Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH PERKEMBANGAN TERAPI KOMPLEMENTER

DI DUNIA DAN INDONESIA

Dosen pengampu: Ns. Gede Budi Widiarta,S.kep.,M.Kep

Oleh
Kelompok 10:
1. Ketut noviani (22089014014)

2. Ni Kadek Mita Nitrianingsih (22089014073)

3. Ni Luh Sumar Dianii (22089014055)

4. Putu Indah Sariani (22089014025)

5. Putu Dea Purnamayani (22089014065)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BULELENG


PROGRAM STUDI S1 KEPERAWTAN
TAHUN AKADEMIK 2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
kehendaknyalah makalah ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini membahas
mengenai “Perkembangan Terapi Komplementer Di Dunia Dan Indonesia ”. Adapun maksud
dan tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas kelompok dari Mata
Kuliah Keperawatan Komplementer dengan Dosen Pengampu Ns. Gede Budi
Widiarta,S.kep.,M.Kep. Kami sebagai penulis makalah ini didasarkan pada materi-materi
yang kami peroleh dari berbagai sumber. Kami membuat makalah ini dengan langkah-
langkah dan metode yang sistematis sehingga dapat dimengerti dengan mudah.
Selama penulisan makalah ini banyak sekali hambatan yang penulis alami, namun
berkat bantuan, dorongan serta bimbingan dari berbagai pihak, akhirnya makalah ini dapat
terselesaikan dengan baik. Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini jauh dari kata
sempurna, ketidaksempurnaan tersebut disebabkan oleh kemampuan, pengetahuan serta
pengalaman penulis yang masih terbatas. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan adanya
kritik dan saran yang positif agar makalah ini menjadi lebih baik. Akhir kata, semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya.

Singaraja, 23 Oktober 2023

Tim Penyusun

i
DAFTAR ISI
HALAMAN COVER
KATA PENGANTAR .............................................................................................i
DAFTAR ISI ............................................................................................................ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.....................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah................................................................................................1
1.3 Tujuan..................................................................................................................1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Terapi komplementer.............................................................................2
2.2 Sejarah Perkembangan Terapi Komplementer.....................................................2
2.3 Perkembangan Terapi Komplementer Di Dunia..................................................3
2.4 Perkembangan Terapi Komplementer Di Indonesia............................................3
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan .............................................................................................................5
3.2 Saran ....................................................................................................................5
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................6

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan terapi komplementer akhir-akhir ini menjadi sorotan banyak negara.
Pengobatan komplementer atau alternative menjadi bagian penting dalam pelayanan
kesehatan. Klien yang menggunakan terapi komplementer memiliki beberapa alasan.
Salah satu alasannya adalah filosofi holistic pada terapi komplementer, yaitu adanya
harmoni dalam diri dan promosi kesehatan dalam terapi komplementer. Terapi
komplementer yang ada menjadi salah satu pilihan pengobatan masyarakat. Di berbagai
tempat pelayanan kesehatan tidak sedikit klien bertanya tentang terapi komplementer,
masyarakat mengajak dialog perawat untuk penggunaan terapi alternatif. Hal ini terjadi
karena klien ingin mendapatkan pelayanan yang sesuai dengan pilihannya, sehingga
apabila keinginan terpenuhi akan berdampak ada kepuasan klien. Kebutuhan masyarakat
yang meningkat dan berkembangnya penelitian terhadap terapi komplementer menjadi
peluang perawat untuk berpartisipasi sesuai kebutuhan masyarakat. Perawat dapat
berperan sebagai konsultan untuk klien dalam memilih alternatif yang sesuai ataupun
membantu memberikan terapi langsung. Masyarakat Indonesia sudah mengenal adanya
terapi tradisional seperti jamu yang telah berkembang lama. Kenyataannya klien yang
berobat di berbagai jenjang pelayanan kesehatan tidak hanya menggunakan pengobatan
Barat (obat kimia) tetapi secara mandiri memadukan terapi tersebut yang dikenal dengan
terapi komplementer
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa definisi terpai komplementer ?
2. Apa sejarah terapi komplementer ?
3. Apa saja perkembangan terapi komplementer di dunia ?
4. Apa saja perkembangan terapi komplementer di Indonesia ?
1.3 Tujuan
1. Mahasiswa dapat menjelaskan terapi komplementer.
2. Mahasiswa dapat menjelaskan terapi komplementer.
3. Mahasiswa dpat menjelaskan perkembangan terapi komplementer di dunia.
4. Mahasiswa dapat menjelaskan perkembangan terapi komplementer di indonesia.

