Anda di halaman 1dari 23

PEMERINTAH KABUPATEN NGANJUK

DINAS PERHUBUNGAN
Jl. Gatot Subroto No. 03 Telp. (0358)323444 – 325586
NGANJUK

BAB IV
GAMBARAN UMUM DAN KEBIJAKAN
PERWILAYAHAN

3.1 GAMBARAN WILAYAH STUDI KABUPATEN NGANJUK


3.1.1 Wilayah Administrasi
Kabupaten Nganjuk merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Timur yang
terletak di bagian barat Provinsi Jawa Timur. Secara Astronomis Kabupaten Nganjuk terletak
pada koordinat 111o 5’ sampai dengan 111o13’ Bujur Timur dan 7o20’ sampai dengan 7o 50’
Lintang Selatan. Secara geografis Kabupaten Nganjuk memiliki batas-batas :
 Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Bojonegoro
 Sebelah Selatan berbatasan dengan Kota Kediri dan Ponorogo
 Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Jombang dan Kabupaten Kediri
 Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Madiun

Gambar 3. 1 Wilayah Adminitratif Kabupaten Nganjuk

II-1
Nganjuk mempunyai 20 kecamatan dan 284 desa/kelurahan. Kecamatan-kecamatan
tersebut adalah:
1. Bagor 11. Ngluyu
2. Baron 12. Ngronggot
3. Berbek 13. Pace
4. Gondang 14. Patianrowo
5. Jatikalen 15. Prambon
6. Kertosono 16. Rejoso
7. Lengkong 17. Sawahan
8. Loceret 18. Sukomoro
9. Nganjuk 19. Tanjunganom
10. Ngetos 20. Wilangan

3.1.2 Iklim dan Curah Hujan


Curah hujan rata-rata per bulan selama tahun 2015 tertinggi terjadi pada bulan Maret
yaitu 449 mm, terendah pada bulan Agustus dengan curah hujan sebesar 3 mm. Hujan turun
hamper sepanjang tahun 2015 kecuali bulan Juli, September dan Oktober. abupaten Nganjuk
terbagi menjadi tiga bagian menurut jenis tanah, yaitu tanah sawah (35%), tanah kering
(27%) dan tanah hutan (38%).
Kali Widas beserta anak-anak sungainya antar lain kali kedungsoko dan kali Kedung
Pedet mengalir melewati tengah Kabupaten Nganjuk yang merupakan dataran rendah , Pada
musim penghujan daerah ini menerima beban debit air yang cukup besar dari lereng gunung
wilis, sehingga daerah-daerah ini yang meliputi beberapa kecamatan sering mengalami
bencana banjir. Keadaan air tanah di Kabupaten Nganjuk pada wilayah dataran rendah
merupakan air tanah dangkal, sedangkan pada wilayah Nganjuk bagian utara yang meliputi
Kecamatan Nganjuk, Gondang, Ngluyu keadaan air merupakan air tanah dalam.

3.1.3 Topografi
Topografi Kabupaten Nganjuk meliputi, sebelah barat daya merupakan daerah
pegunungan (Gunung Wilis) dengan ketinggian 1.000 sampai dengan 2.300 m DPL, potensial
untuk tanaman perkebunan dan holtikultura. Bagian tengah merupakan dataran rendah
dengan ketinggian 60-140 m DPL, merupakan daerah pertanian tanaman pangan dan
holtikultura. Bagian utara merupakan daerah pegunungan (Pegunungan Kendeng) dengan
ketinggian 60-300 m DPL, yang merupakan daerah hutan jati, lahan potensial untuk tanaman
tembakau dan bahan galian kapur. Sebagian besar kecamatan berada pada dataran rendah
dengan ketinggian antara 46 meter sampai dengan 95 meter di atas permukaan laut.
Sedangkan 4 (empat) kecamatan berada pada daerah pegunungan dengan ketinggian 150

Penyusunan Database Kebutuhan Kelengkapan Jalan Kabupaten Nganjuk


I-2
meter sampai 750 meter di atas permukaan laut. Daerah tertinggi terletak di Desa Ngliman
Kecamatan Sawahan.Pada bagian dataran rendah, keadaan air tanah merupakan air tanah
dangkal. Kabupaten Nganjuk dilewati oleh Kali Widas yang berasal dari Kabupaten Madiun
dan Kali Kuncir yang melewati Kota Nganjuk di bagian utara dan selatan. Kedua sungai
tersebut bertemu di Kali Kedungsoko yang mengalir ke utara bertemu dengan Kali Widas.
Kali Widas tersebut mengalir ke timur melalui Kecamatan Lengkong dan bermuara di Kali
Brantas yang merupakan batas wilayah kabupaten Nganjuk bagian timur.

3.1.4 Kependudukan
Berdasarkan data penduduk tahun 2016 jumlah penduduk di Kabupaten Nganjuk
sebesar 1.045.375 jiwa yang tersebar di 20 kecamatan. Kecamatan yang paling banyak
penduduknya yakni Kecamatan Tanjunganom dengan 112.709 jiwa. Kecamatan dengan
kepadatan penduduk paling rendah adalah Kecamatan Ngluyu, yaitu 13.829 jiwa. Sedangkan
kepadatan penduduk terbesar di Kecamatan Nganjuk yakni sebesar 3.023 jiwa/km2 hal ini
dikarenakan fasilitas dan pusat kegiatan pemerintahan lainnya berada di kecamatan ini.
Rata-rata pertumbuhan penduduk Kabupaten Nganjuk adalah 0,35%.

Tabel 3. 1 Jumlah Penduduk per Kecamatan di Kabupaten Nganjuk Tahun 2016


Kepadatan
No Kecamatan Jumlah Penduduk
(jiwa/km2)
1. Bagor 58 542 1 145
2. Baron 49 327 1 340
3. Berbek 54 875 1 136
4. Gondang 50 873 530
5. Jatikalen 19 994 476
6. Kertosono 53 202 2 346
7. Lengkong 32 011 367
8. Loceret 70 230 1 022
9. Nganjuk 68 288 3 023
10. Ngetos 34 768 577
11. Ngluyu 13 829 161
12. Ngronggot 78 184 1 475
13. Pace 59 535 1 229
14. Patianrowo 41 939 1 178
15. Prambon 70 777 1 720
16. Rejoso 68 307 450
17. Sawahan 36 984 319
18. Sukomoro 43 610 1 232
19. Tanjunganom 112 709 1 591
20. Wilangan 27 391 541
Total 1 045 375 854
Sumber: Kabuapten Nganjuk Dalam Angka, 2017

3.1.5 Kondisi Perekonomian


Angka PDRB Nganjuk atas dasarharga berlaku tahun 2015 mencapai 14.996,35
milyar rupiah naik sekitar 12,65 persen dari tahun 2014 yang mencapai 13.311,50 milyar

Penyusunan Database Kebutuhan Kelengkapan Jalan Kabupaten Nganjuk


I-3
rupiah. Sedangkan PDRB atas dasar harga konstan (2010) tahun 2015 mencapai 14.996,35
milyar rupiah, naik sekitar 12,66 % dari tahun sebelumnya yang mencapai 13.311,50 milyar
rupiah.
Sampai dengan tahun 2015 perekonomian Kabupaten Nganjuk masih didominasi
sector pertanian. Sumbangan sektor ini terhadap total PDRB sampai dengan 2015
sekitar39,77persen (tabel 12.3). Sektorpertanian menjadi sector unggulan bagi Kabupaten
Nganjuk distribusi persentase PDRB ADHB terhadap total PDRB selalu diatas 30
persen.Sektor lainnya yang memberi sumbangan cukup besar terhadap perekonomian
Kabupaten Nganjuk adalah sector perdagangan. Sumbangan sector perdagangan ditahun
2015 hampir mencapai 15persen.

