Anda di halaman 1dari 12

SURVEY LAPANGAN

JEMBATAN TUKAD UNDA

I. Pendahuluan
Jembatan dapat dikatakan sebagai salah satu peralatan tertua di
dalam peradaban manusia. Pada zaman dahulu, jembatan mula-mula
dibuat dengan menggunakan balok kayu yang besar dan kuat untuk
menyeberangi sungai-sungai kecil. Indonesia sebagai negara tropis
yang terdiri dari berbagai pulau besar dan kecil serta memiliki banyak
sungai memerlukan jembatan untuk penghubung antara wilayah yang
terpisahkan oleh sungai dan laut. Usaha yang dapat dilakukan untuk
memperlancar hubungan antar daerah melalui darat adalah dengan
membangun

jembatan-jembatan

dan

jalan-jalan

baru

maupun

perbaikan dan pelebaran jalan lama, serta perbaikan jembatan yang


telah rusak, yang sudah tidak mampu menampung arus lalu lintas
yang ada. Seiring dengan bergulirnya pelaksanaan otonomi daerah,
maka

tiap-tiap

daerah

mengembangkan

di

wilayah

daerahnya

Indonesia

masingmasing.

dituntut

untuk

Pembangunan

fisik

merupakan salah satu cara dalam meningkatkan kemajuan suatu


daerah. Majunya pembangunan suatu daerah menyebabkan kegiatan
dan

kebutuhan

manusia

semakin

meningkat,

sehingga

dapat

menyebabkan banyak permasalahan lalu lintas, salah satunya dalam


bidang transportasi.
Transportasi

menjadi

hal

yang

sangat

penting,

karena

merupakan urat nadi kehidupan ekonomi, sosial, politik, budaya dan


HANKAM.

Oleh

karena

itu

pengadaan

sarana

dan

prasarana

transportasi perlu diwujudkan dalam menunjang pembangunan, salah


satu

prasarana

transportasi

yang

memberikan

pengaruh

dalam

pembangunan adalah jembatan.


Jembatan sebagai prasarana transportasi mempunyai manfaat
yang dominan bagi pergerakan lalu lintas. Jembatan adalah istilah
Angga Puji Rachmanto|Survey Jembatan

umum untuk konstruksi yang dibangun sebagai jalur transportasi yang


melintasi sungai, danau, rawa, jurang maupun rintangan lainnya. Pada
dasarnya pembangunan jembatan tidak hanya bertujuan untuk alat
penghubung saja, tetapi juga mempunyai tujuan dan fungsi luas,
antara lain :
1. Fungsi Ekonomi
Fungsi pembangunan jembatan ditinjau dari segi ekonomi antara
lain, jarak tempuh antara pusat produksi dengan daerah pemasaran
semakin dekat, waktu tempuh relatif singkat dan biaya transportasi
yang dikeluarkan semakin kecil. Dengan adanya penghematan jarak,
waktu dan biaya yang dikeluarkan maka kemajuan ekonomi akan
lebih cepat tercapai.
2. Fungsi Sosial
Pembangunan jembatan dapat meningkatkan interaksi sosial antara
daerah yang dipisahkan oleh sebuah sungai, rawa atau jurang.
Interaksi sosial yang terjalin dengan baik antar kedua masyarakat di
daerah tersebut dapat memberikandampak yang positif, antara lain
yaitu mereka akan merasa sebagai satu kesatuan wilayah.
3. Fungsi Politik
Membangun
jembatan
akan
memperlancar
jalannya

roda

pemerintahan dan pengawasan secara langsung terhadap jalannya


pemerintahan sampai pada daerah yang masih terisolir. Apabila
terjadi bencana alam di suatu daerah, maka jalan dan jembatan
merupakan prasarana yang dapat mempercepat suplai sembako dan
obat-obatan. Dengan demikian pembangunan jembatan dapat
memperlancar

tindakan-tindakan

pemerintah

dalam

mengatur

kepentingan, keselamatan dan kesejahteraan masyarakat.


4. Fungsi Budaya
Dengan adanya jembatan maka akan mempermudah interaksi
budaya

daerah

satu

dengan

daerah

lainnya,

sehingga

akan

memperkaya budaya masing-masing daerah.


5. Fungsi HANKAM
Pentingnya jembatan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa
dan bernegara yaitu dapat meningkatkan pertahanan dan keamanan
suatu negara, ketika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan dan dapat
mengganggu stabilitas daerah maupun nasional.

Angga Puji Rachmanto|Survey Jembatan

Berdasarkan pada uraian di atas, maka dapat disimpulkan


bahwa jembatan mempunyai peranan yang sangat penting dalam
aktifitas bermasyarakat, berbangsa dan bernegara di berbagai bidang,
sehingga perlu adanya perhatian khusus dalam pembangunan dan
perawatannya.
Pekerjaan jembatan merupakan pekerjaan yang terhitung mahal
biayanya,

oleh

karena

itu

diperlukan

adanya

perhitungan

dan

perencanaan yang matang agar tidak terjadi pembengkakan biaya.