1
BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Definisi Terapi Komplementer
Menurut WHO mendefinisikan terapi komplementer dan alternatif (Complementary
and Alternative Medicine / CAM) sebagai rangkaian praktik perawatan kesehatan yang
bukan bagian dari tradisi negara itu sendiri dan tidak terintegrasi dalam system perawatan
kesehatan dominan. Dalam penerapannya, terdapat perbedaan tujuan aplikasi terapi
komplementer dengan alternative. Terapi komplementer biasanya digunakan dengan
dikombinasikan dengan perawatan, sedangkan perawatan alternative digunakan sebagai
pengganti perawatan.
2.2 Sejarah Terapi Komplementer
Terapi komplementer diawali dari adanya beragam praktik medis yang diperkenalkan
sebagai ‘pengobatan alternatif’ pada abad ke-19. Pada masa ini belum ada obat modern,
sehingga jarang ditemukan adanya praktik pengobatan medis pada orang yang sakit.
Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan, melalui berbagai penelitian ilmiah dan
pengembangan profesi medis modern memberikan pemahaman tentang konsep penyakit
pada manusia dan meningkatkan kesadaran pandangan manusia tentang penyakit. Pada
masa ini mulai berkembang obat modern dan profesi medis modern, perawatan kesehatan
menjadi semakin terpusat pada biomedis. Pada abad ke-19 mulai ditemukan cara untuk
mengisolasi dan mensintesis bahan aktif dari obat-obatan nabati yang merupakan awal
dari kemunculan industri farmasi modern. Perkembangan obat dan profesi modern terus
berkembang sampai degan abad ke-20, yang pada akhirnya berhasil menggeser
pengobatan alternatif. Periode tahun 1960-1970an mulai terjadi pro dan kontr teknik
pengobatan modern dan alternatif, pada periode ini terlihat adanya pro dan kontra adanya
factor budaya. Masyarakat benua barat lebih dapat menerima pengobatan modern yang
diberikan oleh professional modern. Namun hal ini berkebalikan dengan benua tinur,
dimana masayarakat di benua timur lebih meyakini tentang praktik meditasi, dan filosofi
yang lain sebagai upaya untuk ‘kembali ke alam’ dalam suatu pengobatan. Berbagai
penelitian berkaitan dengan pengobatan komplementer / alternatif telah dikembangkan
sehingga pada akhirnya dilakukan berbasis pada bukti-bukti ilmiah. Saat ini, terapi
alternatif dan komplementer sangat banyak jenisnya, terapi ini juga dikembangkan
berdasarkan kepada bukti ilmiah hasil dari penelitian. Setiap Negara memiliki jenis terapi
komplementer yang berbeda, sesuai dengan budaya yang terdapat dalam komunitas

2
tersebut. Di Indonesia saat ini telah berkembang bernagai jenis terapi komplementer /
alternatif yang dapat diberikan kepada pasien sesuai dengan kebutuhan.
2.3Perkembangan Terapi Komplementer Di Dunia
Perkembangan terapi komplementer akhir-akhir ini menjadi sorotan banyak
negara.Badan Kesehatan Dunia (WHO) mendefinisikan pengobatan komplementer dan
alternatif atau Complementary and Alternative Medicine (CAM) sebagai rangkaian
praktik perawatan kesehatan yang bukan bagian dari tradisi Negara itu sendiri, dan tidak
teritegrasi ke dalam sistem perawatan kesehatan dominan.Data dari World Health
Organization (WHO) tahun 2010, menargetkan sejumlah negara di dunia, masyarakatnya
menggunakan pengobatan komplementer dan alternatif, yaitu sekitar 80% pengguna
(WHO,2010). Sejumlah negara sudah menerapkan pengobatan komplementer dan
alternatif sebagai pendukung pengobatan konvensional. Ethiopia 80% masyarakatnya
menggunakan pengobatan tradisional karena mereka percaya bahwa pengobatan
tradisional dapat menyembuhkan dengan biaya yang murah. Negara di Asia seperti China
dan Jepang yang mempunyai berbagai macam pengobatan komplementer dan alternatif
sudah mengintegrasikannyake dalam pengobatan konvensional,yaitu terdapat 95% rumah
sakit di china yang sudah menerapkan dan sekitar 72% dokter di Jepang sudah
menerapkan penggunaan pengobatan komplementer dan alternatif ke dalam prakteknya
(Kamaludin,2010). Pengobatan ini berkembang di negara-negara barat seperti Amerika
Serikat yang diperkirakan 38% orang dewasanya menggunakan pengobatan
komplementer dan alternatif (Mc Fadden et al,2010). Australia dan Perancis jumlah
penggunaan pengobatan ini sekitar 49% serta Kanada sekitar 70% masyarakatnya
menggunakan pengobatan komplementer dan alternatif (Elolemy dan AlBedah,2012).
2.4 Perkembangan Terapi Komplementer Di Indonesia

