Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Provinsi Jawa Timur Tahun 2017 iii
iv Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Provinsi Jawa Timur 2017
Daftar Isi
1. Kondisi Geografis
Provinsi Jawa Timur merupakan salah satu provinsi yang terletak di Pulau Jawa (selain DKI Jakarta, Banten,
Jawa Barat, Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta). Provinsi Jawa Timur secara astronomis terletak
o o o o
antara 111,0 -114,4 Bujur Timur dan 7,12 -8,48 Lintang Selatan. Jatim dapat dibagi menjadi dua bagian
besar yaitu Jatim daratan dan Kepulauan Madura.
Panjang bentangan Barat-Timur Provinsi Jawa Timur sekitar 400 kilometer dan lebar bentangan utara-
selatan sekitar 200 kilometer. Jawa Timur memiliki wilayah kepulauan yang terdiri dari pulau bernama
sebanyak 232 pulau, pulau tanpa nama sebanyak 55 sehingga total keseluruhan pulau kecil yang dimiliki
Provinsi Jawa Timur sebanyak 287 pulau (Sumber: Departemen Dalam Negeri Republik Indonesia, 2004).
Pulau Madura adalah pulau terbesar di Jawa Timur, di sebelah timur Pulau Madura terdapat gugusan
pulau, paling timur adalah Kepulauan Kangean, dan paling utara adalah Kepulauan Masalembu. Pulau
Bawean berada sekitar 150 kilometer sebelah utara pulau Jawa, sedangkan bagian selatan meliputi pulau
Nusa Barung, Sempu, Sekel dan Panehan.
Kondisi kawasan pada Provinsi Jawa Timur terbagi menjadi 4 aspek antara lain kondisi kawasan tertinggal,
kondisi kawasan pesisir, kondisi kawasan pegunungan dan kondisi kawasan kepulauan.
Provinsi Jawa Timur mempunyai luas wilayah mencapai 47.995 Km2, merupakan provinsi yang memiliki
wilayah terluas di Pulau Jawa. Batas wilayah Provinsi Jawa Timur meliputi:
- Sebelah Utara berbatasan dengan Pulau Kalimantan
- Sebelah Timur Berbatasan dengan Pulau Bali;
- Sebelah Selatan Berbatasan dengan perairan terbuka, yaitu Samudra Hindia;
- Sebelah Barat berbatasan dengan Provinsi Jawa Tengah.
Provinsi Jawa Timur terbagi menjadi dua bagian utama, yaitu Jawa Timur daratan dan Kepulauan Madura.
Luas wilayah Jawa Timur daratan sebesar 90 persen, sementara luas Kepulauan Madura sekitar 10 persen.
Secara administrasif berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 56 Tahun 2015 Tentang Kode
dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan, Jawa Timur terdiri atas 38 Kabupaten/Kota (29 Kabupaten
dan 9 Kota) yang mempunyai 664 Kecamatan dengan 777 Kelurahan dan 7.724 Desa.
Kelurahan/Desa
Kabupaten/Kota Kecamatan
Kelurahan Desa Jumlah
Kabupaten
01. Pacitan 12 5 166 171
02. Ponorogo 21 26 281 307
03. Trenggalek 14 5 152 157
04. Tulungagung 19 14 257 271
05. Blitar 22 28 220 248
06. Kediri 26 1 343 344
Seiring dengan melambatnya ekonomi global yang berdampak terhadap hampir seluruh dunia,
pertumbuhan ekonomi Jawa Timur masih bertahan pada level pertumbuhan 5,55 persen pada tahun 2016,
lebih tinggi di atas rata-rata pertumbuhan ekonomi nasional yang hanya mencapai angka 5,02 persen.
Pertumbuhan Tahun
No
Ekonomi 2012 2013 2014 2015 2016
1 Nasional 6,03 5,58 5,02 4,79 5,02
2 Jawa Timur 6,64 6,08 5,86 5,44 5,55
4. Indeks Gini
Pada tahun 2012 nilai indeks gini Jawa Timur sebesar 0,36, capaian tersebut stabil hingga pada tahun 2014
kembali meningkat menjadi 0,37. Dan terjadi sedikit peningkatan sebesar 0,40 pada tahun 2015 dan
kemudian stabil di angka yang sama pada tahun 2016.
Bila mengacu pada nilai gini rasio, tingkat ketimpangan rata-rata konsumsi per kapita di Jawa Timur 2014-
2016 masih masuk dalam kategori sedang (antara 0,3 – 0,5). Pada tahun 2014, gini rasio Jawa Timur
mencapai 0,37, kemudian pada tahun 2015 mengalami peningkatan menjadi 0,40 dan kondisi tahun 2016
tidak mengalami perubahan yaitu mencapai 0,40. Sebenarnya dengan meningkatnya gini ratio ini tidak
berarti kelompok ekonomi rendah tidak mengalami peningkatan pendapatan, sebenarnya mereka juga
mengalami peningkatan pendapatan, namun peningkatannya masih terlalu jauh jika dibandingkan dengan
peningkatan pendapatan dari kelompok ekonomi menengah ke atas.
Dari sisi ketenagakerjaan tercatat bahwa jumlah tenaga kerja di beberapa sektor ekonomi selama tahun
2015 banyak yang mengalami penurunan. Seperti tenaga kerja di sektor pertanian turun -2,45 persen,
pertambangan dan penggalian (-12,23 persen), industri (-2,77 persen), LGA (-18,5 persen), pengangkutan
dan komunikasi (-7,40 persen) dan perbankan (-2,58 persen). Dari data Susenas berkurangnya tenaga
kerja di sektor strategis seperti industri, pengangkutan dan komunikasi, pertambangan dan penggalian
sebagian besar tertampung di sektor konstruksi yang mengalami kenaikan sebesar 19,90 persen, dan
sebagian besar mereka adalah tenaga lepas dengan upah yang sangat rendah, kondisi ini juga bisa
menyebabkan indeks Gini semakin melebar.
Berdasarkan pengukuran pemerataan pendapatan versi Bank Dunia, menunjukkan bahwa kelompok yang
mempunyai pendapatan berkategori pendapatan 20 persen ke atas pada tahun 2012 sebesar 45,47
persen, meningkat menjadi 48,87 persen pada tahun 2015, dan sedikit menurun sebesar 47,37 persen
tahun 2016. Untuk kelompok pendapatan 40 persen menengah pada tahun 2012 sebesar 34,38 persen dan
naik pada tahun 2014 menjadi 35,22 persen, sedang tahun 2015 turun sebesar 34,52 persen. Selanjutnya
40 persen terbawah di Jawa Timur pada tahun 2012 sebesar 20,15 persen, kemudian menurun menjadi
18,63 persen pada tahun 2014 dan mengalami penurunan sebesar 17,03 persen tahun 2016. Hal ini
menunjukkan bahwa kelompok ketimpangan pendapatan 40 persen terendah yang terjadi di Jawa Timur
pada tahun 2016 termasuk kategori rendah.
Jika ditelaah lebih mendalam, data Susenas 2015 menunjukan bahwa rata-rata pengeluaran per kapita 40
persen penduduk bawah (menurut pendapatannya) mengalami kenaikan hanya 10 persen atau dari Rp.
314.148 (2014) menjadi Rp. 344.838 (2015). Sementara untuk rata-rata pengeluaran per kapita 20 persen
Tahun
No Uraian
2012 2013 2014 2015 2016
1 Persentase (%) 13,08 12,73 12,28 12,28 11,85
Jumlah Penduduk
2 4.992,75 4.893,01 4.784,42 4.775,97 4.638,53
Miskin (Ribu)
Tahun
No Jenis Kegiatan Utama Satuan
2012 2013 2014 2015 2016
1 Angkatan Kerja Ribu Orang 20.238,06 20.432,45 20.149,99 20.274,68 20.890,00
Berkerja Ribu Orang 19.411,26 19.553,91 19.306,51 19.367,78 20.030,00
Pengangguran Ribu Orang 826,8 878,54 843,49 906,9 860,0
2 Tingkat Pengangguran % 4,09 4,3 4,19 4,47 4,10
Terbuka (TPT)
Tahun
No Uraian
2012 2013 2014 2015 2016
1 Indeks Pembangunan
66,74 67,55 68,14 68,95 69,74
Manusia (IPM)
Tahun
No Uraian
2012 2013 2014 2015 2016*
Indeks pembangunan gender (IPG) dari waktu ke waktu memperlihatkan perkembangan yang semakin
membaik. Hal ini dapat diindikasikan dengan adanya peningkatan IPG selama kurun waktu tahun 2012-
2016, berturut-turut mencapai 89,36 (2012); 90,22 (2013); 90,83 (2014); 91,20 (2015); dan 91,77 (2016).
Peningkatan IPG setiap tahunnya menunjukkan bahwa program-program Pemerintah yang berpedoman
pada pengarusutamaan gender, sudah memberikan hasil yang positif terhadap peningkatan kapabilitas
dasar perempuan Indonesia. Hal ini terlihat dari pencapaian IPG pada kurun waktu tersebut telah mampu
mengurangi jarak (gap) secara nyata dalam pencapaian kemampuan dasar antara laki-laki dan perempuan.
Namun demikian, perlu dilakukan upaya yang maksimal sehingga kesetaraan antara laki-laki dan
perempuan terwujud secara nyata.
Tahun
No Kualitas Air Sungai (Mg/L)
2012 2013 2014 2015 2016
1 BOD (Biological Oxygen Demand) 4,33 3,60 4,27 4,14 4,52
2 COD (Chemichal Oxygen Demand) 13,64 10,92 12,45 11,88 12,11
Selama periode 2012-2016, menunjukan perbaikan dengan indikator penurunan konsentrasi BOD dari 4,33
mg/l menjadi 4,14 mg/l dan COD dari 13,64 mg/l menjadi 11,11 mg/l. Jika dilihat dari konsentrasi BOD dan
COD, dapat dicermati bahwa konsentrasi BOD dan COD pada tahun 2014 dan 2016 lebih tinggi daripada
tahun 2015, berarti bahwa terdapat penurunan kondisi kualitas air.
A. KONDISI UMUM
1. Kondisi Geografis
Kabupaten Pacitan merupakan salah satu dari 38 Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Timur yang terletak di
bagian Selatan Barat Daya. Kabupaten Pacitan terletak di antara 07º 55’ - 08º 17’ Lintang Selatan 110º dan
55’ - 111º 25’ Bujur Timur, dengan luas wilayah 1.389,8716 Km² atau 138.987,16 Ha yang sebagian besar
berupa bukit, gunung, dan jurang terjal.
Penggunaan Lahan Sawah 130,15 Km² (9,36%) dan Lahan Kering seluas 1.259,72 Km² (90,64%). Secara
administratif wilayah Kabupaten Pacitan terdiri dari 12 Kecamatan, 166 desa dan 5 kelurahan dengan batas
wilayah sebelah Utara adalah Kab. Ponorogo dan Kab.Wonogiri (JawaTengah), sebelah Selatan adalah
Samudera Indonesia, sebelah Barat: Kab. Wonogiri (Jawa Tengah) dan sebelah Timur Kab. Trenggalek
Topografi Kabupaten Pacitan terdiri atas daerah pantai, dataran rendah dan perbukitan. Kondisi tersebut
membawa konsekuensi munculnya keberagaman perilaku masyarakat terutama perbedaan mata
pencaharian. Kondisi topografi tersebut dapat dirinci sebagai berikut:
2
- Datar (kelas kelerengan 0-5%) dengan luas 55,59 Km atau 4% dari luas wilayah;
2
- Berombak (kelas kelerengan 6-10%) dengan luas 138,99 Km atau 10% dari luas wilayah Pacitan;
2
- Bergelombang (kelas kelerengan 11-30%) dengan luas 333,57 Km atau 24% dari luas wilayah
Kabupaten Pacitan;
2
- Berbukit (kelas kelerengan 31-50%) dengan luas 722,73 Km atau 52% dari luas wilayah Pacitan;
2
- Bergunung (kelas kelerengan >52%) dengan luas 138,99 Km atau 10% dari luas wilayah Pacitan.
Curah hujan tahunan di Kabupaten Pacitan paling tinggi jatuh pada bulan Desember dengan rata-rata
3
curah hujan sebesar 24,26 mm3, sedangkan curah hujan terkecil pada bulan September sebesar 2,19 mm .
Tata guna lahan merupakan gambaran tentang penggunaan ruang wilayah dan aktivitas masyarakat. Sesuai
dengan peruntukannya tata guna lahan di Kabupaten Pacitan adalah sebagai berikut :
- Tanah ladang : 21,36% atau 29.690,58 Ha
- Pemukiman Penduduk : 4,43% atau 6.157,33 Ha
- Hutan : 57,13% atau 79.397,00 Ha
- Sawah : 9,00% atau 12.509,26 Ha
- Pesisir dan tanah kosong : 8,08% atau 11.232,99 Ha
2. Kondisi Demografi
Laju pertumbuhan penduduk di Kabupaten Pacitan antara hasil Sensus Penduduk tahun 2000 (SP2000) dan
hasil Sensus Penduduk tahun 2010 (SP2010) atau selama kurun waktu 10 (sepuluh) tahun terakhir adalah
sebesar 0.28%. Hal ini masih relatif rendah apabila dibandingkan dengan laju pertumbuhan penduduk Jawa
Timur yang sebesar 0,75% dan Nasional sebesar 1,49%. Jumlah penduduk berdasarkan kelompok umur dan
jenis kelamin adalah sebagaimana tabel berikut ini:
1. Kondisi Ekonomi
a. Pertanian
Sektor pertanian yang berpotensi dikembangkan menjadi unggulan daerah adalah komoditas tanaman
pangan/palawija & hortikultura, komoditas perkebunan dan komoditas peternakan. Komoditas
tanaman pangan/palawija dan hortikultura yang potensial dikembangkan menjadi unggulan daerah
terutama padi, jagung, kedelai, ubi kayu, mangga, pisang, dan jambu air. Data produksi selama dua
tahun terakhir menunjukkan peningkatan terutama pada produksi padi, kedelai, bawang merah, cabai,
dan jambu air seperti pada tabel berikut :
b. Perkebunan
c. Peternakan
Data peternakan, mengenai populasi ternak, dan hasilnya yaitu produksi telur dan daging didapat dari
Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Kabupaten Pacitan selain itu juga terdapat inseminasi buatan
menurut jenis ternak dan pengadaan ternak menurut jenisnya.
Peternakan ayam ras petelur sangat berpengaruh pada sektor peternakan di Kabupaten Pacitan
Populasi ayam buras di Kabupaten Pacitan mencapai 891.450 ekor pada tahun 2015 meningkat
sebesar 0,98% persen dibandingkan tahun sebelumnya, namun untuk itik pedaging juga naik tipis 1,01
persen yaitu dari sebanyak 17.455 ekor pada tahun 2014 menjadi 17.630 ekor di tahun 2015
Komoditi ikan tawar mengalami perkembangan yang cukup bagus pada beberapa tahun terakhir
walaupun perkembangan tersebut terlihat berfluktuatif dari tahun ke tahun. Salah satu komoditi sub
sektor perikanan yang khususnya produksi laut, sub sektor perikanan kabupaten Pacitan pada tahun
2015 sebanyak 10.815.603 sedangkan pada tahun 2014 sebanyak 7.999.500 sehingga mengalami
peningkatan sebesar 1,35 %, merupakan penyumbang sektor perikanan. Data perikanan diperoleh dari
Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Pacitan yang memuat tentang banyaknya produksi dan nilai
produksi ikan baik ikan air tawar maupun ikan air laut.
Tahun
Jenis Ikan
2013 2014 2015
Produksi (Kg)
Tuna 4.024.424 1.455.970 1.338.261
Cakalan 741.543 1.280.034 1.697.330
Tongko 652.436 1.079.214 1.810.330
e. Industri
Tabel Jumlah Usaha, Tenaga Kerja dan Nilai Produksi
Status Usaha
Uraian Tahun
Formal Non Formal Jumlah
2015 338 10.993 11.331
Unit Usaha 2014 329 10.588 10.917
2013 297 10.374 10.671
2015 1.487 21.625 23.112
Tenaga Kerja 2014 3.690 21.245 24.935
2013 3.532 20.919 24.451
2015
Nilai Investasi (Juta Rp) 2014 568.681 355.901 924.582
2013 552.503 293.139 845.642
f. Perdagangan
Jumlah penerbit SIUP oleh Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Pacitan pada
tahun 2015 menjadi 7.463 penerbit menjukkan peningkatan menjadi 1.04%, hal ini disebabkan karena
meningkatnya kesadaran pengusaha sektor perdagangan untuk mengurus Surat Ijin Usaha (SIUP)
Tahun
Uraian
2013 2014 2015
Jumlah Penerbitan 6.319 7.164 7.463
g. Investasi
Tabel Legalitas Perijinan
Sumber data : Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perijinan Kab. Pacitan
Sumber data : Badan Penanaman Modal & Pelayanan Perijinan Kab. Pacitan
h. Koperasi
Jumlah jasa akomodasi yang ada di Kab/Kota Pacitan pada tahun 2015 sebanyak 20 hotel dan 48
penginapan. Fasilitas kamar hotel yang tersedia sebanyak 380 dengan 630 tempat tidur. sedangkan
jumlah tamu yang menginap selama tahun 2015 tidak sebanyak tahun sebelumnya yaitu 92.610 WNI
dan 448 WNA .
Hotel Penginapan
Tahun
Jumlah Kamar Tempat Tidur Jumlah Kamar Tempat Tidur
2015 20 380 630 48 261 261
2014 16 346 614 26 130 130
2013 15 328 578 7 52 52
Jumlah Tamu
Kewarganegaraan
2013 2014 2015
WNI 28.667 50.450 92.610
WNA 288 119 448
Jumlah 28.955 50.569 93.058
2. Kondisi Sosial
a. Pendidikan
Angka Partisipasi Murni untuk SD/MI ataupun SMP/MTs, merupakan indikator yang menunjukkan
jumlah penduduk dengan usia 7-12 yang memperoleh pendidikan di SD/MI atau menunjukkan jumlah
penduduk dengan usia 13-15 yang memperoleh pendidikan di SMP/MTs. Angka Partisipasi Murni
untuk SMA/MA/SMK, merupakan indikator yang menunjukkan jumlah penduduk dengan usia 16-18
yang memperoleh pendidikan di SMA/MA/SMK.
b. Kesehatan
Beberapa indikator tentang kesehatan yang di peroleh dari dinas kesehatan Kabupaten Pacitan
meliputi sarana dan prasarana kesehatan yaitu rumah sakit, puskesmas dan tenaga medis.
Lebih dari 66.000 orang jumlah pencari kerja yang terdaftar pada Dinas Sosial, tenaga kerja dan
Transmigrasi Kabupaten Pacitan pada tahun 2015, pencari kerja yang mendaftar sampai dengan
Desember 2015 sebanyak/mencapai 8.685 orang, sedangkan pekerja yang ditempatkan sebanyak
3.897 orang diantaranya perempuan, sedangkan lowongan yang ada masih sebanyak 21.4435 orang,
sementara sisa lowongan tahun 2014 yang dihapus sebanyak 16.000 orang.
3. Kondisi Infrastruktur
Jalan Provinsi
Kondisi Jalan
2013 2014 2015
Jenis Permukaan Jalan
Aspal 97,270 97,270 97.270
Kerikil - - -
Tanah - - -
b. Perumahan
Realisasi penduduk yang memiliki akses terhadap air bersih sampai Tahun 2015 sebesar 50,05% dari
total jumlah penduduk Kabupaten Pacitan. Target persentase penduduk yang mendapatkan pelayanan
air bersih Tahun 2014 sebesar 44,67%, sehingga capaian kinerja naik sebesar 5,38 %, sedangkan
Panjang drainase lingkungan yang sudah ada hingga tahun 2015 sebesar 80,54%. Target persentase
ketersediaan drainase lingkungan Tahun 2014 sebesar 75,62%, sehingga capaian kinerja naik sebesar
4,92 %,
Panjang Jalan (Jalan Kabupaten) Menurut Jenis Permukaan dan Kondisi Jalan
Tahun Anggaran
Uraian
2013 2014 2015
Panjang Jalan Kabupaten (meter) 798.000 798.000 798.000
Kondisi Aspal Baik (meter/%) 415.920 (52,12%) 435.812 (54,61%) 448.091 (56,152%)
Kondisi Aspal Rusak Ringan 185.355 (23,23%) 205.425 (25,74%) 157.426 (19,728%)
Kondisi Aspal Rusak Berat 196.725 (24,65%) 156.763 (19,65%) 192.483 (24,121%)
Jalan Aspal 112.390 (14,08%) 78.990 (9,90%) 119.690 (14,99%)
Jalan Makadam 81.132 (10,17%) 76.573 (9,60%) 72.193 (9,05%)
Jalan Tanah 3,203 (0,40%) 3,203 (0,40%) 600 (0,07%)
Panjang Jalan Poros desa 603,980 603,980 603.980
d. Pengairan
Tabel Perkembangan Luas Baku Sawah
Tahun
Sarana Pengairan Satuan
2013 2014 2015
Bendung Buah 5 18 27
Saluran m 6249,5 10312,8 13.604
Saluran Gendong m 500 -
Bangunan Air Buah 12 34 6
Tangkis Sungai m 71 27 106
Galian Waled m 2112 -
e. Perhubungan
Tabel Capaian Kinerja Bidang Perhubungan
Realisasi
Uraian
2013 2014 2015
Fokus Fasilitas Wilayah/Infrastuktur
Perhubungan
Rasio panjang jalan per jumlah kendaraan 0.00896 0,00788 0,01219
Jumlah orang/ barang yang terangkut angkutan umum 6.728.670 10.683.990 10.873.146
Jumlah orang/barang melalui dermaga/bandara/ terminal per tahun 666.295 342,102 526.674
Fokus Layanan Urusan Wajib
Perhubungan
Jumlah arus penumpang angkutan umum 6.728.670 6.210.811 6.520.078
Jumlah ijin trayek yang dikeluarkan setiap tahun 20 25 51
Jumlah wajib uji KIR 3,152 2,525 3.957
Jumlah pelabuhan laut/udara 3 3 3
A. KONDISI UMUM
1. Kondisi Geografis
Kabupaten Ponorogo adalah sebuah daerah di wilayah Provinsi Jawa Timur yang berjarak sekitar 200 Km
sebelah barat daya ibu kota propinsi, dan sekitar 800 Km sebelah timur ibu kota Negara Indonesia.
Kabupaten Ponorogo terletak pada 111°7’ hingga 111° 52’ Bujur Timur dan 7° 49’ hingga 8° 20’ Lintang
Selatan.
Luas wilayah Kabupaten Ponorogo yang mencapai 1.371,78 km2 yang secara administratif terbagi menjadi
21 kecamatan, 307 desa/kelurahan, 1.002 lingkungan/dusun, 2.274 Rukun Warga (RW) dan 6.869 Rukun
Tetangga (RT).
Wilayah Kabupaten Ponorogo secara langsung berbatasan dengan Kabupaten Magetan, Kabupaten
Madiun dan Kabupaten Nganjuk di sebelah utara. Di sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten
Tulungagung dan Kabupaten Trenggalek. Di sebelah selatan dengan Kabupaten Pacitan. Sedangkan di
sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Pacitan dan Kabupaten Wonogiri (Provinsi Jawa Tengah).
2. Kondisi Demografi
Data jumlah penduduk Kabupaten Ponorogo yang dihasilkan dari proyeksi BPS yaitu sebesar 863.900
jiwa pada tahun 2013. Kecamatan Ponorogo mempunyai jumlah penduduk terbesar, yaitu 8.583 jiwa,
diikuti Kecamatan Babadan 68.317 jiwa dan Kecamatan Ngrayun sebanyak 56.413 jiwa.
Sementara kepadatan penduduk Kabupaten Ponorogo pada tahun 2013 mencapai 630 jiwa per km2.
Kepadatan penduduk tertinggi terdapat di Kecamatan Ponorogo yaitu 3.522 jiwa per km2 dan terendah di
Kecamatan Pudak yaitu 187 jiwa per km2. Komposisi penduduk laki-laki dan perempuan di Kabupaten
Ponorogo hampir seimbang. Tercatat rasio jenis kelamin sebesar 99,75 yang berarti pada setiap 100
penduduk perempuan terdapat sekitar 99 penduduk laki-laki.
1. Kondisi Ekonomi
a. Pertanian
Luas Panen, Produksi & Rata-rata Produksi Per Ha Tanaman Pangan Tahun 2013
b. Perkebunan
Jumlah produksi tanaman perkebunan rakyat yang paling dominan pada tahun 2013 adalah jahe
sebanyak 10.045,58 ton yang diikuti oleh tebu 9.610,40 ton dan kunyit yaitu 4.971,48 ton.
c. Peternakan
Jumlah populasi sapi perah pada tahun 2013 sebanyak 1.882 ekor, sapi 84.751 ekor, kerbau 301 ekor,
kuda 120 ekor, kambing 166.398 ekor dan domba 16.120 ekor.
Jumlah produksi perikanan darat pada tahun 2013 sebesar 2.357,75 ton dengan nilai produksi
mencapai 30 miliar rupiah.
Produksi Harga
Komoditi 2012 2013 2012 2013
(Ton) (Ton) (Rp/Kg) (Rp/Kg)
Perairan Umum :
Nilam/Ngongok 8,00 6,09 18.000 18.000
Baung Putih/garingan 13,26 10,56 15.000 15.000
Tempeh - - - -
Udang 13,18 11,28 18.000 18.000
Katak 8,12 7,22 22.000 22.000
Kolam :
Lele 2.005,00 2.165,00 13.000 16.000
2. Kondisi Sosial
a. Pendidikan
Jenis
Uraian 2010 2011 2012 2013 2014
Sekolah
TK 12.695 13.149 22.449 13.846 14.683
Negeri 68.081 68.037 66.116 63.808 61.404
SD
Swasta 3.325 3.969 4.302 4.602 4.929
Negeri 23.378 23.346 22.732 21.817 22.223
SMP
Swasta 3.826 3.999 3.858 3.644 3.542
Negeri 7.770 7.927 7.778 7.524 7.454
SMA
Swasta 2.565 2.277 2.141 1.965 1.757
Negeri 5.037 5.846 6.279 6.553 6.394
SMK Swasta 5.962 6.554 7.041 7.746 8.586
SMK Kecil 316 - - - -
Negeri - - - - -
Kursus
Swasta 5.581 - - 1.496 5.814
Sumber: Dinas Pendidikan Kabupaten Ponorogo
Jenis
Uraian 2010 2011 2012 2013 2014
Sekolah
TK 1 194 1 329 1 394 1 427 1 459
Negeri 6 487 6 670 6 580 6 518 6 303
SD
Swasta 238 249 278 305 315
Jenis
Uraian 2010 2011 2012 2013 2014
Sekolah
TK 390 401 645 415 415
Negeri 603 596 587 588 586
SD
Swasta 13 13 14 14 15
Negeri 53 54 55 56 56
SMP
Swasta 33 33 34 33 32
Negeri 17 17 17 16 16
SMA
Swasta 10 10 10 10 11
Negeri 6 7 7 7 7
SMK Swasta 22 28 25 27 31
SMK Kecil 7 - - - -
Negeri - - - - -
Kursus
Swasta 66 - - 72 161
Sumber: Dinas Pendidikan Kabupaten Ponorogo
b. Kesehatan
Indikator kesehatan utama berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Ponorogo
menunjukan erkembangan positif dalam kurun waktu tiga tahun terakhir.
1) Umur harapan hidup pada tahun 2013 mencapai 72,30 Tahun, meningkat dibandingkan tahun
sebelumnya 72,00 di tahun 2012 dan 69,90 di tahun 2011.
2) Angka kematian bayi (IMR) per 1.000 kelahiran hidup tahun 2013 sebesar 14,45 menurun
dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 15,15 pada tahun 2012 dan 15,20 pada tahun
2011.
3) Angka kematian ibu (MMR) per 1.000 kelahiran tahun 2013 sebesar 102,03 dimana pada
tahun 2012 tercatat sebesar 98,82 serta 105,20 di tahun 2011.
c. Ketenagakerjaan
Perkembangan Upah Minimum Kabupaten (UMK) Kabupaten Ponorogo naik 24,03% dibanding tahun
2012 yaitu pada nominal Rp. 924.000,- di tahun 2013.
3. Kondisi Infrastruktur
Panjang jalan raya di Kabupaten Ponorogo yang tergolong jalan kabupaten adalah 916,11
km. Sekitar 49,12 persen dari totall panjang jalan kabupaten pada tahun 2013 adalah termasuk
dalam kategori baik, 24,16 persen termasuk dalam kategori sedang, rusak ringan 16,64 persen dan
rusak berat 10,08 persen.
b. Pengairan
Pelanggan air bersih di Kabupaten Ponorogo sebanyak 16.467 pelanggan. Sedangkan jumlah air yang
disalurkan sebesar 2.762.390 meter kubik dengan nilai 7,9 miliar rupiah.
c. Perhubungan
Jumlah kendaraan yang ada di Kabupaten Ponorogo pada tahun 2013 paling banyak adalah
sepeda motor (91%), colt station (4,53%) dan colt pick up (2,05%).
A. KONDISI UMUM
a. Kondisi Geografis
Secara geografis Kabupaten Trenggalek berada diantara koordinat 111°24’-112°11' Bujur Timur dan 7°53' -
8°34' Lintang Selatan. Secara administrasi Kabupaten Trenggalek berbatasan dengan
a. Sebelah Utara : Kabupaten Tulungagung dan Ponorogo
b. Sebelah Timur : Kabupaten Tulungagung
c. Sebelah Selatan : Samudera Hindia
d. Sebelah Barat : Kabupaten Pacitan dan Ponorogo
Wilayah administratif Kabupaten Trenggalek terbagi menjadi 14 kecamatan, 152 desa dan 5 kelurahan,
540 dusun/lingkungan, 1.290 rukun warga dan 4.502 rukun tetangga. Dari 14 kecamatan hanya 4
kecamatan yang mayoritas topografinya berupa dataran, yaitu Kecamatan Trenggalek, Kecamatan Pogalan,
Kecamatan Tugu dan Kecamatan Durenan. Sedangkan 10 kecamatan lainnya mayoritas topografinya
berupa pegunungan. Kawasan pegunungan terletak pada kabupaten sebelah utara dan tengah yaitu
Kecamatan Bendungan, Kecamatan Pule, Kecamatan Kampak dan Kecamatan Dongko. Sedangkan Kawasan
pesisir terletak di Kecamatan Watulimo, Kecamatan Munjungan dan Kecamatan Panggul.
b. Demografi
Jumlah penduduk pada tahun 2016 terdiri dari laki-laki berjumlah 390.120 jiwa atau 50,33% dan penduduk
perempuan berjumlah 383.806 jiwa atau 49,67% dari total jumlah penduduk dengan rincian setiap
kecamatan sebagaimana Tabel berikut:
Kelompok Umur
No. 2013 2014 2015 2016
(Tahun)
1 0-4 45.883 46.333 44.532 44.387
2 5-9 51.618 51.763 50.265 49.758
3 10-14 58.817 57.657 52.897 50.329
4 15-19 58.703 58.445 56.288 54.814
5 20-24 61.998 60.677 56.908 56.362
6 25-29 69.755 65.220 56.496 54.253
7 30-34 76.667 75.366 66.994 63.408
8 35-39 63.534 64.573 59.954 58.639
9 40-44 67.954 65.321 60.427 58.159
10 45-49 60.958 64.225 59.149 59.413
11 50-54 54.001 53.331 54.829 55.137
12 55-59 43.308 45.397 47.962 46.966
13 60-64 34.579 36.298 36.070 35.243
14 65-69 24.991 27.046 27.026 29.061
15 70-74 24.288 23.694 22.526 21.106
16 75+ 39.724 41.864 44.952 36.891
Jumlah 836.778 837.753 797.275 773.926
c. Penggunaan Lahan
1. Kondisi Ekonomi
a. Pertanian
Uraian Th. 2012 Th. 2013 Th. 2014 Th. 2015 2016
Padi 173.003 177.636 169.608 184.604 210.925
b. Perkebunan
Uraian Th. 2012 Th. 2013 Th. 2014 Th. 2015 Th.2016
Kelapa 10.652,50 8.689,25 10.475,75 10.399,75 15.960,14
4.956 393,30
Lombok/ Cabe 5.074 4.912 6.400
c. Peternakan
Kambing 226.470 229.377 233.965 340.635 362.287 383.369 Pule, Dongko, Panggul,
Kampak
Ayam Potong 167.940 503.711 509.098 1.864.000 1.919.920 1.944.594 Kampak, Gandusari,
Karangan, Durenan
Ayam Buras 575.682 792.386 824.081 853.450 908.517 952.033 Pule, Tugu, Dongko,
Pogalan
Itik 94.274 90.368 92.179 165.200 172.532 179.193 Durenan, Gandusari,
Pogalan, Tugu
Burung Puyuh 63.554 140.102 142.904 148.523 157.422 173.864 Durenan, Kampak,
Gandusari, Karangan
Perikanan Darat
Perikanan
No. Kecamatan Perairan Budidaya Jumlah
Laut
Umum Kolam
1 Panggul 195 13 47 60
2 Munjungan 259 20 - 20
3 Watulimo 731 15 163 178
4 Kampak - 16 64 80
5 Dongko - 9 23 32
6 Pule - 23 - 23
7 Karangan - 30 265 295
8 Suruh - 65 - 65
9 Gandusari - 33 157 190
10 Durenan - 56 364 420
11 Pogalan - 11 273 284
12 Trenggalek - 30 219 249
13 Tugu - 55 231 286
14 Bendungan - 24 158 182
Jumlah 1.185 400 1.964 2.364
e. Perindustrian
Sumber : Dinas Koperasi, Industri, Perdagangan, Pertambangan dan Energi Kab. Trenggalek, 2015
f. Perdagangan
Adapun capaian jumlah investasi di Kabupaten Trenggalek cenderung fluktuatif yaitu pada tahun 2011
sebesar 221,799 milyar rupiah, kemudian mengalami peningkatan pada tahun 2012 sebesar 656,595
milyar rupiah, pada tahun 2013 sebesar 130,3 milyar rupiah, naik kembali pada tahun 2014 sebesar
419,123 milyar rupiah, tahun 2015 sebesar 68,093 milyar rupiah dan tahun 2016 kembali naik sebesar
232,188 milyar.
Dengan adanya nilai investasi yang fluktuatif selama 4 tahun dan pada tahun 2015 mengalami
penurunan yang signifikan maka diperlukan langkah – langkah dan kebijakan khusus untuk
mengatasinya. Hal ini dapat dilakukan melalui perbaikan pelayanan perizinan dan penanaman modal,
meningkatkan strategi promosi investasi, menerapkan teknologi informasi dan mempersiapkan
perbaikan SDM tenaga kerja yang berkualitas.
h. Koperasi
Persentase perkembangan jumlah koperasi aktif untuk periode 2010-2015, tercatat mengalami
fluktuasi naik dan turun. Pada tahun 2010 persentase koperasi aktif hanya 51,08 % dari total 558
koperasi yang ada, sedangkan di tahun 2013 persentase koperasi aktif di Kabupaten Trenggalek
mencapai 71,50 % dari total 379 koperasi yang ada. Pada Tahun 2014 Jumlah koperasi aktif mengalami
penurunan cukup signifikan menjadi hanya 172 koperasi dari 609 koperasi yang ada, dan meningkat
kembali sebesar 37,00% atau 224 koperasi namun hal ini masih dibutuhkan upaya yang lebih untuk
mengaktifkan kembali koperasi-koperasi yang ada.
Persentase koperasi aktif (%) 52,91 55,20 71,50 28,24 37,00 48,09
Sumber : Dinas Koperasi, Industri, Perdagangan, Pertambangan dan Energi Kab. Trenggalek, 2016
i. Pariwisata
Objek wisata di kabupaten Trenggalek dapat dibedakan menjadi 3 jenis yaitu objek wisata alam, objek
wisata budaya dan objek wisata minat khusus. Hingga akhir 2015 jumlah obyek wisata yang telah
dikelola dan potensi objek wisata yang layak jual di Kabupaten Trenggalek sebanyak 21 obyek wisata
alam yang terdiri dari obyek wisata pantai, goa, pemandian, agrowisata, air terjun, dan telaga. Selain
obyek wisata alam, di Kabupaten Trenggalek juga ada obyek wisata budaya dan minat khusus. Jenis
objek wisata di Kabupaten Trenggalek dapat dilihat pada Tabel dibawah ini :
Jumlah Kunjungan
Tahun
Wisata (orang)
2011 389.931
2012 449.803
2013 482.161
2014 535.499
2015 584,414
2016 595.938
Jumlah Wisatawan
No. Obyek Wisata Unggulan Lokasi
(orang)
1 Pantai Prigi Kec. Watulimo 82.211
2 Pantai Karanggongso Kec. Watulimo 341.405
3 Pantai Pelang Kec. Panggul 29.187
4 Goa Lowo Kec. Watulimo 38.263
5 Kolam Renang Tirta Jwalita Kec. Trenggalek 44.433
Jumlah 535.499
2. Kondisi Sosial
a. Pendidikan
Tingkat keberhasilan pembangunan pendidikan dapat dipantau dari beberapa indikator pendidikan
diantaranya Angka Partisipasi Murni (APM), Angka Partisipasi Kasar (APK) maupun Angka Putus
Sekolah (APS) dari jenjang Sekolah Dasar hingga jenjang Sekolah Menengah.Dari tahun 2011-2015
capaian APM, APK dan APS dari jenjang Sekolah Dasar hingga jenjang Sekolah Menengah di Kabupaten
Trenggalek dapat dilihat pada Tabel berikut:
Sumber : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan dan Kementrian Agama Kab. Trenggalek, 2016
Tabel Fasilitas Pendidikan TK, SD, SMP dan SMA Se- Kab. Trenggalek
Sumber : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan dan Kementrian Agama Kab. Trenggalek, 2016
2013 2014
No Kondisi Jumlah Jumlah
% %
Ruang Kelas (Ruang Kelas) (Ruang Kelas)
1. SD
1.1 Baik 615 22,13 667 23,50
1.2 Rusak Ringan 1.765 63,51 1.727 60,85
1.3 Rusak Sedang 191 6,87 192 6,77
1.4 Rusak Berat 208 7,48 252 8,88
Total 2.779 100,00 2.838 100,00
2. SMP
2.1 Baik 104 12,62% 138 15,65%
Tabel. Rasio Murid Per Sekolah, Rasio Murid Per Ruang Belajar dan
Rasio Guru Per Sekolah Tahun 2010-2014
Tahun SD SLTP SLTA
b. Kesehatan
Dalam rangka pemerataan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat, telah tersedia 4 buah rumah
sakit di ibu kota Trenggalek (yang terdiri dari 1 buah Rumah Sakit milik pemerintah, 2 buah Rumah
Sakit swasta, dan 1 buah Rumah Sakit Bersalin), 6 Balai Pengobatan/ Klinik, 22 buah Puskesmas yang
tersebar di 14 kecamatan, 66 buah Puskesmas Pembantu dan 25 Puskesmas Keliling. Keberadaan
Puskesmas Pembantu dan Puskesmas Keliling sangat berarti sekali dalam rangka pemerataan
pelayanan kesehatan di tengah-tengah masyarakat, karena beberapa daerah mempunyai kondisi
geografis yang sulit, sehingga tidak terjangkau layanan kesehatan Puskesmas. Fasilitas Kesehatan di
Kabupaten Trenggalek dalam kurun waktu 2011-2016 secara kuantitas disajikan sebagaimana Tabel
dibawah ini :
Sumber : Profil Kesehatan 2014, Dinas Kesehatan Kabupaten Trenggalek, RSUD Dr. Soedomo 2016
Sumber : Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Sosial Kab. Trenggalek, 2016
Sumber : Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Sosial Kab. Trenggalek, 2016
Sumber : Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Sosial Kab. Trenggalek, 2016
Tahun
No. Uraian
2012 2013 2014 2015 2016
1 Jumlah PMKS (Jiwa) 317.055 314.519 312.621 66.463 66.448
2 Cakupan PMKS yang mendapatkan 87,76
75.14 94.96 80.00 86,80
Bantuan Sosial (%)
3 Jumlah fakir miskin yang mendapatkan N/A 13.456 12.701 12.325 20.001
3. Kondisi Infrastruktur
Panjang Jalan
Kondisi Jalan Satuan
2012 2013 2014 2015 2016
Jalan Nasional km 74,880 74,880 74,880 113,790 113,790
Jalan Propinsi km _ _ _ _ -
Jalan Kabupaten km 949,930 949,930 949,930 931,230 931,230
1. Kondisi Baik km 410,670 497,230 596,974 617,85 617,090
2. Kondisi Sedang km 203,440 233,590 250,534 187,634 168,930
3. Kondisi Rusak Ringan km 273,870 162,870 73,339 93,225 93,230
4. Kondisi Rusak Berat km 61,950 56,240 29,083 51,986 51,990
Jalan Poros Desa km _ _ _
Jembatan km 458 458 459 460
b. Perumahan
3
Tabel Banyaknya Air Minum yang Disalurkan kepada Pelanggan (m )
3 Rumah sakit dan badan sosial 22.474 32.641 33.962 41.077 34.236
c. Pengairan
Panjang Jaringan Irigasi Dalam Kondisi Baik M 173.277 179.225 187.024 209.784 233.282
Panjang Jaringan Irigasi Dalam Kondisi Sedang M 204.256 206.256 205.165 95.547 104.124
Panjang Jaringan Irigasi Dalam Kondisi Rusak M 133.107 125.159 118.451 236.618 204.479
d. Perhubungan
Sepanjang Tahun 2011-2015 Kabupaten Trenggalek telah mendapat berbagai penghargaan sebagai wujud
prestasi yang diraih baik ditingkat Provinsi maupun Nasional. Untuk lebih lengkapnya sebagaimana di
uraikan pada tabel di bawah ini :
Penghargaan Penghargaan
No. Tahun Tingkat Nasional Tingkat Provinsi
(Kegiatan) (Kegiatan)
1 2011 8 36
2 2012 9 38
3 2013 12 41
4 2014 14 70
5 2015 7 38
6 2016 26 73
Sumber Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Trenggalek
A. KONDISI UMUM
1. Kondisi Geografis
Kondisi Kabupaten Tulungagung dilihat dari aspek fisik wilayah dapat diidentifikasi atas beberapa kriteria
fisik. Kriteria fisik tersebut yang akan menentukan ciri-ciri wilayah yang ada diberbagai kawasan Kabupaten
Tulungagung. Secara geografis wilayah administratif Kabupaten Tulungagung memiliki luas wilayah sebesar
2 o o o o
1.055,65 Km yang terletak diantara 111 43’ – 112 07’ Bujur Timur dan 7 51’ – 8 18’ Lintang Selatan.
Wilayah administrasi Kabupaten Tulungagung dengan batas-batas sebagai berikut: sebelah Utara
berbatasan dengan Kabupaten Kediri, sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Blitar, sebelah Selatan
berbatasan dengan Samudra Indonesia dan sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Trenggalek.
2. Topografi
Luas Wilayah Kabupaten Tulungagung secara keseluruhan sebesar 105.565 Ha dengan kondisi topografi
bervariasi, yang meliputi :
Kabupaten Tulungagung memiliki wilayah dataran rendah, sedang, dan tinggi dengan konfigurasi datar,
perbukitan, dan pegunungan. Dataran rendah merupakan daerah dengan ketinggian di bawah 500 m dari
permukaan laut. Daerah ini hampir di semua wilayah Kabupaten Tulungagung, kecuali di Kecamatan
Pagerwojo dan Kecamatan Sendang yang dataran rendahnya hanya 4 desa. Dataran sedang dengan
ketinggian 500 – 700 m dari permukaan laut meliputi Kecamatan Pagerwojo sebanyak 6 desa dan
Kecamatan Sendang 5 desa. Dataran tinggi dengan ketinggian di atas 700 m dari permukaan laut terdiri
dari 1 desa di Kecamatan Pagerwojo dan 2 desa di Kecamatan Sendang.
Secara garis besar wilayah Kabupaten Tulungagung ini dapat dikelompokkan ke dalam tiga bagian, yakni :
a. Bagian Utara (Barat Daya) merupakan daerah pegunungan yang relatif subur, yang merupakan bagian
tenggara dari pegunungan Wilis; mencakup areal seluas ± 25 %;
b. Bagian Selatan merupakan daerah pegunungan yang relatif tandus, namun kaya akan potensi hutan
dan bahan tambang, yang merupakan bagian dari pegunungan kapur selatan Jawa Timur; mencakup
areal seluas ± 40 %;
c. Bagian Tengah merupakan dataran rendah yang subur, yang dilalui oleh Sungai Brantas dan Kali
Ngrowo (Parit Agung) beserta cabang-cabangnya; meliputi areal seluas ± 35 %.
Secara umum luasan yang merupakan dataran rendah berada di tengah kabupaten, sedangkan dataran
tinggi dengan kondisi tanah bergelombang ataupun bukit/pegunungan berada di sebelah barat laut dan
selatan.
Kemiringan tanah dapat dinyatakan dalam bentuk prosentase (%). Pernyataan untuk setiap 1 % kemiringan
tanah (kelerengan) berarti terdapat perbedaan tinggi sebesar 1 meter dari dua tempat berjarak 100 meter.
Kabupaten Tulungagung memiliki kelas kelerengan yang beragam. Jika diklasifikasi, setidaknya terdapat
enam kelas wilayah kemiringan tanah,
3. Hidrologi
Di wilayah Kabupaten Tulungagung terdapat beberapa sungai yang memiliki aliran sepanjang tahun.
Beberapa sungai tersebut memiliki daerah pengaliran sungai yang cukup luas dan membentuk suatu
Daerah Aliran Sungai (DAS). Kabupaten Tulungagung termasuk dalam DAS Brantas dimana terdapat sungai-
sungai kecil yang bermuara di Kali Brantas. Selain dialiri oleh sungai-sungai tersebut diatas keadaan
hidrologi juga ditentukan oleh adanya waduk, dam, mata air, pompa air dan sumur bor. Air permukaan
merupakan air tawar yang terdapat pada sungai, saluran, danau/telaga, rawa, empang dan sebagainya.
4. Klimatologi
Tipe iklim Kabupaten Tulungagung secara umum termasuk tipe iklim hujan tropis bermusim. Tipe hujan
dicirikan oleh turunnya hujan bermusim (bulan Nopember sampai April), dan adanya musim kemarau pada
54 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se- Jawa Timur Tahun 2017
bulan Mei sampai Oktober. Suhu rata-rata mencapai 270C dengan suhu terendah 240C dan suhu tertinggi
300C. Kelembaban udara berkisar antara 74 - 77% dan curah hujan tahunan rata-rata berkisar 2.155 -
3.292 mm.
5. Demografi
Jumlah penduduk Kabupaten Tulungagung tahun 2015 sebanyak 1.215.429 jiwa dengan jumlah penduduk
laki-laki sejumlah 611.025 jiwa atau sebesar 50,27% dan penduduk perempuan sejumlah 604.404 jiwa atau
sebesar 49,73%. Jumlah penduduk tertinggi terdapat di Kecamatan Kedungwaru dengan jumlah 101.277
jiwa atau sebesar 8,33%, sedangkan Kecamatan Tanggunggunung merupakan kecamatan yang memiliki
jumlah penduduk terendah, yaitu sebesar 28.378 jiwa atau 2,33% dari total jumlah penduduk Kabupaten
2
Tulungagung. Sedangkan kepadatan penduduk mencapai 1.151 jiwa/km . Selanjutnya berdasarkan
distribusi penyebaran penduduk tiap kecamatan dapat dirinci sebagai berikut:
1. Kondisi Ekonomi
a. Pertanian
b. Perikanan
c. Peternakan
Tabel Populasi Dan Produksi Ternak Besar, Ternak Kecil Dan Unggas Serta Produksi Telor
(Ekor) Tahun 2012-2015
No JENIS 2012 2013 2014 2015
1 Sapi 127.049 91.339 98.987 104.824
2. Sapi Perah 24.680 21.732 23.663 24.707
3. Kerbau 323 319 341 353
4. Kuda 32 30 27 29
5. Kambing 205.111 177.087 181.029 185.936
6. Domba 4.000 4.505 4.637 5.183
7. Babi 9.888 10.058 10.567 10.670
8. Kelinci 6.903 7.602 7.974 8.318
56 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se- Jawa Timur Tahun 2017
9. Burung Puyuh 530.324 552.823 631.150 677.086
10. Burung Dara 18.882 21.012 20.851 20.308
11. Burung Walet 152 152 96 96
12. Ayam kampung 2.163.145 3.755.031 3.824.870 3.885.591
13. Ayam Ras Petelur 3.555.771 3.732.846 3.700.730 4.011.274
14. Ayam Pedaging 2.545.500 2.550.450 2.713.815 2.886.400
15. Itik 434.137 419.477 474.815 485.206
16. Mentok 71.859 78.929 79.661 80.496
Sumber : Dinas Peternakan Kabupaten Tulungagung
d. Perkebunan
e. Kehutanan
Data Statistik kehutanan merupakan data sekunder yang bersumber dari Perum Perhutani. Hutan
dibedakan menurut fungsinya yaitu hutan lindung, hutan produksi, hutan wisata dan hutan lainnya.
Data kehutanan meliputi produksi dan luas tebangan berdasarkan komoditinya. Produksi hutan di
Kabupaten Tulungagung meliputi kayu pertukangan (Jati dan rimba), kayu bakar, kelapa dan getah
pinus. Selama tahun 2014 produksi tertinggi adalah jati dengan nilai Rp. 5.994.110,500,-.
Data statistik pertanahan merupakan data sekunder yang bersumber dari Kantor Pertanahan
Kabupaten Tulungagung. Data statistik pertanahan menunjukkan jumlah permohonan sertifikat tahun
2014 yang masuk sebanyak 19.162 pemohon mengalami kenaikan sebesar 161,10 persen dibanding
h. Ekspor
Dalam upaya mengembangkan ekspor di Kabupaten Tulungagung masih ada kendala yang dihadapi
yaitu masih lemahnya daya saing produk ekspor karena belum sesuai dengan mutu internasional. Nilai
ekspor Kabupaten Tulungagung pada tahun 2014 mengalami kenaikan yaitu dari Rp. 9.760.575.081,-
pada tahun 2013 menjadi Rp. 11.449.426.000,- pada tahun 2014.
Ekspor terbesar dilakukan oleh perusahaan Abimanyu Stone yang memproduksi Mozaik dengan tujuan
negara Jerman, China dan Dubai dengan nilai ekspor sebesar 71,19 persen dari total nilai ekspor.
i. Keuangan Daerah
Dengan diberlakukannya otonomi daerah, maka ada juga kewenangan dalam rangka mengatur
pelaksanaan pemerintahan di daerah yang berdampak pada keuangan daerah baik mengenai sumber
maupun alokasinya.
Cakupan dalam hal ini meliputi pendapatan dari Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) yang bersumber dari
kantor Pelayanan Pajak Pratama juga dari Dispenda Provinsi Jawa Timur di Tulungagung. Sedangkan
58 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se- Jawa Timur Tahun 2017
pendapatan TPR bersumber dari Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten
Tulungagung. Berdasarkan data dari Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten
Tulungagung pada tahun 2014 ada beberapa jenis pendapatan yang mengalami kenaikan cukup
signifikan pada jenis pendapatan parkir dan penggunaan bahu jalan, hal ini dikarenakan adanya
perubahan perda dan peningkatan pendapatan parkir di RSU serta banyaknya hajatan yang
menggunakan bahu jalan.
PBB di sektor perkotaan pada tahun 2013 persentase pemasukan sebesar 89,43 persen, sedangkan di
sektor pedesaan persentase pemasukan sebesar 98,48 persen. Pendapatan Asli Daerah pada tahun
anggaran 2014 sebesar Rp. 174.982.000.000,-
j. Perbankan
Dalam menghadapi era perdagangan bebas dan globalisasi, peranan perbankan semakin diperlukan.
Sebab untuk pergerakan ekonomi suatu daerah, diperlukan suatu tempat untuk keluar masuknya
dana usaha yang memerlukan waktu yang cepat untuk aliran dananya. Dewasa ini hampir semua
perbankan sudah menggunakan fasilitas tersebut.
Data statistik perbankan bersumber dari Bank Indonesia (BI) cabang Kediri, yang mencakup masalah
perbankan menurut pendekatan pendapatan dan pendekatan provisi serta jumlah aktiva.
k. Perkoperasian
Data mengenai koperasi bersumber dari Dinas Koperasi, UMKM dan Pasar Kabupaten Tulungagung,
yang meliputi jumlah anggota dan modal koperasi menurut Kecamatan serta perkembangan koperasi.
Banyaknya koperasi tahun 2014 mengalami kenaikan sebesar 6,21 persen dibandingkan dengan tahun
2013, dan Sisa Hasil Usaha (SHU) nya sebesar Rp. 12.031.956,-.
2. Kondisi Sosial
a. Pendidikan
Pendidikan adalah kegiatan belajar mengajar disegala tingkatan baik formal maupun informal.
Kabupaten Tulungagung dalam kegiatan pendidikan antara lain meliputi banyaknya sekolah, murid
dan guru yang dirinci menurut jenjang/tingkatan pendidikan yaitu SD, SMP, SMA dan Sekolah Kejuruan
dengan perkembangan sebagai berikut:
Tabel Jumlah Sekolah, Murid dan Guru Per Jenjang Pendidikan Tahun 2015
60 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se- Jawa Timur Tahun 2017
Sumber : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tulungagung
Tabel Angka Buta Huruf Penduduk Berusia 15 Tahun Ke Atas Tahun 2011-2015
Tahun
Uraian
2011 2012 2013 2014 2015
Angka Buta Huruf (%) 6,42 5,43 5,08 4,79 4,59*
Tahun
Uraian
2011 2012 2013 2014 2015
Angka Melek Huruf (%) 93,58 94,57 94,92 95,21 95,41*
b. Kesehatan
Salah satu indikator keberhasilan program kesehatan di suatu wilayah dapat dilihat dari besaran Angka
Kematian Bayi (AKB) dan Angka Kematian Ibu (AKI) pada periode tertentu.
Angka Kematian Bayi (/1.000 KH) Provinsi Jawa Timur 29,24 28,31 27,50 26,66 25,82
Angka Kematian Bayi (AKB) pada tahun 2014 sebesar 8,81 per 1.000 kelahiran hidup, dan pada tahun
2015 meningkat menjadi sebesar 9,45 per 1.000 kelahiran hidup. Hal ini disebabkan oleh penyebab
langsung dan penyebab tak langsung. Penyebab langsung diantaranya masih banyak kasus-kasus bayi
berat lahir sangat rendah (< 1.500 gr), penatalaksanaan kasus-kasus aspixia (bayi lahir tidak bisa
bernafas secara spontan) yang belum maksimal, meningkatnya kasus ibu hamil resiko tinggi,
banyaknya bayi lahir cacat. Sedangkan penyebab tak langsung diantaranya perubahan perilaku
masyarakat terutama di daerah pinggiran dan pegunungan, dalam mengkonsumsi makanan untuk ibu
hamil kurang sehat sehingga berdampak pada gangguan bayi dan pengetahuan masyarakat tentang
kesehatan bayi masih kurang.
Tabel Angka Kematian Ibu (AKI) Kabupaten Tulungagung dan Provinsi Jawa Timur Tahun 2011-2015
Angka Kematian Ibu (/100.000 KH) Prov. Jawa Timur 104,3 97,43 97,39 93,53 89,60
Angka Kematian Ibu pada tahun 2014 sebesar 104,4 per 100.000 kelahiran hidup, dan pada tahun
2015 meningkat menjadi 106,53 per 100.000 kelahiran hidup. Hal ini dikarenakan penurunan jumlah
kelahiran hidup dimana tahun 2014 sebesar 15.322 dan di tahun 2015 mengalami penurunan menjadi
sebesar 15.019 sedangkan apabila dilihat dari jumlah kematian ibu tidak mengalami peningkatan
maupun penurunan dari tahun 2014 ke tahun 2015 yaitu sebanyak 16 orang. Beberapa upaya telah
dilakukan untuk menurunkan AKI melalui pengkajian dan pembelajaran kasus kematian maternal di
kabupaten dan puskesmas, pembinaan bidan desa, peningkatan keterampilan petugas tentang kelas
ibu hamil pembentukan forum peduli Kesehatan Ibu dan Anak (sampai dengan tahun 2015 telah
terbentuk di 3 puskesmas mitra dan 2 puskesmas replikasi), bimbingan teknis Kesehatan Ibu dan Anak
di puskesmas dan pelacakan kematian maternal.
62 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se- Jawa Timur Tahun 2017
Tabel Angka Harapan Hidup (AHH) Kabupaten Tulungagung dan
Provinsi Jawa Timur Tahun 2011-2015 (Tahun)
Tahun
Uraian
2011 2012 2013 2014 2015
Angka Harapan Hidup (AHH) 71,72 71,95 72,09 72,28 72,47*
Kabupaten Tulungagung
Angka Harapan Hidup (AHH) 69,86 70,09 70,19 70,38 70,54*
Provinsi Jawa Timur
Angka Harapan Hidup (AHH) Kabupaten Tulungagung meningkat, pada tahun 2014 sebesar 72,28
tahun dan pada tahun 2015 sebesar 72,47 tahun. Kenaikan AHH ini merupakan peningkatan derajad
kesehatan masyarakat baik melalui peningkatan kualitas pelayanan, maupun kualitas lingkungan yang
diiringi peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat oleh masyarakat.
c. Ketenagakerjaan
Perkembangan jumlah Tenaga Kerja Indonesia yang bekerja di luar negeri selama kurun waktu tahun
2011-2015 bisa disajikan dalam tabel dan grafik sebagai berikut:
Berdasarkan data diatas menunjukkan bahwa jumlah Tenaga Kerja Indonesia yang bekerja di luar
negeri dalam kurun waktu 4 tahun terakhir mengalami kenaikan, kenaikan ini mengindikasikan adanya
keinginan masyarakat Tulungagung untuk meningkatkan kesejahteraannya.
Tahun
Uraian
2011 2012 2013 2014 2015
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)
3,58 3,18 2,77 2,42 3,95*
Kabupaten Tulungagung
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Provinsi
4,16 4,12 4,33 4,19 4,47*
Jawa Timur
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Kabupaten Tulungagung pada tahun 2014 sebesar 2,42% dan
pada tahun 2015 sebesar 3,95%. Namun demikian angka TPT ini masih berada di bawah angka TPT
Provinsi Jawa Timur sebesar 4,47% dan masih berada di bawah standar (standar: 4% s/d 5%). Tingkat
pengangguran di Jawa Timur dan Tulungagung tinggi disebabkan antara lain: banyak lulusan
SMA/SMK/MA/pondok pesantren yang tidak siap kerja; banyak pekerja pertanian yang menganggur
3. Kondisi Infrastruktur
Jalan merupakan prasarana angkutan darat untuk memperlancar kegiatan perekonomian. Dengan
makin meningkatnya usaha pembangunan maka akan menuntut peningkatan pembangunan jalan
guna memudahkan mobilitas penduduk dan memperlancar lalu lintas barang dari satu daerah ke
daerah lain.
Proporsi panjang jalan dalam kondisi baik mempunyai andil besar terhadap tercapainya
perkembangan antar daerah yang seimbang dalam pemerataan hasil-hasil pembangunan utamanya di
bidang ekonomi, politik dan sosial budaya. Arah pengembangan prasarana transportasi jalan di
Tulungagung adalah untuk mewujudkan pembangunan ekonomi dan pemerataan pembangunan. Oleh
karena itu perlu adanya upaya penambahan dan perbaikan jalan agar percepatan arah pengembangan
prasarana transportasi jalan di Tulungagung bisa terwujud sebagaimana yang diharapkan.
Tahun
Jalan
2011 2012 2013 2014 2015
Jalan Aspal Terbangun (Km) 17,23 27,75 12,58 93,76 32,87
Jalan Terpelihara Rutin (Km) 211,17 436,60 196,83 277,17 259,31
Peningkatan Kualitas Jalan Menjadi Hotmix (Km) 26,97 22,04 42,91 55,03 93,73
Peningkatan Jembatan (Unit) 6 6 3 7 9
Sumber : Dinas PU Bina Marga, Perumahan dan Cipta Karya Kabupaten Tulungagung
Dengan adanya peningkatan kualitas jalan menjadi hotmix dan peningkatan jembatan, transportasi
akan menjadi lancar sehingga memudahkan akses masyarakat untuk pengembangan kegiatan sosial
ekonomi.
64 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se- Jawa Timur Tahun 2017
KABUPATEN BLITAR
A. KONDISI UMUM
Secara administratif, Kabupaten Blitar memiliki batas wilayah sebagai berikut sebelah Utara
berbatasan dengan Kabupaten Kediri, sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Malang, sebelah
Selatan berbatasan dengan Samudra Indonesia dan sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten
Tulungagung.
Berbatasan langsung dengan tiga kabupaten berbeda, mendorong terjadinya akulturasi budaya di
Kabupaten Blitar, terutama terlihat pada dialek yang digunakan oleh masyarakat dalam kehidupan sehari-
hari. Di wilayah barat, budaya yang berpengaruh dalam kehidupan masyarakat adalah budaya
Mataraman, sedangkan wilayah timur terpengaruh oleh budaya arek. Selain pengaruh budaya, letak
wilayah Kabupaten Blitar yang berada diantara tiga kabupaten berbeda menjadikan posisi Kabupaten
Blitar cukup strategis secara ekonomis karena berfungsi sebagai penghubung ketiga kabupaten tersebut
(perlintasan arus barang dan jasa).
Luas wilayah Kabupaten Blitar adalah 1.588,79 km2 yang sekitar 38,02 persen merupakan wilayah dataran
tinggi yang berada pada ketinggian 300- 420 dari permukaan laut. Oleh karena di sebelah selatan
berbatasan langsung dengan Samudra Indonesia, maka beberapa kecamatan mempunyai wilayah pantai,
yaitu Kecamatan Bakung, Panggungrejo, Wonotirto, dan Wates.
Secara astronomis Kabupaten Blitar terletak di 111°40’ - 112°10’ BT dan 7°58’ - 8°9’51’’ LS, sedangkan
secara geografis terletak di Pulau Jawa bagian timur dan berada di pesisir Samudra Hindia. Secara
administratif Kabupaten Blitar terbagi dalam 22 kecamatan, 28 kelurahan dan 220 desa. Keberadaan
Sungai Brantas membagi wilayah Kabupaten Blitar menjadi 2 (dua) bagian, yaitu wilayah Kabupaten Blitar
bagian Utara dan wilayah Kabupaten Blitar bagian Selatan.
a. Bagian Utara
Merupakan dataran rendah dan dataran tinggi dengan ketinggian antara 105 – 349 meter dari
permukaan laut. Wilayah ini secara geografis dekat dengan Gunung Kelud yang masih aktif sehingga
tanah di wilayah ini lebih subur dibanding dengan bagian Selatan. Kabupaten Blitar bagian utara ini
meliputi 15 wilayah kecamatan, yaitu: Kanigoro, Talun, Selopuro, Kesamben, Selorejo, Doko, Wlingi,
Gandusari, Garum, Nglegok, Sanankulon, Ponggok, Srengat, Wonodadi, dan Udanawu.
b. Bagian Selatan
Merupakan perpaduan antara dataran rendah dan dataran tinggi dengan ketinggian antara 150-420
meter dari permukaan laut. Dari segi topografi, bagian selatan merupakan bagian pesisir dan
pegunungan berbatu, sehingga struktur tanahnya kurang subur dibandingkan dengan Blitar
bagian utara. Bagian selatan ini mencakup 7 wilayah kecamatan yaitu: Bakung, Wonotirto,
Panggungrejo, Wates, Binangun, Sutojayan, dan Kademangan.
Penduduk (sumber daya manusia) merupakan bagian penting dari modal pembangunan, baik dari segi
kuantitas maupun kualitas. Jumlah penduduk yang besar dapat menjadi sumber daya (input) produksi
sekaligus menciptakan demand dan pasar bagi barang dan jasa yang diproduksi. Namun demikian, jumlah
penduduk harus dikendalikan agar tidak menimbulkan masalah kependudukan (pengangguran,
kemiskinan, dan lain- lain) serta perlu ditingkatkan kualitasnya terutama menyongsong era pasar bebas
Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) akhir tahun 2015.
Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Blitar mencatat bahwa pada tahun 2014 jumlah penduduk
Kabupaten Blitar sebanyak 1.140.793 jiwa atau naik sebesar 0,36 persen sedangkan pada tahun 2013,
laju pertumbuhan penduduk Kabupaten Blitar adalah 0,55 persen atau terjadi perlambatan laju
pertumbuhan penduduk. Artinya, upaya pengendalian jumlah penduduk berjalan cukup efektif.
Lahan sawah di kabupaten Blitar terbagi menjadi 3 jenis lahan, yaitu sawah irigasi, sawah tadah hujan
dan sawah pasang surut. Sawah dengan irigasi merupakan jenis sawah yang terbanyak di Kabupaten
Blitar yaitu seluas 28.045 Ha. Sedangkan luas lahan sawah tadah hujan dan pasang surut masing-masing
adalah 3.361 Ha dan 287 Ha. Adapun lahan non sawah terbagi dalam beberapa jenis lahan sebagai
berikut :
Penggunaan lahan Non Sawah di Kabupaten Blitar
Lahan seluas 124 Ha yang tidak diusahakan saat ini tidak digunakan sebagai lahan pertanian, namun
sementara oleh masyarakat dieksplorasi untuk tambang pasir besi. Suatu saat nanti masih
memungkinkan untuk kembali dikembangkan sebagai lahan pertanian.
1. Kondisi Ekonomi
a. Pertanian
Pertanian merupakan penyokong utama bagi perekonomian Kabupaten Blitar, dengan kontribusi sebesar
43,86% pada PDRB Kabupaten Blitar. Kontribusi terbesar di sektor pertanian adalah dari sub sektor
tanaman bahan makanan yaitu sebesar 18,39%. Produksi sub sektor tanaman bahan makanan juga
mengalami pertumbuhan jika dibandingkan dengan tahun 2015 yaitu sebesar 4,87%.
Sebagai sektor basis, sektor pertanian di Kabupaten Blitar didukung oleh ketersediaan lahan yang cukup
luas yang digunakan sebagai lahan pertanian. Luas lahan pertanian di Kabupaten Blitar mencapai 71,61%
dari keseluruhan luas Kabupaten Blitar yang seluas 158.879 Ha. Lahan pertanian terbagi menjadi dua yaitu
lahan sawah dan lahan pertanian non sawah. Lahan pertanian non sawah sebagian besar merupakan
tegal/kebun, selain itu juga dimanfaatkan untuk ladang/huma, perkebunan, hutan rakyat, padang
penggembalaan, tambak/kolam/empang, dan hutan negara.
2014 2015
No Uraian Rata-rata Rata-rata
Produksi Produksi
Produksi Produksi
(Kuintal) (Kuintal)
(Ku/Ha) (Ku/Ha)
1 Kubis 223,7 16.554 278,43 21.996
2 Kacang Panjang 143,29 40.409 174,83 63.287
3 Cabe Besar 129,17 155.515 186,84 203.277
4 Cabe Kecil 62,38 260.819 55,42 346.466
5 Tomat 149,42 18.976 200,3 45.067
6 Terung 217,63 26.551 258,28 41.842
7 Buncis 129,04 7.226 112,08 8.070
8 Ketimun 184,15 23.940 184,5 34.132
9 Bayam 29,5 118 43,23 562
10 Jamur 5,96 kg/m2 3.278 kg 2,81 kg/m2 7.031 kg
11 Melon 253,59 42.350 322,01 37.997
12 Semangka 205,16 30.569 207,77 19.115
13 Kentang 183,33 5.500 243,74 8.531
14 Bawang Merah 138 138 94,83 569
Sumber : Dinas Pertanian Kab. Blitar Tahun 2016
2014 2015
No. Uraian Rata-rata
Rata-rata Produksi Produksi
Produksi
Produksi (Ku/Ha) (Kuintal) (Kuintal)
(Ku/Ha)
1 Alpukat 21,06 19.983 41,83 41.423
2 Belimbing 16,82 52.379 22,44 76.567
3 Jeruk Siam 19,37 11.036 20,64 11.851
4 Manggis 61,69 15.393 29,73 5.271
5 Nanas 0,79 kg/* 132.296 1,00 kg/* 160.199
6 Pepaya 11,44 31.242 27,24 79.033
7 Pisang 14,57 kg/* 182.048 30,85 kg/* 343.678
8 Rambutan 61,48 77.667 133,22 291.179
9 Salak 16,54 kg/* 28.984 23,82 kg/* 16.787
10 Melinjo 19,22 32.120 16,03 14.280
11 Durian 44,74 19.452 65,12 36.616
12 Duku/langsap 27,69 4.049 65,59 16.910
13 Petai 30,65 13.625 61,94 11.411
Sumber : Dinas Pertanian Kab. Blitar Tahun 2016 (* = rumpun)
Unggulan lain Kabupaten Blitar adalah alpukat, mengalami peningkatan produksi signifikan
dibandingkan 2014 mencapai 112%. Hal ini terutama karena pembinaan dari petugas pertanian dan
kegiatan dari Dinas Pertanian pada pengembangan alpukat Varietas “Si Jago” dari Ponggok.
b. Perkebunan
Tabel diatas menunjukkan bahwa pertumbuhan atau perkembangan produksi tanaman perkebunan
relatif konstan, karena peningkatan dan penurunan produksi masing-masing komoditi tidak terlalu
signifikan rata-rata pertumbuhan adalah 1,03%.
c. Peternakan
Jenis ternak di Kabupaten Blitar cukup beragam, mulai hewan ternak besar, hewan ternak kecil dan
unggas dengan unggulan ayam petelur. Tabel dan gambar berikut secara berturut-turutmenyajikan
perkembangan populasi dan produksi peternakan :
Tabel di atas menunjukkan bahwa populasi ternak di Kabupaten Blitar pada tahun 2014, utamanya
pada beberapa produk ternak andalan seperti sapi potong, dan sapi perah mengalami peningkatan
populasi rata-rata sebesar 1%. Sedangkan untuk ayam ras petelor dan pedaging mengalami penurunan
populasi. Populasi ayam petelur turun sebesar 4,99%,sedangkan populasi ayam ras pedaging cukup
tinggi yaitu sebesar 16,04%. Penurunan populasi yang mengakibatkan penurunan produksi ini
disebabkan oleh rendahnya harga jual daging dan telur di bawah BEP sedangkan harga pakan ternak
yang mayoritas berbahan baku impor mengalami kenaikan.
Potensi perikanan di Kabupaten Blitar terdiri dari perikanan tangkap, perikanan budidaya konsumsi,
dan budidaya ikan hias. Untuk ikan hias sudah tidak diragukan lagi bahwa Kabupaten Blitar merupakan
pusat budidaya ikan koi yang sudah sangat terkenal sehingga hasil budidayanya pun telah menjadi
komoditi ekspor. Produksi ikan koi di Kabupaten Blitar pun meningkat 13,06% dari tahun 2013.
Perkembangan produksi ikan koi dan ikan hias lainnya disajikan pada tabel berikut:
Produksi (ekor)
No Jenis Ikan
2013 2014
1 Koi 200.800.000 227.040.000
2 Gapi 857.000 1.237.000
3 Oskar 796.000 1.110.000
4 Barbir 224.000 358.000
5 Cupang 359.000 350.000
6 Plati 255.000 296.000
7 Akara 179.000 285.000
8 Moli 401.000 186.000
9 Rainbow 93.000 103.000
10 Lalia 92.000 100.000
11 Manvis 223.000 99.000
12 Koki 26.000 57.000
13 Ikan Hias 2.252.000 2.047.000
Jumlah 206.557.000 233.268.000
Sumber : Dinas Kelautan dan Perikanan, 2015
Secara umum produksi ikan hias di Kabupaten Blitar mengalami peningkatan sebesar 11,45%.
Sebagian besar mengalami peningkatan produksi, hanya beberapa jenis ikan hias mengalami
penurunan produksi seperti Moli dan Manvis.
Selain Ikan Koi, perikanan budidaya konsumsi juga menjadi primadona di Kabupaten Blitar dengan
beberapa unggulan seperti nila, gurami dan lele. Produksi perikanan budidaya ini mengalami fluktuasi
jumlah produksi di masing-masing jenis ikan yang disebabkan oleh beberapa hal seperti faktor alam,
penyakit ikan, dan lain-lain. Perkembangan produksi perikanan budidaya konsumsi tahun 2014
disajikan pada tabel berikut:
Volume (Ton)
No Jenis Ikan
2012 2013 2014
1. Nila 5.709,10 6.044,40 2.941,40
2. Gurami 88,6 1.208,50 2.501,50
3. Lele 1.444,80 1.619 376,7
4. Mas 44,4 34,8 20,8
5. Tawes 12,2 10,9 4,4
6. Mujair 13,6 11,9 3,9
Sumber : Dinas Kelautan dan Perikanan, 2015
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa produksi tertinggi adalah ikan Nila, disusul oleh Gurami dan
Lele. Pada tahun 2014, produksi Lele dan Nila mengalami penurunan yang cukup signifikan, karena
petani beralih pada pengembangan Gurami karena permintaan yang lebih besar, sehingga produksi
Gurami pada tahun 2014 meningkat.
Kabupaten Blitar juga memiliki potensi perikanan laut, meskipun produksinya tidak sebanyak kota-
kota atau kabupaten-kabupaten di pesisir utara, karena Kabupaten Blitar terletak di pesisir Samudra
Indonesia yang ombaknya cukup besar.
Produksi (Ton)
No Jenis Ikan
2013 2014
1 Cakalang 45.664 14.676
2 Selar 14.589 5.408
3 Kembung 1.067 12.377
4 Lemuru 21.107 181.135
5 Tongkol 699.455 471.547
6 Kerapu 5.620 414
7 Kuwe 968 1,721
8 Tengiri 15.876 5.825
9 Kakap Merah 21.618 3.938
10 Hiu 47 12.081
11 Layang 684.716 200.374
12 Lemadang - 388
13 Gurita 11.892 13.688
14 Udang Barong 11.215 9.916
15 Cendro 2.045 529
16 Pari 1.164 6.198
17 Bawal Putih - -
18 Alu-Alu - -
19 Madidihang - 8.583
20 Cumi-cumi 170.000 -
21 Ikan Lain - 38.210
22 Rumput Laut - 76.607
Sumber : Dinas Kelautan dan Perikanan, 2015
Secara umum jumlah permohonan ijin pada tahun 2014 naik secara signifikan hingga 56,42%.Terjadi
peningkatan yang cukup besar pada permohonan Ijin Prinsip, IUI, SIUP, dan TDP. Hal ini menujukkan
bahwa iklim investasi di Kabupaten Blitar cukup sehat dan berpotensi sehingga menarik untuk
berinvestasi di Kabupaten Blitar.
Peningkatan permohonan SIUP dan TDP didukung oleh kemudahan dengan dilaksanakannya kegiatan
rutin KPTSP setiap tahun untuk jemput bola melakukan pelayananperijinan SIUP dan TDP satu hari jadi
yaitu One Day Service (ODS) pada tahun 2104 dilaksanakan di 11 Kecamatan yaitu Kecamatan Wlingi,
Doko, Selorejo, Wates, Garum, Kademangan, Bakung, Kanigoro, Panggungrejo, Srengat, dan Ponggok.
Dari hasil pelaksanaan ODS Tahun 2014 diperoleh pendaftaran 376 SIUP baru dan 376 TDP baru.
Angka ini meningkat dari hasil pelaksanaan ODS tahun sebelumnya, yaitu 275 SIUP dan 265 TDP baru.
f. Investasi
Unit Usaha
No. Bidang Usaha
2011 2012 2013 2014
1 Penggilingan Padi 12 - 3 -
2 Peternakan 12 9 5 47
3 Perikanan 13 2 4 -
4 Perkebun an/kehutanan - - -
5 Pertambangan dan Penggalian Mineral Non Logam 4 - - -
6 Perindustrian 43 67 54 259
7 Perdagangan 1.378 1400 926 1164
8 Perhotelan/Losmen/Penginapan 5 2 3 5
9 Restoran/Rumah Makan & Bar/Café 4 - - 1
10 Perumahan dan Ruko 421 303 317 210
11 Perkantoran, Supermarket 14 6 19 4
12 Jasa Konstruksi 73 67 139 145
13 Pergudangan 17 12 16 55
14 Transportasi Darat dan Laut 14 2 - -
15 Kesehatan 21 21 22 11
16 Koperasi 15 26 4 13
17 Jasa Hiburan/Rekreasi - - - 4
18 Penanaman Modal (Ijin Prinsip) 38 38
Jumlah 2.007 1.955 1.512 1.956
Sumber : KPTSP Kabupaten Blitar, 2015
Investasi (Rp)
No. Bidang Usaha
2012 2013 2014
1 Penggilingan Padi - 360.000.000 -
2 Peternakan 1.225.000.000 1.515.000.000 3.085.000.000
3 Perikanan 300.000.000 388.000.000 -
4 Perkebunan/kehutanan - -
5 Pertambangan dan Penggalian Mineral Non Logam -
6 Perindustrian 3.473.176.000 5.930.000.000 5.930.351.235
7 Perdagangan 220.361.022.893 127.510.126.000 194.145.753.051
8 Perhotelan/Losmen/Penginapan 425.000.000 820.000.000 -
9 Restoran/Rumah Makan - - 110.000.000
10 Perumahan dan Ruko - - -
11 Perkantoran, Supermarket - 570.000.000 -
12 Jasa Konstruksi 10.050.000.000 290.000.000 -
13 Pergudangan 3.750.000.000 290.000.000 -
14 Transportasi Darat dan Laut 550.000.000 -
15 Kesehatan 3.200.000.000 530.000.000 345.000.000
16 Koperasi 7.046.249.524 820.000.000 6.527.365.729
17 Jasa Hiburan/Rekreasi - 900.000.000
18 Penanaman Modal (Ijin Prinsip) 51.390.650.000 - 67.563.000.000
Jumlah 301.771.098.417 139.023.126.000 278.606.470.015
Sumber : KPTSP Kabupaten Blitar, 2015
g. Koperasi
Perkembangan jumlah koperasi juga mengalami penambahan sebesar 1,15%. Meskipun jumlah
koperasi aktifnya hanya 58%.
UMKM di Kabupaten Blitar pada tahun 2014 mengalami perkembangan positif dengan peningkatan
jumlah yang cukup signifikan sebesar 17,86%.Sementara jumlah LKM tidak bertambah dari tahun lalu.
h. Pariwisata
Potensi pariwisata Kabupaten Blitar sangat besar, berbagai obyek wisata dimiliki oleh Kabupaten
Blitar. Baik wisata budaya, sejarah, wisata alam, wisata buatan, dan beberapa tahun terakhir ini mulai
dikembangkan desa wisata. Hingga tahun 2014 telah terbentuk 12 desa wisata di Kabupaten Blitar
dengan berbagai obyek yang ditawarkan seperti wisata ekologis, wisata adventure, wisata kuliner, dll.
Berikut disampaikan perkembangan kepariwisataan di Kabupaten Blitar dalam tabel berikut:
1 Jumlah kunjungan wisatawan ke Daerah Tujuan Wisata 1.161.075 orang 1.560.015 orang
2 Jumlah kunjungan tamu ke hotel 31.895 orang -
3 Jumlah hotel 10 hotel -
4 Jumlah kamar 196 kamar -
Sumber : Dinas PORBUDPAR, 2015
Menurut data di atas jumlah wisatawan dan jumlah kunjungan tamu hotel ke Kabupaten Blitar
mengalami peningkatan, hal ini akan lebih memicu Pemerintah Kabupaten Blitar untuk lebih
mengembangkan potensi wisata apalagi dengan masih banyaknya obyek wisata potensial Kabupaten
Blitar yang belum dikelola secara profesional. Bukan hanya lokasi wisatanya yang perlu dibangun
namun juga suprastruktur dan infrastruktur penunjang lainnya. Dengan pengelolaan yang lebih
profesional, promosi, peningkatan sarana dan prasarana serta infrastruktur dan suprastruktur wisata
maka pariwisata dapat menjadi industri baru di Kabupaten Blitar.
2. Kondisi Sosial
a. Pendidikan
Perluasan akses pendidikan merupakan pilar kebijakan yang diarahkan untuk memperluas daya
tampung satuan pendidikan dengan tujuan akhir agar semua warga negara mempunyai kesempatan
yang sama dalam mendapatkan layanan pendidikan yang bermutu. Indikator kinerja utama urusan
pendidikan yang digunakan ada 3, yaitu angka partisipasi kasar (APK), angka partisipasi murni (APM)
dan angka prosentase kelulusan untuk seluruh jenjang pendidikan mulai SD/MI sampai dengan
SMA/MA/SMK. Kebijakan pendidikan ini bertujuan untuk mencapai 2 sasaran sebagaimana tertuang
dalam RPJMD yaitu menuntaskan program pendidikan wajib belajar 12 tahun dan meningkatnya
kualitas dan kuantitas pendidikan dasar dan menengah. Selama kurun waktu tahun 2012 – 2016
tersebut telah dilaksanakan sejumlah program dan kegiatan untuk mencapai indikator kinerja
b. Kesehatan
Adapun pelayanan kesehatan yang dilakukan di pelayanan tingkat pertama dibayarkan dalam bentuk
kapitasi dan non kapitasi. Kapitasi yang dibayarkan ke Fasilitas Kesehatan Tk I sesuai jumlah peserta
yang terdaftar di masing-masing wilayahnya. Sedang non kapitasi dibayarkan sesuai klaim yang di
setujui dan telah ditransfer oleh BPJS Kesehatan. Realisasi penyaluran Jaminan Kesehatan Kabupaten
Blitar tahun 2014 disajikan dalam tabel di bawah ini:
Jumlah
No Jenis Layanan
Kunjungan (Orang) Jumlah Dana (Rp)
A. Melalui Dinas Kesehatan
1 JKN 114.713 14.667.665.930
2 Jamkesda (Puskesmas) 5.374 2.773.282.818
Jumlah 120.087 17.440.948.748
B. Melalui RSUD Ngudi Waluyo
1 Jamkesda 297 385.431.396
2 SPM 1.389 789.377.611
3 JKN 10.963 38.907.332.551
Jumlah 12.649 40.082.141.558
Sumber: Dinas Kesehatan dan RSUD Ngudi Waluyo, 2015
No Penyakit Penderita/Kunjungan
1 HIV 165
2 DIARE 22,996
3 Pneumonia Balita 4.622
4 ISPA 754
5 Malaria 15
6 TB Paru 362
7 DBD 189
8 AFP (Acute Flaccid Paralysis) 1
Sumber : Dinas Kesehatan dan RSUD Ngudi Waluyo, 2015
c. Ketenagakerjaan
Gambaran kondisi ketenagakerjaan Kabupaten Blitar tahun 2014 disajikan dalam tabel berikut ini:
Berikut in disajikan capaian kinerja urusan sosial Kabupaten Blitar tahun 2014.
Capaian Kinerja Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Tahun 2014
3. Kondisi Infrastruktur
Rangkuman hasil kinerja Dinas PU Bina Marga dan Pengairan pada tahun 2012 dibandingkan dengan
tahun 2011 adalah sebagai berikut :
Kegiatan Pembangunan yang dilaksanakan Dinas PU Bina Marga dan Pengairan 2013 – 2014
Hasil
No Kegiatan
2013 2014 Satuan
1 Pembangunan jalan hotmix 30 56,32 km
2 Pembangunan jalan aspal 132 102,355 km
3 Pemeliharaan jalan 480 km
- Jalan aspal tambal sulam - 229,467 km
- Jalan aspal (pasang burtu) - 105,63 km
- Jalan aspal (pasang burda) - 1.652 m
- Jalan aspal (pasang buras) - 2.430 m
4 Pembangunan jalan makadam 31 25,365 km
5 Pembangunan jalan rabat 12.643 46.034 m
6 Pembangunan jalan beton bertulang - 12.765 m
7 Jalan paving 5.771 782 m
8 Pelebaran jalan 22.144 8.959 m
9 Pembangunan jembatan 1 5 unit
10 Rehabilitasi jembatan 35 3 unit
11 Pembangunan drainase jalan 4.817 27.800 m
12 Pembangunan talud pengaman badan jalan 2.559 11.691 m
13 Pembangunan plat duiker 4 67 unit
14 Pembangunan jaringan PJU 38 59 desa
15 Pemeliharaan jaringan PJU: 6 5 desa
b. Perumahan
Berikut disajikan tabel capaian kinerja urusan perumahan Kabupaten Blitar Tahun 2014
c. Pengairan
Rangkuman hasil kinerja Dinas PU Bina Marga dan Pengairan pada tahun 2012 dibandingkan dengan
tahun 2011 adalah sebagai berikut:
Kegiatan Pembangunan yang dilaksanakan Dinas PU Bina Marga dan Pengairan 2013 – 2014
Hasil
No Kegiatan
2013 2014 Satuan
1 Pembangunan saluran 3.362 28.381 meter
2 Pemeliharaan saluran irigasi - 37.334 meter
2 Rehabilitasi/normalisasi sungai 39.499 - meter
3 Rehabilitasi dan pemeliharaan dam 8 33 unit
4 Pemeliharaan pintu air 2 32 unit
Sumber: Dinas PU Bina Marga dan Pengairan, 2015
d. Perhubungan
Jumlah Trayek
No. Kode Trayek Uraian Trayek
MPU MKL Jumlah Total
1. BB Blitar-Nglegok-Penataran-Dayu- Blitar PP 0 2 2
2. BW Brongkos- Binangun- Wates PP 0 2 2
3. WPT Wlingi-Kanigoro-Terminal Patria PP 0 2 2
4. WK Wlingi-Semen-Krisik PP 4 8 12
5. WKn Wlingi-Selopuro-Bendosewu- Kanigoro PP 0 2 2
6. WR Wlingi-Doko-Resapombo PP 0 0 0
7. KBK Kademangan-Lodoyo-Birowo- Ngadri-Kesamben PP 0 1 1
8. LS Lodoyo-Panggungrejo-Serang PP 0 0 0
9. SAR Sumberagung-Ngrendeng- Banjarsari-Resapombo PP 0 1 1
10. BL Blitar-Lodoyo PP 2 1 3
11. BG Blitar-Kademangan-Gawang PP 12 0 12
12. BB Blitar-Nglegok-Penataran-Dayu- Blitar PP 0 2 2
Total 18 21 39
Sumber : Dinas Perhubungan Kabupaten Blitar, 2016
A. KONDISI UMUM
1. Kondisi Geografis
Kabupaten Kediri memiliki luas wilayah 1.386,05 Km2 atau 138.605 Ha yang terbagi menjadi 26 kecamatan,
serta 343 desa dan 1 kelurahan. Adapun batas-batas administratif wilayah Kabupaten Kediri sebagai
berikut:
Sebelah Utara : Kabupaten Jombang dan Kabupaten Nganjuk.
Sebelah Timur : Kabupaten Malang dan Kabupaten Jombang.
Sebelah Selatan : Kabupaten Tulungagung dan Kabupaten Blitar.
Sebelah Barat : Kabupaten Nganjuk dan Kabupaten Tulungagung.
Secara geologis karakteristik wilayah Kabupaten Kediri dapat diklasifikasikan menjadi 3 (tiga) bagian, yaitu :
a. Bagian Barat Sungai Brantas, merupakan perbukitan lereng Gunung Wilis dan Gunung Klotok, sebagian
besar merupakan daerah kurang subur;
b. Bagian Tengah, merupakan dataran rendah yang sangat subur, melintas aliran Sungai Brantas dari
selatan ke utara yang membelah wilayah Kabupaten Kediri;
c. Bagian Timur Sungai Brantas, merupakan perbukitan kurang subur yang membentang dari Gunung
Argowayang di bagian utara dan Gunung Kelud di bagian selatan.
3. Demografi
Jumlah Penduduk Kabupaten Kediri Tahun 2013 - 2016
Tahun
No. Uraian
2013 2014 2015 2016
1. Laki-laki 723.115 755.628 778.616 783.955
2. Perempuan 713.724 736.957 766.593 770.944
Jumlah 1.436.839 1.492.585 1.545.209 1.554.899
Sex ratio (%) 101,32 102,53 101,57 101,69
Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kab. Kediri
1. Kondisi Ekonomi
a. Pertanian
Keberhasilan pembangunan pertanian selama tahun 2013 - 2015 dapat dijelaskan dengan Tingkat
Produksi dan Produktivitas Tanaman Pangan dan Hortikultura.
Tahun
No Komoditas
2014 2015 2016*
1. Padi 51.118 56.082 57.026
2. Jagung 50.664 51.480 51.145
3. Ubi Kayu 4.773 4.667 5.722
4. Ubi Jalar 235 322 340
5. Kedelai 265 1.238 755
6. Kacang Tanah 3.446 3.037 3.535
7. Kacang Hijau 57 - -
b. Perkebunan
Tahun
No Indikator
2014 2015 2016*
1 Perkebunan Rakyat (Ton):
a. Tebu 245.322,00 233.822,00 233.822,00
b. Kelapa 2.740,10 3.107,95 3.107,95
c. Kopi 564,70 564,00 564,00
d. Cengkeh 276,40 276,40 276,40
e. Kakao 391,40 387,60 387,60
2. Perkebunan Swasta/Negara (Kw)
a. Kopi 1.657,99 360,00 360,00
b. Kakao 338,27 520,00 520,00
c. Cengkeh 338,05 220,00 220,00
d. Karet 78,00 220,00 220,00
Tahun
No Uraian
2014 2015 2016*
1. Perkebunan Rakyat:
a. Tebu 22.760,00 21.789,00 215.709,00
b. Kelapa 4.756,00 4.785,00 3.107,95
c. Kopi 905,00 907,00 563,90
d. Cengkeh 1.656,00 1.656,00 317,43
e. Kakao 1.218,00 1.204,00 448,60
2. Perkebunan Swasta/Negara:
a. Kopi 3.820,00 446,00 360,00
b. Kakao 628,00 326,00 520,00
c. Cengkeh 375,00 217,00 220,00
d. Karet 234,00 1.230,00 220,00
c. Peternakan
Tahun
No Indikator
2014 2015 2016*
1 Jumlah produksi peternakan (kg) :
- Daging 15.992.905 16.093.878 18.363.948
- Telur 52.709.943 52.999.740 72.866
- Susu 12.172.927 12.250.492 16.079,38
2 Peningkatan Produksi Peternakan (%) :
-Daging 0,73 0,63 14,11
-Telur 0,51 0,55 37,48
-Susu -1,60 0,64 31,25
3 Produktivitas peternakan program IB :
- Service per Conception 1,20 1,20 1,16
- Calving Interval 14 13,5 14
- Conception Rate (%) 91,12 92,00 86,44
Tahun
No Indikator
2014 2015 2016*
1 Sapi Potong 192.631 202.263 212.376
2 Sapi Perah 9.029 9.390 9.766
3 Kerbau 383 370 371
4 Kuda 294 294 286
5 Kambing 135.280 137.309 139.369
6 Domba 42.679 42.978 43.322
7 Babi 3.060 3.103 2.538
8 Ayam Buras 1.281.061 1.297.715 1.311.990
9 Ayam Petelur 8.536.195 8.595.948 8.096.260
10 Ayam Pedaging 2.703.899 2.736.346 2.786.652
11 Itik 185.907 187.952 234.440
12 Entog 58.448 59.032 54.995
13 Kelinci 11.014 11.058 11.201
14 Burung puyuh 591.166 594.122 602.774
15 Merpati 21.051 21.114 21.393
Perkembangan Produksi Perikanan dan Tingkat Konsumsi Ikan Tahun 2014 - 2016
Tahun
No Indikator
2014 2015 2016*
1. Produksi perikanan:
- Kolam (Ton) 13.903,9 14.857,6 15.303,38
- Perairan Umum (Ton) 154,2 156,4 156,40
- Ikan hias (ribu ekor) 241.058 255.431,37 260.539,9
- Benih ikan (juta ekor) 15.209,6 16.132,327 16.938,197
2. % Pertumbuhan masyarakat yg 4 1,76 2,2
melakukan budi daya perikanan
3. Tingkat konsumsi Ikan 18,24 18,6 19,05
(kg/kapita/tahun)
4. Nelayan perairan umum (orang) 300 302 304
5. Petani ikan (orang) 8.008 8.148 8330
Sumber : Dinas Koperasi, Industri dan Perdagangan Kab. Kediri *) Angka sementara
Sumber : Dinas Koperasi, Industri dan Perdagangan Kab. Kediri *) Angka sementara
Tahun
No Indikator
2014 2015 2016*
A Volume perdagangan
Perkembangan ekspor :
a. Nilai ekspor daerah (ribu US $) 41.583,18 17.884,35 19.324,69
b. % Pertumbuhan ekspor 1,74 -56,99 8,05
B Kepemilikan perizinan usaha perdagangan
1 % Jumlah usaha perdagangan yg memiliki 43,51 44,96 46,40
perizinan
2 Jumlah Pendaftaran Perusahaan (unit) 1.303 1.440 1.452
3 Jumlah permintaan surat izin usaha :
a. Besar 3 5 1
b. Sedang 42 76 108
c. Kecil 1.135 1.074 1.210
4 Penerbitan SIUP 1.180 1.155 1.319
C Perlindungan Terhadap Konsumen
1 % Penyedia barang konsumsi yang patuh 86,00 87,50 89,36
terhadap ketentuan
Sumber : BPS, Diskoperindag, KPPT, Bag. Perekonomian Kab. Kediri ; *) Angka sementara.
Tahun
No Uraian
2014 2015 2016*
I Ekspor
1 Produk Industri Kertas 41.099.334,91 13.045.561,73 8.017.403,71
2 Produk Industri Kayu 483.841,80 4.838.789 11.307.291,69
Jumlah 41.583.176,71 17.884.351,17 19.324.695,40
II Impor
1 Bahan Baku Kertas/ Pulp 49.408.628,16 111.947.664,40 128.766.616,20
2 Chemical 32.079.329,65 75.680,57 24.883.524,35
3 Spare Parts 2.613.671,46 9.508,99 6.967.015,97
Jumlah 84.101.629,27 112.032.853,96 160.617.156,52
Sumber : Kabupaten Kediri Dalam Angka dan Diskoperindag Kab. Kediri *) Angka sementara
e. Investasi
Tahun
No Indikator
2014 2015 2016*
1 Usaha Baru (Perusahaan) 907 971 1.328
2 Penyerapan Tenaga Kerja (Org) 6.588 8.054 9.792
3 Nilai Investasi (Ribu Rp) 390.115.740 418.259.894 462.935.070
4 PMDN dan PMA 13 18 20
5 Nilai Investasi (juta rupiah) 2.055.911 2.204.859 2.624.887
6 Jumlah tenaga kerja 6.588 8.054 9.792
Tahun
No Uraian
2014 2015 2016*
A. KUD
1. Jumlah KUD (unit) 27 27 27
2. Anggota (orang) 79.170 84.923 80,491
B. Koperasi Non K U D
1. Jumlah Koperasi (unit) 1.092 1.116 1,361
2. Anggota (orang) 58.978 67.800 66,796
3. Modal Sendiri (juta Rp) 243.750 250.851 173,539
4. Modal Luar (juta Rp) 221.363 283.650 251,082
5. Aset (juta Rp) 435.632 534.502 424,621
6. Volume Usaha (juta Rp) 425.752 498.930 430,018
7. SHU (juta Rp) 231.872 69.458 179,425
Sumber : Dinas Koperasi, Industri dan Perdagangan Kabupaten Kediri. *) Angka Sementara
g. Pariwisata
Tahun
No Indikator
2014 2015 2016*
A Jumlah Kunjungan Wisata
1 Jumlah Kunjungan Wisata (orang) :
- Asing 2.007 1.393 915
- Domestik 1.261.103 1.602.286 1.990.802
B Peran serta masyarakat dalam
pengembangan kepariwisataan
1 Kelompok sadar wisata (kelompok) 4 6 10
2 Usaha pariwisata yang memiliki izin 81 280 23
usaha
3 Restoran (unit) 32 60 62
4 Penginapan/Hotel (unit) 16 17 18
a. Pendidikan
Tahun
No Indikator Kinerja
2014 2015 2016*
1 Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) 96,42 98,38 106,54
2 Angka Melek Huruf Penduduk usia ≥15 th 99,69 99,75 99,78
3 Angka Partisipasi Kasar (APK) :
1) SD/MI 109,79 109,69 109,47
2) SMP/MTs 97,23 99,68 101,66
3) SMA/SMK/MA 45,66 45,70 50,26
4 Angka Partisipasi Murni (APM) :
1) SD/MI 99,04 99,81 99,6
2) SMP/MTs 73,31 78,34 78,81
3) SMA/SMK/MA 32,02 33,13 36,03
5 Angka Putus Sekolah (APS) :
1) SD/MI 0,03 0,03 0,01
2) SMP/MTs 0,29 0,73 0,65
3) SMA/SMK/MA 0,55 0,70 0,50
6 Angka Melanjutkan Sekolah
1) SD/MI ke SMP/MTs 98,02 98,61 94,60
2) SMP/MTs ke 67,58 70,34 89,20
SMA/SMK/MA
7 % Murid SMA tidak mampu yang dibantu 67,60 84,03 91,12
Sumber : Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kab. Kediri. *) Angka sementara
Tahun
No Indikator Kinerja
2014 2015 2016*
1 % Angka Kelulusan
1) SD/MI : 99,34 99,60 99,79
2) SMP/MTs : 99,83 99,78 99,79
3). SMA/MA : 99,42 99,82 99,80
4) SMK : 99,14 99,11 99,70
2 Rata-rata nilai UAS dan UAN :
Sumber : Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kab. Kediri. *) Angka sementara
Tahun
No Indikator kinerja
2014 2015 2016*
1 Rasio Guru per siswa :
1) SD/MI : 1:16 1:16 1:16
2) SMP/MTs : 1:14 1:15 1:14
3) SMA/MA /SMK: 1:11 1:12 1:12
∑ Guru ∑ Guru
No Uraian %
yang ada berkualifikasi
TAHUN 2014 :
1. Guru yang memenuhi kualifikasi S-1/D-IV:
a. SD/MI 9.640 7.564 78,46
b. SMP/MTs 4.823 4.300 89,16
c. SMA/MA 1.827 1.791 98,03
d. SMK 1.499 1.292 86,19
2. Guru berkualifikasi keahlian/ berkompeten (AKG)
a. SD 7.342 4.157 56,62
b. SMP 2.871 1.852 64,51
c. SMA 976 564 57,79
d. SMK 1.499 418 27,89
TAHUN 2015 :
1. Guru yang memenuhi kualifikasi S-1/D-IV :
a. SD/MI 9.574 7.910 82,62
b. SMP/MTs 4.509 4.415 97,92
c. SMA/MA 1.802 1.781 98,83
d. SMK 1.356 1.324 97,64
2. Guru berkualifikasi keahlian/ berkompeten (AKG)
a. SD 7.196 4.275 59,41
b. SMP 2.606 2.029 77,86
c. SMA 913 557 61,01
d. SMK 1.356 359 26,47
TAHUN 2016 :
1. Guru yang memenuhi kualifikasi S-1/D-IV :
a. SD/MI 9.580 8.204 85,64
b. SMP/MTs 4.782 4.453 93,12
c. SMA/MA 1.912 1.811 94,72
d. SMK 1.375 1.315 95,63
2. Guru berkualifikasi keahlian/ berkompeten (AKG)
a. SD 9.580 9.702 101,27
b. SMP 4.453 3.127 70,22
c. SMA 1.811 1.614 89,12
d. SMK 1.375 679 49,38
Sumber : Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kab. Kediri. *) Angka sementara
Tahun
No Indikator
2014 2015 2016*
1. % Anak putus sekolah yang mengikuti Program Paket A, B, C 143,88 52,55 57,62
2 % Penduduk buta aksara yang mengikuti program keaksaraan
5,62 19,86 15,40
fungsional
3 % Kecukupan tutor pada kelompok belajar program Paket
100 100 100
A,B,C
4 Rasio tutor keaksaraan fungsional dengan peserta program 1:10 1:13 1:10
5 % Lembaga Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) yang
100 100 100
memenuhi standar
6 % Lembaga Taman Bacaan Masyarakat (TBM) yang memenuhi
100 100 100
standar
7 % Lembaga kursus dengan peserta kursus mengikuti ujian
72,18 64,43 64,43
nasional kursus
Sumber : Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kab. Kediri. *) Angka sementara
b. Kesehatan
Tahun
No Indikator
2014 2015 2016*
1 % Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit TBC BTA 45,12 46,71 53,51
2 % Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit DBD 100 100 100
3 % Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin 2,95 3,30 4,30
Tahun
No Indikator
2014 2015 2016*
1 % Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani 87,33 85,39 95,97
2 % Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga 93,63
93,28 94,17
kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan
3 % Cakupan Desa/kelurahan Universal Child 90,99 89,83 97,97
Immunization (UCI)
4 % Cakupan Balita Gizi Buruk mendapat perawatan 100 100 100
5 % Cakupan kunjungan bayi 96,87 96,21 96,08
Tahun
No Indikator
2014 2015 2016*
1 Angka Kematian bayi per-1.000 Kelahiran Hidup 8,07 7,59 6,86
2 Angka Kematian Ibu melahirkan per-100.000 Kelahiran Hidup 67,6 68,71 65,73
3 % Angka penemuan penderita kusta baru dengan cacat 2 13 10 5
4 % Jml penderita kusta diobati yang Release From Treatment (RFT) 100 100 95,1
5 % Penemuan Penderita Diare 83,11 83,27 55,54
6 % Penemuan dan penanganan penderita Pneumonia balita 41,76 58,30 69,88
Tahun
No Indikator
2014 2015 2016*
1 Angka Kesakitan malaria per-1.000 Penduduk 0 0 0
2 % Angka Kesembuhan Penderita TB Paru BTA+ 92,33 89,00 92
3 % Pengidap HIV yang mendapatkan pelayanan CST di lokalisasi 55,4 66,67 79
4 Angka "Acute Flaccid Paralysis" (AFP) pada Anak Usia < 15 tahun
8 8 7
per-100.000 Anak
5 Angka Kesakitan Demam Berdarah Dengue (DBD) per-100.000
15,10 45,38 52
Penduduk
Tahun
No Indikator
2014 2015 2016*
1 % Balita Dengan Gizi Buruk 0,71 0,66 0,66
2 % Kecamatan Bebas Rawan Gizi 100 100 100
3 % pelaksanaan surveliensi gizi 100 100 100
Capaian Meningkatnya Penyediaan Sarana Dan Tenaga Kesehatan Tahun 2013 - 2015
Tahun
No Indikator
2014 2015 2016*
1 Rasio Puskesmas dan Pustu terhadap jumlah penduduk 1 : 13.117 1 : 13.117 1 : 13 : 116
Tahun
No Uraian
2014 2015 2016*
1 Puskesmas 37 37 37
2 Puskesmas Pembantu 80 80 80
3 Puskesmas Keliling 41 42 74
4 Posyandu 1.720 1.726 1727
5 Rumah Bersalin 6 0 0
6 Rumah Sakit Umum 7 7 7
7 Balai Pengobatan (BP) 10 0 0
8 Klinik 12 25 42
9 Rumah Sakit Khusus 3 4 4
Jumlah 1.916 1.921 1.971
100 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017
Jumlah Tenaga Pelayanan Kesehatan Tahun 2014 - 2016
Tahun
No Uraian
2014 2015 2016*
1 Dokter Spesialis 33 34 34
2. Dokter Umum 64 64 55
3 Dokter Gigi 42 42 41
4 Bidan 420 425 416
5 Perawat 184 199 191
6 Sanitarian 41 42 36
7 Paramedis lain 204 212 171
8 Tenaga Non Medis 279 274 193
Jumlah 1.267 1.292 1.137
Tahun
No Indikator
2014 2015 2016*
1 % Peningkatan pengawasan sarana peredaran obat 100 100 100
2 Jumlah sarana peredaran kosmetik yang diawasi (Unit) 10 20 35
3 Jumlah pengawasan distribusi makanan dan minuman yang
50 40 75
memenuhi syarat kesehatan (Unit)
4 % Penduduk miskin yang terjangkau dalam Jamkesmas &
95,20 95,20 100
Jamkesda
Tahun
No Indikator
2014 2015 2016*
1 % Rumah Sehat 36,70 49,82 66,36
2 % Keluarga yang memiliki akses terhadap air bersih 76,00 84,00 84,35
3 % Rumah yang memiliki jamban keluarga 80,05 80,14 82,69
4 % Peningkatan rumah dengan Sistem Pembuangan Air Limbah (SPAL) 59,44 49,66 66,36
5 % Tempat-tempat Umum sehat 81,30 82,8 85
6 Rasio posyandu per satuan balita 1 : 73 1 : 73 1 : 72
7 % Posyandu Purnama dan Mandiri : 70,80 79,95
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 101
Tahun
No Indikator
2014 2015 2016*
1) Purnama 81,88
2) Mandiri 3,24 5,38 5,56
8 % Penduduk yang memanfaatkan Puskesmas dan Rumah sakit 77,15 77,85 78,15
Tahun
No Indikator
2014 2015 2016*
1 Kapasitas Ruang Inap sesuai master plan RSUD (orang) 228 228 228
2 Bed Occupancy Rate / BOR (%) 60,2 62,50 69,9
3 Peningkatan jumlah kunjungan :
1) % peningkatan Pasien Rawat inap RS 19,60 5,6 15,5
2) Jumlah Pasien Rawat jalan RS (orang) 82.137 86.957 96.459
4 % penurunan jumlah pasien yang dirujuk ke RS lain 0,60 0,40 0,33
5 Angka kematian >= 48 jam setelah dirawat 5,19 4,62 4,8
6 % Peningkatan Costumers Acquisition 9,80 1,23 5,72
7 % Menurunnya jumlah keluhan pasien 2,50 2,50 1,50
8 Bed Turn Over (BTO) (hari) 2,70 1,60 63,8
9 % Angka Kematian Kasar/ GDR Rumah Sakit 8,40 8,30 75,9
10 % Angka Kematian Bersih /NDR Rumah Sakit 5,19 4,62 4,8
11 % Tingkat kemandirian keuangan RSUD 87,59 64,96 -
c. Ketenagakerjaan
Capaian Meningkatnya Kualitas Tenaga Kerja dan Kesempatan Kerja Tahun 2014 – 2016
Tahun
No Indikator
2014 2015 2016*
1 % Penurunan angka pengangguran 3,81 1,89 4,95
2 % Tingkat penyerapan angkatan kerja 92,14 91,50 95,05
3 Jumlah pencari kerja yang dilatih (orang) 21.535 4.142 2.815
4 % Pencari kerja yang ditempatkan 96,80 89,87 89,63
Sumber : Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab. Kediri *) Angka sementara
102 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017
Perkembangan Data Ketenagakerjaan Tahun 2014 – 2016
Tahun
No Uraian
2014 2015 2016*
A. Data Ketenagakerjaan (orang):
1. Lowongan Kerja 15.287 10.023 10.004
2. Pencari Kerja Terdaftar 15.706 10.523 10.312
3. Penempatan Tenaga Kerja 15.204 9.457 9.243
809.072
4. Angkatan Kerja 833.907 837.286
769.061
5. Angkatan Kerja Tertampung 768.397 766.093
6. Penduduk Usia Kerja 909.873 988.798 1.189.952
7. Pengangguran Terbuka 65.510 64.271 40.011
B. Upah Minimum Kerja Kab. Kediri (Rp/bulan) 1.135.000 1.456.000 1.456.000
C. Pengangguran :
1. Angka pengangguran (A7 : A4) 7,85 7,85
2. % Penurunan angka pengangguran 3,81 3,91
(angka Tahun lalu – Tahun ini x 100%)
D. Penempatan Tenaga Kerja :
1. % Penempatan tenaga kerja (A3 : A2) 96,80 89,87 89,63
2. Lowongan kerja tidak terisi (A1 – A3) 83 566 761
3. Penempatan Tenaga Kerja Indonesia 4.563 2.767 2.355
a. Laki-laki 1.458 900 857
b. Perempuan 3.105 1.867 1.498
Sumber : Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab. Kediri *) Angka sementara
Tahun
No Indikator
2014 2015 2016*
1 % PMKS 7,06 4,47 34,92
2 % PMKS yang ditangani 20,80 0,086 8,34
3 PMKS yang memperoleh bantuan sosial - Dana APBD Kab. Kediri
480 2.950
(Orang)
4 % Jumlah SDM Kesejahteraan sosial masyarakat yang mengikuti
0,99 21,13 12,09
pelatihan
5 % Penurunan jumlah penduduk miskin 4,82 5,93
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 103
Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial Tahun 2014 - 2016
Tahun
No Uraian
2014 2015 2016*
A PMKS :
1. Anak balita terlantar 263 162 8
2. Anak terlantar 713 547 406
3. Anak yang berhadapan dengan hukum 61 248 68
4. Anak jalanan 186 127 184
5. Anak dengan kedisabilitasan 1.865 1.641 1.829
6. Anak yang menjadi korban tindak kekerasan 48 21 49
7. Anak yang memerlukan perlindungan khusus 156 146 192
8. Lanjut usia terlantar 2.221 2.569 2.507
9. Penyandang disabilitas 3.186 3.851 3.965
10. Tuna Susila 159 148 207
11. Gelandangan 131 130 152
12. Pengemis 188 200 164
13. Pemulung 458 492 490
14. Kelompok minoritas 812 188 167
15. Bekas warga binaan lembaga pemasyarakatan 599 619 715
16. Orang dengan HIV/AIDS 220 354 1.032
17. Korban penyalahgunaan Napza 182 204 233
18. Korban traffiking 12 10 9
19. Korban tindak kekerasan 184 168 186
20. Pekerja Migran bermasalah sosial 28 113 62
21. Korban bencana alam 41.332 199 167
22. Korban bencana sosial - - 13
23. Perempuan rawan sosial ekonomi 3.750 3.199 42.686
24. Fakir miskin 47.861 52.955 483.349
25. Keluarga bermasalah sosial psikologis 724 733 750
26. Komonitas Adat Terpencil - - -
Jumlah 105.339 69.024 539.590
B Jumlah penduduk 1.492.585 1.545.209 1.545.209
C % PMKS (A:B) 7,06 4,47 34,92
Sumber : Dinas Sosial Kab. Kediri *) Angka sementara
Capaian Meningkatnya Partisipasi Perempuan Serta Perlindungan Perempuan Dan Anak Dalam
Pembangunan Tahun 2014 – 2016
Tahun
No Indikator
2014 2015 2016*
1 % Partisipasi perempuan dalam lembaga pemerintah 50,40 51,16 50,35
104 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017
Tahun
No Indikator
2014 2015 2016*
2 Jumlah partisipasi perempuan di lembaga DPRD (Orang) 13 13 13
3 Kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga 0,020 0,026 0,098
4 Jumlah kasus KDRT yang difasilitasi 95 108 47
5 Jumlah lembaga perlindungan perempuan yang aktif 1 1 1
6 % Peningkatan peran kader wanita 100 100 100
3. Kondisi Infrastruktur
TAHUN
No Indikator
2014 2015 2016*
1 % Pemenuhan kebutuhan jalan 100 100 100
2 % Panjang jalan kabupaten dalam kondisi baik 81,17 85,98 87,26
3 % Pemenuhan kebutuhan jembatan 100 100 100
4 % Jembatan kabupaten dalam kondisi baik 81,67 83,60 84,89
Tahun
No Uraian
2014 2015 2016*
1 Status dan Panjang jalan (Km):
a. Nasional 39,963 39,963 39,963
b. Provinsi 79,616 79,616 79,616
c. Kabupaten 2.669,260 2.740,150 3,171.19
2 Kondisi Jalan Kabupaten (Km) :
a. Baik 2.166,720 2.356,150 2,740.15
b. Sedang 343,550 253,440 365.45
c. Rusak 99,550 88,330 65.59
d. Makadam/Tanah 59,430 42,230 40.57
3 Panjang jalan kabupaten (Km):
a. Jalan beraspal 2.609,620 2.697,920 3,171.190
b. Jalan tidak beraspal 59,430 42,230 40.570
4 Kondisi jembatan :
a. Jumlah jembatan (unit) 311 311 587
b. Jembatan kondisi baik (unit) 260 264 264
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 105
Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Kab. Kediri. *) Angka Sementara
b. Perumahan
Tahun
No Uraian 2013 2014 2015*
Kec Desa MBR Kec Desa MBR Kec Desa MBR
1. BSP2S 3 3 40 1 2 40 - - -
2. BSPS 2 20 948 4 10 497 3 9 450
c. Pengairan
Kinerja Pelayanan Irigasi Dan Penanggulangan Banjir Tahun 2014 - 2016 (Persen)
Tahun
No Indikator
2014 2015 2016*
1 Bangunan irigasi kondisi baik 74,17 74,19 74,19
2 Panjang irigasi kondisi baik 86,01 87,06 87,06
3 Panjang tanggul sungai kondisi baik 61,19 61,19 61,19
4 Kelompok HIPPA yang aktif 15,00 16,00 16,00
Sumber : Dinas Pengairan, Pertambangan dan Energi dan Diperta Kab. Kediri. *) Angka sementara
Tahun
No Uraian
2014 2015 2016*
A. Bangunan Irigasi (Unit):
1 Bendung Tetap 283 283 284
2 Bendung Gerak 21 21 21
3 Bangunan Cekdam 54 54 54
4 Bangunan Bagi 90 90 90
5 Bangunan Bagi Sadap 112 112 112
6 Bangunan Sadap 391 391 391
7 Bangunan Ukur 821 821 821
8 Bangunan Talang 56 56 56
9 Bangunan Shypon 40 40 40
10 Bangunan Terjun 77 80 80
11 Gorong-gorong 447 447 447
12 Lain-lain 176 177 178
Jumlah 2.568 2.572 2.574
B Areal Sawah (Hektar/Ha) :
106 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017
Tahun
No Uraian
2014 2015 2016*
1 Sawah Teknis 39.263 39.261 39.251
a. Pusat 9.179 9.179 9.136
b. Provinsi 2.723 2.723 4.358
c. Kabupaten 27.361 27.359 25.757
2 Sawah Setengah Teknis 2.519 2.519 2.519
3 Sawah Sederhana/belum teknis 5.921 5.921 6.055
Sumber : Dinas Pengairan, Pertambangan dan Energi Kab. Kediri. *) Angka sementara
Tahun
No Uraian
2014 2015 2016*
1 Saluran Primer/Induk : 788.900 788.900 788.900
a. Pusat 49.324 49.324 49.324
b. Provinsi 10.596 10.596 10.596
c. Kabupaten 728.980 728.980 728.980
2 Saluran Sekunder : 310.800 310.800 310.800
a. Pusat 109.975 109.975 109.975
b. Provinsi 25.996 25.996 25.996
c. Kabupaten 174.829 174.829 174.829
Sumber : Dinas Pengairan, Pertambangan dan Energi Kab. Kediri *) Angka sementara
d. Perhubungan
Tahun
No Indikator
2014 2015 2016*
1 Angkutan darat dibanding penumpang umum 75,35 78,03 73,33
2 Perkembangan penumpang yang terangkut 68,76 64,24 65,28
3 Izin Trayek Angkutan Umum 100 100 80
4 Ketersediaan fasilitas terminal penumpang/ barang 33,30 33,33 100
5 Ketersediaan rambu lalu lintas dan sarana pendukung
56,51 67,52 76,57
lain
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 107
Perkembangan Sarana Prasarana Perhubungan 2014 - 2016 (Unit/Buah)
Tahun
No Indikator
2014 2015 2016*
1 Rambu-rambu lalu lintas 3.250 3.356 3.719
2 Guardrail 384 413 549
3 APILL 103 110 129
4 Rambu Pendahulu Petunjuk Jurusan (RPPJ) 303 323 349
5 Cermin Tikungan 19 43 43
6 Moving Sign Display (MSD) 76 76 76
7 Traffic Annoincer System (TAS) 6 6 6
8 Marka 24.910 26.014 41.767
9 Traffic Cone 1.632 1.632 1.632
10 Paku Marka Solar Cell 131 131 131
11 Deliniator 926 1.201 1.476
12 Paku jalan 2.055 2.675 3.275
13 Running Text 4 4 4
14 Road Barrier 207 207 207
15 Lampu Penerangan Jalan Umum 7.028 7.028 7.197
108 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017
KABUPATEN MALANG
A. KONDISI UMUM
1. Kondisi Geografis
Luas wilayah Kabupaten Malang adalah 3.534,86 Km² atau 353.486,00 Ha terletak pada urutan luas
terbesar kedua setelah Kabupaten Banyuwangi dari 38 Kabupaten/Kota di wilayah Provinsi Jawa Timur,
terdiri dari 33 kecamatan, 12 kelurahan, 378 desa, 3.156 Rukun Warga (RW) dan 14.695 Rukun Tetangga
(RT), yang tersebar pada wilayah perkotaan dan perdesaan serta terletak antara 0–2000 m dari permukaan
laut.
