Disusun Oleh:
Kelompok 5
Puji syukur kehadirat tuhan yang maha esa karena atas rahmatnya kami dapat
menyelesayaikan dengan berjudul Tantangan Komunikasi Dalam Memecahkan Isu Dan
Berita.
Adapun makalah ini dibuat dengan tujuan memenuhi tugas semester 2 Jurusan
SarjanaTerapan Kebidanan dari Ibu Neli Karlinah, SST, M.Keb. Selain itu, penyusunan
makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan kepada pembaca tentang pentingnya
komunikasi dan tantangan dalam memecahkan isu dan berita
Penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada Ibu Neli Karlinah, SST, M.Keb.
Berkat tugas yang diberikan ini, dapat menambah wawasan penulis berkaitan dengan topik
yang diberikan. Penulis juga mengucapkan terima kasih yang sebesarnya kepada semua pihak
yang membantu dalam proses penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari, bahwa dalam penyusunan dan penulisan masih melakukan banyak
kesalahan. Oleh karena itu penulis memohon maaf atas kesalahan dan ketidaksempurnaan
yang pembaca temukan dalam makalah ini. Penulis juga mengharap adanya kritik serta saran
dari pembaca apabila menemukan kesalahan dalam makalah ini
Tim
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………………..i
DAFTAR ISI……………………………………………………………………….ii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
KESIMPULAN……………………………………………………………10
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………….….11
BAB I
PENDAHULUAN
Paradigma pelayanan kebidaan saat ini telah mengalami pergeseran Selama satu decade
ini, asuhan kebidanan dilaksanakan dengan mengkombinasikan pelayanan kebidanan
konvesional dan komplomenter, serta telah menjadi bagian penting dari praktik kebidanan.
Pelayanan kebidanan merupakan bagian integral dari system pelayanan Kesehatan yang di
berikan oleh bidan yang telah terdaftar, dapat dilakukan secara mandiri, kolaborasi dan
rujukan kepada ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas bayi baru lahir, bayi dan anak, serta Wanita
usia reproduksi dan usia lanjut. (Kepmenkes RI No.369/MENKES/III/2007) walaupun di
indonesia belum ada undang-undang yang mengantur khusus tentang pelaksanaan pelayanan
kebidanan komplementer, namun peyelenggaraan pengobatan komplementer secara umum
telah diatur dalam keputusan Menteri Kesehatan No.1109/Menkes/Per/IX/2007 tentang
pengobatan komplementer-alternatif.
Cukup membantu. Namun, Sebagian terapi besar ini tidak dianggap bermakna dalam
pengobatan konvesional. Hal ini disebabkan oleh kelangkaan dalam hal bukti klinis dan
informasi yang di terbitkan sehubungan dengan efektivitas pelayanan kebidanan
komplementer pada kehamilan, persalinan dan nifas. Meskipun demikian, seperti yang telah
disebutkan dalam paragraph pertama bahwa telah terjadi peningkatan tajam dalam jumlah
dan berbagai informasi mengenai terapi komplementer dalam kebidanan selama satu decade
terakhir.
Dari sekian jenis pelayan terapi komlementer yang tercantum dalam keputusn Menteri
Kesehatan No.1109/Menkes/Per/IX/2007, beberapa diantaranya yang saat ini sudah
diterapkan oleh bidan-bidan dan Wanita di Indonesia, yaitu: hipnotrapi, peyembuhan spiritual
dan doa, yoga, akupresur, pijat urut, aromaterapi, healingdan jamu.
1.3 Tujuan
Menurut kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), terapi merupakan usaha untuk
memulihkan Kesehatan orang yang sedang sakit, pengobatan penyakit, perawatan penyakit.
Komlementer adalah bersifat melengkapi, bersifat menyempurnkan. Menurut WHO (World
Health organization), pengobatan komplementer adaalah pengobatan komplementer di
Negara Singapura. Di Indonesia sendiri, jaamu dikategorikan sebagai pengobatan tradisional.
Pengobatan tradisional yang dimaksud adalah pengobatan yang sudah dari zaman dahulu
digunakan dari turun temurun pada suatu negara. Terapi komplementer adalah cara
penanggulan penyakit yang dilakukan sebagai pendukung atau pendamping kepada
pengobatan medis konvesional atau sebagai pengobatan pilihan lain diluar pengobatan medis
yang konvesional.