Di Indonesia sendiri, kepopuleran terapi komplementer atau alternatif ini, bisa


diperkirakan dari mulai menjamurnya iklan-iklan terapi non konvensional di
berbagai media, baik cetak maupun elektronik. Berbagai penelitian
menyimpulkan, penggunaan terapi komplementer sebagai salah satu sarana
pengobatan semakin banyak digunakan setiap tahunnya. Terapi komplementer
menjadi semakin populer dan banyak digunakan, hal ini karena pemilihan penggunaan
terapi jenis ini juga dipengaruhi oleh tinjauan ekonomis, efek samping yang
ditimbulkan dan sifatnya yang tidak membuat ketergantungan.Perawat sebagai salah satu
profesional kesehatan, dapat turut serta berpartisipasi dalam terapi komplementer, peran

3
yang dijalankan sesuai dengan peran-peran yang ada. Arah perkembangan kebutuhan
masyarakat dan keilmuan mendukung untuk meningkatkan peran perawat dalam terapi
komplementer karena pada kenyataannya, beberapa terapi keperawatan yang berkembang
diawali dari alternatif atau tradisional terapi.Perkembangan terapi komplementer dan
alternatif jugamemungkinkan perawat untuk berpartisipasi dalam memenuhi kebutuhan
masyarakatyang berkembang. Perkembangan terapi komplementer dan alternatif telah
membukapeluang bagi perawat untuk terlibat dalam memberikan perawatan dan
pengobatan yang lebih holistik. Jumlah penduduk Indonesia mengalami peningkatan
dalam menggunakan pengobatan komplementer dan alternatif dari tahun 2000-2006 dari
15,2% menjadi 38,30% (Supardi dan Susyanti,2010). Jenis-jenis pengobatan
komplementer dan alternatif yang sering digunakan oleh masyarakat seperti bekam,
akupuntur, dan akupresur, pijat refleksi, obat herbal, ahli patah tulang, dan tukang urut
(NCCAM,2012).

4
BAB III

PENUTUP

3.1 Simpulan

Perkembangan terapi komplementer atau alternatif sudah luas, termasuk didalamnya


orang yang terlibat dalam memberi pengobatan karena banyaknya profesional kesehatan
dan terapis selain dokter umum yang terlibat dalam terapi komplementer. Hal ini dapat
meningkatkan perkembangan ilmu pengetahuan melalui penelitian-penelitian yang dapat
memfasilitasi terapi komplementer agar menjadi lebih dapat dipertanggungjawabkan

Perawat sebagai salah satu profesional kesehatan, dapat turut serta berpartisipasi dalam
terapi komplementer. Peran yang dijalankan sesuai dengan peran-peran yang ada. Arah
perkembangan kebutuhan masyarakat dan keilmuan mendukung untuk meningkatkan
peran perawat dalam terapi komplementer karena pada kenyataannya, beberapa terapi
keperawatan yang berkembang diawali dari alternatif atau tradisional terapi.

3.2 Saran

Dengan tersusunnya makalah ini semoga bisa bermanfaat bagi pembaca maupun
penulis. Kritik dan saran dari pembaca sangat kami butuhkan, karena penulis sadar bahwa
penyusunan makalah ini jauh dari kata empurna dan kami sangat mengharapkan kritik dan
saran yang lebih baik.

5
DAFTAR PUSTAKA

Terapi Komplementer Universitas Muhammadiyah Purwokerto


(https://repository.ump.ac.id/9437/2/Atikah%20Dini%20Lestari%20BAB%20I.pdf/
dibuat pada tanggal 20 Oktober 2023 pukul 21.07 WITA)

Ns. Fitri Mailani, M.Kep.2023. TERAPI KOMPLEMENTER DALAM KEPERAWATAN.


EUREKA MEDIA AKSARA, APRIL 2023 ANGGOTA IKAPI JAWA TENGAH NO.
225/JTE/2021

TERAPI KOMPLEMENTER DALAM ASUHAN KEBIDANAN

(https://repository.penerbiteureka.com/media/publications/560888-terapi-
komplementer-dalam-keperawatan-eceabfa9.pdf/dibuat pada tanggal 20 Oktober 2023
pukul 21.07 WITA)

Anda mungkin juga menyukai