Anda di halaman 1dari 13

Pemerintah Kabupaten Blitar

Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang


Penguatan Database dan Survei Kondisi Jalan Wilayah Selatan (B.B.005)

BAB II GAMBARAN UMUM


WILAYAH

2.1 BATAS ADMINISTRATIF DAN LETAK GEOGRAFIS

Kabupaten Blitar merupakan salah satu kabupaten yang terletak di Pulau Jawa
bagian Timur. Merupakan salah satu dari 38 Kabupaten/kota yang membagi habis
wilayah Provinsi Jawa Timur.
Kabupaten Blitar berada di sebelah Selatan Khatulistiwa, terletak pada 111040’-
112010’ Bujur Timur dan 7058’-809’51” Lintang Selatan, berada di pesisir Samudra
Indonesia dengan batas wilayah sebagai berikut:
Utara : Kabupaten Kediri
Timur : Kabupaten Malang
Selatan : Samudra Indonesia
Barat : Kabupaten Tulungagung
Serta bagian tengah wilayah berbatasan dengan Kota Blitar.
Kabupaten Blitar memiliki luas 1588.79 km2, dengan wilayah terluas terdapat
pada Kecamatan Wonotirto 164.54 km2. Hamparan wilayah Kabupaten Blitar
merupakan daerah dengan ketinggian rata-rata ±100 meter di atas permukaan air
laut, dengan distribusi wilayah menurut ketinggian yaitu:
1. 36.4 persen kecamatan berada pada ketinggian antara 100-<200 meter di atas
permukaan air laut
2. 36.4 persen kecamatan berada pada ketinggian antara 200-<300 meter di atas
permukaan air laut; dan
3. 27.2 persen kecamatan berada pada ketinggian antara > 300 meter di atas
permukaan laut.
Ada 6 kecamatan yang wilayahnya berada pada ketinggian > 300 meter di atas
permukaan air laut. Detail data tinggi wilayah berdasarkan kecamatan di Kabupaten
Blitar akan ditampilkan pada tabel 2.1.

II-1
[Penguatan Database Dan Survei Kondisi Jalan Wilayah Selatan] LAPORAN ANTARA

Gambar 2. 1 Peta Administratif Kabupaten Blitar

II-2
[Penguatan Database Dan Survei Kondisi Jalan Wilayah Selatan] LAPORAN ANTARA

Tabel 2. 1 Luas Wilayah Berdasarkan Kecamatan


Luas Tinggi Ibukota
No Kecamatan
(Km²) Kecamatan
10 Bakung 111.24 ±160
20 Wonotirto 164.54 ±387
30 Panggungrejo 119.04 ±310
40 Wates 68.76 ±420
50 Binangun 76.79 ±243
60 Sutojayan 44.2 ±150
70 Kademangan 105.28 ±246
80 Kanigoro 55.55 ±183
90 Talun 49.78 ±221
100 Selopuro 39.29 ±192
110 Kesamben 56.96 ±222
120 Selorejo 52.23 ±293
130 Doko 70.95 ±349
140 Wlingi 66.36 ±282
150 Gandusari 88.23 ±348
160 Garum 54.56 ±276
170 Nglegok 92.56 ±325
180 Sanankulon 33.33 ±212
190 Ponggok 103.83 ±162
200 Srengat 53.98 ±133
210 Wonodadi 40.35 ±105
220 Udanawu 40.98 ±123
2017 1 588.79
Jumlah ±167
2016 1 588.79
Sumber: Kabupaten Blitar Dalam Angka, 2019

2.2 KONDISI FISIK

2.2.1 Kondisi Topografi


Keberadaan Sungai Brantas membagi wilayah Kabupaten Blitar menjadi dua
wilayah yaitu wilayah Kabupaten Blitar Bagian Utara dan Wilayah Kabupaten Blitar
Bagian Selatan.
Bagian Utara :
Merupakan dataran rendah dan dataran tinggi dengan ketinggian antara 105 – 349
Meter dari permukaan air laut, dan keberadaanya dekat dengan Gunung Kelud yang
merupakan gunung berapi yang masih aktif membuat struktur tanahnya lebih subur
dan banyak dilalui sungai. Kecamatan yang wilayahnya di bagian utara meliputi :
Kanigoro, Talun, Selopuro, Kesamben, Doko, Wlingi, Gandusari, Garum, Nglegok,
Sanankulon, Ponggok, Srengat, Wonodadi dan Udanawu.
Bagian Selatan:
Merupakan dataran rendah dan dataran tinggi dengan ketinggian antara 150 – 420
meter dari permukaan air laut. Sebagian wilayahnya merupakan daerah pesisir, dan
pegunungan berbatu membuat struktur tanah yang kurang subur bila dibandingkan

