Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH KEPERAWATAN KOMPLEMENTER

KOMPLEMENTER BERBASIS BIOLOGIS

Oleh :

Kelompok 1

Ni Nengah Widia Purnami KP1522001


Ni Kadek Ayu Mei Budiadnyani KP1522002
Ni Putu Sukma Dewi Utami KP1522003
Ni Nyoman Arista Dewi KP1522016
Dewa Gede Putra Wirabawa KP1522017
Anak Agung Istri Kresnayanti KP1522026
I Made Agus Septiawan KP1522027
Ni Kadek Febiyanti KP1522036
Adinda Putri Meylani KP1522037
Aprilia Rosalin Nggando Dura KP1522048

PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KESDAM IX/UDAYANA

2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita ucapkan kepada tuhan yang maha esa telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya. Sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
KOMPLEMENTER BERBASIS BIOLOGIS. Dengan tepat waktu. Dibuatnya makalah ini
bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah keperawatan komplementer. Dalam penyusunan
makalah ini kami menyadari masih banyak terdapat kesalahan oleh karena itu diharapkan kritik
dan saran oleh rekan rekan dan dosen pengampu. Semoga makalah yang kami susun ini
bermanfaat bagi pembaca.

Denpasar,

Kelompok 1

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. 2


DAFTAR ISI ........................................................................................................... 3
BAB 1 PENDAHULUAN ...................................................................................... 4
1.1 Latar Belakang ................................................................................................... 4
1.2 Tujuan ................................................................................................................ 4
BAB 2 PEMBAHASAN ......................................................................................... 5
2.1 Terapi Komplementer ....................................................................................... 5
2.2 Terapi Berbasis Biologis .................................................................................... 5
2.3 Hasil Penelitian ................................................................................................. 7
2.4 Peran Perawat Dalam Keperawatan Komplementer .......................................... 7
2.5 Contoh Terapi Berbasis Biologis di Kehidupan Sehari – hari ........................... 8
2.5.1 Pengertian Suplemen ................................................................................... 8
2.5.2 Penggolongan Suplemen.............................................................................. 8

BAB 3 PENUTUP ................................................................................................ 12


3.1 Kesimpulan ...................................................................................................... 12
3.2 Saran ................................................................................................................ 12
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 13

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Terapi komplementer adalah terapi untuk mengobati gejala penyakit yang bukan
merupakan bagian dari pengobatan standar dokter. Terapi ini biasanya pasien jalani
bersamaan dengan pengobatan dokter sebagai pengobatan tambahan, pelengkap, atau
pendukung. Penggabungan terapi ini dengan pengobatan dokter dikenal dengan istilah
pengobatan intergratif. Menurut World Health Organization (WHO , 2003) dalam
Lusiana (2006), Negara-negara di Afrika, Asia, dan Amerika Latin menggunakan obat
herbal sebagai pelengkap pengobatan primer yang mereka terima. Bahkan di Afrika
sebanyak 80% dari populasi menggunakan obat herbal untuk pengobatan primer
(WHO, 2003). Bahkan (WHO) merekomendasikan penggunaan obat tradisional
termasuk herbal dalam pemeliharaan kesehatan masyarakat, pencegahan, dan
pengobatan penyakit, terutama untuk penyakit kronis, penyakit degenerative, dan
kanker. WHO juga mendukung upaya-upaya dalam peningkatan keamanan dan khasiat
dari obat tradisional.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah dalam penyusunan makalah ini antara lain:
1. Apa pengertian dari Terapi komplementer?
2. Apa itu terapi berbasis biologis?
3. Apa hasil penelitian tentang terapi berbasiskan biologis?
4. Bagaimana peran perawat dalam terapi komplementer ?
5. Apa contoh penerapan terapi berbasis biologis dikehidupan sehari-hari?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan penyususnan makalah ini adalah sebagai berikut.
1. Memahami pengertian dari Terapi komplementer
2. Memahami terapi berbasis biologis
3. Mengetahui hasil penelitian tarapi berbasiskan biologis
4. Mengetahui peran perawat dalam terapi komplementer
5. Mengetahui contoh penerapan terapi berbasis biologis dikehidupan sehari-hari.

