Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

NATUROPATI DAN HOMEOPATI

Dosen Pengampu
Dr. Faiza Yuniati, S.Pd, MKM
Disusun Oleh
Kelompok 4
Tingkat 3.A

1. Arlaida Anggistina (PO.71.20.1.19.011)


2. Aulia Nurul Latifah (PO.71.20.1.19.013)
3. Elva Noverina Putri (PO.71.20.1.19.027)
4. Farha Diba Panerli (PO.71.20.1.19.033)
5. Intan Novi Wulandari (PO.71.20.1.19.045)

POLTEKINIK KESEHATAN KEMENKES PALEMBANG


PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN
TAHUN AKADEMIK 2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
nikmat dan karunia-Nya kepada kami, sehingga kami sebagai penyusun dapat
menyelesaikan makalah sederhana ini yang berjudul homeopati dan Naturopati.
Kami menyusun makalah ini guna untuk memenuhi tugas dari dosen
pengampu mata kuliah elektif I terapi komplementer. Makalah ini disusun
dengan tujuan memberitahukan kepada para pembaca tentang konsep dasar yang
kami bahas di dalam makalah ini.
Apabila di dalam penulisan makalah ini terdapat kekurangan-kekurangan
sehingga jauh dari kesempurnaan. Untuk itu saran dan kritik yang membangun
dari semua pihak untuk kebaikan penulisan selanjutnya sangat kami harapkan.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. Terutama pada
kelompok kami sendiri sehingga makalah ini dapat dipergunakan dengan
semestinya.

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................ii
DAFTAR ISI..................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...........................................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................2
C. Tujuan........................................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengobatan Naturopati...............................................................................3
1. Definis Naturopati...............................................................................3
2. Manfaat Naturopati.............................................................................4
3. Terapi-terapi yang Termasuk Ke Dalam Naturopati..........................5
4. Jenis-jenis Naturopati..........................................................................6
5. Prinsip Naturopati...............................................................................6
B. Pengobatan Homeopati..............................................................................8
1. Definisi Homeopati.............................................................................8
2. Tujuan Terapi Homeopati...................................................................9
3. Indikasi Terapi Homeopati.................................................................9
4. Kontraindikasi Terapi Homeopati.....................................................10
5. Prinsip dan teori Homeopati.............................................................10
6. Resiko dan Efek Samping dari Homeopati.......................................12
7. Prosedur Tindakan Terapi Homeopati..............................................13
8. Herbal Dalam Pengobatan Homeopati..............................................14
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan..............................................................................................17
B. Saran.........................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penggunaan terapi alternatif berupa preparat herbal, terapi
komplementer, dan terapifisik nonmedis merupakan hal yang umum
dijumpai. Beberapa pihak mengklaim bahwa penggunaan obat tradisional
seringkali berhasil ketika dunia kedokteran telah angkat tangan. Beberapa
yang lain mengklaim bahwa penggunaan obat tradisional adalah bebas dari
efek samping yang merugikan pasien. Adapun salah satu jenis pengobatan
secaraalternative yang sudah terkenal di dunia adalah homeopati.
Homoepati berasal dari negaraEropa yang ditemukan sejak abad kedelapan
belas oleh Samuel Hahnemann. Namun, Terapihomoepati kurang didengar
di masyarakat Indonesia dikarenakan di Indonesia jarang dipakaipengobatan
secara homoepati. Penyembuhan penyakit secara homoepati
sangatdimungkinkan untuk masyarakat Indonesia, dikarenakan
penyembuhan secara homoepatidapat memanfaatkan tumbuhan yang ada di
indonesia. Sesuai dengan Peraturan MenteriKesehatan definisi pengobatan
komplementer tradisional- alternatif adalah pengobatan nonkonvensional
yang ditujukan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
meliputiupaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif yang diperoleh
melalui pendidikanterstruktur dengan kualitas, keamanan dan efektifitas
yang tinggi berlandaskan ilmupengetahuan biomedik tapi belum diterima
dalam kedokteran konvensional
Naturopati (Latin: Penyakit Alami), adalah konsep pencegahan dan
pengobatan penyakit alternatif yang berdasarkan ideologi vitalisme, yaitu
keyakinan adanya energi khusus, disebut juga dengan energi vital yang
mengendalikan proses biologis dalam tubuh manusia seperti metabolisme,
reproduksi, pertumbuhan, perkembangan dan adaptasi.
Naturopati menggunakan pendekatan yang holistik (menyeluruh),
keseimbangan energi dalam tubuh, mengutamakan pengobatan dari bahan-
bahan alami daripada bahan-bahan "buatan manusia" (farmakologi modern:
sintesis atau zat aktif hasil isolasi), dan meminimalisir pembedahan.

