Disusun Oleh :
Kelompok 3 / S19E
1. Asta Seti B (S19218)
2. Atha Rifni S (S19219)
3. Bella Yunita E (S19222)
4. Dara Utari N (S19225)
5. Fadila Novi A (S19230)
6. Galang Prahadyan(S19232)
7. Hanung Rizky G (S19234)
8. Julita Nur C (S19236)
9. Mareta Ayu W (S19240)
10. Naufal Hanif A (S19246)
11. Shinta Ayu H (S19254)
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan
karunia-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
TERAPI KOMPLEMENTER ANAK DENGAN PENYAKIT KRONIS DAN
TERMINAL ini dengan baik. Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata
kuliah Keperawatan Anak II. Makalah ini ditulis dari hasil penyusunan data-data yang kami
peroleh dari beberapa buku dan situs blog di internet. Tidak lupa kami mengucapkan terima
kasih kepada ibu Ns. Isra Nur Utari Syachnara P., M.Kep. atas bimbingan dan arahan dalam
penulisan makalah ini, sehingga makalah ini dapat diselesaikan.
Selanjutnya kami menyadari bahwa makalah ini belum sepenuhnya sempurna.
Sehingga kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna menambah kualitas
dari makalah ini, kami berharap semoga makalah ini dapat menambah ilmu dan wawasan
kita.
Penyusun
iii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan terapi komplementer akhir-akhir ini menjadi sorotan banyak negara.
Pengobatan komplementer atau alternatif menjadi bagian penting dalam pelayanan
kesehatan. Klien yang menggunakan terapi komplemeter memiliki beberapa alasan.
Salah satu alasannya adalah filosofi holistik pada terapi komplementer, yaitu adanya
harmoni dalam diri dan promosi kesehatan dalam terapi komplementer.
Terapi komplementer yang ada menjadi salah satu pilihan pengobatan masyarakat. Di
berbagai tempat pelayanan kesehatan tidak sedikit klien bertanya tentang terapi
komplementer atau alternatif pada petugas kesehatan seperti dokter ataupun perawat. Hal
ini terjadi karena klien ingin mendapatkan pelayanan yang sesuai dengan pilihannya,
sehingga apabila keinginan terpenuhi akan berdampak ada kepuasan klien. Hal ini dapat
menjadi peluang bagi perawat untuk berperan memberikan terapi komplementer.
B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi dari terapi komplementer ?
2. Apa saja jenis terapi komplementer?
3. Apa peran perawat dalam terapi komplementer?
4. Bagaimana analisis dari terapi komplementer untuk anak dengan penyakit terminal
dan kronis?
5. Tindakan kasus apakah yang menggunakan terapi komplementer?
C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui definisi dari terapi komplementer
2. Untuk Mengetahui apa saja jenis terapi komplementer
3. Untuk Mengetahui Apa peran perawat dalam terapi komplementer
4. Untuk mengetahui analisis terapi komplementer apa saja yang digunakan pada anak
dengan penyakit terminal dan kronis
5. Mengetahui contoh kasus yang menggunakan terapi komplementer
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
3
D. Analisis Terapi Komplementer Untuk Anak Dengan Penyakit Terminal Dan Kronis
1. Terapi Komplementer Untuk Penyakit Terminal
Terapi komplementer secara efektif dapat membantu dalam manajemen
mual muntah akibat kemoterapi di antaranya yaitu relaksasi guided imagery,
distraksi, hipnosis, akupresur, dan akupuntur. anak yang menderita leukimia akan
memperoleh pengobatan kemoterapi, di mana kemoterapi ini dapat menimbulkan
berbagai macam efek samping yang tidak menyenangkan bagi anak dan
keluarganya.
Akupresur merupakan salah satu bentuk fisioterapi dengan memberikan
pemijatan dan stimulasi pada titik-titik tertentu pada tubuh. akupresur adalah
tindakan yang sangat sederhana tapi cukup efektif, mudah dilakukan, memiliki
efek samping yang minimal, dapat digunakan untuk mendeteksi gangguan pada
pasien dan aplikasi prinsip healing touch pada akupresur menunjukkan perilaku
caring yang dapat mendeteksi hubungan terapeutik antara perawat dan pasien.
