Disusun Oleh :
i
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur senantiasa terpanjatkan kehadirat Allah SWT atas segala
keagungan dan kebesaran-Nya hanya dengan petunjuk, rahmat, dan karunia-Nya
sehingga penyusunan makalah yang berjudul “Pengobatan Tradisional Herbal”
ini dapat terselesaikan dan dapat memenuhi sebagai tugas Mata Kuliah Falsafah
Keperawatan. Penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapatkan bimbingan,
bantuan, dan dukungan dari berbagai pihak. Selain itu, makalah ini bertujuan
menambah wawasan bagi para pembaca dan juga bagi penulis. Kami sebagai
penyusun mengucapkan terima kasih kepada Ibu Ns. Ponirah, S. Kep.,M.Kes
selaku dosen Mata Kuliah Falsafah Keperawatan. Ucapan terima kasih juga
disampaikan kepada semua pihak yang telah membantu diselesaikannya makalah
ini.
Kami sebagai penyusun menyadari bahwa makalah ini banyak kekurangan dan
masih jauh dari kata sempurna. Untuk itu, penulis mengharapkan adanya saran
dan kritik yang bersifat membangun sebagai acuan dalam menyempurnakan
makalah ini.
Kelompok 2
ii
i
iii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar........................................................................................................... i
Daftar Isi .................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ........................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................... 2
1.3 Tujuan Penulisan...................................................................................... 2
1.4 Manfaat Penulisan ................................................................................... 3
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Definisi Terapi Komplementer ................................................................
2.2 Sejarah Pengobatan Herbal ......................................................................
2.3 Tujuan Terapi Komplementer .................................................................
2.4 Jenis-Jenis Terapi Komplementer ............................................................
2.5 Terapi Komplementer Herbal .................................................................
2.6 Hubungan Pengobatan Herbal dengan Kesehatan/ Keperawatan ............
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ...........................................................................................................
3.2 Saran ......................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
2
3
3
4
BAB II
LANDASAN TEORI
4
5
5
6
Sejak jaman dulu kala, dimana pengobatan ala barat belum dikenal,
penggunaan tanaman berkhasiat obat atau lebih umum dikenal dengan herbal
sebenarnya sudah dilakukan oleh masyarakat. Tetapi lambat laun
tersingkirkan karena pengaruh perkembangan pengobatan kedokteran yang
pesat dan menjadikan herbal sebagai alternatif pilihan saja. Padahal sejak
zaman kerajaan kerajaan di nusantara waktu lampau sudah banyak terbukti
keampuhan dan khasiat herbal, dan disamping itu lebih murah meriah dan
efek samping yang ditimbulkan sangat kecil. Tetapi walaupun begitu masih
banyak masyarakat kita yang meragukan khasiat herbal.
6
7
dan juga sebagai analgesi (pereda nyeri). Cara kerjanya adalah dengan
mengaktivasi berbagai molekul signal yang berperan sebagai komunikasi
antar sel. Salah satu pelepasan molekul tersebut adalah pelepasan
endorphin yang banyak berperan pada sistem tubuh.
2. Terapi hiperbarik, yaitu suatu metode terapi dimana pasien dimasukkan ke
dalam sebuah ruangan yang memiliki tekanan udara 2 – 3 kali lebih besar
daripada tekanan udara atmosfer normal (1 atmosfer), lalu diberi
pernapasan oksigen murni (100%). Selama terapi, pasien boleh membaca,
minum, atau makan untuk menghindari trauma pada telinga akibat
tingginya tekanan udara.
3. Terapi herbal medik, yaitu terapi dengan menggunakan obat bahan alam,
baik berupa herbal terstandar dalam kegiatan pelayanan penelitian maupun
berupa fitofarmaka. Herbal terstandar yaitu herbal yang telah melalui uji
preklinik pada cell line atau hewan coba, baik terhadap keamanan maupun
efektifitasnya.
7
8
8
9
9
10
10
11
tradisional yang lain pada waktu, hari dan jam yang sama.