1
Konsep naturopati ini menimbulkan polemik, perdebatan yang hangat
diantara kalangan medis dan saintifik modern, khususnya konsep vitalisme
yang tidak atau belum bisa dibuktikan secara ilmiah, obat-obat yang
diberikan juga menjadi pertentangan karena tidak melalui proses standar
obat-obatan modern yang panjang, Evidence-based Medicine (EBM).

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Pengobatan Naturopati ?
2. Bagaimana Pengobatan Homeopati ?

C. Tujuan
1. Mengetahui Pengobatan Naturopati.
2. Mengetahui Pengobatan Homeopati.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengobatan Naturopati
1. Definisi Naturopati
Naturopati atau kedokteran naturopati adalah bentuk pengobatan
alternatif yang menggunakan serangkaian praktik pseudosains yang
dicap sebagai "alami". "non-invasif", dan sebagai mempromosikan
penyembuhan diri". Ideologi dan metode naturopati didasarkan pada
vitalisme dan obat tradisional, bukan obat berbasis bukti. Praktisi
naturopatik umumnya merekomendasikan untuk tidak mengikuti
praktik medis modem, termasuk tetapi tidak terbatas pada pengujian
modis. obat-obatan, vaksinasi dan pembedahan Sebagai gantinya
penelitian dan praktik naturopatik mengandalkan gagasan yang tidak
ilmiah, yang sering kali mengarahkan naturopath untuk mendiagnosis
dan perawatan yang tidak memiliki manfaat factual.
Naturopati (naturopathy) adalah metode pengobatan yang
menggunakan sarana alami seperti makanan, latihan fisik, panas, udara,
air, cahaya, dan sarana fisiologis lainnya. Metode penyembuhan ini
dapat ditelusuri kembali ke Hippocrates, yang dianggap sebagai bapak
kedokteran, yang mengatakan yang menyembuhkan adalah alam, bukan
dokter. Hippocrates berpendapat bahwa penyakit disebabkan oleh
ketidakseimbangan dalam faktor alam pada tubuh seperti air, udara, dan
makanan. Naturopati dikenal dengan berbagai nama lain seperti:
Penyembuhun dari Dalam. Ilmu Baru Penyembuhan, Metode Alam, dan
Penyembuhan Alam Beberapa contoh terapi naturopati diantaranya
menghilangkan masalah perut dengan puasa, mengkonsumsi diet yang
seimbang untuk menjaga kesehatan, dan memanfaatkan air sebagai
metode penyembuhan. Dr Scheel dari New York adalah orang yang
menciptakan istilah "Naturopati". Sebenarnya naturopati memiliki akar
dalam berbagai praktek penyembuhan dan obat tradisional di seluruh
dunia termasuk pengobatan tradisional Cina dan Ayurveda dari India.

3
Naturopati telah diterapkan di banyak belahan dunia dengan berbagai
tingkat penerimaan yang berbeda (Kohli & Kohli, 2020).

2. Manfaat Naturopati
Manfaat naturopati untuk pasien kanker Naturopath (praktisi
Naturopati) percaya selama manusia masih bernafas la masih memiliki
harapan untuk hidup yang lebih sehat karena manusia yang hidup
memiliki suatu Daya Kehidupan (Vital Force) yang akan terus berusaha
untuk menyeimbangkan dirinya untuk mencapai kondisi kesehatan
seimbang (homoeostasis). Naturopath akan berusaha untuk menguatkan
dan mendukung proses kesembuhan dalam diri pasien tersebut sehingga
kesehatan optimal bisa tercapai. Pengobatan naturopati tidak mengobati
penyakit kanker secara langsung Naturopath tidak mengobati
"penyakit" kliennya, numan meningkatkan kesehatan manusia nya.
Naturopath membantu pasien untuk melakukan penyembuhan diri
sendiri (self healing) untuk meningkatkan kesehatannya secara optimal
dan menyeluruh sehingga sel kanker tidak lagi kondusif untuk terus
eksis dalam diri pasien tersebut. Tujuan dari pengobatan naturopati bagi
pasien kanker adalah untuk meningkatkan kualitas hidupnya,
memperpanjang harapan untuk hidup lebih lama, meningkatkan fungsi
sistem kekebalan tubuh untuk mengatasi sel-sel kanker, mencegah
kambuhnya kanker di masa depan, membantu untuk mengurangi
gangguan gejala-gejala penyakit kanker dan meringankan efek samping
dari terapi onkologi medis. Untuk meningkatkan prognosis pasien
kanker, kami merumuskan 10 langkah pendekatan terapi Naturopati
sebagai berikut:
a. Mengidentifikasi faktor-faktor penyebab kanker dan menghindari
atau mengatasinya, misalnya dengan menyeimbangkan
ketidakseimbangan hormonal jika dibutuhkan.
b. Meningkatkan nutrisi yang optimal dengan cara pola makan sehat
dan supplementasi
c. Menyarankan gaya hidup sehat dan berolahraga.

