Anda di halaman 1dari 23

Penyusunan Detailed Engineering Design (DED) Unit Pelaksana Penimbangan Kendaraan

Bermotor (UPPKB) Pulau Jawa


Direktorat Jenderal Perhubungan Darat
Kementerian Perhubungan RI
Jakarta Tahun Anggaran 2016

BAB VI. GAMBARAN UMUM LOKASI


PERENCANAAN
Bab ini memberikan gambaran mengenai lokasi lahan yang menjadi site
perencanaan, baik mengenai landasan serta pertimbangan penetapan lokasi
bangunan yang akan direncanakan, kondisi topografi lahan, sirkulasi eksisting
untuk masuk dan keluar kendaraan, serta kondisi lingkungan sekitar komplek
perkantoran eksisting.

6.1.

GAMBARAN UMUM WILAYAH LOKASI PERENCANAAN

Gambar 6.1. Peta Pulau Jawa, Gambaran Umum wilayah


Perencanaan

Transportasi merupakan sektor kegiatan yang sangat vital dalam kehidupan


masyarakat

Indonesia.

Pentingnya

transportasi

bagi

masyarakat

Indonesia

disebabkan oleh beberapa faktor utama. Yaitu keadaan geografis Indonesia yang
terdiri dari ribuan pulau kecil dan besar, pembangunan yang belum merata, dan
keunikan sumber daya alam di setiap daerah. Wilayah geografis Indonesia yang
terdiri dari sebagian besar laut, sungai, danau, enam pulau utama, dan belasan ribu
pulau kecil membutuhkan perhatian khusus dalam bidang transportasi. Keunikan
geografis Indonesia sudah seharusnya menjadikan transportasi perhatian utama
untuk

mendongkrak

ekonomi.

Perkembangan

teknologi

transportasi

LAPORAN PENDAHULUAN

sangat

BAB 6-1

Penyusunan Detailed Engineering Design (DED) Unit Pelaksana Penimbangan Kendaraan


Bermotor (UPPKB) Pulau Jawa
Direktorat Jenderal Perhubungan Darat
Kementerian Perhubungan RI
Jakarta Tahun Anggaran 2016

dibutuhkan agar pergerakan angkutan barang dan jasa melalui darat, perairan, dan
udara bisa maksimal guna menjangkau seluruh wilayah Indonesia.
Kebutuhan yang mempengaruhi perkembangan alat transportasi adalah kebutuhan
kenyamanan,

keamanan,

dan

kelancaran

pengangkutan

yang

menunjang

pelaksanaan pembangunan yang berupa penyebaran kebutuhan pembangunan, dan


distribusi hasil pembangunan diberbagai sektor ke seluruh pelosok tanah air
misalnya, sektor industri, perdagangan, pariwisata, dan pendidikan.
Hal tersebut menunjukkan arti pentingnya tranportasi di Indonesia, sehingga
pembangunan dan peningkatan kualitas pelayanan transportasi atau pengangkutan
mutlak diperlukan. Mengingat penting dan strategisnya peran lalu-lintas dan
angkutan jalan yang menguasai hajat hidup orang banyak serta sangat penting bagi
seluruh masyarakat, maka pembangunan tidak hanya mengenai peningkatan mutu.
Pembangunan dan pengembangan prasarana dan sarana pengangkutan yang baik
dan

berkualitas

perlu

di

tata

dan

dikembangkan

dalam

sistem

terpadu.

Penyelenggaraan lalu-lintas dan angkutan jalan juga perlu dilakukan secara


berkesinambungan dan terus ditingkatkan agar

lebih luas jangkauan dan

pelayanannya kepada masyarakat, dengan tetap memperhatikan kepentingan umum,


kemampuan masyarakat, kelestarian lingkungan, dan ketertiban masyarakat dalam
penyelenggaraan lalu lintas. Masyarakat umum sebagai pengguna jasa transportasi
perlu mendapatkan prioritas dan pelayanan yang optimal baik dari pemerintah
maupun penyedia jasa transportasi.
Kondisi jalan yang baik adalah pelayanan yang sangat jarang didapatkan oleh
masyarakat. Beberapa permasalahan transportasi yang bisa ditimbulkan oleh kondisi
jalan yang buruk adalah kemacetan dan kecelakaan. Kedua masalah tersebut sangat
merugikan secara waktu, finansial, bahkan nyawa. Salah satu faktor yang
mempengaruhi