Tabel 3. 2 PDRB Berdasarkan harga Berlaku di Kabupaten Nganjuk Tahun 2014 -


2016 (Juta Rupiah)
Tahun
Sektor
2014 2015 2016
Pertanian, kehutanan dan perikanan 4.538.475,49 4.694.528,42 4.850.647,63
Pertambangan dan Penggalian 283.290,94 296.067,15 309.265,93
Industri Pengolahan 1.836.090,38 1.941.065,07 1.650.885,84
Pengadaan Listrik dan gas 7.745,79 7.851,88 8.135,28
Pengadaan air, Pengelolaan sampah dan Limbah 15.974,28 16.854,91 17.762,45
Konstruksi 1.308.905,75 1.352.035,43 1.443.101,82
Perdagangan besar dan eceran, reparasi 2.655.858,66 2.850.801,78 3.032.854,37
Transportasi dan Pergudangan 198.627,99 212.979,42 228.491,63
Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 250.492,35 271.070,68 293.909,52
Informasi dan Komunikasi 700.087,68 748.005,34 805.282,47
Jasa keuangan dan Asuransi 331.105,95 353.357,75 379.195,17
Real Estate 248.269,04 261.519,48 276.783,52
Jasa perusahaan 47.634,51 50.382,76 53.197,49
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan 696.115,85 737.673,16 773.854,98
jaminan social wajib
Jasa Pendidikan 504.288,57 537.021,84 570.005,33
Jasa Kesehatan dan kegiatan sosial 87.278,36 88.947,22 94.157,01
Jasa Lainnya 432.638,09 455.188,45 476.657,56
Total 14.142.879,68 14.875.350,75 15.661.813,91

3.1.6 Jaringan Jalan


Panjang jalan di Kabupaten Nganjuk pada tahun 2016 bila dibagi menurut jenis
permukaan adalah di aspal sepanjang 710,53 km, kerikil (makadam) sepanjang 7,93 km,
jalan tanah sepanjang 8,53 km dan jalan lainnya sepanjang 426,50 km. Keadaan jalan yang
kondisinya baik sepanjang 354,26 km, kondisi sedang sepanjang 227,97 km dan yang
kondisinya rusak sepanjang 424,53 km sedangkan yang kondisinya rusak berat sepanjang
146,73 km.
Tabel 3. 3 Panjang Jalan Menurut Jenis Perkerasan di Kabupaten Nganjuk Tahun 2016
No Jenis Perkerasan Panjang (km)
1 Aspal 710,53
2 Kerikil/makadam 7,93
3 Tanah 8,53

Penyusunan Database Kebutuhan Kelengkapan Jalan Kabupaten Nganjuk


I-4
No Jenis Perkerasan Panjang (km)
4 Lainnta 426,50
Total 1.153,48
Sumber: Kabuapten Nganjuk Dalam Angka, 2017

Tabel 3. 4 Panjang Jalan Menurut Kondisi Perkerasan di Kabupaten Nganjuk Tahun 2016
No Kondisi Panjang (km)
1 Baik 354,26
2 Sedang 227,97
3 Rusak 424,53
4 Rusak berat 146,73
Total 1.153,48
Sumber: Kabuapten Nganjuk Dalam Angka, 2017

Banyaknya kendaraan bermotor di kabupaten Nganjuk, jenis kendaraan bermotor


yang paling banyak adalah sepeda motor, kemudian colt/STWG dan truk.

400000 354478
350000
300000
250000
200000
150000
100000
50000 1283 9671 2148 18590
560 13
0

Gambar 3. 2 Jumlah Kendaraan Menurut Jenisnya di Kabupaten Nganjuk Tahun 2016

3.1.7 Angkutan Umum


Angkutan Bus, menghubungkan antar wilayah kabupaten dalam satu propinsi.
Dimana di Babupaten Nganjuk ini memiliki 2 terminal, yaitu : Terminal Anjuk Ladang
Nganjuk dan Terminal Kertosono. Adapun rute bus tujuan dari Terminak Anjuk Ladang
adalah sebagai berikut :
• Surabaya – Nganjuk – Madiun – Ponorogo – Pacitan;
• Surabaya – Nganjuk – Madiun – Magetan;
• Surabaya – Nganjuk – Solo – Yogyakarta;
• Surabaya – Nganjuk – Solo – Semarang;
• Nganjuk – Kediri – Blitar – Trenggalek;
• Nganjuk – Bojonegoro;
• Nganjuk – Ngawi; dan
• Tulungagung – Kediri – Nganjuk – Purwokerto – Bandung - Jakarta.

Penyusunan Database Kebutuhan Kelengkapan Jalan Kabupaten Nganjuk


I-5
Angkutan Perdesaan/Mikrolet, menghubungkan antar wilayah dalam satu kabupaten,
dengan rute sebagai berikut
Tabel 3. 5 Trayek Angkutan Umum di Kabupaten Nganjuk
Jumlah
Kode
No Trayek/Rute kendaraan
Jurusan
(unit)
1 Tanjunganom-Malangsari-Patihan-Loceret-Nganjuk 3 A
2 Tanjunganom-Gading-Ngronggot-Yuwono-Kertosono 1 B
3 Nganjuk-Kertosono 32 I
4 Nganjuk-Wilangan-Kertosono 30 J
5 Kertosono-Patianrowo-Ngepung-Lengkong 5 K
6 Nganjuk-Sawahan 55 R
7 Nganjuk-Ngangkatan-Rejoso-Gondang 1 S
8 Kertosono-Kemaduh-Lengkong 2 U
Sumber: Tatralok Kab. Nganjuk, 2015

3.2 GAMBARAN WILAYAH STUDI KECAMATAN NGANJUK


3.2.1 Kondisi Geografis
Kecamatan Nganjuk mempunyai luas wilayah 39,30 Km² dengan ketinggian ± 64 M
dari permukaan Air Laut dan batas wilayah :
 Sebelah Utara : Kecamatan Rejoso, Gondang
 Sebelah Timur : Kecamatan Sukomoro
 Sebelah Selatan : Kecamatan Loceret, Berbek
 Sebelah Barat : Kecamatan Berbek, Bagor

