Anda di halaman 1dari 48

PERAN APOTEKER DALAM VAKSINASI

COVID-19

Oleh : apt. Nelly Murni, S.Si., M.K.M.

Disampaikan pada
Pelantikan, Webinar dan Rakerda IYPG PD IAI Sumut
Medan, 11 April 2021

- -
Pemerintah telah menetapkan pandemi Coronavirus Disease 2019 (COVID-
19) sebagai bencana non-alam.

Pemerintah telah mengumumkan kasus konfirmasi pertama COVID-19 di


Indonesia pada awal Maret 2020. Dalam rentang waktu satu bulan, seluruh
provinsi telah melaporkan kasus konfirmasi. Penyebaran COVID-19 tidak
hanya terjadi di Daerah Khusus Ibukota Jakarta dan kota padat penduduk
lainnya, namun telah menyebar hingga ke pedesaan di daerah terpencil.

Pandemi COVID-19 memberikan tantangan besar dalam upaya peningkatan


LATAR derajat kesehatan masyarakat di Indonesia.

BELAKANG
Pandemi COVID-19 yang melanda dunia, juga memberikan dampak yang
terlihat nyata dalam berbagai sektor di antaranya sektor sosial, pariwisata, dan
pendidikan.

Perlu segera dilakukan intervensi tidak hanya dari sisi penerapan protokol
kesehatan namun juga diperlukan intervensi lain yang efektif melalui upaya
pemberian vaksinasi.
KONDISI PERKEMBANGAN COVID 19
DI PROVINSI SUMATERA UTARA
Perkembangan Kasus COVID-19 di Provinsi Sumatera Utara
Medan 87
Deli Serdang 12
Langkat 0
Simalungun 3
Karo 1
Binjai 1
Pematangsiantar 3
Asahan 4
Serdang Bedagai 0
Tebing Tinggi 1
Tapanuli Tengah 0
Toba 1
Dairi 1
Kota Gunungsitoli 0
Labuhan Batu 1

April 2020
Labuhan Batu Utara 0
Sibolga 0
Tapanuli Utara 1
Padangsidimpuan 0
Tanjung Balai 0
Batu Bara 0
Samosir 0
Mandailing Natal 0
0
Total 117
Humbang Hasundutan
Labuhan Batu Selatan 0
Padang Lawas 0
Pakpak Bharat 0
Tapanuli Selatan 0
Padang Lawas Utara 0
Nias Barat 0
Nias Utara 0
Nias Selatan 0
Nias 0
Luar Sumatera Utara 1
0 25 50 75 100

#JagaJarak#PakaiMasker#CTPS#Hindari Kerumunan#Batasimobilitas#BersatuLawanCovid19
Jumlah Provinsi  Kab/Kota Terdampak Berdasarkan Hari Sejak Awal Pandemi
Kasus COVID-19
pertama di Provinsi
Sumatera Utara pada
Kasus COVID-19 pertama ditemukan di tanggal 17 Maret 2020
Indonesia pada tanggal 2 Maret 2020

35 31 31 31 31 32 33 33 33
28 28 29 29 29 30
30 Jumlah Kab/Kota Terdampak 24
25 22
18 19
20 16 17 17
15 11 12 12
9
10
4 4
5 2
0 0
0
Maret April Mei Juni Juli Agustus September
I 0 4 16 19 28 31 32
II 0 9 17 22 29 31 33
III 2 11 17 24 29 31 33
IV 4 12 18 28 29 31 33
V 12 30
Penyebaran COVID-19
Jumlah Kab/Kota Terdampak
di 33 Kabupaten/Kota 4 bulan Pandemi
Pada Masa Awal Pandemi

Ibukota Provinsi Maret 2020 sebanyak 4 kab/kota


Kemudian ditemukan di di Provinsi Sumatera Utara telah
Perkembangan kab/kota sekitar
terdampak COVID-19 (12.12%)

Penyebaran (Binjai (H2) dan Deli Serdang (H9))


April 2020 12 kab/kota
COVID-19 di Awal H8 Dataran Tinggi
(36.36%)
(Dairi)
Pandemi Mei 2020 18 kab/kota
H 39 Tapanuli Bagian Utara (54.54%)
(Tapanuli Utara)

