Anda di halaman 1dari 31

KATA PENGANTAR

Penyelenggaraan Bantuan Penyelarasan Kerjasama Vokasi Program Kuliner Tahun


2019 merupakan salah satu upaya dalam implementasi bidang keahlian pariwisata
dari empat bidang prioritas nawacita pemerintahan 2014 s.d. 2019.

Panduan Pelaksanaan (Panlak) ini memuat penjelasan tentang tujuan program,


tugas dan tanggung jawab pihak-pihak terkait, persyaratan, mekanisme
pelaksanaan, pemanfaatan dana, ketentuan pertanggungjawaban fisik,
administrasi, keuangan, dan pelaporan hasil pelaksanaan sehingga diharapkan
dapat membantu penerima bantuan atau Institusi terkait untuk memahami dan
menjalankan program dengan baik sesuai ketentuan yang berlaku.

Kami menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berpartisipasi
dan menyampaikan pemikirannya dalam pembuatan Panduan Pelaksanaan ini.
Apabila dalam Panduan Pelaksanaan ini masih terdapat kekurangan atau
kekeliruan, maka akan diperbaiki sesuai ketentuan yang berlaku.

Jakarta, Mei 2019


Kuasa Pengguna Anggaran

Dr. Ir. M. Bakrun, M.M.


NIP 196504121990021002
DESKRIPSI PROGRAM
BANTUAN PENYELARASAN KERJASAMA VOKASI
TAHUN 2019

1. NAMA PROGRAM : Bantuan Penyelarasan Kerjasama Vokasi Program


Kuliner
2. TUJUAN : 1. Meningkatkan jalinan kerjasama strategis Nasional
antara SMK dengan Dunia usaha/Dunia industri
(DU/DI) melalui knowledge and skill transfer;
2. Meningkatkan kualitas metode dan proses belajar
mengajar serta hasil pembelajaran kejuruan;
3. Membangun pola pembelajaran untuk menumbuh
kembangkan karakter dan etos kerja (disiplin,
tanggungjawab, jujur, kerjasama, kepemimpinan,
dan lain-lain) yang dibutuhkan DU/DI;
4. Meningkatkan mutu lulusan untuk bekerja dan
berwirausaha;
5. Mendukung program peningkatan kerjasama dan
kemitraan DU/DI, ketersediaan, keterjangkauan,
dan pemerataan mutu Pendidikan serta
pembelajaran di SMK.

3. SASARAN : 50 SMK
4. NILAI BANTUAN : Rp 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) per paket
5. PEMANFAATAN DANA : 1. Penyusunan rencana kerja dan materi/modul;
2. Biaya untuk mengikuti workshop/pelatihan
kejuruan;
3. Konsumsi peserta workshop/koordinasi/
diseminasi teknis kejuruan;
4. Transportasi, akomodasi, dan uang harian selama
mengikuti workshop/pelatihan;
5. Honor pengajar/instruktur/narasumber/ tenaga
ahli;
6. Transportasi pengajar /instruktur/
narasumber/tenaga ahli;
7. Penyediaan Akomodasi dan Konsumsi pengajar
/instruktur/narasumber /tenaga ahli;
8. Pengadaan bahan praktik dan penyusunan
materi/modul;
9. Penyusunan dokumentasi dan laporan.

6. PRINSIP DASAR 1. Bantuan diberikan dalam bentuk dana untuk


PEMBERIAN kegiatan penyelerasan kerjasama vokasi.
BANTUAN 2. Kewenangan penetapan penerima bantuan dana
dilakukan oleh Kuasa Pengguna Anggaran (KPA).
3. Penerima bantuan bertanggungjawab mutlak
terhadap pemanfaatan dana bantuan.

7. PERSYARATAN : 1. Memiliki sumberdaya manusia yang kompetensi


PENERIMA BANTUAN sesuai dengan kegiatan penyelarasan kerjasama
vokasi yang diusulkan;
2. Memiliki sarana prasarana untuk mendukung
penyelarasan kerjasama vokasi yang diusulkan;
3. Diprioritaskan bagi SMK yang memiliki komitmen
baik untuk melaksanakan kegiatan penyelarasan
kerjasama vokasi

8. JADWAL KEGIATAN

NO KEGIATAN WAKTU
1. Sosialisasi Program Mei s.d. April 2019

2. Pendaftaran Online Mei s.d. April 2019

Pendaftaran Online
3. Mei s.d. April 2019

4. Pengumuman Peserta Mei s.d. April 2019

Bimtek (Pendatanganan
5. April s.d. Mei 2019
SPK)

6. Pelatihan Mei s.d. Juni 2019

Pelatihan Guru dengan Juli s.d. Agustus 2019


7.
Siswa di sekolah

8. Supervisi Bantuan Agustus 2019

9. Unjuk Kreasi September/Oktober 2019

10. Pelaporan September/Oktober 2019


#tentatif/sewaktu-waktu dapat berubah

9. LAYANAN INFORMASI : Subdit Program dan Evaluasi


Direktorat Pembinaan SMK
Gedung E Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Lt. 12-13, Jalan Jendral Sudirman, Senayan,
Kebayoran Baru, RT.1/RW.3, Gelora, Kota Jakarta
Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12190
Telepon : (021) 5725477
E-mail : evaluasi@ditpsmk.net
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Instruksi Presiden Nomor 09 tahun 2016 tentang Revitalisasi Sekolah Menengah