3.2.2 Kependudukan
Penduduk di Kecamatan Nganjuk pada tahun 2017 berjumlah 68.639 jiwa
Tabel 3. 6 Jumlah Penduduk Kecamatan Nganjuk Tahun 2017
No Desa Jumlah Penduduk
1 Jatirejo 5 770
2 Ploso 5 665
3 Kramat 6 446
4 Payaman 4 185
5 Kartoharjo 4 870
6 Cangkringan 2 631
7 Bogo 3 430
8 Kauman 4 873
9 Gunung Kidul 3 060
10 Mangundikaran 8 415
11 Werungotok 6 098
12 Begadung 6 073
13 Ringinanom 17090
14 Kedungdowo 1 679
15 Balongpacul 1 513
Jumlah 68 639
Sumber: Kecamatan Nganjuk Dalam Angka, 2018

Penyusunan Database Kebutuhan Kelengkapan Jalan Kabupaten Nganjuk


I-6
3.2.3 Sosial
1. Pendidikan
Sarana pendidikan di Kecamatan Nganjuk yang dimiliki berupa sekolah taman kanak-
kanak berjumlah 37 buah, yang terdiri dari 1 TK negeri dan 36 TK swasta. Jumlah SD
sebanyak 38, terdiri dari 31 SD Negeri dan 7 SD Swasta. Jumlah pendidikan SLTP ada 10 buah
dengan rincian SLTP Negeri sebanyak 7 buah dan SLTP Swasta sebanyak 3 buah. Sedangkan
pendidikan SLTA sebanyak 20 buah, terdiri dari SLTA Negeri 5 buah dan SLTA Swasta 15
buah.
Jumlah sekolah MI 2 buah yang keseluruhannya adalah MI swasta. Jumlah MTs
sebanyak 4 buah, yang terdiri dari 1 MTS Negeri dan 3 MTS swasta. Sedangkan jumlah
sekolah MA berjumlah 3 buah yang terdiri dari 1 MA negeri dan 2 MA swasta.
2. Kesehatan
Untuk melayani kesehatan masyarakat di Kecamatan Nganjuk, terdapat 4 buah
rumah sakit tingkat kecamatan yang terletak di Desa Payaman, Ganung Kidul dan 2 rumah
sakit yang terletak di Desa Kauman. Terdapat 1 Puskesmas yang terletak di Desa Begadung
dan Puskesmas Pembantu berjumlah 4 buah yang tersebar di Desa Jatirejo, Payaman,
Cangkringan dan Balongpacul .

3.2.4 Industri dan Perdagangan


Di Kecamatan Nganjuk berkembang berbagai jenis indutri mulai industri kecil,
sedang sampai besar. Industri-industri ini banyak bergerak di sector makanan sebanyak 59
unit sedangkan lainnya bergerak dibidang mebeler sebanyak 31 unit dan pengrajin kulit 2
unit. Sedangkan untuk perdagangan, pasar tradisonal masih menjadi andalan masyarakat
untuk beraktivitas jual beli. Adapun jumlah pasar desa yang terdapat di wilayah Kecamatan
Nganjuk berjumlah 4 unit yang berada di Desa Jatirejo, Payaman dan 2 pasar yang berada di
Desa Mangundikaran.

3.3 GAMBARAN WILAYAH STUDI KECAMATAN KERTOSONO


3.3.1 Kondisi Geografis
Kecamatan Kertosono mempunyai luas wilayah 22.68 Km² dengan ketinggian ± 46 M
dari permukaan Air Laut dan batas wilayah :
 Sebelah Utara : Kecamatan Patianrowo
 Sebelah Timur : Kecamatan Jombang dan Kecamatan Kediri
 Sebelah Selatan : Kecamatan Ngronggot
 Sebelah Barat : Kecamatan Baron

Penyusunan Database Kebutuhan Kelengkapan Jalan Kabupaten Nganjuk


I-7
3.3.2 Kependudukan
Penduduk di Kecamatan Kertosono pada tahun 2017 berjumlah 53.298 jiwa dengan
luas wilayahnya mencapai 22.680 jiwa/km². Keadaan jumlah penduduk tidak terlepas dari
pengaruh fertilitas, mortalitas, dan migrasi penduduk (pindah,datang).
Komposisi penduduk menurut golongan dewasa dan anak-anak sesuai dengan jenis
kelamin adalah laki-laki 26.332 jiwa dan perempuan 26.976 jiwa. Untuk penduduk dewasa
jumlah penduduk laki- laki 19.735 jiwa dan penduduk perempuan 20.865 jiwa, sedangkan
jumlah penduduk anak- anak untuk laki-laki 5.747 jiwa dan perempuan 5.804 jiwa.
Tabel 3. 7 Jumlah Penduduk Kecamatan Kertosono Tahun 2016
No Desa Jumlah Penduduk
1 Drenges 7679
2 Juwono 2220
3 Bangsri 2611
4 Kalianyar 2156
5 Tanjung 4314
6 Nglawak 6166
7 Kepuh 3125
8 Tembarak 3968
9 Pelem 6887
10 Kutorejo 2816
11 Banaran 6662
12 Lambang Kuning 3657
13 Pandantoyo 3787
14 Kudu 4297
Jumlah 60345
Sumber: Kecamatan Kertosono Dalam Angka, 2017

3.3.3 Sosial
1. Pendidikan

Sarana pendidikan di Kecamatan Kertosono yang dimiliki berupa sekolah taman


Kanak-Kanak berjumlah 34 buah yang keseluruhannya adalah TK swasta. Jumlah SD
sebanyak 31, terdiri dari 28 SD Negeri dan 3 SD Swasta. Jumlah pendidikan SLTP ada 8 buah
dengan rincian SLTP Negeri sebanyak 5 buah, sedangkan SLTP Swasta sebanyak 3.
Sedangkan SLTA sebanyak 12 buah, terdiri dari SLTA Negeri 2 buah dan SLTA Swasta 10
buah.
Jumlah sekolah RA 8 buah, sedangkan sekolah MI swasta 5 buah. Jumlah MTs 5 buah,
terdiri dari MTs Negeri 1buah sedangkan MTs Swasta 4 buah. Jumlah Madrasah Aliyah 4
buah, dengan rincian Madrasah Negeri 1buah sedangkan Madrasah Swasta 3 buah.
2. Kesehatan

Untuk melayani kesehatan masyarakat di Kecamatan Kertosono, terdapat 2 buah


Rumah Sakit Umum yang terletak di Desa Pelem dan Banaran. Terdapat Puskesmas 1 buah
yang terletak di Desa Banaran dan Puskesmas Pembantu sebanyak 5 buah yang tersebar di

Penyusunan Database Kebutuhan Kelengkapan Jalan Kabupaten Nganjuk


I-8
Desa Drenges, Juwono, Tanjung, Pelem dan Pandantoyo. Sedangkan Polindes sebanyak 10
buah yang tersebar di Desa Drenges, Bangsri, Kalianyar, Nglawak, Kepuh, Tembarak,
Kutorejo, Banaran, Lambangkuning, dan Kudu.

