Anda di halaman 1dari 9

TERAPI KOMPLEMENTER

CERAGEM BATU GIOK UNTUK PENYAKIT ASAM URAT

Disusun Oleh:
SOLEH GUNAWAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN RAJAWALI


KOTA BANDUNG
2018
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, Puja dan Puji Syukur tercurahkan kepada Allah SWT karena atas limpahan
nikmat dan karunia-Nya. Shalawat serta salam semoga tercurahkan kepada Nabi Muhammad
SAW. sehingga dapat menyelesaikan tugas makalah ini tepat dengan judul Ceragem Batu Giok
Untuk Asam Urat. 
Saya menyimpulkan bahwa tugas makalah ini masih belum sempurna, oleh karena itu kami
menerima kritik dan saran, guna kesempurnaan tugas makalah ini dan bermanfaat bagi saya dan
pembaca pada umumnya.

Sukabumi, 2018
                                                                                                
                                                                                                
DAFTAR ISI
Halaman Judul ...................................................................................................... i
Kata Pengantar...................................................................................................... ii
Daftar Isi .............................................................................................................. iii
BAB   I      PENDAHULUAN
A.       Latar Belakang................................................................................... 1
B.       Rumusan Masalah.............................................................................. 2
C.       Tujuan Penulisan................................................................................ 2
BAB   II    TINJAUAN PUSTAKA
A.       Definisi Terapi Komplementer........................................................... 3
B.       Klasifikasi terapi komplementer......................................................... 3
C.       Hubungan klasifikasi dengan terapi................................................... 4
BAB   III   PEMBAHASAN
A.       Peran perawat dalam terapi komplementer........................................ 5
B.       Ceragem Batu Giok................................................................................................................. 6
C.       Proses terapi menyembuhkan penyakit................................................................................... 6
BAB   IV   PENUTUP
A.       Kesimpulan............................................................................................................................. 9
B.       Saran........................................................................................................................................ 9
BAB   IV   DAFTAR PUSTAKA................................................................................................10
LAMPIRAN................................................................................................................................. 12

BAB I
PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang
Penyakit gout (asam urat) adalah penyakit yang berhubungan dengan tingginya kadar asam
urat dalam darah. Seseorang akan di katakan menderita asam urat jika kadar asam urat dalam
darahnya di atas 7 mg/dl pada laki- laki dan di atas 6 mg/dl pada wanita. Prevalensi penyakit
gout pada populasi di USA diperkirakan 13,6/100.000 penduduk. Sedangkan, di Indonesia
sendiri diperkirakan 1,6-13,6/100.000 orang, prevalensi ini meningkat seiring dengan
meningkatnya umur (Tjokroprawiro, 2007). Perlu diketahui pula di Indonesia gout diderita pada
usia lebih awal dibandingkan dengan negara barat. 32% serangan gout terjadi pada usia dibawah
34 tahun. Sementara di luar negeri rata-rata diderita oleh kaum pria diatas usia tersebut. Di
Indonesia, asam urat menduduki urutan kedua setelah osteoartritis. Namun, di Indonesia
prevalensi penyakit asam urat belum diketahui secara pasti dan cukup bervariasi antara satu
daerah (Dalimarta, 2008).
Penyakit gout terjadi jika timbunan kristal asam urat yang mengendap dalam persendian,
meningkat. Peningkatan tersebut, dapat di sebabkan ginjal yang mengalami gangguan membuang
asam urat dalam jumlah yang banyak (Wijayakusuma, 2008). Umumnya, gout ini menyerang
lutut, tumit dan jempol kaki. Sendi yang terserang tampak bengkak, merah, panas, nyeri di kulit,
sakit kepala, dan tidak nafsu makan. Penyebabnya adalah naiknya kadar asam urat dalam darah
(Hariana, 2005). Serangan asam urat timbul secara mendadak dan sering terjadi pada malam hari
(Wijayakusuma, 2008) . Ini di karenakan, asam urat cenderung akan mengkristal pada suhu
dingin (Utami, 2003).
Penyebab tingginya asam urat dalam darah hingga terjadi hiperurisemia ada beberapa
yaitu: adanya gangguan metabolisme purin bawaan, kelainan pembawa sifat atau gen, kebiasaan
pola makan berkadar purin tinggi (seperti: daging, jeroan, kepiting, kerang, keju, kacang tanah,
bayam, buncis), penyakit seperti: leukemia (kanker sel darah putih), kemoterapi, radioterapi
(Misnadiarly, 2008). Peningkatan kadar asam urat dalam darah (hiperurisemia) disebabkan oleh
peningkatan produksi (overproduction), penurunan pengeluaran (underexcretion) asam urat
melalui ginjal, atau kombinasi keduanya (Wachjudi, 2006). Bahaya dari penyakit gout ini adalah
nyeri dan sakit parah di persendian, asidosis metabolik, batu ginjal, gagal ginjal, pirai, dan
penyakit jantung koroner. Dari bahaya-bahaya tersebut, penderita akan mengalami hambatan
mobilitas fisik, sehingga perlu dilakukan intervensi keperawatan untuk mengurangi bahaya
tersebut.
Solusi yang dapat digunakan adalah melakukan terapi komplementer Ceragem Batu Giok.
Berdasarkan dari study kasus, terapi ceragem batu giok cukup efektif menurunkan kadar asam
urat dalam tubuh.

