Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

BERBAGAI TERAPI KOMPLEMENTER

UNTUK PASIEN KRONIS DAN TERMINAL

DISUSUN OLEH

1. ADITYA EKA P
2. ANIFATUL FARIDA
3. DAIMATUN NI’MAH
4. DESI MUKHOLIFAH
5. KHOLIFAH NOOR AINI
6. M.ALI FAUZI
7. RACHMANDHANI LILIK N
8. RINI PUTRI OKTAVIA
9. RIKI PUSPITA SARI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KUDUS

TAHUN AKADEMIK 2018/2019


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala karunia-
Nya. Sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Makalah ini kami susun
untuk memenuhi tugas seminar angkatan dengan judul : “Berbagai Terapi Komplementer
Untuk Pasien Kronis dan Terminal”.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh
karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun guna perbaikan
makalah kami selanjutnya. Akhir kata, Penulis menyampaikan terima kasih dan berharap
semoga makalah yang kami susun ini berguna bagi pembaca.

Kudus, 24 September 2019


Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................................


DAFTAR ISI ..................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ..........................................................................................
1.2 Rumusan Masalah .....................................................................................
1.3 Tujuan ........................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian ...............................................................................................
2.2 Macam-macam Terapi Komplementer ....................................................
2.3 Terapi Yang Diberikan Pada Pasien Kronis dan Terminal .....................
2.4 Efek Samping ..........................................................................................
2.5 Daftar Hukum ..........................................................................................
2.6 Penerapan Pada Praktik Keperawatan .....................................................
2.7 Terapi yang Dapat Diakses Keperawatan ...............................................

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan

DAFTAR PUSTAKA

/
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan terapi komplementer akhir-akhir ini menjadi sorotan banyak


negara. Pengobatan komplementer atau alternatif menjadi bagian penting dalam
pelayanan kesehatan di Amerika Serikat dan negara lainnya (Snyder & Lindquis,
2010).
Klien yang menggunakan terapi komplemeter memiliki beberapa alasan. Salah
satu alasannya adalah filosofi holistik pada terapi komplementer, yaitu adanya
harmoni dalam diri dan promosi kesehatan dalam terapi komplementer. Alasan
lainnya karena klien ingin terlibat untuk pengambilan keputusan dalam pengobatan
dan peningkatan kualitas hidup dibandingkan sebelumnya. Sejumlah 82% klien
melaporkan adanya reaksi efek samping dari pengobatan konvensional yang diterima
menyebabkan memilih terapi komplementer (Snyder & Lindquis, 2010).

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian terapi komplementer?
2. Sebutkan macam-macam terapi komplementer!
3. Apa terapi komplementer yang diberikan pada pasien kronis dan terminal?
4. Apa efek samping dari terapi komplementer?
5. Apa daftar hukum dari terapi komplementer?
6. Bagaimana penerapan praktik keperawatan pada terapi komplementer?
7. Terapi yang dapat diakses keperawatan

1.3 Tujuan

Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui apa pengertian


macam-macam, terapi yang diberikan, efek samping, daftar hukum, penerapan
praktik keperawatan, dan terapi yang diakses pada pasien kronis dan terminal.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Komplementer

Terapi Komplementer adalah cara penanggulangan penyakit yang


dilakukan sebagai pendukung kepada pengobatan medis konvensional atau
sebagai pengobatan pilihan lain diluar pengobatan medis yang konvensional.
Terapi Komplementer adalah semua terapi yang digunakan sebagai
tambahan untuk terapi konvesional yang direkomendasikan oleh
penyelenggara pelayanan kesehatan induvidu.
Pengobatan Komplementer adalah pengobatan non konvensional yang
bukan berasal dari Negara yang bersangkutan (WHO).