II-3
[Penguatan Database Dan Survei Kondisi Jalan Wilayah Selatan] LAPORAN ANTARA

dengan Blitar bagian utara. Kecamatan yang wilayahnya di bagian selatan meliputi :
Bakung, Wonotirto, Panggungrejo, Wates, Binangun, Sutojayan dan Kademangan.
2.2.2 Iklim
Seperti wilayah lain di Indonesia yang berada di garis khatulistiwa, Kabupaten
Blitar memiliki 2 jenis musim, musim penghujan dan musim kemarau. Musim
penghujan terjadi pada bulan januari sampai juni dan musim kemarau terjadi pada
bulan juli sampai dengan September.
Curah hujan di suatu tempat antara lain dipengaruhi oleh keadaan geografi dan
perputaran/pertemuan arus udara. Oleh karena itu jumlah curah hujan beragam
menurut bulan dan letak stasiun pengamat.
Dari data Kabupaten Blitar Dalam Angka diketahui curah hujan di Kabupaten
Blitar per bulan rata-rata menengah yaitu memiliki rentan nilai 100-300 mm. Data
yang ada menunjukkan curah hujan bulanan di Kabupaten Blitar per kecamatan. Rata-
rata curah hujan bulanan dalam 1 tahun dengan nilai tertinggi dimiliki Kecamatan
Bakung yaitu sebesar 39.42 mm/bulan.

II-4
[Penguatan Database Dan Survei Kondisi Jalan Wilayah Selatan] LAPORAN ANTARA

Tabel 2. 2 Curah Hujan dan Rata-rata Curah Hujan Menurut Kecamatan


Jumlah Curah Hujan Per Bulan (mm) Rata-rata Curah
No. Kecamatan Jumlah
Stasiun Kerja 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Hujan
1 Bakung 1 13 5 11 61 52 74 36 98 44 5 - 74 473 39.42
2 Wonotirto - - - - - - - - - - - - - - -
3 Panggungrejo - - - - - - - - - - - - - - -
4 Wates - - - - - - - - - - - - - - -
5 Binangun - - - - - - - - - - - - - - -
6 Sutojayan 1 1 24 2 - 2 14 40 16 61 - 6 7 173 14.42
7 Kademangan 1 - - 28 - 24 34 1 26 73 8 18 13 225 18.75
8 Kanigoro 1 2 38 11 - 14 14 21 63 37 - - 32 232 19.33
9 Talun 1 1 20 5 - 12 15 18 60 35 - 9 26 201 16.75
10 Selopuro 1 8 26 6 - 59 22 7 37 55 19 4 52 295 24.58
11 Kesamben 1 7 29 - - 104 - 7 - 15 18 2 - 182 15.17
12 Selorejo 1 18 20 41 - 14 83 45 75 41 - 16 26 379 31.58
13 Doko 1 3 15 25 - 132 18 31 35 64 3 9 24 359 29.92
14 Wlingi 2 3 88 43 - 34 9 11 23 18 - 21 23 273 22.75
15 Gandusari 1 - 14 14 - 78 9 21 48 - - 25 11 220 18.33
16 Garum 4 17 - 20 28 7 60 78 25 20 5 25 20 305 25.42
17 Nglegok 1 8 17 20 28 54 59 92 25 - - 91 22 416 34.67
18 Sanankulon 1 13 29 98 35 99 33 20 - - 59 44 6 436 36.33
19 Ponggok 3 - 33 56 - 21 62 28 60 12 - - 31 303 25.25
20 Srengat 1 - 31 26 - 32 16 31 55 17 - 1 30 239 19.92
21 Wonodadi 2 17 6 33 1 65 33 36 50 26 - 5 36 308 25.67
22 Udanawu 1 20 15 10 30 40 20 50 55 12 - 5 11 268 22.33
Sumber : Kabupaten Blitar Dalam Angka 2019