3.3.4 Industri dan Perdagangan


Di Kecamatan Kertosono berkembang berbagai jenis indutri mulai industri kecil,
sedang sampai besar. Industri-industri ini banyak bergerak di sector makanan (tahu, tempe,
kerupuk dan roti) sebanyak 310 unit sedangkan lainnya bergerak dibidang mebeler
sebanyak 31 unit, pembuatan bata merah sebanyak 70 unit dan pande besi sebanyak 6 unit.
Sedangkan untuk perdagangan, pasar tradisonal masih menjadi andalan masyarakat untuk
beraktivitas jual beli. Adapun jumlah pasar desa yang terdapat di wilayah Kecamatan
Kertosono berjumlah 3 unit yang berada di Desa Kalianyar, Kutorejo dan Banaran.

3.4 GAMBARAN WILAYAH STUDI KECAMATAN TANJUNGANOM


3.4.1 Kondisi Geografis
Kecamatan Tanjunganom mempunyai luas wilayah 70,84 Km² dengan ketinggian ±
77 M dari permukaan Air Laut dan batas wilayah :
 Sebelah Utara : Kecamatan Gondang
 SebelahTimur : Kecamatan Baron dan Kecamatan Ngronggot
 Sebelah Selatan : Kecamatan Prambon dan Kecamatan Pace
 Sebelah Barat : Kecamatan Pace dan Kecamatan Sukomoro
Luas lahan yang ada sebesar 7.084,309 Ha, terdiri dari luas lahan untuk halaman dan
lainnya sebesar 2.780,513 Ha dan lahan untuk pertanian luasnya 4.317,72 Ha. Lahan
pertanian dikelompokan menjadi dua, yaitu lahan Sawah dan lahan Kering ( darat ), masing-
masing luasnya adalah 4.032,375 Ha dan 271,421 Ha. Tingkat curah hujan selama tahun
2017 sebesar 424 mm dan Hari Hujan sebanyak 21 HH.

3.4.2 Kependudukan

Penduduk di Kecamatan Tanjunganom pada tahun 2017 berjumlah 113.462 jiwa.


Dibandingkan luas wilayahnya kepadatan penduduk Kecamatan Tanjunganom mencapai
1.602 jiwa/km². Keadaan jumlah penduduk tidak terlepas dari pengaruh fertilitas,
mortalitas, dan migrasi penduduk (pindah,datang). Jumlah kelahiran hidup yang ada di
Kecamatan Tanjunganom tahun selama 2017 sebanyak 1177 bayi, dan kematian sebanyak
364 orang.
Komposisi penduduk menurut golongan dewasa dan anak-anak sesuai dengan jenis
kelamin adalah laki-laki 56.188 jiwa dan perempuan 27.574 jiwa. Untuk penduduk dewasa

Penyusunan Database Kebutuhan Kelengkapan Jalan Kabupaten Nganjuk


I-9
jumlah penduduk laki- laki 41.689 jiwa dan penduduk perempuan 43.341 jiwa, sedangkan
jumlah penduduk anak- anak untuk laki-laki 14.449 jiwa dan perempuan 13.901 jiwa.
Tabel 3. 8 Jumlah Penduduk Kecamatan Tanjunganom Tahun 2017
No Desa Jumlah Penduduk
1 Kedungombo 6753
2 Sumberkepuh 11119
3 Kampungbaru 10363
4 Wates 2467
5 Malangsari 2040
6 Getas 5431
7 Sonobekel 4827
8 Ngadirejo 5003
9 Bandaranyar 7626
10 Sidoharjo 9314
11 Tanjunganom 6305
12 Jogomerto 5065
13 Warujayeng 17204
14 Kedungrejo 9351
15 Sambirejo 4888
16 Demangan 5707
Jumlah 113462
Sumber: Kecamatan Tanjunganom Dalam Angka, 2018

3.4.3 Sosial
1. Pendidikan

Sarana pendidikan di Kecamatan Tanjunganom yang dimiliki berupa sekolah taman


Kanak-Kanak berjumlah 53 buah yang keseluruhannya adalah TK swasta. Jumlah SD
sebanyak 56, terdiri dari 54 SD Negeri dan 2 SD Swasta. Jumlah pendidikan SLTP ada 8 buah
dengan rincian SLTP Negeri sebanyak 3 buah, sedangkan SLTP Swasta sebanyak 5.
Sedangkan SLTA sebanyak 10 buah, terdiri dari SLTA Negeri 2 buah dan SLTA Swasta 8 buah.
Jumlah sekolah MA 2 buah, sedangkan sekolah MI 9 buah terdiri dari MI Negeri 4
buah MI Swasta 15 buah. Jumlah MTs 9 buah, dengan rincian MTs Negeri 1 buah sedangkan
MTs Swasta 8 buah
2. Kesehatan

Untuk melayani kesehatan masyarakat di Kecamatan Tanjungaanom, terdapat 1


buah puskesmas yang terletak di Desa Warujayeng. Sedangkan puskesmas pembantu
sebanyak 8 buah tersebar di Desa Kedungombo, Sumberkepuh, Malangsari, Ngadirejo,
Banjaranyar, Jogomerto, Kedungrejo dan Sambirejo.

3.4.4 Industri dan Perdagangan


Di Kecamatan Tanjunganom berkembang berbagai jenis indutri mulai industri kecil,
sedang sampai besar. Industri-industri ini banyak bergerak di sector makanan sebanyak 246
unit sedangkan lainnya bergerak dibidang mebeler sebanyak 139 unit. Sedangkan untuk

Penyusunan Database Kebutuhan Kelengkapan Jalan Kabupaten Nganjuk


I-10
perdagangan, pasar tradisonal masih menjadi andalan masyarakat untuk beraktivitas jual
beli, namun disisi lain mulai berkembang pertokoan sebagai alaternatif masyarakat untuk
membeli berbagai keperluan sehari-hari. Adapun jumlah pasar desa yang terdapat di wilayah
Kecamatan Tanjunganom berjumlah 6 unit dan beberapa pertokoan yang tersebar diberbagai
wilayah.
3.5 GAMBARAN WILAYAH STUDI KECAMATAN BERBEK
3.5.1 Kondisi Geografis
Kecamatan Berbek mempunyai luas wilayah 48.30 Km² dengan ketinggian ± 128 M
dari permukaan Air Laut dan batas wilayah :
 Sebelah Utara : Kecamatan Bagor dan Nganjuk
 Sebelah Timur : Kecamatan Loceret
 Sebelah Selatan : Kecamatan Ngetos dan Sawahan
 Sebelah Barat : Kecamatan Wilangan
3.5.2 Kependudukan
Penduduk di Kecamatan Berbek pada tahun 2017 berjumlah 55.106 jiwa dengan
komposisi penduduk menurut golongan sesuai dengan jenis kelamin adalah laki-laki 27.659
jiwa dan perempuan 27.447 jiwa.
Tabel 3. 9 Jumlah Penduduk Kecamatan Berbek Tahun 2017
No Desa Jumlah Penduduk
1 Salamrojo 2811
2 Cepoko 1701
3 Maguan 2393
4 Semare 1995
5 Mlilir 2763
6 Bendungrejo 2213
7 Berbek 4692
8 Sengkut 1978
9 Ngrawan 2580
10 Sumberwindu 2537
11 Kacangan 1376
12 Sendangbumen 3527
13 Sumberurip 4156
14 Patranrejo 2971
15 Balongrejo 2745
16 Tiripan 3307
17 Sonopatik 4286
18 Grojogan 2963
19 Bulu 3112
Jumlah 55106
Sumber: Kecamatan Berbek Dalam Angka, 2017

