Disusun Oleh:
1. Rini Safira (P27905119028)
2. Rizky Oktaviani (P27905119029)
3. Rt. Inna Rachmawati (P27905119030)
4. Salsa Nabila (P27905119031)
5. Salsa Regita Pasha (P27905119032)
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah tentang Proses Menstruasi.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapat bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat mempelancar pembuatan makalah ini. Untuk
itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihal yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu , kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar saya dapat memperbaiki makalah ini menjadi lebih baik.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberi manfaat
maupun inspirasi terhadap pembaca.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI......................................................................................................................3
A. Kesimpulan .............................................................................................................9
B. Saran .......................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................10
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perawatan paliatif adalah perawatan yang dilakukan secara
aktif pada penderita yang sedang sekarat atau dalam fase terminal
akibat penyakit yang dideritanya. Pasien sudah tidak memiliki respon
terhadap terapi kuratif yang disebabkan oleh keganasan ginekologis.
Perawatan ini mencakup penderita serta melibatkan keluarganya (Aziz,
Witjaksono, & Rasjidi, 2008).
4
memang mengacu pada kehidupan bermasyarakat yang menekankan
pada aspek adat istiadat dan kebiasaan masyarakat itu sendiri.
B. Rumusan Masalah
Apa Pengertian Dari Tinjauan Sosial Budaya Tentang Perawatan
Pariatif
C. Tujuan
Untuk mengetahui apa itu Tinjauan Sosial Budaya Tentang Perawatan
Pariatif
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
Adanya rasa optimis, dukungan dan motivasasi dapat meningkatkan
proses penyembuhan yang dialami pasien
c. Sosial
Pengertian sosial menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah
segala sesuatu yang mengenai masyarakat atau kemasyarakatan.
Kebudayaan atau kultur dapat membentuk kebiasaan dan respons
terhadap kesehatan dan penyakit dalam segala masyarakat tanpa
memandang tingkatannya. Karena itulah penting bagi tenaga kesehatan
untuk tidak hanya mempromosikan kesehatan, tapi juga membuat
mereka mengerti tentang proses terjadinya suatu penyakit dan
bagaimana meluruskan keyakinan atau budaya yang dianut
hubungannya dengan kesehatan.
7
Contoh lain, sosial budaya mempengaruhi kesehatan adalah
pandangan suatu masyarakat terhadap tindakan yang mereka lakukan
ketika mereka mengalami sakit, ini akan sangat dipengaruhi oleh
budaya, tradisi, dan kepercayaan yang ada dan tumbuh dalam masyarakat
tersebut. Misalnya masyarakat yang sangat mempercayai dukun yang
memiliki kekuatan gaib sebagai penyembuh ketika mereka sakit, dan bayi
yang menderita demam atau diare berarti pertanda bahwa bayi tersebut
akan pintar berjalan. Jadi, dapat disimpulkan bahwa social budaya sangat
mempengaruhi kesehatan baik itu individu maupun kelompok.
8
dalam menghadapi masalah yang berhubungan dengan penyakit yang
mengancam kehidupan
9
D. Asuhan Keperawatan Kanker serviks
- Pengertian
Kanker atau tumor adalah penyakit yang terjadi akibat adanya
pertumbuhan sel-sel jaringan tubuh yang tidak normal. penyebabnya
adalah neoplasma, displasia dan hiperplasia . neoplasma adalah kondisi
sel yang terdapat di jaringan berpoliferasi secara tidak normal dan
bersifat invasif. Displasma adalah kondisi sel yang tidak berkembang
normal dan indikasinya adanya perubahan pada nucleus, inti sel.