Kejuruan Dalam Rangka Peningkatan Kualitas dan Daya Saing Sumber Daya
Indonesia, mengamatkan pentingnya kerjasama yang selaras dengan semua
stakeholder yang terkait dengan vokasi. Hal tersebut mengisyaratkan bahwa
Permasalahan dan tantangan yang dihadapi dalam pembinaan SMK tidak dapat
dihadapi sendiri dan oleh perlu disikapi dengan positif dengan mengadakan
kerjasama dengan berbagai pihak.
Adapun permasalahan dan tantangan yang dihadapi antara lain (1) belum seluruh
penduduk memperoleh layanan akses pendidikan menengah yang berkualitas, (2)
masih rendahnya kualitas pembelajaran di SMK, (3) kurangnya tenaga Guru SMK
berkualitas, (4) adanya gejala memudarnya karakter siswa dan jati diri bangsa dan
(5) tata kelola pendidikan menengah termasuk pengelolaan guru, terutama dengan
adanya UU Nomor 23 tahun 2014 yang mengatur kewenangan pengelolaan
pendidikan menengah berpindah dari pemerintah tingkat kab/kota ke tingkat
provinsi yang efektif diterapkan mulai bulan Januari tahun 2017.
Arah kebijakan dan strategi pembinaan SMK mengacu pada arah kebijakan dan
strategi pembangunan pendidikan nasional dan merujuk kepada sembilan agenda
prioritas (Nawa Cita) adalah sebagai berikut:
1. Penguatan Peran Siswa, Guru, Tenaga Kependidikan, Orang tua, dan Aparatur
Institusi Pendidikan dalam Ekosistem Pendidikan Kejuruan;
2. Peningkatan akses pendidikan kejuruan melalui Kartu Indonesia Pintar (KIP),
Bantuan Operasional Sekolah (BOS), Peningkatan Daya Tampung SMK
(Pembangunan USB, Penyediaan RKB, Afirmasi Khusus pada Daerah 3T);
3. Peningkatan mutu dan relevansi pembelajaran yang berorientasi pada
pembentukan karakter dan sesuai dengan kebutuhan dunia kerja:
a. Penerapan Kurikulum Nasional;
b. Pemenuhan sarana dan prasarana SMK yang menunjang peningkatan
kualitas pembelajaran;
c. SMK Perikanan dan Kelautan, SMK Pertanian, dan SMK Pariwisata;
d. Pengembangan Mutu melalui cluster SMK Rujukan;
e. Pengembangan Technopark di SMK;
f. Pengembangan Teaching Factory di SMK;
g. Harmonisasi Kompetensi kejuruan dengan kebutuhan Industri dan Review
Paket Kejuruan;
h. Standardisasi, sertifikasi, dan penjaminan mutu lulusan SMK;
i. Pemenuhan Guru Produktif;
j. Pengembangan SMK berbasis Pesantren/ Komunitas;
k. Kemitraan Direktorat dengan institusi/lembaga;
l. Pemasaran tamatan SMK;
m. Beasiswa prestasi, ajang kompetisi siswa SMK, dan pameran produk kreatif
siswa SMK.
4. Peningkatan sistem tata kelola yang transparan dan akuntabel dengan
melibatkan publik.

Pada setiap tahunnya Direktorat Pembinaan SMK telah menginisiasi kerjasama


strategis Nasional dalam bentuk kerjasama vokasi dalam negeri dan luar negeri.
Kerjasama ini harus ditindaklanjuti dengan cepat dalam bentuk langkah konkrit.
Kerjasama yang dilakukan oleh Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dengan
Stakeholder adalah sebuah strategi penyelesaian permasalahan yang dapat
memberikan keuntungan bagi kedua belah pihak. Dalam hal ini Direktorat
Pembinaan SMK akan memberikan stimulus bantuan Penyelarasan Kerjasama
Vokasi kepada SMK terpilih untuk menjalankan kerjasama strategis Nasional agar
dapat berlangsung secara kontinu.

B. Tujuan
Tujuan dari pemberian Bantuan Penyelarasan Kerjasama Vokasi ini adalah sebagai
berikutt
1. Meningkatkan jalinan kerjasama strategis Nasional antara SMK dengan Dunia
usaha/Dunia industri (DU/DI) melalui knowledge and skill transfer;
2. Meningkatkan kualitas metode dan proses belajar mengajar serta hasil
pembelajaran kejuruan;
3. Membangun pola pembelajaran untuk menumbuh kembangkan karakter dan
etos kerja (disiplin, tanggungjawab, jujur, kerjasama, kepemimpinan, dan lain-
lain) yang dibutuhkan DU/DI;
4. Meningkatkan mutu lulusan untuk bekerja dan berwirausaha;
5. Mendukung program peningkatan kerjasama dan kemitraan DU/DI,
ketersediaan, keterjangkauan, dan pemerataan mutu Pendidikan serta
pembelajaran di SMK.

C. Pemberi Bantuan Pemerintah


Pemberi Bantuan Penyelarasan Kerjasama Vokasi adalah Direktorat Pembinaan
SMK melalui DIPA Satuan Kerja Direktorat Pembinaan SMK tahun 2019, sesuai
dengan Daftar Isian Pelaksanaan Kegiatan Anggaran (DIPA) Satuan Kerja Direktorat
Pembinaan SMK, Kegiatan Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Tahun
Anggaran 2019 Nomor: SP DIPA–023.03.1.419515/2019, tanggal 05 Desember
2018.

D. Rincian Jumlah Bantuan


Bantuan Penyelarasan Kerja Sama Vokasi sebesar Rp50.000.000,00 (lima puluh
juta rupiah) untuk masing-masing bidang keahlian.

E. Hasil yang Diharapkan


Tercapainya sasaran bantuan Penyelarasan Kerjasama vokasi sebanyak 50 (lima
puluh) SMK.