4
d. Meningkatkan level energi dan vitalitas pasien
e. Meningkatkan fungsi sistem kekebalan tubuh
f. Melancarkan sistem detoksifikasi tubuh.
g. Mencegah penyebaran sel kanker (metastasis).
h. Membantu mengelola stress klien dengan memberikan dukungan
mental. emosional dan spiritual. Membantu klien menemukan
tujuan hidupnya dan berpola pikir positif.
i. Membantu mengatasi gejala-gejala penyakit kanker dan efek
samping dari pengobatan onkologi medis
j. Mengurangi kemungkinan kanker kambuh di masa yang akan
datang.

3. Terapi-terapi yang Termasuk Kedalam Naturopati


a. Pola Makan Sehat
Pola makan yang bergizi adalah fondasi dasar untuk tubuh
yang sehat. Zat zat gizi yang terkandung dalam makanan seperti
vitamin A, C, E yang berfungsi sebagai antioxidant bisa
melindungi tubuh kita dari berbagai macam penyakit degeneratif
dan menurunkan resiko kanker, Sedangkan banyak penelitian yang
mengatakan bahwa pola makan yang buruk dapat menjadi faktor
kontribusi terhadap munculnya berbagai macam penyakit seperti
diabetes, asam urat, stroke dan kanker.
Berdasarkan filosoti naturopati dan penelitian-penelitian di
bidang nutrisi onkologi terkini, pola makan yang disarankan adalah
sebagai berikut:
1) Makan makanan yang segar, utuh, seimbang, moderat dan
sesuai dengan jenis tubuh. Jika memungkinkan pilih makanan
yang organik bebas pestisida.
2) Mengkonsumsi lebih banyak makanan berasal dari tumbuh
tumbuhan seperti sayur-mayur, buah-buahan, kacang-
kacangan,biji-bijian.

5
3) Mengkonsumsi lebih banyak makanan-makanan yang
memiliki sitat anti-kanker, misalnya: apel, brokoli, kembang
kol, wortel. bawang merah, bawan putih, flax seeds, green
delima, susu kacang kedelai, tahu dan ikan salmon. buah d.
Mengurangi asupan karbohidrat (Low GI), meningkatkan
asupan protein dan lemak yang baik.
4) Menghindari makanan-makanan yang bersifat karsinogenik,
misalnya: daging merah, karbohidrat halus, gula pasir, garam.
alkohol, lemak jenuh, daging olahan (sosis, ham, daging
kalengan), daging hangus.

4. Jenis-jenis Naturopati
Selain menggunakan makanan, latihan fisik, panas, udara, air,
cahaya, pengobatan naturopati juga dapat dilakukan menggunakan
bunga. Bunga merupakan bagian dari tanaman, selain cantik, bunga
juga kaya akan hormone tanaman, karena adanya berbagai senyawa.
Bunga digunakan diseluuh dunia dalam pengobatan popular dan
tradisional. Kekuatan bunga dapat digunakan sebagai infuse atau
penambah cairan (biasanya teh bunga atau buah). 
Bunga juga dapat digunakan sebagai tapal untuk masalah kulit
dan sebagai aroma terapi ntuk berbagai penyakit. Bunga juga berperan
sebagai moderator suasana hati yang sehat dan alami, karena bunga
berdampak langsung pada kebahagiaan. Memiliki efek positif jangka
panjang pada suasana hati dan membuat hubungan semakin intim.
Selainmanfaat emosional, bunga juga dapat memiliki pengaruh yang
jauh lebih nyata pada tubuh manusia.

5. Prinsip-prinsip Naturopati
Prinsip-prinsip dari naturopati adalah (Snider & Zeff, 2019) :
a. Kekuatan Penyembuhan Alam: Organisme manusia memiliki
kapasitas unik untuk menyembuhkan dirinya sendiri dan bahwa
penyembuhan tersebut hanya dibantu, tidak dicapai, oleh dokter.