Kerusakan karena salah perencanaan akan berakibat membengkaknya
biaya yang dikeluarkan untuk perbaikan atau pembangunan jembatan.
Disamping perencanaan dan perhitungan biaya, jumlah beban dan
pemilihan tipe pondasi juga perlu diperhatikan.
II. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Sebagai mahasiswa teknik sipil, mahasiswa harus mengerti
bagian-bagian struktur dari sebuah jembatan. Survey lapangan pada
jembatan tukad Unda bertujuan untuk :
1. Mengidentifikasi bagian-bagian struktur jembatan
2. Mengetahui fungsi dari bagian jembatan
3. Menambah wawasan implementasi estetika yang diterapkan pada
jembatan Tukad Unda

III. Hasil Survey, Dokumentasi dan Identifikasi


III.1 Lokasi

Jalan Tukad Unda, Klungkung, Bali,


Indonesia

adalah
lokasi
jembatan tukad Unda
Angga Puji Rachmanto|Survey Jembatan

Gambar 1 : Tukad Unda Peta Lokasi Jembatan

Tukad
Unda terletak di Desa Lebah Banjar, Kecamatan Klungkung, Kabupaten
Klungkung. Jaraknya dari Denpasar sekitar 62 km yang bisa ditempuh
dengan waktu 1,5 jam dari Kota Denpasar. Jembatan yang di bangun
pada tahun 70-an ini melewati Sungai Unda dengan panjang sungai
22,559 km.

III.2

Gambar 2 : Tukad Unda Informasi umum

Identifikasi Komponen & Fungsi Komponen Jembatan


III.2.1 Struktur Bawah (Substructure)
Struktur bawah jembatan berfungsi memikul seluruh beban struktur
atas dan bebanlain yang ditumbulkan oleh tekanan tanah, aliran air
dan

hanyutan,

kemudian

tumbukan,

gesekan

pada

tumpuan

dsb.

Untuk

disalurkan ke fondasi. Selanjutnya beban-beban tersebut

disalurkan oleh fondasi ke tanah dasar. Struktur bawah jembatan


umumnya meliuputi :
1. Pangkal Jembatan (Abutment)

Angga Puji Rachmanto|Survey Jembatan

Gambar 4 : Tukad Unda Abutment, Wing Wall

Merupakan

bangunan

yang

berfungsi

untuk

mendukung

bangunan atas dan juga sebagai dinding penahan tanah. Bentuk


abutment dapat berupa abutment tipe T terbalik yang dibuat dari
beton

bertulang.
Dinding belakang (Back wall)
Dinding penahan (Breast wall),
Dinding sayap (Wing wall), berfungsi untuk menahan tanah
dalam arah tegak lurusas jembatan (penahan tanah ke

samping).
Oprit, plat
pelengkap

injak
untuk

disesuaikan

(Approach
masuk

agar

slab),

merupakan

kejembatan

dengan

mampu

memberikan

jalan

kondisi

keamanan

saatperalihan dari ruas jalan menuju jembatan.


Konsol pendek untuk jacking (Corbel)
Tumpuan (Bearing).
2. Pilar (Pier)
Pilar jembatan (Pier), terletak di tengah

jembatan (di tengah

(1
)

(2
)

Pier/Pilar/Kolom

(3
)

yang
memiliki

sungai)

Gambar 4 : Tukad Unda Pier

kesamaan

fungsi

dengan

kepala

jembatan

Angga Puji Rachmanto|Survey Jembatan

yaitu
5

mentransfer gaya jembatan rangka ketanah. Sesuai dengan


standar yang ada, panjang bentang rangka baja, sehingga apabila
bentang sungai melebihi panjang maksimum jembatan tersebut
maka dibutuhkan pilar. Pilar terdiri dari bagian - bagian antara lain
:
kepala pilar (1)
kolom pilar (2)
pilecap
(3)
3. Pondasi (Foundation)
Pondasi berfungsi untuk meneruskan beban-beban di atasnya ke
tanah

dasar. Pada perencanaan pondasi harus terlebih dahulu

melihat kondisi tanahnya. Dari

kondisi

ditentukan

akan

pada

jenis

pondasi

pondasi
terdiri

yang

tanah

ini dapat

dipakai. Pembebanan

atas pembebanan

vertikal

maupun

lateral, dimana pondasi harus mampu menahan beban luar


diatasnya

maupun

yang bekerja pada arah lateralnya. Dalam

pemilihan tipe pondasi

secara garis besar ditentukan oleh

kedalaman tanah keras, karena untuk mendukung daya dukung


tamah

terhadap

struktur

bangunan

jembatan

yang

akan

direncanakan. Alternatif tipe pondasi yang dapat digunakan untuk


perencanaan jembatan antara lain :
a. Fondasi telapak (spread footing),
Pondasi telapak digunakan jika lapisan tanah keras (lapisan
tanah yang dianggap baik mendukung beban) terletak tidak
jauh

(dangkal)

dari

muka

tanah.