Obat-obat komplementer yang dipergunakan adalah obat yang bersifat natural yaitu
mengambil bahan dari bahan alam. Bahan-bahan yang dipergunakan adalah obat yang
bersifat natural yaitu mengambil bahan dari alam. Bahan-bahan yang dipergunakan dalam
pengobatan komplementer sebelumnya harus dikaji dan diteliti keefektivitasannya dan
keamananya. Terapi komplementer bertujuan untuk memperbaiki fungsi dari system tubuh,
terutama system kekebalan dan pertahanan tubuh agar tubuh dapat menyembuhkan dirinya
sendiri yang sedang sakit, karena tubuh kita sebenarnya mempunyai kemampuan untuk
menyembuhkan dirinya sendiri sendiri, asalkan kita mau mendengarkan dan memberikan
respon dengan asupan nutrisi yang baik dan lengkap serta perawatan yang tepat.
a. Kelebihan
Pelayanan kebidanan komplementer adalah pilihan untuk mengurangi intervensi
medis saat hamil dan melahirkan.
b. Kekurangan
Sebagian besar terapi komplementer tidak dianggap bermakna dalam pengobatan
konvensional. Hal ini disebabkan oleh kelangkaan dalam hal bukti klinis dan
informasi yang diterbitkan sehubungan dengan efektivitas pelayanan kebidanan
komplementer pada kehamilan, persalinan dan nifas.
Pengobatan ini meliputi pengobatan teknik alternatif dan penggunaan obat-obatan herbal.
Berdasarkan situs John Hopkins Medicine, pembagian jenis terapi komplementer meliputi:
Sementara pada terapi homeopati, penggunaan obat bisa saja menimbulkan intetaksi
dengan obat lain yang juga diminum pasien. Risiko efek samping tersebut bisa terjadi pada
siapa saja. Akan tetapi, lebih tinggi terjadi pada orang dengan alat pacu jantung, sedang
hamil, memiliki kelainan darah, atau masalah kesehatan lainnya. Oleh karena itu, perlu
mempertimbangkan manfaat sekaligus keamanan terapi komplementer sebelum mencobanya.
Jadi, Anda boleh saja mengikuti terapi komplementer sebagai pengobatan tambahan. Akan
tetapi, konsultasikan lebih dahulu hal ini dengan dokter yang menangani kondisi Kemudian,
minta juga rekomendasi klinik atau tempat pengobatan pada dokter supaya tidak salah pilih.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Fontaine, K.L. 2005. Complementary & Alternative Therapies for Nursing. 2th
Edition New Jersey: Pearson Prentice Hall.
2. Kozier & Erb’s. 2012. Fundamentals of Nursing : Consepts, Prosess and Practise,9th
Edition. New Jersey : Pearson Education, Inc.
3. Potter,P.A& Perry, AG 2010 Fundamental of Nursing, 7th Edition.Singapore
4. Elsevier.Snyder, Maria.,& Lindquist, Ruth. 2006. Complementary/Alternative
Therapies in Nursing. New York : Springer Publishing Company, Inc.
5. Ruth Lindquist, Mariah Snyder, Mary Fran Tracy, 2013, Complementary &
Alternative Therapies in Nursing
6. Judith E.Deutsch, Ellen Zambo Anderson, 2008, Complementary Therapies for
Physical Therapy
7. Mardjan, Abrori, 2016, Pengobatan Komplementer Holistik Modern
Pertayaan untuk kelompok 4
1. Astrid Ananta
Apakah terapi komplementer memiliki efek samping bagi pasien nya?
Yang dijawab oleh anisa khoiriah: Meski memberikan manfaat untuk mengatasi
masalah Kesehatan tertentu, pengobatan alternatif dan herbal ini tetap memiliki
efek samping. Contoh orang yang menjalani akupuntur bisa mengalami efek
samping berupa penrdarahan dan memar pada kulit.
2. Fitriani
Apakah terapi komplementer dapat diterapkan bersamaan dengan terapi medis?
Yang dijawab oleh febby adha firdausia: Meskipun sama-sama bertujuan untuk
meringankan gejala suatu penyakit, pengobatan komplementer tidak dapat
digunakan sebagai pengganti pengobatan medis dokter yeng meliputi operasi
pembedahan, kemotrapi, atau perawatan hormonal.
3. Misuharti
Apa saja jenis-jenis dari terapi komplementer?
Yang dijawab oleh sri wahyuni:
1.pengobatan alternatif tradisional. Jenis pengobatan nya
Akupuntur
ayurveda
hemeopaty
2.pengobatan berbasis sentuhan dan teknik tubuh
pijat
taichi dan yoga
3.pengobatan berbasis diet dan herbal
4.pengobatan dengan energi eksternal dan Indra tubuh
5.pengobatan berbasis pengendalian pikiran