6
Kompleksitas bimolekuler yang luar biasa dari berbagai proses
sibernetik dan sibernetika organisme diyakini bertanggung jawab
atas kapasitas ini.
b. First Do No Harm: Konsep hipokrates adalah bahwa kadangkadang
terapi yang berbahaya diperlukan tetapi terapi tersebut harus
dilakukan sebagai upaya terakhir dan, jika mungkin, dihindari.
Prinsip ini tidak berarti terapi berbahaya tidak boleh digunakan
c. Tenaga Kesehatan Sebagai Guru: Salah satu peran utama naturopati
adalah mendidik pasien. Ini berarti bahwa, sejauh mungkin dan
tepat, berbagi informasi dengan pasien harus dilakukan sehingga
mereka dapat membuat keputusan yang tepat tentang perawatan
kesehatan mereka. Karena penciptaan gaya hidup sehat sering
bertumpu pada pilihan dan keputusan yang dibuat pasien, prinsip
ini juga menyiratkan bahwa pasien memiliki tanggung jawab untuk
membantu pemulihan kesehatan mereka sendiri. Cara lain untuk
berpikir tentang hal ini bahwa "kekuatan penyembuhan alam" dapat
dibatasi jika hambatan yang signifikan tidak ditangani atau jika
pasien tidak mengetahui proses penyembuhan diri mereka sendiri.
Salah satu naturopati . Tugas utama dokter sebagai guru adalah
memberdayakan pasien untuk menghargai dan menerima tanggung
jawab ini.
d. Pencegahan dan Kesehatan: Bila memungkinkan, dokter naturopati
bekerja untuk mencegah penyakit daripada menunggu sampai
pengobatan invasif diperlukan. Dokter naturopati juga berusaha
untuk menjaga kesehatan dalam semua aspek daripada hanya
membantu mencegah dan mengobati penyakit. Prinsip ini
menyiratkan bahwa pengobatan naturopati mengakui anteseden
sosial dan budaya penyakit, karena faktor ekonomi, budaya, dan
politik dapat memainkan banyak peran dalam menentukan
kesehatan seseorang sebagai penyebab penyakit mental, emosional
dan fisik yang lebih mapan.

7
e. Rawat Penyebabnya: Naturopati biasanya berusaha untuk
menentukan penyebab yang mendasari penyakit dan untuk
mengatasinya sejauh memungkinkan. Dokter naturopati juga
bekerja untuk meringankan penderitaan dan meringankan penyakit.
Kadang-kadang ini mungkin semua yang mungkin jika penyebab
penyakit tidak dapat diidentifikasi pada pasien individu, meskipun
penyebabnya sering dapat diobati sementara penderitaan secara
bersamaan diringankan. Model perawatan kesehatan naturopati
menyatakan, bagaimanapun, bahwa sangat penting untuk
menghindari menekan gejala dalam banyak kasus tanpa mengatasi
penyebab disfungsi. Dipercaya bahwa jika pedoman klinis ini tidak
diperhatikan, potensi patologi yang lebih besar pada akhirnya dapat
tercipta
f. Perlakukan Manusia Seutuhnya: Naturopati berfokus pada
mempertimbangkan totalitas individu manusia. Bahkan penyakit
fisik yang relatif kecil yang mempengaruhi satu sistem organ
sebenarnya bisa menjadi petunjuk untuk patologi yang lebih besar.
Pikiran, tubuh, dan lingkungan membentuk satu kesatuan ekologis
yang mengharuskan mereka untuk dipertimbangkan bersama dalam
proses penilaian kesehatan dan penyakit.

B. Pengobatan Homeopati
1. Definisi Homeopati
Homoepati merupakan pengobatan secara alternatif yang sudah
terkenal di dunia. Homoepati berasal dari negara Eropa yang ditemukan
sejak abad kedelapan belas oleh Samuel Hahnemann. Teori dasar di
balik homeopati adalah bahwa orang sakit dapat disembuhkan dengan
menggunakan efek pantulan substansi yang menghasilkan gejala sakit
pada orang sehat. Homeopati dipersiapkan dengan menambahkan
banyak air dalam suatu substansi, mengocoknya, lalu mengambil sedikit
air, menambahkannya ke banyak air, mengocoknya, dan proses ini
diulang-ulang hingga 200 kali dalam beberapa pengobatan.