F. Bentuk Bantuan Pemerintah


Bantuan Pemerintah diberikan dalam bentuk uang Pendanaan untuk Pelaksana
Kegiatan Program Bantuan Penyelarasan Kemitraan Vokasi secara tematik dan
struktur sesuai dengan arahan kebijakan Direktorat Pembinaan SMK.

G. Karakteristik Program Bantuan Pemerintah


1. Bantuan ini harus dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku (Perpres No. 54 tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah dan perubahannya);
2. Bantuan dana ini diberikan secara utuh dan tidak diperkenankan melakukan
pemotongan dengan alasan apapun oleh pihak manapun;
3. Jangka waktu penggunaan dana selambat-lambatnya 120 (seratus dua puluh)
hari kalender atau lebih sesuai dengan Surat Perjanjian pemberian bantuan
sejak diterimanya dana tersebut di rekening sekolah dan tidak melebihi tahun
berjalan atau;
4. Bantuan ini untuk meningkatkan kualitas dan mutu SMK melalui penyelarasan
kerjasama vokasi bagi SMK dalam rangka mencapai standar nasional
pendidikan (SNP);
5. Bantuan ini harus dikelola secara transparan, efisien dan efektif serta dapat
dipertanggungjawabkan baik fisik, administrasi maupun keuangan.
BAB II
ORGANISASI, TUGAS DAN TANGGUNGJAWAB

Organisasi, tugas dan tanggung jawab didalam pelaksanaan Bantuan Penyelarasan


Kerjasama Vokasi dapat diuraikan sebagai berikut:

A. Organisasi
Organisasi pelaksanaan program Bantuan Penyelarasan Kerjasama Vokasi
akanmelibatkan unsur-unsur sebagai berikut:
1. Direktorat Pembinaan SMK;
2. Dinas Pendidikan Provinsi;
3. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) penerima bantuan.

B. Tugas dan Tanggung Jawab


1. Direktorat Pembinaan SMK
a. Menyiapkan dokumen yang berkaitan dengan bantuan Penyelarasan
Kerjasama Vokasi;
b. Melaksanakan sosialisasi pemberian bantuan;
c. Menetapkan penerima dana bantuan;
d. Melaksanakan bimbingan teknis (Bimtek) dan menandatangani surat
perjanjian pemberian bantuan;
e. Mengatur tata cara penyaluran dana;
f. Menandatangani Berita Acara Serah Terima Pekerjaan 100 %;
g. Melaksanakan supervisi pelaksanaan Penyelarasan Kerjasama Vokasi
(apabila dipandang perlu).

2. Dinas Pendidikan Provinsi


a. Mensosialisasikan program bantuan Penyelarasan Kerjasama Vokasi dari
Direktorat Pembinaan SMK ke Sekolah (SMK) yang berada di bawah
binaannya;
b. Melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan kegiatan
program Bantuan Penyelarasan Kerjasama Vokasi sesuai dengan ketentuan.

3. SMK Penerima Bantuan


a. Menyampaikan mendaftar melalui tautan dilengkapi dengan dokumen
persyaratan penerima bantuan kepada Direktorat Pembinaan SMK;
b. Menandatangani Surat Perjanjian pemberian bantuan dengan Pejabat
Pembuat Komitmen pada Subdit Program dan Evaluasi;
c. Menandatangani Pakta Integritas;
d. Menandatangani Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak;
e. Melaksanakan dan bertanggung jawab penuh terhadap persiapan,
perencanaan dan pelaksanaan Penyelarasan Kerjasama Vokasi
(administrasi, fisik, dan keuangan) sesuai dengan peraturan perundangan;
f. Kepala SMK penerima bantuan menetapkan petugas pelaksana kegiatan
yang berkompeten untuk terlibat aktif dalam kegiatan melalui Surat
Keputusan Kepala Sekolah;
g. Melaksanakan kegiatan bantuan Penyelarasan Kerjasama Vokasi sesuai
Perpres 54 Tahun 2010 beserta perubahannya;
h. Menyampaikan laporan hasil pelaksanaan Penyelarasan Kerjasama Vokasi
kepada Direktorat Pembinaan SMK yang diketahui oleh Kepala Dinas
Pendidikan Provinsi, dengan mengacu kepada Pedoman Penyusunan
Pelaporan dan Pertanggungjawaban Keuangan;
i. Melakukan Serah Terima Pekerjaan 100% kepada Pejabat Pembuat
Komitmen Subdit Program dan Evaluasi Satuan Kerja Direktorat Pembinaan
SMK;
BAB III
PERSYARATAN, MEKANISME PENGAJUAN USULAN, BIMBINGAN TEKNIS,
TATA CARA DAN SYARAT PENYALURAN DANA BANTUAN PEMERINTAH

A. Persyaratan Penerima Bantuan Pemerintah


1. Memiliki sumberdaya manusia yang kompeten sesuai dengan kegiatan
penyelarasan kerjasama vokasi yang diusulkan;
2. Memiliki sarana prasarana untuk mendukung penyelarasan kerjasama vokasi
yang diusulkan;
3. Diprioritaskan bagi SMK yang memiliki komitmen baik untuk melaksanakan
kegiatan penyelarasan kerjasama vokasi.

B. Mekanisme Pengajuan Usulan Bantuan Pemerintah :


1. SMK mendaftar melalui tautan pendaftaran dengan berbagai persyaratan yang
telah ditetapkan;
2. Direktorat Pembinaan SMK melakukan analisis kesesuaian program dan
memberikan persetujuan yang dibuktikan dengan adanya Surat Keputusan
Direktur Pembinaan SMK yang menetapkan sekolah penerima Bantuan
Penyelarasan Kerja Sama Vokasi.