II-5
[Penguatan Database Dan Survei Kondisi Jalan Wilayah Selatan] LAPORAN ANTARA

2.3 KONDISI TRANSPORTASI

Berdasarkan dokumen Kabupaten Blitar Dalam Angka Tahun 2019 diperoleh data
panjang ruas jalan kabupaten pada tahun 4.466 km. Sekitar 41.06% dari panjang total
ruas tersebut memiliki kondisi baik, 34.99% sedang, sekitar 11.69% rusak ringan,
5.82% dalam keadaan rusak berat dan sisanya jalan tanah 10.09%. Bila dilhat dari jenis
permukaannya, hampir seluruh ruas telah diaspal. Dari 4.466 km panjang ruas jalan
Kabupaten Blitar ini, sebanyak 63.30% atau sekitar 1373.28 km ruas jalan telah
diaspal. Kemudian 12.02% jalan memiliki jenis permukaan macadam, 3.11% jalan
beton dan 21.79% masih dalam bentuk jalan tanah.
Data tahun-tahun sebelumnya menunjukkan panjang ruas jalan di Kabupaten
Blitar lebih panjang, yaitu sekitar 4.466 km. Hal ini deisebabkan data pada tahun-
tahun tersebut merupakan jumlah dari ruas jalan wewenang Pemkab.Bitar dengan ruas
jalan wewenang Kanwil Prov. Jatim. Data yang disajikan pada tahun 2018 merupakan
data seluruh ruas jalan yang ada dalam wewenang Pemkab. Blitar. Detail Panjang ruas
jalan kabupaten di Kabupaten Blitar ditampilkan pada tabel 2.3 berikut.

Tabel 2. 3 Panjang Jalan (Jalan Kabupaten) Menurut Jenis Permukaan, Kondisi &
Kelas Jalan (Km)
Kondisi Jalan 2014 2015 2016 2017 2018
Jenis Permukaan Jalan
Aspal 2750 2896 2827 1352 1373.28
Beton 139 30 139 - -
Kerikil/Makadam 497 590 537 17.71 2.88
Tanah 1080 950 973 13.56 7.11
Tidak Dirinci - - - - -
Jumlah 4466 4466 4476 1383.27 1383.27
Kondisi Jalan
Baik 683 1015 1080 553.635 567.92
Sedang 1781 1921 1680 471.88 484.05
Rusak Ringan 672 435 670 207.01 191.71
Rusak Berat 250 145 260 150.74 139.59
Tanah 1080 950 970 - -
Jumlah 4466 4466 4660 1383.27 1383.27
Kelas Jalan
Kelas I - - - - -
Kelas II - - - - -
Kelas III - - - 1383.27 -
Kelas III A - - - - -
Kelas III C 1837 1837 1837 - 1837
Kelas IV - - - - -
Kelas V - - - - -
Kelas Tidak Dirinci 2629 2629 2629 - 2629
Jumlah 4466 4466 4466 1383.27 4466

II-6
[Penguatan Database Dan Survei Kondisi Jalan Wilayah Selatan] LAPORAN ANTARA

Setiap tahunnya Pemerintah Kabupaten Blitar melalui Dinas Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang melaksanakan kegiatan pemeliharaan maupun pembangunan
prasarana jalan, jembatan dan drainase. Dari dokumen Kab. Blitar Dalam Angka
diperoleh data perbaikan prasarana jalan, jembatan, dan drainase seperti ditampilkan
dalam tabel 2.4 berikut.
Tabel 2. 4 Pembangunan dan Pemeliharaan Prasarana Jalan, Jembatan, dan
Drainase
Jenis Prasarana Satuan
2015 2016 2017 2018
A. BINAMARGA
A1. Pembangunan / Pemeliharaan Jalan Km 749.80 633.40 431.50 303.03
01. Pembangunan Jalan Hotmix Km 30 23 17 69
02. Pembangunan Jalan Aspal Km 33 51 18 76
03. Pemeliharaan Rutin Jalan Aspal Km 480 339 231 20.33
04. Pembangunan Jalan Makadam Km 31 13.3 4.5 7.3
05. Pembangunan Drainanse Km 4.8 32.1 80 25.4
06. Pembangunan Jalan Aspal Mandiri Km - - - -
07. Perbaikan Sistem PJU Km 171 175 81 105
A2. Pembangunan/Pemeliharaan Jembatan buah 24 8 26 24
08. Pembangunan Jembatan buah 9 5 18 14
09. Rehabilitasi Jembatan buah 15 3 8 10
B. PENGAIRAN
B1. Pembangunan / Pemeliharaan Dam buah 88 120 35 29
01. Pembangunan Rehabilitasi & Pemeliharaan Dam buah 46 68 17 8
02. Pembangunan Pintu Air Irigasi buah 42 52 18 21
B2. Pembangunan/Pemeliharaan Saluran Irigasi Km 92 101 44.2 66.8
03. Pembangunan Rehabilitasi & Km 92 101 41.2 65.5
04. Pembangunan & Perbaikan Talud Km - - 3 1.3
Sumber : Kabupaten Blitar Dalam Angka 2019