kerusakan

jalan

adalah

ketidaksesuaian

usia

jalan

dengan

perencanaan awal. Hal tersebut sangat dipengaruhi oleh angkutan barang yang
seringkali membawa muatan melebihi kapasitas yang ditentukan. Permasalahan
tersebut terjadi akibat akumulasi beberapa masalah yang mendasar di negeri ini.
Pergerakan lalu lintas barang dan jasa di pulau Jawa sangat tinggi. Hal ini
disebabkan oleh pulau Jawa adalah pusat kegiatan perekonomian yang tinggi, yang
tentu saja membutuhkan jasa angkutan barang. Untuk menunjang pergerakan lalu
lintas barang dan jasa di pulau Jawa maka dibutuhkan sarana dan prasarana

LAPORAN PENDAHULUAN

BAB 6-2

Penyusunan Detailed Engineering Design (DED) Unit Pelaksana Penimbangan Kendaraan


Bermotor (UPPKB) Pulau Jawa
Direktorat Jenderal Perhubungan Darat
Kementerian Perhubungan RI
Jakarta Tahun Anggaran 2016

transportasi yang memadai dan tidak merugikan pengguna jalan. Hal itu bisa terjadi
apabila perencanaan jalan telah sesuai dengan spesifikasi angkutan yang melintas
diatasnya.
Perencanaan yang baik bisa dimulai dengan memaksimalkan fungsi kontrol terhadap
angkutan yang melintas. Angkutan barang sebenarnya telah memiliki alat kontrol
yaitu

jembatan

timbang.

Dengan

keberadaan

jembatan

timbang

kita

bisa

memperoleh berat total angkutan, kelebihan berat angkutan, jenis barang yang
diangkut serta tujuan distribusi barang.
Tiga Provinsi di Pulau Jawa yang menjadi lokasi perencanaan penyusunan DED
UPPKB

Pulau

Jawa

Direktorat

Jenderal

Perhubungan

Darat

Kementerian

Perhubungan RI adalah

6.2.

GAMBARAN WILAYAH JEMBATAN TIMBANG PROVINSI BANTEN

LAPORAN PENDAHULUAN

BAB 6-3

Penyusunan Detailed Engineering Design (DED) Unit Pelaksana Penimbangan Kendaraan


Bermotor (UPPKB) Pulau Jawa
Direktorat Jenderal Perhubungan Darat
Kementerian Perhubungan RI
Jakarta Tahun Anggaran 2016
Gambar 6.2. Peta Provinsi Banten

Wilayah Banten berada pada batas astronomi 5 7 50 7 1 11 Lintang Selatan


dan 105 1 11 106 7 12 Bujur Timur, dengan luas wilayah daratan 8.800,83 km
dan lautan (12 mil) seluas 11.487,12 km . Secara wilayah pemerintahan Provinsi
Banten terdiri dari 2 Kota, 4 Kabupaten, 140 Kecamatan, 262 Kelurahan, dan 1.242
Desa.

Provinsi Banten mempunyai batas wilayah:

Sebelah Utara : Laut Jawa

Sebelah Timur : Provinsi DKI Jakarta dan Jawa Barat

Sebelah Selatan : Samudra Hindia

Sebelah Barat : Selat Sunda

Wilayah laut Banten merupakan salah satu jalur laut potensial, Selat Sunda
merupakan salah satu jalur yang dapat dilalui kapal besar yang menghubungkan
Australia, Selandia Baru, dengan kawasan Asia Tenggara misalnya Thailand,
Malaysia

dan

Singapura.

Disamping

itu

Banten

merupakan

jalur

perlintasan/penghubung dua pulau besar di Indonesia, yaitu Jawa dan Sumatera. Bila
dikaitkan posisi geografis dan pemerintahan maka wilayah Banten terutama Kota
Tangerang dan Kabupaten Tangerang merupakan wilayah penyangga bagi Ibukota
Negara. Secara ekonomi wilayah Banten mempunyai banyak industri. Wilayah
Provinsi Banten juga memiliki beberapa pelabuhan laut yang dikembangkan sebagai
antisipasi untuk menampung kelebihan kapasitas dari pelabuhan laut di Jakarta dan
sangat mungkin menjadi pelabuhan alternatif dari Singapura.

