100%(1)100% menganggap dokumen ini bermanfaat (1 suara)
11 tayangan14 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang berbagai jenis survei yang perlu dilakukan untuk merencanakan pembangunan sumber daya air, termasuk survei topografi, geologi, tanah, hidrologi, sungai, dan ekologi. Survei topografi dan pemetaan sangat penting untuk mengetahui karakteristik Daerah Aliran Sungai, sedangkan citra satelit dan foto udara berguna untuk memetakan tata guna lahan dan vegetasi.
Dokumen tersebut membahas tentang berbagai jenis survei yang perlu dilakukan untuk merencanakan pembangunan sumber daya air, termasuk survei topografi, geologi, tanah, hidrologi, sungai, dan ekologi. Survei topografi dan pemetaan sangat penting untuk mengetahui karakteristik Daerah Aliran Sungai, sedangkan citra satelit dan foto udara berguna untuk memetakan tata guna lahan dan vegetasi.
Dokumen tersebut membahas tentang berbagai jenis survei yang perlu dilakukan untuk merencanakan pembangunan sumber daya air, termasuk survei topografi, geologi, tanah, hidrologi, sungai, dan ekologi. Survei topografi dan pemetaan sangat penting untuk mengetahui karakteristik Daerah Aliran Sungai, sedangkan citra satelit dan foto udara berguna untuk memetakan tata guna lahan dan vegetasi.
ataupun yang berskala kecil harus DAN diadakan penelitian dan penyelidikan terlebih dahulu. Tahapan pendahuluan ini biasanya terdapat pada tahap studi TUJUAN kelayakan pendahuluan (pre feasibility study) dan pada tahap studi kelayakan SURVAI (feasibility study). Jika dari hasil tahapan pendahuluan ini ternyata suatu pekerjaan dinyatakan layak, maka penelitian dan penyelidikan dilanjutkan kedalam bal-hal yang lebih detail, terutama pada tahapan teknis yang nantinya sampai pada tahapan pelaksanaan pembangunan (construction) dan termasuk pedoman untuk operasi dan pemeliharaan. • Data topografi, data pemetaan yang dilengkapi dengan skala, serta foto-foto dari udara yang diperlukan. • Data Geologi, data yang menunjukkan jenis-jenis tanah termasuk lapisan yang ditinjau terhadap daya dukungnya terhadap konstruksi yang akan dibangun di atasnya. • Data Tanah, biasanya diambil langsung di lapangan dan data yang diolah di laboratarium. Di lapangan dilakukan survai geoteknik seperti sondir, boring, DCP (Dinamic Cone Penetrometer), dan lain-lain, Sedangkan di laboratorium dilaksanakan untuk pengambilan data: gradasi tanah, kadar air tanah, berat volume, proctor tanah, rembesan, konsolidasi, dan sebagainya. • Data Hidrologi, secara garis besar data ini diharapkan dapat dipelajari untuk menghitung debit atau yang lain (data statistik, daur hidrologi, penguapan, curah hujan, dan sebagainya). • Data morfologi sungai, data ini lebih banyak dipakai untuk mengetahui peruntukan/keperluan dari pada pengembangan sumber daya air. • Data merfologi sungai ini terdiri dari daerah pengali sungai, sedimentasi sungai, pemanfaatan sungai, geometrik sungai, bentuk penampang sungai, dan sebagainya. • Data ekologi, data ini diharapkan dapat melengkapi hubungan antara makhluk hidup dengan lingkungan. dan hubungan timbal balik antara makhluk hidup (terutama manusia) dengan lengkungan hidupnya. LINGKUP DAN JENIS SURVAI-1 Survai Topografi Untuk pekerjaan persungaian, hasil survai topgrafi yang lebih lanjut di sebut dengan data topografi sangat diperlukan untuk pemetaan, apakah sudah benar atau masih perlu ada peninjauan lebih lanjut. Dengan demikian hendaknya data topografi ini juga dibuat dalam bentuk peta sehingga lebih mudah membacanya, misalnya terdapat bangunan-bangunan, pabrik-pabrik, komplek perumahan,perkantoran, Pertamanan, areal pertanian, dan lain- lain yang akan mempengaruhi pengembangan sumber daya Air. LINGKUP DAN JENIS SURVAI-2 Survai Geologi Tujuan penelitian dan penyelidikan geologi adalah untuk mengetahui kondisi geologi di lokasi pondasi bangunan sumber daya air, maupun daya dukung/kemampuan tanah sehingga akan diambil pemanfaatan yang tepat. Jenis-jenis pemeriksaan geologi meliputi pemeriksaan tegangan geser, pemeriksaan perubahan bentuk sebelum rusak, pemeriksaan karakteristik rusaknya batuan, kesatuan batuan dan kelangsungan formasi. LINGKUP DAN JENIS SURVAI-3 Survai Mekanika Tanah Tujuan penelitian dan penyelidikan tanah adalah bentuk meneliti, mempelajari, dan menyelidiki keseimbangan serta perubahan dari tanah baik dengan tekanan maupun tanpa tekanan. Survai tanah dipergunakan untuk keperluan pembangunan suatu konstruksi seperti : pembangunan gedung, jalan, jembatan, bandar udara, pelabuhan, termasuk pengembangan sumber daya air. LINGKUP DAN JENIS SURVAI-4 Survai Hidrologi Pada dasanya penelitian hidrologi yang dilakukan disini adalah untuk menghitung debit air, yang selanjutnya untuk perhitungan bangunan-bangunan pada pengembangan Sumber Daya Air ini. Hidrologi berkaitan langsung dengan air di dalam tanah, sungai. danau. telaga, waduk, sawah, dan semua air yang terdapat di atmosfir baik dalam keadaan diam ataupun dalam keadaan bergerak (mengalir). Dalam survai hidrologi ini ada empat pokok data yang haius diperoleh yaitu : 1. Data curah hujan. 