C. Tata Cara dan Syarat Penyaluran Dana


Sesuai dengan peraturan yang berlaku, dana akan disalurkan kepada sekolah
pelaksana setelah surat perjanjian kerja sama ditandatangani oleh kedua belah
pihak dengan mekanisme pembayaran sekaligus dengan dilampiri sebagai berikut:
1. Rencana pengeluaran dana bantuan operasional yang akan dicairkan secara
sekaligus;
2. Perjanjian kerja sama yang telah ditandatangani oleh penerima bantuan;
3. Kuitansi bukti penerimaan uang yang telah ditandatangani oleh penerima
bantuan.

D. Supervisi
Dalam rangka pembinaan dan pengawasan, Dinas Pendidikan Provinsi/ Direktorat
Pembinaan SMK bila diperlukan dapat melakukan supervisi secara sampling
terhadap pelaksanaan kegiatan program bantuan Penyelarasan Kerjasama Vokasi.
BAB IV
KETENTUAN PEMANFAATAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN BANTUAN
PEMERINTAH

A. Ketentuan Pemanfaatan Bantuan Pemerintah


Dana Bantuan dimanfaatkan untuk penyelarasan Kerjasama Penyelarasan
kerjasama vokasi:
1. Penyusunan rencana kerja dan materi/modul;
2. Biaya untuk mengikuti workshop/pelatihan kejuruan;
3. Konsumsi peserta workshop/koordinasi/diseminasi teknis kejuruan;
4. Transportasi, akomodasi, dan uang harian selama mengikuti
workshop/pelatihan;
5. Honor pengajar/instruktur/narasumber/tenaga ahli;
6. Transportasi pengajar/instruktur/narasumber/tenaga ahli;
7. Penyediaan Akomodasi dan Konsumsi pengajar /instruktur /narasumber
/tenaga ahli;
8. Pengadaan bahan praktik dan penyusunan materi/modul;
9. Penyusunan dokumentasi dan laporan.

B. Pertanggungjawaban Penggunaan Bantuan Pemerintah


Hal-hal yang harus diperhatikan oleh pengelola bantuan dana antara lain:
1. Setiap penggunaan dana bantuan harus dapat dipertanggungjawabkan dan
didukung dengan bukti fisik, administrasi dan keuangan;
2. Bukti pengeluaran uang dalam jumlah tertentu harus dibubuhi meterai yang
cukup sesuai ketentuan yang berlaku. Dalam bukti pengeluaran harus jelas
uraian peruntukannya (misalnya honor, transport, dan pembelian barang/jasa)
dan diberi tanggal dan nomor bukti pengeluaran, termasuk pembayaran pajak
sesuai dengan peraturan yang berlaku;
3. Memungut dan menyetorkan pajak-pajak ke Kas Negara atas pembayaran uang
lelah/honor, pembelian/pengadaan barang/jasa dalam jenis dan jumlah
tertentu sesuai dengan ketentuan yang berlaku;
4. Melaporkan hasil kegiatan program bantuan kepada Direktur Pembinaan SMK;
5. Bantuan Penyelarasan Kerjasama Vokasi yang diterima harus selesai
dipertanggungjawabkan selama 120 hari kalender dihitung sejak dana diterima
di rekening sekolah;
6. Penerima bantuan dana harus mengelola secara transparan, efisien, efektif, dan
akuntabel serta bertanggung jawab sepenuhnya baik fisik, administrasi,
maupun keuangan.
C. Perpajakan
Pemungutan dan Penyetoran Pajak dalam penggunaan dana bantuan mengikuti
ketentuan pengadaan barang/jasa pemerintah dan ketentuan perpajakan.

D. Sanksi
Sanksi terhadap penyalahgunaan Bantuan Penyelarasan Kerjasama Vokasi yang
dapat merugikan negara dan/atau satuan pendidikan dan/atau peserta didik akan
dikenakan hukuman sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.
BAB V
PELAPORAN

Laporan pelaksanaan bantuan Penyelarasan Kerjasama Vokasi, harus dapat


memberikan data dan informasi lengkap dan jelas mengenai proses pelaksanaan
Penyelarasan Kerjasama Vokasi dari awal pelaksanaan sampai pekerjaan
dinyatakan selesai dan telah diserahterimakan.

Laporan Bantuan Penyelarasan Kerjasama Vokasi terbagi menjadi laporan


pelaksanaan dan laporan pertanggungjawaban keuangan. Laporan pelaksanaan
pekerjaan merupakan laporan kegiatan atas semua pekerjaan sesuai dengan yang
tertuang dalam surat perjanjian, sedangkan laporan pertanggungjawaban keuangan
disusun berdasarkan pedoman penyusunan laporan pelaksanaan dan
pertanggungjawaban keuangan.

Dengan adanya laporan-laporan tersebut, diharapkan pihak yang berkepentingan


baik internal (institusi) maupun eksternal Direktorat Pembinaan SMK, pemeriksa
dan lainnya akan mengetahui secara jelas kinerja SMK penerima bantuan dan akan
menjadi feedback bagi proses perencanaan selanjutnya.

1) Laporan Pelaksanaan Kegiatan


Sistematika penyusunan Laporan Pelaksanaan Kegiatan sebagai Laporan Akhir
Pelaksanaan dan Pertanggungjawaban Bantuan Penyelarasan Kerjasama Vokasi
adalah sebagai berikut:
Sampul Depan/Cover
Lembar Pengesahan
Lembar Informasi Bantuan
Kata Pengantar
Daftar Isi
Bab I Pendahuluan
(1) Latar Belakang
(2) Tujuan Kegiatan
(3) Hasil yang diharapkan
Bab II Pelaksanaan Program
Bab III Hasil Pelaksanaan
Bab IV Saran dan Masukan
Daftar Pustaka
Lampiran
(1) Surat Pernyataan bahwa bukti-bukti pengeluaran telah disimpan
sebagai arsip sekolah;
(2) Rekapitulasi penggunaan dana;
(3) Rekapitulasi pembayaran pajak dilampiri bukti setor pajak;
(4) Laporan Kemajuan Program Penyelarasan Kerja Sama Vokasi;
(5) Berita Acara Penyelesaian Penyelarasan Kerja Sama Vokasi yang
ditandatangani oleh Kepala Sekolah;
(6) Foto-foto kegiatan.

Salinan laporan dibuat rangkap 2 (dua) dalam format ukuran kertas A4 yang dijilid
rapi dan dikirim kepada:

Direktur Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan


u.p. Kepala Subdit Program dan Evaluasi
Jalan Jenderal Sudirman, Komplek Kemdikbud,
Gedung E Lt. 13, Senayan, Jakarta 10270
Telp. 021-5725473, 5725477;
Laman: http://psmk.kemdikbud.go.id

2) Laporan Pertanggungjawaban Keuangan


Penyusunan Laporan Pertanggungjawaban Keuangan Bantuan Penyelarasan
Kerjasama Vokasi Tahun 2019 harus mengikuti prinsip-prinsip yang lazim, yaitu
laporan harus disusun secara jujur, obyektif, dan transparan. Untuk mencapai
prinsip-prinsip tersebut, penerima bantuan wajib memperhatikan beberapa hal
berikut:

1. Bukti Pengeluaran/Transaksi
Pertanggungjawaban keuangan sesuai dengan bukti pengeluaran selama
melaksanakan program. Bukti Pengeluaran terdiri dari:
a. Bukti/Kuitansi Penerimaan Honorarium Tim;
b. Kuitansi dan faktur pembelian (apabila ada sesuai ketentuan) untuk
pengeluaran berupa bahan habis pakai, ATK, konsumsi, dokumentasi,
dan penggandaan dokumen;
c. Bukti pembiayaan akomodasi, konsumsi, dan transportasi selama
pelatihan berlangsung
d. Bukti Setoran Pajak (SSP) jika dalam kuitansi terdapat kewajiban pajak
yang harus dibayarkan .
e. Meterai
Setiap pembelian barang/jasa dibubuhi meterai, dengan perincian
sebagai berikut:
- pembelian barang/jasa, sewa : ≤ Rp 250.000,- tanpa dibubuhi
Meterai.
- pembelian barang/jasa, sewa : > Rp 250.000,- s.d. Rp.1.000.000,-
dibubuhi Meterai 3.000,-
- pembelian barang/jasa, sewa : > Rp.1.000.000,- dibubuhi Meterai
6.000,-

2. Pembukuan
Berdasarkan Keppres No. 16 tahun 1994 dan Keppres No. 24 tahun 1995 pasal 34
ayat 1, 2 dan 3 yang telah disempurnakan kembali dengan Keppres No. 18 tahun
2000 ditetapkan bahwa orang atau badan yang menerima atau menguasai uang
negara wajib menyelenggarakan pembukuan, Selanjutnya dalam ayat 2 ditegaskan
bahwa departemen/lembaga yang menguasai bagian anggaran harus
menyelenggarakan tata buku anggaran. Dan dalam ayat 5 menunjukkan bahwa
penatausahaan pembukuan dimaksud mengikuti pedoman petunjuk yang
ditetapkan oleh Menteri Keuangan. Dalam pembukuan , hal yang perlu dibuat terdiri
dari:

1) Buku Kas Umum (BKU)


Buku Kas Umum (BKU) mencatat semua penerimaan, (tunai atau melalui Bank) dan
pengeluaran sesuai format pada lampiran 3. Penerimaan dibukukan di sebelah kiri
(sisi debet), pengeluaran dibukukan di sebelah kanan (sisi kredit) dan saldo
dibukukan di kolom sebelah paling kanan.
BKU yang dibuat terdiri dari 3 (tiga) bagian, sebagai berikut:
Bagian 1 : untuk menginformasikan identitas sekolah, jenis bantuan, tanda
tangan Ketua Tim, dan tanda tangan Bendahara.
Bagian 2 : Untuk mencatat transaksi penerimaan dan pengeluaran kas dan
transaksi lainnya yang mempengaruhi kas yang dikelola bendahara.
Bagian 3 : Untuk lembar catatan pemeriksa kas.

2) Buku Pembantu (BP)


Buku ini sebagai buku pegangan bagi Bendaharawan untuk mengetahui berapa sisa
uang (saldo) tunai yang masih ada di kas dengan melihat kepada isi:
(a) Kolom debet untuk uang yang diterima/masuk;
(b) Kolom kredit untuk uang yang dikeluarkan/pembayaran;
(c) Kolom saldo merupakan sisa uang hasil pengurangan debet dan kredit.

3) Buku Pembantu Pajak (BP Pajak)


Kegiatan yang terkena pajak diantaranya adalah:
(a) Honorarium/uang lelah kegiatan;
(b) Pengadaan bahan habis pakai;
(c) Pengadaan barang inventaris;
(d) Penggandaan/pencetakan;
(e) Akomodasi/konsumsi;
(f) Jasa.