LAPORAN PENDAHULUAN

BAB 6-4

Penyusunan Detailed Engineering Design (DED) Unit Pelaksana Penimbangan Kendaraan


Bermotor (UPPKB) Pulau Jawa
Direktorat Jenderal Perhubungan Darat
Kementerian Perhubungan RI
Jakarta Tahun Anggaran 2016

Kondisi topografi Banten adalah sebagai berikut :


1. Wilayah datar (kemiringan 0 2 %) seluas 574.090 Ha
2. Wilayah bergelombang (kemiringan 2 15%) seluas 186.320 Ha
3. Wilayah curam (kemiringan 15 40%) seluas 118.470,50 Ha

Wilayah perencanaan penyusunan DED UPPKB Pulau Jawa Direktorat Jenderal


Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan RI sesuai dengan KAK salah satu
dari tiga wilayah perencanaan penysusunan DED UPPKB adalah Provinsi Banten.

6.2.1.

No
1

Daftar jembatan timbang di Provinsi Banten

Nama
Jembatan
JT Cikande

Alamat
Jl.

Serang

Raya
25,

Kota / Kab
Serang

Pelayanan
2 Arah

Platform
40 ton

Km

status

Luas

Beroperas

5000 m2

Lewi

Limos,
2

JT Batu Ceper

Serang
Jl.
Daan

Tangerang

1 Arah

20 ton

Tidak

4000 m2

Mogot No.

Beroperas

264,

Kel.

Kebon
Besar, Kec.
3

JT Cimanuk

Batu Ceper
Jl.
Raya

Pandeglan

Serang-

2 Arah

80 ton

Beroperas

4000 m2

Labuan Km
37
Pandeglan
g
Tabel 6.1. Daftar jembatan timbang di Provinsi Banten
(Sumber : Website Dan System Monitor Jembatan Timbang)

LAPORAN PENDAHULUAN

BAB 6-5

Penyusunan Detailed Engineering Design (DED) Unit Pelaksana Penimbangan Kendaraan


Bermotor (UPPKB) Pulau Jawa
Direktorat Jenderal Perhubungan Darat
Kementerian Perhubungan RI
Jakarta Tahun Anggaran 2016

6.2.2.

Layout Jembatan Timbang di Provinsi Banten

a. Jembatan Timbang Cikande

Gambar 6.3. Jembatan Timbang Cikande di Provinsi Banten


(Sumber : Website Dan System Monitor Jembatan Timbang)

b. Jembatan Timbang Batu Ceper

Gambar 6.4. Jembatan Timbang Batu Ceper di Provinsi Banten


(Sumber : Website Dan System Monitor Jembatan Timbang)

c. Jembatan Timbang Cimanuk

LAPORAN PENDAHULUAN

BAB 6-6

Penyusunan Detailed Engineering Design (DED) Unit Pelaksana Penimbangan Kendaraan


Bermotor (UPPKB) Pulau Jawa
Direktorat Jenderal Perhubungan Darat
Kementerian Perhubungan RI
Jakarta Tahun Anggaran 2016

Gambar 6.5. Jembatan Timbang Batu Ceper di Provinsi Banten


(Sumber : Website Dan System Monitor Jembatan Timbang)

6.3.

GAMBARAN WILAYAH JEMBATAN TIMBANG PROVINSI JAWA TENGAH

LAPORAN PENDAHULUAN

BAB 6-7

Penyusunan Detailed Engineering Design (DED) Unit Pelaksana Penimbangan Kendaraan


Bermotor (UPPKB) Pulau Jawa
Direktorat Jenderal Perhubungan Darat
Kementerian Perhubungan RI
Jakarta Tahun Anggaran 2016

