HENDY SISWANTO
M. POPIK MONTANASYAH Pembina (IV/a)
Pembina Utama Muda (IV/c) NIP. 19620506 199303 1001
NIP. 19630910 199203 1 003
A. LATAR BELAKANG
1. Dasar Hukum
a) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian
menyatakan bahwa :
1) BAB V Penyelenggaraan, Pasal 18, bahwa Penyelenggaraan
Prasarana Perkeretaapian Umum meliputi kegiatan : pembangunan
prasarana, pengoperasian prasarana, perawatan prasarana dan
pengusahaan prasarana.
2) BAB V Penyelenggaraan, Pasal 23 ayat :
(a) Penyelenggaraan prasarana perkeretaapian umum sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 18 dilakukan oleh Badan Usaha sebagai
penyelenggara, baik secara sendiri-sendiri maupun melalui
kerjasama.
(b) Dalam hal tidak ada Badan Usaha yang menyelenggarakan
prasarana perkeretaapian umum, Pemerintah atau Pemerintah
Daerah dapat menyelenggarakan prasarana perkeretaapian.
3) BAB Vl Prasarana Perkeretaapian, Pasal 35 ayat 1 bahwa Prasarana
Perkeretaapian umum dan perkeretaapian khusus meliputi : Jalur KA,
Stasiun KA dan Fasilitas Operasi KA.
b) Peraturan Pemerintah Republik lndonesia Nomor 21 Tahun 2004 Tentang
Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara / Lembaga.
c) Rencana Induk Perkeretaapian Nasional (RIPNAS) 2010 – 2030.
d) Rencana Strategis Perkeretaapian 2015 – 2019.
2. Gambaran Umum
Kondisi eksisting jalur KA lintas Binjai – Besitang sepanjang 85 Km’sp temasuk
ke dalam trans Sumatera Railway, sebagian besar masih menggunakan rel
R.25 bantalan kayu peninggalan Belanda. lintas ini sudah tidak aktif lagi karena
kondisi infrastruktur jalan rel serta jembatan sudah tidak memenuhi syarat lagi
baik dari segi teknis maupun dari segi keselamatan. Kondisi jembatan eksisting
juga sudah tidak layak untuk dilalui oleh KA dan belum memenuhi RM 1921.
Pengaktifan lintas ini dengan mengganti rel R.25 Bantalan kayu/besi menjadi
rel R.54 bantalan beton dan Pembangunan Jembatan Baru merupakan
program revitalisasi perkeretaapian Indonesia dan juga merupakan tindak lanjut
dari hasil forum Gubernur Sesumatera dalam rangka percepatan
pembangunan Trans Sumatera yang akan menghubungkan seluruh Provinsi di
Sumatera dengan Jalur KA.
b) Tujuan Kegiatan
Melakukan pengawasan terhadap pekerjaan Supervisi Pengadaan &
Pemasangan Bangunan Atas Jembatan KA BH – 44 Km. 19+192 Bentang
60.2 + 60.2 M’ & Pembangunan Pergantian Overpass Di Km.73+800 Lintas
Binjai – Besitang.
B. PENERIMA MANFAAT
Penerima manfaat dari Supervisi Pengadaan & Pemasangan Bangunan Atas
Jembatan KA BH – 44 Km. 19+192 Bentang 60.2 + 60.2 M’ & Pembangunan
Pergantian Overpass Di Km.73+800 Lintas Binjai – Besitang adalah:
1. Kementerian Perhubungan Direktorat Jenderal Perkeretaapian;
2. PT. Kereta Api Indonesia (Persero);
3. Masyarakat di wilayah Sumatera Utara.
b) Waktu Pelaksanaan
Waktu Pelaksanaan pengawasan adalah selama 8 (delapan) bulan pada
Tahun Anggaran 2018.
Tahun 2018
No Kegiatan Bulan ke -
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Pelelangan
Pelaksanaan
2
Pengawasan
Pelaporan Setiap
3
Periode
Medan, 2018
Mengetahui, Penanggung Jawab Kegiatan,
DIREKTUR PRASARANA KUASA PENGGUNA ANGGARAN
PERKERETAAPIAN BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN
WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA