutkan kembali Tujuan Discharge Planning.

c. Menyebutkan kembali Manfaat Discharge Planning


d. Menyebutkan kembali Jenis Discharge Planning

e. Menyebutkan kembali Prinsip Discharge Planning

f. Menyebutkan kembali Komponen Discharge Planning

g. Menyebutkan kembali Tahapan Discharge Planning

h. Menyebutkan kembali Diagnosa Keperawatan Discharge Planning

i. Menyebutkan kembali Perencanaan Keperawatan Discharge Planning

j. Menyebutkan kembali Implementasi Keperawatan Discharge Planning

k. Menyebutkan kembali Evaluasi Keperawatan Discharge Planning

METODE, MEDIA DAN SUMBER

Materi : Terlampir

Metode : Ceramah, dan Tanya Jawab

Media : Powerpoint dan handout

1. Sumber :1. Luverne & Barbara (1988).“Perencanaan Pemulangan


Pasien”.
Kegiatan Penyuluhan

Waktu Tahap Kegiatan

Kegiatan Penyuluhan Peserta Diklat

1. Membuka acara dengan 1. Membalas salam dan


mengucapkan salam mendengarkan pemaparan
kepada peserta diklat, materi.
memperkenalkan diri.

05 Menit Pembukaan 2. Menyampaikan topik dan


tujuan pemaparan materi 2. Mendengarkan pemateri
dengan peserta diklat. menyampaikan topik dan
tujuan.
3. Kontrak waktu untuk
kesepakatan pelaksanaan 3. Menyetujui kesepakatan
pemaparan materi diklat waktu pelaksanaan
dengan peserta diklat. peyampain materi diklat.

1. Apersepsi kepada Peserta 1. Menyampaikan


diklat. pengetahuannya tentang
materi diklat.
2. Menjelaskan materi diklat
tentang. Pengertian 2. Mendengarkan
Discharge Planning. penyampaian materi
tentang: Pengertian
20 menit Isi Kegiatan 3. Memberikan kesempatan Discharge Planning.
Inti kepada peserta Diklat
untuk menanyakan hal-hal 3. Menanyakan hal-hal yang
yang belum dimengerti dari tidak dimengerti dari
materi yang dijelaskan. materi yang dijelaskan.

05 menit Evaluasi 1. Memberikan pertanyaan 1. Menjawab pertanyaan


Penutup kepada peserta diklat yang diajukan pemateri.
tentang materi yang sudah
disampaikan.

2. Menyimpulkan materi 2. Mendengarkan pemateri


diklat yang telah menyimpulkan materi yg
disampaikan kepada sudah disampaikan.
peserta diklat. 3. Mendengarkan pemateri
menutup acara dan
3. Menutup acara dengan menjawab salam.
mengucapkan salam.

Evaluasi

 Prosedur : Pre test & Post test


 Bentuk : Pertanyaan langsung
 Butir pertanyaan :
1. Pengertian Discharge Planning/ pemulangan pasien
2. Tujuan Discharge Planning
3. Jenis-jenis Discharge Planning
4. Tahapan Discharge Planning
DISCHARGE PLANNING (Pemulangan Pasien)

A. Pengertian Discharge Planning


Perencanaan pemulangan pasien adalah proses memulangkan pasien baik dari rawat jalan
maupun rawat inap yang sudah mendapatkan persetujuan pulang dari DPJP (Dokter
Penanggung Jawab Pasien).

B. Tujuan Discharge Planning


a. Meningkatkan pemahaman pasien dan keluarga tentang masalah kesehatan,
kemungkinan komplikasi dan pembatasan yang diberlakukan pada pasien dirumah.
b. Mengembangkan kemampuan merawat pasien dan keluarga untuk memenuhi
kebutuhan pasien dan memberikan lingkungan yang aman untuk pasien dirumah.
c. Memberikan pelayanan terbaik untuk menjamin keberlanjutan asuhan yang
berkualitas antara rumah sakit dan komunitas dengan memfasilitasi komunikasi yang
efektif.

C. Manfaat Discharge Planning


A. Bagi Pasien
1. Dapat memenuhi kebutuhan pasien
2. Merasakan bahwa dirinya adalah bagian dari proses perawatan sebagai bagian
yang aktif dan bukan objek yang tidak berdaya
3. Menyadari haknya untuk dipenuhi segala kebutuhannya
4. Merasa nyaman untuk kelanjutan perawatannya dan memperoleh support sebelum
timbulnya masalah
5. Menurunkan jumlah kekambuhan, penurunan kembali dirumah sakit, dan
kunjungan keruangan kedaruratan yang tidak perlu kecuali untuk beberapa
diagnosa
6. Membantu klien untuk memahami kebutuhan setelah perawatan
B. Bagi Perawat
1. Merasakan bahwa keahliannya diterima dan dapat di gunakan
2. Menerima informasi setiap waktu
3. Memahami perannya dalam system
4. Dapat mengembangkan keterampilan dalam prosedur baru
5. Memiliki kesempatan untuk bekerja dalam seting yang berbeda
6. Bekerja dalam suatu sistem dengan efektif
7. Sebagai bahan pendokumentasian dalam keperawatan

D. Jenis Discharge Planning


a. Conditioning Discharge (pulang sementara atau cuti), keadaan pulang ini dilakukan
apabila kondisi pasien baik dan tidak terdapaty komplikasi. Pasien sementara dirawat
dirumah namun harus ada pengawasan dari pihak rumah sakit atau puskesmas
terdekat.
b. Absolute Discharge (pulang mutlak atau selamanya), cara ini merupakan akhir dari
hubungan pasien dengan rumah sakit, namun apabila pasien perlu dirawat kembali
maka prosedur perawatan dapat dilakukan kembali.
c. Judicial Discharge (pulang paksa), kondisi ini pasien diperbolehkan pulang walaupun
kondisi kesehatan tidak memungkinkan untuk pulang, tetapi pasien harus dipantau
dengan melakukan kerjasama dengan perawat puskesmas terdekat.