Juni 2020 28 kab/kota


H 50 Tapanuli Bagian Selatan
(Padangsidimpuan)
(84.84%)

H 94 Kepulauan
(Gunungsitoli)
Nias

#JagaJarak#PakaiMasker#CTPS#Hindari Kerumunan#Batasimobilitas#BersatuLawanCovid19
Perkembangan % Kesembuhan, % Kematian, dan % Kasus Aktif
Sumatera Utara vs Indonesia

Angka Kesembuhan Angka Kematian % Kasus Aktif


100 100
89,19 12
% Kasus Aktif SUMUT
90 90
Angka Kematian SUMUT DI ATAS % kasus
80 10
87,75 DI ATAS angka
80 aktif Nasional
70 70
8 kematian Nasional
60 60
50 6 50
40 40
4
3,33
30
Angka Kesembuhan SUMUT 30
20 DI BAWAH angka 2
20 8,10
10 kesembuhan Nasional 2,70 10
0 0 0 8,91

%kesembuhan SUMUT % kesembuhan Indonesia % Angka Kematian SUMUT % Angka Kematian Indonesia % Kasus Aktif SUMUT % Kasus Aktif Indonesia

#JagaJarak#PakaiMasker#CTPS#Hindari Kerumunan#Batasimobilitas#BersatuLawanCovid19
Kondisi 08 April 2021

Distribusi Kasus Kematian COVID-19


Berdasarkan Jenis Kelamin dan Kelompok Umur di Sumatera Utara

Jenis Kelamin Kelompok Umur

• Kasus meninggal didominasi


70,00 35 usia 45+ (83.60%) 32,25
61,60 30,74
60,00 30
50,00 25 20,60
38,40
40,00 20
14,67
30,00 15
20,00 10
10,00 5 0,76 0,86
0,11
- 0
Laki-laki Perempuan 0-4 5-14 15-24 25-44 45-54 55-64 65+

N = 927 (100%) N = 927 (100%)

#JagaJarak#PakaiMasker#CTPS#Hindari Kerumunan#Batasimobilitas#BersatuLawanCovid19
Kondisi 04 April 2021

Pemetaan Zonasi Risiko COVID-19*


Berdasarkan Kabupaten/Kota di Sumatera Utara

Tidak terdampak Tidak Ada Kasus Risiko Rendah Risiko Sedang Risiko Tinggi

1. Kab. Nias Barat 1. Kab. Pakpak Bharat 16. Kab. Humbang Hasundutan 1. Kab. Deli Serdang
2. Kab. Nias Utara 2. Kab. Samosir 17. Kab. Labuhanbatu Utara 2. Kab. Karo
3. Kab. Nias Selatan 3. Kab. Nias 18. Kab. Langkat 3. Kota Medan
4. Kab. Dairi 19. Kab. Asahan 4. Kota Tebing Tinggi
5. Kab. Toba 20. Kab. Tapanuli Utara 5. Kota Binjai
6. Kab. Tapanuli Tengah 21. Kota Tanjung Balai
7. Kab. Padang Lawas Utara 22. Kota Sibolga
8. Kab. Labuhanbatu Selatan 23. Kota Gunungsitoli
9. Kab. Labuhanbatu 24. Kota Padangsidimpuan
10. Kab. Mandailing Natal 25. Kota Pematangsiantar
11. Kab. Serdang Bedagai
Perhitungan Indikator Kesehatan Masyarakat: 12. Kab. Batu Bara
1. Indikator Epidemiologi 13. Kab. Padang Lawas
14. Kab. Tapanuli Selatan
(10 indikator)
15. Kab. Simalungun
2. Indikator Surveilans Kesehatan Masyarakat
(2 indikator)
3. Indikator Pelayanan Kesehatan
(2 indikator)

* sumber: www.covid19.go.id
#JagaJarak#PakaiMasker#CTPS#Hindari Kerumunan#Batasimobilitas#BersatuLawanCovid19
VAKSIN

Virus atau bakteri yang dilemahkan atau


dimatikan untuk merangsang pembentukan
kekebalan tubuh seseorang untuk jangka
waktu yang cukup panjang. Proses
pemberian vaksin ke dalam tubuh disebut
vaksinasi.