Dalam

jembatan pada sungai yang masih aktif,


tidak dianjurkan

mengingat

untuk

perencanaan

pondasi

menjaga

telapak

kemungkinan

terjadinya pergeseran akibat gerusan.


b. Fondasi sumuran (caisson),
Pondasi sumuran digunakan untuk kedalaman tanah keras
antara 2-5 m. Pondasi sumuran dibuat dengan cara menggali
tanah berbentuk lingkaran berdiameter > 80m. Penggalian
secara manual dan mudah dilaksanakan. Kemudian lubang
galian diisi dengan beton atau beton bertulang jika
perlu. Pada ujung pondasi sumuran

dianggap

dipasang poer untuk

menerima dan meneruskan beban ke pondasi secara merata.


c. Fondasi tiang (pile foundation)
Tiang pancang kayu (Log Pile),
Angga Puji Rachmanto|Survey Jembatan

Tiang pancang baja (Steel Pile),


Tiang pancang beton (Reinforced Concrete Pile),
Tiang pancang beton prategang pracetak

(Precast

Prestressed Concrete Pile), spun pile,


Tiang beton cetak di tempat (Concrete Cast in Place),
borepile, franky pile,
Tiang pancang komposit (Compossite Pile)

III.2.2

Struktur

Atas

(Super

Structure)

&

Aksesoris

Non

Struktural
Struktur atas jembatan merupakan bagian yang menerima beban
langsung yang meliputi berat sendiri, beban mati, beban mati
tambahan, beban lalu-lintas kendaraan, gaya rem, beban pejalan kaki,
dll.
Struktur atas jembatan dan aksesoris non struktural terdiri dari :
1. Gelagar (Girder), terdiri atas gelagar induk / memanjang dan gelagar
melintang.

(2
)
Gambar 4 : Tukad Unda Gelagar/Girder

(1
)

Gelagar induk(1) atau memanjang merupakan komponen jembatan


yang letaknya melintang arah

jembatan

atau

tegak

lurus

Angga Puji Rachmanto|Survey Jembatan

arah

aliran

sungai.

Sedangkan,

gelagar

melintang(2)

merupakan

komponen jembatan yang letaknya melintang arah jembatan


2. Andas / perletakan
Merupakan perletakan dari jembatan yang berfungsi untuk menahan
beban berat baik yang vertikal maupun horisontal. Disamping itu
juga untuk meredam getaran sehingga abutment tidak mengalami
kerusakan

3. Tumpuan

Gambar 5 : Tukad Unda Andas

(Bearing)

Gambar 6 : Tukad Unda Tumpuan (Bearing)

Karet jembatan yang merupakan salah satu komponen utama dalam


pembuatan

jembatan,

yang

berfungsi

sebagai

alat

peredam

benturan antara jembatan dengan pondasi utama.


4. Ikatan Pengaku/Ikatan Angin/Ikatan Melintang

Angga Puji Rachmanto|Survey Jembatan

Gambar 7 : Tukad Unda Ikatan Angin

5. Slab Lantai Kendaraan

Gambar 8 : Tukad Unda Slab Lantai Kendaraan

Berfungsi
sebagai

penahan lapisan perkerasan yang menahan beban langsung lalu


lintas yang melewati jembatan itu.
6. Trotoar
Berfungsi sebagai tempat berjalan bagi para pejalan kaki yang
melewati jembatan agar tidak terganggu lalu lintas kendaraan.
Konstruksi trotoar direncanakan sebagai pelat beton yang diletakkan
pada lantai jembatan bagian samping yang diasumsikan sebagai
pelat yang tertumpu sederhana pada pelat jalan. Trotoar terbagi
atas :
Sandaran (Hand Raill), biasanya dari pipa besi, kayu dan beton
bertulang. Beban yangbekerja pada sandaran adalah beban
sebesar 100 kg yang bekerja dalam arah horisontalsetinggi 0,9
meter.
Tiang sandaran (Raill Post) , biasanya dibuat dari beton
bertulang

untuk

jembatan

girderbeton,

jembatan rangka tiang sandaran

sedangkan

untuk

menyatu dengan struktur

rangka tersebut.
Peninggian trotoar (Kerb)
Slab lantai trotoar.

Angga Puji Rachmanto|Survey Jembatan

Gambar 9 : Tukad Unda Trotoar, Railing

7. Aksesoris
Merupakan bagian dari jembatan yang berfungsi sebagai pelengkap
dan pemenuh estetika jembatan. Berikut contohnya :

Gambar 9 : Tukad Unda Aksesoris

FOTO
DOKUMENTASI

Angga Puji Rachmanto|Survey Jembatan

10

FOTO DOKUMENTASI

Angga Puji Rachmanto|Survey Jembatan

11

Angga Puji Rachmanto|Survey Jembatan

12

Anda mungkin juga menyukai