2. Daur hidrologi. 3. Pengukuran debit aliran sungai. 4. Pengukuran temperatur kelembaban udara, kecepatan angin, penguapan dan sebagainya. LINGKUP DAN JENIS SURVAI-5 Survai Morfologi Sungai Beberapa jenis survai sungai dapat diuraikan sebagai berikut : 1. Survai daerah pengaliran sungai. 2. Survai geometrik sungai 3. Survai sedimentasi/erosi sungai 4. Survai muara sungai 5. Survai pemanfaatan air sungai 6. Survai lalu lintas sungai LINGKUP DAN JENIS SURVAI-6 Survai Ekologi • Untuk mengatasi timbulnya dampak negatif sebagai akibat pembangunan haruslah diadakan penelitian keadaan lingkungan teriebih dahulu, sehingga dengan demikian dapat dicegah hal-hal yang tidak diinginkan. Karena pembangunan harus membuat keadaan lebih baik dibandingkan dengan keadaan sebelumaya, harus diupayakan agar manfaat yang timbul dengan mendirikan bangunan jauh lebih besar dibandingkan resiko lingkungan yang kemungkinan tedadi. • Secara keseluruhan penelitian yang diadakan disebut AMDAL (Analisa Mengenai Dampak Lingkungan) atau AMRIL (Analisa Manfaat dan Resiko Lingkungan). Beberapa hal yang perlu diteliti antara lain, geografi regional dan pisik, kependudukan, sosial ekonomi budaya, flora dan fauna, industri, pariwisata, kuaflias air dan biota air LINGKUP DAN JENIS SURVAI-7 Survai dan Pemetaan DAS Tujuan pengukuran dan pemetaan Daerah Aliran Sungai (DAS) bagi keperluan perencanaan pengembangan sungai adalah untuk mengetahui bentuk dan keadaan topografi, kondisi geologi, tata air dan hidrologi, kondisi vegetasi serta kondisi fisik sekitarnya, sehingga hasil dari pemetaan tersebut dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin, dalam perencanaan dan pengembangan DAS itu sendiri maupun bangunan- bangunan fisik seperti jembatan, dam atau bendungan. Untuk menunjang teknik persungaian ini dibuuhkan peta-peta yang menunjang sebagai dasar untuk rencana, dalam bentuk : 1.Peta topografi skala 1:25.000 atau 1:50.000 2.Citra satelit skala 1:250.000 3.Peta fota atau Ortofoto skala 1:5.000 atau 1:20.000 4.Peta hidrologi skala 1:250.000 5.Peta hidrogeologi skal 1:250.000 6.Peta hidrooseanografi skala 1:250.000 • Studi Pendahuluan (Preliniminary Study) • Identifikasi lapang dan ground check • Pengukuran dan Pemetaan tofografi • Perhitungan dan Penggambaran Peta topografi terutama dipergunakan untuk mengetahui karakteristik DAS (catchment area), kelas lereng dan pola aliran sungai secara jelas, selain itu dibutuhkan juga untuk mengatahui elevasi berdasakan spot height atau interpolasi garis kontur. Skala yang disyaratkan menurut kriteria perencanaan tergantung ketelitian yang diharapkan. Salah satu sumber informasi lainnya untuk kepentingan identifikasi dan pemataan DAS adalah citra satelit, yang dapat berupa citra landsat. Citra landsat umumnya banyak digunakan karena satelit Landsat meliputi secara berulang untuk daerah yang sama setiap 18 hari sekali. Dari citra satelit dapat ditafsirkan kondisi vegetasi pola penggunaan lahan, daerah rawa, konsesi hutan dan jenis sedimentasi. Dari segi geologi citra satelit yang menggunakan Thermal sensor dapat secara jelas untuk penafsiran mengenai konfigurasi geomarfologi dan penyebaran gunung api jenis batuan dan kedudukannya, struktur regional, potensi kejenuhan air, bendungan relative dari kelembaban soil dan tanda-tanda aktifitas gerakan tanah yang terjadi pada waktu geologi. Dari foto udara dapat ditafsirkan tata guna lahan, seperti batas hutan, batas wilayah perairan, padang pasir, padang rumput dan detail lain seperti jalan perkampungan darainase tanah serta pola aliran sungai. Dengan menggunakan foto udara skala 1: 20 000 atau lebih besar dapat di intepretasi tentang jenis vegetasi dan volume tegakan kayu yang ada disekitar DAS. Untuk mendapatkan delinasi kedalaman kelas lereng dapat ditunjang dengan orto foto skala 1: 5 000. factor- faktor yang membatasi adalah kemampuan interpreterd dan kualitas citranya. Dengan menggunakan foto yang berbeda tahunnya dapat diketahui perkembangan DAS.