2.2 Macam – macam Terapi Komplementer


1. System Medis Alternatif
a. Akupunktur
Suatu metode tradisional Cina yang menghasilkan analgesia atau
perubahan fungsi system tubuh dengan cara memasukan jarum tipis
sepanjang rangkaian garis atau jalur yang disebut meredian.
b. Ayurveda
System pengobatan tradisional Hindu yang memkombinasikan obat
herbal, obat pencahar dan minyak gosok.
c. Pengobatan Homeopatic
System mengobatan medis yang didasari pada teori bahwa penyakit
tertentu dapat diobati dengan memberikan dosis kecil substansi yang ada
pada individu sehat akan menghasilkan gejala seperti penyakit.
d. Pengobatan Naturopatik
System pengobatan didasari pada makanan alami, cahaya, kehangatan,
pijatan air segar, olah raga teratur dan menghindari pengobatan,
mengenali kemampuan mnyembuhkan tubuh alami.
e. Pengobatan Tradisional Cina
Kumpulan tehnik dan metode sistematik termasuk Akupunktur,
pengobatan herbal, pijatan, akupreser, moxibustion (menggunakan panas
dari herbal yang dibakar), qigong (menyeimbangkan aliran energi melalui
gerakan tubuh).

2. Terapi Biologis
Menggunakan substansi alam seperti herbal, makanan dan vitamin.
a. Zona
Progam diet yang memerlukan makanan berprotein, karbohidrat dan
lemak dengan perbandingan 30:40:30.
Digunakan untuk menyeimbangkan insulin dan hormone lain untuk
kesehatan yang optimal.
b. Diet Mikrobiotik
Diutamakan diet vegetarian.
c. Pengobatan Ortomolekuler
Meningkatkan nutrisi seperti vitamin c dan bertakoren.

3. Manipulasi Dan Metode Didasari Tubuh


Didasari pada manipulasi dari atau penggerakan dari satu atau lebih bagian
tubuh.
a. Akupresur
Tehnik terapetik mempergunakan tekanan digital dalam cara tertentu pada
titik yang dibuat pada tubuh untuk mengurangi rasa nyeri menghasilkan
analgesic atau mengatur fungsi tubuh.
b. Pengobatan Kiropratik
System terapi yang melibatkan manipulasi kolumna spinalis dan
memasukan fisiotherapy dan terapi cliet.
c. Metode Feldenkrais
Terapi alternatif yang didasarkan pada citra tubuh yang baik melalui
perbaikan pergerakan tubuh.
d. Tai chi
Terapi alternatif yang menghubungkan pernafasan, pergerakan dan
meditasi untuk membersihkan, memperkuat dan sirkulasi energi dan darah
kehidupan yang penting.
e. Terapi Pijat
Manipulasi jaringan ikat melalui pukulan, gosokan atau meremas untuk
meningkatkan sirkulasi, memperbaiki sifat otot dan relaxsi.
f. Sentuhan Ringan
Sentuhan pada klien dengan cara yang tepat dan halus untuk membuat
hubungan menunjukkan penerimaan dan memberikan penghargaan.

4. Intervensi tubuh dan pikiran


Menggunakan berbagai tehnik yang di buat untuk meningkatkan kapasitas
pikiran untuk mempengaruhi tubuh.
a. Terapi Seni
Menggunakan seni untuk mendamaikan konflik emosional, meningkatkan
kewaspadaan diri dan mengungkapkan masalah yang tidak di katakan dan
didasari klien penyakit mereka.
b. Umpan balik biologis
Suatu proses yang memberikan individu dengan informasi visual dan
suara tentang fungsi fisiologis otonomi tubuh.

5. Intervensi tubuh-pikiran
Menggunakan berbagai tehnik yng dibuat untuk meningkatkan kapasitas
pikiran guna mempengaruhi fungsi dan gejala tubuh.
a. Terapi Dansa
Sarana memperdalam dan memperkuat terapi karena merupakan ekspresi
langsung dari pikiran dan tubuh.
b. Terapi Pernafasan
Menggunakan segala jenis pola pernafasan untuk merelaxasi, memperkuat
atau membuka jalur emosional.
c. Imajinasi Terbimbing
Tehnik terapiutik untuk mengobati kondisi patologis dengan
berkonsentrasi pada imajinasi atau serangkaian gambar.
d. Meditasi
Praktik yang ditujukan pada diri untuk merelaxasi tubuh dan
menenangkan pikiran menggunakan ritme pernafasan yang berfokus.
e. Terapi Musik
Menggunakan music untuk menunjukkan kebutuhan fisik, psikologis,
kogniti dan sosial individu yang menderita cacat dan peny.
f. Usaha Pemulihan (doa)
Berbagai tehnik yang menggunakan dalam banyak budaya yang
menggabungkan pelayanan, kesabaran, cinta atau empati dengan target
doa.
g. Psikoterapi
Pengobatan kelainan mental dan emosional dengan tehnik psikologi
h. Yoga
Tehnik yang befokus pada susunan otot, postur, mekanisme pernafasan
dan kesadaran tubuh.

