Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH KEPERAWATAN KOMPLEMENTER

“ KONSEP TERAPI KOMPLEMENTER”

Fasilitator:
Imroatul Farida, S.Kep.,Ns.,M.Kep

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HANG TUAH SURABAYA
TAHUN AJARAN 2018
MAKALAH KEPERAWATAN KOMPLEMENTER
“ KONSEP TERAPI KOMPLEMENTER”

Nama Kelompok:
1. Aida Berlian (151.0002)
2. Dwi Rizqi P.W.H (151.0011)
3. Mahkda Anjani Putri (151.0030)
4. Novelda Febriyanti (151.0037)
5. Ratnasari Hardiyanti (151.0044)
6. Riska Utama (151.0047)
7. Tyas Solit Naomiyah (151.0053)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HANG TUAH SURABAYA
TAHUN AJARAN 2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-Nya,
penulis dapat menyelesaikan Lembar Tugas Kelompok yang berjudul “Konsep
Terapi Komplementer”. Tugas ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat dalam
penilaian tugas mata kuliah Keperawatan Komplementer. Penulis mengucapkan
terimakasih pada semua pihak yang telah membantu dalam proses penyelesaiian
tugas ini. Oleh karena itu penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada :

1. Kolonel Laut (K/W) Wiwiek Liestyaningrum, M.Kep selaku Ketua Sekolah


Tinggi Ilmu Kesehatan Hang Tuah Surabaya, yang telah memberikan
kesempatan dan fasilitas kepada kami untuk mengikuti dan menyelesaikan
pendidikan di Program Studi Ilmu Keperawatan.
2. Ibu Imroatul Farida, S.Kep.,Ns.,M.Kep selaku penanggung jawab mata kuliah
Keperawatan Komplementer di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Hang Tuah
Surabaya yang telah bersedia mengorbankan waktu dan pikirannya untuk
bimbingannya dalam penyelesaian makalah ini.
3. Seluruh civitas akademika Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Hang Tuah
Surabaya yang turut membantu dalam penyusunan makalah ini.
4. Teman-teman Program Studi S-1 Keperawatan Angkatan 2015, yang banyak
membantu dalam penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa Lembar Tugas Kelompok ini masih banyak
kekurangan dan jauh dari kata sempurna oleh karena itu, penulis mengharapkan
kritik dan saran yang membangun sebagai perbaikan yang berkelanjutan. Akhir
kata, penulis berharap Lembar Tugas Kelompok ini dapat memberi manfaat bagi
semua pihak.
Surabaya, 23 September 2018

Penulis
DAFTAR ISI
Hal
COVER ........................................................................................................... i
KATA PENGANTAR .................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................... iii

BAB 1. PENDAHULUAN ............................................................................. 1


1.1 Latar Belakang .................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................. 2
1.3 Tujuan Penulisan ............................................................................... 2
1.4 Manfaat Penulisan ............................................................................. 2