Gambar 6.6. Peta Provinsi Jawa Tengah

Provinsi Jawa Tengah merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang letaknya
cukup strategis karena berada di daratan padat Pulau Jawa, diapit oleh dua Provinsi
besar Jawa Barat dan Jawa Timur, dan satu Daerah Istimewa Yogyakarta.
Luas wilayah Provinsi Jawa Tengah sebesar 32.544,12 Hektar (Ha), terdiri dari 29
Kabupaten dan 6 Kota dengan 565 Kecamatan serta 8.568 desa/kelurahan. Daerah
yang terluas adalah Kabupaten Cilacap dengan luas 2.13.851 Ha atau sekitar 6,57
persen dari luas total Provinsi Jawa Tengah, sedangkan Kota Magelang merupakan
daerah yang memiliki wilayah paling kecil yaitu seluas 1.812 Ha.

LAPORAN PENDAHULUAN

BAB 6-8

Penyusunan Detailed Engineering Design (DED) Unit Pelaksana Penimbangan Kendaraan


Bermotor (UPPKB) Pulau Jawa
Direktorat Jenderal Perhubungan Darat
Kementerian Perhubungan RI
Jakarta Tahun Anggaran 2016

Topografi Provinsi Jawa Tengah terdiri dari wilayah daratan sebagai berikut :
-

Ketinggian antara 0 100 m dari permukaan laut yang memanjang di sepanjang


pantai utara dan selatan seluas 53,3 %,

Ketinggian 100 500 m dari permukaan laut yang memanjang pada bagian
tengah pulau seluas 27,4%,

Ketinggian 500 1.000 m dari permukaan laut seluas 14,7 %,

Ketinggian di atas 1.000 m dari permukaan laut seluas 4,6 %.

Wilayah perencanaan penyusunan DED UPPKB Pulau Jawa Direktorat Jenderal


Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan RI sesuai dengan KAK selanjutnya
adalah Provinsi Jawa Tengah.
6.3.1.

No
1

Daftar jembatan timbang di Provinsi Jawa Tengah

Nama
Jembatan
JT Klepu

JT Sambong

Alamat
Jl.

Semarang

Solo,

Desa

Klepu,

Kec.

Klepu,

Kan.

Semarang
Jl. Blora

Kota / Kab

Pelayanan

Platform

Status

Luas

Semarang

1 Arah

50 Ton

Beroperasi

3310 M2

Blora

2 Arah

50 Ton

Tidak

4230 M2

Cepu Km 26,

Beroperasi

Desa
Sambong,
3

JT Wanareja

Kab. Blora
Jl.
Karang
Pucung

Cilacap

2 Arah

80 Ton

Beroperasi

5900 M2

Boyolali

1 Arah

50 Ton

Beroperasi

3000 M2

Banyumas

2 Arah

50 Ton

Tidak

2800 M2

Wangon,
Dusun
Babakan, Kec.
Wanareja Kab.
4

JT Banyudono

Cilacap
Jl. Boyolali
Surakarta,
Banyudono,

JT Aji Barang

Kab. Boyolali
Jl. Ajibarang
Bumiayu,

Beroperasi

Ajibarang,

LAPORAN PENDAHULUAN

BAB 6-9

Penyusunan Detailed Engineering Design (DED) Unit Pelaksana Penimbangan Kendaraan


Bermotor (UPPKB) Pulau Jawa
Direktorat Jenderal Perhubungan Darat
Kementerian Perhubungan RI
Jakarta Tahun Anggaran 2016

JT Tugu

Purwokerto
Jl. Semarang

Semarang

1 Arah

50 Ton

Kendal,

Tidak

4000 M2

Beroperasi

Tugu,
7

JT Pringsurat

Semarang
Jl. Yogyakarta

Temanggu

ng

Semarang,

1 Arah

50 Ton

Tidak

5450 M2

Beroperasi

Rejosari, Kec.
Pringsurat,
Kab.
8

JT Salam

Temanggung
Jl.
Raya
Magelang

JT Lebuawu

Magelang

2 Arah

50 Ton

Beroperasi

1664 M2

Jepara

2 Arah

50 Ton

Tidak

2360 M2

Yogya,

Desa

Salam,

Kec.

Salam,

Kab.