8
Hahnmemann mengatakan ini akan mengeluarkan “kekuatan
penyembuh yang ada pada obat”.Zat yang terkandung dalam obat ini
yaitu hewan, mineral, dan juga herbal. Pembuatan obat alternatif ini
sangat unik dengan cara mengencerkan bahan baku dengan cara pelarut
alkohol atau eksepien yang lainnya dan potensi produk ke dalam kelas
yang berbeda. Pengenceran obat alternatif ini sangatlah tinggi sehingga
tidak ditemukan satu molekul dari bahan baku asli (Rachma, 2018)

2. Tujuan Terapi Homeopati


Tujuan pengobatan homeopati ialah untuk menyembuhkan
penyakit oleh bahan yang sama yang mungkin telah menyebabkan
penyakit tersebut, sesuai dengan prinsip dasar terapi ini yaitu "Similia
Similibus Curentur" yang artinya menyembuhkan yang serupa".
Maksud dari ungkapan tersebut ialah bahwa bahan yang digunakan
untuk menyembuhkan orang yang sakit adalah bahan yang telah di
potentisasikan yang apabila bahan obat yang telah dipotentisasikan
tersebut diberikan pada orang yang sehat akan menampakkan gejala
yang sama dengan gejalan pada orang yang sakit. Sebagai contoh
"Alium cepa" (bawang merah) apabila diiris akan menyebabkan mata
merah dan hidung berair, Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa
bawang merah adalah obat yang tepat untuk orang yang mengalami
gejala mata merah dan hidung berair (Kayne, 2016).

3. Indikasi Terapi Homeopati


Pada pasien yang memiliki gejala penyakit yang dapat diketahui
gejala dan penyebabnya sehingga obat atau bahan yang diberikan
disesuaikan dengan penyebab timbulnya gejala tersebut. Biasanya,
homeopati digunakan untuk mengobati berbagaijenis kondisi yang
sangat luas. Mulai dari asma, infeksi telinga, alergi, penyakit kulit,
radang sendi, tekanan darah tinggi, hingga masalah kesehatan metal
seperti depresi, stress dan kecemasan.

9
4. Kontraindikasi terapi Homeopati
Sejauh ini tidak ditemukan kontraindikasi pada pengobatan
homeopati karena terapi ini dapat diberikan pada semua kalangan
termasuk bayi baru lahir, anak-anak, ibu hamil maupun lansia.

5. Prinsip dan Teori Homeopati


Teori dasar di balik homeopati adalah bahwa orang sakit dapat
disembuhkan dengan menggunakan efek pantulan substansi yang
menghasilkan gejala sakit pada orang sehat. Homeopati dipersiapkan
dengan menambahkan banyak air dalam suatu substansi, mengocoknya,
lalu mengambil sedikit air, menambahkannya ke banyak air,
mengocoknya, dan proses ini diulang-ulang hingga 200 kali dalam
beberapa pengobatan.
Homeopati percaya bahwa kesehatan yang baik berasal dari
keseimbangan antara pikiran dan tubuh, yang dikelola oleh "kekuatan
vital" yang mengatur kemampuan penyembuhan tubuh. Konsep
vitalistik ilmu pengetahuan telah ada selama bertahun-tahun pada saat
Hahnemann mengembangkan teori-teorinya dengan dua prinsip utama
yaitu:
a. Prinsip serupa (atau “like cures like”) yang menyatakan bahwa
penyakit dapat disembuhkan oleh senyawa yang menghasilkan
gejala yang sama pada orang sehat. Pandangan ini diawali oleh
Hippocrates dan dikembangkan lebih lanjut oleh Hahnemann
setelah ia berulang kali tertelan kulit kayu cinchona, pengobatan
yang populer untuk malaria. Hahnemann berpendapat bahwa jika
senyawa dapat menyebabkan gejala-gejala penyakit pada orang
yang sehat, maka senyawa tersebut dalam dosis yang kecil dapat
menyembuhkan orang sakit dengan gejala serupa.
b. Prinsip pengenceran (atau "hukum dosis minimum") yang
menyatakan bahwa semakin rendah dosis obat maka semakin besar
efektivitasnya. Dalam homeopati, zat diencerkan secara bertahap.
Proses ini disebut sebagai "potentization" dan diyakini untuk
menghantarkan beberapa bentuk informasi atau energi dari

10
pengenceran akhir senyawa asli. Kebanyakan obat homeopati
sangat encer, namun dalam homeopati diyakini bahwa senyawa
yang encer tersebut memberikan esensi yang merangsang tubuh
untuk menyembuhkan dirinya sendiri.