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Terapi Komplementer


Menurut WHO (World Health Organization), pengobatan komplementer adalah
pengobatan non-konvensional yang bukan berasal dari negara yang bersangkutan. Jadi
untuk Indonesia, jamu misalnya, bukan termasuk pengobatan komplementer tetapi
merupakan pengobatan tradisional. Pengobatan tradisional yang dimaksud adalah
pengobatan yang sudah dari zaman dahulu digunakan dan diturunkan secara turun
temurun pada suatu negara. Tapi di Philipina misalnya, jamu Indonesia bisa
dikategorikan sebagai pengobatan komplementer. Terapi komplementer adalah cara
Penanggulangan Penyakit yang dilakukan sebagai pendukung kepada Pengobatan
Medis Konvensional atau sebagai Pengobatan Pilihan lain diluar Pengobatan Medis
yang Konvensional.

Berdasarkan data yang bersumber dari Badan Kesehatan Dunia pada tahun
2005, terdapat 75-80% dari seluruh penduduk dunia pernah menjalani pengobatan non-
konvensional. Di Indonesia sendiri, kepopuleran pengobatan non- konvensional,
termasuk pengobatan komplementer ini, bisa diperkirakan dari mulai menjamurnya
iklan iklan terapi non-konvensional di berbagai media.

2.2 Terapi Berbasis Biologis


Terapi biologis yaitu natural dan praktik biologis dan hasil-hasilnya contohnya
herbal, makanan, minyak. Peneliti memperkirakan sekitar 25.000 jenis tumbuhan
digunakan secara medis di seluruh dunia. Ini merupakan bentuk pengobatan lama yang
diketahui untuk manusia, dan bukti arkeologi mengatakan bahwa Belanda
menggunakan obat herbal sebagai suplemen kesehatan sejak 60.000 tahun yang lalu
(Fontaine, 2005).

The Federal Food, Drug, and Cosmetic Art mengharuskan semua obat
dibuktikan keamanan dan efektifitasnya sebelum dijual ke masyarakat. Karena
pengobatan herbal tidak menjalani penelitian dengan teliti yang sama secara farmasi,
mayoritas tidak menerima persetujuan untuk menggunakannya sebagai obat dan tidak

5
diatur oleh The Food and Drug Admistration (FDA). Substansi herbal pengobatan China
berasal dari tanaman, hewan, atau mineral. Sedangkan pengobatan Barat menggunakan
suplemen yang dipersiapkan secara primer dari materi tanaman yang memiliki
kandungan vitamin dan mineral tertentu. Sejumlah suplemen aman dan efektif untuk
berbagai kondisi, sebagai contoh susu dari tanaman liar efektif untuk mengobati
sejumlah gangguan hati dan kendung kemih (Perry, Potter, 2009).

Alternatif sistem pelayanan yaitu sistem pelayanan kesehatan yang


mengembangkan pendekatan pelayanan biomedis berbeda dari Barat misalnya
pengobatan tradisional Cina, Ayurvedia, pengobatan asli Amerika, cundarismo,
homeopathy, naturopathy. Kategori ketiga dari klasifikasi NCCAM adalah terapi
biologis, yaitu natural dan praktik biologis dan hasil-hasilnya misalnya herbal,
makanan). Terapi secara Biologis-Menggunakan Substansi dari Alam, seperti Herbal.
Makanan, dan Vitamin.
1. Zona: program diet yang memerlukan makanan berprotein, karbohidrat, dan
lemak dalam perbandingan 30:40:30% kalori dari protein, 40% dari
karbohidrat, dan 30% dari lemak. Digunakan untuk menyeimbangkan insulin
Dan hormon lain untuki kesehatan yang optimal.
2. Diet Makribiotik: diutamakan diet vegetarian (tidak ada produk hewan kecuali
ikan). Awalnya digunakan dalam manajemen berbagai kanker. Penekanan pada
Semua biji-bijian padi, sayur-sayuran, dan makanan yang tidak diawetkan.
3. Pengobatan ortomelekular (megavitamin) meningkatkan masukan nutrisi
seperti vitamin C dan beta karoten. Diet mengobati kanker, skizofrenia,
penyakit autis, dan penyakit kronis tertentu seperti hiperkolesterolemia dan
penyakit arteri koroner..
4. European phytomedicines produk yang dikembangkan di bawah kontrol
kualitas yang ketat pada pabrik farmasi yang berpengalaman, dibungkus secara
Profesional dalam tablet atau kapsul. Contoh obat-obatan herbal yang telah
diteliti dengan baik adalah gingko biloba, susu dari tanaman liar, dan bilberry.
5. Obat-obatan tradisional herbal China: lebih dari 50.000 jenis tabaman obat.
Banyak yang telah diteliti secara luas. Herbal dipertimbangkan sebagai tulang
belakang pengobatan.
6. Herbal Ayuveda: sistem herbal tradisional Hindu yang telah digunakan lebih
dari 2000 tahun.
6
2.3 Hasil Penelitian Tentang Terapi Berbasiskan (herbal dan minyak, diet khusus)
1. Pengaruh Terapi Masase Menggunakan Minyak Aroma Terapi Terhadap Tekanan
Darah Pasien Hipertensi Primer Terapi masase menggunakan minyak aromaterapi
dapat digunakan untuk menurunkan dan mengendalikan tekanan darah tinggi pasien
hipertensi primer.
2. Terapi minyak essensial lavender untuk mengurangi nyeri kanulasi avfistula pada
pasien hemodialisa.
Penerapan minyak essensial lavender dalam mereda nyeri dikaitkan dengan aktivitas
antimikarinik atau penyumbatan saluran (CA2+, NA+), blok arus natrium pada
serabut saraf yang menstranmisikan nyeri sehingga memblokir pesan nyeri. Aplikasi
topical lavender dapat meningkatkan sirkulasi darah, dan kandungan linaloolnya
dapat menurun kan tonus otot dan menciptakanan efek penenang. Penerapan terapi
enssetial lavenser terbukti mampu menurunkan nyeri sehingga bermanfaat untuk
diterapkan pada pasien dengan hemodialisa.

