Anda di halaman 1dari 41

Konsep Kesehatan

Spiritual

Oleh
H.Wasludin, SKM, M.Kes
Tujuan Pembelajaran Topik ini:
Mahasiswa memahami tentang :
• Pengertian Spiritual
• Masalah Spiritual
• Asuhan keperawatan Spiritual
PENDAHULUAN
• Perawat sebagai tenaga kesehatan
yang professional mempunyai
kesempatan paling besar untuk
memberikan pelayanan kesehatan
khususnya pelayanan/asuhan
keperawatan yang komprehensif
dengan membantu klien memenuhi
kebutuhan dasar yang holistik.
• Perawat memandang klien sebagai
makhluk bio-psiko-sosiokultural dan
spiritual yang berespon secara holistik
dan unik terhadap perubahan
kesehatan atau pada keadaan krisis.
• Asuhan keperawatan yang diberikan
oleh perawat tidak bisa terlepas dari
interaksi perawat dengan klien.
• Perawat berupaya. untuk membantu
memenuhi kebutuhan spiritual klien
sebagai bagian dari kebutuhan
menyeluruh klien, antara lain dengan
memfasilitasi pemenuhan kebutuhan
spiritual klien tersebut, walaupun
perawat dan klien mempunyai
keyakinan spiritual atau keagamaan
yang tidak sama.
Definisi Spiritual
Definisi secara umum, “spirit” berasal dari kata Latin “spiritus”,
yang berarti “roh, jiwa, sukma, kesadaran diri, wujud tak
berbadan, nafas hidup, nyawa hidup
Kelly (1995) mengemukakan bahwa spiritualitas
merupakan pengalaman dari sifat transendental,
sementara agama dianggap sebagai expresi ritual
Spiritual dalam yang dibatasi oleh doktrin
pandangan
Barat
Polanski (2002), menjelaskan makna spiritual
sebagai pengalaman universal, tidak dibatasi oleh
doktrin agama tertentu. Religiusitas mengacu
pada ritual keagamaan dan kepercayaan
Spiritual dalam literatur Islam
Allama Mirsa Ali Al- Ibnu ‘Arabi :
Qadhi (Ruslan 2008), Spiritualitas Islam adalah
Spiritualisa Islam adalah pengerahan segenap potensi
tahapan perjalanan ruhaniyah dalam diri manusia
batin seorang manusia
yang tunduk pada ketentuan
dengan bantuan Riyadah
dan berbagai amalan
syar’i dalam melihat segala
pengekangan diri macam bentuk realitas baik
sehingga perhatiannya dalam dunia empiris maupun
tidak berpaling dari dalam dunia keruhanian
Allah, semata-mata
untuk mencapai puncak Potensi Ruhaniyah :
kebahagiaan abadi Qolbu, Ruh, Aql, dan Nafs
Korelasi spiritual dan religiusitas

