Oleh :
Kelompok 1
2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita ucapkan kepada tuhan yang maha esa telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya. Sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
KOMPLEMENTER BERBASIS BIOLOGIS. Dengan tepat waktu. Dibuatnya makalah ini
bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah keperawatan komplementer. Dalam penyusunan
makalah ini kami menyadari masih banyak terdapat kesalahan oleh karena itu diharapkan kritik
dan saran oleh rekan rekan dan dosen pengampu. Semoga makalah yang kami susun ini
bermanfaat bagi pembaca.
Denpasar,
Kelompok 1
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Adapun tujuan penyususnan makalah ini adalah sebagai berikut.
1. Memahami pengertian dari Terapi komplementer
2. Memahami terapi berbasis biologis
3. Mengetahui hasil penelitian tarapi berbasiskan biologis
4. Mengetahui peran perawat dalam terapi komplementer
5. Mengetahui contoh penerapan terapi berbasis biologis dikehidupan sehari-hari.
4
BAB II
PEMBAHASAN
Berdasarkan data yang bersumber dari Badan Kesehatan Dunia pada tahun
2005, terdapat 75-80% dari seluruh penduduk dunia pernah menjalani pengobatan non-
konvensional. Di Indonesia sendiri, kepopuleran pengobatan non- konvensional,
termasuk pengobatan komplementer ini, bisa diperkirakan dari mulai menjamurnya
iklan iklan terapi non-konvensional di berbagai media.
The Federal Food, Drug, and Cosmetic Art mengharuskan semua obat
dibuktikan keamanan dan efektifitasnya sebelum dijual ke masyarakat. Karena
pengobatan herbal tidak menjalani penelitian dengan teliti yang sama secara farmasi,
mayoritas tidak menerima persetujuan untuk menggunakannya sebagai obat dan tidak
5
diatur oleh The Food and Drug Admistration (FDA). Substansi herbal pengobatan China
berasal dari tanaman, hewan, atau mineral. Sedangkan pengobatan Barat menggunakan
suplemen yang dipersiapkan secara primer dari materi tanaman yang memiliki
kandungan vitamin dan mineral tertentu. Sejumlah suplemen aman dan efektif untuk
berbagai kondisi, sebagai contoh susu dari tanaman liar efektif untuk mengobati
sejumlah gangguan hati dan kendung kemih (Perry, Potter, 2009).
Perawat bekerja sangat dekat dengan klien mereka dan berada dalam posisi
mengenali titik pandang budaya spiritual klien. Perawat biasanya dapat menentukan
terapi medis alternatif atau komplementer mana yang lebih sesuai dengan kepercayaan
dan menawarkan rekomendasi yang sesuai. Dengan kata lain perawat dapat melakukan
intervensi mandiri kepada pasien dalam fungsinya secara holistik dengan memberikan
7
advocate dalam hal keamanan, kenyamanan dan secara ekonomi kepada pasien (Potter,
Perry, 2009).
9
lebih banyak mengandung antioksidan menguntungkan, karena terdapat
kombinasi yang memberikan efek sinergi.
5. Flavonoid
Flavonoid disebut juga sebagai vitamin P, adalah kelompok pigmen atau
zat warna pada buah, bunga dan daun, yang berfungsi sebagai antioksidan
yang paling utama. Efektifitas antioksidan dari flavonoid dilaporkan
beberapa kali lebih kuat dibandingkan dengan vitamin C dan E. Dari
penelitian dilaporkan sebagian besar falvonoid berfungsi menurunkan
risiko dari beberapa bentuk kanker dan penyakit kardiovaskular. Beberapa
kelompok flavonoid yang memberikan efek antioksidan yang kuat adalah:
Kuersetin, rutin dan mirisetin yang menangkap radikal bebas super oksida
dan menghambat oksidasi kolesterol baik dan buruk),Antosianidin dan
flavonoid lain umumnya mengikat logam berat yang membantu
pembentukan radikal bebas.
