6.1.
Indonesia.
Pentingnya
transportasi
bagi
masyarakat
Indonesia
disebabkan oleh beberapa faktor utama. Yaitu keadaan geografis Indonesia yang
terdiri dari ribuan pulau kecil dan besar, pembangunan yang belum merata, dan
keunikan sumber daya alam di setiap daerah. Wilayah geografis Indonesia yang
terdiri dari sebagian besar laut, sungai, danau, enam pulau utama, dan belasan ribu
pulau kecil membutuhkan perhatian khusus dalam bidang transportasi. Keunikan
geografis Indonesia sudah seharusnya menjadikan transportasi perhatian utama
untuk
mendongkrak
ekonomi.
Perkembangan
teknologi
transportasi
LAPORAN PENDAHULUAN
sangat
BAB 6-1
dibutuhkan agar pergerakan angkutan barang dan jasa melalui darat, perairan, dan
udara bisa maksimal guna menjangkau seluruh wilayah Indonesia.
Kebutuhan yang mempengaruhi perkembangan alat transportasi adalah kebutuhan
kenyamanan,
keamanan,
dan
kelancaran
pengangkutan
yang
menunjang
berkualitas
perlu
di
tata
dan
dikembangkan
dalam
sistem
terpadu.
kerusakan
jalan
adalah
ketidaksesuaian
usia
jalan
dengan
perencanaan awal. Hal tersebut sangat dipengaruhi oleh angkutan barang yang
seringkali membawa muatan melebihi kapasitas yang ditentukan. Permasalahan
tersebut terjadi akibat akumulasi beberapa masalah yang mendasar di negeri ini.
Pergerakan lalu lintas barang dan jasa di pulau Jawa sangat tinggi. Hal ini
disebabkan oleh pulau Jawa adalah pusat kegiatan perekonomian yang tinggi, yang
tentu saja membutuhkan jasa angkutan barang. Untuk menunjang pergerakan lalu
lintas barang dan jasa di pulau Jawa maka dibutuhkan sarana dan prasarana
LAPORAN PENDAHULUAN
BAB 6-2
transportasi yang memadai dan tidak merugikan pengguna jalan. Hal itu bisa terjadi
apabila perencanaan jalan telah sesuai dengan spesifikasi angkutan yang melintas
diatasnya.
Perencanaan yang baik bisa dimulai dengan memaksimalkan fungsi kontrol terhadap
angkutan yang melintas. Angkutan barang sebenarnya telah memiliki alat kontrol
yaitu
jembatan
timbang.
Dengan
keberadaan
jembatan
timbang
kita
bisa
memperoleh berat total angkutan, kelebihan berat angkutan, jenis barang yang
diangkut serta tujuan distribusi barang.
Tiga Provinsi di Pulau Jawa yang menjadi lokasi perencanaan penyusunan DED
UPPKB
Pulau
Jawa
Direktorat
Jenderal
Perhubungan
Darat
Kementerian
Perhubungan RI adalah
6.2.
LAPORAN PENDAHULUAN
BAB 6-3
Wilayah laut Banten merupakan salah satu jalur laut potensial, Selat Sunda
merupakan salah satu jalur yang dapat dilalui kapal besar yang menghubungkan
Australia, Selandia Baru, dengan kawasan Asia Tenggara misalnya Thailand,
Malaysia
dan
Singapura.
Disamping
itu
Banten
merupakan
jalur
perlintasan/penghubung dua pulau besar di Indonesia, yaitu Jawa dan Sumatera. Bila
dikaitkan posisi geografis dan pemerintahan maka wilayah Banten terutama Kota
Tangerang dan Kabupaten Tangerang merupakan wilayah penyangga bagi Ibukota
Negara. Secara ekonomi wilayah Banten mempunyai banyak industri. Wilayah
Provinsi Banten juga memiliki beberapa pelabuhan laut yang dikembangkan sebagai
antisipasi untuk menampung kelebihan kapasitas dari pelabuhan laut di Jakarta dan
sangat mungkin menjadi pelabuhan alternatif dari Singapura.
LAPORAN PENDAHULUAN
BAB 6-4
6.2.1.
No
1
Nama
Jembatan
JT Cikande
Alamat
Jl.
Serang
Raya
25,
Kota / Kab
Serang
Pelayanan
2 Arah
Platform
40 ton
Km
status
Luas
Beroperas
5000 m2
Lewi
Limos,
2
JT Batu Ceper
Serang
Jl.
Daan
Tangerang
1 Arah
20 ton
Tidak
4000 m2
Mogot No.
Beroperas
264,
Kel.
Kebon
Besar, Kec.
3
JT Cimanuk
Batu Ceper
Jl.