2.4 KEBIJAKAN TRANSPORTASI

Rencana pengembangan sistem jaringan prasarana transportasi di Kabupaten


Blitar meliputi 3 lingkup kegiatan yaitu pengembangan sistem jaringan transportasi
darat, pengembangan jaringan perkeretaapian dan pengembangan sistem jaringan
transportasi udara. Subbab ini dibatasi pada pembahasan rencana pengembangan
jaringan prasarana transpotasi darat mangingat maksud dan tujuan pengadaan
pekerjaan untuk mengumpulkan informasi keseluruhan tentang jaringan jalan di
Kabupaten Blitar.

II-7
[Penguatan Database Dan Survei Kondisi Jalan Wilayah Selatan] LAPORAN ANTARA

2.4.1 Rencana Sistem Jaringan Jalan


Pembahasan mengenai prasarana jalan pada subbbab ini meliputi 3 hal sebagai
berikut:
1. Status Jalan
Berdasarkan statusnya, jaringan jalan dapat dibedakan menjadi jalan nasional,
jalan propinsi dan jalan kabupaten/kota.
2. Fungsi Jalan
Berdasarkan fungsinya, jaringan jalan dibedakan menjadi jalan arteri, jalan
kolektor, jalan lokal dan jalan lingkungan.
3. Sistem Jaringan Jalan
Berdasarkan sistemnya, jaringan jalan dibedakan menjadi jalan primer dan jalan
sekunder.
Rencana pengembangan prasarana jalan di wilayah Kabupaten Blitar ini terdiri
dari arahan pengembangan bagi jalan nasional jalan tol, jalan nasional bukan jalan tol,
jalan provinsi, jalan lintas/tembus daerah dan jalan lingkar. Pengembangan prasarana
jalan ini meliputi pengmbangan jalan baru dan pengembangan jalan yang sudah ada.
Dalam subbab ini hanya akan dibahas mengenai jaringan jalan yang memiliki
klasifikasi fungsi primer. Jaringan jalan yang memiliki klasifikasi fungsi primer di
Kabupaten Blitar, meliputi:
1. Rencana jaringan jalan nasional yang berfungsi sebagai:
a. Jalan nasional sebagai jalan Kolektor Primer meliputi : Bts. Kabupaten
Tulungagung – Bts. Kota Blitar, Bts. Kota Blitar – Bts. Kota Wlingi, Jl.
P.Sudirman (Wlingi), Jl. A. Yani (Wlingi), Jl. Duku (Wlingi), Jl. Langsep
(Wlingi), Jl. Gajah mada (Wlingi), Jl. Hayam Muruk (Wlingi), Jl. Untung
Suropati (Wlingi), Jl. Flamboyan (Wlingi), dan Bts Kota Wlingi – Bts. Kab.
Malang; dan
b. Pelurusan jalan brongkos (Kabupaten Blitar) – karangkates (Kabupaten
Malang)
c. Sebagai jalan strategis nasional rencana meliputi : Bts. Kab. Tulungagung/
kab. Blitar – P. Serang, dan P. Serang – Bts. Kab. Malang.
2. Rencana jaringan jalan provinsi yang berfungsi jalan kolektor primer meliputi :
a. Batas Kabupaten Kediri – Srengat;
b. Batas Kabupaten Tulungagung – Srengat; dan
c. Srengat - Batas Kota Blitar.
3. Rencana jaringan jalan kabupaten yang berfungsi sebagai jalan lokal primer,
meliputi:
a. Jalan penghubung antar ibukota kecamatan di Kabupaten Blitar;
b. Jalan menuju wisata Gunung Kelud melalui Garum, Nglegok, Gandusari;