11
12
2. Tumbuhan Obat
a. Pengertian Tumbuhan Obat
Tumbuhan obat adalah semua tumbuhan yang dapat digunakan
sebagai obat, berkisar dari yang terlihat oleh mata hingga yang
nampak dibawah mikroskop (Hamid et al., 1991). Menurut Zuhud
(2004), tumbuhan obat adalah seluruh jenis tumbuhan obat yang
diketahui atau dipercaya mempunyai khasiat obat yang
dikelompokkan menjadi :
12
13
13
14
Cucibersihtanaman,lalukeringkan.Tumbuktanamanhinggah
alus.Tambahkan1gelasairdalam1grambubuk
tanaman.Minumairrebusan3kalisehari.
14
15
g. Darah tinggi
Ambil 7 daun segar, cuci bersih, dan potong kecil-kecil.
Seduh daun dengan 1 cangkir air mendidih. Diamkan
beberapa saat dan tambahkan 1 sendok madu. Minum
ramuan setelah dingin3 kalisehari.
i. Paringitis
Cuci bersih tanaman segar sebanyak 9 gram. Setelah itu,
tumbuk halus dan peras airnya. Tambahkan 1 sendok
madu ke dalam air perasan.Minum ramuan.
j. Infeksi Telinga
Ambil9-
15gramdaunsegar,cucibersih,danrebusdenganairbersihsecuk
upnyahinggamendidih.Setelahdingin,saringhasilrebusandant
eteskandilubangtelinga
k. Kencing manis
Cuci bersih setengah genggam daun. Rebus daun dengan 4
gelas air hingga tersisa 3 gelas. Dinginkan, lalu saring
ramuan. Minum ramuan sehari 3 kali,masing-masing 1
gelas. Selain itu, penderita harus minum banyak air
15
16
2) Meniran (Phyllanthusurinarialinn.)
b. Disentri
Rebus 30-60 gram herba meniran segar dengan 3 gelas air
sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin,saring air rebusannya,
lalu minum sekaligus satu kali sehari.
d. Hepatitis
Rebus 30-60 gram daun meniran segar dengan 3 gelas air
sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin, saring air rebusannya,
lalu minum sekaligus satu kali sehari selama satu minggu.
16
17
h. Rematik
Cuci bersih 1 sendok makan daun meniran segar dan 7
lembar daun kumis kucing. Rebus bahan dengan 1 gelas
air sampai tersisa ½ gelas. Setelah dingin, saring air
rebusannya, lalu minum sekaligus satu kali sehari.
j. Rabun senja
17
18
3) Takokak (Solanumtorvumswartz.)
d. Batu Kronis
Cuci bersih 13 gram akar kering. Rebus akar dengan 4 gelas air
sampai mendidih dan airnya tersisa 2 gelas. Setelah dingin,
saring ramuan. Minum air hasil rebusan 2kali perhari, masing-
masing1gelas.
18
19
Catatan:
1) Penderita glaucoma dilarang minum ramuan berbahan
takokak.
2) Kelebihan dosis menyebabkan keracunan.
4) Kenikir (Cosmoscaudatus)
b. Lemah Jantung
19
20
c. Pengusir Serangga
5) MAHKOTA DEWA(Phaleriamacrocarpus(Scheff)Boerl)
b. Eksim
Cuci 15 gram daun mahkota dewa segar, lalu tumbuk
sampai halus. Tempelkan hasil tumbukan pada bagian yang
sakit. Bila kering, ganti dengan yang baru. Lakukan
pengobatan satu sampai tiga kali sehari.
c. Tumoreksim
Cuci 50 gram kulit buah mahkota dewa segar, lalu rebus
dengan 400 ml air selama 15 menit. Setelah dingin, saring
air rebusannya,lalu minum sekaligus. Lakukan pengobatan
dua sampai tiga kali sehari.
20
21
6) Rosella (HibiscussabdariffaL.)
21
22
7) Sirsak (Annonamuricata)
a. Peluruh keringat
Cuci bersih 7 lembar daun segar, lalu rebus dengan 3 gelas
air sampai mendidih dan tersisa 1 gelas. Setelah dingin,
saring ramuan. Minum ramuan sehari sekali.
b. Anti kejang
d. Bisul
22
23
e. Ambeien
Cuci bersih, lalu kupas kulit dan buang biji buah sirsak.