Titik akupresur yang paling sering digunakan untuk mengatasi mual dan
muntah akibat kemoterapi adalah titik P6 dan titik St36. Akupresur pada titik P6
dan titik st36 dapat menurunkan mual dan muntah melalui efek terapinya di
6
tubuh. Stimulasi yang dilakukan pada titik-titik ini diyakini akan memperbaiki
gangguan pada lambung termasuk mual dan muntah.
2. Terapi Komplementer Untuk Penyakit Kronis
Yang termasuk dalam terapi komplementer antara lain terapi herbal,
latihan nafas, meditasi, dan relaksasi. Meditasi akan mengarah pada pengaturan
perubahan fisiologis dalam menghadapi respon fight-or- flight meliputi
penurunan konsumsi oksigen, denyut jantung, frekuensi pernafasan, dan laktat
darah. Penanganan keperawatan dengan teknik ini akan menurunkan efek
endokrin.
Penelitian menunjukkan bahwa DM dianggap stressor bagi pasien. terapi
relaksasi tidak cukup signifikan untuk menurunkan kadar gula dalam darah pada
pasien diabetes melitus. Saran untuk terapi relaksasi akan mendapatkan hasil
yang optimal untuk menurunkan kadar gula dalam darah pasien DM dengan lebih
mengoptimalkan frekuensi yaitu terapi dilakukan 5 sampai 10 kali setiap hari
dengan durasi masing-masing 15-20 menit dan jarak antar terapi 3-4 jam sekali
sehari.
2. Teknikguidedimagery.
Macam-macamMacam-
macamtehnikguidedimageryberdasarkanpadapenggunaannyaterdapatbeberapamaca
mteknik,yaitu(Grocke& Moe, 2015):
a. Guidedwalkingimagery, Tehnik ini ditemukan oleh psikoleuner. Pada tehknik
ini pasien
dianjurkanuntukmengimajinasikanpemandanganstandarsepertipadangrumput,pe
gunungan,pantai.
7
A. KESIMPULAN
Terapi komplementer adalah sebuah kelompok dari macam - macam sistem pengobatan
dan perawatan kesehatan, praktik dan produk yang secara umum tidak menjadi bagian
dari pengobatan konvensional. Complementary Alternative Medicine (CAM) atau terapi
komplementer alternatif adalah suatu bentuk penyembuhan yang bersumber pada
berbagai sistem, modalitas dan praktek kesehatan, yang didukung oleh teori dan
kepercayaan. Termasuk di dalamnya latihan atau usaha untuk menyembuhkan diri
sendiri. Pada dasarnya terapi komplementer telah didukung berbagai teori, seperti teori
Nightingale, Roger, Leininger, dan teori lainnya. Terapi komplementer dapat digunakan
di berbagai level pencegahan. Peran perawat dalam terapi komplementer, yaitu : peran
sebagai pemberi asuhan keperawatan, peran sebagai advokat (pembela) klien, peran
edukator, peran researcher.
B. SARAN
1. Manfaat bagi mahasiswa untuk menambah pengetahuan di bidang terapi
komplementer.
2. Manfaat bagi masyarakat luas untuk lebih mengenal terapi komplementer
8
DAFTAR PUSTAKA
http://www.academia.edu/31990469/
TUGAS_TERAPI_KOMPLEMENTER_PENGARUH_TERAPIq_AKUPRESUR_UNT
UK_MENGATASI_MUAL_MUNTAH_AKIBAT_KEMOTERAPI_PADA_PASIEN_
KANKER_KELOMPOK_6. Diakses Pada Tanggal 3 April 2021
https://media.neliti.com/media/publications/105468-ID-jamu-pada-
pasientumorkankersebagai-ter.pdf. Diakses Pada Tanggal 3 April 2021.