Anda di halaman 1dari 3

ANALISIS JURNAL

THE EFFECT OF NUTRITION EDUCATION PROGRAM ON


BIOCHEMICAL PARAMETERS AMONG PATIENTS WITH CHRONIC
KIDNEY DISEASE UNDERGOING HEMODIALYSIS

Dede Nurhayati
220112170072

UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS KEPERAWATAN
PROGRAM PROFESI NERS
2017
PENGARUH PROGRAM PENDIDIKAN GIZI TERHADAP PENGUKURAN
BIOKIMIA DIANTARA PASIEN DENGAN PENYAKIT GINJAL KRONIK YANG
SEDANG MENJALANI HEMODIALISIS

Penulis
Parinaz Jahanpeyma, Khadijeh Makhdoomi, and Seyedeh Azam Sajadi

Penerbit
Crit Care Nurs J doi: 10.5812/ccn.12453. Published online 2017 July 3.

Pendahulan
Penyakit gagal ginjal kronis memerlukan perubahan pola makan dan gaya hidup yang
ekstensif. Diperkirakan 40% pasien dengan gagal ginjal kronis beresiko mengalami malnutrisi.
Penyebab penyakit ini adalah kerusakan parah dan ireversibel ginjal yang terjadi yaitu
ketidakmampuan untuk menyeimbangkan cairan tubuh, elektrolit, dan metabolisme.
Nutrisi dianggap sebagai bagian penting pengobatan pada penderita penyakit ginjal kronis
(CKD). Karena itu, nutrisi yang buruk menyebabkan penurunan kualitas hidup dan meningkatnya
komplikasi hemodialisis serta kematian pada pasien ini. Tujuan perawatan kesehatan yang paling
penting untuk pasien hemodialisis adalah untuk mencegah kekurangan gizi dan memiliki nutrisi
yang sesuai untuk menunda osteodistrofi ginjal dengan mengendalikan kalsium serum dan fosfor,
dan akhirnya untuk mendorong pasien menggunakan nutrisi yang tepat. Karena itu, pasien ini
membutuhkan pendidikan khusus dan berkesinambungan. Pendidikan adalah proses di mana
individu menerima kesadaran praktis, kognitif, dan emosional. Intervensi pendidikan yang berhasil
untuk pasien dengan penyakit kronis menyebabkan peningkatan pengetahuan.

Mendidik pasien dengan kelainan ini dapat menghemat waktu dan energi dan mendorong
pasien untuk memiliki diet yang mencegahnya sering dirawat di rumah sakit. Selain meningkat
kualitas perawatan kesehatan, pendidikan bisa memperbaiki gejala, pengendalian diri, dan
kemandirian pasien. Satu dari metode untuk menentukan keefektifan pendidikan adalah untuk
memeriksa hasil program gizi berdasarkan parameter laboratorium Di antara parameter tersebut,
kreatinin dan nitrogen urea darah merupakan parameter utama ginjal kinerja yang perlu dianalisis
secara rutin.

Tujuan
Untuk mengetahui pengaruh program pendidikan gizi (NEP) terhadap parameter biokimia di
antara pasien yang menjalani hemodialysis.
Metode
Penelitian kuasi eksperimental ini dilakukan pada 30 pasien yang merujuk ke unit
hemodialisis di Ayatollah Taleghani rumah sakit di provinsi Urmia, Iran. Metode pengambilan
sampel dilakukan secara purposive. Data dikumpulkan melalui wawancara dan pengumpulan data.
Instrumen terdiri dari kuesioner demografik dan daftar periksa. Di tahap pra-pendidikan, kuesioner
demografis telah selesai dikumpulkan dan rata-rata parameter biokimia 2 bulan (sodium,
potassium, calcium, phosphor, nitrogen urea darah, dan kreatinin) diukur dan dicatat dalam daftar
periksa oleh peneliti. Kemudian, pasien mendapat pendidikan empat puluh menit sesi tentang
nutrisi dengan alat bantu belajar. Dua bulan setelah program pendidikan, hasil laboratorium
berkurang dan direkam lagi oleh peneliti. Analisis data dilakukan dengan menggunakan SPSS 14
dan uji t berpasangan, dan tingkat signifikansi ditetapkan pada 0,05 (P <0,5).

Hasil
Dalam penelitian ini, hasil uji t berpasangan menunjukkan adanya signifikan penurunan
rata-rata sodium, kalsium, dan nitrogen urea darah (P> 0,05) setelah program, tapi tidak ada
perubahan signifikan pada hasil laboratorium dari fosfor dan kreatinin. Namun, nilainya menurun
dengan kata lain, program berbasis gizi memengaruhi pengurangan sodium, kalsium, dan nitrogen
urea darah, tetapi tidak mempengaruhi kadar fosfor dan kreatinin. Temuan penelitian ini
menandakan pengaruh pendidikan tatap muka terhadap penurunan yang signifikan semua
parameter yang diminati. Oleh karena itu, penggunaan intervensi pendidikan untuk mengurangi
komplikasi akibat peningkatan parameter laboratorium sangat dianjurkan.

Simpulan
Penerapan program edukasi gizi (NEP) untuk pasien hemodialisis dapat memperbaiki parameter
biokimia serta komplikasi akibat ketidakseimbangan. Oleh karena itu, program ini
direkomendasikan untuk kelompok pasien ini.

Anda mungkin juga menyukai