Secara administrasi wilayah Kabupaten Malang berbatasan dengan Sebelah Utara : Kabupaten Pasuruan,
Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Mojokerto dan Kabupaten Jombang; Sebelah Timur : Kabupaten
Lumajang; Sebelah Selatan : Samudera Indonesia; Sebelah Barat : Kabupaten Blitar dan Kabupaten Kediri.
Sedangkan di bagian tengah wilayah Kabupaten Malang berbatasan dengan Kota Malang dan Kota Batu.
Kabupaten Malang adalah sebuah kawasan yang terletak pada bagian tengah selatan wilayah Provinsi Jawa
Timur. Berbatasan dengan sembilan Kabupaten/Kota dan Samudera Indonesia. Dengan Letak geografis
sedemikian itu menyebabkan Kabupaten Malang memiliki posisi yang cukup strategis. Hal ini ditandai
dengan semakin ramainya jalur transportasi utara maupun selatan yang melalui Kabupaten Malang dari
O O
waktu ke waktu. Posisi koordinat Kabupaten Malang terletak antara 112 17’10,90” –112 57’00,00” Bujur
O O
Timur, 7 44’55,11” – 8 26’35,45” Lintang Selatan.
2. Kondisi Demografi
Tabel Struktur Kependudukan di Kabupaten Malang
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 109
Tabel Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin di Kabupaten Malang
110 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017
Tabel Jumlah Akte yang Diterbitkan di Kabupaten Malang
No Uraian Satuan 2011 2012 2013 2014 2015
1 Akta Kelahiran Lembar 121,100 26,326 60,986 59,183 39,283
2 Akta Kematian Lembar 36 28 41 52 94
3 Akta Perkawinan Lembar 831 448 960 510 472
4 Akta Perceraian Lembar 60 92 171 91 98
5 Surat Keterangan Lembar 218 1,600 13,003 15,391 818
6 Kutipan II Lembar 37 187 508 549 533
1. Kondisi Ekonomi
a. Pertanian
Tabel Perkembangan Luas Panen Pertanian Tanaman Pangan di Kab. Malang
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 111
No Uraian Satuan 2012 2013 2014 2015 2016
9 Buah-Buahan Ton 754,600 755,300 543,179 1,057,216 -
112 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017
Tabel Perkembangan Data Pendukung Pertanian
di Kabupaten Malang
b. Perkebunan
Selain tanaman pangan, Kabupaten Malang memilki luas areal untuk perkebunan sebagai berikut :
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 113
Tabel Perkembangan Produksi Perkebunan di Kab. Malang
Tabel Perkembangan Penyerapan Tenaga Kerja dan Pendapatan Sub Sektor Perkebunan
di Kabupaten Malang
Tebu Rakyat
1 Ha 42,216.00 44,317.00 44,317.00 43,873.00 44,318.00
Intensifikasi (Tri)
114 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017
c. Peternakan
Tabel Populasi Ternak di Kab. Malang
Tabel Jumlah Tenaga Kerja dan Perkembangan Pendapatan Ternak di Kab. Malang
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 115
No Uraian Satuan 2011 2012 2013 2014 2015
2 Penyerapan Tenaga Kerja
- Dari Populasi Ternak Orang 212.822 223.227 228.541 231.764 277.642
3 Perkembangan Pendapatan
- Peternak Sapi Potong Rp/Kap/Th 10.293.820 11.850.650 13.380.660 14.028.642 14.760.000
- Peternak Sapi Perah Rp/Kap/Th 13.234.368 13.972.150 14.575.600 14.973.500 15.605.000
- Peternak Unggas Rp/Kap/Th 12.137.531 12.998.500 14.108.400 14.938.382 15.915.000
116 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017
No Uraian Satuan 2012 2013 2014 2015 2016
- Udang Baron Ton 0 0 0 0 -
- Lemadang Ton 54,09 19,49 13,61 9,08 -
- Kembung Ton 0 0 0 0 -
- Marlin Ton 31,11 53,50 17,96 30,78 -
- Baby Tuna Ton 682,00 792,23 914,49 805,64 -
- Lain-Lain Ton 8,89 0 84,83 0,58 -
Jumlah Ton 9.905,76 10.566,56 10.684,04 11.318,93 7,009.52
2 Perairan Umum :
- Tombro / Mas Ton 25,28 26,02 26,59 26,97 -
- Nila Ton 226,67 233,47 238,56 245,22 -
- Mujair Ton 0 0 0 0 -
- Gurami Ton 0 0 0 0 -
- Lele Ton 0 0 0 0 -
- Tawes Ton 77,29 79,61 81,35 81,74 -
- Udang Ton 9,27 9,57 9,78 10,22 -
- Belut Ton 0 0 0 - -
- Bandeng Ton 22,29 22,96 23,46 24,52 -
- Patin Ton 10,78 11,10 11,34 11,85 -
- Lain-Lain Ton 0 0 2,55 8,17 -
Jumlah Ton 371,58 382,73 393,62 408,69 423.26
Jumlah Perikanan Tangkap Ton 10.277,34 10.949,29 11.077,66 11.727,62 7.432,78
B. Perikanan Budidaya
1 Perikanan Tawar :
- Tombro / Mas Ton 574,26 487,36 497,11 228,41 -
- Nila Ton 9.006,07 9.935,90 9.123,10 8.898,81 -
- Mujair Ton 0 0 0 0 -
- Gurame Ton 9,00 11,17 12,57 12,85 -
- Lele Ton 4.838,31 5.564,06 7.250,58 9.131,46 -
- Tawes Ton 0 0 0 0 -
- Belut Ton 0 0 0 0 -
- Bandeng Ton 65,00 74,90 0 0 -
- Patin Ton 5,55 6,67 6,97 7,30 -
- Lain-Lain Ton 7,56 8,10 8,51 9,10 -
Jumlah Ton 14.505,75 16.088,16 16.898,84 18.287,93 -
2 Perikanan Payau :
- Udang Ton 875,00 982,00 2.657,00 2.189,00 -
Jumlah Ton 875,00 982,00 2.657,00 2.189,00 -
Jumlah Perikanan Budidaya Ton 15.380,75 17.070,16 19.555,84 20.476,93 20,562.54
Jumlah Perikanan Tangkap & Budidaya Ton 25.658,09 28.019,45 30.633,50 32.204,55 27.995,34
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 117
Tabel Perkembangan Jumlah Sarana Prasarana Perikanan di Kab. Malang
118 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017
Tabel Perkembangan Produksi Balai Benih Ikan di Kab. Malang
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 119
No. Uraian Satuan 2011 2012 2013 2014 2015
- Sandang Dan Kulit Buah 71 71 71 71 71
- Kimia & Bahan Bangunan Buah 423 423 423 423 423
- Kerajinan Umum Buah 1.594 1.594 1.594 1.594 1.594
- Logam Buah 68 68 68 68 68
3 Jumlah Tenaga Kerja Buah 6.905 6.905 6.905 6.905 6.905
- Pengolahan Pangan Orang 1.617 1.617 1.617 1.617 1.617
- Sandang Dan Kulit Orang 519 519 519 519 519
- Kimia & Bahan Bangunan Orang 1.817 1.817 1.817 1.817 1.817
- Kerajinan Umum Orang 2.700 2.700 2.700 2.700 2.700
- Logam Orang 252 252 252 252 252
f. Perdagangan
Tabel Perkembangan Harga Rata-rata 9 (Sembilan) Bahan Pokok dan Kebutuhan Lainnya
di Kabupaten Malang
No Uraian Satuan 2011 2012 2013 2014 2015
1 Beras Bengawan Rp/Kg 7.619 8.388 8.797 9.550 10.685
Beras Mentari Rp/Kg 7.114 7.886 8.257 8.828 9.835
Beras Ir 64 Rp/Kg 6.481 7.207 7.710 9.225 8.998
2 Gula Pasir Rp/Kg 9.500 10.585 11.184 9.395 11.385
120 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017
No Uraian Satuan 2011 2012 2013 2014 2015
3 Minyak Goreng
- Bimoli Liter 12.222 12.617 12.545 13.475 13.125
- Curah Rp/Kg 9.982 10.310 9.750 10.975 10.475
4 Daging
- Sapi Rp/Kg 56.158 60.968 80.573 90.600 94.975
- Ayam Potong Rp/Kg 20.816 22.765 25.536 29.300 26.925
- Ayam Kampung 1 Ekor 36.019 38.382 50.089 61.225 61.525
5 Telur
- Broiler Rp/Kg 13.279 14.402 16.034 16.550 21.025
- Kampung Rp/Biji 12.511 28.717 30.493 35.000 35.450
6 Susu
- Bubuk Bendera 397 Gr 25.392 27.775 41.808 49.475 49.250
- Bubuk Dancow 400 Gr 27.480 30.081 45.024 49.025 49.033
- Bubuk Indomilk 400 Gr 23.572 26.683 33.874 34.575 34.575
- Kental Bendera 397 Gr 8.072 8.206 8.461 9.625 9.653
- Kental Indomilk 397 Gr 7.617 7.664 7.891 9.240 9.335
7 Jagung Pipilan Rp/Kg 3.501 3.784 3.988 4.158 4.540
8 Garam Beryodium
- Batah Rp/Pak 1.520 1.715 1.713 1.640 1.690
- Halus 250 Gr 2.278 2.118 2.190 1.355 1.410
9 Gas Elpiji Rp/3 Kg 13.500 13.518 13.524 14.000 16.000
10 Cabe
- Merah Besar Rp/Kg 16.397 15.901 19.007 60.750 20.800
- Rawit Rp/Kg 33.815 15.535 28.788 75.850 26.500
11 Bawang
- Merah Rp/Kg 14.749 9.677 27.301 14.750 25.400
- Putih Rp/Kg 13.859 11.863 16.122 12.450 19.350
12 Tepung Terigu Rp/Kg 6.556 6.753 7.532 8.125 8.500
13 Kacang
- Tanah Rp/Kg 15.270 15.652 16.927 17.200 20.125
- Hijau Rp/Kg 15.648 13.068 13.147 16.650 17.860
14 Ketela Pohon Rp/Kg 1.563 1.790 2.021 2.360 2.500
15 Wortel Rp/Kg 4.537 4.592 6.485 5.725 10.825
16 Tomat Rp/Kg 3.328 4.793 6.618 5.975 4.875
17 Ikan Asin (Layur) Rp/Kg 21.861 20.936 21.758 - -
18 Mie Instan
- Indomie Goreng Rp/Bungkus 1.415 1.466 1.522 1.718 -
- Indomie Kuah Rp/Bungkus 1.331 1.377 1.432 1.670 -
19 Pupuk
- Urea Rp/Kg 1.600 1.600 1.600 - -
- Sp-36 Rp/Kg 2.000 2.000 2.000 - -
- Za Rp/Kg 1.400 1.400 1.400 - -
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 121
No Uraian Satuan 2011 2012 2013 2014 2015
- Npk Rp/Kg 2.300 2.300 2.300 - -
20 Semen
- Gresik Rp/50 Kg 46.399 47.366 51.059 54.000 58.088
- Tiga Roda Rp/50 Kg 43.613 44.749 47.457 49.450 49.450
21 Besi Baja
- 12'x11,9m Rp/Lonjor 47.735 51.950 73.795 91.050 91.050
- 10'x11,9m Rp/Lonjor 36.932 44.952 53.716 63.425 63.425
- 8'x9,9m Rp/Lonjor 26.442 27.953 35.915 41.850 41.850
- 6'x11,9m Rp/Lonjor 16.445 18.842 21.623 23.950 23.950
22 Seng Gelombang
- 180 X 80cm X 0,20 Rp/Lembar 38.483 39.403 42.366 44.600 44.600
- 210 X 80cm X 0,20 Rp/Lembar 44.966 45.524 46.244 47.025 47.025
- 240 X 80cm X 0,20 Rp/Lembar 44.593 47.753 53.720 55.150 55.150
23 Seng Plat
- 180 X 90cm X 0,20 Rp/Lembar 38.415 39.834 43.327 44.925 44.925
- 90cm X 0,20 Rp/Meter 25.619 24.748 28.260 30.650 30.650
122 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017
No Uraian Satuan 2012 2013 2014 2015
- Komoditi Komoditi 14 13 19 19
- Jumlah Importir Perusahaan 54 60 55 55
- Negara Asal Negara 37 40 38 20
g. Koperasi
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 123
No Uraian Satuan 2011 2012 2013 2014 2015
- Simpanan Juta 218,619 123,190 176,951 181,375 29,582,512
- Cadangan Juta 332,500 200,075 236,814 242,734 24,203,874
- Hutang Juta 381,750 346,858 398,980 408,955 43,360,328
- Dana-Dana Juta 58,350 60,353 112,030 114,831 14,453,443
- Volume Usaha Juta 875,750 955,733 628,590,225 6,893,255 1,303,045
- Shu Juta 17,356 17,466 3,466,114 13,280,621 33,019,834
Tabel Perkembangan Bantuan Penguatan Modal Koperasi & UKM di Kab. Malang
124 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017
No Uraian Satuan 2011 2012 2013 2014 2015
Pengurus Orang 2,307 1,203 1,663 1,561 1,621
Pengawas Orang 896 715 926 1,077 1,119
Karyawan Orang 371 179 540 303 335
Modal Sendiri Juta 59,344 57,655 115,225 41,193 44,234
Modal Luar Juta 54,318 32,023 95,978 55,688 61,034
Asset Juta 113,662 89,678 211,203 96,874 105,268
Volume Usuha Juta 126,025 86,832 1,209,287 17,100 22,068
Sisa Hasil Usaha Juta 2,650 1,438 3,869 615 876
C. Kategori Rehabilitasi
Koperasi Unit 125 125 100 95 93
Anggota Orang 3,378 3,378 2,453 4,188 4,156
Pengurus Orang 238 238 123 257 252
Pengawas Orang 50 50 50 163 160
Karyawan Orang - 88 88 26 24
Modal Sendiri Juta 50 50 50 6,062 6,062
Modal Luar Juta 355 355 355 431 431
Asset Juta 405 405 405 6,494 6,494
Volume Usaha Juta - 1,324 - 385 385
Sisa Hasil Usaha Juta - 11 - 4 4
D. Rekapitulasi
Koperasi Unit 1,055 1,072 1,095 1,104 1,130
Anggota Orang 261,464 242,246 265,788 273,070 278,895
Pengurus Orang 4,134 3,830 3,929 3,941 4,027
Pengawas Orang 1,876 2,571 2,649 2,669 2,728
Karyawan Orang 4,467 4,623 4,679 4,776 4,845
Modal Sendiri Juta 264,591 427,059 538,315 609,733 653,543
Modal Luar Juta 551,250 681,901 838,148 875,620 923,977
Asset Juta 815,841 1,108,960 1,376,463 1,485,346 1,577,570
Volume Usaha Juta 1,065,250 1,356,111 1,457,819 1,890,928 2,042,706
Sisa Hasil Usaha Juta 20,926 25,391 29,327 33,263 37,183
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 125
No. Uraian Satuan 2011 2012 2013 2014 2015
B. Usaha Menengah Unit 145 191 231 282 318
1 Perdagangan Unit 56 64 74 85 96
2 Industri Pertanian Unit 27 42 53 64 75
3 Industri Non Pertanian Unit 40 55 65 76 78
4 Aneka Usaha Unit 22 30 46 57 69
C. Jumlah UKM Unit 11.779 11.985 12.175 12.438 12.608
1 Perdagangan Unit 10.002 10.060 10.120 10.232 10.332
2 Industri Pertanian Unit 992 1.057 1.107 1.182 1.207
3 Industri Non Pertanian Unit 462 512 537 587 612
4 Aneka Usaha Unit 323 356 391 437 457
126 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017
h. Pariwisata
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 127
No Uraian Satuan 2011 2012 2013 2014 2015
2 Lama Tinggal Tamu Hotel
- Nusantara Hari 2 2 2 2 2
- Mancanegara Hari 2 2 2 2 2
3 Tenaga Kerja Orang 735 736 736 740 732
Tabel Perkembangan Jumlah Restoran, Rumah Makan, Tenaga Kerja di Kabupaten Malang
2. Kondisi Sosial
a. Pendidikan
Tabel Jumlah Murid di Kabupaten Malang
128 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017
Jumlah Sekolah Satuan 2011 2012 2013 2014 2015
SD Unit 1.165 1.171 1.178 1.174 1.111
SDLB Unit 9 9 23 23 2
SMP Unit 311 317 323 311 319
SMP Unggulan (RSBI) Unit 2 2 - - -
MP Terbuka Unit 6 6 6 - -
SMPLB Unit 7 7 8 - -
SMA Unit 62 62 64 64 64
SMA Unggulan (RSBI) Unit 3 3 - - -
SMA Terbuka Unit 1 1 1 - -
SMLB Unit 3 3 2 - -
SMK Unit 93 99 114 114 114
SMK Unggulan (RSBI) Unit 2 2 2 - -
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 129
Jumlah Kelas Satuan 2011 2012 2013 2014 2015
- SMPLB Kelas 32 32 30 - -
- SMA Kelas 513 518 742 964 964
SMA Unggulan (RSBI) Kelas 143 92 - - -
SMA Terbuka Kelas 3 3 3 - -
SMLB Kelas 16 16 10 - -
SMK Kelas 949 1.070 837 1.392 1.392
SMK Unggulan (RSBI) Kelas 92 101 - - -
130 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017
No Uraian Satuan 2011 2012 2013 2014 2015
4 Jumlah Lulusan SMA Orang 5,009 4,951 5,606 5,166 -
5 Jumlah Lulusan SMK Orang 7,613 6,331 5,832 8,844 -
6 Jumlah Droup Out (DO) SD Prosen 0.13 0.13 0.12 0.12 -
7 Jumlah Droup Out (DO) SMP Prosen 0.56 0.56 0.54 0.54 -
8 Jumlah Droup Out (DO) SMA Prosen 0.95 0.94 0.85 0.85 -
b. Kesehatan
Tabel Perkembangan Jumlah Sarana Kesahatan di Kab. Malang
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 131
No Uraian Satuan 2012 2013 2014 2015 2016
11 Puskesmas Ideal Buah 16 18 18 18 18
12 Posyandu Buah 2,783 2,799 2,816 2,828 2,838
13 Polindes Buah 293 293 293 293 3 90
14 Poskesdes Buah 390 390 390 390 390
15 Desa Siaga Aktif Desa 384 390 390 390 390
132 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017
No Uraian Satuan 2011 2012 2013 2014 2015
- Penderita (Suspect) Orang 10,965 12,179 9,666 9.736 10,225
- Jumlah Bta Positif Orang 968 1,119 940 946 987
- Jumlah Penderita Diobati Orang 784 1,168 1,653 968 954
- Jumlah Penderita Sembuh Orang 603 994 959 731 719
5 Aids
- Penderita Hiv Orang 91 75 138 116 117
- Penderita Aids Orang 42 51 83 26 103
- Meninggal Orang 20 14 26 18 5
- Kantong Darah Tercemar (Di Pmi) Kantong 13 34 24 28 0
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 133
Tabel Sarana Penunjang Kesehatan di Kabupaten Malang
c. Ketenagakerjaan
Potensi suatu daerah dapat dilihat dari jumlah tenaga kerja yang ada. Kabupaten Malang memiliki
potensi tenaga kerja yang data-datanya disajikan menurut uraian angkatan kerja, angkatan kerja
tertampung, pencari kerja, penduduk usia kerja, penduduk bukan usia kerja.
134 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017
Tabel Perkembangan Bursa Tenaga Kerja di Kabupaten Malang
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja dan Tingkat Pembangunan Terbuka di Kab. Malang
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 135
No Uraian Satuan 2011 2012 2013 2014 2015
Tingkat Pengangguran
2 Prosen 4.04 4.10 3.00 4.45 4.37
Terbuka
Tabel Data Penempatan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) per Kecamatan ke Luar Negeri
di Kabupaten Malang
136 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017
No Kecamatan Satuan 2011 2012 2013 2014 2015
33 Ngajum Orang 22 47 61 42 35
Kabupaten Malang Orang 2,312 3,953 4,178 3,029 1,969
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 137
No Uraian Satuan 2011 2012 2013 2014
14 Bahrain
- Laki-Laki Orang 0 9 0 0
- Wanita Orang 0 0 0 24
15 Qatar
- Laki-Laki Orang 0 9 0 0
- Wanita Orang 0 0 0 24
Kabupaten Malang Orang 2.290 3.589 4.072 3.029
Sumber : Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
138 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017
e. Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 139
3. Kondisi Infrastruktur
140 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017
Tabel Sarana Pembangunan Prasarana Jalan dan Jembatan di Kabupaten Malang
b. Pengairan
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 141
No Uraian Satuan 2012 2013 2014 2015 2016
1 UPTD Unit 9 9 9 9 9.00
2 Kejuron Wilayah 73 73 73 73 73.00
3 Daerah Irigasi Buah 687 737 737 737 737.00
4 Bendungan Tetap Buah 441 394 394 394 394.00
5 Bangunan Air Buah 1.607 3.223 3.223 3.223 2,064.00
6 Pintu Air Buah 894 1.262 1.362 2.362 2,421.00
7 Jaringan Irigasi Primer M 183.766,00 350.218,80 350.218,80 350.218,81 350,218.80
8 Jaringan Irigasi Sekunder M 322.640,00 537.532,50 537.532,50 537.532,51 537,532.50
9 Jaringan Irigasi Tersier M 607.099,00 801.351,00 801.351,00 801.351,01 801,351.00
10 Baku Sawah Ha 43.640,00 45.885,50 46.050,50 46.050,51 46,033.00
11 Sumber Air Buah 519 577 577 557 686
12 Bangunan Intake Buah 457 457 457 457 457.00
13 Kantong Lumpur Buah 51 51 51 51 51.00
14 Kolam Olak Buah 14 14 14 14 14.00
15 Bangunan Bagi Buah 431 431 431 431 431.00
16 Bangunan Bagi Sadap Buah 234 234 234 234 234.00
17 Bangunan Sadap Buah 314 314 314 314 314.00
18 Bangunan Terjun Buah 128 128 128 128 128.00
19 Bangunan Ukur Buah 702 702 702 702 702.00
20 Shypon Air Buah 1 1 1 1 1.00
21 Jembatan Buah 224 224 224 224 224.00
22 Gorong-Gorong Buah 236 236 236 236 236.00
23 Talang Air Buah 37 37 37 37 37.00
c. Perhubungan
142 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017
9 Kereta Tempel Bukan Umum Buah 16 16 16 16 17
10 Kendaraan Khusus Bukan Buah 42 0 0 0 0
Tabel Perkembangan Arus Penumpang dan Barang dari Bandara Abdurachman Saleh
di Kabupaten Malang
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 143
- Datang Orang 233.728 258.125 265.748 286.990 381.876
- Berangkat Orang 230.892 257.268 260.288 311.598 387.465
2 Barang
- Datang Kg 2.275.026 2.986.161 3.208.275 2.065.765 2.462.098
- Berangkat Kg 1.943.490 2.042.765 2.328.436 2.346.144 2.856.060
3 Rata-Rata Load Faktor
- Datang Prosen 85 0,86 0,86 0,8 65,48
- Berangkat Prosen 84 0,85 0,85 0,78 66,44
Infrastruktur pendukung Bandara Abdurahman Saleh antara lain adalah panjang landasan pacu,
bangunan pendukung dan Taxi Way. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat sebagai berikut :
1. Anugerah Aksara Tingkat Nasional, an. 1. Juara II Tingkat Nasional, 1. Juara I Tingkat Nasional
Dinas Pendidikan Kabupaten Malang; Pidato Bahasa Indonesia, dalam Lomba Cerdas
2. Juara I Bulutangkis SDLB Tunarungu a.n. Novia Vivin Savitri dari Cermat Pendidikan Agama,
Tingkat Nasional, an. Ilyas Rachman R SD Al Maarif 02 Singosari; a.n. SDN Sringoco 02
dari SDN Bedali 05; Bantur;
KESEHATAN : 2. Piagam Penghargaan
KESEHATAN : Tingkat Nasional dalam
1. Tanda Apresiasi Tingkat Sekolah Peduli Dan
1. Kabupaten Sehat Tingkat Nasional Nasional, Atas Peran Aktif Berbudaya Lingkungan, a.n.
Tahun 2013, berdasar Keputusan dalam Mengembangkan SMP NEGERI 1
Menteri Kesehatan Republik Indonesia Layanan Kesehatan Jiwa Sumberpucung;
144 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017
PRESTASI TAHUN 2013 PRESTASI TAHUN 2014 PRESTASI TAHUN 2015
Nomor:.439/MENKES/SK/XI/2013; Berbasis Masyarakat, a.n. 3. Juara II Tingkat Nasional
Ns. Soebagijono, S.Kep, dalam Industrial Control,
PERHUBUNGAN : M.Mkes; a.n. Pemerintah Kab.
2. Rekor MURI, Pengabdian Malang;
1. Piala Anugerah Wahana Tata Nugraha Masyarakat dan 4. Juara I Tingkat Nasional
Presiden RI Kategori Lalu Lintas, an. Pemberdayaan Posyandu dalam Piala Mendikbud
Pemerintah Kabupaten Malang. dengan pelayanan Stand Terbaik, a.n. SMK
Posyandu serentak se- Muhammadiyah 7;
Kabupaten Malang 5. Anugerah Tingkat Nasional
LINGKUNGAN HIDUP :
sebanyak 2.808 Posyandu; dalam Prestasi Insani, a.n.
3. Sertifikat Eliminasi Malaria SMK Muhammadiyah 7;
1. Kalpataru Tingkat Nasional Kategori
Tingkat Nasional, a.n. 6. Piagam Penghargaan
Pengabdi Lingkungan Tahun 2013, an. Ir.
Ketua Unit Pantai Wisata Tingkat Nasional dalam
Koderi;
Balai Kambang , PD Jasa Indonesian Educators
2. Kalpataru Tingkat Nasional Kategori
Yasa; Reliable, a.n. SMK
Penyelamat Lingkungan Tahun 2013, an.
Muhammadiyah 7;
Kelompok Tani Usaha Maju II Dusun
PEKERJAAN UMUM : 7. Piagam Penghargaan
Bendrong Desa Argosari Kecamatan
Tingkat Nasional dalam
Jabung;
1. Juara II Tingkat Nasional, Leading Trusted Quality
MDG’s AWARD Sub Bidang School Of The Year, a.n.
KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SMK Muhammadiyah 7;
Persampahan Kategori
SEJAHTERA : 8. Piagam Penghargaan
Layanan Air Bersih dan
Sanitasi, a.n. F. Supadi – Tingkat Nasional dalam
1. Manggala Karya Kencana dari Presiden Ketua Pengelola TPST3R The Best Favorite School
RI, an. Tim Penggerak PKK Kab. Malang; Of The Year, a.n. SMK
Mulyoagung Bersatu
Kecamatan Dau; Muhammadiyah 7;
KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAH : 9. Piagam Penghargaan
Tingkat Nasional dalam
PERUMAHAN :
1. Pemenang Terbaik II Gelar Produk TPKU Tutor Paket A, a.n. PKBM
Tingkat Nasional, an. SMK Budi Mulia Abdi Pratama Pujon;
1. Peringkat pertama untuk
Kecamatan Pakisaji;
penghargaan Adiupaya
2. Penghargaan Koperasi dan UKM Festival KESEHATAN :
Puritama, yaitu
Tingkat Nasional, an. Reni Setyowati -
penghargaan tingkat
Trios Collection Industri Kulit Kepanjen; 1. Piagam Penghargaan
nasional yang
3. Penghargaan Stan Terfavorit 2013 Perawat Community
diselenggarakan oleh
Tingkat Nasional, an..Dinas Koperasi dan Mental Health Nursing
Kementerian Perumahan
UMKM Kabupaten Malang; (CMHN) Tingkat Nasional;
Rakyat untuk Bidang
Penyelenggaraan 2. Sertifikat Eliminasi
PENANAMAN MODAL : Perumahan dan Kawasan Malaria Tingkat Nasional;
Permukiman Kategori
1. Peringkat II Guide Terbaik pada Event Pemerintah Kabupaten. PEKERJAAN UMUM :
The International Sumatra Expo di
Batam, an. Kantor Penanaman Modal PERHUBUNGAN : 1. Piagam Penghargaan
Kabupaten Malang. Tingkat Nasional dalam
1. Piala Anugerah Wahana Top 25 Inovasi Pelayanan
ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL : Tata Nugraha Presiden RI Publik 2015 atas Inovasi
Kategori Lalu Lintas, a.n. Tempat Pemrosesan Akhir
1. Penghargaan Energi Prakarsa Kelompok Pemerintah Kabupaten (TPA) Sampah Wisata
Masyarakat Tingkat Nasional, an. Malang. Edukasi Talangagung, a.n.
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 145
PRESTASI TAHUN 2013 PRESTASI TAHUN 2014 PRESTASI TAHUN 2015
Kelompok Agro Niaga Kecamatan Dinas Cipta Karya dan
Jabung; LINGKUNGAN HIDUP : Tata Ruang Kabupaten
2. Penghargaan Energi Prabawa Tingkat Malang;
Nasional, an. Pemerintah Kabupaten 1. Anugerah Adipura Tingkat 2. Piagam Penghargaan
Malang. Nasional, Katergori Kota Tingkat Nasional dalam
Kecil, a.n. Kota kepanjen; Konferensi Sanitasi dan
KELAUTAN DAN PERIKANAN : 2. Penghargaan Tingkat Air Minum Nasional atas
Nasional, Sekolah Inovasi Peningkatan
1. Juara II Tingkat Nasional Adibakti Mina Adiwiyata Mandiri, a.n. SD Layanan Persampahan
Bahari katagori Unit Pembenihan Rakyat Negeri Panggungrejo 4 Melalui TPST 3R Mandiri,
(UPR), an. UPR Mulyorejo Desa Maguan Kepanjen; a.n. Dinas Cipta Karya
Kecamatan Ngajum; 3. Penghargaan Tingkat dan Tata Ruang
2. Juara II Tingkat Nasional Partisipasi dan Nasional, Sekolah Kabupaten Malang;
Kontribusi Aktif Dalam Penyampaian Adiwiyata, a.n. SMA Negeri 3. Piagam Penghargaan
Data dan Informasi Pasar Secara Berkala 1 Dampit; Tingkat Nasional dalam
Selama Tahun 2013 kepada Direktorat 4. Penghargaan Tingkat Inspirator "Konferensi
Pemasaran Dalam Negeri, an. Dinas Nasional, Sekolah Sanitasi dan Air Minum
Kelautan dan Perikanan; Adiwiyata, a.n. MTs Negeri Nasional 2015", a.n.
Kepanjen; Dinas Cipta Karya dan
5. Penghargaan Tingkat Tata Ruang Kabupaten
Nasional, Sekolah Malang;
Adiwiyata, a.n. SMP 4. Piagam Penghargaan
Negeri 1 Tumpang; Tingkat Nasional dalam
6. Peringkat III Tingkat Hero for Zero Waste, a.n.
Nasional, Penghargaan Kepala Dinas Cipta Karya
Indonesia Green Region dan Tata Ruang
Award (IGRA) Kategori Kabupaten Malang;
Kabupaten, a.n. 5. Piagam Penghargaan
Pemerintah Kab. Malang; Rekor MURI dalam
Penyelenggara
Pemanfaatan Terbanyak
PEMBERDAYAAN
Hasil Pengolahan Gas
PEREMPUAN DAN
Methane Sampah
PERLINDUNGAN ANAK :
menjadi Energi Alternatif
Bagi Masyarakat, a.n.
1. Terbaik Tingkat Nasional Dinas Cipta Karya dan
dan Tingkat Provinsi,
Tata Ruang Kabupaten
Pengelola Program
Malang;
Terpadu Peningkatan
Peranan Wanita menuju
PERHUBUNGAN :
Keluarga Sehat Sejahtera
(P2WKSS), a.n. Kantor
Pemberdayaan 1. Piala Anugerah Wahana
Perempuan dan Tata Nugraha Presiden
Perlindungan Anak; RI Kategori Lalu Lintas,
a.n. Pemerintah
Kabupaten Malang.
KELUARGA BERENCANA DAN
KELUARGA SEJAHTERA :
LINGKUNGAN HIDUP :
1. Juara I Tingkat Nasional,
146 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017
PRESTASI TAHUN 2013 PRESTASI TAHUN 2014 PRESTASI TAHUN 2015
Lomba Kesatuan Gerak
PKK/ KB/ KES, a.n. Tim 1. Anugerah Adipura
Penggerak PKK Kab. Periode 2014-2015
Malang, Badan KB Kab. Kategori Kota Kecil untuk
Malang dan Dinas Kota Kepanjen;
Kesehatan Kab. Malang. 2. Nominasi Tingkat
Nasional Kalpataru
KETENAGAKERJAAN : Kategori Penyelamat
Lingkungan, a.n.
1. Piagam Penghargaan Kelompok Tani Sumber
Tingkat Nasional, Zero Rejeki Desa Sidodadi
Accident, a.n. PT. Bumi Kecamatan Gedangan dan
Menara Indonesia, PT Kelompok Tani Sumarah
Beiersdorf Indonesia, Desa Wirotaman
KUD Sumber Makmur Kecamatan Ampelgading;
Unit MPS, PT. Pindad, PT.
Molindo Raya Industrial, KELUARGA BERENCANA DAN
PT. PJB Brantas, dan PT. KELUARGA SEJAHTERA :
PLN APP Malang.
1. Juara Harapan II Tingkat
KOPERASI DAN USAHA KECIL Nasional dalam Lomba
MENENGAH : Inovasi Tingkat Nasional
dengan Judul
1. Penghargaan Tingkat Contraceptive for Woman
Nasional, Paramadhana at Risk (CONTRA WAR),
Utama Adi Nugraha a.n. Kepala Badan
Koperasi (Kabupaten Keluarga Berencana Kab.
Penggerak Koperasi), a.n. Malang;
Pemerintah Kabupaten
Malang; KETENAGAKERJAAN :
2. Penghargaan Tingkat
Nasional, Damandiri 1. Piagam Penghargaan
Award Gold, a.n. Tingkat Nasional dalam
Pemerintah Kabupaten Zero Accident, a.n. PT.
Malang; Bumi Menara Indonesia,
3. Penghargaan Tingkat PT Beiersdorf Indonesia,
Nasional, Koperasi KUD Sumber Makmur
Berprestasi Kelompok Unit MPS, PT. Pindad, PT.
Koperasi Produsen, a.n. Molindo Raya Industrial,
Koperasi SAE Kecamatan PT. PJB Brantas, PT.
Pujon; Bentoel Group, dan PT.
PLN APP Malang;
KEPEMUDAAN DAN 2. Piagam Penghargaan
OLAHRAGA: Tingkat Nasional dalam
SMK3 (Sistem
1. Piagam Tingkat Nasional, Manajemen Keselamatan
Seleksi Paskibraka, dan Kesehatan Kerja), a.n.
an. Muhammad Afif M KUD Sumber Makmur
dari SMAN 1 Lawang; Unit MPS.
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 147
PRESTASI TAHUN 2013 PRESTASI TAHUN 2014 PRESTASI TAHUN 2015
PERTANIAN :
KESATUAN BANGSA &
1. Juara I Tingkat Nasional, POLITIK DALAM NEGERI :
Petugas Inseminator
Berprestasi, a.n. Bambang 1. Piagam Penghargaan
Sugiyanto, S.Pt; Tingkat Nasional dalam
Kota/ Kabupaten Peduli
KEHUTANAN : HAM, a.n. Pemerintah
Kabupaten Malang.
1. Pemenang I Tingkat
Nasional, Lomba PKA
Wana Lestari untuk
kategori Kelompok Tani OTONOMI DAERAH,
Penghijauan/Hutan PEMERINTAHAN UMUM,
Rakyat, a.n. Kelompok ADMINISTRASI KEUANGAN
Tani “SUMARAH” Desa
148 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017
PRESTASI TAHUN 2013 PRESTASI TAHUN 2014 PRESTASI TAHUN 2015
Wirotaman Kecamatan DAERAH, PERANGKAT
Ampelgading; DAERAH, KEPEGAWAIAN DAN
2. Pemenang I Tingkat PERSANDIAN :
Nasional, Lomba
Pelaksanaan Kegiatan 1. Opini BPK RI WTP (Wajar
Bidang Pengelolaan DAS Tanpa Pengecualian)
dan Perhutanan Sosial terhadap Laporan
Kategori PPM PBK Kuangan Pemerintah Kab.
(Pengembangan Malang;
Perhutanan Masyarakat 2. Piagam Penghargaan
Perdesaan Berbasis Tingkat Nasional dalam
Konservasi), a.n. Tim Pengendalian Inflasi
Kelompok Tani “BUMI Daerah (TPID) Berprestasi
AGUNG LESTARI” Desa Tahun 2014
Randuagung Kecamatan Kabupaten/Kota Kawasan
Singosari; Jawa, a.n. Pemerintah
Kab. Malang;
ENERGI DAN SUMBER DAYA 3. Piagam Penghargaan
MINERAL : Tingkat Nasional dalam
Indonesia Attractiveness
1. Penghargaan Tingkat Award 2015 pada 10
Nasional, Energi Prakarsa (sepuluh) besar kategori
Kelompok Masyarakat, Kabupaten Terbaik dari
a.n. KOP SAE Kecamatan Tempo Media Group,
Pujon. a.n. Pemerintah Kab.
Malang;
PARIWISATA : 4. Piagam Penghargaan
Silver Tingkat Nasional
kategori Kabupaten
1. Juara I Tingkat Nasional,
Regional Marketing
Lomba Kelompok Sadar
Award 2015, a.n.
Wisata (POKDARWIS),
Pemerintah Kab. Malang;
a.n. Desa Gubugklakah
Kecamatan
Poncokusumo; PERTANIAN :
2. Juara III Tingkat
Nasional, Penghargaan 1. Juara Pertama Tingkat
Desa Wisata, an. Desa Nasional dalam Adi Praja
Gubugklakah Kecamatan Satwa Sewaka, a.n. Kepala
Poncokusumo; Dinas Peternakan dan
3. Nominasi 8 Tingkat Kesehatan Hewan Kab.
Nasional, Lomba Malang;
Kelompok Sadar Wisata
(POKDARWIS), a.n. Desa KEHUTANAN :
Poncokusumo Kecamatan
Poncokusumo; 1. Piagam Penghargaan
Tingkat Nasional dalam
PERDAGANGAN : Prima Wana Mitra, a.n.
PT. Sumber Abadi
1. Nominasi 10 Besar Bersama;
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 149
PRESTASI TAHUN 2013 PRESTASI TAHUN 2014 PRESTASI TAHUN 2015
Tingkat Nasional, Pasar 2. Piagam Penghargaan
Tertib Ukur, a.n. Pasar Tingkat Nasional dalam
Turen Kabupaten Malang. Prima Wana Mitra, a.n.
KPHR Alam Makmur;
1. Piagam Penghargaan
Tingkat Nasional dalam
Energi Prakarsa Kelompok
Masyarakat, a.n. SMK
Muhammadyah 7 Kec.
Gondanglegi
2.
150 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017
KABUPATEN LUMAJANG
A. KONDISI UMUM
3. Demografi
1. Kondisi Ekonomi
a. Pertanian
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 151
No Uraian Satuan 2014 2015 2016
2. Padi Ladang *
1). Luas Tanam Ha 4.753 3.731 4.540
2). Luas Panen Ha 5.306 4.779 4.892
3). Produksi Gabah Ton 20.953 18.306 21.747
4). Produksi Beras Ton 13.242 11.485 13.644
5). Produktivitas Kw/Ha 3,949 383 44,45
6). Jumlah Konsumsi Beras Ton 0 88.096 88.396
3. Jagung *
1). Luas Tanam Ha 29.865 28.686 25.193
2). Luas Panen Ha 30.293 31.523 26.497
3). Produksi Ton 151.831 163.107 1.392.973
4). Produktivitas Kw/Ha 5,012 4,731 52,57
5). Jumlah Konsumsi Ton 8.165 1.343 674
4. Kacang Kedelai *
1). Luas Tanam Ha 2.369 2.245 868
2). Luas Panen Ha 2.444 2.202 909
3). Produksi Ton 3.869 3.798 15.185
4). Produktivitas Kw/Ha 1,583 1,273 16,70
5). Jumlah Konsumsi Ton 11.125 54 27
5. Kacang Hijau *
1). Luas Tanam Ha 47 20 3
2). Luas Panen Ha 36 18 8
3). Produksi Ton 33 18 11
4). Produktivitas Kw/Ha 919 595 14
5). Jumlah Konsumsi Ton 480 482 242
6. Kacang Tanah *
1). Luas Tanam Ha 3.380 1.492 1.289
2). Luas Panen Ha 3.365 1.950 1.231
3). Produksi Ton 4.427 2.640 1.619
4). Produktivitas Kw/Ha 1,315 1,213 13,14
5). Jumlah Konsumsi Ton 907 911 457
7. Ubi Kayu *
1). Luas Tanam Ha 2.240 1.868 578
2). Luas Panen Ha 2.398 2.252 831
3). Produksi Ton 57.130 53.842 21.123
4). Produktivitas Kw/Ha 23,824 228 229,40
152 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017
No Uraian Satuan 2014 2015 2016
5). Jumlah Konsumsi Ton 15.372 3.599 1.806
8. Ubi Jalar *
1). Luas Tanam Ha 500 630 473
2). Luas Panen Ha 555 506 602
3). Produksi Ton 12.150 11.386 13.931
4). Produktivitas Kw/Ha 21,891 1,888 231,49
5). Jumlah Konsumsi Ton 2.882 2.417 1.213
9. Luas Lahan Pertanian ** Ha 0 90.806
1). Lahan Basah Ha 0 35.728 36.753
2). Lahan Kering Ha 0 55.078 104.199
3). Lahan Dataran Tinggi Ha 0 0
10. Jenis Irigasi Sawah *
1). Teknis Ha 35.086 21.772
2). Tadah Hujan Ha 1.002 4.526 3.116
3). Lebak/Polder dan lainnya Ha 4 4
11. Industri Pengolahan Hasil Pertanian *
1). Jumlah Perusahaan Unit 0 33 90
2). Omset Produksi Juta 0 0
2 Hortikultura *
1. Mangga *
1). Luas Areal Ha 1.51463 1.412 971
2). Jumlah Produksi Ton 84,921 693 3.334,4
3). Jumlah Konsumsi Ton 0 11.774 11.696
4). Produktivitas perLuas Kw/Ha 56,067 4,905 34,34
2. Jeruk *
1). Luas Areal Ha 554,287 611 530
2). Jumlah Produksi Ton 18.9697 1.906 15.713,3
3). Jumlah Konsumsi Ton 0 642.219 636
4). Produktivitas perLuas Kw/Ha 34,223 31,209 296,48
3. Pepaya *
1). Luas Areal Ha 1.462331 1.380 13.37,131
2). Jumlah Produksi Ton 51.0683 4.851 48.762,77
3). Jumlah Konsumsi Ton 0 2.836.469 2.808
4). Produktivitas perLuas Kw/Ha 349,225 35,147 364,68
4. Pisang *
1). Luas Areal Ha 5.407659 4.733 4.970,35
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 153
No Uraian Satuan 2014 2015 2016
2). Jumlah Produksi Ton 110.228817 11.047 110.650,6
3). Jumlah Konsumsi Ton 0 5.191.273 5.139
4). Produktivitas perLuas Kw/Ha 203,949 23,343 22,26
5. Nanas *
1). Luas Areal Ha 0,056 0 0
2). Jumlah Produksi Ton 738 0 0
3). Jumlah Konsumsi Ton 0 0 0
4). Produktivitas perLuas Kw/Ha 13.18799 0 0
6. Durian *
1). Luas Areal Ha 33,355 369 363,470
2). Jumlah Produksi Ton 3.4013 300 2754,2
3). Jumlah Konsumsi Ton 0 42,815 424
4). Produktivitas perLuas Kw/Ha 10,197 8,135 75,77
7. Manggis *
1). Luas Areal Ha 23,027 189 138,740
2). Jumlah Produksi Ton 1.6926 125 787,9
3). Jumlah Konsumsi Ton 0 0 0
4). Produktivitas perLuas Kw/Ha 735 6,622 56,79
8. Melon *
1). Luas Areal Ha 93 59 43
2). Jumlah Produksi Ton 1.632 110 535,5
3). Jumlah Konsumsi Ton 0 42,815 425
4). Produktivitas perLuas Kw/Ha 17,548 18,576 124,53
9. Alpukat *
1). Luas Areal Ha 30,401 343 343,52
2). Jumlah Produksi Ton 2.168189 224 2203,3
3). Jumlah Konsumsi Ton 0 16,055 159
4). Produktivitas perLuas Kw/Ha 7,132 653 64,139
10. Belimbing *
1). Luas Areal Ha 35,003 38 35,96
2). Jumlah Produksi Ton 4,159 39 467,5
3). Jumlah Konsumsi Ton 0 10,704 106
4). Luas Areal Ha 0 35,96
5). Produktivitas perLuas Kw/Ha 11,881 10,266 130,006
11. Dukuh/Langsat *
1). Luas Areal Ha 2,284 13 18,02
154 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017
No Uraian Satuan 2014 2015 2016
2). Jumlah Produksi Ton 129 907 92,9
3). Jumlah Konsumsi Ton 0 5,342 53
4). Produktivitas perLuas Kw/Ha 5,648 6,882 51,55
12. Jambu Biji *
1). Luas Areal Ha 29,096 29 24,537
2). Jumlah Produksi Ton 244,543 20 167,9
3). Jumlah Konsumsi Ton 0 48,166 478
4). Produktivitas perLuas Kw/Ha 84,045 68 68,427
13. Jambu Air *
1). Luas Areal Ha 2,139 19 19,070
2). Jumlah Produksi Ton 65,697 5 58,1
3). Jumlah Konsumsi Ton 0 0
4). Produktivitas perLuas Kw/Ha 3,071 258 58,1
14. Nangka/Cempedak *
1). Luas Areal Ha 52,664 438 378,97
2). Jumlah Produksi Ton 3.882125 290 2217
3). Jumlah Konsumsi Ton 0 21,407 215
4). Produktivitas perLuas Kw/Ha 7,371 6,614 58,5
15. Salak *
1). Luas Areal Ha 394,719 560 628,444
2). Jumlah Produksi Ton 18.7402 3.993 26762,4
3). Jumlah Konsumsi Ton 0 10,704 106
4). Produktivitas perLuas Kw/Ha 47,477 71,358 425,85
16. Rambutan *
1). Luas Areal Ha 98,542 1.172 1042,37
2). Jumlah Produksi Ton 5.442388 716 5598,9
3). Jumlah Konsumsi Ton 0 161 159
4). Produktivitas perLuas Kw/Ha 55,228 6,107 53,71
17. Sawo *
1). Luas Areal Ha 1,523 13 16
2). Jumlah Produksi Ton 74,076 8 77
3). Jumlah Konsumsi Ton 0 16,055 159
4). Produktivitas perLuas Kw/Ha 4,864 6,295 46,582
18. Sirsak *
1). Luas Areal Ha 31,183 21 26,603
2). Jumlah Produksi Ton 315,691 24 260,9
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 155
No Uraian Satuan 2014 2015 2016
3). Jumlah Konsumsi Ton 0 0
4). Produktivitas perLuas Kw/Ha 10,124 11,893 98,07
19. Markisa *
1). Luas Areal Ha 002 002 0
2). Jumlah Produksi Ton 14 14 0
3). Jumlah Konsumsi Ton 0 0 0
4). Produktivitas perLuas Kw/Ha 700 700 0
20. Sukun *
1). Luas Areal Ha 3,882 39 38,82
2). Jumlah Produksi Ton 1,328 17 115,2
3). Jumlah Konsumsi Ton 0 0
4). Produktivitas perLuas Kw/Ha 3,421 4,318 29,68
21. Melinjo *
1). Luas Areal Ha 43 5 0,032
2). Jumlah Produksi Ton 522 3 0,2
3). Jumlah Konsumsi Ton 0 0
4). Produktivitas perLuas Kw/Ha 12,033 65 62,5
22. Bawang Merah *
1). Luas Areal Ha 7 4 2
2). Jumlah Produksi Ton 239 1 20,2
3). Jumlah Konsumsi Ton 0 24,244 24.416
23. Kentang *
1). Luas Areal Ha 649 704 690
2). Jumlah Produksi Ton 8.150 880 9004
3). Jumlah Konsumsi Ton 0 1.606 1589
26. Kubis *
1). Luas Areal Ha 462 460 474
2). Jumlah Produksi Ton 11.693 1.161 11584
3). Jumlah Konsumsi Ton 0 1.87314 1860
27. Cabai *
1). Luas Areal Ha 556 512 601
2). Jumlah Produksi Ton 8.6178 421 6218
3). Jumlah Konsumsi Ton 0 15.360 15469
28. Petsai/Sawi *
1). Luas Areal Ha 318 328 324
2). Jumlah Produksi Ton 5.6275 589 5915
156 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017
No Uraian Satuan 2014 2015 2016
3). Jumlah Konsumsi Ton 0 1.284 1293
29. Wortel *
1). Luas Areal Ha 197 197 197
2). Jumlah Produksi Ton 3.940 394 3940
3). Jumlah Konsumsi Ton 0 1.070 1063
30. Daun Bawang *
1). Luas Areal Ha 1.272 1.272 1272
2). Jumlah Produksi Ton 15.264 1.526 16027
3). Jumlah Konsumsi Ton 0 0 0
31. Kembang Kol *
1). Luas Areal Ha 14 3 0
2). Jumlah Produksi Ton 1,284 3 0
3). Jumlah Konsumsi Ton 0 0 0
32. Kacang Panjang *
1). Luas Areal Ha 422 502 446
2). Jumlah Produksi Ton 6.8965 583 6165
3). Jumlah Konsumsi Ton 0 3.532 3509
33. Semangka *
1). Luas Areal Ha 671 911 705
2). Jumlah Produksi Ton 13.362 1.547 11552
3). Jumlah Konsumsi Ton 0 128 127
34. Tomat *
1). Luas Areal Ha 2,935 280 276
2). Jumlah Produksi Ton 3.578 309 392,6
3). Jumlah Konsumsi Ton 0 642 21318
35. Terung *
1). Luas Areal Ha 195 215 228
2). Jumlah Produksi Ton 2.8408 204 2198
3). Jumlah Konsumsi Ton 0 2.622 2605
36. Buncis *
1). Luas Areal Ha 69 75 73
2). Jumlah Produksi Ton 6,145 204 793,5
3). Jumlah Konsumsi Ton 0 910 916
37. Ketimun *
1). Luas Areal Ha 3,565 323 249
2). Jumlah Produksi Ton 3.2848 311 2532
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 157
No Uraian Satuan 2014 2015 2016
3). Jumlah Konsumsi Ton 0 1.820 1808
38. Kangkung *
1). Luas Areal Ha 48 48 41
2). Jumlah Produksi Ton 4,968 64 351
3). Jumlah Konsumsi Ton 0 4.442 4412
39. Bayam *
1). Luas Areal Ha 53 60 35
2). Jumlah Produksi Ton 1,373 23 138
3). Jumlah Konsumsi Ton 0 3.907 388
40. Jahe *
1). Luas Areal Ha 104,393 8 23,206
2). Jumlah Produksi Ton 71,804 9 230
3). Jumlah Konsumsi Ton 0 0 0
41. Laos/Lengkuas *
1). Luas Areal Ha 14,308 1 1,268
2). Jumlah Produksi Ton 2,976 4 15,115
3). Jumlah Konsumsi Ton 0 0 0
42. Kencur *
1). Luas Areal Ha 8,716 004 0,742
2). Jumlah Produksi Ton 14,348 4 10,665
3). Jumlah Konsumsi Ton 0 0 0
43. Kunyit *
1). Luas Areal Ha 36,495 13 3,083
2). Jumlah Produksi Ton 90,071 292 32,879
3). Jumlah Konsumsi Ton 0 0
44. Petai *
1). Luas Areal Ha 53,346 552
2). Jumlah Produksi Ton 2.939795 232
3). Jumlah Konsumsi Ton 0 1.231
45. Bawang Daun *
1). Luas Areal Ha 1.272 0
2). Jumlah Produksi Ton 15.264 0
3). Jumlah Konsumsi Ton 0 0
46. Cabe *
1). Luas Areal Ha 2.138 2.063
2). Jumlah Produksi Ton 23.4042 2.066
158 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017
No Uraian Satuan 2014 2015 2016
3). Jumlah Konsumsi Ton 0 12.416
Sumber : Dinas Pertanian Kabupaten Lumajang
b. Perkebunan
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 159
No Uraian Satuan 2014 2015 2016
1). Luas Areal Ha 12.550 12.425 13.035
2). Luas Tanam Ha 12.550 12.425 13.035
3). Jumlah Produksi Ton 1.036.630 1.018.850 1.071.477
4). Jumlah Konsumsi Ton 1.036.630 1.018.850 1.071.477
8. Kelapa *
1). Luas Areal Ha 125 125 15,5
2). Luas Tanam Ha 8 8 14
3). Jumlah Produksi Ton 8 75 9,3
4). Jumlah Konsumsi Ton 8 75 9,3
9. Kelapa Dalam *
1). Luas Areal Ha 8.096 8.126 8.129
2). Luas Tanam Ha 7.073 7.180 7.210
3). Jumlah Produksi Ton 7.92176 8.0775 8.147,3
4). Jumlah Konsumsi Ton 7.92176 8.0776 8.147,3
10. Cengkeh *
1). Luas Areal Ha 1.056 1.061 1.178
2). Luas Tanam Ha 850 863 863
3). Jumlah Produksi Ton 24,225 233 228,7
4). Jumlah Konsumsi Ton 24,225 233 228,7
11. Aren *
1). Luas Areal Ha 18 18 17
2). Luas Tanam Ha 10 10 9
3). Jumlah Produksi Ton 2 2 2
4). Jumlah Konsumsi Ton 2 2 2
12. Kapolaga *
1). Luas Areal Ha 12 12 0
2). Luas Tanam Ha 7 7 0
3). Jumlah Produksi Ton 4 35 0
4). Jumlah Konsumsi Ton 4 35 0
13. Industri Pengolahan Hasil Perkebunan *
1). Jumlah Industri Pengolahan Unit 220 227 214
Sumber : Dinas Pertanian Kabupaten Lumajang
c. Peternakan
160 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017
No Uraian Satuan 2014 2015 2016
1). Jumlah Populasi Ekor 172.920 182.993
2). Jumlah Pemotongan per Tahun Ekor 18.633 12.747
3). Laju Pertumbuhan Populasi per Tahun % 49 58
4). Rata-Rata Kepemilikan per KK Ekor 22 22
2. Ternak Sapi Perah *
1). Jumlah Populasi Ekor 4.243 4.576
2). Jumlah Produksi Susu per Tahun liter 7.327.569 8.514.394
3). Laju Pertumbuhan Populasi per Tahun % 399 785
4). Rata-Rata Kepemilikan per KK Ekor 65 45
5). Rata-Rata Produktivitas per Ekor per Hari liter 10 10
3. Ternak Kecil *
1). Jumlah Populasi Kambing Ekor 93.585 97.225 214
2). Jumlah Populasi Domba Ekor 36.721 38.394
3). Jumlah Populasi Babi Ekor 2.203 2.394
4). Jumlah Populasi Kerbau Ekor 4.694 4.748
5). Jumlah Populasi Kuda Ekor 944 967 194.049
6). Jumlah Populasi Rusa Ekor 15 13.125
7). Jumlah Populasi Kelinci Ekor 28.528 28.813 15.678
8). Jumlah Populasi Lainnya Ekor 25.123 25.274 25.274
4. Unggas *
1). Jumlah Ayam Buras Ekor 1.012.812 1.023.943 4.989
2). Ayam Petelur *
1. Jumlah Ekor 509.144 520.877 1,0218
2. Jumlah Produksi Telur Ton 5.102845 5.220.437 5.220.437
3. Jumlah Peternak Orang 964 421 49.602
4. Rata-Rata Kepemilikan per Peternak Ekor 52,816 52,839
3). Ayam Pedaging *
1. Jumlah Ekor 1.888.273 1.962.208 40.904
2. Jumlah Peternak Orang 573 561 2.588
3. Jumlah Produksi Ton 11.329638 11.773.247 4.797
4. Rata-Rata Kepemilikan per Peternak Ekor 3.415 3.500 985
4). Itik *
1. Jumlah Populasi Ekor 303.641 309.782 0
2. Jumlah Peternak Orang 573 584 0
3. Jumlah Produksi Ton 1.769195 1.769.195 0
4. Rata-Rata Kepemilikan per Peternak Ekor 5,299 5,302 1.035.195
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 161
No Uraian Satuan 2014 2015 2016
5). Jenis Lainnya *
1. Jumlah Populasi Itik manila Ekor 16.093 16.253 581.227
2. Jumlah Populasi Angsa Ekor 2.429 2.453 208.351
3. Jumlah Populasi Burung Dara Ekor 247.737 248.890 80
4. Jumlah Populasi Burung Puyuh Ekor 216.407 217.588 7.329
5. Industri Peternakan *
1). Jumlah Perusahaan Pembibitan Ayam Unit 1 1 1
2). Jumlah Perusahaan Penggemukan Sapi Unit 1 1
1
Potong
3). Jumlah Pabrik Pakan Ternak Unit 1 1 1
4). Jumlah Industri Pengolah Susu (IPS) Unit 0 1
6. Jumlah Koperasi Peternakan Unit 1 1 1
7. Jumlah Rumah Potong Hewan (RPH) Unit 8 8 8
Sumber : Dinas Peternakan Kabupaten Lumajang
162 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017
No Uraian Satuan 2014 2015 2016
2). Volume Ekspor *
1. Ikan Krapu Ton 217 79 0,584
2. Teripang Ton 0 445,011
3. Tuna Ton 0 0
4. Udang Ton 71,565 68 3,612
5. Lobster Ton 173 609,07
6. Kakap Merah Ton 62 262
7. Rumput Laut Ton 0
8. Mutiara Ton 0
9. Lainnya Ton 715 3,783
3). Nilai Ekspor *
1. Ikan Krapu Juta 0 31.600.000
2. Teripang Juta 0
3. Tuna Juta 0
4. Udang Juta 50.769 187.000.000
5. Lobster Juta 475
6. Kakap Merah Juta 154.149 117.900.000
7. Lainnya Ton 428.986 945.750.000
4). Industri Pengolahan *
1. Lainnya Unit 1
5). Luas Areal *
1. Lainnya Unit 1
3. Perikanan Darat *
1). Tambak *
1. Luas Areal Ha 40 800 45
2. Jumlah Produksi Udang Windu Ton 0 803,35
3. Jumlah Produksi Udang Ton 71,565 78,722 46174,05
4. Nilai Produksi Usaha Tambak Juta 50.769 43,469
2). Kolam Air Tenang *
1. Luas Areal Ha 4,647 165 19,078
2. Jumlah Produksi Ikan Sidat Ton 0 44 0
3. Jumlah Produksi Ikan Nila Ton 7,174 63,052
4. Jumlah Produksi Ikan Lele Ton 74,431 835,324
5. Jumlah Produksi Ikan Gurami Ton 13,135 4 143,886
6. Jumlah Produksi Ikan Tawar Lainnya Ton 791 130 5,867
7. Nilai Produksi Usaha Kolam Air Tenang Juta 13.51087 18081,28
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 163
No Uraian Satuan 2014 2015 2016
3). Keramba/Siring *
1. Luas Areal Ha 245 4 0,0888
2. Jumlah Karamba Petak 296 130 296
3. Jumlah Produksi Ikan Karper Ton 17 0,163
4. Jumlah Produksi Ikan Tawes Ton 36 33 0,318
5. Jumlah Produksi Ikan Sepat Ton 0 10,51
6. Jumlah Produksi Ikan Gabus Ton 0 243,718
7. Jumlah Produksi Ikan Gurami Ton 0
8. Jumlah Produksi Ikan Betok Ton 0
9. Jumlah Produksi Ikan Tawar Lainnya Ton 006 1,033
10. Nilai Produksi Usaha Keramba / Siring Juta 14,698 161.347
4). Jaring Apung *
1. Luas Areal Ha 232 4,151 2,93
2. Jumlah Jaring Apung Unit 850 4.000 1170
3. Jumlah Produksi Ikan Kerapu Lumpur Ton 0 0
4. Jumlah Produksi Ikan Kakap Putih Ton 0 1151,58
5. Jumlah Produksi Ikan Kakap Merah Ton 0 8,684 25627,85
6. Jumlah Produksi Ikan Tawar Lainnya Ton 1.09257 1.12261
7. Nilai Produksi Usaha Jaring Apung Juta 15.29594 17.162.542
5). Penangkapan ikan Perairan Umum *
1. Luas Areal Ha 8,684 8,684 1.150
2. Produksi (Rawa, Danau, Sungai dll) Ton 61,398 64,201 668,31
3. Nilai Produksi (Rawa, Danau, Sungai dll) Juta 4.39785 8.575.233,1 8.463
4. Balai Benih Ikan (BBI) *
1). Jumlah Balai Benih Ikan (BBI) Unit 2 2 5
2). Produksi Usaha Pembenihan Juta 32 8,585 754,75
3). Nilai Produksi Usaha Pembenihan Juta 80 60.095.000 46,65
5. Unit Pembenihan Rakyat (UPR) *
1). Jumlah Unit Pembenihan Rakyat (UPR) Unit 0 38 32
2). Produksi Usaha Pembenihan Juta 2,842 185,858 17,35
3). Nilai Produksi Usaha Pembenihan Juta 6.139 3,679.79 3.602,91
6. Jumlah produksi ikan ** Ton 5.94039 5.19778
1). Perikanan laut Ton 3.882 4.555773 4.698,76
2). Perikanan darat Ton 2.05839 642,007 2.877,82
7. Target Daerah Produksi Ikan ** Ton 6.54147 4.65525
1). Perikanan laut Ton 4.03712 4.03818 4.159,32
164 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017
No Uraian Satuan 2014 2015 2016
2). Perikanan darat Ton 2.50435 61,707 2.565,5
8. Jumlah Konsumsi Ikan ** Ton 0 7,270,533 0
1). Perikanan laut Ton 0 685,6438 14.096,28
2). Perikanan darat Ton 0 41,4095 6.192,1
9. Target Daerah konsumsi Ikan ** Ton 0
1). Perikanan laut Ton 0 6,459,173 49.300.000
2). Perikanan darat Ton 0 39,4912 2105,31
Sumber : Dinas Pertanian Kabupaten Lumajang
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 165
No Uraian Satuan 2014 2015 2016
1). Unit Kerja Unit 44
2). Tenaga Kerja Orang 11.893
3). Nilai Produksi RP Juta 836.313
4). Jumlah Industri Menengah Unit 44
4. Industri Rumah Tangga *
1). Jumlah Unit Usaha Unit 12.991
2). Jumlah Tenaga Kerja Orang 34.182
II. Perdagangan *
1. Sarana Perdagangan *
1). Pasar Tradisional Buah 29 29 29
2). Pasar Swalayan/Supermarket/Toserba Buah 2 2 2
3). Pertokoan/Warung/Kios Buah 4.423 4.423 4.423
2. Restoran dan Rumah Makan *
1). Restoran Unit 8
1. Jumlah Jenis Restoran *
1). Jenis Menengah Unit 7 7 7
2. Jumlah Kelas Restoran *
1). Kelas C Unit 8 8 8
2). Rumah Makan Unit 64
1. Jumlah Jenis Rumah Makan *
1). Jenis Menengah Unit 29 29 29
2). Jenis Terendah Unit 35 35 35
2. Jumlah Kelas Rumah Makan *
1). Kelas C Unit 29 29 29
2). Kelas D Unit 35 35 35
1 Perindustrian dan Perdagangan
I. Industri *
1. Industri Kecil *
1). Unit Kerja Unit 569
2). Tenaga Kerja Orang 6.601
3). Nilai Produksi Rp Juta 474.783
4). Jumlah Industri Kecil per Jenis Kerajinan *
1. Kulit Unit 0
2. Kayu Unit 4
3. Logam/Logam Mulia Unit 67
4. Anyaman/Gerabah/Keramik Unit 0
166 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017
No Uraian Satuan 2014 2015 2016
5. Dari Kain Tenun Unit 0
6. Industri Makanan/Minuman Unit 95
7. Rambut Unit 0
8. Tekstil Unit 1
9. Pakaian jadi Unit 1
10. Kertas Unit 1
11. Penerbitan, Percetakan, dan reproduksi media rekaman Unit 28
12. Industri Batu Bara, Pengilangan Minyak Bumi, Unit 0
Pengolahan Minyak Gas Bumi,
Barang dari Hasil Pengilang
13. Kimia Unit 1
14. Karet Unit 1
15. Daur ulang Unit 0
16. Rokok Unit 1
3. Industri Menengah *
1). Unit Kerja Unit 44
2). Tenaga Kerja Orang 11.893
3). Nilai Produksi RP Juta 836.313
4). Jumlah Industri Menengah Unit 44
4. Industri Rumah Tangga *
1). Jumlah Unit Usaha Unit 12.991
2). Jumlah Tenaga Kerja Orang 34.182
II. Perdagangan *
1. Sarana Perdagangan *
1). Pasar Tradisional Buah 29
2). Pasar Swalayan/Supermarket/Toserba Buah 2
3). Pertokoan/Warung/Kios Buah 4.423
2. Restoran dan Rumah Makan *
1). Restoran Unit 8
1. Jumlah Jenis Restoran *
1). Jenis Menengah Unit 7
2. Jumlah Kelas Restoran *
1). Kelas C Unit 8
2). Rumah Makan Unit 64
1. Jumlah Jenis Rumah Makan *
1). Jenis Menengah Unit 29
2). Jenis Terendah Unit 35
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 167
No Uraian Satuan 2014 2015 2016
2. Jumlah Kelas Rumah Makan *
1). Kelas C Unit 29
2). Kelas D Unit 35
f. Investasi
g. Koperasi
168 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017
1). Pengusaha Kecil Orang 12.212 0 0
2). Pengusaha Menengah Orang 1.364 0 0
3). Pengusaha Besar Orang 289 0 0
h. Pariwisata
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 169
Uraian Satuan 2014 2015 2016
5. Jumlah dan Tingkat Hunian Kamar Penginapan Hotel *
1). Jumlah Kamar Penginapan Hotel/Penginapan Unit 16 406 406
2). Jumlah Rata-rata Penggunaan Kamar Hotel/Penginapan Hari 1 156 156
3). Jumlah Kamar Hotel/Penginapan yang Terisi Unit 16 156 156
4). Jumlah dan Tingkat Hunian Kamar Penginapan Hotel Buah 662 0 0
2. Kondisi Sosial
a. Pendidikan
170 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017
No Uraian Satuan 2014 2015 2016
4). Sekolah Lanjut Tingkat Pertama (SMP) ** Unit
1. Negeri ** Unit 50 50 843
1). Bangunan Baik Unit 50 50 655
2). Bangunan Tidak Baik Unit 0 0 188
2. Swasta ** Unit 52 52 225
1). Bangunan Baik Unit 52 52 161
2). Bangunan Tidak Baik Unit 0 0 64
5). Sekolah Lanjut Tingkat Atas (SMA) ** Unit
1. Negeri ** Unit 12 12 360
1). Bangunan Baik Unit 12 12 329
2). Bangunan Tidak Baik Unit 0 0 31
2. Swasta ** Unit 20 20 342
1). Bangunan Baik Unit 20 20 311
2). Bangunan Tidak Baik Unit 0 0 31
6). Sekolah Lanjut Tingkat Atas (SMK) ** Unit 32 32 324
1. Negeri ** Unit 9 9 301
1). Bangunan Baik Unit 9 9 23
2). Bangunan Tidak Baik Unit 0 0 0
2. Swasta ** Unit 23 23 249
1). Bangunan Baik Unit 23 23 234
2). Bangunan Tidak Baik Unit 0 0 15
7). Perguruan Tinggi (PT) ** Unit
1. Swasta ** Unit 9 9 0
1). Bangunan Baik Unit 9 9 0
2). Bangunan Tidak Baik Unit 0 0 0
8). Lembaga Pendidikan Ketrampilan Unit 8 8 8
9). Sekolah Menengah Kejuruan Unit 32 32 32
10). Akademi atau Program Diploma Unit 1 2 2
2. Jumlah Sekolah/Perguruan Agama *
1). Madrasah Ibtidaiyah (MI) ** Unit
1. Negeri ** Unit 4 4 14
1). Bangunan Baik Unit 2 2 13
2). Bangunan Tidak Baik Unit 2 2 1
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 171
No Uraian Satuan 2014 2015 2016
2. Swasta ** Unit 183 183 1140
1). Bangunan Baik Unit 163 163 680
2). Bangunan Tidak Baik Unit 20 20 460
2). Madrasah Tsanawiyah (MTs) ** Unit
1. Negeri ** Unit 2 2 33
1). Bangunan Baik Unit 2 2 28
2). Bangunan Tidak Baik Unit 0 0 5
2. Swasta ** Unit 105 105 483
1). Bangunan Baik Unit 95 95 351
2). Bangunan Tidak Baik Unit 10 10 132
3). Madrasah Aliyah (MA) ** Unit
1. Negeri ** Unit 1 1 24
1). Bangunan Baik Unit 1 1 24
2). Bangunan Tidak Baik Unit 0 0 0
2. Swasta ** Unit 50 50 185
1). Bangunan Baik Unit 45 45 131
2). Bangunan Tidak Baik Unit 5 5 54
4). P. Tinggi Agama Islam (IAIN/STAIN/UNIV) ** Unit
2. Swasta ** Unit 0 0
1). Bangunan Baik Unit 0 0
2). Bangunan Tidak Baik Unit 0 0
3. Jumlah Kelas *
1). TK dan Sejenisnya Unit 0
2). SD dan Sejenisnya Unit 0
3). SMP dan Sejenisnya Unit 0
4). SMA dan Sejenisnya Unit 756 756
5). PT dan Sejenisnya Unit 125 125
6). Lembaga Pendidikan Ketrampilan Unit 40 40
7). Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Unit 326 326
4. Jumlah Siswa / Mahasiswa *
1). Taman Kanak-Kanak (TK) ** Orang 26.095
1. Negeri Orang 545
2. Swasta Orang 25.550
172 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017
No Uraian Satuan 2014 2015 2016
2). Taman Penitipan Anak (TPA) ** Orang 124
1. Negeri Orang 0
2. Swasta Orang 124
3). Sekolah Luar Biasa (SLB) ** Orang 380
1. Negeri Orang 141
2. Swasta Orang 239
4). Sekolah Dasar (SD) ** Orang 103.219
1. Negeri Orang 99.865
2. Swasta Orang 3.354
5). Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SMP) ** Orang 44.994
1. Negeri Orang 39.919
2. Swasta Orang 5.075
6). Sekolah Menengah Atas (SMA) ** Orang 10.694
1. Negeri Orang 7.868
2. Swasta Orang 2.826
7). Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) ** Orang 11.696
1. Negeri Orang 7.259
2. Swasta Orang 4.437
8). Perguruan Tinggi (PT) ** Orang 4.725 195
1. Negeri Orang 195
2. Swasta Orang 4.725
9). Lembaga Pendidikan Ketrampilan Orang 160
5. Jumlah Guru dengan Kualifikasi S1/D-IV ** Orang 8.311
1). Sekolah Dasar (SD) Sederajat Orang 4.350
2). Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SMP) Sederajat Orang 2.592
3). Sekolah Menengah Atas (SMA) Sederajat Orang 1.369
6. Jumlah Guru dan Dosen *
1). Taman Kanak-Kanak (TK) ** Orang 2.155
1. Negeri Orang 230
2. Swasta Orang 1.925
2). Sekolah Luar Biasa (SLB) ** Orang 85
1. Negeri Orang 30
2. Swasta Orang 55
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 173
No Uraian Satuan 2014 2015 2016
3). Sekolah Dasar (SD) ** Orang 6.787
1. Negeri Orang 6.490
2. Swasta Orang 297
4). Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SMP) ** Orang 2.175
1. Negeri Orang 1.488
2. Swasta Orang 687
5). Sekolah Menengah Atas (SMA) ** Orang 883
1. Negeri Orang 541
2. Swasta Orang 342
6). Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) ** Orang 617
1. Negeri Orang 399
2. Swasta Orang 218
8. Jumlah Siswa / Mahasiswa Perguruan Agama *
1). Raudatul Athfal (RA) ** Orang 3.265
1. Negeri Orang 0
2. Swasta Orang 3.265
2). Madrasah Ibtidaiyah (MI) ** Orang 22.119
1. Negeri Orang 343
2. Swasta Orang 21.776
3). Madrasah Tsanawiyah (MTs) ** Orang 12.496
1. Negeri Orang 959
2. Swasta Orang 11.537
4). Madrasah Aliyah (MA) ** Orang 3.262
1. Negeri Orang 705
2. Swasta Orang 2.557
9. Jumlah Guru dan Dosen Perguruan Agama *
1). Madrasah Ibtidaiyah (MI) ** Orang 2.381
1. Negeri Orang 30
2. Swasta Orang 2.351
2). Madrasah Tsanawiyah (MTs) ** Orang 1.060
1. Negeri Orang 58
2. Swasta Orang 1.002
3). Madrasah Aliyah (MA) ** Orang 551
174 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017
No Uraian Satuan 2014 2015 2016
1. Negeri Orang 54
2. Swasta Orang 497
4). P. Tinggi Agama Islam (IAIN/STAIN/UNIV) ** Orang 12 12
1. Negeri Orang
2. Swasta Orang 12 12
10. Angka Partisipasi Sekolah *
1). 7 - 12 Tahun % 1,069
2). 13 - 15 Tahun % 10,695
3). 16 - 18 Tahun % 6,377
11. Angka Partisipasi Kasar *
1). Jenjang SD/MI/Sederajat % 10,692
2). Jenjang SMP/MTs/Sederajat % 10,698
12. Angka Partisipasi Murni *
1). Jenjang SD/MI/Paket A % 9,986
2). Jenjang SMP/MTs/Paket B % 9,956
3). Jenjang SMA/SMK/MA/Paket C % 5,503
13. Rata-Rata Lama Sekolah Tahun 72
14. Angka Putus Sekolah *
1). APS SD/MI ** % 1,688
1. Jumlah capaian kinerja APS SD/MI % 16,875
2. Jumlah seluruh APS SD/MI % 005
2). APS SMP/MTS ** % 17,693
1. Jumlah capaian kinerja APS SMP/MTS % 17,669
2. Jumlah seluruh APS SMP/MTS % 24
3). APS SMA/SMK/MA ** % 1,624
1. Jumlah capaian kinerja APS SMA/SMK/MA % 16,207
2. Jumlah seluruh APS SMA/SMK/MA % 33
15. Angka Kelulusan ** Orang 37.952
1). Jumlah lulusan pada jenjang SD/MI Orang 16.923
2). Jumlah lulusan pada jenjang SMP/MTs Orang 13.007
3). Jumlah lulusan pada jenjang SMA/SMK/MA Orang 8.022
16. Angka Buta Huruf % 21
17. Angka Melek Huruf % 979
Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Lumajang
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 175
b. Kesehatan
176 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017
No Uraian Satuan 2014 2015 2016
3). Jumlah Balita Kurang Gizi yang Balita 0 68
Mendapat Perawatan
4). Jumlah Seluruh Balita Gizi Buruk Balita 726 616
5). Jumlah Balita Gizi Buruk yang Balita 726 616
Mendapat Perawatan
4. Rata-Rata Jumlah Penduduk Yang Orang 812.574 685.109
Sakit
5. Jumlah Penduduk Meninggal
Menurut Wabah (Total) *
2). Menurut Wabah Demam Jiwa 5 0
Berdarah
6). Menurut Wabah Lainnya Jiwa 0 0
6. Jumlah Ibu Hamil Gizi Buruk Jiwa 1.210 1.689 1.605
7. Jumlah Peserta Program KB Aktif Jiwa 186.421 172.627
1). Laki - Laki Jiwa 3.855
2). Perempuan Jiwa 182.566 0
8. Jumlah Akseptor KB Jiwa 27.747 0
1). Laki - Laki Jiwa 727 0
2). Perempuan Jiwa 27.020 0
9. Jumlah Pasangan Usia Subur Pasang 243.214 0 228.894
10. Jumlah Pasangan Usia Subur ber Pasang 186.421 0
KB 228.894
11. Jumlah Kunjungan Ibu Hamil K4 Kali 0 14.505 14.241
12. Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4 % 0 89 88,44
13. Pelayanan Anak Balita Kali 52.100 51.506 50.660
14. Pemberian Makanan Kali 136 361
Pendamping ASI pada anak usia 6-24
bulan 8.640
15. Pelayanan Nifas Kali 14.542 14.410 14.430
16. Neonatus dengan komplikasi Kali 1.716 1.764
yang ditangani 1.582
17. Penjaringan Kesehatan Siswa SD Orang 756 15.910
dan Setingkat 17.092
18. Jumlah Pelayanan Gawat Darurat 24.472
Level 1 Yang Harus Diberikan Sarana Kali 31.390 949
Kesehatan
IV. Pedagang Kesehatan *
1. Apotek Unit 32 34 34
2. Toko Obat Unit 2 2 2
V. Tenaga Kesehatan ** Orang 1.942 1.700
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 177
No Uraian Satuan 2014 2015 2016
1. Dokter Umum Orang 92 100 66
2. Dokter Spesialis Orang 51 58 26
3. Dokter Gigi Orang 30 36 29
4. Perawat Orang 661 713 838
5. Bidan Orang 356 367 379
6. Ahli Penyehatan Lingkungan Orang 26 0 0
7. Sarjana Farmasi Orang 28 18 18
8. Ahli Gizi Orang 22 36 36
9. Analis Laboratorium Orang 42 47 44
10. Ahli Rontgen Orang 0 0 0
11. Bidan Desa Orang 233 95 201
12. Asisten Apoteker Orang 50 20 83
13. Pranata Laboratorium Kesehatan Orang 12 0 9
14. Bidan Desa Orang 233 95 201
15. Sanitarian Orang 26 25 25
16. Administrator Kesehatan Orang 1 1 1
17. Penyuluh Kesehatan Masyarakat Orang 19 16 33
18. Perawat Gigi Orang 12 12 12
19. Nutrisionis Orang 22 28 36
20. Radiografer Orang 11 11 10
21. Perekam Medis Orang 11 16 22
22. Teknisi Elektromedis Orang 4 6
VI. Cakupan Komplikasi Kebidanan *
1. Cakupan Komplikasi Kebidanan % 997 1,169
100
Yang ditangani
1). Jumlah Komplikasi Kebidanan Orang 3.358 3.809
3655
Yang Mendapat Penanganan
2). Jumlah Ibu Dengan Komplikasi Orang 3.369 3.259
3655
Kebidanan
2. Cakupan Pertolongan Persalinan 987
Oleh Tenaga Kesehatan Yang
% 953 98,81
Memiliki Kompetensi
Kebidanan
1). Jumlah Ibu Yang Ditolong Oleh Orang 15.319 15.352
15.188
Tenaga Kesehatan
2). Jumlah Seluruh Sasaran Ibu Orang 16.082 15.556
15.371
Bersalin
178 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017
No Uraian Satuan 2014 2015 2016
VII. Cakupan Desa/Kelurahan % 805 737
72,2
Universal Child Immunization
1. Jumlah Desa/Kelurahan UCI Desa 165 151 148
VIII. Cakupan penemuan dan
penanganan penderita penyakit: *
1. TBC BTA % 656 68,99
1). Jumlah Penderita Baru TBC BTA Orang 707 783
743
Yang Ditemukan dan Diobati
2). Jumlah Perkiraan Penderita Baru Orang 1.077 8.118
1.077
TBC BTA
2. DBD % 100 100
1). Jumlah Penderita Baru DBD Yang Orang 129 179
312
Ditangani sesuai SOP
2). Jumlah Penderita Baru DBD Yang Orang 129 179
312
Ditemukan
3. Acute Flacid Paraly % 2,16
1). Jumlah Penderita Baru Acute Orang 4 2
Flacid Paraly Yang Ditemukan dan 5
Diobati
2). Jumlah Perkiraan Penderita Baru Orang 6 6
231.810
Acute Flacid Paraly
4. Penyakit lainnya %
1). Jumlah Penderita Penyakit Orang 3.458 0
0
Lainnya Yang Ditemukan dan Diobati
2). Jumlah Perkiraan Penderita Baru Orang 7.646 0
0
Penyakit Lainnya
IX. Cakupan Pelayanan Kesehatan % 291 68
0,43
Rujukan Pasien Masyarakat Miskin
1. Jumlah Kunjungan Pasien Miskin Orang 3.815 2.940
2.008
di Sarana Kesehatan Strategis
X. Cakupan Pelayanan Kesehatan % 125.621 32
48,22
Dasar Pasien Masyarakat Miskin
XI. Cakupan Kunjungan Bayi % 1,002 96,8
1. Jumlah Kunjungan Bayi Bayi 14.885 13.866
Memperoleh Pelayanan Kesehatan 13.400
Sesuai Standar
2. Jumlah Seluruh Bayi Lahir Hidup di Bayi 14.885 15.411
satu Wilayah Kerja Kurun Waktu 15.218
Yang Sama
XII. Desa/Kelurahan yang mengalami 7
Kejadian Luar Biasa (KLB) yang
Desa 17 25
Dilakukan Penyelidikan
Epidemi
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 179
No Uraian Satuan 2014 2015 2016
XIII. Jumlah Desa Siaga Aktif Desa 198 198 198
c. Ketenagakerjaan
180 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017
No Uraian Satuan 2013 2014 2015
12. Angka Pekerja dengan Upah Sesuai UMR % 0 100 100
13. Rasio rata-rata penghasilan pekerja terhadap Rp. 0 0 0
UMR
14. Angka Rata-rata Jam Kerja Jam 35 40 40
15. Angka partisipasi pekerja peserta ASTEK dan % 4,819 0 0
sejenisnya
16. Angka partisipasi perusahaan peserta ASTEK dan % 5,337 0 0
sejenisnya
17. Angka Partisipasi Jamsostek % 0 4,665 3,959
18. Angka Partisipasi Perusahaan Peserta Jamsostek % 0 100 3,943
IX. Jumlah Penduduk Bekerja Menurut Lapangan Orang 392.018 498.039 518.184
Usaha **
1. Pertanian, Kehutanan, Perkebunan dan Perikanan Orang 227.514 227.514 230.656
2. Pertambangan dan Penggalian Orang 7.175 7.175 11.684
3. Industri Pengolahan Orang 58.277 58.277 57.025
4. Listrik, Gas dan Air Orang 0 0 515
5. Bangunan Orang 25.553 25.553 45.904
6. Perdagangan Besar, Eceran, Rumah Makan dan Orang 73.499 73.499 94.521
Hotel
7. Angkutan, Penggudangan dan Komunikasi Orang 0 16.938 15.259
8. Keuangan, Asuransi, Usaha Sewa Bangunan, Tanah Orang 0 3.733 5.479
dan Jasa Perusahaan
9. Jasa Kemasyarakatan Orang 0 85.350 57.141
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Lumajang
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 181
11). Komunitas Adat Terpencil Jiwa 0 0 0
12). Penyandang Tuna Netra Jiwa 0 783 809
13). Penyandang Tuna Rungu Jiwa 0 0
14). Penyandang Tuna Wicara Jiwa 0 641
15). Penyandang Tuna Wicara-Rungu Jiwa 0 639 639
16). Penyandang Tuna Daksa Jiwa 0 1.455 1.455
17). Penyandang Tuna Grahita Jiwa 0 1.141 1.141
18). Penyandang Cacat Jiwa Jiwa 0 170 1.153
19). Penyandang Cacat Ganda Jiwa 9.631 0
20). Tuna Susila Jiwa 311 67 316
21). Bekas Narapidana Jiwa 1.254 314
22). Pengidap HIV/AIDS Jiwa 17 217 18
23). Korban Penyalahgunaan NAPZA Jiwa 110 0 110
2. Jumlah Panti Asuhan *
1). Panti Sosial Asuhan Anak Buah 51 53 53
2). Panti Sosial Tresna Wirda Buah 0 1
3). Panti Sosial Bina Rungu Wicara Buah 0 1
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Lumajang
3. Kondisi Infrastruktur
a. Perhubungan
182 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017
No Uraian Satuan 2014 2015 2016
5). Angkutan Kereta Api *
1. Jumlah Stasiun Kereta Api Stasiun 3 3 1
6). Jumlah pemasangan rambu-rambu Unit 1.890 176 176
7). Jumlah rambu-rambu yang seharusnya tersedia Unit 2.338 3.028 3.028
2. Jumlah Penumpang Angkutan ** Orang 1.439.877 1.395.393
1). Jumlah Penumpang Bis Orang 1.436.490 1.385.297
2). Jumlah Penumpang Kereta Api Orang 3.387 10.096
II. Angkutan Umum *
1. Jumlah Angkutan Umum ** Unit 1.331 15.792 15.792
1). Mobil Penumpang Umum Unit 110 77 77
2). Mobil Bus Unit 109 743 743
3). Mobil Barang Unit 621 14.503 14.503
4). Kereta Gandengan Unit 466 432 432
5). Kereta Tempelan Unit 25 37 37
2. Jumlah Ijin Trayek yang Dikeluarkan ** Unit 90 110 110
1). Izin Trayek antarkota antarprovinsi Unit 0 0 0
2). Izin Trayek Perkotaan Unit 40 60 60
3). Izin Trayek Pedesaan Unit 50 50 50
3. Jumlah Uji Kir Angkutan Umum ** Unit 6.416 15.792
1). Mobil Penumpang Umum Unit 53 77
2). Mobil Bus Unit 330 743
3). Mobil Barang Unit 5.542 14.503
4). Kereta Gandengan Unit 466 432
5). Kereta Tempelan Unit 25 37
4. Lama Pengujian KIR ** Hari 5 5 5
1). Mobil Penumpang Umum Hari 1 1 1
2). Mobil Bus Hari 1 1 1
3). Mobil Barang Hari 1 1 1
4). Kereta Gandengan Hari 1 1 1
5). Kereta Tempelan Hari 1 1 1
5. Biaya Pengujian KIR ** Rp 140.000 145.000 145.000
1). Mobil Penumpang Umum Rp 20.000 20.000 20.000
2). Mobil Bus Rp 30.000 30.000 30.000
3). Mobil Barang Rp 30.000 35.000 35.000
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 183
No Uraian Satuan 2014 2015 2016
4). Kereta Gandengan Rp 30.000 30.000 30.000
5). Kereta Tempelan Rp 30.000 30.000 30.000
III. Pelayanan Transportasi *
1. Fasilitas Pendukung Keselamatan (Pengujian, dll) Unit 2 2 2
2. Fasilitas Perlengkapan Jalan (halte, trotoar) ** Unit 1.581 1.568 3.136
1). Trotoar Unit 0 0 1.568
2). Jalur Sepeda Unit 1.500 1.500 1.500
3). Tempat Penyeberangan Pejalan Kaki Unit 69 56 56
4). Halte Unit 12 12 12
5). Fasilitas Khusus Penyandang Cacat Unit 0 0 0
3. Jaringan Jalan dan Perambuan Unit 0 160 160
4. Jaringan Pelayanan Angkutan Unit 7 25 25
5. Manajemen Rekayasa Unit 0 8 8
6. Pelayanan Angkutan Unit 110 3 3
7. Penerangan Jalan Lingkungan Unit 4.699 5.560 5.560
IV. Jumlah Kendaraan Bermotor ** Unit 312.056 284.128
1. Mobil Penumpang Unit 109 84
2. Bus Unit 621 457
3. Truk Unit 14.550 10.728
4. Sepeda Motor Unit 296.776 272.859
Sumber : Dinas Perhubungan Kabupaten Lumajang
184 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017
KABUPATEN JEMBER
A. KONDISI UMUM
- Bagian selatan wilayah Kabupaten Jember adalah dataran rendah dengan titik terluarnya adalah Pulau
Barong, terdapat pula sekitar 82 pulau-pulau kecil, 16 pulau diantaranya sudah memiliki nama. Pada
kawasan ini terdapat Taman Nasional Meru Betiri yang berbatasan dengan wilayah administratif
Kabupaten Banyuwangi.
- Bagian barat laut berbatasan dengan Kabupaten Probolinggo, dimana merupakan bagian dari
Pegunungan Iyang, dengan puncaknya Gunung Argopuro (3.088 m).
- Bagian timur merupakan bagian dari rangkaian Dataran Tinggi Ijen.
Kabupaten Jember berada pada ketinggian 0–3.300 meter di atas permukaan laut (dpl), dengan ketinggian
daerah perkotaan Jember lebih kurang 87 meter di atas permukaan laut (dpl). Sebagian besar wilayah
berada pada ketinggian antara 100 hingga 500 meter di atas permukaan laut (37,75%), selebihnya 17,95%
pada ketinggian 0 sampai dengan 25 m, 20,70% pada ketinggian 25 sampai dengan 100 m, 15,80% berada
pada ketinggian 500 sampai dengan 1.000 m di atas permukaan laut dan 7,80% pada ketinggian lebih dari
1.000 m. Wilayah barat daya memiliki dataran dengan ketinggian 0 – 25 meter dpl. Sedangkan daerah
timur laut yang berbatasan dengan Bondowoso dan tenggara yang berbatasan dengan Banyuwangi
memiliki ketinggian di atas 1.000 meter dpl.
Dengan demikian dapat diketahui bahwa wilayah Kabupaten Jember memiliki ketinggian yang bervariasi,
dan dapat dikatakan bahwa sebagian besar wilayah Kabupaten Jember berada pada area dataran rendah.
Secara administratif wilayah Kabupaten Jember terbagi menjadi 31 kecamatan terdiri atas 28 kecamatan
dengan 226 desa dan 3 kecamatan dengan 22 kelurahan, 972 dusun/lingkungan, 4.216 RW dan 14.213 RT.
Kecamatan terluas adalah Tempurejo dengan luas 524,46 Km2 atau 15,9% dari total luas wilayah
Kabupaten Jember. Kecamatan yang terkecil adalah Kaliwates, seluas 24,94 Km2 atau 0,76%. Pembagian
wilayah administrasi Kabupaten Jember sebagai berikut.