3. Tatacara penghitungan Pajak


Pajak adalah iuran rakyat kepada negara berdasarkan undang-undang dengan tidak
mendapat balas jasa secara langsung yang hasilnya digunakan untuk membiayai
penyelenggaraan negara. Macam-macam pajak yang digunakan dalam urusan
sehari-hari:

1) Pajak Penghasilan Pasal 21


Pajak Penghasilan Pasal 21 adalah Pajak atas penghasilan berupa gaji, upah,
honorarium, tunjangan, dan pembayaran lain yang diterima atau diperoleh wajib
pajak orang pribadi dalam negeri sehubungan dengan pekerjaan atau jabatan, jasa,
dan kegiatan, yaitu:
Honorarium PNS Gol III dikenakan PPh Pasal 21 sebesar 5% dan Gol IV dikenakan
PPh Pasal 21 sebesar 15%
Contoh PPh Pasal 21 sebesar 15% (Gol IV):
Honorarium A sebesar Rp. 200.000,00
PPh Pasal 21
Rp. 200.000,00 x 15% = Rp. 30.000,00.

Sehingga terima bersih :


Rp. 200.000,00 – Rp. 30.000,00 = Rp.170.000,00
Contoh PPh Pasal 21 sebesar 5% (Gol III):

Honorarium A sebesar Rp. 200.000,00


PPh Pasal 21
Rp. 200.000,00 x 5% = Rp. 10.000,00
Sehingga terima bersih
Rp. 200.000,00 – Rp. 10.000,00 = Rp. 190.000,00

2) Pajak Penghasilan Pasal 22


Pajak Penghasilan Pasal 22 adalah PPh dilakukan sehubungan dengan pembayaran
atas pembelian barang seperti: komputer, ATK, dan barang lainnya oleh pemerintah
kepada wajib pajak penyedia barang.
Besarnya PPh Pasal 22 yang wajib dipungut adalah 1,5% dari harga beli (tidak
termasuk PPN).
Pemungutan PPh Pasal 22 atas belanja barang tidak dilakukan apabila:
a. Pembelian barang dengan nilai maksimal pembelian Rp 2.000.000,00 dengan
tidak dipecah-pecah dalam beberapa faktur;
b. Pembelian bahan bakar minyak, listrik, gas, pelumas, air minum/PDAM dan
benda-benda pos; dan

Contoh :
Pengadaan barang di atas Rp. 2.000.000,- dikenakan PPh Pasal 22 sebesar 1.5%.
a. Pembelian ATK sebesar Rp. 2.600.000,- (harga belum termasuk PPN)
Cara perhitungannya: Rp 2.600.000,- x 1.5% = Rp. 39.000,-
b. Pembelian ATK sebesar Rp 2.600.000 (harga sudah termasuk PPN)
Cara perhitungannya:
Terlebih dahulu menghitung Dasar Pengenaan Pajak (DPP)
DPP = 100/110 x Rp 2.600.000 = 2.363.636
PPh Pasal 22: DPP x 1.5%
Rp 2.363.636 x 1.5% = Rp 35.455,-

3) Pajak Pertambahan Nilai


Pajak Pertambahan Nilai (PPN) merupakan pajak yang dikenakan atas setiap
transaksi pembelian barang atau perolehan jasa dari pihak ketiga, misalnya
pembelian alat tulis kantor, pembelian komputer, dll.
Secara umum, atas setiap transaksi pembelian barang dan perolehan jasa dari pihak
ketiga yang dibayar oleh bendahara harus dipungut PPN. Namun demikian, terdapat
beberapa transaksi pembelian yang tidak perlu dipungut PPN oleh bendahara, yaitu:
a. Pembayaran yang jumlahnya paling banyak Rp 1.000.000,00 (satu juta rupiah)
dan tidak merupakan pembayaran yang terpecah-pecah;
b. Pembayaran untuk pembebasan tanah;
c. Pembayaran atas penyerahan Barang Kena Pajak dan/atau Jasa Kena Pajak
yang menurut ketentuan perundang-undangan yang berlaku, mendapat
fasilitas Pajak Pertambahan Nilai tidak dipungut dan/atau dibebaskan dari
pengenaan Pajak Pertambahan Nilai;
d. Pembayaran atas penyerahan Bahan Bakar Minyak dan Bukan Bahan Bakar
Minyak oleh PT Pertamina (Persero);
e. Pembayaran atas rekening telepon;
f. Pembayaran atas jasa angkutan udara yang diserahkan oleh perusahaan
penerbangan;
g. Pembayaran lainnya untuk penyerahan barang atau jasa yang menurut
ketentuan perundang-undangan yang berlaku tidak dikenakan Pajak
Pertambahan Nilai.
Contoh :
Pengadaan barang di atas Rp. 1.000.000,- dikenakan PPN sebesar 10%.
a. Pembelian ATK keperluan Kantor sebesar Rp. 2.600.000,- (harga belum
termasuk PPN)
Cara perhitungannya: Rp 2.600.000,- x 10% = Rp. 260.000,-
b. Pembelian ATK keperluan Kantor sebesar Rp 2.600.000 (harga sudah termasuk
PPN)
Cara perhitungannya:
Terlebih dahulu menghitung Dasar Pengenaan Pajak (DPP)
DPP = 100/110 x Rp 2.600.000 = 2.363.636
PPN: DPP x 10%
Rp 2.363.636 x 10% = Rp 236.363,-
BAB VI
PENUTUP

Petunjuk Pelaksanaan ini diharapkan menjadi acuan bagi pihak-pihak terkait dalam
pelaksanaan program Penyelarasan Kerjasama Vokasi. Dengan demikian
diharapkan terdapat kesamaan pandangan dan persepsi dalam perencanaan,
pelaksanaan dan evaluasi program Bantuan Penyelarasan Kerjasama Vokasi.

