Anda di halaman 1dari 38

Bangunan air

Pertemuan 10
Dosen :
Dr. Rudi Herman, ST, MSc.
Pendahuluan
• Hidrolika adalah bagian dari
hidromekanika (hydro mechanics)
yang berhubungan dengan gerak air.
• Yang dipelajari dalam HIDROLIKA :
1.Aliran Saluran Tertutup/pipa
2.Aliran Saluran Terbuka (Open
Chanel Flow)
Perbandingan Saluran Tertutup dan Terbuka
Saluran Terbuka
(Open Chanel Flow)

• Ciri-ciri Saluran terbuka :


1. Aliran dengan permukaan bebas
2. Mengalir dibawah gaya gravitasi, dibawah tekanan
udara atmosfir.
3. Mengalir karena adanya slope dasar saluran
• Karakteristik Aliran Air,
Didasarkan pada kecepatan rata-rata dan
kedalaman saluran
Jenis Saluran Terbuka
• Saluran Alam (Natural Chanel), ciri-ciri :
1. Geometri saluran tidak teratur
2. Material saluran bervariasi – kekasaran berubah-
ubah
3. Lebih sulit memperoleh hasil yang akurat
dibandingkan dengan analisis aliran saluran
buatan.
4. Perlu pembatasan masalah, bila tidak analisis
menjadi lebih kompleks (misal erosi dan sedimen)
Contoh : sungai-sungai kecil di hulu hingga sungai
besar di muara
Jenis Saluran Terbuka
• Saluran Buatan (artificial chanel), ciri-ciri :
1. Dibuat oleh manusia
2. Umumnya memiliki geometri saluran yang tetap (tidak
menyempit/melebar)
3. Dibangun menggunakan beton, semen, besi
4. Memiliki kekasaran yang dapat ditentukan
5. Analisis saluran yang telah ditentukan memberikan
hasil yang relatif akurat
Contoh: Saluran irigasi, kanal, saluran pelimpah, kali,
selokan, gorong-gorong dll
Gambar Saluran Terbuka
Gambar Saluran Terbuka

Aplikasi dlm
pengairan

Pintu air
Gambar Saluran Terbuka
Karakteristik aliran

Tipe aliran Kecepatan Kedalaman


rata-rata

Steady, uniform V = konstan y = konstan

Steady, nonuniform V = V (x) y = y (x)

Unsteady, uniform V = V (t) y = y (t)

Unsteady, non V = V (x,t) Y = y (x,t)


uniform
Jenis Aliran Air
• Aliran Tunak (Steady Flow) : aliran yg memiliki
kedalaman tetap utk selang waktu tertentu, terbagi
atas,
1.Aliran Seragam (Uniform Flow) : kedalaman air sama
pada stp penampang saluran
2.Aliran Berubah (Varied Flow) : kedalaman air berubah
disepanjang saluran, terbagi atas;
a. Aliran berubah lambat laun (Gradually varied flow)
b. Aliran berubah tiba-tiba (Rapidly Varied Flow)
Jenis Aliran Air

Loncatan hidrolik Aliran di atas


ambang lebar
Penurunan hidrolik
Jenis Aliran Air
• Aliran Tidak Tunak (Unsteady Flow) : aliran yg
mempunyai kedalaman aliran yang berubah
tidak sesuai dengan waktu. Ex : Banjir

Sifat Aliran Air (berdasarkan Viskositas)


O Aliran Laminer, jika Bilangan Reynold (Re) <500
O Aliran Turbulen, jika Bilangan Reynold (Re) >1000

Rumus :
Persamaan Umum Aliran air dalam Saluran
Terbuka
• Debit :

• Kecepatan :

Dimana :
Q = debit V = kecepatan aliran
A = luas penampang C = koefisien Chezy
Karakteristik Penampang Saluran
Distribusi Kecepatan
• Bergantung banyak faktor antara lain
1. Bentuk saluran
2. Kekasaran dinding saluran
3. Debit aliran
2
, 2
1
5 ,
0.
0 2
, 2
1
2 5 ,
, 2 0.
1
5 , 0
0.
• Kecepatan minimum terjadi di dekat dinding batas, membesar
0

dengan jarak menuju permukaan


• Pada saluran dengan lebar 5-10 kali kedalaman, distribusi
kecepatan disekitar bagian tengah saluran adalah sama.
• Dalam praktek saluran dianggap sangat lebar bila lebar > 10 x
kedalaman
Pengukur kedalaman kritis
1. Broad-crested weir
Aliran melalui ambang, tinjauan
menggunakan energi spesifik

Aliran di atas ambang dan grafik spesifik energi


Nilai H didekati
dengan h:

