Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Keperawatan Komplementer
Disusun oleh :
Kelompok 8
Puji syukur ke hadirat Allah swt. atas segala nikmat yang telah diberikanNya.
Karena berkat segala nikmat yang diberikan kami dapat menyusun makalah ini
dengan baik, dan selesai tepat pada waktunya. Makalah yang berjudul “Terapi
Komplementer Secara Biologis : Suplemen Makanan (Ortomolecular)”
Penyusun
i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Terapi Komplementer..................................................................................3
B. Definisi Terapi Biologis...............................................................................3
C. Pengertian Suplemen Makanan....................................................................4
D. Cakupan Suplemen Makanan.......................................................................5
E. Manfaat Suplemen Makanan........................................................................6
F. Cara Memilih Suplemen Makanan Yang Baik............................................7
A. Kesimpulan..................................................................................................9
B. Saran.............................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................10
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada abad ke 21 ini, dunia telah memasuki jaman modern dimana terjadi
globalisasi yang berimbas pada perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi
yang semakin pesat.
Menurut WHO (World Health Organization), pengobatan komplementer
adalah pengobatan non-konvensional yang bukan berasal dari negara yang
bersangkutan. Jadi untuk Indonesia, jamu misalnya, bukan termasuk pengobatan
komplementer tetapi merupakan pengobatan tradisional. Pengobatan tradisional
yang dimaksud adalah pengobatan yang sudah dari zaman dahulu digunakan dan
diturunkan secara turun – temurun pada suatu negara. Tapi di Philipina
misalnya, jamu Indonesia bisa dikategorikan sebagai pengobatan komplementer.
Terapi komplementer adalah cara Penanggulangan Penyakit yang dilakukan
sebagai pendukung kepada Pengobatan Medis Konvensional atau sebagai
Pengobatan Pilihan lain diluar Pengobatan Medis yang Konvensional.
Berdasarkan data yang bersumber dari Badan Kesehatan Dunia pada tahun
2005, terdapat 75 – 80% dari seluruh penduduk dunia pernah menjalani
pengobatan non-konvensional. Di Indonesia sendiri, kepopuleran pengobatan
non-konvensional, termasuk pengobatan komplementer ini, bisa diperkirakan
dari mulai menjamurnya iklan-iklan terapi non konvensional di berbagai media
Pada tahun belakangan ini pengobatan modern ternyata memiliki efek
samping yang dapat memicu munculnya penyakit lain.
Dalam keperawatan komplementer, mengenal terapi berbasis biologis dengan
menggabungkan obat herbal dengan pengobatan konvensional untuk mengatasi
suatu penyakit secara optimal. .
1
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang di Suplemen makanan ?
2. Apa Cakupan Suplemen Makanan ?
3. Apa saja Manfaat Suplemen Makanan
4. Bagaimana Cara Memilih Suplemen Makanan yang baik ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu Suplemen Makanan
2. Untuk mengetahui Cakupan Suplemen Makanan
3. Untuk mengetahui Apa Saja Manfaat Suplemen Makanan
4. Untuk mengetahui Bagaimana Cara memilih Suplemen Makanan Yang Baik
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Terapi Komplementer
Menurut WHO (World Health Organization), pengobatan komplementer
adalah pengobatan non-konvensional yang bukan berasal dari negara yang
bersangkutan. Jadi untuk Indonesia, jamu misalnya, bukan termasuk pengobatan
komplementer tetapi merupakan pengobatan tradisional. Pengobatan tradisional
yang dimaksud adalah pengobatan yang sudah dari zaman dahulu digunakan dan
diturunkan secara turun – temurun pada suatu negara. Tapi di Philipina misalnya,
jamu Indonesia bisa dikategorikan sebagai pengobatan komplementer.
Terapi komplementer adalah cara Penanggulangan Penyakit yang dilakukan
sebagai pendukung kepada Pengobatan Medis Konvensional atau sebagai
Pengobatan Pilihan lain diluar Pengobatan Medis yang Konvensional.
Peran Perawat Dalam Terapi Komplementer
1. Perawat adalah sebagai pelaku dari terapi komplementer selain dokter dan
praktisi terapi.
2. Perawat dapat melakukan intervensi mandiri kepada pasien dalam fungsinya
secara holistik dengan memberikan advocate dalam hal keamanan,
kenyamanan dan secara ekonomi kepada pasien.