E. Prinsip Discharge Planning


a. Kordinasi (saling berhubungan)
b. Interdisiplin (saling menjaga, disiplin ilmu, keterampiloan sesuai standar keperawatan)
c. Pengenalan secara dini mungkin (penjelasan apa yang kita informasikan)
d. Perencanaan secara hati-hati
e. Melibatkan klien dan keluarga dalam memberikan perawatan
F. Komponen Discharge Planning
1. Jadwal control
2. Perawatan dirumah
3. Obat-obatan yang masih diminum dan jumlahnya
4. Obat-obatan yang dihentikan/stop
5. Hasil pemeriksaan
6. Surat-surat seperti: surat keterangan sakit, surat control dan lain-lain

G. Tahapan- tahapan Discharge Planning


a. Pengkajian
1. Data kesehatan
2. Data pribadi
3. Pemberi perawatan
4. Lingkungan
5. Keuangan dan pelayanan yang dapat mendukung

b. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan didasarkan pada pengkajian Discharge Planning dikembangkan
untuk mengetahui kebutuhan klien dan keluarga. Keluarga sebagai unit perawatan yang
member dampak terhadap anggota keluarga yang membutuhkan perawatan, keluarga
penting untuk menentukan apakah masalah tersebut actual atau potensial.

c. Perencanaan
Menurut Luverne & Barbara ( 1988), perencanaan pemulangan pasien membutuhkan
identifikasi kebutuhan spesifik klien. Kelompok perawat berfokus pada kebutuhan
rencana pengajaran yang baik untuk persiapan pulang pasien, yang disingkat dengan
METHOD, yaitu:
1. Medication (Obat)
Pasien sebaiknya mengetahui obat yang harus dilanjutrkan setelah pasien pulang
2. Environtment (Lingkungan)
Lingkungan klien akan pulang dari rumah sakit sebaiknya aman. Pasien juga
sebaiknya memiliki fasilitas pelayanan yang dibutuhkan untuk kontinuitas
perawatannya.
3. Treatment (pengobatan)
Perawat harus memastikan bahwa pengobatan dapat berlanjut setelah klien pulang,
yang dilakukan oleh klien atau anggota keluarga. Jika hal ini tidak memungkinkan,
perencanaan harus dibuat sehingga seseorang dapat berkunjung kerumah untuk
memberikan keterampilan perawatan.

4. Health Teaching (Pengajaran Kesehatan)


Klien yang akan pulang sebaiknya diberitahu bagaimana mempertahankan
kesehatan. Termasuk tanda dan gejala yang mengindikasikan kebutuhan perawtan
kesehatan tambahan.

5. Outpatient referral
Klien sebaiknya mengenal pelayanan dari rumah sakit atau agen komunitas lain yang
dapat meningkatkan perawatan yang kontinu.

6. Diet
Klien sebaiknya diberitahu tentang pembatasan pada dietnya. Pasien sebaiknya
mampu memilih diet yang sesuai untuk dirinya saat pasien dirumah.

d. Implementasi
 Implementasi adalah pelaksanaan rencana pengajaran dan referral. Seluruh
pengajaran yang diberikan harus didokumentasikan pada catatan perawat dan
ringkasan pulang (Discharge summary). Instruksi tertulis diberikan kepada klien dan
demonstrasi ulang menjadi harus memuaskan terhadap pasien dan keluarga. Klien
dan pemberi perawatan harus memiliki keterbukaan dan melakukannya dengan alat
yang akan digunakan dirumah.
 Peneyerahan Homecare dibuat sebelum klien pulang, serta informasikan tentang
klien dan perawatannya di berikan kepada agen tersebut. Seperti informasi tentang
jenis pembedahan, pengobatan (termasuk kebutuhan terapi cairan IV dirumah),
status fisik dan mental klien, faktor social yang penting (misalnya kurangnya
pemberi perawatan) dan kebutuhan yang diharapkan oleh klien.
e. Evaluasi
Evaluasi terhadap Discharge Planning adalah hal penting dalam membjuat perencanaan
dan penyerahan harus diteliti dengan cermat untuk menjamin kualitas dan pelayanan
yang sesuai. Evaluasi berjalan terus menerus dan membutuhkan revisi dan juga
perubahan. Evaluasi lanjut dari proses pemulangan biasanya dilakukan seminggu setelah
klien berada dirumah. Ini dilakukan melalui telepon, kuisioner atau kunjungan rumah
(home visit). Keberhasilan program rencana pemulangan tergantung pada enam variable:
1. Derajat penyakit
2. Hasil yang diharapkan dari perawatan
3. Durasi perawatan yang dibutuhkan
4. Jenis-jenis perawatan yang diperlukan
5. Komplikasi tambahan
6. Ketersediaan sumber-sumber

Anda mungkin juga menyukai