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 185
Nama Kecamatan dan Jumlah Desa/Kelurahan di Kabupaten Jember
Jumlah Jumlah 2
No. Kecamatan Jumlah RW Jumlah RT Luas (Km )
Desa/Kel Dusun/Lingk
1 Kencong 5 24 123 526 65,92
2 Gumukmas 8 24 159 453 82,98
3 Puger 12 37 288 658 148,99
4 Wuluhan 7 25 126 719 137,18
5 Ambulu 7 27 200 637 104,56
6 Tempurejo 8 29 109 441 524,46
7 Silo 9 41 213 622 309,98
8 Mayang 7 24 109 347 63,78
9 Mumbulsari 7 26 86 463 95,13
10 Jenggawah 8 36 97 536 51,02
11 Ajung 7 33 113 491 56,61
12 Rambipuji 8 42 150 517 52,80
13 Balung 8 27 110 368 47,12
14 Umbulsari 10 28 153 450 70,52
15 Semboro 6 14 114 326 45,43
16 Jombang 6 17 134 402 54,30
17 Sumberbaru 10 36 166 599 166,37
18 Tanggul 8 24 140 507 199,99
19 Bangsalsari 11 41 253 569 175,28
20 Panti 7 29 91 423 160,71
21 Sukorambi 5 16 78 258 60,63
22 Arjasa 6 25 64 249 43,75
23 Pakusari 7 26 96 293 29,11
24 Kalisat 12 53 151 473 53,48
25 Ledokombo 10 38 147 422 146,92
26 Sumberjambe 9 58 103 426 138,24
27 Sukowono 12 27 142 403 44,04
28 Jelbuk 6 42 78 236 65,06
29 Kaliwates 7 32 152 490 24,94
30 Sumbersari 7 33 152 505 37,05
31 Patrang 8 38 119 404 36,99
Jumlah 248 972 4.216 14.213 3.293,34
Sumber : Kabupaten Jember Dalam Angka, 2016
186 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017
3. Demografi
Indikator kependudukan Kabupaten Jember Tahun 2012 – 2015
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 187
Jumlah Penduduk (Jiwa) Kepadatan
2
No. Kecamatan Luas (Km ) Penduduk
Laki-laki Perempuan 2
(Jiwa/ Km )
22 Arjasa 18.976 19.991 43,75 1.103
23 Pakusari 20.736 21.976 29,11 1.463
24 Kalisat 37.440 39.317 53,48 1.519
25 Ledokombo 31.298 32.727 146,92 408
26 Sumberjambe 30.081 31.485 138,24 938
27 Sukowono 29.198 30.943 44,04 1.381
28 Jelbuk 15.825 16.903 65,06 776
29 Kaliwates 55.582 58.943 24,94 4.281
30 Sumbersari 63.345 65.957 37,05 3.490
31 Patrang 46.684 47.787 36,99 2.554
1. Kondisi Ekonomi
a. Pertumbuhan Ekonomi/PDRB
Tahun
Uraian
2012 2013 2014 2015
1. PDRB Jember
ADHB (Rp. Milyar) 40.965,03 46.219,49 52.070,49 56.376,96
ADHK (Rp. Milyar) 36.980,87 39.282,76 41.698,69 44.204,10
2. Pertumbuhan Ekonomi
ADHK (%) 5,40 6,22 6,13 5,33
3. PDRB Perkapita
ADHB (Rp. Ribu) 17.303,21 19.408,54 21.744,89 23.420,97
ADHK (Rp. Ribu) 15.620,34 16.495,66 17.413,58 2.407.115
Sumber : Statistik Daerah Kabupaten Jember Tahun 2010 – 2014
b. Pertanian
Tahun
No. Uraian
2013 2014 2015 2016
1 Sawah Irigasi 84.519 84.509 85.231 84.966
2 Sawah Tadah Hujan 146 146 838 679
3 Rawa / Lebak 338 338 318 318
4 Tegal / Kebun 32.141 32.272 35.850 32.312
5 Ladang / Huma 2.284 307 300 310
188 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017
Perkembangan Produksi Benih Tahun 2013 – 2015
Keragaan Luas Panen Bersih, Produktivitas dan Produksi Tanaman Pangan Tahun 2013 – 2016
Tahun
No. Uraian
2013 2014 2015 2016
I Padi
1. Luas Panen (Ha) 162.619 164.307 164.656 166.179
2. Produktivitas (Ku/Ha.) 57,19 59,55 61,03 59,37
3. Produksi (Ton) 930.027 978.373 1.004.933 986.653
II Jagung
1. Luas Panen (Ha) 57.118 59.858 62.309 62.836
2. Produktivitas (Ku/Ha.) 67,39 65,28 72,09 63,98
3. Produksi (Ton) 384.896 390.759 449.209 402.031
III Kedelai
1. Luas Panen (Ha) 9.456 11.729 11.895 10.760
2. Produktivitas (Ku/Ha.) 22,58 20,35 21,17 20,47
3. Produksi (Ton) 21.348 23.868 25.181 22.027
Keragaan Luas Panen Bersih, Produktivitas dan Produksi Sayuran Utama Tahun 2013 – 2015
Tahun
No. Uraian
2013 2014 2015
1 Petsai / Sawi
a. Luas Panen (Ha) 255 195 156
b. Rata-Rata Produksi (Ku/Ha) 21,99 64,31 56,76
c. Produksi (Ku) 5.608 12.540 8.854
2 Kubis
a. Luas Panen (Ha) 301 293 384
b. Rata-Rata Produksi (Ku/Ha) 268,86 156,88 191,08
c. Produksi (Ku) 80.927 45.967 73.373
3 Kacang Panjang
a. Luas Panen (Ha) 901 704 648
b. Rata-Rata Produksi (Ku/Ha) 45,44 46,24 51,75
c. Produksi (Ku) 40.937 32.553 33.535
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 189
Tahun
No. Uraian
2013 2014 2015
4 Cabe Besar
a. Luas Panen (Ha) 639 685 712
b. Rata-Rata Produksi (Ku/Ha) 55,26 81,87 93,79
c. Produksi (Ku) 35.311 56.084 66.775
5 Cabe Rawit
a. Luas Panen (Ha) 3.461 3.890 2.908
b. Rata-Rata Produksi (Ku/Ha) 64,39 82,55 83,05
c. Produksi (Ku) 222.839 321.115 241.519
6 Semangka
a. Luas Panen (Ha) 1.974 2.071 1.786
b. Rata-Rata Produksi (Ku/Ha) 167,67 197,63 174,58
c. Produksi (Ku) 330.975 409.301 311.808
Tahun
No. Uraian
2013 2014 2015 2016
1 ALPUKAT
a. Tanaman menghasilkan (phn) 18.312 17.908 18.792 17.626
b. Rata-Rata Produksi (Ku/phn) 0,79 0,84 1,00 1,59
c. Produksi (Ku). 14.485 14.995 18.859 28.062
2 DUKU
a. Tanaman menghasilkan (phn) 30.512 33.943 30.604 32.632
b. Rata-Rata Produksi (Ku/phn) 0,58 0,36 0,71 1,16
c. Produksi (Ku). 17.635 12.251 21.763 27.731
3 DURIAN
a. Tanaman menghasilkan (phn) 65.194 63.420 67.025 46.379
b. Rata-Rata Produksi (Ku/phn) 0,89 1,10 0,98 1,11
c. Produksi (Ku). 58.310 69.644 65.910 51.309
4 JERUK SIEM
a. Tanaman menghasilkan (phn) 1.362.823 2.047.648 2.091.414 1.986.652
b. Rata-Rata Produksi (Ku/phn) 0,84 0,78 0,66 0,68
c. Produksi (Ku). 1.150.365 1.606.218 1.370.422 1.348.767
5 MANGGA
a. Tanaman menghasilkan (phn) 176.620 192.229 144.932 113.814
b. Rata-Rata Produksi (Ku/phn) 0,75 1,94 1,66 2,15
c. Produksi (Ku). 132.653 373.162 240.045 244.380
6 PISANG
a. Tanaman menghasilkan (phn) 974.300 976.219 850.483 1.113.139
b. Rata-Rata Produksi (Ku/phn) 0,84 1,16 0,98 0,91
c. Produksi (Ku). 820.672 1.135.915 754.512 1.008.054
7 RAMBUTAN
190 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017
Tahun
No. Uraian
2013 2014 2015 2016
a. Tanaman menghasilkan (phn) 356.695 294.137 464.931 234.320
b. Rata-Rata Produksi (Ku/phn) 0,52 0,95 0,67 0,80
c. Produksi (Ku). 183.901 280.598 309.863 186.897
8 SALAK
a. Tanaman menghasilkan (phn) 94.843 202.734 92.685 128.716
b. Rata-Rata Produksi (Ku/phn) 0,09 0,30 0,73 0,42
c. Produksi (Ku). 8.352 61.264 67.908 54.565
9 PEPAYA
a. Tanaman menghasilkan (phn) 570.449 539.424 631.521 544.185
b. Rata-Rata Produksi (Ku/phn) 1,07 1,19 1,33 1,88
c. Produksi (Ku). 611.581 641.837 840.420 1.020.575
10 MANGGIS
a. Tanaman menghasilkan (phn) 35.631 37.514 56.503 48.691
b. Rata-Rata Produksi (Ku/phn) 0,58 0,56 1,57 0,69
c. Produksi (Ku). 20.510 20.895 88.754 33.416
c. Perkebunan
Tahun
No. Jenis Komoditas
2013 2014 2015 2016
1 Tembakau :
- Na-Oogst 5.537,50 5.050,20 2.765,81 2.145,00
- VO Kasturi 9.138,00 10.579,70 10.116,34 3.435,15
- VO Rajang 743,00 1.584,60 1.234,90 434,75
- White Burly 234,00 205,00 181 148,50
2 Kopi 5.587,13 5.586,24 3.273,08 5.594,32
3 Kelapa 12.746,99 12.735,51 9.006,14 12.861,90
4 Tebu 6.495,50 7.578,06 7.200 9.516,96
5 Cengkeh 206,49 206,42 69,87 205,47
6 Panili 48,01 47,85 33,38 47,41
7 Lada 38,16 38,15 35,21 38,11
8 Jambu Mete 281,52 281,19 158,44 376,94
9 Pinang 1.582,24 1.571,59 1.322,97 1.564,83
10 Kapuk 1.742,28 1.737,69 1.442 1.703,21
11 Kakao 255,60 255,60 11.01 281,59
12 Mlinjo 78,33 78,33 10,95
Jumlah 44.380,82 47.536,13 36.861,48 38.354,14
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 191
Produksi Tanaman Perkebunan Rakyat Tahun 2013 – 2016
Tahun
No. Jenis Komoditas
2013 2014 2015 2016
1 Tembakau :
- Na-Oogst 79.758,00 78.986,60 4.568,76 22.425,4
- VO Kasturi 119.782,00 145.275,40 16.186,14 35.985,65
- VO Rajang 6.214,50 14.103,80 1.111,41 3.890,25
- White Burly 3.886,00 5.029,00 271,50 1.726,50
2 Kopi 17.755,46 24.915,30 2.454,81 24.960,52
3 Kelapa 70.764,51 70.725,22 6.754,61 73.018,78
4 Tebu 6.356.436,50 6.194.379,90 5.262.264 6.251.135,37
5 Cengkeh 202,26 209,78 17,47 209,10
6 Panili 114,74 124,57 11,68 126,66
7 Lada 135,57 137,40 12,32 138,33
8 Jambu Mete 242,71 242,66 23,77 221,18
9 Pinang 8.720,57 9.053,92 899,62 8.874,26
10 Kapuk 3.152,83 3.632,29 360,60 3.679,13
11 Kakao 59,58 65,82 5,51 67,32
12 Mlinjo 12,42 2,12 21,90
Jumlah 6.667.237,65 6.546.883,78 5.294.964,1 6.426.458,45
d. Peternakan
Tahun
No. Jenis Ternak
2013 2014 2015 2016
1 Sapi Potong 217.763 236.198 243.390 250.112
2 Sapi Perah 1.298 1.378 1.338 1.451
3 Kambing 48.962 49.514 50.259 51.264
4 Domba 71.782 72.859 73.950 75.060
5 Ayam Buras 1.634.625 1.665.091 1.698.475 1.723.950
6 Ayam Petelur 799.740 817.846 1.109.578 1.126.222
7 Ayam Pedaging 1.453.837 1.537.816 2.020.006 2.050.303
8 Itik 175.752 180.006 183.606 186.360
Tahun
No. Jenis Daging
2013 2014 2015 2016
1 Sapi Potong 2.572.374 2.210.735 1.978.528 2.116.968
2 Kerbau 912 676 2.032 -
3 Kuda 0 0 0 192
4 Kambing 525.321 234.218 237.154 266.847
192 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017
Tahun
No. Jenis Daging
2013 2014 2015 2016
5 Domba 1.092.046 476.637 473.679 484.433
6 Babi 6.112 29.561 9.242 14.517
7 Ayam Buras 1.181.352 2.564.240 2.615.652 2.771.735
8 Ayam Pedaging 9.489.643 14.320.143 18.712.664 16.450.002
9 Ayam Petelur 654.585 490.708 665.747 733.862
10 Itik 145.587 108.004 115.673 117.407
Jumlah 15.667.932 20.434.922 24.810.371 22.955.936
Tahun
No Jenis Usaha
2013 2014 2015 2016
1 Sapi Perah Perusahaan 796.921 821.719 770.781 975.668
2 Sapi Perah Rakyat 1.112.515 1.557.022 1.476.009 1.868.845
Jumlah 1.909.436 2.378.741 2.246.790 2.844.513
Tahun
No Jenis Telur
2013 2014 2015 2016
1 Ayam Buras 3.923.256 936.618 955.394 988.685
2 Ayam Ras 4.887.746 6.565.259 8.907.142 11.419.891
3 Itik 1.764.412 1.154.468 1.177.559 1.337.226
4 Puyuh 84.520 81.955
Jumlah 10.575.414 8.656.345 11.124.615 13.827.937
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 193
e. Perikanan dan Kelautan
Tahun
No Jenis Ikan
2013 2014 2015 2016
1 Lele 72.650.000 78.750.000 101.742.500 65.160.000
2 Gurami 5.125.000 6.050.000 1.224.900 2.335.700
3 Nila 6.960.000 7.650.000 4.286.000 4.560.000
4 Tombro 6.625.000 7.125.000 2.286.000 1.810.000
5 Tawes 1.335.000 1.575.000 1.315.000 2.535.000
Jumlah 92.695.000 101.150.000 110.626.400 76.400.700
Produksi Ikan Air Tawar dan Payau Tahun 2013 – 2015 (Ton)
Tahun
NO Uraian
2013 2014 2015 2016
1 Ikan air tawar 4.733,50 7.445,80 8.104,30 9.573,90
2 Ikan air payau 726,50 929,20 1.038,50 1.302,50
Jumlah 5.460,00 8.375,00 9.142,80 10.876,40
Perkembangan RTP (Rumah Tangga Perikanan) Budidaya Ikan Tahun 2013 – 2016
Tahun
No Jenis Usaha
2013 2014 2015 2016
1 Kolam 2.735 3.095 3.107 3.112
2 Mina Padi 145 142 140 136
3 Keramba - - - -
4 KPI 492 492 510 512
5 Tambak 28 28 32 64
Tahun
No Jenis Usaha
2013 2014 2015 2016
1 Kolam 285,90 293,75 295,83 296,75
2 Mina Padi 64,94 50,25 50,12 50,05
3 Keramba - - - -
194 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017
Tahun
No Jenis Usaha
2013 2014 2015 2016
4 KPI 615 615 619 691
5 Tambak 157,25 157,25 174,25 174,25
Pengembangan Produksi Budidaya Ikan Air Tawar Tahun 2013 – 2016 (Ton)
Tahun
No Jenis Ikan
2013 2014 2015 2016
1 Tombro 75,70 90,50 99,3 118,3
2 Nila 195,00 265,00 285,5 341,9
3 Gurami 1.155,30 1.733,70 1.809 2.395,7
4 Lele 3.266,70 5.275,10 5.838,3 6.965,9
5 Tawes 25,80 60,50 25,8 31,6
6 Mujair 15,00 - - -
7 Patin - 15,00 46,4 19,0
Jumlah 4.733,50 7.445,80 8.104,3 9.872,4
Perkembangan Jumlah Nelayan, Perahu dan Alat Tangkap Tahun 2013 – 2016
Tahun
No Uraian
2013 2014 2015 2016
Nelayan
1 Nelayan (orang) 14.115 14.206 14.348 12.980
Perahu
1 Perahu besar 724 634 640 634
2 Perahu sedang 340 268 271 268
3 Perahu Motor Tempel 1.376 1.465 1.480 1.465
4 Perahu Tanpa Motor 156 98 95 98
Alat Tangkap
1 Payang 915 951 903 885
2 Gillnet 575 565 571 565
3 Trammel net 1.295 2.248 2.270 2.248
4 Prawe 1.432 1.081 1.092 1.081
5 Lain-lain 1.166 1.408 1.478 1.474
Tahun
No Jenis Ikan
2013 2014 2015 2016
1 Tuna 1.963,50 2.138,40 429,55 485,171
2 Cakalang 1.935,90 2.045,20 2.491,21 2.600,99
3 Tongkol 2.693,20 2.751,30 1.855,90 1,936,93
4 Layur 225,30 257,80 266,53 260,337
5 Tengiri 411,90 498,70 117,90 121,759
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 195
Tahun
No Jenis Ikan
2013 2014 2015 2016
6 Udang 54,70 60,20 21,81 21,82
7 Cumi-cumi 32,30 37,30 11,21 11,21
8 Karapu 65,40 68,20 84,55
9 Kakap 133,80 157,40 32,09
10 Manyung 54,30 60,70 38,15
11 Lain-lain 3.878,88
Jumlah 7.565,30 8.075,20 9.277,80 5.405.22
Tahun
Klasifikasi
2013 2014 2015 2016
Industri Non Formal
- Unit 40.792 40.792 40.792 40.792
- Tenaga Kerja 93.244 93.244 93.244 93.244
Industri Formal
TDI
- Unit 2.588 2.738 2.915 3.044
- Tenaga Kerja 28.306 29.170 30.279 30.982
IUI
- Unit 450 491 536 597
- Tenaga Kerja 16.467 18.941 25.956 28.279
Tahun
No Uraian
2013 2014 2015 2016
1 Golongan Perusahaan
a. Besar 3 - 28
b. Menengah 95 82 176 83
c. Kecil 1.338 1.199 1.681 915
d. Mikro - - -
2 Nilai Investasi (Rp.000) 350.325.552 340.243.573 312.936.702 304.074.684
3 Jumlah Tenaga Kerja 6.210 5.233 2.933 2.395
4 Pembukaan Cabang 2 2
196 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017
g. Investasi
Tahun 2016
No. Uraian Unit Usaha Nilai Investasi Tenaga Kerja
(Unit) (Rp.) (Orang)
1 Penanam Modal Asing (PMA) 7 254.079.740.900 3.415
2 Penanam Modal Dalam Negeri
2 1.611.901.072.000 1.400
(PMDN)
3 Penanam Modal Dalam Negeri
(PMDN) Non Fasilitas (Investasi 2.139 712.126.009.000 7.667
Daerah)
h. Koperasi
Kemampuan Pelayanan Dinas Koperasi UMKM kepada Koperasi Tahun 2013 – 2016
Tahun
No Uraian
2013 2014 2015 2016
1 Badan Hukum dan Pembentukan Koperasi Baru (unit) 19 33 119 62
2 Bintek Koperasi (orang) 248 798 500 832
3 Diklat (orang) 360 360 450 480
4 Fasilitasi Modal (unit koperasi) 2 15 5
Tahun
No Uraian
2013 2014 2015 2016
1 Jumlah koperasi yang melaporkan RAT (unit) 265 300 299 277
2 Jumlah anggota (org) 41.956 88.019 89.413 44.759
3 Jumlah karyawan (org) 767 1.250 1.281 578
4 Modal (Rp.miliar) 400.049.217 405.375.502 242.204.998 437.782.736
5 Volume usaha (Rp.miliar) 459.989.362 947.426.136 339.851.758 344.406.070
6 SHU (Rp.miliar) 22.090.456 39.667.801 39.022.151 39.267.485
7 Jumlah koperasi (unit) 1.813 1.846 1.630 1.498
8 Jumlah koperasi aktif (unit) 952 1.002 1.200
i. Pariwisata
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 197
Perkembangan Jenis, Kelas dan Jumlah Restoran Tahun 2014 – 2016
2. Kondisi Sosial
a. Pendidikan
198 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017
No. Indikator Kinerja Satuan 2013 2014 2015 2016
- SD/MI % 0,11 0,13 0,10 0,06
- SMP/MTs % 0,44 0,43 0,33 0,30
- SMA/MA/SMK % 1,02 0,69 0,68 0,55
4 Rata-Rata Nilai UN
- SD/MI 6,69 7,24 7,44 8,45
- SMP/MTs 6,30 6,57 7,37 7,79
- SMA/MA/SMK 6,45 6,52 7,40 7,81
5 Angka Kelulusan Sekolah
- SD/MI % 99,62 99,76 94,74 97,69
- SMP/MTs % 99,50 99,80 81,60 89,38
- SMA/MA/SMK % 99,88 99,90 81,92 90,82
6 Rasio Guru dengan Murid
- SD/MI 1 / 16 1 / 16 1 /15 1 /15
- SMP/MTs 1 / 13 1 / 13 1 / 13 1 / 14
- SMA/MA/SMK 1 / 12 1 / 12 1 / 12 1 / 15
7 Rasio Kelas dengan Murid
- SD/MI 1 / 26 1 / 26 1 / 25 1 / 23
- SMP/MTs 1 / 32 1 / 32 1 / 32 1 / 30
- SMA/MA/SMK 1 / 33 1 / 36 1 / 39 1 / 34
8 Rasio Ketersediaan Sekolah
- SD/MI 1 / 179 1 / 174 1 / 174 1 / 174
- SMP/MTs 1 / 253 1 / 223 1 / 223 1 / 223
- SMA/MA/SMK 1 / 415 1 / 260 1 /260 1 /260
Tahun
No. Uraian
2013 2014 2015 2016
1 Jumlah Lembaga
TK/RA 1.082 1.158 1.212 927
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 199
Tahun
No. Uraian
2013 2014 2015 2016
PAUD (Non Formal) 872 903 922 945
2 Siswa
TK/RA 56.107 72.197 62.162 60.179
PAUD (Non Formal) 22.431 24.041 30.049 32.738
3 Guru
TK/RA 3.403 3.683 3.766 3.663
PAUD (Non Formal) 2.481 2.810 2.816 2.934
Perkembangan Lembaga, Siswa, dan Guru Pendidikan Dasar Tahun 2013 – 2016
Tahun
No. Uraian
2013 2014 2015 2016
1 Lembaga
a. SD/SDLB 1.015 1.017 1.022 1.027
b. MI 361 378 405 393
c. SMP/SMPLB 286 289 309 315
d. MTs 213 216 224 223
Jumlah 1.875 1.900 1.960 1.958
2 Siswa
a. SD/SDLB 200.410 189.290 183.585 184.845
b. MI 47.212 47.315 50.982 52.988
c. SMP/SMPLB 72.379 74.139 76.478 76.835
d. MTs 37.936 38.366 41.438 38.849
Jumlah 357.937 349.110 352.483 353.517
3 Guru
a. SD/SDLB 11.681 10.284 12.075 11.700
b. MI 3.947 3.885 4.115 4.499
c. SMP/SMPLB 5.067 5.189 5.628 4.586
d. MTs 3.467 3.549 3.747 3.744
Jumlah 24.162 22.907 25.565 24.529
Tahun
No Uraian
2013 2014 2015 2016
SD
1 Pembangunan RKB 20 25 15 15
2 Pembangunan Perpustakaan 89 49 26 27
3 Peralatan Praktek & Peraga 758 2.064 1.418 1.328
4 Rehab Ruang Kelas 834 474 190 0
5 Meubelair 508 12.903 19.291 28.416
200 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017
Tahun
No Uraian
2013 2014 2015 2016
6 Sarana Prasarana - 115 584 1.000
SMP
1 Pembangunan RKB - 39 20 7
2 Pembangunan Laboratorium - 17 5 0
3 Pembangunan Perpustakaan - 19 5 0
4 Peralatan Praktek & Peraga 672 26 170 0
5 Rehab Ruang Kelas 189 98 45 55
6 Meubelair 2.583 - 3.023 5.250
7 Sarana Prasarana - - 13 0
Perkembangan Lembaga, Siswa, dan Guru Pendidikan Menengah Tahun 2013 – 2016
Tahun
No. Indikator Kinerja
2013 2014 2015 2016
1 Lembaga
SMA/SMALB 61 63 63 61
MA 83 90 92 94
SMK 132 139 151 163
Jumlah 276 292 306 318
2 Siswa
SMA/SMALB 22.123 22.525 23.550 23.207
MA 14.662 15.748 17.094 18.984
SMK 35.070 37.294 40.423 43.208
Jumlah 71.855 75.577 81.067 85.399
3 Guru
SMA/SMALB 1.647 1.667 1.673 1.673
MA 1.616 1.687 1.719 1.919
SMK 3.016 3.055 3.268 2.369
Jumlah 6.279 6.409 6.660 5.961
Tahun
No Uraian
2013 2014 2015 2016
1 Lembaga
- Paket A setara SD 2 2 2 5
- Paket B setara SMP 25 24 12 8
- Paket C setara SMA 15 12 13 6
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 201
Tahun
No Uraian
2013 2014 2015 2016
2 Warga Belajar
a. Paket A setara SD
- Usia 10 - 15 th 0 0 32 0
- Usia 16 th ke atas 37 31 25 105
b. Paket B Setara SMP
- Usia 13 - 18 th 125 75 128 72
- Usia 19 th ke atas 745 593 292 175
c. Paket C setara SMA
- Usia 15 - 18 tahun 175 175 152 63
- Usia 25 th ke atas 689 597 630 216
3 Tutor
- Paket A setara SD 6 6 8 10
- Paket B setara SMP 124 95 84 48
- Paket C setara SMA 108 96 104 42
b. Kesehatan
Tahun
Uraian
2013 2014 2015 2016
Dokter Umum 209 312 373 380
Dokter Spesialis 93 97 127 133
Dokter Gigi 505 194 220 230
Perawat 1.534 1.558 1.329 2.163
Bidan 1.107 1.225 1.010 1.200
Bidan Desa 453 534 331 429
Dukun Terlatih 1.224 1.185 1.081 1.130
Tahun
Uraian
2013 2014 2015 2016
% Capaian PHBS 63,92 63,98 67,80 68,01
202 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017
Kondisi Posyandu Tahun 2013 – 2016
Tahun
Strata Posyandu
2013 2014 2015 2016
Pratama 7 7 0
Madya 180 204 58 58
Purnama 2.288 2.303 2.369 2.369
Mandiri 355 356 449 449
Jumlah 2.830 2.870 2.876 2.876
Tahun
No Indikator
2013 2014 2015 2016
1 Balita Gizi Buruk 17 19 4 4
2 Kecamatan Bebas Rawan Gizi (%) 16,8 45,16 35,5 51,61
3 Cakupan Vitamin A (%) 75,62 73,32 76,88 80,24
Tahun
Uraian
2013 2014 2015 2016
Kasus DBD 245 897 958 514
Fogging DBD 105 156 324 142
% Capaian Fogging 42,85 17,39 33,82 27,63
Tahun
Uraian
2013 2014 2015 2016
CAK. RAJA 436.857 438.643 472.707 321.226
Jml Penduduk 2.413.578 2.338.571 2.407.115 2.419.000
% 18,10 18,36 19,64 13,27
Tahun
Uraian
2013 2014 2015 2016
CAK. RANAP 41.030 39.645 43.746 50.705
Jml Penduduk 2.413.578 2.338.571 2.407.115 2.419.000
% 1,70 1,66 1,81 2,09
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 203
Persentase persalinan oleh tenaga kesehatan mengalami peningkatan kinerja
petugas dalam Kondisi Persalinan oleh Tenaga Kesehatan
Tahun
Uraian
2013 2014 2015 2016
Persalinan oleh Tenaga Kesehatan 34.968 35.144 35.925 35.702
Jumlah Persalinan 42.045 35.533 38.776 36.354
Persentase Capaian 82,92 83,63 92,65 98,21
Tahun
No Uraian
2013 2014 2015 2016
1 Cakupan Gakin 122.343 127.852 134.375 292.277
2 Maskin 930.965 930.965 930.965 1.058.881
Persentase Capaian 17,59 13,73 14,43 27,60
Tahun
No. Uraian
2013 2014 2015 2016
1 Puskesmas 49 49 50 50
2 Puskesmas Perawatan 38 42 42 42
3 Puskesmas Pembantu 129 135 135 135
4 Polindes 248 176 176 176
5 Laboratorium Medis Pemerintah 1 1 1 1
6 Laboratorium Swasta 9 9 9 9
7 RSD 3 3 3 3
8 RS Swasta 6 6 6 6
9 Mobil Pusling 49 49 49 50
204 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017
No Sasaran Indikator 2013 2014 2015
2 Meningkatkan pengetahuan 3 Posyandu purnama dan 93,40% 92,64% 97,98%
dan kesadaran untuk mandiri
berperilaku hidup bersih dan 4 D/S balita 76,74% 81,21% 84,78%
sehat serta pemberdayaan
5 Desa Siaga aktif pada tahap 97,98% 97,98% 100%
masyarakat ke arah
Pratama, Madya, Purnama
kemandirian
dan Mandiri
3 Meningkatkan akses dan mutu 6 Angka Kematian Bayi (AKB) 11,79 6,97 6,14
pelayanan kesehatan ibu, per 1.000 KH
bayi, anak, remaja dan lanjut 7 Angka Kematian Balita 0,84 0,69 0,52
usia serta kesehatan
8 Angka Kematian Ibu 101,30 86,13 82,73
reproduksi
Melahirkan (AKI) per
100.000 KH
9 Cakupan persalinan oleh 82,92% 83,59% 93%
Nakes
10 Cakupan K4 (pelayanan ANC 69,78% 75,46% 85%
paripurna)
11 Pelayanan KB aktif 72,85% 72,48% 74%
12 Kunjungan Neonatus (KN2) 90,48% 91,66% 97%
13 Neonatus dengan 69,09% 84,26% 101%
komplikasi yang ditangani
14 Komplikasi kebidanan yang 81,57% 90,18% 111%
ditangani
15 Cakupan kunjungan bayi 86,9% 85,54% 95%
16 Penjaringan siswa SD/MI 100,24% 100,34% 96%
17 Pelayanan Nifas 82,63% 84,06% 93%
18 Cakupan Pelayanan Anak 68,61% 73,17% 83%
Balita
4 Meningkatkan akses dan mutu 19 Rumah Sakit terakreditasi 83% 83% 83%
pelayanan kesehatan dasar di 20 Cakupan rawat jalan 18,10% 18,36% 19,64%
Puskesmas dan jaringannya
21 Cakupan rawat inap 1,66% 1,66% 1,81%
serta pelayanan kesehatan
penunjang 22 Puskesmas rawat inap 23,68% 21,43% 21,43%
dengan PONED
5 Meningkatkan jangkauan dan 23 Pelayanan kesehatan dasar 13,14% 13,73% 14,43%
kualitas pelayanan kesehatan masyarakat miskin
dengan kemampuan 24 Cakupan Pelayanan 0,13% 3,11% 0,15%
pelayanan kesehatan gawat Kesehatan Rujukan Pasien
darurat yang bisa diakses Masyarakat Miskin
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 205
No Sasaran Indikator 2013 2014 2015
masyarakat dan prasarana 25 Cakupan Pelayanan Gawat 100% 100% 100%
kesehatan di rumah sakit, Darurat Level 1 yang harus
rumah sakit khusus, dan balai Diberikan Sarana Kesehatan
kesehatan (RS) di kab/kota
26 Bed Occupancy Rate / BOR 60,87% RS RS
(% pemakaian tempat tidur)
206 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017
No Sasaran Indikator 2013 2014 2015
kasus terhadap penduduk
beresiko)
40 Angka "Acute Flaccid 2,42% 2,26% 2,42%
Paralysis" (AFP) pada anak
Usia < 15 tahun per 100.000
Anak
Tahun
No. Kinerja Pelayanan
2013 2014 2015
1 Kunjungan Rawat Jalan 262.641 240.160 234.172
2 Kunjungan Rawat Inap 23.202 20.567 22.513
3 Tindakan Operasi
- Khusus 1.760 2.693 3.301
- Besar 2.612 2.136 2.305
- Sedang 1.297 1.241 1.385
- Kecil 3.949 345 159
4 BOR (%) 68,48 57,65 63,21
5 ALOS (hari) 4,31 4,55 4,23
6 TOI (hari) 2,38 3,34 2,46
7 BTO (kali) 54,59 46,22 54,55
8 NDR (‰) 29,7 48,25 49,25
9 GDR (‰) 56,07 89,85 91,10
10 Kunjungan Pasien di Instalasi Radiologi 26.092 12.767 14.533
11 Kunjungan Pasien di Instalasi Laboratorium (orang) 82.216 71.318 84.153
12 Kunjungan Pasien di Instalasi Farmasi (resep) 119.676 249.731 257.325
13 Kunjungan Pasien di Unit USG 2.505 2.616 2.932
14 Kunjungan Pasien di unit ECG 16.693 15.210 16.555
15 Jumlah TT 425 445 428
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 207
Kinerja Pelayanan RSD Balung Tahun 2013 – 2015
Tahun
No. Kinerja Pelayanan
2013 2014 2015
1 Kunjungan Rawat Jalan 28.780 26.506 25.319
2 Kunjungan Rawat Inap 7.151 5.618 4.987
3 Tindakan Operasi 933 762 518
4 BOR (%) 42,3 28,12 27,75
5 ALOS (hari) 3 3 4
6 TOI (hari) 4 6 7
7 BTO (kali) 59 43 38
8 NDR (%) 28,39 16,02 25,87
9 GDR (%) 52 55,89 67,58
10 Kunjungan Pasien di Instalasi Radiologi 3.508 3.295 3.378
11 Kunjungan Pasien di Instalasi Laboratorium 42.782 30.253 28.917
12 Kunjungan Pasien di Instalasi Farmasi 122.254 96.032 104.938
13 Kunjungan Pasien di Unit USG 1.397 1.072 1.534
14 Kunjungan Pasien di unit ECG 1.461 1.207 1.462
15 Jumlah TT 121 131 131
Tahun
No. Kinerja Pelayanan
2013 2014 2015
1 Kunjungan Rawat Jalan 22.362 15.949 15.849
2 Kunjungan Rawat Inap 6.287 5.936 5.212
3 Tindakan Operasi 470 477 278
4 BOR (%) 61,63 40,19 49,88
5 ALOS (hari) 3,60 3,49 4,11
6 TOI (hari) 3,33 3,79 3,07
7 BTO (kali) 61,4 57,63 59,50
8 NDR (%) 16,54 13,65 8,40
9 GDR (%) 25,45 23,58 29,88
10 Kunjungan Pasien di Instalasi Radiologi 1.905 1.712 1.713
11 Kunjungan Pasien di Instalasi Laboratorium 24.052 7.838 8.868
12 Kunjungan Pasien di Instalasi Farmasi 108.376 44.481 27.158
13 Jumlah TT 103 103 103
208 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017
c. Ketenagakerjaan
Kinerja pelaksanaan program peningkatan kualitas dan produktivitas tenaga kerja dalam kurun 2013 –
2015 jumlah tenaga terampil sebagaimana tabel berikut.
Jumlah (Jiwa)
No. Jenis PMKS
2013 2014 2015
1 Keluarga Fakir Miskin 91.115 64.340 66.355
2 Keluarga Berumah Tidak Layak Huni 12.485 12.200 12.000
3 Anak Jalanan 53 93 89
4 Penyandang Cacat 4.622 4.625 4.630
5 Masyarakat Yang Tinggal Di Daerah Rawan Bencana 897 890 885
6 Anak Terlantar 275 388 385
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 209
Jumlah (Jiwa)
No. Jenis PMKS
2013 2014 2015
7 Korban Bencana Sosial / Pengungsi 31 41 44
8 Tuna Susila 58 172 181
9 Pengemis 155 421 443
10 Gelandangan 43 354 358
Potensi dan Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS) Kabupaten Jember Tahun 2014 – 2016
Jumlah
No. Jenis PSKS
Laki-laki Perempuan Lembaga
1 Pekerja Sosial Masyarakat (PSM) 239 9 248
2 Wanita Pemimpin Kesejahteraan Sosial - - -
3 Penyuluh Sosial Masyarakat 9 1 -
4 Taruna Siaga Bencana (Tagana) 83 6 1
5 Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) 25 6 -
6 Karang Taruna 1.030 211 248
7 Lembaga Kesejahteraan Sosial / ORSOS 104 9 50
8 Lembaga Konsultasi Kesejahteraan Keluarga (LK-3) 8 1 2
9 Dunia Usaha Yang Melakukan Usaha Kesejahteraan Sosial - - 6
10 Wahana Kesejahteraan Sosial Berbasis Masyarakat (WKSBM) 18 2 2
11 Keluarga Pioner - - -
12 Pekerja Sosial Dinas Sosial 16 7 -
13 Perintis Kemerdekaan 25 1 -
14 Persatuan Penyandang Cacat (Perpenca) 10 5 1
15 Persatuan Tuna Netra Indonesia (Pertuni) Jember 5 2 1
16 Gerakan Tuna Rungu Indonesia (Gerkatin) Jember 3 3 1
17 Petugas dan Pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) 83 53 -
18 Satuan Bakti PEKSOS (SAKTI PEKSOS) - 3 -
Jumlah 1.677 313
210 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017
3. Kondisi Infrastruktur
Tahun (M)
No. Jalan
2013 2014 2015 2016
1 Jalan Beraspal 1.787.319 1.949.600 1.949.600 2.618,138
- Baik 589.815 682.360 903,017 567.970
- Sedang 786.420 604.376 789,293 745,342
- Rusak Ringan 357.464 331.432 143,050 595.037
- Rusak Berat 53.620 331.432 114,240 709,790
2 Jalan Kerikil 200.546 119.406 119.406 42.328
3 Jalan Tanah 490.514 409.373 409.373 35.286
Jumlah 2.478.379 2.478.379 2.478.379 2.695,752
Tahun (buah)
No. Kondisi Jembatan
2013 2014 2015 2016
1 Baik 211 227 276 296
2 Sedang 258 246 246 216
3 Rusak 94 82 41 31
4 Rusak Berat 23 33 27 27
Jumlah 586 588 590 590
b. Perumahan
Tahun
Uraian
2013 2014 2015
A. Perdesaan
Jumlah KK Rumah Sehat 465.541 491.211 491.211
Jumlah KK 612.545 644.817 644.817
% Capaian 75,98 76,18 76,18
B. Perkotaan
Jumlah KK Rumah Sehat 83.276 88.432 88.432
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 211
Tahun
Uraian
2013 2014 2015
Jumlah KK 95.963 101.019 101.019
% Capaian 86,78 87,54 87,54
c. Pengairan
Luas lahan baku sawah di Kabupaten Jember pada tahun 2015 seluas 86.598 Ha, dengan prasarana
irigasi yang tersedia berupa bendung, dam, saluran primer, saluran sekunder, saluran tersier dan
saluran kuarter yang tersebar di 448 daerah irigasi (DI) di Kabupaten Jember. Di sisi lain dalam upaya
pemenuhan air irigasi terdapat fluktuasi persediaan dan debet air irigasi yang cukup besar. Pada
musim kemarau persediaan air irigasi terbatas dengan debet air yang kecil, sedangkan pada musim
penghujan persediaan air berlebih dan tidak jarang menimbulkan banjir setiap tahunnya yang
merusakkan jaringan irigasi. Berikut ini disajikan tabel mengenai jaringan irigasi yang telah dibangun
tahun 2013 – 2015.
Sarana Tahun
No. Sat
Pengairan 2013 2014 2015 2016
1 Bendung buah 58 59 48 33
2 Saluran Primer m 321 958 12.956 11.786
3 Saluran Sekunder m 39.664 53.831 64.483 66.453
4 Saluran Tersier m 26.212 35.917 41.396 38.625
5 Saluaran Suplesi m 268 184 436 563
6 Saluran Gendong m 180 - -
7 Saluran Pembuang m 5.303 8.055 6.277 7.143
8 Talang buah 1 - 1
9 Jembatan buah 2 - -
10 Tangkis Sungai m 41 4.345 4.355 4.653
11 Bangunan Pengatur buah 2 2 1 3
12 Bangunan Ukur buah 59 28 22 15
13 Bangunan Bagi buah - - 1
14 Bangunan Bagi Sadap buah 16 - -
15 Bangunan Pelimpah Samping buah 1 2 -
16 Pintu Air buah - 174 63 20
17 Pompa Air buah - 174 -
18 Galian Waled m 25.391 17.102 14.517 17.025
19 Rumah Dinas buah 18 13 13 12
20 Kantor Dinas buah 4 4 6 4
212 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017
Perkembangan Luas Baku Sawah Tahun 2013 – 2015
Tahun (Ha)
No. Jenis Sawah
2014 2015 2016
1 Teknis 79.878 79.902 79.902
2 Semi Teknis 3.007 3.312 3.312
3 Sederhana 3.713 3.357 3.357
Jumlah 86.598 86.571 86.571
d. Perhubungan
Pembangunan urusan perhubungan sampai dengan tahun 2015 telah menunjukkan kinerja yang baik
dengan semakin meningkatnya sarana prasarana perhubungan, fasilitas LLAJ, perawatan terhadap
sarana prasarana perhubungan dan fasilitas LLAJ, meningkatnya partisipasi masyarakat dalam
pembangunan perhubungan. Keberhasilan pembangunan urusan perhubungan dicerminkan oleh
indikator-indikator perhubungan diantaranya adalah ketersediaan sarana dan prasarana perhubungan,
jumlah pelanggaran lalu lintas, kendaran yang telah uji kir, jumlah kecelakaan.
Tahun
No. Uraian Keterangan
2013 2014 2015
1 Kendaraan yang Telah Uji Kir 22.217 21.903 21.204
14.398 33.488 33.552 Tilang
2 Jumlah Pelanggaran Lalu lintas
2.490 13.946 13.968 Non Tilang
3 Jumlah Kecelakaan Lalu lintas 907 701 800
Tahun (Unit)
No. Uraian
2013 2014 2015
1 Traffic Light 2 3 3
2 Warning Light - 5 10
3 Halte - - 3
4 Terminal 1 - 1
5 Pos Pantau Lalu Lintas - - 2
6 Rambu Lalu Lintas 100 800 1.088
7 RPPAJ - 30 21
Jumlah 102 838 1.128
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 213
C. PRESTASI DAN PENGHARGAAN YANG DIRAIH
Olahraga Pemuda
Tahun
PROP NAS INTER PROP NAS INTER
2010 51 2 1 2 0 -
2011 76 17 2 2 1 -
2012 65 36 3 2 1 -
2013 81 24 3 2 - -
2014 75 23 4 2 - -
2015 11 - - - - -
2 2012 - Penghargaan Bhakti Koperasi Dan UMKM diterima tanggal 12 Juli 2012
- Koperasi berprestasi dan koperasi Award 2012 diterima tanggal 12 Juli 2012 oleh KJKS
Nur Indah Abadi Kencong
- Kabupaten penggerak koperasi tahun 2012 dengan peringakat Paramadhana utama
koperasi diterima tanggal 15 Agustus 2012
3 2013 - Juara 1 Koperasi berprestasi tingkat Jawa Timur untuk koperasi Simpan Pinjam : KPRI
Universitas Jember
- Juara II koperasi berprestasi untuk jenis koperasi produksi : Koperasi Buah Ketakasi
4 2014 - Penghargaan dari Gubernur Jawa Timur Juara 3 koperasi berpestasi tingkat Jawa Timur :
KPRI RUAS, KPRI Sejahtera, Kopma STAIN
214 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017
5. Dinas Perhubungan Kabupaten Jember
a. Pada tahun 2014 mendapat penghargaan sebagai juara II Kawasan Tertib Lalu lintas tingkat Provinsi
Jawa Timur.
b. Penguji pelaksana terbaik ketiga pada kegiatan pemilihan penguji kendaraan bermotor teladan tingkat
Provinsi Jawa Timur tahun 2014 atas nama Erry Astono Ama PKB .
c. Pengoperasian kembali Bandara Notohadi Negoro Kabupaten Jember pada Tanggal 6 Juli 2014 telah
dilaksanakan penerbangan perdana PT. Garuda Indonesia Tbk.
d. Launching pengoperasian angkutan perintis, angkutan pemadu moda dan angkutan pariwisata.
e. Berhasilnya program perubahan arus di kawasan Pasar Tanjung yang dilaksanakan sejak bulan
September 2014, dalam rangka untuk mengurangi kemacetan lalu lintas dan meningkatkan
keselamatan berlalu lintas.
f. Launching pemakaian Zona Selamat Sekolah di SD Jember Lor 1 dan 3 Kecamatan Patrang.
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 215
Tahun Nama Kejuaraan/Penghargaan Tingkat Peringkat
Juara Umum INKAI Provinsi Jatim Provinsi Juara Umum
2014 Lomba Kebersihan dan Keindahan Kantor Kabupaten Juara Kedua
SKPD se-Kabupaten Jember
Penghargaan Laporan Rumah Sakit Milik Provinsi Pelaksana Terbaik 1
Pemerintah Kabupaten/Kota se-Jawa
Timur
KejuaraanGerakJalanTradisional Tanggul- Kabupaten Juara 2
Jember 2014
a. Tahun 2010 :
- Juara 1 Inseminator berprestasi tingkat Provinsi an. Sumadi wilayah kerja Kecamatan Gumukmas
dan Tanggul
b. Tahun 2012 :
- Juara 2 Inseminator berprestasi tingkat Provinsi an. Maria Benny A. Wilayah kecamatan Ambulu
- Juara 1 Sarjana Membangun Desa (SMD) tingkat nasional an. Agus Sholehul Huda, S.Pt
Kecamatan Gumukmas
c. Tahun 2013 :
- Penghargaan Dari Museum Rekor Indonesia (MURI) dalam acara Sinkronisasi dan Inseminasi
Buatan serentak sebanyak 268 ekor sapi potong
- Juara 3 Adhikarya Pangan Nusantara tingkat Provinsi an. Imam Bonari, s.Pt Kecamatan
Sumberbaru
- Juara 1 KUB Perikanan Tangkap tingkat Provinsi an. KUB Sumbul Jaya Kecamatan Puger
d. Tahun 2014 :
- Juara 2 Sarjana Membangun Desa (SMD) tingkat Provinsi an. Nyoman Ariwibowo, S.Pt Kecamatan
Kaliwates
- Juara 2 Lomba POKMASWAS tingkat Provinsi an. Kelompok BAHARI LESTARI Kecamatan
Gumukmas
216 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017
KABUPATEN BANYUWANGI
A. KONDISI UMUM
1. Kondisi Geografis
Kabupaten Banyuwangi terletak di Ujung Timur Pulau Jawa yang secara geografis berada pada koordinat di
antara 7° 43’ - 8° 46’ Lintang Selatan dan 113° 53’ - 114° 38’ Bujur Timur, dengan luas wilayah ±
5.782.50 km2 yang sebagian berupa kawasan hutan seluas 183.396,34 ha atau 31,72 %, areal persawahan
sekitar 66.152 ha atau 11,44%, kawasan perkebunan mencapai sekitar 82.143,63 ha atau 14,21 %.
Sedangkan areal permukiman sekitar 127.454,22 ha atau 22,04%, selebihnya berupa jalan, ladang dan lain
sebagainya. Panjang garis pantai membentang mulai dari Kecamatan Wongsorejo di sebelah utara sampai
dengan Kecamatan Pesanggaran di sebelah selatan ± 175,8 km.
Secara administratif, batas Kabupaten Banyuwangi sebagai berikut, sebelah utara dengan Kabupaten
Situbondo, sebelah timur dengan Selat Bali, sebelah selatan dengan Samudera Indonesia, sebelah barat
dengan Kabupaten Jember dan Bondowoso.
2. Kondisi Demografi
Perkembangan Jumlah Penduduk Banyuwangi Tahun 2015
Kecamatan Laki – Laki Perempuan Jumlah Jumlah KK
Pesanggaran 25.743 25.424 51.167 16.726
Bangorejo 32.047 31.120 63.167 20.537
Purwoharjo 34.310 33.777 68.087 22.157
Tegaldlimo 33.723 33.028 66.751 22.037
Muncar 67.508 65.501 133.009 41.843
Cluring 38.890 38.173 77.063 25.616
Gambiran 32.663 32.310 64.973 20.685
Srono 47.892 46.679 94.571 31.770
Genteng 45.086 44.352 89.438 27.583
Glenmore 37.571 37.631 75.202 24.150
Kalibaru 32.073 32.179 64.252 20.794
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 217
Kecamatan Laki – Laki Perempuan Jumlah Jumlah KK
Singojuruh 26.012 26.036 52.048 18.264
Rogojampi 48.727 49.136 97.863 34.048
Kabat 36.707 36.218 72.925 25.100
Glagah 17.326 17.691 35.017 12.823
Banyuwangi 57.076 58.132 115.208 37.147
Giri 14.698 14.793 29.491 10.517
Wongsorejo 38.769 38.358 77.127 26.286
Songgon 28.465 28.274 56.739 19.799
Sempu 40.793 39.961 80.754 25.971
Kalipuro 39.878 39.465 79.343 27.387
Siliragung 23.866 23.037 46.903 15.105
Tegalsari 24.828 24.274 49.102 15.407
Licin 14.205 14.033 28.238 10.403
Jumlah 838.856 829.582 1.668.438 552.155
Sumber : Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kab. Banyuwangi
1. Kondisi Ekonomi
a. Pertanian
218 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017
Kacang
418 446 260 252 2.918 3.068 1.880 1.841
panjang
Terong 189 238 124 147 1.976 2.786 1.525 1.823
Sumber: Dinas Pertanian, Kehutanan dan Perkebunan
b. Perkebunan
c. Peternakan
Tahun Ayam Buras Ayam Ras Petelur Ayam Ras Pedaging Itik Entog
2011 1.290.229 599.000 449.875 253.716 25.040
2012 1.574.273 675.547 2.335.710 379.327 26.988
2013 1.290.338 659.458 580.447 285.352 32.412
2014 1.247.721 658.970 710.550 399.601 19.053
2015 1.152.352 957.918 647.917 306.965 21.754
Sumber : Dinas Peternakan Kabupaten Banyuwangi
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 219
2012 6.853.000 2.567.385 2.335.710
2013 7.144.000 7.643.662 580.447
2014 8.863.843 889.210 710.550
2015 10.528.000 1.031.351 7.781.874
Sumber : Dinas Peternakan Kabupaten Banyuwangi
Nilai (US$)
Uraian
2012 2013 2014
Ikan Sidat 2.171.727,46 159.255 2.958.091,40
Ikan Hias dan Koral 1.727.895,66 1.727.895,66 459.476,26
Ikan Kaleng 5.129.211,50 5.231.795,73 2.270.155,22
Ikan Beku 9.168.176,54 9.211.611,09 29.627.688,90
Sumber : Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pertambangan Kabupaten Banyuwangi
f. Investasi
220 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017
PMDN 5 2.345.246.900.000,00
Investasi Daerah 1.588 1.093.356.661.578,00
Jumlah 1.597 3.438.603.561.578,00
Sumber : Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Banyuwangi, 2014
g. Koperasi
h. Pariwisata
2. Kondisi Sosial
a. Pendidikan
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 221
b. Kesehatan
c. Ketenagakerjaan
222 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017
Jumlah Pengangguran 32.415 30.376 29.631 40.639 60.355
Tingkat Pengangguran Terbuka (%) 3,92 3,71 3,40 4,69 7,17 2,55
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Banyuwangi, 2016 *) Angka Sangat Sementara
3. Kondisi Infrastruktur
b. Perumahan
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 223
Rumah tangga pengguna listrik 317.026 326.537 343.818 344.525
Rumah tangga ber-Sanitasi 462.356 230.618 35.950 397.455
Lingkungan pemukiman kumuh 38.250 37.150 37.150 35.018
Rumah layak huni 1.062.301 397.424 576.765 1.432.522
c. Perhubungan
4. Penghargaan
a. Tahun 2015
- Daerah dengan peran teraktif dalam penanggulangan obat tradisional mengandung bahan kimia
obat
224 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017
KABUPATEN BONDOWOSO
A. KONDISI UMUM
Wilayah Kabupaten Bondowoso yang memiliki morfologi berbukit-bukit mempengaruhi terhadap pola
aliran sungai di Kabupaten Bondowoso. Kabupaten Bondowoso berada di 3 (tiga) Daerah Aliran Sungai
(DAS) yaitu DAS Sampean, DAS Deluwang dan DAS Banyuputih (Kalipahit) dengan aliran sungai meliputi
Sungai Sampean yang membelah wilayah Kabupaten Bondowoso, Sungai Deluwang di sisi barat, dan
Sungai Telaga di sisi timur.
Karakteristik jenis tanah yang membentuk wilayah Bondowoso lebih banyak berasal dari material gunung
berapi khususnya jenis tanah regosol yang mencapai 782,87 km2 (50,18%). Tanah regosol sangat cocok
ditanami padi, tebu, palawija, tembakau, dan sayuran. Tanah andosol mencapai luas 328,59 km2 (21,06%)
merupakan tanah yang berasal dari abu gunung berapi terdapat dilereng-lereng gunung api. Tanah ini
cocok untuk tanaman pada hutan hujan tropis, bambu, dan rumput. Sedangkan jenis latosol merupakan
tanah yang banyak mengandung zat besi dan aluminium, cocok untuk tanaman padi, palawija, sayuran,
buah-buahan, cengkih, cokelat, dan kopi.
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 225
Luas
No. Jenis Tanah 2
Km %
3. Andosol 328,59 21,06
4. Gromosol 5,10 0,33
5. Mediteran 112,30 7,20
6. Latosol 282,24 18,09
Jumlah 1.560,10 100,00
Sumber : Kabupaten Bondowoso Dalam Angka, 2015
3. Topografi Wilayah
Menurut klasifikasi topografis wilayah, Kabupaten Bondowoso memiliki tingkat kemiringan lereng yang
bervariasi. Kondisi datar dengan kemiringan 0o-2o seluas 190,83 km2 (12,23%), landai 2o-15o seluas
568,17 km2 (36,42%), agak curam 15o-40o seluas 304,70 km2(19,53%) dan sangat curam diatas 40o seluas
496,40 km2 (31,82%).
Berdasarkan ketinggian, wilayah Kabupaten Bondowoso berada pada ketinggian antara 73-3.287 meter di
atas permukaan laut (dpl), dengan rata-rata ketinggian sebesar ±253 meter dpl. Desa Gunosari Kecamatan
Tlogosari merupakan wilayah yang tertinggi yaitu 3.287 meter dpl tepatnya di puncak Gunung Raung,
sedangkan Desa Grujugan Kecamatan Cermee merupakan dataran terendah dengan ketinggian 73 mdpl.
4. Demografi
Data kependudukan yang digunakan adalah data penduduk pada pertengahan Tahun 2016 yang
dikeluarkan oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Bondowoso. Berdasarkan data
tersebut, jumlah penduduk Kabupaten Bondowoso pada Tahun 2016 mencapai 773.046 jiwa terdiri dari
390.498 jiwa penduduk berjenis kelamin laki-laki dan 382.548 jiwa berjenis kelamin perempuan dengan
rasio jenis kelamin (rasio sex) mencapai 1,02 yang berarti dalam setiap 100 jiwa penduduk perempuan
terdapat 102-103 jiwa penduduk laki-laki.
226 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017
Komposisi
No Kecamatan Laki-laki Perempuan Jumlah Kepadatan
Rasio Sex 2
(jiwa) (jiwa) (jiwa) (jiwa/km )
2 Tamanan 18.638 18.381 37.019 1,01 1.250,64
Tabel Komposisi Jumlah Penduduk Kabupaten Bondowoso Menurut Umur & Jenis Kelamin Tahun 2016
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 227
Laki-Laki Perempuan Jumlah % Jumlah
No Struktur Umur
(jiwa) (jiwa) (jiwa) Penduduk
2. 5-9 TH 27.652 26.286 53.938 6,98
3. 10-14 TH 30.601 29.115 59.716 7,72
4. 15-19 TH 30.337 28.684 59.021 7,63
5. 20-24 TH 26.923 26.975 53.898 6,97
6. 25-29 TH 26.238 26.210 52.448 6,78
7. 30-34 TH 29.431 28.998 58.429 7,56
8. 35-39 TH 29.622 29.181 58.803 7,61
9. 40-44 TH 29.903 28.974 58.877 7,62
10. 45-49 TH 31.416 29.524 60.940 7,88
11. 50-54 TH 27.035 25.534 52.569 6,80
12. 55-59 TH 25.629 23.614 49.243 6,37
13. 60-64 TH 19.805 17.665 37.470 4,85
14. >=65 TH 40.502 47.173 87.675 11,34
Total 390.498 382.548 773.046 100
Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Bondowoso, 2016
5. Penggunaan Lahan
2
Luas wilayah Kabupaten Bondowoso terbesar adalah lahan hutan mencapai 558,11 km (35,77%)
kemudian tanah kering 27,66% dan sawah beririgasi sebanyak 20,74%. Sebagian besar penduduk
Bondowoso berprofesi sebagai petani sedangkan luas lahan persawahan hanya sebesar 20,74%. Eksistensi
penggunaan lahan yang optimal harus dilakukan untuk mendukung upaya penganekaragaman hayati guna
menunjang ketahanan pangan melalui kegiatan intensifikasi dan ekstensifikasi di sektor pertanian,
perkebunan dan kehutanan.
228 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017
Luas Wilayah
No Jenis Penggunaan Lahan 2
km %
13 Jalan darat 7,74 0,50
14 Tanah tandus/rusak 33,99 2,18
15 Lain-lain 0,00 0,00
Jumlah 1.560,10 100,00
Sumber : Kabupaten Bondowoso Dalam Angka, 2015
1. Kondisi Ekonomi
a. Pertanian
Realisasi Produksi Tabama (Ton)
Indikator
2014 2015 2016
Padi Palawija 366.523 459.616 427.555
Padi 177.975 128.650 148.013
Jagung 84 46 59
Kedelai 139 130 150
Kacang Tanah 44 40 94
Kacang Hijau 104.904 86.711 97.907
Ubi Kayu 1.749 663 2.122
Ubi Jalar 366.523 459.616 427.555
b. Perkebunan
Realisasi
Indikator
2014 2015 2016
Peningkatan Produktivitas Hasil Perkebunan
Produktivitas Kopi Arabica (Ton/Ha Oce) 0,57 0,57 0,80
Produktivitas Kopi Robusta (Ton/Ha Oce) 0,46 0,46 0,30
Produksi Tebu (Ton/Ha) 58,9 49,8 70,7
Produktivitas Tebu (Ton/Ha Kristal Gula) 4,88 4,16 4,96
Produktivitas Tembakau Rajang (Ton/Ha Daun Kering) 0,80 0,7 0,7
Produktivitas Tembakau Kasturi (Ton/Ha Daun Kering) 0,93 0,8 0,8
Luas Tanaman Cengkeh 38,01 48 65,8
Luas Tanaman Kakao 83,30 86,5
c. Peternakan
Realisasi
Indikator
2014 2015 2016
Peningkatan Produksi Daging (Kg) 2.753.281 2.723.362 2.828.896
Peningkatan Produksi Telur (Kg) 1.794.793 1.837.129 2.036.895
Peningkatan Populasi Ternak Besar (ekor) 206.334 211.428 216.187
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 229
Realisasi
Indikator
2014 2015 2016
Peningkatan Populasi Ternak Kecil (ekor) 74.758 79.940 87.279
Peningkatan Populasi Ternak Unggas (ekor) 1.259.396 1.283.477 1.383.205
Peningkatan Luas Lahan HMT (ha) 3.865 3.993 4.187,5
Peningkatan Kelahiran Hasil IB (ekor) 38.565 42.869 44.289
Jumlah Perusahaan
Realisasi
Indikator
2014 2015 2016
Jumlah perusahaan industri (unit usaha)
Industri besar 0 0 0
230 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017
Realisasi
Indikator
2014 2015 2016
Industri menengah 25 32 32
Industri kecil
Formal 571 576 586
Non formal 18.993 19.280 19.302
Jumlah 19.583 19.888
Industri kecil
Formal 10.295 10.308 10.321
Non Formal 48.010 48.382 48.440
Jumlah 62.336 63.087 63.169
Nilai Produksi
Realisasi
Indikator
2014 2015 2016
Nilai produksi (Rp.000,-)
Industri besar 0 0 0
Industri menengah 501.045.000 624.165.000 624.731.753
Industri kecil
Formal 858.725.500 859.225.500 860.089.230
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 231
Realisasi
Indikator
2014 2015 2016
Non formal 641.120.000 651.529.157 652.181.530
f. Investasi
Realisasi
Indikator
2015 (Rp) 2016 (Rp)
Σ investasi daerah non fasilitas (Rp.) 870 milyar 1.178 milyar
Pertanian 339.458.000.000 617.786.500.073
Peternakan 31.081.097.224 31.185.150.000
Perikanan 6.176.536.876 13.644.038.000
Perkebunan 138.724.820.000 191.407.473.400
Kehutanan 13.075.000.000 33.520.000.000
Pertambangan - -
Perindustrian 11.550.000.000 20.150.000.000
Perdagangan 144.536.800.000 147.279.134.627
Perhotelan/ Losmen/ Penginapan 1.500.000.000 -
Restoran, Rumah Makan, Café - 820.000.000
Perumahan dan Ruko 1.000.000.000 -
Perkantoran, Supermarket, Supermal 20.000.000.000 -
Jasa Kontruksi 33.625.450.000 29.807.750.000
Pergudangan 12.800.000.000 22.215.000.000
Transportasi Darat/ Laut 17.706.000.000 14.434.000.000
Kesehatan 37.621.000.000 519.000.000
Koperasi 56.380.796.000 55.348.161.300
Lain-lain (Jasa hiburan, Tower, Usaha Wisata) - 175.000.000
Produksi Air Minum 1.000.000.000 75.000.000
Tower 4.600.000.000 393.730.700
Jumlah 870.835.500.100 1.178.759.938.100
g. Koperasi
Realisasi
Indikator
2014 2015 2016
Jumlah
Koperasi 852 871 924
232 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017
LKM 152 152
UKM 36.924 37.026 38.856
Jumlah Permodalan (Juta Rp)
Koperasi 199.725,11 267.292,25 322.084,104
LKM 979,7 979,7
UKM 311.280,96 324.072,71 330.535,678
Jumlah Volume Usaha (Juta Rp)
Koperasi 73.677,44 188.574,46 227.711.832
LKM 1.815,15 1.815,15
UKM 2.671.521,01 2.678.926,20 550.302,172
Jumlah Anggota
Koperasi (orang) 76.817 87.348 90.320
LKM 1.326 1.326
UKM (orang) 42.522 42.914 54.495
Jumlah UKM 37.026 Unit
Jumlah Koperasi sehat 280 koperasi
h. Pariwisata
Realisasi
Indikator
2014 2015 2016
% obyek wisata yang layak jual 64,71% 76,47% 88,24%
% peningkatan kunjungan 134,05% 283,84% 115,76%
wisatawan
% peningkatan pembangunan 35,29% 52,94% 70,59%
sarana prasarana pariwisata
% kontribusi sektor pariwisata 0,85% 1,01% 1,00%
terhadap PDRB
% kemitraan promosi pariwisata 70,59% 70,59%
dengan pihak luar/ agency
2. Kondisi Sosial
a. Pendidikan
Realisasi
Indikator
2014 2015 2016
APK PAUD usia 0-6 tahun 72,87% 76,95
APK PAUD usia 3-6 tahun 89,75% 88,92
Angka Partisipasi Kasar (APK) SD/MI 100,28% 100,92% 101,32
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 233
Realisasi
Indikator
2014 2015 2016
Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI 99,79% 99,43% 99,83
Angka Partisipasi Kasar (APK) SMP/MTs 97,63 102,06% 101,29
Angka Partisipasi Murni (APM) SMP/MTs 89,28 92,14% 92,43
Angka Drop Out (DO) SD/MI 0,22 0,23% 0,22
Angka Drop Out (DO) SMP/MTs 0,26 0,25% 0,24
Angka (AT) SD/MI ke SMP/MTs 98,29 98,31% 98,32
Angka Transisi (AT) SMP ke SMA/SMK/MA 93,80 93,82% 96,95
Kelulusan siswa SD/MI 100 100% 100
Kelulusan siswa SD/MI,SMP/MTs 99,89 100% 100
Sekolah yang menerapkan MBS, SD/MI 80.23% 77,98
Sekolah yang menerapkan MBS, SMP/MTs 65,08% 52,02
Angka Partisipasi Kasar (APK) SMA/SMK/MA/Paket C 86,18% 86,71%
Angka Partisipasi Murni (APM) SMA/SMK/MA/Paket C 77,90% 79,75%
Peserta didik putus sekolah jenjang SMA 0,11% 0,10
Kelulusan jenjang SMA 100% 100%
Garapan Penduduk Buta Huruf 60,50% 70,48%
b. Kesehatan
Realisasi
Indikator
2014 2015 2016
Ketersediaan obat sesuai dgn kebutuhan 94,85% 96,93% 97,66%
234 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017
Realisasi
Indikator
2014 2015 2016
Cakupan peserta aktif KB 71,30% 70,95% 73,16%
Rasio Posyandu per satuan balita 2% 2% 21%
Cakupan Desa Siaga Aktif 63% 66,21% 68,95%
% Poskesdes Mandiri 63% 66,21% 68,95%
% Poskestren Mandiri 60% 64% 68%
% UKK Mandiri 44% 48% 52%
% SBH Mandiri 40% 44% 48%
% jumlah balita gizi buruk 0,47% 1,31% 1,4%
% jumlah Kecamatan bebas rawan gizi 100% 100% 100%
% jumlah balita mendapat kapsul vitamin A 2 kali 97,68% 97,01% 96,8%
per tahun
% jumlah balita gizi buruk mendapat perawatan 100% 100% 100%
% jumlah pemberian makanan pendamping ASI 54,26% 41,73%
pada bayi BGM dari keluarga miskin
70,99%
c. Ketenagakerjaan
Realisasi
Indikator
2013 2014 2015
Persentase Pengembangan Balai Latihan Kerja 80% 85%
Pesentase Pencari Kerja Terdaftar yang ditempatkan
- AKL 220,70% 49,78% 73,21%
- AKAD 46,76% 3,13% 2,24%
- AKAN 30,19% 19,45% 16,75%
Persentase Peningkatan UMK 172,00 % 116,81% 134,33
Peningkatan gepeng dan WTS yg diberi pembinaan dan 13,44% 31,67% 20,69%
pelatihan
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 235
e. Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Realisasi
Indikator
2014 2015 2016
Penguatan kelembagaan Rp.98.130.000 Rp.67.020.000
pengarusutamaan gender dan
anak
Penguatan kapasitas forum anak Rp.49.560.000 Rp.82.750.000
Fasilitasi pengembangan pusat Rp.30.000.000 Rp.30.000.000 Rp.39.600.000
pelayanan terpadu
pemberdayaan perempuan dan
anak (P2TP2A)
3. Kondisi Infrastruktur
b. Perumahan
Realisasi
Indikator
2014 2015 2016
% Σ rumah sasaran plester 2.190 unit 100% 3.320 unit atau
(2.330 unit 332 Kelompok
atau 233
Kelompok)
236 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017
Rasio Rumah Layak Huni 61,22% - 61,01%
c. Pengairan
Realisasi
Indikator
2014 2015 2016
% Peningkatan Kondisi Jaringan Irigasi 74,59% 75,22% 75,65%
88,58% 88,81% 89,27%
Jumlah kondisi bendung yang baik (389 buah) (391 buah)
82,67% 83,09% 83,36%
Jumlah kondisi saluran sekunder yang baik (135.512 m) (135.949 m)
59,73% 60,54% 61,25%
Jumlah kondisi saluran tersier yang baik (255.165 m) (258.139 m)
67,39% 68,42% 68,72%
Jumlah kondisi bangunan pelengkap yang baik (2.988 buah) (3.001 buah)
% Peningkatan Intensitas Tanam 97,40% 97,43% 97,53%
% Peningkatan Luas Areal Sawah 104,85% 105,67% 109,76%
(37.405 Ha)
Ketersediaan air irigasi pada musim tanam 88,50% 91,40% 91,40%
(83.006,39 (83.006,42
ltr/dtk) ltr/dtk)
% peningkatan volume tampungan waduk 100,68% 101,22% 101,35%
lapangan (226.090 m3) 3
(226.385 m )
d. Perhubungan
Realisasi
Indikator
2014 2015 2016
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 237
% penambahan sarana dan prasarana (Traffic Cone 138 unit 72,13% 73,30%
) (50,58%) 689 unit
940 unit
% Pemeliharaan sarana pengujian kendaraan - 100% 100%
8 unit
8 unit
% Pemeliharaan balai uji kendaraan 100% 100%
1 kali
1 kali
% Pemeliharaan fasilitas LLAJ/ perlengkapan jalan 42,86% 57,14%
(APILL) 28 unit
49 unit
% Pemeliharaan fasilitas LLAJ/ perlengkapan jalan 41,37% 55,62%
(Rambu) 203 unit
365 unit
% perijinan dalam perkembangan jaringan trayek 5 trayek 55,56%
(55,56%) 55,56%
5 Jaringan
9 jaringan
% jumlah kendaraan yang melakukan uji 4870 110,58% 110,11%
kendaraan 4.955 lulus uji
(108,22%) 4.500 wajib uji
% jumlah Load Factor (LF) Angkutan MPU dan 49,71% 50,00% 50%
2
angkutan pedesaan di terminal 6 rata
penumpang
12 kapasitas
% jumlah Load Factor (LF) bus di terminal 25,07% 21,51% 44,64%
2
25 rata
penumpang
56 kapasitas
% ∑ armada angkutan yang memenuhi persyaratan 103 armada 28,16% 37,66%
(100%) 29 armada berijin
77 armada
238 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017
KABUPATEN SITUBONDO
A. KONDISI UMUM
Kabupaten Situbondo berada pada ketinggian 0 – 1.250 m di atas permukaan air laut. Keadaan tanah
menurut teksturnya, pada umumnya tergolong sedang 96,26 %, tergolong halus 2,75 % dan tergolongkasar
0,99 %. Drainase tanah tergolong tidak tergenang 99,42 %, kadang-kadang tergenang 0,05 % dan selalu
tergenang 0,53 %. Jenis tanah daerah ini berjenis antara lain alluvial, Regosol, gleysol, renzine, grumosol,
mediteran, latosol, serta andosol.
Secara umum Kabupaten Situbondo merupakan dataran rendah, dengan ketinggian 0-1.250 m di atas
permukaan laut, dengan kemiringan antara 0º-45º, dan memiliki tanah kering yang tererosi seluas 42.804
Ha (26,12%). Sebagian luas tanah di Kabupaten Situbondo mempunyai drainase yang baik yaitu seluas
1.629,03 Km² (99,42%) tidak pernah tergenang, sedangkan sisanya seluas 0,78 Km² (0,05%) kadang-kadang
tergenang dan seluas 8,69 Km² (0,53%) selalu tergenang.
Ditinjau dari potensi dan kondisi wilayahnya, Kabupaten Situbondo dapat dibagi menjadi 3 wilayah, yaitu:
wilayah utara yang merupakan pantai dan laut yang sangat potensial untuk pengembangan komoditi
perikanan, baik budidaya maupun penangkapan ikan; wilayah tengah yang bertopografi datar dan
mempunyai potensi untuk pertanian;dan wilayah selatan yang bertopografi miring yang mempunyai
potensi untuk tanaman perkebunan dan kehutanan.
3. Demografi
Berdasarkan hasil perhitungan penduduk tahun 2016 menurut Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil
Kabupaten Situbondo, diketahui bahwa jumlah penduduk Kabupaten Situbondo sebesar 797.597 jiwa, hal
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 239
tersebut menurun jika dibandingkan dengan hasil perhitungan penduduk Kabupaten Situbondo tahun
2015 yang berjumlah 799.339 jiwa, tahun 2013 yang berjumlah 781.105 jiwa, tahun 2012 yang berjumlah
776.002 jiwa dan tahun 2011 yang berjumlah 653.792 jiwa.
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa sepanjang tahun 2012-2016 jumlah penduduk yang
tercatat pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Situbondo mengalami peningkatan
sebanyak 145.547 jiwa dari 653.792 jiwa pada tahun 2012 menjadi 797.597 jiwa pada tahun 2016. Jumlah
Penduduk pada tahun 2016 terdiri dari 390.200 penduduk laki - laki dan 407.397 penduduk perempuan
atau 48,98% penduduk laki-laki dan 51,02% penduduk perempuan.
4. Penggunaan Lahan
Luas wilayah menurut penggunaan tanah di Kabupaten Situbondo tertera pada Tabel berikut ini:
Tahun
No Jenis Penggunaan
2012 2013 2014 2015
1 Permukiman 3.285,08 3.285,08 10.631,45 3.285,08
2 Sawah 30.359,63 30.359,63 26.186,00 30.359,64
3 Pertanian Tanah Kering 27.938,32 27.938,32 37.480,59 27.938,33
4 Kebun Campuran 414,00 414,00 68,20 414,00
5 Perkebunan 1.780,26 1.780,26 2.433,98 1.780,26
6 Hutan 73.407,50 73.407,50 73,994,90 73.407,50
7 Semak belukar 2.493,70 2.493,70 - 2.493,70
8 Padang rumput / tanah kosong 4.970,40 4.970,40 7.257,53 4.970,40
9 Tanah Rusak 10.736,00 10.736,00 - 10.736,00
10 Tanah tandus 6.315,64 6.315,64 - 6.315,64
11 Tambak/Kolam 1.866,50 1.866,50 1.629,29 1.866,50
12 Rawa 182,00 182,00 - 182,00
13 Lain-lain 100,95 100,95 - 100,95
Jumlah 163.850,00 163.850,00 159.681,94 163.850,00
240 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017
B. HASIL PELAKSANAAN PEMBANGUNAN
1. Kondisi Ekonomi
a. Pertanian
Tabel Produksi Tanaman Pangan & Hortikultura
b. Perkebunan
Tabel Realisasi Kinerja Perkebunan
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 241
c. Peternakan
Data peternakan, mengenai populasi ternak, dan hasilnya yaitu produksi telur susu dan daging didapat
dari Dinas Peternakan Kabupaten Situbondo.
Peternakan ayam Buras sangat berpengaruh pada sektor peternakan di Kabupaten Situbondo.
Populasi ayam buras di Kabupaten Situbondo mencapai 626.177 ekor pada tahun 2015dibandingkan
tahun 2011 yaitu sebesar 588.654 ekor dan ayam ras Petelur juga mengalami peningkatan yaitu tahun
2012 sebanyak 17.900 ekor menjadi 42.250 ekor pada tahun 2015.
Sub – sektor perikanan laut memberikan kontribusi yang besar terhadap nilai tambah di sektor
perikanan, antara lain disumbang oleh peranan perikanan tangkap di laut. Produksi dan nilai produksi
ikan air tawar meningkat sebesar 94,24ton atau 41,90% sejak tahun 2011 sampai dengan tahun 2015.
Sedangkan produksi ikan air laut juga mengalami peningkatan sebesar 7.362,6 ton atau sebesar
122,47% sejak tahun 2011 sampai dengan tahun 2015.Meningkatnya jumlah produksi berdampak
pada meningkatnya nilai produksi ikan air tawar dan ikan air laut tiap tahunnya.
242 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017
Tabel Perkembangan Produksi Dan Nilai Produksi Ikan Air Tawar Dan Air Laut
Uraian Tahun
2012 2013 2014 2015 2016
Produksi (Ton)
Ikan Air Tawar 233,995 263,14 289,51 319,14 7.699,07
Ikan Air Laut 6.092 7.870 8.355 13.374,60 13.589,97
Nilai Produksi (Ribu Rp)
Ikan Air Tawar 3.290.295 3.297.335 3.856.210 4.314.960 577.260.000
Ikan Air Laut 65.301.758 90.234.913,7 87.289.537,5 167.031.286,5 17.653.130.000
e. Industri
Profil industri pengolahan di Kabupaten Situbondo apabila dilihat lebih lanjut cenderung didominasi
oleh industri kecil. Walaupun porsi jumlah perusahaan industri besar dan sedang di Kabupaten
Situbondo lebih sedikit, namun demikian apabila dilihat dari kemampuannya dalam penyerapan
tenaga kerja peranan kelompok industri besar dan sedang tidak dapat di abaikan.
Status Usaha
Uraian Tahun
Formal Non Formal Jumlah
2016 12.993 - 12.993
2015 345 - 345
Unit Usaha 2014 1.918 - 1.918
2013 255 - 255
2012 245 - 245
2016 89.635 - 89.635
2015 3.450 - 3.450
Tenaga Kerja 2014 10.919 - 10.919
2013 2.675 - 2.675
2012 3.274 - 3.274
2016 760.726.760.423 - 760.726.760.423
2015 37.950.000.000 - 37.950.000.000
Nilai Investasi (Juta Rp) 2014 24.017.248.700 - 24.017.248.700
2013 24.253.031.250 - 24.253.031.250
2012 23.336.250.000 - 23.336.250.000
2016 410.522.180.500 - 410.522.180.500
Nilai Produksi (Juta Rp) 2015 54.626.000.000 - 54.626.000.000
2014 107.462.000.000 - 107.462.000.000
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 243
Status Usaha
Uraian Tahun
Formal Non Formal Jumlah
2013 39.122.943.750 - 39.122.943.750
2012 36.535.625.000 - 36.535.625.000
Sumber : Dinas Perindustrian, Perdagangan dan ESDM Kab. Situbondo
f. Perdagangan
Jumlah penerbitan SIUP oleh Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu Kabupaten Situbondo pada tahun
2015 meningkat 18,3 persen, hal ini disebabkan karena meningkatnya kesadaran pengusaha sektor
perdagangan untuk mengurus Surat Ijin Usaha (SIUP).
Tahun
Uraian
2012 2013 2014 2015 2016
Jumlah Penerbitan SIUP 962 818 813 779 745
orang/ijin orang/ijin orang/ijin Orang/ijin Orang/ijin
g. Investasi
244 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017
No Uraian Satuan 2012 2013 2014 2015 2016
h. Koperasi
Jika dirunut sejak 2012– 2016 maka persentase UMKM Tangguh menunjukkan perkembangan positif
dari tahun ke tahun (year-to-year).Prosentase UMKM Tangguh pada tahun 2015 mengalami
peningkatan menjadi 4,17%, jika dibandingkan dengan Tahun 2014 prosentase UMKM Tangguh
mengalami penurunan sebesar 15,83%. Hal ini disebabkan oleh jumlah UMKM yang ada di Kabupaten
Situbondo dari 13.000 UMKM pada tahun 2014 menjadi 59.726 UKM pada tahun 2015.
i. Pariwisata
Jumlah jasa akomodasi yang ada di Kabupaten Situbondo sebanyak 24 hotel. Fasilitas kamar hotel
yang tersedia sebanyak 743 dengan 1.123 tempat tidur. sedangkan jumlah tamuyang menginap
selama tahun 2015 sebanyak 347.822 WNI dan 2.369 WNA atau meningkat sebesar 123,67%.
Hotel Penginapan
Tahun
Jumlah Kamar Tempat Tidur Jumlah Kamar Tempat Tidur
2016 24 743 1.123 - - -
2015 24 743 1.123 - - -
2014 24 743 1.123 - - -
2013 24 743 1.123 - - -
2012 25 762 1.179 - - -
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 245
Tabel Tamu yang Menginap di Perusahaan Jasa Akomodasi
Menurut Kewarganegaraan
Jumlah Tamu
Kewarganegaraan
2012 2013 2014 2015 2016
WNI 258.600 265.200 282.205 347.822 350.191
WNA 817 1.002 982 2.369 139
Jumlah 259.417 266.202 283.187 350.191 350.330
2. Kondisi Sosial
a. Pendidikan
Angka Partisipasi Murni untuk SD/MI ataupun SMP/MTs, merupakan indikator yang menunjukkan
jumlah penduduk dengan usia 7-12 yang memperoleh pendidikan di SD/MI atau menunjukkan jumlah
penduduk dengan usia 13-15 yang memperoleh pendidikan di SMP/MTs. Angka Partisipasi Murni
untuk SMA/MA/SMK, merupakan indikator yang menunjukkan jumlah penduduk dengan usia 16-18
yang memperoleh pendidikan di SMA/MA/SMK.
Realisasi angka partisipasi murni SD/MI Tahun 2016 adalah sebesar 88,19%, dibandingkan dengan
Tahun 2012 sebesar 95,46%, capaian angka partisipasi murni SD/MI mengalami penurunan sebesar
7,27%. Hal ini disebabkan oleh petunjuk BPKP yang mengatakan bahwa semua data penduduk
menggunakan data Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Situbondo yang jumlah
penduduknya lebih besar dari data Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Situbondo sehingga capaian
tahun 2016 mengalami penurunan.
Realisasi persentase angka partisipasi murni SMP/MTs Tahun 2016 adalah sebesar 76,70%,.
Dibandingkan dengan tahun 2012 realisasi angka partisipasi murni SMP/MTs yang sebesar 83,69%
menunjukkan penurunan sebesar 6,99%.
Realisasi persentase angka partisipasi murni SMA/MA/SMK Tahun 2016 adalah sebesar 57,68%
Selanjutnya dibandingkan dengan tahun 2012 persentase realisasi kinerja angka partisipasi murni
SMA/MA/SMK sebesar 56,09% sehingga mengalami peningkatan yaitu mencapai sebesar 1,59%.
Angka Partisipasi Kasar untuk SD/MI atau SMP/MTs, merupakan indikator yang menunjukkan jumlah
semua siswa yang sekolah di SD/MI dibanding penduduk usia 7-13 tahun atau menunjukkan siswa
SMP/MTs dibanding jumlah penduduk dengan usia 13-15 tahun. Angka Partisipasi Kasar untuk
SMA/MA/SMK, merupakan indikator yang menunjukkan jumlah semua siswa yang sekolah di
SMA/MA/SMK dibanding penduduk usia 16-18 tahun.
Realisasi angka partisipasi kasar SD/MI Tahun 2016 adalah sebesar 99,91%.Selanjutnya dibandingkan
dengan tahun 2012 persentase realisasi angka partisipasi kasar SD/MI yang sebesar 109,23% maka
persentase realisasi angka partisipasi kasar mengalami penurunan yang cukup signifikan yaitu sebesar
9,32%.
Realisasi persentase angka partisipasi kasar SMP/MTs Tahun 2016 adalah sebesar 102,84%,
dibandingkan dengan Tahun 2012 persentase realisasi angka partisipasi kasar SMP/MTs sebesar
107,60% maka mengalami penurunan sebesar 4,76%.
246 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017
Realisasi persentase angka partisipasi kasar SMA/MA/SMK Tahun 2016 adalah sebesar 85,74%,
Selanjutnya dibandingkan dengan Tahun 2012 persentase realisasi angka partisipasi kasar
SMA/MA/SMK sebesar 76,58% maka persentase realisasi angka partisipasi kasar mengalami
penurunan sebesar 9,16%.
Angka Putus Sekolah adalah indikator yang menunjukkan besarnya jumlah anak didik yang tidak
mampu menyelesaikan suatu jenjang pendidikan karena berbagai alasan baik ditingkat SD/MI,
SMP/MTs maupun SMA/MA/SMK yang disebabkan oleh banyak faktor, antara lain : faktor ekonomi,
faktor budaya berupa adanya kebiasaan nikah muda dan keharusan membantu orang tua di daerah
pedesaan.
Realisasi persentase angka putus sekolah SD/MI tahun 2016 sebesar 0,11%. Selanjutnya dengan
dibandingkan tahun 2012 persentase angka putus sekolah sebesar 0,14%. Hal ini berarti bahwa pada
tahun 2016, jumlah angka putus sekolah SD/MI menurun sebesar 0,03% selama kurun waktu lima
tahun terakhir.
Realisasi persentase angka putus sekolah SMP/MTs tahun 2016 sebesar 0,27%. Selanjutnya dengan
dibandingkan tahun 2012 persentase angka putus sekolah sebesar 0,78%. Hal ini berarti bahwa pada
tahun 2016, jumlah angka putus sekolah SMP/MTs menurun sebesar 0,51% selama kurun waktu lima
tahun terakhir.
Realisasi persentase angka putus sekolah SMA/SMK/MA tahun 2016 sebesar 0,34%. Selanjutnya
dengan dibandingkan tahun 2012 persentase angka putus sekolah sebesar 0,60%. Hal ini berarti
bahwa pada tahun 2016, jumlah angka putus sekolah SMP/MTsmeningkatsebesar 0,26% selama kurun
waktu lima tahun terakhir. Hal ini dikarenakan oleh beberapa faktor, antara lain: faktor ekonomi,
faktor budaya berupa adanya kebiasaan nikah muda dan keharusan membantu orang tua di daerah
pedesaan.
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 247
No. Uraian Satuan 2012 2013 2014 2015 2016
b. Kesehatan
Beberapa indikator tentang kesehatan yang di peroleh dari dinas kesehatan Kabupaten Situbondo
meliputi sarana dan prasarana kesehatan yaitu rumah sakit, puskesmas dan tenaga medis.
c. Ketenagakerjaan
248 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017
No. Uraian Satuan 2012 2013 2014 2015 2016
2 Jumlah Tenaga Kerja mengikuti pelatihan yang
% 70,21 85 100 156 170
diterima bekerja
3 Presentase tingkat penyerapan angkatan kerja % - - - - -
4 Presentase kepatuhan perusahaan terhadap norma
% 4,31 40,47 37,04 44,97 44,97
jamsostek
Presentase perusahaan yg menerapkan norma
5 % 65 70 75 40 40
keselamatan dan kesehatan kerja
6 Presentase penurunan angka kecelakaan kerja % - - - - -
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 249
6. Dipenuhi - - - - -
7. Pengahapusan Lowongan - - - - -
8. Sisa Lowongan - - - - -
Sumber :Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Situbondo
Persentase Jumlah Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial adalah indikator mengukur seberapa
banyak jumlah penyandang masalah kesejahteraan sosial.Persentase jumlah penyandang masalah
kesejahteraan sosial mulai tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 terus mengalami perubahan.
Persentase Jumlah Penanganan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial adalah indikator untuk
mengukur seberapa banyak jumlah PMKS yang ditangani.Pada tahun 2015 PMKS yang ditangani
sebanyak 1.425 orang dari jumlah PMKS yang ada yaitu 180.385 orang yang berarti mencapai 27,08%,
Sedangkan pada tahun 2014 jumlah PMKS yang ditangani sebanyak 2.012 orang dari jumlah PMKS
yang ada sebanyak 180.385 orang atau mencapai 27,66%.
Jumlah kejadian kasus KDRT yang difasilitasi adalah indikator yang menggambarkan perkembangan
penanganan kasus KDRT.Pada tahun 2015terdapat 204 kasus KDRT, selanjutnya dibandingkan dengan
tahun 2014 sebanyak 159 kasus KDRT dan pada tahun 2013 sebanyak 113 kasus KDRT. Peningkatan
kasus KDRT tersebut disebabkan karena rendahnya pengetahuan masyarakat tentang arti dan dampak
KDRT bagi kehidupan yang akandating serta banyaknya Laporan/Pengaduan masyarakat terkait kasus
KDRT juga mengalami peningkatan dari tahun –tahun sebelumnya.
250 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017
Sumber : BPMP Kab. Situbondo
3. Kondisi Infrastruktur
Jalan merupakan salah satu sarana transportasi yang penting guna memperlancar kegiatan
perekonomian selain untuk memudahkan mobilitas penduduk dari satu daerah menuju daerah
lainnya. Seiring dengan meningkatnya pembangunan nasional maka pembangunan jalan terbagi atas
jalan negara, jalan provinsi dan jalan kabupaten harus ditingkatkan agar pembangunan nasional dapat
berjalan lancar.
Tabel Panjang Jalan (Jalan Provinsi) Menurut Jenis Permukaan dan Kondisi Jalan
Jalan Provinsi
Kondisi Jalan
2012 2013 2014 2015 2016
Jenis Permukaan Jalan
Aspal 16.980 16.980 16.980 16.980 16.980
Kerikil - - - - -
Tanah - - - - -
Lainnya - - - - -
Jumlah 16.980 16.980 16.980 16.980 16.980
Kondisi Jalan
Baik - 9.700 9.700 9.700 9.700
Sedang - 7.280 7.280 7.280 7.280
Rusak - - - - -
Rusak Berat - - - - -
Jumlah - 16.980 16.980 16.980 16.980
Tabel Panjang Jalan (Jalan Kabupaten) Menurut Jenis Permukaan dan Kondisi Jalan
Jalan Kabupaten
Kondisi Jalan
2012 2013 2014 2015 2016
Jenis Permukaan Jalan
Aspal 1.002,959 1.019,191 1.018,906 1.015.500 540,059
Beton 0,125 0,084 0,369 3,769 482,236
Kerikil 34,41 18,22 18,22 18,219 17,229
Tanah 6,440 6,440 6,440 6,440 4,410
Lainnya - - - - -
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 251
Jalan Kabupaten
Kondisi Jalan
2012 2013 2014 2015 2016
Jumlah 1.044 1.044 1.044 1.043,93 1.043,93
Kondisi Jalan
Baik 650,27 710,52 767,76 780,48 829.980
Sedang 67,85 70,09 67,86 146,42 124.450
Rusak 88,73 68,7 61,71 50,60 33.040
Rusak Berat 237,08 194,62 146,6 66,43 56.460
Tanah - - - - -
Jumlah 1.044 1.044 1.044 1.043,93. 1.043,93
b. Perumahan
Jumlah Panjang Drainase yang dibangun pada tahun 2012 – 2016 mengalami perubahan, yaitu pada
tahun 2014 mencapai 15.095,46 m menjadi 25.095,00 m pada tahun 2015 sehingga mengalami
penambahan jumlah panjang drainase yang dibangun sebesar 9.999,54 m.
Target Penambahan Panjang Jalan Lingkungan yang terbangun pada tahun 2015 sebesar 29,35%
sedangkan realisasi Penambahan Panjang Jalan Lingkungan yang terbangun pada tahun 2015 sebesar
44,67%, sehingga capaian kinerjanya sebesar 152,20%.
c. Pengairan
Luas lahan baku sawah di Kabupaten Situbondopada tahun 2015 seluas 31.193 Ha dengan prasarana
irigasi yang tersedia berupa bendung, dam, saluran primer, saluran sekunder, saluran tersier dan
saluran kuarter yang tersebar di 236 daerah irigasi (DI)
252 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017
Tabel Perkembangan Luas Baku Sawah
Tahun
Jenis Sawah
2012 2013 2014 2015 2016
Teknis 28.072 27.902 27.868 27.868 27.868
Semi Teknis 1.877 1.877 1.887 1.887 1.887
Sederhana 1.194 1.160 1.438 1.438 1.438
Jumlah 31.143 30.939 31.193 31.193 31.193
Tahun
Sarana Pengairan Satuan
2012 2013 2014 2015 2016
Bendung Buah - - - -
Saluran Primer km 23.608 23.608 23.608 79.751 64.616
Saluran Sekunder km 296.572 296.572 296.572 234.129 202.538
Saluran Tersier km - - - 29.078 907.369
Saluran Suplesi m - - - - -
Saluran Gendong m - - - - -
Saluran Pembuang m - - - - -
Talang Buah 59 59 59 59 59
Jembatan Buah 266 266 289 298 298
Tangkis Sungai km 436 440,38 442,44 432,1 432,1
Bangunan Pengatur Buah - - - -
Bangunan Ukur Buah 67 67 67 67 67
Bangunan Bagi Buah 20 20 20 20 20
Bangunan Bagi Sadap Buah 27 27 27 27 27
Pompa Air Buah 67 67 67 67 67
Galian Waled m - - - -
Rumah Buah - - - -
d. Perhubungan
Indikator persentase peningkatan angkutan penumpang dan barang yang diformulasikan dengan
rumus jumlah penumpang yang terangkut tahun ini dibanding tahun sebelumnya, antara tahun 2011-
2015 bernilai negatif atau mengalami penurunan.Realisasi jumlah penumpang yang terangkut tahun
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 253
2015 sebanyak 648.087 orang, dibandingkan dengan tahun 2014 Realisasi jumlah penumpang yang
terangkut sebanyak 901.750 orang sehingga mengalami penurunan jumlah penumpang, hal ini
disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain : (1) bertambahnya jumlah kendaraan pribadi, (2)
pengusaha angkutan berkurang, (3) penumpang lebih memilih menggunakan sarana transportasi lain
misalnya kereta api atau menggunakan jasa travel, bus cepat, jasa sewa kendaraan dan lain-lain.
Penghargaan dan prestasi tingkat nasional yang diperoleh Kabupaten Situbondo pada tahun 2013 sampai
tahun 2016 dari Lembaga Non Pemerintah sebanyak 2 (dua) penghargaan disajikan dalam bentuk tabel
sebagai berikut :
Tabel Penghargaan dan Prestasi Tingkat Nasional yang diperoleh Kabupaten Situbondo
pada Tahun 2013 sampai Tahun 2015
Tanggal
Tempat Diserahkan
No Jenis Penghargaan Penerimaan
diberikan Oleh
Penghargaan
KANTOR KELUARGA BERENCANA
2. Pemrakarsa Penyajian Masakan Kerapu Steam 24 Agustus 2014 Pasir Putih Ketua Umum
Terbanyak MURI
254 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017
2. Penghargaan Nasional dari Pemerintah Pusat
Penghargaan dan prestasi tingkat nasional yang diperoleh Kabupaten Situbondo pada tahun 2013 sampai
tahun 2016 dari Pemerintah Pusat sebanyak 28 (dua puluh delapan) penghargaan disajikan dalam bentuk
tabel sebagai berikut :
Tanggal
Tempat Diserahkan
No Jenis Penghargaan Penerimaan
diberikan Oleh
Penghargaan
2 Penghargaan pencapaian MOP terbanyak oleh 25 Agustus 2014 Surabaya Deputi Bidang
Dandim 0823 KS BKKBN
Pusat
5 Penghargaan Kelompok KB Pria terbaik tahun 25 Agustus 2014 Surabaya Deputi Bidang
2014 An. Kelompok KB Pria Besuki KS BKKBN
Pusat
6 Penghargaan Motivator KB terbaik tahun 2014 25 Agustus 2014 Surabaya Deputi Bidang
diraih oleh Mudakir, SH asal Besuki KS BKKBN
Pusat
7 Penghargaan terbaik KKB yang melayani MKEJ 25 Agustus 2014 Surabaya Deputi Bidang
tahun 2014 diraih Puskesmas Asembagus. KS BKKBN
Pusat
DINAS PENDIDIKAN
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 255
Tanggal
Tempat Diserahkan
No Jenis Penghargaan Penerimaan
diberikan Oleh
Penghargaan
10 Lomba lukis dalam Festival dan Lomba Seni 9 Agustus 2014 Jakarta Presiden
Siswa nasional (FLS2N) atas nama Agustin
siswi SMPN 1 Panji (juara I Nasional)
DINAS KESEHATAN
256 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017
Tanggal
Tempat Diserahkan
No Jenis Penghargaan Penerimaan
diberikan Oleh
Penghargaan
Tahun 2015”
DINAS PETERNAKAN
25 Juara I Lomba Dokter Hewan Puskeswan 21 September Batu Raden – Ditjenak &
Berprestasi Tingkat Nasional 2014 Jawa Tengah Keswan
26 Juara III Nasional Lomba Adibakti Mina Bahari 02 Desember Jakarta Kementerian
- Kinerja Kategori Hactchery Skala Rumah 2014 Kelautan dan
Tangga HSRT an.“Mina Jaya Laut” Bungatan Perikanan
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 257
Tanggal
Tempat Diserahkan
No Jenis Penghargaan Penerimaan
diberikan Oleh
Penghargaan
258 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017
KABUPATEN PROBOLINGGO
A. KONDISI UMUM
1. Kondisi Geografis
2
Kabupaten Probolinggo memiliki luas wilayah 1.696,16 km . Sebelah utara berbatasan dengan Selat
Madura, sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Situbondo dan Kabupaten Jember, sebelah selatan
berbatasan dengan Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Malang dan sebelah Barat berbatasan dengan
Kabupaten Pasuruan. Letaknya tepat pada 112° 51' - 113° 30' Bujur Timur dan 7° 40' - 8° 10' Lintang
Selatan, berada pada ketinggian 0 - 2500 m dpl dengan temperatur rata-rata 27’C – 30’C.
Kabupaten Probolinggo mempunyai ciri fisik yang menggambarkan kondisi geografis, terdiri dari dataran
rendah pada bagian utara, lereng-lereng gunung pada bagian tengah dan dataran tinggi pada bagian
selatan, dengan tingkat kesuburan dan pola penggunaan tanah yang berbeda dan juga Kabupaten
Probolinggo terletak di lereng gunung-gunung membujur dari Barat ke Timur, yakni Gunung Semeru,
Gunung Argopuro, Gunung Tengger dan Gunung Lamongan.
Kabupaten Probolinggo terletak pada ketinggian 0-2500 m diatas permukaan laut, hal ini menyebabkan
tanahnya berupa tanah vulkanis yang banyak mengandung mineral yang berasal dari ledakan gunung
berapi yang berupa pair dan batu, lumpur bercampur dengan tanah liat yang berwarna kelabu kekuning-
kuningan
Di Kabupaten Probolinggo terdapat 25 sungai yang mengalir di wilayah Kabupaten Probolinggo, sungai
terpanjang adalah Rondoningo dengan panjang 95,2 kilometer, sedangkan sungai terpendek adalah Ranu
Bujel dengan panjang hanya 2 kilometer saja. Selain itu di Kabupaten Probolinggo juga terdapat
Danau/Ranu yaitu Ranu Segaran, Ranu Agung dan Ranu Petak
Letak Kabupaten Probolinggo yang berada di sekitar garis khatulistiwa menyebabkan daerah ini
mempunyai perubahan musim dua jenis setiap tahun, yaitu musim kemarau dan musim penghujan. Untuk
musim kemarau berkisar pada bulan juli hingga oktober, sedangkan musim penghujan dari bulan
november sampai bulan mei. Diantara dua musim tersebut terdapat musim pancaroba, dimana biasanya
terjadi tiupan angin yang cukup kencang, biasa disebut angin gending.
2. Demografi
1. Data jumlah penduduk menurut jenis kelamin dan laju pertumbuhan penduduk kabupaten/kota tahun
2009-2013
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 259
2. Data jumlah penduduk menurut kelompok umur kabupaten Probolinggo tahun 2013
1. Kondisi Ekonomi
a. Pertanian
Tabel Perbandingan Tambah Tanam Panen
260 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017
No Uraian Satuan 2012 2013 2014
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 261
No Uraian Satuan 2012 2013 2014
b. Perkebunan
A. Tanaman Semusim
1. Tembakau Ton 5,504.78 9,897.82 13,187.15 14,473.13
2. Tebu Ton 13,779.09 17,085.76 18,829.59 25,746.49
3. Jarak Ton 1.16 15.31 14.722 -
4. Kapas Ton 26.35 7.97 - -
5. Jahe Ton - - - -
B. Tanaman Tahunan
1. Kelapa Ton 142.444 1,584.241 1,150.89 1,697.85
2. Kopi Ton 1,458.258 1,533.800 1,154.06 1.302.24
3. Aren Ton 474.453 472.500 459.00 -
4. Asem Ton 109.149 89.216 65.726 -
5. Cengkeh Ton 168.605 161.836 127.900 57,559
6. Lada Ton 0.13 0.13 - -
7. Kapuk Randu Ton 293.439 283.432 119.914 545.715
8. Jambu Mete Ton 11.87 3.56 3.558 -
9. Pinang Ton 122.795 124.023 105.540 -
262 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017
Tabel Areal Pelaksanaan Intensifikasi Tanaman Perkebunan di Kabupaten Probolinggo
c. Peternakan
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 263
d. Perikanan dan Kelautan
A. Tenaga Kerja
1. Nelayan Orang 11,558 12 11.558
2. Petani Ikan Orang 3,452 3 3,448
B. Pendapatan
1. Nelayan Rp./Kpt/Th 8,427,619 12,648,390 15,194,551
2. Petani Ikan Rp./Kpt/Th 21,654,632 41,022,393 42,883,502
264 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017
e. Perindustrian dan Perdagangan
f. Investasi
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 265
No Uraian Satuan 2013 2014 2015
g. Koperasi
266 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017
Tabel Perkembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
h. Pariwisata
Tabel Wisatawan di Kabupaten Probolinggo
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 267
No Uraian Satuan 2012 2013 2014
268 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017
No Uraian Satuan 2012 2013 2014
- Mancanegara Hari 1 1 1
3. Jumlah Tenaga Kerja
- Hotel Berbintang Orang
- Motel Orang
- Hotel Melati / Losmen Orang 345 396 402
- Pondok Wisata Orang 48 134 166
4. Perkembangan Pramu Wisata
- Muda Orang 12 12 45
- Khusus Orang 35 36 36
2. Kondisi Sosial
a. Pendidikan
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 269
No Uraian Satuan 2013 2014 2015
b. Kesehatan
Tabel Jumlah Rumah Sakit di Kabupaten Probolinggo
270 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017
Tabel Tenaga Medis dan Paramedis di Puskesmas di Kabupaten Probolinggo
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 271
c. Ketenagakerjaan
1. Pria Orang 5 8 8
2. Wanita Orang 17 12 9
272 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017
No Uraian Satuan 2013 2014
- Cacat Tuna Netra Jiwa 418 430
- Cacat Rungu Wicara Jiwa 452 468
- Cacat Mental Jiwa 456 457
7 Wanita Rawan Sosial Ekonomi Jiwa 3,158 3,107
8 Wanita korban Tindak Kekerasan Jiwa 167 162
9 Lanjut Usia Terlantar Jiwa 3,706 3,669
10 Lanjut usia Korban Tindak Kekerasan Jiwa 42 43
11 Penyandang Cacat Jiwa 3,140 3,141
- Cacat Tubuh Jiwa 2,029 2,039
- Cacat Tuna Netra Jiwa 420 419
- Cacat Rungu Wicara Jiwa 525 524
- Cacat Mental Jiwa 166 159
12 Penyandang cacat Eks Penderita Penyakit Kronis Jiwa 1,312 1,310
13 Tuna Susila Jiwa 166 188
14 Pengemis Jiwa 312 199
15 Gelandangan Jiwa 97 80
16 Gelandangan Psikotik Jiwa 91 102
17 Bekas Narapidana Jiwa 905 907
18 Korban Penyalahgunaan NAPZIA Jiwa 33 27
19 Keluarga Fakir Miskin Jiwa 67,920 67,554
20 Keluarga Berumah Tak Layak Huni Jiwa 10,632 10,601
21 Keluarga Bermasalah Sosial Psikologis Jiwa 79 79
22 Komunitas Adat Terpencil Jiwa 1,014 20
23 Masyarakat Tinggal di Daerah Rawan Bencana Jiwa 4,024 3,046
24 Korban Bencana Alam Jiwa 242 277
25 Korban Bencana Sosial Jiwa 97 126
26 Pekerja Migran terlantar Jiwa 447 441
27 Keluarga Rentan Jiwa 761 715
Jumlah Jiwa 104,844 83,793
Sumber : Dinas Sosial Kabupaten Probolinggo
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 273
No Uraian Satuan 2013 2014
274 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017
4. Obat Vaginal Orang -
5. Suntikan Orang 19,219 19,821 16,459
6. Medis Operatif Orang 451 457 498
7. Impland Orang 6,982 5,322 2,568
Jumlah Orang 42,750 39,034
Sumber : Badan Pemberdayaan Perempuan dan KB Kabupaten Probolinggo
Keterangan : -) Tidak ada data
3. Kondisi Infrastruktur
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 275
No Uraian Satuan 2013 2014 2015
Jumlah Km 781,605 779,847 775.465
3. Jumlah Jembatan
Beton Buah 100 103 157.000
Composite Buah 135 132 72.000
Besi Buah 4 4 3.000
Kayu Buah 2 2 2.000
Jumlah Meter 241 241 234
4. Panjang Jembatan
Beton Meter 943.65 1079.95 1,201.400
Composite Meter 1475.08 1358.48 1,166.400
Besi Meter 263.00 263.00 81.000
Kayu Meter 31.30 19.30 38.200
Jumlah Meter 2,713.03 2,720.73
5. Kondisi Jembatan
Baik
Beton Meter 809.00 887.00 3.000
Composite Meter 972.38 972.38 234.000
Besi Meter 263.00 263.00 81.000
Kayu Meter 11.50 11.50 38.200
Jumlah 177.000
Sedang
Beton Meter 130.85 130.85 124.000
Composite Meter 492.70 434.40 51.000
Besi Meter 2.000
Kayu Meter 0.000
Jumlah 54.000
Rusak 54.00
Beton Meter 3.80 3.80 0.000
Composite Meter 10.00 10.00 2.000
Besi Meter 0.000
Kayu Meter 19.80 7.80 1.000
Jumlah Meter 2,713.03 2,720.73 234.00
Sumber: Dinas PU Bina Marga Kabupaten Probolinggo
b. Pengairan
Tabel HIPPA di Kabupaten Probolinggo
276 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017
Sumber: Dinas PU Bina Marga Kabupaten Probolinggo
c. Perhubungan
Tabel Pelayanan Ijin Trayek Angdes dan Ijin Lainnya di Kabupaten Probolinggo
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 277
Tabel Jumlah Tenaga Kerja pada Subsektor Transportasi Darat
di Kabupaten Probolinggo
278 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017
KABUPATEN PASURUAN
A. KONDISI UMUM
Kondisi topografi meliputi kelerengan dan ketinggian. Kondisi kelerengan di Kabupaten Pasuruan sebagai
berikut:
a. Kelerengan 0 - 2%, meliputi seluruh Kecamatan Bangil, Rembang, Kraton, Pohjentrek, Gondangwetan,
Rejoso dan Lekok, sebagian Kecamatan Pasrepan, Kejayan, Wonorejo, Winongan, Grati dan Nguling.
b. Kelerengan 2 - 5%, meliputi sebagian dari Kecamatan Purwodadi, Tosari, Lumbang, Pasrepan, Kejayan,
Wonorejo, Purwosari, Prigen, Sukorejo, Pandaan, Gempol, Beji, Winongan, Grati dan Nguling.
c. Kelerengan 5 - 8%, meliputi sebagian Kecamatan Purwodadi, Tutur, Puspo, Tosari, Lumbang,
Pasrepan, Kejayan, Purwosari, Prigen, Sukorejo, Pandaan, Gempol, Beji, Winongan dan Lekok.
d. Kelerengan 8 - 15%, meliputi sebagian Kecamatan Purwodadi, Tutur, Puspo, Tosari, Lumbang,
Pasrepan, Kejayan, Purwosari, Prigen, Pandaan, Gempol, Winongan dan Grati
e. Kelerengan 15 - 25%, meliputi sebagian Kecamatan Purwodadi, Tutur, Puspo, Tosari, Lumbang,
Pasrepan, Purwosari, Prigen, Gempol dan Beji.
f. Kelerengan 25 – 45%, meliputi sebagian Kecamatan Purwodadi, Tutur, Puspo, Tosari, Lumbang,
Purwosari, Prigen dan Gempol.
g. Kelerengan > 45%, meliputi sebagian Kecamatan Tutur, Puspo, Tosari, Lumbang, dan Prigen.
a. Wilayah dengan ketinggian 0 – 12,5 mdpl seluas 18.819,04 ha atau 12,77%. Wilayah ini sesuai untuk
pengembangan usaha perikanan dan pertambakan dengan lokasi penyebaran pada sebagian wilayah
Kecamatan Gempol, Beji, Bangil, Rembang, Kraton, Pohjentrek, Gondangwetan, Rejoso, Winongan,
Grati, Lekok, dan Nguling.
b. Wilayah dengan ketinggian 12,5 – 500 mdpl seluas 50.384,02 ha atau 34%. Wilayah ini sesuai untuk
pengembangan pertanian, permukiman, perindustrian dengan lokasi berada pada sebagian wilayah
kecamatan-kecamatan di Kabupaten Pasuruan kecuali Kecamatan Tosari.
c. Wilayah dengan ketinggian 500 – 1000 mdpl seluas 21.877,17 ha atau 14,84% dari luas wilayah.
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 279
Peruntukannya sesuai untuk tanaman keras/tahunan dan sebagai penyangga bagi kawasan
perlindungan tanah dan air serta untuk lahan pertanian tanaman pangan dengan sistem teras siring,
meliputi sebagian kawasan Kecamatan Lumbang, Gempol, Purwodadi, Tutur, Tosari, Pasrepan, Puspo,
Purwosari, dan Prigen.
d. Wilayah dengan ketinggian 1.000 – 2.000 mdpl seluas 18.615,08 ha atau 12,63% dari luas wilayah
berfungsi sebagai kawasan penyangga untuk perlindungan tanah dan air, meliputi sebagian kawasan
Kecamatan Purwodadi, Tutur, Tosari, Lumbang, Puspo, Purwosaridan Prigen.
e. Wilayah dengan ketinggian > 2000 mdpl seluas 7.920,77 ha atau sekitar 5,37% dari luas wilayah,
dengan peruntukan sebagai hutan lindung yang berfungsi untuk melindungi kawasan bawahannya,
tersebar pada sebagian wilayah Kecamatan Purwodadi, Tutur, Tosari, Lumbang, Puspo, Purwosari, dan
Prigen.
3. Demografi
Jumlah penduduk Tahun 2015 sebesar 1.581.787 jiwa, terdiri dari laki-laki 783.410 jiwa dan perempuan
798.377 jiwa, dengan sex ratio 98,13 naik sebesar 0,78% dibandingkan tahun 2014 sebesar 1.569.507 jiwa,
terdiri dari laki-laki 777.120 jiwa dan perempuan 792.387 jiwa dengan sex ratio 98,07.
Struktur penduduk Kabupaten Pasuruan berdasarkan Lapangan Pekerjaan Utama, menurut data BPS
Kabupaten Pasuruan, menunjukkan bahwa tahun 2015 sebagian besar (27,04%) penduduk Kabupaten
Pasuruan bekerja di sektor industri pengolahan, 21,91% di sektor pertanian, dan 17,32% di sektor
perdagangan, hotel, dan restoran.
Struktur penduduk Kabupaten Pasuruan berdasarkan tingkat pendidikan yang ditamatkan ditunjukkan
pada Tabel I-1a. Penduduk Kabupaten Pasuruan tahun 2015 (dari penduduk usia 10 tahun ke atas) paling
banyak berpendidikan SD atau sederajat, yaitu 33,11%. Selanjutnya tidak/belum tamat SD/sederajat
23,40%, dan SLTP/sederajat 17,42%.
280 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017
Tabel Struktur Penduduk Kabupaten Pasuruan
Berdasarkan Tingkat Pendidikan
1. Kondisi Ekonomi
a. Pertanian
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 281
No Uraian Satuan 2014 2015 2016
Tanaman Hortikultura
Sayuran Kentang Ton 122.104 122.180 144.103
Paprika Ton 189 1.461 1.469
Buah Durian Ton 85.983 86.921 88.152
Buah Mangga Ton 183.384 188.259 190.678
Buah Apel Ton 141.069 150.059 151.790
Bunga Sedap Malam Tangkai 62.352.450 65.015.453 69.365.952
Bunga Krisan Tangkai 51.141.000 74.330.000 86.261.500
b. Perkebunan
Capaian
No. Uraian Satuan
2013 2014 2015
1 Produksi Perkebunan
Mitra
Tebu ton 13.426,23 18.774,50 22.483,16
2 Non Mitra perusahaan
Kelapa ton 2.622,82 2.589,30 2.590,20
Kopi ton 1.176,90 1.183,13 1.283,13
Cengkeh ton 301,70 303,40 343,50
Kapuk Randu ton 4.483,85 3.019,10 3.000,25
Kenanga ton 656,35 650,25 667,15
c. Peternakan
Realisasi
No. Uraian Satuan
2014 2015 2016
1 Peningkatan Produksi Peternakan
Daging Ton 23.003,00 24.294,22 25.232,87
Telur Ton 14.109,20 16.687,25 15.167,27
Susu Ton 97.015,00 98.372,35 99.417,75
2 Peningkatan Populasi Ternak
a Ternak besar dan kecil
Sapi Potong Ekor 100.822 105.469 106.252
Sapi Perah Ekor 80.511 84.424 86.847
282 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017
Realisasi
No. Uraian Satuan
2014 2015 2016
Kambing Ekor 69.524 71.466 71.179
Domba Ekor 62.077 63.254 64.061
b Ternak Unggas
Ayam Petelur Ekor 1.299.024 1.323.029 1.343.054
Ayam Pedaging Ekor 2.138.767 2.281.483 2.298.284
Itik Ekor 101.696 106.995 105.086
Capaian
No. Uraian Satuan
2014 2015 2016
1 Produksi Perikanan
a. Budidaya ton 14.159.330 15.261,24 16.390,60
b. Benih di BBI ekor 7.311.000 8.150.000 9.006.242
c. Tangkap ton 8.123,82 8.633,87 9.206,10
d. Olahan Hasil Perikanan ton 5.697,90 7.004,25 6.624,63
Capaian
No. Uraian Satuan
2014 2015 2016
1 Perkembangan IKMB:
a. Jumlah Unit 77 64 50
b. Tenaga Kerja Orang 2.119 1.817 1.181
c. Nilai Investasi Rupiah 8.810.941.671,30 8.962.135.925,30 9.034.381.847
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 283
f. Tenaga Kerja
g. Nilai Investasi
Nilai investasi yang ditanam oleh 64 unit IKMB pada tahun 2015 sejumlah
Rp. 151.194.254,00 ribu dan pada tahun 2014 dimana 77 unit IKMB menanamkan modal sebesar Rp.
162.171.041,30,- ribu, maka dapat disimpulkan bahwa rata-rata skala investasi yang masuk pada tahun
2015 lebih besar dibanding tahun 2014.
Capaian
No. Uraian Satuan
2013 2014 2015
1 Jumlah Penyelesaian Ijin Ijin 2.705 2.360 2.507
2 Peningkatan Nilai Investasi yang ditanamkan T(Rp) 7,15 3 2,12
3 Jumlah Investor berskala Nasional PMDN unit 10 11 18
Tahun Jumlah Permohonan (ijin) Ijin Yang Diterbitkan (ijin) % Penyelesaian Ijin
2013 3.033 2.705 89,19
2014 2.543 2.360 92,80
2015 2.674 2.507 93,75
284 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017
Tabel Penambahan Nilai Investasi Tahun 2013 - 2015
Capaian jumlah investor berskala nasional tahun 2015 sebesar 18 unit, sedang tahun 2014 mencapai
11 unit atau mengalami kenaikan 7 unit. Demikian juga capaian tahun 2015 bila dibandingkan dengan
target RPJMD 2013 – 2018 sebesar 11 unit maka realisasi tahun 2015 melampaui target sebanyak 7
unit.
h. Koperasi
Perkembangan Jumlah Usaha Mikro Kecil dan Menengah Tahun 2013 – 2014
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 285
i. Pariwisata
Capaian
No. Uraian Satuan
2014 2015 2016
1 Kunjungan wisata orang 2.026.253 2.164.958 2.270.824
Jumlah wisatawan yang berkunjung ke lokasi obyek wisata utama Kabupaten Pasuruan pada tahun
2015 mencapai 2.164.958 jiwa, dari target yang ditetapkan sebanyak 2.065.800. Jika dibandingkan
dengan tahun 2014 yang mencapai 2.026.253 jiwa, hal ini menunjukkan adanya kenaikan sebanyak
138.705 jiwa.
2. Kondisi Sosial
a. Pendidikan
Untuk mengetahui keberhasilan pencapaian urusan pendidikan dapat dijelaskan ke dalam 9 (sembilan)
indikator sebagai berikut :
Angka partisipasi murni adalah perbandingan jumlah siswa usia sekolah pada jenjang pendidikan
tertentu dengan penduduk kelompok usia sekolah yang sesuai, dan dinyatakan dalam persentase.
286 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017
Tabel Perkembangan APM SMA/MA/SMK
Angka partisipasi kasar adalah perbandingan antara jumlah siswa dengan penduduk usia sekolah yang
sesuai dan dinyatakan dalam persentase. Data dasar yang digunakan: (a) penduduk usia sekolah SD
adalah 7 - 12 tahun, tingkat SMP adalah usia 13 - 15 tahun, dan tingkat SM adalah usia 16 - 18 tahun;
(b) siswa usia sekolah sesuai jenjangnya, misalnya siswa usia 7-12 tahun di tingkat SD, siswa usia 13-15
tahun di tingkat SMP, dan siswa usia 16-18 tahun di tingkat SM. Dengan demikian bahwa angka
partisipasi kasar tidak melihat pada batasan usia sekolah tertentu pada setiap jenjang pendidikan,
namun lebih kepada jumlah siswanya di setiap jenjang pendidikannya
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 287
Angka Melanjutkan (AM)
Angka rata-rata lama sekolah pada tahun 2015 mencapai 6,96 lebih tinggi 0,38 dari target yang
ditentukan sebesar 6,58. Jika dibandingkan dengan tahun 2014 yang mencapai 6,57 ada peningkatan
sebesar 0,39.
Pada tahun 2015 realisasi angka melek huruf adalah 97,33% terjadi peningkatan sebesar 0,02% bila
dibandingkan tahun 2014 yaitu 97,31% dan meningkat sebesar 4,13% bila dibandingkan dengan target
sebesar 93,20%.
Rasio ketersediaan sekolah adalah jumlah sekolah tingkat pendidikan dasar per 10.000 jumlah
penduduk usia pendidikan dasar. Rasio ini menggambarkan kemampuan terhadap pemenuhan sarana
prasarana berupa lembaga/sekolah untuk kepentingan pendidikan penduduk usia pendidikan dasar.
Mutu pendidikan didasarkan atas mutu input, mutu proses, dan mutu output/outcome,sebagaimana
termuat pada Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
Salah satu dari mutu Input adalah standar sarana prasarana. Dengan diketahuinya rasio ketersediaan
sekolah terhadap penduduk usia sekolah maka dapat di lihat gambaran kondisi riil apakah
ketersediaan sekolah, telah mencukupi ataukah sebaliknya apabila dibandingkan dengan jumlah
penduduk usia sekolah.
288 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017
Rasio SD/MI 1: 157 1: 139 1:134
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 289
Juml. Guru SMA/ MA/ SMK - 3.140 3.590
Fasilitas Pendidikan
Fasilitas pendidikan adalah bagian dari mutu pendidikan didasarkan atas mutu input, mutu proses, dan
mutu output/outcome, sebagaimana termuat pada Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan. Salah satu dari mutu Input adalah standar sarana prasarana.
Pada sekolah SD/MI dalam kondisi bangunan baik (ruang kelas) tahun 2015 sebesar 4.310 ruang kelas
kondisi baik dari target yang ditetapkan sebesar 1.570 ruang. Bila dibandingkan dengan tahun 2014
sebanyak 4.259 ruang kelas ada peningkatan sebanyak 51 ruang kelas.
Pada sekolah SMP/MTs dalam Kondisi bangunan baik (ruang kelas) tahun 2015 sebanyak 1.694 ruang
kelas lebih banyak 72 ruang kelas. Bila dibandingkan dengan tahun 2014 sebanyak 1.622 ruang kelas
ada meningkat sebesar 4,25%.
Pada sekolah SMA/MA/SMK dalam Kondisi bangunan baik (ruang kelas) tahun 2015 sebanyak 897
ruang kelas lebih banyak 37 ruang kelas. Bila dibandingkan dengan tahun 2014 sebanyak 860 ruang
kelas ada meningkat sebesar 4,12%. Sama halnya dengan jenjang SD/MI dan SMP/MTs salah satu
wujud kepedulian Pemerintah Kabupaten Pasuruan adalah dengan menyediakan sarana dan prasarana
yang memadai.
Pada tahun 2015, realisasi partisipasi anak usia dini sebesar 90,13% naik sebesar 0,01% dibanding
tahun 2014 sebesar 90,12% Realisasi ini juga lebih tinggi sebesar 7,35 % dari target yang ditetapkan
yaitu 82,78 %.
Persentase putus sekolah SD/MI pada tahun 2015 sebesar 0.08 % atau 126 siswa dari 157.070 siswa
lebih rendah bila dibandingkan dengan tahun 2014 sebesar 0,09% atau 143 siswa dari 158.189 siswa.
Hal ini sesuai dengan target yang telah ditentukan sebesar 0,08 %. Penurunan Persentase putus
sekolah 0,01 % bila dibandingkan tahun sebelumnya hal ini bukan berarti penurunan yang kecil bagi
Pemerintah Kabupaten Pasuruan tetapi karena memang masih ada daerah terpencil oleh karena itu
upaya yang dilakukan antara lain yaitu selain dana BOS juga ada dana BSM (Bantuan Siswa Miskin)
yang diberikan untuk mengurangi angka putus sekolah tersebut.