BAB 2. TINJAUAN TEORI .......................................................................... 3


1.1 Konsep Terapi Komplementer .......................................................... 3
1.2 Tujuan Terapi Komplementer ........................................................... 3
1.3 Jenis Terapi Komplementer .............................................................. 4
1.4 Peran Perawat Dalam Terapi Komplementer .................................... 5
BAB 3. PENUTUP.......................................................................................... 6
3.1 Simpulan .............................................................................................. 6
3.2 Saran ..................................................................................................... 6
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 7
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Terapi komplementer akhir-akhir ini menjadi isu di banyak negara.
Masyarakat menggunakan terapi ini dengan alasan keyakinan, keuangan, reaksi
obat kimia dan tingkat kesembuhan. Perawat mempunyai peluang terlibat dalam
terapi ini, tetapi memerlukan dukungan hasil-hasil penelitian (evidence-based
practice). Pada dasarnya terapi komplementer telah didukung berbagai teori,
seperti teori Nightingale, Roger, Leininger, dan teori lainnya. Terapi
komplementer dapat digunakan di berbagai level pencegahan. Perawat dapat
berperan sesuai kebutuhan klien.
Pengobatan komplementer atau alternatif menjadi bagian penting dalam
pelayanan kesehatan di Amerika Serikat dan negara lainnya (Snyder &
Lindquis, 2002). Estimasi di Amerika Serikat 627 juta orang adalah pengguna
terapi alternatif dan 386 juta orang yang mengunjungi praktik konvensional
(Smith et al., 2004). Data lain menyebutkan terjadi peningkatan jumlah
pengguna terapi komplementer di Amerika dari 33% pada tahun 1991 menjadi
42% di tahun 1997 (Eisenberg, 1998 dalam Snyder & Lindquis, 2002).
Klien yang menggunakan terapi komplemeter memiliki beberapa alasan.
Salah satu alasannya adalah filosofi holistik pada terapi komplementer, yaitu
adanya harmoni dalam diri dan promosi kesehatan dalam terapi komplementer.
Alasan lainnya karena klien ingin terlibat untuk pengambilan keputusan dalam
pengobatan dan peningkatan kualitas hidup dibandingkan sebelumnya.
Sejumlah 82% klien melaporkan adanya reaksi efek samping dari pengobatan
konvensional yang diterima menyebabkan memilih terapi komplementer
(Snyder & Lindquis, 2002).Terapi komplementer yang ada menjadi salah satu
pilihan pengobatan masyarakat. Di berbagai tempat pelayanan kesehatan tidak
sedikit klien bertanya tentang terapi komplementer atau alternatif pada petugas
kesehatan seperti dokter ataupun perawat. Masyarakat mengajak dialog perawat
untuk penggunaan terapi alternatif (Smith et al., 2004). Hal ini terjadi karena
klien ingin mendapatkan pelayanan yang sesuai dengan pilihannya, sehingga
apabila keinginan terpenuhi akan berdampak ada kepuasan klien. Hal ini dapat
menjadi peluang bagi perawat untuk berperan memberikan terapi
komplementer

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa Definisi Terapi Komplementer?
2. Apa Tujuan dari Terapi Komplementer?
3. Apa Saja Jenis Terapi Komplementer?
4. Bagaimana Peran Perawat Dalam Terapi Komplementer?

1.3 Tujuan
1. Untuk Mengetahui Definisi Terapi Komplementer.
2. Untuk Mengetahui Tujuan Dari Keperawatan Komplementer.
3. Untuk Mengetahui Jenis Terapi Komplementer.
4. Untuk Mengetahui Peran Perawat Dalan Terapi Komplementer.

1.4 Manfaat
1. Memahami Definisi Terapi Komplementer.
2. Memahami Tujuan Dari Keperawatan Komplementer.
3. Memahami Jenis Terapi Komplementer.
4. Memahami Peran Perawat Dalan Terapi Komplementer.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
1.1 Definisi Keperawatan Komplementer
Terapi komplementer adalah pengobatan non medis yang ditujukan untuk
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat meliputi upaya promotif, kuratif,
preventif dan rehabilitatif yang diperoleh melalui pendidikan terstruktur dengan
kualitas, keamanan dan efektivitas yang tinggi berlandaskan ilmu pengetahuan
biomedik. (Erry, et al, 2014).
Terapi komplementer didefinisikan pula sebagai terapi yang digunakan
bersama dengan tindakan konvensional medis. Terminologi pengobatan
integratif juga digunakan. Pada pengobatan integratif, terapi komplementer
dikombinasikan dengan terapi konvensional medis yang sudah terbukti aman
dan efektif (Cady, 2009 dalam College and Association of Registered Nurses of
Alberta, 2011).
Terapi komplementer adalah sebuah kelompok dari macam-macam sistem
pengobatan dan perawatan kesehatan, praktik dan produk yang secara umum
tidak menjadibagian dari pengobatan konvensional (Widyatuti, 2012).