Homeopati mengobati seseorang berdasarkan riwayat kesehatan


genetik, gejala fisik, emosional, dan mental saat ini. Sistem pengobatan
ini bersifat individual atau disesuaikan pada masing-masing orang,
sehingga tidak jarang ditemukan orang lain dengan kondisi yang sama
tetapi menerima perlakuan yang berbeda. Obat homeopati berasal dari
bahan alami yang berasal dari tanaman, mineral, atau hewan. Obat-obat
ini digunakan untuk mengatasi berbagai masalah, kesehatan mulai dari
pencegahan hingga pengobatan seperti alergi, sindrom asma, kelelahan
kronis, depresi, gangguan pencernaan, infeksi telinga, sakit kepala, dan
ruam kulit.
Penggunaan obat homeopati dalam klinik diatur sesuai dengan
pedoman Pharmacopeia Homeopathic Amerika Serikat (HPUS). Obat
homeopati diatur dengan peraturan yang sama seperti obat OTC.
Namun, karena obat homeopati mengandung zat aktif yang sangat
sedikit atau hampir tidak ada, maka obat homeopati tidak harus
menjalani pengujian khasiat dan keamanan seperti obat OTC baru. FDA
tidak mengharuskan obat homeopati memenuhi standar formal tertentu
untuk kekuatan, kemurnian, dan kemasan. Label pada obat harus
menyertakan setidaknya satu indikasi utama, daftar bahan, pengenceran,
dan petunjuk keselamatan. Obat homeopati yang dapat digunakan untuk
mengobati penyakit serius seperti kanker maka penjualannya
memerlukan resep dokter, sedangkan obat homeopati yang digunakan
untuk mengobati masalah kesehatan yang ringan seperti flu atau sakit
kepala dapat dijual tanpa resep dokter. Beberapa uji perbandingan
efektivitas penggunaan obat homeopati dan obat konvensional
memberikan hasil yang menarik. Beberapa di antaranya adalah:
a. Pengobatan homeopati dapat memberikan efek yang lebih baik
daripada pengobatan konvensional (Friese, dkk., 1997)

11
b. Obat homeopati mungkin lebih unggul daripada analgesik standar
untuk menghilangkan nyeri pada osteoarthritis (Shealy, dkk., 1998)
c. Pengobatan homeopati memiliki efektivitas yang sama dengan
fluoxetine untuk mengobati depresi akut sedang-berat (Adler, dkk.,
2009)

6. Resiko dan Efek Samping dari Homeopati


Meskipun risiko dan efek samping pengobatan homeopati tidak
dapat diteliti dengan baik di luar studi observasional, namun beberapa
poin umum dapat dibuat mengenai keamanan pengobatan ini (Ahmad et
al., 2018):
a. Tinjauan sistematis mengemukakan bahwa obat homeopati dalam
pengenceran tinggi yang dilakukan di bawah pengawasan
profesional terlatih, umumnya dianggap aman dan tidak
menyebabkan efek samping yang parah.
b. Obat homeopati cair dapat mengandung alkohol. FDA
memperbolehkan kadar alkohol yang lebih tinggi dalam obat
homeopati daripada obat konvensional dan sampai sejauh ini tidak
ada laporan mengenai efek yang merugikan dari tingginya kadar
alkohol kepada pihak FDA.
c. Belum terdapat banyak bukti mengenai reaksi samping yang terjadi
dalam studi klinis.
d. Belum diketahui secara pasti adanya interaksi antara obat
homeopati dengan obat konvensional, namun jika keduanya akan
digunakan secara bersamaan, maka sebaiknya dikonsultasikan
terlebih dahulu kepada tenaga kesehatan.

Marian (2008) meneliti tentang kepuasan dan efek samping dari


homeopati dibandingkan pengobatan konvensional, dan memperoleh
hasil bahwa kepuasan pasien terhadap homeopati secara signifikan lebih
tinggi daripada dengan pengobatan secara konvesional. Pengobatan
homeopati dianggap sebagai terapi berisiko rendah dengan efek
samping dua sampai tiga kali lebih sedikit daripada pengobatan

12
konvensional. Contoh lainnya, seperti homoeopathic Oscillococcinum,
dapat mengatasi influenza lebih efektif dibandingkan dengan placebo
dan tidak ada efek samping yang dilaporkan (Vickers dan Smith, 2009).
Pada penelitian lainnya, gel homeopati untuk osteoarthritis dilaporkan
memiliki efek samping yang tidak berbeda signifikan dengan gel
topikal piroxicam, serta memiliki efektivitas yang sama dengan
piroxicam topical (van Haselen dan Fisher, 2000). Berdasarkan
beberapa contoh di atas dapat disimpulkan bahwa homeopati memiliki
resiko efek samping yang relatif lebih rendah dibandingkan dengan
pengobatan konvesional.