290 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017
Sumber: Dinas Pendidikan Kab. Pasuruan
Angka Kelulusan
Sebagai upaya meningkatkan kualitas dan mutu daya saing, salah satu indikatornya adalah angka
kelulusan, karena indikator ini merupakan tolok ukur keberhasilan penyelenggaraan pendidikan
nasional. Angka kelulusan diperoleh dengan cara membandingkan lulusan pada jenjang pendidikan
tertentu dengan siswa kelas akhir pada jenjang pendidikan tertentu.
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 291
Tabel Perkembangan Angka Kelulusan SMA/MA/SMK
Pada indikator kinerja ini sama halnya dengan angka melanjutkan, hanya saja perbedaannya pada
indikator ini menampilkan jumlah siswa yang menamatkan pendidikan saja tidak dibagi dengan jumlah
yang melanjutkan sedangkan pada angka melanjutkan menunjukkan persentase indikator yang tamat
dibagi dengan yang melanjutkan. Pada jenjang SD/MI ke SMP/MTs tahun 2015 angka pendidikan yang
ditamatkan sebanyak 26.987 siswa selisih 26 lebih tinggi dari target 26.961 siswa.
Pada jenjang SMP/MTs ke SMA/MA/SMK tahun 2015 angka pendidikan yang ditamatkan sebanyak
19.788 siswa lebih tinggi 11.610 dari target 8.178 siswa. Selisih ini menunjukkan bahwa pada jenjang
SMP/MTs pada kelas akhir dan telah menamatkan pendidikannya sebanyak 19.788 siswa.
Persentase Guru yang memenuhi kualifikasi S1/D4 mulai jenjang pendidikan setingkat PAUD sampai
dengan SMA/MA/SMK antara lain adalah :
292 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017
Prosentase Guru sesuai kualifikasi (%) 90,10 93,78 93,80
Sebagai wujud dari Peraturan Bupati Nomor 36 Tahun 2007 tentang Muatan Lokal Baca Tulis Al Qur’an,
maka siswa mulai dari jenjang SD/MI sampai SMA/MA/SMK diharapkan bisa baca tulis Al Qur’an.
Adapun data yang ada menunjukkan sebagai berikut
Tabel Perkembangan Jumlah Siswa yang Bisa Baca Tulis Al- Quran
b. Kesehatan
Capaian
Uraian Satuan
2014 2015 2016
Angka usia harapan hidup tahun 65,00 -
Angka Kematian Bayi (AKB) /1000 KH 11,44 7,73 6,81
Angka Kematian Ibu (AKI) /100.000 107,46 101,47 91,62
Persentase balita gizi buruk % 0.07 0,06
Rasio posyandu per satuan balita per 1000 balita 15,20 15,49
Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani % 93,93 100
Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga % 94,64 99,44
kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan
Cakupan kunjungan bayi % 96,85 97,74
Cakupan Desa/kelurahan Universal Child % 78,90 74,79
Immunization (UCI)
Cakupan penemuan dan penanganan penderita % 90,68 92,62
penyakit TBC BTA
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 293
Capaian
Uraian Satuan
2014 2015 2016
Cakupan penemuan dan penanganan penderita % 100 100
penyakit DBD
Angka Kematian Bayi (AKB) tahun 2015 sebanyak 7,73 per 1000 kelahiran hidup angka ini mengalami
Angka Kematian Ibu (AKI) melahirkan digunakan untuk mengetahui keselamatan ibu yang diperoleh
dengan perhitungan jumlah kasus kematian ibu dibanding dengan jumlah kelahiran hidup. Angka
kematian ibu (AKI) nasional (SDKI tahun 2003) sebesar 307 per 100.000 kelahiran hidup dan Angka
Maksimal menurut MDGs adalah 102 per 100.000 kelahiran hidup. Jumlah kematian ibu melahirkan di
Kabupaten Pasuruan pada tahun 2015 sebesar 101,46 per 100.000 kelahiran hidup (26 kasus) atau
mengalami penurunan jika dibanding tahun 2014 sebesar 107,46 per 100.000 kelahiran hidup (28
kasus), atau mengalami penurunansebesar 6 per 100.000 kelahiran hidup. Namun demikian, jika
dibandingkan dengan target RPJMD tahun 2015 (103.5 per 100.000 kelahiran hidup) maka pencapaian
tahun 2015 sudah dibawah target yang telah ditetapkan.
294 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017
Angka Kematian Ibu /1000 KH 112,36 107,46 101,47 91,62
Rasio Posyandu per 1.000 balita tahun 2015 sebesar 15,49 posyandu. Hal ini bisa dilihat dari 1.886
posyandu telah melayani sebanyak 121.782 balita atau dengan kata lain 1 posyandu melayani 65
balita. Jika dibandingkan dengan realisasi 2014 sebesar 15,16 posyandu, maka mengalami peningkatan
sebesar 0,33 tetapi bila dibandingkan jumlah balita terlayani dan jumlah posyandu tahun 2015
mengalami penurunan dibanding tahun 2014, rasio Posyandu terhadap jumlah balita masih tinggi,
artinya ada 65 balita yang dilayani dalam 1 posyandu, padahal seharusnya 1 posyandu hanya melayani
59 balita. Rasio tersebut masih diperbolehkan dalam pelayanan posyandu yaitu antara 50 – 100 balita.
Rasio Posyandu per 1000 sasaran 2013-2015 dapat dilihat pada tabel.
Ilustrasi terhadap cakupan Komplikasi Kebidanan yang ditangani di Kabupaten Pasuruan tahun 2013-
2015, dapat dilihat pada table.
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 295
Cakupan Pertolongan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan Yang Memiliki Kompetensi Kebidanan
Data Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan
2013-2015 sebagaimana table:
Tabel Cakupan Pertolongan Persalinan Oleh Nakes yang Memiliki Kompetensi Kebidanan
Cakupan Kunjungan Bayi di Kabupaten Pasuruan dari tahun 2013 sampai dengan tahun 2015, dapat
dilihat pada gambar
Cakupan UCI Desa di Kabupaten Pasuruan dari tahun 2013 sampai dengan tahun 2015, dapat dilihat
pada tabel di bawah ini :
Angka kesembuhan penderita TB paru untuk tahun 2015 sebesar 92,62%. Hal ini mengalami
peningkatan dibanding tahun 2014 yang mencapai 90,68% sebesar 1,94%.
296 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017
Uraian 2013 2014 2015
Jumlah penderita baru TBC/BTA (+) yang ditemukan dan 964 886 978
diobati
Jumlah perkiraan penderita baru TBC /BTA (+) 1.062 977 1.056
Cakupan Penemuan dan Penanganan penderita 90,77 % 90,68 % 92,62 %
penyakit TBC BTA
Capaian penanganan kasus DBD tahun 2015 sebesar 100 %. Capaian tersebut sama jika dibandingkan
dengan capaian pada tahun 2014 sebesar 100 % . Capaian ini sama karena semua kasus DBD yang
ditemukan ditangani 100 %. Cakupan penanganan DBD di Kabupaten Pasuruan dari tahun 2013 sampai
dengan tahun 2015, dapat dilihat pada gambar
Perkembangan penduduk yang memanfaatkan Puskesmas di Kabupaten Pasuruan dari tahun 2013
sampai dengan tahun 2015, dapat dilihat pada gambar d bawah ini
Cakupan Pelayanan Kesehatan Masyarakat Miskin di Kabupaten Pasuruan dari tahun 2013 sampai
dengan tahun 2015, dapat dilihat pada tabel di bawah ini
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 297
masyarakat miskin
Berdasarkan data pencatatan rekapitulasi ketenagaan tahun 2015 jumlah dokter yang ada di
Puskesmas sebanyak 65 orang, sedangkan hasil pencatatan daftar dokter yang mengajukan ijin praktek
di Kabupaten Pasuruan baik dokter pemerintah maupun swasta berjumlah 324 orang. Angka tersebut
memperlihatkan rasio antara dokter dengan jumlah penduduk menjadi 4,88 dokter umum berbanding
100.000 penduduk. Jika di bandingkan dengan jumlah dokter yang ijin di Kabupaten Pasuruan yaitu
dengan rasio 20,48 idealnya minimal 40 dokter umum per 100.000 penduduk. Dari rasio kecukupan
dokter di Kabupaten Pasuruan, menandakan bahwa jumlah dokter yang ada masih jauh dari angka
kecukupan.
Pelayanan pada masyarakat yang terbaik menjadi harapan RSUD Bangil dalam rangka turut
membangun kesehatan masyarakat yang optimal sesuai dengan harapan pemerintah. Sebagai unit
pelayanan rujukan, RSUD Bangil tidak hanya melayani pasien umum maupun pasien dengan asuransi (
BPJS, in Health, asuransi kesehatan lainnya ). Namun juga melayani pasien miskin dengan Surat
Pernyataan Miskin ( SPM ) yang diterbitkan oleh Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil. Pada tahun
2015 jumlah kunjungan masyarakat miskin dengan SPM sebanyak 17.073 kunjungan, yang terdiri dari
kunjungan rawat jalan dan kunjungan rawat inap terlayani 100%. Kunjungan masyarakat miskin
dengan SPM tahun 2013-2015 sebagaimana terlihat pada gambar berikut
298 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017
Jumlah kunjungan masyarakat miskin sesuai ketentuan 3.833 8.060 17.073
yang datang ke RS dan dilayani
Jumlah pasien miskin yang datang ke RS Bangil 3.833 8.060 17.073
Tercukupinya Pelayanan masyarakat miskin 100% 100% 100%
Persentase penduduk Kabupaten Pasuruan yang memanfaatkan rumah sakit tahun 2015 sebanyak
239.667 jiwa (15,15% dari jumlah penduduk di Kabupaten Pasuruan). Jika dibandingkan dengan
realisasi tahun 2014 sebesar 222.561 jiwa atau 14,18%, maka pada tahun 2015 mengalami kenaikan
sebesar 0,97%. Hal ini menunjukkan bahwa kepercayaan masyarakat untuk memanfaatkan fasilitas di
RSUD Bangil semakin meningkat. Secara rinci penduduk yang memanfaatan rumah sakit pada tahun
2013–2015 dapat dilihat pada gambar berikut :
c. Ketenagakerjaan
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) diperoleh dari jumlah pengangguran dibandingkan dengan
jumlah angkatan kerja dikalikan 100 persen. Berdasarkan angka dari BPS tahun 2015 Tingkat
Pengangguran Terbuka Kabupaten Pasuruan sebesar 6,41%, naik 1,98% dibandingkan tahun 2014
yang mencapai 4,43%.
Capaian
No. Uraian Satuan
2013 2014 2015 2016
1 Rasio penduduk yang bekerja % 95,7 95,93 97,24 95,82
1 Tingkat partisipasi angkatan kerja % 70,60 86,03 87,19 70,41
2 Pencari kerja yang ditempatkan % 60,36 77,79 67,21 73,23
3 Angka sengketa pengusaha-pekerja per kasus 61 77 44 41
tahun
4 Tingkat pengangguran terbuka % 4,34 4,43* 6,41** 4,18
Sumber : Dinas Tenaga Kerja, Sosial dan Transmigrasi Kab. Pasuruan dan BPS Kab. Pasuruan
Ket : *) angka diperbaik, **) angka sementara
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 299
Rasio penduduk yang bekerja
Capaian
No. Uraian Satuan
2013 2014 2015 2016
1 Persentase jumlah PMKS % 8,66 8,45 7,49 6,97
2 Penanganan PMKS % 26,86 28,01 31,35
300 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017
3 Pengurangan resiko bencana % 3,63 4,5 12,57
4 Korban bencana alam yang di evakuasi dan menerima % 84,17 96,37 96,39
bantuan sosial pada masa tanggap darurat
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 301
Tabel Partisipasi Angkatan Kerja Perempuan Tahun 2013 -2015
302 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017
Uraian 2013 2014 2015
Pembangunan Turap (km) 285,9 349,07 400,78
Kebutuhan Turap(km) 953 953 953
Prosentase Pembangunan Turap 30 36,62 42,05
b. Perumahan
Tabel Perkembangan Jumlah Rumah Tangga Pengguna Air Bersih
(Perdesaan dan Perkotaan)
c. Pengairan
Tabel Perkembangan Rasio Jaringan Irigasi di Kab. Pasuruan
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 303
Luas Budi Daya Pertanian (Ha) 23.039,00 23.039,00 23.039,00
Rasio Jaringan Irigasi 7,35 7,92 9,48
Target kinerja untuk indikator ini pada tahun 2015 sebanyak 5 unit, dengan capaian kinerja sebanyak 6
unit, jika dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014 sebanyak 4 unit maka pada tahun 2015
dapat dilaksanakan proses pengadaan lahan embung di desa Kalisat – Kec. Rembang dan lahan
embung di Desa Sanganom – Kec. Nguling (sewa lahan perhutani).
d. Perhubungan
Pelaksanaan urusan perhubungan mendukung ketercapaian pembangunan daerah pada aspek
pelayanan umum (fokus layanan urusan wajib) dan aspek daya saing daerah (fokus fasilitas wilayah/
infrastruktur). Tolok ukur keberhasilan kinerja urusan perhubungan menggunakan beberapa indikator
kinerja sebagaimana tertuang dalam RPJMD tahun 2013 – 2018.
304 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017
Capaian kinerja masing-masing indikator pada tahun 2015 sebagai berikut :
Rasio IjinTrayek
Indikator ini menggambarkan perbandingan antara jumlah ijin trayek yang dikeluarkan dengan jumlah
penduduk.Target kinerja indicator ini tahun 2015 sebesar 0,0296, dengan realisasi kinerja sebesar
0,0182%. Capaian kinerja ini lebih rendah dari target, jika dibandingkan dengan capaian kinerja tahun
2014 sebesar 0,0192% maka capaian kinerja pada tahun 2015 mengalami penurunan. Hal ini
disebabkan penurunan jumlah angkutan umum penumpang di wilayah Kabupaten Pasuruan
(khususnya angkutan perdesaan) serta menurunnya minat masyarakat untuk menggunakan angkutan
umum dan lebih suka menggunakan kendaraan pribadi (roda 2).
Uji KIR wajib dimiliki oleh setiap angkutan umum yang beroperasi di Kabupaten Pasuruan, karena
dengan lolos uji KIR maka angkutan tersebut secara teknis dinyatakan layak beroperasi. Pada tahun
2015 target kinerja indicator ini sebesar 10.272 unit dengan capaian kinerja sebesar 10.961 unit, atau
melebihi target yang ditetapkan. Jika dibandingkan dengan capaian kinerja pada 2014 sebesar 10.118
unit, pada tahun 2015 terdapat penambahan kepemilikan uji KIR sebanyak 843 unit. Kenaikan jumlah
uji KIR angkutan umum disebabkan bertambahnya jumlah uji KIR kendaraan baru, meningkatnya
kesadaran pemilik kendaraan dan perpindahan kepemilikan angkutan umum ke wilayah Kabupaten
Pasuruan.
Indikator ini digunakan untuk menilai perbandingan antara angkutan umum yang tidak ber-KIR
dengan seluruh angkutan umum yang ada di Kabupaten Pasuruan. Target kinerja tahun 2015 sebesar
5,07% dengan capaian kinerja sebesar 2,84%, nilai capaian ini lebih tinggi dari target yang ditetapkan.
Jika dibandingkan dengan nilai capaian kinerja pada tahun 2014 sebesar 5,48% maka capaian kinerja
pada tahun 2015 mengalami kenaikan sebesar 2,64%. Hal ini disebabkan adanya kesadaran pemilik
angkutan umum akan pentingnya uji kendaraan angkutan umum, serta semakin mudah dan cepatnya
proses pelayanan uji KIR angkutan umum.
Jumlah Terminal
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 305
Target ketersediaan terminal di Kabupaten Pasuruan pada tahun 2015 sebanyak 5 unit, realisasi
capaian kinerja tahun 2015 sebanyak 5 unit, atau dapat dikatakan ketersediaan terminal pada tahun
2015 sesuai target. Jika dibandingkan dengan nilai capaian kinerja tahun 2014sebanyak 4 unit, maka
pada tahun 2015 ada penambahan 1 unit terminal yaitu Terminal Pasrepan. Meskipun pada tahun
2015 proses pembangunan terminal Pasrepan baru pada tahap “pembangunan cut & fill” dan belum
selesai 100%, tetapi sudah dapat difungsikan/digunakan.
Pada tahun 2015 target kinerja penumpang yang terlayani angkutan umum sebanyak 707.743 orang,
realisasi capaian kinerja tahun 2015 sebanyak 708.243 orang, capaian ini melebihi target yang
ditetapkan. Dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014 sebanyak 696.544 orang, maka jumlah
orang yang terangkut angkutan umum mengalami kenaikan sebanyak 11.699 orang. Hal ini di
karenakan kondisi angkutan umum mengalami perbaikan dan peningkatan pelayanan oleh pelaku
angkutan, sehingga masyarakat merasa senang dan nyaman menggunakan angkutan umum.
Perkembangan jumlah orang terangkut angkutan umum di Kabupaten Pasuruan tahun 2013 - 2015
dapat dilihat pada grafik berikut.
1. Urusan Pendidikan
a. Otonomi Award Bidang Pendidikan Tingkat Nasional, diberikan oleh Jawa Pos.
b. Juara 1 Keberaksaraan Nasional dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
c. Anugrah Aksara Pratama dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
d. Anugrah Dwija Praja Nugraha Nasional dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
e. Juara 1 Lomba Kompetensi Siswa SMK Nasional XXIII, diselenggarakan Direktorat Pembinaan Sekolah
Menengah Kemendikbud, diraih Wahyu Resa Wardana, siswa SMKN 1 Beji.
f. Juara II Nasional Manajemen BOS dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, diperoleh SMPN 2
Pandaan.
g. Sekolah Adiwiyata Nasional diterima oleh SMPN 3 Purwodadi, SDN Kalirejo 1 Bangil, dan SMPN 1
Prigen dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
h. Sekolah Adiwiyata Mandiri, diterima oleh SMPN 1 Pandaan dan SMPN 2 Winongan, dari Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
i. Predikat sebagai Sekolah Berintegritas dalam menyelenggarakan Ujian Nasional selama 2 tahun
berturut-turut untuk SMKN Purwosari dan SMPN 2 Pandaan
j. Juara III Lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional Festival Samudra, diselenggarakan Fakultas Ilmu Perikanan
dan Kelautan Universitas Brawijaya Malang, diraih Gherna Nareswara, siswa SMAN Grati.
k. Peraih Medali Perunggu, Kompetisi Matematika se-Indonesia diselenggarakan Klinik Pendidikan MIPA
Bogor, diraih Sabrun Jamil, siswa SMAN Bangil.
l. Juara 1 Karate Tingkat Nasional yang diterima Heni Purwanti dan M. Ainun Yakin, siswa SMAN 1
Pandaan.
2. Urusan Kesehatan
a. Penghargaan Swasti Saba Padapa dari Kementerian Kesehatan, atas keberhasilan penyelenggaraan
Kabupaten/Kota Sehat Klasifikasi Pemantapan.
b. Penghargaan Top Inovasi Pelayanan Publik dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi atas ODHA-LINK di RSUD Bangil.
306 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017
c. Sertifikat Penghargaan kepada Kabupaten Pasuruan dari Expanding Maternal and Neonatal Survival
(EMAS) USAID dan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur atas kinerja yang bagus, komitmen, kontribusi
dan dukungan kebijakan terhadap keselamatan ibu dan bayi.
3. Urusan Pertanian
a. Juara II Petugas Inseminasi Buatan Teladan Tingkat Nasional atas nama Sidi Asmadi, S.Pt, mantri
ternak di Kecamatan Kraton dan Wonorejo.
b. Adi Praja Satwa Sewaka 2015 dari Komoditas Pengembangan Usaha Peternakan Indonesia (KPUPI)
c. Mangga gadung klonal 21 milik Kabupaten Pasuruan menerima penghargaan Adhikarya Pangan
Nusantara diserahkan oleh Wakil Presiden Yusuf Kalla.
a. Pataka Paramadhana Madya Adi Nugraha Koperasi untuk Pemkab Pasuruan dari Kementerian Koperasi
dan UKM.
b. Tanda Jasa Bhakti Koperasi untuk Bupati Pasuruan dari Kementerian Koperasi dan UKM.
c. Penghargaan Koperasi Berprestasi Kelompok Koperasi Produsen Tingkat Nasional, diperoleh KUD Dadi
Jaya Purwodadi.
d. Juara I bidang Jasa diraih KUD Sumberrejo Sukorejo dari Kementerian Koperasi dan UKM.
a. Gold Medal Regional Marketing Award, diberikan oleh DPD RI bekerja sama dengan Markplus dan
Kementerian Dalam Negeri.
6. Urusan Ketenagakerjaan
a. Penghargaan Pembina K3 Terbaik Tingkat Nasional Tahun 2015 dari Kementerian Tenaga Kerja.
7. Urusan Kesbangpol
a. Penghargaan Kabupaten Peduli HAM, dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.
8. Urusan KB dan KS
9. Urusan Perhubungan
a. Piagam dan Plakat WTN Kategori Lalu Lintas untuk Kota Kecil Pandaan, diberikan oleh Kementerian
Perhubungan Republik Indonesia.
a. Sertifikat Adipura untuk kategori Kota Kecil Bangil, diberikan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan
Kehutanan.
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 307
a. Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) atas LKPD tahun 2014 dari BPK RI
b. Penilaian B (baik) atas implementasi SAKIP oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi.
308 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017
KABUPATEN SIDOARJO
A. KONDISI UMUM
1. Kondisi Geografis
Kabupaten Sidoarjo memiliki luas wilayah 71.427 Ha. Kecamatan Jabon dan Sedati merupakan kecamatan
dengan wilayah terluas, rincian dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel Letak, Tinggi, dan Luas Wilayah Menurut Kecamatan di Kab. Sidoarjo
Kabupaten Sidoarjo merupakan wilayah yang strategis dengan batas wilayah sebagai berikut :
a. sebelah Utara berbatasan dengan Kota Surabaya dan Kabupaten Gresik;
b. sebelah Timur adalah Selat Madura;
c. sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Pasuruan;
d. sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Mojokerto.
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 309
2. Letak dan Kondisi Geografis
Kabupaten Sidoarjo dikenal sebagai Kota Delta karena merupakan kabupaten di Jawa Timur yang terletak
diantara dua sungai besar yaitu Sungai Porong dan Sungai Surabaya. Bentang alam Kabupaten Sidoarjo
terdiri dari kawasan pantai dan pertambakan di sebelah timur dan daerah permukinan dan pertanian di
bagian tengah dan barat. Secara geografis Kabupaten Sidoarjo terletak pada 112o5’ – 112o9’ Bujur Timur
dan 7o3’ – 7o5’ Lintang Selatan.
Wilayah Kabupaten Sidoarjo seluas 71.427,00 Ha, berdasarkan karakteristik topografinya terbagi atas tiga
kelas, yaitu :
a. 0-3 meter merupakan daerah pantai dan pertambakan yang berair asin/payau berada di belahan timur
seluas 27.011,25 Ha atau 37,82%
b. 3-10 meter merupakan daerah bagian tengah sekitar jalan protokol yang berair tawar seluas 25,889 Ha
atau 36,24%
c. 10-25 meter terletak di daerah bagian barat seluas 18.524 Ha atau 25,95%.
3. Demografi
Jumlah penduduk berdasarkan laporan perkembangan penduduk bulan Desember tahun 2015 adalah
sebanyak 2.161.659 jiwa. Jumlah ini mengalami peningkatan 1,63% dibandingkan dengan tahun
sebelumnya. Jumlah penduduk perempuan lebih mendominasi pada tahun 2014 dan hal sebaliknya terjadi
pada tahun 2013 dan 2015. Pada tahun 2015, apabila terdapat 100 penduduk perempuan maka terdapat
101 penduduk laki-laki. Berikut adalah perkembangan penduduk Kabupaten Sidoarjo tahun 2013 hingga
2015.
Tabel Penduduk Kabupaten Sidoarjo menurut Jenis Kelamin dan Sex Ratio
Jumlah
Tahun Laki-laki Perempuan Sex Ratio
Penduduk
2016 1.116.992 1.097.385 2.214.377 101.78
2015 1.090.270 1.071.389 2.161.659 101.76
2014 1.036.467 1.090.881 2.127.043 95.01
2013 1.053.903 1.036.716 2.090.619 101.66
Berdasarkan grafik diatas, dapat dilihat bahwa piramida penduduk Kabupaten Sidoarjo tahun 2015
berbentuk piramida penduduk muda (expansive). Hal tersebut terlihat dari penduduk pada kelompok usia
anak-anak (0-14 tahun) sebesar 5,94% dan penduduk pada kelompok usia tua (≥65 tahun) hanya 5,94%.
Sementara itu penduduk usia produktif (15-64 tahun) mendominasi sebesar 72,15%. Hal tersebut yang
dikatakan bahwa saat ini di Kabupaten Sidoarjo mengalami bonus demografi akibat meledaknya penduduk
usia produktif sehingga memicu pertumbuhan ekonomi yang lebih baik.
4. Penggunaan Lahan
Penggunaan Lahan berdasarkan Jenis Lahan
310 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017
No Jenis Lahan Luas Lahan
2 Tegal 1.245,21 Ha
3 Sementara tidak ditanami 477,00 Ha
4 Hutan rakyat dan hutan negara 1.009,00 Ha
5 Perkebunan 65,00 Ha
6 Lain-lain 6.963,00 Ha
7 Rawa 145,00 Ha
8 Tambak 15.541,00 Ha
9 Kolam 118,00 Ha
1. Kondisi Ekonomi
a. Pertanian
b. Perkebunan
Realisasi Kinerja Perkebunan Tahun 2013 – 2016
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 311
c. Peternakan
Data peternakan dari Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan meliputi populasi ternak dan hasil
peternakan. Populasi ternak didominasi ayam buras, itik dan ayam ras. Jumlah ayam buras pada tahun
2013 sebanyak 355.100 ekor mengalami peningkatan menjadi 356.612 ekor pada tahun 2015.
Sedangkan populasi untuk ayam ras selama 3 tahun terakhir ini mengalami penurunan. Hasil
peternakan berupa daging, telur dan susu mengalami peningkatan signifikan dari tahun 2013-2015.
Komoditi udang windu dan bandeng mengalami perkembangan yang cukup bagus pada 3 (tiga) tahun
terakhir. Kedua komoditi tersebut menjadi komoditi andalan Kabupaten Sidoarjo tiap tahunnya. Pada
tahun 2013, tingkat produktifitas udang windu sekitar 254 kg/ha dan pada tahun 2014 tingkat
produktifitasnya naik sebesar 5 kg/ha. Untuk tingkat produksi bandeng naik 181 kg/ha selama tiga
tahun terakhir ini menjadi 2.181 kg/ha yang ditunjukkan pada tabel berikut.
312 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017
e. Perindustrian dan Perdagangan
Sektor industri pengolahan merupakan sektor dengan penyumbang terbesar dalam pembentukan
PDRB kabupaten. Profil industri pengolahan di Kabupaten Sidoarjo apabila dilihat lebih lanjut
cenderung meningkat selama kurun waktu 3 tahun terakhir. Jumlah industri yang ada tahun 2015
sebanyak 16.697 unit usaha. Jumlah ini meningkat 40 unit atau 0,24% dibandingkan dengan jumlah
industri pada tahun 2014. Namun industri yang memiliki izin usaha tidak sampai 50% dari total jumlah
industri yang ada, seperti pada tabel berikut ini.
Sumber : Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian, Perdagangan, dan ESDM Kabupaten Sidoarjo
Iklim usaha di Kabupaten Sidoarjo yang semakin kondusif dan investasi yang meningkat di sektor
perdagangan menyebabkan volume perdagangan di Sidoarjo bergerak naik selama tiga tahun terakhir
ini. Jumlah pelaku usaha perdagangan pada tahun 2015 sebanyak 44.349 pelaku usaha (meningkat
12,50%). Realisasi jumlah tenaga kerja yang terserap oleh sektor pedagangan tahun 2015 sebanyak
391.160 orang (meningkat 38,72%). Realisasi nilai ekspor non-migas daerah tahun 2015 sebesar
US$ 1.698.066.432,45 (meningkat 8,93%).
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 313
No Indikator 2013 2014 2015 2016
5 Jumlah pedagang lesehan dan
1.244 1.339 1.486 1.509
bongkar muat
Sumber : Dinas Pasar Kabupaten Sidoarjo
f. Investasi
Sektor perdagangan di Sidoarjo sebagai hilir dari produk industri dan pertanian, mengalami
pertumbuhan yang pesat. Hal ini tercermin semakin berkembangnya investasi, baik dari dalam negeri
maupun modal asing. BPPT Kabupaten Sidoarjo mencatat bahwa kecenderungan investasi tiga tahun
terakhir terus bertambah dan bertambah; Rp. 13,38 Trilyun (2013) menjadi Rp. 16,63 Trilyun (2015).
Berikut tabel perkembangan investasi di Kabupaten Sidoarjo tahun 2013-2015 secara rinci.
Indikator perijinan tahun 2013-2014 dapat dilihat pada tabel berikut ini. Ijin mendirikan bangunan, ijin
gangguan, penerbitan TDP, Tanda Daftar Gudang, Penerbitan TDI dan ijin usaha pemondokan
mengalami peningkatan selama tahun 2013-2014. Sedangkan untuk ijin reklame dan ijin usaha
restoran pada tahun 2014 mengalami penurunan dibandingkan tahun 2013.
314 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017
g. Koperasi
Jumlah koperasi aktif meningkat, hal ini disebabkan karena adanya pendirian koperasi baru sebanyak
16 Koperasi yaitu di Kecamatan Sidoarjo (3 koperasi), Kecamatan Sedati ( 2 koperasi ), Candi ( 1
Koperasi ), Waru ( 1 Koperasi ), Prambon ( 2 Koperasi ), Taman ( 2 Koperasi ), Buduran ( 1 Koperasi ),
Krian ( 1 Koperasi ), Porong ( 3 Koperasi ). Persentase koperasi aktif pada tahun 2015 sebesar 89,38%,
dimana sebanyak 1.195 unit koperasi dinyatakan masih aktif beroperasi dari sekitar 1.337 unit
koperasi. Jika dibandingkan dengan persentase koperasi aktif tahun 2014 sebesar 89,25% terjadi
sedikit peningkatan sebesar 0,13%.
Jumlah KSP/USP sehat tahun 2015 sebanyak 1.033 koperasi, tercapai 100% dibandingkan dengan
target yang direncanakan sebanyak 1.033 koperasi. Apabila dibandingkan dengan KSP/USP sehat
tahun 2014 sebanyak 1.001 koperasi terjadi kenaikan 32 koperasi. Berikut perkembangan realisasi
kinerja koperasi tahun 2010-2014.
Sumber : Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian, Perdagangan, dan ESDM Kabupaten Sidoarjo
h. Pariwisata
Realisasi kunjungan wisatawan baik wisatawan nusantara maupun wisatawan mancanegara tahun
2015 adalah 1.794.931 pengunjung yang terdiri dari pengunjung hotel sebanyak 155.441 pengunjung
dan pengunjung obyek wisata sebanyak 1.638.990 pengunjung, obyek wisata yang paling sering
dikunjungi antara lain Kolam Pancing Delta Fishing, Kolam Pancing Kusuma Tirta Minapolitan, Kolam
Renang Waterpark Suncity.
Pada tahun 2015 jumlah pengelola usaha jasa pariwisata sebanyak 433. Peningkatan jumlah objek
wisata dan pengelola usaha jasa pariwisata karena mudahnya persyaratan untuk pemberian
rekomendasi mendirikan usaha pariwisata serta adanya pembinaan serta Monitoring dan Evaluasi
(monev) secara berkala kepada pengelola jasa usaha pariwisata.
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 315
2. Kondisi Sosial
a. Pendidikan
Target APM yang ditetapkan pada tahun 2015 untuk SD/MI sebesar 98,99%, SMP/MTs sebesar 73,57%
dan SMA/MA/SMK sebesar 61,54%. Realisasi APM yang dicapai pada tahun 2015 untuk SD/MI sebesar
99,86%, SMP/MTs sebesar 79,72% dan SMA/MA/SMK sebesar 64,80%. Sedangkan realisasi APM yang
dicapai pada tahun 2014 untuk SD/MI sebesar 100,78%, SMP/MTs sebesar 78,53% dan SMA/MA/SMK
sebesar 64,14%.
Target yang ditetapkan untuk APK tahun 2015, SD/MI sebesar 110,40%, SMP/MTs sebesar 98,55% dan
SMA/MA/SMK sebesar 82,99%.Sedangkan realisasi APK yang dicapai pada tahun 2015 untuk SD/MI
sebesar 109,13%, SMP/MTs sebesar 103,39% dan SMA/MA/SMK sebesar 85,21 %. Jika dibandingkan
dengan Realisasi APK tahun 2014, SD/MI sebesar 110,29%, SMP/MTs sebesar 101,55% dan
SMA/MA/SMK sebesar 84,65% maka terjadi penurunan pada jenjang SMA/MA/SMK. Hal tersebut
dikarenakan sebagian peserta didik jenjang SMP/MTs dan SMA/MA/SMK memilih sekolah di luar
wilayah Sidoarjo.
316 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017
Angka putus sekolah adalah angka (jumlah peserta didik) putus sekolah per 100 peserta didik pada
setiap jenjang pendidikan. Target yang ditetapkan untuk APS tahun 2015 adalah untuk SD/MI sebesar
0,02%, SMP/MTs sebesar 0,15% dan SMA/MA/SMK sebesar 0,40%. Realisasi APS pada tahun 2015
untuk SD/MI sebesar 0,00%, SMP/MTs sebesar 0,12% dan SMA/MA/SMK sebesar 0,24%. Sedangkan
realisasi tahun 2014 untuk SD/MI menurun sebesar 0,01%, SMP/MTs tetap sebesar 0,07% dan
SMA/MA/SMK meningkat menjadi sebesar 0,24%. Secara garis besar terjadi penurunan angka putus
sekolah pada semua jenjang pendidikan, dan seluruhnya masih pada tingkat cukup baik karena masih
dibawah 0,50%.
Nilai Ujian Sekolah (US), Ujian Nasional (UN) merupakan hasil akhir penilaian peserta didik yang
merupakan salah satu gambaran pokok keberhasilan pendidikan yang dilakukan di setiap tingkatan
pendidikan. Namun demikian nilai US/UN bukan merupakan ukuran mutlak keberhasilan pendidikan
atau peningkatan kinerja pendidikan, melainkan masih banyak faktor yang mempengaruhi penilaian
ini. Target yang ditetapkan untuk Nilai rata-rata US dan UN tahun 2015 adalah untuk SD/MI sebesar
8,90,SMP/MTs sebesar 8,42 dan SMA/MA/SMK sebesar 7,67. Realisasi nilai rata-rata US dan UN pada
tahun 2015 untuk SD/MI sebesar 8,75, SMP/MTs sebesar 7,69 dan SMA/MA/SMK sebesar 8,63.
b. Kesehatan
Beberapa indikator tentang kesehatan yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Kabupaten Sidoarjo dapat
dilihat pada tabel berikut ini.
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 317
No Indikator 2013 2014 2015 2016
7 Menurunnya prevalensi HIV/AIDS 52,26 64 76 85,98
Kebutuhan obat PKD (Pelayanan Kesehatan
8 100% 100% 100% 100%
Dasar) terpenuhi
9 Meningkatnya Umur Harapan Hidup (UHH) 70,99 70,99 71,51 71,51
Meningkatnya pengembangan media promosi
10 59,81% 61,98% 58,10% 62,91%
informasi sadar hidup sehat
Berikut adalah penjelasan dari beberapa indikator kesehatan yang berada pada tabel diatas:
Angka kematian bayi yang ditargetkan tahun 2015 adalah sebesar < 12 per 1.000 kelahiran hidup telah
terlampaui dengan realisasi angka kematian bayi pada tahun 2015 adalah sebesar 6,27 per 1.000
kelahiran hidup, menurun dari kejadian tahun 2014 sebesar 6,86 per 1.000 kelahiran hidup.
Realisasi angka kematian balita pada tahun 2015 adalah sebesar 7,1 per 1000 kelahiran hidup
menurun dari realisasi tahun 2014 yang sebesar 7,56 per 1000 kelahiran hidup. Angka kematian Balita
seperti tersebut diatas sangat baik apabila dibandingkan dengan target RPJMD sebesar < 46 per 1000
kelahiran hidup. Kematian anak Balita terbanyak karena Gastro Enteritis Acute (diare).
Angka kematian ibu tahun 2015 sebesar 72,1 per 100.000 kelahiran hidup, Angka ini menurun
apabila dibandingkan dengan tahun 2014 yang tercapai sebesar 80,02 per 100.000 kelahiran hidup.
Angka kesakitan DBD Kabupaten Sidoarjo berfluktuasi. Angka kesakitan DBD pada tahun 2015 sebesar
28,3 per 100.000 penduduk, meningkat jika dibandingkan tahun 2014 yaitu sebesar 8,12 per 100.000
penduduk. Adapun kalkulasi peningkatan angka kesakitan terdapat pada wilayah Puskesmas Jabon,
Candi, Sidoarjo, Wonoayu dan Tarik, akan tetapi tidak terjadi pada wilayah Desa/Kelurahan yang tetap.
Target balita dengan gizi buruk setiap tahunnya adalah sebesar < 1% dari jumlah yang
diperiksa/ditimbang. Pada tahun 2015, prevalensi balita gizi buruk sebesar 0,022%. Peningkatan
jumlah balita gizi buruk pada tahun 2015 karena masih ada 11 balita gizi buruk pada tahun 2014 yang
belum sembuh sehingga penangganannya dilanjutkan pada tahun 2015.
Kemampuan Puskesmas beserta jaringannya dalam melayani masyarakat tidak terlepas dari
kecukupan dan kehandalan sarana prasarana yang dimiliki. Pada tahun 2015, Pemerintah Kabupaten
Sidoarjo merealisasikan Puskesmas dengan kondisi baik sebesar 78%, sedangkan Puskesmas Pembantu
dengan kondisi baik tercapai sebesar 70%. Kondisi tersebut diatas meningkat . dibandingkan dengan
tahun 2014, Puskesmas dengan kondisi baik sebesar 75%, sedangkan Puskesmas Pembantu dengan
kondisi baik tercapai sebesar 60%. Peningkatan sarana prasarana tersebut telah diupayakan dan akan
terus ditingkatkan di tahun mendatang.
c. Ketenagakerjaan
Urusan ketenagakerjaan dilaksanakan oleh SKPD yaitu Dinas Sosial dan Tenaga Kerja. Hasil
pelaksanaan program tersebut dapat ditunjukkan pada pencapaian sasaran Meningkatnya kualitas dan
produktivitas tenaga kerja, dengan indikator kinerja sebagai berikut :
318 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017
Tabel Realisasi Kinerja Urusan KetenagakerjaanTahun 2013 - 2016
Pengukuran kinerja atas indikator dilakukan dengan membandingkan jumlah masyarakat penyandang
masalah kesejahteraan sosial yang ditangani melalui pemberian modal kerja dan pelatihan
pengembangan ketrampilan usaha dengan jumlah masyarakat penyandang masalah kesejahteraan
sosial di Kabupaten Sidoarjo maupun dengan jumlah penduduk di Kabupaten Sidoarjo. Jumlah
penyandang masalah kesejahteraan sosial yang tertangani untuk tahun 2015 sebanyak 19.401 jiwa
atau 45,88% dari jumlah penyandang masalah kesejahteraan sosial sebanyak 42.286 jiwa, atau 1,95 %
dari jumlah penduduk. Realisasi yang tertangani tahun 2015 meningkat 35,26% dari tahun 2014.
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 319
3. Kondisi Infrastruktur
Tabel Panjang Jalan dan Jembatan menurut Jenis Permukaan dan Kondisi
b. Perumahan
Untuk meningkatkan keterjangkauan masyarakat terhadap akses air bersih maka pemerintah
kabupaten membangun sarana air bersih untuk daerah yang masih belum dapat terjangkau pelayanan
air oleh PDAM. Pembangunan sarana air bersih ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat
bagi keperluan air minum serta keperluan rumah tangga lainnya. Jumlah yang dibangun disesuaikan
dengan kebutuhan masyarakat dipadukan dengan kemampuan pendanaannya. Pada tahun 2015
jumlah sambungan rumah yang dibangun ditargetkan sebanyak 200 unit SR dan terealisasi sebanyak
296 unit SR.
c. Pengairan
Untuk mengendalikan genangan di Kabupaten Sidoarjo yang merupakan daerah delta telah dilakukan
pengendalian penanganan secara koordinatif antar dinas terkait. Pada tahun 2015 Luas daerah
genangan di Kabupaten Sidoarjo untuk areal pertanian dan permukiman/perumahan seluas 982 Ha,
mengalami penurunan seluas 48 Ha atau sebesar 5% apabila dibandingkan dengan daerah genangan
tahun 2014 seluas 1.030 Hektar.
320 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017
Tabel Perkembangan Luas Baku Sawah
d. Perhubungan
Perpanjangan Ijin Trayek sesuai dengan RPJMD pada tahun 2015 ditargetkan sebanyak 775 Unit dan
realisasi Tahun 2015 sebanyak 564 unit atau dengan capaian kinerja sebesar 72,77 % . Sedangkan
apabila dibandingkan dengan realisasi tahun 2014 sebesar 565 unit, maka tahun 2015 mengalami
penurunan sebanyak 1 unit atau turun 0,17% dari tahun sebelumnya. Angka kasus kecelakaan lalu
lintas yang terjadi di wilayah Kabupaten Sidoarjo pada tahun 2015 sebanyak 1.206 kejadian, dibanding
Tahun 2014 sebanyak 1.189 kejadian berarti mengalami kenaikan sebanyak 17 kejadian atau 1,42 %.
Jumlah kasus kecelakaan meninggal dunia pada tahun 2015 mengalami penurunan sebesar 52,33 %
dibanding tahun 2014 dan untuk kejadian kecelakaan luka berat mengalami penurunan sebesar 59,59
% dibanding tahun 2014, sedangkan kasus kecelakaan luka ringan juga mengalami penurunan sebesar
38,43 % dibanding tahun 2014.
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 321
No Indikator 2014 2015 2016
a. jumlah kendaraan wajib uji 31.567 kendaraan 36.252 kendaraan 42.512 Kendaraan
b. jumlah kendaraan lulus uji 63.134 kendaraan 56.466 kendaraan 50.256 Kendaraan
c. pengujian berkala (2 kali) 47.566 kendaraan 72.504 kendaraan 85.024 Kendaraan
5 Terwujudnya sistem transportasi yang 37.653.484
39.505.500 41.093.439
handal / Jumlah penumpang umum Penumpang
penumpang penumpang
yang diangkut
Kinerja seluruh elemen pemerintahan dan masyarakat di Kabupaten di Sidoarjo menuai beberapa prestasi
di tingkat regional Jawa Timur maupun Nasional. Berikut beberapa penghargaan yang diraih Kabupaten
Sidoarjo dalam kurun waktu 2011-2015 :
322 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017
KABUPATEN MOJOKERTO
A. KONDISI UMUM
1. Kondisi Geografis
Kabupaten Mojokerto merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Timur, dimana luas wilayah
seluruhnya adalah 969.360 Km2 atau sekitar 2,09% dari luas Provinsi Jawa Timur, dengan rincian
penggunaan/pemanfaatan areal sebagai berikut:
Penggunaan lahan di wilayah Kabupaten Mojokerto ini dari tahun ke tahun mengalami peralihan fungsi,
misalnya lahan pertanian yang berubah fungsi menjadi lahan pemukiman, pekarangan, bangunan dan
lahan industri serta sebagian lagi dialihkan menjadi jalan. Kabupaten Mojokerto memiliki batas-batas
administratif sebagai berikut: sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Lamongan dan Kabupaten
Gresik, sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Sidoarjo dan Kabupaten Pasuruan, sebelah Selatan
berbatasan dengan Kota Batu dan sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Jombang, sedangkan
ditengah-tengah terdapat wilayah Kota Mojokerto.
Secara geografis wilayah Kabupaten Mojokerto terletak antara 111°20’13” s/d 111°40’47” Bujur Timur dan
antara 7°18’35” s/d 7°47” Lintang Selatan. Secara administratif Kabupaten Mojokerto masuk Wilayah Kerja
Badan Koordinasi Wilayah Pemerintahan dan Pembangunan Bojonegoro, sedangkan secara spatial Tata
Ruang Jawa Timur adalah masuk dalam kawasan pengembangan “Gerbang Kertosusila”. Kabupaten
Mojokerto terdiri atas 18 Kecamatan, 304 desa.
2. Demografi
Pada bagian ini disajikan jumlah dan pertumbuhan penduduk, komposisi penduduk, struktur usia, dan
klasifikasi penduduk menurut jenis pekerjaan dan pendidikan.
Menurut Hasil Registrasi Penduduk Akhir Tahun 2014, jumlah penduduk Kabupaten Mojokerto adalah
1.186.497 jiwa dengan laju pertumbuhan sebesar 2,05%. Kepadata penduduk rata-rata Kabupaten
2
Mojokerto di akhir tahun 2014 adalah 1.714 jiwa setiap km . Kecamatan Sooko merupakan kecamatan
2
terpadat dengan kepadatan sebesar 3.444 jiwa per km .
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 323
Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin Kabupaten Mojokerto
1. Kondisi Ekonomi
a. Pertanian
Harga Pembelian
Tahun Harga Dasar Gabah Gabah Beras
KUD Non KUD KUD Non KUD
2012 4200 4200 4200 6600 6600
2013 4200 4200 4200 6600 6600
2014 4200 4200 4200 6600 6600
Sumber: Perum BULOG
324 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017
b. Perkebunan
c. Peternakan
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 325
Produksi Daging, Telur, dan Susu
Perusahaan Besar 61 61 51
f. Investasi
2013 2014
No. Sektor Investasi Investasi
Perusahaan Perusahaan
(Juta Rp) (Juta Rp)
1. Industri Makanan 0 0 5 689.538,60
2. Industri Kertas 0 0 2 12.863.012,50
3. Industri Kimia 1 173.699 0 0
4. Industri Logam Dasar 0 0 2 778.221,00
326 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017
2013 2014
No. Sektor Investasi Investasi
Perusahaan Perusahaan
(Juta Rp) (Juta Rp)
5. Industri Barang Logam 1 194.000 0 0
6. Industri Lainnya 0 0 3 502.010,70
7. Listrik dan Air 0 0 1 524.858,00
Jumlah 2 367.699 13 3.780.940,80
Sumber : Badan Perijinan Terpadu dan Penanaman Modal
2013 2014
No. Sektor Investasi Investasi
Perusahaan Perusahaan
(Juta Rp) (Juta Rp)
1. Industri Makanan 0 0 5 689.538,6
2. Industri Kayu 0 0 2 1.286.301,25
3. Industri Kertas 1 173.699 0 0,0
4. Industri Farmasi 0 0 2 778.221,0
5. Industri Kimia 1 194.000 0 0,0
6. Industri Mineral 0 0 3 502.010,7
7. Industri Logam Dasar 0 0 1 524.858,0
8. Industri Lainnya 3 12.780,0 5 14.402,4
9. Pengangkutan 1 8.500,0 0 0,0
10. Listrik dan Air 1 11.598,6 0 0,0
11. Perdagangan 1 1.198,8 2 2.200,0
Sumber: Badan Perijinan Terpadu dan Penanaman Modal
g. Koperasi
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 327
No. Jenis Koperasi Jumlah Koperasi
9. Koperasi Sera Usaha 62
10. Kppas 6
11. KSP 44
12. KBPR 2
13. Koperasi Wanita 347
14. Koperasi Profesi 1
15. Koperasi Wredatama 2
16. Koperasi Pemuda 2
17. Koperasi PK5 1
18. Koperasi Jamu Gendong 1
19. Koperasi Tani 69
20. Koperasi Lainnya 105
Jumlah 819
Sumber: Dinas Koperasi dan UMK
2. Kondisi Sosial
a. Pendidikan
Negeri Swasta
Tahun
Sekolah Guru Murid Sekolah Guru Murid
2012/2013 4 58 914 180 1.988 27.933
2013/2014 3 78 982 185 2.280 29.008
2014/2015 3 84 1.156 185 2.325 19.628
Sumber: Dinas Pendidikan Kabupaten Mojokerto
328 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017
Jumlah Sekolah, Guru dan Murid Madrasah Aliyah (MA)
Negeri Swasta
Tahun
Sekolah Guru Murid Sekolah Guru Murid
2012/2013 2 146 1.709 37 580 5.618
2013/2014 2 178 1.749 39 865 7.855
2014/2015 2 191 1.957 41 859 5.764
Sumber: Dinas Pendidikan Kabupaten Mojokerto
Negeri Swasta
Tahun
Sekolah Guru Murid Sekolah Guru Murid
2012/2013 39 1.488 23.384 73 1.191 9.755
2013/2014 40 1.433 23.755 81 772 10.144
2014/2015 39 1.441 23.918 80 1.241 10.159
Sumber: Dinas Pendidikan Kabupaten Mojokerto
Negeri Swasta
Tahun
Sekolah Guru Murid Sekolah Guru Murid
2012/2013 11 636 9.270 23 488 2.701
2013/2014 11 636 9.368 25 488 2.610
2014/2015 11 566 9.363 26 524 2.622
Sumber: Dinas Pendidikan Kabupaten Mojokerto
Negeri Swasta
Tahun
Sekolah Guru Murid Sekolah Guru Murid
2012/2013 8 543 8.234 40 1.061 11.063
2013/2014 8 543 8.788 45 1.061 10.980
2014/2015 8 504 8.671 46 1.035 11.298
Sumber: Dinas Pendidikan Kabupaten Mojokerto
b. Kesehatan
Tahun
Uraian
2011 2012 2013
Rumah Sakit 11 12 12
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 329
Kilinik Bersalin 12 12 12
Balai Pengobatan 35 35 35
Puskesmas 83 83 83
Poliklinik Desa 304 304 304
Posyandu 1.271 1.286 1.271
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto
Jumlah Tenaga Medis dan Para Medis di Puskesmas dan Rumah Sakit Daerah
Dokter Bidan
Tahun
Umum Gigi Spesialis Bidan Desa Perawat
2012 40 34 0 70 231 157
2013 41 31 2 275 279 170
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto
c. Ketenagakerjaan
Tahun
No. Uraian
2012 2013 2014
1. Anak Balita 1.621 1.623 1.160
2. Anak Terlantar 5.541 6.069 6.056
3. Anak Nakal 73 27 24
4. Anak Jalanan 119 123 128
5. Tuna Susila 123 164 127
6. Pengemis 156 117 111
7. Gelandangan 35 124 66
8. Korban Narkotika 44 56 53
9. Anak dengan Kedisbilitasan 0 240 1.152
10. Anak yg Perlu Perlindungan Khusus 0 192 63
330 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017
Tahun
No. Uraian
2012 2013 2014
11. Pemulung 0 197 262
12. Kelompok Minoritas 0 136 130
13. Korban Traffiking 0 15 5
14. Lanjut Usia Terlantar 5.686 7.238 6.920
15. Wanita Rawan Sosial Ekonomi 7.057 7.646 8.277
16. Anak yg Menjadi Korban Tindak Kekerasan 20 53 55
17. Keluarga Fakir Miskin 25.502 42.714 55.552
18. Korban Tindak Kekerasan 0 758 16
19. Korban Bencana Alam 58 366 518
20. Korban Bencana Sosial 71 33 0
21. Pekerja Migran Terlantar 16 39 27
22. Bekas narapidana 389 388 393
23. Keluarga Bermasalah Sosial Psikologis 174 224 223
24. Komunitas Adat Terpencil 6 4 0
Sumber : Dinas Sosial Kabupaten Mojokerto
3. Kondisi Infrastruktur
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 331
Tanah 0,000
Beton 73.829,630
Lainnya 0,000
Jumlah 124.211,530
2. Kondisi Jalan
Baik 603.004,000
Sedang 311.469,000
Rusak 139.522,000
Rusak Besar 0,000
Jumlah 1.053.995,000
Sumber: DPU Bina Marga Kabupaten Mojokerto
Kondisi Jembatan
Baik Sedang Rusak
Kontruksi
2013 2014 2013 2014 2013 2014
Kab Prov Kab Prov Kab Prov Kab Prov Kab Prov Kab Prov
Beton Bertulang 132 23 132 23 16 0 16 0 7 0 7 0
Komposit 101 27 102 26 13 0 12 0 6 0 6 0
Besi 12 7 12 9 0 0 0 0 0 0 0 0
Lain-lain 0 5 0 4 0 0 0 0 0 0 0 0
Jumlah 245 62 246 62 29 0 28 0 13 0 13 0
Sumber: DPU Bina Marga Kabupaten Mojokerto
b. Perhubungan
Jumlah Kendaraan
No. Jenis Kendaraan
2012 2013 2014
1. Antar Kota dalam Provinsi 85 86 85
2. Angkutan Perbatasan 58 96 58
3. Angkutan Pedesaan 142 167 142
Jumlah 285 349 285
Sumber : Dinas Perhubungan Kabupaten Mojokerto
332 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017
KABUPATEN JOMBANG
A. KONDISI UMUM
1. Kondisi Geografis
Kabupaten Jombang terletak pada posisi yang sangat strategis karena berada pada bagian tengah Provinsi
Jawa Timur yang di lewati oleh:
a. Perlintasan Jalan Trans Jawa, Jalur Lintas Selatan (JLS) yaitu jaringan jalan Surabaya – Jakarta dan
merupakan koridor bagian tengah Provinsi Jawa Timur.
b. Perlintasan Jalur Kereta Api (Stasiun Jombang) tujuan Surabaya – Jakarta.
c. Perlintasan Jalur Arteri Primer Surabaya – Jombang – Madiun – Yogyakarta.
d. Perlintasan Jalan kolektor primer Malang – Jombang – Babat.
e. Perlintasan Ruas Tol Mojokerto – Kertosono sepanjang 40,5 km.
Ibukota Kabupaten Jombang berjarak 79 km dari Surabaya ibu kota provinsi Jawa Timur dengan waktu
tempuh perjalanan kurang lebih 2,5 (dua setengah) jam. Ditinjau dari kebijakan Provinsi Jawa Timur yaitu
Perda Nomor 5 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Timur 2011- 2031,
Kabupaten Jombang ditetapkan sebagai Pusat Kegiatan Lokal (PKL) yang termasuk dalam Wilayah
Pengembangan (WP) “Germakertosusila Plus”.
Secara geografis Kabupaten Jombang terletak di sebelah selatan garis katulistiwa berada diantara
112o03’46,57” dan 112o27’21,26”BT dan antara 07o20’48,60” dan 07o46’41,26”LS dengan batas-batas
administrasi Kabupaten Jombang yakni Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Lamongan dan
Kabupaten Bojonegoro, sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Mojokerto, sebelah selatan
berbatasan dengan Kabupaten Kediri dan Kabupaten Malang, dan sebelah barat berbatasan dengan
Kabupaten Nganjuk.
Ibukota Kabupaten Jombang terletak pada ketinggian ±440 meter dpl. Luas wilayah Kabupaten Jombang
keseluruhan 1.159,50 Km2 dengan kondisi topografi bervariasi yaitu:
a. kawasan seluas 1.101,52 Km2 atau 95% berada pada ketinggian <500 meter dpl;
b. kawasan seluas 50,76 Km2 atau 4,38% berada pada ketinggian 500 – 700 meter dpl;
c. kawasan seluas 7,22 Km2 atau 0,76% berada pada ketinggian >700 meter dpl.
d. Secara topografis wilayah Kabupaten Jombang dibagi menjadi 3 sub area:
e. Area Kawasan Utara, Area Kawasan Utara Sungai Brantas merupakan pegunungan kapur muda
Kendeng yang memiliki kondisi tanah relatif kurang subur, sebagian besar mempunyai fisiologi
mendatar dan sebagian lagi berbukit-bukit, meliputi Kecamatan Plandaan, Kecamatan Kabuh,
Kecamatan Ploso, Kecamatan Kudu dan Kecamatan Ngusikan.
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 333
Area Kawasan Tengah, yakni sebelah selatan Sungai Brantas, sebagian besar merupakan hamparan tanah
pertanian dengan jaringan irigasi yang cukup memadai sehingga sangat cocok ditanami padi dan palawija.
Adapun kawasan tengah meliputi Kecamatan Bandar Kedung Mulyo, Kecamatan Perak, Kecamatan Gudo,
Kecamatan Diwek, Kecamatan Mojoagung, Kecamatan Sumobito, Kecamatan Jogoroto, Kecamatan
Peterongan, Kecamatan Jombang, Kecamatan Megaluh, Kecamatan Tembelang dan Kecamatan Kesamben.
Area Kawasan Selatan, merupakan tanah pegunungan berada pada ketinggian >700 meter dpl sehingga
berhawa sejuk dan Kawasan ini cocok untuk tanaman perkebunan, meliputi Kecamatan Ngoro, Kecamatan
Mojowarno, Kecamatan Bareng dan Kecamatan Wonosalam.
2. Penggunaan Lahan
Penggunaan lahan di Kabupaten Jombang kondisi sampai dengan tahun 2013 sebagian besar digunakan
untuk kawasan budidaya sebesar 115.950.14 ha atau terdiri atas (1) kawasan peruntukan pertanian
sebesar 63.715,22 ha atau dengan komposisi 50.097,86 untuk pertanian lahan basah dan 13.617,36 ha
untuk pertanian lahan kering; (2) kawasan peruntukan permukiman sebesar 27.862,05 ha ; (3) kawasan
peruntukan hutan produksi sebesar 22.562,00 ha; (5) kawasan peruntukan perkebunan sebesar 675,98 ha;
(5) kawasan peruntukan industri sebesar 122,28 ha dan (7) kawasan peruntukan perdagangan dan jasa
sebesar 1.012,61 ha .
Sedangkan sisanya sebesar 12.372,05 ha atau 10,67% digunakan untuk kawasan lindung terdiri atas (1)
kawasan perlindungan setempat sebesar 6.581,28 ha atau 53,19% dengan komposisi 6.514,42 ha (52,65%)
untuk sempadan sungai; 34,60 ha (0,28%) untuk kawasan sekitar mata air; dan 32,26 ha (0,26%) untuk
kawasan sekitar waduk; (2) ruang terbuka hijau (RTH) sebesar 4.172,67 ha atau 33,73% dengan komposisi
2.864,70 ha (23,15%) untuk tanam hutan rakyat dan 1.307,97 ha (10,57%) untuk RTH hutan kota; (3)
kawasan hutan lindung sebesar 873,10 ha atau 7,06% dan (4) kawasan resapan air (KPH Gedangan
Kecamatan Wonosalam) sebesar 745 ha atau 6,02%.
3. Kondisi Demografi
334 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017
JUMLAH 691.392 678.835 1.270.227
Penduduk Kabupaten Jombang pada tahun 2015 berdasarkan hasil pencatatan Dinas Kependudukan
dan Pencatatan Sipil Kabupaten Jombang (Database 27 Januari 2016) berjumlah 1.370.227 jiwa, terdiri
atas 691.392 jiwa penduduk laki-laki (50,46%) dan 678.835 jiwa penduduk perempuan (49,54%).
Publikasi BPS RI (pergerakan proyeksi SP2010) tercatat sebesar 1.240.985 jiwa, terdiri atas 617.194
jiwa penduduk laki-laki (49,73%) dan 623.791 jiwa penduduk perempuan (50,27%).
Penduduk usia produktif (umur 15-64 tahun) pada tahun 2015 mendominasi jumlah penduduk
Kabupaten Jombang dengan nilai sebesar 70,33%,. Sedangkan penduduk usia muda (usia dibawah 15
tahun) sebesar 22,15% dan penduduk usia tua (65 tahun keatas) sebesar 7,52%. Penduduk usia
produktif berpotensi sebagai modal pembangunan, kondisi ini sangat menguntungkan bagi
pemerintah daerah.
1. Kondisi Ekonomi
PDRB ADHB Kabupaten Jombang pada tahun 2015 mencapai Rp.29,1474665 triliun, meningkat sebesar
Rp. 2,8083955 triliun atau 10,66% dibandingkan pada tahun 2014 yang mencapai Rp. 26,339071 triliun
dengan tingkat inflasi sebesar 5,03% dan memberikan kontribusi sebesar 1,72% terhadap PDRB ADHB
Provinsi Jawa Timur.
Sedangkan PDRB ADHK 2010 Kabupaten Jombang pada tahun 2015 mencapai Rp. 22,960956 triliun
meningkat sebesar Rp. 1,1677652 triliun atau 5.36% dibandingkan dengan tahun 2014 yang mencapai
Rp. 21,7931908 triliun dan memberikan kontribusi sebesar 1,72% terhadap PDRB ADHK 2010 Provinsi
Jawa Timur.
b. Pertumbuhan Ekonomi
Laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Jombang pada tahun 2015 mencapai 5,36% dengan laju
pertumbuhan tertinggi pada kategori jasa kesehatan dan kegiatan sosial sebesar 8,96% dan laju
pertumbuhan terendah pada kategori pengadaan listrik dan gas sebesar 1,18%.
Dari tujuh belas kategori terdapat empat kategori yang mengalami percepatan, yaitu kategori
administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib bertambah 1,46 poin dari 1,37%
pada tahun 2014 menjadi 2,83% pada tahun 2015; kategori transportasi dan pergudangan bertambah
0,78 poin dari 4,40% pada tahun 2014 menjadi 5,18% pada tahun 2015; kategori pengadaan air,
pengelolaan sampah, limbah dan daur ulang bertambah 0,45 dari 2,27% pada tahun 2014 menjadi
2,72% pada tahun 2015; dan kategori pengadaan listrik dan gas bertambah 0,32 poin dari 0,86% pada
tahun 2014 menjadi 1,18% pada tahun 2015, sedangkan tiga belas kategori lainnya mengalami
perlambatan.
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 335
Laju pertumbuhan ekonomi tahun 2015 mengalami perlambatan sebesar 0,06 poin jika dibandingkan
dengan tahun 2014 yang mencapai 5,42%. Kategori jasa lainnya memberikan kontribusi terbesar
terjadinya perlambatan perekonomian Kabupaten Jombang, dengan nilai perlambatan sebesar 0,55
poin dari 6,02% pada tahun 2014 menjadi 5,47% pada tahun 2015, disusul dengan kategori
pertambangan dan penggalian dengan nilai perlambatan sebesar 0,53 poin dari 2,89% pada tahun
2014 menjadi 2,36% pada tahun 2015 dan kategori jasa keuangan dan asuransi memberikan
sumbangan perlambatan terbesar ketiga sebesar 0,48 poin dari 7,389% pada tahun 2014 menjadi
6,90% pada tahun 2015. Kategori dengan perlambatan terendah adalah kategori pertanian, kehutanan
dan perikanan sebesar 0,03 poin dari 2,05% pada tahun 2014 menjadi 2,02% pada tahun 2015.
c. Investasi
Kabupaten Jombang juga memberikan kontribusi investasi dari seluruh nilai investasi di Jawa Timur.
Hal ini berarti Kabupaten Jombang merupakan Kabupaten yang kondusif untuk berinvestasi. Indikator
sasaran yang dicapai berupa peningkatan jumlah PMA dan PMDN sebanyak 12 PMA dan 42 PMDN dari
target 12 PMA dan 8 PMDN pada tahun 2015. Guna mewujudkan pencapaian indikator sasaran
tersebut diatas, Pemerintah Kabupaten Jombang menetapkan kebijakan meningkatkan kondusivitas
iklim investasi di daerah dengan beberapa program strategis. Berikut ini beberapa indikator yang bisa
menjadi parameter perkembangan iklim investasi dan penanaman modal di Kabupaten Jombang.
Jumlah PMA dan PMDN di Kabupaten Jombang dalam periode tahun 2010 sampai dengan tahun 2015
terus menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan. Pada tahun 2015, Kabupaten Jombang mampu
menarik sebanyak 13 PMA, dan mengalami kenaikan 1 PMA (PT. Bayer Indonesia) dibandingkan tahun
2014. Kabupaten Jombang juga mampu menarik investor sebanyak 95 PMDN dari target 9 PMDN. Hal
ini terjadi kenaikan yang signifikan dibandingkan tahun 2014 yang hanya 40 PMDN atau terjadi
kenaikan sebesar 237,50%, kenaikan yang cukup significant ini disebabkan karena adanya perubahan
regulasi terkait proses Perijinan PMDN, yang semula dilayani oleh Pemerintah Pusat sekarang
diserahkan ke Daerah.
d. Koperasi
Pada tahun 2015 jumlah koperasi sebanyak 820 unit sama dengan Tahun 2014. Meski pertambahan
jumlah koperasi yang ada tidak signifikan, namun secara umum manajemen koperasi menjadi semakin
baik,dengan adanya pembinaan koperasi yang lebih difokuskan untuk peningkatan kualitas
kelembagaan koperasi yang ada dan optimalisasi peran Koperasi Wanita, KMDH dan KUD. Dari 820
unit Koperasi tersebut terdapat 319 unit Koperasi Wanita yang tersebar di 306 Desa/Kelurahan, 27
unit KUD dan 43 unit KMDH.
Pada tahun 2015 terdapat 325 unit koperasi sehat atau 39,63%. Rendahnya progres peningkatan
jumlah Koperasi Sehat ini dipengaruhi banyaknya Koperasi Wanita, KUD dan KMDHyang masih
membutuhkan pendampingan baik dalam segi manajerial, pengelolaan keuangan hingga penyusunan
laporan pembukuan menuju Rapat Anggota Tahunan (RAT) yang tepat waktu. Tabel dibawah
menunjukkan perkembangan koperasi sehat dari 2012-2015.
336 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017
Sumber data: Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Jombang, Tahun 2015
e. Pariwisata
Kunjungan wisata ke Kabupaten Jombang sepanjang tahun 2009 – 2015 mengalami peningkatan yang
signifikan, yaitu dari sebanyak 146.548 orang pada tahun 2009, menjadi sebanyak 1.424.404 orang
wisatawan pada tahun 2012. Jumlah kunjungan wisata ini meningkat lagi menjadi sebanyak 1.430.028
orang pada tahun 2014. Pada tahun 2015 terjadi peningkatan jumlah kunjungan wisata sebesar
1.439.870 orang. Tingginya jumlah wisatawan yang berkunjung ke Jombang terutama disumbang oleh
meningkatnya jumlah kunjungan ke Makam Gus Dur
2. Kondisi Sosial
a. Pendidikan
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 337
No Kecamatan Harapan Lama Sekolah
22 Kabupaten Jombang 12.89
338 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017
No. Jenjang Pendidikan 2011 2012 2013 2014 2015
3.3 APK SMA/MA/ SMK 98,95 99,25 99,50 100,45 101.04
Sumber data: Dinas Pendidikan Kabupaten Jombang
b. Kesehatan
Angka Kematian Bayi (AKB) di Kabupaten Jombang dalam kurun waktu tahun 2011 sampai dengan
2015 menunjukan tren yang naik turun, dimana sempat naik cukup tinggi di tahun 2014 lalu kembali
turun pada tahun 2015. Pada tahun 2011 capaian AKB sebesar14,5 per 1000 kelahiran hidup naik
menjadi 18,60 pada tahun 2014 dan turun menjadi 10,35 per 1000 kelahiran hidup pada tahun 2015.
Capaian AKB Kabupaten Jombang selama 5 tahun berturut-turut masih lebih baik dari capaian Provinsi
Jawa Timur yang pada tahun 2012 sebesar 25,95 per 1.000 kelahiran hidup dan masih dalam toleransi
AKB yang ditetapkan secara nasional sebesar 40 per 1000 kelahiran hidup.
c. Ketenagakerjaan
PMKS (Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial) adalah seseorang, keluarga atau kelompok
masyarakat yang karena suatu hambatan, kesulitan atau gangguan, tidak dapat melaksanakan fungsi
sosialnya, sehingga tidak dapat terpenuhi kebutuhan hidupnya(jasmani, rohani, dan sosial) secara
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 339
memadai dan wajar. Hambatan, kesulitan dan gangguan tersebut dapat berupa kemiskinan,
keterlantaran, kecacatan, ketunaan sosial, keterbelakangan, keterasingan dan perubahan lingkungan
(secara mendadak) yang kurang mendukung, seperti terjadinya bencana.
Jumlah PMKS di Kabupaten Jombang yang terdiri dari 28 jenis PMKS selama tahun 2009 sampai
dengan tahun 2012 mengalami penurunan sebanyak 90 orang, yaitu dari sebanyak 107.026 orang
pada tahun 2009 menjadi sebanyak 106.936 orang pada tahun 2012. Jumlah PMKS ini terus
mengalami menurun sampai tahun 2015 menjadi 57.000 orang.
3. Kondisi Infrastruktur
b. Perumahan
Jumlah Rumah Tidak Layak Huni yang Direhabilitasi
Tahun 2011-2015
Tahun
No. Uraian Satuan
2011 2012 2013 2014 2015
1 Jumlah rumah tidak layak Unit 616 125 321 996 942
layak huni yang dilakukan
rehabilitasi
Sumber data: Dinas PU Cipta Karya, Tata Ruang, Kebersihan dan Pertamanan Kab. Jombang, Tahun 2015
c. Pengairan
Rasio Jaringan Irigasi Tahun 2011-2015
Panjang Jaringan Irigasi
No Jaringan Irigasi Satuan
2011 2012 2013 2014 2015
1 Primer Km 62,89 62,89 62,89 62,89 62,89
2 Sekunder Km 434,43 434,43 434,43 434,43 434,43
3 Tersier Km 886,97 886,97 886,97 886,97 886,97
4 Jumlah Km 1.384,29 1.384,29 1.384,29 1.384,29 1.384,29
5 Luas Lahan Budidaya Ha 45.435 45.435 45.435 45.490 45.490
Rasio (1 + 2 + 3) / (5) 3,05 3,05 3,05 3,04 3,04
Sumber data: Dinas PU Pengairan Kabupaten Jombang, Tahun 2015
340 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017
d. Perhubungan
Jumlah Penumpang Angkutan Umum di Terminal Kepuhsari-Jombang
Tahun 2011-2015
Tahun
No. Uraian Satuan
2011 2012 2013 2014 2015
1 Jumlah arus orang 5.724.421 5.651.656 5.028.887 4.235.105 3.874.208
penumpang
angkutan
umum
Sumber data: Dinas Perhubungan Kabupaten Jombang, Tahun 2015
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 341
KABUPATEN NGANJUK
A. KONDISI UMUM
1. Kondisi Geografis
Kabupaten Nganjuk merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Timur yang terletak di bagian barat
dari wilayah Provinsi Jawa Timur pada koordinat 111° 5’ – 112° 13’ Bujur Timur dan 7° 20’ – 7° 50’ Lintang
Selatan.
Luas wilayah administratif Kabupaten Nganjuk adalah 1.224,331 Km2 dengan batas-batas wilayah, sebelah
utara berbatasan dengan Kabupaten Bojonegoro, sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Kediri
dan Kabupaten Tulungagung, sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Jombang dan Kabupaten Kediri,
dan sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Ponorogo dan Kabupaten Madiun.
2. Kondisi Demografi
Dalam lima tahun terakhir ini, jumlah penduduk Kabupaten Nganjuk bertambah terus yaitu pada Tahun
2011 sebanyak 1.022.752 jiwa menjadi 1.041.716 jiwa pada Tahun 2015, dengan perincian jumlah
penduduk laki-laki sebesar 517.712 jiwa dan jumlah penduduk perempuan sebesar 524.004 jiwa.
1. Kondisi Ekonomi
a. Pertanian
Tabel Komoditi Utama Pertanian di Kabupaten Nganjuk
Tahun 2015 Tahun 2016
Komoditi Utama Lahan Tanam Produksi Lahan Produksi
(Ha) (Ton) Tanam (Ha) (Ton)
1. Padi 91.415 623.267,47 - 711.244,77
2. Jagung 31.566 218.815,51 - 168.528,65
3. Kedelai 11.037 22.416,15 - 18.466,89
4. Bawang Merah 11.576 142,82 - 13.066,34
Sumber : Dinas Pertanian Tahun 2016
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 343
b. Peternakan
Di Kabupaten Nganjuk beternak juga merupakan kegiatan utama maupun sampingan sebagian
masyarakat Nganjuk. hewan ternak yang umum dipelihara oleh masyarakat adalah sapi, Kambing,
domba, ayam petelur/ayam pedaging/ayam buras dan itik terutama di Kecamatan Prambon,
Tanjunganom, Loceret dan Rejoso.
Kabupaten Nganjuk yang merupakan daerah agraris dimana sub sektor perikanan memberikan
kontribusi pendapatan riil yang cukup besar dan merupakan salah satu penggerak perekonomian dan
faktor kesejahteraan penduduk di Kabupaten Nganjuk.
344 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017
Sumber : Dinas Peternakan dan Perikanan Daerah
Perkembangan industri kecil dan menengah adalah indikator untuk menggambarkan perkembangan
industri kecil dan menengah dari aspek jumlah unit, tenaga kerja yang terserap, nilai investasi dan nilai
produksi industri. Jika dibandingkan dengan tahun 2015 Jumlah IKM turun sebesar 0,40%. Jumlah
tenaga Kerja turun sebesar 1,96%, Nilai Investasi turun 2,01%, Nilai Produksi turun sebesar 3,30% . Hal
ini Masih rendahnya pengetahuan IKM tentang manajemen keuangan dan Masih banyak IKM yang
belum mengerti manajemen Sumber Daya Manusia tentang pentingnya pembagian tugas ( Job
Description ), sehingga berpengaruh terhadap sistem kerja yang tidak lancar serta Belum mengerti
tentang pentingnya strategi pemasaran untuk meningkatkan penjualan seperti melakukan promosi,
mengikuti pameran dan memanfaatkan E – Marketing.
e. Koperasi
Sebagai salah satu pelaku ekonomi di masyarakat koperasi masih banyak kendala. Terlihat dari tabel
diatas bahwa upaya membentuk usaha bersama dalam bentuk koperasi meningkat setiap tahunnya.
Namun hanya sebagian yang bisa berkembang menjadi koperasi sehat.
f. Pariwisata
Di Kabupaten Nganjuk ada berbagai jenis obyek wisata yaitu wisata alam, wisata sejarah, juga obyek
wisata artifisial. Namun, beberapa Obyek wisata di Kabupaten Nganjuk yang banyak pengunjungnya
adalah : Air Terjun Sedudo terletak di Desa Ngliman Kecamatan Sawahan; Taman Rekreasi Anjuk
Ladang (TRAL), Kolam Renang Margo Mulyo dan Goa Margo Tresno di Kecamatan Ngluyu serta Obyek
Wisata Roro Kuning di Kecamatan Loceret. Untuk meningkatkan daya tarik Obyek wisata tersebut
pada Tahun Anggaran 2009 sampai Tahun 2013 terus dikembangkan dan dilengkapi sarana dan
prasarananya, yang diharapkan dapat berkontribusi meningkatkan Pendapatan Asli Daerah dan
mendukung pertumbuhan ekonomi Kabupaten Nganjuk. Disamping obyek wisata yang dikelola
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 345
pemerintah, juga terdapat obyek wisata yang bertaraf nasional yang dikelola oleh swasta yaitu The
”Legend” Water Park di Kertosono yang berdiri sejak Tahun 2009. Taman Rekreasi air ini meskipun
dikelola oleh swasta juga memberikan kontribusi perekonomian di Kabupaten Nganjuk.
2. Kondisi Sosial
a. Pendidikan
Tabel Jumlah Lembaga Pendidikan di Kab. Nganjuk
Jumlah Lembaga Pendidikan
Tahun
TK SD SMP SMA PT
2012 565 666 75 68 6
2013 539 668 75 67 7
2014 585 662 77 71 8
2015 613 659 79 73 8
Sumber : Dikpora Kabupaten Nganjuk Tahun 2015
346 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017
Tabel Sarana Prasarana SLTA Menurut Statusnya di Kab. Nganjuk
SLTA Negeri SLTA Swasta
Tahun Sekolah Murid Guru Sekolah Murid Guru
(unit) (orang) (orang) (unit) (orang) (orang)
2012 22 19.037 1.146 46 13.808 1.075
2013 22 16.866 1.069 45 13.976 1.173
2014 22 17.864 1.188 49 13.501 1.139
2015 22 19.479 1.169 51 14.600 1.222
Sumber : Dikpora Kabupaten Nganjuk Tahun 2015
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 347
Rasio Murid Terhadap Guru Lembaga Pendidikan
Pada lingkungan Kementerian Agama di Kab. Nganjuk
Negeri Swasta
Tahun
MI MTs MA MI MTs MA
2013 19 15 16 11 7 7
2014 15 11 13 10 8 7
2015 18 17 20 10 9 9
Sumber : Dikpora Kabupaten Nganjuk Tahun 2015
b. Kesehatan
Balai
Puskesmas Tempat Rumah
Tahun RSU Puskesmas Pengobatan/
Pembantu Tidur Bersalin
Klinik
2012 6 20 83 167 11 2
2013 5 20 83 231 8 2
2014 5 20 83 188 8 2
2015 5 20 83 170 22 2
Sumber : Dinas Kesehatan Kab. Nganjuk
Pembantu Tenaga
Tahun Dokter Bidan Bidan Desa
Bidan Administrasi
2012 49 255 124 254 62
2013 62 322 161 254 55
348 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017
2014 62 322 181 254 55
2015 76 319 181 254 62
Sumber : BPPKB Kab. Nganjuk
c. Ketenagakerjaan
Pada Tahun 2015 Jumlah sarana sosial : Panti Asuhan,Panti Jompo dan Panti Rehabilitasi sejumlah
17 panti dari 16 panti yang direncanakan atau mencapai 106,25 %. Jika dilihat dari target dan
realisasi yang ada pada Tahun 2014, maka capaianya kinerjanya ada kenaikan 6,25%, hal ini
disebabkan adanya penambahan 1 gedung ABH Di Ds. Gondang Kec. Gondang karena peningkatan
kualitas pelayanan, sarana dan prasarana rehabilitasi kesejahteraan sosial bagi PMKS.
Pada Tahun 2015 PMKS yang harus ditangani sebanyak 86.560 dari jumlah penduduk Tahun 2015
sejumlah 1.041.716 orang atau realisasinya 8,31 %. Pada Tahun 2015 mengalami penurunan sebesar
5,88 %, capaian kinerjanya adalah 69,80%. Jika dilihat dari Tahun 2014, di Tahun 2015 mengalami
peningkatan 2,79%, hal ini disebabkan karena Peningkatan kualitas pelayanan, sarana dan prasarana
rehabilitasi kesejahteraan sosial bagi PMKs, Peningkatan kualitas SDM kesosmas terhadap PSM dan
relawan social, Peningkatan kualitas pelayaan rehabilitasi kesejahteraan sosial bagi keluarga miskin
dan penanganan Kesehatan, Peningkatan jejaring kerjasama pelaku usaha kesejahteraan Sosial
Masyarakat 300 Katar Berprestasi, dan Penutupan lokalisasi di Kabupaten Nganjuk pengentasan wts
dan warga terdampak sejumlah 869 orang
Capaian
Uraian Satuan
Tahun 2015
Pekerja perempuan di lembaga pemerintah orang 7.760
Jumlah pekerja perempuan orang 210.838
Jumlah KDRT yang difasilitasi kasus 112
Jumlah kasus KDRT yang dilaporkan kasus 112
Jumlah pengaduan perlindungan perempuan dan anak kasus 317
Jumlah keluarga pra sejahtera dan sejahtera I keluarga 158.405
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 349
Jumlah Keluarga anak yang terselesaikan keluarga 355.949
Jumlah Peserta KB baru orang 27.239
Jumlah perencanaan peserta KB baru orang 28.596
Jumlah peserta program KB aktif orang 163.389
Jumlah Pasangan usia subur orang 205.145
3. Kondisi Infrastruktur
Jalan dan jembatan sebagai sarana penunjang transportasi memiliki peran penting khususnya untuk
transportasi darat. Untuk mendukung transportasi darat, pemerintah Kabupaten Nganjuk terus
menerus mengadakan pembangunan dan peningkatan pemeliharaan jalan. Kondisi dan kualitas jalan
juga telah mendapat perhatian yang tinggi dari Pemerintah Kabupaten Nganjuk.
Tabel berikut ini menggambarkan bahwa kualitas infrastruktur jalan dan jembatan di Kabupaten
Nganjuk
350 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017
b. Perhubungan
Prasarana penting selain jalan dan jembatan dalam rangka keamanan dan kenyamanan para pengguna
jalan raya adalah adanya rambu-rambu lalu lintas. Rambu lalu lintas yang sifatnya memberi petunjuk,
peringatan maupun larangan kepada pengguna jalan bertujuan menekan angka kecelakaan di jalan.
Disamping itu pemasangan rambu yang tepat juga meningkatkan kelancaran berlalu lintas transportasi
darat. Perkembangan alat yang memberi isyarat (Lampu lalu lintas) di Kabupaten Nganjuk dapat dilihat
pada tabel berikut:
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 351
KABUPATEN MADIUN
A. KONDISI UMUM
1. Kondisi Geografis
Kabupaten Madiun adalah salah satu dari 38 Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Timur, yang terletak antara
111° 25’ 45” – 111° 51” Bujur Timur dan 7° 12’ - 7° 48’ 30” Lintang Selatan dengan luas wilayah 1.010,86
km2. Batas wilayah Kabupaten Madiun meliputi Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Magetan,
Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Bojonegoro dan Kabupaten Ngawi, sebelah Timur
berbatasan dengan Kabupaten Nganjuk, sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Ponorogo
2. Demografi
Tabel Jumlah Penduduk Kabupaten Madiun berdasarkan Kecamatan Tahun 2015
Jumlah Penduduk
No Kecamatan Jumlah
Laki-laki Perempuan
1. Kebonsari 283.392 28.536 56.928
2. Dolopo 29.206 29.057 58.263
3. Geger 31.980 32.082 64.062
4. Dagangan 25.651 25.362 51.013
5. Kare 16.348 15.783 32.131
6. Gemarang 17.053 16.525 33.578
7. Wungu 28.000 28.252 56.252
8. Madiun 18.939 19.492 38.431
9. Jiwan 28.324 28.642 56.966
10. Balerejo 22.057 22.193 44.250
11. Mejayan 22.932 22.537 45.469
12. Saradan 34.749 33.671 68.420
13. Pilangkenceng 27.377 27.301 54.678
14. Sawahan 12.523 12.790 25.313
15. Wonoasri 17.673 17.341 35.014
Jumlah 361.204 359.564 720.768
Jumlah Penduduk
No Kelompok Umur Jumlah
Laki-laki Perempuan
1. 0-4 22.281 20.850 43.131
2. 5-9 24.963 22.863 47.826
3. 10-14 25.334 23.825 49.159
4. 15-19 25.473 23.844 49.317
5. 20-24 25.198 24.573 48.771
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 353
Jumlah Penduduk
No Kelompok Umur Jumlah
Laki-laki Perempuan
6. 25-29 24.671 23.919 48.590
7. 30-34 28.708 29.372 58.080
8. 35-39 28.237 28.749 56.986
9. 40-44 28.331 28.839 57.170
10. 45-49 28.320 30.230 58.550
11. 50-54 24.448 26.336 50.784
12. 55-59 23.352 22.941 46.293
13. 60-64 18.717 16.656 35.373
14. 65-69 11.849 12.906 24.755
15. 70-74 10.190 10.024 20.214
16. >75 11.132 13.637 24.769
Jumlah 361.204 359.564 720.768
Kepadatan
No Kecamatan Jumlah Penduduk Luas Wilayah (Km2)
Penduduk
1. Kebonsari 56.928 47,45 1.200
2. Dolopo 58.263 36,61 1.591
3. Geger 64.062 48,85 1.311
4. Dagangan 51.013 72,36 705
5. Kare 32.131 45,54 706
6. Gemarang 33.578 190,85 176
7. Wungu 56.252 101,97 552
8. Madiun 38.431 152,92 251
9. Jiwan 56.966 81,34 700
10. Balerejo 44.250 55,22 801
11. Mejayan 45.469 33,93 1.340
12. Saradan 68.420 51,98 1.316
13. Pilangkenceng 54.678 35,93 1.522
14. Sawahan 25.313 22,15 1.143
15. Wonoasri 35.014 33,76 1.037
354 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017
No Jenis Pekerjaan Jumlah Penduduk (orang)
7. Pegawai Negeri Sipil 9.549
8. TNI /POLRI 3.763
9. Guru 5.002
10. Lainnya 11.410
11. Belum / Tidak Bekerja termasuk Mengurus Rumah Tangga, 367.874
Pelajar/ Mahasiswa, Pensiunan.
3. Penggunaan Lahan
Penggunaan lahan di Kabupaten Madiun pada tahun 2014 terdiri dari :
Uraian Luas
a. Pertanian (Sawah) 33.110,63 Ha
b. Lahan Bukan Sawah
Tegalan 10.274,46 Ha
Perkebunan 3.938,51 Ha
Ladang 1.333,10 Ha
Hutan Negara 140 Ha
Hutan Rakyat 533 Ha
Lainnya, termasuk bangunan yang tidak diusahakan pertanian 36.306,51 Ha
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 355
B. HASIL PELAKSANAAN PEMBANGUNAN
1. Kondisi Ekonomi
a. Pertanian
Pertanian
1 Produktivitas Padi (Ku/Ha) 69.06 69.65 69.39
2 Produktivitas Jagung (Ku/Ha) 67.28 69.33 61.08
3 Produktivitas Kedele (Ku/Ha) 18.70 17.94 19.01
4 Produktivitas Kedele Hitam (Ku/Ha) 16.10 16.15 16.18
5 Produktivitas Cabe (Ku/Ha) 51.58 51.08 53.2
6 Produktivitas Kacang Panjang (Ku/Ha) 36.41 36.25 36.28
7 Produktivitas Terong (Ku/Ha) 157.43 155.92 155.9
8 Produktivitas Mangga (Ku/Ha) 0.40 0.45 0.48
9 Produktivitas Pisang (Ku/Ha) 0.18 0.18 0.2
10 Produktivitas Durian (Ku/Ha) 1.28 1.28 1.35
11 Cakupa Bina Kelompok Petani (%) 72.03 74.00 78
12 Kontribusi sektor prtanian/ perkebunan terhadap PDRB 36.42 35.24
13 Produkds pertanian tanaman pangan utama :
Padi (Ton) 526,099.08 529,319.11 532297.63
Jagung (Ton) 57,679.14 57,976.53
14 Produkdi pertanian tanaman hortikultura utama :
mangga 34,760.00 35,444.60
Jumlah populasi Jambu moneng di areal pengembangan(pohon) 747.00 2,152.00
Jumlah populasi kelengkeng di areal pengembangan (pohon) 1,167.00 3,167.00
b. Perkebunan
Perkebunan
a. Luas areal tanaman komoditas perkebunan :
- Tebu rakyat (ha) 9,960.00 9,629.03 7,702.82
- Kakao (ha) 5,281.00 5,310.00 4,298.50
- Cengkeh (ha) 1,361.00 1,412.00 1,588.00
b. Produksi komoditas perkebunan utama :
- Tebu rakyat (kristal gula) (ton) 29,330.00 37,350.38 37,696.09
356 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017
No. Uraian 2013 2014 2015
c. Peternakan
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 357
d. Perikanan dan Kelautan
Perdagangan
a. Kontribusi sektor Perdagangan terhadap PDRB 35.39 35.94 BPS
b. Jumlah barang beredar yang tidak memenuhi standar (Kadaluarsa) 51.00
Perindustrian
a. Kontribusi sektor Industri terhadap PDRB (%) 3.53 3.38 BPS
b. Pertumbuhan Industri (%) 20.00 22.00 24.05
c Jumlah sentra industri yang telah berkembang (unit) 81.00 83.00
f. Investasi
Investasi
1 Jumlah bangunan ber-IMB (unit)
2 Rasio bangunan ber- IMB per satuan bangunan 3.95 980.00 529.00
3 Jumlah investor berskala nasional (PMDN/PMA) 2,14 0,53 0.39
(Unit)
4 Jumlah nilai investasi berskala nasional 275.00 345.00 408.00
(PMDN/PMA) (Rp)
5 Jumlah ijin yang diterbitkan (buah) 58,578,000.00 313,178,717.00 78,107,209,381.00
6 Sistem informasi Pelayanan Perijinan dan 3,467 3,161 3,093
adiministrasi pemerintah
7 Lama proses perijinan (dalam hari) Ada Ada Ada
358 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017
g. Koperasi
h. Pariwisata
Pariwisata
1 Kunjungan wisata (orang) 352,908.00 357,912.00 336.011
2 Kontribusi sektor pariwisata terhadap PDRB 0.04 0.04 BPS
3 Jumlah objek wisata yang telah dikembangkan (unit) 3.00 4.00 6.00
4 Lama Tinggal Wisatawan (hari) 0.08 0.125 0.125
5 Penyerapan tenaga kerja di bidang Pariwisata 335.00 364.00 393.00
2. Kondisi Sosial
a. Pendidikan
Pendidikan
1 Angka Melek Huruf (%) 87.76
2 Rata-rata Lama Sekolah (Tahun) 8.67
3 Angka Partisipasi Kasar (APK)
- SD/MI (%) 103.43 103.46 103.45
- SMP / MTs (%) 97.89 97.24 98.67
- SMA/SMK/MA (%) 63.42 63.94 65.46
4 Angka Partisipasi Murni (APM)
- SD/MI (%) 93.58 93.83 94.47
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 359
No. Uraian 2013 2014 2015
360 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017
No. Uraian 2013 2014 2015
b. Kebudayaan
c. Kesehatan
Kesehatan
1 Angka Kelangsungan Hidup Bayi 0.16 0.13 (0.48)
2 Persentase Balita Gizi Buruk (%) 0.51 0.31 0.32
3 Angka Usia Harapan Hidup 69.68 -
4 Rasio Posyandu per satuan balita 17.40 17.44 18.40
5 Rasio Puskesmas per satuan penduduk 0.039 0.039 0.038
6 Rasio Poliklinik per satuan penduduk 0.19 0.20 0.20
7 Rasio Pustu per satuan penduduk 0.09 0.09 0.09
8 Rasio RS per satuan penduduk 0.006 0.006 0.006
9 Rasio Dokter per satuan penduduk 0.13 0.13 0.10
10 Rasio tenaga medis per satuan penduduk 0.18 0.18 0.15
11 Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani (%) 76.38 85.19 84.06
12 Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki 90.46 89.81 93.40
kompetensi kebidanan (%)
13 Cakupan pelayanan nifas (%) 89.73 89.62 92.74
14 Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child Immunization (UCI) (%) 94.66 93.69 71.36
15 Cakupan Balita Gizi Buruk mendapat perawatan (%) 100.00 100.00 100.00
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 361
No. Uraian 2013 2014 2015
16 Cakupan penemuan dan penangan penderita penyakit TBC BTA (%) 57.76 66.67 71.37
17 Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit DBD (%) 100.00 100.00 100.00
18 Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin (%) 18.98 13.47
19 Cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin (%) 62.42 78.09 68.51
20 Cakupan kunjungan bayi (%) 90.56 91.38 92.96
21 Posyandu aktif (%) 100.00 100.00 100.11
22 Cakupan puskesmas (%) 173.33 173.33 173.33
23 Cakupan pembantu puskesmas (%) 28.16 28.16 28.16
24 Cakupan neonatus dengan komplikasi yg ditangani (%) 82.31 90.03 84.69
25 Cakupan pelayanan anak balita (%) 80.93 81.99 83.78
26 Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6-24 bulan 98.28 100.00 100.00
27 Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat (%) 100.00 100.00 100.59
28 Cakupan pelayanan gawat darurat level 1 yang harus diberikan sarana 100.00 100.00 100.00
kesehatan (RS) di Kab/Kota (%)
29 Cakupan desa/kelurahan mengalami KLB yang dilakukan penyelidikan 100.00 100.00 100.00
epidemiologi <24 jam (%)
30 Cakupan Desa Siaga Aktif (%) 100.00 100.00 100.00
31 Presentase gizi buruk (%) 0.51 0.31 0.32
32 Angka kematian ibu (per 1000 KH) 110.83 82.40 41.39
33 Angka Kematian Bayi (per 1000 KH) 9.77 9.58 10.14
34 Angka Kematian anak Balita (per 1000 KH) 1.31 1.44 0.93
35 Cakupan penduduk yang memiliki akses air minum berkualitas (%) 68.39 87.82 92.37
36 Cakupan kualitas air minum yang memenuhi syarat (%) 85,90 92.32 64.85
37 Cakupan penduduk yang menggunakan jamban sehat (%) 84.80 76.73 87.90
38 Cakupan desa yang melaksanakan program STBM (%) 62.62 72.33 83.01
39 Cakupan rumah yang memenuhi sanitasi dasar (%) 64.90 69.14 71.71
40 Cakupan rumah tangga yang mengelola limbah cair (%) 83.33 84.20 50.25
41 Cakupan rumah tangga yang mengelola limbah padat (%) 88.82 88.90 61.97
42 Cakupan TTU yang memenuhi syarat (%) 93.60 97.64 77.43
43 Cakupan TPM yang memenuhi syarat (%) 76.92 72.42 78.95
44 Cakupan kecamatan yang melaksanakan program kab/kota sehat (%) 93.70 93.33 100.00
45 Cakupan desa yang melaksanakan program kab/kota sehat (%) 18.44 28.36 23.79
46 Cakupan Kunjungan Rawat Jalan puskesmas dan jaringannya (%) 118.08 94.66 100.34
47 Cakupan Kunjungan Rawat Inap puskesmas (%) 3.69 1.57 0.55
48 Cakupan penemuan dan penanganan pasien jiwa di puskesmas (%) 100.00 100.00 100.00
49 Cakupan pelayanan pengobatan massal tepat sasaran (%) 75.44 153.83 105.53
362 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017
No. Uraian 2013 2014 2015
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 363
d. Ketenagakerjaan
1 Cakupan perempuan dan anak korban kekerasan yang mendapatkan 100.00 100.00 100.00
penanganan pengaduan oleh petugas terlatih dalam unit pelayanan
terpadu(%)
2 Cakupan penegakan hukum dari tingkat penyidikan sampai dengan putusan 84.62 86.67 100.00
pengadilan atas kasus-kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak (%)
364 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017
No. Uraian 2013 2014 2015
3 Cakupan perempuan dan anak korban kekerasan yang mendapatkan 42,65 86.67 100.00
layanan bantuan hukum (%)
4 Cakupan layanan pemulangan bagi Perempuan dan Anak korban kekerasan 0.00 0.00 0.00
(%)
5 Cakupan perempuan dan anak korban kekerasan yang mendapatkan 53,57 88.24 100.00
layanankesehatan oleh tenaga kesehatan terlatih di Puskesmas mampu tata
laksana KtP/A dan PPT/PKT di rumah sakit(%)
6 Cakupan layanan rehabilitasi sosial yang diberikan oleh petugas rehabilitasi 28.57 67.65 0.00
sosial terlatih bagi perempuan dan anak korban kekerasan di dalam unit
pelayanan terpadu (%)
7 Cakupan layanan bimbingan rohani yang diberikan oleh petugas, bimbingan 25.00 100.00 100.00
rohani terlatih bagi perempuan dan anak korban kekerasan di dalam unit
palayanan terpadu (%)
8 Jumlah Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak 16.00 16.00 19.00
(P2TP2A) di tingkat Kecamatan dan Kabupaten
9 Jumlah focal point yang terbentuk (unit) 16.00 22.00 27.00
10 Jumlah PKK aktif 222.00 222.00
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 365
3. Kondisi Infrastruktur
b. Perumahan
a. Jumlah Rumah tangga pengguna air bersih (rumah tangga) 16.23 17,185 17,680
b. Persentase Rumah tangga pengguna air bersih (%) 8,42 8,92 9.17
d. Rumah tangga ber-Sanitasi (rumah tangga) 124.96 125,560 0.00
e. Persentase rumah tangga ber-Sanitasi (%) 64,84 65,15 0.00
f. Jumlah Rumah Tidak Layak Huni 3,248 2,599 2,213
g. Rumah tidak layak huni (%) 1,76 1.41 1.20
h. Jumlah Rumah Layak Huni (RLH) 177,812 178,489 178,875
i. Persentase RLH 96,55 96.92 97.13
c. Pengairan
366 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017
No. Uraian 2013 2014 2015
d. Perhubungan
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 367
No. Uraian 2013 2014 2015
368 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017
KABUPATEN MAGETAN
A. KONDISI UMUM
1. Kondisi Geografis
Magetan merupakan kabupaten terkecil ke dua se-Jawa Timur setelah Sidoarjo dengan luas seluruh
2
Kabupaten magetan 688,85 km . Kecamatan Parang merupakan Kecamatan terluas dengan luas 71,64
2
km2, sedangkan Karangrejo dengan luas 15,15 km merupakan kecamatan dengan luas terkecil. Dengan
2
18 kecamatan yang ada di Kabupaten Magetan, berarti rata-rata luas tiap kecamatan 38,27 km .
Kabupaten Magetan sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Ngawi, sebelah Timur berbatasan
dengan Kabupaten Madiun, Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Ponorogo (Jawa Timur) dan
Kabupaten Wonogiri (Jawa Tengah), Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Karanganyar (Jawa
Tengah)
Magetan merupakan Kabupaten yang terletak di ujung barat Propinsi Jawa Timur, dan berada pada
ketinggian antara 60 sampai dengan 1.660 meter diatas permukaan laut. Terletak di sekitar 7°30’ 34” – 7°
47’ 49” Lintang Selatan dan 111°10’54” – 111°30’ 46” bujur timur, dengan suhu udara berkisar antara 16-
20°C di daerah pegunungan dan 22-26 C di dataran rendah.
2. Demografi
Kabupaten Magetan terbagi dalam 18 Kecamatan, 207 Desa, 28 Kelurahan, 1.048 RW dan 4.653 RT, yang
berdasarkan klasifikasinya seluruh Desa/Kelurahan berklasifikasi swadaya. Jumlah penduduk Kabupaten
Magetan tahun 2014 sebanyak 695.707 jiwa, jumlah penduduk yang tertinggi di Kecamatan Panekan
56.529jiwa dan terendah di Kecamatan Nguntoronadi 24.151Jiwa.
Secara umum kepadatan penduduk di kabupaten Magetan tahun 2014 adalah 1.010 Jiwa/ Km2,sedang
Kecamatan yang paling jarang penduduknya di Kecamatan Poncol dengan kepadatan 591 jiwa/ Km2 dan
penduduk paling padat adalah di Kecamatan Magetan dengan kepadatan penduduk 2.228 Jiwa/ Km2.
3. Penggunaan Lahan
Luas penggunaan tanah menurut status peruntukan lahan di Kabupaten Magetan adalah sebesar 68.850
Ha, terdiri dari :
a. Kawasan Lindung
Kawasan Lindung yang terdapat di Kabupaten Magetan terdiri atas kawasan hutan lindung dengan
luas kurang lebih 3.987 Ha, kawasan yang memberikan perlindungan terhadap kawasan bawahannya
berupa kawasan resapan air seluas kurang lebih 492 Ha, kawasan perlindungan setempat, kawasan
suaka alam, pelestarian alam dan cagar budaya, kawasan bencana alam dan kawasan lindung geologi.
b. Kawasan Budidaya
Kawasan budidaya di Kabupaten Magetan terdiri atas : kawasan peruntukan hutan produksi dengan
luas kurang lebih 3.390 Ha, kawasan peruntukan hutan rakyat dengan luas kurang lebih 2.825 Ha,
kawasan peruntukan pertanian seluas kurang lebih 28.464 Ha terdiri dari 27.272 Ha sawah irigasi dan
1.192 Ha sawah bukan irigasi, kawasan budidaya lahan kering seluas kurang lebih 40.552 Ha, kawasan
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 369
hortikultura sayur seluas kurang lebih 2.387 Ha, kawasan hortikultura buah 2.546 Ha dan kawasan
peruntukan perkebunan seluas kurang lebih 13.840 Ha.
c. Kawasan permukiman seluas 13.928 Ha, terdiri dari pemukiman perkotaan seluas 7.958 ha dan
permukiman perdesaan seluas 5.969 Ha.
1. Kondisi Ekonomi
a. Pertanian
Komoditas tanaman bahan makanan, utamanya padi masih merupakan produk yang besar peranannya
bagi masyarakat Magetan. Adapun produksi tanaman pangan di Kab.Magetan dapat dilihat pada tabel
berikut :
Produksi tanaman pangan di Kabupaten Magetan didominasi oleh produksi Padi, Ubi kayu, ubi jalar
dan jagung. Produksi padi dari tahun ke tahun mengalami peningkatan, begitu pula dengan produksi
jagung dan ubi jalar. Produksi tanaman padi di Kabupaten Magetan dari tahun ke tahun cenderung
mengalami peningkatan, yaitu dari 2.890.076 Kw di tahun 2012 terus meningkat di tiap tahunnya
hingga menjadi 3.370.710 Kw di tahun 2016.
Untuk produksi ubi jalar, dari tahun ketahun cenderung naik turun. Namun untuk tahun 2014 apabila
dibandingkan produksi di tahun 2013 mengalami peningkatan yang cukup signifikan yaitu dari 556.832
kw menjadi 810.110 kw. Berbeda dengan ubi jalar yang mengalami peningkatan produksi di tahun
2014, kondisi sebaliknya justru terjadi pada produksi ubi kayu yang cenderung mengalami penurunan
dari tahun ke tahun.
370 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017
Komoditas 2012 2013 2014 2015 2016
Pepaya 25.565 16.878 17.872
Sukun 1.257 1.133 1.039
Jeruk Besar 253.988 186.832 212.304 77.272 176.507
Jeruk keprok 7.068 9.040 3.957 5.384 5.063
Durian 3.755 4.788 3.559 5.107 5.191
Mangga 233.275 107.811 202.648
Pisang 76.083 104.367 64.603 40.368 49.637
Rambutan 27.382 14.146 2.585
Sawo 1.268 771 1.945
Salak 273 80 80
Sumber: Dinas Pertanian Kab. Magetan
b. Perkebunan
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 371
Kakao 333,91 214,40 315,00
Jambu Mente 1.297,25 1.161,00 1.120,00
Kapuk Randu 384,50 704,00 324,00
Jarak Pagar 108,00 90,00 85,00
Jati 15.220,00 1.586,00 1.695,00
Mahoni 209,35 134,03 134,03
Mindi 499,92 637,33 637,33
Sono 162,27 93,75 93,75
Sengon 3.834,60 11.934,52 2.195,00
Sumber : Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Magetan
Komoditas tebu mendominasi hasil perkebunan di Kabupaten Magetan. Selain Tebu hasil
perkebunan rakyat yang juga cukup memiliki andil produksi terbanyak adalah tembakau, sengon,
jati, kelapa dan jambu mente. Meskipun apabila dibandingkan dengan tebu jumlah produksinya
sangat jauh.
c. Peternakan
Gambaran mengenai peternakan di Kabupaten Magetan dapat dilihat dari populasi ternak serta
produksi daging, telur dan susu. Untuk populasi ternak, di Kabupaten Magetan ternak
dikategorikan menjadi 3 yaitu ternak besar, ternak kecil serta unggas dan kelinci. Untuk ternak
besar populasi terbanyak adalah sapi. Sedangkan untuk ternak kecil populasi terbanyak kambing,
sedangkan untuk unggas didominasi ayam pedaging. Jumlah populasi ternak di Kabupaten
Magetan dari tahun 2010-2014 dapat dilihat pada tabel berikut :
372 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017
Produksi Daging Ternak dan Unggas (kuintal)
No Komoditas 2010 2011 2012 2013 2014
Ternak
1. Sapi 668.416 601.398 889.148 906.926 906.930
2. Babi 5.092 3.393 2.850 2.850 3.368
3. Kambing 83.000 124.400 182.250 186.808 185.899
4. Domba 93.359 124.700 181.350 185.884 184.984
Unggas
1. Ayam Kampung 411.525 768.660 780.189 799.695 799.636
2. Ayam Pedaging 702.336 3.910.935 3.950.045 4.068.544 4.068.548
3. Ayam Petelur 496.786 994.895 945.150 973.506 1.034.989
4. Itik 4.914 10.208 10.308 10.410 4.968
5. Mentok 1.533 1.502 1.532 1.547 1.565
Sumber : Dinas Peternakan dan Perikanan Kab. Magetan
Gambaran tentang peternakan di Kabupaten Magetan tidak hanya tertampil melalui peningkatan
populasi ternak dan produksi daging ternak saja, akan tetapi nampak pula dari produksi susu dan
telur dari ternak dan unggas. Adapun gambaran produksi susu dan telur dapat dilihat dari tabel
berikut :
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 373
Jumlah unit pembenihan
4 49 50 53 54 108%
(UPR)
Produksi Perikanan
5 38 38,76 37,66 37,50 96,74%
Tangkap (PUD) (ton)
Sumber : Dinas Peternakan dan Perikanan Kab. Magetan
Berdasarkan table di atas diketahui bahwa perkembangan usaha perdagangan baru pada tahun 2016
sebesar 6.802 naik dibandingkan tahun 2015 sebesar 6.524. Hal disebabkan oleh semakin
meningkatnya kesadaran masyarakat akan legalitas usaha.
374 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017
bertahap. Pada tahun 2015 dimulai revitalisasi pasar sayur dengan mulai dibukanya jalan akses baru
pasar sayur. Perkembangan kondisi pasar tradional selama tahun 2015-2016 adalah sebagai berikut :
f. Koperasi
Jumlah UKM pada tahun 2016 meningkat dari 973 UKM menjadi 1.275 UKM, sudah melebihi target
RKPD tahun 2016 sebesar 108,05%. Tercapainya target ini disebabkan oleh adanya pelatihan bagi
calon wirausaha baru serta adanya kerjasama dengan pihak lain yang dapat membantu para
wirausaha baru baik itu permodalan, pengembangan dan pemasaran produk yang telah dihasilkan
para wirausaha baru dalam hal ini pelaku usaha mikro
g. Pariwisata
Jumlah kunjungan wisata maupun kontribusi terhadap pendapatan asli daerah sektor pariwisata
dari tahun ke tahun mengalami peningkatansebagaimana pada tabel berikut :
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 375
Dari diagram diatas, angka kunjungan wisata di Kabupaten Magetan dari tahun ke tahun
mengalami peningkatan. Namun demikian untuk lebih meningkatkan perkembangan di sektor
pariwisata baik itu jumlah angka kunjungan maupun PAD nya maka diperlukan upaya penyediaan
akomodasi beserta fasilitas dan pelayanan yang lebih memadai. Adapun jumlah akomodasi
beserta fasilitas yang tersedia di Kabupaten Magetan dapat dilihat pada tabel berikut ini :
2. Kondisi Sosial
a. Pendidikan
APS merupakan ukuran daya serap sistem pendidikan terhadap penduduk usia sekolah. Angka
tersebut memperhitungkan adanya perubahan penduduk terutama usia muda. Ukuran yang banyak
digunakan di sektor pendidikan seperti pertumbuhan jumlah murid lebih menunjukkan perubahan
jumlah murid yang mampu ditampung di setiap jenjang sekolah. Adapun angka partisipasi sekolah di
Kabupaten Magetan dapat dilihat melalui tabel berikut ini.
Rasio ketersediaan sekolah merupakan perbandingan antara jumlah penduduk usia sekolah dengan
jumlah ketersediaan sekolah yang ada. Adapun rasio ketersediaan sekolah di Kabupaten Magetan
adalah sebagai berikut.
376 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017
Dari diagram diatas terlihat bahwa dari tahun ke tahun rasio ketersediaan sekolah di tingkat
SMA/SMK/MA jauh lebih tinggi apabila dibandingkan dengan tingkat SMP/MTs dan tingkat SD/MI.
Besarnya rasio ini dikarenakan banyaknya murid SMA/SMK/MA dan sangat sedikitnya jumlah sekolah
yang tersedia. Namun sebaliknya untuk tingkat SD jumlah sekolah yang tersedia cukup banyak,
sehingga rasio yang dimiliki lebih kecil. Di tahun 2014 ini 1 (satu) sekolah SD mampu menampung
sekitar 95 murid, 1 sekolah SMP menampung 345 murid dan 1 sekolah SMA menampung kurang lebih
367 murid.
Rasio guru dan murid merupakan perbandingan antara jumlah guru dan murid atau siswa yang ada
dalam suatu wilayah, tujuannya adalah untuk mengetahui seberapa efektif jumlah guru yang ada
dalam meningkatkan mutu pendidikan disuatu wilayah tersebut. Adapun rasio antara guru dan murid
di Kabupaten Magetan dapat dilihat melalui tabel berikut ini.
b. Kesehatan
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 377
No Uraian 2012 2013 2014 2015 2016 Standar
1. Rasio dokter per satuan penduduk 0,02 0,04 0,11 0.1 0.15 0,04
2. Rasio perawat per satuan
0,06 0,26 0,87 0.6 0.78 0,16
penduduk
3. Rasio bidan per satuan penduduk 0,06 0,31 0,7 0.8 0.84 0,08
Sumber: Dinas Kesehatan Kab. Magetan tahun 2015
c. Ketenagakerjaan
Gambaran ketenagakerjaan di Kabupaten Magetan dapat ditinjau dari berbagai indikator yang
diuraikan sebagai berikut :
Untuk mengukur seberapa banyak penduduk usia kerja yang aktif dalam perekonomian kita dapat m
378 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017
6. Dipenuhi 1.182 987 1.436 1.591 1.338
Sumber :Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Jumlah kejadian kasus KDRT yang difasilitasi adalah indikator yang menggambarkan perkembangan
penanganan kasus KDRT untuk mencapai sasaran meningkatkan perlindungan perempuan dan anak.
