Anda di halaman 1dari 10

PORTOFOLIO

KOMPLEMENTER BIOLOGICAL
DALAM KEBIDANAN

DISUSUN OLEH

 Lintang Calista Salsabila 11194862210141


 Nova Herdina Putri Yulianor 11194862210148
 Sesaria Fransiska 11194862210152

Dosen Pengampu : Sismeri Dona, M.Keb

PROGRAM STUDI SARJANA KEBIDANAN FAKULTAS


KESEHATAN UNIVERSITAS SARI MULIA
2022/2023

1
Kata Pengantar

Kami ucapkan puji syukur serta nikmat kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
rahmat-Nya yang melimpah sehingga kami bisa menyelesaikan makalah ini Tidak
lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah turut
memberikan kontribusi dalam penyusunan makalah ini Tentunya, tidak akan bisa
maksimal jika tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak. Sebagai penyusun,
kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari penyusunan maupun
tata bahasa penyampaian dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami dengan rendah
hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki karya
ilmiah ini. Kami berharap semoga karya ilmiah yang kami susun ini memberikan
manfaat dan juga inspirasi untuk pembaca.

2
Daftar Isi

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Paradigma pelayanan kebidanan saat ini telah mengalami pergeseran. Selama


satu dekade ini, asuhan kebidanan dilaksanakan dengan mengkombinasikan
pelayanan kebidanan konvensional dan komplementer, serta telah menjadi bagian
penting dari praktek kebidanan (Harding & Foureur, 2009). Walaupun di Indonesia
belum ada Undang-Undang yang mengatur secara khusus tentang pelaksanaan
pelayanan kebidanan komplementer, namun penyelenggaraan pengobatan
komplementer secara umum telah diatur dalam Keputusan Menteri Kesehatan No.
1109/Menkes/Per/IX/2007 tentang pengobatan komplementer-alternatif.

B. Rumusan Masalah
 Apa saja Jenis-jenis Komplementer Biological Kebidanan?
 Bagaimana Rasional Penerapan Komplementer Biological dalam
Kebidanan?
 Bagaimana Kewenangan Bidan dalam Memberikan Komplementer Biological
Kebidanan?

C. Tujuan
 Untuk mengetahui Jenis-jenis Komplementer Biological Kebidanan (Definisi,
Bahan,dan Alat, Metode Pembuatan, Efek Samping, Indikasi dan Kontra
Indikasi)
 Untuk mengetahui Rasional Penerapan Komplementer Biological dalam
Kebidanan
 Untuk mengetahui Kewenangan Bidan dalam Memberikan Komplementer
Biological Kebidanan

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. JENIS-JENIS KOMPLEMENTER BIOLOGICAL DALAM KEBIDANAN

Berikut ini adalah beberapa jenis komplementer biological dalam


kebidanan beserta informasi terkait:

1. Herbal dan Tumbuhan Obat:


 Definisi : Penggunaan berbagai jenis tanaman obat atau herbal untuk
meningkatkan kesehatan ibu hamil, meredakan gejala kehamilan, atau
membantu persalinan.
 Bahan dan Alat: Berbagai macam tanaman obat atau herbal yang
digunakan dalam bentuk teh, kapsul, atau ekstrak.
 Metoda Pembuatan: Pemanenan, pengeringan, pengolahan, dan
penyimpanan tanaman obat.
 Efek Samping: Beberapa tanaman obat dapat memiliki efek samping
seperti alergi atau interaksi dengan obat-obatan lain. Diperlukan
pengetahuan dan penggunaan yang tepat.
 Indikasi: Meredakan mual dan muntah selama kehamilan, meningkatkan
kekuatan kontraksi saat persalinan, merangsang produksi ASI (Air Susu
Ibu), dll.
 Kontraindikasi: Beberapa tanaman obat dapat menyebabkan reaksi alergi
atau memiliki efek samping tertentu yang tidak aman selama kehamilan.
Konsultasikan dengan tenaga medis sebelum digunakan.

2. Akupunktur:
 Definisi: Penggunaan jarum tipis yang dimasukkan ke dalam titik-titik tertentu
pada tubuh untuk merangsang energi vital dan memperbaiki keseimbangan.
 Bahan dan Alat: Jarum akupunktur steril.