Penyusunan Database Kebutuhan Kelengkapan Jalan Kabupaten Nganjuk


I-11
3.5.3 Sosial
1. Pendidikan

Sarana pendidikan di Kecamatan Berbek yang dimiliki berupa sekolah taman Kanak-
Kanak berjumlah 58 buah yang keseluruhannya adalah TK swasta. Jumlah SD Negeri 27 SD
buah. Jumlah pendidikan Madrasah Ibtidaiyah Swasta 3 buah. Jumlah pendidikan SMP Negeri
2 buah. Sedangkan SLTA sebanyak 3 buah, terdiri dari SLTA Negeri 1 buah dan SLTA Swasta
2 buah. Jumlah sekolah MTs 3 buah, terdiri dari MTs Negeri 1 buah dan MTs swasta 2 buah
dan MA swasta 1 buah.

2. Kesehatan

Untuk melayani kesehatan masyarakat di Kecamatan Berbek, terdapat 1 buah


Puskesmas yang terletak di Desa Berbek dan Puskesmas Pembantu sebanyak 3 buah yang
tersebar di Desa Cepoko, Tiripan dan Grojogan. Sedangkan beberapa klinik yang tersebar di
beberapa desa.

3.5.4 Industri dan Perdagangan


Di Kecamatan Berbek berkembang berbagai jenis indutri mulai industri kecil, sedang
sampai besar. Industri-industri ini banyak bergerak di bidang mebeler sebanyak 101 unit
sedangkan lainnya bergerak di sector makanan (tahu, tempe dan roti) sebanyak 39 unit,
pembuatan bata merah sebanyak 93 unit dan pande besi sebanyak 4 unit. Sedangkan untuk
perdagangan, pasar tradisonal masih menjadi andalan masyarakat untuk beraktivitas jual
beli. Adapun pasar desa yang terdapat di wilayah Kecamatan Berbek yang berada di Desa
Berbek.

3.6 GAMBARAN WILAYAH STUDI KECAMATAN REJOSO


3.6.1 Kondisi Geografis
Kecamatan Tanjunganom mempunyai luas wilayah 70,84 Km² dengan ketinggian ±
46 M dari permukaan Air Laut dan batas wilayah :
 Sebelah Utara : Kabupaten Bojonegoro dan Kecamatan Ngluyu
 Sebelah Timur : Kecamatan Ngluyu dan Kecamatan Gondang
 Sebelah Selatan : Kecamatan Sukomoro, Kecamatan Nganjuk dan
Kecamatan Bagor
 Sebelah Barat : Kecamatan Bagor dan Kecamatan Madiun

Luas lahan yang ada sebesar 15.165,986 Ha, terdiri dari luas lahan untuk halaman
dan lahan untuk pertanian luasnya 4.948,27 Ha. Lahan pertanian dikelompokan menjadi dua,
yaitu lahan Sawah dan lahan Kering ( darat ), masing-masing luasnya adalah 4.159,26 Ha dan

Penyusunan Database Kebutuhan Kelengkapan Jalan Kabupaten Nganjuk


I-12
789,01 Ha. Tingkat curah hujan selama tahun 2017 sebesar 440 mm dan Hari Hujan
sebanyak 24 HH.

3.6.2 Kependudukan
Penduduk di Kecamatan Rejoso pada tahun 2017 berjumlah 68.620 jiwa.
Dibandingkan luas wilayahnya kepadatan penduduk Kecamatan Rejoso mencapai 15.166
jiwa/km². Keadaan jumlah penduduk tidak terlepas dari pengaruh fertilitas, mortalitas, dan
migrasi penduduk (pindah,datang).
Komposisi penduduk menurut golongan dewasa dan anak-anak sesuai dengan jenis
kelamin adalah laki-laki 33.994 jiwa dan perempuan 34.626 jiwa. Untuk penduduk dewasa
jumlah penduduk laki- laki 26.419 jiwa dan penduduk perempuan 27.624 jiwa, sedangkan
jumlah penduduk anak- anak untuk laki-laki 7.575 jiwa dan perempuan 7.002 jiwa.
Tabel 3. 10 Jumlah Penduduk Kecamatan Rejoso Tahun 2017
No Desa Jumlah Penduduk
1 Sidokare 3385
2 Sukorejo 2637
3 Mungkung 3002
4 Gempol 1948
5 Puhkerep 4771
6 Mlorah 6177
7 Jatirejo 1855
8 Klagen 3779
9 Setren 2099
10 Mojorembun 3990
11 Ngadiboyo 6633
12 Rejoso 3350
13 Talang 1940
14 Ngangkatan 3103
15 Talun 1974
16 Jintel 2390
17 Musir Kidul 2231
18 Banjarejo 1608
19 Sambikerep 3303
20 Musirlor 2524
21 Wengkal 2052
22 Kedungpandang 2080
23 Tritik 1235
24 Bendoasri 554
Jumlah 68620
Sumber: Kecamatan Rejoso Dalam Angka, 2017

3.6.3 Sosial
1. Pendidikan

Sarana pendidikan di Kecamatan Rejoso yang dimiliki berupa sekolah taman Kanak-
Kanak berjumlah 37 buah, terdiri dari 1 TK Negeri dan 36 TK swasta. Jumlah SD sebanyak 40
buah yang keseluruhannya adalah SD Negeri. Jumlah pendidikan SLTP Negeri ada 4 buah.

Penyusunan Database Kebutuhan Kelengkapan Jalan Kabupaten Nganjuk


I-13
Jumlah pendidikan SLTA sebanyak 2 buah, terdiri dari SLTA Negeri 1 buah dan SLTA Swasta
1 buah. Sedangkan jumlah sekolah MI Negeri 1 buah dan jumlah MTs Swasta 2 buah.

2. Kesehatan

Untuk melayani kesehatan masyarakat di Kecamatan Rejoso, terdapat 1 buah


puskesmas yang terletak di Desa Banjarejo. Sedangkan puskesmas pembantu sebanyak 6
buah tersebar di Desa Sukorejo, Mlorah, Klagen, Mojorembun, Talun dan Musirlor.

3.6.4 Industri dan Perdagangan


Di Kecamatan Rejoso berkembang berbagai jenis indutri mulai industri kecil, sedang
sampai besar. Industri-industri ini banyak bergerak dibidang mebeler sebanyak 19 unit
sedangkan lainnya bergerak di sector makanan sebanyak 5 unit. Sedangkan untuk
perdagangan, pasar tradisonal masih menjadi andalan masyarakat untuk beraktivitas jual
beli, namun disisi lain mulai berkembang pertokoan sebagai alaternatif masyarakat untuk
membeli berbagai keperluan sehari-hari. Adapun jumlah pasar desa yang terdapat di wilayah
Kecamatan Tanjunganom berjumlah 2 unit dan jumlah pertokoan 861 unit yang tersebar
diberbagai wilayah.