Program Bantuan Penyelarasan Kerjasama Vokasi akan berjalan lancar, apabila


semua yang terlibat dalam pelaksanaan program konsisten terhadap peraturan
perundangan yang berlaku termasuk penerapan Petunjuk Pelaksanaan ini.

Hal-hal yang belum diatur dalam Petunjuk Pelaksanaan ini akan diatur lebih rinci
dalam Surat Perjanjian yang disepakati oleh Direktorat PSMK dan SMK Penerima
Bantuan.
Lampiran 1 SMK NEGERI

LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN

BANTUAN PENYELARASAN KERJASAMA VOKASI

SEKOLAH............................

Mengetahui; Kepala Sekolah

Kepala Dinas Pendidikan SMK………………………….

Provinsi.........

(........................................) (.......................................)

NIP................................... NIP..................................
SMK SWASTA

LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN

BANTUAN PENYELARASAN KERJASAMA VOKASI

SEKOLAH............................

Kepala Sekolah Ketua Yayasan............


SMK............................

(..................................) (..................................)

Mengetahui;
Kepala Dinas Pendidikan
Provinsi..................

(....................................)
NIP.............................
Lampiran 2
LEMBAR INFORMASI PELAKSANAAN

BANTUAN PENYELARASAN KERJASAMA VOKASI

INFORMASI UMUM

Nama Sekolah :

Alamat :

Kabupaten/Kota :

Provinsi :

Nomor Telepon :

Email :

Jenis Bantuan :

Nilai Bantuan :

Nomor Surat Perintah Kerja :

Tanggal Surat Perintah Kerja :

INFORMASI PELAKSANAAN BANTUAN

Tanggal Dana Diterima di


Rekening
Tanggal Dimulainya Pelaksanaan

………..,…………. 2019

Kepala SMK …………..

Nama Kepala SMK


NIP
Lampiran 3

Logo (Kop Surat Sekolah)


SMK

SURAT PERNYATAAN TANGGUNGJAWAB MUTLAK


(SPTJM)

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : …………………………………………………………………………….
NIP : …………………………………………………………………………….
Jabatan : Kepala SMK ………………………….……………………….……….
Alamat : …………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………….

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa:

Sehubungan dengan Surat Perintah Kerja Bantuan Penyelarasan Kerjasama Vokasi


Nomor:………Tanggal……………. dengan nilai sebesar Rp50.000.000 (lima puluh juta
rupiah), saya bertanggung jawab atas kebenaran pelaksanaan bantuan yang kami laporkan
baik dari segi fisik, administrasi, maupun keuangan, dan bukti-bukti pengeluaran disimpan
sebagai arsip sekolah serta segala akibat yang timbul pada kemudian hari sepenuhnya
menjadi tanggung jawab kami.

Demikian surat pernyataan tanggung jawab mutlak ini kami buat agar dapat digunakan
sebagaimana mestinya.

..............., …………………………2019.
Kepala SMK…………………………….

Meterai 6000

…………………………………………….
NIP………………………………………..
Lampiran 4

Logo
SMK
(Kop Surat Sekolah)

LAPORAN KEMAJUAN PENYELESAIAN PEKERJAAN 100%


BANTUAN PENYELARASAN KERJASAMA VOKASI
SMK ………………………
TAHUN 2019

Nomor : ………………

Pada hari ini ………..tanggal …… bulan ……. tahun dua ribu sembilan belas yang bertanda
tangan di bawah ini:
Nama : …………………………………………………………………………….
NIP : …………………………………………………………………………….
Jabatan : Kepala SMK ………………………….……………………….……….
Alamat : …………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………….

dengan ini menyatakan sebagai berikut:


Berdasarkan Surat Keputusan Direktur Pembinaan SMK Nomor 8655/D5.2/KU/2019
tanggal 30 April 2019 tentang Penetapan Peserta Bantuan Penyelarasan Kerjasama Vokasi
Program Kuliner dan Surat Perintah Kerja Nomor …… tanggal ……2019 dengan nilai bantuan
sebesar Rp. Rp50.000.000 (lima puluh juta rupiah)
1. Sampai dengan tanggal ……… (tanggal pencapaian hasil pekerjaan 100 %), kemajuan
penyelesaian pekerjaan program penyelerasan kerjasama vokasi sebesar 100%.
2. Apabila pada kemudian hari, atas laporan penyelesaian pekerjaan yang telah dibuat
mengakibatkan kerugian Negara maka saya bersedia untuk dituntut penggantian
kerugian Negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Demikian Laporan Kemajuan Penyelesaian Pekerjaan ini dibuat dengan sebenarnya untuk
dipergunakan sebagaimana mestinya.

..…………..,…………….2019
Kepala SMK ………
Meterai 6000
TTD & Cap

Nama
NIP.
Lampiran 5
Logo
SMK
(Kop Surat Sekolah)

BERITA ACARA SERAH PENYELESAIAN


PROGRAM PENYELARASAN KERJA SAMA VOKASI
SMK..........................................
TAHUN 2019

Nomor : ………………

Pada hari ini ………..tanggal …… (…….) bulan ……. tahun dua ribu sembilan belas yang bertanda
tangan dibawah ini :
Nama : ………………………………………………………
NIP : ………………………………………………………
Jabatan : Kepala SMK …………………..…………………
Alamat : ………………………….…………………………..