Raya
Pandeglan
Serang-
2 Arah
80 ton
Beroperas
4000 m2
Labuan Km
37
Pandeglan
g
Tabel 6.1. Daftar jembatan timbang di Provinsi Banten
(Sumber : Website Dan System Monitor Jembatan Timbang)
LAPORAN PENDAHULUAN
BAB 6-5
6.2.2.
LAPORAN PENDAHULUAN
BAB 6-6
6.3.
LAPORAN PENDAHULUAN
BAB 6-7
Provinsi Jawa Tengah merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang letaknya
cukup strategis karena berada di daratan padat Pulau Jawa, diapit oleh dua Provinsi
besar Jawa Barat dan Jawa Timur, dan satu Daerah Istimewa Yogyakarta.
Luas wilayah Provinsi Jawa Tengah sebesar 32.544,12 Hektar (Ha), terdiri dari 29
Kabupaten dan 6 Kota dengan 565 Kecamatan serta 8.568 desa/kelurahan. Daerah
yang terluas adalah Kabupaten Cilacap dengan luas 2.13.851 Ha atau sekitar 6,57
persen dari luas total Provinsi Jawa Tengah, sedangkan Kota Magelang merupakan
daerah yang memiliki wilayah paling kecil yaitu seluas 1.812 Ha.
LAPORAN PENDAHULUAN
BAB 6-8
Topografi Provinsi Jawa Tengah terdiri dari wilayah daratan sebagai berikut :
-
Ketinggian 100 500 m dari permukaan laut yang memanjang pada bagian
tengah pulau seluas 27,4%,
No
1
Nama
Jembatan
JT Klepu
JT Sambong
Alamat
Jl.
Semarang
Solo,
Desa
Klepu,
Kec.
Klepu,
Kan.
Semarang
Jl. Blora
Kota / Kab
Pelayanan
Platform
Status
Luas
Semarang
1 Arah
50 Ton
Beroperasi
3310 M2
Blora
2 Arah
50 Ton
Tidak
4230 M2
Cepu Km 26,
Beroperasi
Desa
Sambong,
3
JT Wanareja
Kab. Blora
Jl.
Karang
Pucung
Cilacap
2 Arah
80 Ton
Beroperasi
5900 M2
Boyolali
1 Arah
50 Ton
Beroperasi
3000 M2
Banyumas
2 Arah
50 Ton
Tidak
2800 M2
Wangon,
Dusun
Babakan, Kec.
Wanareja Kab.
4
JT Banyudono
Cilacap
Jl. Boyolali
Surakarta,
Banyudono,
JT Aji Barang
Kab. Boyolali
Jl. Ajibarang
Bumiayu,
Beroperasi
Ajibarang,
LAPORAN PENDAHULUAN
BAB 6-9
JT Tugu
Purwokerto
Jl. Semarang
Semarang
1 Arah
50 Ton
Kendal,
Tidak
4000 M2
Beroperasi
Tugu,
7
JT Pringsurat
Semarang
Jl. Yogyakarta
Temanggu
ng
Semarang,
1 Arah
50 Ton
Tidak
5450 M2
Beroperasi
Rejosari, Kec.
Pringsurat,
Kab.
8
JT Salam
Temanggung
Jl.
Raya
Magelang
JT Lebuawu
Magelang
2 Arah
50 Ton
Beroperasi
1664 M2
Jepara
2 Arah
50 Ton
Tidak
2360 M2
Yogya,
Desa
Salam,
Kec.
Salam,
Kab.
Magelang
Jl.
Lebuawu
Km 15, Desa
Beroperasi
Lebuawu, Kec.
Pecangaan,
10
JT Gubug
Kab. Jepara
Jl.
Raya
Godong
Purworejo
2 Arah
80 Ton
Tidak
4400 M2
Beroperasi
Gubuk,
Gubuk,
11
JT Selogiri
Kab.
Grobogan
Jl.
Solo
Wonogiri
25,
Wonogiri
2 Arah
50 Ton
Km
Tidak
5250 M2
Beroperasi
Desa
Nambangan,
Selogiri12
JT TANJUNG
Wonogiri
Jl.
Brebes
1 Arah
80 Ton
Beroperasi
4750 M2
Batang
1 Arah
80 Ton
Beroperasi
4750 M2
Rembang
1 Arah
80 Ton
Beroperasi
17.835
Cendrawasih
No. 609, Kec.
Tanjung, Kab.
13
JT Subah
Brebes
Jl.
Raya
Jatisari,
14
JT SARANG
Subah,
Kab.
Batang
Jl.
Raya
Rembang
Tuban
M2
Km
LAPORAN PENDAHULUAN
BAB 6-10
Desa
Temperak,
Kec.
Sarang,
Kab.