II-8
[Penguatan Database Dan Survei Kondisi Jalan Wilayah Selatan] LAPORAN ANTARA

c. Pengembangan jaringan jalan yang menghubungkan antara Wlingi – Krisik


arah Selorejo (Kabupaten Malang) ;
d. Pengembangan jaringan jalan yang menghubungkan antara Kesamben –
Binangun – Wates arah Pantai Jolosutro dan arah ke Kecamatan
Donomulyo (Kabupaten Malang) ;
e. Pengembangan jalan strategis Kabupaten yang menghubungkan : Ruas
Jalan Kanigoro - Selopuro - Kesamben ; Ruas Jalan Kawedusan - Ponggok -
Sidorejo - Bts. Kabupaten Kediri ; Ruas Jalan Kademangan - Suruhwadang -
Gawang / Wonotirto - Pantai Tambakrejo; Batas Kota Blitar - Kanigoro –
Sutojayan – Panggungrejo - Pantai Serang; dan
f. Pengembangan jaringan jalan yang menghubungkan lbu Kota Kecamatan
dengan Ibu Kota Desa dan jaringan jalan antar Desa (Jalan Poros Desa)
2.4.2 Rencana Prasarana Lalu Lintas
Berdasarkan Undang-undang no 22 tahun 2009, Prasarana lalu lintas dan
angkutan adalah ruang lalu lintas, terminal dan perlengkapan jalan yang meliputi
marka, rambu, alat pemberi isyarat lalu lintas, alat pengendali dan pengaman jalan
serta fasilitas pendukung. Keberadaan prasarana lalu lintas sangat penting karena
merupakan Ruang Lalu Lintas Jalan untuk pergerakan kendaraan dan orang. Rencana
prasarana lalu lintas di Kabupaten Blitar meliputi beberapa hal sebagai berikut:
1. Pengembangan Terminal tipe B yaitu Terminal Wlingi di Kabupaten Blitar.
2. Pengembangan Terminal Penumpang Kesamben (Brongkos) di Kecamatan
Kesamben.
3. Pembangunan Terminal di Kecamatan Srengat
4. Peningkatan infrastruktur pendukung dan pelayanan terminal yang memadai
5. Pengembangan jembatan
Keberadaan terminal dalam sistem transportasi mempunyai fungsi yang sangat
penting dalam memperlancar pergantian moda angkutan dari satu titik ke titik tujuan.
Sesuai dengan kondisi eksisting, fasilitas terminal induk di Kabupaten Blitar berada di
Kecamatan Wlingi dengan dibantu oleh terminal pendukung yang berada di
Kecamatan Kesamben, Kecamatan Kademangan, Kecamatan Srengat dan Kecamatan
Sutojayan. Dari kondisi tersebut, maka arahan rencana pengembangan prasarana
terminal penumpang adalah sebagai berikut:
1. Berdasarkan kondisi sistem perangkutan dan transportasi umum di wilayah
Kabupaten Blitar, secara umum terminal yang sudah ada masih dapat
menampung aktivitas kendaraan pengangkutan, sehingga terminal yang ada
terlebih dahulu perlu dimanfaatkan secara optimal, karena berbagai jenis
moda angkutan melakukan aktivitas justru di luar terminal yang telah
disediakan

II-9
[Penguatan Database Dan Survei Kondisi Jalan Wilayah Selatan] LAPORAN ANTARA

