Anda di halaman 1dari 39

PEMBERIAN OBAT PADA PASIEN

GANGGUAN FUNGSI HEPAR

Oleh :
KELOMPOK 6
Cholis Setyowati
Farida Mei Diana
Hera Oktriana Wati
Miftachul Amalia
Novita Dwi Kristanti
1
PENDAHULUAN

Hati  organ yg sgt penting dlm pengaturan


homeostatis tubuh meliputi:

 Metabolisme
 Biotransformasi
 Detoksifikasi
 Sintesis
 Penyimpanan
 Imunologi
2
Penyebab
Infeksi virus hepatitis dpt
ditularkan melalui selaput Zat-zat toksik misalnya alkohol
mukosa, hubungan seksual atau dan obat-obatan ttt.
darah (parenteral)

Gangguan imunologis, misalnya


hepatitis autoimun, yg timbul
Genetika/keturunan, misalnya krn adanya perlawanan sistem
hemochromatosis pertahanan tubuh trhdp
jaringan tubuhnya sendiri yg
berakibat peradangan kronis.

Kanker, sprt hepatocelluller


Carsinoma dpt disebabkan
senyawa karsinogenik

3
Anatomi Hati Hati Normal Kanker hati
4
1. Hepatitis

Istilah “Hepatitis“ dipakai u/ semua jenis


peradangan pd hati

Penyebab : virus, obat obatan

Jenis virus hepatitis : A,B,C,D,E,F,G

Hepatitis A,B dan C yg plg sering ditemukan


5
Tabel perbandingan virus hepatitis A, B, C, D, dan E

6
Depkes, 2007
2. Kolestasis dan jaundice
• Kolestasis keadaan akibat kegagalan produksi
dan/atau pengeluaran empedu.
• Lamanya menderita kolestasis dpt menyebabkan :
- gagalnya penyerapan lemak dan vitamin
A, D, E, K o/ usus
- penumpukan asam empedu, bilirubin dan
kolesterol di hati.
• Adanya kelebihan bilirubin dlm sirkulasi darah dan
penumpukan pigmen empedu pd kulit, membran
mukosa dan bola mata (pada lapisan skeletal) disebut
jaundice.
• Pemeriksaan  Alkali fosfatase, Bilirubin Total dan
Bilirubin Direk.
• Pengobatan  Ursodeoxycholic acid (8-10mg/kg BB)
7
dlm 2-3 dosis terbagi.
3. Perlemakan Hati
Trjd bila penimbunan lemak mencapai
5% dr berat hati atau lebih dari
separuh jaringan sel hati.
Penyebab 
- alkoholic steatohepatitis (ASH)
- non alkoholic steatohepatitis
(NASH).
Pemeriksaan yang dilakukan SGPT,
SGOT dan alkali Fosfatase.
Pengobatan  obat yg me↓ lemak 
8
Gemfibrozil 600mg 2x1
4. Hemokromatosis
•  keadaan kelebihan Fe (>5g). Fe
berlebih akibat me↑ absorpsi Fe pd
saluran pencernaan.
• Ke>> ini disimpan di hati dan organ lain.
Hal ini menyebabkan fibrosis hati dan
hepatoma.
• Pemeriksaan 
- Saturasi transferin >80% &
- ferritin mencapai 2000µg/L.
• Pengobatan
Venaseksi  500 g darah lgkp
dikeluarkan tiap minggu smpai simpanan
Fe berkurang (pd penderita berat 12-18
bln). 9
5. Abses hati
• Abses hati dpt disebabkan o/ infeksi bakteri atau amuba.
• Gejala  demam dan menggigil.
• Pengobatan 
Aminoglikosida : Gentamicin, tobramicin
 u/ abses hati yg disebabkan krn bakteri.
 Diberikan 3 x 1 sec. teratur selama 7 hari berturut-turut.
Antiamuba :
 dehydroemetine, metronidazole, secnidazole, teclozan,
tibroquinol, tinidazole adalah preparat yg digunakan u/
amubiasis  resiko trjd abses hati krn amuba dpt
diminimalkan.
Antimalaria :
 Klorokuin  dpt jg digunakan u/ m’obati amubiasis 
10
m’cegah perkembangan abses hati yg disebabkan o/
6. Sirosis Hati
 Stlh trjd peradangan dan pembengkakan, hati
m’coba m’perbaiki dg m’bentuk bekas
luka/jaringan parut (Fibrosis).
 Semakin bnyk fibrosis maka hati semakin sulit
melakukan fungsinya b’kembang mjd
sirosis.
 Sirosis ini dpt trjd krn :
- hepatitis B dan C,
- alkohol,
- perlemakan hati,
- penyakit yg m’yebabkan penyumbatan 11
empedu.
7. Kanker hati
• Kanker hati  pertumbuhan sel yg
abnormal, cepat dan tdk terkendali pd hati
shg merusak bentuk dan fungsi organ hati.
• Kanker hati yg byk trjd Hepatocellular
carcinoma (HCC).