Al-Jaujiah, dalam
Anugerah 2012
PENGERTIAN
• Spiritualitas, keyakinan dan agama
merupakan hal yang terpisah, walau pun
seringkali diartikan sama.
• Pemahaman tentang perbedaan antara
tiga istilah tersebut sangat penting bagi
perawat untuk menghindarkan salah
pengertian yang akan mempengaruhi
pendekatan yang digunakan perawat.
Menurut Burkhardt (1993)
• Spiritualitas meliputi aspek sebagai berikut:
a. Berhubungan dengan sesuatu yang tidak
diketahui atau ketidakpastian dalam
kehidupan.
b. Menemukan arti dan tujuan hidup.
c. Menyadari kemampuan untuk menggunakan
sumber dan kekuatan dalam diri sendiri.
d. Mempunyai perasaan keterikatan dengan
diri sendiri dan dengan Yang Maha Tinggi.
Kozier, Erb, Blais & Wilkinson, 1995; Murray &
Zetner, (1993).
• Dimensi spiritual berupaya untuk
mempertahankan keharmonisan atau
keselarasan dengan dunia luar, berjuang
untuk menjawab atau mendapatkan
kekuatan ketika sedang menghadapi stress
emosional, penyakit fisik, atau kematian.
• Kekuatan yang timbul diluar kekuatan
Manusia
Stoll (1989)
• Selanjutnya menguraikan bahwa spiritualitas
sebagai konsep dua dimensi: dimensi vertikal
adalah hubungan dengan Tuhan atau Yang Maha
Tinggi yang menuntun kehidupan seseorang,
sedangkan dimensi horizontal adalah hubungan
seseorang dengan diri sendiri, dengan orang lain
dan dengan lingkungan.
• Terdapat hubungan yang terus menerus antara
dua dimensi tersebut.
(Carson, 1989).
• Kebutuhan spiritual adalah kebutuhan untuk
mempertahankan atau mengembalikan
keyakinan dan memenuhi kewajiban agama,
serta kebutuhan untuk mendapatkan maaf
atau pengampunan, mencintai, menjalin
hubungan penuh rasa percaya dengan Tuhan
Pengertian Spiritual
• Spiritual adalah kepercayaan atau hubungan
dengan power yang lebih tinggi, kekuatan yang
kreatif bersifat ketuhanan atau sumber energi
yang tak terhingga. Misalnya: seseorang percaya
pada Allah, dsb.
• Religi adalah suatu sistem keyakinan dan ibadah
terorganisasi yang dipraktikkan seseorang
secara jelas menunjukkan spiritualitas mereka.
Pengertian Spiritual
• Kesehatan spiritual adalah rasa keharmonisan saling
kedekatan antara diri dengan orang lain, alam, dan
dengan kehidupan yang tertinggi (Hungelmann et al,
1985).
• Rasa keharmonisan ini dicapai ketika seseorang
menemukan keseimbangan antara nilai, tujuan, dan
sistem keyakinan mereka dengan hubungan mereka
di dalam diri mereka sendiri dan dengan orang lain.
• Kemampuan untuk mengasihi orang lain dan diri
sendiri secara bermakna adalah bukti dari kesehatan
spiriualitas
Kesimpulan
• Kebutuhan spiritual merupakan
kebutuhan untuk mencari arti dan
tujuan hidup, kebutuhan untuk
mencintai dan dicintai serta rasa
keterikatan, dan kebutuhan untuk
memberikan dan mendapatkan
maaf.
Masalah Spiritual
Distress spiritual dapat berkembang sejalan dengan
seseorang mencari makna tentang apa yang sedang
terjadi, yang mungkin dapat mengakibatkan seseorang
merasa sendiri dan terisolasi dari orang lain.
1. Penyakit Akut
2. Penyakit kronis
3. Penyakit terminal
4. Individuasi / krisis pertengahan hidup
5. Pengalaman mendekati kematian/Near Death
Experience (NDE)
Masalah Spiritual
1. Penyakit Akut
• Penyakit yang mendadak, tidak diperkirakan,
yang menghadapkan baik ancaman langsung
atau jangka panjang terhadap kehidupan,
kesehatan, dan kesejahteraan klien dapat
menimbulkan distress spiritual.
• Kekuatan spiritual klien mempengaruhi
bagaimana mereka menghadapi penyakit
mendadak dan bagaimana mereka dengan
cepat beralih ke arah penyembuhan.
Masalah Spiritual

2. Penyakit Kronis
• Penyakit kronis yang diderita seseorang dapat
melumpuhkan, dan mengganggu untuk
melanjutkan gaya hidup secara normal,
ketergantungan pada orang lain, ketakutan,
kecemasan, dan kesedihan.
• Individu yang kuat secara spiritual akan
membentuk kembali identitas diri dan hidup
dalam potensi mereka.
Masalah Spiritual