Hiperplasma adalah kondisi sel normal yang terdapat pada jaringan,
mengalami pertumbuhan secara berlebihan (Noormondhawati, 2014)
Kanker serviks merupakan penyakit yang paling dapat dicegah jika
terdeteksi dini (terveyskirjasto,2013)
- Tujuan perawatan
Meningkatkan kesehatan, pencegahan, memulihkan kesehatan dan
mengurangi penderita untuk meningkatkan kualitas hidup
A. PENGKAJIAN
Identitas
a. Pasien
1) Nama Pasien
3) Jenis Kelamin
4) Agama
5) Pendidikan
6) Pekerjaan
10
7) Status Perkawinan
8) Suku / Bangsa
9) Alamat
10) No. RM
1) Nama
2) Umur
3) Pendidikan
4) Pekerjaan
5) Alamat
6) Hubungan dengan pasien : Suami
2. Riwayat Kesehatan
a. Kesehatan Pasien
11
ada luka.
alternatif benjolan di payudara kiri tidak sembuh dan malah ada luka.
Pengkajian Psikologi
- Tingkat emosi : cemas, sedih, terkejut, menolak, tawar-menawar,
menerima, depresi, menarik diri
- Pola koping
Normal : Problem Solving
Abnormal : Agresif, pendiam, perilaku addiksi, perasaan berdosa,
hopelessness, powerlessness dan psikosis
- Kebutuhan informasi :
1. Ingin menegetahui secara detail
2. Ingin menegetahui gambarannya
3. Ingin mengetahui sedikit informas
4. Tidak ingin mengetahui informasi, tetapi keluarga ingin
menegtahuinya
5. Tingkat kebutuhan pemeriksaan/kontrol : sangat tinggi, sedang,
rendah tidak ada atau ingin memutuskan
Pengkajian Sosial
- Isolasi sosial, kurang support sistem
12
- Perubahan fungsi dan peran
- Perubahan body image
- Lifestyle
- Perubahan pekerjaan
- Caregiver role strain
- Koping tidak efektif
Pengkajian spiritual
- Ilusi alam kematian
- Hayalan ramalan / kepastian
- Harapan masa depan
- Menemukan arti kehidupan
- Kepercayaan keyakinan
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perawatan paliatif adalah pendekatan yang bertujuan untuk
mengingkatkan kualitas kehidupan pasien dan keluarganya dalam
mengahadapi masalah yang berhubungan dengan penyakit yang
mengancam jiwa, dengan mencegah dan meringankan penderitaan melalui
identifikasi awal serta terapi dan masalah lain, fisik, psikososial, dan
spiritual .
Prilaku manusia dalam menghadapi masalah kesehatan merupakan
suatu tingkah laku yang selektif, terencana, dan tanda dalam suatu sistem
kesehatan yang merupakan bagia dari budaya masyarakat yang
bersangkutan. Perilaku tersebut terpola dalam kehidupan nilai sosial
budaya yang ditujukan bagi masyarakat tersebut. Perilaku merupakan
tindakan atau kegiatan yang dilakukan seseorang dan sekelompok orang
untuk kepentingan atau pemenuhan kebutuhan tertentu berdasarkan
pengetahuan, kepercayaan, nilai dan norma kelompok yang bersangkutan.
Kebudayaan kesehatan masyarakat membentuk, mengatur, dan
mempengaruhi tindakan atau kegiatan individu-individu suatu kelompok
sosial dalam memenuhi berbagai kebutuhan kesehatan baik yang berupa
upaya mencegah penyakit maupun menyembuhkan diri dari penyakit.
B. Saran
Diharapkan makalah ini dapat menambah pengetahuan mahasiswa dalam
mengikuti proses pembelajaran dan dapat meningkatkan pelayanan
perawatan pasien pariatif dalam tinjauan sosial budaya. Sebagai petugas
kesehatan perlu mengetahui pengetahuan masyarakat, maka petugas
kesehatan akan mengetahui mana yang perlu ditingkatkan, diubah dan
pengetahuan mana yang perlu dilestarikan dalam memperbaiki status
kesehatan.
14
DAFTAR PUSTAKA
Entjang, Indann, 2000. Ilmu Kesehatan Masyarakat, PT. Citra Aditya Bakti :
Bandung
15