Adapun gambaran penanganan kasus KDRT di Kabupaten Magetan adalah sebagai berikut :
Kejadian kasus KDRT yang difasilitasi dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Kondisi ini
menggambarkan bahwa dari tahun ke tahun semakin banyak saja kasus KDRT yang terjadi di
masyarakat. Namun demikian pada tahun 2014 jumlah kasus yang difasilitasi mengalami penurunan
dari 40 kasus di 2013 menjadi 35 kasus di tahun 2014.
3. Kondisi Infrastruktur
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 379
daerah tersebut
Sumber Data :DPU BMCK Kab. Magetan
Selama tahun 2015-2016 panjang jalan Makadam yang diaspal meningkat yaitu tahun 2016
sudah mencapai 100%, sedangkan untuk capaian kinerja tahun 2016 telah melebihi target
SPM sebesar 166,67% keberhasilan ini tercapai karena adanya peningkatan anggaran dari
pusat (DAK).
Persentase ketersediaan jembatan dalam kondisi baik merupakan indikator yang menggambarkan
kondisi jembatan yang masih dalam kondisi baik (memenuhi standar) atau perbandingan jumlah
jembatan kondisi baik dengan jumlah seluruh jembatan kabupaten.
Jembatan dengan kondisi baik selama tahun 2015 sampai Tahun 2016 trennya relative meningkat yaitu
85,4% tahun 2015 dibanding tahun 2016 yaitu sebesar 87,57%, dimana capaian ini telah melampaui
target RPJMD. Sedangkan untuk capaian kinerja tahun 2016 telah memenuhi target RKPD sebesar
87,57 %, hal ini dikarenakan ada perbaikan / peningkatan jembatan semi permanen ke jembatan
permanen.
380 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017
Peningkatan jalan aspal konstruksi aspal lapen menjadi Konstrusi Hotmix
Jalan Kabupaten di Magetan telah seluruhnya beraspal dengan konstruksi Hotmix, selama tahun 2015-
2016 terjadi peningkatan panjang jalan dengan konstruksi Hotmix, dengan peningkatan yang semula
lapis penetrasi (lapen) menjadi lapisan Hotmix akan diperoleh peningkatan Kualitas Umur Jalan. Data
perkembangan peningkatan jalan aspal Hotmix adalah sebagai berikut :
Peningkatan jalan aspal Hotmix dari 274,97 km tahun 2015 menjadi 293,66 km tahun 2016 dengan
perkembangan 18,69 km disebabkan karena tujuan peningkatan konstruksi jalan dari lapen menjadi
hotmik yaitu untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat terkait tersedianya jalan yang menjamin
kendaraan dapat berjalan dengan selamat dan nyaman
b. Pengairan
Tahun
Jenis Sawah
2010 2011 2012 2013 2014
Teknis 26.401 26.137 26.686 26.953 27.072
Semi Teknis 809 1.079 538 283 169
Sederhana 203 197 189 177 172
Jumlah 27.413 27.413 27.413 27.413 27.413
Sumber : Dinas Pengairan Kab. Magetan
Tahun
Sarana Pengairan Satuan
2010 2011 2012 2013 2014
Bendung Buah 9 20
Saluran Primer m 39.540 40.140 40.890 41.640 42.390
Saluran Sekunder m 255.929 256.429 256.929 257.429 257.929
Saluran Tersier m 516.993 517.593 518.193 518.793 519.393
Saluran Suplesi m 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000
Saluran Pembuang m 84.001 84.001 84.001 84.001 84.001
Talang Buah 64 64 65 66 67
Jembatan Buah
Tangkis Sungai m
Bangunan Pengatur Buah
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 381
Tahun
Sarana Pengairan Satuan
2010 2011 2012 2013 2014
Bangunan Ukur Buah 57
Bangunan Bagi Buah 17 18 19 20 21
Bangunan Bagi Sadap Buah 10 11 12 12 12
Pompa Air Buah 3 6 - 5 10
Galian Waled m
Rumah Buah
Sumber: Dinas Pengairan Kab. Magetan
c. Perhubungan
382 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017
KABUPATEN NGAWI
A. KONDISI UMUM
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 383
m. Daerah dengan ketinggian 2400 – 2700 m di atas permukaan laut terdiri atas sebagian wilayah
Kecamatan Ngrambe, Jogorogo, Kendal dan Sine.
Secara geografis Kabupaten Ngawi dialiri dua sungai besar yaitu Bengawan Solo yang membujur dari
Barat ke Timur dan Sungai Madiun dari Selatan ke Utara. Sungai tersebut bertemu di ujung Kota Ngawi dan
mengalir menjadi satu ke Utara memasuki wilayah Kabupaten Bojonegoro. Disamping itu terdapat pula
sungai-sungai kecil yaitu Sungai Banger, Sidolaju, Alas Tuwo, Batu Bunder, Kenteng, Kasihan, Plampok,
Ketonggo yang bermuara di sungai Bengawan Solo dan Sungai Kukur Ketonggo yang bermuara di Sungai
Madiun.
3. Demografi
Gambaran umum Demografis Jumlah Penduduk Kabupaten Ngawi sampai dengan akhir Tahun 2014
mencapai 881.532 Jiwa terdiri dari 444.826 jiwa penduduk laki-laki dan jiwa penduduk 436.706
perempuan, dengan sex rasio sebesar 102 artinya bahwa setiap100 pendudukwanita terdapat sekitar 102
penduduk laki-laki. Dibandingkan dengan tahun 2013 jumlah penduduk Kabupeten Ngawi berkurang
sebesar 33.961 atau turun sebesar 3.71 persen. Kecamatan Paron mempunyai penduduk paling banyak
sebesar 91.579 Jiwa, sedangkan yang paling sedikit adalah Kecamatan Kasreman dengan jumlah penduduk
sebesar 24.199 Jiwa. Penduduk Kabupaten Ngawi dapat digolongkan ke dalam 3 (tiga) kelompok usia yaitu
a. Kelompok usia 0 – 14 tahun berjumlah 105.755 Jiwa.
b. Kelompok usia 15 – 59 tahun berjumlah 283.927 Jiwa, dan
c. Kelompok usia 60 tahun keatas berjumlah 55.145 Jiwa.
Dari data di atas maka sebagian besar penduduk adalah kelompok usia produktif (usia 15 -59 tahun) yang
mencapai 63,83 %, disusul kemudian kelompok anak-anak (usia 0 -14 Tahun) mencapai 23.77 % dan
Kelompok lanjut usia (usia 60 Tahun ke atas) mencapai 12.40 %. Hal ini tentunya menjadi tantangan bagi
pemerintah daerah, karena di satu sisi dapat menjadi potensi bahwa banyak penduduk pada kelompok
usia produktif, di sisi lain hal ini dapat menjadi beban karena memerlukan penyediaan lapangan kerja bagi
mereka yang masuk kelompok usia produktif.
4. Penggunaan Lahan
Sedangkan menurut penggunaan Lahannya, keadaan Kabupaten Ngawi dapat digambarkan sebagai berikut
a. Persawahan yang luas terdapat di Kec. Geneng, Paron, Karangjati, Kedunggalar, Padas yang umumnya
terletak pada ketinggian 25-100 meter dari permukaan laut dengan kemiringan tanah 0–2 %.
b. Tegalan yang luas terdapat di Kecamatan Bringin, Kendal, Ngawi, Pitu Mantingan dan Widodaren yang
umumnya terletak pada ketinggian 100-500 mdpl dengan kemiringan tanah 2 – 15 %.
c. Pekarangan yang luas terdapat di Kecamatan Geneng, Karangjati, Kedunggalar, Kendal, Paron, Ngawi
dan Widodaren umumnya terletak pada ketinggian 25 – 100 meter dari permukaan laut dengan
kemiringan 0 – 2 %
d. Hutan sejenis dengan tanaman jati terdapat di Kecamatan Bringin, Kendal, Mantingan, Widodaren,
Karangjati dan Pitu.
e. Tanaman Pinus terdapat di Kecamatan Jogorogo, Kendal, Ngrambe, dan Sine yang umumnya terletak
pada ketinggian 100 – lebih dari 1000 Meter dari permukaan laut dengan kemiringan tanah 2 – 15 %
f. Kebun Karet terdapat di Kecamatan Widodaren, sedangkan kebun Teh terdapat di Kecamatan Sine,
dan kebun Kelapa terdapat di Kec. Ngawi.
384 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017
B. HASIL PELAKSANAAN PEMBANGUNAN
1. Kondisi Ekonomi
a. Pertanian
Sektor pertanian yang berpotensi dikembangkan menjadi unggulan daerah adalah komoditas
tanaman pangan/palawija & hortikultura, komoditas perkebunan dan komoditas peternakan.
Komoditas tanaman pangan/palawija dan hortikultura yang potensial dikembangkan menjadi
unggulan daerah terutama padi, jagung, kedelai, ubi kayu, kacang tanah kacang hijau,bawang
merah,cabai. Data produksi selama empat tahun terakhir menunjukkan peningkatan terutama pada
produksi padi, kedelai, ubi kayu, kacang tanah, kacang hijau, bawang merah, cabai, durian, pisang,
mangga, dan melon seperti pada tabel berikut :
Sumber : Dinas Pertanian Tananaman Pagan dan Holtikultura Kab. Ngawi Tahun 2016
b. Perkebunan
c. Peternakan
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 385
Data peternakan, mengenai populasi ternak, dan hasilnya yaitu produksi telur, susu dan daging
didapat dari Dinas Peternakan Kabupaten Ngawi selain itu juga terdapat inseminasi buatan menurut
jenis ternak dan pengadaan ternak menurut jenisnya.
Peternakan ayam petelor sangat berpengaruh pada sektor peternakan di Kabupaten Ngawi Populasi
ayam petelor di Kabupaten Ngawi mencapai 164.820 ekor pada tahun 2015 meningkat sebesar 19.07
persen dibandingkan tahun sebelumnya, namun untuk ayam buras mengalami penurunan sebasar
19,08 persen yaitu dari sebanyak 598.744 ekor pada tahun 2014 menjadi 579.662 ekor di tahun 2015.
Jumlah produksi ikan lele merupakan produksi ikan terbesar yaitu 1.650.93 dari total produksi
Kabupaten Ngawi. Produksi ikan dalam lima tahun terakhir selalu mengalami naik turun disebabkan
peningkatan produksi ikan juga seiring permintaan ikan oleh masyarakat. Produksi ikan tahun ini
mengalami penurunan menjadi 2.346.360 kg dibandingkan tahun sebelumnya.
Tahun
Uraian
2010 2011 2012 2013 2014 2015
Produksi (Kg)
Ikan Air Tawar 1.589.165 1.663.275 1.988.972 2.179.898 5.7208.000 2.346.360
Nilai Produksi (Ribu Rp)
Ikan Air Tawar 283.000 285.000 273.000 261.000 30.140.864 35.484.01
e. Industri
Perkembangan sektor industri di Kabupaten Ngawi berjalan lambat namun terus meningkat jumlah
industri kecil/ rumah tangga naik dari 16.655 pada tahun 2014 menjadi 543.000 pada tahun 2015 nilai
386 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017
produksi dari usaha diatas juga meningkat dari Rp.168.449.356,- pada tahun 2014 menjadi Rp.
26.423.596.000 ,- pada tahun 2015. Sektor industri kecil/ kerajinan rumah tangga menyerap tenaga
kerja 40.846 pada tahun 2015.
Tabel Jumlah, Tenaga Kerja dan Nilai Industri Kecil/ Kerajinan Rumah Tangga
Menurut Subsektor Industri
f. Perdagangan
Pendaftaran Perusahaan baru di Kabupaten Ngawi pada tahun 2014 sebanyak 616 meningkat 127
dibandingkan tahun sebelumnya, bentuk perusahaan perorangan mendomonasi pendaftaran
perusahaan baru yaitu sebanyak 463 perusahaan
Bentuk Perusahaan
Tahun
PT Koperasi CV Perorangan Firma Jumlah
Tahun 2010 8 1 71 346 - 426
Tahun 2011 17 18 135 474 - 644
Tahun 2012 24 18 104 455 - 601
Tahun 2013 3 2 59 425 - 489
Tahun 2014 29 12 112 463 - 616
g. Investasi
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 387
Sumber : Data Statistik Daerah Kab. Ngawi Thn 2015
h. Koperasi
Koperasi
Simpan Pedagang
Tahun KUD KPRI Wredatama Serba Lainnya Pertanian Wanita
Pinjam Pasar
Usaha
2015 30 63 8 59 82 15 128 9 226
2014 30 63 8 59 82 15 128 9 226
2013 30 63 8 59 82 15 128 9 226
2012 30 67 8 45 81 37 125 8 226
2011 30 67 8 44 71 39 120 8 8
2010 30 65 8 40 62 39 114 8 8
i. Pariwisata
Kabupaten Ngawi memiliki potensi pariwisata yang cukup baik. Kabupaten Ngawi terdiri atas dataran
tinggi dan rendah sehingga di Kabupaten Ngawi terdapat potensi pariwisata pegunungan. Di
Kabupaten Ngawi juga terdapat beberapa hotel tercatat terdapat 12 hotel/ penginapan .
Nama Perusahaan klasifikasi Tahun Mulai Tenaga Kerja Kamar Jumlah Tamu
388 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017
7. Penginapan Mina Melati 3 - 3 10 325
8. Penginapan Wajar Melati 3 1975 3 12 1.741
9. Losmen Adi Ratna Melati I - 4 14 2.800
10. Losmen Wahyu II Melati I - 4 12 2.500
11. Hotel kendedes 17 Melati 2004 6 18 1.092
12. Wisma Latansa Putri 2000 8 50 6.813
13. Hotel Ngawi Indah 2014 6 16 480
2. Kondisi Sosial
a. Pendidikan
Pendidikan adalah kegiatan belajar mengajar di segala tingkatan baik formal maupun informal. Dalam
publikasi ini, kegiatan pendidikan yang dicakup adalah kegiatan pendidikan formal baik dibawah
Depertemen Pendidikan dan di luar Departemen tersebut, yaitu dibawah Departemen Agama.
Kegiatan Pendidikan meliputi banyaknya sekolah, murid dan Guru di rinci menurut jenjang yaitu SD,
SMP, SMA dan sekolah kejuruan.
Angka Partisipasi Murni untuk SD/MI ataupun SMP/MTs, merupakan indikator yang menunjukkan
jumlah penduduk dengan usia 7-12 yang memperoleh pendidikan di SD/MI atau menunjukkan jumlah
penduduk dengan usia 13-15 yang memperoleh pendidikan di SMP/MTs. Angka Partisipasi Murni
untuk SMA/MA/SMK, merupakan indikator yang menunjukkan jumlah penduduk dengan usia 16-18
yang memperoleh pendidikan di SMA/MA/SMK.
Realisasi angka partisipasi murni SD/MI Tahun 2015 sebesar 90.42% dari target 100% dibandingkan
dengan Tahun 2014 (89.66%), capaian angka partisipasi murni SD/MI mengalami peningkatan 0,76%.
Penurunan ini disebabkan oleh jumlah penduduk usia sekolah di SD/MI meningkat, meningkatnya
kesadaran orang tua untuk menyekolahkan anaknya, status sosial ekonomi masyarakat yang mulai
stabil, sudah terlaksananya Program Bantuan Khusus Siswa Miskin (BKSM), Bantuan Siswa Miskin
(BSM) dan Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Hal ini sama halnya dengan peningkatan angka
pertisipasi murni SMP/MTs dan SMA/MA/SMK.
Angka Partisipasi Kasar untuk SD/MI atau SMP/MTs, merupakan indikator yang menunjukkan jumlah
semua siswa yang sekolah di SD/MI dibanding penduduk usia 7-13 th atau menunjukkan siswa
SMP/MTs dibanding jumlah penduduk dengan usia 13-15 th. Angka Partisipasi Kasar untuk
SMA/MA/SMK, merupakan indikator yang menunjukkan jumlah semua siswa yang sekolah di
SMA/MA/SMK dibanding penduduk usia 16-18 tahun
Target persentase angka partisipasi kasar SD/MI Tahun 2015 adalah sebesar 100% dengan realisasi
sebesar 101,20% sehingga terdapat over target sebesar 1,20%. Selanjutnya dibandingkan dengan
tahun 2014 persentase realisasi angka partisipasi kasar SD/MI yang sebesar 100% dengan realisasi
sebesar 101.65% sehingga terdapat over target sebesar 1.65.%. maka persentase realisasi angka
partisipasi kasar mengalami penurunan sebesar 0.45%,
Angka Putus Sekolah adalah indikator yang menunjukkan besarnya jumlah anak didik yang tidak
mampu menyelesaikan suatu jenjang pendidikan karena berbagai alasan baik ditingkat SD/MI,
SMP/MTs maupun SMA/MA/SMK
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 389
Target persentase angka putus sekolah SD/MI Tahun 2015 adalah sebesar 0.04% Dibandingkan dengan
realisasi Tahun 2014 sebesar 0.02% dengan angka putus sekolah SD/MI mengalami peningkatan hal ini
diikuti juga meningkatnya angka putus sekolah SMP/Mts dan SMA/MA/SMK.
Tabel Jumlah Sekolah, Guru TK, SD, SMP, SMA, SMK, MI, Mts, dan MA
Tahun 2010 – 2015
390 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017
No. Uraian 2010 2011 2012 2013 2014 2015
TK/ RA 11.115 11.823 11.726 14.880 12.835 13.180
SD 65.260 60.076 63.029 57.743 57.735 58.228
SMP 26.579 26.466 25.293 24.066 24.067 24.977
SMU 6.083 6.265 6.203 6.061 6.061 7.127
MI 1.929 2.614 2.780 3.024 2.948 35.027
MTs 6.294 5.426 5.614 5.799 5.841 9.859
SMK 6.569 7.600 7.391 8.300 8.300 18.005
MA 1.841 1.946 2.078 2.175 2.116 2.404
3 Jumlah Guru
TK/ RA 852 1.337 887 901 905 921
SD 5.901 6.129 4.606 5.037 5.037 3.885
SMP 1.742 1.735 1.611 1.321 1.366 1.574
SMU 490 499 461 378 375 500
MI 250 280 285 232 230 1.158
MTs 393 360 366 377 361 865
SMK 519 489 501 500 500 1.137
MA 185 173 180 196 169 365
Sumber : Dinas pendidikan dan Kementerian Agama Kabupaten Ngawi Thn 2016
b. Kesehatan
Beberapa indikator tentang kesehatan yang di peroleh dari dinas kesehatan Kabupaten Ngawi meliputi
sarana dan prasarana kesehatan yaitu rumah sakit, puskesmas dan tenaga medis.
Puskesmas Kesehatan
Tahun Rs.Umum Puskesmas Klinik/KB/BKIA
pembantu Lain/Posyandu
2014 1 24 63 7 1177
2013 1 24 63 7 1177
2012 1 24 63 6 1176
2011 1 24 62 14 1176
2010 1 24 62 15 1176
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 391
2013 105 553 354 59
2012 120 557 279 61
2011 121 568 348 67
2010 114 517 348 76
c. Ketenagakerjaan
Persentase Jumlah Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial adalah indikator mengukur seberapa
banyak jumlah penyandang masalah kesejahteraan sosial. Persentase jumlah penyandang masalah
kesejahteraan sosial tahun mulai tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 terus mengalami perubahan
realisasi persentase jumlah PMKS belum dapat memenuhi target penurunan, namun secara kuantitas
sudah ada penurunan jumlah PMKS yang ada di Kabupaten Ngawi. Pada tahun 2014 PMKS yang
ditangani sebanyak 15.615 orang mengalami peningkatan dibanding tahun 2010 sebanyak 10.054
orang. Sedangkan PMKS yang diberikan bantuan sebanyak 14.389 0rang.
Korban
Anak Pengemis/ Mantan Anak
Tahun PSK Penyalahgunaan
Terlantar Gelandangan Napi Nakal
NAPZA
2010 10.725 65 70 2 146 128
392 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017
2011 11.242 106 93 - 148 595
2012 8.869 183 92 2 73 413
2013 8.869 183 92 - 73 413
2014 8.851 183 94 - 70 415
Sumber : Data Statistik Daerah Kabupaten Ngawi Thn 2015
Jumlah kejadian kasus KDRT yang difasilitasi yang ada pada Kab Ngawi sampai dengan Tahun 2014
sejumlah 67 Kasus KDRT sedangkan Jumlah Lembaga Perlindungan perempuan yang aktif baik
Pemerintah maupun Swasta mulai tahun 2011 sampai 2014 sebagai tersebut dalam Tabel berikut :
Jalan merupakan salah satu sarana transportasi yang penting guna memperlancar kegiatan
perekonomian selain untuk memudahkan mobilitas penduduk dari satu daerah menuju daerah
lainnya. Seiring dengan meningkatnya pembangunan nasional maka pembangunan jalan terbagi atas
jalan negara, jalan provinsi dan jalan kabupaten harus ditingkatkan agar pembangunan nasional dapat
berjalan lancar.
Tabel Panjang Jalan Menurut Jenis, kondisi dan kelas Jalan (km) Tahun 2015
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 393
Kelas I 89.198 - - 89.198
Kelas II - - - -
Kelas III - - - -
Kelas IIIA - - - -
Kelas IIIB - - - -
Kelas IIIC - - 583.895 583.895
Tidak terinci - - - -
Jumlah 89.198 - 583.895 673.093
Tahun 2013 79.404 583.895 663.299
Tahun 2012 92.242 - 583.895 676.137
Tahun 2011 79.404 - 596.733 676.137
Tahun 2010 79.404 - 596.733 676.137
Sumber : Dinas PU. Bina Marga Cipta Karya dan Kebersihan Kab. Ngawi Thn 2016
b. Perumahan
Tingkat kepadatan penduduk Kab. Ngawi Tahun 2014 adalah 680 jiwa/ km , turun sekitar 2 jiwa untuk
setiap kilometer persegi dari tahun sebelumnya. Kebutuhan penyediaan jaringan instalasi, instalasi
listrik , instalasi PDAM sebagai berikut.
Tabel Jumlah Pelanggan, Air Minum yang Disalurkan Menurut Kategori Pelanggan
c. Pengairan
Berdasarkan dokumen Data Statistik Daerah Kabupaten Ngawi Tahun 2015 lahan sawah di Kabupaten
Ngawi tahun 2014 seluas 50.476 Ha dengan prasarana irigasi yang tersedia 45 582 Ha tersebar di
seluruh kecamatan di Kabupaten Ngawi
394 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017
Jenis Sawah Tahun
2010 2011 2012 2013 2014 2015
Non Teknis 984 984 984 984 984 984
Teknis
1. Primer 24 24 24 24 24 24
2. Sekunder 287 287 287 287 287 296
3. Tersier 684 684 684 684 684 -
Tahun
Sarana Pengairan Satuan
2010 2011 2012 2013 2014
Bendung tetap Buah 236 236 236 236 236
Waduk m 4 4 4 4 4
Pengambilan bebas m 170 170 170 170 170
Bagi sadap m 20 20 20 20 20
Sadap m 584 584 584 584 584
Bagi Pelengkap m 505 505 505 505 505
Mata air buah 180 180 180 153 153
Bangunan Ukur Buah 866 866 866 866 866
Saluran pembawa m 309 473 309 473 309 473 309 473 309 473
Saluran pembuang m 76 550 76 550 76 550 76 550 76 550
Jalan Infeksi Buah 57 500 57 500 57 500 57 500 57 500
Tanggul Buah 2110 2110 2110 2110 2110
d. Perhubungan
Jumlah penumpang yang masuk melalui terminal Ngawi tahun 2015 sebesar 74.234 orang, yang
terbagi dalam kelas terminal dengan di dukung sejumlah jaringan pelayanan angkutan serta jumlah
angkutan umum yang tersedia seperti terdapat dalam tabel berikut :
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 395
Jembatan timbang Unit 1 1
3 Jumlah Angkutan Umum Unit 187 154
4 Jaringan Pelayanan Angkutan Unit 32 32
5 Pelayanan Angkutan Unit 5 5
Dalam perkembangan Pelaksanaan pembangunan Kabupaten Ngawi pernah menerima Prestasi dan
Penghargaan sebagai berikut :
396 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017
No Agenda Prestasi Daerah Tingkat Regional Tingkat Nasional Keterangan
Perikanan
11 Lomba Masak Ikan Juara I Tingkat Propinsi Tahun 2011
12 Lomba Paramedik Juara III Tingkat Propinsi Tahun 2011
Puskeswan
13 Lomba Paramedik Juara I Tingkat Propinsi Tahun 2012
Puskeswan
14 Lomba Kios Daging Juara III Tingkat ropinsi Tahun 2012
Sehat
15 Lomba Kelompok Juara III Tingkat Propinsi Tahun 2012
agrobisnis Peternakan
16 Koperasi Wanita Terbaik Jawa Timur Surabaya, 19 Nov 2010
17 UMKM Award Juara Harapan I Surabaya,19 Nov 2010
18 Kabupaten/ Kota Pengahargaan Tahun 2010( sukesi )
pengerak Koperasi
19 UKM award Pelestari Juara Harapan II Tahun 2012(sukesi)
Budaya Kementrian Koperasi
20 Executif Citra Award Harapan II Primkopad Kodim 0805
Pelestari Budaya tahun 2011
21 Kopersai Berprestasi Harapan I Sumenep,19 Juli 2011
22 Koperasi Award Juara Harapan I Tahun 2011
23 UMKM Award Karya Juara Harapan II Tejo Groupp (Minto)
Tulis
24 Pasar tertib ukur 11 besar Jawa timur Tahun 2010
25 Penghargaan Adikarya Juara Tingkat Regional Tahun 2012
Pangan Nusantara
26 Kecil Menanam Dewasa Juara II Jawa Timur 21-Mei-12
Memanen (KMDM) (SDN Gemarang 6 Ngawi)
27 Kepala Desa Peduli Juara II Jawa Timur 21-Mei-12
Kehutanan (SDN Gemarang 6 Ngawi)
28 Lomba Perpustakaan 6 besar Jawa Timur (Desa Tahun 2011
Desa Ngrayundan Kec
Jogorogo)
29 Lomba Perpustakaan 10 besar Jawa Timur (Desa Tahun 2012
Desa Walikukun Kec. Ngawi
30 Unit Pelayanan Publik Juara II Tingkat Jawa Tahun 2011
Percontohan Jawa Timur
Timur
31 Gelar Budaya Kerja Peringkat 6 Jawa Timur Tahun 2011
32 Lomba Bidang Juara I Propoor Award IV 20, Nov 2012
Pemberdayaan
Masyarakat kerjasama
antar Desa Berkah Tani
Kec Geneng
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 397
No Agenda Prestasi Daerah Tingkat Regional Tingkat Nasional Keterangan
33 Profesional Award 5 Besar se Jawa Timur 5 Besar se Jawa 29, Nov 2012
Timur
34 Gerakan Sayang Ibu Terbaik I Propisi Tahun 2012 (Tahun
2013 –2014
(partisipasi)
35 Penghargaan Kelompok Terbaik 2 Propinsi Tahun 2012
Bina Keluarga Balita
36 KB Award 4 besar Tingkat Propinsi Juara harapan 1 Tahun 2012
37 Penghargaan Kader bina Terbaik I tingkat Propinsi Kategori pratama Tahun 2010
keluarga balita
38 Lomba Mantri Tani Pemenang Juara II Dalam rangjka
Teladan memperingati hari
krida Pertanian ke 39
tahun 2011
39 Lomba Unit Pemenang Juara I Dalam rangka
Pengembangan memperingati hari
Pengolahan Pemasaran krida pertanian ke 40
Hasil Tahun 2012,Surabaya,
juli, 2012
40 Stand Pameran Terbaik Pemenang Juara II Taman Budaya
Gelar seni Budaya Surabaya, April 2012
Daerah Th 2012
41 Penyelamat Lingkungan Juara I Tingkat Propinsi Surabaya,6 juni 2010
42 Adiwiyata Juara II Tingkat Propinsi Jakarta,8 juni 2010(
SDN Gemarang 2
Ngawi) Thn 2013-2014
43 Adipura Nominasi Tingkat Tahun 2012,2013-2014
Nasional
44 Kalpataru Kategori Juara I Tingkat Propinsi Dsn Jamus Ds Girikerto
Pembina Lingkungan Kec Sine Thn 2013-
2014
45 Lomba mocopat 10 besar propini Jawa Tahun 2010
Timur
46 Dalang Bocah 10 besar Propinsi Jawa Tahun 2011
Timur
47 Festival Dalang 5 Besar Propinsi Jawa Tahun 2011
Timur
48 Pengiring karawitan 5 Besar Propinsi Jawa Tahun 2011
Timur
49 Festival Musik 5 Besar Propinsi Jawa Tahun 2011
Timur
50 Festival Karawitan 5 Besar Propinsi Jawa Tahun 2011
Timur
398 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017
No Agenda Prestasi Daerah Tingkat Regional Tingkat Nasional Keterangan
51 Festival Musium 5 Besar Propinsi Jawa Tahun 2011
Timur
52 Bidang Pemuda Olah
raga
1. Tinju kelas 69 Kg Meraih emas kejurda Tahun 2010
2. Tinju kelas walt Meraih emas Bupati Cup Tahun 2010
ringan 64 Kg Tulung Agung
Meraih emas tropi Bringin Tahun 2010
Meraih emas Turnamen Tahun 2010
Meraih emas propinsi Tahun 2010
3. Tinju kelas ringan Meraih perak kejurda Tahun 2010
60Kg
Meraih emas Bupati Tahun 2010
Tulung Agung
Meraih emas Turnamen Tahun 2010
Meraih emas propinsi Tahun 2010
4. Tiju kelas bulu 57 Kg Meraih emas Bupati Cup Tahun 2010
Malang
Meraih emas Tropi bringin Tahun 2010
Meraih emas turnamen Tahun 2010
Tahun 2010
Meraih emas,perak, Tahun 2010
perungu Propinsi
5. Tinju kelas bantam Meraih Perak Kejurda Tahun 2010
54Kg
Meraih emas Bupati Tahun 2010
Tulung Agung
Meraih emas Turnamen Tahun 2010
6. Tolak Peluru Meraih Emas,perak Tahun 2012
dan perungu PON
Riau
53 Kabupaten sehat Tingkat nasional Tahun 2007,2009,2011
Swasti Saba Padapa untuk tahun 2013 akan
dilaksanakan verifikasi
tingkat nasional bidang
penyehatan
Lingkungan
fakmakmin.
54 ODF ( Open Defecation Regional Nasional Pencanangan ODF
Free ) bebas dari BAB Tahun 2013Desa
disembarang tempat Hargomulyo Tahun
tahun 2013 2011
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 399
No Agenda Prestasi Daerah Tingkat Regional Tingkat Nasional Keterangan
400 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017
KABUPATEN BOJONEGORO
A. KONDISI UMUM
1. Kondisi Geografis
Kabupaten Bojonegoro adalah merupakan daerah yang berada di Wilayah Provinsi Jawa Timur terletak
pada posisi 60059’ sampai 700 37’ Lintang Selatan dan 1120 25’ sampai 1120 09’ Bujur Timur, dengan jarak
+ 110 km dari ibu kota provinsi. Luas wilayah Kabupaten Bojonegoro adalah 230.706 Ha dengan jumlah
penduduk tahun 2015 sebesar 1.453.880 jiwa terdiri dari 730.815 laki-laki dan 723.065 perempuan dengan
jumlah KK sebesar 453.726 KK. Secara administratif memiliki batas wilayah yaitu sebelah Utara Kabupaten
Tuban, sebelah Selatan Kabupaten Madiun, Nganjuk dan Jombang, Sebelah Timur Kabupaten Lamongan
dan sebelah Barat Kabupaten Ngawi dan Kabupaten Blora (Provinsi Jawa Tengah). Pembagian Wilayah
Kabupaten Bojonegoro terdiri dari 28 Kecamatan, meliputi 11 kelurahan dan 419 desa.
Tata guna lahan di Kabupaten Bojonegoro terdiri atas sawah seluas 76.848 ha, tanah kering 48.932 ha,
kawasan hutan seluas 95.935 ha, sempadan sungai dan waduk seluas 2,209 Ha dan lain-lain seluas 6.779
ha. Sedangkan keadaan topografi Kabupaten Bojonegoro didominasi oleh keadaan tanah yang berbukit
yang berada di sebelah Selatan (Pegunungan Kapur Selatan) dan Utara (Pegunungan Kapur Utara) yang
mengapit dataran rendah yang berada di sepanjang aliran Bengawan Solo yang merupakan daerah
pertanian yang subur.
Permukaan tanah di Kabupaten Bojonegoro rata-rata relatif rendah, yaitu berada pada ketinggian antara
25 m – 500 m dari permukaan laut dengan kemiringan rata-rata mencapai kurang dari 2%, serta dengan
curah hujan di wilayah ini umumnya tidak merata yaitu berkisar antara 1.500 mm – 2.500 mm pertahun.
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 401
Tabel Luas Areal Menurut JenisTanah
2. Demografi
Populasi Penduduk di Kabupaten Bojonegoro Tahun 2016 mencapai 1.453.191 jiwa (457.068) KK
dibandingkan Tahun 2015 mengalami peningkatan sebesar 0,74%
Tabel Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin Per Kecamatan Tahun 2015
Jumlah Penduduk
No. Kecamatan Total
Laki-Laki Perempuan
1 Ngraho 26.204 25.656 51.860
2 Tambakrejo 30.339 30.266 60.605
3 Ngambon 6.576 6.542 13.118
4 Ngasem 34.471 33.733 68.204
5 Bubulan 8.273 8.496 16.769
6 Dander 46.513 45.842 92.355
7 Sugihwaras 25.832 25.470 51.302
8 Kedungadem 45.949 45.370 91.319
9 Kepohbaru 37.048 35.763 72.811
10 Baureno 44.603 43.182 87.785
11 Kanor 33.071 32.930 66.001
12 Sumberrejo 38.999 38.844 77.843
13 Balen 35.480 35.197 70.677
14 Kapas 28.921 27.977 56.898
402 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017
Jumlah Penduduk
No. Kecamatan Total
Laki-Laki Perempuan
15 Bojonegoro 48.981 49.585 98.566
16 Kalitidu 27.977 27.519 55.496
17 Malo 17.748 17.800 35.548
18 Purwosari 16.856 17.039 33.895
19 Padangan 25.322 25.181 50.503
20 Kasiman 17.434 17.461 34.895
21 Temayang 20.428 20.300 40.728
22 Margomulyo 12.724 13.012 25.736
23 Trucuk 22.491 22.278 44.769
24 Sukosewu 23.987 23.262 47.249
25 Kedewan 7.268 7.356 14.624
26 Gondang 14.100 14.055 28.155
27 Sekar 15.138 15.038 30.176
28 Gayam 18.082 17.911 35.993
Jumlah 730.815 723.065 1.453.880
Sumber Data : Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil
1. Kondisi Ekonomi
a. Pertanian
Perkembangan luas tanam berbagai komoditas dapat diamati sebagaimana disajikan pada tabel
berikut :
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 403
No Jenis Komoditi 2014 (Ha) 2015 (Ha) 2016 (Ha)
c. Cabe Rawit 345 289 539
d. Tomat 73 80 72
e. Terong 780 608 548
10 Buah – buahan :
a. Belimbing 1.723 916 299
b. Mangga 7.759 2.480 3.179
c. Pisang 154.098 159.375 199.724
d. Salak 800 415 295
Sumber : Dinas Pertanian Kab.Bojonegoro
404 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017
No Jenis Komoditi 2014 (Ton) 2015 (Ton) 2016 (Ton)
4 Ubi Kayu 71.198 55.863 65.020
5 Ubi Jalar 7.606 2.706 1.783
6 Kacang Tanah 2.462 4.764 3.990
7 Kacang Hijau 8.064 19.513 -
Hortikultura :
8 Sayur – sayuran
a. Bawang Merah 19.138 24.239 20.335
b. Kacang Panjang 237 1.907 126
c. Cabe Rawit 438 4.716 1.339
d. Tomat 5.264 637 167
e. Terong 2.684 18.323 8.733
9 Buah - buahan :
a. Belimbing 936 947 906
b. Mangga 21.850 77.531 10.738
c. Pisang 55.036 32.810 146.771
d. Salak 740 675 866
Sumber : Dinas Pertanian Kab.Bojonegoro
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 405
No Jenis Komoditi 2014 2015 2016
d. Salak 6,65 6,09 5,81
Sumber : Dinas Pertanian Kab.Bojonegoro
b. Ketahanan Pangan
c. Perkebunan
Perkembangan usaha perkebunan dengan indikator kinerja yang dapat dilihat dalam perkembangan
tanaman perkebunan sebagaimana disajikan pada tabel berikut :
406 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017
- Tembakau Virginia Ha 4.061,5 2.635,20
- Tembakau jawa Ha 2.307 1.400,50
2 Kelapa Ha 2.409,5 2.409,50
3 Tebu Ha 1.862 1.650,47
Sumber : Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Bojonegoro
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 407
2 Kelapa Rp./Ha 11.000.000 8.500.000
3 Tebu Rp./Ha 18.650.000 18.650.000
Sumber : Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Bojonegoro
d. Peternakan
Tahun
No Uraian Satuan
2015 2016
1 Daging Ton 20.518 24.349
408 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017
2 Telor Ton 1.429 1.534
3 Susu Ton 34 36
Sumber : Dinas Peternakan dan perikanan Kab. Bojonegoro
Tahun
No Uraian Satuan
2014 2015
1 Ternak besar
- Sapi /Th 6.274.133 6.587.840
- Kerbau /Th 4.314.933 4.530.680
- Kuda /Th 6.274.133 6.587.840
2 Ternak kecil
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 409
Tahun
No Uraian Satuan
2014 2015
-Kambing /Th 8.000.000 8.533.333
-Domba /Th 8.000.000 8.533.333
3 Ternak unggas
-Ayam ras pedaging /Th 26.666.667 28.444.444
-Ayam ras petelor /Th 22.222.222 23.333.333
-Ayam buras /Th 15.555.556 15.777.778
-Itik /Th 3.888.889 4.000.000
-Mentok /Th 2.777.778 3.000.000
4 Ternak lain-lain - -
Sumber : Dinas Peternakan dan Perikanan Kab. Bojonegoro
Tahun
No Uraian Satuan
2015 2016
1 Kolam Ha 110,62 110,73
2 Sawah tambak Ha 166 166
3 Mina Padi - 2 2,5
4 Waduk Ha 620 620
Sumber : Dinas Peternakan dan Perikanan Kab.Bojonegoro
Tahun
No Uraian Satuan
2015 2016
1 Penangkapan
- Sungai Ton 403,00 414,3
- Rawa/lain-lain Ton 29,03 -
- Waduk Ton 476,79 527,29
2 Budi daya
- Tambak Ton -
- Kolam Ton 2.806,14 3.132,63
- Sawah Tambak Ton 506,40 524,89
- Mina Padi Ton 3,20 4
Sumber : Dinas Peternakan dan perikanan Kab.Bojonegoro
410 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017
Tabel Perkembangan Penyerapan Tenaga Kerja di Bidang Perikanan
Kabupaten Bojonegoro Tahun 2014 – 2015
Tahun
No Uraian Satuan
2014 2015
1 Penangkapan 1.161 1.186
- Sungai Orang 981 996
- Rawa/lain-lain Orang 15 15
- Waduk Orang 165 175
2 Budi daya 2.176 2.225
- Kolam Orang 2.092 2.141
- Sawah Tambak Orang 80 80
- Mina Padi Orang 4 4
- Tambak Orang - -
Sumber : Dinas Peternakan dan Perikanan Kab.Bojonegoro
Tahun
No Uraian Sat
2014 2015
1 Penangkapan
- Sungai /Th. 9.471.350 10.075.000
- Rawa/lain-lain /Th. 9.118.200 580.800
- Waduk /Th. 7.780.700 9.185.400
2 Budi daya
- Kolam /Th. 19.653.600 21.110.500
- Sawah Tambak /Th. 99.536.200 103.660.400
- Mina Padi /Th 28.950.000 29.110.000
- Tambak /Th. - -
Sumber : Dinas Peternakan dan perikanan Kab.Bojonegoro
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 411
No Uraian Satuan 2014 2015
3. Pedagang/ Usaha kecil Unit 10.811 11.718
Jumlah 12.673 13.669
Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kab.Bojonegoro
Import
1 Tembakau US.$ 136.905 -
Jumlah US.$ 136.905 -
Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kab.Bojonegoro
412 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017
3 Supermarket Buah 14 40
4 Komplek Pertokoan Buah 10 33
5 Pasar Hewan (Daerah ) Buah 1 1
6 Pasar Hewan (Desa) Buah 10 10
Sumber : Bagian Administrasi Perekonomian
2 Industri logam, mesin elektro dan aneka Ribuan 281.780.218 310.499.546 344.249.022
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 413
1 Industri kimia, agro dan hasil hutan Ribuan 205.234.173 284.434.273
2 Industri logam, mesin elektro dan aneka Ribuan 14.200.000 12.000.000
Jumlah Ribuan 219.434.273 260.434.273
Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kab.Bojonegoro
g. Koperasi
Tabel Perkembangan Kredit Lunak KSP/ USP - Koperasi Pinjaman Perkuatan Modal
Sumber Dana APBD Kabupaten Bojonegoro Tahun 2014 – 2015
Perkembangan
No Uraian Satuan
2014 2015
1 Alokasi dana (dalam rupiah) Rp. 490.000.000 -
2 Koperasi Penerima Unit UKM 10 -
Sumber : Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kab.Bojonegoro
414 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017
2 Koperasi (Kelompok Unit UKM 66 146
Fungsional, KMDH)
Sumber : Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kab.Bojonegoro
h. Pariwisata
2. Kondisi Sosial
a. Pendidikan
Tabel Tingkat Perkembangan Pendidikan Masyarakat
di Kabupaten Bojonegoro Tahun 2014 – 2016
No Uraian Satuan 2014 2015 2016
1 Program Keaksaraan Orang 7.669 12.752 12.752
2 Tamat TK / RA Orang 16.275 17.292 19.812
3 Tamat SD Sederajat Orang 19.005 18.415 17.702
4 Tamat SLTP Sederajat Orang 17.702 18.740 17.021
5 Tamat SLTA Sederajat Orang 13.132 14.207 12.726
6 Kelompok Bermain Anak 10.160 10.160 12.613
Sumber : Dinas Pendidikan Kab.Bojonegoro
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 415
Tabel Perkembangan Jumlah Penduduk Menurut Usia Sekolah dan Yang Bersekolah
di Kabupaten Bojonegoro Tahun 2014 – 2015
Jumlah (orang / anak)
Tahun Sekolah Belum Sekolah
Jumlah Menurut Usia
Jumlah (%) Jumlah (%)
1. Jumlah Penduduk Menurut Usia 7 – 12 Tahun
2014 100.641 107.561 101,01 324 0,24
2015 121.252 124.855 102,97 111 0,10
2. Jumlah Penduduk Menurut Usia 13 – 15 Tahun
2014 55.710 55.728 100,03 652 1,25
2015 65.526 71.501 109,12 321 0,85
3. Jumlah Penduduk Menurut Usia 16 – 18 Tahun
2014 52.310 44.433 84,94 752 13,02
2015 62.854 52.944 84,26 542 10,22
Sumber : Dinas Pendidikan Kab.Bojonegoro
416 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017
Tabel Perkembangan Jumlah Lulusan Sekolah, Angka Transisi dan Daya Tampung
Kabupaten Bojonegoro Tahun 2014 – 2015
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 417
3 - SLTA / MA % 0,34 0,49 0,44
418 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017
b. Kesehatan
Tabel Perkembangan Prasarana dan Sarana Kesehatan Masyarakat
Kabupaten Bojonegoro Tahun 2014 – 2015
No Uraian Satuan 2014 2015
1 Prasarana
- Posyandu Buah 1.602 1.616
- Polindes Buah 339 347
- Puskesmas Pembantu Buah 68 68
- Puskesmas non perawatan Buah 12 12
- Puskesmas Perawatan Buah 24 24
- Rumah Sakit Daerah Buah 3 3
- Rumah Sakit Swasta + RS POLRI Buah 7 7
- Klinik Bersalin / Balai Persalinan Buah 15 15
2 Ketenagaan & Sarana
- Dokter Umum Orang 178 234
- Dokter Spesialis Orang 57 59
- Perawat Orang 951 1178
- Bidan Orang 699 991
- Jumlah tempat tidur RS dan Puskesmas Buah 1.106 1.113
3 Rasio Pelayanan
- Puskesmas Terhadap Penduduk 1:40.362 1:34:350
- Rasio Dokter Umum thd penduduk 1:8.163 1:5:282
- Jumlah kunjungan ke RS 210.826 270.497
- Jumlah kunjungan ke Puskesmas 785.835 609.610
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 419
No Uraian Sat 2014 2015
3 ALOS Hari 5,45 5,45
4 TOI Hari 1,45 0,84
5 BTO Kali 52,76 58,27
6 NDR % 4,19 51,1
7 GDR % 7,47 86,6
420 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017
No Uraian Satuan 2014 2015
7 Ruang Observasi TT 4 4
8 Neonatus TT 2 -
9 Kamar Bersalin TT 3 2
c. Ketenagakerjaan
Perkembangan Jumlah Tenaga Kerja
di Kabupaten Bojonegoro Tahun 2014 – 2016
No Uraian Satuan 2014 2015 2016
1 Jumlah Penduduk Orang 1.453.043 1.482.103 1.453.191
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 421
No Uraian Satuan 2014 2015 2016
2 Penduduk Bukan Usia kerja Orang 317.843 331.162 281.789
3 Penduduk Usia Kerja Orang 1.133.046 776 / 125 1.172.091
4 Angkatan Kerja Orang 789.071 802.361 828.965
5 Angkatan Kerja tertampung Orang 770.010 782.125 809.403
6 Pencari Kerja Terdaftar Orang 3.951 5.116 3.862
7 Penganggur Orang 19.061 20.238 23.320
Perkembangan Remmittance
di Kabupaten Bojonegoro Tahun 2014 – 2015
No Uraian Satuan 2014 2015
1 Kantor Pos Bojonegoro Rupiah - -
2 Bank Jatim Rupiah - -
3 Bank BRI Rupiah - -
4 Bank Danamon Rupiah - -
5 Bank Mandiri Rupiah - -
6 Bank BNI’ 46 Rupiah - -
422 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017
7 Bank Indonesia Rupiah 34.891.550.000 34.891.550.000
Jumlah Rupiah 34.891.550.000 34.891.550.000
Sumber : Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Sosial Kab.Bojonegoro
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 423
Perkembangan Pemberangkatan Transmigrasi Kab. Bojonegoro
424 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017
No Uraian Sat 2014 2015 2016
- Penyandang cacat bekas penyandang penyakit kronis Orang 4.350
- Lanjut usia Terlantar Orang 2.480 3.832
- Wanita Rawan Sosial Ekonomi Orang 8.588 4.131
- Keluarga Fakir Miskin KK 17.425 76.246 79.218
- Keluarga Berumah tak layak huni KK 5.151 6.614 10.789
- Korban Bencana alam dan musibah lainnya KK 17.516 7.063 8.072
- Anak balita Terlantar Orang 7.801 231 222
- Anak jalanan Orang 57 61 38
2 PSKS
- Karang Taruna Buah 430 430 430
- Pekerja Sosial masyarakat Orang 85 70 70
- Organisasi sosial Buah 31 80 28
3 Panti
- Panti Asuhan Unit 17 20 20
Perkembangan pemeluk agama di Kabupaten Bojonegoro dapat dilihat sebagaimana disajikan pada
tabel berikut :
Pembinaan keagamaan tersebut didukung oleh fasilitas prasarana dan sarana yang memadai seiring
dengan meningkatnya jumlah pemeluk agama dengan tujuan untuk meningkatkan iman dan taqwa,
sebagaimana disajikan pada tabel berikut :
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 425
4 Wihara Buah 1 1
5 Pura Buah - -
6 Rumah Ibadah non muslim Buah - -
e. Keluarga Berencana
Pada tahun 2015 secara keseluruhan terjadi peningkatan dalam pencapaian peserta KB baik peserta
KB baru dan KB Aktif, hal ini menunjukan semakin tinggi kesadaran masyarakat dalam keikutsertaan
dalam ber-KB dan meningkatkan kualitas keluarga yang sejahtera. Perkembangan jumlah peserta
keluarga berencana dapat dicermati sebagaimana disajikan pada tabel berikut.
426 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017
No Uraian Satuan 2014 2015
4 Peserta KB Mandiri 100.435 104.045
- PIL Org 18.171 19.508
- Kondom Org 853 1.218
- IUD Org 6.394 6.246
- MOP Org 13 14
- MOW Org 1.464 1.564
- Suntik Org 69.564 70.847
- Implant Org 3.976 4.648
- Obat Vagina Org - -
2014 2015
No Uraian Sat
Realisasi Target Realisasi
1. Jumlah PUS Orang 291.744 298.799
2. Target Pencapaian Aks KB Orang 209.675 213.869 223.145
- PIL Orang 37.815 38.571 40.765
- Kondom Orang 3.793 3.869 4.796
- IUD Orang 28.492 29.065 28.475
- MOP Orang 822 835 810
- MOW Orang 7.058 7.200 7.361
- Suntik Orang 106.153 108.273 112.474
- Implant Orang 25.542 26.056 28.464
3. Kondisi Infrastruktur
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 427
Kondisi Jalan Poros Desa (m)
No Tahun Panjang Jalan
Baik Rusak Ringan Rusak Berat
1 2014 1.102.607 238.010 159.383 1.500.000
2 2015 1.435.961 38.423 25.616 1.500.000
3 2016 1.453.642 48.686 11.881 1.514.209
428 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017
No Uraian Satuan 2014 2015
- Paving 389.801 612.226
- Paving (sharing) 310.141 353.040
- Precast 438
4 Jembatan Desa (Buah) 216 292
- Kayu 10 10
- Beton Plat 82 104
- Composide 124 178
- Rangka -
5 Penerangan Jalan Umum (Titik) 6.633 7.219
- Daya 55 Watt 1.136 1.248
- Daya 150 watt 2.301 2.528
- Daya 250 watt 3.135 3.444
Untuk kondisi Jalan Nasional dan Jalan Provinsi perkembangannya dapat diamati pada tabel berikut :
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 429
Perkembangan Kondisi Jalan Nasional dan Jalan Provinsi
di Kabupaten Bojonegoro Tahun 2013 – 2014
Kondisi Real
No Uraian Sat Baik Sedang Rusak Rusak Berat
2014 2015 2014 2015 2014 2015 2014 2015
I Kondisi Jalan Nasional
1 Babat – Bojonegoro (Link Km 25.968 - 7.958 - - - - -
038) Km.S.Baya 74+920-
107+000
2 A. Yani (Link 038.11K) Km 0,874 - - - - - - -
Km.S.Baya 107+000-107+890
3 Gajah Mada (Link 038.12K) Km 1.181 - - - - - - -
Km.S.Baya 107+890 –
109+040
4 Untung Suropati (Link038 Km 1.123 - - - - - - -
13k) Km.S.Baya 109+040-
110+130
5 Jln Rajekwesi (Link 038 14K ) Km - - - - - - - -
Km. S.baya 110+130 -
111+980
6 Padangan-Bts Kab Ngawi Km 19,12 - 13.82 - 4.04 - - -
(Link 037,1) Km.Cepu 3+000
- 32+980
7 MT. Haryono (Link036 11K ) Km - - - - - - - -
Km.S.Baya 111+190 -112+625
8 Bojonegoro-Padangan (Link Km 17.065 - 5.7 - 6.7 - - -
036 ) Km.S.Baya 112+625 –
142+090
II Kondisi Jalan Provinsi -
1 Padangan-Bts. Jateng (Link Km - - 2.17 0,610 - 1.560 - -
033) Km s.baya 142+090 –
144+260
2 Basuki Rahmad (Link Km - - 1.58 0,780 - 1.200 - -
034.11K) Km.S.Baya
107+874-109+454
3 Sawonggaling (Link034.12K ) Km - - 1.000 1.000 - - - -
Km.S.Baya 109+454-110+454
4 JA. Suprapto (Link 034.13K ) Km - 0,590 0.590 - - - - -
Km.S.Baya 110+454-111+044
5 Bojonegoro-Ponco (Link Km 1.050 1,050 2.156 1.556 - 0,600 - -
034.1) Km.S.Baya 111.+044-
114+250
6 Cokroaminoto (Link 166.11K) Km - - 0.960 0,960 1,77 - - -
Km.B.Goro 2+090-4+820
7 Bojonegoro-Nganjuk (Link Km 15,58 7,300 18.500 11.870 5,6 20.550 - -
166.1) Km.B.Goro 4+820-
430 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017
Kondisi Real
No Uraian Sat Baik Sedang Rusak Rusak Berat
2014 2015 2014 2015 2014 2015 2014 2015
44+500
Sumber : UPT Bina Marga Bojonegoro -Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Jawa Timur
b. Perumahan
Strategi kebijakan pembangunan Permukiman dan Prasarana Wilayah dikembangkan dengan sasaran
peningkatan perumahan, peningkatan kualitas lingkungan dan penyediaan sarana air bersih.
Perkembangan kondisi perumahan dan permukiman di Kabupaten Bojonegoro Tahun 2014– 2015
adalah sebagaimana tabel berikut.
Kondisi perumahan dan permukiman di Kabupaten Bojonegoro disajikan pada tabel berikut
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 431
Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Kab.Bojonegoro
c. Pengairan
Kondisi penyediaan air baku di Kabupaten Bojonegoro Tahun 2014-2015 adalah sebagaimana
disajikan pada tabel berikut .
432 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017
Sumber : Dinas Pengairan Kab. Bojonegoro
Gambaran tentang kondisi jaringan irigasi dan hasil yang dapat dicapai dari upaya tersebut dapat
dilihat pada tabel berikut :
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 433
No Kebutuhan Air Baku Sat 2014 2015
- Sedang Km 1.413 2.026,88
- Rusak Km 354 507
3 Sekunder
- Panjang Saluran Km 186.163 267.041
- Baik Km 176.110 252.622
- Sedang Km 9.131 13.097
- Rusak Km 922 1.322
4 Tersier
- Panjang Saluran Km 2.436.654 3.495.253
- Baik Km 2.288.018 3.282.042
- Sedang Km 65.235 93.576
- Rusak Km 83.401 119.634
Sumber : Dinas Pengairan Kab. Bojonegoro
d. Kehutanan
Perkembangan Areal Tanam Hutan
di Kabupaten Bojonegoro Tahun 2014 – 2015
No Uraian Sat 2014 2015
1 Hutan Produksi Ha 95.197,8 95.197,8
2 Hutan Lindung Ha 1.509,04 1.509,04
3 Hutan Rakyat Ha 28.891 28.975
4 LDTI Ha 1.881,3 1.881,3
Sumber : Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab.Bojonegoro
434 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017
No Jenis Kegiatan Sat 2014 2015
• Luas Ha 39,4 39,0
• Kayu Perkakas M3 377 216
• Kayu Bakar Sm - 3
KPH Parengan
1 Persemaian Plc -
2 Tanaman Ha 133,3 107,3
3 Pemeliharaan Tan IV dan V Ha 169,8 80,1
4 Perawatan Hutan :
• Perawatan T-0 Ha 255,0 138,2
• Perawatan T-2 Ha 340,3 388,9
5 Pemeliharan APB Ha - 47,2
6 Tebangan :
Jati
• Luas Ha 379 236,90
• Kayu Perkakas M3 2.826.998 4.119.107
• Kayu Bakar Sm - -
Rimba
• Luas Ha - -
• Kayu Perkakas M3 439.530 23.560
• Kayu Bakar Sm - -
Selain itu juga telah dilaksanakan program pemberdayaan masyarakat sekitar hutan melalui kegiatan
tumpangsari untuk tanaman polowijo yang hasilnya dapat dinikmati oleh masyarakat sekitar hutan
yang kondisinya untuk kurun waktu 2014-2015 seperti disajikan pada tabel berikut.
Jenis Tanaman
Tahun Satuan
Padi Jagung Kedelai Kacang Tanah Ketela Pohon
KPH Bojonegoro
Tahun 2014
Luas Ha 626 2.537 - 16,5 44,4
Produksi Ton 1.628,00 7.322 - 18.100,00 172,45
Pendapatan (x1.000) 5.617.300 19.452.000 - 81.450 120.715
Tahun 2015
Luas Ha 726 2.564 - - -
Produksi Ton 2.423 10.801 - - -
Pendapatan (x1.000) 8.480.359 21.598.331 - - -
KPH Parengan
Tahun 2014
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 435
Jenis Tanaman
Tahun Satuan
Padi Jagung Kedelai Kacang Tanah Ketela Pohon
Luas Ha 94,28 949,24 183,46 329,76 29,20
Produksi Ton 366,00 4.486,00 157,60 527,50 38,40
Pendapatan (x1.000) 997.760 7.677.760 687.000 1.725.460 345.040
Tahun 2015
Luas Ha
Produksi Ton
Pendapatan (x1.000)
436 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017
Sumber : Perum Perhutani KPH Bojonegoro, KPH Parengan
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 437
Luas Wilayah Tebangan 3
Tahun Hasil Produksi (M )
Jenis Tebangan Luas (Ha)
D - -
E - 439.530
Total 379,1 3.266.528
2015
Jati
A2 - -
B 98,70 1.738.556
C - -
D - 31.671
E 138,20 25.773
Total 236,90 1.796.000
Rimba
A2 - -
B - 17.240
C - -
D - 4.590
E - -
Total Rimba - 21.830
Total 236,90 1.817.830
Sumber : Perum Perhutani KPH Bojonegoro, KPH Parengan
e. Perhubungan
Perkembangan transportasi darat di Kabupaten Bojonegoro meliputi berbagai jenis kendaraan (wajib
uji), dengan tingkat perkembangan yang dapat dilihat pada tabel berikut.
438 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017
- Bus Buah 101 101
- Travel Buah 71 71
2 Antar Kabupaten Dalam Provinsi (Ditangani
Pemerintah Provinsi)
- Bus Buah 245 245
- MPU Buah 117 117
3 Antar Kec. Dalam Kab.
- Bus / Mikro Bus Buah 77 77
- MPU Buah 35 35
- Angkutan Kota dan Angkutan Desa 221 221
-Lain-lain (Kendaraan Plat Hitam) Buah - -
Jumlah
No Jenis sarana/Prasarana Satuan
Total Baik Sedang Rusak
2014/buah 1.414 1.202 212 -
1 Rambu Lalu Lintas
2015/buah 1.484 1.272 212 -
2014/buah 18 17 1 -
2 Traffic Light
2015/buah 18 18 - -
2014/buah 36 34 2 -
3 Warning Light
2015/buah 39 39 - -
2014/buah 4 - - 4
4 Early Warning System
2015/buah 4 - - 4
2014/buah 283.343 13.550 269.793 -
5 Marka Jalan
2015/buah 293.528 23.735 269.793 -
2014/buah 70 70 - -
6 RPPJ
2015/buah 74 74 - -
2014/buah 1 1 - -
7 Pelican Cross
2015/buah 1 1 - -
2014/buah 4 4 - -
8 ATCS
2015/buah 5 5 - -
2014/buah 4 4 - -
9 PJU Solar Cell
2015/buah 2 2 - -
2014/buah 1 - 1 -
10 Alat Uji Kendaraan
2014/buah 1 - 1 -
2013/buah 1 - 1 -
11 Terminal
2014buah 1 - 1 -
2013/buah 4 - 4 -
12 Sub Terminal
2014/buah 4 - 4 -
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 439
Realisasi Tingkat Capaian PAD Dinas Perhubungan Tahun 2014 – 2015
f. Pertambangan
Perkembangan Luas Areal Tambang Bahan Galian
di Kabupaten Bojonegoro Tahun 2014-2015 (Ha)
No Uraian Satuan 2014 2015
1 Batu Gunung Ha 10,76 -
2 Pasir Ha 6 6
3 Pospat Ha 3,4 -
4 Batu Kapur Ha - -
5 Tanah Liat Ha - -
6 Onyx Ha 1,96 -
7 Bentonit Ha - -
8 Tanah Urug Ha 9 9
Sumber : Dinas ESDM Kab. Bojonegoro
440 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017
Perkembangan Produksi Hasil Tambang Bahan Galian
di Kabupaten Bojonegoro Tahun 2014 – 2015 (Ton)
No Uraian Satuan 2014 2015
1 Batu Gunung Ton 10 -
2 Pasir Ton 30 -
3 Pospat Ton - -
4 Batu Kapur Ton - -
5 Tanah Liat Ton - -
6 Onyx Ton - -
7 Bentonit Ton - -
8 Tanah Urug Ton 90 -
Sumber : Dinas ESDM Kab. Bojonegoro
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 441
Jumlah Pelanggan Jumlah Listrik Terjual
No Kecamatan
2014 2015 2014 2015
25 Padangan 16.107 16.912 18.177.924 18.635.171
26 Kasiman 6.149 6.189 6.940.032 7.093.552
27 Kedewan 3.354 3.288 3.814.316 3.898.692
28 Gayam 1.530 6.425 1.738.743 1.777.205
Sumber : PT. PLN (Persero) Area Pelayanan Bojonegoro
Jumlah Desa Yang Memperoleh Jaringan Listrik di Kab. Bojonegoro Tahun 2014 – 2015
Tahun 2014 Tahun 2015
No Kecamatan
Desa Trafo Pelanggan Desa Trafo Pelanggan
1 Kapas 21 7 15.633 21 21 17.413
2 Sukosewu 14 9.805 14 14 10.651
3 Trucuk 12 16.705 12 12 18.056
4 Balen 23 16 14.111 23 23 15.325
5 Sugihwaras 17 16 12.250 17 17 13.242
6 Dander 16 24.460 16 16 25.850
7 Baureno 25 10 23.261 25 25 24.644
8 Kedungadem 23 21 21.291 23 23 23.807
9 Sumberrejo 26 23 17.730 26 26 19.200
10 Kanor 25 24 16.786 25 25 18.195
11 Kepohbaru 25 2 17.466 25 25 18.879
12 Padangan 16 15.647 16 16 16.912
13 Kasiman 10 5.973 10 10 6.189
14 Kedewan 5 3.283 5 5 3.288
15 Purwosari 12 7.192 12 12 8.510
16 Tambakrejo 18 10.793 18 18 11.024
17 Ngraho 16 14.368 16 16 15.871
18 Ngambon 5 1.966 5 5 2.225
19 Sekar 6 84 6 6 99
20 Kalitidu 24 11.060 24 24 12.167
21 Ngasem 23 15.537 23 23 16.954
22 Malo 20 9.925 20 20 10.523
23 Temayang 12 7.163 12 12 7.802
24 Margomulyo 6 3.072 6 6 3.676
25 Bubulan 5 3.742 5 5 4.045
26 Gondang 7 5.383 7 7 5.774
27 Bojonegoro 18 23.716 18 18 26.472
442 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017
Tahun 2014 Tahun 2015
No Kecamatan
Desa Trafo Pelanggan Desa Trafo Pelanggan
28 Gayam 1.496 12 15 6.425
Jumlah 430 119 329.898 442 112 363.218
Sumber : PT. PLN (Persero) Area Pelayanan Bojonegoro
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 443
C. PRESTASI DAN PENGHARGAAN YANG DIRAIH
Terbaik III Pelaksana Desa/ Kelurahan Siaga Aktif Tingkat Provinsi Jawa Timur
(Penghargaan Gubernur Jawa Timur)
Diraihnya penghargaan Inovasi Pelayanan Publik (Pintu Perlintasan Kereta Api Mandiri
berserta Petugas Jalan Lintasan/PJL dari Gubernur Jawa Timur
2016 Diraihnya penghargaan Adipura Kirana kategori kota kecil periode tahun 2015, yang
diberikan pada tanggal 22 Juli 2016 di Istana Siak, Riau Pekanbaru
Diraihnya penghargaan Adiwiyata Mandiri Tahun 2016 yang diberikan kepada SMPN 4
Bojonegoro sebagai sekolah peduli dan berbudaya lingkungan
Diraihnya penghargaan Adiwiyata Nasional Tahun 2016 yang diberikan kepada SMAN 1
Baureno, SMAN 3 Bojonegoro, SMPN 1 Bojonegoro dan SDN Dander 4 sebagai sekolah
peduli dan berbudaya lingkungan
444 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017
KABUPATEN TUBAN
A. KONDISI UMUM
1. Kondisi Geografis
Kabupaten Tuban adalah salah satu kabupaten di Jawa Timur yang berada di wilayah paling Barat dengan
luas wilayah 183.994,561 Ha. Secara Geografis Kabupaten Tuban terletak pada koordinat 111°30’ -
112°35’BT dan 6°40’ - 7°18’LS.
2
Luas wilayah daratan Kabupaten Tuban adalah 1.839,94 km dengan panjang pantai 65 km dan luas
2
wilayah lautan sebesar 22.608 km . Terdiri dari 20 kecamatan yang tersebar di seluruh wilayah perkotaan
dan perdesaan. Panjang wilayah pantai di Kabupaten Tuban adalah 65 km dari arah Timur mulai
2
Kecamatan Palang sampai Barat Kecamatan Bancar, dengan luas wilayah lautan meliputi 22.608 km .
Secara administrasi Kabupaten Tuban terbagi menjadi 20 kecamatan dan 328 desa/kelurahan. Secara
administrasi batas-batas wilayah Kabupaten Tuban, Sebelah Utara berbatasan dengan Laut Jawa, Sebelah
Timur berbatasan dengan Kabupaten Lamongan, sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten
Bojonegoro, dan sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Blora dan Kabupaten Rembang Propinsi
Jawa Tengah
2. Demografi
Tahun 2014 jumlah penduduk Kabupaten Tuban per kecamatan dapat dilihat pada tabel 4.84, sedangkan
jumlah penduduk menurut jenis kelamin dapat dilihat pada tabel 4.83 jumlah penduduk Kabupaten Tuban
menjadi naik jumlahnya dari tahun 2013 yaitu 1.288.975 jiwa sedang pada tahun 2014 yaitu 1.291.665
jiwa. Jumlah penduduk menurut jenis kelamin laki-laki menurun jumlahnya yaitu 654.612 jiwa pada tahun
2013 menjadi 646.513 pada tahun 2014. Sedangkan jumlah penduduk berjenis kelamin perempuan
meningkat jumlahnya yaitu 634.363 jiwa pada tahun 2013 menjadi 645.152 jiwa pada tahun 2014.
Jenis
No. Satuan 2013 2014 (%)
Kelamin
1. Laki-laki Jiwa 654.612 646.513 -1,25
2. Perempuan jiwa 634.363 645.152 1,67
Jumlah 1.288.975 1.291.665 0,21
Sumber: Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kab. Tuban
Jumlah Penduduk
No Kecamatan
Tahun 2013 Tahun 2014
1 Kenduruan 30.769 31.040
2 Jatirogo 61.254 61.393
3 Bangilan 53.375 53.654
4 Bancar 60.481 60.334
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 445
Jumlah Penduduk
No Kecamatan
Tahun 2013 Tahun 2014
5 Senori 46.529 46.905
6 Tambakboyo 44.066 44.288
7 Singgahan 45.161 45.337
8 Kerek 71.054 71.161
9 Parengan 61.090 61.033
10 Montong 57.261 57.502
11 Soko 90.925 90.537
12 Jenu 56.129 56.415
13 Merakurak 60.178 60.322
14 Rengel 64.945 65.078
15 Semanding 116.604 117.441
16 Tuban 93.563 93.944
17 Plumpang 85.504 85.325
18 Palang 91.783 91.997
19 Widang 56.729 56.597
20 Grabagan 41.575 41.362
Jumlah 1.288.975 1.291.665
Sumber: Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kab. Tuban
3. Penggunaan Lahan
Penggunan lahan dalam suatu wilayah dapat menggambarkan suatu aktivitas penduduk yang ada di
wilayah tersebut dan dominasi penggunaan lahan di suatu kawasan akan memberikan fungsi tertentu pada
kawasan tersebut. Luas wilayah Kabupaten Tuban mencapai ± 183.944,562 Ha, Penggunaan lahan di
Kabupaten Tuban sebagian besar digunakan untuk kegiatan pertanian. Untuk penggunaan lahan yang
memiliki luasan terbesar kedua adalah kawasan permukiman.
446 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017
B. HASIL PELAKSANAAN PEMBANGUNAN
1. Kondisi Ekonomi
a. Pertanian
Produksi ( ton )
Komoditi
2014 2015
Padi 537.666 546.310
Jagung 454.782 506.966
Kedelai 2.034 1.894
Kacang tanah 45.447 41.555
Kacang hijau 2.483 1.980
Ubi kayu 95.729 123.545
Ubi jalar 13.389 5.720
Buah-buahan 23.194 28.688
Sayuran 38.713 45.327
Sumber: Dinas Pertanian Kab.Tuban
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 447
Produksi Harga Satuan Nilai Produksi (Rp) x
Jenis Tanaman
(Ton) (Rp) 1000
Cabe Besar 19.638,3 16.000 314.212.800
Cabe Rawit 14.536,9 25.000 363.422.500
Jamur 212,5 14.000 2.975.000
Tomat 338,4 3.486 1.179.662
Terong 459,5 3.450 1.585.275
Mentimun 25,5 3.833 97.742
Kangkung 233,4 1.200 280.080
Bayam 34,1 1.550 52.855
Melinjo 1,8 5.000 9.000
Petai 0,2 5.000 1.000
Jumlah 35.748 685.031.933
Buah-buahan
Melon 1.041,8 4.627 4.820.408,60
Semangka 984 3.675 3.616.200
Blewah 941,5 3.033 2.855.569,50
Belimbing 1.013,2 5.545 5.618.194
Mangga 13.905,5 9.125 126.887.687,50
Duku 8,1 8.500 68.850
Sawo 607,3 4.538 2.755.927,40
Jambu Biji 461,2 3.944 1.818.972,80
Jambu Air 51,9 6.857 355.878,30
Jeruk Keprok 149,3 8.750 1.306.375
Nangka 1.983,9 5.250 10.415.475
Pepaya 553,8 3.313 1.834.739,40
Pisang 4.197,5 5.058 21.230.955
Sirsak 67,6 5.214 352.466,40
Sukun 169,5 2.522 427.479
Alpokat 18,6 5.333 99.193,80
Jeruk Besar - 10.000 0
Rambutan 1,2 5.750 6.900
Anggur 1,4 8.000 11.200
Melinjo 1,8 5.000 9.000
Durian 0,3 11.000 3.300
Nenas 0,2 - 0
Salak 1,5 5.000 7.500
Jumlah 25.177,10 184.502.271,70
Total 60.925,10 869.534.204,70
Sumber: Dinas Pertanian Kab. Tuban
448 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017
Kegiatan Perluasan Areal Tanam Tahun 2013 - 2014
Tahun Jumlah
No Uraian Kegiatan
2014 2015 (Unit)
1. Pompanisasi Air Sungai 11 0 22
2. Pengadaan Sumur Bor Pertanian 1 100 2
3. Pengadaan Mesin Pompa Air Permukaan 47 120 47
Total Perluasan Areal Tanam (Ha) 170 137,5 75
Sumber: Dinas Pertanian Kab.Tuban
b. Perkebunan
Produksi (Ton)
No Komoditi
2013 2014 2015
1. Kelapa 10.785 8.261 7.848
2. Jambu Mete 434 508 493
3. Tebu (Ton Tebu) 96.519 101.749 78.712
4. Tembakau (Ton Daun Basah) 5.312 13.763 17.288
Sumber: Dinas Pertanian Kabupaten Tuban
c. Peternakan
Secara keseluruhan produksi peternakan pada tahun 2013 sampai dengan tahun 2015 dapat dilihat
pada tabel berikut :
Realisasi
No Komoditi
2013 2014 2015
Populasi (ekor)
1. Sapi Potong 311.359 314.937 324.295
2. Sapi Perah 1.794 443 189
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 449
3. Kerbau 1.840 1.875 1.448
4. Kuda 347 347 67
5. Kambing 105.639 115.623 118.797
6. Domba 75.042 77.288 84.972
7. Babi 260 300 300
8. Ayam Buras 1.005.860 1.243.668 1.312.880
9. Ayam Ras Petelur 101.405 155.918 192.475
10. Ayam Ras Pedaging 6.957.270 9.351.072 10.632.108
11. Itik 65.777 70.587 58.900
12. Entog 80.593 81.189 175.870
Produksi (Kg/Th)
1. Daging 13.841.805 15.981.710 17.745.478
2. Telor 3.240.488 3.975.628 3.213.764
3. Susu 1.070.072 278.831 139.632
Konsumsi (Gram/Kap/Th)
1. Daging 10,92 12,29 13,65
2. Telor 1,96 2,75 4,42
3. Susu 0,81 0,16 0,08
Sumber: Dinas Pertanian Kab. Tuban
No. Jenis Ternak Produksi (Ekor) Harga Satuan (Rp) Nilai Produksi (Rp)
1. Sapi Potong 324.295 11.500.000 5.188.720
2. Sapi Perah 189 20.000.000 4.158
3. Kerbau 1.448 7.500.000 14.480
4. Kuda 67 7.500.000 670
5. Kambing 118.797 1.500.000 213.834,6
6. Domba 84.972 800.000 101.966,4
7. Babi 300 800.000 240
8. Ayam buras 1.312.880 65.000 91.901,6
9. Ayam Pedaging 192.475 26.000 7.699
10. Ayam Petelur 10.632.108 27.000 478.444,86
11. Itik 58.900 40.000 2.945
12. Entog 175.870 40.000 8.793,5
Jumlah 6.113.852,96
Sumber: Dinas Pertanian Kab. Tuban
450 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017
d. Perikanan dan Kelautan
Produksi Perikanan
Produksi perikanan pada tahun 2015 mengalami peningkatan sebesar 59,59 % jika dibandingkan
dengan tahun 2014, yaitu sebesar 42.264,70 ton atau melampaui target sebesar 14.015,68 ton dari
target yang ditetapkan sebesar 28.249,02 ton.
Konsumsi Ikan
Ikan adalah merupakan salah satu bahan penyedia protein hewani yang cukup baik bagi kesehatan
maupun kecerdasan manusia. Dengan demikian semakin tinggi tingkat konsumsi ikan akan
berpengaruh positif terhadap kecerdasan masyarakat. Pada tahun 2015 tingkat konsumsi ikan
masyarakat Kabupaten Tuban adalah sebesar 31,75 kg/kapita/tahun. Angka tersebut telah melampaui
target yang ditetapkan yaitu sebesar 25,72 kg/kapita/tahun atau 6,03.
Sejalan dengan peningkatan produksi perikanan, maka produksi perikanan kelompok nelayan pada
tahun 2015 juga mengalami peningkatan sebesar 10,29% jika dibandingkan dengan tahun 2014, yaitu
sebesar 6.762,35 ton. Angka tersebut melampai target yang telah ditetapkan sebesar 6.515,31 ton.
Bidang Industri
Secara keseluruhan jumlah industri formal di Kabupaten Tuban pada tahun 2012 sebanyak 448 unit
usaha pada tahun 2013 menjadi 494 unit usaha atau terjadi penambahan sebanyak 6 unit usaha atau
sebesar 1,23 %.
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 451
Penyerapan tenaga kerja yang terjadi pada industri kecil dan industri menengah pada kelompok
industri aneka dimana pada tahun 2013 mampu menyerap sebanyak 399 orang tenaga kerja, pada
tahun 2014 penyerapannya tenaga kerja menjadi 399 orang.
452 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017
Perkembangan Unit Usaha, Tenaga Kerja dan Nilai InvestasiIndustri Non Formal
Bidang Perdagangan
f. Investasi
Secara lebih rinci hasil pelaksanaan pembangunan bidang Penanaman Modal di Tuban dapat dilihat
pada tabel sebagai berikut :
g. Koperasi
Perkembangan keadaan koperasi selama tahun 2013 sampai dengan tahun 2014 secara rinci dapat
dilihat sebagaimana tabel berikut :
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 453
No. Uraian Satuan Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015
5. Modal Sendiri Juta 97.585 102.434 113.164
6. Jumlah Cadangan Juta 17.308 18.391 18.991
7. Jumlah Dana Juta 9.472 9.795 10.145
8. Jumlah Hutang Juta 58.837 60.066 64.988
9. Volume Usaha Juta 531.152 538.428 588.828
10. SHU Juta 8.624 10.333 11.263
Sumber: Dinas Perekonomian dan Pariwisata
h. Pariwisata
454 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017
No Jenis Usaha Satuan 2013 2014 2015
5. Sanana Olah Raga Buah 5 8 8
6. Billyard Buah - 2 2
7. Play Station Buah 2 7 7
Sumber: Dinas Perekonomian dan Pariwisata
2. Kondisi Sosial
a. Pendidikan
2014 2015
Uraian Satuan
Target Capaian Target Capaian
Angka Melek Huruf % 81,44 99,02 82,60 96,90
Angka Rata-Rata Lama Sekolah % 7,2 7,16 7,40 7,38
Angka Partisipasi Kasar (APK):
a. SD/MI % 109,1 109,82 108,80 109,69
b. SMP/MTs % 104,25 94,56 104,00 95,81
c. SMA/MA/SMK % 71 70,43 75,00 73,13
Angka Partisipasi Murni (APM) :
a. SD/MI % 99,3 97,32 99,50 98,70
b. SMP/MTs % 89,7 70,21 90,30 75,27
c. SMA/MA/SMK % 58 49,55 61,00 53,55
Angka Partisipasi Sekolah (APS)
a. 7-12 Tahun % 99,3 107,43 99,50 107,77
b. 13-15 Tahun % 65,25 89,98 66,25 94,83
c. 16 -18 Tahun % 55 56,94 58,00 57,88
Tahun 2015
No Jenjang
Jumlah Guru %
1. Guru Berpendidikan S1/D4 (%)
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 455
a. SD 5.770 58,92
b. SMP 2.106 36,50
c. SMA/SMK 2.064 98,01
2. Guru Bersertifikat Pendidik (%)
a. SD 3.378 54,58
b. SMP 1.071 47,10
c. SMA/SMK 430 19,61
Sumber: Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga, Tahun 2015
456 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017
BOS Madin Tahun 2014
b. Kesehatan
Tahun 2015
Uraian Indikator Kinerja Satuan
Target Capaian
Angka Kematian Bayi Per 1.000 Kelahiran Hidup 25 -
Angka Kematian Ibu Per 100.000 Kelahiran Hidup 102 72.97
Angka Usia Harapan Hidup Tahun 71 -
Rasio Posyandu per Satuan Balita % 13,3 17,37
Rasio Puskesmas, Poliklinik, Pustu Per Satuan %
0,080 0,094
Penduduk
Rasio Dokter Per Satuan Penduduk (Semua %
0,050 0,188
Dokter di Kab. Tuban)
Rasio Dokter Per Satuan Penduduk ( Dokter di %
0,049 0.048
Puskesmas Kab.Tuban)
Rasio Tenaga Paramedis Per Satuan Penduduk %
0,52 0,97
(Paramedis di Puskesmas Kab. Tuban)
Rasio Tenaga Paramedis Per Satuan Penduduk %
0,52 0,96
(Semua Paramedis di Kab.Tuban)
Sumber: BPS Kab. Tuban, Dinas Kesehatan Kab. Tuban
c. Ketenagakerjaan
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 457
No Uraian Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015
6. Pencari Kerja (AK 1) 11.971 8.720 4.970
458 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017
3. Kondisi Infrastruktur
a. Infrastruktur Jalan dan Jembatan
Kondisi Jalan
Panjang 2014 2015
Jenis
Jalan
Jalan Baik Sedang Rusak Baik Sedang Rusak
(Km)
Km % Km % Km % Km % Km % Km %
Jalan
726.12 647,3 89,1 49,4 6,8 29 4,1 670,10 92,29 35,72 4,92 20,30 2,80
Kab.
Jalan
poros 707.30 593,6 83,9 66,3 9,4 47 6,7 623,90 88,21 50,80 7,18 32,60 4,61
desa
Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Kab. Tuban
b. Pengairan
Volume Kondisi
No Uraian
M’/Bh M’/Bh %
1 Saluran Induk 11.617
Baik 11.617 100
Rusak - -
2 Saluran Sekunder 137.540
Baik 100.310 72.93
Rusak 37.230 27.07
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 459
Volume Kondisi
No Uraian
M’/Bh M’/Bh %
Rusak 0 -
Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Kab. Tuban
c. Perhubungan
11. Jumlah orang/barang yang terangkut angkutan umum orang/ton 8.741.520 1.277.636
12. Jumlah orang/barang melalui dermaga/ bandara/ terminal per tahun orang/ton 9.201.600 1.277.636
Sumber : Dinas Perhubungan
460 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017
KABUPATEN LAMONGAN
A. KONDISI UMUM
Kabupaten Lamongan terdiri dari dataran rendah dan bonorowo dengan tingkat ketinggian 0 – 25 meter
seluas 50,17%, sedangkan ketinggian 25 – 100 meter seluas 45,68%, selebihnya 4,15% berketinggian di
atas 100 m di atas permukaan air laut. Selain itu, Kabupaten Lamongan mememiliki garis pantai sepanjang
47 km.
Dilihat dari tingkat kemiringan tanahnya, Kabupaten Lamongan relatif datar, karena hampir 72,45%
memiliki tingkat kemiringan 0 – 2% yang tersebar di Kecamatan Lamongan, Deket, Turi, Sekaran, Tikung,
Pucuk, Sukodadi, Babat, Kalitengah, Karanggeneng, Glagah, Karangbinangun, Mantup, Sugio, Kedungpring,
sebagian Bluluk, Modo dan Sambeng. Hanya 0,16% wilayah Kabupaten Lamongan yang mempunyi tingkat
kemiringan lahan 40% lebih. Wilayah Kabupaten Lamongan terbagi menjadi 27 wilayah kecamatan terdiri
dari 462 Desa dan 12 Kelurahan, yaitu sebagai berikut :
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten dan Kota di Jawa Timur Tahun 2017 461
2
No Kecamatan Luas (km ) Jumlah Desa / Kel
3. Ngimbang 114.33 19
4. Sambeng 195.44 22
5. Mantup 93.07 15
6. Kembangbahu 63.84 18
7. Sugio 91.29 21
8. Kedungpring 84.43 23
9. Modo 77.80 17
10. Babat 62.95 21 / 2
11. Pucuk 44.84 17
12. Sukodadi 52.32 20
13. Lamongan 40.38 12 / 8
14. Tikung 52.99 13
15. Sarirejo 47.39 9
16. Deket 50.05 17
17. Glagah 40.52 29
18. Karangbinangun 52.88 21
19. Turi 58.69 19
20. Kalitengah 43.35 20
21. Karanggeneng 51.32 18
22. Sekaran 49.65 21
23. Maduran 30.15 17
24. Laren 96.00 20
25. Solokuro 101.02 10
26. Paciran 47.89 16 / 1
27. Brondong 74.59 9/1
Jumlah 1,812.80 462 / 12
3. Demografi
Berdasarkan data dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Lamongan, perkembangan jumlah
penduduk di Kabupaten Lamongan selama 5 Tahun terakhir disajikan sebagaimana tabel berikut :
462 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten dan Kota di Jawa Timur Tahun 2017
Tahun Laki-Laki (Jiwa) Perempuan (Jiwa) Total (Jiwa)
2012 643.532 640.847 1.284.379
2013 677.024 671.235 1.348.259
2014 670.715 668.085 1.338.800
2015 672.636 669.630 1.342.266
4. Penggunaan Lahan
Kondisi tata guna tanah Kabupaten Lamongan adalah sebagai berikut :
1. Permukiman : 13.030,00 Ha
2. Sawah Irigasi : 45.841,00 Ha
3. Sawah Tadah Hujan : 33.479,00 Ha
4. Perkebunan : 9.919,14 Ha
5. Hutan : 33.717,30 Ha
6. Hutan Rakyat : 7.098,10 Ha
7. Tambak : 1.380,05 Ha
8. Sungai : 8.760,00 Ha
9. Waduk : 8.719,50 Ha
10. Tegalan / Ladang : 12.138,91 Ha
11. Pertambangan : 1.200,00 Ha
12. Peruntukan Lainnya : 5.997,00 Ha
1. Kondisi Ekonomi
a. Pertanian
Jagung Kedelai
Padi
Tahun (Ton Pipilan (Ton Ose
(Ton GKG)
Kering) Kering)
2010 857.638 279.655 31.768
2011 678.042 282.555 30.773
2012 911.853 345.975 29.269
2013 967.497 315.623 35.882
2014 1.028.254 235.125 30.632
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten dan Kota di Jawa Timur Tahun 2017 463
b. Perkebunan
c. Peternakan
Tahun 2010 Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014
Keterangan
(ekor) (ekor) (ekor) (ekor) (ekor)
Ternak Besar 70.101 111.098 117.368 97.099 99.436
Ternak Kecil 102.327 135.547 161.279 162.278 162.194
Unggas 26.525.699 33.242.242 35.295.354 42.840.021 47.085.707
464 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten dan Kota di Jawa Timur Tahun 2017
d. Perikanan dan Kelautan
Sentra perikanan budidaya tersebar di Tujuh Kecamatan : Deket, Glagah Karangbinangun, Lamongan,
Turi, Kalitengah, dan Karanggeneng. Perikanan tangkap didukung oleh Pusat Pendaratan Ikan (PPI)
Lohgung, Labuhan, Blimbing, Kranji dan Weru.
Jumlah Industri
Tahun 2010 : 12.752 industri
Tahun 2011 : 13.871 industri
Tahun 2012 : 13.871 industri
Tahun 2013 : 14.414 industri
Tahun 2014 : 14.999 industri
f. Investasi
PMDN Domestik
Tahun
Unit Rp.(Milyar) Unit Rp.(Milyar)
2010 24 161,851 1.127 471,453
2011 18 351,627 969 805,540
2012 39 131,336 898 848,243
2013 30 146,385 882 767,015
2014 50 270,768 1.201 1.149,952
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten dan Kota di Jawa Timur Tahun 2017 465
g. Koperasi
Jumlah koperasi
Tahun 2010 : 1.006 koperasi
Tahun 2011 : 1.048 koperasi
Tahun 2012 : 1.061 koperasi
Tahun 2013 : 1.010 koperasi
Tahun 2014 : 969 koperasi
h. Pariwisata
Pengembangan potensi hiburan dan rekreasi yang ada di Kabupaten Lamongan antara lain wisata
budaya, wisata alam dan wisata buatan yang tersebar di beberapa wilayah kecamatan terus dilakukan.
Obyek wisata alam berupa Wisata Bahari Lamongan (WBL) dengan didukung oleh Goa Maharani
merupakan obyek wisata unggulan yang ada di Kabupaten Lamongan dan memberikan kontribusi yang
signifikan terhadap sub sektor hiburan dan rekreasi, sedangkan Waduk Gondang dan wisata religius
Makam Sunan Drajad merupakan obyek wisata potensial yang akan terus digarap dan dikembangkan,
sehingga menjelma menjadi obyek wisata unggulan.
2. Kondisi Sosial
a. Pendidikan
466 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten dan Kota di Jawa Timur Tahun 2017
b. Kesehatan
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten dan Kota di Jawa Timur Tahun 2017 467
No Uraian Satuan Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015
23 Jmlah Kunjungan UGD Org 18,441 21,563 20,963
24 Jumlah Pasien Rawat Inap Org 16,652 20,748 19,782
25 Bed Occupancy Rate / BOR (% pemakaian Tempat % 78.31% 78.85% 72.05%
Tidur)
26 Jumlah alat kesehatan di RSUD % 227 239 247
27 Jumlah pasien maskin yang dilayani % 20,257 41,808 41.222
c. Ketenagakerjaan
468 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten dan Kota di Jawa Timur Tahun 2017
3. Kondisi Infrastruktur
b. Perumahan
c. Pengairan
d. Perhubungan
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten dan Kota di Jawa Timur Tahun 2017 469
C. PRESTASI DAN PENGHARGAAN YANG DIRAIH
470 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten dan Kota di Jawa Timur Tahun 2017
KABUPATEN GRESIK
A. KONDISI UMUM
1. Kondisi Geografis
Luas wilayah Kabupaten Gresik adalah 1.191,25 km2, dengan batas wilayah sebelah utara berbatasan
dengan Laut Jawa, Sebelah Timur berbatasan dengan Selat Madura dan Kota Surabaya, sebelah selatan
berbatasan dengan Kabupaten Sidoarjo, dan Kabupaten Mojokerto, serta sebelah barat berbatasan
dengan Kabupaten Lamongan. Peta administrasi Kabupaten Gresik sebagaimana pada gambar berikut:
Lokasi Kabupaten Gresik terletak di sebelah Barat Laut Kota Surabaya yang merupakan Ibukota Provinsi
Jawa Timur. Secara administratif, Kabupaten Gresik terbagi menjadi 18 Kecamatan yang terdiri dari 330
Desa dan 26 Kelurahan. Sedangkan secara geografis, wilayah Kabupaten Gresik terletak antara 112°
sampai 113° Bujur Timur dan 7° sampai 8° Lintang Selatan yang merupakan dataran rendah dengan
ketinggian 2 sampai 12 meter di atas permukaan air laut kecuali Kecamatan Panceng yang mempunyai
ketinggian 25 meter diatas permukaan air laut.
Sebagian wilayah Kabupaten Gresik merupakan daerah pesisir pantai dengan panjang pantai 140 km, 69
km di daratan Pulau Jawa memanjang mulai dari Kecamatan Kebomas, Gresik, Manyar, Bungah, Sidayu,
Ujungpangkah, dan Panceng serta 71 km di Kecamatan Sangkapura dan Tambak yang lokasinya berada di
Pulau Bawean.
Kabupaten Gresik merupakan kawasan yang berpotensi berkembang pesat dalam konstelansi Surabaya
Metropolitan Area. Posisi Strategis Kabupaten Gresik terlihat dalam Peraturan Pemerintah No. 26 Tahun
2010 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN) dan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur
Nomor 5 Thaun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Timur 2011-2031 dimana
Kawasan perkotaan yang diarahkan sebagai Pusat Kegiatan Nasional di Provinsi Jawa Timur adalah
Kawasan Perkotaan Gerbangkertosusila (Gresik–Bangkalan–Mojokerto–Surabaya–Sidoarjo–Lamongan).
3. Demografi
Berdasarkan data Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Gresik jumlah penduduk
Kabupaten Gresik pada akhir Tahun 2015 sebanyak 1.303.773 jiwa yang terdiri dari 655.460 laki-laki dan
648.313 perempuan, sedangkan pada tahun 2013 sebanyak 1.324.777. Dengan demikian, penurunan
jumlah penduduk dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 sebanyak 21.004 jiwa atau 0,79% per tahun.
Jumlah keluarga di Kabupaten Gresik pada Tahun 2015 sebanyak 366,554 keluarga. Dibandingkan dengan
tahun 2013 yang tercatat sebanyak 364.104 keluarga maka terjadi kenaikan jumlah keluarga sebanyak
2.450 Keluarga atau 0,67%. Adapun rincian jumlah keluarga di Kabupaten Gresik sebagaimana tabel
berikut:
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 471
Tabel Jumlah Keluarga di Kabupaten Gresik Tahun 2013-2015
Jumlah Desa / Jumlah KK
No Kecamatan
Kelurahan 2013 2014 2015
1 Dukun 26 18.790 19.077 18.632
2 Balongpanggang 25 17.494 17.596 17.403
3 Panceng 14 13.955 14.250 14.124
4 Benjeng 23 19.231 19.384 19.320
5 Duduksampeyan 23 13.997 14.171 14.020
6 Wringinanom 16 22.013 22.415 22.485
7 Ujungpangkah 13 13.751 13.987 14.103
8 Kedamean 15 18.692 19.077 19.159
9 Sidayu 21 11.216 11.476 11.520
10 Manyar 23 29.187 29.958 30.237
11 Cerme 25 21.054 21.460 21.488
12 Bungah 22 17.900 18.348 18.346
13 Menganti 22 34.148 34.862 34.775
14 Kebomas 21 27.755 28.603 28.839
15 Driyorejo 16 29.220 29.796 29.787
16 Gresik 21 25.449 25.578 24.478
17 Sangkapura 17 19.593 19.643 18.147
18 Tambak 13 10.659 10.682 9.691
Jumlah 356 364.104 370.363 366.554
Sumber data : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Berdasarkan sebaran keluarga dan jumlah penduduk sebagaimana diuraikan sebelumnya, berikut
digambarkan perbandingan jumlah penduduk dan kepemilikan kartu keluarga sebagaimana gamba berikut;
Berdasarkan diagram di atas dijelaskan bahwa pada tahun 2015, jumlah Keluarga terbanyak di Kecamatan
menganti dengan 34,775 KK selaras dengan jumlah penduduk terbanyak 120,933 jiwa. Sedangkan
perseberan keluarga terendah berada pada Kecamatan Tambak dengan 9,691 KK dengan jumlah
penduduk sebanyak 38,110 jiwa.
4. Penggunaan Lahan
Berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Gresik Tahun 2010-2030 rencana
peruntukan penggunaan lahan di Kabupaten Gresik adalah sebagai berikut:
a. Kawasan peruntukan hutan produksi 1.017 hektar;
b. Kawasan peruntukan pertanian 42.831,843 hektar;
c. Kawasan peruntukan perikanan 21.678,358 hektar;
d. Kawasan peruntukan pertambangan 817.249 hektar;
e. Kawasan peruntukan industri 12.448,026 hektar;
f. Kawasan peuntukan peristiwa 82.851 hektar;
g. Kawasan peruntukan permukiman 26.097,091 hektar;
h. Kawasan andalan 8.555 hektar;
472 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se- Jawa Timur Tahun 2017
i. Kawasan peruntukan lainnya 6.644,010 hektar.
1. Kondisi Ekonomi
a. Pertanian
Produksi Pertanian
Produksi Pertanian Tahun 2013 s.d. 2015 mengalami peningkatan, pada Tahun 2013 sebesar 537.730
ton sedangkan Tahun 2015 sebesar 548.166 ton meningkat sebesar 10.536 ton atau sebesar 2% yang
terdiri dari padi, jagung, kedelai, kacang tanah, kacang hijau, ubi kayu dan ubi jalar, sebagaimana
terlihat pada tabel berikut:
Produksi Sayur
Produksi Sayur Tahun 2013 s.d. 2015 mengalami perkembangan yang fluktuasi, adapun produksi
terbesar dicapai pada tahun 2014 sebesar 1.478 ton yang terdiri dari bawang merah, sawi, kacang
panjang, cabe, tomat, terong, ketimun, labu siam, kangkung dan bayam, sebagaimana terlihat pada
tabel berikut:
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 473
Tahun
No. Uraian Satuan
2013 2014 2015
f - Terong ton 993 4.400 911
g - Ketimun ton 163 540 9
h - Labu Siam ton 222 2.940 209
i - Kangkung ton 1.219 779 711
j - Bayam ton 1.111 416 447
Sumber data : Dinas Pertanian, Kehutanan dan Perkebunan Kab. Gresik
Produksi Buah
Produksi buah Tahun 2013 s.d. 2015 mengalami peningkatan, pada Tahun 2013 sebesar 752.843
kwintal sedangkan Tahun 2015 sebesar 857.427 kwintal meningkat sebesar 104.584 kwintal atau
sebesar 14% yang terdiri dari jambu biji, jeruk, mangga, pepaya, pisang, blimbing, sawo dan sirsak,
sebagaimana terlihat pada tabel berikut:
b. Perkebunan
Produksi perkebunan Tahun 2013 s.d. 2015 mengalami peningkatan, pada Tahun 2013 sebesar
30.682,8 ton sedangkan Tahun 2015 sebesar 142.274,0 ton meningkat sebesar 111.591 ton atau
sebesar 364% yang terdiri dari tembakau, tebu, kelapa, cengkeh, kopi, jambu mete, kapuk randu,
kakao, kunyit dan siwalan sebagaimana terlihat pada tabel berikut:
Tahun
No. Uraian Satuan
2014 2015 2016
1. Produksi Perkebunan ton 17.302,3 142.274,0
474 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se- Jawa Timur Tahun 2017
Tahun
No. Uraian Satuan
2014 2015 2016
a Tembakau ton 11,2 11,9
b Tebu ton 9.995 138.664 157.260,95
c Kelapa ton 2.532 3.392 3.391,82
d Cengkeh ton 17
e Kopi ton 26
f Jambu Mete ton 64 15 15,42
g Kapuk Randu ton 28 43 44,62
h Kakao ton 2
i Kunyit ton 935
j Siwalan ton 3.692 149
c. Peternakan
Peternakan di Kabupaten Gresik antara lain ternak sapi potong, sapi perah, ternak kecil (kambing,
domba, kerbau, kuda), unggas dan jenis lainnya seperti Itik manila, Angsa, Burung Dara dan Burung
Puyuh. Adapun untuk populasi peternakan sampai dengan Tahun 2016 terbesar didominasi oleh
populasi ternak kambing sebesar 70.029 ekor dan kurun waktu 2012-2016 populasi ternak kambing
selalu mengalami kenaikan rata-rata sebesar 1,85% per tahun.
Adapun secara rinci bidang peternakan di Kabupaten Gresik dapat dilihat pada tabel berikut:
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 475
No. Uraian Satuan 2012 2013 2014 2015 2016
Kambing
b. Jumlah Populasi Ekor
30.396,00 30.396,00 30.898 32.533,00 33.017,00
Domba
c. Jumlah Populasi Ekor
297,00 198,00 198 189 224
Kerbau
d. Jumlah Populasi Kuda Ekor 236,00 236,00 209 248 232
4. Unggas
a. Unggas
1). Jumlah Ayam Ekor
645.838 647.762 663.830 680.930 703.370
Buras
2). Ayam Petelur
-Jumlah Ekor 133.045 134.700 140.000 152300 152300
-Jumlah Produksi Ton
2.691,73 2.725,26 321,24 328,26 1.158,24
Telur
-Jumlah Peternak Orang
320 350 264 28
280
-Rata-Rata Ekor
Kepemilikan per 600 650 675 504 5.439
Peternak
b. Ayam Pedaging
- Jumlah Ekor 2.600.000 2.603.500 6.532.000 13560000 2.606.300
-Jumlah Peternak Orang - - - - -
-Jumlah Produksi Ton 2.297,08 2.337,24 2.352,88 2371,58 4346,33
-Rata-Rata Ekor
Kepemilikan per - - - - -
Peternak
c. Itik
-Jumlah Populasi Ekor 13.260 13.385 29.478 30882 31.315
-Jumlah Peternak Ekor - - - - -
-Jumlah Produksi Ekor 12.478 12.478 15103
-Rata-Rata Ekor
Kepemilikan per 9.400 9.400 9.400
Peternak
5. Jenis Lainnya
a. Jumlah Populasi Itik Ekor
13.260 13.385 29.478 30882 31.315
manila
b. Jumlah Populasi Ekor
- - - - -
Angsa
c. Jumlah Populasi Ekor
12.478 12.478 15103
Burung Dara
d. Jumlah Populasi Ekor
9.400 9.400 9.400
Burung Puyuh
6. Jumlah Rumah
Potong Hewan (RPH)
-Jumlah Rumah Unit
1 1 1 1 1
Potong Hewan (RPH)
Sumber data : Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan Kab. Gresik
476 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se- Jawa Timur Tahun 2017
d. Perikanan dan Kelautan
Produksi Perikanan
Dalam bidang perikanan dan kelautan Kabupaten Gresik khurun waktu Tahun 2012-2016 untuk jumlah
tangkapan ikan menunjukkan trend positif, pada Tahun 2016 tangkapan ikan mencapai 18.766,01 ton
meningkat dibanding dengan jumlah tangkapan 4 (empat) tahun sebelumnya. Kondisi tersebut
didukung dengan tersedianya kapal penangkap ikan yaitu perahu tanpa motor sebanyak 397 unit,
perahu motor tempel sebanyak 4.065 unit dan kapal motor sebanyak 28 unit serta tersedianya 5
tempat pelelangan ikan yaitu:
1. TPI Desa Campurejo Kecamatan Panceng;
2. TPI Desa Tanjung Kecamatan Ujungpangkah;
3. TPI Desa Lumpur Kecamatan Gresik;
4. BPPP Bawean Kecamatan Sangkapura;
5. TPI Desa Banyuurip Kecamatan Panceng.
Adapun secara rinci perikanan laut di Kabupaten Gresik dapat dilihat pada tabel berikut:
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 477
No. Uraian Satuan 2012 2013 2014 2015 2016
Ikan Bandeng
6) Jumlah Produksi
Ton 8.407,90 3.801,79 4.694,52 5.143,12 4.019,81
Ikan Tambak Lainnya
7)Nilai Produksi
Juta 1.995.120,02 1.513.531,86 1.372.503,25 1.580.780,22 1.805.420,00
Usaha Tambak
b. Kolam Air Tenang
1) Luas Areal Ha 100,00 90,00 90,00 100,95 100,95
2) Jumlah Produksi
Ton - - - - -
Ikan Sidat
3) Jumlah Produksi
Ton 7,85 24,15 16,60 14,86 17,71
Ikan Nila
4) Jumlah Produksi
Ton 12,22 159,08 503,77 143,14 155,39
Ikan Lele
5) Jumlah Produksi
Ton 4,92 13,63 13,93 2,93 3,09
Ikan Gurami
6) Jumlah Produksi Ikan Tawar
57,87 156,83 162,75 170,90 186,92
Lainnya
7) Nilai Produksi
Usaha Kolam Air Juta 764,62 3724,83 8.020,06 3.301,42 3.827,45
Tenang
c. Sawah/Mina padi
1) Luas Areal Ha 16.850,00 17.450,00 14.629,05 14.402,05 14.402,05
2) Jumlah Sawah Petak - - - - -
3) Jumlah Produksi
Ton 1.074,89 1.482,41 1.206,02 1512,32 1.820,13
Ikan Mas
4) Jumlah Produksi
Ton 1.780,22 3.400,45 255,73 2.092,03 2.493,59
Ikan Nila
5) Jumlah Produksi
Ton - - - - -
Ikan Hias
6) Jumlah Produksi
Ton 31.295,66 10.272,06 10.675,90 11.320,24 12.363,23
Ikan Tawar Lainnya
7) Nilai Produksi
Usaha Sawah/ Mina Juta 62.314,26 115.670,65 109.992,45 112.279,51 139.969,85
Padi
d. Penangkapan ikan Perairan Umum
1) Luas Areal Ha 950,00 924,00 937,69 937,69 937,69
2) Produksi (Rawa,
Ton 420,00 862,27 528,53 486,18 442,55
Danau, Sungai dll)
3) Nilai Produksi
(Rawa, Danau, Sungai Juta 4.034,97 6.898,16 6.726,18 1.558,73 6.426,79
dll)
Sumber : Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Gresik Tahun 2017
478 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se- Jawa Timur Tahun 2017
Perkembangan Hasil Laut
Perdagangan di Kabupaten Gresik pada tahun 2013-2015 mengalami peningkatatan, hal ini ditlandai
dengan meningkatnya penerbitan siup sebanyak 446 buah atau 38,25%, penerbitan TDP sebanyak
277 buah atau 16,26%, penerbitan TDG sebanyak 73 buah atau 122%, sedangkan untuk pameran /
expo mengalami perkembangan fluktuasi, terbanyak dicapai pada tahun 2014 sebesar 40 event,
sebagaimana terlihat pada tabel berikut:
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 479
Tahun
No. Uraian Satuan
2013 2014 2015
3. Pertumbuhan penerbitan Tanda Buah 49 58 122
Daftar Gudang TDG
4. Pertumbuhan nilai investasi Rp. 2.318.129.600 6.936.522.000 19.766.408.000
perdagangan
f. Investasi
Investasi daerah di Kabupaten Gresik pada tahun 2013-2016 berdasarkan realisasi persetujuan
Penanaman Modal Dalam Negeri menurun sebesar 3.659,00 milyar rupiah atau 388,21%, sedangkan
realisasi persetujuan Penanaman Modal Asing pada tahun 2013-2016 mengalami perkembangan
fluktuasi, capaian terbesar pada tahun 2013 sebesar US$ 727.773.100. Adapun jumlah investasi secara
rinci dapat dilihat pada tabel berikut ini:
g. Koperasi
Dalam bidang perkoperasian di Kabupaten Gresik pada tahun 2013-2016 mengalami kenaikan, hal ini
ditandai dengan kenaikan Koperasi Aktif sebesar 169 buah atau 17,35%, Usaha Mikro dan Kecil
sebesar 150.691 buah atau 414,43% dan Koperasi yang mendapatkan penilaian baik sebesat 69 buah
atau 35%. Adapun secara rinci data koperasi tahun 2013-2016 sebagaimana tabel berikut:
480 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se- Jawa Timur Tahun 2017
h. Pariwisata
Kabupaten Gresik merupakan salah satu Kabupaten di Wilayah Propinsi Jawa Timur yang memiliki
Potensi pariwisata yang cukup beragam diantaranya: Wisata Alam, Peninggalan Sejarah, Wisata Seni
dan Budaya. Beragamnya wisata ini merupakan modal yang potensial bagi usaha pengembangan
kepariwisataan di Kabupaten Gresik. Potensi kepariwisataan perlu dikembangkan guna menunjang
pembangunan daerah dan pembangunan kepariwisataan pada khususnya.
2. Kondisi Sosial
a. Pendidikan
Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan kebiasaan sekelompok orang yang
diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui pengajaran, pelatihan, atau penelitian.