2.4 Peran Perawat Dalam Perawatan Komplementer

Ketertarikan pada terapi medis alternatif dan komplementer meningkat secara


signifikan pada 20 tahun terakhir. Pendekatan kedokteran terintegrasi konsisten dengan
pendekatan holistik yang dipelajari perawat untuk dipraktikkan. Perawat memiliki
potensi untuk menjadi partisipan utama dalam jenis filosofi pelayanan kesehatan ini.
Banyak perawat sudah mempraktikkan manfaat sentuhan. Pahami terapi medis alternatif
atau komplementer untuk membuat rekomendasi yang tepat kepada penyelenggaraan
pelayanan primer alopatik tentang terapi mana yang bermanfaat bagi klien. Selain itu,
berikan nasihat kepada klien tentang kapan waktu yang tepat untuk mencari terapi
konvensional atau terapi medis alternatif dan komplementer.

Perawat bekerja sangat dekat dengan klien mereka dan berada dalam posisi
mengenali titik pandang budaya spiritual klien. Perawat biasanya dapat menentukan
terapi medis alternatif atau komplementer mana yang lebih sesuai dengan kepercayaan
dan menawarkan rekomendasi yang sesuai. Dengan kata lain perawat dapat melakukan
intervensi mandiri kepada pasien dalam fungsinya secara holistik dengan memberikan

7
advocate dalam hal keamanan, kenyamanan dan secara ekonomi kepada pasien (Potter,
Perry, 2009).