6. Terapi Energi
Melibatkan penggunaan medan energi
a. Terapi Reiki
Terapi yang berasal dari praktik budha kuno di mana praktisi
menempatkan tangannya pada atau diatas bagian tubuh dan memindahkan
keharmonisan dan keseimbangan untuk mengobati gangguan kesehatan.
b. Sentuhan Terapiutik
Pengobatan melibatkan pedoman keseimbangan energi atau praktisi dalam
suatu cara yang disengaja tidak semua pasien.

2.3 Terapi Yang Diberikan


1. Pada Penyakit Kronis

a. Terapi akupuntur
b. Terapi akupresur
c. Terapi herbal
d. Terapi biologis
e. Terapi seni
f. Terapi sentuhan terapeutik (energi)
2. Pada Penyakit Terminal

a. Terapi akupuntur
b. Terapi hypnoterapi
c. Terapi akupresur
d. Terapi self hypnotis
e. Terapi herbal
f. Terapi pijat relaksasi

2.4 Efek Samping


Pada terapi Akupunktur dapat terjadi komplikasi seperti infeksi karena
sterilesasi jarum yang tidak adekuat atau jarum yang ditinggalkan dalam
tempat untuk waktu yang lama, jarum yang patah, perasaan mengantuk pasca
pengobatan. Kontraindikasi pengobatan pada individu yang memiliki kelainan
perdarahan trombositopeni, infeksi kulit atau yang memiliki ketakutan
terhadap jarum.
Kontaminasi dengan herbal atau bahan kimia lain termasuk pestisida
dan logam berat juga terjadi, tidak semua perusahaan menjalankan
pengawasan kualitas yang ketat dan garis pedoman pabrik yang menentukan
standar untuk kadar pestisida yang dapat diterima, bahan pelarut sisa tingkat
bacterial dan logam berat untuk alasan ini pembelian obat herbal hanya dari
pabrik yang mempunyai reputasi. Label pada produk herbal harus
mengandung nama ilmiah tanaman nama dan alat pabrik yang sebenarnya,
tanggal kemasan dan tanggal kadaluarsa.
Di Indonesia ada 3 jenis tehnik pengobatan komplementer yang telah
di terapkan oleh Derpartemen Kesehatan untuk di Integrasikan ke dalam
pelayanan konvensional yaitu:
1. Akupunktur Hiperbarik
Dilakukan oleh dokter umum berdasarkan kompetensinya.
2. Terapi Hiperbarik
Yaitu suatu metode terapi dimana pasien di masukan ke dalam sebuah
ruangan yang memiliki tekanan udara atmosfir normal, lalu di beri
pernafasan oksigen murni (100%)
3. Terapi herbal medic
Yaitu terapi dengan menggunakan obat bahan alami baik berupa herbal
terstandar dalam kegiatan pelanyanan penelitian maupun berupa
fitofarmaka.

2.5 Dasar Hukum


1. Peraturan Menteri kesehatan RI nomor 1109 tahun 2007 tentang
penyelenggaraan pengobatan komplementer-alternatif pelayanan kesehatan.
1. Permenkes RI no 1186 / Menkes / per / XI / 1996 tentang pemanfaatan
Akupunktur di sarana pelayanan kesehatan.
2. Keputusan Menteri Kesehatan RI no 1076 / Menkes / SK / VII / 2003
tentang penyelenggaraan pengobatan tradisional.
3. Keputusan Menteri Kesehatan RI no 121 tahun 2008 tentang standar
pelayanan Medik Herbal.