Blender buah tersebut, lalu saring hingga diperoleh sari
buahnya. Minum sari buah sirsak 2 kali sehari, masing-
masing 1 gelas.
23
24
d. Menghentikankebiasaanmerokok
Isap sepotong jeruk nipis. Lakukan beberapa kali sehari.
Ini mengurangi merokok dan membersihkan ikotin pada
gigi dan mulut.
f. Khasiatlain
9) Temulawak
Berkhasiat untuk :
a. Sakit maag
24
25
b. Sakitliver
Cuci bersih rimpang temulawak secukupnya, lalu parut.
Teras hasil parutan. Ambil airnya sebanyak 1 sendok
makan,lalu minum bersama 1 sendok makan
madu.Lalukan pengobatan sehari 3 kali dengan dosis
yang sama.
c. Hepatitis
Cuci bersih 20 gram rimpang segar, lalu iris-iris. Rebus
rimpang dengan 500 ml air hingga mendidih dan tersisa
250ml. setelah dingin, saring air rebusan. Minum
ramuan selagi hangat.
10) Sirih
25
26
b. Bronchitis
Cuci bersih daun sirih sebanyak 7 lembar. Tambahkan
2 gelas air dan 1 potong gula batu. Rebus bahan hingg
amen didih dan airnya tersisa 1 gelas. Setelah
dingin,saring ramuan. Minum ramuan 3 kali
sehari,masing-masing 1/3gelas, bersama 1 sendok
makan madu.
11) Brotowali
26
27
27
28
13) Kunyit
28
29
29
30
30
31
BAB III
PENUTUP
3. 1 Kesimpulan
Keperawatan komplementer adalah cabang ilmu keperawatan
yang menerapkan pengobatan non konvensional yang ditujukan untuk
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat meliputi upaya promotif,
preventif, kuratif dan rehabilitatif yang berfungsi sebagai terapi suportif
untuk mengontrol gejala, meningkatkan kualitas hidup, dan
berkontribusi terhadap penatalaksanaan pasien secara keseluruhan,
diperoleh melalui pendidikan terstruktur dengan kualitas, keamanan dan
efektifitas yang tinggi berlandaskan ilmu pengetahuan biomedik. Terapi
komplementer bertujuan untuk memperbaiki fungsi dari sistem – sistem
tubuh, terutama sistem kekebalan dan pertahanan tubuh agar tubuh
dapat menyembuhkan dirinya sendiri yang sedang sakit.
Pengobatan Herbal adalah pengobatan tradisional atau pengobatan
rakyat mempraktekkan yang didasarkan pada pemakaian tumbuhan-
tumbuhan dan ekstrak tumbuhan. Bahan herbal adalah tanaman atau
bagian dari tanaman yang digunakan sebagai pemberi aroma, perasa
atau untuk pengobatan. Obat herbal sendiri merupakan produk yang
berasal dari tanaman dan digunakan untuk meningkatkan kesehatan.
Banyak obat herbal yang telah digunakan secara empiris (turun-
temurun) sebagai obat dalam pengobatan tradisional
Menurut National Institute of Health (NIH), terapi komplementer
dikategorikan menjadi 5, yaitu : Biological Based Practice : herbal,
vitamin, dan suplemen lain. Mind-body techniques : meditasi,
hypnomedis. Manipulative and body-based practice : pijat, refleksi.
Energy therapies : terapi medan magnet. Ancient medical systems : obat
tradisional chinese, aryuvedic, akupuntur. Terapi komplementer
biologis atau herbal dapat berupa jamu, obat terstandar, fitofarmaka,
dan juga tanaman obat.
31
32
3. 2 Saran
Sebagai penyusun makalah ini, kami menyarankan kepada para
pembaca khususnya kepada para perawat agar lebih mendalami materi
yang telah terpaparkan dalam makalah ini agar dapat berguna dalam
kehidupan sehari-hari.
32
DAFTAR PUSTAKA
1iii