Antigen (Ag) = Antibodi


Generator
VAKSINASI?

Vaksin berisi virus/bakteri Pemberian vaksin berfungsi Apabila seseorang telah


yang dilemahkan atau untuk mengajarkan tubuh divaksin, antibodi sebagai
bagian dari virus/bakteri untuk membentuk respon perlindungan akan
(yang bersifat tidak perlindungan agar tubuh terbentuk dalam tubuh
infeksius) tidak terkena infeksi

Ketika virus/bakteri
menyerang tubuh,
antibodi akan berperan Tubuh tidak akan
menjalankan misinya terkena
yaitu melindungi tubuh terinfeksi
dari infeksi
Pentingnya Vaksinasi

Proteksi spesifik Membentuk kekebalan Proteksi lintas


individu yang kelompok / herd kelompok / cross
diimunisasi. immunity protection
Sebagai pencegahan Bila Sebagian besar Untuk memutus
penyakit infeksi. masyarakat divaksinasi, penularan kepada
(mis; Campak, hep B, maka kemampuan kelompok yang tidak
polio, dll) pathogen untuk dapat diimunisasi
menyebar akan sangat (mis;bayi,
terbatas & yang tidak immunocompromised)
divaksin sehat
Herd Immunity atau kekebalan kelompok
Vaksinasi selain dapat melindungi diri kita dari penyakit mudah menular dan
berbahaya, juga dapat melindungi orang-orang di sekitar kita
Vaksin COVID-19
Vaksin Covid-19

Produk Jadi Sinovac, Produk Jadi Bio Farma sektor Produk Jadi Bio Farma
CoronaVac pemerintah, Vaksin COVID-19 sektor mandiri, Cov2Bio

1 dus isi 40 vial @ 1 dosis 1 dus isi 10 vial @ 10 dosis 1 dus isi 1 vial @ 10 dosis

Pada setiap label vial, awal 2021 sudah dilengkapi dengan 2D data matrix (standar
GS1), yang memuat kode serialisasi yang dibuat secara acak (menghidari duplikasi)
Vaksin COVID-19
• Indikasi : Vaksin digunakan untuk pencegahan terhadap infeksi virus SARS-CoV-2 pada dewasa usia
• ≥ 18 thn
• Komposisi (tiap dosis 0,5 mL) :
• 600 SU (3µg/0,5mL) Antigen Virus SARS-CoV-2inaktif
• Eksipien seperti Al(OH)3, Na2HPO4, NaH2PO4, NaCl
• Produk tidak mengandung pengawet
• Cara Pemberian :
Untuk vaksinasi dalam keadaan darurat (emergency vaccination), jadwal imunisasi dasar adalah 2 dosis
dalam interval waktu 2 minggu. Untuk jadwal imunisasi rutin dan untuk usia 60 tahun ke atas,penyuntikan
dilakukan 2 dosis dalam interval waktu 1 bulan, dengan pemberian tiap dosis sebanyak0,5mL.
• Penyimpanan : 2 – 8 °C
JANGAN DIBEKUKAN
• Open vial policy : Vaksin harus digunakan dalam waktu 6 jam setelahdibuka
• Expired Date : 3 tahun (tentative)
Dasar Peraturan Tentang Vaksin Covid-19 di
Indonesia
- Peraturan Presiden Nomor 99 tahun 2020 tentang Pengadaan Vaksin dan
Pelaksanaan Vaksinasi dalam rangka Penanggulangan Pandemi Corona Virus
Disease 2019 (COVID-19)

- Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No


HK.01.07/MENKES/9860/2020 tentang Penetapan Jenis Vaksin untuk
Pelaksanaan Vaksinasi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19)

Keputusan Kepala BPOM RI No HK.02.02.1.2.11.20.1126 tahun 2020 tentang


Petunjuk Teknis Pelaksanaan Persetujuan Penggunaan Darurat (Emergency Use
Authorizaation)
Pelaksanaan Vaksinasi COVID-19
di Provinsi Sumatera Utara

#JagaJarak#PakaiMasker#CTPS#BersatuLawanCovid19
TUJUANVAKSINASI COVID-19
1. Menurunkan kesakitan &
kematian akibat COVID-19

2.Melindungi dan memperkuat sistem kesehatan secara


menyeluruh
The
ima
ge
part
with
re

The image part with


relationship ID rId2
was not found in the
file.