Adapun capaian indikator pendidikan di Kabupaten Gresik Tahun 2013-2016 adalah sebagaimana tabel
berikut:
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 481
Tahun
No. Uraian Satuan
2013 2014 2015 2016
SMA/SMK/MA/Paket C
Jumlah penduduk kelompok usia 16-18 tahun Siswa 55.914 53.309 53.321 59.141
6 Angka Putus Sekolah (APS) SD/MI % 0,06 0,02 0,024 0,02
Jumlah putus sekolah jenjang SD/MI Siswa 82 27 30
Jumlah siswa pada tingkat yang sama dan Siswa 127.292 127,637 127.206
jenjang SD/MI
7 Angka Putus Sekolah (APS) SMP/MTs % 0,13 0,08 0,034 0,09
Jumlah putus sekolah SMP/MTs Siswa 71 47 19
Jumlah siswa pada tingkat yang sama dan Siswa 56.217 58,58 56.602
jenjang SMP/MTs
8 Angka Putus Sekolah (APS) SMA/SMK/MA % 0,32 0,25 0,05 0,09
Jumlah putus sekolah pada jenjang Siswa 150 119 23
SMA/SMK/MA
Jumlah siswa pada jenjang SMA/SMK/MA Siswa 46.429 47,332 45.423
pada tahun ajaran sebelumnya
9 Angka Kelulusan (AL) SD/MI % 100 100 100
Jumlah lulusan pada jenjang SD/MI Siswa 20.819 20,356 20.743 21.062
Jumlah siswa tingkat tertinggi pada jenjang Siswa 20.819 20,356 20.743
SD/MI pada tahun ajaran sebelumnya
10 Angka Kelulusan (AL) SMP/MTs % 100 100 100
Jumlah lulusan pada jenjang SMP/MTs Siswa 17.548 16,007 16.403 16.998
Jumlah siswa tingkat tertinggi pada jenjang Siswa 17.548 16,007 16.403
SMP/MTs pada tahun ajaran sebelumnya
11 Angka Kelulusan (AL) SMA/SMK/MA % 100 100 100
Jumlah lulusan pada jenjang SMA/SMK/MA Siswa 12.898 13,633 13.907 13.799
Jumlah siswa tingkat tertinggi pada jenjang Siswa 12.898 13,633 13.907
SMA/SMK/MA pada tahun ajaran sebelumnya
12 Angka Melanjutkan (AM) dari SD/MI ke % 95,37 96,81 96,95 95
SMP/MTs
Jumlah siswa baru tingkat I pada jenjang Siswa 19.855 19,707 20.111 19.957
SMP/MTs
Jumlah lulusan pada jenjang SD/MI tahun Siswa 20.819 20,356 20.743
ajaran sebelumnya
13 Angka Melanjutkan (AM) dari SMP/MTS ke % 89,68 99,49 101,05 99
SMA/SMK/MA
Jumlah siswa baru tingkat I pada jenjang Siswa 15.509 15,925 16.188 18.082
SMA/SMK/MA
482 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se- Jawa Timur Tahun 2017
Tahun
No. Uraian Satuan
2013 2014 2015 2016
Jumlah lulusan pada jenjang SMP/MTs tahun Siswa 17.293 16,007 16.019
ajaran sebelumnya
14 Guru yang memenuhi kualifikasi S1/D-IV % 88,62 97,86 97,9 99,21
Jumlah guru berijasah kualifikasi S1/D-IV Guru 15.509 19,351 19.364 19.633
Jumlah Guru SD/MI, SMP/MTs, SMA/SMK/MA Guru 12.803 19,774 19.780 19.790
Sumber data : Dinas Pendidikan Kab. Gresik
Perkembangan jumlah guru agama di Kabupaten Gresik Tahun 2013-2015 untuk sekolah Madrasah
Ibtidaiyah (MI) sampai dengan Tahun 2015 untuk jumlah Guru MI Negeri tercatat sebanyak 41 orang
dan swasta tercatat sebanyak 4.475 orang, untuk jumlah guru Madrasah Tsanawiyah (MTs) tercatat
Negeri sebanyak 57 lembaga dan swasta tercatat sebanyak 2.909 orang, sedangkan jumlah Guru
Madrasah Aliyah (MA) Negeri tercatat sebanyak 102 lembaga dan swasta tercatat 1.459 orang, secara
rinci jumlah guru sekolah agama dapat dilihat sebagaimana tabel berikut:
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 483
Perkembangan jumlah siswa pendidikan agama di Kabupaten Gresik Tahun 2014-2015 untuk sekolah
Raudatul Athfal (RA) sampai dengan Tahun 2015 tercatat sebanyak 9.027 orang untuk Madrasah
Ibtidaiyah (MI) jumlah siswa Negeri tercatat sebanyak 496 orang dan MI swasta tercatat sebanyak
49.187 orang, untuk jumlah siswa Madrasah Tsanawiyah (MTs) Negeri tercatat sebanyak 948 siswa
dan swasta tercatat sebanyak 23.912 siswa, sedangkan jumlah siswa Madrasah Aliyah (MA) Negeri
tercatat sebanyak 1.545 siswa dan swasta tercatat 10.919 orang, secara rinci jumlah siswa pendidikan
agama dapat dilihat sebagaimana tabel berikut:
b. Kesehatan
Kesehatan adalah sebagai keadaan fisik, mental, dan sosial kesejahteraan dan bukan hanya ketiadaan
penyakit atau kelemahan”. Adapun capaian kinerja Bidang Kesehatan di Kabupaten Gresik Tahun
2013-2015 adalah sebagaimana tabel berikut:
484 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se- Jawa Timur Tahun 2017
No. Urusan Satuan 2014 2015 2016
ditangani
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 485
No. Urusan Satuan 2014 2015 2016
kesehatan sesuai standar di satu wilayah
kerja pada kurun waktu tertentu
486 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se- Jawa Timur Tahun 2017
No. Urusan Satuan 2014 2015 2016
waktu tertentu
Jumlah seluruh balita di satu wilayah kerja Balita 103.668 103.958
pada kurun waktu tertentu
14 Persentase Rumah Sehat % 83,43 85,53
Rumah yang memenuhi syarat kesehatan Buah 226.952 232.928
Jumlah rumah yang ada Buah 272.024 272.348
15 Ketersediaan obat sesuai kebutuhan % 92,91 86,45
Jumlah item obat yang ketersediaannya Buah 275 268
>=100%
Jumlah total item obat yang ada Buah 296 310
16 Pengadaan obat esensial % 93,06 91,13
Jumlah item obat esensial yang dapat Buah 268 257
disediakan
Jumlah item obat esensial yang dibutuhkan Buah 288 282
17 Pengadaan obat generik % 94,12 90,32
Jumlah item obat generik yang dapat Buah 208 196
disediakan
Jumlah item obat generik yang dibutuhkan Buah 221 217
18 Cakupan rawat jalan % 68,93 67,9
Jumlah kunjungan pasien baru dan lama Orang 909.455 885.302
dilayani kesehatan
Jumlah penduduk Kabupaten Orang 1.319.314 1.303.773
19 Cakupan rawat inap % 0,42 0,87
Jumlah pasien rawat inap Orang 5.494 11.324
Jumlah penduduk Kabupaten Orang 1.319.314 1.303.773
20 Cakupan Rumah Tangga Sehat % 67,8 70,4
Jumlah rumah tangga sehat RT 31.793,00 40.724,00
Jumlah rumah tangga yang dikaji RT 46.893,00 57.846,00
21 Posyandu Purnama % 86,09 89,37
Jumlah Posyandu Purnama Unit 1.269 1.329
Jumlah Posyandu yang ada Unit 1.474 1.487
22 Pelayanan pasien Jamkesmas dan % 7,86 6,9
Jamkesmasda
Jumlah Pasien yang dilayani melalui Orang 34.724 30.467
Jamkesmas dan Jamkesda
Jumlah seluruh peserta Jamkesmas dan Orang 441.851 441.851
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 487
No. Urusan Satuan 2014 2015 2016
Jamkesda
23 Bed Occupancy Rate % 71,58 75,84
Jumlah hari perawatan Hari 62.441 66.162
Jumlah TT x hari perawatan Hari 87.235 87.235
24 Average Length Of Stay % 3,98 4,02
Jumlah lama dirawat Hari 63.211 65.446
Jumlah pasien keluar hidup + mati Hari 15.900 16.290
25 Turn Over Internal % 1,56 1,34
(Jumlah TT x 365) - hari perawatan Hari 24.794 21.789
Jumlah seluruh pasien keluar hidup + mati Hari 15.900 16.290
26 Bed Turn Over % 66,53 65,69
Jumlah pasien keluar hidup + mati Kali 15.900 16.290
Tempat tidur Kali 239 248
Ketersediaan fasilitas dan tenaga kesehatan sangat menentukan kualitas kesehatan penduduk, perlu
dilakukan peningkatan pelayanan dan penyediaan fasilitas kesehatan yang tentunya difasilitasi oleh
pemerintah. Dalam beberapa tahun terakhir jumlah sarana kesehatan di Kabupaten Gresik cenderung
mengalami peningkatan. Jumlah Rumah Sakit Umum misalnya, di Kabupaten Gresik pada Tahun 2014
tercatat sebanyak 9 fasilitas, mengalami kenaikan dibanding keadaan Tahun 2013 tercatat baru 8
fasilitas. Adapun Jenis Fasilitas Kesehatan di Kabupaten Gresik Tahun 2012-2014 adalah sebagaimana
tabel berikut:
488 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se- Jawa Timur Tahun 2017
Dokter Gigi Orang 46 52 52
Dokter Spesialis Orang 42 54 54
Apotik Orang 14 58 46
Perawat Orang 395 460 750
Serjana Kesehatan Orang 46 11 13
Sumber data: Analisis Indikator Pembangunan Manusia Kabupaten Gresik Tahun 2015
Pelaksanaan belanja fungsi kesehatan di Kabupaten Gresik Tahun 2013-2015 mengalami peningkatan
Tahun 2011 sebesar Rp225.852.709.548,00 dan Tahun 2015 menjadi sebesar Rp274.632.545.850,00
meningkat sebesar Rp48.779.836.302,00 atau rata-rata meningkat 10,80% per tahun, secara rinci
perkembangan anggaran fungsi kesehatan dapat dilihat sebagaimana tabel berikut:
c. Ketenagakerjaan
Tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang atau
jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat. Adapun capaian kinerja
Bidang Ketenagakerjaan di Kabupaten Gresik Tahun 2013-2015 adalah sebagaimana tabel berikut:
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 489
No. Uraian Satuan 2014 2015 2016
kesehatan kerja
jumlah perusahaan yang memenuhi norma K3 Buah 846 1.184 992
Jumlah perusahaan di Kabupaten Gresik Buah 1.232 1.308 1.383
5 Kepatuhan terhadap norma kerja % 96,83 61,54 61,54
Jumlah perusahaan yang sudah menerapkan Norma Buah 1.193 805 759
Kerja
Jumlah perusahaan di Kabupaten Gresik Buah 1.232 1.308 1.383
6 Kepatuhan terhadap norma jaminan social tenaga % 97,81 123,17 100
kerja
Jumlah perusahaan yang memenuhi norma jamsostek Buah 1.205 1.611 1.383
Jumlah perusahaan di Kabupaten Gresik Buah 1.232 1308 1.383
7 Angka nihil kecelakaan kerja % 5,19 5,96
Jumlah perusahaan yang tidak mengalami Buah 64 78
kecelakaan kerja
Jumlah perusahaan di Kabupaten Gresik Buah 1.232 1.308
8 Penuntasan / penyelesaian perselisihan hubungan % 88,3 88,04
industrial
Jumlah kasus perselisihan hubungan industrial yang Kasus 83 81
dapat diselesaikan secara tripartit oleh Disnakertrans
dengan Persetujuan Bersama maupun yangditeruskan
ke lembaga P4D dan P4P
Jumlah kasus perselisihan hubungan industrial yang Kasus 94 92
masuk ke Disnakertrans
9 Pemberlakuan peraturan perusahaan dan perjanjian % 8,04 8,41
kerja bersama
Jumlah perusahaan yang sudah memberlakukan Buah 99 110
Peraturan Perusahaan dan Perjanjian Kerja Bersama
Jumlah perusahaan di Kabupaten Gresik Buah 1.232 1.308
10 Kepatuhan atas ketentuan mengenai pembentukan % 23,56 21,13
lembaga kerjasama Bipartit
Jumlah perusahaan yang sudah memiliki Lembaga Buah 119 149
Kerjasama Bipartit
Upah Minimum Kabupaten (UMK) adalah upah minimum yang berlaku di daerah Kabupaten/kota. UMK
Gresik pada Tahun 2014 sebesar 2,195 juta rupiah, meningkat sekitar 26,15 persen dibandingkan dengan
490 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se- Jawa Timur Tahun 2017
tahun 2013. UMK Gresik Tahun 2014 ini merupakan UMK tertinggi kedua di Jawa Timur setelah Kota
Surabaya (2,2 juta rupiah). Tingginya UMK Gresik secara langsung maupun tidak langsung menarik minat para
pencari kerja dari kabupaten/kota lain untuk bekerja di Kabupaten Gresik.. Adapun secara rinci UMK di
Kabupaten Gresik Tahun 2012-2014 adalah sebagaimana tabel berikut:
2. AKAD Orang 0 0 13 0
d. Sosial
Sosial adalah ilmu yang dapat mencakup kegiatan masyarakat, seperti sifat, perilaku dan lain-lain.
Adapun capaian indikator Bidang Sosial di Kabupaten Gresik Tahun 2013-2015 adalah sebagaimana
tabel berikut:
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 491
No. Urusan Satuan 2013 2014 2015
7 Penyaluran Raskin % 100 100 100
1) Keluarga Prasejahtera;
2) Keluarga Sejahtera Tahap 1;
3) Keluarga Sejahtera Tahap 2;
4) Keluarga Sejahtera Tahap 3;
5) Keluarga Sejahtera Tahap 3 Plus.
Pada tahun 2013-2014 Keluarga Prasejahtera di Kabupaten Gresik mengalami penurunan sebesar
4.654 keluarga atau 9,07% sedangkan untuk Keluarga Sejahtera Tahap 2 mengalami kenaikan sebesar
10.043 keluarga atau 16,36% dan Keluarga Sejahtera Plus naik sebesar 1.532 keluarga atau 11,52%.
Adapun data tahapan keluarga sejahtera di Kabupaten Gresik dapat dilihat sebagaimana tabel berikut:
492 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se- Jawa Timur Tahun 2017
No. Urusan Satuan 2013 2014 2015
mendapatkan penanganan pengaduan
Jumlah penanganan anak korban kekerasan Orang 137 84 96
Jumlah anak korban kekerasan Orang 137 89 103
3 Cakupan perempuan dan anak korban % 100 100 100,00
kekerasan yang mendapatkan layanan bantuan
hukum
Jumlah korban yang mendapat layanan bantuan Orang 159 98 93
hukum
Jumlah korban yang membutuhkan bantuan Orang 159 98 93
hukum
4 Cakupan perempuan dan anak korban % 100 100 100,00
kekerasan yang mendapatkan layanan
kesehatan oleh tenaga kesehatan terlatih di
puskesmas yang mampu terlaksana KtP/A dan
PPT/PKT di Rumah Sakit
Jumlah Korban yang mendapat pelayanan Orang 60 20
kesehatan
Jumlah korban yang membutuhkan layanan Orang 60 20
kesehatan
5 Cakupan perempuan dan anak korban % 100 100 100,00
kekerasan yang mendapatkan layanan
rehabilitasi
Jumlah korban kekerasan yang mendapatkan Orang 5 4 6
layanan rehabilitasi
Jumlah korban yang membutuhkan layanan Orang 5 4 6
rehabilitasi
6 Cakupan lembaga perempuan dan anak yang % 57,14 57,14 57,14
terfasilitasi
Jumlah lembaga perempuan dan anak yang Unit 4 4 4
terfasilitasi
Jumlah lembaga perempuan dan anak Unit 7 7 7
Sumber data: LKPJ Kab. Gresik
3. Kondisi Infrastruktur
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 493
Tahun
No. Indikator Kinerja Satuan
2013 2014 2015
Panjang seluruh jalan kabupaten di daerah km 512,16 512,16 512,16
tersebut
a. Target % 72,00 73,00 74,00
b. Realisasi % 74,40 78,39 81,81
Capaian ( b : a ) X 100% % 103,34 107,38 110,55
2. Jembatan Kabupaten dalam kondisi baik
Jumlah jembatan kabupaten dalam kondisi baik Buah 277,8 267 278
Jumlah jembatan kabupaten di daerah tersebut Buah 297 292 293
a. Target % 95,35 95,81 96,28
b. Realisasi % 93,54 91,44 94,88
Capaian ( b : a ) X 100% % 98,10 95,44 98,55
3. Panjang jalan Poros Desa yang Terbangun
a. Target % 90,00 100,00 100,00
b. Realisasi % 88,04 99,47 100
Capaian ( b : a ) X 100% % 97,82 99,47 100,00
1 Luas Irigasi Irigasi Kabupaten dalam kondisi baik
Luas irigasi kabupaten dalam kondisi baik m² 8.678,24 8.799,36 7.699,49
Luas irigasi kabupaten m² 16.286 16.286 13.895
a. Target % 53,00 54,00 55,00
b. Realisasi % 53,29 54,03 55,41
Capaian ( b : a ) X 100% % 100,54 100,06 100,75
2 Panjang saluran drainase perkotaan dalam kondisi baik
Panjang saluran drainase perkotaan dalam m 85.938 88.138 88.850
kondisi baik
Jumlah panjang saluran drainase perkotaan m 139.939 139.939 139.939
seluruhnya
a. Target % 71,39 82,09 95,23
b. Realisasi % 61,41 62,98 63,49
Capaian ( b : a ) X 100% % 86,02 76,72 66,67
Sumber data: LKPJ Kab. Gresik
Tingkat Penghargaan
No. Nama Penghargaan
Prestasi
1. 1 Lomba Lingkungan Sekolah Sehat Nasional
494 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se- Jawa Timur Tahun 2017
Tingkat Penghargaan
No. Nama Penghargaan
Prestasi
8 Piala Presiden “Swasti Saba Padapa” Nasional
9 Piala presiden “Manggala Karya Bhakti” Nasional
10 IDSA (indonesia Digital Society Award) Bidang kesehatan Nasional
2. 1. Lulus kembali sertifikasi ISO 9001:2008 dari WQA pada Tahun 2014 Nasional
2. Lulus Akreditasi Rumah Sakit 16 Pelayanan Nasional
6. 1. Penghargaan Satya Lancana Pembangunan Nasional Bidang Nasional
Kependudukan Dan Kb Dari Presiden
1. Juara 1 Penangangan Kedaruratan Nasional
2. Penghargaan Rangking P2K3L Nasional
3. Zerro Accident Award Nasional
9. 1. Peserta Pameran Produk Unggulan Khas Daerah 2015 di Palembang Nasional
Koperasi prestasi tingkat Kabupaten kategori Koperasi Karyawan Nasional
Koperasi prestasi tingkat Kabupaten kategori Koperasi Cepat Tepat
Nasional
(Lomba)
4 Juara Iii Stand Terbaik Majapahit Trevel Fair Indonesia
6 Miss Earth Indonesia Kategori Sporty Di Jakarta Indonesia
7 Finalis 25 Besar Putri Muslimah Indonesia Indonesia
8 Juara Iii Putra Batik Indonesia Indonesia
74 Juara 1 Kategori Senam Artistik Putri Palang Bertingkat Provinsi Jatim
75 Juara 1 Kategori Senam Artistik Putri Lantai Provinsi Jatim
76 Juara 1 Kategori Rythmic Gymnastic Woman Team (Tall, Gada, Bola
Provinsi Jatim
Dan Simpai)
77 Juara 2 Kategori Rhytmic Gymnastic Individual All-Round Provinsi Jatim
78 Juara 3 Kategori Rhytmic Gymnastic Individual All-Round Provinsi Jatim
79 Juara 1 Kategori Rhytmic Gymnastic Bola (Individual) Provinsi Jatim
80 Juara 1 Kategori Rhytmic Gymnastic Ribbon (Individual) Provinsi Jatim
81 Juara 3 Kategori Catur Kilat Beregu Provinsi Jatim
82 Juara 3 Kategori Catur Klasik Beregu Provinsi Jatim
83 Juara 3 Kategori Mtb Dh (Down Hill) Provinsi Jatim
84 Juara 2 Kategori Pasangan Campuran Provinsi Jatim
85 Juara 3 Kategori Pasangan Putri Provinsi Jatim
86 Juara 2 Kategori Tunggal Putri Perorangan Provinsi Jatim
87 Juara 1 Kategori Ganda Mix Perorangan Provinsi Jatim
88 Juara 3 Kategori Monofins Swimming 50 M Apnea Putra Provinsi Jatim
11. 1. Lomba Rengking -1 Jambore Satpol Pp Xiii Se-Jawa Timur Tahun 2015 Provinsi Jatim
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 495
Tingkat Penghargaan
No. Nama Penghargaan
Prestasi
12. 1 Lomba Gresik Berkebun TK. Kabupaten Nasional
2 Lomba Lingkungan Sekolah Sehat Nasional
3 Lomba Catur Beregu TK. Kabupaten Nasional
4 Lomba Simulasi PKBN TK. Kabupaten Nasional
5 Turnamen Bola Volly TK. Kabupaten Nasional
6 Lomba Kantor Bersih, hijau dan asri TK. Kabupaten Nasional
7 Lomba BUMDES TK. Kabupaten Nasional
8 Lomba KARTAR Cinta Indonesia Nasional
13. 1 Lomba Porwosi Nasional
2 Lomba KB Kes Nasional
3 Lomba Kader PKK berprestasi Nasional
4 Lomba Masak Basa Nasional
5 Lomba Simulas Pola Asuh Anak Nasional
6 Lomba Paduan Suara Kopwan Nasional
14. 1. Lomba LSS (TK. Negeri Pembina) Desa Yosowilngun Kec. Manyar Nasional
15. 1 Juara 3 Lomba Desa Nasional
2 The Sunan Giri Aword Bidang Pelayanan Pablik Nasional
3 Juara 2 Baik The Sunan Giri Aword Nasional
4 Juara 1 Paduan Suara “Kopwan”Se Kabupaten Nasional
16. 1 Juara 1 lomba PKK Nasional
2 Juara II Lomba Gresik berhias Nasional
3 Juara I Lomba Kader Berhias Nasional
4 Juara II Lomba MTQ Nasional
5 Juara I Lomba Penanggulangan kemiskinan Nasional
6 Juara II Mobil Hias Nasional
17. 1 Lomba Cepat Tepat pada Hari Koperasi Tk. Kab. Gresik Nasional
2 Lomba Cipta Menu pada Ketahanan pangan Tk, Kab. Gresik Nasional
3 Lomba Pengucapan Teks Panca Prasetya KORPRI pada Hari KORPRI ke
Nasional
44 Tahun 2015
19. 1 Lomba kontes ternak Nasional
2 Lomba karang taruna Nasional
4 10 Pokok Program PKK Nasional
5 Lomba Kader PKK Nasional
6 Lomba cipta menu B2SA Nasional
496 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se- Jawa Timur Tahun 2017
Tingkat Penghargaan
No. Nama Penghargaan
Prestasi
20. 1 Juara III Lomba 10 Program Pokok PKK Nasional
2 Juara II MTQ Lansia Nasional
3 Juara Kategori Kreativitas resep Nasional
4 Juara III Lomba Futsal Nasional
5 Juara Umum MTQ Nasional
6 Juara I Lomba Diba’ Nasional
7 Juara I Lomba Hippam Nasional
8 Juara II Lomba Desa Nasional
9 Juara I Lomba BKB Nasional
11 Delapan Besar Lomba BKB Nasional
12 Juara I Lomba APE Nasional
14 Juara III Lomba Padua Suara KOPWAN Nasional
15 Juara III Lomba Pasar Desa Nasional
16 Juara II Lomba Desa Nasional
21. 1 Lomba Pasar Desa Nasional
2 Lomba Kopwan Nasional
3 Pelunasan PBB Nasional
4 Lomba Kesatuan Gerak PKK KB Kes Nasional
5 Lomba PHBS Nasional
2. Juara III Kontes Buah Nusantara Kategori Jeruk Keprok Siem di IPB
Nasional
Bogor (Gapoktan Kebon Agung Ujung Pangkah)
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 497
KABUPATEN BANGKALAN
A. KONDISI UMUM
1. Kondisi Geografis
Wilayah Kabupaten Bangkalan memiliki luas hingga mencapai 1.260,14 Km2. dimana, melalui koordinat itu
pula, posisi Kabupaten Bangkalan berbatasan dengan laut, selat dan Kabupaten lain, yang meliputi sebelah
Utara berbatasan dengan Laut Jawa, sebelah Timur berbatasan dengan Wilayah Kabupaten Sampang,
sebelah Selatan dan Barat berbatasan dengan Selat Madura
2. Demografi
Jumlah penduduk Kabupaten Bangkalan pada tahun 2014, terdata sebesar 1.245.490 jiwa, yang terbagi
atas 622.024 jiwa laki-laki atau 49,94 persen dan sebesar 623.466 jiwa perempuan atau 50,06 persen dari
jumlah penduduk. Data ini, menunjukkan bahwa sex ratio penduduk di Kabupaten Bangkalan sebesar
99,77 artinya setiap 100 orang penduduk perempuan berbanding dengan sekitar 98 orang penduduk laki-
laki. Ditinjau dari penyebaran penduduk menurut jenis kelamin, dapat dilihat dalam tabel berikut :
Jenis Kelamin
No. Kecamatan Jumlah Sex Ratio (%)
Laki-laki Perempuan
1 Kamal 26.416 27.190 53.606 97,15
2 Labang 22.448 23.150 45.598 96,97
3 Kwanyar 29.522 30.454 59.976 96,94
4 Modung 30.257 30.972 61.229 97,69
5 Blega 36.741 36.195 72.936 101,51
6 Konang 31.187 30.975 62.162 100,68
7 Galis 53.761 53.145 106.909 101,16
8 Tanah Merah 45.267 45.390 90.657 99,73
9 Tragah 21.356 21.410 42.766 99,75
10 Socah 35.663 36.206 71.869 98,50
11 Bangkalan 46.639 46.610 93.249 100,06
12 Burneh 36.795 36.217 73.012 101,60
13 Arosbaya 29.395 28.829 58.224 101,96
14 Geger 46.605 45.528 92.133 102,37
15 Kokop 38.698 38.846 77.544 99,62
16 Tanjung Bumi 31.812 31.712 83.524 100,32
17 Sepulu 26.516 26.843 53.359 98,78
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten dan Kota di Jawa Timur Tahun 2017 499
18 Klampis 32.946 33.794 66.740 97,49
Jumlah total 622.024 623.466 1.245.490 99,77
Sumber : Dinas Kependudukan & Pencatatan Sipil Kabupaten Bangkalan/Bangkalan Dalam Angka 2014
3. Penggunaan Lahan
Tahun
Uraian Satuan
2011 2012 2013 2014
Penggunaan Lahan (Land Use) per
Ha 139.683,38 124.308,38 91.082,00 91.082,00
Sektor **
1). Pertanian Ha 98.683,38 98.683 91.082 91.082,00
2). Pertambangan dan Penggalian Ha 20.500 - - -
3). Industri Pengolahan Ha - - - -
4). Listrik, Air dan Air Bersih Ha 20.500 25.625 - -
5). Bangunan Ha - - - -
6). Perdagangan Ha - - - -
7). Pengangkutan dan Komunikasi Ha - - - -
8). Keuangan Ha - - - -
9). Jasa-Jasa Ha - - - -
1. Kondisi Ekonomi
a. Pertanian
Sektor P e rtan ian yang berpotensi dikembangkan menjadi unggulan daerah adalah komoditas
tanaman pangan/palawija & hortikultura, komoditas perkebunan dan komoditas peternakan.
Komoditas tanaman pangan/palawija dan hortikultura yang potensial dikembangkan menjadi
unggulan daerah terutama padi, jagung, kedelai, ubi kayu, mangga, pisang, dan jambu air. Data
produksi selama dua tahun terakhir menunjukkan peningkatan terutama pada produksi padi, kedelai,
bawang merah, cabai, dan jambu air seperti pada tabel berikut :
Tahun
Uraian Satuan
2012 2013 2014 2015
I. Pertanian *
1. Padi Sawah *
1). Luas Tanam Ha 42.179 41.638 45.819 48.130
2). Luas Panen Ha 42.145 41.600 45.630 45.704
3). Produksi Gabah Ton 237.898 256.409 284.134 291.377
4). Produksi Beras Ton 149.872 164.749 176.163 180.654
5). Produktivitas Kw/Ha 56,45 61,64 62,26 63,75
6). Jumlah Konsumsi Beras Ton 86.189 86.189 117.757 118.934
2. Padi Ladang *
1). Luas Tanam Ha 4.010 4.944 6.654 4.400
500 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten dan Kota di Jawa Timur Tahun 2017
Tahun
Uraian Satuan
2012 2013 2014 2015
2). Luas Panen Ha 4.010 4.944 6.654 4.400
3). Produksi Gabah Ton 21.743 26.213 27.946 21.781
4). Produksi Beras Ton 13.698 13.997 17.326 13.504
5). Produktivitas Kw/Ha 54,22 53,02 42,00 49,5
6). Jumlah Konsumsi Beras Ton 86.189 86.189 117.757 118.934
3. Jagung *
1). Luas Tanam Ha 65.572 59.173 58.388 59.320
2). Luas Panen Ha 53.287 59.282 57.727 58.998
3). Produksi Ton 140.749 128.322 136.712 132.884
4). Produktivitas Kw/Ha 26,41 21,75 23,68 22,52
5). Jumlah Konsumsi Ton 5.840 5.840 5.898 5.956
4. Kacang Kedelai *
1). Luas Tanam Ha 3.627 10.293 10.096 8.890
2). Luas Panen Ha 3.627 10.293 10.096 8.887
3). Produksi Ton 6.086 11.458 13.547 13.868
4). Produktivitas Kw/Ha 16,78 11,13 13,42 15,6
5). Jumlah Konsumsi Ton 9.548 9.548 9.643 9.739
5. Kacang Hijau *
1). Luas Tanam Ha 2.934 2.155 2.176 1.893
2). Luas Panen Ha 2.924 2.155 2.176 1.909
3). Produksi Ton 2.005 1.517 1.532 1.356
4). Produktivitas Kw/Ha 6,86 7,04 7,04 7,04
5). Jumlah Konsumsi Ton 444 444 448 452
6. Kacang Tanah *
1). Luas Tanam Ha 31.070 28.957 26.443 27.266
2). Luas Panen Ha 30.942 28.957 26.443 27.325
3). Produksi Ton 34.505 32.508 31.583 33.751
4). Produktivitas Kw/Ha 11,15 11,64 11,94 12,35
5). Jumlah Konsumsi Ton 635 635 641 647
7. Ubi Kayu *
1). Luas Tanam Ha 3.673 2.666 3.033 2.415
2). Luas Panen Ha 3.587 2.752 3.054 2.438
3). Produksi Ton 71.976 38.729 49.978 49.277
4). Produktivitas Kw/Ha 200,66 140,73 163,65 202,12
5). Jumlah Konsumsi Ton 10.845 10.845 10.953 11.062
8. Ubi Jalar *
1). Luas Tanam Ha 1.421 897 1.411 1.218
2). Luas Panen Ha 1.546 897 1.411 1.250
3). Produksi Ton 13.426 8.325 17.391 19.988
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten dan Kota di Jawa Timur Tahun 2017 501
Tahun
Uraian Satuan
2012 2013 2014 2015
4). Produktivitas Kw/Ha 86,84 92,82 123,25 159,5
5). Jumlah Konsumsi Ton 1.940 1.940 1.959 1.978
9. Luas Lahan Pertanian ** Ha - - - 184.252
1). Lahan Basah Ha 91.082 90.700 90.700 92.126
2). Lahan Kering Ha 29.540 29.460 29.460 29.540
3). Lahan Dataran Tinggi Ha 61.542 61.240 61.240 62.586
10. Jenis Irigasi Sawah *
1). Teknis Ha 5.167 5.167 5.187 5.167
2). Setengah Teknis Ha 1.113 1.082 1.082 1.082
3). Sederhana Ha 509 486 486 486
4). Pengairan Desa / Non PU Ha 1.363 1.369 1.369 1.369
5). Tadah Hujan Ha 21.382 21.356 21.436 21.436
6). Lebak/Polder dan lainnya Ha 2.423 14.328 12.902 12.902
II. Hortikultura *
1. Mangga *
1). Luas Areal Ha 8.646 8.646 8.732
2). Jumlah Produksi Ton 17.477 13.117 14.665
3). Jumlah Konsumsi Ton - - -
4). Total Jumlah Pohon Pohon 864.598 864.685 864.239
5). Produktivitas perLuas Kw/Ha 4.100 3.500 3.535
6). Produktivitas Perpohon Kw/Pohon 0,14 0,35 0,24
2. Jeruk *
1). Luas Areal Ha 184 446 450
2). Jumlah Produksi Ton 682 272 468
3). Jumlah Konsumsi Ton - - -
4). Total Jumlah Pohon Pohon 28.629 28.277 24.960
5). Produktivitas perLuas Kw/Ha 8.736 3.000 3.030
6). Produktivitas Perpohon Kw/Pohon 0,56 0,30 0,28
3. Pepaya *
1). Luas Areal Ha 51 1.388 1.402
2). Jumlah Produksi Ton 649 784 780
3). Jumlah Konsumsi Ton - - -
4). Total Jumlah Pohon Pohon 51.456 49.843 49.208
5). Produktivitas perLuas Kw/Ha 20.000 20.000 20.200
6). Produktivitas Perpohon Kw/Pohon 0,20 0,20 0,19
4. Pisang *
1). Luas Areal Ha 827 818 826
2). Jumlah Produksi Ton 9.934 10.723 10.830
3). Jumlah Konsumsi Ton - - -
4). Total Jumlah Pohon Pohon 827.239 818.648 814.107
5). Produktivitas perLuas Kw/Ha 14.000 14.000 14.140
6). Produktivitas Perpohon Kw/Pohon 0,14 0,14 0,16
502 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten dan Kota di Jawa Timur Tahun 2017
Tahun
Uraian Satuan
2012 2013 2014 2015
5. Nanas *
1). Luas Areal Ha 7 7 7
2). Jumlah Produksi Ton 180 378 217
3). Jumlah Konsumsi Ton - - - -
4). Total Jumlah Pohon Pohon 136.980 136.684 135.467
5). Produktivitas perLuas Kw/Ha 80.000 80.000 80.800
6). Produktivitas Perpohon Kw/Pohon 0,04 0,04 0,04
6. Durian *
1). Luas Areal Ha 428 428 432
2). Jumlah Produksi Ton 1.234 1.213 1.378
3). Jumlah Konsumsi Ton - - -
4). Total Jumlah Pohon Pohon 42.773 42.773 42.737
5). Produktivitas perLuas Kw/Ha 6.500 7.500 7.575
6). Produktivitas Perpohon Kw/Pohon 0,65 0,75 0,65
7. Manggis *
1). Luas Areal Ha 5 5 5
2). Jumlah Produksi Ton 38 27 22
3). Jumlah Konsumsi Ton - - -
4). Total Jumlah Pohon Pohon 528 528 528
5). Produktivitas perLuas Kw/Ha 4.600 5.000 5.050
6). Produktivitas Perpohon Kw/Pohon 0,46 0,50 0,61
8. Alpukat *
1). Luas Areal Ha 14 14 14
2). Jumlah Produksi Ton 32 10 32
3). Jumlah Konsumsi Ton - - -
4). Total Jumlah Pohon Pohon 1.442 1.447 1.481
5). Produktivitas perLuas Kw/Ha 4.400 4.500 4.545
6). Produktivitas Perpohon Kw/Pohon 0,44 0,45 0,22
9. Belimbing *
1). Luas Areal Ha 10 30 30
2). Jumlah Produksi Ton 29 38 48
3). Jumlah Konsumsi Ton - - -
4). Total Jumlah Pohon Pohon 1.002 3.045 2.990
5). Produktivitas perLuas Kw/Ha 8.700 2.900 2.929
6). Produktivitas Perpohon Kw/Pohon 0,29 0,29 0,24
10. Dukuh/Langsat *
1). Luas Areal Ha 64 63 64
2). Jumlah Produksi Ton 237 70 75
3). Jumlah Konsumsi Ton - - -
4). Total Jumlah Pohon Pohon 6.371 6.371 5.865
5). Produktivitas perLuas Kw/Ha 3.800 3.800 3.838
6). Produktivitas Perpohon Kw/Pohon 0,38 0,17 0,16
11. Jambu Biji *
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten dan Kota di Jawa Timur Tahun 2017 503
Tahun
Uraian Satuan
2012 2013 2014 2015
1). Luas Areal Ha 637 1.900 1.919
2). Jumlah Produksi Ton 1.847 1.811 1.900
3). Jumlah Konsumsi Ton - - -
4). Total Jumlah Pohon Pohon 190.952 190.051 185.293
5). Produktivitas perLuas Kw/Ha 6.000 2.300 2.323
6). Produktivitas Perpohon Kw/Pohon 0,20 0,23 0,20
12. Jambu Air *
1). Luas Areal Ha 148 148 149
2). Jumlah Produksi Ton 266 326 209
3). Jumlah Konsumsi Ton - - -
4). Total Jumlah Pohon Pohon 14.810 14.841 18.830
5). Produktivitas perLuas Kw/Ha 2.600 2.500 2.525
6). Produktivitas Perpohon Kw/Pohon 0,26 0,41 0,26
15. Nangka/Cempedak *
1). Luas Areal Ha 1.078 1.039 1.049
2). Jumlah Produksi Ton 3.029 3.997 4.704
3). Jumlah Konsumsi Ton - - -
4). Total Jumlah Pohon Pohon 107.829 103.987 100.923
5). Produktivitas perLuas Kw/Ha 5.600 5.300 5.353
6). Produktivitas Perpohon Kw/Pohon 0,56 0,53 0,60
16. Salak *
1). Luas Areal Ha 1.564 1.564 1.579
2). Jumlah Produksi Ton 2.104 2.524 3.400
3). Jumlah Konsumsi Ton - - -
4). Total Jumlah Pohon Pohon 156.431 156.403 155.751
5). Produktivitas perLuas Kw/Ha 1.000 800 808
6). Produktivitas Perpohon Kw/Pohon 0,10 0,08 0,15
17. Rambutan *
1). Luas Areal Ha 140 2.789 2.816
2). Jumlah Produksi Ton 12.116 6.772 44.871
3). Jumlah Konsumsi Ton - - -
4). Total Jumlah Pohon Pohon 278.929 278.921 278.204
5). Produktivitas perLuas Kw/Ha 102.000 4.400 4.444
6). Produktivitas Perpohon Kw/Pohon 0,51 0,44 0,20
18. Sawo *
1). Luas Areal Ha 164 163 165
2). Jumlah Produksi Ton 271 349 408
3). Jumlah Konsumsi Ton - - -
4). Total Jumlah Pohon Pohon 16.388 16.349 16.273
5). Produktivitas perLuas Kw/Ha 2.900 3.800 3.838
6). Produktivitas Perpohon Kw/Pohon 0,29 0,38 0,37
19. Sirsak *
1). Luas Areal Ha 52 155 157
504 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten dan Kota di Jawa Timur Tahun 2017
Tahun
Uraian Satuan
2012 2013 2014 2015
2). Jumlah Produksi Ton 79 87 112
3). Jumlah Konsumsi Ton - - -
4). Total Jumlah Pohon Pohon 15.541 15.571 15.474
5). Produktivitas perLuas Kw/Ha 6.000 1.500 1.515
6). Produktivitas Perpohon Kw/Pohon 0,22 0,15 0,11
21. Sukun *
1). Luas Areal Ha 77 77 78
2). Jumlah Produksi Ton 183 89 134
3). Jumlah Konsumsi Ton
4). Total Jumlah Pohon Pohon 7.727 7.741 7.262
5). Produktivitas perLuas Kw/Ha 5.800 3.300 3.333
6). Produktivitas Perpohon Kw/Pohon 0,58 0,33 0,64
22. Melinjo *
1). Luas Areal Ha 302 469 474
2). Jumlah Produksi Ton 968 523 805
3). Jumlah Konsumsi Ton
4). Total Jumlah Pohon Pohon 47.065 46.959 46.711
5). Produktivitas perLuas Kw/Ha 2.808 1.100 1.111
6). Produktivitas Perpohon Kw/Pohon 0,18 0,11 0,23
23. Bawang Merah *
1). Luas Areal Ha 35 8
2). Jumlah Produksi Ton 188 28
3). Jumlah Konsumsi Ton - - -
26. Cabai *
1). Luas Areal Ha 657 218 601
2). Jumlah Produksi Ton 1.119 912 915
3). Jumlah Konsumsi Ton - - -
33. Kacang Merah *
1). Luas Areal Ha 32 33 32
2). Jumlah Produksi Ton 21 39 29
3). Jumlah Konsumsi Ton - - -
34. Kacang Panjang *
1). Luas Areal Ha 65 32 64
2). Jumlah Produksi Ton 137 44 132
3). Jumlah Konsumsi Ton - - -
35. Semangka *
1). Luas Areal Ha 20 5 7
2). Jumlah Produksi Ton 64 28 34
3). Jumlah Konsumsi Ton
4). Total Jumlah Pohon Pohon 3.000 750 757
5). Produktivitas perLuas Kw/Ha - 57 57
6). Produktivitas Perpohon Kw/Pohon - - -
36. Tomat *
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten dan Kota di Jawa Timur Tahun 2017 505
Tahun
Uraian Satuan
2012 2013 2014 2015
1). Luas Areal Ha 9 26 29
2). Jumlah Produksi Ton 21 63 43
3). Jumlah Konsumsi Ton - - -
37. Terung *
1). Luas Areal Ha 37 20 45
2). Jumlah Produksi Ton 93 57 78
3). Jumlah Konsumsi Ton - - -
39. Ketimun *
1). Luas Areal Ha 42 22 25
2). Jumlah Produksi Ton 91 58 50
3). Jumlah Konsumsi Ton - - -
43. Jahe *
1). Luas Areal Ha 0,19 0,25 0,18
2). Jumlah Produksi Ton 6 12 5
3). Jumlah Konsumsi Ton - - -
44. Laos/Lengkuas *
1). Luas Areal Ha 3,22 0,60 0,13
2). Jumlah Produksi Ton 63 49 55
3). Jumlah Konsumsi Ton - - -
45. Kencur *
1). Luas Areal Ha 0,43 0,50 0,40
2). Jumlah Produksi Ton 13 13 9
3). Jumlah Konsumsi Ton - - -
46. Kunyit *
1). Luas Areal Ha 2,94 3,40 3,40
2). Jumlah Produksi Ton 63 74 100
3). Jumlah Konsumsi Ton - - -
52. Cabe *
1). Luas Areal Ha 34 32 39
2). Jumlah Produksi Ton 125 117 119
3). Jumlah Konsumsi Ton - - -
Sumber : Dinas Pertanian
b. Perkebunan
Tahun
Uraian Satuan
2012 2013 2014 2015
I. Perkebunan * Ha - - - -
1. Kopi *
1). Luas Areal Ha 2,05 2,05 4,91 4,91
2). Luas Tanam Ha - - - 4,91
3). Jumlah Produksi Ton 0,98 0,96 3,96 3,91
4). Jumlah Konsumsi Ton - - - 5,88
506 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten dan Kota di Jawa Timur Tahun 2017
Tahun
Uraian Satuan
2012 2013 2014 2015
2. Tebu *
1). Luas Areal Ha 900 1.152,63 1.501,54 1.418
2). Luas Tanam Ha 543,32 624,60 827,75 624
3). Jumlah Produksi Ton - 30.129,66 67.569.53 66.753
4). Jumlah Konsumsi Ton - - - 79.888
3. Kelapa *
1). Luas Areal Ha 2.979,80 2.944,78 2.938,36 2.935
2). Luas Tanam Ha 16 40 14 2.935
3). Jumlah Produksi Ton 2.079,27 1.794,20 2.350,60 2.059,39
4). Jumlah Konsumsi Ton - - - 31
4. Jambu Mete *
1). Luas Areal Ha 2.200,35 2.200,35 2.445,21 2.125
2). Luas Tanam Ha 320 24 5 2.125
3). Jumlah Produksi Ton 1.200,35 1.054,69 749,27 713,46
4). Jumlah Konsumsi Ton - - - 45
5. Kapuk *
1). Luas Areal Ha 2.189,49 1.700,88 1.700,88 1.700
2). Luas Tanam Ha - - - 1.700
3). Jumlah Produksi Ton 659,85 646,49 646,49 526,78
4). Jumlah Konsumsi Ton - - - 400
II. Kehutanan *
1. Hasil Hutan Non HPH *
1). Kayu Bulat M3 1.786,33 598,58 2.778,08
2). Kayu Gergajian M3 168,88 1.454,00 -
3). Kayu Olahan M3 30,33 56,96 20,00
11). Bambu Batang 65.000 67.000 27.000
12). Sarang Burung Walet Kg - - -
13). Madu Liter 75 235 238
4. Luas Lahan Penghijauan *
1). Pembuatan Baru Ha 3.257,66 3.725,00 2.640,00
2). Pemeliharaan Ha 175 225 75
5. Industri Pengolahan Hasil Hutan Buah 32 32 32
Sumber : Dinas Perkebunan
c. Peternakan
Tahun
Uraian Satuan
2012 2013 2014 2015
III. Peternakan *
1. Ternak Sapi Potong *
1). Jumlah Populasi Ekor 205.157 106.027 191.245 197.675
2). Jumlah Pemotongan per Tahun Ekor 15.310 14.630 15.160 13.804
3). Rata-Rata Kepemilikan per KK Ekor 4 4 4 3
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten dan Kota di Jawa Timur Tahun 2017 507
Tahun
Uraian Satuan
2012 2013 2014 2015
2. Ternak Sapi Perah *
1). Jumlah Populasi Ekor 23 20 20 21
2). Jumlah Produksi Susu per Tahun liter 29.114 17.415 14.513 16.179
3). Rata-Rata Produktivitas per Ekor per Hari liter 5 3 3 14
3. Ternak Kecil *
1). Jumlah Populasi Kambing Ekor 71.912 70.405 70.990 72.225
2). Jumlah Populasi Domba Ekor 8.486 3.901 3.002 1.992
3). Jumlah Populasi Babi Ekor 1.400
4). Jumlah Populasi Kerbau Ekor 1.449 1.460 1.400 621
5). Jumlah Populasi Kuda Ekor 642 633 621 621
4. Unggas *
1). Jumlah Ayam Buras Ekor 950.446 955.309 970.196 990.545
2). Ayam Petelur *
1. Jumlah Ekor 21.325 21.217 31.780 100.909
2. Jumlah Produksi Telur Ton 12.679 12.912 165,09 945,01
3. Jumlah Peternak Orang 7 7 7 72
4. Rata-Rata Kepemilikan per Peternak Ekor 3.046 3.046 4.540 1.401
3). Ayam Pedaging *
1. Jumlah Ekor 57.796 13.349 736.000 758.000
2. Jumlah Peternak Orang 11 11 17 24
3. Jumlah Produksi Ton 1.166,26 1.020,00 5.146,70 9.450,12
4. Rata-Rata Kepemilikan per Peternak Ekor 8.310 8.310 - 31.583
4). Itik *
1. Jumlah Populasi Ekor 33.282 48.306 54.045 59.738
3. Jumlah Produksi Ton 397,07 328,49 358,57 410,32
5). Jenis Lainnya *
1. Jumlah Populasi Itik manila Ekor 38.971 35.898 37.700
5. Jumlah Rumah Potong Hewan (RPH) Unit 2 2 2
Tahun
Uraian Satuan
2012 2013 2014 2015
I. Kelautan dan Perikanan *
1. Perikanan Laut *
1). Jumlah Tangkapan Ikan Ton 23,485,50 24.659,75 24,966,56 25.115,25
2). Jumlah Kapal Penangkap Ikan 2.885 2.773 2.970
1. Perahu Tanpa Motor Unit 2.704 14 14 14
2. Perahu Motor Tempel Unit 181 2.728 2.925 3.152
3. Kapal Motor Unit - 31 31 31
3). Jumlah Tempat Pelelangan Ikan Unit 1 1 1 1
508 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten dan Kota di Jawa Timur Tahun 2017
Tahun
Uraian Satuan
2012 2013 2014 2015
2. Hasil Laut *
1). Produksi *
1. Garam Ton 6,482,62 4.994,81 8.641,61 9.508,25
2. Rajungan Ton 469,71 616,49 637,30 1.000,07
3. Kepiting Ton 117,43 120,30 124,84 163,18
4. Ubur-ubur Ton - - -
5. Kerang Ton - - -
6. Ikan Krapu Ton 11,74 12,06 12,48 12,01
7. Teripang Ton 2.349,00 24,66 24,96 24,07
8. Tuna Ton - - -
9. Udang Ton 821,99 863,09 873,83 1.090,35
10. Lobster Ton - - -
11. Kakap Merah Ton 211,37 221,94 224,70 226,3
12. Rumput Laut Ton 15,00 43,00 - 43
13. Mutiara Ton - - -
14. Lainnya Ton 21.829,77 22.810,27 23,068,44 22.599,27
5). Luas Areal *
1. Garam Unit 159,80 153,80 159,80 178,84
2. Rumput Laut Unit - - -
3. Lainnya Unit - - -
3. Perikanan Darat *
6). Tambak *
1. Luas Areal Ha 1,177,00 1,177,00 1,177,00 1.146
2. Jumlah Produksi Udang Windu Ton 32,15 118,82 147,20 167,6
3. Jumlah Produksi Udang Ton 94,76 995,14 1.053,20 1.181,3
4. Jumlah Produksi Ikan Patin Ton - - -
5. Jumlah Produksi Ikan Bandeng Ton 195,07 756,54 771,60 907,7
6. Jumlah Produksi Ikan Tambak
Juta 56,32 1.100,05 1,067,4 1.371,1
Lainnya
7. Nilai Produksi Usaha Tambak 19,349,37 89.293,53 79,945,87 115.431,38
3). Kolam Air Tenang *
1. Luas Areal Ha 15,00 15,00 15,00 15
2. Jumlah Produksi Ikan Sidat Ton
3. Jumlah Produksi Ikan Nila Ton 7,01 11,86 5,40 7,9
4. Jumlah Produksi Ikan Lele Ton 94,26 60,38 31,70 67,7
5. Jumlah Produksi Ikan Gurami Ton 0,52 - -
6. Jumlah Produksi Ikan Tawar
Ha 95,27 36,77 36,80 60,3
Lainnya
7. Nilai Produksi Usaha Kolam Air
Juta 60,588,00 1.696,01 1,702,18 5.153,92
Tenang
4). Keramba/Siring * Ton - - -
9. Jumlah Produksi Ikan Tawar
Ton - 14,85 10,32
Lainnya
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten dan Kota di Jawa Timur Tahun 2017 509
Tahun
Uraian Satuan
2012 2013 2014 2015
10. Nilai Produksi Usaha Keramba /
Juta - 207,900,00 154,80
Siring
5). Sawah/Mina padi *
1. Luas Areal Ha 95,00 - 95,00 95
2. Jumlah Sawah Petak 41,00 - 41,00 41
3. Jumlah Produksi Ikan Mas Ton 2,07 - 22
4. Jumlah Produksi Ikan Nila Ton 16,50 - 5,40 5,4
5. Jumlah Produksi Ikan Hias Ton - - - 10
6. Jumlah Produksi Ikan Tawar
Ton 56,63 - 17,80 17,8
Lainnya
7. Nilai Produksi Usaha Sawah/
Juta 620.618 - 337,845,60 337.845,6
Mina Padi
7). Penangkapan ikan Perairan
Umum *
1. Luas Areal Km 360 360 343,80 343,8
2. Produksi (Rawa, Danau, Sungai
Ton 170,61 215,80 173,84 150,02
dll)
3. Nilai Produksi (Rawa, Danau,
Juta 1,985,96 3,183,82 2.528,19 2.781,01
Sungai dll)
6. Balai Benih Ikan (BBI) *
1). Jumlah Balai Benih Ikan (BBI) Unit 1 1 1 1
2). Produksi Usaha Pembenihan Juta 0,77 0,84 0,54 0,1
3). Nilai Produksi Usaha
Juta 100,10 117,60 81,00 25
Pembenihan
7. Unit Pembenihan Rakyat (UPR) *
1). Jumlah Unit Pembenihan Rakyat
Unit - 6 7 7
(UPR)
2). Produksi Usaha Pembenihan Juta - 4.459.000 7.212.100 11.268.500
3). Nilai Produksi Usaha
Juta - 579.696 1.081,82 1.690,27
Pembenihan
8. Jumlah produksi ikan ** Ton - - -
1). Perikanan laut Ton 23.485,50 24.659,75 24.966,56 25.115,25
2). Perikanan darat Ton 3.106,09 3.137,40 3.123,60 3.777,54
9. Target Daerah Produksi Ikan ** Ton - - -
1). Perikanan laut Ton 22.250,00 23.164,24 23.957,50 24.197
2). Perikanan darat Ton 1.800.00 1.200.00 3.120.30 3.182,7
10. Jumlah Konsumsi Ikan ** Ton - - -
1). Perikanan laut Kg/kapita/thn 23,40 23,60 23,80 23,9
2). Perikanan darat Ton - - - 10
11. Target Daerah konsumsi Ikan ** Ton - - -
1). Perikanan laut Kg/kapita/thn 24,00 23,50 23,70 23,9
2). Perikanan darat Ton - - - 10
II. Kelompok Sumber Daya Sosial *
510 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten dan Kota di Jawa Timur Tahun 2017
Tahun
Uraian Satuan
2012 2013 2014 2015
7. Kelompok Nelayan Kelompok 65 146 171
8. Jumlah kelompok petani yang
Kelompok - - -
mendapat bantuan Pemda
9. Jumlah kelompok nelayan yang
Kelompok 42 57 31
mendapat bantuan Pemda
Sumber : Dinas Perikanan & Kelautan
Tahun
Nama Satuan
2012 2013 2014 2015
I. Industri *
1. Industri Kecil *
1). Unit Kerja Unit 187 196 200 208
2). Tenaga Kerja Orang 1.736 1.825 1.845 1.916
3). Nilai Produksi Rp Juta 80.568.514.000 85.422.514.000 85.910.514.000 86.109.614.000
4). Jumlah Industri Kecil per
Jenis Kerajinan *
2. Kayu Unit 46 48 49 50
3. Logam/Logam Mulia Unit 17 19 19 19
4. Anyaman/Gerabah/Keramik Unit 5 5 5 5
6. Industri Makanan/Minuman Unit 53 54 54 55
8. Tekstil Unit 11 11 11 9
9. Pakaian jadi Unit 8 8 9 14
11. Penerbitan, Percetakan,
Unit 10 11 12
dan
reproduksi media rekaman
13. Kimia Unit 2 2 2 2
14. Karet Unit 2 2 3 3
15. Daur ulang Unit 1 1 1 1
2. Industri Mikro *
1). Unit Kerja Unit 259 261 261 264
2). Tenaga Kerja Orang 1.546 1.575 1.575 1.589
3). Nilai Produksi Rp Juta 33.548.544.000 36.723.544.000 36.723.544.000 36.803.544.000
4). Jumlah Industri Mikro Unit 259 280 280
3. Industri Menengah *
1). Unit Kerja Unit 9 10 11 11
2). Tenaga Kerja Orang 183 243 268 268
3). Nilai Produksi RP Juta 10.549.865.000 10.699.865.000 10.699.865.000 10.699.865.000
4). Jumlah Industri Menengah Unit 10 10 10
4. Industri Besar *
1). Unit Kerja Unit 6 6 6 4
2). Tenaga Kerja Orang 754 754 754 540
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten dan Kota di Jawa Timur Tahun 2017 511
Tahun
Nama Satuan
2012 2013 2014 2015
3). Nilai Produksi Rp Juta 176.681.600.000 176.681.600.000 176.681.600.000 169.340.000.000
5. Industri Rumah Tangga *
1). Jumlah Unit Usaha Unit 3 40 -
2). Jumlah Tenaga Kerja Orang 27 160 -
Sumber : Dinas Perindustrian & Perdagangan
f. Perdagangan
Tahun
Nama Satuan
2012 2013 2014 2015
II. Perdagangan *
1. Sarana Perdagangan *
1). Pasar Tradisional Buah 28 28 29
2). Pasar Swalayan/Supermarket/Toserba Buah 28 32 37
3). Hipermarket Buah 1 1 1
4). Pasar Grosir Buah - - -
5). Mal/Plaza Buah 1 1 1
III. Pengembangan Usaha Nasional *
2. Jumlah Pengusaha *
1). Pengusaha Kecil Orang 287 373 354
2). Pengusaha Menengah Orang 22 19 25
3). Pengusaha Besar Orang 1 - -
X. Lembaga Perijinan * 15
1. PTSP Unit 1 1 1
XI. Jumlah Kelompok Pedagang/Usaha Informal yang Kel 2 2 2
Mendapatkan Bantuan Binaan dari Pemda
XII. Jumlah Kelompok Pengrajin Unit 137 138 1.400
XIII. Jumlah Kelompok Pengrajin yang Mendapatkan Unit 21 7 8
Bantuan dari Pemda
Sumber : Dinas Perindustrian & Perdagangan
g. Investasi
Tahun
Nama Satuan
2011 2012 2013 2014
Lembaga Perijinan * 14 15
1. PTSP Unit 1 1 1 1
Sumber : Dinas Koperasi & UMKM
h. Koperasi
Tahun
Nama Satuan
2011 2012 2013 2014
1. Koperasi *
1). Jumlah Koperasi Aktif Buah 656 663 666 669
2). Jumlah Koperasi Tidak Aktif Buah 114 114 114 114
3). Jumlah Induk Koperasi Buah 1 1 1 3
512 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten dan Kota di Jawa Timur Tahun 2017
4). Jumlah Koperasi Primer Buah 770 777 780 780
5). Jumlah KUD Buah 18 18 18 18
6). Jumlah Non KUD Buah 752 759 762 765
Sumber : Dinas Koperasi & UMKM
i. Pariwisata
Tahun
Uraian Satuan
2011 2012 2013 2014
I. Pariwisata *
1. Jumlah Obyek Wisata *
1). Alam Buah 10 10 10 10
2). Buatan Buah 13 13 13 10
2. Jumlah Hotel *
1). Hotel Non Bintang Buah - - - 5
3. Jenis Objek Wisata *
1). Wisata Marina *
1. Total Objek Wisata Buah - - - 3
2. Total Wisatawan Domestik Jiwa - - - 25.167
3. Total Wisatawan Mancanegara Jiwa - - - 144
2). Wisata Tirta *
1. Total Objek Wisata Buah - - - 1
2. Total Wisatawan Domestik Jiwa - - - 16.645
3). Wisata Sejarah *
1. Total Objek Wisata Buah 6 7 8 9
2. Total Wisatawan Domestik Jiwa - - - 47.850
3. Total Wisatawan Mancanegara Jiwa - - - 228
4). Suaka Alam *
1. Total Objek Wisata Buah - - - 5
2. Total Wisatawan Domestik Jiwa - - - 44.744
3. Total Wisatawan Mancanegara Jiwa - - - 405
5). Capaian Kinerja Kunjungan Wisatawan % - - - 120,5
6). Persentase Penduduk yg Melakukan
% - - - 120,5
Perjalanan Wisata
4. Jumlah Wisatawan *
1). Asing (Mancanegara) Jiwa - - - 498
2). Domestik (Nasional) Jiwa - - - 1.642.081
3). Capaian Kinerja Kunjungan Wisatawan Orang - - - 97,8
5. Jumlah dan Tingkat Hunian Kamar
Penginapan Hotel *
1). Jumlah Kamar Penginapan
Unit - - - 95
Hotel/Penginapan
2). Jumlah Rata-rata Penggunaan Kamar Hari - - - 1
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten dan Kota di Jawa Timur Tahun 2017 513
Tahun
Uraian Satuan
2011 2012 2013 2014
Hotel/Penginapan
2. Kondisi Sosial
a. Pendidikan
Data pendidikan di Kabupaten Bangkalan pada tahun 2013/2014, dapat diuraikan bahwa dari sudut
pandang jumlah lembaga, terdiri dari Jumlah Sekolah Dasar Negeri (SDN) sebanyak 658 lembaga,
Sekolah Dasar Swasta (SDS) sebanyak 41 lembaga dan jumlah Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN)
sebanyak 2 lembaga dan Madrasah Ibtidaiyah Swasta (MIS) sebanyak 140 lembaga.
Jumlah Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) sebanyak 55 lembaga, Sekolah Menengah Pertama
Swasta sebanyak 142 lembaga, dan Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) sebanyak 1 lembaga dan
Madrasah Tsanawiyah Swasta (MTsS) sebanyak 126 lembaga.
Adapun Jumlah Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) sebanyak 10 lembaga, Sekolah Menengah
Atas Swasta sebanyak 45 lembaga, dan jumlah Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) sebanyak
10 lembaga, disamping jumlah Sekolah Menengah Kejuruan Swasta (SMKS) sebanyak 36 lembaga.
Selanjutnya jumlah Madrasah Aliyah Negeri (MAN) sebanyak 1 lembaga dan jumlah Madrasah Aliyah
Swasta (MAS) sebanyak 44 lembaga.
Ditinjau dari jumlah kelas, diketahui bahwa Sekolah Dasar Negeri (SDN) sebanyak 3.880 kelas, Sekolah
Dasar Swasta (SDS) sebanyak 152 kelas dan Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) sebanyak 24 kelas dan
Madrasah Ibtidaiyah Swasta (MIS) sebanyak 683 kelas.
Pada Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN), diketahui sebanyak 593 kelas, Sekolah Menengah
Pertama Swasta (SMPS) sebanyak 563 kelas, dan Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) sebanyak 25
kelas dan Madrasah Tsanawiyah Swasta (MTsS) sebanyak 413 kelas.
Adapun jumlah kelas pada Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) sebanyak 195 kelas, Sekolah
Menengah Atas Swasta (SMAS) sebanyak 122 kelas, dan jumlah Sekolah Menengah Kejuruan Negeri
(SMKN) sebanyak 96 kelas, Sekolah Menengah Kejuruan Swasta (SMKS) sebanyak 112 kelas, Madrasah
Aliyah Negeri (MAN) sebanyak 26 kelas dan Madrasah Aliyah Swasta (MAS) sebanyak 152 kelas.
Total jumlah guru masing-masing jenjang sekolah, dapat dipaparkan bahwa untuk Sekolah Dasar
Negeri (SDN) sebanyak 6.293 guru, Sekolah Dasar Swasta (SDS) sebanyak 227 guru dan Madrasah
Ibtidaiyah Negeri (MIN) sebanyak 55 guru dan Madrasah Ibtidaiyah Swasta (MIS) sebanyak 1.468 guru.
514 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten dan Kota di Jawa Timur Tahun 2017
Jumlah guru pada Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) sebanyak 1.578 guru, Sekolah
Menengah Pertama Swasta (SMPS) sebanyak 1.593 guru, dan Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN)
sebanyak 65 guru dan Madrasah Tsanawiyah Swasta (MTsS) sebanyak 1.886 guru.
Jumlah guru pada Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) sebanyak 486 guru, Sekolah Menengah Atas
Swasta sebanyak 874 guru, dan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) sebanyak 442 guru,
disamping Sekolah Menengah Kejuruan Swasta (SMKS) sebanyak 686 guru. Selanjutnya jumlah guru
pada Madrasah Aliyah Negeri (MAN) sebanyak 72 guru dan jumlah Madrasah Aliyah Swasta (MAS)
sebanyak 750 guru.
Selain dari itu, jika ditinjau dari jumlah murid, data tahun 2014/2015 menunjukkan uraian yang
meliputi jumlah murid Sekolah Dasar Negeri (SDN) sebanyak 111.534 siswa, Sekolah Dasar Swasta
(SDS) sebanyak 4.198 siswa dan Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) sebanyak 738 siswa dan Madrasah
Ibtidaiyah Swasta (MIS) sebanyak 17.694 siswa.
Jumlah murid pada Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) sebanyak 21.761 siswa, Sekolah
Menengah Pertama Swasta sebanyak 13,633 siswa, dan Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN)
sebanyak 896 siswa dan Madrasah Tsanawiyah Swasta (MTsS) sebanyak 15.126 siswa.
Jumlah murid pada Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) sebanyak 7.433 siswa, Sekolah Menengah
Atas Swasta sebanyak 6.131 siswa, dan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) sebanyak 5.814
siswa, disamping Sekolah Menengah Kejuruan Swasta (SMKS) sebanyak 4.248 siswa. Selanjutnya
jumlah murid pada Madrasah Aliyah Negeri (MAN) sebanyak 1.016 siswa dan jumlah Madrasah Aliyah
Swasta (MAS) sebanyak 5.588 siswa. Lebih jelasnya berikut dapat dipaparkan dalam bentuk tabel
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten dan Kota di Jawa Timur Tahun 2017 515
Jumlah Lembaga Jumlah Kelas Jumlah Guru Jumlah Murid
No. Jenjang Pendidikan
(Lembaga) (Kelas) (Orang) (Siswa)
b. Ketenagakerjaan
Sejalan dengan perkembangan penduduk, diketahui bahwa jumlah penduduk usia kerja di Kabupaten
Bangkalan pada tahun 2014 terdata sebanyak 681.794 orang. Sedangkan jumlah angkatan kerja
sebanyak 473.411 orang, jumlah orang yang bekerja sebanyak 446.517 orang dan sebanyak 26.894
orang merupakan pencari kerja yang terdiri dari tamatan Sarjana/Diploma 376 orang, tamatan SLTA
sebanyak 228 orang sedangkan untuk SLTP sebanyak 38 orang dan tamatan SD 13 orang, serta 7 orang
tidak tamat SD. Berikut dapat disajikan dalam bentuk tabel dibawah ini.
Tahun
Nama Satuan
2011 2012 2013 2014
X. Jumlah PMKS ** Buah 889 889
1. PMKS Yang Tertangani Buah 63 61 494 817
2. PMKS Yang Seharusnya Menerima Bantuan Buah 25.526 25.168 24.674 23.857
3. PMKS Yang Diberikan Bantuan Buah 63 61 494 817
XI. Penduduk Penyandang Masalah Sosial *
1. Penduduk rawan Sosial dan Sarana *
1). Anak Jalanan Jiwa 68 99 102 102
2). Penderita Sakit Jiwa Jiwa 115 8 66 41
3). Gepeng (Gembel dan Pengemis) Jiwa 62 64 249 249
4). Jumlah Penderita HIV/AIDS Jiwa 5 8 - -
5). Jumlah Pecandu Narkoba Jiwa 28 - 921 921
6). Sarana Rehabilitasi Sosial Jiwa - - - 1
7). Fakir Miskin Jiwa 14.457 11.441 11.211 10.473
8). Bayi Terlantar Jiwa 102 77 2 -
9). Anak Terlantar Jiwa 169 76 175 136
10). Lanjut Usia Terlantar Jiwa 546 448 712 712
11). Komunitas Adat Terpencil Jiwa - - - -
516 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten dan Kota di Jawa Timur Tahun 2017
Tahun
Nama Satuan
2011 2012 2013 2014
12). Penyandang Tuna Netra Jiwa 481 481 441 441
13). Penyandang Tuna Rungu Jiwa - - -
14). Penyandang Tuna Wicara Jiwa 263 263 249 249
15). Penyandang Tuna Wicara-Rungu Jiwa - 266 1 80
16). Penyandang Tuna Daksa Jiwa 997 961 921 921
17). Penyandang Tuna Grahita Jiwa - - -
18). Penyandang Cacat Jiwa Jiwa 336 339 42 42
19). Penyandang Cacat Ganda Jiwa 54 - - -
20). Tuna Susila Jiwa - - - -
21). Bekas Narapidana Jiwa 36 36 - -
22). Pengidap HIV/AIDS Jiwa 84 8 - -
23). Korban Penyalahgunaan NAPZA Jiwa 1 1 - -
2. Jumlah Panti Asuhan *
1). Panti Sosial Asuhan Anak Buah 1 1 1 1
2). Panti Sosial Petirahan Anak Buah - - - -
3). Panti Sosial Bina Remaja Buah - - - -
4). Panti Sosial Tresna Wirda Buah 1 1 - -
5). Panti Sosial Bina Netra Buah - - - -
6). Panti Sosial Bina Daksa Buah - - - -
7). Panti Sosial Bina Grahita Buah - - - -
8). Panti Sosial Bina Laras Buah - - - -
9). Panti Sosial Bina Rungu Wicara Buah - - 494 494
10). Panti Sosial Bina Pasca Lara Kronis Buah - - 24.674 24.674
11). Panti Sosial Marsudi Putra Buah - - 494 494
12). Panti Sosial Pamardi Putra Buah - - - -
13). Panti Sosial Karya Wanita Buah - - 300 300
14). Panti Sosial Bina Karya Buah - - 47 47
15). Panti Sosial Rehabilitasi Buah - - 151 151
Sumber : Dinas Sosial
Tahun
Uraian Satuan
2011 2012 2013 2014
XII. Jumlah PKK ** Unit 281 281 281 281
1. Jumlah Kelompok Binaan PKK Unit - 18 36 54
2. Jumlah PKK Aktif Unit 112 112 112 148
XIII. Pelayanan Ketenagakerjaan ** Unit 23 30 11 11
1. Balai latihan Kerja Unit 1 1 1 1
2. Perizinan Ketenagakerjaan Unit 93 113 193 147
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten dan Kota di Jawa Timur Tahun 2017 517
3. Pusat Informasi Ketenagakerjaan Unit
3. Kondisi Infrastruktur
a. Infrastruktur Jalan dan Jembatan
Tahun
Uraian Satuan
2011 2012 2013 2014
I. Panjang Jalan Berdasarkan Kelas *
1. Jalan Nasional Km 62,1 62,1 62,1 62,10
2. Jalan Propinsi Km 49 49 49 49,00
3. Jalan Kabupaten / Kota Km 721.365 721.365 721.365 721.365
II. Kondisi Jalan *
1. Aspal Km 501.815 451.432 39.114 382.669
2. Berbatu Km - - - -
3. Hotmix (Aspal Beton) Km 196.000 252.383 315.873 338.696
4. Cor Beton Km - - - -
5. Kerikil Km 23.550 17.550 14.352
6. Tanah Km - - - -
III. Panjang Jalan Berdasarkan Kondisi *
1. Jalan Baik km 484.900 508.760 57.918 478.503
2. Jalan Rusak Ringan km 109.920 99.000 76.117 159.863
3. Jalan Rusak Berat km 51.920 44.063 24.695 82.999
V. Jembatan *
1. Panjang Km 1.595 1.600 1.595 1.595
2. Jumlah Buah 225 225 225 225
VI. Panjang Jalan Berdasarkan Fungsi *
1. Arteri Km 9.965 9.965 9.965 9.965
2. Kolektor Km 711,4 711,4 711,4 711,4
3. Jalan Lokal Km - - - -
b. Perumahan
Tahun
Uraian Satuan
2011 2012 2013 2014
I. Perumahan *
1. Perumnas Unit - - - -
2. Status Kepemilikan Rumah *
1). Rumah Milik Sendiri Unit 209.870 210.215 210.527 210.941
2). Rumah Sewa Unit 7.732 7.819 7.914 8.019
3. Penyediaan Perumahan *
6. Kekurangan Rumah * 25.023 8.717 7.825 7.072
7. Rumah Susun Unit - - - -
8. Perorangan Unit 43.121 28.673 28.320 27.917
9. Kebutuhan Rumah Unit 43.121 28.673 28.320 27.917
518 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten dan Kota di Jawa Timur Tahun 2017
Tahun
Uraian Satuan
2011 2012 2013 2014
10. Penyediaan Jaringan/Instalasi *
1). Jumlah Jaringan/Instalasi PLN Unit 108.120 108.513 - -
2). Jumlah Jaringan/Instalasi PDAM Unit 11 11 11 11
11. Jumlah Rumah Berdasarkan Kondisi
Unit 231.230 180.180 230.976 232.262
Fisik Bangunan **
1). Jumlah Rumah Bangunan Permanen Unit 108.120 108.513 109.110 109.720
2). Jumlah Rumah Semi Permanen Unit 65.987 66.027 65.965 66.036
3). Jumlah Rumah Non Permanen Unit 57.123 5.640 55.901 56.506
II. Jumlah Rumah ** Unit
1. Layak Huni ** Unit 108.548 109.240 109.919
1). Pedesaan Unit - 98.793 99.450 100.098
2). Perkotaan Unit - 9.755 9.790 9.821
2. Tidak Layak Huni ** Unit 122.432 121.740 121.061
1). Pedesaan Unit - 118.402 117.745 117.097
2). Perkotaan Unit - 4.030 3.995 3.964
V. Jumlah Bangunan ** Unit 329 477 - -
1. Ber IMB Unit 329 477 - -
2. Non IMB Unit
VI. Tingkat Kekumuhan dan Keterisolasian Serta Lahan Kritis *
1. Tingkat Kekumuhan Pemukiman *
1). Luas Areal Pemukiman Kumuh Ha 1.540 1.320 1.320 1.320
2). Jumlah Penduduk yang Tinggal di
Jiwa 36.115 35.895 35.895 35.895
Pemukiman Kumuh
3). Jumlah Keluarga yang Tinggal di
KK 13.450 12.942 12.942 12.942
Pemukiman Kumuh
2. Pemukiman Lahan Kritis *
1). Jumlah Keluarga yang Tinggal di
KK 7.640 6.780 6.780 6.780
Lahan Kritis
X. Jumlah Ruang Publik ** Unit
3. Gelanggang Olahraga Unit 1 1 1 1
4. Stadion Unit 1 1 1 1
5. Tempat rekreasi Unit 20 20 20 20
c. Pengairan
Tahun
Jenis Sawah
2010 2011 2012
Teknis 79.547 79.878 79.878
Semi Teknis 2.933 2.773 3.007
Sederhana 3.820 3.759 3.713
Jumlah 86.300 88.410 86.598
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten dan Kota di Jawa Timur Tahun 2017 519
Jaringan Irigasi yang Telah Dibangun
Tahun
Sarana Pengairan Satuan
2010 2011 2012
Bendung Buah 19 20 44
Saluran Primer m
Saluran Sekunder m 16.389 15.000 16.625
Saluran Tersier m 9.164 3.300 19.500
Saluran Suplesi m
Saluran Gendong m
Saluran Pembuang m
Talang Buah 1
Jembatan Buah 1
Tangkis Sungai m
Bangunan Pengatur Buah
Bangunan Ukur Buah 14 50 32
Bangunan Bagi Buah 1
Bangunan Bagi Sadap Buah 3
Pompa Air Buah 20 24 20
Galian Waled m 52.646 10.745,50 24.975
Rumah Buah 5 7 15
Sumber : BPS Kabupaten Bangkalan
d. Perhubungan
Tahun
Nama Satuan
2011 2012 2013 2014
I. Perhubungan *
1. Transportasi Darat *
1). Angkutan Darat * unit 5.551 5.919 6.397 -
2). Terminal Penumpang *
1. Kelas A Unit
2. Kelas B Unit 1 1 1 1
3. Kelas C Unit 2 2 2 2
4. Jumlah Orang Melalui Terminal Orang 2.200.000 2.200.000 2.273.600 1.883.613
3). Angkutan Penyeberangan *
1. Dermaga Unit 4 4 4 4
2. Komersil Unit 4 4 4 4
4). Jumlah Jembatan Timbang unit 1 1 1 1
5). Angkutan Kereta Api *
1. Jumlah Stasiun Kereta Api Stasiun
6). Jumlah pemasangan rambu-rambu Unit 220 356 28 311
7). Jumlah rambu-rambu yang seharusnya
Unit 357 550 111 960
tersedia
520 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten dan Kota di Jawa Timur Tahun 2017
Tahun
Nama Satuan
2011 2012 2013 2014
II. Angkutan Umum *
1. Jumlah Angkutan Umum ** Unit 5.551 5.919 6.397 6.399
2. Jumlah Ijin Trayek yang Dikeluarkan ** Unit 475 520 291 338
3. Jumlah Uji Kir Angkutan Umum ** Unit 5.551 5.379 5.789
1). Mobil Penumpang Umum Unit - - 445 412
2). Mobil Bus Unit - - 171 177
3). Mobil Barang Unit - - 5.153 5.980
4. Lama Pengujian KIR ** Hari - 1 1 1
1). Mobil Penumpang Umum Hari - - 35 35
2). Mobil Bus Hari - - 35 35
3). Mobil Barang Hari - - 35 35
5. Biaya Pengujian KIR ** Rp 30.000 30.000 30.000 30.000
IV. Jumlah Kendaraan Bermotor ** Unit - - - -
1. Mobil Penumpang Unit - - - 8.215
2. Bus Unit - - - 214
3. Truk Unit - - - 5.012
4. Sepeda Motor Unit - - - 121.719
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten dan Kota di Jawa Timur Tahun 2017 521
KABUPATEN SAMPANG
A. KONDISI UMUM
1. Kondisi Geografis
O O O
Secara geografis wilayah Kabupaten Sampang terletak antara 113 08’ - 113 39’ Bujur Timur dan 06 05’ –
O
07 13’ Lintang Selatan yang mencakup wilayah daratan seluas 1.233,30 km² dengan batas wilayah
meliputi:
Sebelah Utara : Laut Jawa;
Sebelah Timur : Kabupaten Pamekasan;
Sebelah Selatan : Selat Madura;
Sebelah Barat : Kabupaten Bangkalan.
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se Jawa Timur Tahun 2017 523
2014 2015 2016
No Kecamatan
L P Jumlah L P Jumlah L P Jumlah
11 Sokobanah 34.055 33.923 67.978 34.048 33.897 67.945 37.161 36,985 74,146
12 Ketapang 41.801 44.319 86.120 40.644 42.989 83.633 41.228 41,113 82,341
13 Pangarengan 9.661 11.089 20.750 9.726 11.141 20.867 12.305 11,79 24,095
14 Karangpenang 35.035 33.170 68.205 35.276 33.422 68.698 44.505 43,404 87,909
Jumlah 468.799 471.837 940.636 457.850 461.975 919.825 478.079 466,805 944,884
Sumber : Dispendukcapil Kabupaten Sampang
1. Kondisi Ekonomi
a. Pertanian
524 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017
Komoditas 2014 2015 2016
e) Kedelai 44.485 41.687 45.078
f) Bawang Merah 27.311 26.849 26.850
g) Cabai 11.302 24.598 24.598
h) Mangga 17.212 16.384 16.384
i) Pisang 9.231 8.500 8.550
j) Jambu Air 2.851 2.321 2.321
k) Semangka 657 350 350
Sumber : Dinas Pertanian Kabupaten Sampang
Berbagai upaya intensifikasi dilaksanakan melalui penyuluhan proses produksi dan pasca panen,
pemilihan bibit unggul, pola pemupukan berimbang dan penanganan hama penyakit tanaman
sehingga berdampak pada peningkatan produksi beberapa komoditas tanaman pangan dan
hortikultura.
Komoditas perkebunan yang berpotensi dikembangkan menjadi produk unggulan meliputi tembakau,
jambu mete, kelapa, wijen, dan cabe jamu. Dari kelima komoditas hanya tembakau yang mengalami
penurunan produksi sedangkan komoditas lainnya mengalami peningkatan namun demikian
tembakau berpotensi dikembangkan karena sesuai dengan kondisi lahan Kabupaten Sampang,
sebagaimana tabel berikut :
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se Jawa Timur Tahun 2017 525
No Komoditas 2014 2015 2016
6. Ayam Pedaging 66.777 100.165 100.248
7. Itik 14.048 44.954 44.974
B. Hasil Peternakan (ton) :
1. Produksi Daging 2.693,42 3.011,33 4.054,06
2. Produksi Telur 1.058,61 1.060,37 2.045,48
Sumber : Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan Kabupaten Sampang
Sektor Kelautan dan Perikanan merupakan salah satu unggulan di Kabupaten Sampang karena wilayah
Kabupaten Sampang memiliki pesisir yang panjang di wilayah Utara dan Selatan dengan jumlah
produksi yang sangat potensial untuk dikembangkan, sebagaimana tabel berikut :
c. Industri
Pengembangan sektor industri diarahkan dan berbasis pada sumberdaya alam dan budaya masyarakat
berupa industri kecil/kerajinan rakyat melalui pembangunan dan pengembangan sentra industri kecil.
Melalui sentra industri ini diharapkan para pelaku industri kecil/kerajinan rakyat secara bertahap
dapat menanggulangi keterbatasan permodalan, teknologi produksi dan pasca produksi,
pembangunan jejaring pemasaran baik melalui bantuan Pemerintah Kabupaten Sampang berupa
program-program yang dilaksanakan maupun pengembangan kapasitas secara mandiri di antara
pelaku industri kecil/kerajinan rakyat. Industri yang ada di Kabupaten Sampang, sebagaimana tabel
berikut :
526 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017
Jumlah Industri Jumlah Industri Jumlah Industri
No. Nama Industri
2014 2015 2016
8 Stempel, Plat 1 1 1
9 Cuci Cetak Film 3 3 3
10 Pembekuan Ikan 2 2 2
11 Pengerikan Ikan 6 6 6
12 Ikan Rebus 6 6 6
13 Pemeliharaan dan Reparasi Mobil 25 25 25
14 Pemeliharaan dan Reparasi Sepeda Motor 51 51 51
15 Jasa Service Sepeda dan becak 6 6 6
16 Jasa Tambal Ban 5 5 5
17 Pakaian Jadi 21 22 22
18 Batik Tulis 5 5 5
19 Service Mesin Pendingin (Kulkas,AC) 1 1 1
20 Service Elektronik 1 1 1
21 Kalung, Anting, Cincin 2 2 2
22 Industri Gips 1 3 3
23 Garam Yodium 5 5 6
24 Pencucian Garam 8 8 8
25 Tahu 7 7 7
26 Tempe 3 4 4
27 Kopi Bubuk 2 3 3
28 Kecap 2 2 2
29 Minuman Ringan 11 11 11
30 Es Batu 5 5 5
31 Barang dari Semen 19 19 19
32 Tali Nilon 1 1 1
33 Jasa Penggilingan Daging 1 1 1
34 Penggilingan Tepung 2 2 2
35 Industri Rokok 1 1 1
36 Industri Alat-Alat Dapur dari logam 5 5 5
37 Aquarium 1 1 1
38 Daur Ulang 2 3 3
39 Anyaman Daun Pandan, Bambu, Rotan dan Sejenisnya 1 2 2
40 Alat Pertanian dan Logam 1 1 1
41 Reproduksi Media Rekaman 1 1 1
42 Kapuk ( Kasur ) 2 2 2
43 Depot Isi Ulang 6 6 6
44 Sandal/Sepatu 2 3 3
45 Mente 1 1 1
46 Pengolahan Rajungan 1 1 1
47 Pande Besi 1 1 1
48 Kopiyah 3 3 3
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se Jawa Timur Tahun 2017 527
Jumlah Industri Jumlah Industri Jumlah Industri
No. Nama Industri
2014 2015 2016
49 Perahu 2 2 2
50 Roti dan sejenisnya 4 5 5
51 Produk Masak lainnya (bumbu-bumbuan) 1 1 1
52 Penggilingan Batu 13 14 14
53 Bandeng Presto 0 1 1
Jumlah 597 626 630
d. Pertambangan
Kondisi geologis Kabupaten Sampang memiliki kekayaan berupa bahan mineral bukan logam dan
batuan, minyak bumi dan gas bumi. Bahan mineral bukan logam dan batuan terdiri dari batu gamping,
tanah liat, dolomit, phospat, kalsit dan pasir kuarsa. Eksploitasi bahan mineral bukan logam dan
batuan banyak dilakukan oleh masyarakat secara tradisional. Potensi dan Penyebaran Bahan Mineral
Bukan Logam dan Batuan sebagaimana tabel berikut :
Sumber : Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pertambangan (hasil Penelitian 2015) kecuali Phospat dan
Pasir Kuarsa (hasil Peneliatian 2013)
Sedangkan potensi kekayaan minyak dan gas bumi yang telah dieksplorasi/dieksploitasi oleh
Kontraktor Kontrak Kerjasama (KKKS) sebagaimana tabel berikut :
528 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017
Sampang (Non
Ekonomis)
4 Petronas Carigali Ketapang II, Ltd 1998-2028 Eksplorasi Ketapang, pantai Utara
-Sumur Bukit Tua Ketapang 2015 Eksploitasi Madura
5 Husky CNOOC Madura Limited (HCML) 1998-2028 Eksplorasi Pantai Selatan Madura
- Sumur MAX 1 2015 Eksploitasi (Camplong)
- Sumur MAX 2
6 Pertamina Hulu Energi West Madura Offshore 2011-2031 Eksplorasi Ketapang, pantai Utara
7 AWE (North Madura) NZ, Ltd 2010-2040 Eksplorasi Madura
e. Pariwisata
Sektor pariwisata di Kabupaten Sampang yang potensial dikembangkan menjadi destinasi wisata
domestik dan manca negara, yaitu :
1) Wisata alam, antara lain Pantai Wisata Camplong, Waduk Klampis, Air Terjun Torowan, Hutan
Kera Nepa, Waduk Nipah dan Goa Lebar;
2) Wisata Budaya, antara lain Kerapan Sapi dan Atraksi Sapi Sonok
3) Wisata Purbakala, antara lain Situs Pababaran Trunojoyo, Situs Rato Ebu, Sumur Daksan, Situs
Makam Pangeran Santo Merto, Situs Makam Bangsacara dan Ragapadmi, Situs Makam Sayyid
Ustman Bin Ali Bin Abdullah Al-Habsy
4) Wisata Kuliner, antara lain Nasi Kobel, Bebek Songkem, Soto Madura dan Sate Madura.
Salah satu indikator penting untuk mengetahui kondisi perekonomian secara makro adalah data PDRB.
Terdapat 2 (dua) jenis PDRB yaitu Atas Dasar Harga Belaku (ADHB) dan Atas Dasar Harga Konstan
(ADHK).
Selama 10 (sepuluh) tahun terakhir, banyak perubahan yang terjadi pada tatanan global dan lokal yang
sangat berpengaruh terhadap perekonomian nasional. Salah satu bentuk adaptasi pencatatan statistik
nasional adalah melakukan perubahan tahun dasar PDB dari tahun 2000 ke tahun 2010.
Pertumbuhan ekonomi merupakan indikasi keberhasilan pembangunan ekonomi suatu daerah. Untuk
mengukur besarnya laju pertumbuhan ekonomi dihitung dari Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
Atas Dasar Harga Konstan (ADHK), karena melalui penghitungan ini besaran nilai tambah sudah tidak
lagi dipengaruhi oleh faktor harga. PDRB ADHB dan ADHK berdasarkan lapangan usaha terinci
sebagaimana tabel berikut :
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se Jawa Timur Tahun 2017 529
Kategori Uraian 2014 2015 ***)
530 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017
Kategori Uraian 2014 2015 ***)
Perkembangan pertumbuhan ekonomi daerah pada tahun 2010 sampai dengan 2015 seperti tampak
pada grafik berikut :
Perkembangan pertumbuhan PDRB 2010 menurut lapangan usaha Tahun 2015 menunjukkan
kategaori Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib mengalami pertumbuhan
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se Jawa Timur Tahun 2017 531
yang signifikan dari tahun 2014-2015 disusul kategori industri pengolahan serta kategori pertanian,
kehutanan dan perikanan. Rincian pertumbuhan ekonomi menurut lapangan usaha disajikan pada
tabel berikut:
532 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017
Distribusi persentase PDRB seri 2010 menurut lapangan usaha masih didominasi oleh kategori
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan disusul kategori Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil
dan Sepeda Motor sebagaimana tampak pada tabel berikut :
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se Jawa Timur Tahun 2017 533
Kategori Uraian 2014 2015 ***)
Pendapatan per kapita sering digunakan sebagai tolok ukur kemakmuran dan tingkat pembangunan
sebuah daerah. Semakin besar pendapatan per kapitanya, semakin makmur daerah tersebut.
Pendapatan per kapita merupakan Total Produk Domestik Regional Netto (PDRN) selama jangka satu
tahun dibagi dengan jumlah penduduk pertengahan tahun. Pendapatan perkapita Kabupaten Sampang
pada tahun 2015 sebesar Rp.13.784.660,40 naik dibandingkan tahun 2014 sebesar Rp.12.540.193,20
atau naik sebesar 9,92 %.
h. Inflasi
Inflasi merupakan suatu instrumen yang menunjukkan tingkat perkembangan harga secara umum,
yang besarannya diperoleh dari perkembangan nilai indeks implisit, yaitu suatu indeks yang
menggambarkan perbandingan antara PDRB atas dasar harga berlaku dengan PDRB atas dasar harga
konstan. Tingkat inflasi di Kabupaten Sampang pada periode tahun 2014 sebesar 6,05 turun menjadi
5,80 pada tahun 2015.
2. Kondisi Sosial
a. Pendidikan
534 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017
Indikator Pendidikan Satuan 2012 2013 2014 2015 2016
Angka partisipasi sekolah % 99,13 98,76 97,62 98,11 99,82
SMP/MTs/Paket B
Rasio ketersediaan sekolah Rasio 111,00 110,37 105,63 99 96
terhadap penduduk usia
sekolah SD/MI/Paket A
Rasio ketersediaan sekolah Rasio 123,00 136,14 124,82 115 108
terhadap penduduk usia
sekolah SMP/MTs/Paket B
Rasio guru terhadap murid Rasio 12,00 11,23 11,00 11,09 17
SD/MI/Paket A
Rasio guru terhadap murid Rasio 9,00 11,13 8,00 10,9 11
SMP/MTs/Paket B
Sekolah pendidikan SD/MI % 57,70 81,27 55,94 83,36 75,7
kondisi bangunan baik
Sekolah pendidikan SMP/MTs % 69,83 87,95 67,78 87,39 91,167
kondisi bangunan baik
Angka Putus Sekolah (APS) % 0,65 0,37 0,50 0,45 0,63
SD/MI
Angka Putus Sekolah (APS) % 0,78 0,78 0,94 0,89 0,72
SMP/MTs
Angka Kelulusan (AL) SD/MI % 95,91 93,47 94,01 97,62 98,03
Angka Kelulusan (AL) % 97,51 97,68 96,32 97,15 99,24
SMP/MTs
Angka Melanjutkan (AM) dari % 86,78 99,15 92,84 95,69 90,91
SD/MI ke SMP/MTs
Program Pendidikan
Menengah
Angka partisipasi kasar % 50,93 52,56 58,02 58,59 63,51
SMA/MA/SMK/Paket C
Angka Partisipasi Murni (APM) % 39,12 40,41 39,25 41,46 44,48
SMA/SMK/MA/Paket C
Angka partisipasi sekolah % 50,19 51,80 48,67 53,69 61,74
SMA/SMK/MA/ Paket C
Rasio ketersediaan sekolah Rasio 415,00 350,15 268,06 243,2 227
terhadap penduduk usia
sekolah SMA/SMK/MA/ Paket
C
Rasio guru terhadap murid Rasio 10,00 9,53 8,00 8,4 13
SMA/SMK/MA/ Paket C
Sekolah pendidikan % 65,28 95,36 80,02 91,17 81,44
SMA/SMK/MA kondisi
bangunan baik
Angka Putus Sekolah (APS) % 0,38 0,32 0,60 0,3 0,72
SMA/SMK/MA
Angka Kelulusan (AL) % 97,30 92,98 81,41 84,64 95,6
SMA/SMK/MA
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se Jawa Timur Tahun 2017 535
Indikator Pendidikan Satuan 2012 2013 2014 2015 2016
Angka Melanjutkan (AM) dari % 87,85 69,38 91,55 80,68 92,9
SMP/MTs ke SMA/SMK/MA
Program Pendidikan Non
Formal
Angka melek huruf % 84,90 87,01 89,76 91,72 92,11
Koleksi buku yang tersedia di % 20,21 20,27 33,45 26,37 33,79
perpusatakaan daerah
b. Kesehatan
536 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017
Indikator Kesehatan Satuan 2012 2013 2014 2015 2016
Cakupan pelayanan gawat % 100 100 100 100 100
darurat level 1 yang harus
diberikan RS
Angka kematian ≥ 48 jam % 0,6 0,7 0,6 0,8 0,9
setelah dirawat
Persentase peningkatan % 55 68,9 76,8 75,6 68
pelayanan rujukan RSUD
Cakupan Pelayanan % 12,1 14,2 17,4 21,65 20,01
Kesehatan Rujukan Pasien
Masyarakat Miskin
Persentase kecukupan % 100 96,6 100 100 100
rawat inap sesuai master
plan rumah sakit
Bed Occupancy Rate (BOR) % 77,64 78,6 65,7 67,7 70,3
Persentase peningkatan % 25.10 14,7 3,3 -5,2 1,2
jumlah kunjungan rawat
inap
Persentase peningkatan % 17.03 19,8 -5,4 4,3 5,3
jumlah kunjungan rawat
jalan
c. Ketenagakerjaan
Indikator
Satuan 2012 2013 2014 2015 2016
Ketenagakerjan
Persentase Tingkat % 59 59,41 76,85 68,37 64,48
Partisipasi Angkatan
Kerja
Prosentase pencari kerja % 15,98 22,77 54,51 4,61 22,51
yang ditempatkan
Rasio Lulusan S1/S2/S3 % 2,31 6,12 8,72 4,48 7,60
Rasio Ketergantungan % 33,33 33,35 30,86 33,32 32,58
Tingkat Pengangguran % 1,78 4,74 2,22 2,51 -
terbuka
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se Jawa Timur Tahun 2017 537
b Cakupan ketersediaan petugas % 10 12 33,33 100 75
pendamping hukum atau advokat
yang mempunyai kemampuan
pendampingan pada saksi
dan/atau korban kekerasan
terhadap perempuan dan anak
c Partisipasi perempuan di lembaga % 39 66,2 69,26 52,9 49,89
pemerintahan
d Partisipasi perempuan di lembaga % 25 33,8 30,74 47,09 50,11
swasta
e Partisipasi angkatan kerja % 44,73 56,24 73,43 73,97 48,9
perempuan
3. Kondisi Infrastruktur
Tahun
No Kondisi Jalan Satuan
2012 2013 2014 2015 2016
b. Perhubungan
538 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017
KABUPATEN PAMEKASAN
A. KONDISI UMUM
1. Kondisi Geografis
Kabupaten Pamekasan merupakan satu diantara empat kabupaten di Pulau Madura, yang berbatasan
langsung dengan laut Jawa di sebelah Utara, Selat Madura di sebelah Selatan, sebelah berbatasan dengan
Kabupaten Sampang, dan sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Sumenep
Wilayah Kabupaten Pamekasan terletak pada 113°19; – 113°58; Bujur Timur dan 6°51; – 7°31; Lintang
Selatan, dengan ketinggian berkisar antara 6-312 meter dari permukaan laut (dpl). Wilayah tertinggi adalah
Kecamatan Pegantenan dengan ketinggian 312 meter dpl dengan luas wilayah 86,04 km². Sedangkan
wilayah terendah adalah Kecamatan Galis, yaitu 6 meter dpl. Kecamatan Galis merupakan daerah pesisir,
dan merupakan satu diantara enam kecamatan di Kabupaten Pamekasan yang berbatasan dengan laut.
Ketinggian wilayah yang cukup bervariasi tersebut, menyebabkan masing-masing kecamatan memiliki
karakteristik yang berbeda, baik dari sisi potensi maupun mata pencaharian penduduknya.
Kabupaten Pamekasan mengalami musim penghujan antara bulan Oktober-April dan musim kemarau
April-Oktober. Temperatur udara antara 28-30:C dengan kelembaban 80% menjadikan Pamekasan
memiliki kondisi cuaca yang cukup panas.
Sebagaimana wilayah tropis yang lain, pada kondisi normal wilayah Kabupaten Pamekasan mengalami
musim hujan dan kemarau masing-masing selama enam bulan. Namun pada kondisi cuaca mengalami
anomali, maka bisa jadi musim hujan lebih panjang dari musim kemarau atau sebaliknya. Seperti dalam
beberapa tahun terakhir, musim hujan lebih panjang dari kemarau. Pada situasi seperti ini, garam dan
tembakau sebagai salah satu komoditi unggulan Pamekasan yang berproduksi pada musim kemarau,
sangat terganggu. Berakibat pada penurunan produksi bahkan sama sekali tidak berproduksi.
Data jumlah hari hujan dan curah hujan diperoleh dari 12 stasiun pencacatan yang tersebar di wilayah
Kabupaten Pamekasan. Sepanjang tahun 2013, rata-
rata hari hujan tertinggi tiap bulan terjadi di wilayah Kecamatan Pakong yang mencapai 11,1 hari dengan
rata-rata curah hujan 7,4 mm. Sedangkan wilayah yang paling jarang diguyur hujan adalah Kecamatan
Galis, yaitu rata-rata hari hujan tiap bulannya hanya 6,2 hari dengan rata-rata curah hujan 4,1 mm.
Terdapat 12 sungai yang melintas di wilayah Kabupaten Pamekasan yang terbagi menjadi 10 daerah irigasi
dan mampu mengairi sawah seluas 8.938 hektar.
2. Demografi
Data yang dihimpun dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Pamekasan, menunjukkan
bahwa jumlah penduduk sampai dengan akhir tahun 2014 sebanyak 902.957 jiwa. Angka tersebut naik
sebesar 7.581 jiwa dari data awal tahun yaitu 895.376 jiwa. Pertambahan penduduk karena kelahiran
dan kematian sebesar 6.463 jiwa sedang pertambahan karena mutasi sebesar 1.515 jiwa. Dari data
tersebut bisa disimpulkan bahwa penduduk Pamekasan lebih banyak melakukan mutasi keluar dari pada
yang masuk. Dari kebiasaan masyarakat Madura yang suka merantau, maka ada kemungkinan mereka
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten dan Kota di Jawa Timur Tahun 2017 539
pindah karena pekerjaan atau karena alasan pendidikan. Sementara itu, sepanjang tahun 2014
masyarakat yang bertransmigrasi ke Maluku sebanyak 44 jiwa yang terkelompok kedalam 15 keluarga.
1. Kondisi Ekonomi
a. Pertanian
Luas Panen dan Rata-rata Produksi Padi Sawah Menurut Kecamatan Tahun 2014
Produktivitas
No. Uraian Luas Panen (Ha) Produksi* (Kw)
(Ton/Ha)
1 Tlanahan 1.194 6,54 78.064
2 Pademawu 3.339 6,56 219.172
3 Galis 957 6,58 62.942
4 Larangan 897 6,58 59.041
5 Pamekasan 1.305 6,57 85.791
6 Proppo 2.307 6,56 155.496
7 Palengaan 630 6,56 41.341
8 Pegantenan 476 6,58 31.340
9 Kadua 244 6,58 16.048
10 Palong 1.718 6,57 112.787
540 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten dan Kota di Jawa Timur Tahun 2017
Produktivitas
No. Uraian Luas Panen (Ha) Produksi* (Kw)
(Ton/Ha)
11 Waru 809 6,58 53.248
12 Pasean 509 6,59 33.528
Jumlah 14.448 6,57 948.798
Sumber: Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Pamekasan, Ket: *) Gabah kering giling
b. Perkebunan
c. Peternakan
Populasi Unggas Menurut Kecamatan dan Jenis Unggas di Kabupaten Pamekasan 2014 (Ekor)
Ayam Ras
Kecamatan Ayam Buras Ayam Ras Pedaging Itik Itik Manila
Petelur
Tlanakan 60.998 9.593 51.350 1.913 2.191
Pademawu 57.087 4.693 7.150 8.004 5.237
Galis 112.559 5.593 6.750 5.430 1.908
Larangan 80.540 54.393 81.250 4.398 2.486
Pamekasan 86.923 6.650 7.994 443
Proppo 48.916 7.750 2.300 1.018
Palengaan 48.759 5.793 7.450 4.860 2.497
Pegantenan 40.712 6.150 982 322
Kadur 46.214 52.993 97.350 1.592 285
Pakong 47.504 5.093 8.250 7.110 2.333
Waru 51.574 4.893 7.750 1.254 1.557
Batumarmar 46.643 5.593 7.250 1.097 297
Pasean 49.533 3.793 17.740 1.625 289
Jumlah 777.962 152.430 312.840 48.559 20.863
Sumber: Dinas Peternakan Kabupaten Pamekasan
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten dan Kota di Jawa Timur Tahun 2017 541
Produksi Daging, Kulit dan Telur Menurut Jenis Ternak/Unggas
Produksi Ikan Tambak Menurut Jenis Ikan di Kabupaten Pamekasan Tahun 2012 - 2013
2013 2014
Jenis Ikan Produksi (ton)
Nilai Produksi Produksi (ton) Nilai Produksi
(000) (000)
Bandeng 7,80 70.200 6,15 61.500
Udang Putih 1,65 33.000 2,29 80.150
Udang Vanamei 311,12 12.818.144 497,17 22.372.650
Udang Windu 0,74 29.600 0,81 32.400
Ikan lainnya 21,41 199.953 29,25 232.160
Jumlah 342,72 13.150.897 535,67 22.778.860
Sumber : Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pamekasan
Banyaknya Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) yang diterbitkan menurut Kecamatan
dan Golongan Usaha di Kabupaten Pamekasan Tahun 2014
Perdagangan
Kecamatan Jumlah
Besar Menengah Kecil
Tlanakan 1 4 33 38
Pademawu - 7 63 70
542 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten dan Kota di Jawa Timur Tahun 2017
Perdagangan
Kecamatan Jumlah
Besar Menengah Kecil
Galis - 4 27 31
Larangan - 3 30 33
Pamekasan 4 14 135 153
Proppo - - 33 33
Palengaan - 5 47 52
Pegantenan - - 22 22
Kadur - 1 13 14
Pakong - 2 14 16
Waru - 2 22 24
Batumarmar - - 12 12
Pasean - - 17 17
Jumlah 5 42 468 515
Sumber: Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kab. Pamekasan
Banyaknya Perusahaan Industri, Tenaga Kerja, Nilai Produksi, Nilai Investasi dan Nilai Ekspor
di Kabupaten Pamekasan 2012-2014
f. Koperasi
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten dan Kota di Jawa Timur Tahun 2017 543
Jumlah 452 52.204 47.924.185 41.541.033
g. Pariwisata
2. Kondisi Sosial
a. Pendidikan
544 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten dan Kota di Jawa Timur Tahun 2017
b. Kesehatan
c. Ketenagakerjaan
Banyaknya Pencari Kerja yang Terdaftar Menurut Pendidikan dan Jenis Kelamin 2013-2014
Tahun
Uraian 2013 2014
Laki Perempuan Jumlah Laki Perempuan Jumlah
Pendidikan
SD
SMTP 5 5 16 6 22
SMTA 534 249 783 139 51 190
Sarjana Muda 190 310 500 76 90 166
Saejana 1259 702 1961 213 123 336
Jumlah 1988 1261 3249 444 270 714
Sumber : Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten dan Kota di Jawa Timur Tahun 2017 545
3. Kondisi Infrastruktur
a. Jalan dan Jembatan
Panjang Jalan Negara dan Jalan Propinsi Menurut Kondisinya dan Status Jalan
di Kabupaten Pamekasan 2013-2014
Panjang Jalan (Km)
No Kadaan Jalan Negara Jalan Provinsi
2013 2014 2013 2014
I Jenis Permukaan
Aspal 30,06 30,06 72,66 72,66
Kerilil - - - -
Tanah - - - -
II Kondisi Jalan
Baik 13,67 21,06 20,44 36,24
Sedang 16,39 9,00 52,22 32,05
Rusak - - - 3,62
Rusak Berat - - - 0,75
III Kelas Jalan
Kelas I - - - -
Kelas II - - - -
Kelas III 30,06 30,06 - -
Kelas IIIA - - 72,66 72,66
Kelas IV - - - -
Kelas V - - - -
Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Kab. Pamekasan
546 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten dan Kota di Jawa Timur Tahun 2017
KABUPATEN SUMENEP
A. KONDISI UMUM
1. Kondisi Geografis
Kabupaten Sumenep merupakan salah satu dari 4 (empat) Kabupaten yang ada di Pulau Madura Provinsi
0 0 0
Jawa Timur yang terletak diantara 113 32’ 54” – 116 16’ 48” Bujur Timur dan 4 55’ – 70 24’ Lintang
Selatan dengan dengan batas wilayah administrasi Pemerintahan Kabupaten Sumenep adalah Sebelah
Utara berbatasan dengan Laut Jawa, sebelah Selatan berbatasan dengan Selat Madura, sebelah Timur
berbatasan dengan Laut Jawa/Laut Flores dan sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Pamekasan
Kabupaten Sumenep mempunyai luas wilayah 2.093,458km, yang terdirii dari 27 Kecamatan, 330 Desa dan
4 Kelurahan dengan jumlah pulau sebanyak 126 pulau yaitu 48 pulau berpenghuni dan 78 pulau tidak
berpenghuni, secara geografis wilayah Kabupaten Sumenep terbagiatas 2 (dua) wilayah yaitu Wilayah
2
Daratan dan Kepulauan, wilayah Daratan dengan luas 1.146,93 Km (54,79%) terdiridari 18 Kecamatan dan
2
wilayah kepulauan dengan luas 946,54 Km (45,21%) terdiridari9 Kecamatan
Berdasarkan gugusan pulau-pulau yang ada di Kabupaten Sumenep, pulau terjauh/paling utara adalah
pulau Karamian Kecamatan Masalembu, dengan jarak tempuk lebih kurang 151 mil dari Pelabuhan
Kalianget yang lebih dekat dengan Pulau Kalimantan.
Sedangkan pulau yang paling timur adalah pulau Sakala Kecamatan Sapeken dengan jarak tempuh lebih
kurang 165 mil dari pelabuhan Kalianget yang lebih dekat dengan Pulau Sulawesi.
Jumlah Luas
No. Kecamatan (Km2)
Desa/Kel. Dusun
1. Kota Sumenep 12 40 27,84
2. Batuan 7 23 27,10
3. Kalianget 7 26 30,19
4. Manding 11 49 68,88
5. Talango 8 62 50,27
6. Bluto 20 60 51,25
7. Saronggi 14 54 67,71
8. Lenteng 20 79 71,41
9. Giligenting 8 40 30,32
10. Guluk-guluk 12 70 59,57
11. Ganding 14 73 53,97
12. Pragaan 14 72 57,84
13. Pasongsongan 10 68 119,03
14. Ambunten 15 53 50,54
15. Dasuk 15 56 64,50
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 545
Jumlah Luas
No. Kecamatan (Km2)
Desa/Kel. Dusun
16. Rubaru 11 37 84,46
17. Batang-Batang 16 98 80,36
18. Batu Putih 14 78 112,31
19. Dungkek 15 66 63,35
20. Gapura 17 57 65,78
21. Gayam 10 58 88,40
22. Nonggunong 8 29 40,08
23. Ra’as 9 38 38,90
24. Masalembu 4 11 40,85
25. Arjasa 19 156 241,99
26. Kangayan 9 46 204,68
27. Sapeken 11 61 201,89
Jumlah 334 1.560 2.093,47
Sumber :Bagian Pemerintahan Desa Kab. Sumenep, Tahun 2016.
2. Demografi
Jumlah penduduk Kabupaten Sumenep berdasarkan data dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil
Tahun 2015 sampai dengan bulan Desember 2015 sebanyak 1.104.540 jiwa dengan komposisi 530.344 laki-
laki (48,01%) dan 574.196 perempuan (51,99%). Hal ini menunjukkan jumlah penduduk perempuan lebih
banyak dari jumlah penduduk laki-laki dengan sex ratio 0,92 dalam arti setiap 100 penduduk perempuan
terdapat 92 penduduk laki-laki. Angka ini menunjukkan bahwa penduduk perempuan berjumlah lebih
besar dibandingkan dengan jumlah penduduk laki-laki.
Penduduk Kabupaten Sumenep terdiri dari 5 suku bangsa yaitu: Madura, Jawa, Bugis, Mandar dan Bajoe.
Dari kelima suku bangsa tersebut 3 suku bangsa, yaitu : Bugis, Mandar dan Bajoe berada di daerah
kepulauan, yaitu: Kangean, Masalembu dan Sapeken yang lebih dekat ke Pulau Kalimantan dan Pulau
Sulawesi. Sedangkan suku Madura merupakan suku mayoritas bertempat di wilayah daratan dan sebagian
kecil di kepulauan.
Orang Sumenep terkenal sopan dan tutur katanya lembut, sehingga tak heran jika Sumenep disebut
sebagai “Jogja” nya Madura. Gambaran orang Sumenep yang berbeda dengan gambaran orang luar
terhadap masyarakat Madura pada umumnya ini, erat kaitannya dengan sejarah yang pernah menjadi
pusat pemerintahan dan kebudayaan Madura pada zaman kerajaan pada abad XVIII sampai awal abad XX.
Dari asal-usulnya, kaum ningrat Sumenep merupakan keturunan Jawa. Raden Tumenggung Kanduruan
yang mulai memerintah Kerajaan Sumenep pada tahun 1599, adalah putra Raden Patah dari Kerajaan
Demak. Sejak saat itu, Kerajaan Sumenep dipimpin oleh keturunan Raden Tumenggung Kanduruan hingga
wafatnya Raja Sumenep yang terakhir pada tahun 1929, Raden Tumenggung Prabuwinoto.
Ciri khas lain dari masyarakat Sumenep dimana rata-rata beragama Islam fanatik dan cenderung
paternalistik, sehingga peran tokoh agama sangat besar dalam menentukan sikap serta karakteristik
masyarakatnya. Namun masyarakat Sumenep juga memiliki sifat terbuka dan bersemangat tinggi dalam
menyukseskan pelaksanaan pembangunan daerahnya. Mereka bersedia berkorban untuk kepentingan
orang banyak dan mempunyai sikap toleransi yang tinggi, ulet dan pekerja keras.
546 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017
Tabel Luas Wilayah dan Jumlah Penduduk se Kabupaten Sumenep tahun 2016
Kecamatan dengan jumlah penduduk terbesar tahun 2015 adalah Kecamatan Arjasa yaitu sebanyak 72.979
jiwa atau 6,61 %, kemudian Kota Sumenep sebanyak 69.979 jiwa atau 6,33 % dari total jumlah penduduk,
sedangkan Kecamatan Batuan memiliki jumlah penduduk terkecil yaitu sebanyak 12.539 jiwa atau 1,113 %
dari total jumlah penduduk. Dengan luas wilayah ± 2.093,47 km², maka tingkat kepadatan penduduk
Kabupaten Sumenep pada tahun 2015 adalah 527,61 jiwa/km².
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 547
3. Penggunaan Lahan
Penggunaan lahan di Kabupaten Sumenep berdasarkan hasil evaluasi ternyata pemanfaatan lahan
pertanian mengalami penurunan jika dibandingkan dengan satu dekade sebelumnya. Hal ini dapat dilihat
dari luas areal dan produksi hasil pertanian serta sektor lainnya yang mengalami penurunan. Sedangkan
areal tanah menurut penggunaan lahan di Kabupaten Sumenep dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
1. Kondisi Ekonomi
a. Pertanian
Kabupaten Sumenep memiliki potensi pertanian tanaman pangan yang cukup bervariasi meliputi padi,
jagung, kacang kedelai, singkong dan umbi-umbian. Pertanian merupakan sektor yang memberikan
kontribusi PDRB terbesar dan banyak menyerap tenaga kerja. Jenis komoditas pertanian yang
produksinya paling banyak adalah padi, kemudian jagung, dan singkong. Jumlah produksi padi
menunjukkan peningkatan dari 238.757 ton gabah pada tahun 2014 menjadi 241.171 ton gabah pada
tahun 2015. Peningkatan ini sejalan dengan peningkatan luas areal panen yang juga mengalami
peningkatan seluas 33.253 Ha pada tahun 2014 menjadi seluas 33.265 Ha tahun 2015. Peningkatan
548 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017
produksi beberapa komoditi pertanian antara lain disebabkan oleh upaya intensifikasi seperti
penggunaan pupuk yang berimbang, penggunaan benih unggul bermutu, perbaikan infrastruktur
seperti jaringan irigasi, embung, rumah pompa serta dukungan program bantuan alat dan mesin
pertanian, sehingga produktifitas mengalami kenaikan.
b. Perkebunan
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 549
Tahun 2014 Tahun 2015
Luas Sentra
No Komoditi Pemasaran
Lahan Prod. (Ton) Luas Lahan (Ha) Prod. (Ton) Produksi
(Ha)
4. Kelapa 51.129,37 40.610,70 51.171,97 41.422,92 Surabaya, Dungkek, Raas,
Lokal Sapeken,
Masalembu,
Ganding
Sumber :Dinas Kehutanan dan Perkebunan Tahun 2015
c. Peternakan
Perkembangan sektor peternakan di Kabupaten Sumenep cukup bagus sehingga perlu dikembangkan
agar populasi ternak terus meningkat, disamping perlu juga adanya pengawasan terhadap lalu lintas
ternak yang masuk ke Sumenep. Populasi ternak besar yang cukup dominan di Kabupaten Sumenep
beberapa tahun terakhir ini adalah sapi yaitu sebanyak 349.081 ekor pada tahun 2014 dan meningkat
menjadi 351.817 ekor pada tahun 2015. Sedangkan populasi kuda dan kerbau tidak mengalami
penambahan yang signifikan, karena kedua jenis ternak ini bukan merupakan komoditi andalan bagi
para peternak di Kabupaten Sumenep.