Magelang
Jl.
Lebuawu
Km 15, Desa

Beroperasi

Lebuawu, Kec.
Pecangaan,
10

JT Gubug

Kab. Jepara
Jl.
Raya
Godong

Purworejo

2 Arah

80 Ton

Tidak

4400 M2

Beroperasi

Gubuk,
Gubuk,
11

JT Selogiri

Kab.

Grobogan
Jl.
Solo
Wonogiri
25,

Wonogiri

2 Arah

50 Ton

Km

Tidak

5250 M2

Beroperasi

Desa

Nambangan,
Selogiri12

JT TANJUNG

Wonogiri
Jl.

Brebes

1 Arah

80 Ton

Beroperasi

4750 M2

Batang

1 Arah

80 Ton

Beroperasi

4750 M2

Rembang

1 Arah

80 Ton

Beroperasi

17.835

Cendrawasih
No. 609, Kec.
Tanjung, Kab.
13

JT Subah

Brebes
Jl.

Raya

Jatisari,

14

JT SARANG

Subah,

Kab.

Batang
Jl.

Raya

Rembang
Tuban

M2

Km

LAPORAN PENDAHULUAN

BAB 6-10

Penyusunan Detailed Engineering Design (DED) Unit Pelaksana Penimbangan Kendaraan


Bermotor (UPPKB) Pulau Jawa
Direktorat Jenderal Perhubungan Darat
Kementerian Perhubungan RI
Jakarta Tahun Anggaran 2016
158,

Desa

Temperak,
Kec.

Sarang,

Kab.
15

Rembang
Jl. Ngawi

JT Toyogo

Sragen

2 Arah

80 Ton

Beroperasi

3974 M2

Purworejo

2 Arah

80 Ton

Beroperasi

6000 M2

Demak

1 Arah

80 Ton

Beroperasi

3752 M2

Sragen,
Toyogo,

Kec.

Sambung
Macan,
16

Kab.

Sragen
Jl. Kutoharjo-

JT Butuh

Prembun,
Desa Dlangu,
Kec.

Butuh,

Kab.
17

JT Katonsari

Purworejo
Jl. Trenggono,
Desa
Katonsari,
Kec.

Demak,

Kab. Demak
Tabel 6.2. Daftar jembatan timbang di Provinsi Jawa Tengah
(Sumber : Website Dan System Monitor Jembatan Timbang)

6.3.2.

Layout Jembatan Timbang di Provinsi Banten

a. Jembatan Timbang Klepu

Gambar 6.7. Jembatan Timbang Klepu di Provinsi Jawa Tengah


(Sumber : Website Dan System Monitor Jembatan Timbang)

b. Jembatan Timbang Sambong

LAPORAN PENDAHULUAN

BAB 6-11

Penyusunan Detailed Engineering Design (DED) Unit Pelaksana Penimbangan Kendaraan


Bermotor (UPPKB) Pulau Jawa
Direktorat Jenderal Perhubungan Darat
Kementerian Perhubungan RI
Jakarta Tahun Anggaran 2016

Gambar 6.8. Jembatan Timbang Sambong di Provinsi Jawa Tengah


(Sumber : Website Dan System Monitor Jembatan Timbang)

c. Jembatan Timbang Wanareja

Gambar 6.9. Jembatan Timbang Wanareja di Provinsi Jawa Tengah


(Sumber : Website Dan System Monitor Jembatan Timbang)

d. Jembatan Timbang Banyudono

Gambar 6.10. Jembatan Timbang Banyudono di Provinsi Jawa Tengah


(Sumber : Website Dan System Monitor Jembatan Timbang)

LAPORAN PENDAHULUAN

BAB 6-12

Penyusunan Detailed Engineering Design (DED) Unit Pelaksana Penimbangan Kendaraan


Bermotor (UPPKB) Pulau Jawa
Direktorat Jenderal Perhubungan Darat
Kementerian Perhubungan RI
Jakarta Tahun Anggaran 2016

e. Jembatan Timbang Aji Barang

Gambar 6.11. Jembatan Timbang Aji Barang di Provinsi Jawa Tengah


(Sumber : Website Dan System Monitor Jembatan Timbang)

f.