3.Menjaga produktifitas dan meminimalkan dampak sosial dan


ekonomi
The image part with relationship ID rId2 was not found in the file.

KELOMPOK SASARAN TAHAPAN PENERIMA VAKSIN COVID -19

Kriteria : Penduduk dengan kondisi sehat dan


pekerjaannya berisiko tinggi terhadap penularan
The image part with relationship ID rId2 was not found in the file. The image part with relationship ID rId2 was not found in the file.
COVID-19 The image part with relationship ID rId2 was not found in the file.
The image part with relationship ID rId2 was not found in the file.
The image part with relationship ID rId2 was not found in the file.
The image part with relationship ID rId2 was not found in the file.

The image part with relationship ID rId2 was not found in the file.
The image part with relationship ID rId2 was not found in the file.

The image part with relationship ID rId2 was not found in the file.
The image part with relationship ID rId2 was not found in the file.

The image part with relationship ID rId2 was not found in the file.
The image part with relationship ID rId2 was not found in the
file.

The image part with relationship ID rId2 was not found in the file. The image part with relationship ID rId2 was not found in the file. The image part with relationship ID rId2 was not found in the file. The image part with relationship ID rId2 was not found in the file. The image part with relationship ID rId2 was not found in the file. The image part with relationship ID rId2 was not found in the file.

PETUGAS KESEHATAN
SELURUH INDONESIA

sebagai garda TNI/Polri, Aparat tokoh Guru, tenaga aparatur Masyarakat rentan
masyarakat/agama, pendidik dari pemerintah pusat, yang merupakan
terdepan dalam hokum dan petugas PAUD/TK, SD, SMP, kelompok usia
pelaku perekonomian daerah, dan
pemberian strategis, perangkat SMA dan PT produktif dan
layanan pelayanan publik
daerah kecamatan,
legislatif . berkontribusi
berperanan penting dalam sektor
kesehatan lainnya yang desa, RT/RW dalam perekonomian
publik dan terlibat langsung keberlangsungan
memiliki risiko dengan investasi pendidikan
anak – anak
tertularnya pelayanan Indonesia
COVID-19 masyarakat
Kondisi 08 April 2021

Vaksinasi COVID-19 Provinsi Sumatera Utara


Pelayan Publik
879.798
Capaian Capaian

19.86% 07.28%
• Sasaran Nakes
vaksinasi 71.058 174.769
COVID-19 di orang 64.050
Provinsi
SUMUT Sasaran Vaksinasi I Vaksinasi II

Lansia
• Sudah vaksinasi
COVID-19 Dosis I 69.974 (98.47%)
orang
1.279.1 Capaian Capaian
22
04.20% 01.04%
• Sudah vaksinasi
COVID-19 Dosis II
61.886 (87.09%)
orang 53.737 13.260

Sasaran Vaksinasi I Vaksinasi II

*Kementerian Kesehatan RI,


02 April 2021, Pukul 18.00 WIB #JagaJarak#PakaiMasker#CTPS#Hindari Kerumunan#Batasimobilitas#BersatuLawanCovid19
Peran Apoteker dalam
Vaksinasi COVID-19
Peran Apoteker dalam Penatalaksanaan Vaksinasi Covid-19

1.Permintaan dan pendistribusian :


 Menyiapkan permintaan vaksin disesuaikan dengan jumlah
sasaran berkoordinasi dengan Seksi P2P;
 Penyimpanan vaksin (coldroom / coldchain);
 Pendistribusian vaksin ke FKTP pelaksana vaksinasi;
 Logistik vaksinator (APD, Face Shield, Masker Bedah, Hand
Sanitizer, Sarung Tangan);
 Penyiapan permintaan BMHP untuk pelaksanaan vaksinasi ( alat
suntik, alcohol swabs, safety box);
 Membuat Pelaporan SMILE untuk cakupan vaksinasi Covid-19
per Kab/Kota
 Membuat Laporan jumlah vaksin yang telah terdistribusi