1.2 Tujuan Terapi Komplementer


Tujuan terapi komplementer adalah memperbaiki fungsi dari sistem-sistem
tubuh, terutama sistem kekebalan dan pertahanan tubuh agar tubuh dapat
menyembuhkan dirinya sendiri yang sedang sakit, karena di dalam tubuh kita
sebenarnya mempunyai kemampuan untuk menyembuhkan dirinya sendiri,
jikalau kita mau untuk memberikan respon dengan asupan nutrisi yang baik dan
lengkap serta perawatan yang tepat.
1.3 Jenis Terapi Komplementer
Menurut White House Commission on Complementary and Alternative
Medicine Policy, and the National Center for Complementary and Alternative
Medicine (NCCAM), klasifikasi terapi komplementer dibagi menjadi lima
kategori yaitu :
1. Mind-body therapy : termasuk teknik-teknik atau intervensi yang
meningkatkan kapasitas pikiran untuk mempengaruhi fungsi tubuh.
Menurut NCCAM, intervensi mind-body fokus pada interaksi antara otak,
pikiran, tubuh dan sikap, dengan tujuan menggunakan pikiran untuk
mempengaruhi fungsi tubuh dan promosi kesehatan. Terapi pendukung
lain termasuk terapi kognitif dan sikap, meditasi, relaksasi dan visualisasi,
hipnotis, terapi kesenian, terapi musik, dan lain-lain (College And
Association of Registeres Nurses of Alberta, 2011)
2. Sistem medikal alternatif: terapi ini dipertimbangkan sebagai sistem yang
komplit dari teori dan praktek, sistem alternatif kepada pengobatan
konvensional, dan hal tersebut telah dipraktekkan di Cina dan India selama
ribuan tahun. Terapi yang termasuk pengobatan tradisional Cina, yaitu
ayuverda, naturopathy, dan homeopati.
3. Terapi dasar biologis: terpai ini menggunakan produk natural, seperti diet
herbal, makanan, vitamin, probiotik, dan suplemen diet (termasuk juga
substansi yang tidak atau belum dibuktikan secara ilmiah, seperti kartilago
hiu untuk menyembuhkan kanker).
4. Metode manipulasi tubuh: terapi ini menekankan manipulasi atau gerakan
dari satu bagian tubuh atau lebih. Termasuk kiropraktik, osteopati,
massage, dan refleksologi.
5. Terapi dasar energi: terapi ini melihat penyembuhan itu dari perspektif
lapang energi. Terapi ini berdasarkan manipulasi lapang energi dan
termasuk dua kategori: terapi biofield, yang mempengaruhi lapang energi
yang mengelilingi dan menembus tubuh manusia, seperti reiki, sentuhan
terapeutik, dan terapi bioelektromagnetik, yang melibatkan penggunaan
lapang elektromagnetik yang tidak konvensional, merubah lapang energi,
dan lain-lain.
1.4 Peran Perawat Dalam Terapi Komplementer
Peran perawat dalam pemberian terapi komplementer dapat melakukan atau
bertindak sebagai berikut :
1. Pemberi Asuhan Keperawatan Klien
Memperhatikan keadaan serta memenuhi kebutuhan dasar klien melalui
pemberian pelayanan asuhan keperawatan dengan menggunakan proses
keperawatan, dari yang sederhana hingga kompleks.
2. Advokat Klien
Menginterprestasikan berbagai informasi dari pemberi pelayanan atau
informasi lain. Khususnya, dalam pengambilan persetujuan atas tindakan
keperawatan yang akan diberikan kepada klien serta mempertahankan dan
melindungi hak-hak klien.
3. Educator/pendidik
Membantu klien dalam meningkatkan tingkat pengetahuan kesehatan,
mulai dari penyebab, tanda dan gejala serta pencegahan dan
penatalaksanaan dari penyakit yang sedang dialami. Sehingga terjadi
perubahan perilaku dari klien setelah dilakukan Pendidikan kesehatan,