7. Prosedur Tindakan Terapi Homeopati


Homeopathy menggunakan simptom sebagai petunjuk untuk
memberikan obat yang serupa guna mempercepat proses keseimbangan
tubuh sehat, Akibat adanya kombinasi faktor fisik, faktor lingkungan,
faktor internal dan psikologik yang bersifat negatif, destruktif atau stres
disharmoni, obat Homeopathy mempercepat penyembuhan.
Hal pertama yang harus diperhatikan dalam prosedur terapi
homeopati ialah mengenal bahan obat. Obat Homeopathy kebanyakan
berasal dari zat alami yang berasal dari tumbuhan, mineral atau
binatang. Obat Homeopathy aman dikonsumsi, tiada efek samping,
tidak mengandung racun ataupun bahan kimia. Obat dipatrikan dalam
bentuk cairan, butiran, dan tablet. Prosed Pembuatan Obat Dimulai dari
pemotongan bahan-bahan dasar dari tumbuhan maupun hewan, dan
penggilingan bahan dasar mineral (diperkecil ukurannya). Kemudian
bahan tersebut direndam dalam alkohol 90%, lalu dikocok-kocok yang
kencang dan ditutup rapat. Kemudian larutan ini didiamkan selama 2-4
minggu, lalu disaring ke dalam botol. Larutan inilah yang disebut
'Mother Tincture' yaitu obat asli atau ibunya obat disingkat dengan Q.
Setiap obat Homeopathy wajib dipotentisasikan supaya kuasa
racun atau zat kimia hilang, sehingga yang tinggal hanya kuasa obatnya
saja. Dari Q dapat dibuat dengan potensi tinggi maupun rendah. Potensi

13
dibuat dengan mencampurkan obat asli dengan media obat, yaitu
aquades. Pengenceran dalam Homeopathy menggunakan ukuran
desimal (1:10), centimal (1:100). 1:10 artinya satu bagian zat obat
diencerkan dengan sembilan bagian medium obat, sehingga obat
semakin encer. Semakin tinggi proses pengenceran dan pengocokan,
membuat khasiat penyembuhan meningkat.

8. Herbal Dalam Pengobatan Homeopati


Secara umum, sediaan homeopati dibuat dengan melakukan
preparasi terhadap bahan, merendamnya dalam pelarut campuran air
dan alkohol dalam jangka waktu yang lama (maserasi) dan kemudian
disaring. Larutan yang terbentuk disebut “mother tincture”. Penggunaan
obat dilakukan dengan mengencerkan mother tincture hingga tingkat
pengenceran tertentu menggunakan pelarut yang sama atau
memformulasikannya ke dalam bentuk tablet, pil, granul, atau serbuk
(Lockie, 2006). Obat-obat yang digunakan dalam homeopati 60%
berasal dari tumbuhtumbuhan, 20% berasal dari mineral (logam dan
non logam), dan sebagian lainnya berasal dari hewan. Tumbuhan yang
digunakan dapat diambil secara utuh ataupun sebagian, baik itu
daunnya saja, akarnya saja, bunganya, biji atau benihnya.
Homeopati yang berasal dari hewan, sebagian diambil tanpa
menyakiti hewan tersebut seperti racun ular, racun laba-laba, dan lain
sebagainya. Seluruh obat-obat homeopati yang digunakan tersebut
sudah dipotentisasikan, sehingga daya racunnya sudah hilang dan hanya
tersisa daya obatnya sebagai penyembuh.

Tumbuhan
Tumbuhan Mengobati

14
Alergi, katarak, mata iritasi,
demam dan rhinitis alergi, nyeri,
nyeri neuralgik, infeksi
tenggorokan dan dada
Diare, hemoroid, sakit kepala,
hepatitis, Involuntary stool

Sakit kepala, insomnia, palpitasi,


sakit gigi, Overexcitement

Diare dan sakit perut, demam,


mudah marah, Nyeri haid dan
persalinan, sakit gigi, sakit
telinga
Cystitis (infeksi kandung kemih),
gangguan pada kandung empedu,
nyeri sendi, gangguan ginjal.
Lower back pain
Kelelahan, sirkulasi yang buruk,
penyakit system pernapasan,
demam berdarah.