Jembatan Timbang Tugu

Gambar 6.12. Jembatan Timbang Tugu di Provinsi Jawa Tengah


(Sumber : Website Dan System Monitor Jembatan Timbang)

g. Jembatan Timbang Pringsurat

Gambar 6.13. Jembatan Timbang Pringsurat di Provinsi Jawa Tengah

LAPORAN PENDAHULUAN

BAB 6-13

Penyusunan Detailed Engineering Design (DED) Unit Pelaksana Penimbangan Kendaraan


Bermotor (UPPKB) Pulau Jawa
Direktorat Jenderal Perhubungan Darat
Kementerian Perhubungan RI
Jakarta Tahun Anggaran 2016
(Sumber : Website Dan System Monitor Jembatan Timbang)

h. Jembatan Timbang Salam

Gambar 6.14. Jembatan Timbang Salam di Provinsi Jawa Tengah


(Sumber : Website Dan System Monitor Jembatan Timbang)

i.

Jembatan Timbang Lebuawu

Gambar 6.15. Jembatan Timbang Lebuawu di Provinsi Jawa Tengah


(Sumber : Website Dan System Monitor Jembatan Timbang)

j.

Jembatan Timbang Gubug

LAPORAN PENDAHULUAN

BAB 6-14

Penyusunan Detailed Engineering Design (DED) Unit Pelaksana Penimbangan Kendaraan


Bermotor (UPPKB) Pulau Jawa
Direktorat Jenderal Perhubungan Darat
Kementerian Perhubungan RI
Jakarta Tahun Anggaran 2016
Gambar 6.16. Jembatan Timbang Gubug di Provinsi Jawa Tengah
(Sumber : Website Dan System Monitor Jembatan Timbang)

k. Jembatan Timbang Selogiri

Gambar 6.17. Jembatan Timbang Selogiri di Provinsi Jawa Tengah


(Sumber : Website Dan System Monitor Jembatan Timbang)

l.

Jembatan Timbang Tanjung

Gambar 6.18. Jembatan Timbang TANJUNG di Provinsi Jawa Tengah


(Sumber : Website Dan System Monitor Jembatan Timbang)

m. Jembatan Timbang Subah

LAPORAN PENDAHULUAN

BAB 6-15

Penyusunan Detailed Engineering Design (DED) Unit Pelaksana Penimbangan Kendaraan


Bermotor (UPPKB) Pulau Jawa
Direktorat Jenderal Perhubungan Darat
Kementerian Perhubungan RI
Jakarta Tahun Anggaran 2016

Gambar 6.19. Jembatan Timbang Subah di Provinsi Jawa Tengah


(Sumber : Website Dan System Monitor Jembatan Timbang)

n. Jembatan Timbang Sarang

Gambar 6.20. Jembatan Timbang Sarang di Provinsi Jawa Tengah


(Sumber : Website Dan System Monitor Jembatan Timbang)

o. Jembatan Timbang Toyogo

Gambar 6.21. Jembatan Timbang Toyogo di Provinsi Jawa Tengah


(Sumber : Website Dan System Monitor Jembatan Timbang)

p. Jembatan Timbang Butuh

LAPORAN PENDAHULUAN

BAB 6-16

Penyusunan Detailed Engineering Design (DED) Unit Pelaksana Penimbangan Kendaraan


Bermotor (UPPKB) Pulau Jawa
Direktorat Jenderal Perhubungan Darat
Kementerian Perhubungan RI
Jakarta Tahun Anggaran 2016

Gambar 6.22. Jembatan Timbang Butuh di Provinsi Jawa Tengah


(Sumber : Website Dan System Monitor Jembatan Timbang)

q. Jembatan Timbang Katonsari

Gambar 6.23. Jembatan Timbang Katonsari di Provinsi Jawa Tengah


(Sumber : Website Dan System Monitor Jembatan Timbang)

6.4.

