Anda di halaman 1dari 5

“PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT DALAM

TATANAN INSTITUSI DAN SEKOLAH“


Diajukan Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Promosi Kesehatan
Dosen Pengampu: H. Wasludin, SKM. M.Kes

Disusun Oleh:

Rini Safira (P27905119028)

POLTEKKES KEMENKES BANTEN


JURUSAN KEPERAWATAN TANGERANG
SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN
2020-2021
A. PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) DI INSTITUSI DAN SEKOLAH
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat adalah wujud keberdayaan masyarakat yang
sadar, mau dan mampu mempraktekkan PHBS. Ada lima program prioritas yaitu
kesehatan ibu dan ,anak (KIA), Gizi, Kesehatan Lingkungan (Kesling), gaya hidup,
Dana sehatlasuransi kesehatan. Adapun program PHBS ini untuk memberikan
pengalaman belajar atau menciptakan suatu kondisi bagi perorangan, kelompok, dan
masyarakat, melalui jalur komunikasi, memberikan informasi dan melakukan edukasi,
untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku, melalui pendekatan pimpinan
(Advokasi), bina suasana (Sosial Support) dm memberdayakan masyarakat
(Empowerment).
Anak usia sekolah yang berkisar 30% dari jurnlah penduduk Indonesia berjumlah
73 juta orang, dimana pada usia ini merupakan masa keemasan untuk menanarnkan
nilai-nilai PI IBS. Saat ini di Indonesia terdapat lebill dari 250.000 sekolah negeri,
swasta maupun agama dari berbagai tingkatan. Jika tiap sekolah memiliki 20 kader
kesehatan saja, maka akan ada lima juta kader kesehatan yang dapat membantu
terlaksananya dua strategi utarna Departemen Kesehatan yaitu "menggerakkan dan
memberdayakan masyarakat untuk sehat" serta "surveilans, monitoring dan informasi
kesehatan".
Adapun tujuan dari PHBS ini adalah meningkatkan kesadaran, pengetahuan dan
kemampuan masy arakat untuk melaksanakan dan membudayakan PHBS
dilingkungannya, lcrutama mampu mengatasi masalah kesehatannya sendiri.

1. Penelitian Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) Di Sekolah


Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Deskriptif, yang
mana penelitian ini bertujuan untuk mengurnpulkan data yang berkaitan dengan
status atau kondisi objek yang diteliti pada saat melakukan penelitian. Adapun
metode penelitian menurut Sudjana (1994:62) adalah "penelitian yang berusaha
mengungkapkan suatu gejala, peristiwa, kejadian apa adanya yang terjadi pada
saat seekarang".
1. Tempat dan waktu Penelitian
Hari Senin, Tanggal 14 januari 2020, bertempat di SDN Panosogan 1,
Kec. Cikeusal, Kab. Serang. Disini saya melakukan penelitian langsung ke
lapangan dan melihat langsung perilaku kebersihan yang dilakukan oleh
segenap dewan guru dan siswa di sekolah dasar (SD) tersebut.
2. Tujuan Penelitian PHBS Di Sekolah
1. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku hidup bersih dan sehat
yang ada di SDN Panosogan 1.
2. Untuk mengetahui seberapa pedulikah siswa beserta dewan guru dan staf
terhadap PHBS.
3. Untuk mengetahui berhasil atau tidaknya pelaksanaan PHBS.
4. Untuk mengetahui dukungan dari orang tua dan warga terhadap
pelaksanaan PHBS di lingkungan SDN Panosogan 1.

3. Sasaran PHBS Di Sekolah


1. Membudayakan perilaku hidup bersih dan sehat bagi pribadi, keluarga dan
masyarakat urnum, sehingga dapat memberikan darnpak yang berrnakna
terhadap derajat kesehatan.
2. Meningkatkan pengertian tentang pencegahan dan pengobatan terhadap
berbagai penyakit yang disebabkan oleh perubahan gaya hidup dan
perilaku terhadap AIDS, kanker, penyakit jantung, ketergantungan obat
dan minuman keras dan lain-lain, sehingga angka kesakitan menurun.
3. Meningkatkan peran swasta, dunia usaha dalam upaya pembangunan yang
selama ini masih lebih banyak dibiayai pemerintah seperti imunisasi,
pengasapan (Fogging) untuk penanggulangan demam berdarah,
penyediaan air bersih dan penyehatan lingkungan pemukiman serta
peningkatan kebugaran jasmani.
4. Meningkatkan kreativitas, produktivitas dan peran generasi muda dalarn
mengatasi masalah diri, lingkungan dan masyarakat dengan memfungsikan
Remaja Husada, Taman Husada da, sebagainya sebagai promotor dalarn
upaya kesehatan.
5. Meningkatkan peranan organisasi kemasyarakatan dalam berbagai upaya
pembangunan kesehatan

4. Kegiatan Yang Dilakukan Dalam Pelaksanaan PHBS Di Sekolah


Depkes RI (2008) menetapkan ada beberapa indikator yang dipakai
sebagai ukuran menilai PHBS di sekolah yaitu :
1. Mencuci tangan 6 langkah dengan air yang mengalir dan menggunakan
sabun
2. Mengkonsumsi jajanan yang bersih dan sehat
3. Olahraga yang teratur dan terukur
4. Menggunakan jamban yang bersih dan sehat
5. Memberantas jentik nyamuk
6. Tidak merokok di sekolah
7. Menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan setiap 6 bulan
8. Membuang sampah pada tempatnya

5. Indikator Keberhasilan PHBS disekolah menurut Depkes RI(2002)


diantaranya:
a) Perilaku
1. Kebersihan pribadi
2. Tidak merokok
3. Olahraga yang teratur dan terukur
4. Tidak menggunakan Napza
b) Lingkungan
1. Ada jamban
2. Ada air bersih
3. Ada tempat sampah
4. Ada sarana pembuangan air limball (SPAL)
5. Ventilasi
6. Ada unit kesehatan sekolah (UKS)
7. Ada tanaman hias di sekolah

6. Evaluasi PHBS Di Sekolah


Penerapan Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di sekolah berjalan
sesuai dengan rencana walaupun belum sepenuhnya efektif, semoga dengan
promosi kesehatan di lingkungan sekolah ini bisa merubah perilaku warga
sekolah dan bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Evaluasi Hasil :
Jenis : Formatif
Cara : Lisan dan Demostrasi
Waktu : Setelah dilakukan penyuuhan
Soal : Setelah mengikuti penyuluhan, masyarakat
Sekolah Dasar mampu :
1. Menjelaskan pengertian PHBS
2. Menjelaskan tentang manfaat PHBS
3. Menjelaskan tentang bahaya tidak melakukan
PHBS di Sekolah
4. Menjelaskan kegiatan yang harus di lakukan
PHBS di Sekolah

Sumber: promkes.kemkes.go.id, journal UNPAD

Sudjana (1994:62)

DEPKES RI, KEMENKES RI

Anda mungkin juga menyukai