National Center for Complementary and Alternatif Medicine of National
Institures Of Health Mengklarifikasikan Pengobatan Komplementer ke dalam
lima Kategori :
1.Sistem Medis Alternatif
2.Intervensi Pikiran – Tubuh
3.Terapi Berbasis Biologis
4.Terapi Berdasarkan Tubuh
5.Terapi Energi
3
practice adalah penggunaan bahan-bahan yang berasal dari alam untuk
mempengaruhi proses fisiologis tubuh dan meningkatkan kesehatan.
Menurut Cancer Council Biologically based practice merupakan penggunaan
makanan, obat-obatan, dan suplemen untuk mempengaruhi fungsi tubuh.
Menurut National Institutes of Health (NIH) terapi biologis melibatkan terapi
untuk melengkapi diet normal seseorang dengan pemberian ekstrak tambahan,
nutrien, tanaman herbal, dan atau makanan tertentu. Terapi biologis lebih sering
digunakan sebagai terapi komplementer. Terapi biologi berdasarkan pemberian
suplemen seperti tumbuh-tumbuhan, vitamin, mineral, asam lemak, protein, dan
probiotik (bakteri hidup yang sering ditemui pada biji-bijian, yogurt) dan
makanan fungsional.
Penggunaan paling umum terapi biologis adalah untuk obesitas,
meningkatkan pembentukan otot dan kinerja, meningkatkan kesehatan secara
menyeluruh dan kesejahteraan, mengobati dan mencegah penyakit (contohnya flu
dan demam), dan mengurangi depresi.
Terapi Komplementer Secara Biologis Ada 4 Jenis :
1. Terapi Nutrisi
2. Terapi Jus
3. Diet Mikrobiotik
4. Suplemen Makanan
4
Sedangkan pengertian dari Ortomolekuler adalah bentuk pengobatan
alternatif yang bertujuan untuk menjaga kesehatan
manusia melalui suplemen gizi. Konsep ini dibangun di atas gagasan lingkungan
gizi yang optimal dalam tubuh dan menyarankan bahwa penyakit mencerminkan
kekurangan dalam lingkungan ini. Pengobatan untuk penyakit, menurut
pandangan ini, melibatkan upaya untuk memperbaiki ketidak seimbangan atau
kekurangan berdasarkan biokimia individu dengan menggunakan zat-zat
seperti vitamin, mineral, asam amino, elemen jejak dan asam lemak.
5
tidak bisa disintesa oleh tubuh) dan asam amino non esensial (asam amino
yang dapat disintesa olah tubuh).
5. Hormon Hormon adalah suatu zat kimia yang diproduksi tubuh secara
spesifik dan berperan mengatur berbagai proses fisiologis tubuh yang
menentukan siapa kita, dimulai dari pertumbuhan, reproduksi metabolisme
yang membuat kita tetap hidup. Hormon juga membedakan jeni kelamin kita.
Hormon dikelompokkan dalam 3 kategori besar yaitu : (1) hormon seks
(termasuk hormon pertumbuhan dan penuaan), (2) hormon metabolisme
(yang mengatur perubahan makanan menjadi bahan bakar) dan (3) hormon
stres (yang mengendalikan respon tubuh terhadap rangsangan yang kita
terima).
6. Herbal Pengobatan herba adalah cara pengobatan yang aman dan efektif
dengan menggunakan bahan – bahan dari tanaman. Pengobatan herba
merupakan sistem pengobatan holistik yang mengarah pada usaha
mengembalikan mekanisme tubuh untuk menyembuhkan dirinya sendiri.
7. Antioksidan Antioksidan adalah segala bentuk substansi yang pada kadar
rendah secara bermakna dapat mencegah atau memperlambat proses oksidasi
(proses dimana terjadi pengurangan atau pemindahan jumlah elektron dalam
reaksi kimia). Jenis antioksidan yang beredar di pasaran adalah vitamin C,
vitamin E, koenzim Q10, N-asetilsistein (NAC), dan beta karoten.