B.       Rumusan Masalah
a.         Apakah yang dimaksud dengan terapi komplementer?
b.        Apa klasifikasi terapi komplementer?
c.         Bagaimana hubungan antara klasifikasi dengan terapi?
d.        Bagaimana peran perawat dalam terapi komplementer?
e.         Apakah yang dimaksud dengan Ceragem Batu Giok?
f.         Bagaimana proses terapi menyembuhkan penyakit?

C.      Tujuan Penulisan
1.        Untuk mengetahui apakah yang dimaksud dengan terapi komplementer.
2.        Untuk mengetahui apa klasifikasi terapi komplementer.
3.        Untuk mengetahui bagaimana hubungan antara klasifikasi dengan terapi.
4.        Untuk mengetahui bagaimana peran perawat dalam terapi komplementer.
5.        Untuk mengetahui apakah yang dimaksud dengan Ceragem Batu Giok.
6.        Untuk mengetahui bagaimana proses terapi menyembuhkan penyakit.
BAB II
PEMBAHASAN
A.      Definisi Terapi Komplementer
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), terapi adalah usaha untuk memulihkan
kesehatan orang yang sedang sakit, pengobatan penyakit, perawatan penyakit. Komplementer
adalah bersifat melengkapi, bersifat menyempurnakan.Pengobatan komplementer dilakukan
dengan tujuan melengkapi pengobatan medis konvensional dan bersifat rasional yang tidak
bertentangan dengan nilai dan hukum kesehatan di Indonesia. Standar praktek pengobatan
komplementer telah diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia.
Menurut WHO (World Health Organization), pengobatan komplementer adalah
pengobatan non-konvensional yang bukan berasal dari negara yang bersangkutan, sehingga 
untuk Indonesia jamu misalnya, bukan termasuk pengobatan komplementer tetapi merupakan
pengobatan tradisional. Pengobatan tradisional yang dimaksud adalah pengobatan yang sudah
dari zaman dahulu digunakan dan diturunkan secara turun – temurun pada suatu negara.
Terapi komplementer adalah sebuah kelompok dari macam - macam sistem pengobatan
dan perawatan kesehatan, praktik dan produk yang secara umum tidak menjadi bagian dari
pengobatan konvensional (Widyatuti, 2012).

B.       Klasifikasi Terapi Komplementer


1.        Mind-body therapy : intervensi dengan teknik untuk memfasilitasi kapasitas berpikir yang
mempengaruhi gejala fisik dan fungsi berpikir yang mempengaruhi fisik dan fungsi tubuh
(imagery, yogo, terapi musik, berdoa, journaling, biofeedback, humor, tai chi, dan hypnoterapy).
2.        Alternatif sistem pelayanan yaitu sistem pelayanan kesehatan yang mengembangkan pendekatan
pelayanan biomedis (cundarismo, homeopathy, nautraphaty).
3.        Terapi biologis yaitu natural dan praktik biologis dan hasil-hasilya misalnya herbal, dan
makanan.
4.        Terapi manipulatif dan sistem tubuh (didasari oleh manupulasi dan pergerakan tubuh misalnya
kiropraksi, macam-macam pijat, rolfiing, terapi cahaya dan warna, serta hidroterapi.
5.        Terapi energi : terapi yang berfokus pada energi tubuh (biofields) atau mendapatkan energi dari
luat tubuh (terapetik sentuhan, pengobatan sentuhan, reiki, external qi gong magnet) terapi ini
kombinasi antar energi dan bioelektromagnetik.

C.      Hubungan antara klasifikasi dengan terapi


Terapi ceragem batu giok termasuk dalam klasifikasi terapi energi. Terapi energi adalah
terapi yang berfokus pada energi tubuh (biofields) atau mendapatkan energi dari luat tubuh
(terapetik sentuhan, pengobatan sentuhan, reiki, external qi gong magnet) terapi ini kombinasi
antar energi dan bioelektromagnetik. Ceragem batu giok akan menghasilkan sinar inframerah
ketika dipanaskan. Sinar inframerah akan menstimulasi panas sampai pada jaringan sub cutan
yang mengakibatkan vasolidasi pembuluh darah meningkat, serta meningkatkan metabolisme
mengakibatkan peningkatan suply O2 ke jaringan tersebut sehingga nyeri berkurang. Sinar
inframerah dapat membersihkan darah dan mencegah/mengurangi rematik karena asam urat
tinggi.

BAB III
PEMBAHASAN

A.      Peran Perawat dalam Terapi Komplementer


1.    Peran sebagai pemberi asuhan keperawatan
(Didukung oleh teori keperawatan berdasarkan Teori Orem (1971).  Tujuan keperawatan
adalah untuk merawat dan membantu klien mencapai perawatan diri secara total. Nightingale
(1860) Tujuan keperawatan untuk pasilitasi proses penyebuhan tubuh dengan memanipulasi
lingkungan klien. Rogers (1970) Untuk mempertahankan dan meningkatkan kesehatan,mencegah
kesakitan, dan merawat serta merehabilitasi klien yang sakit dan tidak mampu dengan
pendekatan humanistic keperawatan.)
Peran sebagai pemberi asuhan keperawatan ini dapat dilakukan perawat dengan
memperhatikan keadaan kebutuhan dasar manusia yang dibutuhkan melalui pemberian
pelayanan keperawatan dengan menggunakan proses keperawatan sehingga dapat ditentukan
diagnosis keperawatan agar bisa direncakan dan dilaksanakan tindakan yang tepat sesuai dengan
tingkat kebutuhan dasar manusia, kemudian dapat dievaluasi tingkat perkembangannya.
Pemberian asuhan keperawatan ini dilakukan dari yang sederhana sampai dengan kompleks.
2.    Peran Sebagai Advokat (Pembela) Klien
Peran ini dilakukan perawat dalam membantu klien dan keluarga dalam menginterpretasikan
berbagia informasi dari pemberi pelayanan atau informasi lain khususnya dalam pengambilan
persetujuan atas tindakan keperawatan berkaitan dengan terapi komplementer yang diberikan
kepada pasiennya, juga dapat berperan mempertahankan dan melindungi hak-hak pasien yang
meliputi hak atas pelayanan sebaik-baiknya, hak atas informasi tentang penyakitnya, hak atas
privasi, hak untuk menentukan nasibnya sendiri dan hak untuk menerima ganti rugi akibat
kelalaian.
3.    Peran edukator
Didukung oleh Teori Peplau (1952). Tujuan keperawatan untuk mengembangkan interaksi
antara perawat dan klien. King (1971), tujuan keperawatan untuk memanfaatkan komunikasi
dalam membantu klien mencapai kembali adaptasi secara positif terhadap lingkungan.  Peran ini
dilakukan dengan membantu klien dalam meningkatkan tingkat pengetahuan kesehatan
mengenai terapi komplementer, gejala penyakit bahkan tindakan yang diberikan, sehingga terjadi
perubahan perilaku dari klien setelah dilakukan pendidikan kesehatan. 
4.    Peran researcher
Mengadakan perencanaan, kerja sama, perubahan yang sistematis dan terarah sesuai dengan
metode pemberian pelayanan keperawatan.