karena tujuan lain dalam memberi pelayanan asuhan keperawatan ialah
memandirikan pasien dalam menangani masalah yang dialaminya.
4. Koordinator
Mengarahkan, merencanakan serta mengorganisasi pelayanan kesehatan
dari tim kesehatan, sehingga pemberian pelayanan kesehatan dapat
terarah serta sesuai dengan kebutuhan klien.
5. Kolaborator
Peran ini dilakukan karena perawat bekerja melalui tim kesehatan yang
terdiri dari dokter, fisioterapis, ahli gizi serta tenaga para medis yang lain.
Dalam bentuk upaya mengidentifikasi pelayanan keperawatan yang
diperlukan termasuk diskusi ataupun tukar pendapat dalam penentuan
bentuk pelayanan yang sesuai kebutuhan serta merencakanan pemberian
pelayanan selanjutnya.
6. Konselor/konsultan
Tempat untuk berkonsultasi atau menceritakan keluha yang sedang
dialami terhadap masalah atau tindakan keperawatan yang tepat untuk
diberikan. Peran ini dilakukan atas permintaan klien terhadap informasi
tentang tujuan peayanan keperawatan yang diberikan.
7. Peneliti
Mengadakan perencanaan, kerjasama, serta perubahan yang sistematis dan
terarah sesuai dengan metode pemberian pelayanan keperawatan. Peran
perawat sebagai peneliti dalam melakukan berbagai penelitian yang
dikembangkan dari hasil praktik berbasis bukti.
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Terapi komplementer adalah pengobatan non medis yang ditujukan untuk
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat meliputi upaya promotif, kuratif,
preventif dan rehabilitatif yang diperoleh melalui pendidikan terstruktur dengan
kualitas, keamanan dan efektivitas yang tinggi berlandaskan ilmu pengetahuan
biomedik. Tujuan terapi ini untuk memperbaiki fungsi dari sistem-sistem tubuh,
terutama sistem kekebalan dan pertahanan tubuh. Menurut White House
Commission on Complementary and Alternative Medicine Policy, and the
National Center for Complementary and Alternative Medicine (NCCAM),
klasifikasi terapi komplementer dibagi menjadi lima kategori yaitu: mind-body
therapy, sistem medikal alternatif, terapi dasar biologis, metode manipulasi
tubuh dan terapi dasar energi. Adapun peran perawat dalam pemberian terapi
komplementer dapat melakukan atau bertindak sebagai berikut: peran perawat
sebagai pemberi asuhan keperawatan klien, advokat klien, educator/pendidik,
koordinator, kolaborator, konselor/konsultan maupun sebagai peneliti.

3.2 Saran
Perawat sebagai profesi professional diharapkan selain mengembangkan
ilmu dilapangan dan memberikan pelayanan kepada klien, perawat mampu
memberikan terapi komplementer atau alternatif sesuai dengan undang-undang
yang berlaku.
DAFTAR PUSTAKA

College and Association of Registered Nurses of Alberta. Complementary and/or


Alternative Therapy and Natural Product. 2011.
Lindquist, Ruth, Mariah Synder, & Mary Fran Tacy. 2013. Complementary and
Alternative Therapy in Nursing: Seventh Edition. USA: Springer Publishing
Company.
Erry, dkk. Kajian Implementasi Kebijakan Pengobatan Komplementer Alternatif
dan Dampaknya Terhadap Perijinan Tenaga Kesehatan Praktek Pengobatan
Komplementer Alternatif. Buletin Penelitian Sistem Kesehatan – Vol. 17 No. 3
Juli 2014.
Health Professions Licensing Authority. Use of Complementary and Alternative
Medicine in Nursing and Midwifery Practice − Position Statement. 2009.
http://psik.fkik.uinjkt.ac.id diakses pada 23-09-2018

Anda mungkin juga menyukai