Anda di halaman 1dari 12

INTERPRETASI Hasil

Laboratorium pada wanita


dengan Gangguan Reproduksi
Skala Status Penampilan Menurut ECOG
(Eastern Cooperative Oncology Group)
• Grade 0 : masih sepenuhnya aktif, tanpa hambatan untuk
mengerjakan tugas kerja dan pekerjaan sehari-hari
• Grade 1 : hambatan pada pekerjaan berat, namun masih
mampu bekerja kantor ataupun pekerjaan rumah yang ringan
• Grade 2 : hambatan melakukan banyak pekerjaan, 50 %
waktunya untuk tiduran dan hanya bisa mengurus perawatan
dirinya sendiri , tidak dapat melakukan pekerjaan lain
• Grade 3 : Hanya mampu melakukan perawatan diri tertenti,
lebih dari 50 % waktunya untuk tiduran
• Grade 4 : Sepenuhnya tidak bisa melakukan aktivitas apapun,
betul betul hanya di kursi tau tiduran terus
• Darah memiliki beragam fungsi, diantaranya transpor gas dan
semua zat yang esensial untuk metabolisme sel, pemeliharaan
homeostasis, keseimbangan pH, termoregulasi, perantara
respons imun, pembuangan zat sisa dan banyak lagi. Darah
memerlukan kemampuan regenerasi yang besar untuk
menjalankan fungsi-fungsi tersebut,. Sel-sel darah (eritrosit,
granulosit dan platelet) diproduksi dengan kecepatan kurang
lebih 1-3 juta sel per detik pada orang dewasa sehat.
Kemampuan ini menjadikan darah dan sistem hematopoeitik
mudah menjadi target bagi obatobat penekan proliferasi sel,
seperti pada sebagian besar obat kemoterapi
• Trombositopenia membatasi dosis dan frekuensi kemoterapi
disamping risiko perdarahan. Kejadian trombositopenia terkait
kemoterapi paling banyak berhubungan dengan pemberian
gemsitabin dan regimen berbasis platinum. Setiap agen
kemoterapi mempunyai mekanisme yang berbeda dalam
menyababkan trombositopenia
• Netropenia akibat kemoterapi adalah salah satu toksisitas
utama yang membatasi dosis kemoterapi. Netropenia
merupakan masalah klinis yang berakibat negatif pada kualitas
hidup, meningkatkan morbiditas dan mortalitas serta biaya
perawatan
• Anemia merupakan temuan yang umum pada pasien kanker,
dengan persentase kejadian antara 30%- 90%. Penyebab anemia
pada pasien kanker antara lain gangguan metabolik dan nutrisi,
penyakit kronis, kelainan ginjal, kehilangan darah, penurunan
produksi karena penyakit sumsum tulang, penghancuran di
perifer karena kelainan autoimun, aplasia sel darah merah yang
diinduksi obat, dan anemia akibat kemoterapi.
• Anemia akibat kemoterapi jauh lebih sedikit daripada netropenia
akibat kemoterapi, karena perbedaan siklus hidup sel darah
merah. Kemoterapi dapat menyebabkan anemia melalui
mekanisme inhibisi pada hematopoiesis normal dan pada kerja
sitokin. Agen kemoterapi menyebabkan anemia secara langsung
degan mengganggu hematopoiesis, termasuk sintesis prekursor
sel darah merah di sumsum tulang.
Efek nefrotoksik dari agen sitotoksik tertentu (yang mengandung
platinum) juga dapat menimbulkan anemia dengan menurunkan
produksi eritropoietin. Regimen berbasis platinum, diketahui
sebagai penyebab anemia karena efek toksiknya pada sumsum
tulang dan ginjal
SGOT SGPT
Nilai SGPT menunjukkan adanya gangguan fungsi hati akibat adanya
toksisitaspenggunaan obat kemoterapi dan nilainya lebih spesifik
dibandingkan dengan nilaiSGOT.
Hal ini dikarenakan SGPT hanya diproduksi pada organ hati,
sehingga ketika terjadi kerusakan pada sel hati maka nilai SGPT dalam
darah akan meningkat
Evaluasi terhadap nilai SGPT dapatmembantu dalam pemantauan efek
sampinggangguan fungsi hati akibat kemoterapiKarboplatin. Sebaiknya
pemantauan terhadap nilai SGPT secara rutin padakemoterapi siklus
selanjutnya dapat tetap dilanjutkan.
Pemeriksaan nilai SGPT secara rutin diharapkan dapat menurunkan
tingkatkejadian yang tidak diinginkan seperti stresoksidatif pada hati
sehingga menjamin keamanan pasien dari efek samping yang dapat
memperburuk kualitas hidup pasien dalamtata laksana terapi pada
kasus kanker serviks
Ureum dan Kreatinin
• Beberapa obat kemoterapi dan terapi biologis dapat menyebabkan
kerusakan ginjal. Kemoterapi menyebabkan gangguan fungsi ginjal
dengan merusak pembuluh darah atau struktur ginjal. Ginjal memecah
dan mengeluarkan obat kemoterapi dari tubuh. Produk dari proses ini
dapat merusak sel-sel di ginjal, ureter, dan kandung kemih.
• Perawatan yang beracun bagi ginjal disebut nefrotoksik. Apakah obat
kemoterapi akan menyebabkan kerusakan ginjal atau tidak tergantung
pada dosis obat tersebut. Apakah obat lain digunakan secara
bersamaan dan apakah seseorang sudah mengalami gangguan ginjal.
Obat-obat kemoterapi yang dikenal sebagai nephrotoxic termasuk:
• Cisplatin.
• Carboplatin (Paraplatin, Paraplatin AQ).
• Ifosfamide (Ifex).
• Metotreksat.

Anda mungkin juga menyukai