2.6 Penerapan Dalam Praktik Keperawatan


Keperawatan holistic menghormati serta mengobati jiwa, tubuh dan
pikiran klien, perawatan menggunakan Intervensi Keperawatan holistic seperti
terapi relaxasi, terapi music, sentuhan ringan dan usaha pemulihan (doa).
Intervensi seperti ini mempengaruhi Individu secara keseluruhan (jiwa, tubuh,
pikiran) dan merupakan pelengkap yang bersifat efektif ekonomis, non, invasive
serta non farmakologis untuk pelayanan medis terapi tersebut di susun dalam 2
tipe:
1. Terapi yang dapat diakses Keperawatan
Di mana seorang perawat dapat mulai mempelajari dan mempergunakanya
dalam pelayanan klien.
2. Terapi latihan spesifik
Di mana seorang perawat tidak dapat melakukan tanpa pelatihan tambahan
dan atau sertifikat.

2.7 Terapi Yang Dapat Diakses Keperawatan


1. Relaksasi
Tujuan : agar individu mampu memonitor dirinya secara terus menerus
terhadap indicator ketegangan serta untuk membiarkan, melepaskan dengan
sadar ketegangan yang terdapat di bebagai tubuh.
Macam Relaksasi :
a. Relaksasi Progresif
Mengajarkan individu bagaimana beristirahat dengan efektif dan
mengurangi ketegangan pada tubuh.
b. Relaksasi Pasif
Mengajarkan individu untuk merelaksasikan sekelompok otot secara
pasif.
Cara terapi relaksasi :
a. Meditasi dan pernafasan berirama
 Menyediakan lingkungan yang tenang.
 Membantu klien untuk mendapatkan kenyamanan saat sedang duduk
atau berbaring,minta klien untuk tetap diam sebisa mungkin dan
bergerak jika perlu agar tetap merasa nyaman.
 Menginstruksikan klien untuk bernafas kedalam dan keluar secara
perlahan dan dalam menggunakan otot perut.
 Pada awal setiap mengeluarkan nafas, minta klien untuk menyebut
angka satu dalam pikirannya, lanjutkan ketahap meditasi.
 Menjelaskan ketika pikiran mengembara, bawa kembali untuk
memulai mengeluarkan nafas dalam tanpa pertimbangan.
 Minta klien melakukan setiap jenis latihan selama 5,10,15 dan 20
menit
 Lakukan setiap hari untuk minimal satu jenis latihan.
b. Relaksasi dan progesif
 Menyediakan lingkungan yang tenang
 Membantu klien untuk mendapatkan kenyamanan saat sedang duduk
atau berbaring, meminta klien untuk tetap diam sebisa mungkin dan
bergerak jika perlu agar tetap merasa nyaman.
 Mengintrusikan klien untuk menutup mata dan mempertahankan
sikap mau menerima.
 Menginstruksikan untuk bernafas dalam dan keluar secara perlahan
dan dalam menggunakan otot otot paru paru
 Saat klien bernafas secara perlahan dan nyaman, instruksikan klien
untuk merelaksasikan dan meregangkan otot sesuai urutan yang
diperintahkan, menenangkan dan merelasaksikan serta merasakan
tiap bagian yang berelaksasi.
 Instruksikan klien untuk menegangkan dan kemudian
merelaksasikan betis, lutut, dan seterusnya.
c. Relaksasi dengan gerakan sensoris
 Menyediakan tempat yang tenang
 Membantu klien untuk mendapatkan kenyamanan saat sedang duduk
atau berbaring, meminta klien untuk tetap diam sebisa mungkin dan
bergerak jika perlu agar tetap merasa nyaman.
 Menginstruksikan klien untuk menutup mata dan mempertahankan
sikap mau menerima.
 Menginstruksikan klien untuk bernafas ke dalam dan ke luar secara
perlahan dan dalam menggunakan otot otot perut.
 Instrusikan klien untuk mengulang secara perlahan lahan
menyelesaikan setiap kalimat berikut dengan suara rendah atau untuk
dirinya:
Sekarang saya sadar melihat ………….
Sekarang saya sadar merasakan …………
Sekarang saya sadar mendengarkan ………..
 Instrusikan klien untuk mengulang dan menyelesaikan setiap kata
empat kali, kemudian tiga kali, kemudian dua kali dan terakhir satu
kali.