GAMBARAN WILAYAH JEMBATAN TIMBANG PROVINSI JAWA BARAT

LAPORAN PENDAHULUAN

BAB 6-17

Penyusunan Detailed Engineering Design (DED) Unit Pelaksana Penimbangan Kendaraan


Bermotor (UPPKB) Pulau Jawa
Direktorat Jenderal Perhubungan Darat
Kementerian Perhubungan RI
Jakarta Tahun Anggaran 2016

Gambar 6.24. Peta Titik Provinsi Jawa Barat

Provinsi Jawa Barat secara geografis terletak di antara 5o50' - 7o50' Lintang Selatan
dan 104o48' - 108o48' Bujur Timur, dengan batas-batas wilayahnya:
-

sebelah Utara, berbatasan dengan Laut Jawa dan DKI Jakart

sebelah Timur, berbatasan dengan Provinsi Jawa Tengah

sebelah Selatan, berbatasan dengan Samudra Indonesia

sebelah Barat, berbatasan dengan Provinsi Banten

Jawa Barat memiliki lahan yang subur, sebagian besar dari luas tanahnya digunakan
untuk pertanian. Ini lebih dimungkinkan karena Jawa Barat yang beriklim tropis.
Satuan Ekoregion di Provinsi Jawa Barat adalah Pegunungan Blok Patahan, Dataran
Rendah, Dataran Tinggi, Perbukitan Karst, Volkanik, dan Perbukitan Sinklinal.
Ekoregion (bentang lahan) blok patahan berada pada zone selatan Jawa Barat
seperti; Ciamis, Tasikmalaya, Garut, dan Suka Bumi, serta beberapa tempat di

LAPORAN PENDAHULUAN

BAB 6-18

Penyusunan Detailed Engineering Design (DED) Unit Pelaksana Penimbangan Kendaraan


Bermotor (UPPKB) Pulau Jawa
Direktorat Jenderal Perhubungan Darat
Kementerian Perhubungan RI
Jakarta Tahun Anggaran 2016

bagian tengah yang berada di wilayah Kabupaten Cirebon,

Majalengka dan

Kuningan. Dataran rendah di wilayah Provinsi Jawa Barat sebagian besar berada di
wilayah utara (meliputi daerah Cirebon, Indramayu, Subang, Karawang dan Bekasi.
Dataran tinggi di wilayah Provinsi Jawa Barat pada umumnya terletak di daerah yang
beriklim basah (CH 2.500 mm/tahun) di bagian tengah dan sebagian di daerah
bagian timur.
Wilayah perencanaan penyusunan DED UPPKB Pulau Jawa Direktorat Jenderal
Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan RI sesuai dengan KAK yang terakhir
adalah Provinsi Jawa Barat.
A. Daftar jembatan timbang di Provinsi Jawa Barat

No
1

Nama
Jembatan
JT

JT

Luas

2 Arah

41 Ton

Beroperasi

4630 M2

Kemang

Jl. Raya
Parung Km
10, Bogor

Bogor

2 Arah

30 Ton

Beroperasi

4445 M2

Jl. Raya
Tomo, No.
01,
Sumedang

Sumedan

2 Arah

80 Ton

Beroperasi

4612 M2

Jl. TasikBandung,
Bumi asih,
KadipatenTasikmalaya

Tasikmala

2 Arah

26 Ton

Beroperasi

5200 M2

Jl Raya
Jatisari,
Karawang

Karawang

1 Arah

80 Ton

Beroperasi

10014M2

Jl. Ciwangi
No. 23,
Purwakarta

Purwakart

1 Arah

80 Ton

Beroperasi

3400 M2

JT Gentong

Balong

Gandu
6

Status

Ciamis

JT Tomo

JT

Platform

Jl. Jenderal
Sudirman
No. 214,
Ciamis

Bogor
3

Pelayanan

Sindang

Rasa

Kota /
Kab

Alamat

JT
Cibaragalan

ya

JT Losarang

Jl. Losarang
Km 67,
Indramayu

Indramayu

1 Arah

80 Ton

Beroperasi

9000 M2

JT Bojong

Jl. Raya
Bandung Km

Cianjur

1 Arah

80 Ton

Beroperasi

4816 M2

LAPORAN PENDAHULUAN

BAB 6-19

Penyusunan Detailed Engineering Design (DED) Unit Pelaksana Penimbangan Kendaraan


Bermotor (UPPKB) Pulau Jawa
Direktorat Jenderal Perhubungan Darat
Kementerian Perhubungan RI
Jakarta Tahun Anggaran 2016
4, Cianjur

Tabel 6.3. Daftar jembatan timbang di Provinsi Jawa Barat


(Sumber : Website Dan System Monitor Jembatan Timbang)

B. Layout Jembatan Timbang di Provinsi Jawa Barat


1. Jembatan Timbang Sindang Rasa

Gambar 6.25. Jembatan Timbang Sindang Rasa di Provinsi Jawa Barat


(Sumber : Website Dan System Monitor Jembatan Timbang)

2.