Dengan velocity correction factor dan


: discharge coefficient persamaan menjadi
2. Flume

Aliran kritis diperoleh dengan menyempitkan saluran


Seringkali ditambah peninggian dasar saluran untuk memperoleh aliran
kritis pada bagian sempitnya  venturi flue
: Dari persamaan energi diperoleh

: Substitusi ke persamaan energi maka diperoleh

Aliran kritis diperoleh pada bagian leher

apabila disubstitusikan maka akan diperoleh

Dengan velocity correction factor dan discharge coefficient persamaan


: menjadi
Contoh - 1

Sebuah saluran segiempat dengan lebar 3 m


memiliki slope 0,0009 mengalirkan air dengan
kedalaman 1.5 m. Diasumsikan n Manning
0,015 dan mengalir menjadi aliran seragam.
Hitunglah ketinggian ambang untuk
menghasilkan kedalaman kritis.
Contoh - 2
Sebuah weir dengan panjang 8 m akan
dibangun melintang saluran segi
empat dengan aliran 9 m3/det. Jika
kedalaman maksimum dari air di
hulu aliran adalah 2 m, berapakah
ketinggian weir. Abaikan kontraksi
dan gunakan Cd = 0,62
Q = 2/3 Cd x b x (2g)1/2 x H3/2
9 = 2/3 x 0,62 x 8 x (2x9,81) 1/2 x H3/2
H = 0,723
Ketinggian weir adalah
2-0,723 = 1,277 m.
Contoh - 3
Data curah hujan harian suatu DAS adalah 0,2
juta kubik meter per hari. Jika 80% dari air
hujan mencapai reservoir penampung dan
melalui weir segiempat. Berapakah panjang
weir bila air diharapkan tidak melimpah lebih
dari 1m di atas bendung?. Asumsikan
koefisien discharge yang memadai.
Curah hujan = 0,2 x 106 m3/hari
Limpahan ke reservoir = 80% x 0,2 x 106 = 0,16 x
106 m3/hari
= 0,16 x 106 /86400 = 1,85 m3/det
H= 1 m, Cd = 0,6,
Q = 2/3 Cd x b x (2g)1/2 x H3/2
1,85 = 2/3 x 0,6 x b x (2x9,81)1/2 x 13/2 = 1,77 b
b = 1,045 m
+ 8,05m

+ 1,15 m, Cd = 0,61
C
A
B
Cc = 0,0625
So=0,003 D E
So=0,01
L=513
L=~ So=0,003
L=~ m

1:1

70 m, 70 m, DE
n=0,015 1 :1
ABCD
Ingat: Trapesium,
Ketinggian dan Slope kritik
• Saluran trapesium dengan lebar dasar 15 m dan
kemiringan tebing 1:1 mengalirkan debit 100 m3/det.
Apabila koefisien Manning n=0,02 Kedalaman kritis dan
kemiringan kritis dari aliran tersebut:

Q2
yc  3
gB 2

Q 2
( B  2my ) g .Dc.n 2
yc  3 Sc 
g ( B  myc ) 3 Rc
4/3

• Yc = 1,59 m dan Sc = 0,0038


Luas tampang aliran : Kec. hidrolis
A  ( B  my ) y Q Q
V 
Keliling basah A ( B  myc ) yc
P  B  2 y 1  m2 Bilangan Froude  1,
Jari  jari hidrolis Vc 2  g .Dc
A ( B  my ) y Q2 ( B  my ) y
R   g
P B  2 y 1  m2 ( B  myc ) 2 yc
2
B  2my
Lebar atas saluran Q 2 ( B  2my ) 3
T  B  2my
 y c
g ( B  myc )3
Kondisi aliran adalah kritis bila bil.Froude  1
Q 2 ( B  2my )
Vc yc  3

Fr  1 g ( B  myc ) 3
g .Dc
Dc adalah kedalaman hidrolis yang berbentuk
Slope kritis
Ac ( B  my ) y
Dc  
Tc B  2my 1 2 / 3 1/ 2
Vc  Rc S c
(rata  rata kedalaman hidrolis) n
1 2 / 3 1/ 2
g .Dc  Rc S c
n
g.Dc.n 2
Sc  4/3
Rc
Q  Cd A 2 gH
Q 2 ( B  2myc )
Cd : koefiesienpengaliran yc  3

g ( B  myc ) 3
A : luas penampang aliran
nQ
g : perc.gravitasi yn  2/3
 ( B  my ) y 
H : selisih tinggi muka air ( B  myn ) n n
 S 1/ 2
di hulu dan hilir aliran  B  2 yn 1  m 
2

588,632 (70  2 yc )
yc  3
 1,932m
y B  Cc y B  0,625 x1,15  0,71875m 9,81(70  yc ) 3
H  8,05  0,71875  7,33125m 0,015 x588,63
AA  BxYa  1,15 x70  80,5m2
yn  2/3
 (70  yn ) yn 
Q  Cd A 2 gH (70  yn )  0,0003
1/ 2