d. Relaksasi dengan music


 Menfasilitasi klien dengan alat perekam dan alat pendengar.
 Meminta klien untuk mendapatkan posisi yang nyaman (duduk atau
berbaring dengan tangan dan kaki disilang) dan untuk menutup mata
dan mendengarkan music melalui alat pendengar.
 Instrusikan klien untuk membanyangkan terapung atau ditiup dengan
music ketika sedang mendengarkan.
Evaluasi:
 Mengkaji tanda tanda vital klien terutama pola pernafasan.
 Minta klien untuk menggambarkan tingkat ketegangan atau perasaan
khawatir.
 Mengamati klien terhadap adanya perilaku yang menunjukan
kecemasan.

2. TERAPI LATIHAN SPESIFIK


a. Umpan balik biologis
Merupakan suatu kelompok prosedur terapeutik yang menggunakan alat
elektronik, atau elektromekanik untuk mengukur, memproses dan
memberikan informasi bagi individu tentang aktivitas system saraf
otonom dan neuro moskuler.
b. Sentuhan terapiutik
Sentuhan terapiutik merupakan satu potensi alami manusia yang terdiri
dari meletakkan tangan praktisi pada atau dekat dengan tubuh seseorang
kemudian praktisi mencoba mengarahkan energi yang ada dalam
tubuhnya untuk membawa individu kembali masuk kedalam
keseimbangan energi yang sama dengan praktisi.
c. Terapi kiropraktik
Manipulasi spinal yang diarahkan pada sendi tertentu ole praktisi dengan
menggunakan tangan atau alat.
d. Akupunktur
Merupakan metode stimulasi titik tertentu pada tubuh dengan
memasukan jarum kusus untuk memodifikasi persepsi rasa nyeri,
menormalkan fungsi fisiologis serta mengobati dan mencegah penyakit.
e. Terapi herbal
Menggunakan tanaman, hewan, atau mineral.
BAB III
PENUTUP

1.1 Kesimpulan
Perkembangan terapi komplementer akhir-akhir ini menjadi sorotan banyak
negara. Pengobatan komplementer atau alternatif menjadi bagian penting dalam
pelayanan kesehatan di Amerika Serikat dan negara lainnya (Snyder & Lindquis,
2010).
Klien yang menggunakan terapi komplemeter memiliki beberapa alasan.
Salah satu alasannya adalah filosofi holistik pada terapi komplementer, yaitu
adanya harmoni dalam diri dan promosi kesehatan dalam terapi komplementer.
Alasan lainnya karena klien ingin terlibat untuk pengambilan keputusan dalam
pengobatan dan peningkatan kualitas hidup dibandingkan sebelumnya. Sejumlah
82% klien melaporkan adanya reaksi efek samping dari pengobatan konvensional
yang diterima menyebabkan memilih terapi komplementer (Snyder & Lindquis,
2010).

DAFTAR PUSTAKA
 http://www.academia.edu/31990469/TUGAS_TERAPI_KOMPLEMENTER_PENG
ARUH_TERAPI_AKUPRESUR_UNTUK_MENGATASI_MUAL_MUNTAH_AKIBAT_KE
MOTERAPI_PADA_PASIEN_KANKER_KELOMPOK_6. Diakses Pada Tanggal 14 Mei
2018.

 http://www.dirgaherdiantaputra.50megs.com/custom4.html. Diakses Pada


Tanggal 14 Mei 2018.

 https://media.neliti.com/media/publications/105468-ID-jamu-pada-pasien-
tumorkanker-sebagai-ter.pdf. Diakses Pada Tanggal 14 Mei 2018.

 Mardiatu. Pengaruh Akupresu Dalam Meminimalisir Disminore Primer Pada


Remaja Putri Di Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Mataram Tahun 2013

Anda mungkin juga menyukai