6. Karotenoid
Karotenoid adalah kelompok besar senyawa karoten yang dijumpai
sebagai pigmen (zat warna) pada sayuran dan buah,dan berfungsi sebagai
antioksidan yang kuat. Karotenoid yang paling banyak ditemui dan
memiliki fungsi yang pentingadalah betakaroten. Sumber yang kaya akan
karotenoid adalah sayuran berwarna hijau tua dan buah-buahan berwarna
orange.
7. Asam lemak esensial
Asam lemak esensial adalah asam lemak yang dibutuhkan untuk
kelancaran metabolisme tubuh dan disebut juga sebagai vitamin F. Asam
lemak esensial merupakan bahan dasar pembentukan prostaglandin,
senyawa yang mirip hormon yang membantu mengaktifkan sistem imun.
Kebutuhan asam lemak esensial ini meningkat pada saat tubuh
membutuhkan pengembangan dan reparasi, yaitu pada anak yang sedang
tumbuh, wanita hamil, atau mengalami infeksi dan luka bakar dan bila
asupan asam lemak esensial tidak memadai akibatnyadapat memperparah
disfungsi sistem imun.
8. Vitamin
Vitamin adalah zat esensial yang diperlukan untuk membantu kelancaran
penyerapan zat gizi dan prosesKebutuhan metabolisme tubuh. Beberapa
10
vitamin tertentu bila diberikan dalam dosis tinggi mempunyai efek
antioksidan yang membantu sistem imunitas tubuh dalam menetralkan
racun yang berasal dari radikal bebas dan kuman penyakit. Beberapa
vitamin lain mempunyai efek penyembuhan, sebagai kebalikan dari
defisiensi yang terjadi akibat kekurangan vitamin tersebut.
9. Mineral
Dalam jumlah kecil beberapa mineral dibutuhkan tubuh untuk menjaga
agar organ tubuh berfungsi dengan normal. Mineral yang paling banyak
digunakan dalam bentuk suplemenadalah kalsium,zat besi,selenium, zink
dan iodium (Devi, 2010).
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Terapi komplementer adalah terapi untuk mengobati gejala penyakit yang bukan
merupakan bagian dari pengobatan standar dokter. Terapi ini biasanya pasien jalani bersamaan
dengan pengobatan dokter sebagai pengobatan tambahan, pelengkap, atau pendukung.Terapi
biologis yaitu natural dan praktik biologis dan hasil-hasilnya contohnya herbal, makanan,
minyak. Suplemen merupakan contoh terapi komplementer berbasis biologis. Suplemen
makanan adalah produk yang digunakan untuk melengkapi kebutuhan zat gizi makanan,
mengandung satu atau lebih bahan berupavitamin, mineral, asam amino atau bahan lain
(berasal dari tumbuhan atau bukan tumbuhan) yang mempunyai nilai gizi dan atauefek
fisiologis dalam jumlah terkonsentras (Obat and Indonesia, 2004).
3.2 Saran
Diharapkan makalah ini dapat memberikan manfaat dan dapat berguna dalam
menambah wawasan pembaca dan semoga makalah ini dapat memberikan kita bahwa terapi
komplementer sangat penting dalam mendukung proses penyembuhan penyakut.
12
DAFTAR PUSTAKA
Perintis Indonesia.
Mailani, Fitri. (2023). TERAPI KOMPLEMENTER DALAM KEPERAWATAN. Jawa Tengah:
EUREKA MEDIA AKSARA.
Aditya, Deva Kukuh. (2021). Penatalaksanaan Terapi Herbal Untuk Penyembuhan.
Purwokerto:
Puji, Aprinda. (2023). Mengenal Terapi Komplementer, Pengobatan Tambahan Untuk Bantu
Menyembuhkan Penyakit. : hello sehat. Diakses tanggal 29 februari 2023.
https://hellosehat.com/herbal-alternatif/terapi-komplementer/
Suryaningsih, N. A., & Septiari, I. A. (2023). Penggunaan Herbal Dalam Terapi Komplementer Pada
Hipertensi. MEDFARM, 12, 50-57.
13