Untuk populasi ternak kecil meliputi kambing sebanyak 147.735 ekor pada tahun 2014 meningkat
menjadi 148.909 ekor pada November tahun 2015, domba 38.083 ekor (2014) bertambah menjadi
38.281 ekor (2015). Sedangkan untuk unggas paling banyak diusahakan adalah ayam buras yaitu
sebanyak 773.734 ekor pada tahun 2014 dan mengalami peningkatan pada tahun 2015 menjadi
775.215 ekor. Untuk lebih jelasnya mengenai populasi dan produksi ternak besar/kecil di Kabupaten
Sumenep dapat dilihat pada Tabel 7 dan 8 berikut.
550 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017
Jumlah Populasi (ekor)
No Jenis Ternak
2012 2013 2014 2015 2016*
4 Itik 55.483 45.685 55.738 12.290 12.273
5 Itik manila 12.057 12.118 12.217 353.124 354.731
Sumber Data : Dinas Peternakan Kab. Sumenep, 2016 (sampai Triwulan II)
Sektor perikanan di Kabupaten Sumenep mempunyai potensi perikanan yang cukup besar untuk
dikembangkan baik perikanan laut maupun perikanan darat.
Hal ini sangat mendukung dengan adanya daerah kepulauan untuk perikanan air laut yang memilki
garis pantai yang cukup panjang maupun untuk perikanan darat. Pembangunan perikanan dan
kelautan disamping dapat meningkatkan kontribusi terhadap pembangunan daerah juga dituntut
untuk menjaga kelestarian sumber daya laut.
Kegiatan sektor perikanan dapat dibedakan atas perikanan laut dan perikanan darat. Kegiatan
perikanan darat meliputi perikanan tambak, kolam, keramba dan perikanan perairan umum.
Pertumbuhan sektor perikanan laut ini sangat potensial dan diharapkan kedepan makin banyak
pengusaha yang tertarik berinvestasi dibidang industri perikanan dan kelautan antara lain industri
pengalengan ikan, pengasinan dan pengasapan ikan serta budidaya ikan.
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 551
Potensi Unggulan Komoditi Perikanan dan Kelautan di Kabupaten Sumenep
Produksi (Ton)
No Komoditi Sentra Produksi
2012 2013 2014 2015
1. Ikan Kerapu 1.639,20 1.968,90 1.991,90 Sapeken. Kangayan
2. Udang 1.352,90 1.062,10 1.158,70 1.269,70 Arjasa, Kangayan, Sapeken,
Masalembu, Raas, Gayam
3. Rumput Laut 549.717,56 569.651,41 583.697,05 56.212,29 Sapeken, Bluto, Saronggi,
Talango, Dungkek
4. Lobster 150,70 75,00 70,00 1.188,90 Talango, Arjasa, Kangayan,
Sapeken, Masalembu,
Raas, Gayam
5. Kakap Merah 2.301,30 2.398,10 2.321,70 n.a Arjasa, Kangayan, Sapeken,
Masalembu, Raas, Gayam
6. Rajungan 1.014,60 700,30 816,80 n.a Kalianget, Saronggi
7. Lele 91,08 124,72 131,71 66,99 Kec. Kota, Bluto, Saronggi,
Pragaan, Lenteng,
Kalianget
Potensi sumber daya alam dan kreativitas masyarakat Kabupaten Sumenep dapat menjadi modal
untuk pengembangan produk unggulan daerah. Oleh karena itu, pengembangan sektor industri
diarahkan pada pemanfaatan kekayaan alam dan pemberdayaan masyarakat berupa industri
kecil/kerajinan rakyat melalui pembangunan dan pengembangan sentra industri kecil. Dengan adanya
sentra industri ini diharapkan para pelaku industri kecil/kerajinan rakyat secara bertahap dapat
menanggulangi keterbatasan permodalan, teknologi produksi dan pasca produksi, maka diperlukan
adanya suatu kebijakan yang berkesinambungan yang berkaitan langsung dengan perbaikan
keterampilan dan kesejahteraan masyarakat dengan jalan memberdayakan industri rumah tangga
menjadi produktif dan berdaya saing.
552 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017
6 Industri makanan/minuman 410 556 572
7 Tekstil 0 0 0
8 Pakaian Jadi 1 1 1
9 Penerbitan, percetakan dan reproduksi media rekaman 10 10 10
10 Kertas 0 0 0
11 Kimia 6 6 6
12 Furniture dan industri pengolahan lainnya 397 401 401
Pembangunan perdagangan merupakan salah satu kegiatan di bidang ekonomi yang mempunyai
peran strategis dalam rangka pembangunan daerah. Pembangunan perdagangan sangat penting
dalam upaya mempercepat pertumbuhan ekonomi dan pemerataan, dan memberikan sumbangan
yang sangat cukup berarti dalam menciptakan lapangan usaha serta perluasan kesempatan kerja dan
peningkatan pendapatan. Terhadap PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) Kabupaten Sumenep,
sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor memiliki kontribusi sebesar
8,88 % (2014).
f. Investasi
Perkembangan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) di Kabupaten Sumenep selama 2 tahun
terakhir meningkat. Pada Tahun 2014 sebesar Rp. 237.611.120.290,- meningkat menjadi Rp.
396.069.566.864,- pada tahun 2015, atau meningkat kira-kira sebsar 40,01 %. Beberapa upaya yang
dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Sumenep dalam rangka meningkatkan investasi tersebut antara
lain dengan mengikuti/mengadakan pameran baik pada skala regional maupun nasional.
g. Koperasi
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 553
- KUD 24 24 24
- Non KUD 1.086 1.299 1.334
h. Pariwisata
Pengembangan pariwisata memiliki nilai strategis, mengingat membutuhkan upaya yang terarah dan
terpadu dalam pengembangan pariwisata melalui kegiatan koordinasi, integrasi, sinkronisasi,
simplikasi dengan sektor-sektor pembangunan yang lain sehingga tercipta iklim pengembangan yang
lebih baik, selaras, seimbang dan serasi.
Kegiatan kepariwisataan merupakan suatu jasa yang memanfaatkan sumber alam dan lingkungan yang
memiliki kekhususan tertentu seperti kebudayaan, peninggalan sejarah, keindahan alam dengan
menjaga dan memelihara kelestariaannya dalam usaha pengembangan wisata. Ditinjau dari
keragaman potensi budaya, permasalahan dan isu strategis pengembangan produk wisata Kabupaten
Sumenep, diperlukan kebijakan Pemerintah Daerah dalam usaha meningkatkan kualitas produk wisata
sebagai peluang investasi agar dapat memberikan manfaat bagi semua pihak terutama terhadap
peningkatan taraf hidup masyarakat disekitar area wisata.
Sumber data : Dinas Pariwisata, Pemuda dan OR dalam Sumenep In Figure 2015
2. Kondisi Sosial
a. Pendidikan
Sarana pendidikan untuk pendidikan dasar khususnya Sekolah Dasar Negeri terjadi penurunan jumlah
selama 3 tahun terakhir ini, dari 661 SD (tahun 2011) menjadi 615 SD (tahun 2014), baik swasta
maupun negeri. Hal ini disebabkan adanya beberapa penggabungan (regroupping) Sekolah Dasar
Negeri demi efisiensi dan efektifitas.
554 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017
Untuk pendidikan menengah jumlah sarananya cukup walau harus terus ditingkatkan daya
tampungnya sehingga terjadi peningkatan anak usia sekolah. Pada Tahun 2011 terdapat 119 sekolah
yang meliputi 41 SLTP Negeri dan 78 SLTP swasta, kemudian meningkat pada tahun 2014 menjadi 138
SLTP. Sedang untuk SLTA pada tahun 2011 terdapat 45 yang terdiri dari 12 sekolah negeri dan 33
sekolah swasta, meningkat menjadi 56 SLTA (tahun 2014) dikarenakan ada penambahan jumlah SLTA
swasta.
Sedangkan jumlah SMK pada tahun 2011 sebanyak 2 SMK negeri dan 23 SMK swasta. Hal ini terjadi
peningkatan pada tahun 2014 dimana SMK negeri sebanyak 2 sekolah dan SMK swasta sebanyak 33
sekolah. Namun yang perlu mendapat perhatian dari dinas yang terkait adalah belum terpenuhinya
sarana dan prasarana penunjang pendidikan terutama untuk fasilitas laboratorium dan alat praktek
bagi sekolah swasta khususnya Sekolah Menegah Kejuruan (SMK).
31
Sekolah menengah Kejurusan (SMK) 31 33 41
Negeri 2 2 2 2
Swasta 29 29 31 39
Untuk nilai Rasio Murid per Guru pada tingkat Sekolah Dasar (SD) di Kabupaten pada Tahun 2013
sebesar 7,72; artinya rata-rata 1 orang guru mengajar 7 orang murid. Rasio Murid per Guru tingkat
SLTP dan SLTA berturut-turut pada tahun 2013 adalah 7,31 dan 7,96. Secara umum nilai ini masih
normal, artinya rata-rata 1 orang guru mengajar 7-8 orang murid. Namun apabila dilihat nilai per
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 555
kecamatan maka terlihat pada beberapa kecamatan seperti Kecamatan Kota, Kalianget, Arjasa nilai
rasio nya besar, untuk tingkat SLTP pada setiap guru mengajar sekitar 9-12 orang murid, sedangkan di
tingkat SLTA setiap orang guru mengajar kurang lebih 15-22 orang murid.
Angka Partisipasi Kasar (APK), menunjukkkan partisipasi penduduk yang sedang mengenyam
pendidikan sesuai dengan jenjang pendidikannya. Angka Partisipasi Kasar (APK) merupakan persentase
jumlah penduduk yang sedang bersekolah pada suatu jenjang pendidikan (berapapun usianya)
terhadap jumlah penduduk usia sekolah yang sesuai dengan jenjang pendidikan tersebut. APK
digunakan untuk mengukur keberhasilan program pembangunan pendidikan yang diselenggarakan
dalam rangka memperluas kesempatan bagi penduduk untuk mengenyam pendidikan. APK
merupakan indikator yang paling sederhana untuk mengukur daya serap penduduk usia sekolah di
masing-masing jenjang pendidikan.
Nilai APK bisa lebih dari 100%. Hal ini disebabkan karena populasi murid yang bersekolah pada suatu
jenjang pendidikan mencakup anak berusia di luar batas usia sekolah pada jenjang pendidikan yang
bersangkutan. Sebagai contoh, banyak anak-anak usia diatas 12 tahun, tetapi masih sekolah di tingkat
SD atau juga banyak anak-anak yang belum berusia 7 tahun tetapi telah masuk SD.
Sedangkan Angka Partisipasi Murni (APM) adalah persentase jumlah anak pada kelompok usia sekolah
tertentu yang sedang bersekolah pada jenjang pendidikan yang sesuai dengan usianya terhadap
jumlah seluruh anak pada kelompok usia sekolah yang bersangkutan Bila APK digunakan untuk
mengetahui seberapa banyak penduduk usia sekolah yang sudah dapat memanfaatkan fasilitas
pendidikan di suatu jenjang pendidikan tertentu tanpa melihat berapa usianya, maka Angka Partisipasi
Murni (APM) mengukur proporsi anak yang bersekolah tepat waktu.
Angka Partisipasi Kasar dan Angka Partisipasi Murni SLTP/MTSN di Kabupaten Sumenep
2013 2014
No Kecamatan APK APK APK APM
SLTP/MTs SLTP/MTs SLTP/MTs SLTP/MTs
1 Pragaan 336,69 336,69 150,00 103,48
2 Bluto 101,52 101,52 124,35 94,12
3 Saronggi 65,98 65,98 55,84 46,34
4 Giligenting 272,11 272,11 88,03 62,65
5 Talango 94,90 94,90 70,00 47,44
6 Kalianget 128,98 128,98 69,90 47,28
556 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017
2013 2014
No Kecamatan APK APK APK APM
SLTP/MTs SLTP/MTs SLTP/MTs SLTP/MTs
7 Kota Sumenep 757,32 757,32 172,64 126,27
8 Batuan 217,11 217,11 34,87 29,95
9 Lenteng 178,05 178,05 82,74 59,40
10 Ganding 299,12 299,12 143,90 103,10
11 Guluk-guluk 167,17 167,17 175,35 131,60
12 Pasongsongan 141,72 141,72 56,34 40,40
13 Ambunten 96,15 96,15 75,15 52,81
14 Rubaru 61,43 61,43 118,81 87,26
15 Dasuk 107,19 107,19 67,23 45,55
16 Manding 34,39 34,39 64,09 43,89
17 Batuputih 79,38 79,38 51,93 37,71
18 Gapura 247,09 247,09 106,02 72,65
19 Batang-batang 133,74 133,74 88,29 64,30
20 Dungkek 127,84 127,84 97,32 69,62
21 Nonggunong 55,23 55,23 81,56 55,67
22 Gayam 34,24 34,24 68,00 49,42
23 Raas 149,01 149,01 30,31 22,23
24 Sapeken 317,62 317,62 82,11 61,21
25 Arjasa 58,52 58,52 91,59 77,75
26 Kangayan 26,65 26,65 115,47 81,90
27 Masalembu 151,73 151,73 90,34 58,62
Rata-rata 137,94 137,94 96,52 70,23
Angka Partisipasi Kasar dan Angka Partisipasi Murni SMU/MA di Kabupaten Sumenep
2013 2014
No Kecamatan APK APM APK APM
SMU/MA SMU/MA SMU/MA SMU/MA
1 Pragaan 283,55 151,93 123,71 88,54
2 Bluto 120,54 72,52 115,59 91,20
3 Saronggi 8,44 6,75 12,73 10,18
4 Giligenting 66,09 40,66 28,46 18,24
5 Talango 28,69 7,77 18,57 10,90
6 Kalianget 123,22 30,62 86,20 62,61
7 Kota Sumenep 855,23 370,12 205,91 148,20
8 Batuan 201,75 113,13 284,60 219,20
9 Lenteng 152,33 67,82 81,02 62,73
10 Ganding 286,19 140,86 125,13 73,47
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 557
11 Guluk-guluk 32,35 20,31 175,84 110,35
12 Pasongsongan 163,97 76,99 14,63 10,14
13 Ambunten 41,65 26,21 80,06 64,04
14 Rubaru 20,38 14,02 64,85 43,50
15 Dasuk 28,82 10,86 35,89 24,74
16 Manding 16,76 8,52 21,60 11,98
17 Batuputih 97,79 42,64 19,74 15,30
18 Gapura 100 50,18 114,33 72,57
19 Batang-batang 51,06 24,69 36,80 26,28
20 Dungkek 25,35 4,43 30,65 23,67
21 Nonggunong 50,87 18,98 16,90 10,87
22 Gayam 21,22 11,76 55,88 38,01
23 Raas 107,89 65,72 27,58 20,32
24 Sapeken 249,09 81,84 60,94 47,75
25 Arjasa 54,18 19,47 76,37 53,08
26 Kangayan 136,95 23,17 59,96 43,45
27 Masalembu 62,11 31,22 73,10 52,29
Total 140,48 50,32 79,77 56,61
b. Kesehatan
Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemajuan dan kemampuan hidup
sehat bagi setiap orang, agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal, usia harapan
hidup semakin panjang dan tidak sakit. Kesehatan merupakan hak dasar yang harus dipenuhi oleh
Pemerintah sesuai amanat Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan dan UUD 1945
pasal 28 huruf H ayat (1) yang berbunyi: Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin,
bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup baik dan sehat serta berhak memperoleh
pelayanan kesehatan, dan. Untuk itu Pemerintah Kabupaten Sumenep selalu berusaha meningkatkan
pelayanan kesehatan bagi masyarakat terutama ditingkat yang paling dasar yaitu desa, hal ini
tercermin dari meningkatnya jumlah sarana kesehatan di desa terutama jumlah Poskesdes, jumlah
dokter umum, dan jumlah sarjana keperawatan dalam tabel 9 dan 10 berikut ini.
Derajat kesehatan masyarakat dapat dilihat dari berbagai indikator, yang meliputi indikator angka
harapan hidup (AHH), angka kematian bayi per 1.000 kelahiran hidup (IMR), dan angka kematian ibu
melahirkan per 100.000 kelahiran hidup (MMR).
558 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017
Di Kabupaten Sumenep Angka Harapan Hidup (AHH) meningkat dari tahun 2011 yaitu 65,25 tahun. Hal
ini dapat diartikan bahwa di Kabupaten Sumenep rata-rata tahun hidup yang masih akan dijalani oleh
seseorang yang telah berhasil mencapai umur 65,25 tahun. Sedangkan untuk Angka Kematian Bayi
dan Angka Kematian Ibu nilainya menurun pada tahun 2015, namun angka ini masih sangat
sementara.
Untuk Angka Kematian Bayi (AKB) pada tahun 2014 sebesar 3,88 bayi per 1.000 kelahiran hidup,
namun masih dibawah target maksimal yaitu 24 bayi per 1.000 kelahiran hidup. Begitu juga Angka
Kematian Ibu ( AKI) pada tahun 2014 yaitu 63,71 per 100.000 kelahiran hidup, namun masih dibawah
target maksimal yaitu 102 ibu per 100.000 kelahiran hidup.
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 559
No Kecamatan Jumlah RSU Puskesmas Pustu Posyandu Poskesdes
Jumlah 3 30 71 1.476 332
560 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017
c. Ketenagakerjaan
Usaha pembangunan yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Sumenep umumnya berorientasi
pada bagaimana memperbaiki taraf hidup masyarakat agar bisa lebih hidup layak dan memperoleh
kesempatan kerja seluas-luasnya melalui kebijakan program pembangunan yang berhasil guna dan
berdaya guna dengan didukung data tentang ketenagakerjaan sebagai dasar dalam menentukan
kebijakan perencanaan pembangunan.
Pada umumnya tingkat pengangguran disebabkan oleh ketidakseimbangan antara jumlah tenaga kerja
dengan jumlah lapangan pekerjaan yang mampu menyerapnya. Tingkat pengangguran sangatlah
berpengaruh dengan tingkat perekonomian di suatu daerah. Dengan adanya tingkat pengangguran
yang cukup tinggi, maka produktivitas daerah akan mengalami penurunan sehingga jumlah
pendapatan domistik bruto pun akan berkurang. Tingkat penganguran terbuka (TPT) di Kabupaten
Sumenep pada tahun 2011 berkisar 2,1 %, lalu pada tahun 2014 naik menjadi 3,18%
Tahun
No. Uraian
2011 2012 2013 2014 2015*
1. Jumlah Angkatan kerja (15-60 tahun) 455.151 443.854 624.294 622.460 626.640
2. Jumlah Penduduk bekerja 411.158 400.976 457.741 486.248 606.520
3. Jumlah penganguran terbuka 23.712 22.875 23.618 20.791 19.961
4. Jumlah penganguran terbuka (TPT) % 2,1 2,5 3,61 3,18 3,17
5. Jumlah pencari kerja 43.993 42.877 38.894 40.762 19.871
6. Pencari Kerja yang Terdaftar 2.518 1.648 1.677 1.246 1.105
7. Rata-rata Upah Minimum (Rp.) 785.000 825.000 965.000 1.225.000 1.253.500
Angkatan Kerja Kesempatan Kerja & Pencari Kerja di Kab. Sumenep Th. 2014
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 561
No. Kecamatan Angkatan Kerja Kesempatan Kerja Pengangguran Pencari Kerja
15 Dasuk 18.474 17.927 554 536
16 Manding 16.809 16.312 504 513
17 Batuputih 26.336 25.557 790 790
18 Gapura 23.129 22.445 693 694
19 Batang-batang 29.309 28.441 879 850
20 Dungkek 21.731 21.088 652 652
21 Nonggunong 8.383 8.135 251 251
22 Gayam 19.594 19.014 587 588
23 Raas 23.211 22.524 696 696
24 Sapeken 26.416 25.634 792 779
25 Arjasa 43.495 42.208 1.304 1.305
26 Kangayan 14.111 13.694 423 430
27 Masalembu 14.258 13.836 427 428
TOTAL 651.220 631.534 19.532 19.456
Sumber: Dinas Tenaga Kerja dalam Draft Sumenep in Figures 2015
Menurut Data BPS, penyandang masalah kesejahteraan sosial di Kabupaten Sumenep digambarkan
pada tabel berikut :
Tahun/Year
No Permasalahan Sosial
2012 2013 2014 2015
1 Anak terlantar 1.744 4.326 1.684 1.684
2 Pengemis/Gelandangan 259 314 259 259
3 Wanita Tuna Susila 5 68 0 0
4 Korban Narkotika 13 n.a n.a n.a
5 Anak Nakal 0 n.a n.a n.a
6 Mantan Napi 88 146 62 62
7 Penyandang Cacat 3.444 4.272 3.148 3.148
8 Korban Bencana Alam 112 657 118 118
9 Wanita Rawan Sosial Ekonomi 2.831 11.796 4.890 4.890
10 Keluarga Fakir Miskin 53.083 110.048 67.917 67.917
11 Keluarga Bermasalah Sosial Psikologis 10 149 74 74
12 Lanjut Usia Terlantar 7.007 15.625 5.969 5.969
13 Anak Balita Terlantar 239 373 53 53
Sumber data : Dinas Sosial dalam Draft Sumenep in Figures 2015
Beberapa data dibawah ini menunjukkan profil pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak di
Kabupaten Sumenep.
562 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017
Indikator Data Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
3. Kondisi Infrastruktur
Panjang jalan di Kabupaten Sumenep terdiri atas 48,824 km jalan Negara; 66,610 km jalan provinsi,
1.544,676 km jalan kabupaten dan 95,754 km jalan poros desa/lokal. Kondisi jalan Negara di
kabupaten Sumenep yaitu baik sepanjang 9,425 km, jalan sedang 19,339 km, rusak sedang 12,600 km
dan rusak berat sepanjang 7,460 km (menurut data BPS dalam Sumenep Dalam Angka tahun 2015).
Jalan-jalan poros desa juga perlu mendapat perhatian untuk memperlancar jalur ekonomi dan
membuka wilayah-wilayah terisolir. Kondisi jalan poros desa di Kabupaten Sumenep adalah 529,451
km dalam keadaan baik; 101,939 km keadaan sedang; 484,885 km keadaan rusak; dan sepanjang
513,265 km keadaan rusak berat.
No. Jenis Jalan Baik Rusak Ringan Rusak Sedang Rusak Berat Total (km)
1. Nasional 9,425 19,339 12,600 7,460 48,824
2. Provinsi 61,120
3. Kabupaten 667,361 376,165 - 501,150 1.544,676
Sumber Data : PU. Bina Marga Kab. Sumenep dalam Sumenep Dalam Angka, 2016
b. Pengairan
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 563
Tahun 2013 Tahun 2014
No Jenis Pelanggan Rata2 Jumlah Rata2 Produksi Rata2 Jumlah Rata2 Produksi
3 3
Pelanggan/bln Air (M /bln) Pelanggan/bln Air (M /bln)
6. Perusahaan Umum - - - -
7. Pelabuhan 2 70 2 37
c. Perhubungan
Sebagai daerah kepulauan, kapal laut merupakan salah satu sarana transportasi yang sangat penting
bagi masyarakat Sumenep, khususnya yang berada di kepulauan. Sumenep memiliki 6 pelabuhan,
yaitu Pelabuhan Kalianget, pelabuhan di Kangayan, Pelabuhan Batuguluk di Arjasa, Pelabuhan
Masalembu, Pelabuhan di Giligenting, dan Pelabuhan Talango. Selain pelabuhan, di kabupaten
Sumenep juga memiliki bandara yaitu bandara Trunojoyo yang berdiri sejak era pemerintahan Bupati
Soemaroem yang memerintah di Sumenep pada tahun 1970an. Bandara Trunojoyo mengalami era
keemasan pada awal-awal pembangunannya diawali dengan penerbangan secara langsung jemaah
haji Sumenep ke Surabaya tanpa melalui perjalanan darat yang menempuh waktu kurang lebih empat
jam.
Dan sejak bulan Mei 2015 Bandar Udara Trunojoyo mulai melayani penerbangan perintis yaitu rute
Sumenep – Surabaya dan Sumenep – Jember. Maskapai Susi Air sebagai operator penerbangan
perintis pertama di Sumenep akan melayani rute Sumenep - Surabaya setiap Kamis dan Jumat,
sedangkan untuk rute Sumenep - Jember akan dilayani setiap hari Kamis, dengan menggunakan
pesawat Cessna Grand Caravan berkapasitas 12 penumpang.
Kabupaten Sumenep memiliki kekayaan berupa bahan mineral bukan logam dan batuan, minyak bumi
dan gas bumi. Bahan mineral bukan logam dan batuan terdiri dari batu gunung, pasir, batu kapur,
tanah liat, kalsit,gypsum, dolomit, dan phospat. Eksploitasi bahan mineral bukan logam dan batuan
banyak dilakukan oleh masyarakat secara tradisional. Potensi Bahan Galian Golongan C dan tambang
strategis golongan A yang terletak di Pulau Pagerungan Besar Kecamatan Sapeken dan masih ada
beberapa tempat yang terindikasi mengandung gas dan minyak bumi disekitar perairan Pulau
Giligenting, Pulau Karamian Kecamatan Masalembu, perairan Pulau Ra’as.
564 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017
Jenis Jumlah Produksi (ton) Luas Areal (m2) Jumlah
No.
Pertambangan 2014 2015 2014 2015 Produksi (ton)
1. Batu Gunung * 82.208,00 72.408,00 39.014.752,9 39.014.752,9 Kec. Batuputih,
Lenteng
2. Pasir * 6.952,00 9.852,00 - - Kec. Dasuk,
Batang-batang,
Ambunten,
Pasongsongan,
Kalianget
4. Pasir Kerikil Batu* 63.672,40 65.572,40 - -
5. Pasir Kwarsa - - 41.242.847,96 41.242.847,96 Kec. Batuputih,
Lenteng
6. Gipsum - - 76.500,00 76.500,00
7. Tanah Liat - - 19.303.101,27 19.303.101,27 Kec. Ganding,
Raas, Gapura,
Masalembu
8. Oker - - 11.993.502,20 11.993.502,20 Kec. Batuputih,
Bluto, Lenteng,
Saronggi
9. Gypsum - - 76.500,00 76.500,00 Kec. Batuputih
10. Gamping/Dolomit* 6.952,00 6.852,00 78.029.505,69 78.029.505,69 Kec. Batuputih,
Pragaan, Talango
11. Phospat 72.233,20 3.901.475,28 3.901.475,28 Kec.
Pasongsongan,
Lenteng, Bluto,
Saronggi, Talango.
Jumlah Produksi Energi di Kabupaten Sumenep
Pada tahun 2015 beberapa keberhasilan yang dicapai oleh Kabupaten Sumenep sebagai salah satu wujud
dari kemajuan di berbagai bidang antara lain :
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 565
4. Pemenang 1 Lomba Pemilihan Petugas Operasi dan Pemeliharaan Jaringan dan Rawa Teladan Tingkat
Nasional
5. Juara 1 Lomba Pemilihan Petugas Operasi dan Pemeliharaan (O&P) Jaringan irigasi Teladan Tingkat
Provinsi
6. Sebagai Wakil Jawa Timur pada Pelaksanaan Olimpiade Sains Nasional (OSN) SMP Mata Pelajaran
Matematika di Palu Sulawesi Tengah
7. Juara 1 Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) Tingkat Provinsi
8. Juara II Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional Lukis Siswa Naional (FLS2N) Tingkat Provinsi
9. Juara II Olimpiade Olah raga Siswa Nasional (O2SN) Cabang Olahr aga Bulu TangkisTunggal Putra
Tingkat Provinsi
10. Harapan 1 Festival dan Lomba Seni Baca Puisi Siswa Naional (FLS2N) Tingkat Provinsi
11. Juara 1 Kategori Makanan dan Minuman berbahan dasar berkhasiat Tingkat Provinsi
12. Penghargaan Zero Accident 1.986.719 Jam kepada PDAM Sumenep, Tingkat Provinsi
13. Juara II Lomba Koperasi berprestasi kelompok Koperasi Pemasaran kepada KPRI “AL-IKHLAS”, Tingkat
Provinsi
14. Juara 1 Kreativitas Gelar Budaya Kerja SMPN 1 Sumenep, Tingkat Provinsi.
15. Juara 1 Stand Terbaik Pasar Rakyat Tingkat Provinsi Jawa Timur
566 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017
KOTA KEDIRI
A. KONDISI UMUM
1. Kondisi Geografis
2
Luas Wilayah Kota Kediri yang mencapai 63,40 km terbagi menjadi tiga Kecamatan, yaitu Kecamatan
Mojoroto, Kecamatan Kota dan Kecamatan Pesantren. Wilayah barat sungai secara keseluruhan
2
termasuk dalam wilayah Kecamatan Mojoroto dengan luas wilayah 24,6 km , dan timur sungai
sebagian termasuk dalam wilayah Kecamatan Kota dan Kecamatan Pesantren masing-masing dengan luas
2 2
wilayah 14,9 km dan 23,9 km .
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 567
2
Kecamatan Kelurahan Luas ( km )
Banjaran 1,209
Ngadirejo 1,470
Dandangan 1,100
Balowerti 0,830
Pocanan 0,214
Semampir 1,791
Jumlah 14,900
Pesantren Blabak 3,354
Bawang 3,449
Betet 1,691
Tosaren 1,361
Banaran 0,974
Ngletih 1,237
Tempurejo 1,864
Ketami 1,894
Pesantren 1,356
Bangsal 1,029
Burengan 1,283
Tinalan 0,926
Pakunden 1,024
Singonegaran 0,99
Jamsaren 1,471
Jumlah 23,903
Sumber: Kota Dalam Angka Kota Kediri 2014
Seluruh wilayah Kota Kediri berbatasan dengan wilayah Kecamatan Kecamatan yang termasuk wilayah
Pemerintah Kabupaten Kediri baik batas utara, timur, selatan maupun barat, yaitu Sebelah utara : Kec.
Gampengrejo, Sebelah Selatan : Kec. Kandat dan Kec. Ngadiluwih, Sebelah Timur : Kec. Wates dan Kec.
Gurah, Sebelah Barat :kec.Grogol dan Kec. Semen
Secara geografis, Kota Kediri terletak di antara 111,05°-112,03° Bujur Timur dan 7,45 o- 7,55 ° Lintang
Selatan. Dari aspek topografi, Kota Kediri terletak pada ketinggian rata-rata 67 m diatas permukaan
laut, dengan tingkat kemiringan 0-40%. Wilayah Kota Kediri terbelah oleh Sungai Brantas yang
mengalir dari selatan ke utara menjadi dua wilayah, yaitu wilayah barat sungai dan timur sungai.
2. Demografi
Jumlah Penduduk
Rumah
Tahun Laki-Laki &
Tangga Laki-Laki Perempuan
Perempuan
2010 73.255 132.153 135.679 267.832
2011 76.129 130.959 139.059 270.018
568 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017
2012 72.894 135.366 136.289 271.655
2013 72.953 137.931 138.420 276.351
2014 73.320 147.417 145.865 293.282
2015 157.112 155.877 312.999
2016 158.296 157.257 315.553
Sumber: BPS Kota Kediri (Data Susenas)
Komposisi Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin Kota Kediri Tahun 2016
3. Penggunaan Lahan
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 569
Kelompok Penggunaan Tanah Th 2014 Luas (Ha) %
h. Jasa Pendidikan 135,32 2
i. Jasa Peribadatan 6,07 0,09
j. lembaga Usaha 5,02 0,07
k. Pasar 18,38 0,27
l. Perbengkelan 0,69 0,01
m. Perdagangan Umum 65,29 0,96
n. Pergudangan 31,82 0,47
o. Perkantoran Perusahaan Swasta 3,07 0,05
p. Perumahan Bertingkat 4,05 0,06
q. Perumahan Teratur 246,68 3,64
r. Perumahan Tidak Teratur 1.965,33 29,02
s. Peternakan 0,88 0,01
t. Prasarana Transport 11,76 0,17
u. Tanah Kosong 54,11 0,8
Budidaya Pertanian 3.301,59 48,75
a. Perikanan 2,41 0,04
b. Pertanian Tanah Basah 2.845,60 42,02
c. Pertanian Tanah Kering 453,58 6,7
Non Budidaya 428,53 6,33
a. Hutan 354,91 5,24
b. Jalur Hijau
c. Makam 59,42 0,88
d. Taman Kota 1,85 0,03
e. Saluran lrigasi 8,66 0,13
f. Sungai 104,69 1,55
1. Kondisi Ekonomi
a. Pertanian
Luas panen komoditi padi sawah pada tahun 2015 yang tercatat di Dinas Pertanian Kota Kediri
meningkat 270 Ha (15,81%) dibanding tahun 2014 yaitu dari 1.707 Ha menjadi 1.977 Ha, begitu pula
dengan produksi meningkat 30,02% atau sebanyak 29.395 kwt dari jumlah produksi padi sawah
sebanyak 97.897 kwt pada tahun 2014 menjadi 127.292 kwt pada tahun 2015. Hal ini berdampak
langsung pada tingkat produktivitas lahan padi sawah, yang merupakan perbandingan antara hasil
panen/produksi dengan luas panen. Produktivitas lahan padi sawah terus mengalami fluktuasi selama
kurun waktu 2012-2015. Pada tahun 2012 produktivitas padi sawah mencapai 63,15 kwt per ha,
570 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017
menurun 2,40% menjadi 63,05 kwt per ha pada tahun 2013 dan kembali mengalami penurunan
sebesar 9,04% menjadi 57,35 kwt per ha pada tahun 2014, namun pada tahun 2015 mengalami
peningkatan yaitu 64,38 kwt per ha atau sebesar 10,91%.
Sementara itu hasil panen/produksi beberapa komoditi palawija khususnya ubi jalar mengalami
penurunan sangat signifikan dibanding tahun sebelumnya, yaitu produksi ubi jalar menurun dari 800
kwt pada tahun 2014 menjadi 350 kwt pada tahun 2015. Sedangkan produksi palawija untuk kacang
tanah dan kacang kedelai mengalami kenaikan, yaitu sebanyak 126 kwt kacang tanah dan 49 kwt
kacang kedelai yang berhasil diproduksi pada tahun 2015 dari 210 kwt kacang tanah dan 345 kwt
kacang kedelai yang berhasil diproduksi pada tahun 2014.
b. Perkebunan
Pada tahun 2014 produktivitas tanaman perkebunan (tebu) sebesar 990 Kw/Ha. Produktivitas
tanaman perkebunan (tebu) tersebut meningkat jika dibandingkan dengan tahun 2013 sebesar 898
Kw/Ha.
Meski terjadi peningkatan produktivitas dibanding tahun sebelumnya, namun nilai tersebut belum
mencapai target yang seharusnya. Faktor penyebab tidak tercapainya target capaian kinerja
produktivitas tanaman tebu tahun 2014 adalah karena :
1). Bulan basah yang cukup lama (6 bulan) menurunkan bobot tebu
2). Intensitas hujan yang tinggi menghentikan fase vegetatif lebih cepat sehingga tebu stagnasi
pertumbuhannya (tinggi tebu berkurang).
c. Peternakan
Jumlah produksi hasil ternak (daging, telur dan susu) tahun 2014 sebesar 2874,93 ton. Hasil tersebut
lebih tinggi dibandingkan dengan realisasi produksi tahun 2013 sebesar 2652,69 ton. Meski terjadi
peningkatan produktivitas dibanding tahun sebelumnya, namun nilai tersebut belum mencapai target
yang seharusnya. Faktor penyebab tidak tercapainya target capaian kinerja produksi hasil ternak tahun
2014 adalah karena :
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 571
1). Rendahnya produksi daging karena harga daging yang tinggi sehingga konsumsi masyarakat
menurun. Produksi susu sedikit menurun karena populasi ternak sapi perah sedikit menurun
disebabkan adanya ternak sapi perah yang dipotong sebagai dampak mahalnya harga sapi di
tahun 2013.
2). Produksi telur meningkat karena masuknya telur dari luar Kota Kediri serta bertambahnya
populasi ternak ayam petelur dan bertambahnya peternak ayam petelur
Struktur perekonomian (menurut lapangan usaha) Kota Kediri sampai tahun 2014 masih didominasi
oleh dua sektor utama, yaitu sektor industri pengolahan yang menyumbang kontribusi terbesar 70%,
dan sektor perdagangan, hotel dan restoran sebesar 22%. Sedangkan sisanya disumbang oleh sektor
keuangan, persewaan dan jasa keuangan (5%), jasa-jasa lain (1%), pertanian (0,18%), listrik, gas, dan
air bersih (0,3%), serta bangunan (0,2%).
Sektor industri pengolahan di Kota Kediri didominasi oleh sub-sektor makanan, minuman, dan
tembakau (99,95%), sedangkan sisanya disumbang oleh sub-sektor lain dengan proporsi relatif
berimbang. Sektor industri pengolahan ini pada umumnya bersifat padat karya (labor-intensive),
sehingga peningkatan sektor ini bisa memberikan nilai tambah seperti banyaknya penyerapan tenaga
kerja.
Peningkatan peran sektor industri, khususnya UMKM, juga terus dilakukan dengan melakukan
pembinaan kepada pelaku-pelaku UMKM yang difokuskan dalam 17 sentra UMKM. 17 sentra UMKM
meliputi sentra produk tahu, tenun, mebel, PK5 Palinglima Polim, PK5 Terminal Baru, PK5 Alon-alon,
PK5 Lingkar Sekartaji, Pedagang Grosir Pasar Grosir Ngronggo, Tahu Tempe, Emping, Sulak, Penjahit,
Kaca, Tusuk Sate, Kue Basah, Jamu Gendong, dan Krupuk. PK5 Jl. Sriwijaya juga berhasil dipindahkan
dan ditempatkan di Pasar Pagi Kaliombo dengan fasilitas dan tatanan yang lebih layak.
Tabel Perindustrian
No Uraian Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016
1 Industri Besar
Jumlah Unit 3 3 3 3
Usaha
Jumlah Tenaga 30.850 30.284 22.181 22.181
Kerja
Nilai Investasi 3.367.170 3.367.170 3.367.170 3.367.170
(juta rp)
2 Industri Kecil dan
Menengah
Jumlah Unit
Usaha 635 662 662 666
Jumlah Tenaga 6.258 6.339 6.383 6.520
Kerja 79.053 80.554 80.554 81.690
Nilai Investasi
(juta rp)
3 Sentra Industri
572 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017
No Uraian Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016
Jumlah Unit
Usaha 731 729 733 738
Jumlah Tenaga
Kerja 1.500 1.493 1.501 1.511
Nilai Investasi
(juta rp) 1.613 1.702 1.730 1.810
4 Industri Non
Formal
Jumlah Unit 1.578 1.597 1.643 1.698
Usaha
Jumlah Tenaga 3.938 3.994 4.041 4.095
Kerja
Nilai Investasi 4.695 4.781 4.958 5.523
(juta rp)
5 Industri
Jumlah Unit
Usaha 2.947 2.991 3.041 3.105
Jumlah Tenaga
Kerja 42.546 42.110 34.106 34.307
Nilai Investasi
(juta rp) 3.452.531 3.454.207 3.454.412 3.456.193
Sumber : Dinas Perdagangan dan Perindustrian
e. Investasi
Kota Kediri merupakan salah satu kota dengan iklim investasi yang baik. Komite Pemantauan
Pelaksanaan Otonomi Daerah (KPPOD) dalam laporannya menyebutkan bahwa Kota Kediri menempati
urutan ke-16 yang memiliki daya saing investasi terbaik di Indonesia. Peranan Kota Kediri cukup besar
dalam konteks pengembangan wilayah di Jawa Timur, yaitu sebagai jalur transportasi regional antara
Surabaya dengan Tulungagung, Nganjuk, Blitar, Malang, dan Trenggalek. Sebagai kota menengah, Kota
Kediri memiliki fungsi sebagai pusat pelayanan tersier, yakni industri, perdagangan, pemerintahan,
dan pendidikan tinggi.
Secara keseluruhan perekonomian Kota Kediri pada tahun 2014 dalam kondisi yang cukup kondusif.
Kondusifnya kondisi perekonomian ini menggambarkan bahwa Kota Kediri adalah wilayah yang
potensial sebagai aktivitas investasi para investor baik dari dalam maupun luar wilayah untuk
menanamkan modalnya dalam berbagai sektor ekonomi.
Sektor utama di Kota Kediri yang memiliki potensi untuk dikembangkan yang terbukti bisa membuka
peluang investasi bagi para investor dengan tingkat pengharapan keuntungan investasi yang tinggi di
masa depannya adalah sektor industri pengolahan, jasa hiburan dan rekreasi, perdagangan, hotel dan
restoran, keuangan, persewaan, jasa perusahaan, serta sektor pengangkutan dan telekomunikasi.
Pengembangan sektor-sektor tersebut melalui investasi bisa menumbuhkan efek multiplier bagi sektor
yang lainnya. Sehingga para investor tidak hanya mendapatkan profit saja, melainkan juga mendorong
pertumbuhan sektor lain yang berkaitan dan bisa membuka peluang lapangan usaha baru.
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 573
Tabel Data Investasi Kota Kediri
Tahun Bidang Usaha Unit Usaha Investasi
2012 12 1.048 430.076.051.747
2013 12 517 199.632.311.112
2014 11 630 2.049.007.775.076
2015 11 598 689.292.500.000
2016 11 660 560.495.587.227
Sumber : DPM
f. Koperasi
Kemampuan UMKM dan koperasi sebagai basis penggerak ekonomi kerakyatan terus ditingkatkan
melalui pelbagai ragam pembinaan dan fasilitasi oleh Pemerintah Kota Kediri. Penyediaan dana
penyertaan modal berbunga ringan (4% per tahun) untuk UMKM dan Koperasi yang disalurkan melalui
Bank Jatim Kediri dan PD BPR Kota Kediri sampai tahun 2014 sudah memasuki tahun ke-6 dengan
serapan dana mencapai Rp. 4.873.000.000,- dengan cakupan jumlah nasabah yang semakin merata.
Sasaran pembinaan dan fasilitasi tersebut adalah keseluruhan koperasi dan UMKM yang ada dimana
jumlah UMKM di Kota Kediri pada tahun 2014 telah mencapai 16.788 unit. Dari jumlah tersebut yang
termasuk UMKM Tangguh sebanyak 13.576 unit, dan yang termasuk UMKM mandiri sebanyak 12.641
unit. Sedangkan jumlah koperasi aktif pada Tahun 2014 sebanyak 378 unit, dan yang termasuk
koperasi berkualitas mencapai 216 unit.
g. Pariwisata
Pengembangan pariwisata Kota Kediri merupakan program utama pengembangan kota. Kawasan
pariwisata meliputi pariwisata budaya, pariwisata alam dan pariwisata buatan.
574 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017
e) Masjid Agung Kota di Kelurahan Kampung Dalem;
f) Klentheng Tri Dharma di Kelurahan Ringin Anom;
g) Komplek Makam Islam Mbah Wasil;
h) Masjid Aulia di Kelurahan Setono Gedong; dan
i) Gereja Merah di Keluruahan Mojoroto.
Rencana pengembangan jenis pariwisata baru di Kota Kediri meliputi pariwisata industri, pariwisata
belanja dan kuliner, pariwisata olah raga dan seni, serta pariwisata modern.
2. Kondisi Sosial
a. Pendidikan
Banyaknya Sekolah, Ruang Belajar, Kelas Guru dan Murid dirinci Menurut Jenis dan Status Sekolah,
2015/2016
Tabel Kondisi Sekolah Negeri dan Swasta di Kota Kediri
Ruang
Tingkat dan Status Sekolah Kelas Guru Murid
Belajar
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1. Sederajat Sekolah Dasar
- Negeri 2 30 37 52 1.281
- Swasta 14 105 108 183 2.343
2. Sederajat SLTP
- Negeri 3 76 87 181 3.147
- Swasta 6 60 61 141 1.929
3. Sederajat SLTA
- Negeri 2 64 63 155 2.311
- Swasta 3 26 41 118 1.162
Jumlah 30 361 397 830 12.173
Sumber : Dinas Pendidikan Kota Kediri
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 575
Tabel Penduduk Kota Kediri Berdasarkan Tingkat Pendidikan
b. Kesehatan
576 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017
Spesialis Urologi 2 1 +1
Spesialis THT 8 1 +7
Spesialis Kulit Kelamin 5 1 +4
Spesialis Orthopedi 6 1 +5
Spesialis Patologi Klinik 3 3 -
Spesialis Kesehatan Jiwa 3 1 +2
Spesialis KFR 3 1 -3
Spesialis Bedah Syaraf 1 1 -
Spesialis Bedah Anak 1 1 -
Spesialis Bedah Plastik - 3 -3
Spesialis Andrologi 1 - +1
Spesialis Radiologi 6 3 +3
Spesialis Gizi Klinik 2 - +2
Spesialis Bedah Mulut 1 2 -1
Spesialis Orthodonsia 2 2 -
Spesialis Konservasi Gigi 1 2 -1
Spesialis Periodensi - 1 -1
Spesialis Syaraf Anak 1 1 -
Spesialis Fisioterapis 1 - -
c. Ketenagakerjaan
Jumlah PMKS di Kota Kediri pada tahun 2014 sebanyak 4.755 jiwa atau sebesar 1,62 % dari jumlah
penduduk Kota Kediri sebanyak 293.282 jiwa. berbagai program dan kegiatan yang dilaksanakan oleh
pemerintah Kota Kediri secara signifikan mampu menurunkan jumlah PMKS di Kota Kediri, jika
dibandingkan dengan data tahun 2013 sebanyak 5.796 jiwa yang bersesuaian dengan 2,17 % jumlah
penduduk Kota Kediri.
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 577
Pelayanan rehabilitasi sosial yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Kediri melalui pemberian berbagai
bantuan dan pelatihan ketrampilan merupakan strategi yang mendorong penurunan jumlah PMKS di
Kota Kediri. Hal ini dilakukan dalam rangka menumbuhkan semangat pemberdayaan ekonomi
produktif sebagai wujud komitmen Pemerintah Kota Kediri dalam penanganan Penyandang Masalah
Kesejahteraan Sosial. Pelayanan rehabilitasi sosial tersebut juga didukung oleh tingginya motivasi dan
perubahan sikap mental PMKS dalam meningkatkan taraf hidupnya turut berperan sebagai akselerator
keberhasilan penurunan PMKS di Kota Kediri.
Jumlah kader wanita yang dibina pada tahun 2014 sebanyak 21.517 kader. Jika dibandingkan dengan
realisasi tahun 2013, jumlah kader wanita yang dibina mengalami peningkatan yaitu dari 11.911 orang
menjadi 21.517 orang pada tahun 2014. Faktor pendorongnya yaitu bertambahnya wanita yang aktif
sebagai kader. Agar para kader tetap aktif dan makin bertambah maka perlu pembinaan kepada kader
untuk lebih dioptimalkan dimasa mendatang serta perlunya reward yang diberikan kepada para
kader wanita.
Jumlah Lembaga Perlindungan Perempuan yang Aktif pada tahun 2014 sejumlah 18 buah mengalami
peningkatan dari 7 lembaga pada tahun 2013. Namun demikian masih diperlukan adanya upaya untuk
lebih menggerakkan dan memberdayakan serta lebih meningkatkan koordinasi yang intensif dengan
lembaga-lembaga perlindungan perempuan yang ada di Kota Kediri sehingga peningkatan lembaga
perempuan yang aktif semakin signifikan dan kedepan seluruh lembaga perempuan yang ada di Kota
Kediri dapat menjadi lembaga yang aktif berperan dan menjalankan fungsinya dalam perlindungan
perempuan.
Pada Tahun 2014 jumlah KDRT yang ada sejumlah 18 dari jumlah Rumah Tangga sebesar 73.320. Jika
dibandingkan dengan tahun 2013, rasio KDRT menunjukkan peningkatan, yaitu dari 11 kasus menjadi
18 kasus. Pada tahun 2014 jumlah KDRT yang difasilitasi/diadvokasi sejumlah 18 kasus. Namun
demikian, perlu dicermati bahwa belum semua korban KDRT berani melaporkan diri sebab hal
tersebut bagi sebagian besar korban adalah sebagai aib yang harus ditutupi. Untuk itu, perlu selalu
diadakan sosialisasi tentang KDRT dan trafficking serta mempermudah akses pelaporan dan menjaga
kerahasiaan pelapor.
3. Kondisi Infrastruktur
Infrastruktur transportasi yaitu jalan dan jembatan mempunyai kontribusi terbesar dalam melayani
mobilitas manusia maupun komoditas perdagangan, jasa, industri, dan kegiatan ekonomi masyarakat
578 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017
lainnya. Infrastruktur jalan dan jembatan di Kota Kediri sudah terpenuhi di seluruh wilayah sehingga
sudah tidak ada wilayah yang terisolasi dan semua lokasi bisa dijangkau dengan mudah. Kualitas
infrastruktur transportasi Kota Kediri yang baik ini semakin memperlancar aktivitas ekonomi di Kota
Kediri dan daerah-daerah sekitarnya.
Kondisi jalan penghubung antar wilayah sudah tersedia dengan baik dan terawat, sehingga Kota Kediri
mampu berperan sebagai sentra alur distribusi dan mobilitas barang dan jasa bagi kawasan regional.
Data tahun 2014 menunjukkan panjang jalan perkotaan yang baik di Kota Kediri mencapai 282,745 km.
Kondisi jembatan, terminal penumpang maupun terminal barang, jalur kereta api dan stasiun di Kota
Kediri juga berfungsi dengan baik. Kondisi jembatan di Kota Kediri yang baik pada tahun 2014
sebanyak 49 jembatan. Kondisi tiga jembatan besar yang melintas Sungai Brantas masih memadahi
dan berfungsi maksimal. Selain pembangunan sejumlah jembatan kecil, pada tahun 2014 Pemerintah
Kota Kediri juga telah melakukan upaya perencanaan ulang untuk Pembangunan Jembatan Brawijaya
yang sempat terhenti.
Tingkat keselamatan dan kenyamanan bertransportasi di Kota Kediri pada tahun 2014 juga terus
ditingkatkan melalui rehabilitasi dan pemeliharaan infrastruktur lalu lintas angkutan jalan dan
pengamanan lalu lintas. Hasil peningkatan infrastruktur lalu lintas pada tahun 2014 terlihat dari
peningkatan jumlah ruas jalan yang bermarka lalu lintas, peningkatan jumlah persimpangan ruas jalan
yang dilengkapi rambu pendahulu petunjuk jalur jalan, dan peningkatan jumlah persimpangan ruas
jalan yang dipasang warning light maupun traffic light.
b. Perumahan
Luas Kepadatan
Wilayah Jumlah Rumah Wilayah Bangunan Keterangan
(Ha) (Rumah/Ha)
Kecamatan Mojoroto 21.172 2460 9 Rendah
Kecamatan Kota 19.490 1490 13 Rendah
Kecamatan Pesantren 15.920 2390 7 Rendah
Sumber:RP3KP Kota Kediri 2012-2032
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 579
Kondisi Permukiman Dilihat dari Tingkat Kekumuhannya Kota kediri
c. Pengairan
d. Perhubungan
Panjang jalan Kota Kediri yang tercatat di Dinas Pekerjaan Umum Kota Kediri pada tahun 2013 adalah
331.345 km, bertambah 178 km yang sebelumnya masih jalan tanah sudah menjadi jalan aspal dengan
kondisi baik 236,920 km, sedang 62,595 km, rusak 29,245 km dan rusak berat 2,585 km.
Volume penumpang kereta api yang berangkat dan datang di stasiun Kota Kediri pada tahun 2013
mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun 2012. Jumlah penumpang datang pada tahun
2013 sebanyak 534.104 orang, sedangkan pada tahun 2012 sebanyak 525.510 orang orang atau
meningkat sebanyak 8.594 orang atau sebesar 1,64 persen demikian pula dengan penumpang yang
berangkat, pada tahun 2012 mencapai 536.213 orang, meningkat menjadi 557.173 orang pada tahun
2013 atau sebesar 3,91%.
Di lingkup dalam negeri, baik surat yang diterima maupun dikirim pada tahun 2013 mengalami
peningkatan yang cukup signifikan, yaitu surat diterima meningkat 84.744 surat (29,99%) menjadi
sebanyak 367.345 surat dari surat dalam negeri yang diterima tahun 2012 sebanyak 282.601 surat.
Demikian pula untuk surat yang dikirim meningkat sebanyak 241.265 surat atau 26,11% dibanding
dengan surat dalam negeri tahun 2012 sebanyak 924.102 surat. Sedangkan di lingkup luar negeri,
surat yang diterima dan dikirim melalui kantor Pos Kota Kediri pada tahun 2013 juga mengalami
peningkatan, yaitu surat diterima menjadi 9.321 surat dari 7.238 surat diterima pada tahun 2012 dan
surat dikirim menjadi 4.292 surat dari 3.869 surat dikirim pada tahun 2012.
580 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017
C. PRESTASI DAN PENGHARGAAN YANG DIRAIH
Penghargaan yang diperoleh sebagai buah keberhasilan kinerja Instansi Daerah di seluruh jajaran
Pemerintah Kota Kediri yang diwujudkan dalam inovasi atau terobosan kreatif dalam penyelenggaraan
pemerintahan dan pembangunan selama tahun 2012-2014 terinci sebagaimana dibawah ini ;
2012 1) Berada pada Peringkat ke – 3 untuk 1) Peringkat ke–16 Integritas Layanan Publik oleh
Integritas Layanan Publik Tingkat KPK.
Propinsi Jawa Timur, setelah Kota 2) Juara III tingkat Nasional lomba memasak berbasis
Surabaya dan Kota Madiun. pangan lokal non tepung terigu dan beras.
2) Piala Gubernur dalam Lomba Karya 3) Juara umum tingkat Nasional masak serba ikan
Penanggulangan Kemiskinan Tahun serta Juara I olahan serba ikan menu balita, Juara
2012 sebagai: III tingkat Nasional olahan serba ikan menu
- Juara I Kategori Perseorangan atas keluarga dan Juara III tingkat Nasional kudapan
nama Siti Ruqoyah (pengrajin tenun serba ikan.
ikat Bandar Kidul) 4) Penghargaan tingkat Nasional produksi beras
- Peringkat 6 (enam) besar nominator diatas 5%.
Kategori Pemerintahan 5) Penghargaan Adiwiyata Tingkat Nasional untuk
3) Penghargaan Gubernur Jawa Timur SMPN 4.
atas partisipasinya dalam membantu 6) Penghargaan Adipura Kategori Kota Sedang Tahun
kelancaran penyelenggaraan Pemilu 2012 dari Presiden Republik Indonesia.
Presiden dan Wakil Presiden tahun 7) ICT Pura Tingkat Madya Penghargaan dari Menteri
2009 di Jawa Timur. Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia.
4) Piagam dari Provinsi Jawa Timur
sebagai Juara I Lomba Kerapian dan
Ketertiban Pasukan Upacara
Peringatan HUT ke 62 Satpol PP Tahun
2012. 8) Piagam penghargaan dari Menteri Perhubungan
5) Juara Harapan I Lomba makanan khas Repubik Indonesia (Dinas Perhubungan) kepada
daerah tingkat Bakorwil Bojonegoro. Bapak Edi Santoso A.Ma PKB sebagai penguji
6) Juara III lomba pangan lokal 3B tingkat kendaraan bermotor teladan I Tingkat Nasional
Provinsi. Tahun 2012 jenjang kompetensi penguji penyelia.
7) Juara III tingkat Provinsi dalam Lomba
Masak Serba Ikan.
8) Juara Harapan III gelar produk olahan
hasil pertanian tingkat propinsi
9) Penghargaan Tingkat Propinsi sebagai
Kelurahan berseri (Bersih dan Lestari)
untuk Kelurahan Tinalan Tingkat
Pratama dan Kelurahan Lirboyo Tingkat
Madya.
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 581
Tahun Penghargaan Tk. Provinsi Penghargaan Tk. Nasional
2013 1) Penghargaan Desa/Kelurahan Bersih 1) Juara I Lomba 10 Program Pokok PKK Kategori
dan Lestari Kategori Mandiri Tahun KDRT Tingkat Nasional untuk Kelurahan Bandar
2013 yang diserahkan Iangsung oleh Kidul Kecamatan Mojoroto diterima di
Gubernur Jawa Timur kepada Banjarnegara, Banjarmasin (Pengharagaan Pakarti
Kelurahan Tinalan Kecamatan Madya dari Ketua TP PKK Pusat);
Pesantren Kota Kediri di Kabupaten 2) Penghargaan Adipura dari Presiden RI (DTRKP);
Gresik pada tanggal 28 Juni 2013 pada 3) Juara Harapan I Kelurahan Berhasil Tingkat
saat Puncak Acara Hari Lingkungan Nasional Tahun 2013 (Kelurahan Rejomulyo
Hidup se- Dunia di Propinsi Jawa Timur; Kecamatan Kota)
2) Juara I Kelurahan Berhasil Tingkat 4) Sertifikat ISO 9001”2008 oleh Worldwide Quality
Propinsi Jatim Tahun 2013 (Kelurahan Assurance (WQA) kepada Dinas Kesehatan Kota
Rejomulyo Kecamatan Kota); Kediri (Penghargaan untuk kategori Dinas
3) Juara II Lomba Gotong Royong Terbaik Kesehatan ini merupakan kaIi pertama di Jawa
Tingkat Propinsi Jawa Timur (Kelurahan Timur dan urutan ke 4 tingkat Nasional);
Ketami Kecamatan Pesantren); 5) Penghargaan Adiwiyata Mandiri kepada SMPN 1
4) Juara I Lomba Gelar Produk Olahan Kediri. Telah ditetapkan 120 (seratus dua puluh)
dalam rangka Hari Kridha Pertanian ke sekolah sebagai peraih penghargaan Adiwiyata
- 41 Tk. Propinsi; Mandiri pada Malam Anugerah Lingkungan, pada
5) Penghargaan Desa/Kelurahan Bersih tanggal 10 Juni 2013 di Jakarta;
dan Lestari Tingkat Perintis Tahun 2013 6) Penghargaan sebagai sekolah berbudaya
diberikan kepada Kelurahan Rejomulyo Iingkungan kepada SMPN 4 Kediri. Diserahkan
Kecamatan Kota Kota Kediri; pada Malam Anugerah Lingkungan, pada tanggal
6) Penghargaan Desa/Kelurahan Bersih 10 Juni 2013 di Jakarta;
dan Lestari Tingkat Perintis Tahun 2013 7) Predikat Kota Layak Anak tingkat Pratama
diberikan kepada Kelurahan Lirboyo diberikan pada saat peringatan Hari Anak Nasional
Kec. Mojoroto Kota Kediri; tanggal 22 Juli 2013 oleh Kementerian
7) Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan
8) Penghargaan Desa/Kelurahan Bersih Anak (KPPPA). Tercatat hanya ada 11 daerah di
dan Lestari Tingkat Madya Tahun 2013 Jatim yang merengkuh prestasi bergengsi ini,
diberikan kepada Kelurahan Sukorame delapan diantaranya adalah Kabupaten. Yang kota
Kec. Mojoroto Kota Kediri; hanya Kota Malang, Kota Surabaya dan Kota
9) Juara Harapan I Camat Berprestasi Tk. Kediri;
Propinsi ( Kecamatan Kota); 8) Manggala Karya Kencana ( KB ) Tk. Nasional
10) Juara Harapan I Festival Makanan Khas diberikan oleh Wakil Presiden RI Boediono pada
Daerah Tk. Bakorwil Bojonegoro; puncak Acara Peringatan Hari Keluarga Nasional di
11) Juara Adikarya Pangan Nusantara Tk. Selaparang, Mataram, NTB pada 6 Juli 2013;
Propinsi Kategori Pelopor Kepala 9) Penghargaan Adiwiyata Tk. Propinsi dan Tk.
Pemerintahan Desa/ Kelurahan; Nasional ( MAN 3 ).
12) Juara I Model Kelompok Rumah
Pangan Lestari (KRPL) Tk. Propinsi
582 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017
Tahun Penghargaan Tk. Provinsi Penghargaan Tk. Nasional
Jatim.
2014 1) Masuk Dua Besar Tingkat Provinsi 1) Juara I Peserta Terbaik Jambore Koperasi
untuk Penghargaan Pro Poor Award Mahasiswa Tk. Nasional;
Tahun 2014 2) Anugerah Adipura dalam Rangka Hari Lingkungan
2) Pembinaan Inovator Penganugerahan Hidup Nasional 2014 dari Presiden RI
Inovasi Teknologi Tk. Provinsi Tahun 3) Terbaik I Pameran Belitung Fair 2014
2014 Bidang Teknologi Informasi dan 4) 50 Bendaharawan Kontribusi Pajak Terbesar Kota
Komunikasi; Kediri Berdasarkan NPWP Pembayar Oleh
3) Peringkat III Lomba Uji Kompetensi Kementrian Keuangan RI Dirjen Pajak Kanwil DJP
Kompetensi Koperasi Melalui Berpacu Jatim III KPP Pratama Kota Kediri
dalam Koperasi Propinsi Jatim 2014 5) Tingkat Sekolah Dasar Anugerah Tunas Muda
Tingkat Koperasi Wanita; Pemimpin Indonesia (TMPI) Dalam Rangka
4) Juara I Lomba Perikanan Budidaya Rakornas KLA 2014
Tingkat Propinsi Jatim Tahun 2014 6) Sertifikasi Eliminasi Malaria Oleh Menkes RI
Kategori Kelompok Pembudidaya Ikan Dalam Rangka Eliminasi Malaria
Hias; 7) Penghargaan Tingkat Nasional Lomba Wahana
5) Terbaik Kedua Frestival Makanan Khas Tatanugraha Kategori Lalu Lintas
Kabupaten/Kota se-wilayah kerja 8) Penghargaan Atas Upayanya Membina Dan
Badan Koordinasi wilayah pemerintah Mengembangkan Kota Kediri Menjadi Kota Peduli
dan pembangunan (BAKORWIL) Hak Asasi Manusia Pada Tahun 2013 Oleh Menteri
Bojonegoro Tahun 2014 Dalam Rangka Hukum Dan Hak ASASI Manusia Republik
Peringkatan Hari Jadi ke-69 Propinsi Indonesia
Jatim;
6) Juara II Kategori Penampilan dan
Penyajian dan Cita Rasa (Penampilan
dan Aspek Keamanan Pangan) Lomba
Cipta Menu Penganekaragaman
Pangan Tahun 2014 Tk. Propinsi Jatim;
7) Juara I Kategori Koperasi Mahasiswa
Lomba Berpacu Dalam Koperasi Tk.
Propinsi Jatim;
8) Juara II Kategori Koperasi Siswa Lomba
Berpacu Dalam Koperasi Tk. Propinsi
Jatim;
9) Juara III Kategori Wanita Lomba
Berpacu Dalam Koperasi Tk. Propinsi
Jatim;
10) Juara II Kuis Jambore Berani Dalam
Rangka Jambore Koperasi Pemuda /
Sekolah Tk. Propinsi Jatim;
11) Juara II Stand Up Comedy Dalam
Rangka Jambore Koperasi Pemuda /
Sekolah Tk. Propinsi Jatim;
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 583
Tahun Penghargaan Tk. Provinsi Penghargaan Tk. Nasional
584 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017
Tahun Penghargaan Tk. Provinsi Penghargaan Tk. Nasional
HKN 2014
24) Juara I Putri Tingkat Propinsi Jawa
Timur Lomba Duta Kesehatan Remaja
Tingkat SMA Dalam Rangka Hari
Remaja Internasional dan HKN
25) Penghargaan Fasilitas Kesehatan
Tingkat Pertama BPJS Kesehatan
Divisi Regional VII Tahun 2014
Terbaik 2 Kategori Puskesmas
(Puskesmas Pesantren I Kota Kediri)
Dalam Rangka Jambore Pelayanan
Primer I 2014
Sumber: Bappeda Kota Kediri, 2014
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 585
KOTA BLITAR
A. KONDISI UMUM
1. Kondisi Geografis
Kota Blitar terletak pada koordinat 112°14’-112°28’ Bujur Timur dan 8°2’-8°8’ Lintang Selatan, tepatnya
berada di tengah wilayah Kabupaten Blitar. Jarak tempuh dari ibukota Propinsi Jawa Timur ± 160 km ke
arah Barat Daya.
Kabupaten Blitar adalah satu- satunya kabupaten/kota yang berbatasan langsung dengan Kota Blitar
karena posisi Kota Blitar berada ditengah wilayah Kabupaten Blitar. Adapun kecamatan di Kabupaten Blitar
yang berbatasan dengan wilayah Kota Blitar adalah sebagai berikut: sebelah Utara berbatasan dengan
Kecamatan Nglegok dan Kecamatan Garum, sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Kanigoro dan
Kecamatan Garum, di sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Kanigoro dan Kecamatan
Sanankulon, dan sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Sanankulon dan Kecamatan Nglegok.
Dilihat dari topografinya wilayah Kota Blitar masih termasuk dataran rendah. Namun wilayah bagian utara
relatif lebih tinggi dibandingkan dengan wilayah bagian selatan. Ketinggian di bagian utara sekitar 245 m
dari permukaan air laut dengan tingkat kemiringan 2° sampai 15°. Semakin ke selatan tingkat
ketinggiannya semakin menurun yaitu bagian tengah sekitar 175 m dan bagian Selatan 140 m dengan
tingkat kemiringan 0° sampai 2°. Secara rata-rata ketinggian Kota Blitar dari permukaan air laut sekitar 156
meter.
Sungai Lahar merupakan satu- satunya sungai yang mengalir di Kota Blitar. Hulu Sungai Lahar berada di
gunung Kelud menuju ke sungai Brantas dengan panjang ± 7,84 km. Jenis tanah Regusol dan Litusol yang
ada di Kota Blitar berasal dari gunung Kelud (Vulkan). Jenis tanah tersebut mempunyai konsis- tensi
gembur, korositas tinggi dan tahan terhadap erosi.
2. Kondisi Demografi
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 587
No. Kecamatan/Kelurahan 2010 2011 2012 2013 2014
3. Kauman 5.977 6.067 6.127 6.163 6.320
4. Bendo 5.128 5.271 5.374 5.454 5.533
5. Tanggung 4.847 5.056 5.140 5.234 5.300
6. Sentul 7.126 7.281 7.424 7.533 7.677
7. Ngadirejo 3.206 3.317 3.396 3.482 3.444
Kec. Sananwetan 52.742 53.817 54.563 54.945 53.649
1. Rembang 2.795 2.883 2.948 2.960 2.985
2. Klampok 4.144 4.314 4.396 4.477 4.414
3. Plosokerep 4.403 4.495 4.529 4.546 4.631
4. Karangtengah 7.096 7.201 7.269 7.323 7.169
5. Sananwetan 13.668 13.784 13.931 13.934 13.573
6. Bendogerit 10.541 10.728 10.831 10.904 10.317
7. Gedog 10.095 10.412 10.659 10.801 10.560
Jumlah 140.574 143.218 145.300 146.602 145.111
Sumber: Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Blitar
3. Penggunaan Lahan
Penggunaan lahan menurut jenisnya di Kota Blitar dibagi menjadi 2 yaitu lahan sawah dan lahan bukan
sawah/lahan kering. Lahan sawah di Kota Blitar mempunyai luas 1.141 ha dan lahan kering mempunyai
luas 2.115 ha. Berdasarkan penggunaan lahan menurut penggunaannya di Kota Blitar terdiri dari sawah,
bangunan/pekarangan, tegalan/kebun, kolam/empang, dan lain-lain. Dari luas lahan Kota Blitar 3.256 ha,
paling banyak diusahakan untuk bangunan/pekarangan adalah 51,12%, sawah adalah 35,04% dan yang
diusahakan untuk lain-lain adalah 12,44%.
Apabila dilihat dari kondisi pemanfaatan lahan yang ada, penggunaan lahan Kota Blitar masih terdapat
cukup ruang terbuka, baik ruang terbuka hijau (RTH) maupun ruang terbuka non hijau (RTNH). Penyediaan
RTH bertujuan untuk menjaga ketersediaan lahan sebagai kawasan resapan air, menciptakan aspek
planologis perkotaan melalui keseimbangan antara lingkungan alam dan lingkungan binaan yang berguna
untuk kepentingan masyarakat, dan untuk meningkatkan keserasian lingkungan perkotaan sebagai sarana
pengaman lingkungan perkotaan yang aman, nyaman, segar, indah dan bersih.
1. Kondisi Ekonomi
a. Pertanian
Luas Panen, Produksi, dan Rata-Rata Produksi Padi Sawah menurut Kecamatan 2014
588 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017
Luas Panen, Produksi, dan Rata-Rata Produksi Jagung menurut Kecamatan 2014
Luas Panen, Produksi, dan Rata-Rata Produksi Kacang Tanah menurut Kecamatan 2014
b. Peternakan
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 589
Kelompok Industri Sukorejo Kepanjen Kidul Sanan Wetan
- Tenaga Kerja 2.862 969 187
- Nilai Investasi (Juta Rp) 3.561.713 7.553.921 4.764.172
- Nilai Produksi (Juta Rp) 126.272.217 123.821.119 7.713.806
2. Industri Non Formal/
- Unit Usaha 960 669 569
- Tenaga Kerja 1.821 1.500 1.087
- Nilai Investasi (Juta Rp) 2.976.705 2.076.785 2.518.750
- Nilai Produksi (Juta Rp) 41.707.510 30.723.554 17.521.906
2. Kondisi Sosial
a. Kesehatan
Salah satu tujuan pembangunan adalah peningkatan kualitas hidup masyarakat. Selain dari sisi ekonomi,
kualitas hidup seseorang juga ditentukan oleh kualits kesehatannya. Segala upaya dilakukan agar seluruh
masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan secara mudah dan merata. Upaya yang dilakukan
pemerintah antara lain dengan membangun dan melengkapi sarana prasarana kesehatan serta
meningkatkan mutu pelayanan di bidang kesehatan. Jumlah fasilitas kesehatan di Kota Blitar adalah sebagai
berikut :
Pelaksanaan program dan kegiatan pada urusan kesehatan tahun 2013 telah mampu mendukung
upaya peningkatan kesehatan masyarakat. Capaian indikator pembangunan kesehatan adalah sebagai
berikut :
590 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017
b. Ketenagakerjaan
Jumlah perusahaan dan tenaga kerja kerja WNI yang tercatat pada Dinas Kesosnaker Kota Blitar pada tahun
2013 ada 8.902 tenaga kerja WNI yang dapat diserap oleh 369 perusahaan. Dari total 369 perusahaan yang
terdaftar, jumlah perusahaan di sektor perdagangan adalah yang terbesar yaitu 163 perusahaan.
Sedangkan sektor dengan daya serap tenaga kerja terbesar adalah sektor keuangan karena hanya dengan
69 perusahaan mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 2.699 orang atau 39 tenaga kerja di tiap
perusahaan. Sedangkan sektor perdagangan yang jumlah perusahaannya paling banyak hanya dapat
menyerap sekitar 11 tenaga kerja per perusahaan.
Hasil survey menunjukkan bahwa rata – rata Kebutuhan Hidup Layak (KHL) pekerja lajang per bulan di Kota
Blitar pada tahun 2013 adalah sebesar Rp. 871.294,00 sedikit lebih tinggi atau naik 4,98 persen
dibandingkan tahun 2013. Sementara Upah Minimum Kota Blitar sejak Januari 2013 naik 13,47 persen
menjadi Rp. 924.800,00. Dibandingkan dengan nilai kebutuhan hidup layak masih ada kelebihan sekitar lima
puluh ribu rupiah. Bicara UMK berarti bicara antara kebutuhan dan kemampuan. Kebutuhan pekerja untuk
mendapatkan upah sesuai dengan kebutuhan hidupnya, dan melihat kemampuan perusahaan untuk
membayar pekerjaannya.
3. Kondisi Infrastruktur
Panjang jalan di Kota Blitar pada tahun 2011 adalah 263.195 m yang terdiri dari jalan beraspal sepanjang
247.965 m dan jalan tanah sepanjang 8.353 m. Kondisi jalan dalam keadaan baik sepanjang 262.695 m,
sedang 500 m dan rusak 0 m.
Kondisi jalan di Kota Blitar selama kurun waktu 2005-2011 mengalami perbaikan dari segi kualitas, yaitu
panjang jalan dengan kondisi baik semakin meningkat diirngi dengan menurunnya kondisi jalan yang buruk.
Hal ini dapat kita ketahui dengan panjang jalan yang diaspal terus mengalami peningkatan da n hal ini
berbanding terbalik dengan penurunan panjang jalan yang tidak diaspal. Selain itu meskipun kondisi Kota
Blitar secara geografis dikelilingi oleh wilayah Kabupaten Blitar, namun Kota Blitar juga memiliki jalan
nasional dan propinsi. Dengan kepemilikan dua jenis jalan ini maka Kota Blitar diuntungkan dari segi
kebijakan pemerintah pusat maupun propinsi tentang perbaikan serta peningkatan kualitas jalan. Adapun
jumlah jembatan yang ada di Kota Blitar adalah sebanyak 93 buah, dengan kondisi baik sebanyak 79 buah
dan kondisi sedang sebanyak 14 buah.
b. Perumahan
Kebutuhan terhadap permukiman dan perumahan yang baik serta sehat merupakan salah satu kebutuhan
dasar bagi manusia. Dengan kualitas permukiman dan perumahan yang baik diharapkan akan meningkat
pula kualitas penghuninya menjadi lebih baik.
Dalam rangka menjamin terpenuhinya kebutuhan dasar bagi masyarakat yang berupa permukiman dan
perumahan maka Pemerintah Kota Blitar telah melakukan berbagai macam program/kegiatan yang
bertujuan untuk menyediakan lingkungan permukiman dan perumahan yang sehat, nyaman dan
terjangkau. Program/kegiatan tersebut bersifat hibah, bantuan prasarana umum dan utilitas perumahan
ataupun yang bersifat pemberian pinjaman dengan bunga rendah bagi masyarakat untuk meningkatkan
kualitas rumahnya.
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 591
Status kepemilikan rumah dibedakan atas milik sendiri, kontrak, sewa, bebas sewa, rumah dinas, rumah
famili dan lainnya. Dibawah ini disampaikan tabel kepemilikan rumah masyarakat di Kota Blitar tahun 2007-
2011 sebagai berikut :
Tahun
Status Bangunan
2007 2008 2009 2010 2011*)
Milik Sendiri 71,88 76,42 79,05 75,83 75,83
Kontrak 8,44 8,38 8,29 8,43 8,43
Sewa 5,77 3,50 1,25 1,91 1,91
Bebas Sewa 2,03 1,58 1,56 3,97 3,97
Dinas 0,94 0,32 0,94 1,11 1,11
Rumah Famili 10,47 9,80 8,90 8,59 8,59
Lainnya 0,47 0,00 0,00 0,16 0,16
Jumlah 100 100 100 100 100
Sumber data : BPS Kota Blitar Tahun 2012
Tahun 2013
- Wali Kota Blitar menerima Penghargaan dari Menteri Dalam Negeri berupa Penghargaan Inovasi
Management Perkotaan (IMP) Award Dari Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia Bidang
Sanitasi Sub Sektor Air Limbah.
- BPR Artha Praja memperoleh penghargaan dari Bank Indonesia Yaitu BPR Dengan Pertumbuhan Dana
Pihak Ketiga Terbaik Pertama Dan BPR Dengan Kualitas Kredit Terbaik Kedua Kategori Modal Di Bawah
Lima Belas Miliar Rupiah
- Piala adipura sembilan kali berturut – turut dan untuk piala SLHD (status lingkungan hidup daerah)
tahun 2013 ini Kota Blitar adalah terbaik ke – enam di tingkat nasional.
- Kota Blitar meraih Piala Wahana Tata Nugraha kategori Lalu lintas untuk Kota Sedang.
- Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA) menyatakan Kota Blitar menjadi kota yang
paling terbuka dalam mempublikasikan informasi anggaran.
- Anugerah Kota Sehat Dari Presiden RI. Swasti Saba Padhapa.
- Predikat Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK RI Ketiga Kalinya berturut – turut.
- Juara I Lomba Inovasi teknologi Daerah Tingkat Provinsi Jawa Timur kategori Agrobisnis.
Tahun 2014
- Pemerintah kota blitar mendapatkan penghargaan dari menteri dalam negeri karena dinilai sebagai
daerah yang memiliki prestasi kerja sangat tinggi dalam penyelenggaraan pemerintah daerah
berdasarkan lppd tahun 2012. (diserahkan mei 2014)
- Opini wajar tanpa pengecualian dari BPK RI untuk keempat kalinya berturut – turut (diserahkan 28
Mei 2014)
592 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017
- Anugerah adipura untuk kesepuluh kalinya berturut – turut (diserahkan 5 juni 2014)
- Anugerah wahana tata nugraha kedua (diserahkan 10 september 2014)
Tahun 2015
- Pemerintah Kota Blitar mendapatkan penghargaan dari Menteri dalam Negeri karena dinilai sebagai
daerah yang memiliki prestasi kerja sangat tinggi dalam penyelenggaraan pemerintah daerah
berdasarkan LPPD tahun 2013 dan EKPPD 2014 (diserahkan 27 April 2015 di Kemendagri bersamaan
dengan peringatan hari Otonomi Daerah)
- Walikota Blitar memperoleh tanda kehormatan SATYALANCANA KARYA BHAKTI PRAJA NUGRAHA dari
Presiden Republik Indonesia (diserahkan di Istana Negara, 28 april 2015)
- Penghargaan opini wajar tanpa pengecualian dari BPK RI (diterima 29 mei 2015)
- Penghargaan Kelurahan Berseri untuk Kelurahan berseri, kategori Madya Kelurahan Kepanjen lor,
kategori Pratama untuk Kelurahan Tanjungsari.
- Penghargaan kota layak anak
- Manggala karya kencana : penghargaan kepada Kepala Daerah yang peduli terhadap pembangunan
bidang kependudukan dan keluarga berencana
- Penghargaan dari Menteri Keuangan atas keberhasilannya dalam menyusun dan menyajikan laporan
keuangan daerah dengan capaian standard tertinggi (diserahkan di dalam rakernas akuntansi di
Gedung Dhanapala Kementrian Keuangan RI Jakarta, Jumat, 2 Oktober 2015)
- Penghargaan atas komitmen dan keberhasilannya dalam penyelenggaraan pelayanan pencatatan
kelahiran sehingga Kota Blitar berhasil mencapai target Nasional cakupan kepemilikan akta kelahiran
lebih cepat dari batas waktu yang telah ditetapkan (diserahkan di Grahadi Surabaya Selasa 6 Oktober
2015).
- KSM Sukoarum Kelurahan Sukorejo menjadi juara pertama lomba Sanimas se-Jawa Timur (diserahkan
di Gedung Grahadi Surabaya, 12 Oktober 2015) .
- Terbaik 1 Profesionalisme Award kategori Inovasi. Jumat, 20 November 2015 diterima di Gedung
negara grahadi
- Piala Adipura kategori Kota sedang ke – 11 kali berturut-turut, diterima Senin, 23 November 2015 di
Jakarta
- Juara Indeks Kota Pintar kategori Kota Kecil dari DPD RI diterima rabu, 25 November 2015 di Jakarta
- Anugerah Kota Sehat diterima di Jakarta, 27 November 2015
- Anugerah REGIONAL MARKETING AWARD dari DPD RI diterima di Jakarta, 10 Desember 2015
- Peringat terbaik pertama PPID Award dari Komisi Informasi Jawa Timur, diserahkan tanggal 14
Desember 2015 di Graha Pena Surabaya
- SMA Negeri 2 dan Mi Perwanida memperoleh penghargaan sekolah ADIWIYATA tingkat Nasional
- Piala anugerah WAHANA TATA NUGRAHA kategori lalu Lintas dari Kemeterian Perhubungan RI,
diberikan oleh Presiden RI pada Rabu, 23 Desember 2015 di Istana Negara Jakarta
- SMAN 1 dan Sman 2 memperoleh predikat sekolah penyelenggara Ujian Nasional Berintegritas.
Tahun 2016
- Penghargaan dari Mendagri Daerah yang berhasil dalam pengelolaan Ktp – Elektronik. Diserahkan 30
maret 2016 di Rakornas Kependudukan di Palembang
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 593
- SATYALANCANA KARYABHAKTI PRAJA NUGRAHA untuk kali kedua berturut-turut, diserahkan tanggal
25 April 2016 di Kabupaten Kulonprogo pada saat puncak peringatan hari Otoda secara Nasional
- Penghargaan Camat berprestasi Juara Dua Tingkat Regional Jawa Timur, atas nama Camat Sukorejo,
sdr. Hartono. Diserahkan pada tanggal 25 april 2016 pada peringatan hari Otoda di Gedung Grahadi
Surabaya.
594 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017
KOTA MALANG
A. KONDISI UMUM
1. Kondisi Geografis
Kota Malang yang terletak pada ketinggian antara 440 - 667 meter diatas permukaan air laut, merupakan
salah satu kota tujuan wisata di Jawa Timur karena potensi alam dan iklim yang dimiliki. Letaknya yang
berada ditengah-tengah wilayah Kabupaten Malang secara astronomis terletak 112,06° - 112,07° Bujur
Timur dan 7,06° - 8,02° Lintang Selatan, dengan batas wilayah sebagai berikut :
Sebelah Utara : Kecamatan Singosari dan Kec. Karangploso Kabupaten Malang
Sebelah Timur : Kecamatan Pakis dan Kecamatan Tumpang Kabupaten Malang
Sebelah Selatan : Kecamatan Tajinan dan Kecamatan Pakisaji Kabupaten Malang
Sebelah Barat : Kecamatan Wagir dan Kecamatan Dau Kabupaten Malang
Serta dikelilingi gunung-gunung :
a. Gunung Arjuno di sebelah Utara
b. Gunung Semeru di sebelah Timur
c. Gunung Kawi dan Panderman di sebelah Barat
d. Gunung Kelud di sebelah Selatan
2. Iklim
Kondisi iklim Kota Malang selama tahun 2008 tercatat rata-rata suhu udara berkisar antara 22,7°C - 25,1°C.
Sedangkan suhu maksimum mencapai 32,7°C dan suhu minimum 18,4°C . Rata kelembaban udara berkisar
79% - 86%. Dengan kelembaban maksimum 99% dan minimum mencapai 40%. Seperti umumnya daerah
lain di Indonesia, Kota Malang mengikuti perubahan putaran 2 iklim, musim hujan, dan musim kemarau.
Dari hasil pengamatan Stasiun Klimatologi Karangploso Curah hujan yang relatif tinggi terjadi pada bulan
Pebruari, Nopember, Desember. Sedangkan pada bulan Juni dan September Curah hujan relatif rendah.
Kecepatan angin maksimum terjadi di bulan Mei, September, dan Juli.
3. Keadaan Geologi
4. Jenis Tanah
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 595
Struktur tanah pada umumnya relatif baik, akan tetapi yang perlu mendapatkan perhatian adalah
penggunaan jenis tanah andosol yang memiliki sifat peka erosi. Jenis tanah andosol ini terdapat di
Kecamatan lowokwaru dengan relatif kemiringan sekitar 15 %.
5. Demografi
Jumlah Penduduk Kota Malang
6. Ekonomi
Perkembangan Produksi Tanaman Bahan Pangan dan Hortikultura (Ton)
Padi
596 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017
Jagung
Ubi Jalar 22 22
Babi 8.884
Kuda 57 58 54
Ayam petelur
Industri Kecil
Per Jenis 3 3 3
Kerajinan
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 597
Pasar
28 28 28 28 28
Tradisional
Swalayan 14 14 14 43 43
Pasar Grosir 1 1 1 1 1
Mal 14 14 14 14 14
KUD 4 4 4 4 4
7. Sosial
Jumlah Sekolah, Guru, dan Murid menurut Tingkat Pendidikan dan Kecamatan Tahun 2013
Jumlah Sekolah SD 55 58 41 57 58
598 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017
Kecamatan Kedungkandang Sukun Klojen Blimbing Lowokwaru
Jumlah Sekolah MI 22 12 6 5 4
Jumlah Sekolah MA 5 1 4 1 4
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 599
Angka Melek Huruf dan Indeks Pendidikan Penduduk Kota Malang
Tahun 2009-2013
- Gepeng 0 0 240 10 10
- HIV/AIDS 0 0 350 0
- Pecandu Narkoba 0 0 0 0 0
Sumber: Badan Pusat Statistik Kota Malang
8. Infrastruktur
Jalan Dan Jembatan
Panjang Jalan :
600 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017
Desa/Lokal 998.542 0 0 0
Tol 0 0 0 0
Jembatan
- Panjang 0 0 0 0
- Jumlah 7 7 7 7
Sumber: Dinas PU Bina Marga Kota Malang
9. Penghargaan
Tahun 2013
a) Predikat Terbaik Unit Pelayanan Publik Percontohan Jawa Timur Tahun 2013
b) Juara II Penilaian Risalah Kategori Kelompok Bidang Administrasi pada Gelar Budaya Kerja Propinsi
Jawa Timur Tahun 2013
c) Grand Kategori Ekonomi (untuk program Bank Sampah)
d) Regional Champion Indikator Pemberdayaan Ekonomi (untuk program Bank Sampah)
e) Predikat Cukup Baik (CC) Akuntabilitas Kinerja Tahun 2013 Jawa Timur Tahun 2013
f) Adipura Kencana Kategori Kota Besar Tahun 2013
g) Juara I Kategori Kota Besar Evaluasi Kualitas Udara Perkotaan Program Langit Biru
h) Adiwiyata Nasional menuju Adiwiyata Mandiri
i) Adiwiyata Nasional menuju Adiwiyata Mandiri
j) Adiwiyata Nasional menuju Adiwiyata Mandiri
k) Adiwiyata Nasional menuju Adiwiyata Mandiri
l) Menyusun dan Menyajikan Laporan Keuangan Tahun 2012 dengan Capaian Standar Tertinggi dalam
Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah
m) Juara I Lomba PLKB / PKB Berprestasi
n) Juara III Lomba PLKB / PKB Berprestasi Kategori PRA-WIRA KENCANA PRATAMA (dari Kepala BKKBN)
o) KB Lestari 10 Tahun
p) Juara II Lomba Pidato Kependudukan Kategori Dewasa
q) Menuju Kota Layak Anak Kategori Pratama (dari Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan
Anak RI)
r) Penerbitan Perda dan atau Perbup / Perwal terkait Pemberian Akta Kelahiran Gratis / Bebas Biaya dan
Melaksanakan Program Program yang Inovatif dalam Upaya Percepatan Kepemilikan Akta Kelahiran
Kategori Pratama (dari Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI)
s) Terbaik II Pemilihan Penguji Kendaraan Bermotor Teladan (dari Dishub & LLAJ Provinsi Jatim)
t) Juara I Raki Jatim 2013
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 601
u) Raka Wakil II Jatim 2013
v) Putri Bandara Indonesia Favorite 2013
w) Putri Pariwisata Indonesia 3rd Runner Up 2013
x) Miss Sports Tourism Indonesia 2013
y) The Best Performance Travel Club Tourism Award 2013 (dari Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
RI)
z) Adipura Kencana 2012 - 2013 Kategori Kota Besar
aa) Juara III Pelaksanaan P2KH (Program Pengembangan Kota Hijau) Tingkat Nasional (dari Kementerian
PU Dirjen Penataan Ruang)
bb) Juara I Qira'at PA (Doni Fefianto)
cc) Juara I MFQ (Lutfina Indraswari)
dd) Juara I Musabaqoh Fahmil (Eko Chirsmon Saputra)
ee) Juara I Qur'an (Dana Bintang Anugrah)
ff) Juara I MSQ ( Siti Ayu Setyani)
gg) Juara I Musabaqoah Syarhil (Ainul Haqqi Robbaniyyah)
hh) Juara I Qur'an ( Labib Mustafid)
ii) Juara I MKQ PI ( Eka Setia Wahyuni)
jj) Juara I M2IQ PI (Novitamala Dewi Ratih)
kk) Juara Harapan I MHQ 5 Juz Tilawah PI ( Risma Imroatul Izza)
ll) Juara Harapan I MHQ 30 Juz PI (Dwi Yuli Retnoningrum)
mm) Juara Harapan III Tafsir Bhs. Arab PA ( Dani Wahyu Eka Saputra)
nn) Juara Harapan III Tilawah Dewasa PA ( Subkhan, Sag)
Tahun 2014
a) Nominasi 4 - Evaluasi Kualitas Udara Perkotaan Program Langit Biru 2014 Peringkat Kota Besar dari
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI
b) Forum Malang Kota Sehat Surabaya, 12 Oktober 2014
c) ADI KARYA BHAKTI PRAJA Juara I Perlombaan Desa dan Kelurahan Provinsi Jawa Timur Surabaya, 14
Agustus 2014
d) PPID Award 2014 Kategori Kota Surabaya, 12 Desember 2014
e) Terinovatif PPID Award 2014 Kategori Kota se-Jawa Timur Surabaya, 12 Desember 2014
f) Juara Harapan III Lomba Simulasi KB Responsif Gender Tingkat Provinsi Jawa Timur
g) Juara III Kader Pemberdayaan Masyarakat (KPM) Berprestasi Tingkat Jatim
h) BINTANG KEAMANAN PANGAN
i) Indonesia Tourism Awards & Summit
602 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017
j) Museum Rekor - Dunia Indonesia Pemrakarsa dan Penyelenggara MoU antara Walikota dengan PT
Terbanyak, 32 PTN/PTS
k) ADIPURA KENCANA Kategori Kota Besar
l) Penguji Kendaraan Bermotor Teladan Peringkat Kedua Tingkat Nasional Tahun 2014 Jenjang
Kompetensi Penyelia
m) ANUBHAWA SASANA KELURAHAN
n) Juara III Telecenter se - Jatim
o) WAHANA TATA NUGRAHA Kategori Lalu Lintas
p) Capaian Standar Tertinggi dalam Akutansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah
q) ADI KARYA BHAKTI PRAJA
r) Pencapaian Kinerja Terbaik Peringkat II Sub Bidang Cipta Karya : Penyelenggaraan Pemukiman Kategori
: Kota Metropolitan / Besar
Tahun 2015
a) PERPAMSI AWARD 2015 - Pelayanan Terbaik Air Minum dan Sanitasi (dari Persatuan Perusahaan Air
Minum Seluruh Indonesia (Indonesia Water Supply Association)
b) Top 25 Inovasi Pelayanan Publik 2015 - "Emas Hitam Dibalik Tumpukan Sampah Kota Malang" dari
Kementrian PANRB RI
c) Laporan Keuangan Pemerintah Daerah dengan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) 2015 dari BPK
RI
d) Wahana Tata Nugraha Kategori Lalu Lintas Tahun 2015 dari Kementerian Lingkungan Hidup dan
Kehutanan RI
e) Adiwiyata Mandiri : SD Plus Al-Kautsar dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI
f) Indonesia's Attractiveness Award 2015 Peringkat Platinum sebagai Kota Terbaik dari TEMPO Media
Group
g) Kepala Daerah Inovatif 2015 Kategori Pariwisata dari Koran SINDO
h) Koperasi Penerima Award Tahun 2015 : KPRI UNIV. BRAWIJAYA
i) Koperasi Berprestasi Tahun 2015 jenis jasa : KPRI UNIV. BRAWIJAYA
j) Peringkat I Lomba Karya Tulis Perkoperasian Kelompok Mahasiswa : Muhammad Nurul Hamdi
k) Peringkat II Lomba Karya Tulis Perkoperasian Kelompok mahasiswa : Sunandar
l) Peringkat Harapan I Lomba Karya Tulis Perkoperasian Kelompok Mahasiswa : Suko Harsono
m) Peringkat Harapan II Lomba Karya Tulis Perkoperasian Kelompok Mahasiswa : Mohammad Rizki
Ramandhan
n) Peringkat I Lomba Koperasi Berprestasi Kelompok Koperasi Simpan Pinjam : KSU "KARYA ABADI"
o) Peringkat III Lomba Karya Tulis Perkoperasian Kelompok Masyrakat Umum : Sutawi
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 603
p) Peringkat V Lomba Uji Kompetensi Koperasi melalui Berpacu dalam Koperasi tingkat SLTA : Koperasi
Siswa SMKN 1
q) Peringkat V Lomba Uji Kompetensi Koperasi melalui Berpacu dalam Koperasi tingkat SLTA : Koperasi
Siswa SMKN 1
r) Peringkat I Lomba Uji Kompetensi Koperasi melalui Berpacu dalam Koperasi tingkat Mahasiswa :
Universitas Negeri Malang
s) Penghargaan Kota Layak Anak 2015 Kategori Madya
t) Peringkat V Anugerah Kota Cerdas 2015 - Indeks Kota Cerdas Indonesia 2015, Kategori Kota
Berpenduduk diatas 200 ribu sampai dengan 1 Juta
u) Otonomi Award 2015 (juara I bidang Pemerintahan)
v) Otonomi Award 2015 (juara umum)
w) Juara I Lomba Kelurahan Provinsi Jawa Timur 2015
x) Anugerah Bhakti Praja 2015
y) Juara III Lomba Bulan Bakti Gotong Royong
z) Juara I Pasangan KB Lestari 15 Tahun
aa) Juara II Pasangan KB Lestari 15 Tahun
bb) Juara II KB Pasca Persalinan dan Pasca Keguguran (Kategori Rumah Sakit)
cc) Juara I Pidato Kategori Dewasa Muda
dd) Juara I Penulisan Kreatif Kategori Dewasa Muda
ee) Juara III Duta Remaja / Mahasiswa
ff) Damandiri Award
gg) Program Nasional Penanganan Pemukiman Kumuh (100-0-100) Tahun 2015 – 2019
hh) Raka Wakil I Jawa Timur Tahun 2015 (Pemilihan Duta Wisata Raka Raki Jawa Timur 23-29 Maret 2015
ii) Kabupaten Kota Web Award 2015 (Pengelola Web Terbaik)
jj) Wahana Tata Nugraha Kategori Lalu Lintas Tahun 2015
Tahun 2016
a) Damandiri Award
b) Museum Rekor - Dunia Indonesia "Pagelaran Tari Topeng Malangan oleh Penari Terbanyak"
c) Prestasi Kinerja Sangat Tinggi dalam penyelenggaraan Pemerintahan Daerah berdasarkan LPPD 2014
d) International Global Water Award
e) Satya Lencana Karya Bhakti Praja
f) Terbaik I Lingkungan Bersih Provinsi Jawa Timur ( TP PKK Kel. Tulusrejo)
g) Juara II Lomba Pasangan KB Lestari Teladan Kategori 10 Tahun
h) Juara II Lomba Pasangan KB Lestari Teladan Kategori 15 Tahun
604 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017
i) Juara I Lomba Pasangan KB Lestari Teladan Kategori 20 Tahun
j) Peringkat I Lomba KB PP dan Rumah Sakit
k) Juara I Perlombaan Desa dan Kelurahan
l) ADIPURA KIRANA
m) TAMAN TERBAIK
n) KALPATARU
o) Indonesia's Attractiveness Award 2016 Kategori Layanan Publik
p) Indonesia's Attractiveness Award 2016 Peringkat Platinum Kota Terbaik
q) Indonesia's Attractiveness Award 2016 Kota Potensial Kategori Pariwisata
r) KAWASTARA PAWITRA (Kepala Daerah berintegritas dalam peran serta dan kinerjanya pada program
Penyiapan Calon Kepala Sekolah)
s) DWIJA PRAJA NUGRAHA (perhatian dan komitmen terhadap guru, PGRI dan kemajuan pendidikan di
Kota Malang)
t) PIALA NATA MUKTI PRANATA
u) REGIONAL MARKETEERS AWARD
v) PAKARTI UTAMA I
w) Juara I Jambore Kader PKK
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 605
KOTA PROBOLINGGO
A. KONDISI UMUM
1. Kondisi Geografis
Letak Kota Probolinggo berada pada 7º 43’ 41” sampai dengan 7º 49’ 04” Lintang Selatan dan 113º 10’
sampai dengan 113º 15’ Bujur Timur dengan luas wilayah 56.667 Km². Disamping itu Kota Probolinggo
merupakan daerah transit yang menghubungkan kota-kota (sebelah timur Kota): Banyuwangi, Jember,
Bondowoso, Situbondo, Lumajang, dengan kota-kota (sebelah barat) : Pasuruan, Malang, Surabaya.
Secara administrasi Pemerintahan Kota Probolinggo terdiri dari 5 kecamatan yaitu Kecamatan Mayangan
dengan 5 Kelurahan, Kecamatan Kanigaran dengan 6 Kelurahan, Kecamatan Kedopok dengan 6 Kelurahan,
Kecamatan Wonoasih dengan 6 Kelurahan dan Kecamatan Kademangan dengan 6 Kelurahan (Peraturan
Daerah Kota Probolinggo Nomor 20 Tahun 2006 tentang Penataan dan Pengembangan Kelembagaan
Kecamatan).
Curah hujan terlebat terjadi pada bulan Januari - Mei dan bulan Desember, musim kering yang terjadi pada
bulan Juni sampai dengan November di Kota Probolinggo berpengaruh terjadinya angin kering yang
bertiup cukup kencang dari arah tenggara ke barat laut, yang populer dengan sebutan ”Angin Gending”.
Tidak seperti pada umumnya, meski merupakan wilayah perkotaan, pola penggunaan tanah di Kota
Probolinggo tahun 2015 ternyata masih terdapat lahan sawah seluas 1.832 hektar, lahan bukan sawah
seluas 928,33 hektar. Lahan bukan sawah terbagi atas tegal/kebun 613,99 hektar, ditanami pohon/ hutan
rakyat 131,1 hektar dan lahan lainnya (tambak, kolam, empang, hutan negara dll) seluas 183,24 hektar.
Melihat potensi dan pemanfaatan wilayah demikian itu, banyak alternatif yang bisa dipilih untuk
mengoptimalkan pemanfaatan dan pemberdayaan potensi daerah kota terutama pemanfaatan lahan yang
belum maksimal.
3. Demografi
Pertumbuhan penduduk adalah perubahan populasi sewaktu-waktu dan dapat dihitung sebagai perubahan
dalam jumlah individu dalam sebuah populasi menggunakan "per waktu unit" untuk pengukuran.
Pertumbuhan penduduk yang makin cepat, mendorong pertumbuhan aspek-aspek kehidupan yang
meliputi aspek sosial, ekonomi, politik, kebudayaan, dan sebagainya. Perkembangan pendudukan di Kota
Probolinggo selama ini menunjukkan peningkatan sebagaimana tabel berikut:
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 607
Tabel Komposisi Penduduk Kota Probolinggo Tahun 2011-2015
Jumlah penduduk pada tahun 2016 sebesar 224.228 jiwa, dengan laju pertumbuhan penduduk tahun
104%. Sex ratio mencapai angka rata-rata dibawah 100%, pada akhir tahun 2016 sebesar 98,4 persen
artinya pada setiap 100 penduduk perempuan terdapat sekitar 98 penduduk laki-laki. Ratio jenis kelamin
kurang dari seratus ini menandakan bahwa angka harapan hidup perempuan lebih tinggi dibanding angka
harapan hidup laki-laki.
608 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017
2013 2014 2015 2016
No Usia (Tahun)
L P L P L P L P
13 60 – 64 4.117 4.059 4.190 4.077 4.354 4.417 4.375 4.544
14 65 – 69 2.394 2.823 2.625 3.032 2.810 3.046 2.940 3.118
15 70 – 74 1.783 2.387 1.848 2.422 1.880 2.482 1.656 2.194
16 >74 1.706 3.139 2.063 3.636 2.128 3.711 1.996 3.453
110.330 110.694 110.330 111.103 110.232 111.686 111.219 113.010
Total
220.028 220.767 221.918 224.229
4. Penggunaan Lahan
Adapun pembagian luas wilayah, Jumlah Desa, Kelurahan, RT dan RW dapat dilihat pada tabel di halaman
berikut:
Tabel Luas Wilayah Menurut KecamatandanPembagian Wilayah Administratif Tahun 2016
Tidak seperti pada umumnya, meski merupakan wilayah perkotaan, pola penggunaan tanah di Kota
Probolinggo tahun 2016 ternyata masih terdapat lahan sawah seluas 1.832 hektar, lahan bukan sawah
seluas 928,33 hektar. Lahan bukan sawah terbagi atas tegal/kebun 613,99 hektar, ditanami pohon/ hutan
rakyat 131,1 hektar dan lahan lainnya (tambak, kolam, empang, hutan negara dll) seluas 183,24 hektar.
Melihat potensi dan pemanfaatan wilayah demikian itu, banyak alternatif yang bisa dipilih untuk
mengoptimalkan pemanfaatan dan pemberdayaan potensi daerah kota terutama pemanfaatan lahan yang
belum maksimal.
1. Kondisi Ekonomi
a. Pertanian
Komoditas tanaman pangan memiliki peranan pokok dalam pemenuhan kebutuhan pangan dalam
negeri yang setiap tahunnya cenderung meningkat seiring dengan pertambahan jumlah penduduk,
sehingga dari sisi ketahanan pangan nasional fungsinya menjadi amat penting dan strategis.
Untuk itu, Pemerintah Daerah Kota Probolinggo terus berupaya meningkatkan produksi dan
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 609
produktivitas tanaman pangan dan manajemen lahan serta penyempurnaan manajemen,
sehingga pembangunan pertanian yang dicita-citakan dapat terwujud.Adapun komoditi tanaman
pangan di Kota Probolinggo pada tahun 2015, tersaji pada tabel berikut.
2014 2015
Tabel Data Kinerja Urusan Ketahanan Pangan Kota Probolinggo Tahun 2011 - 2015
b. Perkebunan
Luas tanaman perkebunan di Kota Probolinggo di tahun 2014 tercatat sebesar 139,63 hektar,
sedangkan pada tahun 2015 luas tanaman perkebunan sebesar 113,557 hektar. Terjadi penurunan
luas lahan perkebunan di Kota Probolinggo ini dikarenakan banyaknya alih fungsi lahan serta minat
petani untuk menanam komoditi tebu yang semakin berkurang. Berikut Luas Panen dan Produksi
Tanaman Perkebunan Menurut Jenis Komoditinya :
Tabel Luas Panen dan Produksi Perkebunan Kota Probolinggo Tahun 2014-2015
2014 2015
Komoditi
Luas Panen (ha) Produksi (ton) Luas Panen (ha) Produksi (ton)
Tembakau 11,00 12,70 6,0 60,00
Tebu 57,88 4.364,90 24,387 2.022,14
Kelapa 68,70 5,46 79,25 15,90
Kapuk Randu 2,05 5,89 3,94 0,538
c. Peternakan
Peternakan merupakan sektor yang memiliki peluang sangat besar untuk dikembangkan sebagai usaha
di masa depan. Salah satu upaya peningkatan usaha peternakan yang dilakukan oleh Pemerintah Kota
610 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017
Probolinggo adalah pembangunan Pasar Ternak Jrebeng Kidul yang telah dilaunching pada awal tahun
2015. Adapun data hasil Peternakan Kota Probolinggo adalah sebagai berikut :
2014 2015
Jenis Ternak Jml Jml
Daging Telur Susu Daging Telur Susu
Populasi Populasi
Sapi Potong 8.863 454.080 - - 9.217 463.864 -
Sapi Perah 212 - - 424.547 216 - - 437.363
Kambing 7.435 27.881 - - 7.547 33.978 -
Domba 8.205 36.192 - - 8.535 42.472 -
Kuda 11 12.740 - - 11 - -
Ayam Buras 75.690 66.002 49.006 - 77.205 81.339 51.796
Ayam Ras Telur 10.532 1.591 79.306 - 15.230 1.972 111.890
Ayam Ras Daging 7.050 1.516.666 - - 6.300 1.560.426 -
Itik 4.723 21.170 30.293 - 553 20.323 -
Potensi kelautan dan hasil perikanan laut merupakan salah satu komoditi unggulan Kota Probolinggo
dengan panjang pantai ± 7 km. Potensi di sektor perikanan dan kelautan Kota Probolinggo boleh
dibilang berlimpah, hal ini juga ditunjang dengan sarana Pelabuhan Ikan dan Tempat Pelelangan Ikan
sebagai potensi pengembangan bisnis perikanan laut.
Selain itu, Pemerintah Kota Probolinggo juga berusaha mengoptimalkan perikanan air payau yaitu
melalui perikanan tambak dan kolam.
Produksi perikanan kelompok nelayan (produksi perikanan tangkap laut dan PUD) mengalami
penurunan bila dibandingkan dengan tahun 2014. Hal ini disebabkan karena adanya Permen KP No.2
Tahun 2015 tentang Larangan penggunaan alat penangkapan ikan pukat hela (trawls) dan pukat tarik
(seine nets) di WPPNRI, sedangkan mayoritas alat tangkap yang digunakan oleh nelayan di Kota
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 611
Probolinggo termasuk salah satu jenis alat tangkap yang dilarang, sehingga hal ini berpengaruh pada
penurunan produksi perikanan tangkap pada tahun 2015. Sedangkan adanya penurunan perikanan
budidaya adalah karena fenomena cuaca yang tidak menentu sehingga mengakibatkan banyak
petambak yang mengalami gagal panen serta tingginya harga pakan ikan mengakibatkan pembudidaya
ikan memilih untuk tidak berproduksi dengan membiarkan tambak/kolam dalam keadaan kosong.
Walaupun produksi perikanan turun namun nilai ekonomisnya naik, hal ini dikarenakan adanya
kenaikan harga pada beberapa komoditas perikanan.
Gambaran umum mengenai kinerja pelaksanaan urusan Kelautan dan Perikanan di Kota Probolinggo
dapat dijelaskan berdasarkan capaian indikator kinerja sebagai berikut :
Tabel Data Kinerja Urusan Kelautan dan Perikanan Kota Probolinggo Tahun 2011-2016
e. Industri
Gambaran keadaan mengenai kinerja pelaksanaan urusan perindustrian di Kota Probolinggo dapat
dijelaskan berdasarkan capaian indikator kinerja sebagai berikut :
612 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017
Tabel Data Kinerja Urusan Perindustrian Kota Probolinggo Tahun 2011 - 2015
f. Perdagangan
Gambaran keadaan mengenai kinerja pelaksanaan urusan perdagangan di Kota Probolinggo dapat
dijelaskan berdasarkan capaian indikator kinerja sebagai berikut:
g. Investasi
Investasi yang akan masuk ke suatu daerah juga sangat bergantung pada berbagai insentif yang
diberikan, antara lain dalam bentuk kemudahan pelayanan perijinan investasi. Semakin banyak
insentif yang diberikan akan mendorong minat investor dalam menanamkan modalnya, dan
sebaliknya sulitnya pengurusan ijin investasi akan mengurangi minat investasi ke suatu daerah.
Gambaran mengenai pelayanan perijinan investasi di Kota Probolinggo dapat terlihat pada tabel
berikut ini:
Tabel Data Pelayanan Perijinan Investasi Kota Probolinggo Tahun 2011 - 2015
Jumlah
No Uraian
2011 2012 2013 2014 2015
1 Ijin Mendirikan Bangunan (IMB) 404 388 426 451 340
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 613
Jumlah
No Uraian
2011 2012 2013 2014 2015
2 Surat Keterangan Rencana Kota 338 72 317 0 0
3 Persetujuan Prinsip / Ijin Lokasi 49 47 40 43 48
4 Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP) 729 706 757 828 715
5 Tanda Daftar Perusahaan (TDP) 794 745 649 785 713
6 Ijin Usaha Industri (IUI) / Tanda Daftar Industri (TDI) 1 5 3 8 1
7 Tanda Daftar Gudang (TDG) 11 8 1 6 16
8 Ijin Gangguan (HO) 155 234 285 225 317
9 Ijin Usaha Jasa Konstruksi (IUJK) 392 278 188 219 121
10 Ijin Usaha Pariwisata (IUP) 80 77 17 4 68
11 Ijin Pemakaian Kekeayaan Daerah 42 92 88 129 129
12 Ijin Penutupan Sebagian Badan Jalan 2 0 0 0 0
13 Ijin Penempatan Bedak 14 108 61 33 67
14 Ijin Reklame 412 419 475 447 258
15 Ijin Hiburan 96 76 66 28 54
16 Ijin Usaha Perikanan 1 3 2 5 4
17 Surat Penangkapan Ikan 19 8 18 12 8
18 Surat Pengolahan Ikan - - 1 5 2
19 Ijin Pemakaman 196 318 431 306 305
20 Ijin Undian Gratis Berhadiah 1 2 2 0 0
21 Surat Ijin Pengambilan Air Bawah Tanah (SIPA) - 27 18 4 0
Gambaran mengenai tingkat capaian kinerja urusan penenaman modal daerah di Kota Probolinggo
antara lain dapat dilihat berdasarkan indikator kinerja sebagai berikut :
Tabel Data Kinerja Urusan Penanaman Modal Kota Probolinggo Tahun 2012 - 2015
Jumlah investor
1 berskala nasional 20 17 43 48
(Jumlah PMA/PMDN)
614 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017
No Indikator 2012 2013 2014 2015
pembangunan di
daerah
Secara kumulatif realisasi nilai investasi Penanaman Modal Asing (PMA) / Penanaman Modal Dalam
Negeri (PDMN) pada tahun 2015 adalah sebesar Rp. 1.824.377.467.566,00 atau mengalami penurunan
sebesar 24,41% dibandingkan dengan tahun 2014 yang menunjukkan angka Rp. 2.269.779.452.592,-.