8. Probiotik Probiotik membantu proses pencernaan dengan cara memecah
makanan menjadi komponen – komponen individualnya seperti lemak, asam
amino, karbohidrat, vitamin, mineral agar bisa diserap oleh tubuh. Probiotik
juga meningkatkan penyerapan mineral, mensintesa mikrontrien terutama
vitamin B2, B6, B12, K, Biotin, dan Asam folat. Probiotik mengaktifkan
sistem kekebalan umum dan yang penting berperan dalam mencegah dan
membatasi pertumbuhan bakteri patogen yang jahat. ( Vitahealth, 2006 ).
6
3. Memenuhi kebutuhan tubuh akan komponen utama nutrisi yang meliputi
karbohidrat, lemak, asam lemak esensial, protein, asam amino, air, vitamin,
mineral, enzim, antioksidan, karotenoid, flavonoid, alkaloid, dan fitoestrogen
4. Menghindarkan kekurangan gizi akibat pola makan tidak teratur dan tida
sehat.
5. Membantu mengembalikan vitalitas tubuh (Vitahealth, 2006 ).
7
6. Perhatikan simbol pada kemasan yang biasanya terdapat gambar-gambar
tertentu mengandung arti. Seperti :
a. Registered Trade Mark, dilambangkan dengan huruf R dalam lingkaran
yang menunjukkan bahwa merek dagang tersebut telah terdaftar di kantor
paten negara asal produk.
b. Copy Right, dilambangkan dengan huruf C dalam lingkaran yang
menujukkan bahwa huruf dan dekoratif yang terdapat pada label, terdaftar
di kantor paten dan telah dilindungi dari pembajakan.
c. Label Halal, umumnya ditandai oleh tulisan arab yang berbunyi ‘halal'
dalam elips, tetapi sampai sekarang di Indonesia belum ada standar label
halal sehingga beberapa produk yang menggunakan label halal ada yang
belum mendapatkan sertifikat halal dari pihak yang berwenang.
d. Kosher, label ini perlu diperhatikan untuk produk-produk yang berasal
dari luar negeri atau lebih dikenal dengan produk impor. Simbol kosher
ini hampir mirip seperti label halal yang menunjukkan apakah produk
tersebut boleh dikonsumsi atau tidak oleh para pemeluk agama lain selain
Islam. (Wahyudi, 2009)
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Supkemen Makanan atau dietary suplemen adalah produk kesehatan yang
mengandung satu atau lebih zat yang bersifat nutrisi atau obat yang dikemas
dalam bentuk kapsul, kapsul lunak, tablet, bubuk atau cairan yang berfungsi
sebagai pelengkap kekurangan zat gizi dalam tubuh
Cakupan Suplemen Makanan meliputi vitamin, mineral, enzim, asam amino,
hormon, herba, antioksidan dan probiotik (Femi,Syamsir,dan Iwan,2006).
Manfaat Suplemen Makanan suplemen adalah sebagai berikut :
1. Mencegah terjadinya penurunan kualitas nutrisi bagi tubuh
2. Mencegah penurunan kualitas gaya hidup
3. Memenuhi kebutuhan tubuh akan komponen utama nutrisi yang meliputi
karbohidrat, lemak, asam lemak esensial, protein, asam amino, air, vitamin,
mineral, enzim, antioksidan, karotenoid, flavonoid, alkaloid, dan fitoestrogen
4. Menghindarkan kekurangan gizi akibat pola makan tidak teratur dan tida
sehat.
5. Membantu mengembalikan vitalitas tubuh (Vitahealth, 2006 ).
B. Saran
Kami berharap setiap mahasiswa mampu memahami dan mengetahui tentang
Terapi Komplementer Secara Biologis : Suplemen Makanan (Ortomolecular).
Walaupun dalam makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari
kesempurnaan.
9
DAFTAR PUSTAKA
Andrews, M., Angone, K.M., Cray, J.V., Lewis, J.A., & Johnson,
P.H.l(1999). Nurse’s handbook of alternative and complementary therapies.
Pennsylvania: Springhouse
Astawan,M.(2008).Khasiat Warna-Warni Makanan. Jakarta : Gramedia
Pustaka Utama
Hadibroto dan Alam, S. (2006). Seluk Beluk Pengobatan Komplementer.
Jakarta: Buana Ilmu Populer
Astawan,M.2008.Khasiat Warna-Warni Makanan. Jakarta : Gramedia
Pustaka
Utama
10