Anda di halaman 1dari 14

Dalam merealisasi suatu pembangunan,

MAKSUD baik untuk bangunan yang berskala besar


ataupun yang berskala kecil harus
DAN diadakan penelitian dan penyelidikan
terlebih dahulu. Tahapan pendahuluan ini
biasanya terdapat pada tahap studi
TUJUAN kelayakan pendahuluan (pre feasibility
study) dan pada tahap studi kelayakan
SURVAI (feasibility study). Jika dari hasil tahapan
pendahuluan ini ternyata suatu pekerjaan
dinyatakan layak, maka penelitian dan
penyelidikan dilanjutkan kedalam bal-hal
yang lebih detail, terutama pada tahapan
teknis yang nantinya sampai pada
tahapan pelaksanaan pembangunan
(construction) dan termasuk pedoman
untuk operasi dan pemeliharaan.
• Data topografi, data pemetaan yang dilengkapi dengan skala, serta foto-foto dari udara yang
diperlukan.
• Data Geologi, data yang menunjukkan jenis-jenis tanah termasuk lapisan yang ditinjau
terhadap daya dukungnya terhadap konstruksi yang akan dibangun di atasnya.
• Data Tanah, biasanya diambil langsung di lapangan dan data yang diolah di laboratarium. Di
lapangan dilakukan survai geoteknik seperti sondir, boring, DCP (Dinamic Cone
Penetrometer), dan lain-lain, Sedangkan di laboratorium dilaksanakan untuk pengambilan
data: gradasi tanah, kadar air tanah, berat volume, proctor tanah, rembesan, konsolidasi,
dan sebagainya.
• Data Hidrologi, secara garis besar data ini diharapkan dapat dipelajari untuk menghitung
debit atau yang lain (data statistik, daur hidrologi, penguapan, curah hujan, dan sebagainya).
• Data morfologi sungai, data ini lebih banyak dipakai untuk mengetahui peruntukan/keperluan
dari pada pengembangan sumber daya air.
• Data merfologi sungai ini terdiri dari daerah pengali sungai, sedimentasi
sungai, pemanfaatan sungai, geometrik sungai, bentuk penampang sungai, dan
sebagainya.
• Data ekologi, data ini diharapkan dapat melengkapi hubungan antara
makhluk hidup dengan lingkungan. dan hubungan timbal balik antara
makhluk hidup (terutama manusia) dengan lengkungan hidupnya.
LINGKUP DAN JENIS SURVAI-1
Survai Topografi
Untuk pekerjaan persungaian, hasil survai
topgrafi yang lebih lanjut di sebut
dengan data topografi sangat diperlukan
untuk pemetaan, apakah sudah benar
atau masih perlu ada peninjauan lebih
lanjut. Dengan demikian hendaknya
data topografi ini juga dibuat dalam
bentuk peta sehingga lebih mudah
membacanya, misalnya terdapat
bangunan-bangunan, pabrik-pabrik,
komplek perumahan,perkantoran,
Pertamanan, areal pertanian, dan lain-
lain yang akan mempengaruhi
pengembangan sumber daya Air.
LINGKUP DAN JENIS SURVAI-2
Survai Geologi
Tujuan penelitian dan penyelidikan
geologi adalah untuk mengetahui
kondisi geologi di lokasi pondasi
bangunan sumber daya air, maupun
daya dukung/kemampuan tanah
sehingga akan diambil pemanfaatan
yang tepat. Jenis-jenis pemeriksaan
geologi meliputi pemeriksaan
tegangan geser, pemeriksaan
perubahan bentuk sebelum rusak,
pemeriksaan karakteristik rusaknya
batuan, kesatuan batuan dan
kelangsungan formasi.
LINGKUP DAN JENIS SURVAI-3
Survai Mekanika Tanah
Tujuan penelitian dan penyelidikan
tanah adalah bentuk meneliti,
mempelajari, dan menyelidiki
keseimbangan serta perubahan
dari tanah baik dengan tekanan
maupun tanpa tekanan. Survai
tanah dipergunakan untuk
keperluan pembangunan suatu
konstruksi seperti : pembangunan
gedung, jalan, jembatan, bandar
udara, pelabuhan, termasuk
pengembangan sumber daya air.
LINGKUP DAN JENIS SURVAI-4
Survai Hidrologi
Pada dasanya penelitian hidrologi yang
dilakukan disini adalah untuk menghitung
debit air, yang selanjutnya untuk
perhitungan bangunan-bangunan pada
pengembangan Sumber Daya Air ini.
Hidrologi berkaitan langsung dengan air di
dalam tanah, sungai. danau. telaga, waduk,
sawah, dan semua air yang terdapat di
atmosfir baik dalam keadaan diam ataupun
dalam keadaan bergerak (mengalir). Dalam
survai hidrologi ini ada empat pokok data
yang haius diperoleh yaitu :
1. Data curah hujan.
2. Daur hidrologi.