2.5 Contoh Terapi Berbasis Biologis di Kehidupan Sehari-hari


2.5.1 Pengertian Suplemen
Suplemen makanan adalah produk yang digunakan untuk melengkapi
kebutuhan zat gizi makanan, mengandung satu atau lebih bahan berupavitamin,
mineral, asam amino atau bahan lain (berasal dari tumbuhan atau bukan
tumbuhan) yang mempunyai nilai gizi dan atauefek fisiologis dalam jumlah
terkonsentras (Obat and Indonesia, 2004). Suplemen dapat berupa produk padat
meliputi tablet, tablet hisap, tablet efervesen, tablet kunyah, serbuk, kapsul,
kapsul lunak, granula, pastiles, atau produk cair berupa tetes, sirup, atau larutan
(Obat and Indonesia, 2004).
2.5.2 Penggolongan suplemen
Terdapat beberapa jenis suplemen yang beredar di masyarakat.
Penggolongan suplemen makanan berdasarkan fungsinya terdiri dari (Yuliarti,
2009):
1. Obat metabolit untuk menghambat nafsu makan (anoreksigenikum)
Anoreksigenikum memiliki fungsi untuk menghambat nafsu makan
sehingga sering di-klaim dapat menurunkan berat badan seseorang.
2. Obat untuk menurunkan lemak dan kolesterol (antilipidemikum)
Antilipidemikum berfungsi untuk menurunkan lemak dan kolesterol,
suplemen makanan ini sering digunakan untuk mencegah penyakit-
penyakit yang timbul akibat tingginya kadar lemak dan kolesterol
didalam tubuh.
3. Obat untuk memperbaiki status gizi (dietikum)
Dietikum memiliki fungsi memperbaiki status gizi, suplemen makanan
dietikum sering digunakan untuk menambah berat badan ataupun untuk
meningkatkan nafsu makan.
4. Pembangkit tenaga dansemangat
Suplemen makanan pembangkit tenaga dan semangat pada umumnya
mengandung vitamin, mineral dan sari-sari tumbuhan (herbal) seperti
gingseng dan jahe.
5. Obat untuk memperbaiki sistem metabolik organ tertentu
8
Suplemen makanan yang berfungsi untuk memperbaiki sistem metabolik
organ tertertentu antara lain seperti membantu
metabolikkarbohidrat,lemak, pembentukan struktur kolagen dan lain-
lain. Pada umumnya suplemen makanan mengandung
iodium,tembaga,mangan,zinc dan lain- lain.
Suplemen makanan menurut kandungannya dapat dibedakanmenjadi(Marsono,
2008) :
1. Asam amino
Beberapa asam amino termasuk esensial karena tidak diproduksi oleh
tubuh, misalnya arginin, lisin, metionin, fenilalanin, treonin, triptofan,
valin, leusin, isoleusin, dan histidin. Sedangkan asam amino penting dari
kelompok non esensial adalah taurin, karnitin, sistein, sistin, GABA
(Gama Amino butyric Acid) danglutation. Asam amino tersebut memiliki
fungsi sebagai antioksidan; glutation, sebagai detoksifikasi yang bekerja
mengikat dan menetralkan xenobiotik (istilah umum untuk semua jenis
toksin), dan beberapa asam amino lainnya bekerja pada pengandalian
sistem saraf pusat GABA.
2. Hormon
Hormon adalah sistem endokrin pengendali fungsi metabolisme tubuh;
mengatur tingkat energi, kecepatan aktivitas enzim, penyerapan dan
transformasi mineral penting. Fungsi lain hormon adalah mengendalikan
pertumbuhan, fungsi seksual, dan tekanan darah. Penggunaan suplemen
senyawa ini sebaiknya di bawah pengawasan dokter.
3. Enzim
Fungsiutamaenzimadalahprosespemecahandanpenyerapan nutrisidari
makanan. Namun ada juga enzim yang berfungsi sebagai antioksidan
untuk membantu sistem imun. Enzim terdiri dari dari suatu komponen
proteintertentu disebut apoenzim yang bergabung dengan suatu kofaktor
pembentuk enzim (umumnya vitamin atau mineral).
4. Antioksidan
Antioksidan adalah substansi yang menetralkan radikalbebas.Sedangkan
radikal bebas adalah agen pengoksidasi kuat yang dapat merusak sistem
pertahanan tubuh dengan akibatkerusakan sel dan penuaan dini. Diet sehat