3.7 GAMBARAN WILAYAH STUDI KECAMATAN LENGKONG


3.7.1 Kondisi Geografis
Kecamatan Lengkong mempunyai luas wilayah 104.941 Km² dengan ketinggian ± 46
M dari permukaan Air Laut dan batas wilayah :
 Sebelah Utara : Kabupaten Bojonegoro
 Sebelah Timur : Kecamatan Jatikalen
 Sebelah Selatan : Kecamatan Patianrowo
 Sebelah Barat : Kecamatan Gondang

3.7.2 Kependudukan
Penduduk di Kecamatan Lengkong pada tahun 2017 berjumlah 32.123 jiwa dengan
luas wilayahnya kepadatan penduduk Kecamatan Tanjunganom mencapai 105.040
jiwa/km². Keadaan jumlah penduduk tidak terlepas dari pengaruh fertilitas, mortalitas, dan
migrasi penduduk (pindah,dating).

Komposisi penduduk menurut golongan dewasa dan anak-anak sesuai dengan jenis
kelamin adalah laki-laki 15.988 jiwa dan perempuan 16.135 jiwa. Untuk penduduk dewasa
jumlah penduduk laki- laki 11.379 jiwa dan penduduk perempuan 12.842 jiwa, sedangkan
jumlah penduduk anak- anak untuk laki-laki 4.609 jiwa dan perempuan 3.293 jiwa.

Penyusunan Database Kebutuhan Kelengkapan Jalan Kabupaten Nganjuk


I-14
Tabel 3. 11 Jumlah Penduduk Kecamatan Lengkong Tahun 2017
No Desa Jumlah Penduduk
1 Banjardowo 1955
2 Jatipunggur 1798
3 Lengkong 2617
4 Jegreg 1822
5 Kedungmlaten 2012
6 Prayungan 3097
7 Balongasem 786
8 Sawahan 2897
9 Ngringin 3471
10 Ketandan 3598
11 Banggle 1971
12 Sumberkepuh 1968
13 Sumbersono 1495
14 Pinggir 743
15 Ngepung 1501
16 Sumbermiri 392
Jumlah 32123
Sumber: Kecamatan Lengkong Dalam Angka, 2018

3.7.3 Sosial
1. Pendidikan

Sarana pendidikan di Kecamatan Lengkong yang dimiliki berupa sekolah taman


kanak-kanak berjumlah 41 buah yang keseluruhannya adalah TK swasta. Jumlah SD
sebanyak 24. Jumlah pendidikan SLTP ada 3 buah. Sedangkan SLTA sebanyak 1 buah dan
SMK sebanyak 1 buah. Jumlah sekolah RA 1 buah, sedangkan sekolah MI 3 buah dan jumlah
MTs 2 buah, dengan rincian MTs Negeri 1 buah sedangkan MTs Swasta 1 buah.

2. Kesehatan

Untuk melayani kesehatan masyarakat di Kecamatan Lengkong, terdapat 1 buah


puskesmas yang terletak di Desa Lengkong. Sedangkan puskesmas pembantu sebanyak 4
buah tersebar di Desa Prayugan, Sawahan, Banggle dan Sumberkepuh.

3.7.4 Industri dan Perdagangan


Di Kecamatan Lengkong berkembang berbagai jenis indutri mulai industri kecil,
sedang sampai besar. Industri-industri ini banyak bergerak dibidang mebeler sebanyak 12
unit. Sedangkan untuk perdagangan, pasar tradisonal masih menjadi andalan masyarakat
untuk beraktivitas jual beli. Adapun jumlah pasar desa yang terdapat di wilayah Kecamatan
Lengkong berjumlah 2 unit yang berada di Desa Lengkong dan Sawahan.

3.8 KEBIJAKAN PERWILAYAHAN


Berdasarkan sistem pembangunan, kegiatan pembangunan di Jawa Timur yang
bersumber pada pengembangan sumber daya alam dan sumber daya manusia telah disusun

Penyusunan Database Kebutuhan Kelengkapan Jalan Kabupaten Nganjuk


I-15
Rencana Tata Ruang Wilayah Propinsi (RTRW) Jawa Timur. Didalam RTRW tersebut wilayah
Propinsi Jawa Timur dibagi menjadi sembilan Wilayah Pembangunan (WP). Wilayah Nganjuk
termasuk WP VII dengan pusat pengembangan di kota Kediri. Pusat wilayah pembangunan
ini dimaksudkan untuk melaksanakan pembangunan secara terpadu sesuai dengan kebijakan
keruangan sehingga mampu memberikan jangkauan fasilitas pelayanan bagi penduduk,
untuk meningkatkan perekonomian juga dikaitkan dengan upaya mengurangi arus mobilitas
penduduk di kota-kota besar.

3.8.1 Sistem dan Fungsi Perwilayahan


Berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah Propinsi Jawa Timur dan Rencana Tata
Ruang Wilayah Kabupaten Nganjuk Tahun 2009 – 2029, maka sistem perwilayahan dan
struktur pusat pelayanannya, dibagi menjadi 6 SSWP yakni:

1. SSWP A
SSWP A berpusat di Kota Nganjuk sebagai PKL (Pusat Kegiatan Lokal) Kabupaten
Nganjuk mempunyai luas sebesar 27.692 Ha. Dimana SSWP A ini meliputi : Kecamatan
Nganjuk, Kecamatan Sukomoro, Kecamatan Pace, Kecamatan Wilangan, Kecamatan
Bagor, Kecamatan Loceret. Adapun fungsi dari SSWP A, adalah sebagai pusat
pemerintahan, pusat perdagangan dan jasa, pusat failitas umum, permukiman dan
pertanian.

2. SSWP B
Pusat dari SSWP B adalah Kecamatan Kertosono, sebagai PKLp (Pusat Kegiatan Lokal
promosi) SSWP B yang terdiri atas : Kecamatan Kertosono dan Kecamatan Baron.
Adapun luas dari SSWP B ini adalah sebesar 5.948 Ha.
Adapun fungsi dari SSWP B, adalah permukiman, pendidikan, perdagangan dan jasa,
perkebunan, dan pertanian.

3. SSWP C
SSWP C berpusat di Warujayeng, Kecamatan Tanjunganom , sebagai PKLp (Pusat
Kegiatan Lokal promosi) SSWP C yang mempunyai luas sebesar 16.499 Ha. Dimana SSWP
C ini meliputi : Kecamatan Tanjunganom, Kecamatan Ngronggot dan Kecamatan
Prambon.
Adapun fungsi dari SSWP C, adalah permukiman, pertanian, perdagangan dan jasa.