Nyeri punggung, sindrom


kelelahan kronis, keringat yang
berlebihan, insomnia

Untuk gangguan perut,


menstruasi, sakit telinga, sakit
kepala, neuralgia, sakit gigi

15
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Naturopati (naturopathy) adalah metode pengobatan yang
menggunakan sarana alami seperti makanan, latihan fisik, panas, udara, air,
cahaya, dan sarana fisiologis lainnya. Metode penyembuhan ini dapat
ditelusuri kembali ke Hippocrates, yang dianggap sebagai bapak kedokteran,
yang mengatakan yang menyembuhkan adalah alam, bukan dokter.
Hippocrates berpendapat bahwa penyakit disebabkan oleh
ketidakseimbangan dalam faktor alam pada tubuh seperti air, udara, dan
makanan. Naturopati dikenal dengan berbagai nama lain seperti:
Penyembuhun dari Dalam. Ilmu Baru Penyembuhan, Metode Alam, dan
Penyembuhan Alam Beberapa contoh terapi naturopati diantaranya
menghilangkan masalah perut dengan puasa, mengkonsumsi diet yang
seimbang untuk menjaga kesehatan, dan memanfaatkan air sebagai metode
penyembuhan.
Homeopati adalah bahwa orang sakit dapat disembuhkan dengan
menggunakan efek pantulan substansi yang menghasilkan gejala sakit pada
orang sehat. Homeopati dipersiapkan dengan menambahkan banyak air
dalam suatu substansi, mengocoknya, lalu mengambil sedikit air,
menambahkannya ke banyak air, mengocoknya, dan proses ini diulang-
ulang hingga 200 kali dalam beberapa pengobatan. Hahnmemann
mengatakan ini akan mengeluarkan “kekuatan penyembuh yang ada pada
obat”.Zat yang terkandung dalam obat ini yaitu hewan, mineral, dan juga
herbal. Pembuatan obat alternatif ini sangat unik dengan cara mengencerkan
bahan baku dengan cara pelarut alkohol atau eksepien yang lainnya dan
potensi produk ke dalam kelas yang berbeda. Pengenceran obat alternatif ini
sangatlah tinggi sehingga tidak ditemukan satu molekul dari bahan baku
asli.

16
B. Saran
Dengan ini, diharapkan kepada pembaca agar dapat mengetahui
mengenai pengobatan naturopati dan homeopati. Serta saran dan kritik dari
pembaca yang dapat membuat laporan ini menjadi lebih baik lagi.

17
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, S., Rehman, T., & Abbasi, W. (2018). Homoeopathic approach for the
treatment of cancer. Indian Journal of Research in Homoeopathy,
12(3), 157. https://doi.org/10.4103/ijrh.ijrh_61_17

Anonim. (2014). Retrieved Februari 15, 2022 from Apa yang dimaksud dengan
Naturopati: http://www.smartdetoxsynergy.com/apa-yang-dimaksud-
dengan-naturopati/.

Anonim. (2016). Retrieved Februari 15, 2022 from Pengobatan Menggunakan


Sarana Alami. : http://www.amazine.co/22281/apa-itu-naturopati-
pengobatan-menggunakan-sarana-alami/

Kayne, S. B. (2016). Homeopathic Pharmacy Teory and Practice (K. Morley &
L. Allsop (eds.); 2nd ed.). Elsevier.

Kohli, M., & Kohli, G. (2020). Understanding of Naturopathy. International


Journal of Nursing Education and Research, 2(July), 135–139.
https://ijneronline.com/AbstractView.aspx?PID=2014-2-2-10

Koto, R. A. (2012). Retrieved Januari 10, 2021 from Naturopati, Konsep


Pencegahan dan Pengobatan Penyakit Tradisional yang
"Dimodernkan". : http://www.kompasiana.com/ajuskoto/naturopati-
konsep-pencegahan-dan-pengobatan-penyakit-tradisional-yang
dimodernkan_5518987fa33311460 7b6661c.

Lockie, Andrew. 2006. Encyclopedia of Homeopathy. United Stated : DK


Publishing, Inc.

Rachma, E. (2018). Kontroversi Terapi Homeopati Untuk Sembuhkan Berbagai


Penyakit. Farmasetika.Com (Online), 3(1), 10.
https://doi.org/10.24198/farmasetika.v3i1.16794

Satria, Darma. (2013). Complementary And Alternative Medicine (CAM):


Complementary and alternative medicine: A fact or promise. Idea
Nursing Journal. Vol.4 (3): 82-84

Snider, P., & Zeff, J. (2019). Unifying principles of naturopathic medicine


origins and definitions. Integrative Medicine (Boulder), 18(4), 36–39.

18

Anda mungkin juga menyukai