Menurut sumber penyebab, Sherlock


m’klasifikasikan kanker hati yaitu :
• Karsinoma hepatoseluler  tumor ganas yg
berasal dr hepatosit. Dari semua tumor
ganas yg pernah di diagnosis, 85%
merupakan karsinoma hepatoseluler. 12
• Kholangiokarsinoma  tumor ganas yg
berasal dr epitel saluran empedu, sekitar
10% dan 5% nya adalah tumor hati lainnya.
• Sarkoma  tumor ganas yg berasal dr
jaringan ikat hati.
• Hemangioblastoma  tumor ganas yg
berasal dr jaringan pembuluh darah.

13
PARAMETER
KERUSAKAN
HATI
DIAGNOSA
EVALUASI Pemeriksaan penapisan hati
LABORATORIUM (pemeriksaan biokimia)

USG
DIAGNOSA
CT-Scan

EVALUASI
MRI
RADIOGRAFIC

Scintigraphy
hati-Limpa

PTC &
ERCP
PHARMACOKINETIC

absorpsi distribusi

Pada pasien sirosis dengan Karena hanya obat terikat


perubahan hormon yang mampu memasuki dan
gastrointestinal menyebabkan meninggalkan kompartemen
penundaan pengosongan jaringan, maka distribusi obat
lambung namun umumnya dalam tubuh tergantung pada
tidak menyebabkan mengikat reversibel untuk
penurunan absorbsi. darah, protein plasma, dan
jaringan makromolekul.

Pada pasien yang memiliki


sirosis terkait portosystemik Banyak obat yang sangat
dan/ penurunan kapasitas terikat dengan albumin
metabolisme, pemberian obat signifikan lebih tinggi pada
oral dapat mengakibatkan pasien dengan penyakit hati
peningkatan bioavabilitas kronis.
yang signifikan.

Dipiro, J.T., & Talbert, R.L., (2008), Pharmacoterapy a patophysiologic approach (7thEd)
Aktivitas yg berhubungan dengan
ekskresi enzim metabolisme obat dalam
hepatosit, dapat dihitung sebagai
Peran metabolik klirens intrinsik (Clint) dalam
tergantung pada tiga faktor literatur. Klirens hepatik (CLH),
: aktivitas enzim atau eliminasi obat, terkait dengan
metabolisme, derajat tiga faktor penentu fisiologis
ikatan protein dalam dengan hubungan matematis
darah, dan aliran darah ke berikut :
hati.

Dalam hati normal, hanya obat


terikat yang dapat diangkut dari
pembuluh darah ke hepatosit, di
mana biotransformasi terjadi
melalui aktivitas enzim metabolik. Pada penyakit hati kronis,
Akibatnya, aliran darah ke hati, penurunan dalam hati
tingkat protein plasma mengikat, massa sel atau penurunan
dan aktivitas metabolisme intrinsik aktivitas enzim karena
semua mempengaruhi efisiensi hati perubahan dalam fungsi
untuk menghilangkan obat tertentu. sel-sel hidup dapat
menyebabkan
metabolisme obat
terganggu.
Dipiro, J.T., & Talbert, R.L., (2008), Pharmacoterapy a patophysiologic approach (7thEd)
eliminasi

Pada pasien sirosis hati, terjadi


pengurangan GFR dan aliran plasma
ke ginjal sehingga berpotensi terjadinya
penurunan eliminasi di ginjal dari
beberapa obat seperti flukanazol, litium,
dan ofloxacin.

Dipiro, J.T., & Talbert, R.L., (2008), Pharmacoterapy a patophysiologic approach (7thEd)
TERAPI
PASIEN
PENYAKIT
GANGGUAN
HATI
• Terapi tanpa obat
• Terapi dg obat
• Terapi dg vaksinasi
• Terapi transplantasi hati

20
Depkes, 2007
Terapi tanpa obat

• Diet seimbang  jmlh kalori yg


dibutuhkan sesuai dg TB, BB dan
aktivitas.
• Diet ↓ protein, byk makan sayur dan
buah sertamelakukan aktivitas sesuai
kemampuan.
• Manjalankan pola hidup teratur.
• Konsultasi dg petugas kesehatan.

21
Terapi dengan
obat
OBAT INDIKASI CONTOH
Aminoglikosida Abses hati oleh Gentamicin, tobramicin
bakteri
Antiamuba amubiasis dehydroemetine,
diiodohydroxyquinoline, diloxanide
furoate, emetine, etofamide,
metronidazole, secnidazole.
Antimalaria Pencegahan abses Klorokuin
hati
Antivirus Hepatitis B Lamivudine
Diuretik Edema & Sirosis Spironolakton
hati
Kolagogum, Melindungi hati Metadoxine, Laktulosa, silimarin
kolelitolitik dan akibat hepatitis dan
hepatic protector kondisi lain
Multivitamin Hepatitis Vit A,D,E,K dan Vit B, dan C
dengan mineral
Terapi dg Vaksinasi
• Interferon m’punyai sistem imun alamiah
tubuh dan bertugas untuk melawan virus.
• Ada 3 tipe interferon manusia, yaitu
interferon α, interferon β dan interferon γ.
• Untuk mengobati hepatitis B, C dan D.
• hepatitis B mencegah berulangnya
hepatitis B stlh transplantasi hati.

23
Terapi dg Transplantasi Hati
•  terapi yg diterima untuk kegagalan hati
fulminan yg tak dpt pulih dan komplikasi2
penyakit hati kronis tahap akhir.
• Para pasien dg kegagalan hati fulminan
dipertimbangkan untuk transplantasi bila terdapat
tanda-tanda ensefalopati lanjut, koagulapati
mencolok (waktu prothrombin 20 menit) atau
hipoglikemia.
• Pada pasien dg penyakit hati kronis
dipertimbangkan untuk transplantasi bila terdapat
komplikasi-komplikasi yg meliputi asites refrakter,
peritonitis bakterial spontan, ensefalopati,
perdarahan varises atau gangguan parah pd
24
fungsi sintesis dg koagulopati atau
Efek Penyakit Hati Terhadap Aktivitas
Farmakologi Obat

1. Perubahan trhdp parameter


farmakokinetika obat
2. Perubahan farmakodinamika
akibat proses penyakit yang terjadi

25
Penyakit hati dpt mengakibatkan :

• Akumulasi obat;
• Kegagalan m’bentuk metabolit aktif/inaktif
• Efek lain yg terkait ikatan protein dan fungsi
ginjal

26
Prinsip Penggunaan Obat pd Penderita Gangguan
Hati Yg Berat

• Pemilihan obat yg eliminasinya melalui


ekskresi ginjal.
• Hindari penggunaan obat diuretik, obat yg
menyebabkan konstipasi, antikoagulan oral,
kontrasepsi oral dan obat hepatotoksik.
• Lakukan penyesuaian dosis.

27
Beberapa Pilihan dlm Penatalaksanaan Dosis Obat pd Pasien
Kerusakan Fungsi Hati

• Mengurangi dosis obat tetapi interval dosis


normal,
• Menggunakan dosis normal ttpi
memperpanjang interval obat,
• Memodifikasi dosis serta interval pemberian
obat.

28
Obat2 berikut ini memerlukan perhatian khusus pd
penderita gangguan hati:

 Sedatif (benzodiazepin, opioid)  dpt menimbulkan


koma.
 Pct, halotan, INH  terkait dosis, pd dosis ↑
menimbulkan kerusakan tinggi.
 Obat-obat lainnya : - Kloramfenikol
- Digitoksin
- Propanolol
- Teofilin
- Furosemid - Tolbutamida
- Lansoprazol - Klindamisin
- Warfarin - Morfina
- Fenitoin - Heksobarbiton
- Tiopenton
- Diazepam
- Antipirin
- Klorpromasina 29
Obat-obat Yang Dimetabolisme Terutama Pada
Organ Hati

1. Lidokain
2. Procainamide
3. Quinidine
4. Phenytoin
5. Carbamazepine
6. Valproic acid
7. Phenobarbital
8. Ethosuximide
9. Cyclosporine
10. Tacrolimus
11. Theophyline
12. Diazepam
13. Isoniazid

30
Obat2an dg indeks terapi sempit yg >60% dieliminasikan
pd hati (FDA, 1988):

• Aminophylline • Isoproterenol
• Carbamazepine • Levoxyine
• Clindamycin • Prazosin
• Clonidine • Procainamide
• Valproic Acid • Phenytoin
• Warfarin sodium • Minoxidil
• Theophylline • Oxytriphylline
• Guanethidine
• Quinidine gluconate
31
Obat2 yg menginduksi kerusakan hati:

• ACE inhibitor  gangguan kolestatik


• PCT  kerusakan sel hati
• Alkohol hepatitis dan sirosis
• Allupurinol  hepatitis dan kerusakan sel hati
• Aminoglutetimid  kolestasis
• Asam amino salisilat  menimbulkan rx
hipersensitivitas
• Amiodaron  sirosis dan hepatitis
• Amoxicilin dan asam klafulanat kolestasis

32
Gang Hati pd Geriatik
• Pd pasien usia lanjut  pemberian obat
dlm jumlah byk hendaknya dihindari krn
perlu adanya perhatian yg khusus trhdp
pasien dg usia lanjut yg m’alami gang
fungsi hati dikarenakan aliran darah ke
hati pd pasien umur >60 thn berkurang
hingga 50-60% dibandingkan pd pasien
usia muda (20–30 thn) (Katzung, 2004).

33
CONTOH
KASUS
PASIEN
GANGGUAN
HATI
Bp.Doni berusia 65 tahun, berat badan 70 kg.
Memiliki riwayat CHF dan mendapatkan
terapi pengobatan dengan digoksin tablet
0,25mg/hari.

Hasil laboratorium :
- total bilirubin 3,4 mg/dl
- serum albumin 2,5 g/dl
- protrombine time 6,7
- ascites sedang
- hepatic encephalopathy sedang
• Dari data hasil lab, dapat kita hitung child-
pugh scores, yaitu :

Hasil Nilai Child- pugh


Laboratorium score
Bilirubin total 3,4 mg/dl 3
Serum albumin 2,5 g/dl 3
Protrombin time 6,7 3
Ascites sedang 3
Hepatic sedang 2
encephalophaty
Total score 14
• Dari data ini dpt disimpulkan bahwa pasien
mengalami penurunan fungsi hati yg
signifikan, sehingga dosis awal perlu
diturunkan 50% dari dosis awal pd pasien
normal.

• Pemberian obat pada pasien gangguan hati


dpt dengan cara dosis diturunkan dan
interval pemberian tetap.
– Dosis digoksin 0,25mg/hr  0,125mg/hr
(1xsehari)
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2007, Pharmaceutical Care untuk Penyakit Hati,
Direktorat Bina Farmasi Komunitas Dan Klinik,
Departemen Kesehatan RI.
Bauer, L.A., (2008), Applied clinical pharmacokinetics, New
York : McGraw-Hill.
Dipiro, J.T., & Talbert, R.L., et al., (2008), Pharmacoterapy
a patophysiologic approach (7thEd), New York :
McGraw-Hill.
Verbeeck, RK., 2008, Pharmacokinetics and Dosage
Adjustment In Patients with Hepatic Dysfunction, Eur.
J. Clin Pharmacol (64).
َ ‫ا ْل َح ْم ُد َ هّلِلَ َر‬
َ ‫ب ا ْلعَالَ َم‬
‫ين‬

sekian dan
terimakasih…  
 39

Anda mungkin juga menyukai