Penyusunan Database Kebutuhan Kelengkapan Jalan Kabupaten Nganjuk


I-16
4. SSWP D
Pusat dari SSWP D adalah Kecamatan Berbek, , sebagai PKLp (Pusat Kegiatan Lokal
promosi) SSWP D yang terdiri atas : Kecamatan Sawahan, Kecamatan Ngetos, dan
Kecamatan Berbek. Adapun luas dari SSWP D ini adalah sebesar 22.440 Ha.
Adapun fungsi dari SSWP D adalah permukiman, perdagangan dan jasa, pertanian,
perkebunan serta kehutanan.

5. SSWP E
Pusat dari SSWP E adalah Kecamatan Rejoso, , sebagai PKLp (Pusat Kegiatan Lokal
promosi) SSWP D yang terdiri atas : Kecamatan Rejoso, Kecamatan Gondang, dan
Kecamatan Ngluyu. Adapun luas dari SSWP E ini adalah sebesar 33.375 Ha.
Adapun fungsi dari SSWP E adalah permukiman, perdagangan dan jasa, pertanian,
perkebunan serta kehutanan.

6. SSWP F
Pusat dari SSWP F adalah Kecamatan Lengkong, , sebagai PKLp (Pusat Kegiatan Lokal
promosi) SSWP F yang terdiri atas : Kecamatan Lengkong, Kecamatan Patianrowo dan
Kecamatan Jatikalen. Adapun luas dari SSWP F ini adalah sebesar 16.480 Ha.
Adapun fungsi dari SSWP F adalah permukiman, perdagangan dan jasa, pertanian,
perkebunan serta kehutanan.

3.8.2 Kebijakan Sisitem Jaringan Transportasi


A. Jaringan Jalan
1. Jalan Nasional sebagai jalan arteri primer, meliputi:
Ruas; Surabaya – Mojokerto – Jombang – Kertosono – Nganjuk – Caruban -Ngawi -
Mantingan;
2. Jalan Nasional sebagai jalan kolektor primer, meliputi:
Ruas yang menghubungkan Tulungagung-Kediri-Kertosono
3. Jalan Provinsi sebagai jalan kolektor primer, meliputi:
 Nganjuk - Bojonegoro;
 Kediri - Nganjuk;dan
 Kertosono – Lengkong - Jatikalen merupakan jalan strategis Provinsi.
4. Jalan kabupaten sebagai jalan kolektor, meliputi:
 Ruas jalan kolektor
 Loceret - Tanjunganom - Prambon- Ngronggot-Kelutan,
 Prambon – Tanjunganom - Baron,
 Guyangan – Tiripan - Candirejo,

Penyusunan Database Kebutuhan Kelengkapan Jalan Kabupaten Nganjuk


I-17
 Nganjuk – Rejoso Gondang – Lengkong - Jatikalen,
 Jalan masuk (Interchange) TOL Jombang – Kertosono – Nganjuk - Ngawi
Rencana jalan lingkar Willis yang menghubungkan perbatasan Madiun-
Nganjuk sampai Perbatasan Kediri Nganjuk,
 Jalan kolektor dalam kawasan perkotaan Nganjuk,
 Jalan Loceret – Berbek -Sawahan;
 Ruas jalan Kertosono-Trayang-Banjarsari-Kelutan merupakan jalan strategis
kabupaten;dan
 Ruas jalan lokal antar kecamatan di wilayah Kabupaten Nganjuk dan jalan
penghubung Kecamatan Ngluyu Kabupaten Nganjuk-Kecamatan Kedungadem
Kabupaten Bojonegoro.
5. Rencana pengembangan jalan bebas hambatan meliputi ruas:
 Ngawi-Kertosono;dan
 Kertosono-Mojokerto.
B. Jaringan Jalur Kereta Api
Sistem jaringan transportasi kereta, meliputi:
 Optimalisasi fungsi stasiun kereta penumpang dan barang;
 Penyiapan pengembangan jaringan rel kereta api jalur ganda Surabaya-
Nganjuk-Madiun-Solo
 Rencana pengembangan jalur kereta api umum berupa jalur kereta api ganda
meliputi jalur tengah: Surabaya (semut) – Surabaya (Gubeng) – Surabaya
(wonokromo) – Jombang – Kertosono – Nganjuk – Madiun - Solo
C. Moda Angkutan Jalan
1. Terminal
a) Terminal Penumpang
 Peningkatan terminal penumpang kota Nganjuk menjadi tipe A;
 Pengembangan terminal penumpang tipe C di Kecamatan Kertosono dan
Kecamatan Tanjunganom;
 Pembangunan terminal penumpang tipe C di Kecamatan Rejoso, Kecamatan
Gondang, Kecamatan Berbek, dan Kecamatan Sawahan; dan
 Pengembangan terminal tipe C di PPK.
b) Terminal Barang
Pengembangan lokasi terminal barang di wilayah Perkotaan Nganjuk.
2. Angkutan Umum
Kondisi eksisting angkutan umum di Kabupaten Nganjuk, dilayani oleh sarana
transportasi yang dibedakan menjadi beberepa jenis, yaitu bus besar (54 kursi),

Penyusunan Database Kebutuhan Kelengkapan Jalan Kabupaten Nganjuk


I-18
bus sedang (32 kursi) dan Mobil Penumpang Umum (MPU). Sedangkan angkutan
barang berupa pickup, truk sedang dan besar yang sebagian besar digunakan
untuk mengangkut hasil bumi seperti tebu dan hasil pertanian lainnya.

3.8.3 Penetapan Kawasan Strategis Kabupaten


Kawasan strategis di wilayah kabupaten ditentukan berdasarkan sudut kepentingan
yang meliputi:
1. Pertumbuhan ekonomi;
 Kawasan strategis agropolitan lingkar wilis ditetapkan di Kawasan Kecamatan
Sawahan, Kecamatan Ngetos dan Kawasan Loceret;
 Kawasan strategis perbatasan Jombang-Nganjuk-Kediri;
 Kawasan agropolitan Sukomoro dan sekitarnya;dan
 Kawasan strategis sepanjang koridor jalan arteri
2. Sosial dan budaya;
 Candi Lor di Desa Candirejo Kecamatan Loceret;
 Candi Ngetos di Desa Ngetos Kecamatan Ngetos;
 Masjid Al Mubarok dan Makam Kanjeng Jimat berada di Desa Kacangan Kecamatan
Berbek
 Makam Syekh Suluki berada di Desa Wilangan, Kecamatan Wilangan;
 Monumen Jenderal Sudirman berada di Desa Bajulan Kecamatan Loceret;
 Monumen dan Museum Dr. Sutomo berada di Desa Ngepeh Kecamatan Loceret;
 Museum Anjuk Ladang berada di Kota Nganjuk;
 Makam Ki Ageng Ngaliman berada di Desa Ngliman, Kecamatan Sawahan;
 Makam Menteri Supeno berada di. Desa Ngliman, Kecamatan Sawahan;
 Pertapaan Sadepok berada di Desa Ngliman Kecamatan Sawahan;
 Pura Kerta Bhuwana Giri Wilis berada di Desa Bajulan, Kecamatan Loceret;
 Petilasan Kadipaten Posono berada di Desa Ngrombot, Kecamatan Patianrowo;
 Makam dan masjid desa wisata religi di Desa Pakuncen , Kecamatan Patianrowo;
 Makam Nyi Ageng Sepet berada di Desa Joho , Kecamatan Pace;
 Makam Sentono Kocek berada di Desa Pace Kulon, Kecamatan Pace;
 Makam Kyai Poleng di Desa Mojoduwur Kecamatan Ngetos;
 Makam Keniten berada di Desa Kedungrejo Kecamatan Tanjunganom;
 Klenteng Sukomoro berada di Kelurahan Sukomoro, Kecamatan Sukomoro;
 Makam Sono Gedong berada di Desa Ngluyu Kecamatan Ngluyu;
 Makam Rajegwesi berada di Desa Sugihwaras Kecamatan Ngluyu; dan
 Pertapaan Argojali berada di Desa Blongko Kecamatan Ngetos.