15
Rembang
Jl. Ngawi
JT Toyogo
Sragen
2 Arah
80 Ton
Beroperasi
3974 M2
Purworejo
2 Arah
80 Ton
Beroperasi
6000 M2
Demak
1 Arah
80 Ton
Beroperasi
3752 M2
Sragen,
Toyogo,
Kec.
Sambung
Macan,
16
Kab.
Sragen
Jl. Kutoharjo-
JT Butuh
Prembun,
Desa Dlangu,
Kec.
Butuh,
Kab.
17
JT Katonsari
Purworejo
Jl. Trenggono,
Desa
Katonsari,
Kec.
Demak,
Kab. Demak
Tabel 6.2. Daftar jembatan timbang di Provinsi Jawa Tengah
(Sumber : Website Dan System Monitor Jembatan Timbang)
6.3.2.
LAPORAN PENDAHULUAN
BAB 6-11
LAPORAN PENDAHULUAN
BAB 6-12
f.
LAPORAN PENDAHULUAN
BAB 6-13
i.
j.
LAPORAN PENDAHULUAN
BAB 6-14
l.
LAPORAN PENDAHULUAN
BAB 6-15
LAPORAN PENDAHULUAN
BAB 6-16
6.4.
LAPORAN PENDAHULUAN
BAB 6-17
Provinsi Jawa Barat secara geografis terletak di antara 5o50' - 7o50' Lintang Selatan
dan 104o48' - 108o48' Bujur Timur, dengan batas-batas wilayahnya:
-
Jawa Barat memiliki lahan yang subur, sebagian besar dari luas tanahnya digunakan
untuk pertanian. Ini lebih dimungkinkan karena Jawa Barat yang beriklim tropis.
Satuan Ekoregion di Provinsi Jawa Barat adalah Pegunungan Blok Patahan, Dataran
Rendah, Dataran Tinggi, Perbukitan Karst, Volkanik, dan Perbukitan Sinklinal.
Ekoregion (bentang lahan) blok patahan berada pada zone selatan Jawa Barat
seperti; Ciamis, Tasikmalaya, Garut, dan Suka Bumi, serta beberapa tempat di
LAPORAN PENDAHULUAN
BAB 6-18
Majalengka dan
Kuningan. Dataran rendah di wilayah Provinsi Jawa Barat sebagian besar berada di
wilayah utara (meliputi daerah Cirebon, Indramayu, Subang, Karawang dan Bekasi.
Dataran tinggi di wilayah Provinsi Jawa Barat pada umumnya terletak di daerah yang
beriklim basah (CH 2.500 mm/tahun) di bagian tengah dan sebagian di daerah
bagian timur.
Wilayah perencanaan penyusunan DED UPPKB Pulau Jawa Direktorat Jenderal
Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan RI sesuai dengan KAK yang terakhir
adalah Provinsi Jawa Barat.
A. Daftar jembatan timbang di Provinsi Jawa Barat
No
1
Nama
Jembatan
JT
JT
Luas
2 Arah
41 Ton
Beroperasi
4630 M2
Kemang
Jl. Raya
Parung Km
10, Bogor
Bogor
2 Arah
30 Ton
Beroperasi
4445 M2
Jl. Raya
Tomo, No.
01,
Sumedang
Sumedan
2 Arah
80 Ton
Beroperasi
4612 M2
Jl. TasikBandung,
Bumi asih,
KadipatenTasikmalaya
Tasikmala
2 Arah
26 Ton
Beroperasi
5200 M2
Jl Raya
Jatisari,
Karawang
Karawang
1 Arah
80 Ton
Beroperasi
10014M2
Jl. Ciwangi
No. 23,
Purwakarta
Purwakart
1 Arah
80 Ton
Beroperasi
3400 M2
JT Gentong
Balong
Gandu
6
Status
Ciamis
JT Tomo
JT
Platform
Jl. Jenderal
Sudirman
No. 214,
Ciamis
Bogor
3
Pelayanan
Sindang
Rasa
Kota /
Kab
Alamat
JT
Cibaragalan
ya
JT Losarang
Jl. Losarang
Km 67,
Indramayu
Indramayu
1 Arah
80 Ton
Beroperasi
9000 M2
JT Bojong
Jl. Raya
Bandung Km
Cianjur
1 Arah
80 Ton
Beroperasi
4816 M2
LAPORAN PENDAHULUAN
BAB 6-19
2.
LAPORAN PENDAHULUAN
BAB 6-20
5.
`
Gambar 6.29. Jembatan Timbang Balong Gandu di Provinsi Jawa Barat
(Sumber : Website Dan System Monitor Jembatan Timbang)
6.
LAPORAN PENDAHULUAN
BAB 6-21
7.
8.
LAPORAN PENDAHULUAN
BAB 6-22
6.5.
LAPORAN PENDAHULUAN
BAB 6-23