3. Penyakit Terminal
Menurut Turner et al, 1995 penyakit terminal
umumnya menyebabkan ketakutan terhadap
fisik, ketidaktahuan, kematian, dan ancaman
terhadap integritas sehingga mereka rentan
terhadap distress spiritual.
Masalah Spiritual
4. Individuasi / krisis pertengahan hidup
• Individuasi didahului oleh rasa kekosongan dalam
hidup atau kurang kemampuan memotivasi diri.
• Individuasi adalah pengalaman manusia yang
umum yang ditandai oleh kebingungan, konflik,
keputusasaan, dan perasaan hampa.
• Spiritualitas harus dipertahankan karena
individuasi tampak mendorong seseorang untuk
mempertahankan aspek positif, life-asserting dari
kepribadian.
Masalah Spiritual
5. Pengalaman mendekati kematian / Near Death
Experience (NDE)
• NDE diidentifikasi sebagai fenomena psikologis
tentang individu yang baik telah sangat dekat
dengan kematian secara klinis atau yang
mungkin telah pulih setelah dinyatakan mati.
• Isolasi dan depresi dapat terjadi sebagai akibat
tidak menceritakan pengalaman atau menerima
penghakiman dari orang lain ketika mereka
menceritakannya.
Proses Asuhan Keperawatan

1. Pengkajian
2. Diagnosa Keperawatan
3. Perencanaan
4. Implementasi
5. Evaluasi
Siklus proses keperawatan
Empat area pengkajian spiritual
pengkaj
Islam (Inggriane, 2012)
ian 1.Keadaan sakit (respon terhadap
sakit)
2.Keyakinan (tentang ketuhanan –
evalu diagno
asi sis motivasi-harapan)
3.Support system (dukungan
keluarga, nakes, rohaniwan)
4.Ibadah (kebiasaan bersuci,
shalat dll)
impelemen perencan
tasi aan Sudah terjalin Trust dengan pasien Perhatikan
aspek non verbal saat mengkaji spiritual

De’Laun,
2011
1. Pengkajian

a. Keyakinan dan makna

Untuk mengkaji keyakinan dan makna klien,


perawat dapat mengajukan pertanyaan sebagai
berikut :
• “Jelaskan kepada saya apa yang paling penting
dalam hidup anda”.
• “Katakan kepada saya apa yang telah memberi
makna atau arti hidup anda”.

Membantu perawat …….


1. Pengkajian

a. Keyakinan dan makna

“ Katakan kepada saya apa yang telah memberi


makna atau arti hidup anda”.

Membantu perawat untuk mengenali fokus spiritual


klien dan dampak penyakit atau kecacatan pada
kehidupan seseorang
Pengkajian

b. Autoritas dan pembimbing


– Autoritas dapat berupa yang maha kuasa,
pemuka agama tertetu, keluarga atau teman,
diri sendiri, atau kombinasi dari sumber
tersebut.
– Perawat dapat mengkaji dengan menanyakan
klien :
• “ Apa yang memberi anda kekuatan dari
dalam”
• “ Kepada apa atau kepada siapa anda mencari
bantuan untuk pedoman dalam hidup anda”
– Kaji apakah ada sumber keagamaan yang
berkonflik dengan pengobatan medis.
Pengkajian
c. Pengalaman dan Emosi
– “Pernahkah anda mempunyai pengalaman
keagamaan atau spiritual yang membuat
berbeda dalam menjalani hidup anda?”
– Kaji suasana hati atau emosi seperti :
kebahagiaan, kedamaian, marah, harapan,
rasa bersalah, atau rasa malu yang
berkaitan dengan pengalaman keagamaan.
Pengkajian
c. Pengalaman dan Emosi

Menunjukkan makna spiritualitas yang dianut


dan apakah perasaan tersebut menyatu ke
dalam atau di tolak oleh keyakinan klien.
– Kaji dampak penyakit atau perawatan di RS
yang diakibatkan pengalaman dan emosi
religius. “apakah ada sesuatu yang
mengancam spiritualitas anda akibat penyakit
yang anda derita”.
Pengkajian
d. Persahabatan dan komunitas
Secara lebih spesifik, persahabatan ini
mencakup komunitas yang lebih luas yang
mempunyai kepercayaan sama antara klien
dan jaringan pendukung mereka.
Komunitas yang mempunyai kepercayaan
yang sama dapat menciptakan ikatan yang
kuat.
Pengkajian
e. Ritual dan ibadat
Ritual mencakup partispasi dalam
anggota kelompok atau pribadi, seperti
berdoa, membaca al-qur’an, meditasi,
pembaptisan, korban, dan lain-lain.
Pengkajian