2.Melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang


manfaat/keuntungan mendapat vaksinasi, dan memberi
himbauan untuk mendukung sepenuhnya;
Peran Apoteker dalam
Vaksinasi COVID-19

 BERTANGGUNGJAWAB DALAM PENYALURAN RANTAI VAKSIN


AGAR KUALITAS VAKSIN TETAP TERJAGA, AMAN DAN
BERKHASIAT.
 MENGKOMUNIKASIKAN TENTANG VAKSINASI KEPADA
MASYARAKAT DENGAN BAIK BERBASIS FAKTA ILMIAH AGAR
MASYARAKAT TERMOTIVASI UNTUK DIVAKSINASI
 IKUT SERTA MELAPORKAN APABILA ADANYA KEJADIAN
IKUTAN PASCA VAKSINASI
TATA LAKSANA PENGELOLAAN VAKSIN
Vaksin, Auto Dysable Vaccine Refrigerator
Syiringes (ADS), dan
Safety Box (SB) Vaccine Freezer

Logistik
Imunisasi

Alat Pengukur dan


Vaccine Carrier
Pemantau Suhu
PENGGOLONGAN BERDASARKAN
SENSITIVITAS TERHADAP SUHU

Hepatitis B
FS Gol. vaksin yang akan Td

(Freeze Sensitive) rusak terhadap suhu DPT-HB-Hib

tidak tahan beku dingin <00C (beku) DT

IPV

HS Gol. vaksin yang BCG


akan rusak terhadap
(Heat Sensitive) POLIO
paparan panas yang
tidak tahan panas berlebih (>340C)  CAMPAK RUBELLA
MASA SIMPAN VAKSIN

VAKSIN SUHU PENYIMPANAN UMUR VAKSIN


HEP. B 26 bulan
DPT-HB-Hib 2 tahun
IPV 2 tahun
FS +20C s/d +80C

DT 2 tahun
Td 2 tahun
BCG +20C s/d +80C atau -150C s/d -250C 1 tahun
POLIO +20C s/d +80C atau-150C s/d -250C 6 bulan; 2 tahun
HS
CAMPAK +20C s/d +80C atau -150C s/d -250C
2 tahun
RUBELLA
Pelarut BCG
+20C s/d suhu kamar 5 tahun
Pelarut Campak
Ti ngkatan Kebutuhan Per a l a t a n
Tingkat Primary 01
(Nasional)
Cold Room, Freezer Room, Refrigerator, Freezer,
Cold Box, Kendaraan disertai pendingin
Tingkat Intermediate 02
(Provinsi, Kota/Kabupaten)
Cold Room, Freezer Room dan atau Freezer,
Refrigerator, Cold Box, Kendaraan disertai pendingin
Tingkat Peripheral 03
(Puskesmas, Posyandu)
Refrigerator, Cold Box,
Vaccine Carrier
PENATAAN VAKSIN [1]
PENATAAN VAKSIN [2]

RCW 42 EK
°C
Suhu dekat evaporator bisa <0°
°C s.d +8°
Jauh dari evaporator +2° °C

Jarak antar vaksin minimal 1-2 cm atau 1 jari tangan


PENATAAN VAKSIN [3]

RCW 50 EK
°C s.d +8°
Kompartemen kanan dan kiri suhu+2° °C
Bagian tengah freezer

Jarak antar vaksin minimal 1-2 cm atau 1 jari tangan


PENATAAN VAKSIN [4]

LEMARI ES DOMESTIK/ RUMAH TANGGA

Jarak antar vaksin minimal 1-2 cm atau 1 jari tangan


Penyimpanan Vaksin

Penempatan lemari es :
Jarak lemari es - dinding belakang
: > + 10 – 15 cm atau sampai pintu
lemari es dapat dibuka
Jarak antara lemari es - lemari es
: + 15 cm
Tidak terkena sinar matahari
langsung
Sirkulasi udara cukup (exhaust
fan)
Satu unit lemari es / freezer 1 Satu Stop Kontak Untuk Satu Lemari Es.
stop kontak listrik Satu Lemari Es Untuk Satu Jenis Vaksin.
Beri Jarak Antar Lemari Es
Alat Transportasi Vaksin