Penyusunan Database Kebutuhan Kelengkapan Jalan Kabupaten Nganjuk


I-19
3. Fungsi dan daya dukung lingkungan hidup;
Kawasan strategis dari sudut kepentingan fungsi dan daya dukung lingkungan hidup,
meliputi Daerah Aliran Sungai (DAS) Brantas dan sub DAS Widas, kawasan rawan
bencana alam dan bencana gunung berapi berada di Kecamatan Sawahan, Kecamatan
Ngetos, Kecamatan Loceret dan sebagian di Kecamatan Rejoso.
4. Pertahanan dan keamanan
Kawasan strategis dari sudut-sudut kepentingan pertahanan dan keamanan penetapan
lokasi di wilayah kabupaten meliputi seluruh kecamatan di Kabupaten Nganjuk yang
berupa spot-spot.

Penyusunan Database Kebutuhan Kelengkapan Jalan Kabupaten Nganjuk


I-20
Contents
3.1 GAMBARAN WILAYAH STUDI KABUPATEN NGANJUK ................................... 1

3.1.1 Wilayah Administrasi ............................................................................................... 1

3.1.2 Iklim dan Curah Hujan ............................................................................................. 2

3.1.3 Topografi ....................................................................................................................... 2

3.1.4 Kependudukan ............................................................................................................ 3

3.1.5 Kondisi Perekonomian ............................................................................................. 3

3.1.6 Jaringan Jalan ............................................................................................................... 4

3.1.7 Angkutan Umum ......................................................................................................... 5

3.2 GAMBARAN WILAYAH STUDI KECAMATAN NGANJUK .................................. 6

3.2.1 Kondisi Geografis ....................................................................................................... 6

3.2.2 Kependudukan ............................................................................................................ 6

3.2.3 Sosial ............................................................................................................................... 7

3.2.4 Industri dan Perdagangan .................................................................................. 7

3.3 GAMBARAN WILAYAH STUDI KECAMATAN KERTOSONO............................ 7

3.3.1 Kondisi Geografis ....................................................................................................... 7

3.3.2 Kependudukan ............................................................................................................ 8

3.3.3 Sosial ............................................................................................................................... 8

3.3.4 Industri dan Perdagangan ...................................................................................... 9

3.4 GAMBARAN WILAYAH STUDI KECAMATAN TANJUNGANOM ..................... 9

3.4.1 Kondisi Geografis ....................................................................................................... 9

3.4.2 Kependudukan ............................................................................................................ 9

3.4.3 Sosial ............................................................................................................................. 10

3.4.4 Industri dan Perdagangan .................................................................................... 10

3.5 GAMBARAN WILAYAH STUDI KECAMATAN BERBEK ................................... 11

3.5.1 Kondisi Geografis ..................................................................................................... 11

3.5.2 Kependudukan .......................................................................................................... 11

Penyusunan Database Kebutuhan Kelengkapan Jalan Kabupaten Nganjuk


I-21
3.5.3 Sosial ............................................................................................................................. 12

3.5.4 Industri dan Perdagangan .................................................................................... 12

3.6 GAMBARAN WILAYAH STUDI KECAMATAN REJOSO .................................... 12

3.6.1 Kondisi Geografis ..................................................................................................... 12

3.6.2 Kependudukan .......................................................................................................... 13

3.6.3 Sosial ............................................................................................................................. 13

3.6.4 Industri dan Perdagangan .................................................................................... 14

3.7 GAMBARAN WILAYAH STUDI KECAMATAN LENGKONG ............................ 14

3.7.1 Kondisi Geografis ..................................................................................................... 14

3.7.2 Kependudukan .......................................................................................................... 14

3.7.3 Sosial ............................................................................................................................. 15

3.7.4 Industri dan Perdagangan .................................................................................... 15

3.8 KEBIJAKAN PERWILAYAHAN .................................................................................. 15

3.8.1 Sistem dan Fungsi Perwilayahan ....................................................................... 16

3.8.2 Kebijakan Sisitem Jaringan Transportasi ....................................................... 17

3.8.3 Penetapan Kawasan Strategis Kabupaten ...................................................... 19

Gambar 3. 1 Wilayah Adminitratif Kabupaten Nganjuk .............................................. 1


Gambar 3. 2 Jumlah Kendaraan Menurut Jenisnya di Kabupaten Nganjuk
Tahun 2016 ................................................................................................................................................. 5

Tabel 3. 1 Jumlah Penduduk per Kecamatan di Kabupaten Nganjuk Tahun


2016 ............................................................................................................................................................... 3
Tabel 3. 2 PDRB Berdasarkan harga Berlaku di Kabupaten Nganjuk Tahun
2014 -2016 (Juta Rupiah) ...................................................................................................................... 4
Tabel 3. 3 Panjang Jalan Menurut Jenis Perkerasan di Kabupaten Nganjuk
Tahun 2016 ................................................................................................................................................. 4
Tabel 3. 4 Panjang Jalan Menurut Kondisi Perkerasan di Kabupaten Nganjuk
Tahun 2016 ................................................................................................................................................. 5

Penyusunan Database Kebutuhan Kelengkapan Jalan Kabupaten Nganjuk


I-22
Tabel 3. 5 Trayek Angkutan Umum di Kabupaten Nganjuk ....................................... 6
Tabel 3. 6 Jumlah Penduduk Kecamatan Nganjuk Tahun 2017 ............................... 6
Tabel 3. 7 Jumlah Penduduk Kecamatan Kertosono Tahun 2016 ........................... 8
Tabel 3. 8 Jumlah Penduduk Kecamatan Tanjunganom Tahun 2017 .................. 10
Tabel 3. 9 Jumlah Penduduk Kecamatan Berbek Tahun 2017 ................................ 11
Tabel 3. 10 Jumlah Penduduk Kecamatan Rejoso Tahun 2017 .............................. 13
Tabel 3. 11 Jumlah Penduduk Kecamatan Lengkong Tahun 2017 ........................ 15

Penyusunan Database Kebutuhan Kelengkapan Jalan Kabupaten Nganjuk


I-23

Anda mungkin juga menyukai