9
lebih banyak mengandung antioksidan menguntungkan, karena terdapat
kombinasi yang memberikan efek sinergi.
5. Flavonoid
Flavonoid disebut juga sebagai vitamin P, adalah kelompok pigmen atau
zat warna pada buah, bunga dan daun, yang berfungsi sebagai antioksidan
yang paling utama. Efektifitas antioksidan dari flavonoid dilaporkan
beberapa kali lebih kuat dibandingkan dengan vitamin C dan E. Dari
penelitian dilaporkan sebagian besar falvonoid berfungsi menurunkan
risiko dari beberapa bentuk kanker dan penyakit kardiovaskular. Beberapa
kelompok flavonoid yang memberikan efek antioksidan yang kuat adalah:
Kuersetin, rutin dan mirisetin yang menangkap radikal bebas super oksida
dan menghambat oksidasi kolesterol baik dan buruk),Antosianidin dan
flavonoid lain umumnya mengikat logam berat yang membantu
pembentukan radikal bebas.
6. Karotenoid
Karotenoid adalah kelompok besar senyawa karoten yang dijumpai
sebagai pigmen (zat warna) pada sayuran dan buah,dan berfungsi sebagai
antioksidan yang kuat. Karotenoid yang paling banyak ditemui dan
memiliki fungsi yang pentingadalah betakaroten. Sumber yang kaya akan
karotenoid adalah sayuran berwarna hijau tua dan buah-buahan berwarna
orange.
7. Asam lemak esensial
Asam lemak esensial adalah asam lemak yang dibutuhkan untuk
kelancaran metabolisme tubuh dan disebut juga sebagai vitamin F. Asam
lemak esensial merupakan bahan dasar pembentukan prostaglandin,
senyawa yang mirip hormon yang membantu mengaktifkan sistem imun.
Kebutuhan asam lemak esensial ini meningkat pada saat tubuh
membutuhkan pengembangan dan reparasi, yaitu pada anak yang sedang
tumbuh, wanita hamil, atau mengalami infeksi dan luka bakar dan bila
asupan asam lemak esensial tidak memadai akibatnyadapat memperparah
disfungsi sistem imun.
8. Vitamin
Vitamin adalah zat esensial yang diperlukan untuk membantu kelancaran
penyerapan zat gizi dan prosesKebutuhan metabolisme tubuh. Beberapa
10
vitamin tertentu bila diberikan dalam dosis tinggi mempunyai efek
antioksidan yang membantu sistem imunitas tubuh dalam menetralkan
racun yang berasal dari radikal bebas dan kuman penyakit. Beberapa
vitamin lain mempunyai efek penyembuhan, sebagai kebalikan dari
defisiensi yang terjadi akibat kekurangan vitamin tersebut.
9. Mineral
Dalam jumlah kecil beberapa mineral dibutuhkan tubuh untuk menjaga
agar organ tubuh berfungsi dengan normal. Mineral yang paling banyak
digunakan dalam bentuk suplemenadalah kalsium,zat besi,selenium, zink
dan iodium (Devi, 2010).

11
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Terapi komplementer adalah terapi untuk mengobati gejala penyakit yang bukan
merupakan bagian dari pengobatan standar dokter. Terapi ini biasanya pasien jalani bersamaan
dengan pengobatan dokter sebagai pengobatan tambahan, pelengkap, atau pendukung.Terapi
biologis yaitu natural dan praktik biologis dan hasil-hasilnya contohnya herbal, makanan,
minyak. Suplemen merupakan contoh terapi komplementer berbasis biologis. Suplemen
makanan adalah produk yang digunakan untuk melengkapi kebutuhan zat gizi makanan,
mengandung satu atau lebih bahan berupavitamin, mineral, asam amino atau bahan lain
(berasal dari tumbuhan atau bukan tumbuhan) yang mempunyai nilai gizi dan atauefek
fisiologis dalam jumlah terkonsentras (Obat and Indonesia, 2004).

3.2 Saran
Diharapkan makalah ini dapat memberikan manfaat dan dapat berguna dalam
menambah wawasan pembaca dan semoga makalah ini dapat memberikan kita bahwa terapi
komplementer sangat penting dalam mendukung proses penyembuhan penyakut.

12
DAFTAR PUSTAKA

Sandyra, Diva,dkk. (2020). Terapi Berdasarkan Biologic. Sumatera Barat: Universitas

Perintis Indonesia.
Mailani, Fitri. (2023). TERAPI KOMPLEMENTER DALAM KEPERAWATAN. Jawa Tengah:
EUREKA MEDIA AKSARA.
Aditya, Deva Kukuh. (2021). Penatalaksanaan Terapi Herbal Untuk Penyembuhan.
Purwokerto:
Puji, Aprinda. (2023). Mengenal Terapi Komplementer, Pengobatan Tambahan Untuk Bantu
Menyembuhkan Penyakit. : hello sehat. Diakses tanggal 29 februari 2023.
https://hellosehat.com/herbal-alternatif/terapi-komplementer/

Suryaningsih, N. A., & Septiari, I. A. (2023). Penggunaan Herbal Dalam Terapi Komplementer Pada
Hipertensi. MEDFARM, 12, 50-57.

Antia, . (2022). Modul Terapi Komplementer. Jakarta:


Widyatuti, . (2008). Terapi Komplementer Dalam Keperawatan. Jakarta: Fakultas Ilmu
Keperawatan Universitas Indonesia.

13

Anda mungkin juga menyukai