5
 Metoda Pembuatan: Penggunaan jarum akupunktur dengan teknik yang
tepat oleh praktisi terlatih.
 Efek Samping: Jarum akupunktur yang tidak steril dapat menyebabkan
infeksi. Perlu menggunakan jarum steril dan mengunjungi praktisi terpercaya.
 Indikasi: Meredakan nyeri punggung, mual dan muntah, sengal-sengal
kehamilan, meningkatkan keseimbangan energi tubuh, dll.
 Kontraindikasi: Beberapa kondisi medis tertentu, seperti penggunaan obat
pengencer darah, dapat menjadi kontraindikasi. Diskusikan dengan praktisi
akupunktur dan konsultasikan dengan tenaga medis sebelum menggunakan.

3. Pijat dan Sentuhan Terapeutik:


 Definisi: Penggunaan pijatan dan sentuhan lembut untuk meningkatkan
relaksasi, mengurangi ketegangan otot, dan meningkatkan sirkulasi darah.
 Bahan dan Alat: Minyak pijat atau lotion yang cocok untuk kulit.
 Metoda Pembuatan: Pijatan dengan teknik yang tepat oleh terapis pijat
terlatih.
 Efek Samping: Pijatan yang kasar atau menggunakan tekanan berlebihan
dapat menyebabkan ketidaknyamanan atau cedera. Pastikan pijatan
dilakukan dengan lembut dan oleh terapis yang terlatih.
 Indikasi: Mengurangi nyeri punggung, memperbaiki tidur, meningkatkan
relaksasi, mengurangi stres, dll.
 Kontraindikasi: Beberapa kondisi, seperti tekanan darah tinggi atau
kehamilan dengan risiko tinggi, dapat membatasi penggunaan pijatan.
Diskusikan dengan terapis pijat dan konsultasikan dengan tenaga medis
sebelum menggunakan.

Rasional penerapan komplementer biological dalam kebidanan terletak pada


pendekatan yang holistik dan menyeluruh terhadap kesehatan ibu hamil dan
persalinan. Penggunaan metode ini dapat memberikan manfaat tambahan dalam
meningkatkan kesejahteraan fisik dan mental ibu hamil, serta membantu mengatasi
beberapa gejala yang umum terjadi selama kehamilan dan persalinan.

6
Terapi komplementer mengadopsi dari kearifan budaya suatu bangsa yang
berarti terapi yang didapatkan melalui proses sosial yang bukan merupakan sistem
yang baku dalam pelayanan kesehatan namun cukup kuat untuk menentukan
kepercayaan terhadap penyakit dan penyembuhannya. Sehingga dalam
penerapannya dapat dimodifikasi oleh terapis sesuai dengan kemampuannya, tetapi
hasil akhirnya adalah tindakan tersebut berefek positif bagi kesehatan pasien. Dalam
hal ini kemampuan terapis secara kognitif, afektif dan psikomotor sangat
menentukan keberhasilan terapi. Ruang lingkup tindakan komplementer yang
berlandaskan ilmu pengetahuan biomedik dan ditetapkan oleh MENKES adalah :

Adapun jenisjenis terapi komplementer antara lain:

(1) Intervensi tubuh dan pikiran (mind and body interventions) meliputi: Hipnoterapi,
mediasi, penyembuhan spiritual, doa dan yoga.

(2) Sistem pelayanan pengobatan alternatif meliputi: akupuntur, akupresur,


naturopati, homeopati, aromaterapi, Ayurveda

(3) Cara penyembuhan manual meliputi: chiropractice, healing touch, tuina, shiatsu,
osteopati, pijat urut

(4) Pengobatan farmakologi dan biologi meliputi: jamu, herbal, gurah

(5) Diet dan nutrisi untuk pencegahan dan pengobatan meliputi: diet makro nutrient,
mikro nutrient

(6) Cara lain dalam diagnosa dan pengobatan meliputi: terapi ozon, hiperbarik.