Walaupun nilai investasi di Kota Probolinggo turun, namun jumlah investor di Kota Probolinggo
meningkat yakni 43 investor pada tahun 2014 meningkat menjadi 48 investor di tahun 2015.
h. Koperasi
Gambaran mengenai tingkat capaian kinerja urusan koperasi dan usaha kecil menengah salah satunya
dapat dilihat dari indikator kinerja sebagai berikut :
Tabel Data Kinerja Urusan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kota Probolinggo
i. Pariwisata
Gambaran umum mengenai kinerja pelaksanaan urusan pariwisata di Kota Probolinggo dapat
dijelaskan berdasarkan capaian indikator kinerja sebagai berikut :
Tabel Data Kinerja Urusan Pariwisata Kota Probolinggo Tahun 2011 – 2016
Jumlah kunjungan wisata pada tahun 2015 sebanyak 518.086wisatawan. Bila dibandingkan Tahun
2014 sejumlah 465.851 wisatawan, hal ini meningkat sebanyak 52.235 wisatawan atau 11,21%.
Meningkatnya jumlah kunjungan wisata selain dikarenakan adanya perbaikan sarana prasarana di
lingkungan obyek wisata juga adanya kegiatan promosi bersama dengan pelaku pariwisata
antara lain biro perjalanan dan pengelola obyek wisata swasta serta informasi pariwisata melalui
media cetak dan media elektronik. Berikut potensi wisata yang ada di Kota Probolinggo :
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 615
Tabel Potensi Wisata Kota Probolinggo Tahun 2015
2. Kondisi Sosial
a. Pendidikan
Pembangunan bidang pendidikan mempunyai peran yang sangat strategis dalam ikut menentukan
kualitas sumber daya manusiayang diharapkan yakni yang mampu melakukan inovasi, kreasi serta
616 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017
memiliki karakter dan budi pekerti yang luhur. Capaian kinerja pembangunan pendidikan antara lain
dapat digambarkan sebagai berikut :
Angka Partisipasi Murni untuk SD/MI ataupun SMP/MTs, merupakan indikator yang menunjukkan
jumlah penduduk dengan usia 7-12 yang memperoleh pendidikan di SD/MI atau menunjukkan jumlah
penduduk dengan usia 13-15 yang memperoleh pendidikan di SMP/MTs. Sedangkan Angka Partisipasi
Murni untuk SMA/MA/SMK merupakan indikator yang menunjukkan jumlah penduduk dengan usia
16-18 yang memperoleh pendidikan di SMA/MA/SMK.
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 617
Realisasi angka partisipasi murni SD/MI Tahun 2015 adalah sebesar 101,98% (dengan target 101,35%)
sehingga capaian kinerjanya adalah sebesar 100,62%. Apabila dibandingkan dengan Tahun 2014
capaian angka partisipasi murni SD/MI mengalami ini peningkatan sebanyak 0,08% yakni dari 101,90%
ke 101,98%. Keberhasilan ini disebabkan oleh jumlah penduduk usia sekolah di SD/MI meningkat,
meningkatnya kesadaran orang tua untuk menyekolahkan anaknya, status sosial ekonomi masyarakat
meningkat, terlaksananya program rintisan wajib belajar pendidikan dasar sembilan tahun dan
program belajar 12 tahun serta terlaksananya Program Bantuan Khusus Siswa Miskin (BKSM), Bantuan
Siswa Miskin (BSM) dan Bantuan Operasional Sekolah (BOS).
Untuk angka partisipasi murni SMP/MTs, target capaiannya pada Tahun 2015 adalah sebesar 95,82%
dengan realisasi sebesar 98,98% sehingga capaian kinerjanya adalah sebesar 103,30%. Dibandingkan
dengan tahun 2014 realisasi angka partisipasi murni SMP/MTs yang sebesar 97,58% menunjukkan
peningkatan yang sebesar 1,4%.
Target persentase angka partisipasi murni SMA/MA/SMK Tahun 2015 adalah sebesar 96,21% dengan
realisasi sebesar 98,08% sehingga capaian kinerjanya adalah sebesar 101,94%. Selanjutnya
dibandingkan dengan tahun 2014 persentase realisasi kinerja angka partisipasi murni SMA/MA/SMK
sebesar 95,54% sehingga mengalami peningkatan yang cukup signifikan yaitu mencapai 2,54%.
Angka Partisipasi Kasar untuk SD/MI atau SMP/MTs, merupakan indikator yang menunjukkan jumlah
semua siswa yang sekolah di SD/MI dibanding penduduk usia 7-13 th atau menunjukkan siswa
SMP/MTs dibanding jumlah penduduk dengan usia 13-15 th. Dan Angka Partisipasi Kasar untuk
SMA/MA/SMK merupakan indikator yang menunjukkan jumlah semua siswa yang sekolah di
SMA/MA/SMK dibanding penduduk usia 16-18 tahun.
Target persentase angka partisipasi kasar SD/MI Tahun 2015 adalah sebesar 110,13% dengan realisasi
sebesar 111,14% sehingga capaian kinerjanya adalah sebesar 100,92%. Selanjutnya dibandingkan
dengan tahun 2014 persentase realisasi angka partisipasi kasar SD/MI yang sebesar 110,78% maka
persentase realisasi angka partisipasi kasar mengalami peningkatan 0,36%.
Target persentase angka partisipasi kasar SMP/MTs Tahun 2015 adalah sebesar 118,65% dengan
realisasi sebesar 124,11% sehingga capaian kinerjanya adalah sebesar 104,60%. Selanjutnya
dibandingkan dengan Tahun 2014 persentase realisasi angka partisipasi kasar SMP/MTs yang sebesar
120,45% maka mengalami peningkatan 3,66%.
Target persentase angka partisipasi kasar SMA/MA/SMK Tahun 2015 adalah sebesar 127,61% dengan
realisasi sebesar 123,63% sehingga capaian kinerjanya adalah sebesar 96,88%. Selanjutnya
dibandingkan dengan Tahun 2014 persentase realisasi angka partisipasi kasar SMA/MA/SMK yang
sebesar 100,80% maka persentase realisasi angka partisipasi kasar mengalami peningkatan 22,83 %.
Angka Putus Sekolah adalah indikator yang menunjukkan besarnya jumlah anak didik yang tidak
mampu menyelesaikan suatu jenjang pendidikan karena berbagai alasan baik ditingkat SD/MI,
SMP/MTs maupun SMA/MA/SMK.
Target persentase angka putus sekolah SD/MI Tahun 2015 adalah sebesar 0,05% dengan realisasi
persentase sebesar 0,07% sehingga capaian kinerjanya adalah sebesar 71,43%. Namun, pada tahun
2014, presentase angka putus sekolah SD/MI adalah sebesar 0,08%.
618 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017
Target persentase angka putus sekolah SMP/MTs Tahun 2015 adalah sebesar 0,21% dengan realisasi
sebesar 0,04% sehingga capaian kinerjanya adalah sebesar 19,05%. Pada tahun 2014, peresentase
angka putus sekolah SMP/MTs adalah sebesar 0,18%.
Target persentase angka putus sekolah SMA/SMK Tahun 2015 adalah sebesar 0,82% dengan realisasi
sebesar 0,66% sehingga capaian kinerjanya adalah sebesar 80,49%. Pada tahun 2014, peresentase
angka putus sekolah SMP/MTs adalah sebesar 0,85%.
b. Kesehatan
Beberapa indikator tentang kesehatan yang di peroleh dari dinas kesehatan Kota Probolinggo meliputi
sarana dan prasarana kesehatan yaitu rumah sakit, puskesmas dan tenaga medis.
Puskesmas Klinik/Balai
Tahun Rs.Umum RS Bersalin Puskesmas Posyandu
pembantu Kesehatan
2015 2 2 6 21 218 13
2014 2 2 6 21 n.a n.a
2013 2 2 6 21 n.a 12
2012 2 2 6 21 n.a 12
2011 2 2 6 20 n.a 17
Sumber : Kota Probolinggo Dalam Angka 2012-2015 dan Dinas Kesehatan Kota Probolinggo 2016
Sumber : Kota Probolinggo Dalam Angka 2015 dan Dinas Kesehatan Kota Probolinggo 2015
c. Ketenagakerjaan
Tingkat capaian kinerja pelaksanaan urusan ketenagakerjaan di Kota Probolinggo dapat digambarkan
berdasarkan indikator kinerja sebagai berikut :
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 619
No. Uraian Satuan 2011 2012 2013 2014 2015
3 Presentase tingkat penyerapan angkatan kerja % 17,1 20,3 22,6 24,5 26,1
4 Presentase kepatuhan perusahaan terhadap norma % 44 43 48 57 59
jamsostek
Presentase perusahaan yg menerapkan norma % 80 83 85 89 90
5
keselamatan dan kesehatan kerja
6 Presentase penurunan angka kecelakaan kerja % 4,9 3,8 4,9 11,4 10,1
Tabel Data Kinerja Urusan Ketenagakerjaan Kota Probolinggo Tahun 2011 – 2015
Berdasarkan data dari Dinas Tenaga Kerja Kota Probolinggo, lebih dari 20 ribu orang jumlah
penganggur terbuka di Kota Probolinggo. Penganggur terbuka ini meningkat dari tahun ke tahun.
Untuk menanggulangi hal tersebut, Pemerintah Kota Probolinggo melakukan berbagai upaya, yang
salah satunya adalah Job Fair yang dilakukan tiap tahun dengan bekerja sama dengan perusahaan baik
yang berasal dari dalam kota maupun luar kota.
620 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017
Uraian SD SMP SMA D1/D2 D3/S1 Jumlah
2011
Yang Terdaftar 86 179 1.828 - 240 2.333
Yang Di Tempatkan 25 420 1.902 - 174 2.521
Persentase Jumlah Penanganan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial adalah indikator untuk
mengukur seberapa banyak jumlah PMKS yang ditangani. Pada tahun 2015 PMKS yang ditangani
sebanyak 3.444 orang dari jumlah PMKS yang ada yaitu 5.944 orang yang berarti mencapai 58%.
Dengan adanya penurunan jumlah PMKS pada Tahun 2015, diharapkan jumlah PMKS yang tertangani
juga semakin besar, namun hal tersebut tidak demikian, terjadi penurunan prosentase jumlah
penanganan PMKS yang berarti PMKS yang tertangani semakin sedikit.
Gambaran umum kondisi daerah terkait dengan pelaksanaan urusan pemberdayaan perempuan dan
perlindungan anak tingkat capaian kinerjanya dapat diukur dari indikator kinerja sebagai berikut :
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 621
Tabel Data Kinerja Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Kota Probolinggo Tahun 2011 - 2015
3. Kondisi Infrastruktur
Jalan merupakan salah satu sarana transportasi yang penting guana memperlancar kegiatan
perekonomian selain untuk memudahkan mobilitas penduduk dari satu daerah menuju daerah
lainnya. Seiring dengan meningkatnya pembangunan nasional maka pembangunan jalan terbagi atas
jalan negara, jalan provinsi dan jalan kabupaten harus ditingkatkan agar pembangunan nasional dapat
berjalan lancar.
Tabel Panjang Jalan (Jalan Negara) Menurut Jenis Permukaan dan Kondisi Jalan
Jalan Negara
Kondisi Jalan
2011 2012 2013 2014 2015
Jenis Permukaan Jalan
Aspal 22,04 22,04 22,04 22,04 22,036
Kerikil 0 0 0 0 0
Tanah 0 0 0 0 0
Lainnya 0 0 0 0 0
Jumlah 22,04 22,04 22,04 22,04 22,036
Kondisi Jalan
Baik 21,17 22,036 22,04 22,04 22,036
Sedang 0 0 0 0 0
Rusak 0,86 0 0 0 0
Rusak Berat 0 0 0 0 0
Jumlah 22,04 22,036 22,04 22,04 22,036
Sumber : Probolinggo Dalam Angka 2012-2015 dan Dinas Pekerjaan Umum 2015
622 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017
Tabel Panjang Jalan (Jalan Provinsi) Menurut Jenis Permukaan dan Kondisi Jalan
Jalan Provinsi
Kondisi Jalan
2011 2012 2013 2014 2015
Jenis Permukaan Jalan
Aspal 0 0 0 0 0
Kerikil 0 0 0 0 0
Tanah 0 0 0 0 0
Lainnya 0 0 0 0 0
Jumlah 0 0 0 0 0
Kondisi Jalan
Baik 0 0 0 0 0
Sedang 0 0 0 0 0
Rusak 0 0 0 0 0
Rusak Berat 0 0 0 0 0
Jumlah 0 0 0 0 0
Sumber : Probolinggo Dalam Angka 2012-2015 dan Dinas Pekerjaan Umum 2015
Tabel Panjang Jalan (Jalan Kota) Menurut Jenis Permukaan dan Kondisi Jalan
Jalan Kota
Kondisi Jalan
2011 2012 2013 2014 2015
Jenis Permukaan Jalan
Aspal 206,594 200,171 200,17 200,17 199,109
Beton 0 0 0 0 0
Kerikil 0 0 0 0 0
Tanah 0 0 0 0 0
Lainnya 0 0 0 0 0
Jumlah 206,594 200,171 200,17 200,17 199,109
Kondisi Jalan
Baik 100,987 65,152 148,68 73,67 63,230
Sedang 88,118 68,928 32,41 54,67 167,822
Rusak 12,202 41,215 14,44 60,61 59,132
Rusak Berat 5,287 24,876 4,64 11,23 8,925
Jumlah 206,594 200,171 200,17 200,17 199.109
Sumber : Probolinggo Dalam Angka 2012-2015 dan Dinas Pekerjaan Umum 2015
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 623
b. Perumahan
Capaian indikator kinerja pelaksanaan urusan perumahan rakyat di Kota Probolinggo dapat
digambarkan sebagai berikut :
Tabel Data Kinerja Layanan Perumahan Rakyat Kota Probolinggo Tahun 2011 - 2015
c. Perhubungan
Kondisi capaian kinerja dalam pelaksanaan urusan perhubungan dapat digambarkan berdasarkan
indikator kinerja sebagai berikut :
Tabel Data Kinerja Layanan Perhubungan Kota Probolinggo Tahun 2011 - 2015
624 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017
C. PRESTASI DAN PENGHARGAAN YANG DIRAIH
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 625
KOTA PASURUAN
A. KONDISI UMUM
1. Kondisi Geografis
Kota Pasuruan terletak antara 7o 35’ - 7 o 45’ LS dan 112o 45’ - 112 o 55’ BT. Adapun batas-batas Kota
Pasuruan antara lain, Sebelah Utara berbatasan dengan Selat Madura yang membentang memisahkan
wilayah kota dengan Pulau Madura, sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Rejoso Kabupaten
Pasuruan, sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Kraton; dan sebelah Selatan berbatasan
Kecamatan Pohjentrek Kabupaten Pasuruan.
Secara administratif, Kota Pasuruan memiliki luas wilayah 35,29 km2 yang terbagi ke dalam 4 kecamatan
yaitu Bugul Kidul; Purworejo; Gadingrejo dan Panggungrejo, dan 34 kelurahan. Semula wilayah Kota
Pasuruan hanya meliputi tiga kecamatan, kemudian pada tahun 2012 disahkan Perda yang mengatur
pemekaran wilayah, yakni dengan ditambahkannya Kecamtan Panggungrejo yang merupakan hasil
pemecahan Kecamatan Purworejo, Gadingrejo dan Bugl Kidul. Namun pemekaran wilayah administrasi
pemerintahan ini tidak berimbas pada bertambahnya luas wilayah Kota Pasuruan.
Wilayah Kota Pasuruan memiliki pola penggunaan lahan yang terdiri dari tanah sawah 32,27%, tanah
kering 3,49%, bangunan 50,93% dan lainnya 13,31%. Sebagian besar wilayahnya merupakan wilayah
dataran rendah dengan ketinggian rata-rata 4 m diatas permukaan air laut dengan kondisi permukaan
tanah agak miring ke Timur dan Utara antara 0-3%. Daerah hinterlandnya adalah wilayah Kabupaten
Pasuruan kecuali di sebelah utara yang berbatasan dengan Selat Madura.
Kota Pasuruan memiliki 6 sungai dengan total panjang +23,50 km, sehingga dengan dibuatnya irigasi teknis
maka sangat kondusif untuk area pertanian tanaman pangan khususnya padi. Sementara di daerah pantai
cukup potensial untuk budidaya ikan dan hasil laut lainnya seperti rumput laut. Sama halnya dengan
kondisi iklim di Indonesia, Kota Pasuruan memiliki iklim tropis basah yang dipengaruhi oleh angin monsun
barat dan monsun timur. Dari bulan November hingga Mei, angin bertiup dari arah Utara Barat Laut
dengan membawa banyak uap air yang menyebabkan musim penghujan. Sedangkan dari bulan Juni hingga
Oktober, angin kering yang bertiup dari Selatan Tenggara dengan membawa sedikit uap air yang
menyebabkan musim kemarau.
2. Demografi
Jumlah penduduk Kota Pasuruan pada tahun 2014 tercatat sebanyak 208.498 jiwa, yang terdiri dari
104.600 jiwa penduduk laki-laki dan 103.898 jiwa penduduk perempuan dengan angka kenaikan 0,08
persen dibanding tahun sebelumnya. Dari jumlah penduduk tersebut, maka kepadatan penduduk untuk
wilayah Kota Pasuruan adalah 5.908 jiwa per km2. Adapun sebaran penduduk berdasarkan
kecamatan/kelurahan, jenis kelamin dan rasio jenis kelamin dapat disajikan sebagaimana pada tabel 2.2.
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 627
No. Kecamatan Laki-Laki Perempuan Jumlah Rasio Jenis Kelamin
030. Bugulkidul 15.387 15.428 30.815 99,73
040. Panggungrejo 36.062 36.362 72.424 99,17
Jumlah Total 104.600 103.898 208.498 100,67
Data pada tabel di atas menunjukkan bahwa persebaran penduduk relatif memusat di Kecamatan
Panggungrejo sebesar 34,73%. Hal ini dikarenakan sebagian besar wilayah Kecamatan Purworejo yang
sebelumnya merupakan daerah dengan jumlah penduduk terbanyak di Kota Pasuruan, masuk ke dalam
wilayah Kecamatan Panggungrejo setelah dilaksanakannya pemekaran. Kemudian diikuti oleh Kecamatan
Purworejo sebesar 28,29%, Kecamatan Gadingrejo sebesar 22,18% dan Kecamatan Bugul Kidul sebesar
14,77%.
1. Kondisi Ekonomi
a. Pertumbuhan Ekonomi
Perkembangan ekonomi Kota Pasuruan dari tahun ke tahun mengalami perubahan ke arah yang lebih
baik. Hal ini ditandai dengan terus meningkatnya total PDRB Kota Pasuruan setiap tahunnya baik atas
dasar harga berlaku maupun atas harga dasar konstan. Dalam lima tahun terakhir, PDRB Kota
Pasuruan terus mengalami peningkatan.
Secara umum, kenakan nilai PDRB selama lima tahun terakhir diharapkan mampu memberikan
gambaran peningkatan kondisi perekonomian masyarakat yang adil dan merata, khususnya
masyarakat di Kota Pasuruan. Kondisi ini juga menunjukkan bahwa kebijakan yang diambil oleh
pemerintah Kota Pasuruan mulai menunjukkan hasil yang berarti.
Secara regional, Kota Pasuruan diharapkan dapat menjadi penghubung antara produsen dan pasar
produk industri kecil dan kerajinan yang berasal dari Kota Pasuruan sendiri maupun industri kecil dan
kerajinan yang berasal dari Kabupaten Pasuruan dan wilayah lain di sekitarnya. Kegiatan
perekonomian di Kota Pasuruan didukung oleh beberapa sektor, diantaranya perdagangan, angkutan
dan komunikasi, industri, pertanian, jasa, dan lain sebagainya. Posisinya yang berada pada jalur
strategis, menyebabkan sektor perdagangan berkembang pesat dan didukung oleh sektor industri
yang berkesinambungan
628 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017
Sumbangan sektoral terhadap pembentukan PDRB yang terbesar adalah Sektor Perdagangan, Hotel
dan Restoran; kedua sektor Industri pengolahan; ketiga adalah sektor Angkutan dan Komunikasi;
kemudian yang keempat adalah sektor Jasa-jasa; kelima sektor Konstruksi; keenam sektor Keuangan,
persewaan dan jasa perusahaan; ketujuh sektor Pertanian; kedelapan sektor Listrik dan Air Minum
serta yang terakhir adalah sektor Pertambangan dan Galian.
PDRB Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku Kota Pasuruan
Tahun 2010 - 2014 (dalam juta rupiah)
Pembentukan PDRB pada semester pertama tahun 2015 kemungkinan akan mengalami perlambatan
disebabkan oleh keterlambatan pelaksanaan proyek-proyek infrastruktur pemerintah yang dananya
bersumber dari APBD, namun pada awal semester kedua tahun 2015 diharapkan sudah terjadi percepatan
gerak perekonomian daerah dengan semakin banyaknya proyek-proyek pemerintah yang akan dilakukan,
yang sedikit banyak akan menyerap tenaga kerja dan meningkatkan arus barang dan jasa di masyarakat
dan sektor swasta.
Pertumbuhan ekonomi memiliki kecenderungan yang terus meningkat dari tahun ke tahun. Pada
tahun 2011 adalah 6,29%, tahun 2012 adalah 6,46%, tahun 2013 adalah 6,54% dan pada tahun 2014
adalah 6,55%. Pada tahun 2015 pertumbuhan ekonomi diperkirakan sebesar 6,58%.
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 629
b. Investasi
Pertumbuhan ekonomi didukung oleh beberapa faktor, diantaranya adalah faktor sumber daya dan
investasi menunjukkan kinerja investasi pada sektor industri Kota Pasuruan tahun 2010-2014.
Total Investasi dan Total Nilai Produksi Industri Kota Pasuruan (dalam jutaan)
Tahun 2010-2014
Tahun
No Uraian
2010 2011 2012 2013 2014
1 Total Investasi
- Formal 130,214 102,946 146,798 152.675 154.564
- Non Formal 73,707 64,246 73,706 74.235 75.236
2 Total Nilai Produksi
- Formal 603,196 508,182 636,514 641.433 647.354
- Non Formal 333,710 502,587 333,709 342.987 343.459
Investasi pada sektor industri baik formal maupun non formal di Kota Pasuruan terus mengalami
peningkatan dari tahun ke tahun. Hal ini dapat dilihat pada tabel 2.13 di atas, total investasi pada
sektor formal meningkat dari Rp 102,946 juta pada tahun 2011 menjadi Rp 154.564 juta pada tahun
2014. Hal yang juga terjadi pada total investasi informal yang meningkat dari Rp 64, 246 juta pada
tahun 2011 menjadi Rp 75,236 juta pada tahun 2014.
Sementara itu, total nilai produksi terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Total nilai
produksi formal mengalami peningkatan dari Rp 508,182 juta pada tahun 2011 menjadi Rp 647,354
juta pada tahun 2014. Namun, total nilai produksi informal menurun dari Rp 502,587 juta pada tahun
2011 menjadi Rp 343,459 juta pada tahun 2014. Dari data-data di atas, dapat disimpulkan bahwa saat
ini pemerintah sedang giat menggalakkan nilai produksi formal dan menekan nilai produksi informal.
Namun sangat disayangkan hal ini kurang mendukung dalam peningkatan pertumbuhan ekonomi di
Kota Pasuruan.
2. Kondisi Sosial
Peningkatan PDRB, pertumbuhan ekonomi yang semakin meningkat dan pendapatan perkapita yang juga
meningkat akan memberikan dampak pengurangan tingkat pengangguran dan menurunnya tingkat
kemiskinan. Peningkatan indikator ekonomi juga akan memberikan dampak terhadap indikator sosial yaitu
meningkatnya Indeks Pembangunan Manusia serta menurunnya tingkat pengangguran.
Tahun
No Indikator
2011 2012 2013 2014
1 Kemiskinan 9,00% 13,92% 13,92% 13,92%
630 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017
2 Indeks Pembangunan Manusia 73,60 74,33 74,75 74,75
3 Pengangguran 4,92% 4,34 % 5,34% 5,34%
a. Pendidikan
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 631
No Jenjang Pendidikan 2010 2011 2012 2013 2014
APS SMA 63,36 66,70 73,14 73,92 70,48
632 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017
b. Kesehatan
Dari data pada tabel diatas, hal yang perlu mendapat perhatian khusus adalah angka kematian bayi
dan angka kematian ibu. Kedua angka ini terus mengalami fluktuasi yang cuku berarti, hingga pada
puncaknya tahun 2012, angka kematian bayi mengalami kenaikan dengan angka tertinggi selama lima
tahun terakhir. Peningkatan angka kematian bayi disebabkan oleh masalah yang terjadi pada bayi baru
lahir/neonatal (umur 0-28 hari). Masalah neonatal ini meliputi asfiksia (kesulitan bernafas saat lahir),
Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR), infeksi, diare dan penumonia.
Sementara itu, pada tahun 2012 tidak terjadi kematian ibu atau dengan kata lain angka kematian ibu
nihil. Namun, pada tahun berikutnya justru mengalami kenaikan. Hingga pada tahun 2014 mencapai
angka tertinggi dalam lima tahun terakhir. Kasus kematian ibu ini dapat disebabkan oleh beberapa hal,
diantaranya komplikasi pada kehamilan, persalinan, dan nifas yang tidak tertangani dengan baik dan
tepat waktu.
Tenaga kerja memiliki peran penting dalam menunjang perekonomian daerah sebagai salah satu
faktor produksi. Oleh karena itu Pemerintah kota memiliki komitmen tinggi dalam pembangunan
bidang ketenagakerjaan yang antara lain, kinerjanya tercermin dalam Tingkat Pengangguran Terbuka
(TPT) dan Tingkat Kesempatan Kerja (TKK);
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 633
d. Kemiskinan
Angka kemiskinan di Kota Pasuruan dalam lima tahun terakhir terus mengalami penurunan. Namun
demikian, upaya penanggulangan kemiskinan harus terus ditingkatkan untuk menekan angka
kemiskinan dan mencegah masyarakat yang sudah terentas dari kemiskinan terpuruk kembali.
Upaya penanggulangan kemiskinan, menunjukkan prospek positif. Hal ini terlihat dari berkurangnya
angka kemiskinan, dari 16.155 jiwa pada tahun 2010, menjadi 14.600 jiwa pada tahun 2014.
Penurunan ini merupakan hasil dari pelaksanaan program penanggulangan kemiskinan, meliputi:
pemberian bantuan iuran BPJS kepada 55.147 jiwa, pemberian bantuan siswa miskin kepada 4.096
siswa, pelaksanaan program keluarga harapan kepada 2.205 RTS, serta pemberian bantuan langsung
mandiri kepada 7.014 KK.
Seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk Kota Pasuruan, maka kompleksitas dan kuantitas
penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) juga turut meningkat sejalan perkembangan
perubahan sosial masyarakat. Penanganan PMKS, jika tidak dilakukan secara tepat akan berakibat
pada kesenjangan sosial yang semakin meluas, dan berdampak pada melemahnya ketahanan sosial
masyarakat, serta dapat mendorong terjadinya konflik sosial
Capaian
Uraian
2010 2011 2012 2013 2014
Rasio PMKS Tertangani dengan Jumlah PMS (%) 4,67 5,135 5,35 5,76 5,83
Rasio Jumlah Unit Rumah yang Dibantu Perbaikannya
10,76 12,06 25,15 29,26 35,15
dengan Jumlah Rumah Tak Layak Huni (%)
Sumber: Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Pasuruan, 2015
3. Kondisi Infrastruktur
a. Prasarana dan Sarana Air Bersih
Sistem penyediaan air minum di Kota Pasuruan terbagi menjadi dua kelompok, yakni: non perpipaan
dan perpipaan. Sistem penyediaan air minum non perpipaan, umumnya berupa sumur. Penyediaan air
minum melalui sistem perpipaan di Kota Pasuruan dilaksanakan oleh PDAM. Kendala utama yang
dihadapi PDAM dalam menyediakan air bersih bagi penduduk Kota Pasuruan adalah pasokan air dan
kondisi perpipaan. Dengan tidak beroperasinya sumur bor 2 pleret, praktis pasokan air PDAM hanya
mengandalkan sumber air umbulan, yang harus dibagi dengan Kabupaten Pasuruan, Kota Surabaya
dan Kabupaten Sidoarjo. Permasalahan pasokan air yang terbatas ini masih ditambah dengan jaringan
perpipaan yang relatif berusia tua, sehingga tingkat kebocorannya cukup tinggi. Sumber air yang
634 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017
didistribusikan berasal dari mata air yang teletak di Desa Umbulan Kecamatan Winongan Kabupaten
Pasuruan, sedang luas arealnya 48,961 M2 dengan kapasitas air 5000 liter/detik dan digunakan untuk
sistem penyediaan air bersih. Tingkat pelayanan PDAM di Kota Pasuruan sebesar 41,15% dimana dari
keseluruhan kepala keluarga.
Luas cakupan pelayanan Kota Pasuruan dalam hal penyediaan air bersih mencapai 48,12% pada tahun
2012. Sebagian besar fasilitas air bersih yang paling banyak digunakan adalah ledeng atau jaringan
perpipaan PDAM dengan porsi 47,22%, sisanya menggunakan air tanah. Meskipun kapasitas
pelayanan belum mengalami peningkatan sebesar 315 liter per detik, namun total jumlah pelanggan
yang dilayani mencapai kurang lebih 17.585 SR dengan segmen struktur pelanggan sosial sebanyak
582 pelanggan, rumah tangga kelas A, B, C, D sebanyak 15.954 pelanggan industri kecil, menengah dan
besar sebanyak 890 pelanggan dan instansi pemerintah sebanyak 159 pelanggan PDAM pada tahun
2012 dengan peningkatan rata-rata 1,04% per tahun.
Pada tahun 2012, volume total air bersih PDAM ini mencapai 4.228.261 m3 sementara yang
dibangkitkan sebesar 6.43.656 m3 (tingkat kehilangan mencapai 34,28%) dengan nilai penjualan
sebesar Rp 23.273.102.000,00.
Penyediaan energi listrik di Kota Pasuruan selama ini didukung oleh PT. PLN melalui interkoneksi Jawa-
Bali. Sistem transmisi listrik di Kota Pasuruan disuplai dari satu gardu induk yang berada di Gondang
Wetan, Kabupaten Pasuruan. Secara keseluruhan dapat dikatakan bahwa pelayanan kelistrikan di Kota
Pasuruan sudah mencapai 100%. Keseluruhan jaringan listrik yang melayani seluruh bagian wilayah
kota berupa Saluran Udara Tegangan Menengah (SUTM) dan Saluran Udara Tegangan Rendah (SUTR).
Banyaknya Pelanggan, Daya Terpasang dan Listrik Terjual Per Golongan Tarip
Daya Terpasang
Jumlah Pelanggan Jumlah Nilai Produksi (MWh)
No Golongan Tarip (KVA)
2011 2012 2011 2012 2011 2012
1 Sosial 1.130 1.634 1.840.886 2.824.950 3.036.971 2.798.947
2 Rumah Tangga 41.035 59.575 32.076.579 47.715.450 3.511.018 4.745.976
3 Usaha dan Hotel 1.550 2.263 5.817.820 9.578.650 6.547.989 16.403.387
4 Industri 198 270 12.054.616 16.643.650 13.095.978 25.455.133
5 Gedung/kantor 168 237 2.077.950 3.152.100 10.059.007 3.897.334
6 Jalan 239 335 1.184.772 1.658.650 4.256.051 5.062.415
Jumlah 44.321 64.314 55.052.603 81.573.450 95.192.525 101.076.978
Jumlah pelanggan listrik pada tahun 2012 sebesar 64.314 pelanggan, lebih banyak dari tahun
sebelumnya, tahun 2011 yang berjumlah 44.321 pelanggan. Dari keseluruhan pelanggan yang ada di
Kota Pasuruan ini, mayoritas pelanggan berasal dari golongan rumah tangga, usaha dan hotel diikuti
oleh sosial. Sementara itu, daya terpasang juga mengalami kenaikan, pada tahun 2011 sebesar
55.052,60 KVA menjadi 81.573,45 KVA pada tahun 2011. Hal ini tentunya juga berdampak pada
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 635
kenaikan jumlah nilai produksinya dari tahun 2011 sebesar 95.192.525 MWh menjadi 101.076.978
MWh pada tahun 2012. Data selengkapnya dapat dilihat pada tabel 2.18 di bawah ini.
Penggunaan energi minyak dan gas di Kota Pasuruan tergambar dari ketersediaan sarana Stasiun
Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang berjumlah 4 unit. Sebagian penggunaannya adalah untuk
kendaraan bermotor beroda dua atau lebih, selain untuk keperluan kapal-kapal nelayan maupun
industri. Sementara itu pemakaian Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis minyak tanah (mitan) untuk
rumah tangga dan lain-lain kini sepenuhnya telah beralih menggunakan LPG pasca rampungnya
program konversi minyak tanah ke gas tahun 2009 yang lalu. Penyediaannya dipasok oleh beberapa
pangkalan mitan yang beralih menjadi pangkalan LPG, selain juga dilayani oleh SPBU dan retailer
lainnya.
636 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017
KOTA MOJOKERTO
A. KONDISI UMUM
1. Kondisi Geografis
Kota Mojokerto berada di Provinsi Jawa timur yang terletak pada posisi 7° 27’ 0,16” sampai dengan 7° 29’
37,11” Lintang Selatan serta 112° 24’ 14,3” sampai dengan 112° 27’ 24” Bujur Timur. Luas wilayah Kota
2
Mojokerto 16,46 km , terdiri dari dua kecamatan, yaitu Kecamatan Prajuritkulon dan Kecamatan
Magersari, yang keseluruhannya meliputi 18 kelurahan.
Di Kecamatan Magersari yang memiliki luas 53% dari Kota Mojokerto, beberapa kelurahan yang dapat
dikembangkan adalah : Kelurahan Meri (19%), Kelurahan Gunung Gedangan (20%), Kelurahan Kedundung
(26%) dan Kelurahan Balongsari (9%). Secara rinci luas wilayah masing-masing kecamatan dan kelurahan
dapat dilihat pada tabel.
Geografis Kota Mojokerto terletak pada jalur transportasi regional lintas selatan yang menghubungkan
Surabaya–Jogjakarta–Jakarta. Kota Mojokerto memiliki posisi strategis dalam mendukung pengembangan
kegiatan pembangunan di Jawa Timur, secara khusus menjadi penyangga bagi Kota Surabaya yang
merupakan pusat kegiatan ekonomi dan pemerintahan provinsi Jawa Timur.
Dalam kerangka pengembangan Gerbangkertosusila, peran Kota Mojokerto sangat strategis, karena akses
ke Surabaya yang hanya berjarak 52 km, cukup memadai dalam hal sarana dan prasarana seperti jalan
antar kota prasarana angkutan antar kota dan sebagainya. Hal inilah yang kemudian dapat memacu
perputaran ekonomi di Kota Mojokerto. Secara regional Kota Mojokerto berperan utama sebagai pusat
aktivitas ekonomi dan jasa bagi wilayah belakangnya (hinterland), yaitu Kabupaten Mojokerto, masyarakat
di wilayah perbatasan Jombang, Gresik, Sidoarjo dan Lamongan.
Geologi
Jenis tanah di wilayah Kota Mojokerto sebagian besar terdiri dari jenis alluvial seluas ± 1.033,05 Ha ( ±
62,74%) dan jenis gromosol seluas ± 613,49 Ha (± 37,26%). Jenis tanah ini cukup baik untuk usaha
pertanian, karena tanah tersebut terdiri dari endapan tanah liat bercampur dengan pasir halus, berwarna
hitam kelabu dengan daya penahan air yang cukup baik dan banyak mengandung mineral yang cukup baik
bagi tumbuh-tumbuhan. Persoalannya adalah keterbatasan lahan pertanian, sehingga yang menjadi
prioritas adalah meningkatkan intensifikasi pengolahan tanah dari pertanian umum di samping juga
meningkatnya alih guna lahan sebagai konsekuensi dari pertumbuhan ekonomi.
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 637
Hidrologi
Kota Mojokerto masuk dalam Sub DAS Brantas Hilir meliputi wilayah sebagian Kelurahan Gunung
Gedangan, sebagian Kelurahan Meri, sebagian Kelurahan Miji, Kelurahan Balongsari, Kelurahan Jagalan,
Kelurahan Sentanan, Kelurahan Purwotengah, sebagian Kelurahan Mentikan, Kelurahan Kauman,
Kelurahan Gedongan, Kelurahan Magersari, Kelurahan Wates dan Kelurahan Kedundung.
Konsekuensi dari wilayah yang dilewati beberapa sungai ini maka potensi genangan di Kota Mojokerto
tidak hanya disebabkan oleh frekuensi hujan lokal namun juga terkena imbas dari hujan yang terjadi di
wilayah upstream DAS yang ada.
Penggunaan Lahan
Penggunaan lahan tidak terbangun di Kota Mojokerto cukup mendominasi, memiliki prosentase sebesar
60,67%. Penggunaan lahan tidak terbangun didominasi oleh lahan sawah sebesar 26,79%, kebun sebesar
11,70%, semak belukar 6,19%, tanah kosong sebesar 3,74%, hutan kota sebesar 0,02%, taman sebesar
1,18%, Taman Pemakaman Umum (TPU) sebesar 1,24%, lapangan sebesar 0,33%, kolam 0,07%, Tempat
Pemrosesan Akhir Sampah (TPAS) sebesar 0,16%, rawa sebesar 0,11%, perikanan 0,07%, jalan seluas 6,4%
dan sungai sebesar 2,67%.
Sedangkan lahan terbangun Kota Mojokerto sebesar 39,36%. Penggunaan lahan terbangun didominasi
untuk perumahan dengan prosentase terbesar yakni 31,98%, kemudia perdagangan dan jasa sebesar
3,46%, industri sebesar 3,07%, pariwisata 0,03%, pertanahan dan keamanan sebesar 0,38%, terminal/
stasiun sebesar 0,16%, dan gardu listri sebesar 0,28%.
2. Demografi
Data Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin
dan Laju Pertumbuhan Penduduk Kota Mojokerto
No Uraian 2012 2013 2014 2015 2016
1. Jumlah Penduduk 133.765 136.495 139.677 141.824 143.032
- Laki-laki 66.335 67.654 69.297 70.310 70.879
- Perempuan 67.430 68.847 70.380 71.514 72.153
2. Laju pertumbuhan penduduk 2,04 2,33 1,54 0,85
638 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017
No. Kelompok Umur 2012 2013 2014 2015 2016
12. 55-59 6.421 6.994 7.265 7,603 7,570
13. 60-64 3.665 4.624 5.099 5,431 5,769
14. 65-69 2.962 2.860 3.063 3,271 3,502
15. 70-74 2.112 2.382 2.378 2,465 2,490
16. 75+ 2.519 2.828 3.016 3,383 3,383
1. Kondisi Ekonomi
a. Pertumbuhan Ekonomi
Selama 5 (lima) tahun terakhir ini (2012-2016), PDRB Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) Kota Mojokerto
mengalami peningkatan yang cukup berarti. Kenyataan ini memberikan indikasi nyata bahwa
perekonomian Kota Mojokerto secara nominal terus meningkat. Pada Tahun 2012 PDRB Atas Dasar
Harga Berlaku (ADHB) Kota Mojokerto sebesar 3,663 trilliun dan mengalami peningkatan pada Tahun
2013 sebesar 10,16 % menjadi 4,036 trilliun. Pada Tahun 2014 PDRB ADHB Kota Mojokerto juga naik
mencapai Rp. 4,426 trilliun atau meningkat sebesar 9,68 %. Sementara pada Tahun 2015 juga
mengalami kenaikan menjadi 4,881 trilliun atau naik sebesar 10,26 %. Pada Tahun 2016 PDRB ADHB
Kota Mojokerto juga naik sebesar 10,27 % atau menjadi sebesar 5,382 trilliun. Hal ini menunjukkan
bahwa selama 5 (lima) tahun terakhir (2012-2016) PDRB ADHB Kota Mojokerto mengalami
peningkatan yang sangat nyata yaitu sebesar 46,90%.
Peningkatan PDRB ADHB sebesar 46,90 % dari tahun 2012 sampai dengan Tahun 2016 ini, tidak serta
merta menunjukkan peningkatan pertumbuhan ekonomi atau meningkatnya kesejahteraan rakyat,
karena seperti diutarakan diatas pengaruh besarnya angka inflasi juga akan sangat dominan dalam
pembentukan PDRB ADHB ini.
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 639
Indeks Daya Beli Kota Mojokerto 2013-2016 (2012=100)
Krisis multidemensi pada tahun-tahun sebelumnya sudah tidak begitu berpengaruh pada kenaikan
harga barang/jasa yang pada gilirannya berpengaruh pada kemampuan masyarakat untuk
membelanjakan uangnya. Tapi dengan adanya peningkatan yang nyata daya beli masyarakat Kota
Mojokerto dari Tahun 2010 sampai Tahun 2014 ini, secara umum perekonomian sudah semakin
menunjukkan geliat untuk bangkit, dengan kata lain masyarakat Kota Mojokerto semakin makmur
atau terjadi peningkatan kesejahteraan ekonomi.
Hal ini juga menunjukkan terjadinya peningkatan kemampuan masyarakat Kota Mojokerto dalam
mengkonsumsi barang/jasa, sejalan dengan perkembangan munculnya sentra-sentra bisnis baik
pertokoan maupun perkantoran swasta di wilayah Kota Mojokerto.
Terlepas dari hal diatas secara umum dalam kurun waktu 2010 sampai dengan 2014 secara umum
terjadi peningkatan kemampuan masyarakat Kota Mojokerto, dalam mengkomsumsi barang/jasa. Hal
ini tidak terpengaruh dengan penggantian tahun dasar baik penghitungan PDRB maupun IHK , yang
mau tidak mau harus selalu di perbarui, sehingga Indek Daya Beli juga harus mengikuti perubahan
tahun dasar tersebut.
c. Sektor Pertanian
Pertumbuhan lapangan usaha ini pada tahun 2016 tercatat sebesar 0,59%. Pertumbuhan terbesar
terjadi pada subkategori perikanan yaitu sebesar 2,35%, dimana pada tahun sebelumnya
pertumbuhannya 5,70%. Sedangkan untuk subkategori pertanian, peternakan dan jasa pertanian
tumbuh sebesar 0,42%, dimana pada tahun sebelumnya pertumbuhannya yaitu sebesar 2,74%.
Pada tahun 2016 lapangan usaha Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan memberi kontribusi terhadap
total PDRB atas dasar harga berlaku sebesar 0,67%. Subkategori Tanaman Pangan merupakan
penyumbang terbesar di lapangan usaha Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan yaitu tercatat sebesar
0,61% dari seluruh perekonomian Kota Mojokerto.
Walaupun pertumbuhan sektor pertanian positif, namun kontribusi sektor pertanian berkurang dari
tahun-tahun sebelumnya. Kondisi ini secara umum disebabkan oleh semakin berkurangnya lahan
untuk sektor pertanian, karena dari lahan yang ada sebagian besar sudah dimanfaatkan untuk sektor
perdagangan, real properti maupun untuk industri. Tidak bisa dipungkiri karena pola pembangunan di
Kota Mojokerto yang sudah tidak tergantung lagi kepada sektor sumber daya alam. Dimana
perkembangan kota menuju ke arah kota jasa dan perdagangan yang menuntut adanya peningkatan di
sektor sumber daya manusia serta sektor pendukung lain untuk menuju kepada kota transisi yang
dapat menyangga ibukota propinsi Jawa Timur yaitu Kota Surabaya.
640 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017
d. Sektor Industri Pengolahan
Pada Kategori Industri Pengolahan, lapangan usaha yang menyumbang peranan terbesar adalah
subkategori Industri Kulit, Barang dari Kulit dan Alas Kaki sebesar 4,60%, subkategori Industri Makanan
dan Minuman sebesar 2,85% dan subkategori Industri Pengolahan Tembakau sebesar 2,63% tahun
2016. Sedangkan subkategori yang lain memiliki kontribusi di bawah satu persen.
Secara keseluruhan, laju pertumbuhan kategori Industri Pengolahan pada tahun 2016 adalah sebesar
5,55%. Lapangan usaha yang mencatatkan laju pertumbuhan terbesar adalah subkategori Industri
Makanan dan Minuman sebesar 6,53% serta Industri Kulit, Barang dari Kulit dan Alas Kaki sebesar
5,95%. Sedangkan yang mengalami pertumbuhan paling rendah adalah subkategori Industri Kayu dan
Barang dari Kayu yang tumbuh 2,77%.
Di Kota Mojokerto terdapat berbagai macam industri, diantaranya yaitu industri batik tulis, industri
miniatur perahu layar, industri kerajinan gips, industri onde-onde dan keciput, industri sepatu, industri
cetakan kue dan lain-lain. Namun dari sekian banyak industri yang ada, Kota Mojokerto merupakan
sentra industri sepatu, dimana sebagian besar industri pengolahan merupakan industri yang bergerak
di bidang alas kaki sandal maupun sepatu.
Kategori Pengadaan Listrik dan Gas berkontribusi sebesar 0,06% terhadap total PDRB pada tahun
2016. Dari kontribusi tersebut, semuanya disumbang oleh lapangan usaha Ketenagalistrikan. Sebab
kategori Pengadaan Gas dan Produksi Es di Kota Mojokerto tidak ada. Sedangkan laju pertumbuhan
ekonomi kategori ini pada tahun 2016 adalah sebesar 3,62%.
f. Sektor Konstruksi
Kategori ini mencakup kegiatan ekonomi pengumpulan, pengolahan dan penditribusian air melalui
berbagai saluran pipa untuk kebutuhan rumah tangga dan industri. Termasuk juga kegiatan
pengumpulan, penjernihan dan pengolahan air dan sungai, danau, mata air, hujan dll. Tidak termasuk
pengoperasian peralatan irigasi untuk keperluan pertanian. Peranan kategori ini terhadap
perekonomian di Kota Mojokerto tahun 2016 hanya 0,11%. Sedangkan laju pertumbuhannya belum
begitu menggembirakan. Pada tahun 2015 dan 2016 pertumbuhannya melambat dan bahkan minus,
yaitu masing-masing sebesar -2,47% dan -0,02%.
Secara keseluruhan, laju pertumbuhan kategori Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan
Sepeda Motor tahun 2016 sebesar 5,51%. Subkategori Perdagangan Mobil, Sepeda Motor dan
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 641
Reparasi sebesar 4,24%. Sedangkan subkategori Perdagangan Besar dan Eceran Bukan Mobil dan
Sepeda Motor tumbuh sebesar 5,97%.
Pertumbuhan yang relatif tinggi pada kategori ini disebabkan oleh letak Kota Mojokerto yang strategis
karena berdekatan dengan ibukota Propinsi Jawa Timur yaitu Surabaya. Sebagai jalur lintas Surabaya
menuju daerah lain yang ada di Jawa Timur, Kota Mojokerto merupakan pintu masuk terhadap arus
lalu lintas barang. Sehingga hal ini membawa dampak terhadap membaiknya kondisi perdagangan
Kota Mojokerto.
Kontribusi sektor pengangkutan dan komunikasi dalam perekonomian Kota Mojokerto masih cukup
besar pada Tahun 2014 sebesar 14,03%,tahun 2013 sebesar 14,07%tahun 2012sebesar13,97%.
Selain mempunyai kontribusi yang cukup besar, ternyata pertumbuhan sektor ini juga cukup besar jika
dibandingkan dengan pertumbuhan sektor-sektor lainnya, yaitu sebesar 8,92% tahun 2014 dan 8,73%
pada tahun 2013. Akan tetapi dilihat ke dalam sub sektornya, yang terjadi pada periode tahun 2010 -
2014 pertumbuhan sub sektor angkutan tidak secepat pertumbuhan dari sub sektor komunikasi.
Pertumbuhan sub sektor angkutan dari tahun 2010 sampai tahun 2014 hanya berkisar antara 3%
sampai 7%. Sedangkan sub sektor komunikasi pertumbuhannya tahun 2010 - 2014kenaikan pada
kisaran angka 9% - 13%, dan pada tahun 2014 mencapai sebesar 8,91%.
Tingginya pertumbuhan sub sektor tersebut bisa dimaklumi sebab sejak tahun 2006 di Kota Mojokerto
banyak bermunculan lembaga-lembaga keuangan yang berbentuk koperasi maupun lembaga-lembaga
keuangan lainnya. Berdasarkan dari data yang ada, pada tahun 2006 jumlah koperasi di Kota
Mojokerto tercatat sebanyak 162 buah, dan pada tahun 2013 jumlah tersebut sudah mencapai 199
buah. Dengan demikian nilai tambah yang dihasilkan dari sub sektor tersebut bisa mendongkrak laju
pertumbuhan ekonomi Kota Mojokerto secara keseluruhan.Pertumbuhan ini sejalan dengan hasil
program Gerakan Masyarakat Sadar Koperasi Kota Mojokerto (GEMASKOP), yang dicanangkan oleh
pemerintah Kota Mojokerto akhir- akhir ini.
j. Sektor Jasa-Jasa
Sejak tahun 2010 sampai tahun 2014, sektor jasa-jasa tumbuh masih pada kisaran 4% sampai 7%. Pada
tahun 2010, sektor ini mampu tumbuh menembus angka 4,87%. Selanjutnya tahun 2011 hanya
sebesar 4,39% dan pada tahun 201 tumbuh lagi menjadi sebesar 5,85% dan pada tahun 2014
pertumbuhan sektor ini sebesar 5,32%. Jika diamati lebih dalam nampak pertumbuhan sektor jasa-jasa
sejalan dengan pertumbuhan sub sektor jasa pemerintahan. Pada tahun 2010 sampai 2014
642 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017
pertumbuhan sub sektor pemerintahan berkisar antara 5% sampai 6%, kecuali pada tahun 2010 sub
sektor ini mampu tumbuh sebesar 9,89%.
Berbeda sedikit dengan sub sektor jasa swasta, sekalipun pendeteksian kegiatan ini cukup sulit, namun
prospek ke depan untuk sub sektor ini diharapkan mampu mengangkat pertumbuhan ekonomi ke arah
yang lebih baik. Pertumbuhan sub sektor ini dari tahun ke tahun bisa dikatakan relatif stabil, yaitu
pada kisaran 4% -7%.
2. Kondisi Sosial
a. Indeks Pembangunan Manusia
Penyajian Indek Pembangunan Manusia antar waktu, sangat bermakna karena akan diperoleh
kemajuan maupun kemunduran dari status pembangunan itu sendiri. Pengukuran tingkat kemajuan
dalam hal ini menggunakan Shortfall Reduction akan sangat tepat sebagai alat ukur yang diikuti oleh
kriteria kualitasnya.
Tahun
Komponen IPM 2012 2013 2014 2015 2016**
Indek Kesehatan 80,51 80,57 80,60 81,06 81,77
Indek Pendidikan 68,95 69,81 69,98 70,10 70,49
Indek PPP (Pengeluaran Perkapita) 73,58 74,74 74,91 75,86 76,64
IPM 74,20 74,91 75,04 75,54 76,00
Sumber : BPS Kota Mojokerto **) Angka Sangat Sementara
Berbagai upaya dan terobosan telah ditempuh Pemerintah Kota Mojokerto untuk meningkatkan
kondisi perekonomian Kota Mojokerto. Langkah-langkah yang telah ditempuh dan hasil kemajuan
yang dicapai sebagai hasil pembangunan khususnya pembangunan manusia dapat dilihat melalui
besaran Indek Pembangunan Manusia (IPM). Tabel komponen IPM diatas adalah hasil perbaikan tahun
dasar BPS Pusat sehingga angka masing-masing komponen IPM juga berubah, walupun tidak begitu
signifikan.
IPM Kota Mojokerto pada tahun 2016 kembali mengalami peningkatan sebesar 0,46 poin dibanding
periode sebelumnya yaitu dari 75,54 menjadi 76,00. Kenaikan IPM tahun 2016 disebabkan
meningkatnya seluruh komponen IPM Kota Mojokerto. Kenaikan Indek Kesehatan Tahun 2016 Kota
Mojokerto mencapai 0,70 poin, Indek Pendidikan naik 0,39 poin dan Indek Pengeluaran kenaikannya
sebesar 0,78 poin.
Nilai IPM Kota Mojokerto Tahun 2016 sebesar 76,00. Angka tersebut apabila dimasukkan dalam
kriteria UNDP termasuk dalam kategori menengah atas (66 ≤ IPM < 80). Hal ini mengidentifikasikan
bahwa pembangunan yang selama ini dilaksanakan oleh pemerintah Kota Mojokerto dari tahun ke
tahun tetap konsisten bahkan lebih baik, yaitu dari tahun ke tahun tetap mampu meningkatkan
kualitas dari sumber daya manusia di Kota Mojokerto. Karena nilai IPM Kota Mojokerto tersebut
tergolong cukup tinggi. Hal ini bisa dibuktikan dengan besaran IPM Kota Mojokerto selama periode 5
tahun terakhir (Tahun 2012-2016) selalu masuk dalam kategori menengah atas (66 ≤ IPM < 80).
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 643
b. Angka Kemiskinan
Dari tabel dibawah terlihat bahwa dari kurun waktu tahun 2012 – 2016 secara umum jumlah
penduduk miskin di Kota Mojokerto mengalami penurunan. Hanya pada tahun 2013 jumlah penduduk
miskin dan persentase kemiskinan di Kota Mojokerto mengalami sedikit peningkatan dari 6,46 %
tahun 2012 menjadi 6,65 % tahun 2013. Akan tetapi pada tahun berikutnya turun di kisaran angka 6%,
yaitu sebesar 6,42 tahun 2014 dan pada tahun 2015 sebesar 6,16%.
Pertumbuhan ekonomi di Kota Mojokerto Tahun 2016 sebesar 5,77%, yang diantaranya didorong oleh
beberapa lapangan usaha yaitu sektor Informasi dan Komunikasi (7,71%), jasa keuangan dan asuransi (7,43%),
dan lapangan usaha Perdagangan (5,51%). Walaupun mempunyai pertumbuhan yang tinggi, lapangan usaha
Informasi dan Komunikasi merupakan sektor non tradeable yang tidak bisa dijadikan tumpuan dalam
pengentasan kemiskinan.
Pakar-pakar kemiskinan menganjurkan penguatan sektor pertanian dan sektor industri pengolahan sebagai
basis pengentasan kemiskinan. Selain karena elastisitas penggunaan tenaga kerja di sektor pertanian dan
industri pengolahan yang cukup besar, efek pengganda (multiplier effect) di kedua sektor tersebut mampu
menciptakan pertumbuhan ekonomi yang lebih kokoh. Namun sektor-sektor tersebut tumbuh agak lambat di
Kota Mojokerto, walaupun sektor industri pengolahan bisa tumbuh sebesar 5,55%, tapi sektor pertanian hanya
tumbuh 0,59%.
Sektor perdagangan memang berperan penting dalam mendorong perekonomian Kota Mojokerto, namun
dengan meningkatnya pekerja rentan, dapat dipastikan lapangan kerja yang tercipta berupa pedagang kaki
lima, pedagang keliling dan asongan. Tentu saja pendapatan pedagang kategori ini jauh dari cukup, sehingga
hanya menambah kemiskinan baru.
Dapat disimpulkan, pengeluaran per kapita penduduk miskin di Kota Mojokerto masih di sekitar garis
kemiskinan dalam rentan yang sempit. Upaya sedikit untuk meningkatkan pendapatan bagi penduduk miskin
akan sangat berarti untuk mengangkat status mereka keluar dari kemiskinan, minimal menjadi hampir miskin.
644 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017
KOTA MADIUN
A. KONDISI UMUM
1. Kondisi Geografis
2,
Kota Madiun mempunyai luas wilayah : 33,23 Km Kota Madiun berbatasan langsung dengan wilayah:
a. Batas utara : Kecamatan Madiun Kabupaten Madiun;
b. Batas selatan : Kecamatan Geger Kabupaten Madiun;
c. Batas timur : Kecamatan Wungu Kabupaten Madiun;
d. Batas barat : Kecamatan Jiwan Kabupaten Madiun dan Kecamatan Takeran Kabupaten Magetan
Secara astronomis Kota Madiun terletak pada 111 BT – 112 BT dan 7 LS – 8 LS. Berdasarkan aspek
geografis, Kota Madiun berada pada daratan dengan ketinggian 63 hingga 67 meter dari permukaan laut.
0 0
Rentang temperatur udara di Kota Madiun antara 20 C hingga 35 C. Keadaan topografi di Kota Madiun di
bagian selatan mempunyai ketinggian 67 m diatas permukaan laut dan di bagian utara 64 m, sedangkan
dibagian tengah ketinggiannya 63 m diatas permukaan laut perbedaan ketinggian sangat kecil kemiringan
rata-rata 0-2% atau bisa dikatakan relatif datar. aspek geologi, struktur dan karakteristik lahan dan potensi
kandungan di Kota Madiun sebagian besar terdiri dari Aluvium dan jenis tanahnya termasuk alluvial yang
mempunyai kadar mineral dan organisme yang cukup tinggi hal ini disebabkan jenis tanah tersebut
merupakan campuran dari tanah liat dengan pasir halus yang berwarna hitam kelabu dengan daya
penahanan air yang cukup baik dan dapat menyerap air.
Kedalaman efektif tanah di Kota Madiun sebagian besar mempunyai kedalaman di atas 90 cm dengan
kemiringan lahan yang relatif datar maka kondisi lahan di kota ini relatif tidak mengalami erosi. Sumber air
tanah dan air permukaan tanah di kota madiun selain dari dasar tanah dan permukaan tanah juga berasal
dari 2 (dua) sungai yang melewati Kota Madiun yaitu Sungai Catur dan Sungai Madiun. Selain itu terdapat
pula anak-anak Sungai Madiun yaitu : Sungai Sono dan Sungai Piring yang merupakan saluran irigasi lahan
pertanian di wilayah kota Madiun, Kondisi Klimatologis dikatakan bahwa musim penghujan di Kota Madiun
terjadi antara bulan Desember sampai dengan Mei, sedangkan kemarau terjadi antara bulan Juni sampai
dengan bulan Nopember.
2. Demografi
Berdasarkan hasil registrasi data yang dilakukan oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil lima tahun
terakhir, bahwa sampai dengan akhir tahun 2016 jumlah penduduk Kota Madiun berjumlah 210.030 jiwa
yang tersebar di 3 (tiga) kecamatan
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 645
Tahun/Jiwa
No. Kecamatan
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016
Jumlah 198.805 202.087 203.257 207.381 210.999 208.248 210.030
Tahun
No. Uraian
2012 2013 2014 2015 2016
1 Penduduk Berdasarkan Usia :
a. Usia 0 - 4 thn 11.729 12.401 15.430 9.702 12.329
b. Usia 5 - 9 thn 14.740 14.707 12.025 14.122 14.465
c. Usia 10 – 14 thn 16.028 16.784 20.935 16.222 12.915
d. Usia 15 – 19 thn 15.125 16.057 13.421 18.280 21.483
e. Usia 20 – 24 thn 13.570 13.794 16.731 14.551 11.807
f. Usia 25 – 29 thn 15.924 15.203 11.678 13.340 16.508
g. Usia 30 – 34 thn 18.391 18.285 21.768 16.338 12.728
h. Usia 35 – 39 thn 17.379 17.683 14.434 17.462 21.011
i. Usia 40 – 44 thn 16.871 16.782 20.033 16.764 13.337
j. Usia 45 – 49 thn 14.342 14.880 12.125 15.642 16.128
k. Usia 50 – 54 thn 12.550 13.385 15.976 13.746 16.427
l. Usia 55 – 59 thn 11.627 11.301 9.077 12.306 12.184
m. Usia ≥60 thn 24.981 26.119 27.366 29.773 28.708
2. Penduduk Berdasarkan Pendidikan :
a. Belum Sekolah; 29.751 30.586 31.218 30.989 31.733
b. Tidak Tamat SD; 15.062 16.883 18.383 18.575 18.695
c. Tamat SD; 33.571 33.704 33.767 32.950 32.318
d. Tamat SLTP; 29.660 29.932 30.247 30.155 30.342
e. Tamat SLTA; 69.515 70.414 71.142 69.799 70.756
f. Tamat D-I/II; 438 449 448 440 439
g. Tamat D-III; 5.447 5.544 5.624 5.507 5.557
h. Tamat S-1; 18.731 18.740 18.985 18.608 18.929
i. Tamat S-2; 1.067 1.112 1.169 1.205 1.238
j. Tamat S-3. 15 17 16 20 23
3 Penduduk Berdasarkan Jenis Pekerjaan :
a. Belum/Tidak bekerja 39.935 39.525 39.214 38.404 35.539
b. PRT 34.131 34.560 35.064 34.603 35.328
c. Pelajar/Mahasiswa 37.768 40.077 43.158 43.581 45.352
d. Pensiunan 6.692 6.655 6.509 6.374 6.399
e. PNS 7.709 7.708 7.623 7.379 7.396
f. TNI 1.901 1.938 1.952 1.850 1.942
g. POLRI 1.040 1.062 1.060 1.048 1.057
h. Jasa 8.918 7.723 5.058 8.608 4.977
646 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017
Tahun
No. Uraian
2012 2013 2014 2015 2016
i. Karyawan 40.920 41.871 42.745 42.126 43.735
j. Buruh 4.900 5.054 5.115 5.082 4.690
k. Wiraswasta 18.753 20.039 18.687 18.727 19.060
l. Lain-lain 590 562 4.814 466 4.555
3. Penggunaan Lahan
Pola penggunaan lahan terbagi menjadi 2 yakni lahan sawah dan lahan bukan sawah, hal ini
menggambarkan bahwa untuk lahan sawah di Kota Madiun selama lima tahun mengalami penurunan.
Seiring dengan kondisi tersebut untuk penggunaan lahan bukan sawah selama lima tahun mengalami
peningkatan rata-rata sebesar 53,5 % pertahun, sedangkan penurunan penggunaan lahan sawah sebesar
21,5 % pertahun, kondisi dimaksud sesuai dengan Kota Madiun yang merupakan daerah Urban.
Tahun (Ha)
No. Penggunaan Lahan
2012 2013 2014 2015 2016
Kawasan Tidak Terbangun
1. Irigasi Teknis 1.064 1.061 1.055 1.041 1.038
2. Pekarangan/Tegal 81 147 146 146 148,6
3. Perkebunan 114 148 148 148 150
4. Kolam/empang 0.5 0.5 0.6 0.6 1,4
Kawasan Terbangun
Permukiman Beserta
1. 1.959 1.962 1.968 1.982 1.985
Pendukungnya
Luas Lahan Keseluruhan 3.323 3.323 3.323 3.323 3.323
1. Kondisi Ekonomi
Tahun
No Indikator
2014 2015 2016
1 Pertanian
Persentase Ketersediaan Bahan Pangan
Utama 50,03% 49,15% 47,83%
Produksi Hasil Pertanian 7,75 ton/ha 7,38 ton/ha 6,98 ton/ha
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 647
Tahun
No Indikator
2014 2015 2016
jumlah kelompok petani 2 2 39
Nilai Tukar petani 102,9 104 104
3 Peternakan
Produksi Daging 1.074,2 ton 1.278,824 ton 1.161,4 ton
jumlah populasi ternak sapi potong 296 306 306
Rata-rata produktivitas sapi perah per
10 l
ekor per hari 10 L 10L
4 Perikanan Kelautan
Jumlah Produksi Ikan 191 ton 229,466 ton 234,14 ton
Konsumsi Ikan 14,2 kg/kap/th 14,2 kg/kap/th 14,7 kg/kap/th
5 Perindustrian dan Perdagangan
Pertumbuhan Industri 1,93 2,67
Cakupan Bina Kelompok Pengrajin 4 4
Kontribusi Sektor Industri terhadap PDRB 15,09 16,26
Jumlah IKM dan IRT 264 271
Cakupan Bina Kelompok
Perdagangan/Usaha Informal 70,1 72,5
Omset Pasar Tradisional 251.982 (Rp. juta) 347.591 (Rp. juta)
Kontribusi Sektor Perdagangan terhadap
PDRB 40,9 41,12
Cakupan PKL yang dibina 29 31
Jumlah Komoditi yang dipamerkan 10 12
6 Investasi
Jumlah Investor Berskala Nasional
666
(PMDN/PMA) 603 661
Jumlah Nilai Investasi berskala Nasional 1.537.879.406.00
347.348,2 jt
(PMDN/PMA) 372.350.843.813 0
1.168.999.044.00
1.190.531,2 jt
Kenaikan/penurunan nilai realisasi PMDN 306.966.868.350 0
Kenaikan/penurunan nilai realisasi PMDN 496% 317% 77,41%
Rasio Daya Serap Tenaga Kerja 1,78% 2,83% 1,67%
7 Koperasi
Prosentase Koperasi Aktif 97,58% 97,64 97,69%
Jumlah UKM 2.389 2.369 2.419
Usaha Mikro dan Kecil Menengah 23.012 23.094 23.189
Jumlah Koperasi Aktif 282 289 297
648 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017
Tahun
No Indikator
2014 2015 2016
Persentase Peningkatan Omset KUMKM 1,03 1,06 2,09
8 Pariwisata
Kunjungan Wisata 217.336 219.659 195.916
Kontribusi Sektor Pariwisata Terhadap
PDRB 5,55
Jumlah Promosi Pariwisata 4 5
Jumlah Event Kepariwisataan 3 3
Kontribusi Sektor Hotel dan Restoran
Terhadap PDRB 4,51
Jumlah Penginapan/Hotel 34 34
Jumlah Restoran, Cafe dan Rumah
Makan 33 97
2. Kondisi Sosial
Tahun
No Indikator
2014 2015 2016
1 Pendidikan
Angka Melek Huruf 100 100 100
Angka Rata-rata Lama Sekolah 10,63 10,9 11,08
APK SD/MI/Paket A 112 117,24 117,6
APK SMP/MTs/Paket B 104 107,88 109,69
APK SMA/SMK/MA/Paket C 146 136,87 135,65
APM SD/MI/Paket A 102 106,24 107,92
APM SMP/MTs/Paket B 85 80,43 92,78
APM SMA/SMK/MA/Paket C 106 100 105,81
Pendidikan Dasar
APS 109 117,93 115,49
Rasio Ketersediaan Sekolah/Penduduk Usia Sekolah 1:38 1:38 1:38
Rasio Guru/Murid 1:13 1:16 1:16
Rasio Guru/Murid per kelas rata-rata 1:32 1:28 1:26
Pendidikan Menengah
APS 115 107,75 109,1
Rasio Ketersediaan Sekolah terhadap penduduk Usia 1:43 1:40 1:41
Sekolah
Rasio Guru/Murid 1:10 1:09 1:11
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 649
Tahun
No Indikator
2014 2015 2016
Fasilitas Pendidikan
Sekolah SD/MI Kondisi Bangunan Baik 96 98 98,24%
Sekolah SMP/MTs dan SMA/SMK/MA Kondisi Bangunan 98 99 99,10%
Baik
Guru yang memenuhi kualifikasi S1/S2/S3 96 97 96,21
Pendidikan Anak Usia Dini
APK PAUD 71 73 74,53
2 Kesehatan
Angka Kelangsungan Hidup Bayi 991,81 993,25 992,71
Angka Harapan Hidup 72,41 72,41
Persentase Balita Gizi Buruk 0,17 0,135 0,4
Persentase Balita Gizi Kurang 0,53 0,4 9,8
650 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017
Tahun
No Indikator
2014 2015 2016
Prosentase Partisipasi Perempuan di lembaga 12,45 12,57 91,73
pemerintahan
Prosentase Partisipasi Perempuan di lembaga swasta 85,05 87,37 0,073
Rasio Kekerasin dalam Rumah Tangga (KDRT) 0,05 0,056 70,05
Partisipasi Angkatan Kerja Perempuan 75,98 76,76
Indeks Pemberdayaan Gender 81,49 81,11 99,94
Partisipasi Perempuan di lembaga pemerintah dan swasta 97,5 99,94
Indeks Pembangunan Gender 92,15 92,81 100
3. Kondisi Infrastruktur
Tahun
No Indikator
2014 2015 2016
1 Infrastruktur jalan dan jembatan
Panjang jalan dalam kondisi baik 88,03% 89,15% 92,41%
2 Perumahan
Rasio Rumah Layak Huni 98,10% 99,80% 98,37%
Rumah Tangga Pengguna Air Bersih 99,05% 99,2 98,37%
Persentase Rumah Tinggal Bersanitasi 97,51% 99,2 98%
Rasio Tempat Pemakaman Umum Per Satuan Penduduk 573 580 578,4
3 Pengairan
Persentase Drainase dalam kondisi baik/pembuangan air 82% 84,32%
89,39%
tidak tersumbat
4 Perhubungan
Persentase sarana dan fasilitas LLAJ yang berfungsi Baik 60% 65% 73%
Cakupan Tingkat Keselamatan 60% 67% 88%
Jumlah Kendaraan yang lulus uji (KIR) 6.219 6.296 6.296
Jumlah Terminal 3 3 3
Lama Pengujian Kelayakan Angkutan Umum 30 menit 30 menit 27 menit
Persentase Jumlah Pemasangan Rambu-rambu 3,90% 6,25% 48%
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 651
- JUARA I LOMBA PENGELOLA KELOMPOK UPPKS Tk. PROVINSI JAWA TIMUR
- JUARA I LOMBA GOTONG ROYONG Tk. PROVINSI JAWA TIMUR KELURAHAN PILANGBANGO
- JUARA II LOMBA KELURAHAN Tk. PROVINSI JAWA TIMUR
- JUARA II LOMBA CIPTA MENU PENGANEKARAGAMAN PANGAN Tk. PROVINSI JAWA TIMUR
KATEGORI MENU SARAPAN
- JUARA III FESTIVAL KULINER JAWA TIMUR DAN RAJA NUSANTARA Tk. PROVINSI JAWA TIMUR
- JUARA HARAPAN I LOMBA KADER IMP Tk. PROVINSI JAWA TIMUR
- HARAPAN I LOMBA DUTA MAHASISWA Tk. PROVINSI JAWA TIMUR
- LULUS SELEKSI SAKA KENCANA Tk. PROVINSI JAWA TIMUR
- NOMINASI 3 BESAR LOMBA KELOMPOK BKB Tk. PROVINSI JAWA TIMUR.
b. Tingkat Nasional :
652 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017
KOTA SURABAYA
A. KONDISI UMUM
1. Kondisi Geografis
Kota Surabaya secara geografis terletak pada 7° 21’ Lintang Selatan dan 112° 36’ sampai dengan 112° 54’
Bujur Timur, secara umum kondisi topografi Kota Surabaya memiliki ketinggian tanah antara 0–20 meter
diatas permukaan laut, sedangkan pada daerah pantai ketinggiannya berkisar antara 1–3 meter diatas
permukaan laut. Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Surabaya nomor 12 tahun 2014 tentang Rencana
Tata Ruang Wilayah Kota Surabaya luas wilayah Kota Surabaya meliputi daratan seluas + 33.451,14 Ha
dengan wilayah laut sejauh 1/3 dari wilayah kewenangan Provinsi Jawa Timur.
Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 12 Tahun 2013 tentang Penggabungan Kelurahan Di
Lingkungan Pemerintah Kota Surabaya, wilayah Kota Surabaya terbagi menjadi 31 Kecamatan dan 154
Kelurahan, dengan batas wilayah sebagai berikut:
- Sebelah Utara : Laut Jawa dan Selat Madura
- Sebelah Selatan : Kabupaten Sidoarjo
- Sebelah Timur : Selat Madura
- Sebelah Barat : Kabupaten Gresik
2. Demografi
Data penduduk Kota Surabaya yang telah dikonsolidasikan dengan Kementerian Dalam Negeri
menunjukkan bahwa jumlah penduduk Kota Surabaya sampai dengan pada tahun 2016 sebanyak
3.316.131 jiwa. Jumlah penduduk terbanyak berada di Kecamatan Tambaksari yaitu 253.522 jiwa.
Sedangkan jumlah penduduk yang paling sedikit terdapat di Kecamatan Bulak yaitu 46.544 jiwa. Komposisi
penduduk Kota Surabaya pada tahun 2016 diuraikan sebagai berikut.
Jumlah Kepadatan
No Kecamatan
(Jiwa) (Km²)
1 Karang Pilang 81.948 8.878
2 Wonocolo 91.145 13.463
3 Rungkut 121.708 5.774
4 Wonokromo 190.719 22.517
5 Tegalsari 118.032 27.513
6 Sawahan 234.157 33.789
7 Genteng 68.162 16.830
8 Gubeng 155.869 19.508
9 Sukolilo 121.566 5.134
10 Tambak Sari 253.522 28.200
11 Simokerto 110.974 42.847
12 Pabean Cantian 93.621 13.768
13 Bubutan 117.630 30.474
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 653
Jumlah Kepadatan
No Kecamatan
(Jiwa) (Km²)
14 Tandes 101.968 9.211
15 Krembangan 136.512 16.368
16 Semampir 215.255 24.572
17 Kenjeran 173.832 22.372
18 Lakar Santri 61.551 3.241
19 Benowo 65.575 2.763
20 Wiyung 75.835 6.086
21 Dukuh Pakis 67.298 6.770
22 Gayungan 52.654 8.674
23 Jambangan 55.218 13.179
24 Tenggilis Mejoyo 62.737 11.365
25 Gunung Anyar 60.709 6.252
26 Mulyorejo 95.034 6.688
27 Sukomanunggal 111.999 12.134
28 Asemrowo 50.716 3.285
29 Bulak 46.544 6.926
30 Pakal 56.887 2.578
31 Sambi Kerep 66.754 2.819
Jumlah 3.316.131 10.147
Sumber: Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, 31 Desember 2015 diolah
1. Kondisi Ekonomi
a. Pertumbuhan Ekonomi
654 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten dan Kota di Jawa Timur Tahun 2017
Kategori Uraian 2014 2015 2016
L Real Estate 6,68 5,07 5,32
M,N Jasa Perusahaan 6,45 5,38 5,04
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan
O 0,33 4,45 4,94
Jaminan Sosial Wajib
P Jasa Pendidikan 5,71 6,31 5,89
Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 9,39 4,04 5,86
R,S,T,U Jasa lainnya 4,55 4,67 4,97
PDRB 6,96 5,97 6,07
PDRB TANPA MIGAS 6,96 5,97 6,07
b. Perdagangan
c. Pertanian
Pada tahun 2015, jumlah sentra produk pertanian di Kota Surabaya sebanyak 34 Sentra. Apabila
dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan sebanyak 34 sentra, maka capaian kinerjanya
adalah 100%. Sentra produk pertanian tersebut diantaranya : Sentra Mangga di Kecamatan Pakal,
Benowo, Lakarsantri, serta Sambikerep; Sentra Cabe di Kecamatan Sambikerep dan Lakarsantri; Sentra
Jamur di Kecamatan Sambikerep, Tandes, Rungkut, Sukolilo, Lakarsantri, Mulyorejo, serta Benowo;
Sentra Markisa di Kecamatan Mulyorejo dan Gununganyar; Sentra Semangka di Kecamatan Bulak dan
Sambikerep.
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 655
d. Perikanan dan Kelautan
Pada tahun 2015 sebanyak 4 kelurahan di kawasan pesisir telah diberdayakan, yaitu Kelurahan Dukuh
Sutorejo, Kalisari, Kejawan Putih Tambak, serta Bulak. Pemberdayaan yang dilakukan diantaranya:
Pembinaan pengelolaan mangrove; Pembinaan penangkapan ikan ramah lingkungan; Pembinaan cara
pengolahan hasil perikanan yang higienis; Pelatihan dan praktek pembuatan produk olahan berbahan
dasar ikan, seperti : gurami tomyam, nugget dari kerang, serta sate bola seafood dari udang dan
tengiri. Sehingga sampai dengan tahun 2015, total kelurahan di kawasan pesisir yang telah
diberdayakan sebanyak 21 kelurahan.
a. Investasi
Keberhasilan kinerja perekonomian Kota Surabaya tidak terlepas dari unsur-unsur penunjangnya.
Salah satu unsur tersebut adalah kontribusi investasi dalam mendorong pembangunan Kota Surabaya.
Peningkatan pembangunan tersebut selanjutnya mendorong pertumbuhan ekonomi yang diharapkan
mampu meningkatkan pendapatan masyarakat. Bentuk investasi yang ditanamkan berasal baik dari
penanaman modal asing (PMA) maupun penanaman modal dari dalam negeri (PMDN).
Berdasarkan data investasi dari Dinas Penanaman Modal Kota Surabaya menunjukkan bahwa nilai
investasi di Kota Surabaya pada tahun 2013 sebanyak 26 investasi. Jumlah investasi tersebut
meningkat pada tahun 2014 menjadi 33 investasi. Menurut jenisnya, realisasi investasi lebih banyak
berasal dari investasi Penanaman Modal Asing (PMA) dibanding dengan Penanaman Modal Dalam
Negeri (PMDN). Pada tahun 2013 realisasi investasi dari PMA sebanyak 19 dan PMDN sebanyak 7
investasi. Sementara pada tahun 2014 realisasi investasi PMA sebanyak 24 investasi dan PMDN
sebanyak 9 investasi. Peningkatan kinerja investasi terutama disebabkan oleh prospek perekonomian
domestik yang dipersepsikan masih cukup baik disertai iklim usaha yang kondusif.
656 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten dan Kota di Jawa Timur Tahun 2017
Rasio Daya Serap Tenaga Kerja Kota Surabaya Tahun
Uraian 2013 2014
Jumlah Proyek PMA dan PMDN 26 33
Jumlah Tenaga Kerja yang Terserap (orang) 11.113 2.171
Rasio Daya Serap Tenaga Kerja 42,74 94,39
b. Koperasi
c. Pariwisata
2. Kondisi Sosial
a. Pendidikan
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 657
No. Jenjang Pendidikan 2013 2014 2015 2016
3 SMA/MA/SMK
Jumlah Siswa Kelompok usia 16-18 Tahun 130.649 118.692 119.131
yang Bersekolah di Jenjang Pendidikan
SMA/MA/SMK
Jumlah Penduduk Kelompok Usia 16-18 Tahun 144.973 126.983 128.721
APM SMA/MA/SMK (%) 90,12 93,47 92,55
658 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten dan Kota di Jawa Timur Tahun 2017
No. Uraian 2013 2014 2015 2016
3 SMA/MA
Jumlah Siswa SMA/MA yang Lulus 18.042 18.437 17.573
Jumlah Keseluruhan Siswa SMA/MA Kelas 12 18.052 18.450 17.578
Angka Kelulusan SMA/MA (%) 99,94 99,93 99,97
4 SMK
Jumlah Siswa SMK yang Lulus 19.209 18.785 18.183
Jumlah Keseluruhan Siswa SMK Kelas 12 19.211 18.794 18.189
Angka Kelulusan SMK (%) 99,99 99,95 99,97
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 659
No. Uraian 2013 2014 2015 2016
Jumlah Keseluruhan Siswa SMK 86.956 77.284 67.980
Angka Putus Sekolah SMK (%) 0,01 0,01 0.007
b. Kesehatan
Perkembangan Balita Gizi Buruk Kota Surabaya (menurut Kecamatan) Tahun 2015-2016
2015 2016
Jumlah Jumlah % Jumlah %
No. Kecamatan Jumlah Balita
Balita Gizi Balita PersentaseGizi Balita Gizi PersentaseGizi
Ditimbang
Buruk Disurvey Buruk Buruk Buruk
1 Kec. Asemrowo 0 3.522 0,00% 5 3.629 0,14%
2 Kec. Benowo 2 4.004 0,05% 2 4.198 0,05%
3 Kec. Bubutan 5 6.108 0,08% 3 6.153 0,05%
4 Kec. Bulak 7 2.722 0,26% 5 2.887 0,17%
5 Kec. Dukuh Pakis 2 2.646 0,08% 3 2.849 0,11%
6 Kec. Gayungan 3 2.478 0,12% 11 2.291 0,48%
7 Kec. Genteng 6 3.002 0,20% 3 2.974 0,10%
8 Kec. Gubeng 5 7.319 0,07% 7 7.327 0,10%
9 Kec. GunungAnyar 0 3.596 0,00% 0 2.672 0,00%
10 Kec. Jambangan 4 3.546 0,11% 6 3.562 0,17%
11 Kec. Karangpilang 15 3.277 0,46% 4 3.759 0,11%
12 Kec. Kenjeran 11 11.075 0,10% 4 10.888 0,04%
13 Kec. Krembangan 2 7.406 0,03% 5 7.533 0,07%
14 Kec. Lakarsantri 2 3.118 0,06% 2 3.760 0,05%
15 Kec. Mulyorejo 12 5.483 0,22% 5 5.624 0,09%
16 Kec. PabeanCantian 9 4.441 0,20% 9 4.462 0,20%
17 Kec. Pakal 36 4.527 0,80% 48 4.496 1,07%
18 Kec. Rungkut 7 6.083 0,12% 9 6.210 0,14%
19 Kec. Sambikerep 8 4.741 0,17% 6 4.282 0,14%
20 Kec. Sawahan 13 12.843 0,10% 12 12.865 0,09%
21 Kec. Semampir 9 11.406 0,08% 16 11.456 0,14%
22 Kec. Simokerto 13 5.777 0,23% 14 5.868 0,24%
23 Kec. Sukolilo 10 5.766 0,17% 11 5.751 0,19%
24 Kec. Sukomanunggal 48 7.346 0,65% 47 6.791 0,69%
25 Kec. Tambaksari 7 10.683 0,07% 7 10.520 0,07%
660 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten dan Kota di Jawa Timur Tahun 2017
2015 2016
Jumlah Jumlah % Jumlah %
No. Kecamatan Jumlah Balita
Balita Gizi Balita PersentaseGizi Balita Gizi PersentaseGizi
Ditimbang
Buruk Disurvey Buruk Buruk Buruk
26 Kec. Tandes 11 6.675 0,16% 3 6.282 0,05%
27 Kec. Tegalsari 10 6.030 0,17% 7 5.991 0,12%
28 Kec. TenggilisMejoyo 1 3.072 0,03% 1 3.121 0,03%
29 Kec. Wiyung 5 3.789 0,13% 8 4.125 0,19%
30 Kec. Wonocolo 4 4.986 0,08% 2 5.111 0,04%
31 Kec. Wonokromo 15 9.263 0,16% 15 9.005 0,17%
Total 282 176.728 0,16% 280 176.439 0,16%
Sumber: Dinas Kesehatan Kota Surabaya, 2016
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 661
No. Uraian 2014 2015 2016
Pemerintah
4. Rumah Sakit AD/AU/AL/POLRI 7 7 7
5. Rumah Sakit Daerah 2 2 2
6. Rumah Sakit Swasta 44 44 43
7. Rasio Rumah Sakit per 1.000 penduduk 0,0213 0,0207 0.0178
Sumber: Dinas Kesehatan dan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, 2016
c. Ketenagakerjaan
Berdasarkan struktur komposisi angkatan kerja Kota Surabaya, golongan umur yang paling dominan
terletak pada umur antara 25-29 tahun dan 30-34 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa, komposisi
angkatan kerja di Kota Surabaya masih didominasi oleh golongan umur yang masih produktif:
2014 2015
Golongan Angkatan Kerja Angkatan Kerja
No.
Umur Mencari Jumlah Mencari Jumlah
Bekerja Bekerja
Pekerjaan Pekerjaan
1 15-19 51.799 25.307 77.106 45.923 23.289 69.212
2 20-24 134.873 31.449 166.322 156.253 38.194 194.447
3 25-29 188.850 8.725 197.575 188.405 19.949 208.354
4 30-34 230.950 5.255 236.205 201.262 5.362 206.624
5 35-39 177.735 4.686 182.421 178.120 2.001 180.121
6 40-44 188.379 1.071 189.450 162.859 3.730 166.589
7 45-49 128.094 2.192 130.286 141.305 3.140 144.445
8 50-54 126.944 1.090 128.034 120.863 2.543 123.406
9 55-59 73.830 3.730 77.560 90.158 2.576 92.734
10 60+ 78.703 1.840 80.543 80.032 2.130 82.162
Jumlah 1.380.157 85.345 1.465.502 1.365.180 102.914 1.468.094
Sumber : BPS Kota Surabaya, 2015
662 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten dan Kota di Jawa Timur Tahun 2017
No Uraian 2013 2014 2015
1 Angkatan Kerja 15 Tahun Keatas 1.473.465 1.465.502 1.468.094
2 Jumlah Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas 2.155.107 2.201.854 2.220.853
3 Rasio angkatan kerja 0,68 0,66 0.66
Sumber: BPS Kota Surabaya, 2015
Pencari Kerja yang Difasilitasi dan Ditempatkan Kota Surabaya Tahun 2013-2015
Bentuk penanganan yang diterima PMKS antara lain berupa pembinaan dan pelatihan keterampilan,
pemulangan PMKS ke daerah asal, perbaikan rumah tidak layak huni, pemberian permakanan,
pembinaan mental, pemberian beasiswa, dan pelayanan di 5 (lima) UPTD Dinas Sosial, yaitu UPTD
Griya Werdha melayani dan menangani lanjut usia miskin dan terlantar, UPTD Kampung Anak negeri
yang melayani dan menangani anak jalanan, anak nakal dan anak terlantar, UPTD Babat Jerawat
melayani dan menangani eks penderita kusta, UPTD Ponsos Kalijudan melayani dan menangani anak
berkebutuhan khusus dan pengasramaan mahasiswa miskin berprestasi serta UPTD Liponsos Keputih
yang melayani dan menangani gelandangan, penderita psikotik dan PMKS hasil penertiban.
3. Kondisi Infrastruktur
a. Jalan dan Jembatan
Panjang Jalan Dalam Kondisi Baik Kota Surabaya
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 663
b. Perhubungan
Jumlah Terminal dan Angkutan Darat Kota Surabaya
Tahun 2014 – 2016
No. Uraian 2014 2015 2016
1 Jumlah Terminal Bis 4 4 4
2 Jumlah Angkutan Darat 10.256 10.369 10.202
Sumber : Dinas Perhubungan Kota Surabaya, 2016
Dalam merealisasikan restrukturisasi angkutan kota tersebut, Pemerintah Kota Surabaya masih
menjamin pelayanan transportasi (angkutan umum dalam trayek dan tidak dalam trayek) eksisting.
Salah satu contohnya adalah pemberian ijin trayek yang dikeluarkan kepada pemilik angkutan umum
seperti yang disajikan pada. Dalam pemberian ijin trayek tersebut, angkutan umum harus memenuhi
syarat laik jalan dan pelayanan kepada masyarakat.
Jumlah izin trayek yang dikeluarkan dari tahun 2014 sampai tahun 2015 mengalami kenaikan. Pada
tahun 2014, jumlah izin trayek yang dikeluarkan sebanyak 6.870 ijin dengan jumlah penduduk
sebanyak 2.853.661 jiwa sehingga rasio ijin trayek sebesar 0,0024. Pada tahun 2015 ijin yang
dikeluarkan sebanyak 7.370 dengan jumlah penduduk sebanyak 2.943.528 jiwa sehingga rasio ijin
trayek sebesar 0,0025. Sampai dengan tahun 2016, ijin trayek yang dikeluarkan sebanyak 7.017 ijin
dengan jumlah penduduk sebanyak 3.307.300 jiwa sehingga rasio ijin trayek sebesar 0,0023, ijin trayek
yang dikeluarkan sebanyak 1.095 ijin dengan jumlah penduduk sebanyak 3.316.131 jiwa sehingga rasio
ijin trayek sebesar 0,00033.
Untuk meningkatkan pelayanan angkutan umum (baik penumpang dan barang) di Kota Surabaya,
Pemerintah Kota Surabaya melakukan upaya melalui pemeriksaan kendaraan melalui Uji KIR. yang
berada di UPTD PKB Tandes dan Wiyung, khususnya bagi angkutan penumpang dan angkutan barang.
Pemeriksaan tersebut dilakukan secara berkala selama tiap hari kerja. Jumlah kendaraan yang lulus uji
pada tahun 2015 sebanyak 103.902 kendaraan, dan sampai dengan tahun 2016 sebanyak 123.830
kendaraan.
664 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten dan Kota di Jawa Timur Tahun 2017
No. Uraian 2014 2015 2016
Demi menjaga kondisi lalu lintas di Kota Surabaya, Pemerintah Kota Surabaya melakukan
penyediaan dan pemeliharaan perlengkapan jalan setiap tahunnya, yang salah satunya berupa
pemasangan rambu-rambu baik rambu peringatan, rambu larangan, rambu perintah, dan rambu
petunjuk. Jumlah pemasangan rambu-rambu di Kota Surabaya selalu meningkat dari tahun ke
tahun, di mana sampai tahun 2015 telah mencapai 11.283 unit, sampai dengan tahun 2016
mencapai 12.775 unit.
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 665
KOTA BATU
A. KONDISI UMUM
1. Kondisi Geografis
Kota Batu merupakan salah satu daerah yang secara administrasi berada dalam wilayah Provinsi Jawa
2
Timur. Luas wilayah yang dimiliki adalah seluas 19.908,72 hektar atau 199,09 km . Kurang lebih 0,42% dari
luas wilayah Provinsi Jawa Timur. Wilayah Kota Batu terbagi menjadi 3 (tiga) kecamatan yaitu kecamatan
2 2 2
Batu seluas 45,46 km , Junrejo seluas 25,65 km , dan Bumiaji seluas 127,98 km . Adapun batas wilayah
Kota Batu berbatasan dengan beberapa wilayah lain yaitu :
a. Batas utara : Kecamatan Pacet Kabupaten Mojokerto, Kecamatan Prigen Kabupaten Pasuruan.
b. Batas selatan : Kecamatan Dau dan Kecamatan Wagir Kabupaten Malang.
c. Batas timur : Kecamatan Karangploso dan Kecamatan Dau Kabupaten Malang.
d. Batas barat : Kecamatan Pujon Kabupaten Malang.
Letak Kota Batu secara geografis berdasarkan Permendagri Nomor 16 Tahun 2012 tentang Batas Daerah
terletak pada posisi 112° 35'22.31152’’ Bujur Timur (BT) dan 7° 45'51.61362‘' Lintang Selatan (LS). Secara
geostrategis, Kota Batu memiliki posisi yang cukup strategis bagi pengembangan potensi daerah. Kota
Batu yang terletak di Provinsi Jawa Timur dikelilingi oleh Kota Malang, Kabupaten Malang, Kabupaten
Blitar, Kabupaten Kediri, Kabupaten Jombang, Kabupaten Mojokerto, dan Kabupaten Pasuruan. Kota Batu
terletak sekitar 101 km di sebelah timur Kota Surabaya, dan sekitar 15 km di sebelah barat Kota
Malang. Secara geografis, Kota Batu merupakan kawasan pegunungan. Terdapat 3 (tiga) gunung di
dalamnya yaitu Gunung Panderman, Gunung Welirang, dan Gunung Arjuno.
2. Demografi
Berdasarkan data penduduk yang diperoleh dari BPS Kota Batu, jumlah penduduk Kota Batu pada tahun
2014 sebesar 198.608 jiwa dengan laju pertumbuhan penduduk tahun 2010-2014 sebesar 1,12% artinya
bahwa selama kurun waktu tersebut penduduk kota Batu bertambah dikisaran 1,12%. Komposisi
penduduk menurut jenis kelamin menunjukan bahwa 50,30 persen adalah penduduk laki-laki dan 49,70
persenadalah penduduk perempuan dengan angka sex ratio sebesar 101,20.
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 667
Penduduk Kota Batu Tahun 2008-2014
Persen Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin Kota Batu
Jumlah penduduk Warga Negara Asing (WNA) di Kota Batu tahun 2014
Selain itu dari sisi agama yang dianut penduduk Kota Batu sangat heterogen, namun sebagian besar adalah
pemeluk agama dan menganut agama Islam, dilihat dari prosentasenya yang mencapai 94,19%.
Jumlah Penduduk Menurut Agama yang Dianut di Kota Batu Tahun 2014
668 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017
3. Penggunaan Lahan
Rencana Penggunaan Lahan Kota Batu
Penggunaan
Jenis Penggunaan Lahan Luas (Ha)
Lahan
Hutan lindung 3.563,30 17,90
Kawasan Taman Hutan Raya R.Suryo 5.342,50 26,84
Ruang Terbuka Hijau (RH) 1.777,70 8,93
Kawasan Hutan Produksi 2.521,70 12,67
Kawasan Pertanian 4.018,50 20,19
Kawasan Perumahan 2.104,00 10,57
Kawasan Perdagangan dan Jasa 172,70 0,87
Kawasan Perkantoran dan Pelayanan Umum 129,70 0,65
Industri dan Pergudangan 26,70 0,13
Kawasan Pariwisata 206,00 1,03
Kawasan Pertahanan dan Keamanan 45,90 0,23
Jumlah 19.908,70 100
Sumber: RTRW Kota Batu Tahun 2010-2030
1. Kondisi Ekonomi
a. Pertanian
Sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang mempunyai nilai strategis dalam menunjang
pertumbuhan ekonomi. Pada tahun 2014, jumlah lahan tanah sawah di Kota Batu seluas 2.480 Ha
dengan rincian 2.086 Ha perairan teknis, 295 Ha perairan setengah teknis dan 99 Ha perairan
sederhana. Hasil pertanian di Kota Batu memiliki potensi yang beraneka ragam baik komoditi
maupun produksinya. Komoditi yang banyak dihasilkan adalah hasil produksi pertanian sayur mayur
(hortikultura : kentang, kubis, wortel, dan jamur), hasil produksi pertanian buah (wisata petik Apel,
jeruk, strawberi yang berada di Kusuma Agrowisata Batu), hasil produksi pertanian bunga (wisata
bunga potong Krisan yang berada di Desa Tulungrejo; wisata bunga potong Mawar di Desa
Gunungsari) dan hasil produksi pertanian tanaman pangan.
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 669
Produksi Tanaman Pangan Utama Tahun 2012-2016
b. Perkebunan
Sektor perkebunan yang ada di Kota Batu merupakan salah sektor yang mempunyai peranan besar
terhadap peningkatan perekonomian. Hasil produksi dari sektor perkebunan yang ada di Kota Batu
antara lain buah alpukat, buah jeruk siam/keprok, buah pisang dan buah apel. Adapun hasil
produksi terbesar pada tahun 2014 yaitu buah apel sebesar 708.438 kwintal dengan daerah
penghasil terbesar berada di Kecamatan Bumiaji, hal ini dikarenakan kondisi topografi serta
klimatologi di Kota Batu sangat cocok untuk pengembangan tanaman holtikultura terutama buah
apel. Sedangkan hasil produksi terkecil yaitu buah belimbing sebesar 20 kwintal. Tanaman buah
yang juga cukup besar adalah jeruk siam/keprok dan alpukat. Jumlah produksi jeruk
siam/keprok sebesar 132.205 kwintal, sedangkan untuk jenis tanaman alpukat sebesar 48.875
kwintal.
670 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017
Jumlah Produksi Buah Menurut Jenis Tanaman di Kota Batu Tahun 2014
c. Peternakan
Peternakan merupakan salah satu potensi unggulan lain, selain pertanian dan pariwisata karena
sebagian besar penduduk Kota Batu banyak yang memelihara sapi perah, dengan produkutamanya
adalah susu segar. Kota Batu memiliki badan usaha yang mengolah susu segar menjadi produk-
produk susu lain seperti susu pasteurisasi, permen susu, stik susu, dodol susu maupun produk-produk
susu hasil fermentasi seperti yogurt. Sebagian besar penduduk Kota Batu yang mengusahakan
peternakan sapi perah berada di Desa Oro-oro Ombo, Pesanggrahan dan Gunungsari.
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 671
No. Uraian 2013 2014 2015 2016
2 Susu (000 liter) 12.005 10.178 10.591 10.518
3 Telur (ton) 1.790 4.057 2.881 1.332
Sumber: Dinas Pertanian dan Kehutanan Kota Batu
d. Investasi
e. Koperasi
Jenis usaha koperasi di Kota Batu sebagian besar berupa Koperasi serba Usaha yakni 82 unit
dengan anggota sebanyak 25.353 orang, kemudian Koperasi Jasa dan sejenisnya sebanyak 52 unit
dengan anggota 4.957 orang, dan berikutnya adalah Koperasi Konsumsi yang beranggotakan 470
orang. Koperasi dan UMKM yang jumlahnya cukup memadai merupakan alat yang sangat
bermanfaat dalam mengembangkan ekonomi di pedesaan, dengan terus memberdayakan subsistem
lainnya agar berjalan dengan baik. Tujuan pertumbuhan ekonomi pedesaan yang
berkesinambungan diharapkan akan menumbuhkan investasi di pedesaan, meningkatkan daya
saing antar daerah pedesaan serta mengurangi ketimpangan pembangunan antar wilayah desa
serta memenuhi kebutuhan masyarakat secara keseluruhan. Koperasi aktif 30 unit, tidak aktif 45 unit,
kop baru 4 unit sehngga total 133 unit. Sedangkan jumlah bank / LKM 28 unit Jumlah BPR/LKM, 12 di
antaranya BPR, dan 3 koperasi.
f. Pariwisata
Pada tahun 2012 Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Batu mencatat kunjungan wisatawan
sebesar 2.547.855 wisatawan baik domestik maupun manca negara atau meningkat 25,5% dari
tahun sebelumnya. Pada Tahun 2013 kunjungan wisatawan meningkat kembali menjadi 3.292.298
wisatawan atau meningkat 29,20%. Pada tahun 2014 jumlah kunjungan wisatawan ke Kota Batu
mencpai sekitar 3.834.121 orang atau meningkat 16,46% dari tahun sebelumnya. Target jumlah
kunjungan wisatawan berdasarkan dokumen RPJMD adalah sebesar 2.862.770 orang atau tercapai
133.93% dari target yang ditetapkan.
672 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017
Capaian Kinerja Sasaran Keunggulan Dan Kenyamanan Wisata Kota Batu Tahun 2014
2. Kondisi Sosial
a. Pendidikan
Ukuran yang sangat mendasar dalam tingkat pendidikan adalah kemampuan baca tulis penduduk
dewasa. Hal ini tercermin dari data angka melek huruf penduduk usia 15 tahun ke atas. Penduduk
Kota Batu yang dapat membaca dan menulis pada Tahun 2014 sudah mencapai 98,40 persen,
sisanya 1,60 persen tidak dapat baca tulis seperti terlihat pada tabel berikut.
Dari hasil pengolahan Indikator Makro Sosial Ekonomi Jawa Timur rata- rata lamanya sekolah penduduk
Kota Batu selalu menalami kenaikan. Pada Tahun 2013 rata-rata lamanya sekolah sebesar 8,76 tahun
atau naik sebesar 0,22 point dibanding tahun 2012 sebesar 8,54 tahun. Tahun 2014 naik menjadi 8,82
yang berarti naik 0,06 point. Rata-rata lamanya sekolah penduduk Kota Batu masih diatas Propinsi Jawa
Timur. Rata-rata lamanya sekolah Propinsi Jawa Timur Tahun 2001 s/d 2008 masih berkisar angka 6, dan
pada Tahun 2009-2013 sudah mencapai 7,53, sedangkan Kota Batu sudah berada pada kisaran angka 8.
Dengan kata lain bahwa semakin lama peluang serta kesempatan dalam bidang pendidikan semakin
besar.
APK Kota Batu untuk kelompok umur sekolah dasar (7-12 tahun) pada tahun 2014 sebesar 108,77 persen
yang berarti untuk setiap 100 anak usia sekolah dasar, hampir semuanya sekolah di usia ini. Selanjutnya
APK untuk usia SMP (13-15 tahun) sebesar 118,22 persen pada tahun 2014, APK untuk usia SMA (16-18
tahun) sebesar 79,16 persen. Semua tingkatan usia sekolah APK-nya mengalami kenaikan dibandingkan
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 673
tahun 2013. Apabila diperhatikan semua usia sekolah, tampak bahwa semakin tinggi usia sekolah, maka
Angka Partisipasi Kasarnya bervariasi. Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa pada Tahun 2013
dibandingkan dengan tahun sebelumnya, persentase APK Kota Batu porsi terbesar adalah pada
kelompok umur 13-15 tahun (SMP).
Perkembangan rata-rata Angka Partisipasi Murni (APM) selama 4 (empat) tahun terakhir (Tahun 2011
s.d. 2013) dan tahun 2014 untuk Kota Batu sebagaimana terlihat dalam Tabel berikut:
b. Kesehatan
Tahun 2014
No. Indikator Kinerja
Target Realisasi Capaian (%)
1 Angka harapan Hidup 70.01 70.61 100.86
2 Angka Kematian bayi 28.10 26.25 93.42
3 Angka Kematian Balita <2 <2 100.00
4 Angka Kematian Ibu ≤ 69,31 ≤ 69,31 100.00
5 Persentase penduduk yang 49.00 45.00 91.84
menjadi pesert jaminan pemeliharaan
kesehatan
Hubungan antara pembangunan sosial ekonomi dengan AHH berkaitan erat dan positif. Bila
pembangunan sosial ekonomi semakin baik, maka AHH juga semakin tinggi, atau sebaliknya bila AHH
lebih tinggi, maka mengindikasikan pembangunan sosial ekonomi suatu wilayah semakin maju.
674 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017
Usia Harapan Hidup dan Angka Kematian Bayi (AKB) Tahun 2008-2014
Angka Kematian Balita tahun 2014 lebih rendah dari pada tahun 2013 yaitu 0,43 perseribu kelahiran
hidup. Angka kematian balita ditingkat Kota Batu mencapai 0,43 lebih rendah dibandingkan dengan
capaian ditingkat Propinsi sebesar 2 perseribu kelahiran hidup dan tingkat nasional mencapai 44
perseribu kelahiran hidup.
Angka Kematian Ibu melahirkan tahun 2014 sebanyak <69.31 per 100.000 kelahiran hidup. Adapun
sebab kematian ibu melahirkan antara lain yaitu perdarahan post partum sebanyak 4 ibu, pra eklamasi
berat sebanyak 3 ibu, sepsis atau infeksi sebanyak 2 ibu, emboli air ketuban sebanyak 1 ibu dan sebab
lainnya sebanyak 5 ibu. Meskipun capaian kinerja Angka Kematian Ibu melahirkan per 100.000
kelahiran hidup dalam kategori belum optimal, namun jika dibandingkan tingkat propinsi maka Angka
Kematian Ibu melahirkan Kota Batu masih lebih baik.
Peserta jaminan pemeliharaan kesehatan di Kota Batu tahun 2014 sebanyak 45.00 persen yang terdiri
dari Jamkesmas, ASKES, Jamkesmas dan peserta KKM. Tingkat capaian indikator kinerja sasaran tahun
2014 terhadap target kinerja tahun kelima RPJMD tahun 2012-2017 sebagai berikut:
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 675
c. Ketenagakerjaan
Jumlah penduduk usia kerja (usia 15 tahun keatas) Kota Batu pada tahun 2014 sebanyak 147.011 orang.
Dari jumlah tersebut terbagi lagi dalam kelompok angkatan kerja (bekerja dan penganggur) sejumlah
104.267 orang dan bukan angkatan kerja (bersekolah, mengurus rumah-tangga, dll) sejumlah 43.268
orang. Dari 104.267 orang angkatan kerja, sebanyak 102.002 orang terserap dalam lapangan
pekerjaan, sedangkan sisanya 2.265 orang masih menganggur atau belum bekerja. Dibandingkan tahun
sebelumnya, jumlah angkatan kerja Tahun 2014 sedikit meningkat sebesar 2.013 orang (jumlah angkatan
kerja tahun 2012 sejumlah 101.733 orang), sedangkan jumlah orang yang bekerja meningkat sejumlah
3.078 orang. Dengan kata lain Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) menurun sebesar 1,09%, yaitu dari
3,41% pada tahun 2012 menjadi 2,32 % pada tahun 2013, lalu tahun 2014 terus menurun hingga
mencapai 2,17% dengan jumlah 2.265 orang. Capaian TPT 2,17% ini dapat lebih kecil dari target TPT
tahun 2014 yang ditetapkan dalam RPJMD Kota Batu sebesar 4,32%.
676 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017
No. Uraian 2010 2011 2012 2013 2014
3. Kondisi Infrastruktur
a. Infrastruktur Jalan dan Jembatan
Kondisi jalan yang baik meliputi 5 (lima) kriteria yaitu: 1. Tersedianya jalan yang menghubungkan pusat-
pusat kegiatan dalam wilayah kabupaten/kota; 2. Jalan yang memudahkan masyarakat perindividu
melakukan perjalanan; 3. Tersedianya jalan yang memudahkan masyarakat per-individu melakukan
perjalanan; 4. Tersedianya jalan yang menjamin kendaraan dapat berjalan dengan selamat dan nyaman;
5. Tersedianya jalan yang menjamin perjalanan dapat dilakukan sesuai dengan kecepatan rencana. Pada
tahun 2014 ke lima kriteria tersebut telah dapat dipenuhi sesuai dengan SPM bidang pekerjaan umum
dan penataan ruang dengan capaian 100,00% sesuai dengan yang ditargetkan.
Adapun jaringan jalan yang menjadi kewenangan Provinsi Jawa Timur dengan panjang sekitar 19 Km,
yaitu jalan Malang-Batu-Pujon dan Jalan Batu-Cangar-Pacet/Mojokerto. Adapun kondisi jalan, khususnya
Malang-Batu-Pujon berkondisi bagus, sementara jalan Batu-Cangar-Pacet/Mojokerto kondisi sedang.
Sedangkan jaringan jalan yang menjadi kewenangan Kota Batu yaitu jalan perkotaan, jaringan jalan yang
menghubungkan antar kecamatan, antar desa dan jalan lainnya dengan panjang jalan sekitar 471,83 Km.
Guna mendukung peningkatan perekonomian daerah, serta mendukung pengembangan potensi Kota
Batu, yaitu sebagai sentra pariwisata Jawa Timur dan juga sebagai pengembangan pertanian, maka salah
satu kendala yang dihadapi oleh Kota Batu yaitu masalah kemacetan, khususnya di saat musim
kunjungan wisatawan. Guna mengantisipasi hal tersebut, maka pemerintah Kota Batu berusaha untuk
membangun dan meningkatkan infrastruktur jalan, baik jalan perkotaan maupun jalan-jalan tembus
untuk mengatasi kemacetan. Adapun program yang telah berjalan terkait dengan pembangunan jalan
alternatif untuk mengatasi kemacetan antara lain:
1) Jalan lingkar selatan dengan rute Junrejo-Tlekung-Oro-Oro Ombo-Batu telah selesai dilaksanakan
dan sudah dapat dimanfaatkan sejak tahun 2007.
2) Jalan Lingkat Timur dengan rute Batu-Giripurno-tembus Karangploso juga telah selesai dilaksanakan
sejak tahun 2007.
3) Pembangunan Jembatan Kali Lanang pada tahun 2007 untuk mendukung jalan lingkar utara Kota
Batu.
4) Pembangunan jalan alternatif untuk mengurai kemaceta, seperti:
5) Jalan alternatif Pendem-Torongrejo tembus Temas, melalui pelebaran dan perbaikan jalan.
6) Jalan Gunungsari tembus Punten-Selecta melalui peningkatan kualitas jalan.
7) Setelah jalan tersebut diatas dibangun dan ditingkatkan, tetapi kenyataan di lapangan masih belum
mampu memecahkan masalah kemacetan, sehingga pemerintah Kota Batu berusaha untuk
pembangunan-pembangunan jalan baru dan rekasaya lalu lintas, seperti:
Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017 677
8) Pembangunan jalan lingkar barat mulai dari Tlekung-Panderman Hill-tembus ke Jalan Agrowisata-
Jalan Imam Bonjol hingga tembus ke Jalan Untung Suropati. Target akhir tahun 2013 telah bisa
dimanfaatkan.
9) Rencana pembangunan rest area yang ditargetkan mulai dibangun sekitar tahun 2014 yang lokasinya
diarahkan di Desa Pendem.
10) Rekayasa lalu lintas, dengan cara mengatur arus/sirkulasi kendaraan pada ruas-ruas jalan utama,
pengaturan parker kendaraan dan lainnya.
b. Perumahan
Pada tahun 2014, berbagai upaya dilakukan untuk dapat mewujudkan hal ini dengan indikasi
terciptanya kondisi sarana dan prasarana permukiman yang baik serta tersedianya sistem
penanganan limbah dalam skala komunitas sebagaimana ditunjukkan pada tabel di bawah ini:
Pengembangan kawasan perumahan direncanakan seluas 2.104 Ha yang meliputi perumahan dengan
kepadatan tinggi, kepadatan sedang, dan kepadatan rendah. Pembagian setiap kategori kepadatan
perumahan memiliki kriteria pengaturan tertentu yang dapat dibaca dalam dokumen RTRW Kota Batu
tahun 2010-2030. Lokasi pengembangan harus tidak berada pada daerah rawan bencana, wilayah
sempadan sungai, mata air, saluran pengairan, kawasan lindung, kawasan budidaya
pertanian/penyangga, dan sawah irigasi teknis.
c. Pengairan
Ketersediaan air baku dan ketersediaan irigasi sangat penting bagi kelangsungan hidup masyarakat
terutama yang bergerak di sektor pertanian maupun sektor-sektor lainnya. Pencapaian sasaran
pembangunan di kedua indikator tersebut terlihat pada tabel di bawah ini:
678 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2017