 70  2 yn 2 
Q  0,61x80,5 x 2 x9,81x7,33125 yn  3,416
Q  588,63m3 / det

yn  yc    mild
YB  0,71875
AB  B.YB  70 x0,71875  50,3125m 2
PB  B  2YB  70  2 x0,71875  71,74375m
AB 50,3125m 2
RB    0,704287m
PB 71,74375m

n 2Q 2
So  ( 2 4 / 3 )i
fi  AR
Q2 B
1  ( 3 )i
gA
0,0152588,632
0,0003  ( 2 4/3
)
50,3125 0,704287
fB 
588,632 70
1 ( 3
)
9,81x50,3125
f B  0,002653
y P  y P  f L x  0,71875  0,002653x 256,5
y P  1,3992
y P  1,3992m
yC  1,4656m
AP  B.YP  70 x1,3992
AP  B.YP  70 x1,4656
PP  B  2YP  70  2 x1,3992
PP  B  2YP  70  2 x1,4656
2
AP 97,9473m
RP    1,3445m AP 102,5932m 2
PP 72,795m RP    1,4067m
PP 79,9312m
f P  0,003411
2 2
0,015 588,63 y C  y P  f P x
0,0003  ( )
97,947321,3445 4 / 3 yC  1,4656  0,003411x 256,5
fP 
588,632 x70
1 ( ) yC  2,3406
9,81x97,94733
Ac
f P  0,003171 Rc   2,1939m
Pc
fB  fP
yP  yB  x f C  0,001642
2
0,002653  0,003171 f P  fC 0,003411  0,001642
yC  y P  x  1,4656  256,5
 0,71875  x 256,5 2 2
2
yC  1,6925m
y P  1,4656
Saluran CD
Kedalaman kritis

Q 2 ( B  2my )
yc  3

Q 2 ( B  2my ) g ( B  myc ) 3
yc  3

g ( B  myc ) 3
588,632 (70  2 yc )
yc  3
 1,925m
588,632 9,81(70  yc ) 3
yc  3
 3,87 m
9,81(70) 2
nQ
y
nQ  ( B  my ) y 
1/ 2
y
 ( B  my ) y 
1/ 2
( B  my )  S 1/ 2
( B  my )  S 1/ 2  B  2 y 1  m 2 
 B  2 y 1  m 2  0,015 x588,63
y
0,015 x588,63  (70  y ) y 
2/3
y
 70 y 
2/3 70  0,00021/ 2
70  0,011/ 2  70  2 y 2 
 70  2 y  y  3,733m
y  1,165m
yn  yc mild
yn  yc steep
y2  yn  3,733
1 2 y D  1,165m
y2  y1 ( 1  8Fr1  1)
2 AD 82,907
RD    1,131m
1 Q2 PD 73,295
y2  y1 ( 1  8 2 3  1)
2 gB y1 Q 588,63
VD    7,1m / d
1 57,66465 AD 82,907
3,733  y1 ( 1  3
 1)
2 y1 VD
2
7,12
EsD  y D   1,165   3,734
y1  0,85 2g 2 x9,81
L  6( y 2  y1) n 2Q 2
S sD  2  0,009265
 6(3,733  0,85) AD RD
 17,3m
y D  1,165m
AD 82,907
RD    1,131m
PD 73,295
Q588,63
VD    7,1m / d
AD 82,907
2
VD 7,12
EsD  yD   1,165   3,734
2g 2 x9,81
n 2Q 2
S sD  2  0,009265
AD RD
Tugas 4 HIDROLIKA
1. Sebuah saluran segiempat dengan lebar 3,y m memiliki slope 0,00x9
mengalirkan air dengan kedalaman 1.5 m. Diasumsikan n Manning
0,015 dan mengalir menjadi aliran seragam. Hitunglah ketinggian
ambang untuk menghasilkan kedalaman kritis.
2. Sebuah weir dengan panjang 8,xy m akan dibangun melintang
saluran segi empat dengan aliran 9,yz m3/det. Jika kedalaman
maksimum dari air di hulu aliran adalah 2,y m, berapakah ketinggian
weir. Abaikan kontraksi dan gunakan Cd = 0,6x
3. Data curah hujan harian suatu DAS adalah 0,2xy juta kubik
meter per hari. Jika 8Z % dari air hujan mencapai reservoir
penampung dan melalui weir segiempat. Berapakah panjang
weir bila air diharapkan tidak melimpah lebih dari 1 m di atas
bendung?. Asumsikan koefisien discharge yang memadai.
NB : Nilai X, Y dan Z adalah tiga angka terkahir Stambuk
Mahasiswa
Sekian dan Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai