Metabolisme
Biotransformasi
Detoksifikasi
Sintesis
Penyimpanan
Imunologi
2
Penyebab
Infeksi virus hepatitis dpt
ditularkan melalui selaput Zat-zat toksik misalnya alkohol
mukosa, hubungan seksual atau dan obat-obatan ttt.
darah (parenteral)
Gangguan imunologis,
misalnya hepatitis autoimun,
yg timbul krn adanya
Genetika/keturunan, misalnya perlawanan sistem pertahanan
hemochromatosis tubuh trhdp jaringan
tubuhnya sendiri yg berakibat
peradangan kronis.
3
Anatomi Hati Hati Normal Kanker hati
4
1. Hepatit
is
Istilah “Hepatitis“ dipakai u/ semua jenis
peradangan pd hati
6
Depkes, 2007
2. Kolestasis dan jaundice
• Kolestasiskeadaan akibat kegagalan produksi
dan/atau pengeluaran empedu.
• Lamanya menderita kolestasis dpt menyebabkan :
- Gagalnya penyerapan lemak Dan vitamin A, D, E, K o/
usus
- Penumpukan asam empedu, bilirubin dan Kolesterol di
hati
• Adanya kelebihan bilirubin dlm sirkulasi darah dan
penumpukan pigmen empedu pd kulit, membran mukosa
dan bola mata (pada lapisan skeletal) disebut jaundice.
• Pemeriksaan Alkali fosfatase, Bilirubin Total dan Bilirubin
Direk.
• Pengobatan Ursodeoxycholic acid (8-10mg/kg BB) dlm 2-
3 dosis terbagi.
7
3. Perlemakan Hati
Trjd bila penimbunan lemak mencapai 5% dr berat
hati atau lebih dari separuh jaringan sel hati.
Penyebab
- alkoholic steatohepatitis (ASH)
- non alkoholic steatohepatitis
(NASH).
Pemeriksaan yang dilakukan SGPT, SGOT dan alkali
Fosfatase.
Pengobatan obat yg me↓ lemak
USG
DIAGNOSA
CT-Scan
EVALUASI
MRI
RADIOGRAFIC
Scintigraphy hati-
Limpa
Dipiro, J.T., & Talbert, R.L., (2008), Pharmacoterapy a patophysiologic approach (7thEd)
Aktivitas yg berhubungan dengan enzim
ekskresi metabolisme obat dalam hepatosit,
dapat dihitung sebagai klirens intrinsik
(Clint) dalam literatur.
Peran metabolik tergantung Klirens hepatik (CLH), atau eliminasi
pada tiga faktor : aktivitas obat, terkait dengan tiga faktor penentu
enzim metabolisme, derajat fisiologis dengan hubungan matematis
ikatan protein dalam darah, berikut :
dan aliran darah ke hati.
Dipiro, J.T., & Talbert, R.L., (2008), Pharmacoterapy a patophysiologic approach (7thEd)
eliminasi
Dipiro, J.T., & Talbert, R.L., (2008), Pharmacoterapy a patophysiologic approach (7thEd)
TERAPI PASIEN
PENYAKIT
GANGGUAN
HATI
• Terapi tanpa obat
• Terapi dg obat
• Terapi dg vaksinasi
• Terapi transplantasi hati
21
Depkes, 2007
Terapi tanpa obat
22
Terapi dengan obat
OBAT INDIKASI CONTOH
Aminoglikosida Abses hati oleh Gentamicin, tobramicin
bakteri
Antiamuba amubiasis dehydroemetine, diiodohydroxyquinoline,
diloxanide furoate, emetine, etofamide,
metronidazole, secnidazole.
Antimalaria Pencegahan abses Klorokuin
hati
Antivirus Hepatitis B Lamivudine
Diuretik Edema & Sirosis hati Spironolakton
Kolagogum, Melindungi hati Metadoxine, Laktulosa, silimarin
kolelitolitik dan akibat hepatitis dan
hepatic protector kondisi lain
Multivitamin dengan Hepatitis Vit A,D,E,K dan Vit B, dan C
mineral
Terapi dg Vaksinasi
• Interferon m’punyai sistem imun alamiah tubuh
dan bertugas u/ melawan virus.
• Ada 3 tipe interferon manusia, yaitu interferon
α, interferon β dan interferon γ.
• u/ m’obati hepatitis B, C dan D.
• Ig hepatitis B m’cegah berulangnya
hepatitis B stlh transplantasi hati.
23
Terapi dg Transplantasi Hati
• terapi yg diterima u/ kegagalan hati fulminan yg tak
dpt pulih dan komplikasi2 penyakit hati kronis tahap
akhir.
• Para pasien dg kegagalan hati fulminan
dipertimbangkan u/ transplantasi bila terdapat tanda-
tanda ensefalopati lanjut, koagulapati mencolok
(waktu prothrombin 20 menit) atau hipoglikemia.
• Pada pasien dg penyakit hati kronis dipertimbangkan
u/ transplantasi bila terdapat komplikasi-komplikasi yg
meliputi asites refrakter, peritonitis bakterial spontan,
ensefalopati, perdarahan varises atau gangguan parah
pd fungsi sintesis dg koagulopati atau
hipoalbuminemia. 24
Determination of Child-Pugh
Scores
25
26
Verbeeck, RK. 2008. Pharmacokinetics and Dosage Adjustment In Patients with Hepatic 28
Dysfunction.
Estimation of Drug Dosing and Pharmacokinetic Parameters for Liver
Metabolized Drugs (ex : teofilin)
28
30
Penyakit hati dpt m’akibatkan :
• Akumulasi obat;
• Kegagalan m’bentuk metabolit
aktif/inaktif;
• Pe↑BA oral;
• Efek lain yg terkait ikatan protein dan fungsi
ginjal
31
Prinsip Penggunaan Obat pd Penderita Gangguan Hati Yg
Berat
32
Beberapa Pilihan dlm Penatalaksanaan Dosis Obat pd Pasien
Kerusakan Fungsi Hati
33
Obat2 berikut ini memerlukan perhatian
khusus pd penderita gangguan hati:
Sedatif (benzodiazepin, opioid) dpt menimbulkan koma.
Pct, halotan, INH terkait dosis, pd dosis ↑ menimbulkan
kerusakan tinggi.
Obat-obat lainnya :
- Kloramfenikol
- Propanolol - Digitoksin
- Furosemid - Teofilin
- Lansoprazol - Tolbutamida
- Warfarin - Klindamisin
- Morfina
- Fenitoin
- Heksobarbiton
- Diazepam - Tiopenton 34
- Klorpromasina - Antipirin
Obat-obat Yang Dimetabolisme Terutama Pada Organ Hati
1. Lidokain
2. Procainamide
3. Quinidine
4. Phenytoin
5. Carbamazepine
6. Valproic acid
7. Phenobarbital
8. Ethosuximide
9. Cyclosporine
10. Tacrolimus
11. Theophyline
12. Diazepam
13. Isoniazid
35
Obat2an dg indeks terapi sempit yg >60% dieliminasikan
pd hati (FDA, 1988):
• Aminophylline • Isoproterenol
• Carbamazepine • Levoxyine
• Clindamycin • Prazosin
• Clonidine • Procainamide
• Valproic Acid • Phenytoin
• Warfarin sodium • Minoxidil
• Theophylline • Oxytriphylline
• Guanethidine
• Quinidine gluconate 36
Obat2 yg m’induksi kerusakan hati:
38
CONTOH KASUS
PASIEN GANGGUAN
HATI
Bp.Doni berusia 65 tahun, berat badan 70 kg.
Memiliki riwayat CHF dan mendapatkan terapi
pengobatan dengan digoksin tablet
0,25mg/hari.
Hasil laboratorium :
- total bilirubin 3,4 mg/dl
- serum albumin 2,5 g/dl
- protrombine time 6,7
- ascites sedang
- hepatic encephalopathy sedang
• Dari data hasil lab, dapat kita hitung child-pugh
scores, yaitu :