2. Mengoptimalkan fungsi terminal di Kecamatan Wlingi sebagai terminal induk


dan terminal transit untuk melayani sistem pergantian moda angkutan baik
dalam skala lokal maupun regional.
3. Mengoptimalkan fungsi terminal di Kecamatan Sutojayan dan di Kecamatan
Kademangan sebagai terminal transit untuk melayani sistem pergantian moda
angkutan bagi wilayah Kabupaten Blitar bagian Selatan.
4. Mengoptimalkan fungsi terminal di Kecamatan Kesamben dan di Kecamatan
Srengat sebagai terminal transit untuk melayani sistem pergantian moda
angkutan bagi wilayah Kabupaten Blitar bagian Utara.
5. Mengarahkan aktivitas kendaraan umum untuk melakukan kegiatan di dalam
terminal.
6. Mengembangkan sistem regulasi waktu bagi setiap mobil angkutan sehingga
dapat mengangkut penumpang sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan.
7. Untuk mengantisipasi terjadinya mixing antara kegiatan transportasi dengan
kegiatan ekonomi, maka perlu adanya penetapan aktivitas perdagangan dan
jasa di sekitar terminal sebagai aktivitas ekonomi terbatas.
8. Sedangkan penataan internal kawasan terminal adalah dengan mengatur
posisi kendaraan umum sesuai dengan tujuan keberangkatan. Pemisahan
ruang antara jenis kendaraan bermotor dengan kendaraan tradisional dan di
samping itu perlu adanya penyediaan berbagai fasilitas umum yang memadai,
baik berupa ruang tunggu, toilet umum dan ruang informasi bagi penumpang
dan pengguna jasa terminal lainnya.
2.4.3 Rencana Jaringan Pelayanan Lalu Lintas
Rencana jaringan pelayanan lalu lintas meliputi:
1. Pengembangan trayek angkutan penumpang dengan jalur lintas selatan yang
menghubungkan Kabupaten Malang dengan Kabupaten Tulungagung guna
mendukung keberadaan potensi-potensi pariwisata yang direncanakan akan
dilalui oleh jalur lintas selatan.
2. Pengembangan trayek angkutan penumpang yang menghubungkan Kota
Blitar dengan lokasi-lokasi wisata yang terdapat di Blitar Selatan, yaitu :
a. Kota Blitar – Kademangan – Bakung – Goa Umbul Tuk - Pantai Pangi;
b. Kota Blitar – Kademangan – Wonotirto – Pantai Tambakrejo
c. Kota Blitar – Sutojayan – Panggungrejo – Pantai Serang
d. Kota Blitar – Sutojayan – Binangun – Wates – Pantai Jolosutro
e. Disamping itu untuk menunjang kelancaran sistem perangkutan maka fungsi
angkutan perdesaan dapat dioptimalkan, terutama pada daerah yang
mempunyai pola topografi yang terjal dan belum terlayani sarana angkutan
pedesaan.

II-10
[Penguatan Database Dan Survei Kondisi Jalan Wilayah Selatan] LAPORAN ANTARA

f. Pengembangan rute transportasi ini perlu studi kelayakan lebih lanjut.


3. Peningkatan status terminal diantaranya Kecamatan Kesamben, Kecamatan
Sutojayan, Kecamatan Kademangan dan bila dimungkinkan menghidupkan
kembali terminal Srengat;
4. Peningkatan infrastruktur pendukung dan pelayanan terminal yang memadai;
dan
5. Memasukkan tempat pengujian bermotor yang berada di Kecamatan Srengat,
Kecamatan Wlingi.

2.5 PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO

Angka Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB)
di Kabupaten Blitar merupakan agregat nilai tambah yang dihasilkan oleh unit
produksi yang beroperasi pada wilayah tersebut, dan juga untuk mengetahui tingkat
kesejahteraan masyarakat umum dan menjadi tolak ukur tingkat pembangunan suatu
wilayah. Pada tahun 2018 PDRB Kabupaten Blitar menunjukkan angka 34203382.48
juta rupiah, ada kenaikan sebesar 8.05% bila dibandingkan tahun 2017.
PDRB Kabupaten Blitar mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Hal ini
mengindikasikan aktivitas perekonomian di Kabupaten Blitar semakin membaik.
Kenaikan PDRB yang terjadi dari tahun 2018 bila dibandingkan tahun 2017,
mengalami peningkatan yaitu dari 7.91% menjadi 8.05% pada tahun 2018.
Sektor ekonomi Kabupaten Blitar memberikan peran nilai terbesar pada kategori
usaha pertanian, kehutanan, dan perikanan. Pada tahun 2017 mencapai 33.14%.
Sektor pertanian menjadi sektor unggulan bagi Kabupaten Blitar dengan total PDRB
selalu diatas 30 persen semenjak tahun 2015. Sektor lainnya yang memberikan
sumbangan cukup besar adalah sektor perdagangan dengan sumbangan hampir 20%.

