Anda di halaman 1dari 2

 

2.1.3
 
Komponen Kompetensi Sebagai Dasar Kolaborasi
Gambaran penting untuk kolaborasi mencakup, keterampilan komunikasi yangefektif, saling
menghargai, rasa percaya, memberi dan menerima umpan balik, pengambilan keputusan, dan
manajemen konflik (Blais, 2006).
 
a.Keterampilan Komunikasi Yang Efektif 
 
Komunikasi sangat penting dalam meningkatkan kolaborasi karena memfasilitasi berbagai
pengertian individu (Kemenkes, 2012). Chittiy, 2001 dalam Marquis (2010)mendefenisikan
komunikasi adalah sebagai pertukaran kompleks antara pikiran,gagasan, atau informasi, pada
dua level verbal dan nonverbal. Komunikasi yangefektif adalah kemampuan dalam
menyampaikan pesan dan informasi dengan baik,menjadi pendengar yang baik dan keterampilan
menggunakan berbagai media.Thomas Leech, menyatakan bahwa untuk membangun komunikasi
yang efektif, harusmenguasai empat keterampilan dasar dalam komunikasi, yaitu: membaca,
menulis,mendengar dan berbicara
 
(Nurhasanah, 2010). 
b.Saling Menghargai dan Rasa Percaya
 
Saling menghargai terjadi saat dua orang atau lebih menunjukkan atau merasaterhormat atau
berharga terhadap satu sama lain. Dan rasa percaya terjadi saatseseorang percaya terhadap
tindakan orang lain. Saling menghargai maupun
 
rasa percaya menyiratkan suatu proses dan hasil yang dilakukan bersama. Tanpa adanyasaling
menghargai maka kerja sama tidak akan terjadi. Yang dimaksud dengan pentingnya menghargai
satu sama lain yaitu:
 
1) Dapat mengurangi perbedaan status professional.
2) Meningkatkan efisiensi dan efektifitas kerja.
3) Meningkatkan pembagian informasi diantara profesi.
4) Menerima konstribusi profesi lain.
5) Sebagai advokasi evaluasi kritis kritis penampilan kerja diantara anggota tim.
6) Mempermudah pengambilan keputusan bersama.
7) Meningkatkan tanggung jawab dan tanggung gugat dalam bekerja.
c.Memberi dan Menerima Umpan BalikSalah satu yang dihadapi para professional adalah
memberi dan menerima umpan balik pada saat yang tepat, relevan, dan membantu untuk dan
dari satu sama lain, danklien mereka. Umpan balik yang positif dicirikan dengan gaya
komunikasi yanghangat, perhatian, dan penuh penghargaan.
 
d.Pengambilan KeputusanProses pengambilan keputusan ditingkat tim mencakup pembagian
tanggung jawabuntuk hasil. Jelasnya, untuk menciptakan suatu solusi, tim tersebut harus
mengikutitiap langkah proses pengambilan keputusan yang dimulai dengan defenisi
masalahyang jelas.e.
 
Manajemen KonflikKonflik peran dapat terjadi, dalam situasi apapun di tempat individu
bekerjasama.Konflik peran muncul saat seseorang diharapkan melaksanakan peran
yang bertentangan atau tidak sesuai dengan harapan.2.1.4
 
Proses Kolaboratif 
 Proses kolaboratif dengan sifat interaksi antara perawat dengan doktermenentukan kualitas
praktik kolaborasi. ANA, 1998 dalam Siegler & Whitney (2000)menjabarkan kolaborasi sebagai
hubungan rekan yang sejati, dimana masing-
masing pihak menghargai kekuasaan pihak lain dengan mengenal dan menerima lingkupkegiatan
dan tanggung jawab masing-masing dan adanya tujuan bersama. Sifatkolaborasi tersebut terdapat
beberapa indikator yaitu kontrol kekuasaan, lingkup praktik,kepentingan bersama dan tujuan
bersama.a.
 
Kontrol KekuasaanKontrol kekuasaan dapat terbina apabila dokter dan perawat mendapat
kesempatanyang sama mendiskusikan pasien tertentu. Kemitraan terbentuk apabila interaksi
yangdiawali sama banyaknya dengan yang diterima dimana terdapat beberapa kategoriantara
lain: menanyakan informasi, memberikan informasi, menanyakan dan
memberi pendapat, memberi pengarahan atau perintah, pengambilan keputusan, memberi pendid
ikan, memberi dukungan/persetujuan, menyatakan tidak setuju, orientasi danhumor. b.
 
Lingkungan PraktikMenunjukkan kegiatan dan tanggung jawab masing-masing pihak.
Perawat dan doktermemiliki bidang praktik yang berbeda dengan peraturan masingmasing tetapi
tugas-tugas tertentu dibina yang sama.c.
 
Kepentingan BersamaKepentingan bersama merupakan tingkat ketegasan masing-masing (usaha
untukmemuaskan kepentingan sendiri) dan faktor kerjasama (usaha untuk memuaskan pihak
lain).
 
d. Tujuan BersamaTujuan bersama pada proses ini bersifat lebih terorientasi pada pasien dan
dapatmembantu menentukan bidang tanggung jawab yang berkaitan dengan prognosis pasien.
 
 

Anda mungkin juga menyukai