Jembatan Timbang Kemang Bogor

Gambar 6.26. Jembatan Timbang Kemang Bogor di Provinsi Jawa Barat


(Sumber : Website Dan System Monitor Jembatan Timbang)
3.

Jembatan Timbang Tomo


Tidak terlampir layout pada Sumber Website Dan System Monitor
Jembatan Timbang

LAPORAN PENDAHULUAN

BAB 6-20

Penyusunan Detailed Engineering Design (DED) Unit Pelaksana Penimbangan Kendaraan


Bermotor (UPPKB) Pulau Jawa
Direktorat Jenderal Perhubungan Darat
Kementerian Perhubungan RI
Jakarta Tahun Anggaran 2016
4.

Jembatan Timbang Gentong

Gambar 6.28. Jembatan Timbang Gentong di Provinsi Jawa Barat


(Sumber : Website Dan System Monitor Jembatan Timbang)

5.

Jembatan Timbang Balong Gandu

`
Gambar 6.29. Jembatan Timbang Balong Gandu di Provinsi Jawa Barat
(Sumber : Website Dan System Monitor Jembatan Timbang)

6.

Jembatan Timbang Cibaragalan

LAPORAN PENDAHULUAN

BAB 6-21

Penyusunan Detailed Engineering Design (DED) Unit Pelaksana Penimbangan Kendaraan


Bermotor (UPPKB) Pulau Jawa
Direktorat Jenderal Perhubungan Darat
Kementerian Perhubungan RI
Jakarta Tahun Anggaran 2016

Gambar 6.30. Jembatan Timbang Cibaragalan di Provinsi Jawa Barat


(Sumber : Website Dan System Monitor Jembatan Timbang)

7.

Jembatan Timbang Losarang

Gambar 6.31. Jembatan Timbang Losarang di Provinsi Jawa Barat


(Sumber : Website Dan System Monitor Jembatan Timbang)

8.

Jembatan Timbang Bojong

Gambar 6.32. Jembatan Timbang Bojong di Provinsi Jawa Barat


(Sumber : Website Dan System Monitor Jembatan Timbang)

LAPORAN PENDAHULUAN

BAB 6-22

Penyusunan Detailed Engineering Design (DED) Unit Pelaksana Penimbangan Kendaraan


Bermotor (UPPKB) Pulau Jawa
Direktorat Jenderal Perhubungan Darat
Kementerian Perhubungan RI
Jakarta Tahun Anggaran 2016

6.5.

USULAN LOKASI PERENCANAAN

Usulan perencana terkait perencanaan DED UPPKB Pulau Jawa


Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, Kementerian Perhubungan RI yaitu
a. Pada wilayah Provinsi Banten adalah Jembatan Timbang Cimanuk.
b. Pada wilayah Provinsi Jawa Tengah adalah Jembatan Timbang Wanareja.
c. Pada wilayah Provinsi Banten adalah Jembatan Timbang Losarang.
Usulan ini perencana kemukakan dengan beberapa pertimbangan
diantaranya;
a. Luas Lahan untuk perencanaan direncanakan minimal 5000 m2 sampai 1
hektare.
b. Tingkat kepadatan angkutan barang yang melintasi jalur dimana terletak
jembatan timbang.
c. Khusus untuk Jembatan Timbang Cimanuk yang memiliki luas lahan
kurang dari 5000 m2 akan dilakukan pembebasan lahan karena kondisi
disekitar JT Cimanuk masih merupakan area persawahan sehingga
memudahkan untuk proses pembebasan. Sedangkan untuk JT Wanareja
dan JT Losarang telah memenuhi standar minimal luas peruntukan desain

LAPORAN PENDAHULUAN

BAB 6-23

Anda mungkin juga menyukai