Telah melaksanakan pekerjaan Program Penyelarasan Kerjasama Vokasi Tahun 2019 yang
sumber pendanaannya berasal dari Bantuan Direktorat Pembinaan SMK telah mencapai 100%.

Demikian Berita Acara Penyelesaian Program Penyelarasan Kerjasama Vokasi ini dibuat dengan
sebenarnya dalam 3 (tiga) rangkap dan dilampiri laporan pekerjaan beserta dokumentasi
kegiatan untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

..…………..,…………….2019
Kepala SMK ……………………

Meterai 6000
TTD & Cap

Nama
NIP.
LAMPIRAN 6

RENCANA PENGGUNAAN DANA (RPD)


PROGRAM BANTUAN PENYELARASAN KERJASAMA VOKASI
SMK ……………..
KABUPATEN/KOTA …………….. PROVINSI
TAHUN 2019

No Komponen pembiayaan Vol Sat Total


A Persiapan 1 Keg 0

B Pelatihan 1 Keg 0

C Pelatihan di Sekolah 1 Keg 0

D Unjuk Kreasi 1 Keg 0

E Pelaporan 1 Keg 0

Total 0

Kepala Kasubdit Program & Evaluasi


SMK …………………………………… Pejabat Pembuat Komitmen

Nama Arie Wibowo Khurniawan, S.Si., M.Ak


NIP NIP 198012032005011004
LAMPIRAN 8

LAPORAN PENGGUNAAN DANA


PROGRAM BANTUAN PENYELARASAN KERJASAMA VOKASI
SMK ……………..
KABUPATEN/KOTA …………….. PROVINSI

(dalam Rupiah)

Harga
No. Penggunaan Dana Volume Biaya
Satuan

Jumlah -

..…………..,…………….2019
Kepala SMK ……………………

Meterai 6000
TTD & Cap

Nama
NIP.
LAMPIRAN 9

CONTOH BUKTI PENGELUARAN DANA/KUITANSI

KOP INSTITUSI

Nomor :……………..

Sudah terima dari : : …………………………….

Uang sebesar :

Untuk pembelian : ……………………………. dengan rincian seperti dalam faktur/Nota terlampir

Tanggal …………………. Nomor …………………….

Rp………………………..

…………,……………2019
Setuju dibayar : Lunas Dibayar : Toko/Penerima
Kepala ........ Bendahara,

……………………………… ………………............... ………………………...


(Nama Jelas Tanda tangan) (Nama Jelas Tanda tangan) (Nama Jelas Tanda tangan)
ALAMPIRAN 10

Halaman Isi Buku kas Umum

Tanggal Nomor Uraian Debet Kredit Saldo


Bukti
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Petunjuk Pengisian Halaman Isi Buku Kas Umum :


Kolom (1) : Diisi tanggal pembukuan (format:bulan:tanggal)
Kolom (2) : Diisi nomor bukti bendahara
Kolom (3) : Diisi uraian transaksi penerimaan/pengeluaran
Kolom (4) : Diisi jumlah penerimaan yang tercantum dalam dokumen sumber
Kolom (5) : Diisi jumlah pengeluaran yang tercantum dalam dokumen sumber
Kolom (6) : Diisi jumlah saldo setelah ditambah/dikurangi jumlah
penerimaan/pengeluaran yang tercantum dalam dokumen sumber
LAMPIRAN 11

Buku Pembantu Pajak (BP Pajak)

BUKU PEMBANTU PAJAK


Nama Institusi : ……………………………………………………………… (1)
Provinsi : ……………………………………………………………… (2)
Jenis Program : Bantuan Penyelarasan Kerjasama Vokasi
Besar Dana : Rp………………. (………………….)
Tanggal Terima Dana : ……………………………………………………………… (3)
Tanggal Terakhir Transaksi : ……………………………………………………………… (4)
Tanggal, No SP Revisi RAB : ……………………………………………………………… (5)
Tahun Anggaran : 2019
Pemberi Dana : Direktorat Pembinaan SMK

Tanggal Nomor Uraian Penerimaan (Debet) Pengeluaran Saldo


Bukti PPN PPh PPh PPh (Kredit)
Psl Psl Psl
21 22 23
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Petunjuk Pengisian :
(1) : Diisi nama Institusi
(2) : Diisi nama Provinsi
(3) : Diisi tanggal diterimanya dana bantuan di rekening bank
(4) : Diisi tanggal terakhir transaksi yang dicatat dalam buku kas umum.
(5) : Diisi tanggal dan nomor surat jawaban usulan revisi yang diajukan oleh
Institusi kepada Direktorat Pembinaan SMK (jika ada)
Petunjuk pengisian kolom :
Kolom (1) : Diisi tanggal pembukuan (format: bulan: tanggal)
Kolom (2) : Diisi nomor bukti bendahara
Kolom (3) : Diisi uraian transaksi penerimaan/pengeluaran
Kolom (4) : Diisi jumlah PPN yang diterima
Kolom (5) : Diisi jumlah PPh Pasal 21 yang diterima
Kolom (6) : Diisi jumlah PPh Pasal 22 yang diterima
Kolom (7) : Diisi jumlah PPh Pasal 23 yang diterima
Kolom (8) : Diisi jumlah pungutan pajak lainnya (jika ada)
Kolom (9) : Diisi jumlah pajak yang telah disetorkan ke Kas Negara
Kolom (10) : Diisi jumlah saldo setelah ditambah penerimaan pajak atau
dikurangi jumlah setoran pajak yang tercantum dalam dokumen
sumber

Anda mungkin juga menyukai