B.       Ceragem Batu Giok


Ceragem merupakan teknik pengobatan efektif yang menggabungkan perpaduan antara
teknologi canggih dunia kedokteran dengan pengobatan tradisional warisan leluhur. Ceragem
merupakan pilihan alternatif yang menghubungkan antara teknologi barat dengan  pengobatan
warisan leluhur. Percampuran antara dua dunia pengobatan itu diyakini menimbulkan sinergi
yang ampuh membantu kesembuhan. Disini kita dapat mengetahui apa ceragem itu sendiri,  yaitu
sebutan alat kesehatan yang menggunakan teknologi sinar infra merah yang dipadukan dengan
batu giok dalam balutan mesin berteknologi canggih. Manfaat utama  dari pengobatan ceragem
sendiri yaitu mampu menyembuhkan beragam penyakit. Seperti gangguan ginjal, kencing manis,
sakit jantung, asam urat, darah tinggi, gangguan labung, stoke dan lain-lain.

C.      Proses Terapi Menyembuhkan Penyakit


Pada ceragem terdapat empat prinsip utama pengobatan yakni urut, knop, Infra merah jauh
dan Chiroparactic (tulang belakang) menjadi langkah proses penyembuhan. Merupakan kerja
penyinaran sinar infra merah jauh yang menjadi bagian prosesi dalam tubuh untuk memperbaiki
diri. Proses dari pengobatan ceragem itu sendiri yaitu prinsip urut pada tubuh manusia diyakini
masyarakat timur memiliki aliran chi. Apabila terserang penyakit maka aliran chi menjadi
terhambat dan akibatnya metabolisme tubuh tidak berjalan normal lalu tubuh pun sakit. Dengan
batu giok yang berjumlah 9 buah pada ceragem akan memberikan tekanan pada tubuh pada 12
titik di daerah tulang belakang dan 3 titik pada perut, dengan begitu aliran darah akan menjadi
lancar. Sedangkan prinsip kop, diyakini mampu memberikan rangsangan, mengaktifkan fungsi
sel, membantu memproduksi sel, membersihkan pembuluh darah hingga malancarkan peredaran
darah, memperbaiki syaraf dan menaktifkan metabolime hingga tubuh anti bodi pun meningkat.
Prinsip ketiga, pemberian sinar infra merah. Menurut kepercayaan masyarakat Timur, sinar infra
merah merupakan sinar kehidupan yang diyakini mampu menembus ke dalam tubuh dengan
mengeluarkan rasa panas dan selanjutnya mendeteksi penyakit di tubuh. "Jika pasien merasakan
panas, lalu usai pemberian sinar infra merah kulit menjadi kemerahan dan terfokus maka pasien
memiliki penyakit di tubuhnya. Sinar infra merah yang berpadu ketika batu giok memberikan
tekanan pada titik-titik pada tubuh akan sumber penyakit. Hasil deteksi terlihat pada kulit yang
menjadi kemerahan karena peredaran darah ditubuh tidak lancar.Prinsip terakhir adalah
Chiropractic atau tulang belakang. Ceragem, dikatakan pengobatan yang menyakini bahwa
sumber berbagai penyakit berasal dari tulang belakang. Tulang punggung, sendiri memiliki
susunan syaraf yang vital bagi tubuh. Ketika tubuh mengalami gangguan maka diyakini
permasalahan bisa berasal dari tulang belakang.Seluruh tahapan prinsip dilaksanakan dalam
waktu 30 menit. Dibagi menjadi dua sesi, pertama sesi bagian tulang belakang serta pinggul dan
kedua, sesi badan. 13 titik pada tulang belakang dan 3 titik pada perut diberi waktu penekanan
oleh giok dan penyinaran sinar infra merah jauh selama dua menit. Pemberian sinar infra merah
jauh tidak dilakukan secara terus menerus namun berotasi. Prosesi Tubuh Esensi pengobatan
Ceragem, pada dasarnya tercantum dalam tiga poin yakni menyembuhkan, mendeteksi dan
merawat.pasien, dengan sendirinya setelah mengikuti pengobatan Ceragem akan tahu apa yang
harus dilakukan. Jika dalam dunia kedokteran dikenal dengan istilah pantangan. Namun,
ceragem menanamkan kepada pasien untuk menyadari hal-hal apa yang harus dilakukan guna
kesembuhan mereka."Ceragem tidak kenal pantangan, namun lebih membutuhkan kesadaran
pasien menjaga diri mereka sendiri.
Proses kerja CBG adalah proses pelepasan energi panas listrik melalui  batu giok yang
sudah dirancang sedemikian rupa sehingga pada alat terapi tersebut terdapat tiga kabel yang
masing-masing berisi batu giok 6-9 buah. Salah satu kabel berisi batu giok tersebut berfungsi
untuk bagian punggung yang diletakkan di bawah tempat tidur. Batu  giok tersebut dapat
bergerak baik secara otomatis maupun terfokus pada bagian punggung.  Dua kabel berisi batu
giok lainnya dirancang secara manual. Artinya keduanya digunakan dan ditempelkan pada
bagian tubuh yang sakit mulai dari ujung kaki sampai ke ujung bagian kepala. Penggunaan CBG
dianjurkan 3-4 kali sehari. Fungsi terapi CBG tersebut adalah memperlancar peredaran darah dan
proses kimiawi dalam tubuh manusiawi lewat batu giok dengan bantuan listrik. Panasnya bisa
mencapai 60 derajat celsius. Energi panas tersebutlah yang membantu pemulihan dan penyehatan
dinamika peredran darah dalam tubuh.

