Bantuan Hidup Dasar

Kamis, 16 Februari 2017

Prinsip
Tiga A :
1. Aman penolong : penolong menggunakan alat pelindung diri (gloves)
2. Aman pasien : pastikan pasien berada ditempat yang aman dan datar serta posisi
pasien dalam keadaan terlentang
3. Aman lingkungan : lingkungan sekitar terbebas dari bahaya dan ancaman seperti
rawan longsor, runtuhan dan kebakaran
Ketika menemukan korban/pasien yang tidak sadarkan diri maka hal yang harus dilakukan
adalah
1. Cek respon korban/pasien
a. Verbal : pak/bu bangun
b. Sentuhan : tepuk bagian bahu korban/pasien
c. Nyeri : cek respon nyeri korban/pasien pada bagian midsternum
2. Jika tidak ada respon maka mintalah pertolongna (call for help) mengaktifkan EMS atau
meminta bantuan menggunakan hand phone
3. Memperbaiki posisi korban terlentang di tempat yang datar dna mengatur posisi penolong
berlutut di samping bahu korban
4. Cek nadi dengan mempalpasi nadi karotis (<10 menit) dan nafas dengan melihat gerakan
dada korban/pasien (look, listen and feel)
5. Jika tidak ada nadi dan nafas lakukan kompresi 30 kali selama 2 menit (5 siklus) pada
midsternum. Kedalaman tekanan 5 cm dengan kecepatan 100-120 x/menit setara dengan
15-18 detik.
6. Membersihkan jalan nafas (cross finger-finger swept), kemudian membuka jalan napas
(head tilt-chin lift atau jaw trust jika curiga cedera servikal)
7. Lakukan ventilasi (bisa dilakukan dengan mouth to mouth (barrier) dilakukan jika
korban/pasien adalah kerabat dekat yang dikenal atau bisa menggunakan alat) sebanyak 2
kali kecepatan 10-12 x/menit selama 2 menit. Hitungan jeda 5 detik.
8. Melakukan kompresi dan ventilasi dengan kombinasi 30:2 selama 2 menit
9. Melakukan evaluasi setelah 2 menit
a. Jika nadi dan napas belum ada, teknik kombinasi diulang kembali dimulai dengan
kompresi
b. Jika nadi ada tapi napas belum ada, berikan rescue breathing 1 vemtilasi setiap 5-
6 detik dan evaluasi setiap 2 menit
c. Jika nadi dan napas sudah ada tapi belum sadar, posisikan korban/pasien dengn
recovery position (posisi pemulihan)