II-11
[Penguatan Database Dan Survei Kondisi Jalan Wilayah Selatan] LAPORAN ANTARA

Tabel 2. 5 Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Berlaku


Kategori Lapangan Usaha 2014 2015 2016 2017* 2018**
A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 8658786.1 9652903.0 10341817.4 10855129.6 11334833.0
B Pertambangan dan Penggalian 1066491.9 1126203.3 1220669.8 1324249.3 1462896.6
C Industri Pengolahan 3077688.0 3435355.5 3785639.1 4164407.6 4592720.1
D Pengadaan Listrik dan Gas 13576.1 14647.4 15365.4 18445.8 20206.8
Pengadaan air, Pengalolaan Sampah,
E 7896.1 8454.2 9272.4 9991.1 10580.1
Limbah, dan Daur Ulang
F Konstruksi 2204852.4 2406152.5 2715817.7 2999708.6 3253745.2
Perdagangan Besar dan Eceran;
G 4037874.2 4540150.3 5116979.6 5653146.0 6288693.2
Reparasi Mobil dan sepeda motor
H Transportasi dan Pergudangan 288034.3 323760.3 356221.9 400645.5 442034.6
Penyediaan akomodasi dan Makan
I 207124.3 233710.3 269203.6 299139.5 330288.8
minum
J Informasi dan Komunikasi 1190790.0 1311129.3 1452949.8 1599460.8 1738443.4
K Jasa Keuangan dan Asuransi 561260.5 615326.7 684343.2 733121.6 786176.0
L Real Estate 420645.1 479775.2 523001.7 562421.2 632777.1
M,N Jasa Perusahaan 80749.0 88987.5 97487.6 106254.6 119073.9
Administrasi Pemerintahan,
O 802126.5 869857.0 953450.9 1011558.3 1117487.7
Pertahanan dan jaminan sosial wajib
P Jasa Pendidikan 1007306.9 1100067.9 1182129.5 1258455.5 1350687.9
Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 184909.6 202812.0 217954.5 238466.0 257092.4
R,S,T,U Jasa Lainnya 330508.9 370393.9 393277.0 420308.6 465645.3
PDRB 24140619.9 26779686.3 29335581.1 31654909.6 34203382.1
Sumber : Kabupaten Blitar Dalam Angka 2019
Catatan : *) Angka Sementara
**) Angka Sangat Sementara

II-12
[Penguatan Database Dan Survei Kondisi Jalan Wilayah Selatan] LAPORAN ANTARA

Contents
2.1 BATAS ADMINISTRATIF DAN LETAK GEOGRAFIS .......................................... 1

2.2 KONDISI FISIK .................................................................................................... 3

2.2.1 Kondisi Topografi ....................................................................................... 3

2.2.2 Iklim ............................................................................................................ 4

2.3 KONDISI TRANSPORTASI .................................................................................. 6

2.4 KEBIJAKAN TRANSPORTASI .............................................................................. 7

2.4.1 Rencana Sistem Jaringan Jalan.................................................................. 8

2.4.2 Rencana Prasarana Lalu Lintas ................................................................. 9

2.4.3 Rencana Jaringan Pelayanan Lalu Lintas ............................................... 10

2.5 PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO ...................................................... 11

Tabel 2. 1 Luas Wilayah Berdasarkan Kecamatan ....................................................... 3


Tabel 2. 2 Curah Hujan dan Rata-rata Curah Hujan Menurut Kecamatan .............. 5
Tabel 2. 3 Panjang Jalan (Jalan Kabupaten) Menurut Jenis Permukaan, Kondisi &
Kelas Jalan (Km) ...................................................................................................................... 6
Tabel 2. 4 Pembangunan dan Pemeliharaan Prasarana Jalan, Jembatan, dan
Drainase ................................................................................................................................... 7
Tabel 2. 5 Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Berlaku.................. 12

Gambar 2. 1 Peta Administratif Kabupaten Blitar ....................................................... 2

II-13

Anda mungkin juga menyukai