3. Pengukuran debit aliran sungai.
4. Pengukuran temperatur kelembaban udara,
kecepatan angin, penguapan dan
sebagainya.
LINGKUP DAN JENIS SURVAI-5
Survai Morfologi Sungai
Beberapa jenis survai sungai dapat
diuraikan sebagai berikut :
1. Survai daerah pengaliran
sungai.
2. Survai geometrik sungai
3. Survai sedimentasi/erosi sungai
4. Survai muara sungai
5. Survai pemanfaatan air sungai
6. Survai lalu lintas sungai
LINGKUP DAN JENIS SURVAI-6
Survai Ekologi
• Untuk mengatasi timbulnya dampak negatif
sebagai akibat pembangunan haruslah
diadakan penelitian keadaan lingkungan
teriebih dahulu, sehingga dengan demikian
dapat dicegah hal-hal yang tidak diinginkan.
Karena pembangunan harus membuat
keadaan lebih baik dibandingkan dengan
keadaan sebelumaya, harus diupayakan agar
manfaat yang timbul dengan mendirikan
bangunan jauh lebih besar dibandingkan resiko
lingkungan yang kemungkinan tedadi.
• Secara keseluruhan penelitian yang diadakan
disebut AMDAL (Analisa Mengenai Dampak
Lingkungan) atau AMRIL (Analisa Manfaat dan
Resiko Lingkungan). Beberapa hal yang perlu
diteliti antara lain, geografi regional dan pisik,
kependudukan, sosial ekonomi budaya, flora
dan fauna, industri, pariwisata, kuaflias air dan
biota air
LINGKUP DAN JENIS SURVAI-7
Survai dan Pemetaan DAS
Tujuan pengukuran dan pemetaan Daerah Aliran Sungai
(DAS) bagi keperluan perencanaan pengembangan
sungai adalah untuk mengetahui bentuk dan keadaan
topografi, kondisi geologi, tata air dan hidrologi, kondisi
vegetasi serta kondisi fisik sekitarnya, sehingga hasil
dari pemetaan tersebut dapat dimanfaatkan
semaksimal mungkin, dalam perencanaan dan
pengembangan DAS itu sendiri maupun bangunan-
bangunan fisik seperti jembatan, dam atau bendungan.
Untuk menunjang teknik persungaian ini dibuuhkan
peta-peta yang menunjang sebagai dasar untuk
rencana, dalam bentuk :
1.Peta topografi skala 1:25.000 atau 1:50.000
2.Citra satelit skala 1:250.000
3.Peta fota atau Ortofoto skala 1:5.000 atau 1:20.000
4.Peta hidrologi skala 1:250.000
5.Peta hidrogeologi skal 1:250.000
6.Peta hidrooseanografi skala 1:250.000
• Studi Pendahuluan (Preliniminary Study)
• Identifikasi lapang dan ground check
• Pengukuran dan Pemetaan tofografi
• Perhitungan dan Penggambaran
Peta topografi terutama
dipergunakan untuk
mengetahui karakteristik
DAS (catchment area),
kelas lereng dan pola
aliran sungai secara jelas,
selain itu dibutuhkan juga
untuk mengatahui elevasi
berdasakan spot height
atau interpolasi garis
kontur. Skala yang
disyaratkan menurut
kriteria perencanaan
tergantung ketelitian yang
diharapkan.
Salah satu sumber informasi
lainnya untuk kepentingan
identifikasi dan pemataan DAS
adalah citra satelit, yang dapat
berupa citra landsat. Citra landsat
umumnya banyak digunakan
karena satelit Landsat meliputi
secara berulang untuk daerah
yang sama setiap 18 hari sekali.
Dari citra satelit dapat ditafsirkan
kondisi vegetasi pola penggunaan
lahan, daerah rawa, konsesi hutan
dan jenis sedimentasi. Dari segi
geologi citra satelit yang
menggunakan Thermal sensor
dapat secara jelas untuk
penafsiran mengenai konfigurasi
geomarfologi dan penyebaran
gunung api jenis batuan dan
kedudukannya, struktur regional,
potensi kejenuhan air, bendungan
relative dari kelembaban soil dan
tanda-tanda aktifitas gerakan
tanah yang terjadi pada waktu
geologi.
Dari foto udara dapat
ditafsirkan tata guna lahan,
seperti batas hutan, batas
wilayah perairan, padang pasir,
padang rumput dan detail lain
seperti jalan perkampungan
darainase tanah serta pola
aliran sungai. Dengan
menggunakan foto udara skala
1: 20 000 atau lebih besar
dapat di intepretasi tentang
jenis vegetasi dan volume
tegakan kayu yang ada disekitar
DAS. Untuk mendapatkan
delinasi kedalaman kelas lereng
dapat ditunjang dengan orto
foto skala 1: 5 000. factor-
faktor yang membatasi adalah
kemampuan interpreterd dan
kualitas citranya. Dengan
menggunakan foto yang
berbeda tahunnya dapat
diketahui perkembangan DAS.

Anda mungkin juga menyukai