BAB III
PENUTUP
A.      Kesimpulan
Terapi komplementer adalah sebuah kelompok dari macam - macam sistem pengobatan
dan perawatan kesehatan, praktik dan produk yang secara umum tidak menjadi bagian dari
pengobatan konvensional.
Berdasarkan penjelasan di atas, ceragem batu giok efektif dalam menurunkan kadar asam
urat dalam tubuh.
Peran perawat dalam terapi komplementer, yaitu : peran sebagai pemberi asuhan
keperawatan, peran sebagai advokat (pembela) klien, peran edukator, peran researcher.

B.       Saran
1.        Manfaat bagi mahasiswa untuk menambah pengetahuan di bidang terapi komplementer.
2.        Manfaat bagi masyarakat luas untuk lebih mengenal terapi komplementer
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
Andrews, M., Angone, K.M., Cray, J.V., Lewis, J.A., & Johnson, P.H. 1999. Nurse’s Handbook Of
Alternative And Complementary Therapies. Pennsylvania : Springhouse
Dalimartha, S. 2008. Resep Tumbuhan Obat Untuk Asam Urat. Depok: Penebar Swadaya.
Fitri. 2014. Terapi Ceragem Beserta Manfaatnya. Diakses dari :http://sehat.link/terapi-ceragem-
beserta-manfaatnya.info
Gusti. 2016. Prinsip Keperawatan Holistik dalam Terapi Komplementer. Diakses
dari : http://gustinerz.com/prinsip-keperawatan-holistik-dalam-terapi-komplementer/
Hariana, A. 2005. 812 Resep untuk Mengobati 236 Penyakit. Jakarta: Penebar Swadaya.
Misnadiarly. 2008. Mengenal Penyakit Arthritis. Puslitbang Biomedis Dan Farmasi, Badan
Litbangkes , 57.
Smith, S.F., Duell, D.J., Martin, B.C. 2004. Clinical Nursing Skills: Basic to Advanced Skills. New
Jersey : Pearson Prentice Hall.
Snyder, M. & Lindquist, R. 2002. Complementary/Alternative Therapies In Nursing. 4th Ed. New
York: Springer.
Suhariningsih, Wurlina, DK Meles, Tity P. Kajian Biofisika Terhadap Manfaat Dan Efek Samping
Terapi Ceragem.  Diakses pada :http://web.unair.ac.id/admin/file/f_34924_Ceragem.pdf
Sukarmin. 2015. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kadar Asam Urat Dalam Darah Pasien Gout
Di Desa Kedungwinong Sukolilo Pati. Diakses Pada :http://download.portalgaruda.org/article.php?
article=356772&val=426&title=FAKTOR-FAKTOR%20YANG%20BERHUBUNGAN%20DENGAN
%20KADAR%20ASAM%20URAT%20DALAM%20DARAH%20PASIEN%20GOUT%20DI%20DESA
%20KEDUNGWINONG%20SUKOLILO%20PATI

Tjokroprawiro A., Setiawan P.B, Santoso D, Soegiarto G.. 2007. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam
Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga. Airlangga University Press.

Utami. 2003. Tanaman Obat untuk Mengatasi Rematik & Asam Urat.  Jakarta: AgroMedia.

Widyatuti, W. 2008. Terapi Komplementer dalam Keperawatan. Diakses


dari :http://www.jki.ui.ac.id/index.php/jki/article

Wijayakusuma, H. 2008. Ramuan Lengkap Herbal Tahlukkan Penyakit. Jakarta: Pustaka Bunda.

Anda mungkin juga menyukai