Klasifikasi Terapi Komplementer

a. Terapi biologis, yaitu dengan terapi natural dan praktik biologis serta hasilnya
seperti herbal, jamu, gurah, vitamin.

b. Terapi psiko-somatik (mind-body therapy) yaitu intervensi dengan menggunakan


teknik guna memfasilitasi keterampilan berpikir yang akan mempengaruhi gejala fisik
dan fungsi berfikir yang mempengaruhi fisik dan fungsi tubuh, misalnya meditasi,

7
yoga, terapi music, berdoa, journaling, biofeedback, humor, tai chi dan
hypnotherapy.

c. Alternatif sistem pelayanan merupakan sistem pelayanan kesehatan yang


digunakan dalam mengembagkan pendekatan pelayanan biomedis misalnya
akupuntur, akupresur, cundarismo, homeophaty, dan nautraphaty.

d. Terapi manipulatif serta sistem tubuh, yaitu terapi yang didasari oleh manipulasi
serta pergerakan bagian anggota tubuh misalnya pijat, terapi cahaya dan warna,
serta hidroterapi.

e. Terapi energi, yaitu terapi yang berfokus pada energi tubuh (biofields) maupun
memperoleh energi dari luar tubuh (sentuhan terapeutik). Terapi ini merupakan
kombinasi antara energi dengan bioelektromagnetik (Rufaida, Wardini and Sari,
2018)

Obat – Obat Terapi Komplementer

1. Bersifat natural yaitu mengambil bahan dari alam, seperti jamu-jamuan, rempah
yang sudah dikenal (jahe, kunyit, temu lawak dan sebagainya);

2. Pendekatan lain seperti menggunakan energi tertentu yang mampu mempercepat


proses penyembuhan, hingga menggunakan doa tertentu yang diyakini secara
spiritual memiliki kekuatan penyembuhan.

B. Rasional Penerapan Komplementer Biological Kebidanan

Terapi komplementer dalam asuhan kebidanan dapat digunakan sebagai


sarana untuk mendukung proses normal kehamilan dan kelahiran dan untuk
menghormati otonomi perempuan. Pengobatan komplementer dan alternatif
termasuk kedalam paradigma asuhan kebidanan.

Perubahan fisik dan psikologis pada ibu hamil dapat menimbulkan


ketidaknyamanan atau keluhan mulai dari trimester I sampai 3. Rasa mual,

8
muntah,dan lemas akan dirasakan pada wanita yang hamil muda. Akan tetapi pada
kehamilan trimester ketiga terjadinyapembesaran perut, perubahan anatomis dan
perubahan hormonal, hal tersebut menimbulkan berbagai keluhan pada wanita
hamil. Selain terjadi perubahan fisik, wanita hamil juga mengalami perubahan emosi
diantaranya seperti perasaan takut, sedih dan senang meskipun hanya dalam
beberapa menit, cenderung sensitif, mudah cemburu, minta perhatian lebih,
perasaan ambivalen dan insomnia.

Asuhan komplementer di beberapa komunitas kebidanan sudah menjadi


bagian penting dari praktik kebidanan. Wanita khususnya ibu hamil adalah
konsumen tertinggi pengobatan komplementer. Salah satu alasan asuhan
komplementer menjadi pilihan klien adalah ketidakpuasan dengan pengobatan
konvensional dan mengabaikan pendekatan holistik, serta kekhawatiran tentang
efek samping obat (Dewi, S, et al., 2020).

Terapi komplementer dalam asuhan kebidanan dapat digunakan sebagai


sarana untuk mendukung proses normal kehamilan dan kelahiran dan untuk
menghormati otonomi perempuan. Pengobatan komplementer dan alternatif
termasuk kedalam paradigma asuhan kebidanan. Pengetahuan tentang penggunaan
terapi komplementer untuk kehamilan dan kelahiran terus dikembangkan (Dewi, S,
et al., 2020). Asuhan kebidanan komplementer yang dapat diimplementasikan
kepada ibu hamil antara lain : yoga, aromaterapi, brain booster, massase. Terapi
masase merupakan terapi komplementer yang paling banyak dan aman digunakan
pada kehamilan. Terapi komplementer dengan sentuhan yang memberikan rasa
nyaman dengan memberikan tekanan dan melakukan pergerakan ditubuh.

C. Kewenangan Bidan dalam Memberikan Komplementer Biological


Kebidanan

9
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

10

Anda mungkin juga menyukai