Sarana transportasi untuk supervisi dan distribusi


logistik
Cold / cool box disposible

Cold / cool box reusesible


Vaccine Carrier

Thermos
[3] ALAT MEMPERTAHANKAN SUHU

Cool Pack

kotak plastik berisi air yang


didinginkan selama lebih dari
12 jam pada suhu + 2O C s/d -
3O C atau dalam lemari es.
Pembuatan cool pack

 Pembuatan cool pack sebaiknya pada suhu


antara 2 oC s/d – 3 oC
 Dengan Lama pendinginan minimal 12 jam.
 Pendinginan pada cool pack yang terbaik selama
24 jam.
 Cool pack yang didinginkan lebih dari 24 jam,
hasilnya tidak mempengaruhi cool life.

Epi cold chain


Monitori n g Vaksin

Untuk melacak suhu


vaksin yang terpapar
panas / dingin berlebih
selama proses
transportasi dan
penyimpanan
[4] ALAT PEMANTAU SUHU VAKSIN

• Termometer Dial
Alat Pemantau Suhu • Termometer Muller
• Log Tag
• Thermograph
Alat Pencatat Suhu • Fridge-Tag
• Multilog

Alat Pemantau • Freeze Alert


Paparan Suhu Dingin • Freeze Tag

Alat Pemantau
Paparan Suhu Panas VVM
ALAT PEMANTAU SUHU

Muller Dial Bulb

ALAT PENCATAT SUHU

Multilog
Thermograph Fridge-Tag
Alat Pemantau Paparan
Alat Pemantau Paparan Suhu Panas
Suhu Dingin

A vaksin ini dapat gunakan

B vaksin segera digunakan


Freeze-Tag

C vaksin ini Jangan digunakan

D vaksin ini Jangan digunakan

Freeze Watch
PENCATATAN DAN PELAPORAN

Temperatur/Suhu  2 x sehari, 7 hari


seminggu
Stok  SMS (Sistem Manajemen Stok)
/ E Logistik??
Vaksin (Termasuk pelarut dan dropper)
Logistik (ADS dan Safety Box)

Add a footer 4/17/2021 44


KARTU PENCATATAN SUHU
Suhu dicatat 2 x sehari, 7 hari seminggu

Add a footer 4/17/2021 45


Contoh Format Pencatatan Stok Vaksin
FORMAT PENCATATAN STOK VAKSIN KABUPATEN / KOTA
JENIS ANTIGEN :777777..

Kabupaten / Kota : 7777777777. BULAN : 77777777777777


TAHUN : 777777777777777.

NO.SURAT PENGIRIMAN. JUMLAH


NO TANGGAL DITERIMA DARI DIPERGUNAKAN KE NO BATCH/LOT VVM TGL KADALUARSA SISA KETERANGAN
/ SBBK PENERIMAAN PENGELUARAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

PENGELOLA PROGRAM IMUNISASI / VAKSIN MENGETAHUI,


KEPALA DINAS KESEHATAN
KAB / KOTA

77777777777 777777777777777777..
PEMELIHARAAN

Pemeliharaan Harian
• Monitoring Suhu Minimal 2 Kali Sehari
• Hindari Sering Membuka dan Menutup Cold Room / Freezer / Refrigerator
• Pembersihan Area Pengepakan
Pemeliharaan Mingguan
• Pembersihan Bagian Luar Cold Room / Freezer / Refrigerator
• Pembersihan Bunga Es
• Pemeriksaan Sambungan Listrik
Pemeliharaan Bulanan
• Pembersihan Bagian Dalam Cold Room / Freezer / Refrigerator
• Cek Fungsi Generator
• Cek Fungsi Evaporator
• Cek Fungsi Mesin Dan Compressor

Anda mungkin juga menyukai