f. Harapan
Harapan dapat memotivasi seseorang
untuk meraih sesuatu. Kehilangan harapan
dapat menyebabkan ke-putus-asaan.
Pengkajian
g. Panggilan dan konsekuensi
• Individu mengekspresikan spiritualitas mereka
pada rutinitas sehari-hari, pekerjaan, hubungan,
dan bidang lainnya. Hal tersebut dapat menjadi
panggilan dalam hidup dan menjadi bagian dari
identitas mereka.
• Perawat mengkaji apakah dalam menghadapi
penyakit klien kehilangan kemampuan untuk
mengekspresikan rasa berhubungan dengan
sesuatu yang lebih besar dari dirinya (Fryback,
1992).
Diagnosis Keperawatan Spiritual
Resiko distress Distress Kesiapan peningkatan
spiritual spiritual kesejahteraan spiritual

Makna sakit buruk buruk baik


Ketaatan baik buruk baik
ibadah
Denial - √ -
anger - √ -
bargaining √ - -
depresi - √ -
acceptance - - baik
Support sosial - - baik
Diagnosis Keperawatan Spiritual
Hambatan
Resiko nResiko Kesiapan
hambata hambatan
religiusitas Hamba peningkatan
tan
religiusitasreligiusitas religiusitas
Rentan u
Rentan religiu
terganggu
Ritual terganggu
tergangg terga terlaksana
Ibadah a sitas
Ibadah
ibadah wajib saj nggu
wajib
Aspek Enggan Ibadah wajib saja Ditambah
saja
ibadah beribadah keinginan
Tidak tahu, Tidak menjalankan
mau tahu,
sunnah
tidak
Tahu, Tahu,
Tidak tahu, Tidak tahu, mau Tidak tahu, mau
mau mau
tidak
Jenis pasien tidak mau
dibimbi mau
Tahu, tidak
ng Tahu, mau Mau, termotivasi
mau dibimbing
2. Diagnosa Keperawatan
Contoh diagnosa keperawatan NANDA untuk
spiritualitas :
• Kesejahteraan spiritual, potensial untuk
ditingkatkan berhubungan dengan
– Penyembuhan dari penyakit akut
– Pengalaman mendekati kematian (NDE)
– Menghadapi penyakit kronis
• Distres spiritual berhubungan dengan
– Konflik nilai
– Isolasi oleh orang lain
– Takut yang diakibatkan oleh diagnosa AIDS
Diagnosa Keperawatan
• Koping individu tidak efektif berhubungan dengan
– Kurang system pendukung
– Individuasi
– Gejala penyakit kronis
• Ansietas
– Ancaman kematian
– Perubahan dalam status kesehatan
• Keputusasaan
– Kehilangan keyakinan kepada Tuhan
– Diabaikan oleh keluarga
• Gangguan harga diri
– Kecanduan obat
– Kehilangan kemandirian
3. Perencanaan
• Perawat dalam membuat rencana perawatan penting
berkolaborasi dengan klien. Dan bila memungkinkan
orang terdekat seperti pasangan, saudara kandung, orang
tua, dan teman harus dilibatkan.

• Dalam menetapkan rencana perawatan, terdapat tiga


tujuan untuk pemberian perawatan spiritual (Munley,
1983) :
 Klien merasakan perasaan percaya pada pemberi perawatan
 klien mampu terikat dengan anggota system pendukung
 pencarian pribadi klien tentang makna (hidup) meningkat
Capaian dalam Spiritual Islam
Hati yang murni (qolbun
salim) adalah keadaan
nafs- muthmainnah di
mana individu dapat
Hati yang murni menemukan karakteristik
(Qolbun-Salim). yang baik seperti, berpikir,
dekat dengan Allah ta’ala,
iman, kebaikan, jujur,
kepercayaan, kasih
sayang bagi orang lain
dan kedamaian
4. Implementasi

• Menetapkan Kehadiran
• Mendukung hubungan yg menyembuhkan
• System Dukungan
• Berdoa
• Mendukung Ritual
• Terapi Diet
5. Evaluasi

• Bagi klien dengan penyakit terminal yang


serius, evaluasi difokuskan pada
keberhasilan membantu klien meraih
kembali harapan.
• Perawat harus mengevaluasi kualitas
hubungan perawat – klien.

Anda mungkin juga menyukai